Jenis Pertanyaan 1 Untuk Mengetahui makna Bendera Merah Putih dalam upacara perkawinan:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jenis Pertanyaan 1 Untuk Mengetahui makna Bendera Merah Putih dalam upacara perkawinan:"

Transkripsi

1 Lampiran 1 Transkrip Wawancara Nama : Costan Rumabar (63 Tahun) Status : Kepala Dewan Adat Ambroben, Biak Kota Alamat : Jl. Pramuka, Ambroben, Biak Kota Tanggal/Jam : 24 Juni 2015 / WIT BENDERA MERAH PUTIH DALAM UPACARA PEMBAYARAN MASKAWIN (Studi Sosiologis Tentang Makan Bendera Merah Putih dalam Upacara Pembayaran Maskawin pada Masyarakat Desa Ambroben, Distrik Biak Kota) No Jenis Pertanyaan 1 Untuk Mengetahui makna Bendera Merah Putih dalam upacara perkawinan: a. Ceritakan proses pembayaran maskawin yang dilakukan oleh masyarakat Biak (Ambroben) : - Dalam pembayaran maskawin (ararem), harus melalui peminangan terlebih dahulu, pihak laki-laki datang kerumah pihak perempuan untuk meminang setelah diterima oleh pihak perempuan, maka kedua pihak membicarakan maskawin yang harus dipenuhi oleh pihak laki-laki dan setelah kedua pihak setuju atau sepakat maka selanjutnya kedua pihak membicarakan waktu (hari, tanggal dan bulan) Maskawin diantar pihak laki-laki kerumah perempuan. - Proses pembayaran maskawin (Ararem) dengan arak-arakan oleh pihak laki-laki dengan berjalan kaki kerumah pihak perempuan dalam satu kelompok besar yang membawa maskawin. Dalam kelompok Ararem terbagi tiga barisan, pada barisan pertama keluarga terdekat dari laki-laki yang dituakan membawa membawa maskawin berupa pirin guci besar (ben be pon) kemudian barisan kedua, kerabat dan campuran yang membawa piring makan dan barisan ketiga yang terakhir adalah kelompok musik yang mengiringi dalam proses arak-arakan pembayaran maskawin (Ararem), hingga maskawin diantar sampai kerumah pihak perempuan. b. Tolong ceritakan mengapa dalam proses Ararem itu ada Bendera Merah Putih? - Bendera merah putih dalam proses pembayaran maskawin (ararem) sebagai tanda serah terima bagi kedua pihak, ketika laki-laki membawa maskawin kepada perempuan maka bendera merah putih harus paling depan dan saat maskawin mau diberikan kepada perempuan maka bendera merah putih ini yang diterima terlebih dahulu sebagai tanda serah terima. c. Ceritakan apa makna bendera itu bagi anda pribadi? 60

2 - Bendera merah lebih pemaknaan nya sebagai simbol/bentuk laki-laki siap dan sanggup memenuhi syarat apa yang diberikan oleh perempuan pihak perempuan, dalam hal ini pembayaran maskawin (ararem.) d. Ceritakan apa makna bendera Merah Putih bagi anda sebagai orang Papua? - Lebih kepada simbol/tanda karena bendera merah putih sudah dipakai sejak lama. e. Ceritakan sejak kapan bendera merah putih mulai digunakan dalam upacara Ararem? Apa alasannya? - Bendera merah putih sudah dipakai sejak papua berintegrasi ke indonesia sekitar tahun 1969, di pakai pada saat itu karena ada gejolak politik sehingga dipakai untuk keamanan dan perlindungan agar terlindungi dari kecurigaan separatis yang ketika itu lagi memanas. f. Sebelum menggunakan bendera merah putih apakah ada bendera lain yang digunakan? Apa contohnya? - Ada, bendera bintang kejora g. Ceritakan makna bendera (lain) itu dalam upacara perkawinan (ararem)? - Bendera bintang kejora sebagai bahwa papua sudah merdeka dan berdiri sendiri h. Ceritakan makna bendera merah putih dalam upacara ararem! - Didalam upacara ararem bendera merah putih bermakna sebagai simbol bahwa dari pihak laki-laki sudah memenuhi semua maskawin yang diminta pihak perempuan, sehingga bendera merah putih tidak bisa terlepas dari prosesi ararem ini. 2 Untuk mengetahui faktor2 yg mempengaruhi penggunaan bendera Merah Putih: a. Ceritakan mengapa bendera Merah Putih itu digunakan dalam upacara perkawinan, apa alasan mendasarnya/ faktor yg mempengaruhinya? - Bendera merah putih dipakai dalam upacara perkawinan, alasannya karena ketika sebelum papua berintegrasi ke indonesia papua sudah berdiri sebagai negara yang merdeka dan mempunyai bendera sendiri yaitu bendera bintang kejora dan setelah papua masuk ke dalam NKRI, siapapun yang memakai bintang kejora dianggap melawan atau separatis maka untuk menjaga agar upacara pembayaran maskawin ini lancar maka digunakanlah bendera merah putih dari kecurigaan militer indonesia, jadi lasan mendasarnya untuk perlindungan dan keamanan prosesi Ararem. b. Apakah ada maksud tertentu dalam penggunaan bendera Merah Putih tersebut? Tolong Jelaskan maksud2 tersebut! 61

3 - Untuk menghilangkan kecurigaan militer indonesia terhadap upacara prosesi pembayaran maskawin (ararem) yang pada saat itu bergejolak mengenai masalah pemisahan papua untuk berdiri sendiri. c. Kalau seandainya bendera Merah Putih itu tidak digunakan dalam perkawinan, apa akibatnya? - Tidak ada akibat apapun kalaupun bendera merah putih tidak digunakan dalam upacara pembayaran maskawin (ararem) akan tetapi karena sudah dipakai sejak lama sebagai tanda serah terima maka bendera merah putih sudah tidak bisa terlepas dari prosesi Ararem ini. d. Tolong jelaskan pentingnya akibat-akibat tersebut bagi kehidupan orang Papua? - Tidak ada akibat yang mengikat kalaupun bendera merah putih tidak digunakan. Hormat saya, Harto Bernabas Sawen

4 Nama : Agustina Rumbewas (41 tahun) Status : Kepala Distrik Biak Kota Alamat : Jl. Pramuka Tanggal/Jam : 25 Juni 2015 / WIT Lampiran 2 Transkrip Wawancara BENDERA MERAH PUTIH DALAM UPACARA PEMBAYARAN MASKAWIN (Studi Sosiologis Tentang Makan Bendera Merah Putih dalam Upacara Pembayaran Maskawin pada Masyarakat Desa Ambroben, Distrik Biak Kota) No Jenis Pertanyaan 1 Untuk Mengetahui makna Bendera Merah Putih dalam upacara perkawinan: i. Ceritakan proses pembayaran maskawin yang dilakukan oleh masyarakat Biak (Ambroben) - Pertemuan dan Kesepakatan pihak laki dan pihak perempuan, Di dalam pertemuan ini, pihak Laki-laki sebagai Pihak Pertama dalam pertemuan tersebut sasarannya di tujukan kepada orang tua Pihak Kedua ( Perempuan). Pada pertemuan ini, pihak pertama akan menanyakan berapa jumlah harga Mas Kawin yang diminta oleh Orang Tua Pihak Kedua (Perempuan). Jika dalam pertemuan ini menghasilkan suatu kesepakatan, maka Pihak Pertama mulai menyiapkan segala sesuatu yang diminta oleh Pihak Kedua yang berhubungan dengan Mas Kawin tersebut. Mas Kawin yang dimaksud terdiri dari sejumlah barang berupa piring dan uang. Ketika usaha/upaya Pihak Pertama telah sesuai dengan permintaan atau tuntutan Pihak Kedua, maka akan disepakati waktu pelaksanaan pembayaran harta atau Mas Kawin tersebut. Prosesi Penyerahan Mas Kawin (ARAREM) ketika Mas Kawin hendak diantar, akan ada arak-arakkan dalam bentuk barisan besar, dan dalam barisan yang mengantar Mas Kawin tersebut terdiri dan 3 (tiga ) kelompok. Kelompok Pertama; adalah mereka yang dituakan dalam keluarga Pihak Pertama ( Laki-laki), yang terdiri dari perempuan-perempuan. Kehadiran mereka dalam prosesi tersebut adalah selalu berada dalam barisan paling depan, dengan menggunakan busana adat Biak, dan memegang piring-piring besar yang menurut bahasa Biak disebut Ben be pon (piring dulu yang memiliki nilai histori sejarah adat yang tinggi). Kelompok Kedua; adalah mereka yang terdiri dari kelompok campuran, baik\laki-laki 63

5 maupun perempuan yang dalam hal ini mereka bertindak sebagai pengantar. Mereka pun sama dengan kelompok pertama, tetapi harta/piring yang mereka pegang adalah piring- ring kecil sebagai pelengkap harta dan jumlah yang ada. Kelompok Ketiga; adalah mereka yang terdiri dari laki-laki dan perempuan tua maupun muda yang kehadiran mereka adalah sebagai kelompok musisi/kelompok penyanyi. Kelompok inilah yang membentuk suatu barisan yang disebut barisan pengantar Mas Kawin ( ARAREM). Pada prosesi ini, diwarnai dengan berbagai macam bunyi nyanyian, alat musik serta tarian Yospan yang memberi nuansa tersendiri bagi Pihak Pertama ( Laki-laki ) dan Pihak Kedua (Perempuan). Setelah barisan pengantar tiba di tempat tujuan, maka proses selanjutnya adalah penandatanganan berita acara pembayaran Mas Kawin. Dengan adanya penandatanganan Berita Acara pembayaran Mas Kawin ini, maka berakhirlah proses dan prosesi penyerahan Mas Kawin (ARAREM). j. Tolong ceritakan mengapa dalam proses Ararem itu ada Bendera Merah Putih? - Bendera merah dipakai dan ada sebagai simbol /tanda serah terima maskawin yang sah dari pihak laki-laki kepada perempuan. k. Ceritakan apa makna bendera itu bagi anda pribadi? - Sebagai simbol dan mempunyai peranan penting jika ada dalam prosesi pembayaran maskawin. l. Ceritakan apa makna bendera Merah Putih bagi anda sebagai orang Papua? - Bendera merah putih adalah lambang negara yang sudah pasti harus di hargai dan sebagai orang papua bendera merah putih lambang negara Indonesia itu saja. m. Ceritakan sejak kapan bendera merah putih mulai digunakan dalam upacara Ararem? Apa alasannya? - Bendera merah putih sudah dipakai sejak papua bergabung ke NKRI, alasan dipakai untuk keamaan kelompok atau rombongan yang mengantar maskawin sehingga tidak diganggu oleh pihak lain. n. Sebelum menggunakan bendera merah putih apakah ada bendera lain yang digunakan? Apa contohnya? 64

6 - Ada, bendera bintang kejora. o. Ceritakan makna bendera (lain) itu dalam upacara perkawinan (ararem)? - Makna bintang kejora adalah simbol kemerdekaan bangsa papua p. Ceritakan makna bendera merah putih dalam upacara ararem! - Bahwa merupakan Bendera Bangsa atau Negara yang dihormati dan dihargai oleh seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merakuke, untuk itu pada saat pembayaran maskawin tidak ada keamanan yang ikut kawali acara tersebut cukup saja ada bendera Merah Putih dipegang oleh beberapa orang. Pada rombongan pembayaran Maskawin, apabila ada pihak yang mengganggu maka akan ditindak dianggap bahwa tidak menghormati dan menghargai bendera yang dibawa oleh rombongan tersebut. tetapi kalau tidak bawa bendera bisa-bisa kelompok itu yang dihajar aparat, karena dicurigai melakukan mobilisasi masa untuk tujuan-tujuan tertentu, misalnya mau merdeka. Militer itu selalu curiga, mereka pikir kami ini bukan orang baik-baik - Simbol serahterima maskawin yang sah saat pihak laki-laki menyerahkan dan pihak perempuan menerima bendera merah putih tersebut. 2 Untuk mengetahui faktor2 yg mempengaruhi penggunaan bendera Merah Putih: e. Ceritakan mengapa bendera Merah Putih itu digunakan dalam upacara perkawinan, apa alasan mendasarnya/ faktor yg mempengaruhinya? - Faktor keamanan dan perlindungan, Setiap ada kegiatan masyarakat ada kelompok orang yang berkumpul melakukan kegiatan yang baik dianggap oleh pemerintah sebagai kelompok yang ingin memisahkan diri dari NKRI. Sehingga ide untuk menggunakan bendera merah putih itu muncul dari masyarakat untuk bendera merah putih pada acara-acara seperti upacara perkawinan masyarakat Ambroben. Dan masyarakat merasa aman saat menggunakan bendera Merah Putih tidak diganggu lagi oleh aparat atau pemerintah dan terus bendera tersebut digunakan oleh masyarakat Ambroben sampai saat ini. f. Apakah ada maksud tertentu dalam penggunaan bendera Merah Putih tersebut? Tolong Jelaskan maksud2 tersebut! - Untuk keamaan kelompok atau rombongan yang mengantar maskawin sehingga tidak diganggu oleh pihak lain. 65

7 g. Kalau seandainya bendera Merah Putih itu tidak digunakan dalam perkawinan, apa akibatnya?? - Tidak ada akibat yang ditimbulkan jika tidak menggunakan bendera merah putih. h. Tolong jelaskan pentingnya akibat-akibat tersebut bagi kehidupan orang Papua? - Tidak akibatnya Hormat saya, Harto Bernabas Sawen

8 Nama : Nico Rosumbre (34 Tahun) Status : Kepala Desa Ambroben Alamat : kampung Ambroben Tanggal/Jam : 26 Juni 2015 / WIB Lampiran 3 Transkrip Wawancara BENDERA MERAH PUTIH DALAM UPACARA PEMBAYARAN MASKAWIN (Studi Sosiologis Tentang Makan Bendera Merah Putih dalam Upacara Pembayaran Maskawin pada Masyarakat Desa Ambroben, Distrik Biak Kota) No Jenis Pertanyaan 1 Untuk Mengetahui makna Bendera Merah Putih dalam upacara perkawinan: q. Ceritakan proses pembayaran maskawin yang dilakukan oleh masyarakat Biak (Ambroben) - Proses upacara perkawinan melalui peminangan, pertama : pihak laki-laki datang kerumah pihak perempuan untuk meminang perempuan, kedua setelah pihak perempuan menerima pihak laki-laki dan setuju maka ditentukan tanggal dan bulan untuk mengantar mas kawin oleh pihak laki-laki. Setelah waktu yang ditentukan pihak laki-laki mengantar mas kawin dengan tradisi pemberian mas kawin yang disebut dalam bahasa Biak adalah Ararem, dalam tradisi pemberian mas kawin dalam kelompok pengantar atau arakarakan pembawa mas kawin, terbagi dalam tiga barisan, barisan pertama adalah orang yang dituakan dalam keluarga laki-laki yang membawa piring ben be pon (piring guci), kemudian barisan kedua membawa piring gantung dan piring makan dan barisan ketiga itu kelompok musik dan tarian yosim pancar (yospan) yang mengiring arak-arakan prosesi pemberian mas kawin. r. Tolong ceritakan mengapa dalam proses Ararem itu ada Bendera Merah Putih? - Dalam proses Ararem bendera merah putih ada sebagai tanda serah terima maskawin antar kedua belah pihak s. Ceritakan apa makna bendera itu bagi anda pribadi? - Bermakna penting karena sudah dipakai sejak lama dalam hal ini simbol penyerahan maskawin. t. Ceritakan apa makna bendera Merah Putih bagi anda sebagai orang Papua? 67

9 - Sebagai orang papua bendera merah merupakan lambang negara indonesia dan dihormati u. Ceritakan sejak kapan bendera merah putih mulai digunakan dalam upacara Ararem? Apa alasannya? - Bendera merah putih digunakan ketika papua bergabung ke Indonesia, waktu itu digunakan untuk perlindungan dan keamanan karena pada saat itu masih ada aksi untuk memisahkan diri dari indonesia sehingga bendera merah putih ini digunakan dalam prosesi pembayaran maskawin karena alasan tersebut. v. Sebelum menggunakan bendera merah putih apakah ada bendera lain yang digunakan? Apa contohnya? - Ada, bendera bintang kejora w. Ceritakan makna bendera (lain) itu dalam upacara perkawinan (ararem)? - Bintang kejora adalah lambang negara papua yang pasti mempunyai makna penting dalam menyatukan seluruh suku bangsa Papua dalam satu rumah besar yakni Papua Barat x. Ceritakan makna bendera merah putih dalam upacara ararem! - Bendera merah putih mempunyai peranan penting sebagai alat tukar yang sah, saat pihak laki-laki mengantar maskawin ke pihak perempuan maka yang menjadi tanda serahterima yang sah adalah bendera merah putih ini, juga sebagai bentuk bahwa laki-laki sudah memenuhi apa yang disyaratkan oleh perempuan. 2 Untuk mengetahui faktor2 yg mempengaruhi penggunaan bendera Merah Putih: i. Ceritakan mengapa bendera Merah Putih itu digunakan dalam upacara perkawinan, apa alasan mendasarnya/ faktor yg mempengaruhinya? - Alasan keamanan yang mempengaruhi digunakannya bendera merah putih yang pada saat itu masih maraknya organisasi yang menuntut kemerdekaan, maka untuk menjaga agar tidak dicurigai dan terlindungi maka bendera merah putih ini digunakan dalam prosesi pembayaran maskawin ini. j. Apakah ada maksud tertentu dalam penggunaan bendera Merah Putih tersebut? Tolong Jelaskan maksud2 tersebut! - Bendera merah putih digunakan dalam pembayaran maskawin bermaksud untuk melindungi agar prosesi nya berlansung aman dan terhindar dari 68

10 kecurigaan-kecurigaan yang pada saat itu suasananya masih memanas. k. Kalau seandainya bendera Merah Putih itu tidak digunakan dalam perkawinan, apa akibatnya?? - Untuk saat ini jika bendera merah putih tidak digunakan tidak berakibat apapun, tapi karena awalnya bendera merah putih sudah digunakan untuk serah terima maskawin maka bendera mempunyai peranan yang penting yang sudah tidak bisa terlepas dari upacara penyerahan maskawin. l. Tolong jelaskan pentingnya akibat-akibat tersebut bagi kehidupan orang Papua? - Seperti yang sudah dijelaskan diatas tidak berakibat apapun tetapi sudah terikat sebagai tanda serah terima yang sah. Hormat saya, Harto Bernabas Sawen

11 Nama : Elia Rumaropen (56 tahun) Status : Tokoh Agama/Pendeta Ambroben Alamat : Jl. Budaya Ambroben Tanggal/jam : 26 Juni 2015 / WIT Lampiran 4 Transkrip Wawancara BENDERA MERAH PUTIH DALAM UPACARA PEMBAYARAN MASKAWIN (Studi Sosiologis Tentang Makan Bendera Merah Putih dalam Upacara Pembayaran Maskawin pada Masyarakat Desa Ambroben, Distrik Biak Kota) No Jenis Pertanyaan 1 Untuk Mengetahui makna Bendera Merah Putih dalam upacara perkawinan: y. Ceritakan proses pembayaran maskawin yang dilakukan oleh masyarakat Biak (Ambroben) - Prosesi pembayaran maskawin (ararem) melalui tahap peminangan, pihak lakilaki dan pihak perempuan bertemu dengan maksud meminang perempuan setelah pihak perempuan menerima maka selanjutnya kedua pihak membicarakan tentang maskawin yang harus dipenuhi oleh pihak laki-laki, dan kedua pihak sepakat mengenai maskawin, maka selanjutnya disepakati waktu pernikahan dilakukan yang diawali dengan prosesi pembayaran maskawin (ararem). - Proses pembayaran maskawin (ararem) dengan berjalan kaki/arak-arakan dalam kelompok kerumah pihak perempuan, dalam kelompok ararem terbagi lagi tiga barisan pengantar, barisan pertama merupakan keluarga yang dituakan (om,tante) yang memegang piring guci (benbe pon), kelompok kedua adalah kerabat dekat dan campuran yang membawa piring makan,kemudian kelompok ketiga yang terakhir yang terakhir adalah kelompok musik yang bernyanyi mengiringi proses pembayaran maskawin (ararem) hingga sampai kerumah pihak perempuan, setelah tiba dirumah pihak perempuan dari pihak perempuan menerima dan mempersilahkan, kemudian melihat maskawin yang dibawa oleh pihak laki-laki telah terpenuhi maka acara ini berakhir dengan makan bersama yang dijamu oleh pihak perempuan. z. Tolong ceritakan mengapa dalam proses Ararem itu ada Bendera Merah Putih? - Bendera merah putih dipakai sebagai tanda serahterima ketika pihak laki-laki membawa maskawin kerumah pihak perempuan, saat bendera merah putih diterima diterima oleh pihak perempuan itu menandakan bahwa perempuan menerima pihak laki-laki. aa. Ceritakan apa makna bendera itu bagi anda pribadi? - Jika didalam upacara ararem, bendera merah putih mempunyai nilai tukar yang sah dan juga menandakan bahwa telah memenuhi semua persyaratan 70

12 maskawin yang diberikan oleh pihak perempuan. bb. Ceritakan apa makna bendera Merah Putih bagi anda sebagai orang Papua? - Bendera merah putih mempunyai jika dilibatkan dalam prosesi pembayaran maskawin. cc. Ceritakan sejak kapan bendera merah putih mulai digunakan dalam upacara Ararem? Apa alasannya? - Sejak papua masuk bergabung kenegara indonesia, bendera merah putih dipakai sebagai perlindungan dan keamanan karena pada saat itu masih terjadi isu-isu mengenai kelompok-kelompok yang ingin memisahkan diri dari indonesia. dd. Sebelum menggunakan bendera merah putih apakah ada bendera lain yang digunakan? Apa contohnya? - Ada, bintang kejora pernah digunakan dalam proses pembayaran maskawin. ee. Ceritakan makna bendera (lain) itu dalam upacara perkawinan (ararem)? - Bendera bintang kejora merupakan simbol kemerdekaan orang papua dan diakui semua masyarakat papua yang mempunyai makna penting. ff. Ceritakan makna bendera merah putih dalam upacara ararem! - Bendera merah putih sudah digunakan sejak lama dalam prosesi pembayaran maskawin yang sah, jadi bendera merah putih bukan sebagai lambang negara saja, tetapi sudah sebagai lambang yang wajib dan mempunyai dalam prosesi pembayaran maskawin. 2 Untuk mengetahui faktor2 yg mempengaruhi penggunaan bendera Merah Putih: m. Ceritakan mengapa bendera Merah Putih itu digunakan dalam upacara perkawinan, apa alasan mendasarnya/ faktor yg mempengaruhinya? - Bendera merah putih digunakan untuk perlindungan dan pertahanan diri dari kecurigaan-kecurigaan tentara (militer) karena pada saat itu terjadi gejolak politik di mana masyarakat Papua masih bersuara tentang kemerdekaan, maka 71

13 untuk tidak diganggu dan dicurigai maka bendera Merah Putih digunakan dalam dalam prosesi ararem ini agar berjalan lancar. Mereka takut kalau tidak bawa bendera Merah Putih nanti dituduh macam-macam, baik kalau cuma dituduh kalau langsung ditangkap, dipukul, dipenjarakan atau ditembak ditempatkan bisa bahaya. Jadi supaya tidak takut mereka bawa bendera, itu tanda pertahanan diri dan kelompok yang ikut ararem. n. Apakah ada maksud tertentu dalam penggunaan bendera Merah Putih tersebut? Tolong Jelaskan maksud2 tersebut! - Maksud penggunaan bendera merah putih adalah untuk perlindungan dan keamanan. o. Kalau seandainya bendera Merah Putih itu tidak digunakan dalam perkawinan, apa akibatnya? - Tidak ada akibat yang ditimbulkan jika bendera merah putih tidak digunakan. p. Tolong jelaskan pentingnya akibat-akibat tersebut bagi kehidupan orang Papua? - Meskipun tidak ada akibat yang ditimbulkan, namun bendera merah putih mempunyai peranan penting dalam prosesi ararem sebagai tanda kesepakatan kedua belah pihak. Hormat saya, Harto Bernabas Sawen

14 Nama : Jemmy A. Awak, S.Sos., MA (46 Tahun) Status : Ketua KNPI Biak/ Tokoh Pemuda Alamat : Jl. Imam Bonjol, Biak Tanggal/jam : 27 Juni 2015 / Lampiran 5 Transkrip Wawancara BENDERA MERAH PUTIH DALAM UPACARA PEMBAYARAN MASKAWIN (Studi Sosiologis Tentang Makan Bendera Merah Putih dalam Upacara Pembayaran Maskawin pada Masyarakat Desa Ambroben, Distrik Biak Kota) No Jenis Pertanyaan 1 Untuk Mengetahui makna Bendera Merah Putih dalam upacara perkawinan: gg. Ceritakan proses pembayaran maskawin yang dilakukan oleh masyarakat Biak (Ambroben) - Proses upacara perkawinan melalui peminangan, pertama : pihak laki-laki datang kerumah pihak perempuan untuk meminang perempuan, kedua setelah pihak perempuan menerima pihak laki-laki dan setuju maka ditentukan tanggal dan bulan untuk mengantar mas kawin oleh pihak laki-laki. Setelah waktu yang ditentukan pihak laki-laki mengantar mas kawin dengan tradisi pemberian mas kawin yang disebut dalam bahasa Biak adalah Ararem, dalam tradisi pemberian mas kawin dalam kelompok pengantar atau arakarakan pembawa mas kawin, terbagi dalam tiga barisan, barisan pertama adalah orang yang dituakan dalam keluarga laki-laki yang membawa piring ben be pon (piring guci), kemudian barisan kedua membawa piring gantung dan piring makan dan barisan ketiga itu kelompok musik dan tarian yosim pancar (yospan) yang mengiring arak-arakan prosesi pemberian mas kawin hh. Tolong ceritakan mengapa dalam proses Ararem itu ada Bendera Merah Putih? - Bendera merah putih digunakan sebagai alat tanda serah terima maskawin antar pihak laki-laki dan perempuan yang sah. ii. Ceritakan apa makna bendera itu bagi anda pribadi? - Bermakna sebagai simbol yang mempunyai nilai dan penting dalam proses Ararem 73

15 jj. Ceritakan apa makna bendera Merah Putih bagi anda sebagai orang Papua? - bendera merah putih mempunyai makna, karena itu adalah lambang negara kk. Ceritakan sejak kapan bendera merah putih mulai digunakan dalam upacara Ararem? Apa alasannya? - Bendera merah putih sudah dipakai sejak masuknya papua ke indonesia, perlindungan dan keamanan alasannya supaya tidak diganggu oleh pihak yang mencurigai kegiatan yang pada saat itu masih memanas ll. Sebelum menggunakan bendera merah putih apakah ada bendera lain yang digunakan? Apa contohnya? - Pernah ada, bendera Bintang Kejora. Bintang Kejora digunakan sejak Papua menyatakan kemerdekaannya tahun 1961, tetapi sepertinya tidak lama dipakai karena waktu itu Papua merdeka tidak lama terus Indonesia masuk jadi mungkin sebelum 1969 itu Bintang Kejora tidak lagi digunakan, karena kalau digunakan bisa ditembak sama tentara Indonesia. mm. Ceritakan makna bendera (lain) itu dalam upacara perkawinan (ararem)? - Mempunyai nilai sebagai lambang kemerdekaan orang papua nn. Ceritakan makna bendera merah putih dalam upacara ararem! - Bendera merah putih sudah dipakai sejak masuknya papua ke indonesia, bendera merah putih sudah menyatu dengan adat juga mempunyai nilai-nilai tertentu dalam perkawinan adat Biak. Mempunyai nilai-nilai tertentu karena setiap kali diadakan pesta adat perkawinan ini selalu harus ada bendera merah putih yang selalu dibawa paling depan dan harus ditukar kepada pihak keluarga perempuan yang hendak dipinang oleh keluarga pihak laki-laki dan bendera ini tidak saja sebagai alat tukar namun harus dibeli dan dibayar oleh pihak keluarga perempuan dengan uang. Pengantaran mas kawin tidak akan berjalan jika bendera merah putih belum dibawa, karena bendera merah mempunyai nilai dan peranan penting yang menyatukan orang Papua dan Indonesia. - 2 Untuk mengetahui faktor2 yg mempengaruhi penggunaan bendera Merah Putih: q. Ceritakan mengapa bendera Merah Putih itu digunakan dalam upacara perkawinan, 74

16 apa alasan mendasarnya/ faktor yg mempengaruhinya? - Dalam prosesi ararem Bendera merah putih digunakan pada saat itu karena faktor keamanan dan perlindungan dari militer indonesia yang masih mencurigai kelompok-kelompok separatis yang ingin memisahkan diri dari NKRI r. Apakah ada maksud tertentu dalam penggunaan bendera Merah Putih tersebut? Tolong Jelaskan maksud2 tersebut! - Agar acara prosesi pembayaran maskawin ini berjalan dengan lancar s. Kalau seandainya bendera Merah Putih itu tidak digunakan dalam perkawinan, apa akibatnya?? - Tidak mempunyai akibat apapun karena tanpa bendera merah putih prosesi ini akan tetap berjalan t. Tolong jelaskan pentingnya akibat-akibat tersebut bagi kehidupan orang Papua? - Tidak ada Hormat saya, Harto Bernabas Sawen

BAB V MAKNA BENDERA MERAH PUTIH DALAM UPACARA PERKAWINAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V MAKNA BENDERA MERAH PUTIH DALAM UPACARA PERKAWINAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB V MAKNA BENDERA MERAH PUTIH DALAM UPACARA PERKAWINAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Dalam fenomenologi, perilaku manusia yakni apa yang dipikirkan, dikatakan dan dilakukan dipahami sebagai

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Untuk mengetahui karakteristik dan memperoleh gambaran mengenai daerah penelitian, maka dalam bab ini akan dikemukakan beberapa hal diantaranya: gambaran umum Kabupaten

Lebih terperinci

BENDERA MERAH PUTIH DALAM ARAREM. Oleh:

BENDERA MERAH PUTIH DALAM ARAREM. Oleh: BENDERA MERAH PUTIH DALAM ARAREM (Studi Sosiologis Tentang Makna Simbolik Bendera Merah Putih dalam Upacara Pembayaran Maskawin pada Masyarakat Desa Ambroben, Distrik Biak Kota) Oleh: Harto Bernabas Berty

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO. 42 BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN 1974 A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.1/1974 Pelaksanaan Pernikahan Suku Anak Dalam merupakan tradisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebutkan bahwa Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang

BAB I PENDAHULUAN. menyebutkan bahwa Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara sederhana perkawinan adalah suatu hubungan secara lahir batin antara seorang laki-laki dan seorang perempuan. 1 Di dalam pasal 1 Undang-Undang No.1, 1974 menyebutkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain sebagai cara untuk memahami eksistensinya sebagai manusia. Sebagai makhluk sosial,

BAB I PENDAHULUAN. lain sebagai cara untuk memahami eksistensinya sebagai manusia. Sebagai makhluk sosial, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Piring dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah wadah berbentuk bundar pipih dan sedikit cekung (atau ceper), terbuat dari porselen (seng, plastik), tempat meletakkan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena dengan berkomunikasi manusia dapat saling berhubungan satu dengan yang lain untuk

Lebih terperinci

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut bebas di antara pulau-pulau di Indonesia. Laut bebas

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-B TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-B TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA SURAKARTA, PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-B TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindaklanjut ditetapkannya

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN WEWENANG PENANDATANGANAN

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN MEDIA

BAB IV GAMBARAN MEDIA BAB IV GAMBARAN MEDIA Setiap pemberitaan di media massa, secara tidak langsung membentuk sebuah wacana membentuk pola pikir pembacanya. Begitu pula dalam penelitian ini, tentang bagaimana media mewacanakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penelitian, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Prosesi Sebambangan Dalam Perkawinan Adat Lampung Studi di Desa

BAB V PENUTUP. penelitian, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Prosesi Sebambangan Dalam Perkawinan Adat Lampung Studi di Desa BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah penulis mengadakan pengolahan dan menganalisis data dari hasil penelitian, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Prosesi Sebambangan Dalam Perkawinan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak pada garis khatulistiwa. Dengan

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak pada garis khatulistiwa. Dengan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak pada garis khatulistiwa. Dengan Penduduk yang berdiam dan berasal dari pulau-pulau yang beraneka ragam adat budaya dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan serta memiliki beraneka ragam budaya. Kekayaan budaya tersebut tumbuh karena banyaknya suku ataupun etnis

Lebih terperinci

Lampiran 3. Permohonan Data Awal

Lampiran 3. Permohonan Data Awal 1 2 3 Lampiran 3 Permohonan Data Awal 4 Lampiran 4 Permohonan Data BPM 5 6 Lampiran 6 Lembar Observasi 7 8 9 Lampiran 9 Kartu Skor Pudji Rochjati 10 11 Lampiran 10 Satuan Acara Penyuluhan & Leaflet 12

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I. : 4 x 35 menit (2x pertemuan)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I. : 4 x 35 menit (2x pertemuan) LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Identitas Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SD Negeri Kutowinangun 01 Salatiga : Matematika : IV/I : 4 x 35 menit (2x pertemuan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis pekerjaan, pendidikan maupun tingkat ekonominya. Adapun budaya yang di. memenuhi tuntutan kebutuhan yang makin mendesak.

BAB I PENDAHULUAN. jenis pekerjaan, pendidikan maupun tingkat ekonominya. Adapun budaya yang di. memenuhi tuntutan kebutuhan yang makin mendesak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia merupakan suatu masyarakat majemuk yang terdiri dari banyak suku, bangsa, adat istiadat, agama, bahasa, budaya, dan golongan atas dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya. Menurut Koenrtjaraningrat (1996:186), wujud kebudayaan dibedakan

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya. Menurut Koenrtjaraningrat (1996:186), wujud kebudayaan dibedakan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan dan tradisi, baik kebudayaan yang bersifat tradisional ataupun modern. Setiap daerah memiliki tradisi yang bermacam-macam

Lebih terperinci

Penjelasan lebih lanjut mengenai mahar dan prosesi pertunangan akan dibahas di bab selanjutnya.

Penjelasan lebih lanjut mengenai mahar dan prosesi pertunangan akan dibahas di bab selanjutnya. Secara garis besar, aku mengurutkan persiapan pernikahan seperti ini: 1. Tentukan Besarnya Mahar dan Tanggal Pertunangan Mahar atau Mas Kawin adalah adalah harta atau barang yang diberikan oleh calon pengantin

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Dalam masyarakat Sasak, mengenal beberapa cara pelaksanaan perkawinan yaitu:

PEMBAHASAN Dalam masyarakat Sasak, mengenal beberapa cara pelaksanaan perkawinan yaitu: PROSESI PERKAWINAN ADAT SASAK 1 Oleh : I Gusti Ngurah Jayanti 2. PENDAHULUAN Perkawinan merupakan sebuah fenomena budaya yang hampir terdapat di semua komunitas budaya, khususnya di Indonesia. Perkawinan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 518 /KPTS/013/2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 518 /KPTS/013/2011 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 518 /KPTS/013/2011 TENTANG PANITIA RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA (RANHAM) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2011-2014 GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dibahas mengenai langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji kerja daya sisip dari citra terhadap pesan menggunakan kecocokan nilai warna terhadap pesan berbahasa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. beradaptasi dengan situasi yang baru sebagai sebuah wilayah yang merdeka. Citacita

BAB V KESIMPULAN. beradaptasi dengan situasi yang baru sebagai sebuah wilayah yang merdeka. Citacita 102 BAB V KESIMPULAN Periode Revolusi merupakan masa-masa yang sulit bagi Banten untuk beradaptasi dengan situasi yang baru sebagai sebuah wilayah yang merdeka. Citacita untuk menjadikan Banten yang diperintah

Lebih terperinci

FORMULIR B TATA UPACARA PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE 66 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN

FORMULIR B TATA UPACARA PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE 66 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN N O WAKT U (WIB) FORMULIR B TATA UPACARA PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE 66 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 Hari :Rabu tanggal 17 Agustus 2011 ACARA URAIAN PEMBAWA

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 234 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Perkawinan merupakan rentetan daur kehidupan manusia sejak zaman leluhur. Setiap insan pada waktunya merasa terpanggil untuk membentuk satu kehidupan baru, hidup

Lebih terperinci

Daerah Tempat Tinggalku, Negara Kesatuan Republik Indonesia Negaraku

Daerah Tempat Tinggalku, Negara Kesatuan Republik Indonesia Negaraku Bab V Daerah Tempat Tinggalku, Negara Kesatuan Republik Indonesia Negaraku Ayo bersama mencintai NKRI! Sumber: bipa.ut.ac.id Gambar 5.1 Peta Indonesia Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk melalui

Lebih terperinci

BUPATI JAYAWIJAYA PROVINSI PAPUA

BUPATI JAYAWIJAYA PROVINSI PAPUA BUPATI JAYAWIJAYA PROVINSI PAPUA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAWIJAYA NOMOR 04 TAHUN 2016 T E N T A N G PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JAYAWIJAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari pembahasan pada Bab IV dan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Setiap acara adat yang ada di desa Lokop berbeda dengan acara adat

Lebih terperinci

WALIKOTA BINJAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN WALIKOTA BINJAI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BINJAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN WALIKOTA BINJAI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA BINJAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN WALIKOTA BINJAI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG PENANDATANGANAN BIDANG PERIZINAN DAN NON PERIZINAN KEPADA KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING 3.1. STRATEGI KOMUNIKASI Media komunikasi visual, merupakan media yang tepat dan efektif dalam menyampaikan sebuah informasi. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGANDAN KONSEP VISUAL. 3.1 Strategi Perancangan

BAB III PERANCANGANDAN KONSEP VISUAL. 3.1 Strategi Perancangan BAB III PERANCANGANDAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan Untuk menyadarkan pengguna baru motor klasik akan pentingnya perawatan dan penggunaan mesin model lama supaya mesin tetap stabil dalam keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap upacara biasanya diiringi dengan syair, dan pantun yang berisi petuahpetuah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap upacara biasanya diiringi dengan syair, dan pantun yang berisi petuahpetuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adat tidaklah sempurna apabila tidak diiringi dengan kesenian yang akan membuat sebuah acara jadi lebih menarik terutama pada upacara pernikahan. Setiap upacara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proyek-proyek perumahan, gedung-gedung bertingkat dan pembenahan

BAB I PENDAHULUAN. Proyek-proyek perumahan, gedung-gedung bertingkat dan pembenahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apabila kita memperhatikan kota metropolitan Jakarta akhir-akhir ini berkembang sedemikian rupa mengundang minat para investor pengembang. Proyek-proyek perumahan,

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : meliputi, Himpun (meliputi : Himpun Kemuakhian dan Himpun Pemekonan),

V. KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : meliputi, Himpun (meliputi : Himpun Kemuakhian dan Himpun Pemekonan), V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Proses upacara perkawinan adat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan data dan uraian yang terdapat pada bab sebelumnya, maka dalam bab ini dapat dilihat bahwa adat sistem perkawinan suku Pakpak Kelasen sudah mengalami

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. karena itu seorang pengguna bahasa harus memahami huruf-huruf dengan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. karena itu seorang pengguna bahasa harus memahami huruf-huruf dengan BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakikat Mengenal Huruf 2.1.1.1 Pengertian Huruf Bahasa yang digunakan oleh manusia tersusun dari simbol maupun gambargambar huruf

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Definisi aplikasi adalah penggunaan dan penerapan suatu konsep yang menjadi suatu pokok pembahasan (Eka Noviansyah, 2008 : 4). Aplikasi dapat diartikan juga sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa, tarian dan adat istiadat yang dimiliki oleh setiap suku bangsa juga sangat beragam. Keanekaragaman

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG PEMBIAYAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BAGI PENDUDUK KOTA SURABAYA YANG DIBIAYAI OLEH ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi Bersyukur kepada sang pencipta tentang apa yang telah di anugerahkan kepada seluruh umat manusia,

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 38 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG PEMBIAYAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGIS

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGIS BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGIS A. Fungsi Piring Sebagai Mas Kawin Piring dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah wadah berbentuk bundar pipih dan sedikit cekung (atau ceper), terbuat dari porselen

Lebih terperinci

TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA

TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA Oleh: NAMA : AGUNG CHRISNA NUGROHO NIM : 11.02.7990 KELOMPOK :A PROGRAM STUDI : DIPLOMA 3 JURUSAN DOSEN : MANAJEMEN INFORMATIKA : Drs.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Masyarakat Kampung Mosso di perbatasan provinsi papua kota Jayapura

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Masyarakat Kampung Mosso di perbatasan provinsi papua kota Jayapura BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN UMUM Masyarakat Kampung Mosso di perbatasan provinsi papua kota Jayapura memiliki pergaulan hidup yang unik jika dibandingkan dengan masyarakat Papua lainnya.

Lebih terperinci

Sesi Perdagangan Pasar Saat ini Setelah Perubahan Sesi Pra-Pembukaan Reguler s.d s.d Sesi I

Sesi Perdagangan Pasar Saat ini Setelah Perubahan Sesi Pra-Pembukaan Reguler s.d s.d Sesi I PERUBAHAN JAM PERDAGANGAN BURSA Peraturan No II-A Tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas Diberlakukan: 2 Januari 2013 Pokok Perubahan 1. Memajukan 30 menit awal waktu perdagangan. 2. Penerapan sesi

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 16 TAHUN 2017.

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 16 TAHUN 2017. B N G A L I K A H I N E K A T U BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 16 TAHUN 2017. TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan bangsa di dunia yang mendiami suatu daerah tertentu memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing, setiap bangsa memiliki

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN TEMANGGUNG YANG DISERAHKAN PENGATURANNYA KEPADA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BARAPEN. Barapen memiliki arti bakar batu. Semua warga desa bahu membahu mencari bebatuan demi mengetahui keunikan budaya papua yang khas.

BARAPEN. Barapen memiliki arti bakar batu. Semua warga desa bahu membahu mencari bebatuan demi mengetahui keunikan budaya papua yang khas. BARAPEN Barapen memiliki arti bakar batu. Semua warga desa bahu membahu mencari bebatuan demi mengetahui keunikan budaya papua yang khas. Pesta Bakar Batu mempunyai makna tradisi bersyukur dan merupakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN TINDAK PIDANA RINGAN ( TIPIRING ) 2 DAFTAR LAMPIRAN 1. JENIS JENIS PELANGGARAN

Lebih terperinci

UPACARA ADAT DAYAK NGAJU KALIMANTAN TENGAH ACARA ADAT PENGANTEN MANDAI

UPACARA ADAT DAYAK NGAJU KALIMANTAN TENGAH ACARA ADAT PENGANTEN MANDAI UPACARA ADAT DAYAK NGAJU KALIMANTAN TENGAH ACARA ADAT PENGANTEN MANDAI (IRINGAN TARIAN NGALINDAP PUNEI) Di susun oleh : LILIS MANIQ CITRA BUDAYA SANGGAR SENI BELAJAR KESENIAN TRADISIONAL KALIMANTAN TENGAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk berbagai keperluan. Upacara adat adalah suatu hal yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. untuk berbagai keperluan. Upacara adat adalah suatu hal yang penting bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Angkola sampai saat ini masih menjalankan upacara adat untuk berbagai keperluan. Upacara adat adalah suatu hal yang penting bagi masyarakat Angkola. Pada

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN RASA CINTA KEPADA TANAH AIR DAN BANGSA

MENGEMBANGKAN RASA CINTA KEPADA TANAH AIR DAN BANGSA TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA MENGEMBANGKAN RASA CINTA KEPADA TANAH AIR DAN BANGSA Nindita Erwanti - 11.12.5996 Kelompok I Dosen : Muhammad Idris P, DRS., MM. JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB III DAMPAK DAN USAHA MENGATASI FENOMENA SEKKUSU SHINAI SHOKOGUN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT JEPANG

BAB III DAMPAK DAN USAHA MENGATASI FENOMENA SEKKUSU SHINAI SHOKOGUN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT JEPANG BAB III DAMPAK DAN USAHA MENGATASI FENOMENA SEKKUSU SHINAI SHOKOGUN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT JEPANG Seperti halnya masalah sosial lainnya, fenomena Sekkusu shinai shokogun ini turut memberi dampak

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG PENDELEGASIAN

Lebih terperinci

TATA UPACARA PENGIBARAN BENDERA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

TATA UPACARA PENGIBARAN BENDERA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA TATA UPACARA PENGIBARAN BENDERA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA BIODATA DIRI Nama : SUDOMO, SE Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 04 Nopember 1980 Pekerjaan Jenis Kelamin Agama Alamat : Pegawai Negeri Sipil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Perkawinan Menurut Hukum Adat Minangkabau di Kenagarian Koto Baru, Kecamatan Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat. Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai-nilai keagamaan sebagai wujud ibadah kepada Allah. SWT, dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai-nilai keagamaan sebagai wujud ibadah kepada Allah. SWT, dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam sangat menganjurkan perkawinan karena perkawinan mempunyai nilai-nilai keagamaan sebagai wujud ibadah kepada Allah SWT, dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.

Lebih terperinci

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK Lampiran 4 : Berita Acara Pemberian Penjelasan Nomor : 8/PPBJ/PPAKA-DPRD/2013 Tanggal : 09 Desember 2013 ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK Nomor : 7/PPBJ/PPAKA-DPRD/2013 Tanggal : 09 Desember

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam menyelenggarakan

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR : 16 TAHUN 2010 TENTANG TATA TERTIB KEPROTOKOLAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : a. bahwa keprotokolan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau yang tentunya pulau-pulau tersebut memiliki penduduk asli daerah yang mempunyai tata cara dan aspek-aspek

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PEMBIAYAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung ide-ide

BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung ide-ide BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni adalah salah satu unsur kebudayaan yang tumbuh dan berkembang sejajar dengan perkembangan manusia selaku penggubah dan penikmat seni. Seni memiliki nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan dari gagasan simbol-simbol dan nilai-nilai yang mendasari hasil karya dan

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan dari gagasan simbol-simbol dan nilai-nilai yang mendasari hasil karya dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberagaman suku dan budaya yang ada di Indonesia menjadi salah satu ciri khas masyarakat Indonesia. Masing-masing etnis yang ada di Indonesia tentu memiliki keunikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Minangkabau merupakan salah satu dari antara kelompok etnis utama bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Minangkabau merupakan salah satu dari antara kelompok etnis utama bangsa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya menempati posisi sentral dalam tatanan hidup manusia. Manusia tidak ada yang dapat hidup di luar ruang lingkup budaya. Budaya dapat memberikan makna pada hidup

Lebih terperinci

Bagian Humas dan Protokol Pasal 87

Bagian Humas dan Protokol Pasal 87 Bagian Humas dan Protokol Pasal 87 (1) Kepala Bagian Humas dan Protokol dipimpin oleh seorang Kepala dan mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Kecamatan Kampar Asal muasal nama Kampar sampai saat sekarang belum adakesepakatan universal, namun yang perlu dipahami adalah sejarah dan harus kedepankan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun terbagi atas beberapa bagian seperti upacara adat Marhajabuan

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun terbagi atas beberapa bagian seperti upacara adat Marhajabuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Etnis Simalungun memiliki kebudayaan yang banyak menghasilkan kesenian daerah dan upacara adat, dan hal tersebut masih dilakukan oleh masyarakat Simalungun sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa tersebut menghasilkan berbagai macam tradisi dan budaya yang beragam disetiap

BAB I PENDAHULUAN. bangsa tersebut menghasilkan berbagai macam tradisi dan budaya yang beragam disetiap BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Indonesia adalah Negara majemuk dimana kemajemukan tersebut mengantarkan Negara ini kedalam berbagai macam suku bangsa yang terdapat didalamnya. Keaneka ragaman suku

Lebih terperinci

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KABUPATEN LANNY JAYA

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KABUPATEN LANNY JAYA -1- BUPATI LANNY JAYA PROVINSI PAPUA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANNY JAYA NOMOR 10 TAHUN 2016 T E N T A N G PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANNY JAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. tentang tradisi doi menredalam proses peminangan adat masyarakat Bugis Bone

BAB V PENUTUP. tentang tradisi doi menredalam proses peminangan adat masyarakat Bugis Bone BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari beberapa pemaparan yang telah dilakukan oleh peneliti di atas tentang tradisi doi menredalam proses peminangan adat masyarakat Bugis Bone perspektif fiqih, dapat diambil

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Perkawinan campuran suku bangsa Jawa dengan suku bangsa Batak. Mandailing yang terjadi pada masyarakat di daerah Kelurahan Gedung Johor

BAB V PENUTUP. Perkawinan campuran suku bangsa Jawa dengan suku bangsa Batak. Mandailing yang terjadi pada masyarakat di daerah Kelurahan Gedung Johor 1 BAB V 1. Kesimpulan PENUTUP Perkawinan campuran suku bangsa Jawa dengan suku bangsa Batak Mandailing yang terjadi pada masyarakat di daerah Kelurahan Gedung Johor Medan bukanlah rahasia umum lagi, serta

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

2016, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 318, 2016 KEMENKUMHAM. Manajemen Kepegawaian. Sisinfo. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016AHAHAHAOHSAPIOAUSPOI TENTANG

Lebih terperinci

DRAMA PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA DIBALIK AKSI HEROIK PERJUANGAN PARA PAHLAWAN DI TAHUN 1945

DRAMA PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA DIBALIK AKSI HEROIK PERJUANGAN PARA PAHLAWAN DI TAHUN 1945 DRAMA PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA DIBALIK AKSI HEROIK PERJUANGAN PARA PAHLAWAN DI TAHUN 1945 BABAK I Latar di ruangan perkumpulan para golongan muda. Bom atom yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh prajurit Tentara

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam menyelenggarakan otonomi daerah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hak dan kewajiban yang baru atau ketika individu telah menikah, status yang

BAB I PENDAHULUAN. hak dan kewajiban yang baru atau ketika individu telah menikah, status yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam masyarakat, perkawinan adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang membentuk hubungan kekerabatan dan merupakan suatu pranata dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau terdiri dari etnik - etnik yang memiliki kesenian

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau terdiri dari etnik - etnik yang memiliki kesenian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Provinsi Riau terdiri dari etnik - etnik yang memiliki kesenian yang sangat beragam. Salah satu diantaranya adalah Kabupaten Kuantan Singingi. Kabupaten ini

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Muhammad Akram SIP., MPS

Dosen Pembimbing : Muhammad Akram SIP., MPS Pantai Glayem, Indramayu Nama : Ariyanto Npm : 18811968 Dosen Pembimbing : Muhammad Akram SIP., MPS LATAR BELAKANG Indramayu (Mayoritas Nelayan) Tradisi Nadran Akulturasi Budaya (Hindu-Budha dengan Islam)

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam menyelenggarakan otonomi daerah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Jawa disebut tanggap wacana (sesorah). Dalam pernikahan adat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Jawa disebut tanggap wacana (sesorah). Dalam pernikahan adat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan budaya merupakan suatu perpaduan yang indah jika diteliti lebih lanjut. Suatu hubungan yang tidak terpisahkan antara keduanya, bahasa melambangkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA MUARA JALAI

BAB II GAMBARAN UMUM DESA MUARA JALAI BAB II GAMBARAN UMUM DESA MUARA JALAI A. Kondisi Geografis dan Demografis 1. Keadaan Geografis Desa Muara Jalai merupakan salah satu dari Desa yang berada di Kecamatan Kampar utara Kabupaten Kampar sekitar

Lebih terperinci

2016, No Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN TENTANG PEMBAGIAN TUGAS DI KEDEPUTIAN BADAN PENGAW

2016, No Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN TENTANG PEMBAGIAN TUGAS DI KEDEPUTIAN BADAN PENGAW No.734, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Kedeputian. Pembagian Tugas. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBAGIAN TUGAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya merupakan simbol peradaban. Apabila sebuah budaya luntur dan tidak lagi dipedulikan oleh sebuah bangsa, peradaban bangsa tersebut tinggal menunggu waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Setelah Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945 di Jakarta oleh Ir.Soekarno dan Drs.Muhammad Hatta, seluruh tanah air pun menggegap gempita

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping Revitalisasi Kota Tua Jakarta pembahasan yang didasarkan pemikiran yang menggunakan semiotika signifikasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengukuhan perpindahan status bujangan dan perawan menjadi orang yang

I. PENDAHULUAN. pengukuhan perpindahan status bujangan dan perawan menjadi orang yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan salah satu peristiwa sosial penting yang harus dilakukan oleh setiap orang. Selain itu bagi individu yang terlibat perkawinan merupakan pengukuhan

Lebih terperinci

Kedua, bila dicermati tindak kekerasan itu tidak diseluruh Papua, tapi berkosentrasi di tiga distrik yaitu Jayapura, Abepura, dan Puncak Jaya.

Kedua, bila dicermati tindak kekerasan itu tidak diseluruh Papua, tapi berkosentrasi di tiga distrik yaitu Jayapura, Abepura, dan Puncak Jaya. Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto: Cegah Separatisme, Lekatkan Papua den Papua kembali memanas, bahkan eskalasinya meningkat hampir 50 persen di banding 2001. Apa penyebabnya?

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh prajurit

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. pengembangan sistem yang menggunakan metode SDLC (System Development

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. pengembangan sistem yang menggunakan metode SDLC (System Development BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN A. Implementasi Implementasi adalah suatu proses penerapan rancangan program yang telah dibuat kedalam sebuah pemrograman sesuai dengan rencana yang telah di rancang sebelumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kata-kata untuk mempertegas ritual yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kata-kata untuk mempertegas ritual yang dilakukan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak zaman Mesir kuno bahkan sebelumnya, manusia sudah mengenal seni musik dan seni syair. Keduanya bahkan sering dipadukan menjadi satu untuk satu tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepulauan Nusantara terdiri atas aneka warna kebudayaan dan bahasa. Keaneka ragaman kebudayaan dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera merupakan pulau keenam terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkawinan akan mengungkapkan bahwa banyak keputusan menyeluruh, pilihan-pilihan, atau alternatif sedang dipertimbangkan, dan bahwa semua itu membentuk atau menentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan untuk mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan untuk mendapatkan BAB III METODE PENELITIAN 1. Desain Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan untuk mendapatkan data peneliti menggunakan metode etnomusikologi, studi kasus dan performance studies.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. selamatan dan hajatan. Dalam pelaksanaan hajatan dan selamatan tersebut

BAB V PENUTUP. selamatan dan hajatan. Dalam pelaksanaan hajatan dan selamatan tersebut BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kehidupan masyarakat Jawa di Dusun Jatirejo tidak dapat dilepaskan dari serangkaian kegiatan upacara yang berkaitan dengan siklus daur hidup, dimana dalam siklus daur hidup

Lebih terperinci

Sahabat Ciptaan: Aca

Sahabat Ciptaan: Aca Bacalah puisi di bawah ini dengan percaya diri! Sahabat Ciptaan: Aca Betapa bahagia mempunyai sahabat Tertawa gembira bersama sahabat Berbagi cerita bersama sahabat Bermain gembira bersama sahabat Tak

Lebih terperinci