SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF) UNTUK PENGOBATAN RAMUAN TRADISIONAL (HERBAL)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF) UNTUK PENGOBATAN RAMUAN TRADISIONAL (HERBAL)"

Transkripsi

1 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 A14 SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF) UNTUK PENGOBATAN RAMUAN TRADISIONAL (HERBAL) Sukenda 1), Iwan Rijayana 2), Reni Aprilia 3) 1,3) Teknik Informatika Universitas Widyatama 2) Sistem Informasi Universitas Widyatama Jalan Cikutra Nomor 204 A, Bandung Indonesia 1) kenda@widyatama.ac.id, 1) iwan.rijayana@widyatama.ac.id 2) ABSTRACT Health is the most important factor for human life. Health care needs a quick prevention and to solve the matter down, it has created a smart system which adopts an expert of the system into a computerized system which is combined into a specific knowledge, in order to that everyone could possibly use it for some various medical problems. Deal with health prevention, consuming or drinking Jamu, which comes from traditional herbs used as an effort to treat patients, is well known among the community. Jamu is widely used for treating light health problems, preventing illness, increasing the endurance and the health of the body, besides also for cosmetic reasons. The results obtained from the use of expert system are the form of detailed information in the form of the disease which consisted disease name, certainty factors, symptoms, treatment solutions, and recommendations from expert for the user. Certainty factor method is used to overcome data uncertainty in diagnosing the disease while the system development method which applied is Waterfall and process is depicted to apply Data Flow Diagram (DFD). Implementation application program will apply programming language Microsoft Visual Basic 6.0 as an interface system and for processing the database it is used Microsoft Access Office. This software uses a Windows-based operating system. Keywords: Expert Sistem, Certainty factor and traditional herbal. 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem pakar yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari kecerdasan buatan. Ilmu pengetahuan ini memberikan pengetahuan dan pengalaman dari seorang pakar yang dimasukkan ke dalam mesin atau komputer. Kepakaran ini dimasukkan oleh satu atau banyak pakar ke dalam satu area pengetahuan tertentu sehingga setiap orang dapat menggunakannya untuk memecahkan berbagai masalah yang bersifat spesifik. Dalam kesempatan ini, kepakaran yang akan dibangun yaitu sistem pakar pengobatan penyakit dengan menggunakan ramuan tradisional atau herbal dengan menggunakan metode certainty factor (CF) sebagai indikator untuk keabsahan dalam penentuan penyakit yang diderita oleh pengguna. Ramuan tradisonal yaitu ramuan yang digunakan sebagai mediasi obat dengan menggunakan tanaman yang mengandung zat yang dibutuhkan untuk pengobatan. Kandungan bahan-bahan alamiah yang terdapat pada tanaman sebagai bahan baku obat. Sehingga ramuan tradisional dapat membantu berbagai penyembuhan penyakit, penyakit mudah tumbuh apabila seseorang tidak menjaga kebersihan dan pola makan yang benar. Kesehatan dan kebugaran badan dapat didukung oleh daya tahan tubuh yang kuat. Daya tahan yang kuat merupakan impian setiap orang. Daya tahan yang kuat bisa diraih dengan menerapkan gaya hidup yang alami (back to nature). Gaya hidup alami bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan memperhatikan dan menerapkan pola 3 G, pola hidup 3 G yaitu Gizi seimbang, Gerak badan, dan Gaya hidup sehat. Dengan kecenderungan gaya hidup yang alami atau back to nature yang sekarang diterapkan, justru bisa diraih dengan melakukan gaya pengobatan secara tradisonal terus ditingkatkan pemakaiannya. Apalagi dari kalangan medis ikut berpartisipasi dalam mengembangkan pengobatan secara herbal atau alami, sehingga cenderung meningkat dalam penggunaan obat tradisonal yang didasari pada beberapa alasan diantaranya yaitu khasiat dari ramuan tradisional sebagai obat untuk berbagai macam penyakit. Khasiat dari ramuan tradisional bisa masuk dalam kategori obat yang manjur dengan efek samping yang tidak ada. Dari sisi biaya, ramuan tradisional jauh lebih murah jika dibanding dengan obat-obat modern secara kimiawi. Dari paparan diatas maka penelitian dilakukan guna membangun sistem pakar yang kelak berguna untuk membantu user yang ingin mengetahui secara umum 79

2 A14 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 mengenai penyakit yang diderita, tanpa adanya keterbatasan waktu (jam praktek dokter), tempat sehingga dapat mengurangi kebutuhan akan biaya yang besar, waktu maupun tenaga. Adapun sistem dibangun berdasarkan informasiinformasi dari para pakar, buku-buku, journal yang kemudian dijadikan dasar untuk kemudian diolah, dipelajari dan diorganisasikan secara terstruktur yang dijadikan basis pengetahuan. Basis pengetahuan ini selanjutnya disatukan, dikodekan, dan digambarkan dalam bentuk rancangan yang dijadikan dalam bentuk yang sistematis sehingga mudah dimengerti dalam proses pengembangan programnya, dan menjadi dasar acuan di dalam pengambilan keputusan seperti hasil diagnosis penyakit. Diagnosa penyakit akan dinilai berdasarkan persentase penyakit dengan meggunakan CF (Certainty Factor) dan akan memberikan solusi pengobatan dari hasil diagnosis tersebut Rumusan Masalah 1. Bagaimana perangkat aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit yang diderita user dibangun, berdasarkan gejala-gejala yang timbul beserta persentase CF?. 2. Bagaimana memberikan informasi yang bermanfaat sehingga menjadi solusi pengobatan bagi user? Batasan Masalah Supaya penelitian ini memberikan hasil yang tepat sasaran maka masalah yang diteliti adalah hal-hal sebagai berikut: 1. Diagnosis dilakukan berdasarkan pada pemeriksaan gejala fisik. 2. Jenis penyakit yang didiagnosis ada dua belas macam yaitu penyakit asma, amandel, kencing manis (diabetes mellitus), bronkitis, gondongan, tuberculosis (TBC), diare, cacar air, hypertension (tekanan darah tinggi), biduran (Urtikaria), stroke, rematik. 3. Untuk mempermudah user maka Certainty Factor (CF) dibatasi dengan skala dari Gejala yang ditanyakan kepada user hanya berdasarkan basis aturan yang telah di inputkan oleh pakar Maksud Dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini untuk memperkenalkan kepada orang awam bahwa komputer itu bukan hanya saja sebagai sarana untuk mengetik dan bermain saja, akan tetapi bisa juga digunakan sebagai salah satu sarana untuk mencari solusi dari suatu penyakit dengan bantuan sistem pakar. Sedangkan tujuan dari kegiatan penelitian ini antara lain adalah: 1. Membuat aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit berdasarkan gejala yang dialami user dengan memberikan persentase nilai Certainty Factor (CF). 2. Membuat aplikasi yang dapat memberikan solusi pengobatan dengan cara pengobatan ramuan tradisional serta anjuran yang harus dilakukan, sehingga informasi sangat bermanfaat bagi user. 2. Landasan Teori 2.1. Ramuan Tradisional (Herbal) Ramuan tradisional merupakan media pengobatan yang menggunakan tanaman dengan kandungan bahanbahan alamiah sebagai bahan bakunya. Di Indonesia, penggunaan ramuan tradisional erat kaitannya dengan pengobatan tradisional yang diwariskan secara turuntemurun kepada anak cucunya. Selain di Indonesia, ramuan tradisional juga dapat ditemukan di negaranegara lain. Berbagai bangsa telah mengembangkannya sejak lama, diantaranya Cina, Jepang, Korea, Malaysia, India, suku Indian di Amerika, dan berbagai negara di Afrika. Bahkan, Cina terkenal sebagai gudangnya ramuan tradisional. Adanya kecenderungan gaya hidup back to nature, ini justru membuat pengobatan tradisional semakin meningkat pemakaiannya. Ditunjang dengan banyaknya kalangan medis yang ikut serta mengembangkannya, sehingga di kota-kota besar sudah mulai bermunculan dokter-dokter yang mengkombinasikan cara pengobatan dengan ramuan tradisional Teori Faktor Kepastian Ketidakpastian (uncertainty) Suatu masalah perlu dihadapi dengan serius untuk mencari solusi jawaban yang benar, maka sering ditemukan solusi jawaban yang tidak memiliki kepastian jawaban yang penuh. Sehingga jawaban yang tidak memiliki kepastian yang penuh bisa dikatakan suatu jawaban ketidakpastian. Ketidakpastian merupakan probabilitas antara 0 sampai dengan 1 atau keboleh-jadian yang tergantung dari hasil suatu kejadian. Hasil yang tidak pasti disebabkan oleh dua faktor yaitu aturan yang tidak pasti dan jawaban pengguna yang tidak pasti atas suatu pertanyaan yang diajukan oleh sistem. Hal ini bisa dilihat pada sistem diagnosis penyakit, dimana seorang pakar tidak dapat mendefinisikan tentang hubungan antara gejala dengan penyebabnya secara pasti, dan pasien tidak dapat merasakan suatu gejala dengan pasti. Pada akhirnya ditemukan banyak kemungkinan diagnosis. Dalam membangun sistem pakar ini perlu adanya perkiraan cara untuk menangani kondisi data yang kurang lengkap dalam diagnosis. Selain itu, guna memperoleh hasil diagnosis yang cukup akurat diperlukan suatu ketelitian yang tinggi dalam 80

3 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 A14 perhitungan terhadap kemungkinan keberadaan penyakit Faktor Kepastian (Certainty Factor) [4] Faktor kepastian (certainty factor) diperkenalkan oleh Shortliffe Buchanan dalam pembuatan MYCIN (Wesley, 1984). Certainty Factor (CF) yaitu faktor yang digunakan untuk nilai parameter klinis yang diberikan MYCIN dengan cara menunjukkan besarnya kepercayaan. Certainty factor bisa didefinisikan berikut ini : CF(H,E) = MB(H,E) MD(H,E) Dengan keterangan, bahwa : CF(H,E) : sebagai certainty factor (faktor kepastian) dari hipotesis H yang dipengaruhi oleh fakta E. MB(H,E) : sebagai ukuran kenaikan atas kepercayaan (measure of increased belief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E. MD(H,E) : sebagai ukuran kenaikan atas ketidakpercayaan (measure of increased disbelief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E. Dimana E adalah Evidence (peristiwa atau fakta), dan H adalah Hipotesis. Dalam sistem pakar MYCIN digunakan aturan untuk mengkombinasikan fakta. Aturan untuk mengkombinasikan fakta di dalam antesenden Evidence E Ketidakpastian antesenden E1 AND E2 Min[CF(H,E1),CF(H,E2)] E1 AND E2 Max[CF(H,E1),CF(H,E2)] NOT E -CF(H,E) Rumus dasar dalam menghitung faktor kepastian dengan kaidah berikut IF E THEN H, yang dimasukkan ke dalam rumus berikut ini : CF(H,e) = CF(E,e)*CF(H,E) Keterangan rumus sebagai berikut : CF(H,E) : sebagai faktor kepastian hipotesa dengan asumsi bahwa fakta diketahui dengan pasti, bila CF(E,e)=1. CF(E,e) : sebagai faktor kepastian dari fakta E membuat antecedent dari kaidah yang didasarkan pada ketidakpastian dari fakta e. CF(H,e) : sebagai faktor kepastian hipotesis yang didasarkan pada ketidakpastian fakta e. Jika semua evidence pada antecendent bisa diketahui dengan pasti maka rumus akan menjadi berikut ini : CF(H,e) = CF(H,e) Berikut ini adalah contoh kasus yang melibatkan kombinasi masalah kepakaran dengan melibatkan certainty factor : JIKA gejala dialami pada motorik secara bilateral, bisa berupa ekstensi tonik dari semua ekstremitas selama beberapa menit, kemudian disusul dengan gerakan klonik yang sinkron dari otot-otot tersebut. DAN menunjukkan adanya komponen tonik dan atau klonik DAN kemudian sawan berhenti kesadaran masih belum pulih dan tertidur DAN sebelum sawan terdapat gejala prodromal berupa kecemasan yang tidak menentu atau rasa yang tidak nyaman MAKA tipe sawan tonik-klonik primer, dengan CF = 0,7 akan diperoleh nilai certainty factor hipotesis pada saat evidence pasti berikut ini : CF(H,E) = CF(H,E1 E2 E3 E4 ) = 0,7 Dalam kasus seperti ini, kondisi pasien yang tidak dapat ditentukan dengan pasti. Maka certainty factor evidence E yang dipengaruhi oleh partial evidence e ditunjukkan dengan nilai sebagai berikut ini : CF(E1, e ) = 0,5 CF(E2, e) = 0,8 CF(E3, e) = 0,3 CF(E4, e) = 0,7 Sehingga CF(E, e) = CF (E1 E2 E3 E4, e ) = min [CF(E1, e), CF(E2, e), CF(E3, e), CF(E4, e) ] = min [0,5; 0,8; 0,3; 0,7] = 0,3 Maka nilai certainty factor hipotesis tersebut adalah: CF(H, e) = CF(E, e) * CF(H,E) = 0,3 * 0,7 = 0,21 Hal ini berarti besar kepercayaan bahwa pasien atau penderita mengalami tipe sawan tonik-klonik primer adalah 21%. Ada 2 macam faktor kepastian yang digunakan yaitu : 1. Faktor kepastian yang diisikan oleh pakar. Menggambarkan kepercayaan pakar terhadap hubungan antara antecedent dan konsekuen pada aturan kaidah produksi. 2. Faktor kepastian yang diberikan oleh user atau pengguna. Faktor kepastian ini menunjukkan besarnya kepercayaan terhadap keberadaan masingmasing elemen dalam antecedent. 3. Perancangan dan Implementasi Jenis penyakit yang akan didiagnosa, yaitu ada dua belas macam penyakit, antara lain: Asma, Amandel, Kencing Manis (Diabetes Mellitus), Bronkitis, Gondongan, Tubercolosis (TBC), Diare, Cacar Air, Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi), Biduran (Urtikaria), Stroke, dan Rematik, sebagai basis pengetahuan yang dimasukkan dalam aplikasi yang akan dibuat. Jenis penyakit yang sudah ditetntukan sebanyak 12 penyakit maka basis pengetahuan dan basis aturan yang dimasukkan dalam database sebanyak 12 basis pengetahuan dan basis aturan. Dari 12 basis pengetahuan maka lahir 12 basis aturan. Dengan 12 basis aturan diturunkan ke gejala-gejala setiap penyakit dengan jumlah yang tidak sama sesuai dengan pengetahuan seorang pakar dalam mendefinisikan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut. Satu basis aturan untuk satu jenis penyakit dengan gejala yang banyak tergantung kemampuan seorang pakar 81

4 A14 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 dalam mendefinisikan gejala penyakit. Dan rekam medik untuk jenis penyakit atau basis aturan bisa bertambah jika seorang pakar mampu mendefinsikan basis pengetahuan dan basis aturan. Dalam kasus ini, sistem aplikasi pakar mampu mendefinisikan 12 jenis penyakit sehingga untuk basis pengetahuan dan basis aturan ada 12 baik basis pengetahuan dan basis aturan. Sedangkan gejala-gejala penyakit tidak sama ada yang banyak dan ada yang kurang banyak. Gejala-gejala penyakit bisa ditambahkan atau dikurangi sesuai dengan kemampuan seorang pakar dalam mendefinisikan gejala-gejala penyakit Perancangan Sistem Basis Aturan Berdasarkan Gejala Adapun metoda yang digunakan untuk merepresentasikan data menjadi basis pengetahuan adalah menggunakan metoda kaidah produksi dengan struktur yang digunakan sebagai berikut : IF Suatu-Keadaan-Tertentu [Kondisi1] AND Suatu-Keadaan-Lain [Kondisi2] THEN Keadaan-Lain-Dapat-Terjadi [Aksi1] Aturan-aturan yang digunakan untuk menentukan jenis penyakit berdasarkan gejala, antara lain : Aturan 1 JIKA mengalami pilek-pilek/bersin DAN mengalami batuk terus-menerus DAN tenggorokan terasa gatal DAN sulit untuk bernapas disertai bunyi mengik DAN rongga dada menggembung DAN kelenjar ludah hanya menghasilkan sedikit air ludah yang kental DAN merasa lemah, terkadang mukanya berubah menjadi kebiruan MAKA Penyakit asma, CF 0,9 Aturan 2 JIKA mengalami demam tinggi DAN pusing-pusing DAN nyeri seringkali dirasakan di telinga DAN tenggorokan terasa sakit ketika menelan makanan atau minuman DAN tenggorokan panas DAN badan terasa lemah MAKA Penyakit amandel, CF 0,7 Aturan 3 JIKA bagian tubuh luar terluka maka akan sulit disembuhkan DAN selalu merasa haus DAN selalu merasa lapar DAN mengalami lesu, kurang tenaga DAN sering buang air kecil DAN sering mual DAN mengalami kesemutan dibagian kaki DAN mengalami penurunan berat badan DAN penglihatan menjadi kabur MAKA Penyakit kencing manis (diabetes mellitus), CF 0,8 Aturan 4 JIKA mengalami nyeri tenggorokan DAN mengalami sesak napas DAN sulit untuk bernapas disertai bunyi mengik DAN merasa lemah, terkadang mukanya berubah menjadi kebiruan DAN pernafasan menjadi cepat DAN otot disela iga tetarik DAN cuping hidung kembang kempis DAN sering menderita infeksi pernapasan (misalnya flu) DAN mengalami demam MAKA Penyakit Bronkitis CF 0,9 Aturan 5 JIKA Tidak enak badan/ panas dingin DAN terdapat benjolan di bawah telinga DAN sakit kepala DAN kurang nafsu makan DAN timbul rasa nyeri ketika kelenjar liur disentuh DAN lidah terasa nyeri ketika mengunyah atau menelan cairan asam MAKA Penyakit Gondongan, CF 0,8 Aturan 6 JIKA mengalami batuk berdarah DAN batuk yang tak kunjung sembuh DAN frekuensi batuk yang sangat sering DAN kalau berjalan cukup jauh akan mengalami sesak nafas DAN tenggorokan merasa sakit dan gatal DAN badan terasa panas DAN kadang tersedak ketika tidur dikarenakan cairan paru keluar ke saluran napas bagian atas DAN berat badan turun MAKA penyakit Tuberkolosis (TBC), CF 0,7 Aturan 7 JIKA buang air besar sering (lebih dari 5x dalam 1 hari) DAN kotoran (fases) sangat encer DAN timbul rasa sakit atau mules di bagian perut DAN wajah pucat DAN kadang diikuti dengan muntah-muntah DAN tubuh menjadi lemah MAKA Penyakit diare, CF 0,7 Aturan 8 JIKA terjadi bintik-bintik merah di bagian tubuh yang terkena cacar DAN mengalami demam lebih dari satu minggu DAN bintik-bintik akan melepuh berwarna merah kecoklatan DAN bintik-bintik akan terasa gatal DAN pedih DAN lepuhan-lepuhan akan pecah mengeluarkan cairan MAKA Penyakit cacar air, CF 0,8 Aturan 9 JIKA pegal-pegal di bagian tengkuk DAN rasa lelah dan lesu DAN mudah marah DAN sakit kepala berkepanjangan DAN daya ingat menurun DAN sulit konsentrasi DAN mengalami susah tidur 82

5 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 A14 DAN terkadang sulit buang air DAN mengalami sesak nafas DAN mangalami gelisah MAKA Penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi), CF 0,9 Aturan 10 JIKA muncul bentol-bentol pada kulit DAN pada saat digaruk bentol-bentol akan membesar dan melebar DAN kulit akan terasa panas DAN mengalami demam secara tiba-tiba MAKA Penyakit biduran (urtikaria), CF 0,9 Aturan 11 JIKA penglihatan ganda yang diderita DAN hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran DAN mengalami kesulitan dalam memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat DAN mengalami kelemahan atau kelumpuhan lengan, atau tungkai, atau salah satu sisi tubuh DAN mengalami ketidak seimbangan MAKA Penyakit stroke, CF 0,7 Aturan 12 JIKA mengalami nyeri tulang DAN terjadi pembengkakan di bagian sendi lutut, tumit, bahu DAN Badan terasa pegal-pegal DAN badan terasa lemah, tidak bersemangat DAN kaki atau tangan sulit untuk digerakkan MAKA Penyakit rematik CF 0, Data Flow Diagram (DFD) Pada sistem pakar yang berupa aplikasi sistem kepakaran yang digunakan untuk mengetahui jenis penyakit serta solusi pengobatan yang ditawarkan secara tradisional (herbal), memiliki 2 user (pengguna), yaitu : 1. Pakar yaitu seorang pengguna yang ahli di bidang kesehatan terhadap jenis penyakit dan pengobatan pada jenis penyakit tersebut. Di samping itu, seorang yang bisa melakukan masukan terhadap aturan produksi dan basis pengetahuan terhadap aplikasi sistem pakar yang ada. Sehingga seorang pakar diberi kewenangan untuk memberikan masukan atas basis pengetahuan dan aturan produksi dari basis pengetahuan tersebut. 2. User yaitu pengguna biasa yang menggunakan aplikasi untuk mengetahui jenis penyakit yang diderita. Dan juga, ingin mengetahui obat tradisional sebagai bahan masukan dalam penyembuhan dari penyakit yang dideritanya. 83

6 A14 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 Penjelasan DFD 1. Proses 1.0 (login pakar) Login pakar berfungsi untuk melakukan validasi untuk masuk ke menu utama. 2. Proses 2.0 (penyakit), proses ini digunakan untuk memasukkan data penyakit. Pada proses ini pakar dapat melakukan penambahan data, penghapusan data dan penyimpanan data, untuk proses tambah data maka pakar akan memasukkan pengetuhuannya tentang penyakit kemudian akan disimpan kedalam database. 3. Proses 3.0 (gejala), proses ini digunakan untuk memasukkan data gejala. Pada proses ini pakar dapat melakukan tambah gejala, hapus gejala, dan simpan gejala, untuk proses tambah gejala maka pakar akan memasukkan pengetuhuannya tentang penyakit kemudian akan disimpan ke dalam database. 4. Proses 4.0 (pengetahuan solusi pengobatan), proses ini sama dengan proses pengetahuan penyakit dan gejala hanya saja data yang di masukkan merupakan data solusi pengobatan. Pada proses ini pakar dapat melakukan tambah solusi, hapus solusi dan simpan solusi, untuk proses tambah solusi maka pakar akan memasukkan pengetuhuannya tentang solusi pengobatan kemudian akan disimpan ke dalam database. 5. Proses 5.0 (Data Tanaman), proses ini sama dengan proses sebelumnya hanya saja data yang di masukkan merupakan data tanaman serta gambar tanaman. Pada proses ini pakar dapat melakukan tambah tanaman dan gambar, hapus tanaman dan gambar serta simpan tanaman dan gambar, untuk proses tambah tanaman dan gambar maka pakar akan memasukkan pengetuhuannya tentang tanaman dan gambar kemudian disimpan ke dalam database. 6. Proses 6.0 (Aturan), pada proses ini pakar dapat melakukan tambah aturan dengan mengisi form aturan kemudian memilih gejala-gejala yang akan di masukkan dalam aturan setelah gejala-gejala dipilih maka pakar akan menyimpan ke dalam database, selain mempunyai proses tambah dan simpan, pakar juga dapat melakukan proses hapus aturan. 7. Proses 7.0 (Gejala Penyakit), pada proses gejala penyakit inilah pakar dapat mengisi form aturan, karena gejala-gejala akan ditampilkan dan penyakit akan dipilih pakar untuk membangun sebuah aturan. 8. Proses 8.0 (Konsultasi), pada proses konsultasi inilah yang nantinya menjadi jembatan antara sistem dengan user. Pemodelan konsultasi yang disediakan oleh sistem dengan cara memberikan pertanyaan mengenai gejala-gejala yang dialami dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh user. Jawaban yang akan diberikan user berupa jawaban ya dan tidak dengan derajat kepercayaan 0-1. Berdasarkan fakta yang dimasukkan oleh seorang pakar maka sistem akan menentukan jenis penyakit yang mungkin diderita oleh user beserta kepercayaan dengan persentase yang ditampilkan oleh sistem, dan juga solusi pengobatan yang diberikan oleh sistem kepada user Kamus Data Kamus data yang terdapat pada sistem aplikasi pakar dibangun berdasarkan kebutuhan data yang diperlukannya. Berikut kebutuhan data yang ada di sistem aplikasi pakar tersebut. 1. Pengetahuan penyakit /*input data penyakit berupa kode penyakit, nama penyakit, definisi penyakit*/ 2. Pengetahuan gejala /*input data gejala berupa kode gejala, nama gejala, definisi gejala */ 3. Pengetahuan Solusi Pengobatan /* input data solusi pengobatan berupa kode solusi pengobatan, nama penyakit, solusi pengobatan dan anjuran*/ 4. Info Aturan /* informasi kode aturan, kode gejala, kode penyakit, nama penyakit, certainty factor */ 5. Info Solusi Pengobatan /* info solusi pengobatan berupa kode solusi pengobatan, nama penyakit, solusi pengobatan dan anjuran */ 6. hasil analisis penyakit /*info nama penyakit, certainty factor, definisi penyakit, solusi pengobatan, anjuran */ 7. Info dosis /*data dosis*/ 8. Data tanaman /*input kode tanaman, nama tanaman, definisi tanaman*/ 9. Data konsultasi /*pilih gejala, certainty factor*/ 10. Info penyakit /*info data penyakit berupa kode penyakit, nama penyakit, definisipenyakit*/ 11. Info gejala /*input data gejala berupa kode gejala, nama gejala, definisi gejala */ 12. Info detail tanaman /*kode tanaman, gambar definisi tanaman */ Struktur Program Sistem aplikasi pakar ini terdiri dari beberapa modul yang terintegrasi. Struktur program sistem aplikasi pakar diagnosis penyakit dengan pengobatan ramuan tradisional (herbal) menggunakan metode certainty factor (cf) adalah sebagai berikut : 84

7 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 A14 dalam melakukan inferensi dan menghitung nilai certainty factor yang dihasilkan. Berikut ini adalah hasil uji coba perhitungan manual dari aturan 1 yang digunakan dalam sistem aplikasi pakar ini. Aturan yang diuji adalah aturan yang pertama yaitu : Aturan 1 JIKA mengalami pilek-pilek/bersin DAN mengalami batuk terus-menerus DAN tenggorokan terasa gatal DAN sulit untuk bernapas disertai bunyi mengik DAN rongga dada menggembung DAN kelenjar ludah hanya menghasilkan sedikit air ludah yang kental DAN merasa lemah, terkadang mukanya berubah menjadi kebiruan MAKA Penyakit asma, CF 0,9 Penjelasan Program 1. Menu Utama adalah form yang menampilkan antar muka yang berisi menu utama untuk menampilkan antar muka selanjutnya. 2. Pakar adalah orang yang melakukan penginputan maupun perubahan data pada basis pengetahuan dan basis aturan. 3. User adalah orang yang hanya dapat mengakses sistem pada form konsultasi, informasi dan about. 4. Akuisisi pengetahuan penyakit adalah form untuk mengelola data penyakit yang akan yang diinput oleh pakar dan disimpan ke dalam sistem. 5. Basis pengetahuan gejala adalah form untuk mengelola data gejala yang akan diinput oleh pakar dan disimpan ke dalam sistem. 6. Basis pengetahuan solusi pengobatan adalah form untuk mengelola data solusi pengobatan yang akan diinput oleh pakar dan disimpan kedalam database. 7. Basis aturan adalah form untuk mengelola data basis aturan yang akan yang diinput oleh pakar dan disimpan ke dalam sistem. 8. Data tanaman adalah form untuk mengelola data tanaman yang akan diinput oleh pakar dan disimpan ke dalam database. 9. Konsultasi adalah form yang nantinya menjadi jembatan antara sistem dengan user, pada saat sesi tanya jawab. 10. Informasi adalah form untuk mengetahui dosis obat dan gambar tanaman 3.2.Implementasi Sistem Uji Coba Sistem Pengujian aplikasi sistem dilakukan untuk mengetahui kemampuan dari sistem aplikasi pakar ini, Dari pengguna diketahui fakta sebagai berikut : mengalami pilek-pilek/bersin, CF = 0.4 mengalami batuk terus-menerus, CF = 0.8 tenggorokan terasa gatal, CF = 0.4 rongga dada menggembung, CF = 0.7 sulit untuk bernapas disertai bunyi mengik, CF = 0.6 merasa lemah, terkadang mukanya berubah menjadi kebiruan = tidak kelenjar ludah hanya menghasilkan sedikit air ludah yang kental = tidak Kemudian CFmin = min {(0.4), (0.8), (0.4), (0.7), (0.6)} = 0.5, akhir dari CF akhir = 0.5 x 0.9 = 0.45 Jadi tingkat kepastian bahwa pengguna menderita asma adalah 45% Tampilan antar Muka Gambar 1 : Tampilan Login Pada form ini terdapat pada gambar 1, ada dua pilihan status pengguna untuk masuk ke menu utama, yaitu pengguna biasa (user) dan pakar, dan juga dua tombol untuk ok dan exit. Gambar 2 : Menu Utama 85

8 A14 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 Pada form ini terdapat empat pilihan menu yaitu menu akuisisi pengetahuan yang terdapat lima pilihan form yaitu basis pengetahuan penyakit, gejala, solusi pengetahuan, tanaman dan aturan, pada menu ini pakar akan memasukkan pengetahuannya ke dalam sistem, menu kedua konsultasi pada menu ini yaitu user dapat melakukan konsultasi dengan sesi tanya jawab, menu informasi digunakan user untuk melihat data tanaman serta gambar tanaman, selain itu user juga dapat melihat dosis pengobatan. Bisa dilihat gambar 2 : menu utama. Gambar 4 merupakan form tentang pengetahuan gejala penyakit, seorang pakar dapat menambahkan pengetahuannya dengan memilih tombol tambah setelah data terisi lengkap maka pakar akan menyimpan pengetahuan gejala penyakit ke dalam database. Selain dapat menambah dan menyimpan pengetahuan gejala penyakit, maka pakar dapat menghapus data dan simpan data. Sedangkan tombol panah digunakan untuk mencari data dengan menekan tombol arah panah kanan atau kiri. Gambar 5 : Menu Basis Pengetahuan solusi pengobatan Gambar 3 : Menu Basis Pengetahuan Penyakit Gambar 3 menunujukkan sebuah form yang digunakan untuk menginput basis pengetahuan penyakit, sehingga pakar dapat menambahkan pengetahuannya. Ada pilihan tombol, jika pakar memilih tombol tambah setelah data terisi lengkap maka pakar akan menyimpan data basis pengetahuan penyakit ke dalam database. Sedangkan tombol panah digunkan untuk mencari data dengan menekan tombol arah panah kanan ataupun kiri. Gambar 5 untuk form pengetahuan solusi pengobatan, seorang pakar dapat menambahkan pengetahuan kepakaran dengan memilih tombol tambah maka isian pengetahuan solusi pengobatan dilakukan dan setelah data terisi lengkap maka pakar dapat menyimpan data pengetahuan solusi pengobatan penyakit ke dalam database. Selain itu, seorang pakar dapat menambah dan menyimpan kepakaran dalam sistem aplikasi serta dapat menghapus data pengetahuan solusi pengobatan. Sedangkan tombol panah digunakan untuk mencari data dengan menekan tombol arah panah kanan ataupun kiri. Gambar 4: Menu Basis Pengetahuan Gejala Gambar 6: Basis Aturan 86

9 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 A14 Pada form basis aturan, pakar dapat memasukkan data aturan yang baru dengan cara memilih tombol tambah kemudian pakar harus mengisi data basis aturan kemudian memilih tombol tambah untuk menambah gejala yang akan dimasukkan ke dalam basis aturan, setelah gejala dipilih maka pakar akan memilih tombol simpan untuk menyimpan data basis aturan ke dalam database. Selain dapat menyimpan dan menambah basis aturan, pada form ini pakar dapat melakukan hapus data dan tombol batal untuk membatalkan proses, sedangkan tombol panah kiri dan kanan dapat digunakan untuk mencari data yang basis aturan yagn telah tersimpan di dalam database, dapat dilihat pada gambar 6 tentang basis aturan. kemudian user menekan tombol lanjut untuk mendapatkan pertanyaan gejala selanjutnya, jika tidak maka secara otomatis certainty factor tidak akan ditampilkan. Berdasarkan fakta yang dimasukkan oleh user maka sistem aplikasi pakar akan menentukan jenis penyakit yang mungkin diderita oleh user yang akan ditampilkan ke dalam rincian analisis penyakit. Gambar 7 : Tampilan Data Tanaman Pada gambar 7 yaitu form yang digunakan data tanaman sehingga seorang pakar dapat memasukkan keterangan tanaman dan gambar tanaman yang nantinya berfungsi sebagai informasi bagi user. Gambar 9 : Menu Hasil Analisa Penyakit Pada gambar 9 adalah form untuk user agar dapat melihat rincian hasil analisis penyakit yang berisi nama penyakit, certainty factor, definisi penyakit, gejalagejala, solusi pengobatan, dan anjuran dari pakar. Rincian analisis juga dapat di cetak. Gambar 8 : menu konsultasi Pada gambar 8 adalah form konsultasi user, sehingga user dapat berinteraksi dengan sistem aplikasi pakar. Model konsultasi yang disediakan oleh sistem aplikasi pakar adalah dengan mengajukan pertanyaan mengenai gejala-gejala yang dialami user. Jawaban yang diberikan user berupa ya atau tidak jika user menjawab ya maka harus mengisi nilai certainty factor Gambar 10 : Menu Gambar Tanaman Gambar 10 mengenai form untuk user agar dapat melihat gambar tanaman serta keterangan dari gambar dengan tujuan untuk memudahkan user dalam mencari tanaman obat. 87

10 A14 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 b. Bisa dikatakan sedang antara 40% 60 %, jika 10 sampel uji mengatakan certainty factor bernilai 0,6 0,4 maka bisa mencapai 40 % 60% berarti sedang dalam mengidap penyakit yang dideritanya. c. Bisa dikatakan lemah antara 10% 30 %, jika 10 sampel uji mengatakan certainty factor bernilai 0,3 0,1 maka bisa mencapai 10 % 30% berarti lemah dalam mengidap penyakit yang dideritanya. Gambar 11 : Menu Dosis Pengobatan Pada gambar 11 tentang form untuk user agar bisa melihat dosis pengobatan yang dianjurkan oleh pakar melalui sistem aplikasi pakar. 4. Kesimpulan dan Saran 4.1. Kesimpulan 1. Kemampuan aplikasi sistem kepakaran dapat mendiagnosis penyakit berdasarkan gejalagejala yang muncul, berikut persentase nilai CF nya. 2. Informasi yang tersaji meliputi solusi pengobatan tradisional dengan menyajikan beberapa jenis ramuan serta anjuran yang harus dilakukan. 4.2.Saran 1. Ada baiknya dalam pengembangan, sistem tidak hanya mampu mengenali dua belas penyakit bila perlu lebih spesifik misalnya mulai dari gangguan pernafasan, pencernaan, telinga, hidung dan tenggorokan. 2. Menambah beberapa modul program seperti misalnya sesi tanya jawab antara pakar dengan pemakai untuk eningkatkan kinerja sistem yang baru. 3. Ada baiknya aplikasi yang dibangun berbasiskan web agar dapatdimanfaatkan oleh banyak user dimanapun dan kapanpun. Gambar 12 : Menu Keterangan Certainty Factor Gambar 12 tentang isi keterangan mengenai Certanty Factor (CF) yang merupakan nilai parameter klinis yang diberikan untuk menunjukkan besarnya kepercayaan dimana nilai 1 0,7 = sangat, sedangkan 0,6 0,4 = sedang, dan 0,3 0,1 = tidak terlalu. Data sampel uji yang dimasukkan dalam sistem aplikasi pakar untuk mendiagnosa suatu penyakit telah dilakukan dengan 10 sampel uji. Dari 10 sampel uji bisa ditentukan berikut : a. Bisa dikatakan presisi 70% 100 %, jika 10 sampel uji mengatakan certainty factor bernilai 1 0,7 maka bisa mencapai % berarti sangat kuat untuk mengidap penyakit yang dideritanya. REFERENSI [1] Addy, Buku Pintar Kesehatan Anak 1 5 Tahun, Arcan, [2] Alan J Agus, Manajemen Database dengan Microsoft Visual Basic 6.0, Elex Media Komputindo, [3] Kusrini, Sistem Pakar Teori dan Aplikasi, Andi Offset, Yogyakarta, [4] Kusrini, Aplikasi Sistem Pakar Menentukan Faktor Kepastian Pengguna dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan, Andi Offset, Yogyakarta, [5] Marimin, Teori dan Aplikasi Sistem Pakar dalam Teknologi Manajerial, IPB Press, [6] Nadesul Hendrawan, Bagaimana Mengenal Penyakit Sehari-hari Lebih Dini, Variasi Jaya-Kartini Group, [7] Soejohardso Sadatoen, Ilmu Kesehatan, Prapanca Djakarta, [8] Thomas A.N.S., Tanaman Obat Tradisional, Kanisius, Yogyakarta,

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF) UNTUK PENGOBATAN RAMUAN TRADISIONAL (HERBAL)

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF) UNTUK PENGOBATAN RAMUAN TRADISIONAL (HERBAL) Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 A26 SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF) UNTUK PENGOBATAN RAMUAN TRADISIONAL (HERBAL) Sukenda 1), Iwan Rijayana 2), Reni Aprilia

Lebih terperinci

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor)

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor) Jurnal Komputer Terapan Vol. 2, No. 2, November 2016, 159-168 159 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Dalam Dan Penyobatannya Menggunakan Obat

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA

PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 8 No. 1 Edisi Februari 2013 20 PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA Septya Maharani Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas

Lebih terperinci

SISTEM DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN METODE CEERTAINTY FACTOR

SISTEM DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN METODE CEERTAINTY FACTOR SISTEM DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN METODE CEERTAINTY FACTOR Budi Cahyo Saputro (1) Rosa Delima (2) Joko Purwadi (3) blacs_mamba@yahoo.com rosa@ukdw.ac.id jokop@ukdw.ac.id Abstraksi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Yasidah Nur Istiqomah (07018047), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika 2 Program

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR M. Zainal Arifin 1, Siti Nurhayati 2, Adri Raidyarto 3 Program Studi Sistem Informasi Universitas Yapis Papua Jl. DR. Samratulangi,

Lebih terperinci

Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian

Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian Helen Sastypratiwi 1, Fatma Agus Setyaningsih 2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Tanjungpura Jl. Ahmad Yani,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pada pembahasan bab ini, akan dilakukan penganalisaan mengenai analisa dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits

Lebih terperinci

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Heri, Helfi Nasution, Helen Sasty Pratiwi Program Studi Teknik Infornatika Universitas Tanjungpura e-mail: heri.afung@gmail.com

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT ANAK DAN PENANGANANNYA DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

PERANGKAT LUNAK APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT ANAK DAN PENANGANANNYA DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER PERANGKAT LUNAK APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT ANAK DAN PENANGANANNYA DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER Sukenda 1), Willy Prima Septian Nugraha 2) 1), 2) Teknik Informatika Universitas Widyatama

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK PENENTUAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK PENENTUAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK PENENTUAN CERTAINTY FACTOR Nurul Azka 1, Andi Farmadi 2, Dwi Kartini 3 123 Prodi Ilmu Komputer FMIPA ULM Jl. A. Yani Km 36 Banjarbaru,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. Di dalam bidang kecerdasan buatan, termasuk

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 2, Desember 2016 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Diagnosa Jenis Penyakit Epilepsi pada Anak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UMUM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UMUM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UMUM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL Putri Nila Septina, Dwi Wahyu Prabowo Juruasan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Darwan Ali, Sampit Email:

Lebih terperinci

ANALISIS METODE SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS PENYAKIT DALAM DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

ANALISIS METODE SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS PENYAKIT DALAM DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR ANALISIS METODE SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS PENYAKIT DALAM DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Herry Hidayat, Danny Kriestanto Program Studi Teknik Informatika STMIK AKAKOM Yogyakarta Jl. Raya Janti

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA ANAK USIA 0-36 BULAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF) Kunto Nashiruddin Ahmad ( ) 2

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA ANAK USIA 0-36 BULAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF) Kunto Nashiruddin Ahmad ( ) 2 SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA ANAK USIA 0-36 BULAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF) 1 Kunto Nashiruddin Ahmad (1110651059) 2 Daryanto, S.Kom, M.Kom 3 Heny Wahyu, S.Kom Program Studi Teknik

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (Study Kasus di Puskesmas Campurdarat Tulungagung) SKRIPSI

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (Study Kasus di Puskesmas Campurdarat Tulungagung) SKRIPSI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (Study Kasus di Puskesmas Campurdarat Tulungagung) SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA DYSPEPSIA DENGAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA DYSPEPSIA DENGAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA DYSPEPSIA DENGAN CERTAINTY FACTOR Joan Angelina Widians 1), Ari Utomo 2) 1), 2) Teknik Informatika Up.FTIK Universitas Mulawarman Samarinda Jl. Barong Tongkok, Kampus Gunung Kelua,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seseorang yang ingin memeriksa kesehatannya cenderung untuk berkonsultasi ke dokter ahli, namun terkadang hal ini dapat menyulitkan seseorang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana mengadopsi cara seorang pakar berfikir dan bernalar dalam menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT.

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT. KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT Kusrini 1 1 STMIK AMIKOM Yogyakarta, Jl. Ringroad Utara Condong Catur Sleman Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. mengetahui penyakit yang diderita. - Pasien kesulitan jika ingin mencari racikan obat tradisional

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. mengetahui penyakit yang diderita. - Pasien kesulitan jika ingin mencari racikan obat tradisional BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Permasalahan 3.1.1 Identifikasi Masalah yang dihadapi - Pasien memerlukan banyak waktu, biaya dan tenaga hanya untuk mengetahui penyakit yang diderita - Obat

Lebih terperinci

APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER SERVIKS DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR KEPASTIAN

APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER SERVIKS DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR KEPASTIAN APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER SERVIKS DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR KEPASTIAN Erfan Hasmin Teknik Informatika STMIK DipanegaSra, Makassar erfan.hasmin@gmail.com Abstrak Aplikasi pakar merupakan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang melandasi di dalam pembangunan sistem pakar yang penulis akan buat.

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang melandasi di dalam pembangunan sistem pakar yang penulis akan buat. BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang melandasi di dalam pembangunan sistem pakar yang penulis akan buat. 3.1. Sistem Pakar Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB Bima Dwi Kurnianto 1), Dawam Zainul Husna 2), Ziyan Basyarah Mansyur 3) 1), 2), 3)

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS UNTUK MOBILE DEVICES MENGGUNAKAN J2ME

APLIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS UNTUK MOBILE DEVICES MENGGUNAKAN J2ME Media Informatika, Vol. 5, No. 2, Desember 2007, 87-98 ISSN: 0854-4743 APLIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS UNTUK MOBILE DEVICES MENGGUNAKAN J2ME Chandra Putra Pradana, Sri Kusumadewi Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Kesehatan merupakan hal yang berharga bagi setiap manusia karena jika terserang penyakit akan berpengaruh buruk untuk aktifitas yang dilakukan. Suatu penyakit

Lebih terperinci

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH Putri Kurnia Handayani Jurusan Sistem Informasi Universitas Muria Kudus PO BOX 53 Gondangmanis Kudus e-mail : pu3_kurnia@yahoo.com

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)

SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA) SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA) 1 Dwi Oktavia Andriyanti, 2 Sri Winiarti (0516127501) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT Sri Winiarti Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Email : daffal02@yahoo.com ABSTRAK Dalam

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. pencarian-pencarian materi pendukung yang penulis lakukan melalui internet. Seorang

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. pencarian-pencarian materi pendukung yang penulis lakukan melalui internet. Seorang BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Permasalahan Dalam mengembangkan sistem pakar ini diperlukan pengetahuan dan informasi yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu dari seorang pakar, dan beberapa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Penyakit Meningitis dapat menyerang siapa saja, namun dalam kenyataannya, kasus terbanyak pada bayi dan anak-anak. Maka diperlukannya seorang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 25 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa herpes

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT ALERGI KULIT EKSIM PADA ORANG DEWASA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT ALERGI KULIT EKSIM PADA ORANG DEWASA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT ALERGI KULIT EKSIM PADA ORANG DEWASA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Yoga Utomo 1, Permanan Ginting 2 Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT THT

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT THT SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT THT Wahyu Prabowo 1), Muhammad Arief Widyananda 2), Bagus Santoso 3) Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas, Jurusan Teknologi Informatika Fakultas

Lebih terperinci

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT Kusrini STMIK AMIKOM Yogyakarta, Jl. Ringroad Utara Condong Catur Sleman Yogyakarta

Lebih terperinci

Sistem Pakar Penyakit Kulit Pada Manusia Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis Web

Sistem Pakar Penyakit Kulit Pada Manusia Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis Web Sistem Pakar Penyakit Kulit Pada Manusia Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis Web Sri Yastita 1, Yohana Dewi Lulu 2, Rika Perdana Sari 3 Politeknik Caltex Riau e-mail yastitas@yahoo.com,ydlulu@gmail.com

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING Anugerah Jaya Aziz Amrullah 1, Ekojono 2 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Tahapan implementasi bertujuan untuk menerapkan sistem yang telah dibangun berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan. Pengujian diawali dengan proses integrasi antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan penduduk salah satunya adalah menanggulangi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), mulai dari tindakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT TBC (TUBERCULOSIS) PADA ANAK SKRIPSI AGUSTINA ERNARIA MANURUNG

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT TBC (TUBERCULOSIS) PADA ANAK SKRIPSI AGUSTINA ERNARIA MANURUNG PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT TBC (TUBERCULOSIS) PADA ANAK SKRIPSI AGUSTINA ERNARIA MANURUNG 041401067 PROGRAM STUDI STRATA 1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning Nur Nafi iyah dkk: Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit 20 Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning Nur Nafi iyah dan Endang Setyati Program Pascasarjana

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID Swono Sibagariang Universitas Sumatera Utara Jl. dr. Mansur No. 9 Padang Bulan Medan e-mail : bagariangswono@yahoo.co.id

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Aida Indriani, S.Kom, M.Kom 1), Yusni Amaliah, S.Kom 2) 1) Teknik Informatika STMIK PPKIA Tarakan 2) Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pakar adalah suatu cabang kecerdasan buatan yang menggunakan pengetahuan-pengetahuan khusus yang dimiliki oleh seorang ahli untuk menyelesaikan suatu masalah

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR Aswita Andini Dea Fani Aneke Putri Jurusan Sistem Informasi STMIK PALCOMTECH Palembang Abstrak Sistem pakar untuk diagnosa penyakit

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA)

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA) SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA) Charles Jhony Mantho Sianturi STMIK Potensi Utama Jl. K.L. Yos Sudarso

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN FORWARD CHAINING BERBASIS VISUAL BASIC

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN FORWARD CHAINING BERBASIS VISUAL BASIC SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN FORWARD CHAINING BERBASIS VISUAL BASIC Heny Pratiwi 1), Siti Qomariah 2), Azahary 3) 1), 2) Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

Metode Tsukamoto untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi pada Manusia

Metode Tsukamoto untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi pada Manusia Metode Tsukamoto untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi pada Manusia Irmalia Suryani Faradisa dan Putri Sari Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional Malang E-mail: faradyza@gmail.com Abstrak Gejala

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem Pakar adalah salah satu cabang dari kecerdasan buatan yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia

Lebih terperinci

Rima Nurasmi Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan ABSTRAK

Rima Nurasmi Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan ABSTRAK IMPLEMENTASI CASE BASE REASONING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KESEHATAN UNTUK PENANGANAN DINI PADA KECELAKAAN DENGAN METODE HERBAL Studi Kasus Dalam Rumah Tangga Rima Nurasmi Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI CARA MENGGUNAKAN APLIKASI Untuk menjalankan aplikasi sistem pakar untuk melakukan diagnosis penyakit jantung dengan teorema bayes, yaitu : Jalankan aplikasi sistem pakar dengan memilih toolbar start pada

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA SISTEM ENDOKRIN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR. Iwan Kurniawan

SISTEM PAKAR PENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA SISTEM ENDOKRIN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR. Iwan Kurniawan SISTEM PAKAR PENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA SISTEM ENDOKRIN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Iwan Kurniawan Program Studi Teknik Informatika S1 Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula 1 No. 5 11

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 85 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.I. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING ISSN : 2338-4018 SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING Level Perdana (lev.earthmover@gmail.com) Didik Nugroho (didikhoho@gmail.com) Kustanto (Kus_sinus@yahoo.co.id)

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi analisa

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT CAMPAK PADA ANAK NASKAH PUBLIKASI

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT CAMPAK PADA ANAK NASKAH PUBLIKASI APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT CAMPAK PADA ANAK NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Sukmawati Kasanah 10.12.5084 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lulusan kedokteran gigi di tuntut untuk menyelesaikan pasien dengan

BAB I PENDAHULUAN. Lulusan kedokteran gigi di tuntut untuk menyelesaikan pasien dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lulusan kedokteran gigi di tuntut untuk menyelesaikan pasien dengan berbagai macam penyakit mulut, jaringan keras gigi dan jaringan lunak mulut. Kelainan jaringan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA II.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pakar untuk diagnosis penyakit pengapuran pada sendi (OA) pada orang dewasa berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER Aprilia Sulistyohati, Taufiq Hidayat Laboratorium Sistem Informasi dan Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Putri Endah Sulistya Rini 1, Yuri Ariyanto Teknologi Informasi, Teknologi Informatika, Politeknik Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Pakar Mendiagnosa Perkembangan Dan Kesehatan Pada Anak yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining Benny Wijaya, Maria Irmina Prasetiyowati Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Perancangan Sistem Pakar Analisa Kerusakan Baterai Handphone Blackberry Dengan Menggunakan Metode Certainty Factor.

Lebih terperinci

Diagnosis Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan pada Anak Menggunakan Forward Chaining dan Certainty Factor

Diagnosis Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan pada Anak Menggunakan Forward Chaining dan Certainty Factor Diagnosis Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan pada Anak Menggunakan Forward Chaining dan Certainty Factor Ida Wahyuni 1), Chynthia Kusumawati 2) 1 Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Malang 1,2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 107 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan menstruasi dengan metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem yang sedang berjalan di tempat praktek Drh. Salisah Anggita Ningsih Tandam Hilir masih menggunakan sistem yang

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENDIAGNOSA PENYAKIT ANAK MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR (CF) ABSTRAK

SISTEM PAKAR PENDIAGNOSA PENYAKIT ANAK MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR (CF) ABSTRAK SISTEM PAKAR PENDIAGNOSA PENYAKIT ANAK MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR (CF) Luther A. Latumakulita 1) 1) Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Jl. Kampus Unsrat Manado 95115 e-mail: alexalatu@gmail.com

Lebih terperinci

APLIKASI UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KISTA OVARIUM MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KISTA OVARIUM MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING APLIKASI UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KISTA OVARIUM MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING (Application for diagnose the ovarian cysts disease with forward chaining) Dolly Indra Jurusan Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga dengan Knowledge Base

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga dengan Knowledge Base BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga dengan Knowledge Base System yaitu suatu aplikasi komputer yang ditujukan untuk membantu pengambilan keputusan atau

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Untuk menghasilkan sistem pakar penyakit pada lambung antara lain adalah sakit maag (Gastritis), Dispepsia dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) yang baik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pembuatan program ini dimulai dari menentukan data-data tentang gejala-gejala dari penyakit stroke dan solusi penanganannya yang diperlukan dalam pembuatan program

Lebih terperinci

PENGGUNAAN CERTAINTY FACTOR (CF) DALAM PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT ATHEROSKLEROSIS SKRIPSI. Elpa Armi Voni

PENGGUNAAN CERTAINTY FACTOR (CF) DALAM PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT ATHEROSKLEROSIS SKRIPSI. Elpa Armi Voni PENGGUNAAN CERTAINTY FACTOR (CF) DALAM PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT ATHEROSKLEROSIS SKRIPSI Elpa Armi Voni 061401030 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 69 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Pakar Spesifikasi sistem (hardware dan software) sangat perlu diperhatikan agar prototipe sistem pakar dapat berjalan dengan baik. Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada metode forward chaining ini ada 2 cara yang dapat dilakukan untuk melakukan pencarian, yaitu, Ignizio Dalam (Kusrini, 2006) 1. Dengan memasukan semua data yang tersedia kedalam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK PENENTUAN KEPASTIAN ATURAN PENYAKIT PADA ANAK

IMPLEMENTASI METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK PENENTUAN KEPASTIAN ATURAN PENYAKIT PADA ANAK IMPLEMENTASI METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK PENENTUAN KEPASTIAN ATURAN PENYAKIT PADA ANAK 1) Aldi Rifaldi, 2) Yusni Nyura 1), 2) Program Studi Teknik Informatika Politeknik Negeri Samarinda Samarinda Email:

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA MANUSIA

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA MANUSIA PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA MANUSIA Meilisa Roslina Simamora Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Mata sebagai jendela dunia

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PERTOLONGAN PERTAMA MENDIAGNOSA DEMAM Shela Shelina Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 164

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PERTOLONGAN PERTAMA MENDIAGNOSA DEMAM Shela Shelina Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 164 EXPERT SYSTEM APPLICATION FOR FIRST AID DIAGNOSE FEVER Shela Shelina Undergraduate Program, Information Systems Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords: Expert System, General Disease

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.2 Hal , Mei-September 2014, ISSN

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.2 Hal , Mei-September 2014, ISSN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PULPITIS PADA GIGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Oleh : Elly Antika, I Putu Dody Lesmana*), dan Annisaa Sri Hindayati**) ABSTRAK adalah peradangan pada pulpa

Lebih terperinci

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit THT

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit THT Sistem Pakar Diagnosa Penyakit THT Lisnawita 1, Lucky Lhaura Van FC 2, Evi Lindra 3 Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Lancang Kuning 1, 2 Rekayasa Perangkat Lunak SMK Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Pakar Mendiagnosa Perkembangan Dan Kesehatan Pada Anak. IV.1.1 Tampilan Menu Utama Tampilan ini

Lebih terperinci

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio Pengertian Polio Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan 1 / 5 bernapas,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim).

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim). BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari perancangan sistem pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim). IV.1.1 Tampilan Menu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat, pada bidang kedokteran saat ini juga telah memanfatkan teknologi untuk membantu peningkatan pelayanan yang lebih

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 1 MARET 2012

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 1 MARET 2012 REPRESENTASI PENGETAHUAN BERBASIS RULE DALAM MENGANALISA KEKURANGAN VITAMIN PADA TUBUH MANUSIA Ruri Hartika Zain 1 ABSTRACT Along with the development of technology, also developed a technology that is

Lebih terperinci

PEMBUATAN SITUS SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA. Yuanita Dwi Indah Wardhani 1 Dr. Onny Marleen, SKom.

PEMBUATAN SITUS SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA. Yuanita Dwi Indah Wardhani 1 Dr. Onny Marleen, SKom. PEMBUATAN SITUS SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA Yuanita Dwi Indah Wardhani 1 Dr. Onny Marleen, SKom., MMSI 2 1,2 Jurusan Sistem Informasi, FIKTI, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS MOBILE

APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS MOBILE Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS MOBILE Evi Dewi Sri Mulyani 1), N. Nelis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi

Lebih terperinci

Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosa Hama Jeruk dan Pengobatannya Menggunakan Metode Certainty Factor

Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosa Hama Jeruk dan Pengobatannya Menggunakan Metode Certainty Factor Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosa Hama Jeruk dan Pengobatannya Menggunakan Metode Certainty Factor Yudi 1, Laila 2 STMIK IBBI Jl. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111, Fax. 061-4527548 e-mail: ynn_linc@yahoo.com

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Bambang Yuwono, Wiwid Puji Wahyuningsih, Hafsah Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pakar Mendeteksi Penyakit Burung Puyuh Dan cara pengobatannya. Tampilan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA KERUSAKAN HARDWARE LAPTOP MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR. Bhaskara Adhi Pradhana A

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA KERUSAKAN HARDWARE LAPTOP MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR. Bhaskara Adhi Pradhana A PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA KERUSAKAN HARDWARE LAPTOP MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Bhaskara Adhi Pradhana A11.2006.03119 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2013

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan membahas mengenai uraian singkat hasil-hasil penelitian atau analisis terdahulu yang ada hubungannya dengan permasalahan yang akan ditinjau dalam tugas akhir.

Lebih terperinci

JURNAL IMPLEMENTASI NET BELIEF CERTAINTY FACTOR PADA SELEKSI PENERIMA BERAS MISKIN

JURNAL IMPLEMENTASI NET BELIEF CERTAINTY FACTOR PADA SELEKSI PENERIMA BERAS MISKIN JURNAL IMPLEMENTASI NET BELIEF CERTAINTY FACTOR PADA SELEKSI PENERIMA BERAS MISKIN IMPLEMENTATION OF NET BELIEF CERTAINTY FACTOR ON SELECTION POOR RICE RECEIVER Oleh: VENNY WIDYANIK NPM : 12.1.03.02.0123

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN PELIHARAAN. Arina Pramudita

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN PELIHARAAN. Arina Pramudita APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN PELIHARAAN Arina Pramudita Program Studi Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura arina.d03108029@gmail.com Abstract

Lebih terperinci