BAB IV GAMBARAN UMUM DAN HASIL PENELITIAN. Sesuai kebijaksanaan TNI AL pada saat itu, dengan
|
|
- Ratna Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV GAMBARAN UMUM DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Umum Rumkital Marinir Cilandak Berawal dari sebuah klinik kecil di Cilandak, yang menempati suatu ruang di Mess Bintara KKO, kelak menjadi sebuah rumah sakit yang kemudian menjadi Rumah Sakit Marinir Cilandak saat ini. Sesuai kebijaksanaan TNI AL pada saat itu, dengan pertimbangan diperlukannya sebuah rumah sakit untuk melayani prajurit-prajurit KKO, maka kemudian Balai Pengobatan dikembangkan menjadi rumah sakit dengan status Rumah Sakit Korps Komando TNI AL (RS KO) berdasarkan Skep Panglima KKO AL NO /5/1968 tanggal 22 Maret Tahun 1977, Menhankam/Pangab menetapkan RS AL Lanmar sebagai Rumah Sakit ABRI Tingkat IV dengan Skep No. 226/II/1977 tanggal 25 Februari Seiring berjalannya waktu, Rumah Sakit kian berkembang, pada periode sekitar tahun 1980 lahir Skep Menhankam/Pangab No. 226a/II/1980 tanggal 17 Juli 1980 tentang peningkatan Status Rumah Sakit menjadi RS ABRI Tingkat III. Berbagai upaya dilakukan untuk dapat meningkatkan kemampuan sarana, prasarana serta kemampuan layanan di Rumkital Marinir Tahun 1987 berbagai upaya perbaikan dan peningkatan fasilitas fisik bangunan mulai dilaksanakan secara bertahap. Demikian pula halnya dengan sumber daya manusia yang ada mulai ditingkatkan, untuk mengantisipasi peningkatan 58
2 59 kualitas layanan rumah sakit yang telah mampu memiliki sendiri tenaga medis di 5 bidang spesialisasi. Peran serta Rumah Sakit Marinir Cilandak dalam lingkup perumahsakitan di Jakarta mulai nampak. Berbagai bentuk penghargaan khususnya dalam kebersihan serta keindahan taman telah diraih oleh Rumah Sakit Marinir Cilandak, hal ini turut memberi kontribusi dalam pembentukan citra rumah sakit. Sejalan dengan upaya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung proses penyembuhan pasien, 24 Agustus 1990 ditetapkan Rumah Sakit Marinir Cilandak sebagai kawasan bebas rokok. Langkah ini merupakan langkah awal, dimana Rumah Sakit Marinir Cilandak merupakan rumah sakit pelopor di Indonesia yang mencanangkan RS sebagai kawasan bebas rokok. Berdasarkan Surat Keputusan Kasal Tahun 1996 tentang Penyempurnaan Klasifikasi, Standarisasi dan Dislokasi Fasilitas Kesehatan Di Lingkungan TNI AL diputuskan Rumah Sakit Marinir Cilandak yang semula Tingkat III A diubah menjadi Tingkat II B. Tahun 1998 dilaksanakan alih bina Rumah Sakit Marinir Cilandak dari Pangkalan Korps Marinir Jakarta menjadi dibawah Korps Marinir. Komitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik Rumah Sakit Marinir Cilandak telah terwujud di Akreditasi Rumah Sakit pada tahun 2010, yakni evaluasi pada 5 (lima) bidang pelayanan, Berbagai rangkaian pembangunan secara bertahap dilakukan guna terus mengupayakan terciptanya peningkatan kualitas pelayanan. Sesuai dengan Visi Rumah Sakit Marinir Cilandak maka manajemen dan seluruh staf medis Rumah Sakit Marinir Cilandak senantiasa memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar pelayanan profesi. Seminggu sekali diadakan
3 60 rapat staff untuk membahas kasus-kasus medik, kasus sulit dan kasus kematian yang tidak diketahui penyebabnya dibahas dan dipelajari oleh para Dokter Spesialis Visi dan Misi Rumkital Marinir Cilandak 1) Visi Menjadikan Rumah Sakit TNI AL yang berkualitas dan mampu melaksanakan dukungan kesehatan pada operasi dan latihan militer serta pelayanan kesehatan yang profesional bagi seluruh prajurit Angkatan Laut, PNS dan keluarganya, khususnya Prajurit Marinir se Indonesia. 2) Misi Meningkatkan Sumber Daya yang profesional dan handal di bidang kesehatan. Menyiapkan sarana dan prasarana guna terlaksananya dukungan dan pelayanan kesehatan khususnya di bidang Trauma. Menyelenggarakan pengembangan pendidikan, latihan dan penelitian di bidang kesehatan guna menunjang dukungan dan pelayanan kesehatan yang optimal. Melaksanakan kerjasama bidang kesehatan baik dengan instansi militer maupun non militer sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4 61 3) Motto Kami Motto Rumkital Marinir Cilandak adalah Keselamatan Pasien, Prioritas Sumber Daya Manusia Rumkital Marinir Cilandak Sesuai dengan Alih bina Rumkital Marinir Cilandak dari rumah sakit tingkat III A menjadi rumah sakit tingkat II B pada tahun 2012 dari dibawah pangkalan Koprs Marinir (Lanmar) menjadi dibawah korps Marinir (Kormar) langsung dengan jumlah personil sebesar 633 orang, sesuai dengan Perpang TNI Nomor 8 Tahun 2012 tanggal 2 April 2012 dan Perkasal Nomor Perkasal/21/V/2012 tanggal 1 Mei 2012 yang dapat dirinci sebagai berikut : Medis : URAIAN DSP RIIL a. Militer b. PNS Apoteker : a. Militer b. PNS Dr. Depkes - 1
5 62 Paramedis : a. Militer b. PNS Non Medis a. Militer - Marinir - Lain lain b. PNS Total PHL Pola Ketenagaan Frontliner Rumkital Marinir Cilandak Frontliner di Rumkital Marinir Cilandak terdiri dari unit pendaftaran rawat jalan maupun rawat inap dan unit informasi yang seluruhnya terdiri dari 18 anggota serta memiliki fungsi dan tugas masing masing sesuai petunjuk kerja yang telah ditetapkan. Dipimpin oleh Kabagminmed yang dijabat oleh Perwira Menengah TNI AL yang membantu Kepala Sekretariat (Kaset) serta membawahi beberapa bagian diantaranya : 1) Kasubbag Data Berfungsi dan bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengelolaan dan pengawasan serta pengembangan assembling dan filling rekam medis rumah sakit.
6 63 2) Kaur Komputer dan Pulahta Melaksanakan sensus harian rawat jalan serta coding, indexing rawat inap serta bertanggung jawab kepada Kasubbag Data Med. 3) Kaur Yan Med Berfungsi dan bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan serta pengembangan pelaporan dan analisa data rekam medik rumah sakit. 4) Kaur Admission Bertanggung jawab atas semua kegiatan penerimaan dan keluarnya pasien rawat inap serta memberikan informasi kepada keluarga pasien yang menyangkut tentang peraturan/kebijakan rumah sakit yang berkaitan dengan pasien rawat inap. 5) Ur Evajian Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data dasar pelaporan yang diterima dari unit produksi (rawat inap, rawat jalan, gawat darurat, gizi, penunjang klinis, farmasi, kamar operasi, klinik luar, RS Lain). 6) Ur File Melakukan assembling (menyusun) rekam medis rawat inap baru (dewasa, Obsgyn, bayi anak) dan menyiapkan rekam medis sesuai informasi dari Front Office atau unit pelayanan lain. 7) Ur Yan Melaksanakan kegiatan pencarian file data rekam medis pasien darurat, rawat jalan, rawat inap. Khusus bagi file yang dikategorikan file aktif.
7 64 8) Ur Register - Menerima surat surat masuk - Mengadakan BRM di bagian rekam medis dan menyiapkan BRM yang baru - Mengirim surat keluar - Mengarsipkan surat masuk dan keluar ketempat pengarsipan surat. 4.2 Hasil Penelitian Pada tahap penulisan makalah ini, peneliti mulai mengamati ke lapangan, dalam mengamati apa saja yang terjadi di bagian frontliner dan untuk meneliti makna gaya pesan komunikasi antara frontliner dan pasien serta apa saja yang terlihat atau terjadi di lapangan sebagai pembahasan selanjutnya Komunikasi Proses komunikasi yang terjadi di bagian frontliner berlangsung secara komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah terjadi secara vertikal, horizontal, dan diagonal : 1) Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang alirannya berlangsung dari atas ke bawah atau sebaliknya. Secara Struktural, bagian pendaftaran atau Frontliner Rumkital Marinir Cilandak memiliki Atasan Langsung yaitu Kabagminmed yang memiliki tanggung jawab mengatur jalannya pelayanan di bagian pendaftaran dan informasi. Seperti hasil wawancara penulis dengan Tn. Karmawan anggota Frontliner yang mengatakan :
8 65 Kami sering berdiskusi tentang hal pelayanan baik sesama rekan kerja atau dengan atasan. Atasan kami juga sangat bisa diandalkan jika kami mempunyai kendala yang sulit diatasi. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan organisasi di bagian frontliner berjalan baik dengan terciptanya saling berkomunikasi antara bawahan dan atasan begitupun sebaliknya. 2) Komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang berlangsung antara komunikator dengan komunikan yang mempunyai tingkat, kedudukan, dan wewenang yang sama yaitu komunikasi antar sesama personil frontliner. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan salah satu anggota Frontliner yaitu Tn. Karmawan mengatakan : Hubungan kerja dengan seluruh Frontliner sangat kondusif, ada kerjasama yang tercipta sehingga pelayanan kesehatan di bagian pendaftaran berjalan lancar. Penulis mengamati bahwa kegiatan berkomunikasi di bagian pendaftaran terlihat aktif, tidak mengandalkan hanya beberapa orang tetapi seluruhnya berperan aktif dalam melayani pasien. Kerjasama antar rekan mutlak diperlukan apalagi jumlah pasien yang berkunjung ke Rumkital Marinir terus bertambah seiring dengan Program BPJS. 3) Komunikasi diagonal adalah komunikasi yang berlangsung antara komunikator dengan komunikan yang tingkat, kedudukan, serta wewenangnya berbeda yaitu
9 66 dengan satuan kerja yang levelnya sama yakni perawat, Laborat, Radiografer dan Tenaga Paramedis lainnya dan tentunya dengan Pasien itu sendiri. Dari hasil wawancara dengan Tn. Karmawan anggota frontliner mengatakan bahwa : Hubungan kerja dengan rekan sejawat cukup kondusif, ada kerjasama yang tercipta sehingga pelayanan pasien berjalan lancar, seperti kami saling koordinasi dengan ruang perawatan menanyakan apakah masih ada tempat tidur yang kosong atau menanyakan ke poli keberadaan dokter pada hari itu. Adanya kerjasama dengan bagian lain mutlak diperlukan oleh setiap Rumah Sakit karena sifatnya yang saling integrasi antar bagian. Kaitannya dengan komunikasi dengan pasien berlangsung secara dua arah dan diharapkan ada timbal balik atau reaksi terhadap penjelasan yang disampaikan. Seperti hasil wawancara penulis dengan Serda Naeni anggota frontliner : Kami biasanya tidak memaksa pasien mengikuti apa yang kita kehendaki tetapi cenderung mengarahkan dan menjelaskan sesuai dengan prosedur atau ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit. Kegiatan di bagian pendaftaran atau informasi Rumkital Marinir Cilandak berjalan lancar cenderung padat imbas dari Program BPJS. Seluruh Prajurit TNI AL otomatis menjadi anggota BPJS serta melayani pasien BPJS dari kalangan umum seperti Askes, KJS, Jamsostek dan BPJS Mandiri. Proses komunikasi dua arah yang terjadi antara Frontliner berlangsung lebih lama dari biasanya, hal ini dikarenakan prosedur BPJS yang lebih rumit dikarenakan si Pasien wajib membawa berkas
10 67 administrasi berupa surat rujukan, kartu BPJS dan kartu indentitas. Di samping itu setiap Frontliner bukan saja menjelaskan mengenai prosedur pelayanan tetapi menyeleksi administrasi pasien apakah sudah lengkap atau belum dan mengecek tanggal berlaku surat rujukan tersebut. Kemampuan berkomunikasi yang baik mutlak diperlukan oleh seorang Frontliner apalagi ketika menghadapi Anggota TNI yang tidak membawa surat rujukan dan kartu identitas, sering terjadi kesalah pahaman karena anggota TNI tersebut tidak mengerti mengenai prosedur pasien BPJS. Hal ini disebabkan karena pada aturan sebelumnya anggota TNI beserta keluarga lebih mudah mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus membawa surat rujukan dan tanpa melalui klinik PPK I terlebih dahulu. Seperti hasil wawancara penulis dengan Mayor Anis selaku pimpinan frontliner : Setiap frontliner harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dalam menjelaskan aturan BPJS yang lebih rumit dibandingkan sebelumnya, pada awalnya program ini begitu banyak kendala tetapi tetap harus kita hadapi. Saya pun memberi penekanan khusus terhadap prosedur BPJS agar frontliner mengerti dan paham sehingga dapat memberikan solusi yang baik kepada pasien. Faktor lain adalah kurangnya sosialisasi mengenai Program BPJS di tiap tiap satuan kerja masing masing. Disini pentingnya setiap Frontliner memberikan penjelasan dan pemahaman mengenai prosedur pelayanan kesehatan yang berlaku di Rumkital Marinir Cilandak sehingga calon pasien dapat menerima penjelasan dari
11 68 frontliner dengan baik. Seiring dengan begitu padatnya kegiatan di bagian pendaftaran terkadang Frontliner cenderung terburu buru dalam melayani pasien akibat panjangnya antrian bahkan ada pasien sampai menunggu diluar karena sudah penuhnya tempat pendaftaran. Rumkital Marinir Cilandak memang menjadi salah satu Rumah Sakit Pemerintah di wilayah Jakarta Selatan yang menjadi Rumah Sakit Rujukan bagi peserta BPJS tentunya harus siap melayani dan menghadapi berbagai kendala dari program BPJS tersebut. Dampak dari sesaknya tempat pendaftaran berimbas pada perubahan psikologis calon pasien, ada yang gelisah, bingung, rasa bosan, kesal dan suasana yang kurang kondusif maka setiap frontliner ditantang mengerti dan memahami gesture pasien. Contoh : antrian yang sangat panjang, ada pasien yang kesal karena dokter yang ditunggu terlambat datang ke poli karena ada keperluan, status pasien yang belum tiba di poli padahal dokternya sudah datang, pasien kesal karena harus kembali melengkapi berkas administrasi yang belum lengkap dan sebagainya. Setiap frontliner memiliki kiat tersendiri didalam menghadapi permasalahan yang terjadi di bagian pendaftaran seperti kejadian diatas khususnya dalam menangani pasien yang marah atau komplain, dari hasil wawancara penulis terhadap Serda Naeni yang mengatakan : Hal yang pertama kali dilakukan adalah meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pasien, tidak menyela pembicaraan pasien dan kita harus menjadi pendengar yang baik dan sebisa mungkin memberikan solusi yang
12 69 terbaik demi kelancaran pelayanan. Pasien terkadang merasa malu, tidak berani dalam mengungkapkan perasaannya terhadap Frontliner. Disini pentingnya peranan dari frontliner dalam mengkomunikasikan permasalahan pasien dengan sikap dan bahasa yang baik melalui komunikasi Verbal dan Non Verbal. Dalam praktiknya, perlu ada kesesuaian antara pesan verbal dengan pesan nonverbal agar dapat berkomunikasi secara efektif dengan orang lain, baik sebagai pengirim pesan maupun sebagai penerima, seseorang harus memperhatikan pesan pesan nonverbal disamping pesan pesan verbalnya sendiri. Bahkan sebenarnya pesan pesan nonverbal yang paling jelas dan paling kuat mengkomunikasikan aneka perasaan, seperti senang atau tidak senang, penerimaan atau penolakan, minat perhatian atau rasa bosan seperti hasil wawancara berikut ini dengan Serda Naeni : Selain respons yang antusias ketika pertama kali pasien datang, kami juga harus memberikan senyuman tulus kepada setiap pasien tentunya dengan sikap yang baik, sopan, dan melayani. Atasan kami menekankan terus sabar apabila ada perkataan pasien yang kasar dan cenderung menyinggung perasaan. Frontliner Rumkital Marinir Cilandak menerapkan komunikasi antar pribadi melalui proses komunikasi dua arah dengan menerima saran masukan dan keluhan sehingga diharapkan timbul kepuasan dari pasien.
13 Komunikasi Verbal 1) Bahasa secara fungsional : a. Dari Pimpinan TNI bahasa yang ditetapkan untuk memberikan salam hormat kepada atasan bila bertemu atau menghadap, ucapkan salam dengan posisi tangan hormat : Selamat Pagi... (menyebutkan pangkat atau jabatannya), Selamat Siang, dan seterusnya. Dari Hasil Penelitian, Frontliner mengucapkan salam kepada setiap calon pasien Selamat Pagi, Siang ada yang bisa Kami Bantu. Khusus kepada pejabat TNI AL memberikan salam penghormatan dengan tangan kanan apabila posisi frontliner dalam keadaan berdiri. Seperti hasil wawancara dengan Serda Naeni sebagai Frontliner : Ya, kami wajib menyapa pasien dengan selamat pagi atau selamat siang dan menanyakan kebutuhannya. Bagi anggota militer yang secara kepangkatan lebih tinggi atau misalkan perwira, kami memberikan salam penghormatan secara militer. b. Bila masuk ruangan bahasa salam yang digunakan dengan posisi tangan kanan hormat (bila ada pimpinan pangkat yang lebih tinggi) ucapkan, Mohon izin masuk, selamat pagi, atau siang, dan seterusnya. Frontliner ketika memasuki ruang atasan melakukan salam penghormatan terhadap atasan, apabila bertemu dengan sejawat
14 71 atau level sama cukup mengucapkan selamat pagi, siang dan seterusnya. Berkut hasil wawancara kami dengan Tn. Karmawan selaku Frontliner : Kami memiliki tata cara tersendiri ketika memasuki ruangan atasan dengan mengetuk pintu terlebih dahulu, kemudian mengucapkan mohon ijin masuk dan melakukan salam penghormatan militer apabila yang dihadapi adalah Perwira. c. Dan ucapan salam pada waktu menerima telepon, bahasa yang ditetapkan dari aturan baku TNI AL ucapkan, Selamat pagi, atau siang dan seterusnya, sebutkan nama dan pangkat kita, ruangan mana, mohon izin dengan siapa saya bicara?, tunggu jawaban penelepon dan ucapkan ada yang bisa saya bantu (menyebutkan pangkatnya, nama, atau bapak atau Ibu dan seterusnya)?. Selesai menelepon ucapkan salam Siap selamat pagi, terima kasih (bila ada pesan ) Siap nanti saya akan sampaikan, ucapkan salam lagi Selamat pagi atau siang dan seterusnya. Dari hasil penelitian, frontliner melakukan hal tersebut dengan mengucapkan Selamat Pagi dengan (Nama Pangkat dan Bagian Yang Bersangkutan) ada yang bisa dibantu. Tidak mengucapkan kat Hallo ketika menerima telepon. Seperti hasil wawancara dengan Serda Naeni :
15 72 Kami memiliki aturan ketika menerima telepon dengan tidak mengucapkan kata halo, diawali dengan selamat pagi atau selamat siang kemudian menyebutkan pangkat dan bagian kami dan mengucapkan ada yang bisa kami bantu d. Jika bertemu teman sejawat atau atasan sedang melakukan istirahat makan, ucapkan salam dan Mohon ijin selamat makan..?! (kalau kepada atasan sambil melakukan hormat) 30. Frontliner mengucapkan selamat makan bukan hanya dengan atasan tetapi juga dengan rekan sejawat. 2) Bahasa secara formal : Setiap bahasa mempunyai peraturan bagaimana kata kata harus disusun dan dirangkaikan supaya memberi arti. Di bagian pendaftaran tempat frontliner melaksanakan tugas pokok, bahasa yang digunakan adalah bahasa secara formal dari pimpinan Rumkital Marinir Cilandak untuk menyambut atau melayani calon pasien yang datang berkunjung ke Rumkital Marinir Cilandak kemudian mengucapkan salam sambil tersenyum ramah, Selamat pagi Pak, atau Bu, dan seterusnya, untuk pasien militer disebutkan pangkatnya apa, dan meminta kartu berobat, tanyakan mau berobat kemana? dan kemudian mengucapkan, Silahkan duduk kembali, di tunggu 30 Kabagminmed RSMC, Tanggal , jam 10:30
16 73 ya Pak, atau Bu dan seterusnya (untuk militer sebutkan pangkatnya). 31 Seperti hasil wawancara dengan Serda Naeni salah satu frontliner : Kami rasa seorang frontliner harus memiliki kemampuan bahasa yang baik dalam melayani apalagi rumah sakit ini termasuk instansi Militer tentunya mengacu kepada aturan pengormatan militer yang berlaku disini dengan mengucapkan salam penghormatan dan kata mohon izin di awal kalimat. Selain itu bahasa yang baik akan memudahkan pasien dalam menerima penjelasan. Disamping itu penulis mewawancarai Tn. Ferry, 40 Th selaku pasien mengenai sambutan pelayanan dari para frontliner : Ya, mereka selalu menyapa setiap pasien yang datang, saya rasa respons mereka cukup baik pada saat saya datang. Dan mereka tahu apa saya butuhkan di rumah sakit ini. Unsur bahasa dalam komunikasi verbal yang digunakan di Instansi Rumkital Marinir Cilandak adalah Unsur fonologi yaitu : Pengetahuan tentang bunyi bunyi dalam bahasa. a. Volume suara keras, saat frontliner memanggil nama pasien yang akan mendaftar berdasarkan system nomor antrian, dan selanjutnya pasien diberi arahan ke poliklinik yang dituju. b. Volume suara jelas, pada saat melayani pasien. Seperti hasil wawancara penulis dengan frontliner Tn. Karmawan : 31 Serda APM, Naeni, hasil wawancara tanggal , jam 13:30
17 74 Suara kami sudah cukup jelas didengar pasien, tetapi khusus untuk pasien tertentu kami memang memang ada sedikit hambatan dengan menaikkan volume suara. Hal ini didukung oleh pernyataan dari Tn. Ferry selaku pasien dari hasil wawancara : Menurut saya volume suara dari Frontliner cukup jelas didengar. c. Sumber bunyi dari monitor sistem antrian berupa panggilan pasien dan nomor antrian untuk kategori pasien BPJS, Anggota TNI AL dan Pasien Umum. Sumber bunyi lainnya berasal dari alat yang digunakan sebagai kode perintah atau kode informasi sebuah alat tiup (pluit) yang digunakan dengan cara ditiup sesuai keperluan dengan nada yang berbeda beda, bunyi dari alat pluit dari bahan logam tersebut di pakai untuk menandakan waktu apel pagi siang, kenaikan bendera, kode salam selamat datang dari pintu penjagaan kalau ada pimpinan tinggi atau atasan datang, berita informasi, dan lain lain Komunikasi Non Verbal Komunikasi non verbal ( non verbal communicat ion) menempati porsi penting.. Bentuk komunikasi non verbal sendiri di antaranya adalah, bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi, symbol-simbol, pakaian sergam, warna dan intonasi suara.
18 75 Setiap Frontliner dapat mengetahui bagaimana perasaan atau kondisi psikologis pasien melalui komunikasi Non Verbal. Diantaranya : 1) Sentuhan Sentuhan dapat termasuk bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Dari hasil penelitian, frontliner tidak melakukan kegiatan sentuhan dengan pasien kecuali apabila pasien ingin bersalaman untuk sekedar mengucapkan terima kasih. Dari hasil wawancara dengan Tn. Karmawan : Kami mengucapkan salam pada awal kedatangan pasien tanpa bersalaman apalagi terhadap yang lawan jenis, kecuali apabila si pasien yang duluan meminta bersalaman. 2) Kinestik Dalam komunikasi nonverbal, kinestik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Dari hasil penelitian, ditemukan : a. Frontliner bersikap ramah dengan ekspresi wajah senyum dengan kontak mata menatap pasien langsung. Seperti hasil wawancara dengan Tn. Ferry selaku pasien : Ya. Mereka selalu tersenyum melayani saya dan bersikap ramah
19 76 b. Frontliner memperhatikan gesture pasien perihal penjelasan mengenai prosedur pelayanan di Rumkital Marinir Cilandak. Berikut hasil wawancara dengan Tn. Karmawan, anggota frontliner : Ya, setidaknya bahasa tubuh seseorang dapat mencerminkan perilaku seseorang, kita bisa mengetahui apakah pasien merasa puas menerima penjelasan kita atau tidak bisa dilihat dari bahasa tubuh pasien. c. Frontliner melakukan penghormatan dengan tangan ketika menghadapi pasien berpangkat Perwira TNI AL. Dari hasil wawancara dengan Serda Naeni yang merupakan anggota militer di bagian Frontliner : Kami melakukan penghormatan militer kepada pasien yang memiliki kepangkatan lebih tinggi dengan salam penghormatan dengan tangan kanan apabila posisi berdiri, dan dengan badan tegak apabila posisi kami duduk d. Ekspresi Wajah terlihat kelelahan sambil memaksa untuk senyum ketika Frontliner memasuki jam WIB ke atas mendekati waktu istirahat. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kunjungan pasien. e. Ekspresi Frontliner grogi, gugup ketika menghadapi pasien dari negara asing. Hal ini disebabkan karena faktor kurangnya kemampuan berbahasa Inggris yang baik.
20 77 f. Pasien ada yang menunjukan isyarat wajah bosan dan kelelahan akibat lama mengantri. Hal ini dikarenakan karena prosedur BPJS yang tergolong rumit dibanding sebelumnya. Seperti hasil wawancara dengan Mayor Anis selaku Pimpinan Frontliner yang menyebutkan : Saya selalu memberikan penekanan khusus kepada Frontliner agar memberikan penjelasan yang baik kepada para pasien mengenai prosedur BPJS agar mengeri dan paham mengenai situasi di Rumkital Marinir Cilandak. g. Pasien dari anggota Marinir ada yang menunjukkan ekspresi wajah marah sambil bertolak pinggang karena tidak membawa surat rujukan dari klinik PPK I, atau tidak membawa kartu BPJS. Dari hasil wawancara dengan Serda Naeni anggota Frontliner mengatakan : Pada awalnya memang banyak anggota militer yang komplain dan marah mengenai aturan BPJS, ada yang mengerti dengan penjelasan dari kami dan yang tidak. Untuk yang kurang berkenan dengan penjelasan kami, kami arahkan ke atasan secara berjenjang. h. Pasien menunjukkan wajah cemas menunggu dokter yang diharapkan datang tepat waktu di poliklinik. 3) Vokalik Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu
21 78 cara berbicara. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Seperti hasil wawancara dengan Tn. Ferry selaku Pasien : Menurut saya suara dari Frontliner cukup jelas didengar dengan cara yang ramah Nada bicara dari Frontliner Rumkital Marinir Cilandak cenderung pelan dengan kecepatan berbicara yang normal dan sistematis apabila pasien kooperatif dan menerima penjelasan dengan baik. Nada suara frontliner agak keras apabila pasien sulit mendengar dengan jelas terutama pasien dari kalangan orang tua yang sudah uzur. 4) Kronemik Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality). Frontliner melakukan kegiatan berkomunikasi lebih lama dari sebelumnya dikarenakan prosedur BPJS yang lebih rumit dibandingkan sebelumnya. Terkadang pasien melihat jam tangannya menandakan waktu terlalu lama. Seperti wawancara dengan Kabagminmed, Mayor Anis selaku pimpinan Frontliner : Saat ini pelayanan terhadap satu orang pasien BPJS lebih lama dibandingkan sebelum adanya program tersebut. Kalau dulu satu orang cukup 5
22 79 menit, sekarang memakan waktu sampai dengan 15 menit per pasien karena anggota kami harus detail dalam memeriksa kelengkapan administrasi pasien 5) Prokemik Prokemik menandakan adanya kedekatan/kejauhan hubungan antara orang yang berkomunikasi. Jarak komunikasi antara Frontliner dengan Pasien bersifat personal, tidak sedekat jarak intim. Dibatasi oleh meja pendaftaran. 6) Pakaian Pakaian merupakan komunikasi nonverbal yang paling umum. orang yang berpakaian tertutup misalnya mengkomunikasikan bahwa ia orang baik-baik, bisa juga ia adalah orang yang menutup diri. Warna pakaian juga menggambarkan komunikasi, warna merah cenderung berani, warna pink seolah-olah imut, manis. Dari penelitian, Frontliner berpenampilan rapi, bersih, bermake up sederhana khususnya wanita dan menggunakan seragam putih krem tidak menyilaukan mata. Seperti hasil wawancara dengan Serda Naeni, anggota Frontliner berikiut ini : Ya. Kami jelas memperhatikan penampilan. Pasien akan menilai seseorang mempunyai kemampuan atau tidak dari kesan pertama yang diciptakan yaitu penampilan. Setidaknya kita sudah memberikan kesan positif kepada pasien dalam hal berpenampilan. Penulis juga mewawancarai Tn. Ferry, 40 Th selaku pasien perihal pendapat mengenai penampilan atau pakaian dari Frontliner :
23 80 Sudah baik dan sudah menggambarkan seorang Frontliner yang bisa bekerja melayani pasien dengan optimal Gaya Komunikasi Berdasarkan hasil penelitian, gaya komunikasi yang diterapkan oleh Frontliner Rumkital Marinir Cilandak lebih condong ke gaya The Equalitarian Style. Gaya komunikasi ini adalah yang paling ideal diantara gaya komunikasi yang lain karena dalam gaya komunikasi ini dilakukan secara terbuka, setiap pasien yang ingin mendaftar dapat menanyakan hal hal yang kurang dimengerti, mengungkapkan pendapat, dalam suasana rileks sehingga dalam suasana tersebut frontliner dan pasien mencapai kesepakatan dan pengertian bersama sehingga diharapkan pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan Rumkital Marinir Cilandak. Frontliner di bagian pendaftaran maupun informasi sudah banyak mengacu pada gaya komunikasi the equalitarian style hal ini dilihat dari hasil observasi selama penelitian penulis yang melihat secara langsung suasana, hubungan frontliner dengan pasien, rekan sejawat dan atasannya. Dan dari hasil wawancara dengan salah satu Frontliner, Tn. Karmawan, yang mengatakan bahwa beliau sudah menjalin hubungan yang baik dengan para pasien yang dapat dilihat sebagai berikut : Saya menjalin hubungan baik dengan pasien bahkan cukup akrab dengan pasien yang rutin berobat. Saya menerima dan bersifat terbuka apabila ada pasien yang mengutaran saran, masukan dan kritik. Karena saya tidak ingin ada yang ditutup-tutupi, lebih disampaikan dengan baik demi kelancaran pelayanan di
24 81 Rumkital Marinir Cilandak. Sikap saling menghargai dengan pasien penting untuk kepuasan pasien. Kabagminmed RSMC, Mayor Anis selaku Atasan Frontliner juga menunjukkan gaya komunikasi yang mengacu pada The Equalitarian Style dalam kebebasan mengemukakan pendapat, ide, dan gagasan kepada para pasien maupun bawahannya yaitu para Frontliner, seperti hasil wawancara berikut ini : Tentu saja saya memperbolehkan para pasien untuk mengemukakan pendapat, termasuk bawahan saya. Karena agar dapat menemukan solusi yang terbaik sehingga saya dapat menampung semua gagasan atau pendapat dari pasien atau pendapat dari para bawahan saya itu sendiri. Di dalam pengambilan keputusan, setiap Frontliner menunjukkan gaya The Equalitarian Style artinya bahwa apabila ada kendala atau permasalahan didalam pelayanan di bagian pendaftaran maka frontliner memiliki kemampuan dalam menangani setiap kejadian seperti : pasien marah marah, trouble di sistem antrian, dokter di poli belum datang, status berkas rekam medis hilang dan sebagainya. Frontliner mengambil keputusan cepat dan tepat yang dapat diterima pasien. Seperti hasil wawancara dengan Serda Naeni, salah satu Frontliner berikut ini : Kami selaku Frontliner memahami karakter Pasien dan memiliki trik trik sendiri dalam menghadapi permasalahan pasien di pendaftaran seperti pasien anggota marah marah, status pasien hilang dan lain- lain tanpa menyakiti perasaan pasien.. Tentunya kami selalu melaporkan ke atasan sesuai hirarki yang berlaku di RSMC tentang segala kejadian pada hari itu. Prinsip kami bagaimana
25 82 pasien puas dengan pelayanan kesehatan di RSMC. Frontliner yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan ini artinya komunikasi berlangsung dua arah, mengharapkan respons dari komunikan, menerima saran, masukan dan kritik serta memiliki sikap kepedulian yang tinggi. Sehingga akan menjamin berlangsungnya tindak berbagi informasi diantara frontliner dengan pasien maupun antar frontliner itu sendiri di bagian pendaftaran Rumkital Marinir Cilandak. Penulis melakukan wawancara dengan Tn. Ferry, 40 Th salah seorang pasien perihal kegiatan berkomunikasi dan kepuasan terhadap pelayanan para Frontliner Rumkital Marinir Cilandak : Mereka menerima saran dan masukan dari pasien, baik lisan maupun tulisan. Rumah Sakit ini pun menyediakan kotak saran di customer service. Saya cukup puas dengan pelayanan rumah sakit, Cuma ada beberapa yang perlu ditingkatkan lagi salah satunya dalam hal kecepatan memberi pelayanan, terkadang sering saya amati pasien dibiarkan menunggu terlalu lama untuk mendapatkan pemeriksaan dokter terlepas dari pelayanan Frontliner. Gaya Komunikasi yang diterapkan oleh Frontliner yang cenderung ke arah The Equalitarian Style ini cukup memberikan kepuasan terhadap para pasien yang membutuhkan pelayanan optimal di Rumkital Marinir Cilandak apalagi program yang belum lama berjalan yaitu BPJS Kesehatan memerlukan waktu pelayanan yang lebih lama dibandingkan sebelumnya, sehingga sangat memungkinkan banyaknya saran masukan dan kritik dari pasien.
26 Pembahasan Visi dan Misi Rumkital Marinir Cilandak salah satunya adalah meningkatkan pelayanan kesehatan yang profesional bagi seluruh prajurit TNI AL, PNS dan keluarga serta masyarakat umum. Frontliner sebagai garda terdepan rumah sakit yang terdiri dari unit pendaftaran dan informasi berupaya meningkatkan kepuasan pasien akan pelayanan kesehatan melalui gaya komunikasi yang diterapkan. Proses komunikasi yang terjadi di bagian frontliner berlangsung secara komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah terjadi secara vertikal, horizontal dan diagonal baik itu komunikasi dengan atasan, rekan sesama frontliner maupun kepada rekan sejawat di rumah sakit seperti dokter, perawat, laborat, radiografer bahkan kepada cleaning service. Komunikasi Verbal dan Non Verbal terjadi di dalam kegiatan pendaftaran pasien baik pada saat pasien datang, melaksanakan kegiatan transaksi, maupun selesai pendaftaran. Komunikasi verbal mengacu kepada aturan yang ditetapkan TNI AL seperti salam penghormatan untuk pasien militer yang lebih tinggi pangkatnya dan tata cara menerima telepon. Penggunaan bahasa secara formal diterapkan kepada seluruh pasien dalam proses kegiatan pendaftaran dengan suara yang cukup jelas didengar. Komunikasi non verbal yang terjadi dilihat dari senyuman dan ekspresi wajah ketika menerima kunjungan pasien. Kontak mata menatap langsung kepada pasien kemudian memperhatikan gesture pasien apakah pasien merasa puas dengan penjelasan frontliner. Dari hasil penelitian dapat terlihat isyarat wajah dari pasien
27 84 yang merasa bosan dan kelelahan akibat antrian yang cukup lama, hal ini desebabkan prosedur BPJS yang tergolong rumit dibanding sebelumnya. Dari hasil penelitian, komunikasi berlangsung secara dua arah, artinya frontliner mengharapkan feedback dari pasien dalam penerimaan penjelasan mengenai informasi yang disampaikan. Kegiatan berkomunikasi dilakukan secara terbuka dan dalam suasana yang padat pasien namun tetap rileks. Gaya Komunikasi merupakan perilaku komunikasi yang diterapkan Frontliner dalam suatu organisasi Rumkital Marinir Cilandak yang bertujuan untuk mendapatkan timbal balik dari pasien terhadap pesan organisasional yang disampaikan. Hal ini berkaitan dengan pelayanan prima (service excellent) melalui kegiatan komunikasi antar pribadi dimana sebagai Frontliner harus mempunyai kemampuan mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan suatu tindakan kepada pasien untuk mencapai tujuan tertentu demi berlangsungnya kegiatan pelayanan kesehatan yang kondusif di Rumkital Marinir Cilandak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya komunikasi yang diterapkan oleh Frontliner Rumkital Marinir Cilandak cenderung kearah The Equalitarian Style dengan memperhatikan komunikasi dua arah sehingga terjadi timbal balik dan keterbukaan dalam menerima saran, pendapat dan masukan dari pasien. Gaya komunikasi ini adalah yang paling ideal diantara gaya komunikasi yang lain seperti The Structuring Style, The Dynamic Style dan The Withdrawal Style. Peneliti menyimpulkan bahwa gaya komunikasi yang dilakukan oleh frontliner mampu menimbulkan kepuasan bagi pasien, hal ini dapat dilihat dari
28 85 wawancara dengan pasien yang dibahas didalam bab IV yang menyatakan kepuasannya walaupun ada beberapa kendala yang dihadapi dalam proses pendaftaran pasien. Frontliner menerima saran, masukan dan kritik serta memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kebutuhan pasien. Komunikasi verbal dan non verbal yang ditunjukkan para Frontliner terhadap pasien, cukup membuat pasien puas dengan pelayanan yang diberikan artinya ada respons yang baik dari komunikator maupun komunikan. Komunikasi dua arah dengan suasana yang rileks membuat pasien merasa nyaman untuk sekedar bertanya kembali apabila ada yang kurang jelas atau memberikan kritik dan saran. Seperti yang disampaikan pasien Tn. Ferry dari hasil wawancara, memang ada beberapa kendala seperti lamanya antrian, dokter yang dituju terlambat datang, berkas rekam medis hilang dan lainnya tetapi hal hal tersebut dapat tertutupi oleh maksimalnya pelayanan Frontliner dalam meningkatkan kepuasan pasien melalui gaya komunikasi yang diterapkan yaitu mengutamakan komunikasi antar pribadi berlangsung secara dua arah sehingga ada respons yang positif dari pasien.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Mess Bintara KKO, kelak menjadi sebuah Rumkit yang kemudian menjadi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Berawal dari sebuah klinik kecil di Cilandak yang terletak di Jalan Raya Cilandak KKO, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang menempati suatu ruang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Komunikasi merupakan salah satu faktor penting terjalinnya aktivitas. Dengan komunikasi aktivitas apapun pasti terjadi baik antar individu, kelompok, maupun
Lebih terperinciKecakapan Antar Personal
Kecakapan Antar Personal Essay Sopan santun dalam Komunikasi Oleh : Andrian Ramadhan Febriana 10512318 Sistem Informasi 8 Berkomunikasi merupakan salah satu faktor penting dalam melaksanakan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bisa dibayangkan jika orang tidak pernah berkomunikasi dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Untuk dapat menjalin hubungan yang baik maka dibutuhkan komunikasi. Bisa dibayangkan
Lebih terperinciPROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN
1. SOP Penerimaan Pasien PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN Nomor Revisi : Halaman 1 s/d 2 Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh : PENGERTIAN Penerimaan pasien adalah kegiatan pada TP2RJ yang mempunyai
Lebih terperinciPEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK
PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK RSUD KOTA DEPOK 1 BAB I PENDAHULUAN Meningkatkan derajat kesehatan bagi semua lapisan masyarakat Kota Depok melalui pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang fungsi utamanya memberikan pelayanan, perawatan, dan pengobatan kepada seluruh pasien, baik rawat inap, rawat jalan,
Lebih terperinciKBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya
DEFINISI KBBI, Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami Effendy, proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada
Lebih terperinciHANDLING TAMU EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB.,M.AB PERTEMUAN 5 PRODI D3 ADM. NIAGA SMT 2 TH AJARAN 2016/2017
HANDLING TAMU EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB.,M.AB PERTEMUAN 5 PRODI D3 ADM. NIAGA SMT 2 TH AJARAN 2016/2017 A. Pengertian Tamu Kantor Adalah Seseorang atau kelompok yang datang ke sebuah perusahaan untuk
Lebih terperinciPROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012
RS Ibnu Sina PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : 1 Desember 2012 Ditetapkan oleh : Direktur Rumah Sakit IBNU
Lebih terperinciURAIAN TUGAS KEPALA DAN STAFF REKAM MEDIS
URAIAN TUGAS KEPALA DAN STAFF REKAM MEDIS A. KEPALA UNIT REKAM MEDIS 1. Nama Jabatan : Kepala Unit Rekam Medis 2. Unit Kerja : Sub bagian rekam medis 3. Ikhtisar Jabatan : Memimpin staff bagian rekam medis
Lebih terperinciMENANGANI KELUHAN CUSTOMER (RUMAH SAKIT)
MENANGANI KELUHAN CUSTOMER (RUMAH SAKIT) By: Diah Pramesti Staff Penunjang & Administrasi Medis Jogja International Hospital Meredakan (Pahami) Kemarahan Customer Sebagai bagian dari Customer Satisfaction
Lebih terperinciTUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT
TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT PENYUSUN : INDAH WIYANTI 201431350 UNIVERSITAS ESAUNGGUL FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2015 Buatlah prosedur pelayanan administrasi disertai langkah-demi langkah
Lebih terperinciMateri Minggu 1. Komunikasi
T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 1 Materi Minggu 1 Komunikasi 1.1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain
Lebih terperinci: : ... Umur :... Pendidikan :... Masa Kerja :... Unit Tugas di Rumah Sakit :... Jabatan :... Tanggal/Waktu Wawancara :...
Lampiran 1 Pedoman Wawancara Mendalam ANALISIS KESIAPAN RUMAH SAKIT UMUM Dr. FL. TOBING SIBOLGA DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2014 Karateristik Informan Nomor Informan Nama
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2)
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat untuk tetap bisa melaksanakan aktivitas sehari-hari. Berbagai macam sarana pelayanan kesehatan telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Namun seiring berkembangnya zaman, rumah sakit pada era globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan sebuah institusi perawatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Namun seiring berkembangnya
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA ( KKM ) informasi pelayanan kesehatan yang ada di RSUD Dr. Moewardi. Disini penulis
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA ( KKM ) A. Pelaksanaan Kuliah Kerja Media Selama melakukan kegiatan Kuliah Kerja Media ( KKM ) penulis ditempatkan dibawah Sub Bagian Hukum dan Humas, dan dikerucutkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan medis semakin meningkat, sehingga masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah sakit. Perubahan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kerja. Dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan ini, program Kerja Praktek yang
BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Metode Pelaksanaan Pelaksanaan Kerja Praktek berlangsung selama 60 (enam puluh) hari kerja. Dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan ini, program Kerja Praktek yang dilaksanakan
Lebih terperinciPANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG
PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb. Penundaan pelayanan kepada pasien terjadi apabila pasien harus menunggu terlayani dalam waktu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas yang melayani, sehingga masalah-masalah yang terkait dengan sumber
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Fungsi utama Rumah Sakit yakni melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Seiring dengan berjalannya waktu dan semakin majunya teknologi kedokteran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. haruslah bersifat menyeluruh, terpadu, merata dan terjangkau oleh seluruh
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Sebuah rumah sakit di bangun untuk mencapai tujuan memberikan pelayanan bagi orangorang yang menggunakan jasa dibidang kesehatan. Dalam melaksanakan atau menyelenggarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 269/MenKes/Per/III/2008 pasal 1 rekam medis yaitu berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
Lebih terperinciPermohonan Menjadi Responden. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
LAMPIRAN Lampiran 1 Kepada Yth : Permohonan Menjadi Responden Bapak/Ibu/Saudara/i Di- Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Dengan Hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswi Program Studi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan proses mengatur
73 BAB IV ANALISIS DATA Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar. Pada tahap ini data yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan. rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal penting bagi masyarakat, dengan tubuh yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal penting bagi masyarakat, dengan tubuh yang sehat maka seseorang mampu menciptakan sesuatu yang berguna baik bagi dirinya maupun bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan rumah sakit di Indonesia saat ini telah semakin membaik, hal ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal perkembangannya,
Lebih terperinciETIKA DALAM BERKOMONIKASI
ETIKA DALAM BERKOMONIKASI PENGERTIAN ETIKA Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu
Lebih terperinciPEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras. Naya pada tahun Diatas tanah ± 619 hektar dijalan tangerang (sekarang
68 BAB V PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras Rumah Sakit Sumber Waras didirikan oleh panitia pembangunan lembaga kesehatan Sing Ming Hui yang bernaung dibawah perhimpunan sosial Tjandra
Lebih terperinciNASKAH ROLEPLAY PENERIMAAN PASIEN BARU DAN ORIENTASI
NASKAH ROLEPLAY PENERIMAAN PASIEN BARU DAN ORIENTASI Pemeran : Kepala Ruangan (Karu) : Eni sudarman Perawat Primer (PP) : Engelia Rezeki Tampubolon Perawat Associate (PA) : Melati Hutabarat Perawat UGD
Lebih terperinciPANDUAN PENYELESAIAN KOMPLAIN, KELUHAN ATAU PERBEDAAN PENDAPAT PASIEN DAN KELUARGA
PANDUAN PENYELESAIAN KOMPLAIN, KELUHAN ATAU PERBEDAAN PENDAPAT PASIEN DAN KELUARGA A. PENGERTIAN Marah adalah perasaan seseorang akibat pengalaman yang tidak memuaskan atau mengganggu. Luapan tersebut
Lebih terperinciBAB II RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN
BAB II RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN A. Profil Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Menyadari bahwa kesehatan adalah sesuatu yang paling berharga bagi manusia, sehingga mendorong untuk segera menyediakan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK INFORMAN
KARAKTERISTIK INFORMAN Komunikasi Efektif Dokter dan Pasien Dalam Upaya Keselamatan Pasien (patient Safety) di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan Petunjuk Pengisian : Istilah pertanyaan dibawah ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN BPJS DALAM HAL KEPUASAN DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT Dr.PIRNGADI MEDAN TAHUN 2014
KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN BPJS DALAM HAL KEPUASAN DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT Dr.PIRNGADI MEDAN TAHUN 2014 I. KarakteristikResponden No. Responden : Umur : JenisKelamin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung maupun dengan menggunakan media komunikasi. dan ketegangan, antara lain komunikasi yang bersifat menghibur hubungan dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian pikiran, atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Jadi, komunikasi menyangkut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Definisi Rumah Sakit a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
Lebih terperinciKomunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).
Komunikasi I. PENGERTIAN Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang
Lebih terperinciLampiran 1: Panduan Wawancara Pemilik
Lampiran 1: Panduan Wawancara a. Hasrat atas tanggung jawab 1. Sesesorang yang merintis usaha sendiri umumnya bertanggung jawab tinggi terhadap usahanya. Bagaimanakah cara Anda bertanggung jawab pada keberlangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit Ridogalih berdiri pada tahun 1934 yang memulai pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah sakit Ridogalih berdiri pada tahun 1934 yang memulai pelayanan kesehatannya dengan membuka poliklinik. Pada tahun 1986 rumah sakit Ridogalih berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumah sakit sebagai institusi yang bergerak di bidang pelayanan kasehatan mengalami perubahan, pada awal perkembangannya, rumah sakit lembaga yang berfungsi
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi mengenai simpulan yang didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Simpulan ini diharapkan dapat menjawab tujuan yang telah ditetapkan di awal penelitian.
Lebih terperinciBAB 111 PROSES PELAKSANAAN MAGANG
30 BAB 111 PROSES PELAKSANAAN MAGANG A. Persiapan Magang Magang adalah kegiatan intrakulikuler yang merupakan wahana bagi saya untuk memahami berbagai kegiatan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan
Lebih terperinciSemakin banyak laporan yang dibutuhkan semakin banyak berkas yang harus disiapkan dan diisikan dan semakin banyak pula waktu serta tenaga yang
BAB I PENDAHULUAN Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat merupakan Rumah Sakit tipe C khusus milik pemerintah. Kegiatan pelayanan yang diselenggarakan berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu pelayanan publik dikatakan berkualitas apabila pelayanan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu pelayanan publik dikatakan berkualitas apabila pelayanan yang diberikan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pada dasarnya pelayanan yang berkualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu RS Umum dan RS Khusus (jiwa, mata, paru-paru, jantung, kanker, tulang, dsb)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan Rumah Sakit saat ini berkembang dengan pesat. Di Indonesia sendiri ada tiga klasifikasi rumah sakit berdasarkan kepemilikan, jenis pelayanan dan
Lebih terperinciPENERAPAN ETIKET PERSIAPAN Waktu menghubungi yang tepat 3. Lama pembicaraan. 5. Kuasai masalah yang di bicarakan
PENERAPAN ETIKET A. ETIKET BERTELEPON PERSIAPAN... 1. Tekan nomor telepon yang tepat 2. Waktu menghubungi yang tepat 3. Lama pembicaraan 4. Siapkan alat alat pendukung 5. Kuasai masalah yang di bicarakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hubungan Masyarakat 2.1.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Public Relations) Public relations adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi
Lebih terperinciRSUD KOTA DUMAI PELAYANAN GAWAT DARURAT
URAIAN TUGAS PETUGAS ADMINISTRASI DI INSTALASI RAWAT DARURAT Jl. Tanjung Jati No. 4 Dumai URAIAN TUGAS PETUGAS ADMINISTRASI DI INSTALASI RAWAT DARURAT I. Tanggung jawab Secara administrasi bertanggung
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN. prosedur tersebut adalah sebagai berikut :
44 BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN A. Prosedur Praktik Kerja Lapangan Salah satu syarat untuk menyelesaikan kuliah D3 sebelum wisuda ini adalah melakukan Praktik Kerja Lapangan atau yang biasa
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Ilustrasi Organisasi 3.1.1 Bidan Praktik Mandiri Nurkayati, AM.KEB Bidan Praktik Mandiri (BPN) Nurkayati yang berdiri pada bulan tahun 2006, merupakan sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, organisasi penyedia layanan jasa berlombalomba untuk memberikan yang terbaik untuk pasien sebagai pelanggan rumah sakit. Masyarakat
Lebih terperinciLAMPIRAN. 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum. No Pertanyaan Jawaban
LAMPIRAN 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum 1. Bagaimana prosedur pelayanan rumah sakit dimulai dari pasien datang? Untuk pasien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN
LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN Lampiran 1A Lembar Persetujuan Menjadi Partisipan Penelitian Pengembangan Program Ronde Klinis Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan Bapak/Ibu/Saudara/I
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima
Lebih terperinciPERANAN RESEPSIONIS PADA PT MOGEMS PUTRI INTERNATIONAL JAKARTA
PERANAN RESEPSIONIS PADA PT MOGEMS PUTRI INTERNATIONAL JAKARTA Oleh : Edi Junaedi, SE., MM. dan Sifailah Fauziah Dosen Prodi Sekretari Universitas Pamulang Junaedi_salat1@yahoo.com Abstrak Seorang resepsionis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup menarik bagi investor. Meningkatnya pendidikan dan pendapatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Rumah Sakit belakangan ini telah berkembang kearah bisnis yang cukup menarik bagi investor. Meningkatnya pendidikan dan pendapatan masyarakat telah
Lebih terperinciPANDUAN MANAJEMEN KOMPLAIN
PANDUAN MANAJEMEN KOMPLAIN RUMAH SAKIT PGI CIKINI RUMAH SAKIT PGI CIKINI JAKARTA, INDONESIA 2013 RS PGI Cikini Panduan Manajemen Komplain 1 PANDUAN MANAJEMEN KOMPLAIN A. PENDAHULUAN Semakin meningkatnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Rumah sakit adalah sebagai salah satu pelayanan kesehatan yang di harapkan dapat memberikan kepuasan pelayanan bagi pasien. Pelayanan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap instansi baik instansi pemerintah maupun swasta memiliki dokumen-dokumen penting yang harus tetap disimpan dan dijaga dengan baik, karena berkaitan langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera utara
12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai macam inovasi baru bermunculan dalam dunia kesehatan. Dewasa ini dunia kesehatan semakin mengutamakan komunikasi dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PERMENKES RI Nomor: 159b/Menkes/Per/II/1988 disebutkan bahwa setiap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu bagian dari rantai pelayanan kesehatan tidak terlepas dari tanggung jawab memberikan pelayanan gawat darurat. Di dalam PERMENKES RI Nomor:
Lebih terperinciPEDOMAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS TAROGONG
PEDOMAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS TAROGONG BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama merupakan upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, banyak dijumpai perubahan maupun perkembangan di bidang usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya
Lebih terperincisuatu unit pelayanan kesehatan,yaitu rumah sakit di wilayah Kotamatsum. Pada tanggal 26 Februari 2000 Rumah Sakit Islam AL UMMAH
2.1. Sejarah Perusahaan Rumah Sakit Islam AL UMMAH didirikan pada tahun 1995 oleh Yayasan Masjid Raya Pusat Pasar. Pendirian Rumah Sakit Islam AL UMMAH didasarkan atas pemikiran pengurus Yayasan Masjid
Lebih terperinciBAB II. RUMAH SAKIT TENTARA Tk IV BINJAI. Rumah Sakit Tentara Tk IV Binjai milik TNI-AD yang
BAB II RUMAH SAKIT TENTARA Tk IV 01.07.02 BINJAI A. Sejarah Ringkas Rumah Sakit Tentara Tk IV 01.07.02 Binjai milik TNI-AD yang didirikan berdasarkan kepentingan Personil Militer TNI, keluarga dan Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang memberikan pelayanan rawat inap,
Lebih terperinci09/09/2011. Who says (Komunikator) Says what (Pesan) To Whom (komunikan) With Channels (Saluran/Media) What Effect (umpan balik)
Dasar hubungan Anda dengan Pendengar Anda Seberapa Penting Memahami Pengetahuan Komunikasi? mengharapkan hubungan timbal balik yang positip supaya gagasan bisa diterima pihak lain berusaha mencapai target
Lebih terperinciBAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS
BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS Kim dan Gudykunts (1997) menyatakan bahwa komunikasi yang efektif adalah bentuk komunikasi yang dapat mengurangi rasa cemas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Umum 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sebagai pertukaran kompleks antara pikiran, gagasan, atau informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada babbab
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada babbab sebelumnya maka dapat penulis ambil kesimpulan-kesimpulan antara lain: Peran Customer Service
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Standar pelayanan keluhan pada Bank Nagari Cabang Pembantu Syariah
BAB IV PEMBAHASAN A. Standar pelayanan keluhan pada Bank Nagari Cabang Pembantu Syariah Pariaman Bank Nagari sebagai salah satu Bank daerah Provinsi Sumatera Barat dalam menjalankan kegiatan operasionalnya
Lebih terperinciSOP BIDANG SEKRETARIAT
SOP BIDANG SEKRETARIAT SOP BIDANG SEKRETARIAT 1. Prosedur Pengelolaan Surat Masuk 2. Prosedur Pengelolaan Surat Keluar 3. Prosedur Pelayanan Menerima Tamu 4. Prosedur Pelayanan Informasi Via Telephone
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan yang tujuan utamanya adalah preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan) dengan sasaran masyarakat (Notoatmodjo,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Komunikasi Terapeutik 2.1.1 Pengertian Komunikasi Terapeutik Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang dilakukan oleh perawat dan tenaga kesehatan lain yang direncanakan
Lebih terperinciPEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH
PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA RUMAH SAKIT ELIZABETH SITUBONDO 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan Umum... 2 Tujuan Khusus... 2 BAB II
Lebih terperinciTANGGAPAN PUSKESMAS CIMAHI SELATAN TERHADAP KELUH
TANGGAPAN PUSKESMAS CIMAHI SELATAN TERHADAP KELUH BULAN : NOVEMBER 2015 No. Tanggal Keluhan/ Saran 1 30-Nov-15 Bagian Pendaftaran mohon lebih sabar dan alur pendaftaran diperjelas 2 30-Nov-15 Alur Rujukan
Lebih terperinciPANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP
PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP BAB I DEFINISI Pelayanan pendaftaran adalah mencatat data sosial/mendaftar pasien utkmendapatkan pelayanan kesehatan yg dibutuhkan,
Lebih terperinciKOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb.
KOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb.Sa anin Padang) SKRIPSI Oleh YUKE IRZANI BP. 0810862017 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan pula kinerja dan daya hasil organisasi, sehingga dapat mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia pada suatu organisasi merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas, dengan memperbaiki sumber daya manusia, meningkatkan pula kinerja
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. data dalam penelitian kualitatif, yang diperoleh dari beberapa informan yang
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data dalam penelitian kualitatif, yang diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih selama
Lebih terperinciMANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS TEKNIK KOMUNIKASI : MENYAMPAIKAN KABAR BURUK DAN KONSELING KELUARGA
MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS TEKNIK KOMUNIKASI : MENYAMPAIKAN KABAR BURUK DAN KONSELING KELUARGA Diberikan Pada Mahasiswa Semester VII Fakultas Kedokteran Unhas Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Rumah Sakit. Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan ijin. Bupati Semarang nomor 648/049761/2009. Terletak di Kecamatan
BAB IV HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT KEN SARAS Rumah Sakit. Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan ijin Bupati Semarang nomor 648/049761/2009. Terletak di Kecamatan Bergas, Ungaran,
Lebih terperinciGLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 2, Juni 2017 ISSN
MANAJEMEN ORGANISASI SUMBER DAYA MANUSIA DI UNIT KERJA REKAM MEDIK RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH PONOROGO Khasyyati Setya Wardani (STIkes Buana Husada Ponorogo) Rumpiati (STIkes Buana Husada Ponorogo)
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA MENDALAM
LAMPIRAN Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mendalam Tinjauan Tatalaksana Rekam Medik di Rumah Sakit Pupuk Kaltim periode Desember 2008 - November tahun 2009. PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM Tujuan Wawancara : Saya
Lebih terperinciLampiran 1. PEDOMAN WAWANCARA
Lampiran 1. PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS MONITORING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KECAMATAN MANDAU KABUPATEN BENGKALIS RIAU DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2014 Identitas Informan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya pelayanan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan sarana prasarana yang menyediakan pelayanan bersifat preventif, promotif dan rehabilitatif yang saling berhubungan, padat pakar, dan dibangun
Lebih terperinciBAB III ANALISA MASALAH
22 BAB III ANALISA MASALAH 3.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Abdi Waluyo Sebuah Rumah Sakit swasta di daerah Jakarta pusat yang di bangun di sebuah kawasan yang tenang dan nyaman. Tepatnya di jalan Hos Cokroaminoto
Lebih terperinciBAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan tempat berobat untuk masyarakat umum khususnya di daerah DKI Jakarta semakin meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh semakin meningkatnya jumlah masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu bentuk pelayanan administrasi di rumah sakit adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bentuk pelayanan administrasi di rumah sakit adalah pelayanan rekam medik, sebagai pusat data dan informasi bagi rumah sakit dan untuk kepentingan lainnya
Lebih terperinciLAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. Tata Usaha Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara adalah:
LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA Adapun pedoman wawancara yang akan peneliti tanyakan kepada bagian Tata Usaha Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara adalah: 1. Apa saja macam arsip yang berada di ruangan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Universitas Kristen Maranatha
87 LAMPIRAN 1 88 LAMPIRAN 2 Bandung, Juli 2009 Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Kepada Yth. Bapak/Ibu Dengan hormat, Dalam rangka penulisan Karya Tulis Ilmiah Program Sarjana Kedokteran pada Fakultas
Lebih terperinciBUPATI MANDAILING NATAL
- 1 - BUPATI MANDAILING NATAL [[ PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANYABUNGAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai fenomena yang harus direspons oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat kondusif dan
Lebih terperinci