BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses menua di dalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal yang wajar akan dialami semua orang yang dikaruniai umur panjang. Hanya lambat cepatnya proses tersebut tergantung pada masing-masing individu yang bersangkutan. Proses menua merupakan proses yang terjadi terus menerus (berlanjut) secara alamiah. Dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua makhluk hidup (Nugroho, 2000). Menjadi tua ditandai dengan adanya kemunduran biologis yang terlihat sebagai gejala-gejala kemunduran fisik, antara lain kulit mulai mengendur, timbul keriput, rambut beruban, gigi mulai ompong, pendengaran dan penglihatan berkurang, mudah lelah, gerakan menjadi lamban dan kurang lincah, serta terjadi penimbunan lemak terutama di perut dan pinggul. Kemunduran lain yang terjadi adalah kemampuan-kemampuan lognitif seperti suka lupa, kemunduran orientasi terhadap waktu, ruang, tempat, serta tidak mudah menerima hal/ide baru (Maryam, 2008). Sebenarnya, tidak ada batas yang tegas, pada usia berapa penampilan seseorang mulai menurun. Pada setiap orang, fungsi fisiologi alat tubuhnya sangat berbeda, baik dalam hal pencapaian puncak maupun saat menurunnya. Hal ini juga sangat individu. Namun umumnya, fungsi fisiologis alat tubuh mencapai puncaknya pada umur antara 20 dan 30 tahun. Setelah mencapai puncak, fungsi alat tubuh akan berada dalam kondisi tetap utuh beberapa saat, kemudian menurun sedikit demi sedikit sesuai bertambahnya umur. 1

2 2 Menurut Dinas Kependudukan Amerika Serikat (1999), jumlah populasi berusia 60 tahun atau lebih diperkirakan hampir mencapai 600 juta orang dan diproyeksikan menjadi 2 miliar pada tahun 2050, pada saat itu akan melebihi jumlah populasi anak (0-14 tahun). Proyeksi penduduk oleh Biro Pusat Statistik menggambarkan bahwa antara tahun jumlah akan sama dengan jumlah anak balita, yaitu sekitar 19 juta jiwa atau 8,5% dari seluruh jumlah penduduk. Kebersihan kulit mencerminkan kesadaran seseorang akan pentingnya kebersihan. Kebersihan kulit dan kerapihan dalam berpakaian pada lanjut usia perlu tetap diperhatikan agar penampilan mereka tetap segar. Usaha membersihkan kulit dapat dengan cara mandi tiap hari secara teratur, paling sedikit dua kali sehari (Nugroho, 2000). Penelitian yang dilakukan oleh Kolompoy dkk (2004). Didapatkan hasil, ada hubungan yang bermakna antara potensi psikkososial dengan perilaku sehat. Sehingga menunjukan derajat hubungan yang sedang. Penelitian yang dilakukan oleh Savitri (2011), hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan lanjut usia dengan sikap memelihara kebersihan diri pada lanjut usia di Kelurahan Bandungharjo Kecamatan Taroh Kabupaten Grobogan. Penelitian yang dilakukan Rashid (2010), hasil penelitian menunjukan bahwa mempunyai pengetahuan yang baik terhadap personal hygiene dan pengetahuan kurang. Berdasarkan sikap mempunyai sikap yang baik terhadap personal hygiene. Menurut data dari Unit Rehabilitasi sosial Wening Wardoyo Ungaran bulan September 2010 jumlah tercatat 100 orang. Dengan jumlah lanjut usia laki-laki 33 orang dan jumlah lanjut usia wanita 67 orang. Dari mulai usia 60 tahun sampai dengan usia 91 tahun. Masalah lanjut usia yang timbul di Unit rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo ini, diantaranya masalah kebersihan kulit, kebersihan mulut dan gigi, kebersihan kepala

3 3 dan rambut, dan sebagainya. Pada masalah kebersihan kulit perlu tetap diperhatikan agar penampilan lanjut usia tetap segar. Usaha membersihkan kulit dapat dengan cara mandi tiap hari secara teratur, paling sedikit dua kali sehari. Terangkan kepada lanjut usia apa saja manfaat dari mandi tersebut diantanranya menghilangkan bau, menghilangkan kotoran, merangsang peredaran darah, dan memberikan kesegaran pada tubuh. Memperhatikan pentingnya masalah akan kebersihan diri pada lanjut usia, peneliti melakukan penelitian di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah peneliti lakukan berupa survey ke Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo masih ada yang kurang memperhatikan kebersihan dirinya. Petugas panti mengatakan sedikit dari yang mandi dua kali sehari atau lebih. Menurut informasi yang didapat dari petugas panti, sikap lanjut usia tentang bagaimana cara memelihara kebersihan diri secara baik dan benar juga kurang, hal ini ditandai dengan perilaku lanjut usia yang jarang mandi, ada yang mandi sehari satu kali pada siang hari atau sore hari, kebanyakan dari tidak memiliki kesadaran untuk memelihara kebersihan diri, dikarenakan hal itu tidak begitu penting bagi lanjut usia saat ini. Untuk itu penulis tertarik mengetahui sejauh mana perilaku memelihara kebersihan diri lanjut usia di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran Semarang. Berdasarkn data yang diperoleh peneliti di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo, prosentase angka kesakitan kulit pada selama setahun belakangan ini sejumlah 38 % dari 100. Pemeriksaan kesehatan dilakukan setiap bulan kepada seluruh. Pemeriksaan biasanya karena memang ada keluhan dan langsung memeriksakan diri ke klinik di panti serta dari Rumah Sakit Dokter Kariadi yang datang

4 4 langsung ke panti. Keluhan yang dirasakan berupa gatal-gatal seluruh tubuh dan kulit merah-merah, seperti kulit kering, alergi, dermatitis, herpes zoster dan dekubitus. Berdasarkan dari fenomena tersebut peneliti bermaksud mengadakan penelitian tentang Hubungan Pengetahuan, Sikap dengan Tindakan Kebersihan Kulit Lanjut Usia di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran Semarang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian masalah yang tercantum dilatar belakang, maka rumusan permasalahan penelitian adalah Apakah ada Hubungan Pengetahuan, Sikap dengan Tindakan Keperawatan Kebersihan Kulit Lanjut Usia di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran Semarang? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui hubungan pengetahuan, sikap lanjut usia dalam menjaga kebersihan diri terhadap perawatan kulit. 2. Tujuan khusus a. Mendeskripsikan pengetahuan tentang kebersihan kulit di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran Semarang. b. Mendeskripsikan sikap terhadap kebersihan kulit di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran Semarang. c. Mendeskripsikan tindakan dalam kebersihan kulit di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran Semarang. d. Menganalisis hubungan pengetahuan dengan tindakan dalam kebersihan kulit di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran Semarang.

5 5 e. Menganalisis hubungan sikap dengan tindakan dalam kebersihan kulit di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran Semarang. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi peneliti Meningkatkan pengetahuan peneliti tentang perilaku memelihara kebersihan kulit pada lanjut usia 2. Manfaat Bagi Unit Rehabilitasi Sosial dan Petugas Sebagai Unit Sosial diharapkan kepada petugasnya agar memberikan informasi terkait tentang kebersihan kulit untuk menambah informasi dan meningkatkan kemampuan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan bagi. 3. Manfaat bagi lanjut usia Meningkatkan kesejahteraan usia lanjut dengan cara mendapatkan perawatan yang lebih optimal khususnya dalam perawatan kebersihan kulit. 4. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian yang sama diharapkan menggali lebih dalam lagi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kebersihan kulit pada. Sehingga penelitian yang dilakukan bermanfaat dan lebih baik lagi.

6 6 E. Keaslian Penelitian No Nama peneliti Variabel Desain Hasil Perbedaan 1 Jane A. Kolompoy, Triwibowo dan Sumarni Dw Perilaku Cross sectional Potensi psikososial dengan perilaku sehat 2 Nadia Citra Savitri 3 Mohd Rashid Bin Mazlan pengeta huan dan sikap Perilaku Cross sectional Deskriptif dengan analisis cross sectional Ada hubungan yang bermakna antara potensi psikkososial dengan perilaku sehat. Sehingga menunjukan derajat hubungan yang sedang. Hasil penelitian tidak ada hubungan pengetahuan lanjut usia dengan sikap memelihara kebersihan diri pada lanjut usia di Kelurahan Bandungharjo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan Hasil penelitian menunjukan bahwa mempunyai pengetahuan yang baik terhadap personal hygiene dan mempunyai pengetahuan kurang. sikap mempunyai sikap yang baik terhadap personal hygiene. hanya membahas tentang pengetahuan dan sikap Perilaku tentang personal hygiene