BAB III METODE PENELITIAN. Desa Bongohulawa merupakan salah satu Desa yang. Untuk memenuhi berbagai aspek yang turut berperan dalam

Transkripsi

1 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Desa Bongohulawa Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Penetapan lokasi penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa Desa Bongohulawa merupakan salah satu Desa yang berupaya untuk mengoptimalkan kegiatannya dalam rangka membantu peningkatan kualitas pembangunan di desa. 3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk memenuhi berbagai aspek yang turut berperan dalam kepemimpinan kepala Desa Bongohulawa, Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo maka jenis penelitian yang paling cocok adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan evaluasi fenomenologis, dimana peneliti ingin mendapatkan feed back dari suatu aktivitas, dalam hal ini aktivitas kepemimpinan Kepala Desa Bongohulawa, Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo. Penggunaan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dalam penelitian ini didasarkan pada pandangan peneliti bahwa untuk memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang yang berada dalam situasi tertentu, (Moleong, 2005:17). Pertimbangan lain dengan penggunaan metode deskriptif kualitatif adalah data yang diperoleh akan lebih lengkap, mendalam dan terpercaya serta ditemukannya segala kejadian dalam konteks sosial. Data 35

2 36 yang bersifat keyakinan, kebiasaan, sikap mental dan budaya yang dianut oleh seseorang dapat dikemukakan dengan jelas. 3.3 Kehadiran Peneliti Secara realistis penelitian kualitatif berasumsi bersifat holistik, maksudnya tidak dapat dipisah-pisahkan dalam variabel-variabel penelitian, maka variabelnya akan banyak sekali. Sebab pada penelitian kualitatif peneliti menggunakan pengamatan peristiwa dan kejadian apa adanya, sehingga tidak ada alasan lain dari objek yang dijadikan sebagai instrumen. Pada awalnya peneliti berusaha sedapat mungkin untuk membina hubungan akrab dengan pihak yang terlibat dalam kepemimpinan Kepala Desa Bongohulawa Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo. sehingga dapat diterima dengan baik dan dapat mengamati situasi dan kondisi lapangan yang wajar pada lokasi penelitian. Peneliti yang berfungsi sebagai pelaku utama dalam penelitian, tentu saja sebagai manusia biasa dengan segala kemampuan yang masih terbatas, maka dalam pengumpulan data masih diperlukan catatan lapangan (note field). Kenyataannya, penelitian kualitatif tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan pengumpulan data yang sangat berpengaruh dalam analisis data, interpretasi data serta penarikan generalisasi. 3.4 Data dan Sumber Data Data yang dikumpulkan untuk mendukung penelitian ini adalah data yang benar-benar diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya keabsahannya, yaitu :

3 Data primer, merupakan data yang diperoleh melalui wawancara dengan pemeintah dalam hal ini apaat desa serta unsur masyrakat di Desa Bongohulawa, Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo; Data sekunder, merupakan data yang diperoleh secara tertulis dan digunakan sebagai bahan pendukung terhadap obyek penelitian. Dalam hal ini, menggunakan berbagai referensi perpustakaan sebagai dasar teori dalam penelitian ini. 3.5 Prosedur Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang nantinya digunakan dalam penelitian penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : Observasi Dengan cara ini, peneliti meyakini dapat melihat dan mengamati sendiri dan kemudian mencatat perilaku dan juga kejadian sebagaimana terjadi pada keadaan yang sebenarnya Wawancara Pada dasarnya wawancara merupakan alat utama dalam mengumpulkan data dan juga informasi bagi objek yang diteliti. Wawancara dapat difungsikan sebagai metode utama penelitian serta sebagai pelengkap metoda observasi (Muhajir, 2000:142).Sehubungan dengan hal ters ebut, maka dalam penelitian ini, subyek yang diwawancarai adalah aparat desa, serta unsur masyarakat Desa Bongohulawa, Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo.

4 Waktu Pengumplan Data Waktu yang diperlukan untuk melakukan observasi yaitu selama 3 bulan. 3.6 Analisis Data Untuk kepentingan analisa data, maka dilakukan langkah-langkah, Spradley (dalam Sugiyono, 2005:102), sebagai berikut : Analisis domain (domain analysis) Memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh dari objek/penelitian atau situasi sosial. Ditemukan berbagai domain atau kategori Analisis taksonomi (taxonomic analysis) Domain yang dipilih tersebut selanjutnya dijabarkan menjadi lebih rinci, untuk mengetahui struktur internalnya Analisis tema kultural (discovering cultural theme) Mencari hubungan diantara domain dan bagaimana hubungan dengan keseluruhan dan selanjutnya dinyatakan ke dalam tema/judul penelitian. 3.7 Pengecekan Keabsahan Data Pengecekan keabsahan data dapat dilakukan dengan memperpanjang kehadiran peneliti di lapangan, observasi yang mendalam, triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode penelitian, teori). Pembahasan sejawat, analisis kasus negatif, melacak kesesuaian hasil dan pengecekan anggota. Dalam penelitian ini keabsahan data akan diupayakan memperpanjang waktu penelitian, pengamatan terus menerus dan sungguh-sungguh serta triangulasi, baik triangulasi data maupun metode.

5 Pengamatan Pengamatan artinya untuk menemukan ke dalam ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan permasalahan yang sedang diteliti Trianggulasi Adalah suatu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu, (Moleong, 2005:330). Dengan teknik ini penelitian memanfaatkan sumber dan metode sebagai pendukung dalam pemeriksaan data. 3.8 Tahap-tahap Penelitian Tahap penelitian merupakan deskripsi mengenai kegiatan penelitian yang dilakukan, yang dimulai sejak awal sampai dengan berakhirnya penelitian. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa tahapan yakni : a. Tahap pra lapangan : 1) Observasi pra penelitian yang akan memberikan masalah awal yang seterusnya dijadikan fokus dalam usulan penelitian; 2) Penyusunan usulan penelitian serta bimbingan pra seminar penelitian; 3) Pelaksanaan seminar penelitian dan pengurusan surat tugas penelitian; 4) Penyusunan instrumen penelitian berupa panduan wawancara. b. Tahap pekerjaan lapangan : 1) Melakukan observasi lanjutan pada lokasi penelitian serta pengurusan rekomendasi penelitian;

6 40 2) Wawancara dengan pimpinan, staf desa serta masyarakat yang ada di desa Bongohulawa 3) Pengumpulan data penelitian dari hasil observasi serta wawancara; 4) Pemeriksaan keabsahan data-data penelitian; 5) Pengecekan hasil pengumpulan data kembali dengan cara melakukan wawancara secara mendalam dengan responden penelitian. c. Tahap setelah kegiatan lapangan : 1) Analisis serta interpretasi data penelitian; 2) Penyusunan laporan penelitian, konsultasi/pembimbingan lanjutan; 3) Penggandaan laporan penelitian serta persiapan ujian akhir.