BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 PERANCANGAN SISTEM"

Transkripsi

1 * 8 # * 8 # * 8 # * 8 # BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sistem SIP-PSTN Perancangan sistem sercara keseluruhan terlihat seperti gambar 3.1 dibawah. Pada masing-masing kota terdapat SIP PBX yang berbentuk software yaitu AsteriskWin32. SIP-PBX berfungsi untuk mengatur komunikasi suara yang terdapat pada setiap kantor layaknya PBX tradisional. User agent yang digunakan dapat berupa softphone dan hardphone. Jika ingin menggunakan softphone maka cukup melakukan instalasi softphone yang ingin digunakan ke komputer yang dilengkapi oleh microphone dan loudspeaker. Jika menggunakan hardphone seperti IP Phone dapat langsung menghubungkannya ke jaringan komputer yang tersedia. Masing-masing user agent harus dikonfigurasi terlebih dahulu agar dapat terdaftar ke SIP-PBX, selain itu agar user agent dikenal oleh SIP-PBX maka pada SIP-PBX yang berupa AsteriskWin32 perlu disediakan nomor untuk nantinya akan digunakan oleh user agent. Gambar 3.1 Sistem SIP-PSTN Page 46

2 Penyediaan nomor pada SIP-PBX dapat dilakukan pada file sip.conf. Setelah menyediakan nomor perlu dilakukan pengaturan juga pada SIP-PBX agar SIP- PBX mangetahui kemana panggilan diteruskan jika ada user agent yang melakukan panggilan. Selain penggunaan hardphone dan softphone, pada sistem yang dirancang, dapat juga menggunakan telepon analog, namun dibutuhkan sebuah konverter yang digunakan untuk merubah protokol yang dipakai oleh telepon analog dengan protokol SIP yang digunakan pada sistem. Konverter tersebut adalah media gateway. Selain berfungsi sebagai konverter, media gateway berfungsi untuk menghubungkan sistem SIP dengan PSTN. Perancangan sistem dibuat dengan memodelkan dua kantor di dua kota (kota A dan kota B) yang berbeda wilayah dimana pada setiap kota terdapat komponen SIP. Perancangan sistem dimaksudkan agar user agent pada kantor yang satu dapat berkomunikasi dengan kantor yang lain tanpa biaya (dengan jaringan internet) atau menelepon PSTN secara interlokal dengan biaya lokal. Hal ini dapat terjadi karena pada setiap kota terdapat SIP PBX yang dapat mengatur komunikasi antar user agent. Masing-masing SIP-PBX harus meregistrasikan dirinya pada SIP-PBX lainnya agar dikenal, sehingga SIP-PBX dapat meneruskan panggilan dari user agent yang terletak pada kota A kepada user agent yang terletak pada kota B. Pada saat user agent di kota A ingin menghubungi user agent di kota B maka panggilan akan melewati SIP PBX di kota A lalu masuk ke SIP PBX kota B, setelah itu panggilan diteruskan ke user agent kota B, sehingga komunikasi interlokal ini dapat dilakukan dengan gratis selama jalur internet tersedia. Jika user agent dari kota A ingin menghubungi PSTN lokal di kota B maka jalur komunikasi yang akan terjadi menyerupai contoh di atas, bedanya untuk masuk ke PSTN lokal di kota B harus melalui media gateway yang ada di kota B, sehingga komunikasi interlokal ini dapat dilakukan dengan biaya lokal dan dibayar oleh kantor di kota B. Page 47

3 3.2 Sistem Diagram Alur Mulai angkat Telepon A tidak Dial Tone? ada Antar jaringan lokal Jaringan Lokal ke PSTN PSTN ke Jaringan Lokal Mendengarkan Voic nomor extension 9999 nomor PSTN A Penelepon memberitahukan nomor PSTN ke Operator tunggu dial tone C all T ransfer nomor extension A tidak nada sam bung? sibuk ya dering selama n detik C B diangkat < n detik > n detik status ditolak percakapan V oice M ail C all P arking A Call Transfer A B hung up C Selesai Gambar 3.2 Diagram Alur Sistem SIP-PSTN Page 48

4 Gambar 3.2 merupakan diagram alur dari keseluruhan sistem yang dibuat. Pada sistem ini user dapat melakukan komunikasi antar jaringan lokal, jaringan lokal ke PSTN, PSTN ke jaringan lokal. Komunikasi antar jaringan lokal dapat dilakukan dengan cara langsung men-dial nomor extension. Komunikasi jaringan lokal ke PSTN harus melalui operator. User harus menelepon operator (9999) terlebih dahulu dan meminta operator untuk melakukan call ransfer ke nomor PSTN yang dituju. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya komunikasi yang dilakukan oleh pihak yang tidak berkepentingan. Komunikasi dari PSTN ke jaringan lokal dilakukan dengan men-dial nomor PSTN kantor, penelepon menunggu dial tone kedua, setelah itu penelepon men-dial extension yang dituju. Fitur-fitur yang tersedia pada sistem ini antara lain adalah call transfer, call parking dan voice mail. 3.3 Rancangan Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan dalam sistem SIP PBX mencakup komputer sebagai server, SIP user agent, hub/switch, router, Wireless Access Point dan media gateway Komputer sebagai server Spesifikasi komputer yang digunakan sebagai server dalam perancangan ini adalah: Tabel 3.1 Spesifikasi server Komponen Server 1 Server 2 Processor Pentium GHz Intel Dual 1.86 GHz Memory 512 MB 1 GB Page 49

5 Kedua server di atas mampu menangani kebutuhan komunikasi pada small office dengan jumlah pengguna yang diasumsikan tidak lebih dari 20 orang. Network Interface Card dibutuhkan untuk menghubungkan komputer server dengan jaringan komputer SIP User Agent User agent perangkat keras yang digunakan dalam sistem adalah IP Phone dan telepon analog. IP Phone adalah sebuah telepon yang memiliki sebuah alamat IP. IP Phone yang digunakan harus mendukung protokol SIP. IP Phone tersebut haruslah memiliki koneksi Ethernet dan dapat dikonfigurasi agar apat berkomunikasi dengan server. Telepon analog dapat digunakan dalam sistem ini dengan bantuan media gateway agar dapat memiliki spesifikasi seperti yang dimiliki IP phone. Pengaturan yang dilakukan pada user agent meliputi pengaturan alamat ip, subnet mask, domain, gateway, username dan password. Pengaturan username dan password harus sesuai dengan pengaturan yang terdapat di file sip.conf agar dapat teregistrasi ke server Hub/Switch Perancangan sistem ini menggunakan hub atau switch agar dapat menghubungkan semua komponen sistem dalam satu jaringan. Hub digunakan karena mengirimkan data secara broadcast sehingga memudahkan sistem untuk dianalisa. Pada implementasi sistem lebih baik menggunakan switch yang mempunyai kemampuan teknik yang lebih dan sekarang lebih ekonomik dan mempunyai kemampuan throughput lebih tinggi. Komponen ini tidak memerlukan pengaturan khusus. Page 50

6 3.3.4 Router Router digunakan untuk menghubungkan dua jaringan yang berbeda. Pada sistem ini, router dimaksudkan untuk memodelkan dua buah kota yang berbeda. Pengaturan dilakukan agar kedua router dapat meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya Wireless Access Point Wireless Access Point digunakan untuk mengubungkan komponen sistem ke jaringan secara nirkabel. Pengaturan yang perlu diperhatikan adalah kemampuan menggunakan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) agar user agent mendapatkan alamat IP secara otomatis Media Gateway Media gateway yang dipilih untuk perancangan ini adalah SPA-3102 yang memiliki 4 buah port, port pertama digunakan untuk mengatur media gateway, port kedua digunakan untuk menghubungkannya dengan jaringan komputer yang tersedia, port ketiga yaitu FXS dihubungkan dengan telepon analog dan terakhir port keempat yaitu FXO yang dihubungkan dengan PSTN. Pengaturan parameter FXS dan FXO pada media gateway dapat dilakukan melalui web browser dengan memasukkan alamat ip media gateway, untuk melakukan konfigurasi diperlukan login sebagai admin dan memilih menu advanced. 3.4 Rancangan Perangkat Lunak Perangkat lunak yang dapat digunakan dalam sistem ini antara lain: Asterisk, AsteriskWin32, Axon, FreeSwitch, MiniServer dan 3CX, sebagai SIP- PBX. Page 51

7 Tabel 3.2 Perbandingan SIP -PBX SIP-PBX Asterisk Asterisk Win32 Axon Free Switch Mini SIPServer 3CX Platform Linux Windows Window Linux Windows Windows Source Open Open Closed Closed Closed Closed Cost Free Free Free Free $49 Free AsteriskWin32 AsteriskWin32 merupakan perangkat lunak gratis yang berfungsi sebagai SIP-PBX. Pemilihan ini dilakukan karena AsteriskWin32 merupakan open source yang menggabungkan fungsi SIP proxy server, SIP registrar server dan SIP Redirect server ke dalam satu server. Pada AsteriskWin32 dilakukan konfigurasi untuk mengatur jalannya komunikasi pada sistem. Konfigurasi ini dilakukan pada file sip.conf, extension.conf, features.conf dan voic .conf SIP.CONF Pada bagian [general] di file sip.conf ada beberapa variabel yang dapat dikonfigurasikan beberapa diantaranya adalah: Page 52

8 allow = <codec> Merupakan codec yang digunakan secara berurut berdasarkan preferensi. Gunakan parameter disallow = all terlebih dulu sebelum menggunakan parameter allow = <codec> disallow = all Tidak mengizinkan semua codec untuk digunakan allowexternalinvites = yes no Mengaktifkan (enable) atau menonaktifkan (disable) pilihan INVITE & REFER ke non-local domain. Pilihan default-nya adalah yes allowguest = yes no Terima atau tolak panggilan dari guest. Pilihan default-nya adalah yes allguest = yes no Terima atau tolak panggilan dari guest. Pilihan default-nya adalah yes autocreatepeer = yes no Jika diatur yes, semua orang dapat dengan mudah login sebagai peer tanpa password (biasanya bermanfaat untuk beroperasi dengan SER). Pilihan default-nya adalah yes autodomain = yes no Page 53

9 Mengaktifkan/menonaktifkan kemampuan Asterisk untuk menambah local hostname dan alamat IP lokal (local IP address) ke daftar domain (domain list). Default-nya adalah no bindaddr = IP_Address Alamat IP yang di-bind (diikat) sebagai tempat untuk mendengarkan sambungan. Pilihan default-nya adalah (semua interface) bindport = Number UDP port yang diikat untuk mendengarkan sambungan yang masuk. Pilihan default-nya adalah 5060 callerid = <string> Informasi caller ID yang akan digunakan jika tidak ada informasi lain. Pilihan default-nya adalah asterisk canreinvite = update yes no Jika klien mampu mendukung SIP re-invites. Default-nya adalah yes checkmwi = number interval (dalam detik) untuk memeriksa mailbox. Pilihan defaultnya adalah 10 detik compactheaders = yes no Apakah Asterisk akan mengirim header SIP dalam bentuk kompak (singkatan) atau lengkap. Pilihan default-nya adalah no Page 54

10 context = <contextname> Ini adalah default context yang akan digunakan bagi pesawat telepon yang tidak memiliki context. Isi context dapat diatur di file extensions.conf defaultexpirey = number Lama waktu default (dalam detik) dari registrasi incoming/outgoing. Pilihan default-nya adalah 120 detik dtmfmode = inband info rfc2833 (global setting) Pilihan defaultnya adalah rfc2833 domain = domains Daftar domain (ditulis dengan dibatasi oleh koma) dimana asterisk harus bertanggung jawab dumphistory = yes no Mengaktifkan dukungan untuk tidak mencatat transaksi SIP ke LOG_DEBUG. Pilihan default-nya adalah no externip = alamat_ip/hostname Alamat yang akan diletakkan di SIP messages jika berada di belakang NAT. Jika pilihan hostname digunakan, alamat IP yang terkait dengan hostname tersebut akan dibaca sekali pada saat membaca file sip.conf. Jika ingin menggunakan hostname dari alamat IP dinamis (dynamic IP address), gunakan parameter externhost externhost = hostname.tld Page 55

11 externrefresh = number Menentukan berapa sering (dalam detik) pengecekan DNS dilakukan untuk externhost. Pilihan default-nya adalah 10 detik ignoreregexpire = yes no Mengatur apakan tetap menggunakan contact information dari sebuah peer walaupun informasi tersebut telah kadaluarsa. Pilihan default-nya adalah no language = <string> Bahasa default yang digunakan oleh Playback()/Background() localnet = NetAddress/Netmask Alamat IP lokal berikut alamat subnetmask-nya fromdomain = <domain> Mengaur isian from: domain default di sip message pada saat beroperasi sebagai sip ua (klien) insecure = very yes no invite port Mengatur cara menangani sambungan dengan peer. Pilihan defaultnya adalah no (validasi semua sambungan) maxexpirey = Number Durasi (dalam detik) dari registrasi incoming. Pilihan default-nya adalah 3600 detik musicclass = salah satu kelas yang digunakan di musiconhold.conf musiconhold = sama dengan musicclass Page 56

12 nat = yes no never route Pilihan default-nya adalah no (yang berarti menggunakan teknik rfc3581) notifymimetype = mediatype/subtype membolehkan tidak dipakainya tipe MIME di MWI NOTIFY yang digunakan di voic online message. Pilihan defaulnya adalah application/simple-message-summary. Notifyringing = yes no Memberitahukan bahwa sistem sedang masuk ketahapan ringing. Pilihan defaulnya adalah yes tcpenable = yes no digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan TCP, pilihan defaultnya no transport = tcp udp memilih protokol yang digunakan untuk transport. Pilihan defaultnya udp. Varibel berikut dapat digunakan pada setiap definisi peer: Accountcode = <string> User dapat diasosiasikan ke accountcode. Allow = <codec> Codec yang digunakan secara berurut berdasarkan preferensi. Gunakan parameter disallow = all terlebih dulu sebelum menggunakan parameter allow = <codec> Page 57

13 disallow = all menolak semua codec untuk peer tersebut atau definisi user Allowguest = yes no Terima atau tolak panggilan dari orang yang tidak dikenal. Pilihan defaultnya adalah yes, dapat juga diatur osp jika asterisk dikompilasi untuk mendukung OSP] Auth = <authname> Isi dari digest username = pada header SIP callerid = <string> caller ID yang digunakan jika tidak ada informasi yang tersedia. Pilihan defaultnya adalah asterisk call-limit = number banyaknya sambungan telepon simultan yang dapat dilakukan ke user/peer tertentu. callgroup = num1,num2-num3 mendefinisikan calling group yang dapat menelepon ke alamat ini callingpress = number descriptive_text atur tampilan caller ID terhadap sebuah sambungan/call. Nilai text descriptive yang dapat diisi adalah allowed_not_screened, allowed_passed_screen, allowed_failed_screen, allowed prohib_not_screen, prohib_passed_screen, prohib_failed_screen, prohib dan unavailable. Pilihan defaultnya adalah allowed_not_screened Page 58

14 canreinvite = update yes no jika klien mampu mendukung SIP re-invites. Default-nya adalah yes. context = <context_name> jika type = user, context merupakan panggilan yang masuk ke definisi user SIP. Jika type = peer, context merupakan dialplan untuk melakukan panggilan ke luar/outbound dari definisi peer SIP. Jika type = friend, context merupakan semua hubungan inbound dan outbound ke definisi entitas SIP defaultip = ip.add.res.s alamat IP default untuk pilihan client host = jika tidak dispensifikasi sebagai dynamic. Pilihan ini dipakai jika klien belum pernah terdaftar menggunakan alamat IP yang lain. Pilihan ini hanya berlaku jika isian type = peer dtmfmode = inband info rfc2833 bagaimana klien menangani signal DTMF. Pilihan defaultnya adalah rfc2833 fromuser = <from_id> menentukan user yang diletakkan di isian from selain caller ID (menimpa caller ID) pada saat melakukan calls_to_peer (ke SIP proxy lain) berlaku hanya untuk isian type = peer Page 59

15 fromdomain = <domain> pengaturan from: domain default di pesan (message) SIP pada saat melakukan calls_to_peer. Valid hanya di bagian [general] atau type = peer fullcontact = <sip:uri_contact> kontak SIP URI untuk koneksi realtime peer. Berlaku hanya untuk realtime peers host = dynamic hostname IPAddr alamat IP klien atau hostname. Jika ingin telepon mendaftarkan sendiri, gunakan keyword dynamic jangan menggunakan host IP incominglimit dan outgoinglimit = number batasan jumlah panggilan aktif simultan yang dapat dilakukan oleh klien SIP. Berlaku hanya untuk pilhan type = peer insecure = very yes no invite port menentukan cara menangani sambungan dengan peer. Pilihan defaultnya adalah no (otentikasi bagi semua sambungan) ipaddr = ip.addr.dari.peer berlaku hanya untuk realtime peer language = kode bahasa seperti didefinisikan di indication.conf mendefinisikan bahasa untuk sapaan mailbox = mailbox extension untuk voic . Berlaku hanya untuk type = peer Page 60

16 name = <name> nama dari realtime peer. Berlaku hanya untuk realtime peer saja nat = yes no variabel ini menentukan pola aksi Asterisk untuk klien di belakang NAT. Namun masih belum menyelesaikan masalah jika Asterisk ada di belakang NAT. Pilihan defaultnya adalah no, yang artinya menggunakan teknik rfc3581 outboundproxy = alamat IP atau nama DNS SRV nama SRV name, hostname, atau alamat IP dari outbound SIP proxy. Berlaku hanya di bagian [general] dan type = peer progressinband = yes no never apakah nada dering di inband akan dibangkitkan. Pilihan defaultnya adalah never promiscredir = yes no mengizinkan dukungan untuk 302 Redirects. Pilhan defaultnya adalah no qualify = yes no milliseconds periksa apakah klien dapat dihubungi. Jika ya, pemeriksaan akan dilakukan setiap 2000 millisecond atau 2 detik. Hanya berlaku dibagian [general] dan type = peer Page 61

17 rtptimeout dan rtpholdtimeout = seconds putuskan hubungan jika dalam x detik tidak ada aktifitas RTP atau dalam posisi on hold. Berlaku hanya untuk bagian [general] dan type = peer secret = password jika Asterisk berfungsi sebagai SIP server, klien SIP harus login menggunakan password, jika asterisk berfungsi sebagai klien SIP ke remote SIP server, dibutuhkan otentikasi SIP invite dan isi secret akan digunakan untuk melakukan otentikasi SIP invite yang dikirim Asterisk ke remote server trustrpid = yes no jika remote-party-id SIP header perlu dipercaya. Pilihan defaultnya adalah no type = user peer friend hubungan antara client-outbound provider username = <username[@realm]> jika berfungsi sebagai klien SIP ke remote SIP server yang membutuhkan otentikasi SIP invite, parameter ini digunakan untuk otentikasi SIP INVITE yang akan dikirim Asterisk ke remote SIP server. Utnuk peer yang akan mendaftarkan diri ke Asterisk, username digunakan di INVITE sampai mereka terdaftar vmexten = <string> dialplan extension untuk menghubungi mailbox. Pilihan defaultnya adalah Asterisk. Berlaku di bagian [general] atau type = peer Page 62

18 EXTENSIONS.CONF Berbeda dengan PBX tradisional, di mana extension biasanya berasosiasi dengan telepon, interface, atau menu, pada asteriskwin32, extension didefinisikan sebagai sekumpulan perintah untuk dijalankan. Perintah-perintah ini biasanya dijalankan berdasarkan urutan dari tingkat prioritasnya. Pada saat extension dihubungi, perintah yang diberi tanda 1 akan dijalankan, diikuti dengan perintah nomor 2 dan seterusnya sampai telepon diletakkan (hang up). Dalam sintaks yang digunakan di file extensions.conf, setiap tahapan perintah dalam sebuah extension ditulis dalam format: exten = <nomor_extension>,<priority>,<command(parameter)>. Tanda = (sama dengan) dapat diganti dengan tanda =>. File extensions.conf memiliki beberapa bagian, yaitu : [general]-berada di bagian paling atas dari file extensions.conf. Melalui [general], beberapa konfigurasi umum untuk extension dapat dikonfigurasi. [globals]-pada bagian [globals], dapat didefiniskan beberapa variable atau konstanta global dan menginisilaisasi nilainya. Dialplan- Dialplan berisi kumpulan dari context, di mana setiap context berisi kumpulan dari extension Komponen yang membangun perintah extension adalah sebagai berikut: Nomor_extension. Label dari extension dapat berupa sebuah string (angka, huruf, dan simbol yang diizinkan) atau pola yang harus dievaluasi secara dinamis untuk mencocokan pola tersebut dengan banyak kemungkinan nomor telepon. Setiap command line yang menjadi bagian dari extension tertentu harus mempunyai label yang sama. Page 63

19 Priority. Priority biasanya berupa angka integer yang merupakan urutan dari perintah yang harus dijalankan dalam sebuah extension. Perintah pertama yang akan dijalankan harus dimulai dengan prioritas 1, jika tidak terdapat prioritas 1, asteriskwin32 tidak akan menjalankan perintah extension. Setelah prioritas 2 dijalankan, asteriskwin32 akan melangkah ke prioritas 2 dan seterusnya (dengan asumsi tidak ada perintah yang menentukan prioritas mana yang selanjutnya harus dijalankan). Jika perintah selanjutnya ternyata tidak terdefinisi, asteriskwin32 akan menghentikan proses eksekusi perintah (walaupun masih ada perintah denggan prioritas lebih tinggi). Command adalah aplikasi yang akan dijalankan oleh asteriskwin32. Parameter harus diberikan kepada sebuah perintah (command). Tidak semua perintah membutuhkan parameter. Beberapa perintah bahkan dapat dijalankan tanpa parameter. Contoh : exten => 123,1,Answer exten => 123,2,Playback(sound1) exten => 123,3,Voic (44) exten => 123,4,Hangup Penjelasan : Andaikan ada sebuah extension dengan nama 123. Pada saat ada panggilan masuk ke extension tersebut, asteriskwin32 akan menjawab panggilan tersebut, menjalankan file suara dengan nama sound1 dan memberikan kemungkinan bagi pemanggil untuk memasukkan voic ke mailbox 33, dan menutup sambungan (hangup) Page 64

20 FEATURES.CONF Pada file ini, dapat dilakukan pengaturan untuk fitur call transfer dan call parking. Parameter-parameter terdapat pada bagian [general] dan [faeturemap]. Pada bagian [general] o parkext => <number> <number> diisi dengan nomor yang harus di-dial untuk mendapatkan nomor ruang parking o parkpos => <number-number> berisi nomor ruang parking yang disediakan o context => <string> <string> berisi nama yang digunakan pada extensions.conf sebagai include o parkingtime => <number> <number> diisi dengan lamanya waktu tunggu parking. Satuannya detik. Pilihan default-nya adalah 45 detik. Jika selama waktu yang ditentukan tidak ada yang menghubungi nomor ruang parking yang diberikan, maka panggilan akan dikembalikan kepada penerima semula o transferdigittimeout => <number> <number> diisi dengan lamanya waktu tunggu antar digit ketika melakukan panggilan transfer Page 65

21 Pada bagian [featuremap] o blindxfer => 0-9 * # tombol yang ditentukan untuk mengaktifkan fitur call transfer atau call parking. Setelah melakukan transfer atau parking maka pihak yang melakukannya hang-up o atxfer => 0-9 * # tombol yang ditentukan untuk mengaktifkan fitur call transfer atau call parking. Setelah melakukan transfer atau parking, pihak yang melakukannya tidak hang-up VOIC .CONF Pada file ini, dapat dilakukan pengaturan untuk fitur Voic . Pengaturan dapat dilakukan pada bagian [general], [default], ataupun context lainnya. Bagian [general] o maxmsg => <number> Jumlah maksimum pesan yang dapat disimpan. Maximum pesan yang dapat disimpan adalah 9999 dan default-nya adalah 100 pesan o maxmessage => <number> Berisi waktu maksimum untuk menyimpan pesan (satuan detik). o minmessage => <number> Berisi waktu mimum agar suatu pesan dapat disimpan. Default-nya tidak ada waktu minimum. Page 66

22 o maxlogins => <number> Berisi jumlah maksimum percobaan login (memasukkan password). Jika melewati jumlah pada maxlogins, panggilan akan hang-up. Bagian [default] Pada bagian ini, dapat dibuat mailbox Mailbox dapat dibuat di context yang lain. Perlu diperhatikan bahwa context di mailbox voic dengan context di file extensions.conf tidak saling berhubungan. Perintah untuk membuat mailbox voic adalah sebagai berikut: Mailbox_number => password,name, o Mailbox_number adalah nomor yang digunakan di extensions.conf untuk perintah Voic (). o password (number dengan tidak ada pembatasan jumlah digit) digunakan ketika pesan akan didengar. o name (string) diisi dengan nama user yang menggunakan fitur voic . o digunakan untuk memberitahu jika terdapat voic yang masuk. Contoh membuat mailbox : [mb_tutorial] 777 => 1212, deny,deny@sita.com Page 67

23 Pada perintah di atas dibuat mailbox context dengan nama mb_tutorial, mailbox dengan nomor 777, dengan password 1212, yang dimiliki oleh user bernama deny dengan 3.5 Konfigurasi Jaringan Pada perancangan sistem yang dibuat, dilakukan juga konfigurasi jaringan yaitu pemilihan alamat IP yang digunakan serta konfigurasi terhadap semua perangkat keras yang terhubung ke jaringan seperti server, user agent (IP Phone dan komputer dengan softphone), router dan media gateway. 3.6 Fitur pada Sistem Fitur-fitur yang tersedia pada perancangan sistem adalah: call transfer, call parking dan voice mail Call transfer Call transfer merupakan fitur dimana penerima dapat memindahkan saluran ke extension yang lain. Pada umumnya, fitur ini digunakan pada operator. Cara kerja call transfer adalah seperti pada gambar 3.3. Pada saat terjadi komunikasi, penerima menekan tombol # lalu terdengar suara transfer yang berasal dari server kemudian penerima menekan nomor extension yang dituju, setelah itu penerima hang up dan penelepon akan tersambung dengan ekstension yang di-transfer. Pengaturan fitur call transfer ini dilakukan pada file features.conf dan extensions.conf. Pengaturan tombol untuk melakukan transfer dilakukan pada file features.conf. Pada aplikasi dial yang terdapat di file extensions.conf dapat ditambahkan parameter t atau T dimana t berarti penerima dapat melakukan transfer komunikasi sedangkan T berarti penelepon dapat melakukan transfer komunikasi. Contoh: Exten => 1000,1,Dial(SIP/1000,30,t) Page 68

24 Gambar 3.3 Diagram Call Transfer Call Parking Call parking merupakan fitur dimana pengguna dapat berpindah unit telepon ke telepon lain dalam linkungan SIP PBX tanpa perlu terjadi pemutusan komunikasi. Pada server SIP PBX (Asterisk) terdapat nomor ruang parking yang nantinya diberikan kepada pengguna call parking untuk melanjutkan komunikasi. Cara kerja fitur ini adalah seperti pada gambar 3.4. Pada saat terjadi komunikasi, penerima menekan tombol # lalu akan terdengar suara transfer kemudian penerima men-dial nomor yang telah ditetapkan pada file features.conf untuk mendapatkan nomor ruang parking. Penerima akan mendengar nomor ruang parking yang diberikan oleh Asterisk, setelah itu penerima hang up dan user lain melakukan dial ke nomor parking untuk melanjutkan komunikasi. Nomor ruang parking ini dapat diatur pada features.conf. Page 69

25 Gambar 3.4 Diagram Call parking Voice mail Voice mail merupakan fitur yang berfungsi untuk menampung pesan penelepon jika pihak penerima tidak dapat menjawab panggilan. Setiap user memiliki mailbox-nya sendiri dimana pada mailbox tersebut nantinya disimpan pesan dari pihak penelepon. Cara kerja fitur ini dapat dilihat pada gambar 3.5 dan gambar 3.6. Page 70

26 Gambar 3.5 Diagram Merekam Voice mail Page 71

27 Gambar 3.6 Diagram Mendengarkan Voice mail Pada saat penelepon men-dial nomor extension penerima, namun tidak dijawab karena sibuk atau lain hal maka penelepon akan masuk ke dalam fitur voice mail. Penelepon akan mendengarkan instruksi voice mail lalu merekam Page 72

28 pesan suara untuk penerima. Pemilik mailbox dapat mendengarkan pesan suara pada mailbox nya dengan cara men-dial 8 diikuti nomor extensionnya, setelah itu pemilik mailbox diminta memasukan password, jika password yang dimasukan salah, maka akan diminta memasukan password lagi. Pemilik mailbox hanya diberikan kesempatan 3 kali untuk memasukan password, jika melebihi 3 kali maka sambungan telepon akan terputus. Berbagai menu pada saat pemilik mailbox berhasil mengakses mailbox adalah sebagai berikut: o 0 Mailbox options 1 Rekam unaavailable message 2 Rekam busy message 3 Rekam nama kita 4 Ubah password kita * Kembali ke menu utama o 1 Dengarkan pesan-pesan lama o 2 Ubah folders o 3 Advanced options 1 Send reply 2 Call back 3 Envelope 4 Outgoing call 5 Leave message * Kembali ke menu utama Page 73

29 o 4 Play pesan sebelumnya o 5 Repeat pesan o 6 Play pesan sebelumnya o 7 Delete pesan ini o 8 Forward pesan ke mailbox lain o 9 Save pesan di sebuah folder * Help; saat playback pesan:rewind # Exit; saat playback pesan:fastforward Pemilik mailbox hang up jika ia telah selesai mendengarkan pesan-pesan suara atau mengatur mailboxnya. Contoh membuat mailbox pada file features.conf: [mb_tutorial] 777 => 1212,deny,deny@sita.com Pada perintah di atas akan dibuat mailbox context dengan nama mb_tutorial, mailbox dengan nomor 777, dengan password 1212, yang dimiliki oleh user bernama deny dengan deny@sita.com. Perintah di bawah ini digunakan agar user yang menelepon deny pada extension 1234 dapat meninggalkan pesan ke mailbox deny: Voic (mailbox_number@context) Perintah di atas dituliskan di file extensions.conf. Contoh pada extensions.conf : exten => 1234,1,Dial(SIP/1234,30) Page 74

30 exten => exten => 1234,3,HangUp() Pada contoh di atas, saat nomor 1234 di-dial, AsteriskWin32 akan mencoba men-dial user yang memiliki nomor extension Jika panggilan tidak diangkat melebihi waktu 30 detik, prioritas selanjutnya yang akan dijalankan AsteriskWin32 adalah membuka mailbox 777 pada context mb_tutorial. Pada proses ini penelepon diminta untuk meninggalkan pesan. AsteriskWin32 akan menjalankan prioritas berikutnya yaitu hangup setelah penelepon selesai meninggalkan pesan. Pesan voic tersimpan pada direktori cygroot\asterisk\spool\voic . Voic Main digunakan untuk mendengarkan pesan. Pengaturan untuk mendengar pesan dilakukan pada file extensions.conf. Perintah di AsteriskWin32 adalah : Voic Main(mailbox@context). Contoh aplikasinya pada extensions.conf : exten => 9999,1,Voic Main(777@mb_tutorial) Penelepon yang men-dial nomor 9999, akan masuk ke mailbox 777 dan penelepon akan diminta password. Jika password berhasil, maka penelepon tersebut dapat memilih menu untuk mengatur mailbox-nya. Page 75

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. SIP dengan GSM Gateway. Sistem yang dibuat memodelkan dua buah kantor di

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. SIP dengan GSM Gateway. Sistem yang dibuat memodelkan dua buah kantor di BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sistem SIP-GSM Pada skripsi ini akan dibuat sebuah sistem VoIP beserta konfigurasinya antara SIP dengan GSM Gateway. Sistem yang dibuat memodelkan dua buah kantor di perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Topologi Jaringan Untuk membangun suatu jaringan komunikasi VoIP-SIP yang akan digunakan sebagai alternatif komunikasi dan pembangkit trafik pada PT. BNA,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perumusan Masalah Sistem telepon di perkantoran saat ini umumnya memakai PBX tradisional (PSTN) untuk telepon internalnya. Biasanya setiap ruangan ataupun divisi pada kantor

Lebih terperinci

Web Portal Bagi User. Gambar 4.28 Halaman Menu Utama (Home) User. Pada halaman menu utama User tersedia menu untuk CDR,

Web Portal Bagi User. Gambar 4.28 Halaman Menu Utama (Home) User. Pada halaman menu utama User tersedia menu untuk CDR, 199 4.3.3.2 Web Portal Bagi User Gambar 4.28 Halaman Menu Utama (Home) User Pada halaman menu utama User tersedia menu untuk CDR, Billing, dan Contact Us. User bisa memilih fitur yang ingin diakses melalui

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Penerapan Sistem Komunikasi Suara SIP-PSTN ini menggunakan dua komponen utama yaitu komponen perangkat keras dan perangkat lunak. 4.1.1 Perangkat

Lebih terperinci

a. Pilih Wireless Connection Setup Wizard c. Secure Wireless Network = Best d. Wireless Security Password = Ind0n3si14n e. Terakhir pilih Save

a. Pilih Wireless Connection Setup Wizard c. Secure Wireless Network = Best d. Wireless Security Password = Ind0n3si14n e. Terakhir pilih Save 293 Gambar 4.47 Setting Wireless Setup D-Link a. Pilih Wireless Connection Setup Wizard b. Wireless Network Name = Indonesian Tower WiFi c. Secure Wireless Network = Best d. Wireless Security Password

Lebih terperinci

Praktikum VII Konfigurasi Server VoIP IP PBX Lokal

Praktikum VII Konfigurasi Server VoIP IP PBX Lokal Praktikum VII Konfigurasi Server VoIP IP PBX Lokal I. Tujuan Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mengerti konsep dasar VoIP 2. Melakukan instalasi server IP-PBX berbasis

Lebih terperinci

PERCOBAAN 11 KONFIGURASI ANTAR IP-PBX

PERCOBAAN 11 KONFIGURASI ANTAR IP-PBX PERCOBAAN 11 KONFIGURASI ANTAR IP-PBX 11.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Melakukan konfigurasi penomoran kanal SIP dan Dial Plan pada server IP-PBX Melakukan

Lebih terperinci

PERCOBAAN 7. KONFIGURASI ANTAR VoIP SERVER

PERCOBAAN 7. KONFIGURASI ANTAR VoIP SERVER PERCOBAAN 7 KONFIGURASI ANTAR VoIP SERVER 7.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Melakukan konfigurasi penomoran kanal SIP dan Dial Plan pada server IP-PBX Melakukan

Lebih terperinci

Setting Briker/Asterisk dengan SPA-3102

Setting Briker/Asterisk dengan SPA-3102 Setting Briker/Asterisk dengan SPA-3102 INDONESIA Daftar Isi Spesifikasi 1 Struktur Jaringan 1 Persiapan 1 Buat Extension 4 Buat Trunk 5 Buat Outbound Routes 6 Buat Inbound Routes 7 Konfigurasi SPA3102

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. unit client, dalam simulasi ini digunakan empat unit PC sebagai client.

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. unit client, dalam simulasi ini digunakan empat unit PC sebagai client. BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Spesifikasi Sistem untuk Simulasi Implementasi IP Telephony dilakukan menggunakan dua unit PC sebagai server IP Telephony yang tiap servernya terhubung dengan beberapa unit

Lebih terperinci

Bab IV. Implementasi

Bab IV. Implementasi Bab IV Implementasi 4.1 IMPLEMENTASI Pada bab ini akan dijelaskan hasil dari implementasi yang sudah di rancang sesuai dengan topologi yang sudah di bahas di bab III. Implementasi yang akan dilakukan adalah

Lebih terperinci

MODEL KOMUNIKASI SUARA SIP-PSTN UNTUK SOHO

MODEL KOMUNIKASI SUARA SIP-PSTN UNTUK SOHO UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Komputer Program Studi Sistem Komunikasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 MODEL KOMUNIKASI SUARA SIP-PSTN UNTUK SOHO Ricky Santoso 0800735955

Lebih terperinci

Praktikum VIII Konfigurasi Antar VoIP Server

Praktikum VIII Konfigurasi Antar VoIP Server Praktikum VIII Konfigurasi Antar VoIP Server I. Tujuan Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : 1. Melakukan konfigurasi penomoran kanal SIP dan Dial Plan pada server IP-PBX 2. Melakukan

Lebih terperinci

PERCOBAAN 9. Pemrograman SRC(Service Restriction Class) pada VoIP Server Lokal dengan Asterisk

PERCOBAAN 9. Pemrograman SRC(Service Restriction Class) pada VoIP Server Lokal dengan Asterisk PERCOBAAN 9 Pemrograman SRC(Service Restriction Class) pada VoIP Server Lokal dengan Asterisk 9.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Memahami berbagai aplikasi pada

Lebih terperinci

BAB 3. Metodologi. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony

BAB 3. Metodologi. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony BAB 3 Metodologi 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony Masalah yang diindetifikasi adalah mengenai penggunaan telepon konvensional pada kantor yang dalam pengoperasiannya mengeluarkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM. 4.1 Perancangan Infrastruktur Jaringan

PERANCANGAN SISTEM. 4.1 Perancangan Infrastruktur Jaringan BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Tahap ini adalah tahapan untuk merancang jaringan VoIP yang akan diimplementasi di Altros, baik untuk infrastruktur jaringan, Call Manager, Unity Express, endpoint devices, hingga

Lebih terperinci

JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 IP - PBX

JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 IP - PBX JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 IP - PBX Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Jaringan Telekomunikasi 2 Semester 6 PEMBIMBING : Amalia Eka R., ST. MT DISUSUN OLEH : Dwi Definta Oktavia Siswoyo NIM. 1241160069

Lebih terperinci

Konfigurasi Fitur padavoip Server

Konfigurasi Fitur padavoip Server Konfigurasi Fitur padavoip Server PRAKTIKUM JARINGAN TELEPONI PRODI TELEKOMUNIKASI PENS Juni 2013 Tujuan 1. Penetapan Context 2. Fitur Call Forward 3. Fitur Call Pickup 4. Fitur Parked Call 5. Fitur Voicemail

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN SISTEM VOICE OVER INTERNET PROTOCOL

PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN SISTEM VOICE OVER INTERNET PROTOCOL Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN SISTEM VOICE OVER INTERNET PROTOCOL Laurenz, *Endi Putro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Krida

Lebih terperinci

Penerapan Teknologi VOIP Pada Laboratorium Teknik Komputer STMIK Jakarta STI&K

Penerapan Teknologi VOIP Pada Laboratorium Teknik Komputer STMIK Jakarta STI&K Penerapan Teknologi VOIP Pada Laboratorium Teknik Komputer STMIK Jakarta STI&K Shandi Noris 1 dan Melani Dewi Lusita 2 1 Dosen Program Studi Teknik Informatika Universitas Pamulang 2 Dosen STMIK Jakarta

Lebih terperinci

PERCOBAAN 8. KONFIGURASI FITUR PADA VoIP Server PENS

PERCOBAAN 8. KONFIGURASI FITUR PADA VoIP Server PENS PERCOBAAN 8. KONFIGURASI FITUR PADA VoIP Server 8.1. Tujuan : - Penetapan Context untuk pemisahan grup user. - Fitur yang dibuat dengan extensions.conf: Call Forward - Fitur yang dibuat dengan extensions.conf

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Analisis Sistem Analisa sistem digunakan untuk menguraikan sistem yang diidenfikasi dan dievaluasi permasalahannya. Sistem ini dianalisis untuk membuat rancangan spesifikasi

Lebih terperinci

PERCOBAAN 8. Konfigurasi VoIP Server dengan Asterisk(Antar IP PBX)

PERCOBAAN 8. Konfigurasi VoIP Server dengan Asterisk(Antar IP PBX) PERCOBAAN 8 Konfigurasi VoIP Server dengan Asterisk(Antar IP PBX) 8.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Melakukan komunikasi antar client dalam satu IP PBX Server

Lebih terperinci

APPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra

APPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra APPLICATION LAYER Oleh : Reza Chandra Sebagian besar dari kita berpengalaman menggunakan Internet melalui World Wide Web, layanan e-mail, dan file-sharing. Aplikasi ini, dan banyak lainnya, menyediakan

Lebih terperinci

Layanan ( service) Simple Mail Transport Protocol (SMTP)

Layanan  ( service)  Simple Mail Transport Protocol (SMTP) Layanan E-mail (E-mail service) E-mail adalah layanan untuk saling berkirim pesan antar pengguna internet di seluruh dunia. Sebenarnya e-mail sama dengan surat dalam kehidupan nyata. Perbedaannya adalah

Lebih terperinci

IP PBX Asterisk. Asterisk Fundamental I. Penulis: Anton Raharja anton@ngoprek.org Juli 2006 rev1

IP PBX Asterisk. Asterisk Fundamental I. Penulis: Anton Raharja anton@ngoprek.org Juli 2006 rev1 IP PBX Asterisk Asterisk Fundamental I Penulis: Anton Raharja anton@ngoprek.org Juli 2006 rev1 Persiapan Instalasi Linux Gunakan distribusi Linux yang berbasis kernel 2.6.xx Instalasi paket aplikasi Linux

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk dapat melakukan implementasi maka diperlukan perangkat Hardware dan Software yang digunakan. Hardware - Router Wifi Mikrotik RB951 - Modem ISP Utama

Lebih terperinci

BAB 3. ANALISA SISTEM Analisa Sistem merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian ini. Analisa Sistem dimaksudkan untuk : 1. Mengidentifikasi Masalah : Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ASTERISK DAN GUI SEBAGAI KONFIGURATORNYA PADA SMALL OFFICE

IMPLEMENTASI ASTERISK DAN GUI SEBAGAI KONFIGURATORNYA PADA SMALL OFFICE UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2007 IMPLEMENTASI ASTERISK DAN GUI SEBAGAI KONFIGURATORNYA PADA SMALL OFFICE Rudi Laut (0700733766) Yongkie

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Rancangan Topologi 4.1.1. Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Desain topologi jaringan komputer yang digunakan

Lebih terperinci

TUTORIAL CISCO PACKET TRACER 5

TUTORIAL CISCO PACKET TRACER 5 TUTORIAL CISCO PACKET TRACER 5 I. Pengantar Cisco Packet Tracer merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Cisco Company, bertujuan untuk melakukan simulasi jaringan komputer dan untuk melakukan monitoring

Lebih terperinci

PENERAPAN DAN PENGEVALUASIAN SYSTEM VOICE OVER IP PADA JARINGAN PSTN TUGAS AKHIR

PENERAPAN DAN PENGEVALUASIAN SYSTEM VOICE OVER IP PADA JARINGAN PSTN TUGAS AKHIR PENERAPAN DAN PENGEVALUASIAN SYSTEM VOICE OVER IP PADA JARINGAN PSTN TUGAS AKHIR Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Dedek Sunaldi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP sendiri

Lebih terperinci

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit CARA MENJALANKAN PROGRAM 3.1 Konfigurasi Router Mikrotik Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit berbeda hanya

Lebih terperinci

Percobaan 7. Konfigurasi VoIP Server dengan Asterisk(Lokal)

Percobaan 7. Konfigurasi VoIP Server dengan Asterisk(Lokal) Percobaan 7 Konfigurasi VoIP Server dengan Asterisk(Lokal) 7.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Memahami cara kerja IP PBX server Melakukan komunikasi antar client

Lebih terperinci

Lampiran A : Hasil Wawancara. Hasil wawancara dengan Bapak Setiawan Soetopo, manager Internet Service

Lampiran A : Hasil Wawancara. Hasil wawancara dengan Bapak Setiawan Soetopo, manager Internet Service L1 Lampiran A : Hasil Wawancara Hasil wawancara dengan Bapak Setiawan Soetopo, manager Internet Service Provider (ISP) Kingkongznet untuk mendapatkan informasi mengenai sistem yang sedang berjalan. Berikut

Lebih terperinci

PERCOBAAN 10. Integrasi VoIP server dengan Jaringan Analog

PERCOBAAN 10. Integrasi VoIP server dengan Jaringan Analog PERCOBAAN 10 Integrasi VoIP server dengan Jaringan Analog 10.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Melakukan konfigurasi FXO Module Melakukan konfigurasi FXS module

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN 3.1. SPESIFIKASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN 3.1. SPESIFIKASI SISTEM BAB III PERANCANGAN 3.1. SPESIFIKASI SISTEM Pada perancangan, menspesifikasikan sistem yang akan dibuat menjadi dua kategori yaitu spesifikasi perangkat keras dan spesifikasi perangkat lunak, sebagai berikut

Lebih terperinci

Network Tech Support Inside local address Inside global address Outside local address Outside global address DHCP & NAT

Network Tech Support Inside local address Inside global address Outside local address Outside global address DHCP & NAT Modul 28: Overview Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) dirancang untuk memberikan IP address dan memberikan informasi penting konfigurasi jaringan lain secara dinamis. Nework Address Translation

Lebih terperinci

PERCOBAAN 8 KONSEP CONTEXT DAN SETTING FITUR DENGAN ASTERISK

PERCOBAAN 8 KONSEP CONTEXT DAN SETTING FITUR DENGAN ASTERISK PERCOBAAN 8 KONSEP CONTEXT DAN SETTING FITUR DENGAN ASTERISK 8.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mengerti konsep pembuatan context pada konfigurasi Asterisk Mengerti

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN IMPLEMENTASI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN IMPLEMENTASI BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN IMPLEMENTASI VoIP yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya akan dirancang menggunakan Trixbox pada suatu jaringan WAN. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan, hardware,

Lebih terperinci

HTTP Protocol Ketika sebuah alamat web (atau URL) yang diketik ke dalam web browser, web browser melakukan koneksi ke web service yang berjalan pada

HTTP Protocol Ketika sebuah alamat web (atau URL) yang diketik ke dalam web browser, web browser melakukan koneksi ke web service yang berjalan pada Application Layer Application layer adalah lapisan yang menyediakan interface antara aplikasi yang digunakan untuk berkomunikasi dan jaringan yang mendasarinya di mana pesan akan dikirim. Layer ini berhubungan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI

IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Andi Burhanuddin 10.11.3530 kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Asterisk adalah sebuah aplikasi Private Branch Exchange (PBx) yang

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Asterisk adalah sebuah aplikasi Private Branch Exchange (PBx) yang 17 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Asterisk Asterisk adalah sebuah aplikasi Private Branch Exchange (PBx) yang digunakan untuk menghubungkan user dengan user lainnya atau dengan penyedia jasa telekomunikasi

Lebih terperinci

Jaringan Komputer - Jilid V

Jaringan Komputer - Jilid V Jaringan Komputer - Jilid V Transmission Control Protocol / Internet Protocol Rezar Muslim rezar@rezarmuslim.net .. the story continue.. ~ Network File System (NFS) : adalah protokol sistem file terdistribusi

Lebih terperinci

VoIP part 2. Oleh: Mike Yuliana

VoIP part 2. Oleh: Mike Yuliana VoIP part 2 Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS Topik Bagian-bagian TDM400P Konfigurasi IP PBX sip.conf extensions.conf zapata.conf zaptel.conf TDM 400P FXS Digium TDM400P adalah PCI card yang menyediakan FXS/FXO

Lebih terperinci

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM oleh: Prasaja Wikanta Saat ini TCP/IP secara de facto sudah menjadi standar jaringan telekomunikasi di dunia. Politeknik

Lebih terperinci

1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System

1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System Pengertian VoIP ( Voice over Internet Protocol ) Voice over Internet

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Perancangan Sistem

Gambar 3.1 Perancangan Sistem BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem monitoring yang terbagi menjadi dua bagian, sistem bagian pertama adalah objek yang akan dimonitor, sistem bagian kedua merupakan

Lebih terperinci

MANAUL KONFIGURASI SYNWAY SMG1004B-4O DENGAN BRIKERBOX

MANAUL KONFIGURASI SYNWAY SMG1004B-4O DENGAN BRIKERBOX MANAUL KONFIGURASI SYNWAY SMG1004B-4O DENGAN BRIKERBOX PT. Infotech Media Nusantara GD Atlantica Lantai 2, JL Kuningan Barat No 7 Jakarta Selatan, Indonesia 12710 Telepon : 021-52920234, Fax : 021-52920235

Lebih terperinci

Petunjuk Memulai Telepon Rakyat

Petunjuk Memulai Telepon Rakyat Petunjuk Memulai Telepon Rakyat revisi 2 Penulis Anton Raharja (antonrd@gmail.com) Asoka Wardhana (asoka.wardhana@gmail.com) Aziz Hardaya (aziz.hardaya@gmail.com) Yuliana Rahman (ryahman@gmail.com) 1 Daftar

Lebih terperinci

PERCOBAAN 6. KONFIGURASI SERVER VoIP - LOKAL

PERCOBAAN 6. KONFIGURASI SERVER VoIP - LOKAL PERCOBAAN 6 KONFIGURASI SERVER VoIP - LOKAL 6.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mengerti konsep dasar VoIP Melakukan instalasi server VoIP menggunakan Asterisk

Lebih terperinci

Setting local IP address dan subnet mask dari VoIP Gateway tersebut. Berikut adalah cara mengkonfigurasi modem ADSL:

Setting local IP address dan subnet mask dari VoIP Gateway tersebut. Berikut adalah cara mengkonfigurasi modem ADSL: 113 Masukkan username dan password Gambar 4.45 Konfigurasi VoIP Gateway 3 Setting service DHCP untuk membagikan IP ke komputer yang terkoneksi ke port LAN VoIP Gateway Setting local IP address dan subnet

Lebih terperinci

3. 3 Application Layer Protocols and Services Examples

3. 3 Application Layer Protocols and Services Examples NAMA KELOMPOK : RENDY PRATAMA P. 113140707111006 PANJI SATRIA S. 113140707111017 3. 3 Application Layer Protocols and Services Examples Application Layer, Layer tujuh, adalah lapisan paling atas baik di

Lebih terperinci

BAB 4. Implementasi Protokol BGP & OSPF Untuk Failover

BAB 4. Implementasi Protokol BGP & OSPF Untuk Failover BAB 4 Implementasi Protokol BGP & OSPF Untuk Failover 4.1 Implementasi Network Pada tahap implementasi, akan digunakan 2 protokol routing yang berbeda yaitu BGP dan OSPF tetapi pada topologi network yang

Lebih terperinci

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta JURNAL INTEGRASI Vol. 5, No. 1, 2013, 79-84 ISSN: 2085-3858 Article History Received February, 2013 Accepted March, 2013 INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

SJphone untuk VoIP Rakyat PENDAHULUAN

SJphone untuk VoIP Rakyat PENDAHULUAN SJphone untuk VoIP Rakyat PENDAHULUAN Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP sendiri

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM 09 NETWORK ADDRESS TRANSLATION DAN WIRELESS LAN

MODUL PRAKTIKUM 09 NETWORK ADDRESS TRANSLATION DAN WIRELESS LAN MODUL PRAKTIKUM 09 NETWORK ADDRESS TRANSLATION DAN WIRELESS LAN TUJUAN Setelah praktikum dilaksanakan, peserta praktikum diharapkan memiliki kemampuan 1. Melakukan konfigurasi NAT pada Linux Ubuntu 8.10

Lebih terperinci

Ringkasan. Kebijakan. Persiapan

Ringkasan. Kebijakan. Persiapan Ringkasan Hik-Connect adalah fitur baru yang diperkenalkan oleh Hikvision yang terintegrasi dengan fitur dynamic domain name service berikut dengan fitur alarm push notification. Yang memberikan kemudahan

Lebih terperinci

Bab III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Bab ini akan menguraikan proses analisis pembangunan VOIP sistem dan

Bab III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Bab ini akan menguraikan proses analisis pembangunan VOIP sistem dan Bab III ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menguraikan proses analisis pembangunan VOIP sistem dan perancangan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Analisis pengguna 2. Analisis kebutuhan sistem

Lebih terperinci

Instalasi Minimal Asterisk

Instalasi Minimal Asterisk Instalasi Minimal Asterisk Onno W. Purbo Bagi mereka yang ingin membuat sendiri sentral telepon Internet seperti yang di kembangkan oleh VoIP Rakyat di http://www.voiprakyat.or.id, maka berikut ini adalah

Lebih terperinci

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages Pendahuluan Tidak ada mekanisme untuk menjamin bahwa data yang dikirim melalui jaringan berhasil. Data mungkin gagal mencapai tujuan dengan berbagai macam

Lebih terperinci

Octtel VoIP Gateway SP4220

Octtel VoIP Gateway SP4220 Octtel VoIP Gateway SP4220 Web Browser Buka Internet Browser dan masukkan IP defaultnya 192.168.8.254 pada menu Address Bar (Kabel jaringan UTP dipasang pada Port LAN). Anda bisa menemukan IP Default port

Lebih terperinci

JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA

JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA TUGAS JARINGAN KOMPUTER Nama : Yonatan Riyadhi NIM : 09011181419009 Kelas : SK 5A Nama Dosen : Dr. Deris Stiawan M.T JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 CAPTURE DAN

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisis dan perancangan terhadap Fax Server, tahapan selanjutnya adalah implementasi dan pengujian. Pada tahapan implementasi terdapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi telah berdampak sangat luas dalam bisnis, dan gaya hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi telah berdampak sangat luas dalam bisnis, dan gaya hidup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi telah berdampak sangat luas dalam bisnis, dan gaya hidup manusia saat ini. Teknologi-teknologi baru di bidang ini terus bermunculan dengan konsep-konsep

Lebih terperinci

MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN. Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan

MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN. Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN PERSIAPAN AKADEMI KOMUNITAS SOLOK SELATAN PDD POLITEKNIK NEGERI PADANG 2014 Pengenalan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Network System PT Mandiri Inti Perkasa Pada skripsi ini akan dianalisa sebuah Network yang menggunakan jaringan VSAT SCPC dengan Bandwidth 64 kbps, digunakan untuk komunikasi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ADVANCED CALL DISTRIBUTIONS (ACD) PADA INBOUND CALLS BERBASIS VoIP

IMPLEMENTASI ADVANCED CALL DISTRIBUTIONS (ACD) PADA INBOUND CALLS BERBASIS VoIP IMPLEMENTASI ADVANCED CALL DISTRIBUTIONS (ACD) PADA INBOUND CALLS BERBASIS VoIP Khusnul Sholikah, Mike Yuliana,ST MT, Arifin, ST.MT Jurusan Teknik Telekomunkasi - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Program Program yang dibuat penulis bertujuan untuk menangkap paket-paket data yang penulis inginkan pada komputer di jaringan berbeda. Agar tujuan dari pembuatan

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP

Lebih terperinci

IP PBX Asterisk. Asterisk Fundamental I. Penulis: Anton Raharja Juli 2006 rev1 Agustus 2006 rev2

IP PBX Asterisk. Asterisk Fundamental I. Penulis: Anton Raharja Juli 2006 rev1 Agustus 2006 rev2 IP PBX Asterisk Asterisk Fundamental I Penulis: Anton Raharja anton@ngoprek.org Juli 2006 rev1 Agustus 2006 rev2 Daftar ISI Jaringan VoIP Komponen Dasar IP PBX Instalasi Asterisk Konfigurasi Asterisk Data

Lebih terperinci

Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X IMPLEMENTASI VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VoIP) IP PHONE SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PENGGANTI PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE (PABX ) (Studi Kasus Institut Teknologi Padang) Oleh: Indra Warman, S.Kom.,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SMART AGENT IP PBX PADA PERUSAHAAN KELAS SOHO

IMPLEMENTASI SMART AGENT IP PBX PADA PERUSAHAAN KELAS SOHO IMPLEMENASI SMAR AGEN IP PBX PADA PERUSAHAAN KELAS SOHO Luky Rochana 1,Prima Kristalina 1,Mike uliana 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut eknologi Sepuluh Nopember,Kampus IS,Surabaya 611

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK BILLING DAN IMPLEMENTASI VOICE OVER INTERNET PROTOCOL

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK BILLING DAN IMPLEMENTASI VOICE OVER INTERNET PROTOCOL RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK BILLING DAN IMPLEMENTASI VOICE OVER INTERNET PROTOCOL Honni Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

voip Di susun : Fariansyah Gunawan Nim : Semester : IV

voip Di susun : Fariansyah Gunawan Nim : Semester : IV voip MATA KULIAH : SISTEM TELEKOMUNIKASI Di susun Nama : Fariansyah Gunawan Nim : 10 313 000 Kelas : G Semester : IV KATA PENGANTAR Assalammualaikum Wr.Wb. Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini akan membahas secara rinci mengenai langkah-langkah yang dilakukan terhadap rancangan infrastruktur yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah proses implementasi

Lebih terperinci

Konfigurasi Dan Instalasi Jaringan( TCP/IP ) Di Windows Server 2003

Konfigurasi Dan Instalasi Jaringan( TCP/IP ) Di Windows Server 2003 Konfigurasi Dan Instalasi Jaringan( TCP/IP ) Di Windows Server 2003 Di sini saya akan mendeskripsikan prosedur untuk menginstal dan mengkonfigurasi TCP/IP Microsoft Windows Server 2003. Ikuti prosedur

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. B. Pengenalan Cisco Router

METODE PENELITIAN. B. Pengenalan Cisco Router PENDAHULUAN Di suatu instansi atau perusahaan pastinya banyak sekelompok orang yang menghendaki pengambilan data secara illegal ataupun perusakan jaringan pada perusahaan tertentu. Oleh karena itu dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 2. Pengantar VoIP. Voice over Internet Protocol (VoIP) merupakan teknologi transmisi data

BAB 2. Pengantar VoIP. Voice over Internet Protocol (VoIP) merupakan teknologi transmisi data BAB 2 Pengantar VoIP Voice over Internet Protocol (VoIP) merupakan teknologi transmisi data untuk melakukan komunikasi suara melalui jaringan TCP/IP seperti Internet ataupun jaringan packet-switched lainnya

Lebih terperinci

NETPHONE-KE1020A. 1. Tujuan : a. Dapat Melakukan installasi Netphone - KE1020A dengan IP Phone dan PC. b. Dapat mengoperasikan Netphone-KE1020A.

NETPHONE-KE1020A. 1. Tujuan : a. Dapat Melakukan installasi Netphone - KE1020A dengan IP Phone dan PC. b. Dapat mengoperasikan Netphone-KE1020A. NETPHONE-KE1020A 1. Tujuan : a. Dapat Melakukan installasi Netphone - KE1020A dengan IP Phone dan PC. b. Dapat mengoperasikan Netphone-KE1020A. 2. Alat yang digunakan : 1. PC/Laptop. 2. Perangkat Netphone-KE1020A.

Lebih terperinci

User Manual. VSP-5002 Series VoIP Gateway

User Manual. VSP-5002 Series VoIP Gateway User Manual VSP-5002 Series VoIP Gateway Hyper Terminal Sebelum masuk ke Hyper terminal, pastikan Antek VSP-5002 telah terpasang pada port WAN. Dan bukalah program Hyper Terminal. Klik menu Start Program

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang teori-teori pendukung yang diperlukan untuk mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Teori-teori yang dituliskan pada bab ini yaitu mengenai jaringan komputer,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP BAB I PENDAHULUAN A. Pengantar Tentang VOIP VoIP (Voice over Internet Protocol) adalah teknologi yang menjadikan media internet untuk bisa melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Sinyal

Lebih terperinci

Prosedur Menjalankan Program. Prosedur menjalankan program dijelaskan melalui tujuh bagian umum yaitu prosedur

Prosedur Menjalankan Program. Prosedur menjalankan program dijelaskan melalui tujuh bagian umum yaitu prosedur Prosedur Menjalankan Program Prosedur menjalankan program dijelaskan melalui tujuh bagian umum yaitu prosedur halaman Registrasi, menu Chat, menu Friends, dan menu Groups, menu Activity, halaman Help,

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 80 BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, solusi yang diberikan untuk menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi oleh PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi membawa perubahan yang sangat mendasar bagi dunia telekomunikasi. Dalam teknologi komunikasi, komunikasi suara

Lebih terperinci

BAB 4. PERANCANGAN. Gambar 4.1 Desain Alur Registrasi Sumber: (Hasil olah data Penulis)

BAB 4. PERANCANGAN. Gambar 4.1 Desain Alur Registrasi Sumber: (Hasil olah data Penulis) BAB 4. PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan, simulasi dan uji coba pertama bagimana fitur Tail End Hop Off (TEHO) pada Cisco IP Telephony mengoptimalisasi jaringan komputer yang

Lebih terperinci

Proses booting saat instalasi Endian firewall

Proses booting saat instalasi Endian firewall L1 LAMPIRAN Instalasi Endian Firewall. Pada server sistem operasi yang digunakan adalah Endian firewall yang merepukan distribusi berbasis Linux, yang berfungsi sebagai firewall dan proxy. Endian firewall

Lebih terperinci

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI JARINGAN Router NAT Dan DHCP Server OLEH : LUKMANUL HAKIM 1107008/2011 3F3,4 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Lebih terperinci

BAB 1 Arsitektur Layanan

BAB 1 Arsitektur Layanan BAB 1 Arsitektur Layanan E-Mail Dewasa ini E-Mail telah menjadi sarana komunikasi standar bagi para user komputer. Fasilitas yang 5 tahun lalu masih terbilang langka tersebut saat ini telah tersedia di

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN. melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony

BAB 4 PERANCANGAN. melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony BAB 4 PERANCANGAN 4.1 Persiapan awal Beberapa hal yang harus dilakukan sebagai persiapan awal sebelum melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony pada PT. XYZ ialah:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN - 1 - BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi, semua aplikasi akan berbasis Internet Protokol (IP). Berbagai cara digunakan untuk melewatkan layanan melalui

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : Materi Kompetensi Tahun Pelajaran 2011/2012. : Membangun PC Router dan Internet Gateway (edisi.1)

Mata Pelajaran : Materi Kompetensi Tahun Pelajaran 2011/2012. : Membangun PC Router dan Internet Gateway (edisi.1) Satuan Pendidikan : SMK Al-Muhtadin Depok Mata Pelajaran : Materi Kompetensi Tahun Pelajaran 2011/2012 Judul Kompetensi Sistem Operasi Program Keahlian Disusun Oleh E-Mail : Membangun PC Router dan Internet

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol

JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol Nama : Qonita Al afwa NIM : 09011281520103 Kelas : SK5C Dosen Pengampuh : Deris Stiawan, M.T., Ph.D. SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERCOBAAN 10 INTEGRASI VOIP SERVER DENGAN JARINGAN TELEPON ANALOG

PERCOBAAN 10 INTEGRASI VOIP SERVER DENGAN JARINGAN TELEPON ANALOG PERCOBAAN 10 INTEGRASI VOIP SERVER DENGAN JARINGAN TELEPON ANALOG 10.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mengenal konsep Interworking antara 2 jaringan berbeda Mengerti

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Topologi Jaringan Hotspot Perancangan arsitektur jaringan hotspot secara fisik dapat dilihat seperti Gambar 3.1. Gambar 3.1 Skema rancangan jaringan

Lebih terperinci

Cara instal dan konfigurasi FTP SERVER

Cara instal dan konfigurasi FTP SERVER Cara instal dan konfigurasi FTP SERVER Cara instal dan konfigurasi FTP SERVER di Linux UBUNTU SERVER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA E-Learning POLSRI Apa Itu FTP? FTP (File Transfer Protocol) adalah mekanisme

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dijelaskan tahapan implementasi dengan menjelaskan proses proses instalasi perangkat lunak penunjang VoIP, mulai dari instalasi VirtualBox berikut dengan

Lebih terperinci