BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang pemilihan topik, lokasi pengamatan, tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan, metode penyusunan, dan sistematika penulisan Tugas Akhir. 1.1 Latar Belakang Kemacetan kini telah erat kaitannya dengan Ibukota Jakarta. Kemacetan mengakibatkan sulitnya akses lalu lintas dari tempat satu ke tempat yang lainnya, terutama pada daerah Kampung Melayu ke daerah Tanah Abang dan daerah Antasari sampai ke daerah Blok M. Maka dari itu, Pemerintah Provinsi DKI membuat jalan layang non-tol pada kedua titik tersebut sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan. Jenis jalan layang non-tol ini menggunakan box girder sebagai struktur atasnya. Terdapat 2 metode pemasangan box girder, yaitu tipe box girder precast dan box girder cast in site. Namun, proyek pembangunan jalan layang non-tol ini justru kerap kali menambah kemacetan lalu lintas di sekitar proyek tersebut, terlebih lagi pada saat pekerjaan pemasangan box girder precast ke atas bentang. Untuk mengatasi kemacetan, pemasangan box girder pada Proyek Jalan Layang Non-Tol Kampung Melayu-Tanah Abang Paket Mas Mansyur pier 3U sampai pier 4U menggunakan metode cast in site, yaitu menggunakan alat traveller. Metode ini tidak menggunakan aktifitas bawah bentang. Letak pier 3U sampai pier 4U ini melintasi Jalan Jendral Sudirman yang merupakan jalan protokol dan akan terjadi kemacetan yang amat parah jika dilakukan penutupan arus lalu lintas pada jalan tersebut.

2

3 dipasang dengan cara diangkat dari bawah bentang ini akan mengganggu arus lalu lintas di bawah bentang sehingga saat akan melakukan erection box girder, arus lalu lintas di sekitar proyek harus ditutup. (Sumber : Dokumen Penulis Juli 2012) Gambar 1.2 Penutupan Lalu Lintas Pada Perempatan Jalan Puri Mutiara Untuk Pemasangan Segmen Box Girder Menurut Anton Sir dalam artikelnya di Poskota Online dikatakan bahwa Proyek Pembangunan Jalan Layang Non-Tol Antasari-Blok M yang dilakukan sejak awal Januari 2011 memang menciptakan berbagai persoalan di lapangan baik kemacetan, antrean kendaraan, hingga suara bising untuk warga yang berdomisili di kawasan tersebut. Walaupun molor dari waktu yang direncanakan penyelesainnya November 2012, terus dikebut. Pasalnya, hampir setiap hari kemacetan terjadi baik pagi maupun jam pulang kerja hingga malam hari. Online: 2012) Fungsi utama pembangunan JLNT tersebut adalah untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. Namun, pada kenyataannya kemacetan semakin bertambah pada titik jalan yang dilintasi pekerjaan proyek. Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka timbul pertanyaan apakah pembuatan box girder dengan metode launching gantry pada Poyek Pembangunan Jalan Layang Non-Tol Antasari-Blok

4 M Paket Pasar Cipete dari pier 1 sampai pier 5 merupakan metode yang terbaik apabila dilihat dari segi biaya dan waktu serta dari segi kenyamanan sosial di sekitar lokasi proyek. Oleh karena itu, pada Tugas Akhir ini akan dilakukan analisis perbandingan perencanaan metode kerja, waktu pelaksanaan, dan anggaran biaya pembuatan box girder dengan metode launching gantry dan traveller pada Proyek Pembangunan JLNT Antasari-Blok M Paket Pasar Cipete dari pier 1 sampai pier 5. Dengan metode pengecoran di tempat yaitu peluncuran setahap menggunakan alat traveller, diharapkan dapat mengatasi permasalahan pembangunan konstruksi dari segi waktu dan biaya serta kenyamanan sosial di sekitar lokasi proyek. 1.2 Lokasi Pengamatan Proyek Pembangunan JLNT Antasari-Blok M memiliki 5 paket pekerjaan, dan yang akan ditinjau adalah paket ke-1 yaitu Paket Pasar Cipete yang berada di STA sampai STA Pada Tugas Akhir ini akan ditinjau proyek JLNT dengan jenis single pier dari pier 1 sampai dengan pier 5, yang memiliki panjang 161,8 meter dengan lebar jalan layang 17 meter yang terbagi atas dua jalur. Proyek ini menggunakan metode launching gantry. Gambar 1.3 menunjukkan letak Proyek Pembangunan JLNT Antasari-Blok M Paket Pasar Cipete.

5

6 1.4 Ruang Lingkup Pembahasan Tugas Akhir ini memiliki ruang lingkup pembahasan yang meliputi : a. Perencanaan metode kerja pembuatan box girder dengan menggunakan alat gantry launcher dan traveller. b. Perencanaan jadwal pelaksanaan pembuatan box girder metode launching gantry dan traveller dengan metode CPM (Critical Path Method) dan PDM (Precedence Diagramming Method). c. Perencanaan anggaran biaya pembuatan box girder dengan metode launching gantry dan traveller. d. Menggunakan analisa harga satuan (AHS) Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta tahun Metodologi Metode penulisan ini berdasarkan atas: a. Observasi Lapangan Observasi lapangan digunakan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan analisa yang dibahas. b. Observasi Perpustakaan Melakukan obsevasi untuk mendapatkan acuan dari buku-buku referensi. c. Bimbingan dosen pembimbing Melakukan komunikasi dengan dosen pembimbing dengan membahas mengenai bahasan atau analisa yang dilakukan dalam tugas akhir agar mendapatkan petunjuk dalam pembuatan tugas akhir.

7 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini terdiri dari 5 bab, yaitu : BAB I PENDAHULUAN Membahas mengenai latar belakang, lokasi pengamatan, tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan, metode penyusunan dan sistematika penulisan Tugas Akhir. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Studi literatur yang berhubungan dengan kajian dalam topik Tugas Akhir ini. BAB III METODOLOGI Berisi tentang metodologi penyelesaian Tugas Akhir beserta pelaksanaannya. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Berisi analisis data, perhitungan-perhitungan dan perancangan, serta interpretasi dan pembahasan hasil perhitungan. BAB V PENUTUP Berisi kesimpulan dari seluruh analisis data dan pembahasan hasil perhitungan. Isi kesimpulan harus menjawab permasalahan dan tujuan yang telah ditetapkan dalam Tugas Akhir. Serta berisi saran-saran atau opini yang berkaitan dengan Tugas Akhir