BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 3.1. Decision Support System Decision Support System (DSS) atau sistem pendukung keputusan adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, et al, 2001). DSS bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan Dari pengertian Sistem Pendukung Keputusan diatas maka dapat ditentukan enam karakteristik dan nilai guna (Turban, et al, 2001) antara lain : 1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada management by perception. 2. Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang proses pengambilan keputusan. 3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur dan tak struktur. 4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan. 5. Memiliki subsistem subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item.

2 7 6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen Tujuan Sistem Pendukung Keputusan Adapun tujuan sistem pendukung keputusan sebagai berikut (Turban, et al, 2001) : 1. Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur 2. Mendukung manajer dalam mengambil keputusan 3. Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan Dalam pemrosesannya, DSS dapat menggunakan bantuan dari sistem lain seperti Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll Komponen Sistem Pendukung Keputusan Secara umum Sistem Pendukung Keputusan dibangun oleh tiga komponen besar yaitu database Management, Model Base dan Software System / User Interface (Sprague, 1993). Komponen DSS dapat dilihat seperti Gambar 2.1 di bawah ini. Gambar 2.1 Komponen Decision Support System (Turban, et al, 2001 ) a. Database Management Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data yang merupakan suatu sistem pendukung keputusan dapat berasal dari luar maupun

3 8 dalam lingkungan. Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi. b. Model Base Merupakan suatu model yang merepresentasikan permasalahan kedalam format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk didalamnya tujuan dari permasalahan (objektif), komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya. Model Base memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan solusi alternatif. c. User Interface / Pengelolaan Dialog Terkadang disebut sebagai subsistem dialog, merupakan penggabungan antara dua komponen sebelumnya yaitu Database Management dan Model Base yang disatukan dalam komponen ketiga (user interface), setelah sebelumnya dipresentasikan dalam bentuk model yang dimengerti computer. User Interface menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukan dari pemakai kedalam Sistem Pendukung Keputusan Manfaat Sistem Pendukung Keputusan DSS dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan (Turban, et al, 2001). Manfaat yang dapat diambil dari DSS adalah : 1. DSS memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya. 2. DSS membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama barbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur. 3. DSS dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.

4 9 4. Walaupun suatu DSS mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya,karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan Naïve Bayes Thomas Bayes menemukan pendekatan penalaran statistik yang jauh lebih maju dibandingkan dengan pola pikir matematis tradisional pada saat itu (Kusumadewi, 2003). Fokus matematika pada saat itu adalah pada tingkah laku sampel dari populasi yang diketahui. Akan tetapi, Bayes mengemukakan ide untuk menentukan properti dari populasi berdasarkan sampel tersebut. Teori probabilitas bayes digunakan untuk menghitung probabilitas terjadinya suatu peristiwa berdasarkan pengaruh yang didapat dari pengujian. Probabilitas bayes menerangkan hubungan antara probabilitas terjadinya hipotesis H i dengan terdapat fakta (evidence) E telah terjadi dan probabilitas terjadinya evidence B dengan syarat hipotesis H i telah terjadi. Teorema ini didasarkan pada prinsip bahwa jika terdapat tambahan informasi atau evidence maka nilai probabilitas dapat diperbaiki, sehingga teorema ini bermanfaat untuk mengubah atau memperbaiki nilai kemungkinan yang ada menjadi lebih baik dengan didukung informasi atau evidence-evidence tambahan. Selanjutnya, teorema ini menjadi dasar dalam pengambilan keputusan modern (Sutojo, 2010). Formula Bayes dinyatakan dalam persamaan 2.1 : p( H E) p( E H) x p( H) p( E) (2.1) Dimana: p(h E) = Probabilitas hipotesis H terjadi jika diberikan evidence / bukti E terjadi. p(e H) = Probabilitas sebuah evidence E jika hipotesis H terjadi. p(h) = Probabilitas awal (priori) hipotesis H terjadi tanpa memandang

5 10 evidence apapun. p(e) = probabilitas evidence E tanpa memandang apapun. Bentuk teorema Bayes untuk evidence tunggal E dan hipotesis ganda H1, H2,..Hn adalah sebagai berikut : p( Hi E) p( E Hi) * p( Hi) n p( E H ) * p( K 1 k Hk ) (2.2) Dimana: P(H i E) = Probabilitas posterior bersyarat (Conditional Probability) suatu hipotesis H i terjadi jika diberikan evidence / bukti E terjadi. P(E H i ) = Probabilitas sebuah evidence E jika hipotesis H i terjadi. P(H i ) n = Probabilitas awal (priori) hipotesis H i terjadi tanpa memandang evidence apapun. = jumlah hipotesis yang terjadi Penyakit Ginjal Ginjal adalah salah satu organ tubuh yang berfungsi sebagai sistem ekskresi pada manusia yakni untuk mengeluarkan atau mengekskresikan zat zat sisa metabolisme tubuh dalam bentuk urin. Lama kelamaan fungsi ginjal tersebut dapat menurun dan akhirnya fungsi ginjal pun dapat terganggu (timbulnya penyakit ginjal), gangguan tersebut bisa di sebabkan oleh racun, infeksi atau obat obatan yang memiliki efek samping yang dapat merusak ginjal. Apabila ginjal tidak berfungsi sebagaimana mestinya maka sisa

6 11 metabolisme yang tidak di keluarkan tubuh akan menjadi racun bagi tubuh kita sendiri (Gray,M. 2008). Ada banyak penyakit ginjal yang menyerang manusia, namun dalam penelitian ini penyakit ginjal yang akan diteliti hanya beberapa penyakit saja. Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya Hidronefrosis Hidronefrosis merupakan suatu keadaan dimana terjadi pembesaran ginjal yang biasanya terjadi akibat tekanan dari aliran air kemih yang terhambat (Tauxe, et al, 1989). Hidronefrosis biasanya terjadi akibat adanya sumbatan pada saluran kemih, misalnya karena : Kelainan struktural Penekanan (misalnya oleh tumor atau jaringan fibrosa) Adanya batu, tumor, atau bekuan darah pada saluran kemih Penyempitan saluran kemih, misalnya akibat cedera, infeksi, atau terapi radiasi Kadang hidronefrosis terjadi selama kehamilan karena rahim yang membesar menyebabkan penekanan pada ureter. Perubahan hormonal akan memperburuk keadaan ini karena mengurangi kontraksi ureter yang normalnya mengalirkan air kemih ke kandung kemih. Gejala-gejala yang ada tergantung pada penyebab, lokasi, serta lama sumbatan. Jika sumbatan terjadi dengan cepat, bisa timbul nyeri hebat di daerah pinggang pada sisi ginjal yang terkena. Bisa ditemukan adanya darah dalam air kemih. Penderita juga bisa merasa mual, muntah, dan berkeringat.

7 12 Namun, jika sumbatan terjadi secara perlahan, maka mungkin tidak ditemukan adanya gejala atau hanya berupa nyeri tumpul di daerah pinggang. Misalnya, akibat tumor di rongga panggul. Pada sekitar 10% penderita, terdapat darah di dalam air kemih. Sering ditemukan infeksi saluran kemih, demam dan rasa nyeri di daerah kandung kemih atau ginjal. Jika tidak diatasi, maka pada akhirnya hidronefrosis akan menyebabkan kerusakan ginjal dan bisa terjadi gagal ginjal Gagal Ginjal Kronis Gagal Ginjal Kronis adalah kemunduran fungsi ginjal secara perlahan (dalam waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun) yang menyebabkan gangguan penyaringan zat sisa metabolik dari dalam darah (Sudoyo, et al, 2009). Banyak penyakit yang bisa menyebabkan kerusakan ginjal menetap. Gagal ginjal akut juga bisa menjadi kronis jika fungsi ginjal tidak pulih kembali setelah mendapatkan terapi. Oleh karena itu, segala sesuatu yang bisa menyebabkan gagal ginjal akut bisa menyebabkan gagal ginjal kronis. Berbagai penyakit dan kondisi yang sering kali menyebabkan gagal ginjal kronis : Diabetes melitus (kencing manis) Tekanan darah tinggi Penyakit atau gangguan ginjal, misalnya infeksi ginjal, penyakit ginjal polikistik Sumbatan saluran kemih untuk waktu lama, misalnya akibat pembesaran prostat, batu ginjal, atau kanker Kelainan autoimun, misalnya pada sistemik lupus eritematosus, dimana antibodi menyebabkan kerusakan pada ginjal Selain itu, ada faktor-faktor yang meningkatkan risiko terjadinya gagal ginjal kronis : Penyakit jantung

8 13 Merokok Kegemukan Kolesterol tinggi Riwayat keluarga dengan penyakit ginjal Berusia 65 tahun atau lebih Pada gagal ginjal kronis, gejala-gejalanya berkembang secara perlahan. Pada awalnya tidak ada gejala sama sekali, kelainan fungsi ginjal hanya dapat diketahui dari pemeriksaan laboratorium. Seiring dengan perkembangan penyakit, maka lama-lama zat sisa metabolic yang tertimbun di darah semakin banyak. Pada stadium ini, penderita menunjukkan gejalagejala seperti : Letih, mudah lelah, kurang siaga Penurunan nafsu makan, mual, muntah, rasa tidak enak di mulut Penurunan berat badan atau malnutrisi Mudah memar atau berdarah untuk waktu yang lebih lama Kelemahan otot, kram, nyeri Rasa seperti tertusuk jarum pada anggota gerak atau hilang rasa Kejang atau penurunan kesadaran, akibat gangguan di otak Sesak nafas Nyeri dada dan penurunan tekanan darah Gagal Ginjal Akut Gagal Ginjal Akut merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan kemampuan ginjal yang cepat dalam menyaring produk sisa metabolisme dari dalam darah (Sudoyo, et al, 2009). Jika ginjal berhenti bekerja, maka produk sisa, cairan, dan elektrolit akan

9 14 menumpuk di dalam tubuh. Kondisi ini akan menyebabkan berbagai gangguan yang bisa mengancam nyawa. Berkurangnya aliran darah ke ginjal perdarahan, dehidrasi atau, cedera fisik yg menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah Daya pompa jantung menurun (gagal jantung) Tekanan darah yg sangat rendah (syok) Kegagalan hati (sindroma hepatorenalis) Obat-obat yang menurunkan aliran darah ke ginjal Sumbatan aliran kemih sumbatan kandung kemih, misalnya akibat pembesaran prostat, penyempitan uretra, atau kanker kandung kemih Tumor yg menekan saluran kemih Batu di ureter atau kandung kemih Sumbatan di ginjal, misalnya akibat kristal atau batu Kerusakan ginjal karena penurunan suplai darah ke ginjal yang cukup lama hingga menyebabkan kerusakan ginjal Reaksi alergi, misalnya alergi terhadap antibiotik tertentu Zat toksik, misalnya obat-obatan, zat pewarna yang digunakan untuk pemeriksaan pencitraan, atau racun Gangguan yg mempengaruhi unit penyaringan ginjal (nefron), misalnya glomerulonefritis akut Infeksi berat yang luas di tubuh Gejala-gejala yang bisa ditemukan pada gagal ginjal akut yaitu berupa : Tertahannya cairan, yang mengakibatkan berat badan bertambah, pembengkakan, dan sesak nafas Produksi air kencing berkurang atau sama sekali tidak ada. Namun, beberapa orang dengan gagal ginjal akut masih tetap menghasilkan air kemih dalam jumlah normal

10 15 Gejala-gejala akibat penumpukan produk sisa metabolisme di dalam tubuh, seperti kelelahan, kemampuan untuk berkonsentrasi menurun, hilang nafsu makan, mual, dan gatal-gatal. Kejang Nyeri dada Diabetes Mellitus Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara adekuat (Sudoyo, et al, 2009). Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas. Insulin merupakan zat utama yang bertanggung jawab dalam mempertahankan kadargula darah. Diabetes terjadi jika tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup untuk mempertahankan kadar gula darah yang normal atau jika sel tidak memberikan respon yang tepat terhadap insulin. Penderita diabetes mellitus tipe I (diabetes yang tergantung kepada insulin) menghasilkan sedikit insulin atau sama sekali tidak menghasilkan insulin. Sebagian besar diabetes mellitus tipe I terjadi sebelum usia 30 tahun. Para ilmuwan percaya bahwa faktor lingkungan (seperti infeksi virus atau faktor gizi pada masa kanak-kanak atau dewasa awal) menyebabkan sistem kekebalan menghancurkan sel penghasil insulin di pankreas. Terjadinya hal ini dipengaruhi oleh adanya faktor genetik. Pada diabetes mellitus tipe II (diabetes yang tidak tergantung kepada insulin), pankreas tetap menghasilkan insulin, dengan jumlah yang terkadang lebih tinggi dari normal. Tetapi tubuh membentuk kekebalan terhadap efek insulin, sehingga terjadi kekurangan insulin relatif. Sekitar 90% penderita diabetes menderita diabetes tipe II. Faktor risiko untuk diabetes tipe II adalah obesitas % penderita diabetes tipe II mengalami obesitas. Diabetes tipe II juga cenderung bersifat diturunkan.

11 16 Penyebab diabetes lainnya adalah: Obat-obatan yang mempengaruhi pembentukan atau efek dari insulin, antara lain kortikosteroid dan furosemid Kehamilan (diabetes gestasional). Hormon - hormon yang dihasilkan saat kehamilan bisa membuat sel - sel tubuh menjadi resisten terhadap insulin. Gejala yang bisa ditemukan antara lain : Peningkatan frekuensi berkemih Haus yang berlebihan Penurunan berat badan, sehingga penderita seringkali merasa sangat lapar dan menjadi lebih banyak makan Rentan terkena infeksi Gejala lain, seperti pandangan kabur, mual, pusing, dan berkurangnya ketahanan saat olahraga Pielonefritis Pielonefritis adalah infeksi bakteri pada salah satu atau kedua ginjal (Tauxe, et al, 1989). Infeksi biasanya berasal dari daerah kelamin yang naik ke kandung kemih, misalnya oleh bakteri Escherichia coli. Infeksi juga bisa dibawa keginjal dari bagian tubuh lainnya melalui aliran darah. Berbagai keadaan yang bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi ginjal adalah kehamilan, kencing manis (diabetes), atau keadaan lain yang menyebabkan turunnya sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi. Gejala biasanya timbul secara tiba-tiba, antara lain berupa : Demam

12 17 Mual, muntah Nyeri punggung bagian bawah Sering berkemih Desakan untuk berkemih Rasa panas atau nyeri saat berkemih Adanya nanah atau darah pada air kemih Penyakit Ginjal Polikistik Penyakit ginjal polikistik merupakan suatu kelainan herediter yang menyebabkan terbentuknya kantong-kantong berisi cairan (kista) pada kedua ginjal (Gray, et al, 2008). Ginjal bertambah besar, tetapi memiliki lebih sedikit jaringan yang dapat berfungsi. Penyakit ginjal polikistik tidak terbatas pada ginjal, meskipun biasanya ginjal merupakan organ yang mengalami gangguan paling berat. Penyakit ini juga bisa menyebabkan terbentuknya kista pada hati dan bagian tubuh lainnya. Penyakit ginjal polikistik disebabkan oleh adanya kelainan genetik, sehingga penyakit ini diturunkan dalam keluarga (herediter). Pada kasus yang jarang, penyakit ini juga bisa terjadi akibat adanya mutasi genetik. Kelainan genetik ini menyebabkan terbentuknya kista - kista pada kedua ginjal. Kista semakin membesar seiring dengan bertambahnya usia, disertai dengan penurunan aliran darah ke ginjal dan terbentuknya jaringan parut pada ginjal. Selain itu, bisa terbentuk batu ginjal dan pada akhirnya bisa terjadi gagal ginjal. Kelainan genetik ini juga bisa menyebabkan terbentuknya kista di bagian tubuh lainnya, misalnya hati dan pankreas. Penyakit ginjal polikistik bentuk resesif yang mulai terjadi sejak masa kanak - kanak bisa menimbulkan gejala - gejala seperti pembesaran perut, akibat terbentuknya kista - kista

13 18 pada ginjal yang semakin membesar. Bayi baru lahir dengan penyakit yang berat bisa meninggal segera setelah dilahirkan, karena gagal ginjal bisa terjadi sejak masih dalam kandungan. Selain itu, bisa terjadi gangguan pada organ lain, seperti hati. Sekitar usia 5-10 tahun, penderita cenderung mengalami peningkatan tekanan darah pada pembuluh darah yang menghubungkan usus dengan hati (sistem portal). Dan pada akhirnya, bisa terjadi gagal ginjal dan gagal hati. Penyakit ginjal polikistik bentuk dominan yang lebih sering terjadi menyebabkan pembentukan kista pada ginjal secara perlahan. Penyakit biasanya baru mulai menimbulkan gejala saat awal atau pertengahan masa dewasa. Terkadang gejala-gejala yang ada sangat ringan, sehingga penderita hidup tanpa mengetahui bahwa dirinya memiliki penyakit tersebut. Gejala yang muncul bisa berupa : Rasa tidak nyaman atau nyeri pada perut atau sisi tubuh Adanya darah di dalam air kemih Sering berkemih Rasa nyeri kram yang hebat (kolik) akibat adanya batu ginjal Gejala-gejala lain akibat penurunan fungsi ginjal yang perlahan - lahan terjadi, misalnya kelelahan dan rasa mual. Infeksi saluran kemih berulang Tekanan darah tinggi, yang terjadi pada sedikitnya setengah penderita Kanker Ginjal Seperti organ tubuh lainnya, ginjal kadang bisa mengalami kanker. Pada orang dewasa, jenis kanker ginjal yang paling sering ditemukan adalah karsinoma sel ginjal (Gray, et al, 2008). Hampir semua kanker ginjal adalah karsinoma selginjal (renal cell carcinoma). Jenis kanker ginjal lainnya adalah tumor Wilms' yang terjadi pada anak - anak.

14 19 Dalam keadaan normal, sel - sel di dalam saluran kemih tumbuh dan membelah secara wajar. Tetapi kadang sel-sel mulai membelah diluar kendali dan menghasilkan sel-sel baru meskipun tubuh tidak memerlukannya. Penyebab mengapa sel - sel ginjal menjadi bersifat ganas tidak diketahui. Tetapi penelitian telah menemukan ada faktor - faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan resiko terjadinya kanker ginjal. Kanker ini paling sering terjadi pada usia tahun. Pria memiliki resiko 2 kali lebih besar dibandingkan wanita. Selain itu faktor resiko lainnya : Merokok Kegemukan Tekanan darah tinggi ( hipertensi ) Paparan terhadap bahan kimia toksik, seperti asbes, kadmium, penyamakan kulit, dan produk minyak tanah Dialisa Radiasi Penyakit Von Hippel-Lindau Adanya darah dalam air kemih Nyeri di antara pinggang dan tulang rusuk bagian belakang Demam Penurunan berat badan Adanya pembesaran atau benjolan di daerah perut Jumlah sel darah merah yang tinggi atau turun (anemia) Peningkatan kadar kalsium dalam darah, sehingga bisa timbul kelemahan, kelelahan, respon melambat, dan konstipasi Medullary Sponge Kidney

15 20 Medullary sponge kidney merupakan suatu penyakit yang jarang terjadi, dimana tubulus ginjal yang mengandung air kemih melebar dan terbentuk kista-kista kecil pada ginjal bagian dalam (medula), sehingga jaringan ginjal tampak seperti spons (Gray, et al, 2008). Penyebab pasti terjadinya medullary sponge kidney belum diketahui. Gangguan ini biasanya disebabkan oleh kelainan non-genetik yang terjadi saat masa perkembangan janin. Pada kasus yang lebih jarang, kelainan ini bisa diturunkan dalam keluarga (herediter). Penyakit medullary sponge kidney seringkali tidak menimbulkan gejala, tetapi orangorang dengan gangguan ini rentan untuk mengalami batu ginjal. Tanda awal penyakit biasanya berupa batu ginjal atau infeksi saluran kemih, dimana keduanya bisa menimbulkan gejala - gejala yang mirip, seperti : Rasa panas atau nyeri saat berkemih Nyeri di pinggang, perut bagian bawah, atau selangkangan Air kemih yang tampak keruh, berwarna gelap, atau mengandung darah Air kemih berbau busuk Demam dan menggigil Muntah Sindroma Nefrotik Sindroma Nefrotik adalah sekumpulan gejala - gejala yang terjadi akibat gangguan pada ginjal yang menyebabkan adanya protein dalam air kemih, menurunnya kadar albumin dalam darah, penimbunan garam dan air yang berlebihan, dan meningkatnya kadar lemak dalam darah (Tauxe, et al, 1989). Sindroma ini bisa terjadi pada segala usia. Pada anak-anak, paling sering terjadi pada usia antara 18 bulan sampai 4 tahun, dan lebih banyak menyerang anak laki-laki.

16 21 Sindroma nefrotik biasanya disebabkan oleh adanya kerusakan yang terjadi pada kelompokan pembuluh darah kecil pada ginjal, yang berfungsi untuk menyaring darah. Penyebab sindroma nefrotik yang paling sering pada anak-anak adalah minimal change disease, yang menyebabkan gangguan fungsi ginjal pada anak. Penyebab terjadinya gangguan ini belum bisa ditentukan. Selain itu, penyakit yang paling sering menyebabkan terjadinya sindroma nefrotik adalah diabetes mellitus, SLE (Systemic lupus erythematosus), dan infeksi virus tertentu (terutama hepatitis B, hepatitis C, atauhiv). Kegemukan (obesitas) juga meningkatkan risiko untuk terjadinya sindroma nefrotik. Penyakit lain yang juga mungkin menimbulkan sindroma nefrotik antara lain kanker (misalnya limfoma atau leukemia), infeksi protozoa (misalnyamalaria), pre-eklampsia, dan beberapa jenis glomerulonefritis. Selain itu, sindroma nefrotik juga bisa disebabkan oleh pemakaian obat-obat tertentu (misalnya NSAID, preparat emas, atau heroin) yangdisuntikkan ke pembuluh darah, atau alergi (misalnya terhadap gigitanserangga, serbuk sari, atau poison ivy). Beberapa jenis sindroma nefrotik juga bersifat diturunkan. Tanda dan gejala sindroma nefrotik yang bisa ditemukan berupa : Hilang nafsu makan Rasa tidak enak badan Gejala retensi cairan, misalnya berat badan bertambah, sesak nafas,dan pembengkakan, terutama di sekitar mata, pergelangan kaki dan kaki. Nyeri perut Air kemih berbusa Sindroma Nefritik Akut

17 22 Sindrom Nefritik Akut adalah suatu peradangan pada glomeruli yang menyebabkan adanya darah dan protein dalam air kemih dalam tingkatyang bervariasi (Gray, et al, 2008). Sindroma nefritik akut biasanya disebabkan oleh respon kekebalan tubuhyang dipicu oleh infeksi atau penyakit lainnya. Sindroma nefritik akut bisa timbul setelah adanya infeksi streptokokus, dimana glomeruli mengalami kerusakan akibat penimbunan antigen bakteri streptokokus yang mati dan antibodi yang menetralisirnya. Glomerulonefritis pasca streptokokus paling sering terjadi pada anak-anak yang berusia diatas 3 tahun dan orang dewasa muda. Sekitar 50% kasus terjadi pada usia diatas 50 tahun. Beberapa penyebab yang sering terjadi pada orang dewasa antara lain : Abses pada organ perut Hepatitis B atau C Vaskulitis atau endokarditis bakterialis Lupus nephritis Penyakit akibat virus, seperti mononukleosis atau mumps Sekitar 50% penderita tidak menunjukkan gejala. Jika ada, gejala yang pertama kali muncul biasanya berupa : Adanya darah dalam air kemih Berkurangnya volume air kemih Retensi cairan yang menyebabkan terjadinya pembengkakan, misalnya pada wajah, engan, tungkai, tangan, kaki, perut, atau bagian tubuh lainnya. Gejala-gejala lain yang bisa terjadi antara lain penglihatan kabur, batuk, penurunan kesadaran, nyeri sendi dan otot, rasa tidak enak badan,sakit kepala, dan sesak nafas Sindroma Nefritik Progresif

18 23 Sindroma Nefritik Progresif adalah suatu penyakit yang berkembang dengan sangat cepat dan jarang terjadi, dimana sebagian besar glomeruli mengalami kerusakan parsial sehingga terjadi gagal ginjal yang berat disertai adanya protein dan darah dalam air kemih (Gray, et al, 2008). Sekitar sepertiga kasus disebabkan oleh adanya reaksi kekebalan tubuh (antibodi) terhadap glomeruli, beberapa kasus disebabkan oleh endapan antibodi dan antigen yang terbentuk di bagian tubuh lainnya dan terbawa ke dalam ginjal, dan sisanya tidak diketahui penyebabnya. Pembentukan antibodi terhadap glomeruli tidak diketahui penyebabnya. Pembentukan antibodi ini mungkin berhubungan dengan infeksi virus atau penyakit autoimun (misalnya lupus eritematosus sistemik). Hidrokarbon (misalnya etilen glikol, karbon tetraklorid, kloroform dantoluen) juga bisa menyebabkan kerusakan pada glomeruli, tetapi tidak menyebabkan reaksi kekebalan atau pembentukan antibodi. Gejala-gejala penyakit biasanya tidak jelas, misalnya berupa kelelahan, lemas, demam, mual, muntah, hilang nafsu makan, nyeri sendi, dan nyeri pada perut. Beberapa penderita bisa mengalami adanya darah dalam air kemih. Sekitar 50% penderita mengalami pembengkakan jaringan dan riwayat penyakit seperti influenza dalam waktu 4 minggu sebelum onset gagal ginjal, biasanya diikuti oleh produksi air kemih yang sangat sedikit Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan sistem paakr. Penelitian yang pertama dilakukan mengacu pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rosiawati (2010) menggunakan metode pelacakan Forward Chaining dan Backward

19 24 Chaining. Kelemahan pada sistem pakar tersebut belum dilengkapi dengan metode ketidakpastian atau belum didukung oleh probabilitas hasil diagnosa yang diperoleh. Penelitian selanjutnya adalah penelitian Admaja (2012) dengan menggunakan metode Certainty Factor untuk menghitung nilai ketidakpastian. Dengan menggunakan metode certainty factor sistem mampu mendeteksi penyakit dengan baik dan hasilnya sama dengan masukan gejala fisik. Selanjutnya ada Hardika (2013) menggunakan naive bayes classifier untuk identifikasi hama dan penyakit tebu. Proses identifikasi hama dan penyakit tebu dilakukan dengan memasukkan fakta gejala dari serangan hama/penyakit tebu. Fakta gejala tersebut akan dilakukan perhitungan dengan metode Multinominal Naïve Bayes untuk mendapatkan nilai Probabilitas akhir pada setiap jenis hama / penyakit tebu. Jenis hama/penyakit tebu dengan nilai probabilitas tertinggi akan di ambil sebagai hasil Identifikasi sistem. Yuliadji, et al (2012) menerapkan metode naive bayes dalam aplikasi sistem pakar. Pada penelitian tersebut mencari nilai probabilitas dengan cara memprioritaskan gejala pertama yang dipilih user sehingga membuat kurang efektifnya proses kerja naive bayes. Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu No Peneliti (Tahun) Teknik Yang Digunakan Keterangan 1 Indrias Rosiawati (2010) Forward Chaining dan Backward Chaining Belum adanya metode ketidakpastian 2 Rama Tri Admaja (2012) Certainty Factor Mampu mendeteksi penyakit dengan baik dan hasilnya sama 3 Angga Hardika (2013) Multinominal Naive Bayes Mengitung nilai probabilitas berdasarkan kondisi prior 4 Ivan Eroka Yuliadji, et al (2012) Naive Bayes Menjadikan gejala yang pertama dipilih oleh user sebagai acuan pengambilan keputusan

Gagal Ginjal Kronis. 1. Apa itu Gagal Ginjal Kronis?

Gagal Ginjal Kronis. 1. Apa itu Gagal Ginjal Kronis? Gagal Ginjal Kronis Banyak penyakit ginjal yang tidak menunjukkan gejala atau tanda-tanda gangguan pada kesehatan. Gagal ginjal mengganggu fungsi normal dari organ-organ tubuh lainnya. Penyakit ini bisa

Lebih terperinci

Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai

Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai Gejala diabetes sering kali tidak terlihat secara jelas di awalnya. Kadang kita baru sadar atau terindikasi diabetes ketika sudah mengalami komplikasi diabetes.

Lebih terperinci

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut BAB XXI Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah Nyeri perut hebat yang mendadak Jenis nyeri perut Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut 460 Bab ini membahas berbagai jenis nyeri di perut bawah (di bawah

Lebih terperinci

Author : Liza Novita, S. Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Doctor s Files: (http://www.doctors-filez.

Author : Liza Novita, S. Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Doctor s Files: (http://www.doctors-filez. Author : Liza Novita, S. Ked Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau 2009 0 Doctor s Files: (http://www.doctors-filez.tk GLOMERULONEFRITIS AKUT DEFINISI Glomerulonefritis Akut (Glomerulonefritis

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang melandasi di dalam pembangunan sistem pakar yang penulis akan buat.

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang melandasi di dalam pembangunan sistem pakar yang penulis akan buat. BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang melandasi di dalam pembangunan sistem pakar yang penulis akan buat. 3.1. Sistem Pakar Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Seseorang dengan katarak akan melihat benda seperti tertutupi kabut, lensa mata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Seseorang dengan katarak akan melihat benda seperti tertutupi kabut, lensa mata II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Katarak Asal kata katarak dari bahasa Yunani cataracta yang berarti air terjun. Seseorang dengan katarak akan melihat benda seperti tertutupi kabut, lensa mata yang biasanya bening

Lebih terperinci

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu)

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu) 14 (polidipsia), banyak kencing (poliuria). Atau di singkat 3P dalam fase ini biasanya penderita menujukan berat badan yang terus naik, bertambah gemuk karena pada fase ini jumlah insulin masih mencukupi.

Lebih terperinci

Diabetes Mellitus DEFINISI PENYEBAB

Diabetes Mellitus DEFINISI PENYEBAB Diabetes Mellitus DEFINISI Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara memadai.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ginjal Ginjal merupakan organ ekskresi utama pada manusia. Ginjal mempunyai peran penting dalam mempertahankan kestabilan tubuh. Ginjal memiliki fungsi yaitu mempertahankan keseimbangan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING ISSN : 2338-4018 SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING Level Perdana (lev.earthmover@gmail.com) Didik Nugroho (didikhoho@gmail.com) Kustanto (Kus_sinus@yahoo.co.id)

Lebih terperinci

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya Apakah diabetes tipe 1 itu? Pada orang dengan diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat membuat insulin. Hormon ini penting membantu sel-sel tubuh mengubah

Lebih terperinci

Implementasi Metode Dempster Shafer Pada Sistem Pakar Untuk Diagnosa Jenis-jenis Penyakit Diabetes Melitus

Implementasi Metode Dempster Shafer Pada Sistem Pakar Untuk Diagnosa Jenis-jenis Penyakit Diabetes Melitus Implementasi Metode Dempster Shafer Pada Sistem Pakar Untuk Diagnosa Jenis-jenis Penyakit Diabetes Melitus Dewi Pratama Kurniawati Jurusan Teknik Informatika. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro,

Lebih terperinci

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS Materi 13 KEDARURATAN MEDIS Oleh : Agus Triyono, M.Kes Pengertian Kedaruratan medis adalah keadaan non trauma atau disebut juga kasus medis. Seseorang dengan kedarutan medis dapat juga terjadi cedera.

Lebih terperinci

Efek Diabetes Pada Sistem Ekskresi (Pembuangan)

Efek Diabetes Pada Sistem Ekskresi (Pembuangan) Efek Diabetes Pada Sistem Ekskresi (Pembuangan) Diabetes merupakan penyakit yang mempengaruhi kemampuan tubuh anda untuk memproduksi atau menggunakan insulin. Yaitu, hormon yang bekerja untuk mengubah

Lebih terperinci

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA A. GINJAL SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein, misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan

Lebih terperinci

PENYAKIT DEGENERATIF V I L D A A N A V E R I A S, M. G I Z I

PENYAKIT DEGENERATIF V I L D A A N A V E R I A S, M. G I Z I PENYAKIT DEGENERATIF V I L D A A N A V E R I A S, M. G I Z I EPIDEMIOLOGI WHO DEGENERATIF Puluhan juta ORANG DEATH DEFINISI Penyakit degeneratif penyakit yg timbul akibat kemunduran fungsi sel Penyakit

Lebih terperinci

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan PENGANTAR KESEHATAN DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY PENGANTAR Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan meningkatkan kesehatan, cara mencegah penyakit, cara menyembuhkan

Lebih terperinci

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Payudara Kanker payudara merupakan kanker yang paling umum diderita oleh para wanita di Hong Kong dan negara-negara lain di dunia. Setiap tahunnya, ada lebih dari 3.500 kasus kanker payudara baru

Lebih terperinci

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

Mengenal Penyakit Kelainan Darah Mengenal Penyakit Kelainan Darah Ilustrasi penyakit kelainan darah Anemia sel sabit merupakan penyakit kelainan darah yang serius. Disebut sel sabit karena bentuk sel darah merah menyerupai bulan sabit.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Pada manusia, fungsi ini sebagian besar dijalankan oleh ginjal (Brenner,

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Pada manusia, fungsi ini sebagian besar dijalankan oleh ginjal (Brenner, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mempertahankan volume, komposisi dan distribusi cairan tubuh merupakan fungsi esensial untuk kesejahteraan, yang berarti keselamatan dari seluruh makhluk hidup.

Lebih terperinci

Sistem Ekskresi Manusia

Sistem Ekskresi Manusia Sistem Ekskresi Manusia Sistem ekskresi merupakan sistem dalam tubuh kita yang berfungsi mengeluarkan zatzat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh dan zat yang keberadaannya dalam tubuh akan mengganggu

Lebih terperinci

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes type 2: apa artinya? Diabetes tipe 2 menyerang orang dari segala usia, dan dengan gejala-gejala awal tidak diketahui. Bahkan, sekitar satu dari tiga orang dengan

Lebih terperinci

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi) TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi) DEFINISI Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana

Lebih terperinci

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Prostat Kanker prostat merupakan tumor ganas yang paling umum ditemukan pada populasi pria di Amerika Serikat, dan juga merupakan kanker pembunuh ke-5 populasi pria di Hong Kong. Jumlah pasien telah

Lebih terperinci

HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah.

HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah. 1. Hipokalsemia HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA Hipokalsemia (kadar kalsium darah yang rendah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalsium di dalam darah kurang dari 8,8 mgr/dl darah. PENYEBAB Konsentrasi

Lebih terperinci

Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom?

Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom? Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom? Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom? Neuropati otonom Neuropati otonom mempengaruhi saraf otonom, yang mengendalikan kandung kemih,

Lebih terperinci

BAB XXIV. Kanker dan Tumor. Kanker. Masalah pada leher rahim. Masalah pada rahim. Masalah pada payudara. Masalah pada indung telur

BAB XXIV. Kanker dan Tumor. Kanker. Masalah pada leher rahim. Masalah pada rahim. Masalah pada payudara. Masalah pada indung telur BAB XXIV Kanker dan Tumor Kanker Masalah pada leher rahim Masalah pada rahim Masalah pada payudara Masalah pada indung telur Jenis kanker lain yang sering ditemukan Ketika kanker tidak dapat disembuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah masa keras seperti batu yang

BAB I PENDAHULUAN. di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah masa keras seperti batu yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batu ginjal adalah suatu keadaan terdapat satu atau lebih batu di dalam pelvis atau calyces ginjal atau di saluran kemih (Pratomo, 2007). Batu ginjal di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, serta kanker dan Diabetes Melitus

Lebih terperinci

MACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C)

MACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C) Nama : Ardian Nugraheni (23111307C) Nifariani (23111311C) MACAM-MACAM PENYAKIT A. Penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) 1) Pengertian Terjadinya penyakit demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue

Lebih terperinci

Manfaat Terapi Ozon Manfaat Terapi Ozon Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer diabetes, kanker, stroke, dll

Manfaat Terapi Ozon Manfaat Terapi Ozon Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer diabetes, kanker, stroke, dll Manfaat Terapi Ozon Sebagai Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer untuk berbagai penyakit. Penyakit yang banyak diderita seperti diabetes, kanker, stroke, dll. Keterangan Rinci tentang manfaat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Kehamilan Risiko Tinggi Kehamilan berisiko adalah kehamilan yang akan menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar, baik terhadap ibu maupun terhadap janin

Lebih terperinci

Penyakit pada Lansia. Gaya Hidup Aktif dan Proses Penuaan dr. Imas Damayanti, M.Kes FPOK-UPI

Penyakit pada Lansia. Gaya Hidup Aktif dan Proses Penuaan dr. Imas Damayanti, M.Kes FPOK-UPI Penyakit pada Lansia Gaya Hidup Aktif dan Proses Penuaan dr. Imas Damayanti, M.Kes FPOK-UPI Semua penyakit ada obatnya kecuali menjadi tua Patofisiologi Penyakit-penyakit yang Berhungan dengan Usia Lanjut

Lebih terperinci

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya Organ seksual pada wanita, seperti rahim, vagina, dan payudara, masing-masing mempunyai fungsi tersendiri. Kadangkala fungsi organ-organ tersebut

Lebih terperinci

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Serviks Kanker serviks merupakan penyakit yang umum ditemui di Hong Kong. Kanker ini menempati peringkat kesepuluh di antara kanker yang diderita oleh wanita dengan lebih dari 400 kasus baru setiap

Lebih terperinci

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Apakah kanker rahim itu? Kanker ini dimulai di rahim, organ-organ kembar yang memproduksi telur wanita dan sumber utama dari hormon estrogen dan progesteron

Lebih terperinci

Kanker Darah Pada Anak Wednesday, 06 November :54

Kanker Darah Pada Anak Wednesday, 06 November :54 Leukemia adalah kondisi sel-sel darah putih yang lebih banyak daripada sel darah merah tapi sel-sel darah putih ini bersifat abnormal. Leukemia terjadi karena proses pembentukan sel darahnya tidak normal.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2000, World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa dari statistik kematian didunia, 57 juta kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh penyakit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas Obesitas adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbun lemak yang melebihi 25 % dari berat tubuh, orang yang kelebihan berat badan biasanya karena kelebihan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK PENENTUAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK PENENTUAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK PENENTUAN CERTAINTY FACTOR Nurul Azka 1, Andi Farmadi 2, Dwi Kartini 3 123 Prodi Ilmu Komputer FMIPA ULM Jl. A. Yani Km 36 Banjarbaru,

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data mengenai jumlah serta tingkat penderita diabetes di Indonesia didapat dari beberapa website berita dan pengetahuan di media internet : - www.nationalgeographic.co.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jantung Koroner 1. Definisi Jantung Koroner Jantung koroner adalah suatu penyakit kelainan yang disebabkan oleh penyempitan atau penghambatan pembuluh arteri yang mengalirkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dalam penatalaksanaan sindrom gagal ginjal kronik (GGK) beberapa aspek yang harus diidentifikasi sebagai berikut:

PENDAHULUAN. Dalam penatalaksanaan sindrom gagal ginjal kronik (GGK) beberapa aspek yang harus diidentifikasi sebagai berikut: PENDAHULUAN Dalam penatalaksanaan sindrom gagal ginjal kronik (GGK) beberapa aspek yang harus diidentifikasi sebagai berikut: 1. Etiologi GGK yang dapat dikoreksi misal: - Tuberkulosis saluran kemih dan

Lebih terperinci

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tanya-Jawab seputar. Diabetes

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tanya-Jawab seputar. Diabetes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tanya-Jawab seputar Diabetes Diabetes adalah suatu kondisi di mana kadar gula (glukosa) dalam darah tinggi. Tubuh memproduksi insulin, suatu hormon yang dikeluarkan

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga 5 2.2. Cara Kerja Jantung Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol).

Lebih terperinci

Definisi Diabetes Melitus

Definisi Diabetes Melitus Definisi Diabetes Melitus Diabetes Melitus berasal dari kata diabetes yang berarti kencing dan melitus dalam bahasa latin yang berarti madu atau mel (Hartono, 1995). Penyakit ini merupakan penyakit menahun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Definisi Hipertensi Menurut WHO menetapkan bahwa tekanan darah seseorang adalah tinggi bila tekanan sistolik (sewaktu bilik jantung mengerut) melewati batas lebih

Lebih terperinci

BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI

BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI 1 BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI TUGAS I Disusun untuk memenuhi tugas praktikum brosing artikel dari internet HaloSehat.com Editor SHOBIBA TURROHMAH NIM: G0C015075 PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

DIABETES UNTUK AWAM. Desember 2012

DIABETES UNTUK AWAM. Desember 2012 DIABETES UNTUK AWAM Desember 2012 Apa itu Tubuh Manusia? Tubuh manusia seperti mesin yang komplex Glukosa adalah bahan bakar dari tubuh manusia Bagaimana tubuh kita menggunakan glukosa? Glukosa digunakan

Lebih terperinci

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009 BAB V KOLESTEROL TINGGI Kolesterol selalu menjadi topik perbincangan hangat mengingat jumlah penderitanya semakin tinggi di Indonesia. Kebiasaan dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia.

Lebih terperinci

Pembahasan Video :http:// :1935/testvod/_definst_/mp4:(21). 8 SMP BIOLOGI/4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA/BIO mp4/manifest.

Pembahasan Video :http:// :1935/testvod/_definst_/mp4:(21). 8 SMP BIOLOGI/4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA/BIO mp4/manifest. 1. Perhatikan gambar sistem pencernaan berikut! SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL Enzim pepsin dihasilkan oleh bagian yang benromor... 1 2 3 4 Kunci Jawaban : B Enzim

Lebih terperinci

Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang

Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang Kanker Paru DEFINISI Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru; tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru. Kanker

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER Aprilia Sulistyohati, Taufiq Hidayat Laboratorium Sistem Informasi dan Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit Diabetes Millitus (DM) yang juga di kenal sebagai penyakit kencing manis/

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit Diabetes Millitus (DM) yang juga di kenal sebagai penyakit kencing manis/ BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Diabetes Millitus Penyakit Diabetes Millitus (DM) yang juga di kenal sebagai penyakit kencing manis/ penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai

Lebih terperinci

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Usus Besar Kanker usus besar merupakan kanker yang paling umum terjadi di Hong Kong. Menurut statistik dari Hong Kong Cancer Registry pada tahun 2013, ada 66 orang penderita kanker usus besar dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dukungan Sosial Suami Dukungan adalah menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan oranglain. Dukungan juga dapat diartikan sebagai memberikan dorongan / motivasi atau semangat

Lebih terperinci

VIRUS HEPATITIS B. Untuk Memenuhi Tugas Browsing Artikel Webpage. Oleh AROBIYANA G0C PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN

VIRUS HEPATITIS B. Untuk Memenuhi Tugas Browsing Artikel Webpage. Oleh AROBIYANA G0C PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN 1 VIRUS HEPATITIS B Untuk Memenuhi Tugas Browsing Artikel Webpage Oleh AROBIYANA G0C015009 PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNUVERSITAS MUHAMADIYAH SEMARANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ginjal punya peran penting sebagai organ pengekresi dan non ekresi, sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh

Lebih terperinci

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA DIABETES HIPOGLIKEMIA GEJALA TANDA : Pusing Lemah dan gemetar Lapar Jari dan bibir kebas Pucat Berkeringat Nadi cepat Mental bingung Tak sadar DIABETES HIPOGLIKEMIA PERTOLONGAN PERTAMA ; Bila tak sadar

Lebih terperinci

DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST

DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST PENGERTIAN Defisiensi : suatu keaadaan atau kondisi dimana tubuh mengalami kekurangan sesuatu dari yang seharusnya terpenuhi. Defisiensi zat gizi : suatu keadaan dimana

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL Achmad Solichin Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl. Ciledug Raya, Petukangan Utara, Jakarta Selatan,

Lebih terperinci

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru O R G A N P E N Y U S U N S I S T E M E K S K R E S I K U L I T G I N J A L H A T I P A R U - P A R U kulit K ULIT K U L I T A D A L A H O R G A

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi RSUD dr. Moewardi adalah rumah sakit umum milik pemerintah Propinsi Jawa Tengah. Berdasarkan

Lebih terperinci

a. Cedera akibat terbakar dan benturan b. Reaksi transfusi yang parah c. Agen nefrotoksik d. Antibiotik aminoglikosida

a. Cedera akibat terbakar dan benturan b. Reaksi transfusi yang parah c. Agen nefrotoksik d. Antibiotik aminoglikosida A. Pengertian Gagal Ginjal Akut (GGA) adalah penurunan fungsi ginjal mendadak dengan akibat hilangnya kemampuan ginjal untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Akibat penurunan fungsi ginjal terjadi peningkatan

Lebih terperinci

BAB XXIII. Masalah pada Saluran Kencing. Infeksi saluran kencing. Darah pada urin/air kencing. Keharusan sering kencing. Perembesan urin/air kencing

BAB XXIII. Masalah pada Saluran Kencing. Infeksi saluran kencing. Darah pada urin/air kencing. Keharusan sering kencing. Perembesan urin/air kencing BAB XXIII Masalah pada Saluran Kencing Infeksi saluran kencing Darah pada urin/air kencing Keharusan sering kencing Perembesan urin/air kencing Ketika Anda mengalami kesulitan kencing atau berak 473 Bab

Lebih terperinci

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan Resiko Tinggi Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.

Lebih terperinci

Komplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi

Komplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi Komplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi Komplikasi diabetes mellitus pada kesehatan gigi masalah dan solusi pencegahannya. Bagi penderita diabetes tipe 2 lebih rentan dengan komplikasi kesehatan

Lebih terperinci

Mengapa disebut sebagai flu babi?

Mengapa disebut sebagai flu babi? Flu H1N1 Apa itu flu H1N1 (Flu babi)? Flu H1N1 (seringkali disebut dengan flu babi) merupakan virus influenza baru yang menyebabkan sakit pada manusia. Virus ini menyebar dari orang ke orang, diperkirakan

Lebih terperinci

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio Pengertian Polio Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan 1 / 5 bernapas,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit Sindrom Metabolik Upaya pemeliharaan kesehatan meliputi aspekaspek promotif, preventif, kuratif, serta rehabilitatif secara tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zat atau substasi normal di urin menjadi sangat tinggi konsentrasinya. 1 Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. zat atau substasi normal di urin menjadi sangat tinggi konsentrasinya. 1 Penyakit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nefrolitiasis adalah sebuah material solid yang terbentuk di ginjal ketika zat atau substasi normal di urin menjadi sangat tinggi konsentrasinya. 1 Penyakit ini bagian

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara

Lebih terperinci

Kisi-kisi Mid pelayanan kesehatan

Kisi-kisi Mid pelayanan kesehatan Kisi-kisi Mid pelayanan kesehatan Mohon membaca slide untuk menjawab soal Benar dan Salah dan Menjodohkan. Semua yang di tulis di slide berikut ini adalah jawaban untuk pertanyaan essay Sinar matahari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sebagai tinjauan pustaka berikut ini beberapa contoh penelitian yang sudah dilakukan oleh para peneliti yang dapat digunakan sebagai acuan

Lebih terperinci

Tentang Penyakit SIPILIS dan IMPOTEN...!!! Posted by AaZ - 12 Aug :26

Tentang Penyakit SIPILIS dan IMPOTEN...!!! Posted by AaZ - 12 Aug :26 Tentang Penyakit SIPILIS dan IMPOTEN...!!! Posted by AaZ - 12 Aug 2009 19:26 1. SIFILIS Sifilis adalah penyakit kelamin yang bersifat kronis dan menahun walaupun frekuensi penyakit ini mulai menurun, tapi

Lebih terperinci

OPC plus Tablet, Herbal Antioksidan Terbaik

OPC plus Tablet, Herbal Antioksidan Terbaik OPC plus Tablet, Herbal Antioksidan Terbaik OPC plus tablet adalah herbal berbahan biji anggur yang kaya akan bahan kimia oligomeric proanthocyanidin complexes (OPC). OPC adalah bahan kimia nabati alami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ tubuh secara bertahap menurun dari waktu ke waktu karena

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. mengetahui penyakit yang diderita. - Pasien kesulitan jika ingin mencari racikan obat tradisional

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. mengetahui penyakit yang diderita. - Pasien kesulitan jika ingin mencari racikan obat tradisional BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Permasalahan 3.1.1 Identifikasi Masalah yang dihadapi - Pasien memerlukan banyak waktu, biaya dan tenaga hanya untuk mengetahui penyakit yang diderita - Obat

Lebih terperinci

Prosiding Senatkom, Volume1, Hal : Oktober 2015 I SSN :

Prosiding Senatkom, Volume1, Hal : Oktober 2015 I SSN : SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN KOMBINASI METODE CERTAINTY FACTOR DAN METODE FORWARD CHAINING (Studi Kasus Rumah Sakit M. Djamil-Padang) Firdaus,S.Kom, M.Kom, Mutiana Pratiwi, S.Kom,

Lebih terperinci

Hepatitis C: Bom Waktu didalam Hati

Hepatitis C: Bom Waktu didalam Hati Hepatitis C: Bom Waktu didalam Hati Apa hati itu? Hati adalah organ terbesar dalam tubuh manusia. Berat sekitar 1,5-3 kg pada orang dewasa. Apa saja fungsi hati? Membuat bahan yang diperlukan tubuh u/

Lebih terperinci

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT Sri Winiarti Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Email : daffal02@yahoo.com ABSTRAK Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. Di dalam bidang kecerdasan buatan, termasuk

Lebih terperinci

BAGIAN 1: MENGAPA PERLU DETOKS?

BAGIAN 1: MENGAPA PERLU DETOKS? BAGIAN 1: MENGAPA PERLU DETOKS? Dikutip dari tulisan Ibu Andang Gunawan, ADN, ND (Majalah NIRMALA Mei 2004) - sebagian kecil tulisan asli dibuang Anda punya masalah sembelit, demam, flu, kelebihan berat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tipe 2. Diabetes tipe 1, dulu disebut insulin dependent atau juvenile/childhoodonset

BAB I PENDAHULUAN. tipe 2. Diabetes tipe 1, dulu disebut insulin dependent atau juvenile/childhoodonset BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) atau disebut diabetes saja merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi

LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi LAPORAN PENDAHULUAN I. Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi Termoregulasi adalah suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai keseimbangan produksi

Lebih terperinci

Obat Herbal Diabetes Pencegah Ketoasidosis & Keton

Obat Herbal Diabetes Pencegah Ketoasidosis & Keton Obat Herbal Diabetes Pencegah Ketoasidosis & Keton Obat Herbal Diabetes Pencegah Ketoasidosis Diabetes ketoasidosis (Diabetic Keto Acidosis DKA) adalah suatu kondisi serius yang dapat mengakibatkan Diabetik

Lebih terperinci

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan gaya hidup masyarakat menjadi pola hidup tidak sehat telah mendorong terjadinya berbagai penyakit yang mempengaruhi metabolisme tubuh. Penyakit akibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan suatu penyakit yang diakibatkan karena penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh. Asam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia. Sebelumnya menduduki peringkat ketiga (berdasarkan survei pada tahun 2006). Laporan Departemen

Lebih terperinci

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari persentase pria dan wanita dari penduduk lanjut usia berdasarkan estimasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dari persentase pria dan wanita dari penduduk lanjut usia berdasarkan estimasi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk lanjut usia pria lebih rendah dibanding wanita. Terlihat dari persentase pria dan wanita dari penduduk lanjut usia berdasarkan estimasi dan proyeksi

Lebih terperinci

Gonore Menyebabkan Vagina Bernanah

Gonore Menyebabkan Vagina Bernanah Gonore Menyebabkan Vagina Bernanah Gonore Menyebabkan Vagina Bernanah - Kelamin sakit dan kencing bercampur nanah bisa terjadi karena infeksi bakteri gonore. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan membahas mengenai uraian singkat hasil-hasil penelitian atau analisis terdahulu yang ada hubungannya dengan permasalahan yang akan ditinjau dalam tugas akhir.

Lebih terperinci

Jika pernah, dari mana Tidak pernah

Jika pernah, dari mana Tidak pernah INSTRUMEN PENELITAN Petunjuk pengisian: Ibu diharapkan: 1. Menjawab setiap pertanyaan yang tesedia dengan memberikan tanda Silang pada tempat yang disediakan. 2. Semua pernyataan harus dijawab dengan ya

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI A. KONSEP MEDIK 1. Pengertian Hepatomegali Pembesaran Hati adalah pembesaran organ hati yang disebabkan oleh berbagai jenis penyebab seperti infeksi virus hepatitis, demam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang terutama disebabkan karena penyempitan arteri koroner. Peningkatan kadar kolesterol dalam darah menjadi faktor

Lebih terperinci

Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik

Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik Latar Belakang Masalah Gagal ginjal kronik merupakan keadaan klinis kerusakan ginjal yang progresif dan irreversibel yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Saat ini masyarakat dihadapkan pada berbagai penyakit, salah satunya adalah penyakit Lupus, yang merupakan salah satu penyakit yang masih jarang diketahui oleh masyarakat,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Penyakit usus buntu adalah saluran usus yang terjadinya pembusukan dan

BAB II LANDASAN TEORI. Penyakit usus buntu adalah saluran usus yang terjadinya pembusukan dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Penyakit Usus Buntu Penyakit usus buntu adalah saluran usus yang terjadinya pembusukan dan menonjol dari bagian awal usus besar atau seku. Penyakit usus buntu timbul

Lebih terperinci