BAB I PENDAHULUAN. Karena melalui alat inderalah kita dapat merasakan semua hal yang terjadi pada fisik kita.
|
|
- Harjanti Shinta Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam mengisi aktivitas keseharian, Alat indera memiliki peranan yang sangat penting. Karena melalui alat inderalah kita dapat merasakan semua hal yang terjadi pada fisik kita. Sebagai contoh berkat indera kulit, kita merasakan kepanasan saat di luar ruang atau udara sejuk didalam kantor. Yang lainnya seperti hidung yang mencium bau, telinga yang mendengar suara, dan mata yang melihat obyek di sekitar kita. Apa yang dicium oleh hidung, apa yang didengar oleh telinga, apa yang dilihat oleh mata, itulah yang disebut dengan stimulus. Jika dilihat dari sisi konsumen, pengolahan informasi pada diri konsumen terjadi ketika salah satu panca indera konsumen menerima input dalam bentuk stimulus. Stimulus bisa berbentuk produk, nama merek, kemasan, iklan, nama produsen. Produsen harus memahami bagaimana konsumen mengolah informasi. Pengetahuan ini penting bagi produsen agar ia bisa merancang proses komunikasi yang efektif bagi konsumen. Terdapat lima tahap pengolahan informasi. Tahap pertama adalah pemaparan, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh para pemasar untuk menyampaikan stimulus kepada konsumen. Konsumen yang merasakan stimulus yang datang ke salah satu panca inderanya disebut sebagai sensasi. Setiap konsumen akan memiliki tingkat sensasi yang berbeda-beda. Sensasi dipengaruhi oleh ambang absolut dan perbedaan ambang. Titik dimana seorang konsumen merasakan perbedaan ada dan tidak ada dari suatu stimulus disebut ambang absolut stimulus. Sedangkan batas perbedaan terkecil yang dapat dirasakan antara dua stimulus yang mirip disebut perbedaan ambang. Hukum Weber menyatakan bahwa semakin besar intensitas dari stimulus awal maka semakin besar jumlah perubahan stimulus yang dibutuhkan agar stimulus kedua dapat dirasakan perbedaannya dengan stimulus awal.
2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Persepsi Persepsi, menurut Rakhmat Jalaludin (1998: 51), adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Menurut Ruch (1967: 300), persepsi adalah suatu proses tentang petunjuk-petunjuk inderawi (sensory) dan pengalaman masa lampau yang relevan diorganisasikan untuk memberikan kepada kita gambaran yang terstuktur dan bermakna pada situasi-situasi tertentu. Senada dengan hal tersebut Atkinson dan Hilgard (1991: 201), mengemukakan bahwa persepsi adalah proses dimana kita menafsirkan dan mengorganisasikan pola stimulus dalam lingkungan. Gibson dan Donely (1994: 53) menjelaskan bahwa persepsi adalah proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh seorang individu. Menurut Mowen & Minor, tahap pemaparan, perhatian & pemahaman disebut persepsi. Persepsi ini bersama keterlibatan konsumen (level of consumer involvement) & memori akan memengaruhi pengolahan informasi. Selanjutnya ia mendefinisikan persepsi sebagai Perception is the process through which individuals are exposed to information, attend to that information, and comprehend it (persepsi adalah proses melalui mana individu yang terkena informasi, hadir utk informasi itu & memahaminya). Schiffman & Kanuk (2010) mendefinisikan persepsi sebagai Perception is defined as the process by which an individual selects, organizes, and interprets stimuli into a meaningful and coherent picture of the world (persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seorang individu memilih, mengatur & menafsirkan rangsangan menjadi sebuah gambar yang bermakna & koheren dgn dunia). Bagaimana seorang konsumen melihat realitas di luar dirinya atau dunia sekelilingnya, itulah yang disebut dgn persepsi seorang konsumen.
3 Dikarenakan persepsi bertautan dengan cara mendapatkan pengetahuan khusus tentang kejadian pada saat tertentu, maka persepsi terjadi kapan saja stimulus menggerakan indera. Dalam hal ini persepsi diartikan sebagai proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian obyektif dengan bantuan indera (Chaplin, 1989: 358), sebagai cara pandang, persepsi timbul karena adanya respon terhadap stimulus. B. Tahapan Pengolahan Informasi Menurut (Engel, Blackwell, dan Miniard. (1995) mengutip pendapat William McGuire yang menyatakan bahwa ada lima tahap pengolahan informasi, yaitu : 1. Pemaparan Tahap pertama dari proses pengolahan informasi adalah pemaparan. Pemaparan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh para pemasar utk menyampaikan stimulus kepada konsumen. Konsumen yang merasakan stimulus yang datang ke salah satu panca indranya berarti konsumen merasakan sensasi. a. Sensasi Sensasi adalah respon langsung & cepat dari pancaindra terhadap stimulus yang datang (apakah berupa iklan, kemasan, maupun merek). Sensasi yang dirasakan konsumen dipengaruhi oleh ambang absolut (The Absolute Threshold) & perbedaan ambang (Differential Threshold). b. Ambang absolut (the absolute threshold) Ambang Absolut adalah jumlah minimum intensitas atau energi stimulus yang diperlukan oleh seorang konsumen agar ia merasakan sensasi. Titik dimana seorang konsumen merasakan perbedaan ada & tidak ada dari suatu stimulus, itulah yang disebut ambang absolut stimulus bagi konsumen tersebut. c. Ambang berbeda (the differential threshold) Ambang berbeda merupakan batas perbedaan terkecil yang dapat dirasakan antara 2 stimulus yang mirip (Schiffman & Kanuk, 2010). Konsep ambang berbeda ini dikenal juga dgn nama The Just Noticeable Difference Threshhold (JND), yang didefinisikan oleh Mowen & Minor, (1998) sebagai the minimum amount of difference in the intensity of a stimulus that can be detected 50% of the time (jumlah minimum perbedaan intensitas stimulus
4 yang dapat dideteksi 50% dari waktunya). Definisi lain dikemukakan oleh Blackwell, Engel, & Miniard (1995), yaitu the smallest change in stimulus intensity that will be noticed (perubahan terkecil dalam intensitas stimulus yang akan diperhatikan). 2. Perhatian Perhatian adalah tahap kedua dari proses pengolahan informasi. Pada tahap pertama, produsen memaparkan stimulus kepada konsumen. Tidak semua stimulus yang dipaparkan & diterima konsumen akan memperoleh perhatian & berlanjut dgn pengolahan stimulus tersebut. Keterbatasan sumber daya kognitif konsumen untuk mengolah semua informasi yang diterimanya merupakan penyebabnya. Konsumen menyeleksi stimulus atau informasi mana yang akan diperhatikannya & akan diproses lebih lanjut, yang dikenal dgn Perceptual Selection. Produsen tentu menginginkan bahwa stimulus yang dipaparkan tersebut diperhatikan oleh konsumen. Produsen harus berupaya merebut perhatian konsumen agar konsumen membaca, melihat, & mendengarkan hal yang dikomunikasikan oleh para pemasarnya. Faktor utama yang memengaruhi perceptual selectionatau perhatian konsumen terhadap stimulus yang akan diperhatikannya adalah: a. Faktor Pribadi Faktor pribadi adalah karakteristik konsumen yg muncul dari dalam diri konsumen. Faktor ini ada di luar kontrol pemasar. Contohnya adalah motivasi & kebutuhan konsumen. Konsumen yg merasa lapar tentu akan sangat cepat memperhatikan segala stimulus yg berkaitan dgn makanan, misalnya aroma makanan & restoran yg dijumpainya. b. Faktor Stimulus Faktor ini bisa dikontrol & dimanipulasi oleh pemasar & pengiklan dgn tujuan utamanya utk menarik perhatian konsumen. Faktor-faktor yg harus diperhatikan pemasar dalam memberi stimulus kepada konsumen antara lain:
5 a) Ukuran, tinggi rendahnya perhatian konsumen terhadap produk dapat ditentukan oleh ukuran suatu iklan. Semakin besar ukuran iklan yg dipasang, khususnya di media cetak, semakin besar kemungkinan konsumen utk menyimak & memperhatikan produk tersebut. Semakin besar ukuran stimulus, semakin menarik perhatian konsumen. b) Warna, penggunaan warna-warni yg serasi dari suatu stimulus dapat mendorong konsumen utk lebih memperhatikan produk yg ditawarkan dibandingkan penggunaan warna yg terlalu kasat mata. Warna-warni dari suatu stimulus akan menarik perhatian lebih besar dibandingkan dgn stimulus yg hitam putih atau warna yg tidak tepat. c) Intensitas, iklan yg ditampilkan dgn durasi waktu yg cukup lama di media elektronik, penggunaan suara yg keras, & intensitas penayangan yg tinggi dapat membuat suatu produk senantiasa diingat konsumen. Hal ini dikarenakan perbedaan penyajian iklan yg mengundang pengamatan lebih dari pihak konsumen. Stimulus sering kali timbul karena suara yg lebih keras, durasi iklan lebih lama & frekuensi lebih sering. d) Kontras, stimulus dgn panduan warna yg kontras antara produk & latar belakangnya dapat terlihat lebih hidup & akan menarik perhatian konsumen. e) Posisi, dalam penempatan suatu iklan di media cetak dapat mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat perhatian konsumen. Iklan yg berada pada sampul sebuah majalah, pada kolom dgn topik utama, maupun bagian halaman yg menjadi perhatian konsumen akan lebih menarik dibandingkan jika berada pada kolom atau
6 halaman di bagian dalam. Posisi iklan yg terletak di antara kolom berita di dalam suatu majalah atau surat kabar dapat menarik perhatian konsumen jika konsep yg dibuat maksimalis, misalnya dalam hal ukuran, warna & penggunaan gambar. Konsumen juga memperhatikan stimulus yg letaknya strategis dari faktor lokasi. f) Petunjuk, digunakan utk memperlihatkan suatu iklan dapat menajdi stimulus yg baik utk menarik perhatian konsumen. Penggunaan tanda panah sangat umum digunakan utk mengkomunikasikan tujuan yg ingin disampaikan oleh pemasar. Mata konsumen sering kali lebih tertuju kepada stimulus yg diarahkan oleh suatu petunjuk. g) Kebauran, rasa keingintahuan konsumen akan suatu produk dapat ditimbulkan pula dgn teknik novelty sebagai bentuk kreativitas pemasar dalam menampilkan iklan. Pemunculan yg dibuat berseri/bersambung ataupun pemunculan yg dibuat dalam jarak halaman yg berbeda akan menyita perhatian konsumen yg ingin mengetahui konsep yg sebetulnya ingin disampaikan oleh pemasar. Dgn keingintahuan tersebut, secara tidak langsung pemasar telah berhasil menanamkan image produknya di benak konsumen. h) Isolasi, adalah teknik meletakkan stimulus pada suatu ruang di mana ruang yg digunakan oleh stimulus hanya sedikit sekali & terdapat sisa ruangan besar yg tidak terpakai. Beberapa pemasar ada yg menggunakan konsep isolasi atau sering disebut white space dalam mengiklankan produknya, yaitu penggunaan ruang yg lebih kecil utk produk sedangkan sisa ruangan dibiarkan tidak terpakai. Tujuannya adalah utk menarik perhatian konsumen agar lebih fokus terhadap produk yg ditawarkan.
7 i) Stimulus yg disengaja ( learned attention-inducing stimuli), membuat konsumen bereaksi dgn cepat. Stimulus seperti ini misalnya membuka pintu waktu bel berbungi & mengangkat telepon ketika berdering. Iklan yg memberikan stimulus yg dapat menarik perhatian kita, seperti bunyi bel. Pemberi pesan yg menarik dgn menggunakan tokoh masyarakat, selebritis atau eksekutif juga dapat menarik konsumen. 3. Pemahaman Pemahaman, adalah tahap ketiga dari proses pengolahan informasi, merupakan usaha konsumen utk mengartikan atau menginterpretasikan stimulus. Pada tahap ini, konsumen melakukan perceptual organization. Stimulus yg diterima konsumen berjumlah puluhan bahkan ratusan. Stimulus tersebut tidak diperlakukan sebagai hal yg terpisah satu sama lainnya. Konsumen cenderung melakukan pengelompokan stimulus sehingga memandangnya sebagai satu kesatuan (perceptual organization atau stimulus organization). Prinsip ini dikembangkan oleh disiplin Gestalt psychology yg menguraikan bagaimana seseorang mengorganisasikan & mengintegrasikan stimulus utk memperoleh makna yg menyeluruh. Ada 3 prinsip perceptual organization, yaitu : a. Gambar & Latar Belakang (Figure and Ground) Objek atau stimulus yg ditempatkan dalam suatu latar belakang (ground) disebut gambar (figure). Konsumen cenderung memisahkan mana objek yg harus diperhatikan & mana latar belakangnya. Gambar ini merupakan stimulus bagi individu yg melihatnya. Kecenderungan pada diri setiap individu adalah tidak melihat gambar yg tidak menarik perhatiannya. Mereka cenderung utk memisahkan gambar yg kurang menarik bagi mereka & hanya memperhatikan gambar yg menarik bagi mereka saja. Gambar yg mereka lihat ini akan mereka persepsikan dgn latar belakang yg terdapat di belakang gambar tersebut. Teori
8 ini sering dipakai oleh media periklanan yg memasang iklan mereka dalam bentuk gambar, seperti media cetak & media elektronik. b. Pengelompokan (Grouping) Konsumen biasanya mengelompokkan stimulus sehingga membentuk satu kesatuan arti. Konsumen akan lebih mudah mengingat informasi dalam bentuk kelompok atau berkaitan dgn sesuatu hal dibandingkan informasi tersebut terpisah-pisah. Jika kita bertanya kepada seseorang utk menyebutkan nomor teleponnya maka ia mungkin akan menyebut atau c. Closure Objek yg sukar dipahami oleh konsumen akan terus diamati oleh konsumen walaupun ada bagian dari objek yg hilang atau tidak lengkap. Inilah prinsip closure. Apabila objek ada yg tidak lengkap dalam iklan, konsumen akan berusaha melengkapi bagian yg hilang tersebut. 4. Penerimaan Penerimaan adalah tahap keempat dari pengolahan informasi. Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa tahap pemaparan, perhatian, & pemahaman merupakan persepsi konsumen. Setelah konsumen melihat stimulus, memperhatikan, & memahami stimulus tersebut maka sampailah kepada suatu kesimpulan mengenai stimulus atau objek tersebut. Inilah yg disebut sebagai persepsi konsumen terhadap objek tersebut atau citra produk. Persepsi konsumen merupakan output dari penerimaan konsumen terhadap stimulus. Di dalam konteks pemasaran, persepsi konsumen bisa berupa persepsi produk, persepsi merek, persepsi pelayanan, persepsi harga, persepsi kualitas produk, persepsi toko, atau persepsi terhadap produsen. 5. Retensi Tahap kelima dari proses pengolahan informasi adalah retensi merupakan proses memindahkan informasi ke memori jangka panjang (long-term memory). Informasi yg disimpan adalah interpretasi konsumen terhadap stimulus yg
9 diterimanya. Selanjutnya apa yg tersimpan di dalam memori konsumen akan memengaruhi persepsinya terhadap stimulus yg baru (exposure, attention, & comprehension). Mowen & Minor (1998) membahas topik retensi dalam Bab Memory & Cognitive Learning. Mereka mengemukakan bahwa memori memengaruhi proses perhatian dgn mengarahkan sistem sensori sehingga konsumen dapat berkonsentrasi secara selektif kepada stimulus tertentu. Stimulus tersebut akan memicu harapan & asosiasi antarstimulus lainnya dalam memori sehingga mempengaruhi harapan konsumen. Memori terdiri atas tiga sistem penyimpanan : a. Memori sensori : tempat penyimpanan informasi sementara dan penyimpanannya berlangsung sangat singkat ( kurang dari satu detik ). b. Memori jangka pendek : tempat penyimpan informasi untuk waktu yang terbatas dan memiliki kapasitas terbatas, lamanya waktu penyimpanan adalah kurang dari 30 detik. c. Memori jangka panjang : tempat menyimpan informasi dalam jangka waktu yang lama, memiliki kapasitas yang tidak terbatas dan menyimpan semua pengetahuan konsumen secara permanen. Rehersal adalah kegiatan mental konsumen untuk mengingat-ingat informasi yang diterimanya dan menghubungkan dengan informasi lainnya yang sudah tersimpan di memorinya. Encoding adalah proses untuk menyeleksi sebuah kata atau gambar untuk menyatakan suatu persepsi terhadap sebuah objek. Contoh : penggunaan simbol atau logo untuk melambangkan merek produknya agar mudah diingat konsumen. BAB III KESIMPULAN
10 Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mendefinisikan dan memproses rangsangan yang diterima oleh panca indera. Proses pemahaman stimuli yang dilakukan oleh alat indera menjadi 5 bentuk persepsi yang diantaranya adalah persepsi visual, auditori, perasa, peraba dan pengecapan. Dibawah alam sadarnya konsumen berinteraksi dengan berbagai factor dalam memilih dan mempersepsikan aspek-aspek lingkungannya yang dinamakan sebagai proses dinamika persepsi. Karakter seseorang juga dapat memperngaruhi berbagai persepsi individu, ini disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal yang diterima berperan sebagai penentu mengapa setiap individu memiliki persepsi yang berbeda. Persepsi dapat membantu konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Dimana seorang konsumen akan meninjau lebih lanjut mengenai pandangan mereka akan suatu produk yang dikiranya pantas atau tidak pantas untuk dibeli. Dengan mempertimbangkan resiko-resiko apa saja yang kemungkinan akan diterima setelah melakukan keputusan pembelian produk. DAFTAR PUSTAKA
11 Tambajong, J. (1995). Pengantar Psikologi Konsumen. Cetakan pertama. Jakarta: Kawan pustaka. Sumarwan, U. (2003). Perilaku Konsumen: Theory & Application in Marketing. Remaja Redaskarya- Bandung.
TAHAP PENGOLAHAN INFORMASI
TAHAP PENGOLAHAN INFORMASI 1. Pemaparan (exposure) Konsumen menyadari stimulus melalui pancaindera 2. Perhatian (attention) Kapasitas pengolahan stimulus yang masuk 3. Pemahaman (comprehension) Interpretasi
Lebih terperinciPerilaku Konsumen. Pengantar. Hikmah Ubaidillah, M.IKom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Marketing Communication
Modul ke: Perilaku Konsumen Pengantar Fakultas Ilmu Komunikasi Hikmah Ubaidillah, M.IKom Program Studi Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Persepsi Proses dimana individu memilih, mengatur dan
Lebih terperinciRiyanti Isaskar, SP, M.Si Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT PERILAKU KONSUMEN : Pengolahan Informasi Riyanti Isaskar, SP, M.Si Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya Email
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Wisatawan Sebagai Konsumen Undang-Undang RI No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, mendefinisikan konsumen adalah setiap orang pemakai
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsumen dan Perilaku Konsumen Menurut Sumarwan (2002), konsumen terdiri dari dua jenis yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen
Lebih terperinciPERSEPSI. Oleh : Patricia C.W. Robot
PERSEPSI Oleh : Patricia C.W. Robot Information Processing for Consumer Decision Making Random Exposure Deliberate Low involvement Attention High involvement Low Involvement Interpretation High involvement
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing 2.1.1 Pengertian Marketing Kita dapat membedakan antara definisi pemasaran secara sosial dan secara manajerial. Definisi sosial menunjukan peran yang dimainkan oleh
Lebih terperinci: Kognisi Konsumen dan Strategi Pemasaran
Modul 2 : Kognisi Konsumen dan Strategi Pemasaran A. Deskripsi Modul Modul ini lebih difokuskan pada aspek kognisi konsumen yaitu aspek pengetahuan dan keterlibatan konsumen terhadap produk serta pengolahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan penjualan. Pemasar perlu memiliki strategi pemasaran agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keputusan pembelian oleh konsumen merupakan sasaran utama pemasar dalam menciptakan penjualan. Pemasar perlu memiliki strategi pemasaran agar konsumen mengambil
Lebih terperinciPengaruh Brand image atau citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen
Pengaruh Brand image atau citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen Aris Bagus Wiyono (Arisbagusmp@gmail.com ; 105020200111057@students.ub.ac.id) Bilson Simamora (2003: 37) mengungkapkan bahwa
Lebih terperinciMata Kuliah Persepsi Bentuk
Modul ke: Fakultas FDSK Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 1 PERSEPSI bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Ali Ramadhan S.Sn.,M.Ds Program Studi Desain Produk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2004:25) Perilaku konsumen dapat diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan
Lebih terperinciPERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk
PERSEPSI BENTUK Modul ke: Persepsi Modul 1 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstract Persepsi dapat diartikan sebagai bagaimana
Lebih terperinciMata Kuliah Persepsi Bentuk
Modul ke: Fakultas FDSK Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 1 PERSEPSI bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Nina Maftukha S.Pd., M.Sn. Program Studi Desain
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dalam setiap perusahaan, aktifitas dibidang pemasaran mutlak
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pemasaran Dalam setiap perusahaan, aktifitas dibidang pemasaran mutlak dilaksanakan, karena pemasaran merupakan faktor yang paling penting dalam usaha memberikan kepuasan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Beberapa toeri yang digunakan sebagai bahan acuan meliputi teori kosumen dan perilaku kobsumen, persepsi, yang meliputi definisi persepsi, proses
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pemasaran Sosial
7 TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran Sosial Istilah pemasaran sosial pertama kali diperkenalkan pada tahun 1971 untuk menggambarkan penggunaan prinsip dan teknik pemasaran untuk mengembangkan perkara sosial, gagasan,
Lebih terperinciPENGINDERAAN & PERSEPSI
P S I K O L O G I K O G N I T I F PENGINDERAAN & PERSEPSI Ursa Majorsy 2 nd meeting 1 Menjelaskan bagaimana manusia memperoleh informasi dari lingkungan Menjelaskan tahap-tahap pemrosesan informasi Persepsi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 Definisi Perilaku Konsumen Menurut American Marketing Association (Peter dan Olson, 2013:6), perilaku konsumen sebagai dinamika interaksi antara pengaruh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi 2.1.1 Pengertian Persepsi Menurut Kotler (2002:198), persepsi adalah proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih, mengorganisasi dan menginterpretasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi 2.1.1 Pengertian Persepsi Ada beberapa pengertian persepsi menurut para ahli, yaitu: Persepsi menurut Pride dan Ferrel dalam Fadila dan Lestari (2013:45), persepsi
Lebih terperinciBAB 3 KOGNISI KONSUMEN
BAB 3 KOGNISI KONSUMEN Menurut Peter dan Olson, dalam komponen kognitif terdiri dari keyakinan/kepercayaan, arti terhadap produk dan pengetahuan konsumen tentang produk. Keyakinan dan pengetahuan tentang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persepsi Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memiih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses
Lebih terperinciBAB IX. Hubungan Antara Proses Penginderaan dan Persepsi
BAB IX Hubungan Antara Proses Penginderaan dan Persepsi A. PENGINDERAAN Penginderaan adalah proses penerimaan stimulus oleh individu melalui alat penerima, yaitu alat indera yang terdiri dari indera penglihatan
Lebih terperinciOtak melakukan Integrasi (penggabungan), rekognisi, reorganisasi & interpretasi informasi sensoris yg lebih kompleks Makna
SENSASI PERSEPSI Dita Rachmayani., S.Psi., M.A PROSES Sensasi Transduksi Persepsi Tanggapan Proses pendeteksian hadirnya stimuli Sederhana/perasaan/- kesan yg timbul sebagai akibat Perangsangan suatu reseptor
Lebih terperinciPsikologi Komunikasi
MODUL PERKULIAHAN Psikologi Komunikasi Proses Komunikasi Intra Personal I Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ilmu Markom & 85006 Wulansari Budiastuti,S.T.,M.Si. Komunikasi
Lebih terperinciPERTEMUAN KE 5 dan 6
PERTEMUAN KE 5 dan 6 Aprilia_tinalidyasari@uny.ac.id PERSEPSI Dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, Dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimanan
Lebih terperinci01FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Persepsi Bentuk Fakultas 01FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta
Lebih terperinciQUIZ SEMESTER GANJIL T.A. 17/18 OKTOBER 201 7
INSTITUT BISNIS dan INFORMATIKA KWIK KIAN GIE QUIZ SEMESTER GANJIL T.A. 17/18 OKTOBER 201 7 Mata Kuliah : Perilaku Konsumen Dosen : Bilson Simamora SIFAT UJIAN : BUKA BUKU BAGIAN I: Pilihan Ganda (Kerjakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk
BAB II LANDASAN TEORI A. Proses Pengambilan Keputusan Membeli Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk melakukan pemilihan produk atau jasa. Evaluasi dan pemilihan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan konsumsi terhadap suatu ataupun beragam barang atau jasa. Konsumen
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Perilaku Konsumen Setiap manusia dapat dikatakan konsumen apabila manusia tersebut melakukan kegiatan konsumsi terhadap suatu ataupun beragam barang atau jasa. Konsumen sendiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai dengan berbagai macam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai dengan berbagai macam persaingan di segala bidang. Melihat kondisi tersebut menyebabkan pebisnis semakin dituntut
Lebih terperinciSENSASI SENSAS dan PERSEPSI PERSE 4/2/
SENSASI dan PERSEPSI 4/2/2015 1 SENSASI =PENGAMATAN (PENGINDERAAN) 4/2/2015 2 A. PENGERTIAN PENGAMATAN MANUSIA PENGAMATAN REALITAS (DUNIA OBJEKTIF) 4/2/2015 3 PENGAMATAN Pengamatan / penginderaan : proses
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kerangka Teoritis 1. Pengertian Pemasaran Dapat diketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan dengan orang lain sebagai suatu sistem. Kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya dengan kegiatan iklan. Iklan bertujuan untuk mengenalkan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi saat ini memungkinkan suatu produk bisa diproduksi secara massal, cepat, dan berkualitas. Konsumen menjadi penting disini karena merekalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Fadila & Ridho (2013:6), Perilaku Konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk
Lebih terperinciPSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Intra Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation
PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 02 Komunikasi Intra Personal Fakultas Ilmu Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Definisi: Komunikasi intrapersonal
Lebih terperinciPENGARUH PERSEPSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN
PENGARUH PERSEPSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN Winda Anggraini ( inexpressible@yahoo.com, 105020205111009@students.ub.ac.id ) Persaingan yang ketat dalam dunia usaha sekarang ini membuat pengusaha harus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Persepsi Menurut Kotler dan Keller (2009:179), persepsi adalah proses di mana kita memilih, mengatur, dan menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi 2.1.1 Pengertian Persepsi Persepsi setiap orang terhadap suatu objek berbeda-beda. Hal ini sudah sering sekali kita dengar dalam kehidupan umum. Seorang individu dalam
Lebih terperinciMata Kuliah Persepsi Bentuk
Modul ke: Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 2 Fakultas FDSK Nina Maftukha, S.Pd., M.Sn. Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Apakah sensasi = persepsi? Apakah sensasi = persepsi? Sensasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Persepsi Konsumen Persepsi adalah suatu proses memilih, mengatur dan menginterpretasikan informasi mengenai suatu produk barang atau jasa oleh konsumen. Persepsi
Lebih terperinciPSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Intra Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation
PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: Komunikasi Intra Personal Fakultas Ilmu Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Definisi: Komunikasi Intrapersonal Komunikasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setiap saat konsumen distimulasi oleh banyak iklan di berbagai media.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap saat konsumen distimulasi oleh banyak iklan di berbagai media. Begitu banyak stimulus yang tersaji di hadapan konsumen dan terpapar pada pancainderanya, namun
Lebih terperinciKelompok 3. Edwin septian yusuf ( ) Iva marviana s ( ) Sindy ( ) Roxanne ( ) Reza
Kelompok 3 Edwin septian yusuf (625090208) Iva marviana s (625100188) Sindy (625090139) Roxanne (625102002) Reza PERSEPSI Persepsi Perngertian persepsi : Proses diterimanya rangsang(objek,kualitas,hubungan
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina
PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas
Lebih terperinciChapter 5 Consumer Perception
Chapter 5 Consumer Perception Consumer Behaviour Canadian Edition Schiffman/Kanuk/Das Copyright 2006 Pearson Education Canada Inc. Perception The process by which an individual selects, organizes, and
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. dengan masalah atau fenomena yang dikaji sehingga dapat diketahui pemecahan dari
BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian ilmiah membutuhkan landasan-landasan teori yang berkaitan dengan masalah atau fenomena yang dikaji sehingga dapat diketahui pemecahan dari permasalahan tersebut. Kurniawan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mahasiswa umm). Variabel dalam penelitian ini adalah kandungan gizi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA E. Landasan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang pertama yang dijadikan landasan adalah Soraya Ningrum (2006) dengan judul Analisis persepsi, konsumsi, dan kepuasan terhadap
Lebih terperinciPERSEPSI BENTUK. Persepsi, Lanjutan Modul 2. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk
PERSEPSI BENTUK Modul ke: Persepsi, Lanjutan Modul 2 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstract Istilah persepsi sering disamakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen Menurut Dewi (2013:1), konsumen adalah seseorang yang menggunakan produk dan atau jasa yang dipasarkan. Sedangkan kepuasan konsumen adalah sejauh mana harapan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Iklan Dalam Proses Komunikasi Komunikasi merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan dengan pesan dan media tertentu, termasuk halnya kegiatan iklan.
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsumen dan Perilaku Konsumen Konsumen adalah orang yang melakukan tindakan menghabiskan nilai barang dan jasa setelah mengeluarkan sejumlah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji masalah yang sama atau yang berkaitan pada masa yang akan datang. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian
Lebih terperinciSensasi persepsi perhatian - berpikir - mengambil keputusan - memori motivasi
Proses Kognitif Proses kognitif dalam diri manusia terdiri dari : Sensasi persepsi perhatian - berpikir - mengambil keputusan - memori motivasi 1. Sensasi - Tahap paling awal dalam penerimaan informasi
Lebih terperinciPERSEPSI INTI KOMUNIKASI. Rizqie Auliana
PERSEPSI INTI KOMUNIKASI Rizqie Auliana rizqie_auliana@uny.ac.id Pengertian Persepsi atau perception adl hal sederhana dari getaran apapun dari pikiran sehat kita. Persepsi sebagai proses yang memungkinkan
Lebih terperinciwhich an individuals selects, organizers, and interprets stimuli into the a
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Persepsi Konsumen 1. Pengertian Persepsi Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:146) Perception is process by which an individuals selects, organizers, and
Lebih terperinciHall & Lindsay, Human information processing, 1977
Hall & Lindsay, Human information processing, 1977 Struktur memori terdiri dari Sensori Information Storage (SIS), Short-Term Memory (STM) dan Long-Term Memory (LTM). Sistem indera Sistem ingatan Mata,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dalam menjalankan aktivitasnya tentu akan berorientasi untuk mencapai tujuan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan besar, perusahaan menengah, maupun perusahaan kecil, dalam menjalankan aktivitasnya tentu akan berorientasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Manajemen Pemasaran, mendefinisikan Pemasaran adalah suatu proses. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pemasaran Menurut Philip Kotler dan K.L.Keller (2007:12) dalam bukunya Manajemen Pemasaran, mendefinisikan Pemasaran adalah suatu proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbisnis. Bisnis adalah pilihan atau jalan hidup. Pilihan yang berada di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk yang tidak pernah puas. Kalimat tersebut tidak sepenuhnya benar, juga tidak sepenuhnya salah. Bagi para produsen, kalimat tersebut merupakan sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaan tersebut. menarik konsumen untuk melakukan keputusan pembelian produk yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya agar terus berkembang dan mendapatkkan laba semaksimal
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Mengapa Interaksi Manusia dan Komputer (Human Computer Interaction)?
PENDAHULUAN Mengapa Interaksi Manusia dan Komputer (Human Computer Interaction)? Human Computer Interaction (HCI = IMK) merupakan studi tentang interaksi antara manusia, komputer dan tugas/ task. Bagaimana
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini menganalisis tentang preferensi konsumen terhadap paket wisata Kusuma Agrowisata. Kerangka pemikiran teoritis disusun berdasarkan penelusuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas komunikasi tertentu yang sering disebut sebagai elemen, fungsi atau alat (tool) yang terutama
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Konsumen Motivasi berasal dari kata latin mavere yang berarti dorongan/daya penggerak. Yang berarti adalah kekuatan penggerak dalam diri konsumen yang memaksa bertindak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi Dalam kehidupan sehari-hari ada sebuah proses dimana saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Seseorang dalam kehidupannya akan dipacu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya berdasarkan skala prioritas dan kebutuhan tersebut berupa barang primer
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Perilaku Konsumen 1.2.1 Perilaku Konsumen Menurut Pater dan Olson (2013:6), perilaku konsumen sebagai dinamika interaksi antara pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Keller (2002), keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak membeli terhadap suatu
Lebih terperinciSIKAP, MOTIVASI DAN KEBUTUHAN KONSUMEN
SIKAP, MOTIVASI DAN KEBUTUHAN KONSUMEN SIKAP KONSUMEN Apa itu Sikap Konsumen? Karakteristik Sikap Konsumen Fungsi Sikap Konsumen Model Struktural dari Sikap Konsumen Pembentukan Sikap Konsumen Apa itu
Lebih terperinciPengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 06FIKOM PERSEPSI. Fakultas. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM
Modul ke: Pengantar Ilmu Komunikasi PERSEPSI Fakultas 06FIKOM Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM PERSEPSI? Kata persepsi seringkali diucapkan dalam proses komunikasi sehari-hari. Ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bentuk dunia bisnis dalam persaingan yaitu bisnis yang bergerak dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bentuk dunia bisnis dalam persaingan yaitu bisnis yang bergerak dalam bidang produksi dan penjualan barang-barang konsumsi (consumer goods). Bisnis ini menjadi
Lebih terperinciBab I: Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. Konsep pemasaran mengarahkan perusahaan pada seluruh usaha untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep pemasaran mengarahkan perusahaan pada seluruh usaha untuk memuaskan konsumen dengan mengambil keuntungan dari bisnis yang dijalankan. Cara memuaskan
Lebih terperinciOleh : MM. Tri Hesti Andriani
Oleh : MM. Tri Hesti Andriani suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan mendahului dan menyusuli tindakan ini. terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh manusia lain dalam berinteraksi sehari-hari. Terutama dalam memenuhi kebutuhannya, karena setiap manusia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 Definisi Perilaku Konsumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Engel, Blackwell dan Miniard dalam Fadila (2013:2) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung
Lebih terperinciAspek Interaksi Manusia dan Komputer
HUMAN Manusia merasakan dunia nyata dengan menggunakan piranti yang lazim dikenal dengan panca indera -mata, telinga, hidung, lidah dan kulit- sehingga lewat komponen inilah kita dapat membuat model manusia
Lebih terperinciPengaruh Iklan Televisi dan Persepsi Konsumen terhadap Citra Merek Teh Botol Sosro
Pengaruh Iklan Televisi dan Persepsi Konsumen terhadap Citra Merek Teh Botol Sosro Oleh: Agi Rosyadi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi E-mail: agirosyadi@unsil.ac.id ABSTRAK Tujuan dari penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Inovasi Produk Menurut Kotler dan Keller (2009) inovasi adalah produk, jasa, ide, dan persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Definisi Konsumen Konsumen adalah seseorang yang terlibat secara langsung dalam kegiatan dan penggunaan dari suatu produk dalam rangka memenuhi tujuan penggunaan, kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Media informasi dewasa ini berkembang amat pesat, baik media cetak, elektronik maupun media internet. Dalam hal ini peningkatan dalam penyampaian informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi adalah periklanan. Periklanan merupakan suatu bentuk presentasi non personal dan promosi
Lebih terperinciINFORMATION & OPERATION PERTEMUAN 6 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT
INFORMATION & OPERATION PERTEMUAN 6 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT Outline Pemahaman Proses Komponen Pengantar Kecelakaan lalu lintas terjadi karena pengemudi lalai menggunakan ponsel ketika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan wilayah yang luas, pertumbuhan media dari waktu kewaktu semakin menunjukan peningkatan. Keberadaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Periklanan 1. Pengertian Periklanan Menurut Kasali dalam bukunya Manajemen Periklanan (Konsep dan Aplikasinya di Indonesia), iklan adalah bagian dari bauran promosi dan bauran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Periklanan di Indonesia mengalami perkembangan semakin pesat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Periklanan di Indonesia mengalami perkembangan semakin pesat seiring semakin ketatnya persaingan di bidang usaha, fenomena iklan yang mewarnai kehidupan kita
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pemilihan, dan pengaturan informasi indrawi tentang orang lain. Apa yang. (Sarwono dan Meinarno, 2009: 24).
BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial dapat diartikan sebagai proses perolehan, penafsiran, pemilihan, dan pengaturan informasi indrawi tentang orang lain. Apa yang diperoleh,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanpa kita sadari, masyarakat selalu diposisikan sebagai konsumen potensial untuk meraup keuntungan bisnis. Perkembangan kapitalisme global membuat bahkan memaksa masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak, baik dalam jumlah maupun jenisnya. Perusahaan-perusahaan saling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan majunya zaman, maka perdagangan bertambah maju dan pesat. Barang-barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen semakin banyak, baik dalam jumlah maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan globalisasi yang begitu pesat,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan globalisasi yang begitu pesat, mempengaruhi dunia pemasaran saat ini. Dunia pemasaran saat ini menuntut semua perusahaan untuk berpikir
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu 1. Baros (2007) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh atribut produk terhadap terbentuknya citra merek (Brand Image) di PT. Radio Kidung Indah Selaras
Lebih terperinciTujuan Penelitian Tujuan Umum
6 6 Tujuan Penelitian Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kelompok acuan yang dipakai dan pengetahuan terhadap minat beli produk pangan IPB baik pada mahasiswa
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORETIS. Merek HONDA di Kawasan Surabaya Barat. Dimana tujuan penelitian ini
A. Penelitian Terdahulu BAB II URAIAN TEORETIS Wahyuni (2008), melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Motivasi, Persepsi, dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda motor Merek HONDA di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang mempunyai kekuatan yang kuat dan memiliki keunggulan dalam hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang mempunyai kekuatan yang kuat dan memiliki keunggulan dalam hal tertentu akan dapat bertahan sedangkan yang kurang mempunyai kekuatan dalam keunggulan
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. laba dan penjualan. Pasar baru tersebut adalah pasar luar negeri.
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Country of Origin 2.1.1 Pengertian Country of Origin Majunya perkembangan teknologi dan pentingnya keberadaan internet saat ini, telah membuat kebutuhan masyarakat akan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manajemen Pemasaran sangat penting bagi perusahaan atau organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen Pemasaran sangat penting bagi perusahaan atau organisasi dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan konsumen sehingga dapat berfungsi secara produktif
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. keberadaan objek, hubungan, dan kejadian yang diperoleh atas kepemilikkanindera,
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persepsi 2.1.1. Definisi Persepsi Menurut Chaplin (2008) persepsi adalah proses atau hasil menjadi paham atas keberadaan objek, hubungan, dan kejadian yang diperoleh atas kepemilikkanindera,
Lebih terperinci02FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Persepsi Bentuk Fakultas 02FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta
Lebih terperinci