ORGANIZATION CHANGE READINESS ASSESSMENT PADA PEJABAT STRUKTURAL SEKRETARIAT JENDERAL DPR RI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ORGANIZATION CHANGE READINESS ASSESSMENT PADA PEJABAT STRUKTURAL SEKRETARIAT JENDERAL DPR RI"

Transkripsi

1 LAPORAN ASESMEN PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM RANGKA REFORMASI BIROKRASI ORGANIZATION CHANGE READINESS ASSESSMENT PADA PEJABAT STRUKTURAL SEKRETARIAT JENDERAL DPR RI SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2 I. PENDAHULUAN Saat ini, seluruh instansi pemerintah diwajibkan untuk melaksanakan reformasi birokrasi. Agar pelaksanaan reformasi birokrasi dapat berjalan sesuai dengan agenda-agenda perubahan dan mencapai sasaran yang telah ditetapkan tentu diperlukan kesiapan dari seluruh elemen organisasi. Untuk melihat kesiapan organisasi dalam melaksanakan reformasi birokrasi terlebih dahulu perlu dilakukan asesmen terhadap kesiapan untuk melakukan (organization change readiness assessment). Guna memudahkan pelaksanaan asesmen, Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Manajemen Perubahan. Dalam peraturan tersebut, salah satunya telah disusun format penyusunan survei terhadap kesiapan organisasi dalam melaksanakan perubahan, dan format survei tersebut bisa digunakan oleh Kementerian/Lembaga dalam malaksanakan survei. Dalam prakteknya Sekretariat Jenderal DPR RI menyadari arti penting kesiapan organisasi untuk melaksanakan perubahan. Karena itu Sekretariat Jenderal DPR RI telah melaksanakan asesmen terhadap kesiapan organisasi dalam melaksanakan reformasi birokrasi. Adapun pelaksanaan survei tersebut dilakukan pada saat bersamaan dengan keluarnya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tesebut. Asesmen yang dilakukan oleh Sekretariat Jenderal DPR RI pada dasarnya tidak berbeda dengan panduan OCRA. Terdapat kesamaan yang dimaksudkan adalah: 1. Asesmen dilakukan terhadap pemangku kepentingan. Dalam hal ini survei yang dilakukan oleh Sekretariat Jenderal DPR RI ditujukan kepara para pejabat struktural. Alasan dipilihnya pejabat struktural dikarenakan mereka adalah pengelola unit organisasi sehingga kesiapan mereka akan sangat menentukan keberhasilan dalam menjalankan agenda perubahan. 2. Asesmen dilakukan terhadap kesiapan organisasi. Dalam hal ini kesiapan organisasi dilihat berdasarkan persepsi dari pejabat struktural terhadap keyakinan organisasi, cara kerja, komitmen dan profesionalitas organisasi. 3. Asesmen terhadap kesiapan manajemen perubahan. Dalam hal ini unsur yang digunakan untuk asesmen adalah perilaku organisasi yang dapat digunakan untuk mengelola perubahan agar tidak muncul gejala resistensi. Dalam hal ini survei yang dilakukan oleh Sekretariat Jenderal DPR RI adalah menilai tentang partisipasi, kepemimpinan dan pola komunikasi dalam perubahan. Kemudian sehubungan dengan keharusan melaksanakan OCRA oleh semua Kementerian/Lembaga, maka survei yang telah dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal DPR RI dapat dijadikan salah satu kelengkapan dokumen pendukung dalam area Manajemen Perubahan. 2

3 II. METODOLOGI A. Tujuan Secara umum asesmen bertujuan untuk melihat kesiapan organisasi Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dalam melaksanakan perubahan. Secara khusus bertujuan menilai dan menganalisis tentang kesiapan dalam menghadapi perubahan pada pejabat struktural, kesiapan organisasi dalam menghadapi perubahan, partisipasi dalam perubahan, kepemimpinan dalam perubahan dan pola komunikasi dalam perubahan. B. Tahapan Kegiatan Asesmen dilaksanakan di Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Keseluruhan tahapan kegiatan asesmen dilakukan dalam tujuh tahapan seperti yang dijelaskan dalam tabel 1. Tabel 1. Tahapan Asesmen No. Kegiatan Waktu 1. Penyusunan proposal Desember Penyusunan instrumen OCRA Desember Ujicoba instrumen OCRA Januari Pengumpulan data Februari Pengolahan data Maret-April Penyusunan laporan Mei - Juli Penyusunan laporan untuk Reformasi Birokrasi Januari-Februari 2012 C. Metode Asesmen Metode asesmen yang digunakan adalah survei dengan menyebarkan kuesioner kepada Pejabat Struktural Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. D. Sasaran Asesmen Survei dilakukan terhadap pejabat struktural dengan mengunakan sampel 125 pejabat eselon I, II, III dan IV. Jumlah sampel melebihi dari setengah jumlah pejabat struktural sehingga tingkat keterwakilannya sangat baik. Adapun metode dalam pengambilan sampel adalah random. 3

4 E. Instrumen Instrumen penilaian terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: pertama, kesiapan pejabat struktural dalam menghadapi perubahan; kedua, kesiapan organisasi dalam menghadapi perubahan; ketiga, kesiapan perilaku organisasi dalam menghadapi perubahan. 1. Instrumen Kesiapan Pejabat Struktural Untuk melihat sejauh mana tingkat kesiapan pejabat struktural dalam menghadapi reformasi birokrasi maka digunakan instrumen penilaian dalam bentuk butir-butir pertanyaan di mana jawabannya disusun berdasarkan skala likert dengan lima kategori dalam kontinum sebagai berikut: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Jawaban sangat setuju di beri nilai 5, setuju diberi nilai 4, netral diberi nilai 3, tidak setuju diberi nilai 2, dan sangat tidak setuju diberi nilai 1. Kisi-kisi instrumen kesiapan pejabat struktural dalam menghadapi perubahan disusun berdasarkan dua indikator yaitu pandangan terhadap perubahan dan kondisi psikologis terhadap perubahan seperti yang dijelaskan pada tabel 2. Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Kesiapan Pejabat Struktural Indikator Nomor Butir Pertanyaan Total Butir Pertanyaan Pandangan terhadap perubahan 1,2,3,4 4 Kondisi psikologis terhadap perubahan 5,6,7,8 4 Total butir pertanyaan 8 Sebelum analisis terlebih dahulu dilakukan uji validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengukuran validitas butir yang diperoleh di lapangan dilakukan dengan menggunakan korelasi Product Moment Pearson. Begitu juga instrumen terlebih dahulu dilakukan uji reliabilitas yang perhitungannya berdasarkan nilai korelasi (r) dengan rumus Alpha Cronbach. Perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan program software statistik SPSS 13. Berdasarkan hasil perhitungan untuk pertanyaan 1 sampai 8 yang akan digunakan untuk mengukur kesiapan pejabat struktural dalam menghadapi perubahan merupakan pertanyaan yang valid dan reliabel (lihat Lampiran 3 dan 4). 2. Instrumen Kesiapan Organisasi Untuk melihat sejauh mana tingkat kesiapan organisasi digunakan instrumen penilaian dalam bentuk butir-butir pertanyaan di mana jawaban disusun berdasarkan skala likert dengan lima kategori dalam kontinum sebagai berikut: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak 4

5 Setuju (STS). Jawaban sangat setuju di beri nilai 5, setuju diberi nilai 4, netral diberi nilai 3, tidak setuju diberi nilai 2, dan sangat tidak setuju diberi nilai 1. Kisikisi instrumen kesiapan organisasi dalam menghadapi perubahan disusun berdasarkan empat indikator seperti yang dijelaskan pada tabel 3. Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Kesiapan Organisasi Indikator Nomor Butir Pertanyaan Total Butir Pertanyaan Keyakinan keberhasilan 1 1 Cara kerja organisasi 2 1 Komitmen organisasi 3 1 Profesionalitas organisasi 4 1 Total butir pertanyaan 4 Sebelum analisis dilakukan maka terlebih dahulu dilakukan uji validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengukuran validitas butir yang diperoleh di lapangan dilakukan dengan menggunakan korelasi Product Moment Pearson. Begitu juga instrumen terlebuh dahulu dilakukan uji reliabilitas yang perhitungannya berdasarkan nilai korelasi (r) dengan rumus Alpha Cronbach. Perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan program software statistik SPSS 13. Berdasarkan hasil perhitungan untuk pertanyaan 1 sampai 4 yang akan digunakan untuk mengukur kesiapan organisasi dalam menghadapi perubahan merupakan pertanyaan yang valid dan reliabel (lihat Lampiran 3 dan 4). 3. Instrumen Kesiapan Perilaku Organisasi Untuk mengukur kesiapan perilaku organisasi dalam menghadapi perubahan digunakan instrumen penilaian dalam bentuk butir-butir pertanyaan di mana jawaban disusun berdasarkan skala likert dengan lima kategori dalam kontinum sebagai berikut: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Jawaban sangat setuju di beri skor 5, setuju diberi skor 4, netral diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2, dan sangat tidak setuju diberi skor 1. Kisi-kisi instrumen perilaku organisasi dalam menghadapi perubahan disusun berdasarkan tiga indikator seperti yang dijelaskan pada tabel 4. Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Kesiapan Organisasi Indikator Nomor Butir Pertanyaan Total Butir Pertanyaan Partisipasi dalam perubahan 1,2,3 3 Kepemimpinan dalam perubahan 4,5,6 3 Pola komunikasi dalam perubahan 7,8,9,10 4 Total Butir Pertanyaan 10 5

6 G. Tehnik Analisis Data Tehnik analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan analisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1. Analisis kesiapan pejabat struktural dalam menghadapi perubahan yang disusun secara kontinum berikut: 1) Skor 8-12 adalah sangat siap; 2) Skor adalah siap; 3) Skor adalah floating voter (netral); 4) Skor adalah tidak siap; 5) Skor adalah sangat tidak siap. Skor untuk masing-masing kontinum diperoleh melalui total jawaban dari masing-masing pertanyaan. 2. Analisis kesiapan organisasi dalam menghadapi perubahan yang disusun secara kontinum berikut: 1) Skor 4-7,5 adalah sangat siap; 2) Skor 7,6-10,5 adalah siap; 3) Skor 10,6-13,5 adalah floating voter (netral); 4) Skor 13,6-16,5 adalah tidak siap; 5) Skor 16,6-20 adalah sangat tidak siap. Skor untuk masing-masing kontinum diperoleh melalui total jawaban dari masing-masing pertanyaan. 3. Analisis terhadap perilaku organisasi dalam menghadapi perubahan yang disusun berdasarkan persentase dari total skor untuk masing-masing butir pertanyaan. 6

7 III. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengolahan data selanjutnya dianalis tentang kesiapan pejabat struktural dalam menghadapi perubahan atau melaksanakan reformasi birokrasi, kesiapan organisasi, dan kesiapan perilaku organisasi dalam mendukung perubahan. A. Kesiapan Pejabat Struktural Hal utama dalam menjalankan perubahan adalah adanya kesiapan untuk menjalankan perubahan. Untuk itu hal pertama yang perlu diketahui adalah bagaimana persepsi terhadap perlu tidaknya kesiapan dalam menjalankan perubahan. Berdasarkan hal tersebut, maka yang pertama sekali ditanyakan kepada responden adalah, Keberhasilan perubahan membutuhkan kesiapan untuk berubah. Dari semua responden, yang menjawab setuju adalah sebesar 83,2 persen (termasuk sangat setuju) bahwa keberhasilan perubahan membutuhkan kesiapan. Hanya 11,2 persen yang menjawab tidak perlu dan 5,6 persen ragu-ragu. Tabel 5. Arti Penting Kesiapan Perubahan No. Tingkat Kesiapan Jumlah % 1 Sangat Setuju 42 33,6 2 Setuju 62 49,6 3 Ragu-ragu 7 5,6 4 Tidak setuju 11 8,8 5 Sangat Tidak setuju 3 2,4 Kemudian pertanyaan berikutnya adalah apakah mereka siap dengan perubahan? Secara umum kesiapan dalam melaksanakan reformasi birokrasi yang dipresentasikan oleh pejabat struktural menunjukkan bahwa 55,2 persen adalah siap dengan perubahan (termasuk 2,4 yang sangat siap). Mereka yang berada pada floating voter artinya mereka cenderung netral atau belum memutuskan siap atau tidak dalam menghadapi perubahan adalah 30,4 persen. Sedangkan 14,4 persen mereka tidak siap dengan perubahan, dan tidak ada yang benar-benar tidak siap dengan perubahan. Dengan cukup besarnya besarnya presentase mereka yang berada pada kategori floating voter dan tidak siap maka pergerakan kesiapan dalam melaksanakan perubahan akan tergantung kepada bagaimana proses perubahan berjalan, baik dari sisi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, termasuk bagaimana pengelolaannya (manajemen perubahan). 7

8 Tabel 6. Kesiapan Pejabat Struktural Terhadap Perubahan No. Tingkat Kesiapan Jumlah % 1 Sangat Tidak Siap 0 0,0 2 Tidak Siap 18 14,4 3 Floating Voter 38 30,4 4 Siap 66 52,8 5 Sangat Siap 3 2,4 B. Kesiapan Organisasi Secara umum kesiapan organisasi dalam melaksanakan reformasi birokrasi yang dipresentasikan oleh persepsi pejabat struktural terhadap kesiapan organisasi menunjukkan bahwa 28,8 persen adalah floating voter artinya mereka cenderung netral atau belum melihat apakah organisasi siap atau tidak dalam menghadapi perubahan. Sedangkan 36,0 persen mereka yakin organisasi siap dengan perubahan, dan hanya 4 persen yang yakin kalau organisasi benar-benar siap dengan perubahan. Sedangkan 31,2 persen yakin organisasi tidak siap (termasuk sangat tidak siap dengan perubahan). Dengan besarnya presentase persepsi yang berada pada kategori floating voter dan tidak siap maka pergerakan kesiapan organisasi dalam melaksanakan perubahan akan tergantung kepada bagaimana proses perubahan berjalan, baik dari sisi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, termasuk bagaimana pengelolaannya (manajemen perubahan). Tabel 7. Kesiapan Organisasi Terhadap Perubahan No. Tingkat Kesiapan Jumlah % 1 Sangat Tidak Siap 8 6,4 2 Tidak Siap 45 24,8 3 Floating Voter 36 28,8 4 Siap 31 36,0 5 Sangat Siap 5 4,0 C. Kesiapan Perilaku Organisasi Secara khusus kesiapan perilaku organisasi dalam menghadapi reformasi birokrasi yang dipresentasikan oleh persepsi dari pejabat struktural adalah mlihat pada aspek partisipasi, kepemimpinan dan pola komunikasi dalam perubahan. 8

9 1. Partisipasi Untuk mendukung kesiapan perubahan dibutuhkan partisipasi dari semua elemen organisasi termasuk pejabat struktural. Pejabat struktural menjadi penting untuk terlibat dalam perubahan karena mereka termasuk dari pemangku kepentingan langsung dari perubahan. Sebagai pejabat struktural, mereka akan memimpin (mengelola) unit organisasi sesuai dengan kedudukannya dalam hirarki struktur organisasi. Karena itu berdasarkan pertanyaan, Partisipasi dalam proses perubahan merupakan keharusan bagi pengelola unit organisasi, maka 87,2 persen menyetujui (sangat setuju dan setuju) bahwa partisipasi merupakan keharusan bagi pejabat struktural. Tabel 8. Kesiapan Untuk Berpartisipasi No. Tingkat Kesiapan Jumlah % 1 Sangat Setuju 31 24,8 2 Setuju 78 62,4 3 Netral 7 5,6 4 Tidak Setuju 9 7,2 5 Sangat Tidak Setuju 0 0,0 Untuk menjalankan strategi partisipasi tentu memerlukan dukungan organisasi. Dalam hal ini, bagaimana organisasi mau dan terbuka untuk mendorong munculnya proses partisipasi dalam perubahan. Salah satu ukuran untuk melihat bagaimana organisasi mendukung atau tidak terhadap proses partisipasi adalah apakah iklim atau budaya organisasi mendukung terhadap proses perubahan. Selanjutnya untuk mengetahui sejauhmana iklim organisasi mendukung bagi terwujudnya partisipasi maka disusun pertanyaan, Iklim organisasi yang ada mendukung terhadap proses berpartisipasi. Berdasarkan jawaban dari responden maka 55,2 persen responden menyetujui (sangat setuju dan setuju) bahwa iklim organisasi mendukung untuk berpartisipasi. Tabel 9. Iklim Organisasi Dalam Mendukung Partisipasi No. Tingkat Kesiapan Jumlah % 1 Sangat Setuju 21 16,8 2 Setuju 48 38,4 3 Netral 34 27,2 4 Tidak Setuju 20 16,0 5 Sangat Tidak Setuju 2 1,6 Perubahan merupakan suatu proses sehingga dalam prakteknya akan terdapat tahapan-tahapan dalam melakukan perubahan. Karena itu partisipasi dalam perubahan akan berbeda dalam setiap proses perubahan, baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi. Untuk dapat berpartisipasi dalam 9

10 proses perubahan tersebut dibutuhkan kompetensi dalam setiap tahapan-tahapan tersebut dan kompetensi yang dibutuhkan tersebut umumnya berbeda-beda dalam setiap tahapannya. Karena itu untuk mengetahui bagaimana partisipasi yang dikaitkan dengan tahapan perubahan, maka disusun pertanyaan, Untuk dapat berpartisipasi dalam mendesain perubahan dibutuhkan kemampuan berpikir strategis. Berdasarkan jawaban responden, maka 88 persen menyetujui (sangat setuju dan setuju) bahwa partisipasi dalam mendesain perubahan membutuhkan kemampuan berpikir strategis. Tabel 10. Kemampuan Dalam Proses Partisipasi No. Tingkat Kesiapan Jumlah % 1 Sangat Setuju 33 26,4 2 Setuju 77 61,6 3 Netral 4 3,2 4 Tidak Setuju 11 8,8 5 Sangat Tidak Setuju 0 0,0 2. Kepemimpinan Seorang pemimpin penting dalam perubahan sehubungan dengan perannya dalam memimpin perubahan (leading on the change). Arti penting ini karena seorang pemimpin adalah seorang role model sekaligus pengelola perubahan. Begitu juga dalam konteks perubahan seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menjamin berhasilnya (mencapai tujuan dan sasaran agenda-agenda perubahan) dalam setiap tahapan perubahan. Kemudian untuk menjamin keberhasilan perubahan tentu dibutuhkan kompetensi dalam diri seorang pemimpin. Tabel 11. Kemampuan Pimpinan Mendesain Perubahan No. Tingkat Kesiapan Jumlah % 1 Sangat Setuju 34 27,2 2 Setuju 55 44,0 3 Netral 16 12,8 4 Tidak Setuju 15 12,0 5 Sangat Tidak Setuju 5 4,0 Keberadaan pemimpin sendiri dibutuhkan dalam setiap hirarki struktur organisasi. Untuk itu sebagai yang utama dalam tingkat tertinggi hirarki organisasi maka pimpinan pucuk perlu diketahui terlebih dahulu kepemimpinannya dalam perubahan. Pada bagian sebelumnya juga telah disinggung tentang perubahan yang dalam prakteknya akan terbagi dalam berbagai tahapan. Terkait dengan kemampuan pemimpin dalam perubahan dan dikaitkan dengan tahapan kegiatan 10

11 maka perlu diketahui kemampuan pemimpin dalam mendesain perubahan. Karena itu perlu disusun pertanyaan, Dalam mendesain perubahan, Sekretaris Jenderal memahami keterkaitan dengan banyak aspek. Berdasarkan jawaban dari responden, 71,2 persen menyetujui (sangat setuju dan setuju) bahwa Sekretaris Jenderal memiliki kemampuan dalam mendesain perubahan. Di atas telah disinggung tentang bagaimana kompetensi atau kemampuan dari pemimpin penting untuk diperhatikan dalam setiap tahapan perubahan. Jika sebelumnya dilihat kemampuan pemimpin dalam tahap perencanaan yaitu mendesain perubahan, maka perlu juga diketahui kemampuan pemimpin dalam menyampaikan agenda perubahan. Untuk mengetahui hal tersebut disusun pertanyaan, Dalam menyampaikan desain perubahan Sekretaris Jenderal menciptakan kesan yang mampu membangkitkan inspirasi. Berdasarkan jawaban dari semua responden maka 60,8 persen menyetujui (sangat setuju dan setuju) bahwa Sekretaris Jenderal memiliki kemampuan dalam menyampaikan agendaagenda perubahan. Tabel 12. Kemampuan Pimpinan Dalam Penyampaian Perubahan No. Tingkat Kesiapan Jumlah % 1 Sangat Setuju 29 23,2 2 Setuju 47 37,6 3 Netral 26 20,8 4 Tidak Setuju 17 13,6 5 Sangat Tidak Setuju 6 4,8 Di samping kemampuan pemimpin yang dibutuhkan dalam mengelola perubahan, hal yang sangat penting yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah bagaimana komitmen seorang pemimpin dalam menjalankan perubahan. Untuk itu perlu diketahui sejauhmana komitmen pemimpin dalam menjalankan perubahan. Secara teoritik banyak konsep tentang komitmen, tetapi dalam survei ini hanya melihat pada komitmen terhadap peraturan perundang-undangan. Berdasarkan pertanyaan, Dalam menjalankan perubahan, Sekretaris Jenderal berkomitmen untuk menaati peraturan perundang-undangan, maka 78,4 persen responden menyetujui (sangat setuju dan setuju) bahwa Sekretaris Jenderal memiliki komitmen dalam menjalankan peraturan perundang-undangan. Tabel 13. Komitmen Pimpinan Dalam Menjalankan Perubahan No. Tingkat Kesiapan Jumlah % 1 Sangat Setuju 38 30,4 2 Setuju 60 48,0 3 Netral 10 8,0 4 Tidak Setuju 16 12,8 5 Sangat Tidak Setuju 1 0,8 11

12 3. Pola Komunikasi Dalam menjalankan proses perubahan dibutuhkan pola komunikasi yang berbeda dibandingkan dengan sebelumnya. Perubahan pola ini penting karena perubahan mengandung sesuatu yang baru sehingga diperlukan cara-cara baru dalam mengelola organisasi, termasuk dalam mengelola komunikasi dalam organisasi. Untuk mengetahui itu, maka diajukan pertanyaan kepada responden tentang, Dalam proses perubahan, pola komunikasi mengalami perubahan. Berdasarkan jawaban dari semua responden, maka 72,4 persen menyetujui (sangat setuju dan setuju) bahwa pola komunikasi harus berubah. Tabel 14. Perubahan Pola Komunikasi No. Tingkat Kesiapan Jumlah % 1 Sangat Setuju 20 16,0 2 Setuju 73 58,4 3 Netral 19 15,2 4 Tidak Setuju 13 10,4 5 Sangat Tidak Setuju 0 0,0 Keterbukaan dalam menjalankan perubahan sangat penting. Keterbukaan atau tidak secara langsung dapat dilihat dari bagaimana informasi-informasi tersebut termuat dalam penyampaiannya. Untuk mengetahui sejauhmana responden menyakini keterbukaan dalam penyampaian informasi, maka diajukan pertanyaan tentang Saat ini, dalam mensosialisasikan perubahan organisasi memiliki agenda tertutup. Kemudian berdasarkan jawaban dari semua responden, maka 36,6 persen menyetujui (sangat setuju dan setuju) bahwa terdapat agenda tertutup dalam mensosialisasikan perubahan. Tabel 15. Keterbukaan Dalam Penyampaian Perubahan No. Tingkat Kesiapan Jumlah % 1 Sangat Setuju 14 11,2 2 Setuju 33 26,4 3 Netral 13 10,4 4 Tidak Setuju 46 36,8 5 Sangat Tidak Setuju 19 15,2 Komunikasi menjadi penting dalam mengelola perubahan. Karena itu dalam Peraturan Menpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Manajemen Perubahan diatur tentang strategi komunikasi. Arti penting komunikasi ini maka kemampuan komunikasi dari seorang partisipan dalam perubahan menjadi penting. Untuk mengetahui sejauhmana arti penting kemampuan komunikasi, maka disusun pertanyaan untuk responden, Untuk dapat berpartisipasi dalam mendesain perubahan dibutuhkan 12

13 kemampuan berkomunikasi. Berdasarkan jawaban dari semua responden, maka 79,2 persen menyetujui (sangat setuju dan setuju) bahwa dalam mendesain perubahan dibutuhkan kemampuan berkomunikasi. Tabel 16. Komunikasi Dalam Partisipasi No. Tingkat Kesiapan Jumlah % 1 Sangat Setuju 34 27,2 2 Setuju 65 52,0 3 Netral 16 12,8 4 Tidak Setuju 10 8,0 5 Sangat Tidak Setuju 0 0,0 Arti penting kemampuan komunikasi tidak hanya bagi partisipan tetapi yang sangat penting adalah kemampuan komunikasi dari seorang pemimpin. Terutama tanggungjawabnya dalam mengelola perubahan. Karena itu berdasarkan pertanyaan, Dalam menyampaikan desain perubahan Sekretaris Jenderal menciptakan kesan kuat akan keberhasilan perubahan, maka 66,4 persen responden menyetujui (sangat setuju dan setuju) bahwa komunikasi dari Sekretaris Jenderal mampu menciptakan kesan kuat akan keberhasilan perubahan. Tabel 17. Komunikasi Pimpinan No. Tingkat Kesiapan Jumlah % 1 Sangat Setuju 26 20,8 2 Setuju 57 45,6 3 Netral 22 17,6 4 Tidak Setuju 17 13,6 5 Sangat Tidak Setuju 3 2,4 13

14 IV. PENUTUP yaitu: Berdasarkan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan beberapa hal, 1. Dari 125 pejabat struktural yang disurvei hanya 0,4 persen yang sangat siap dalam menghadapi perubahan. Sementara itu sebagian besar atau 52,8 persen siap dengan perubahan. Kondisi ini menjadi titik awal yang baik untuk mengawali suatu perubahan karena mereka yang sangat siap dan siap dapat menjadi motor pengerak perubahan. 2. Dari total responden hanya 14,4 persen yang tidak siap, dan tidak ada satu pun yang sangat tidak siap. Persentase ini masih lebih kecil dibandingkan dengan mereka yang berada pada kategori siap. 3. Floating voter terhadap kesiapan perubahan merupakan terbesar yaitu 30,4 persen. Artinya sebagaian besar pejabat struktural belum jelas tentang kesiapannya dalam menghadapi perubahan. 4. Persoalan dengan besarnya presentase yang masuk kategori tidak jelas sikapnya dan tidak siap dalam menghadapi perubahan sangat mungkin muncul dikarenakan informasi tentang reformasi birokrasi belum sepenuhnya dipahami dengan baik. 5. Dengan besarnya presentase yang masuk kategori tidak jelas sikapnya dan tidak siap dalam menghadapi perubahan maka sosialisasi tentang perubahan menjadi sangat penting, terutama sosialisasi tentang manfaat jangka panjang bagi organisasi. Termasuk juga bagaimana sosialisasi tentang antisipasi dari dampak negatif dari perubahan. 6. Secara umum kesiapan organisasi dalam melaksanakan reformasi birokrasi yang dipresentasikan oleh persepsi pejabat struktural terhadap kesiapan organisasi menunjukkan bahwa 28,8 persen adalah floating voter artinya mereka cenderung netral atau belum melihat apakah organisasi siap atau tidak dalam menghadapi perubahan. Sedangkan 36,0 persen mereka yakin organisasi siap dengan perubahan, dan hanya 4 persen yang yakin kalau organisasi benar-benar siap dengan perubahan. Sedangkan 31,2 persen yakin organisasi tidak siap (termasuk sangat tidak siap dengan perubahan). 7. Dalam menghadapi perubahan peran partisipasi, kepemimpinan dan pola komunikasi dalam perubahan memiliki peran penting. Berdasarkan hal tersebut, maka: 1) Perlu menyusun desain perubahan yang dapat mendorong proses partisipasi. Desain partisipasi dapat dilakukan dalam tahapan proses perubahan termasuk bentuk partisipasinya. Partisipasi pada tahap awal perubahan yang sangat dibutuhkan adalah bagaimana partisipasi atau 14

15 keterlibatan pejabat struktural. Bentuk partisipasi sendiri dapat dilakukan secara formal dalam struktur pengorganisasian perubahan atau secara informal dalam penjaringan ide-ide atau masukan dalam perumusan manajemen perubahan. 2) Perlu mendesain pola komunikasi yang mampu mendukung terhadap pencapaian pemahaman perubahan dan mendorong kesiapan perubahan. Pola komunikasi termasuk didalamnya pengunaan media komunikasi seperti yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendaygunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Manajemen Perubahan, yaitu , web, intranet, memo, newsletter, rapat, dan diskusi. Di samping itu juga dapat dikembangkan bentuk komunikasi lainnya yang efisien, efektif dan tepat sasaran yaitu pemanfaatan agent of change. 3) Perlu mendesain pola pendidikan dan pelatihan yang mampu menciptakan peningkatan kompetensi pemimpin pada setiap jenjang hirarki organisasi yang sesuai tuntutan perubahan. Pendidikan dan pelatihan ini menjadi penting karena perubahan akan menghasilkan cara-cara baru dalam mengelola perubahan serta ada indikatorindikator perubahan yang harus dicapai terutama untuk kebutuhan pelaksanaan reformasi birokrasi dalam jangka pendek. Untuk memudahkan penyusunan strategi pendidikan dan pelatihan dapat memanfaatkan peta kompetensi pejabat yang sebelumnya diperoleh dari hasil asesmen yang pernah dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal DPR RI. 15

16 LAMPIRAN 16

17 LAMPIRAN 1 INSTRUMEN ASESMEN BAGIAN 1 No Pertanyaan Jawaban SS STS N TS STS 1 Saat ini, belum tepat melakukan perubahan. 2 Saat ini, perubahan dilakukan karena tekanan dari luar. 3 Dalam proses perubahan, peran individu menjadi kurang penting. 4 Saya merasa pesimis dengan keberhasilan perubahan. 5 Saya merasakan ketegangan ketika mendengar rencana perubahan. 6 Isu-isu perubahan menyita emosional. 7 Saya kecewa dengan adanya keharusan melakukan perubahan. 8 Saya kurang nyaman dalam menjalani setiap agenda perubahan. 17

18 INSTRUMEN ASESMEN BAGIAN 2 No Pertanyaan Jawaban SS STS N TS STS 1 Saat ini, organisasi ragu akan keberhasilan terhadap setiap tahapan proses perubahan. 2 Organisasi lambat dalam menjalankan agenda perubahan. 3 Komitmen organisasi diragukan dalam menjalankan agenda perubahan. 4 Profesionalitas organisasi kurang mendukung terhadap perubahan. 18

19 INSTRUMEN ASESMEN BAGIAN 3 No Pertanyaan Jawaban SS STS N TS STS 1 Partisipasi dalam proses perubahan merupakan keharusan bagi pengelola unit organisasi. 2 Iklim organisasi yang ada mendukung terhadap proses berpartisipasi 3 Untuk dapat berpartisipasi dalam mendesain perubahan dibutuhkan kemampuan berpikir strategis 4 Dalam mendesain perubahan, Sekretaris Jenderal memahami keterkaitan dengan banyak aspek. 5 Dalam menyampaikan desain perubahan Sekretaris Jenderal menciptakan kesan yang mampu membangkitkan inspirasi. 6 Dalam menjalankan perubahan, Sekretaris Jenderal berkomitmen untuk menaati peraturan perundang-undangan 7 Dalam proses perubahan, pola komunikasi mengalami perubahan 8 Saat ini, dalam mensosialisasikan perubahan organisasi memiliki agenda tertutup. 9 Untuk dapat berpartisipasi dalam mendesain perubahan dibutuhkan kemampuan berkomunikasi. 10 Dalam menyampaikan desain perubahan Sekretaris Jenderal menciptakan kesan kuat akan keberhasilan perubahan. 19

20 LAMPIRAN 2 DATA LAPANGAN BAGIAN 1 No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P

21

22 DATA LAPANGAN BAGIAN 2 No P1 P2 P3 P

23

24 DATA LAPANGAN BAGIAN 3 No P1 P2 P3 P 4 P5 P6 P7 P8 P9 P

25

26 LAMPIRAN 3 PENGUJIAN VALIDITAS INSTRUMEN Kriteria yang digunakan untuk menguji kesahihan adalah sebagai berikut: Jika rbutir>rtabel dengan alpha 0,05, maka butir dianggap valid (sahih). Jika rbutir rtabel dengan alpha 0,05, maka butir dalam instrumen dianggap tidak valid (tidak sahih). Berdasarkan kriteria tersebut di atas, maka ditetapkan sejumlah butir yang valid dan apabila ada butir yang tidak valid di-drop (tidak dipakai). Dalam tabel harga kritis r-tabel Product Moment diketahui 0,230 untuk n=125 dengan α=0,01 atau 0,176 untuk n=125 dengan α=0,05. Rumus r-pearson ditulis sebagai berikut: 26

27 BAGIAN 1 Perhitungan dilakukan dengan mengunakan SPSS 13 dan hasilnya sebagai berikut: P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 Total Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Correlations P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 Total 1,247**,478**,436**,394**,190*,436**,532**,705**,005,000,000,000,034,000,000, ,247** 1,172,291**,348**,259**,318**,270**,556**,005,055,001,000,004,000,002, ,478**,172 1,409**,394**,213*,372**,286**,638**,000,055,000,000,017,000,001, ,436**,291**,409** 1,572**,288**,492**,318**,728**,000,001,000,000,001,000,000, ,394**,348**,394**,572** 1,407**,455**,444**,758**,000,000,000,000,000,000,000, ,190*,259**,213*,288**,407** 1,379**,284**,552**,034,004,017,001,000,000,001, ,436**,318**,372**,492**,455**,379** 1,424**,718**,000,000,000,000,000,000,000, ,532**,270**,286**,318**,444**,284**,424** 1,652**,000,002,001,000,000,001,000, ,705**,556**,638**,728**,758**,552**,718**,652** 1,000,000,000,000,000,000,000, Berdasarkan tabel di atas, untuk instrumen dari 8 butir pertanyaan semuanya valid. 27

28 BAGIAN 2 Perhitungan dilakukan dengan mengunakan SPSS 13 dan hasilnya sebagai berikut: Correlations P1 P2 P3 P4 Total P1 Pearson Correlation 1,528**,314**,333**,730** Sig. (2-tailed),000,000,000,000 N P2 Pearson Correlation,528** 1,421**,508**,821** Sig. (2-tailed),000,000,000,000 N P3 Pearson Correlation,314**,421** 1,287**,700** Sig. (2-tailed),000,000,001,000 N P4 Pearson Correlation,333**,508**,287** 1,710** Sig. (2-tailed),000,000,001,000 N Total Pearson Correlation,730**,821**,700**,710** 1 Sig. (2-tailed),000,000,000,000 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan tabel di atas, untuk instrumen dari 4 butir pertanyaan semuanya valid. 28

29 LAMPIRAN 4 PENGUJIAN RELIABILITAS DATA LAPANGAN Penghitungan reliabilitas instrumen mengunakan rumus Cronbach Alpha sebagai berikut: BAGIAN 1 Penghitungan dilakukan dengan mengunakan SPSS 13 dengan hasil disajikan pada tabel di bawah ini. Cases Case Processing Summary Valid Excluded a Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. N % 0,0 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,816 8 Berdasarkan tabel di atas, pengujian instrumen dengan SPSS didasarkan hasil print output nilai Cronbach s Alpha adalah sebesar 0,816 sehingga lebih besar dari 0,60 maka instrumen reliabel. 29

30 BAGIAN 2 Penghitungan dilakukan dengan mengunakan SPSS 13 dengan hasil disajikan pada tabel di bawah ini. Cases Case Processing Summary Valid Excluded a Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. N % 0,0 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,722 4 Berdasarkan tabel di atas, pengujian instrumen dengan SPSS didasarkan hasil print output nilai Cronbach s Alpha adalah sebesar 0,722 sehingga lebih besar dari 0,60 maka instrumen reliabel. 30

Lampiran: 1 KUESIONER PENELITIAN

Lampiran: 1 KUESIONER PENELITIAN Lampiran: 1 KUESIONER PENELITIAN Responden yang terhormat, Guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, penulis melakukan penelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul Hubungan

Lebih terperinci

ITEM PERTANYAAN PENELITIAN

ITEM PERTANYAAN PENELITIAN LAMPIRAN I Contoh Kuesioner ITEM PERTANYAAN PENELITIAN Pernyataan berikut ini berkaitan dengan kinerja Bapak/Ibu sebagai pimpinan pembuat usulan Rencana Kegiatan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah

Lebih terperinci

Kuesioner. Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Aplikasi Intergrated Business. Solution (IBS) Pada PT. Citajaya Infinite System

Kuesioner. Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Aplikasi Intergrated Business. Solution (IBS) Pada PT. Citajaya Infinite System L1 Kuesioner Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Aplikasi Intergrated Business Solution (IBS) Pada PT. Citajaya Infinite System Sehubungan dengan pelaksanaan tugas skripsi yang bertopik penelitian sistem

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo, maka saya mohon kesediaan saudara/i untuk

KUESIONER PENELITIAN. (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo, maka saya mohon kesediaan saudara/i untuk KUESIONER PENELITIAN Responden Yang Terhormat, Dalam rangka penyusunan skripsi yang menjadi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo,

Lebih terperinci

Lampiran 1.1 Daftar Pertanyaan untuk mengukur variabel Efisiensi Proses Produksi (Y)

Lampiran 1.1 Daftar Pertanyaan untuk mengukur variabel Efisiensi Proses Produksi (Y) 103 Lampiran 1.1 Daftar Pertanyaan untuk mengukur variabel Efisiensi Proses Produksi (Y) No. Pertanyaan (beri tanda X) pada salah satu angka 1. Pengendalian persediaan bahan baku merupakan faktor yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA A. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Uji Validitas instrumen digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. kuesioner penelitian dengan judul Hubungan Pembagian Kerja dan. Pendelegasian Wewenang Karyawan Dengan Prestasi Kerja

KUESIONER PENELITIAN. kuesioner penelitian dengan judul Hubungan Pembagian Kerja dan. Pendelegasian Wewenang Karyawan Dengan Prestasi Kerja LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN a. Umum Responden yang terhormat, Bersama ni saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner penelitian dengan judul Hubungan Pembagian Kerja dan Pendelegasian

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG GAJAH MADA MEDAN

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG GAJAH MADA MEDAN KUESIONER PENGARUH STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG GAJAH MADA MEDAN Bersama ini saya memohon kesediaan saudara untuk mengisi daftar kuesioner yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Hasil Kuesioner. Public Relations. membantu anda dalam menentukan jenis cetakan yang akan anda pilih?

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Hasil Kuesioner. Public Relations. membantu anda dalam menentukan jenis cetakan yang akan anda pilih? 30 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Kuesioner Tabel 4.1 Hasil Kuesioner Public Relations Setujukah anda bahwa Public Relations PT. Uvindo Prima Cemerlang sangat membantu anda dalam menentukan jenis cetakan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL MEDAN

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL MEDAN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL MEDAN Responden yang terhormat, Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu

Lebih terperinci

Reliability Scale: Reliability Analysis

Reliability Scale: Reliability Analysis Reliability Scale: Reliability Analysis Case Processing Summary N % Cases Valid 30 100,0 Excluded( a) 0,0 Total 30 100,0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Diversifikasi Produk Keripik 888 Terhadap Keputuan Pembelian

DAFTAR LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Diversifikasi Produk Keripik 888 Terhadap Keputuan Pembelian Lampiran 1 : Kuesioner Pneleitian DAFTAR LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Diversifikasi Produk Keripik 888 Terhadap Keputuan Pembelian Studi Kasus Pada Konsumen Toko Kue Tivoli Medan Fair Responden

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan pendidikan etika dalam keluarga

V. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan pendidikan etika dalam keluarga V. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan pendidikan etika dalam keluarga

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR CABANG KEJAKSAAN NEGERI LUBUK PAKAM DI PANCUR BATU

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR CABANG KEJAKSAAN NEGERI LUBUK PAKAM DI PANCUR BATU Lampiran 1. Kuisioner Penelitian DAFTAR PERTANYAAN PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR CABANG KEJAKSAAN NEGERI LUBUK PAKAM DI PANCUR BATU PENGANTAR Guna menyusun tugas akhir dalam rangka

Lebih terperinci

Petunjuk Pengisian ( ) SS TS STS

Petunjuk Pengisian ( ) SS TS STS LAMPIRAN LAMPIRAN SKALA Nama : Kelas : Jenis Kelamin : Usia : Petunjuk Pengisian a. Isilah angket ini sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya b. Berilah tanda ( ) pada jawaban yang anda berikan c. Jawablah

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGARUH TINGKAT OKUPASI HOTEL DAN JUMLAH WISATAWAN TERHADAP PENERIMAAN SEKTOR PARIWISATA DI KABUPATEN SIMALUNGUN Kepada Yth : Wisatawan Objek Wisata

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PRASARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KOPERTIS WILAYAH I MEDAN

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PRASARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KOPERTIS WILAYAH I MEDAN Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PRASARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KOPERTIS WILAYAH I MEDAN Kepada Yth: Bapak / Ibu Responden

Lebih terperinci

Angket Penelitian. Nama : Jenis Kelamin : Usia : Pekerjaan : Petunjuk Pengisian

Angket Penelitian. Nama : Jenis Kelamin : Usia : Pekerjaan : Petunjuk Pengisian Angket Penelitian ama : Jenis Kelamin : Usia : Pekerjaan : Petunjuk Pengisian Dibawah ini terdapat beberapa pernyataan. Baca dan pahami baik-baik, disini tidak ada jawaban salah atau benar, anda hanya

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN DI PT SEMEN GRESIK (PERSERO) tbk.

ANGKET PENELITIAN DI PT SEMEN GRESIK (PERSERO) tbk. ANGKET PENELITIAN DI PT SEMEN GRESIK (PERSERO) tbk. A. Identitas Responden a. Usia :... Tahun b. Jenis Kelamin : Laki-laki \ Perempuan (*coret yang tidak perlu) c. Masa Kerja :... B. Petunjuk Pengisian

Lebih terperinci

Lampiran 1.Kuesioner Penelitian PENGARUH PERUBAHAN MEREK (REBRANDING) PRODUK LARUTAN PENYEGAR CAP KAKI TIGA MENJADI CAP BADAK

Lampiran 1.Kuesioner Penelitian PENGARUH PERUBAHAN MEREK (REBRANDING) PRODUK LARUTAN PENYEGAR CAP KAKI TIGA MENJADI CAP BADAK Lampiran 1.Kuesioner Penelitian PENGARUH PERUBAHAN MEREK (REBRANDING) PRODUK LARUTAN PENYEGAR CAP KAKI TIGA MENJADI CAP BADAK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN Dengan Hormat, Sehubungan dengan penulisan skripsi

Lebih terperinci

KUESIONER. Identitas Responden 1. Nama : 2. Fakultas : 3. Usia anda saat ini :. tahun 4. Lama Waktu Berpindah Merek :. (Hari/Minggu/Bulan/Tahun)

KUESIONER. Identitas Responden 1. Nama : 2. Fakultas : 3. Usia anda saat ini :. tahun 4. Lama Waktu Berpindah Merek :. (Hari/Minggu/Bulan/Tahun) Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian KUESIONER Saudara/saudari yang kami hormati, Saya mengucapkan terimakasih sebelumnya karena anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian dengan judul Analisis Pengaruh

Lebih terperinci

I. Profil Responden 1. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan. 2. Umur : a tahun c tahun b tahun d.

I. Profil Responden 1. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan. 2. Umur : a tahun c tahun b tahun d. LAMPIRAN I. Profil Responden 1. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 2. Umur : a. 15-18 tahun c. 22-25 tahun b. 19-22 tahun d. > 25 tahun 3. Penghasilan per bulan : a. Dibawah Rp. 1.000.000,00 b.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN KUESIONER ANALISIS PENGARUH BRAND LOYALTY, BRAND IMAGE DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN LIPSTIK MEREK WARDAH DI SWALAYAN SURYA PONOROGO Dengan Hormat, Dalam rangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah citra merek, variabel dependen adalah minat beli konsumen. X Y

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian. No. Question. No. Question : Tgl Wawancara

Kuesioner Penelitian. No. Question. No. Question : Tgl Wawancara Kuesioner Penelitian Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian J.CO Donuts & Coffee Chandra Bandar Lampung Responden Yth, Saya atas nama Maretha Prima Putri mahasiswi jurusan Administrasi Bisnis

Lebih terperinci

Berilah tanda checklist ( ) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan pendapat saya yang alami sebagai Pegawai.

Berilah tanda checklist ( ) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan pendapat saya yang alami sebagai Pegawai. Lampiran 1 Survey Awal Penelitian di BBLKI Medan Petunjuk Pengisian Berilah tanda checklist ( ) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan pendapat saya yang alami sebagai Pegawai. Pertanyaan

Lebih terperinci

Reliability. Scale: ALL VARIABLES. Case Processing Summary N %

Reliability. Scale: ALL VARIABLES. Case Processing Summary N % Reliability Scale: ALL VARIABLES Cases Case Processing Summary Valid Excluded a Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. N % 173 85.2 30 14.8 203 100.0 Reliability Statistics

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Gambar. Contoh iklan Vans dan Brand Endorsement yang dipakai. Gambar. Produk sepatu Vans dan Waffle Grip

LAMPIRAN 1. Gambar. Contoh iklan Vans dan Brand Endorsement yang dipakai. Gambar. Produk sepatu Vans dan Waffle Grip LAMPIRAN 1 Gambar. Contoh iklan Vans dan Brand Endorsement yang dipakai Gambar. Produk sepatu Vans dan Waffle Grip 62 LAMPIRAN 2 No Kuesioner KUESIONER PENELITIAN Responden yang terhormat, Saya Body Prakoso,

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN. Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN. Lampiran 1 Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN Anda diundang untuk berpartisipasi dalam penelitian berjudul "Hubungan Peran Orang Tua Terhadap Perilaku Menggosok Gigi Pada Anak Prasekolah di RA SUDIRMAN IV Kecamatan Ambarawa

Lebih terperinci

PENGANTAR DENGAN HORMAT,

PENGANTAR DENGAN HORMAT, LAMPIRAN LAMPIRAN 1 PENGANTAR DENGAN HORMAT, Perkenankan dengan ini, saya selaku mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga sedang mengadakan penelitian mengenai Hubungan Motivasi Belajar Dan Status

Lebih terperinci

P = x 100% = 1 = 0,8 Lampiran: 1 ANALISIS PERANAN GURU TERHADAP TINGKAT KUNJUNGAN SISWA DI PERPUSTAKAAN MADRASAH ALIYAH AL-HIDAYAH LEMOA KABUPATEN GOWA Dengan Hormat, Dalam rangka penulisan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Hal Lampiran : Permohonan Pengisian Kuisioner : Satu Berkas Assalamua laikum Wr.Wb Dalam rangka pemenuhan penyusunan Skripsi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

Petunjuk pengisian : berilah tanda (V) untuk jawaban saudara. : Sangat Tidak Setuju : Tidak Setuju : Setuju : Sangat Setuju No Pernyataan SS S TS STS

Petunjuk pengisian : berilah tanda (V) untuk jawaban saudara. : Sangat Tidak Setuju : Tidak Setuju : Setuju : Sangat Setuju No Pernyataan SS S TS STS 41 Lampiran 1. Kuesioner komunikasi Nama : NIM : Angkatan : KUESIONER KOMUNIKASI Petunjuk pengisian : berilah tanda (V) untuk jawaban saudara Keterangan : STS TS S SS : Sangat Tidak Setuju : Tidak Setuju

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Eksperimen ini dilaksanakan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan komunikasi interpersonal melalui

Lebih terperinci

LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN

LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN 56 LAMPIRAN 56 57 LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN A-1 SKALA PENELITIAN KEMANDIRIAN BELAJAR ANAK PANTI ASUHAN A-2 SKALA PENELITIAN POLA ASUH PERMISIF PENGASUH PANTI ASUHAN 57 58 A-1 SKALA PENELITIAN KEMANDIRIAN

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGELOLAAN KEARSIPAN DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN dan KEBUDAYAAN KABUPATEN TAPANULI UTARA

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGELOLAAN KEARSIPAN DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN dan KEBUDAYAAN KABUPATEN TAPANULI UTARA LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGELOLAAN KEARSIPAN DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN dan KEBUDAYAAN KABUPATEN TAPANULI UTARA PETUNJUK PENGISIAN 1. Mohon untuk kesediaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. ketersediaan waktunya untuk mengisi kuesioner ini.

LAMPIRAN. ketersediaan waktunya untuk mengisi kuesioner ini. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Responden yang terhormat, Saya Widhi Raditya, mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Soegijapranata Semarang. Dalam rangka penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1 Kuesioner tahap I (Uji Coba) Kuesioner tahap I ini dibagikan kepada 30 responden. Hasil kuesioner yang didapat terhadap penilaian terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Karena dalam pengolahan data peneliti menggunakan perhitungan statistik yang telah baku dan menampilkan

Lebih terperinci

Bapak/Ibu untuk dapat membantu penelitian saya dengan mengisi kuesioner. Disiplin Kerja terhadap Efektivitas Kerja Karyawan pada Pabrik Pupuk PT.

Bapak/Ibu untuk dapat membantu penelitian saya dengan mengisi kuesioner. Disiplin Kerja terhadap Efektivitas Kerja Karyawan pada Pabrik Pupuk PT. LAMPIRAN 1 Assalamu alaikum Wr. Wb. Yang Terhormat Bapak/Ibu karyawan pabrik pupuk PT. Agrofarm Nusa Raya, Dalam rangka menyelesaikan studi di Fakultas ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian

LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian LAMPIRAN 1 Kuesioner Penelitian No. Responden... STIE PERBANAS SURABAYA Survei Ekuitas Merek Coklat SilverQueen di Surabaya Tahun 2014-2015 PENGANTAR Dalam rangka mengkaji dan mempelajari penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional yang melihat hubungan antara satu atau beberapa ubahan dengan satu atau

Lebih terperinci

KUISIONER. Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Rumah Makan Joglo Manis Ponorogo).

KUISIONER. Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Rumah Makan Joglo Manis Ponorogo). LAMPIRAN Lampran 1 KUISIONER Dengan hormat, Saya mahasiswi Universitas Muhammadiyah Ponorogo sedang mengerjakan penyusunan skripsi yang berjudul Analisis Dampak Pemberian Kompensasi Tidak Langsung Terhadap

Lebih terperinci

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta penelitian yang berjudul : PENGARUH KUALITAS MAKANAN, KUALITAS PELAYANAN DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta penelitian yang berjudul : PENGARUH KUALITAS MAKANAN, KUALITAS PELAYANAN DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP LAMPIRAN I KUESIONER Dengan hormat. Perkenalkan nama saya Ridwan Heriyanto. Mahasiswa Program Studi Manajemen dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang sedang melakukan penelitian yang berjudul

Lebih terperinci

Lampiran 1. Analisis Data Penelitian

Lampiran 1. Analisis Data Penelitian Daftar Lampiran Lampiran 1. Analisis Data Penelitian Lampiran 2. Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen Lampiran 3. Expert Judgement Instrumen Lampiran 4. Instrumen Penelitian Lampiran 5. Surat

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 1 Kuesioner Lampiran 1 Kuesioner KUESIONER PENELITIAN Karakteristik Responden a. Jenis kelamin 1. Laki-laki 2. wanita b. Pendidikan 1. SMA 2. D3/S1 3. S2/S3 c. Pekerjaan 1. Pelajar/Mahasiswa 2. PNS 3. Swasta 4. Guru/Dosen

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner

LAMPIRAN 1. Kuesioner LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Kuesioner KUESIONER Assalamua alaikum Wr. Wb. dan salam sejahtera. Saya Novi Wijiastuti mahasiswi semester akhir Program Studi S1 Akuntansi Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang sedang

Lebih terperinci

2 jam 4 jam. 3 jam 5 jam. 5. Dari mana Anda mengetahui informasi mengenai produk Yamaha mio GT? Keluarga / relasi / teman

2 jam 4 jam. 3 jam 5 jam. 5. Dari mana Anda mengetahui informasi mengenai produk Yamaha mio GT? Keluarga / relasi / teman LAMPIRAN 1 KUESIONER Kuesioner 1 : Data Responden Petunjuk : Berilah tanda Checklist ( ) pada tempat yang telah disediakan 1. Jenis kelamin Pria wanita 2. Usia 20 tahun 21-23 tahun 24 tahun 3. Tingkat

Lebih terperinci

KUESIONER UJI COBA VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN

KUESIONER UJI COBA VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN L A M P I R A N 108 LAMPIRAN 1 109 110 KUESIONER UJI COBA VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN Responden Yang Terhormat, Dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Assalamu alaikum, Wr.Wb Dalam rangka akhir masa studi saya di Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Fakultas Ekonomi), setiap mahasiswa diwajibkan

Lebih terperinci

KUESIONER. Hormat saya, Andreas Ongkowidjojo

KUESIONER. Hormat saya, Andreas Ongkowidjojo KUESIONER Responden yth, Ditengah segala kesibukan Ibu/Bapak/Saudara, perkenankan saya memohon kesediaan Ibu/Bapak/Saudara untuk mengisi kuesioner ini. Adapun penelitian ini dilakukan untuk kepentingan

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN. Usia : a Tahun c. >34 Tahun. b Tahun. Pekerjaan : a. Wiraswasta c. Pegawai Swasta. b. Pegaawai Negeri d.

KUISIONER PENELITIAN. Usia : a Tahun c. >34 Tahun. b Tahun. Pekerjaan : a. Wiraswasta c. Pegawai Swasta. b. Pegaawai Negeri d. LAMPIRAN Lampiran 1 Kuisioner KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Jl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No.1 Bandar Lampung 35145

Lebih terperinci

POLA ASUH ORANG TUA SS S TS STS

POLA ASUH ORANG TUA SS S TS STS POLA ASUH ORANG TUA Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan tentang diri Anda sehari-hari. Tulislah: SS. bila Anda Sangat Setuju S. bila Anda Setuju TS. bila, Anda Tidak Setuju STS. bila Anda Sangat

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY PRODUK JILBAB MEREK RABBANI DENGAN MEREK ZOYA PADA KONSUMEN DI UNIVERSITAS

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY PRODUK JILBAB MEREK RABBANI DENGAN MEREK ZOYA PADA KONSUMEN DI UNIVERSITAS 112 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY PRODUK JILBAB MEREK RABBANI DENGAN MEREK ZOYA PADA KONSUMEN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO Yth. Saudari Responden Di tempat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan ini, penulis

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan ini, penulis BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan ini, penulis melakukan penelitian melalui penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PUSAT PEMPEK FLAMBOYANT Responden yth, Saya adalah Mahasiswa dari Politeknik Negeri Sriwijaya yang sedang mengadakan penelitian mengenai

Lebih terperinci

1. Nama :. 2. Usia : Jenis kelamin :...

1. Nama :. 2. Usia : Jenis kelamin :... DAFTAR PERNYATAAN Karakteristik Responden (identitas anda ini hanya untuk data penelitian bukan untuk disebarluaskan, sehingga data anda akan dijamin kerahasiaannya) 1. Nama :. 2. Usia :... 3. Jenis kelamin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

Lainnya 5. Pekerjaan : Pelajar/mahasiswa TNI/POLRI Pegawai Swasta

Lainnya 5. Pekerjaan : Pelajar/mahasiswa TNI/POLRI Pegawai Swasta LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Saya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo sedang mengerjakan penyusunan skripsi yang berjudul, analisis perbedaan kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen pada pengguna

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akademi wiraswasta dewantara yang berdiri pada Universitas Mercu Buana

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akademi wiraswasta dewantara yang berdiri pada Universitas Mercu Buana 69 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Universitas Mercu Buana (UMB) merupakan pengembangan dari akademi wiraswasta dewantara yang berdiri pada 1981. Universitas Mercu Buana berdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1.Penyampaian pesan moral alur episode Sinetron Si Miskin dan Si

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1.Penyampaian pesan moral alur episode Sinetron Si Miskin dan Si BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Responden dalam penelitian adalah Warga Kemang Pratama 2. Jumlah keseluruhan ada 84 orang.dan mengurangi jumlah responden dengan sekitar enam puluhan.

Lebih terperinci

Kami memahami sepenuhnya bahwa waktu Bapak/Ibu/Sdr/i sangat terbatas dan

Kami memahami sepenuhnya bahwa waktu Bapak/Ibu/Sdr/i sangat terbatas dan LAMPIRAN 1 Kuesioner Analisis Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Kantor Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat Kepada Yth, Bapak/Ibu/Sdr/i Responden

Lebih terperinci

Kuesioner berdasarkan kepemimpinan periode yang lalu. No. Pernyataan Setuju Tidak Setuju

Kuesioner berdasarkan kepemimpinan periode yang lalu. No. Pernyataan Setuju Tidak Setuju 68 Lampiran 1 : Kuesioner Pra Survei Analisis Perbedaaan Kepuasan Kerja Karyawan Ditinjau Dari Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional Pada PT. Fantasi Utama Nusantara Hillpark Sibolangit

Lebih terperinci

ANALISIS HARAPAN DAN PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS YAMAHA MIO PADA SISWA SMA NEGERI 2 MEDAN. Jenis Kelamin : a. pria b.

ANALISIS HARAPAN DAN PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS YAMAHA MIO PADA SISWA SMA NEGERI 2 MEDAN. Jenis Kelamin : a. pria b. Kuesioner ANALISIS HARAPAN DAN PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS YAMAHA MIO PADA SISWA SMA NEGERI 2 MEDAN No. Responden: I. Identitas Responden Nama : Umur : Jenis Kelamin : a. pria b. wanita Kelas

Lebih terperinci

SKALA KEMANFAATAN LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI. Nama : Umur : Jenis Kelamin : Kelas :

SKALA KEMANFAATAN LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI. Nama : Umur : Jenis Kelamin : Kelas : LAMPIRAN I SKALA KEMANFAATAN LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI Nama : Umur : Jenis Kelamin : Kelas : Petunjuk Pengisian 1. Bacalah Pengantar Anda diminta untuk mengisi angket ini dalam rangka kegiatan penulisan

Lebih terperinci

Kuesioner/Data Pertanyaan Bagi Nasabah PT Pegadaian (Persero) Cabang Lemabang Palembang Kepada responden yang terpilih Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/I dalam menjawab pertanyaan kuesioner ini

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN Pengaruh Kepemimpian dan Motivasi Kerja Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Madiun. Kepada, Yth. Bapak/ Ibu Pegawai Dinas

Lebih terperinci

LEMBAR KUESIONER. Pengaruh Celebrity Endorser dan Kualitas produk terhadap Minat Beli Produk

LEMBAR KUESIONER. Pengaruh Celebrity Endorser dan Kualitas produk terhadap Minat Beli Produk Lampiran 1.Kuesioner Penelitian LEMBAR KUESIONER Assalamu alaikum Wr. Wb. Sehubungan dengan adanya penelitian untuk tugas penyusunan skripsi, maka peneliti berusaha untuk mengumpulkan data dan informasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 56 BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan menyajikan metode yang dipergunakan dalam penelitian ini, dengan cakupan uraian meliputi pendekatan penelitian, jenis penelitian, teknik pengumpulan data, populasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat Keterangan Ijin Penelitian

LAMPIRAN 1. Surat Keterangan Ijin Penelitian 51 LAMPIRAN 1 Surat Keterangan Ijin Penelitian 52 LAMPIRAN 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 53 LAMPIRAN 3 Angket Penelitian ANGKET PENELITIAN Identitas Siswa Nama :... Pendidikan Orang

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN SKALA: EFIKASI DIRI. Reliability Statistics. Cronbach's

LAMPIRAN-LAMPIRAN SKALA: EFIKASI DIRI. Reliability Statistics. Cronbach's SKALA: EFIKASI DIRI LAMPIRAN-LAMPIRAN Case Processing Summary N % Cases Valid 33 100.0 Excluded a 0.0 Total 33 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Lebih terperinci

Tabel Jumlah Sampel Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Angkatan Adapun pembagian sampel dihitung sebagai berikut:

Tabel Jumlah Sampel Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Angkatan Adapun pembagian sampel dihitung sebagai berikut: Lampiran 1 Tabel Jumlah Sampel Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Angkatan 2012-2015 Jumlah mahasiswa aktif Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW angkatan 2012-2015 adalah 117 mahasiswa. Adapun pembagian sampel

Lebih terperinci

Angket Strategi Coping

Angket Strategi Coping Angket Strategi Coping PETUNJUK PENGISIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan, di sini anda di minta untuk memberikan respon atau jawaban yang sesuai dengan diri anda sendiri dengan memberikan tanda

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA SETELAH UJI COBA

LAMPIRAN A SKALA IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA SETELAH UJI COBA 63 LAMPIRAN A SKALA IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA SETELAH UJI COBA 64 Kuesioner Penelitian I. Data Responden Nama Responden : Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Usia Jabatan/bagian Lama Kerja :..

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dilakukan pada PNS BLUPPB mengenai pengaruh stres kerja terhadap

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dilakukan pada PNS BLUPPB mengenai pengaruh stres kerja terhadap BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan pada PNS BLUPPB mengenai pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. 4.1 Gambaran

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian Skripsi. Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Kerja Karyawan PDAM Tirta Tarum Kabupaten Karawang

Kuesioner Penelitian Skripsi. Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Kerja Karyawan PDAM Tirta Tarum Kabupaten Karawang Kuesioner Penelitian Skripsi Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Kerja Karyawan PDAM Tirta Tarum Kabupaten Karawang Kepada Yth, Bapak/ Ibu Pegawai PDAM Tirta Tarum Di tempat Dengan hormat, Saya

Lebih terperinci

kontrol adalah kelompok yang tidak melakukan aktivitas pembelajaran dengan menerapkan metode Simulasi, sedangkan kelompok kedua sebagai kelompok

kontrol adalah kelompok yang tidak melakukan aktivitas pembelajaran dengan menerapkan metode Simulasi, sedangkan kelompok kedua sebagai kelompok 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melaksanakan penelitian diperlukan sebuah metode agar penelitian berhasil secara maksimal. Metode penelitian adalah cara melaksanakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variable terikat (Y) : Kepuasan Kerja Karyawan. Variable bebas

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Kuesioner Penelitian Pengaruh Pemberdayaan Karyawan dan Kepercayaan Rekan SekerjaTerhadap Komitmen Organisasional Karyawan BLPU Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang Kepada

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Daftar Lampiran: 1. Kuesioner Penelitian. 2. Hasil Kuesioner Penelitian. 3. Uji Validitas. 4. Uji Reliabilitas

LAMPIRAN. Daftar Lampiran: 1. Kuesioner Penelitian. 2. Hasil Kuesioner Penelitian. 3. Uji Validitas. 4. Uji Reliabilitas LAMPIRA Daftar Lampiran: 1. Kuesioner Penelitian 2. Hasil Kuesioner Penelitian 3. Uji Validitas 4. Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian Kepada Yth: Bapak/Ibu/sdr/i Dengan hormat, saya Indriyanti dari

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN MENGENAI TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PT PANATRADE CARAKA, JAKARTA

KUESIONER PENELITIAN MENGENAI TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PT PANATRADE CARAKA, JAKARTA KUESIONER PENELITIAN MENGENAI TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PT PANATRADE CARAKA, JAKARTA Tanggal Pengisian : Lokasi Pengisian : IDENTITAS RESPONDEN Nama : Umur : Pekerjaan : Produk yang dipakai *)

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER

Lampiran 1 KUESIONER Lampiran 1 KUESIONER Dengan hormat, Bersama ini saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Deltri Mayuni NIM : 7101210003 Jurusan : Manajemen Agri Bisnis Adalah Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER. Hormat saya, Wibiesono Wijaya

LAMPIRAN 1 KUESIONER. Hormat saya, Wibiesono Wijaya LAMPIRAN 1 KUESIONER No:.. Sehubungan dengan pemenuhan persyaratan tugas akhir, saya selaku mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya dengan ini mengharapkan kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Jl. Prof. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35143 Bandar Lampung, 2012 Kepada

Lebih terperinci

: Sendiri Keluarga. Pendapatan : < >

: Sendiri Keluarga. Pendapatan : < > KUESIONER Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Wanita Muslim Untuk Berwirausaha (Studi Kasus di Desa Batursari Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak) Identitas Responden Mohon dengan hormat ketersediaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian tentang penerapan budaya keselamatan dan kesehatan kerja dilakukan di PT Adi Satria Abadi (Devisi Sarung Tangan Golf) Jl. Sidokerto,

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Terhadap Pengembangan Karir Individu pada PT. PRUDENTIAL, Jalan Adam Malik. 2. Jenis Kelamin : Laki - laki Wanita.

KUESIONER PENELITIAN. Terhadap Pengembangan Karir Individu pada PT. PRUDENTIAL, Jalan Adam Malik. 2. Jenis Kelamin : Laki - laki Wanita. Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Bersama dengan ini saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi daftar pernyataan atas penelitian tentang Pengaruh Kemampuan Wirausaha Terhadap Pengembangan Karir Individu

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 : KUESIONER PENELITIAN KUESIONER

LAMPIRAN 1 : KUESIONER PENELITIAN KUESIONER LAMPIRAN 1 : KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL, MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT UMUM POLRI BHAYANGKARA

Lebih terperinci

Skala Kontrol Diri. No. Pernyataan SS S TS STS. 1. Ketika saya sangat marah, saya akan bertindak hati-hati

Skala Kontrol Diri. No. Pernyataan SS S TS STS. 1. Ketika saya sangat marah, saya akan bertindak hati-hati LAMPIRAN Skala Kontrol Diri Petunjuk umum pengisian: 1. Bacalah setiap pernyataan dengan hati-hati sehingga dapat anda mengerti. 2. Harap mengisi seluruh pernyataan yang ada dalam skala dan pastikan tidak

Lebih terperinci

DAFTAR KUESIONER. Pernyataan yang ada dalam rangka penyusunan skripsi ini hanya semata-mata

DAFTAR KUESIONER. Pernyataan yang ada dalam rangka penyusunan skripsi ini hanya semata-mata DAFTAR KUESIONER Bapak/Ibu terhormat, Pernyataan yang ada dalam rangka penyusunan skripsi ini hanya semata-mata untuk data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul Pengaruh Perencanaan Karir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS LAYANAN, DAN KREATIFITAS PERIKLANAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS LAYANAN, DAN KREATIFITAS PERIKLANAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN KUESIONER Kepada Yth. Para Responden. Saya adalah mahasiswa dari Universitas Bina Nusantara yang sedang melakukan penelitian untuk penyelesaian tugas akhir saya yang berjudul ANALISIS PENGARUH KUALITAS

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA Lampiran 1 KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA PADA PT BPR MILALA MEDAN 1. Identitas Responden Nama : Umur : Tahun : Jenis Kelamin : Pekerjaan

Lebih terperinci

RELIABILITAS SKALA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL. Running I

RELIABILITAS SKALA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL. Running I RELIABILITAS SKALA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL Running I Case Processing Summary N % Cases Valid 30 100.0 Excluded a 0.0 Total 30 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi atau Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri se-kota Bandung pada tahun pelajaran 2012/2013. Subjek populasi atau sampel penelitian

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUISIONER PENELITIAN Dengan Hormat, Berkenaan dengan adanya penelitian dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul PENGARUH GAJI, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN KANTOR

Lebih terperinci

Kuesioner Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Tempe (Pada Pabrik Tempe H.M. YASIN Medan)

Kuesioner Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Tempe (Pada Pabrik Tempe H.M. YASIN Medan) LAMPIRAN 1 Kuesioner Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Tempe (Pada Pabrik Tempe H.M. YASIN Medan) No. Responden :... I. Identitas Responden Nama : Usia : Jenis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam rangka menghadapi tantangan persaingan yang semakin tinggi dan meningkat, setiap perusahaan berusaha untuk tetap bertahan dengan cara meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya. Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya. Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode yang sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan dikaji kebenarannya, penggunaan metode

Lebih terperinci