BAB I PENDAHULUAN. Tanaman buah semangka Citrullus vulgaris Schard. yang termasuk tanaman

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman buah semangka Citrullus vulgaris Schard. yang termasuk tanaman keluarga Cucurbitaceae (labu-labuan) berasal dari Afrika, kemudian menyebar ke India dan Cina. Dari Cina penyebarannya meluas ke negara-negara lain termasuk Indonesia. Saat ini buah semangka telah menjadi salah satu komoditas yang penting dan banyak dibudidayakan, baik didaerah tropis maupun sub tropis (Dwiragupti, 1992; Wihardjo 1993 ). Di Indonesia buah yang termasuk dalam keluarga Cucurbitaceae telah berkembang seperti di negara-negara yang terlebih dahulu membudidayakan tanaman yang sama, walaupun masih sedikit agak ketinggalan. Hal tersebut dikarenakan sebelum tahun 1970, pertanian di negara Indonesia lebih mengutamakan kebutuhan pangan pokok yaitu beras. Dengan terobosan-terobosan baru dan alih teknologi, pemerintah mendirikan balai-balai penelitian tanaman pangan. Hal ini sedikit banyak memberi andil positif dalam penyebar luasan daerah penanaman tanaman keluarga Cucurbitaceae (Wihardjo, 1993). Balai-balai semacam itu bermunculan di beberapa daerah pada tahun Meningkatnya perhatian terhadap budidaya tanaman hortikultura tadi, didasarkan atas terbukanya pasaran di luar negeri, terutama hasil budidaya tanaman pangan yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Persyaratan buah yang layak ekspor terkadang masih menjadi kendala bagi beberapa jenis buah khususnya semangka. Oleh karena itu perlu diadakan suatu program budidaya terpadu, supaya menghasilkan buah semangka yang berkualitas 13

2 prima, memenuhi standar pasaran luar negeri dan mampu bersaing dengan buah hasil produksi lain negara. Secara teoritis sebetulnya kita mampu bersaing, sebab kondisi alam Indonesia lebih menguntungkan daripada kondisi alam negara lain produsen semangka di pasaran internasional. Budidaya semangka di tanah air, masih terbatas untuk memenuhi pasaran dalam negeri, akan tetapi tidak menutup kemungkinan kita mampu bersaing dipasaran internasional. Faktor-faktor yang menjadi barometer naik turunnya harga pasaran buah semangka didalam negeri adalah banyaknya hasil buah yang dipanen pada saat bersamaan. Disamping memenuhi pasaran lokal bagi masing-masing daerah penghasil buah itu sendiri, buah hasil panen juga dikirim ke daerah lain yang memungkinkan, sebab didaerah lain belum tentu tanaman sedang berbuah ataupun malah belum lazim dibudidayakan. Masuknya benih-benih semangka import mempunyai daya tarik yang kuat, sebab buah semangka tersebut mampu merebut pasaran buah-buahan jenis lain seperti apel, durian dan jeruk, yang sebagian masih didatangkan dari luar negeri. Buah semangka yang berkualitas baik telah banyak dipasarkan di supermaket di kota-kota besar dan yang menjadi pelanggannya adalah masyarakat golongan ekonomi menengah keatas. Tanaman buah semangka ini sengaja dibudidayakan untuk dimanfaatkan buahnya. Tetapi ada pula sementara masyarakat yang memanfaatkan daun dan buah semangka yang masih muda untuk bahan sayuran. Untuk jenis semangka yang banyak bijinya, biasanya daging buahnya kurang disukai masyarakat, sehingga biji dari jenis semangka ini diolah dengan cara tertentu, menjadi makanan ringan yang disebut kuwaci (Wihardjo, 1993). 14

3 Kenyataan demikian apabila diperhatikan, dari tahun ke tahun konsumsi buah semangka semakin meningkat seiring dengan laju pertumbuhan jumlah penduduk dan peningkatan pola makan masyarakat akan gizi yang baik. Volume permintaan semangka berbiji cukup tinggi sehingga seringkali permintaan pasar domestik saja tidak terpenuhi. Seandainya terpenuhi pun kualitas buah yang dihasilkan masih jauh dari harapan. Masih banyak ditemui buah yang rasanya kurang manis dan penampilannya cacat dan terlebih lagi saat buah yang didatangkan dari daerah-daerah penghasil relatif sedikit jumlahnya, sehingga harganya pun melonjak beberapa kali lipat. Salah satu solusi agar semangka cepat tumbuh dan mendapatkan hasil produksi buah yang lebih baik maka dilakukan dengan cara memberikan penambahan zat pengatur pertumbuhan atau hormon tanaman yaitu Auksin (IAA) dan Giberelin (GA 3 ). Masing-masing zat pengatur pertumbuhan ini mempunyai ciri khas dan pengaruh berbeda terhadap proses fisiologi pada tanaman khususnya untuk organ tertentu seperti perkecambahan biji, pertumbuhan batang, akar, daun, dan bunga. Namun dengan beberapa penelitian belum dapat diketahui secara langsung peranan zat pengatur tumbuh mana yang lebih efektif, Auksin (IAA), Giberelin (GA 3 ), ataupun kombinasinya karena respon dari zat pengatur ini tergantung pada beberapa faktor-faktor diantaranya seperti spesies tanaman, konsentrasi hormon, interaksi antar hormon dan faktor lingkungan. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap pengaruh zat pengatur tumbuh Auksin (IAA), Giberelin (GA 3 ) serta kombinasinya pada konsentrasi tertentu pada biji tanaman Citrullus vulgaris Schard. B. Perumusan Permasalahan 15

4 Mengingat tingginya manfaat dan permintaan pasar akan ketersediaan buah semangka maka perlu diusahakan bagaimana cara agar buah semangka cepat berkecambah, tanaman tersebut dapat cepat tumbuh dan mendapatkan hasil produksi buah yang lebih baik. Digunakannya Auksin (IAA) dan Giberelin (GA 3 ) ini merupakan terobosan baru dalam usaha mempercepat pertumbuhan tanaman. Adapun batasan permasalahannya yaitu bagaimana pengaruh dari zat pengatur tumbuh Auksin (IAA), Giberelin (GA 3 ) dan kombinasi (IAA+GA 3 ) dengan berbagai konsentrasi terhadap perkecambahan dan pertumbuhan tanaman semangka Citrullus vulgaris Schard.? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan dan konsentrasi zat pengatur tumbuh Auksin (IAA), Giberelin (GA 3 ) dan kombinasinya terhadap pertumbuhan tanaman dan produksi semangka (Citrullus vulgaris Schard.) manakah yang paling baik untuk mendapatkan hasil produksi akhir baik dari segi kualitas maupun kuantitas. 2. Untuk mengetahui pengaruh dari pemberian zat pengatur tumbuh Auksin (IAA), Giberelin (GA 3 ) dan kombinasinya terhadap tanaman Citrullus vulgaris Schard. melalui paramater-parameter yang dilakukan seperti persentase perkecambahan biji, tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering tanaman, jumlah buah serta berat basah buah tanaman Citrullus vulgaris Schard. D. Manfaat Penelitian 16

5 1. Dapat menghasilkan tanaman semangka yang pertumbuhannya lebih cepat. 2. Memberikan informasi kepada pembaca tentang manfaat dari Auksin (IAA), Giberelin (GA3) dan kombinasinya dalam memacu pertumbuhan tanaman. 3. Dengan penelitian ini kiranya dapat membuka jalan bagi para peneliti untuk mengembangkan pengunaan zat pengatur tumbuh terhadap berbagai jenis tanaman. 17