UJI EFEKTIFITAS ANALGETIK EKSTRAK ETANOL 70% KULIT BUAH NAGA DAGING MERAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UJI EFEKTIFITAS ANALGETIK EKSTRAK ETANOL 70% KULIT BUAH NAGA DAGING MERAH"

Transkripsi

1 UJI EFEKTIFITAS ANALGETIK EKSTRAK ETANOL 70% KULIT BUAH NAGA DAGING MERAH (Hylocereus polyrhizus Cortex) DENGAN METODE GELIAT PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER NASKAH PUBLIKASI Oleh: WESTI FAJRIN BAYU NUGRAHAINI K FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2 2

3 UJI EFEKTIFITAS ANALGETIK EKSTRAK ETANOL 70% KULIT BUAH NAGA DAGING MERAH (Hylocereus polyrhizus Cortex) DENGAN METODE GELIAT PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER EFFECTIVENESS TEST of 70% ETHANOL EXTRACT ANALGETIK RED DRAGON FRUIT PELL (Hylocereus polyrhizus Cortex) WITH STRETCHING METHOD on MALE MICE SWISS WEBSTER STRAIN WESTI FAJRIN BAYU NUGRAHAINI dan TANTI AZIZAH Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan Kartasura Surakarta ABSTRAK Buah naga berdaging merah (Hylocereus polyrhizus) merupakan salah satu tumbuhan yang tumbuh di Indonesia dan sudah dimanfaatkan sebagai antioksidan dan pewarna alami makanan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya efek analgetik kulit buah naga pada mencit. Secara empiris buah naga mengandung flavonoid yang berpotensi untuk mengurangi nyeri. Subjek penelitian ini adalah 25 ekor mencit Swiss Webster yang dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu kelompok I diberi Na CMC 1% (kontrol negatif), kelompok II diberi parasetamol 65 mg/kgbb (kontrol positif), kelompok III, IV,dan V diberi ekstrak etanol kulit buah naga dengan dosis 0,25 g/kgbb, 0,5 g/kgbb, dan 1 g/kgbb. Kemudian semua kelompok diinduksi nyeri secara intraperitoneal dengan asam asetat 1% (0,1ml), dan dihitung jumlah geliat selama satu jam. Data persentase geliat dianalisis dengan Kruskal Wallis, Mann-Whitney, dan uji LSD dengan taraf kepercayaan 95% dengan aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah naga daging merah mempunyai daya analgetik pada dosis 0.25, 0.5, dan 1 g/kgbb dengan daya proteksi sebesar 42,76%±2,04, 49,32%±1,42, 61,38%±1,37. Kata kunci: nyeri, kulit buah naga, Hylocereus polyrhizus Cortex, analgetik. Red fleshed dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) is a plant that grows in Indonesia and has been used as an antioxidant and natural food colorants. This study aims to prove the analgesic effect of dragon fruit peel in mice. Empirically dragon fruit contains flavonoids that have the potential to reduce pain. The subjects were 25 male mice Swiss Webster grouped into 5 groups: group I was given Na CMC 1% (negative control), group II was given paracetamol 65 mg / kgbw (positive control), group III, IV, and V were given ethanol extract dragon fruit peel with a dose of 0,25 g /kgbody Weight, 0,5 g /kgbody Weight and 1 g /kgbody Weight. Then all groups induced pain intraperitoneally by 1% acetic acid (0,1ml), and calculated the amount of stretching for one hour. Stretching percentage data were analyzed by Kruskal Wallis test and Mann-Whitney test with a 95% confidence level with SPSS applications. The results showed that the ethanol extract of red meat dragon fruit peel has an analgesic power at 0,25 dose, 0,5, and 1 g / kg with power protection by 42,76± 2,04; 49,32 ± 1,42; and 61,38 ± 1,37%. Keywords: pain, skin dragon fruit, Hylocereus polyrhizus Cortex, analgesic. 3

4 PENDAHULUAN Semakin berkembangnya zaman, pekerjaan semakin sibuk dan berat. Kadang beberapa aktifitas dari pekerjaan memberikan resiko seperti rematik dan nyeri. Nyeri adalah mekanisme perlindungan diri bagi tubuh dan dapat timbul apabila terjadi kerusakan jaringan sehingga menyebabkan individu tersebut merespon untuk menghilangkan nyeri (Guyton, 1991). Kadangkala kita memberi respon seperti memukul-mukul bagian yang nyeri yang justru dapat memperparah nyeri, sehingga seseorang membutuhkan analgetik, yaitu senyawa yang dapat meringankan serta menekan rasa nyeri dalam dosis terapetik (Gunawan et al., 2008). Obat golongan NSAID merupakan salah satu obat yang sering digunakan untuk meredakan nyeri. Banyak efek samping yang muncul dari penggunaan aspirin, sehingga masyarakat memiliki minat lebih pada pengobatan yang tradisional dan alami. Beberapa tumbuhan sering digunakan masyarakat untuk sekedar penyegar sampai pengobatan. Salah satu bahan alami yang dapat digunakan adalah kulit buah naga daging merah. Limbah kulit buah naga banyak terbuang dan tanpa dimanfaatkan, padahal pada kulit buah naga masih terkandung banyak senyawa seperti fenolik, flavonoid, betasianin, serat, dan prebiotik (Kunnika & Pranee, 2011). Flavonoid merupakan salah satu senyawa yang terkandung pada seluruh bagian tanaman, termasuk juga kulit buah (Markham,1988). Flavonoid yang terkandung pada kulit buah naga daging merah diduga dapat menghambat enzim siklooksigenase yang mana enzim ini dapat menekan dan menurunkan sintesis postaglandin dan vasodilatasi, sehingga migrasi sel radang pada area radang akan menurun (Reynertson, 2007). Salah satu flavonoid juga memiliki kemampuan sebagai antioksidan, seperti betasianin. Betasianin dapat melindungi sel-sel tubuh dan jaringan dari kerusakan yang disebabkan oleh adanya radikal bebas dan spesies oksigen reaktif, sehingga betasianin juga dapat digunakan sebagai analgetik karena dapat melindungi dari kerusakan sel-sel tubuh dan jaringan (Rauen dan Groot, 2009). Buah naga mempunyai manfaat umum untuk menyembuhkan rematik. Pada penyakit rematik biasanya penderita merasakan adanya nyeri yang diderita, sehingga buah naga dapat digunakan untuk meredakan nyeri (Wirakusumah, 2007). Keterangan empiris yang beredar tentang manfaat buah naga sebagai anti nyeri, maka perlu dibuktikan secara ilmiah daya analgetik dari kulit buah naga supaya kulit buah naga daging merah dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai analgetik. 4

5 METODE PENELITIAN A. Kategori dan Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental secara post test dengan kontrol waktu selama 60 menit, untuk mengetahui efektifitas analgetik ekstrak etanol 70% kulit buah naga daging merah pada mencit jantan swiss webster. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : dosis ekstrak etanol 70% kulit buah naga daging merah 2. Variabel tergantung : kumulatif geliat mencit yang timbul akibat induksi dengan asam asetat 1% 3. Variabel terkendali : galur mencit, jenis kelamin, umur mencit, berat badan gram B. Alat dan Bahan 1. Alat yang digunakan Alat-alat gelas (Pyrex), seperangkat alat maserasi (toples dan pengaduk, stopwatch, spuit injeksi Terumo 1 ml, jarum oral dengan ujung tumpul, rotary evaporator, labu alas bulat, cawan porselin, waterbath. 2. Bahan yang digunakan Mencit galur swiss umur 2-3 bulan dengan berat badan gram, yang diperoleh dari UD.Wistar, kulit buah naga daging merah yang diperoleh dari Fresh Juice 78, Etanol 70%, parasetamol (teknis), asam asetat (p.a), Na CMC. C. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. D. Jalannya Penelitian 1. Determinasi tanaman Determinasi dilakukan untuk menentukan kebenaran bahwa tanaman yang digunakan adalah kulit buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus) Determinasi 5

6 dilakukan di Laboratorium Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2. Pengumpulan bahan Kulit buah naga daging merah yang digunakan dalam penelitian ini diambil di daerah Baki, Sukoharjo pada tanggal 20 Agustus Kulit buah naga daging merah yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Fresh Juice 78 di daerah Baki, Sukoharjo. 3. Preparasi ekstrak a. Pengeringan Kulit buah naga daging merah dibersihkan terlebih dahulu, kemudian dikeringkan selama 3-4 hari pada suhu ruang. b. Penyiapan ekstrak etanol 70% kulit buah naga Dibuat ekstrak dari 500 gram kulit buah naga dengan cara maserasi atau perendaman selama 5 hari dengan pelarut etanol 70% dalam wadah tertutup. Selama proses perendaman, wadah disimpan pada suhu kamar dan terlindung dari cahaya matahari. Setelah proses perendaman selesai dilakukan penyaringan hingga didapat maserat. Ampas dari proses penyaringan dilakukan maserasi kembali dengan pelarut yang sama hingga didapat hasil maserat yang jernih. Hasil seluruh maserat etanol 70% dicampur dan diuapkan dengan alat evaporator putar pada suhu 40⁰C sampai didapatkan hasil ekstrak etanol kental (Alit et al., 2013). Pembuatan Larutan Na CMC 1% Bahan-bahan yang tidak larut dalam air disuspensikan dengan Na CMC yang merupakan salah satu suspending agent yang akan digunakan. Larutan Na CMC 1% b/v dibuat dengan cara menimbang Na CMC sebanyak 1 gram kemudian ditambahkan sedikit akuadest, kemudian dipanaskan sampai larut dan ditambahkan akuadest hingga 100 ml. c. Pembuatan larutan asam asetat 1% Larutan uji asam asetat 1% dibuat dengan mengencerkan asam asetat 1mL dalam 100 ml aquades pada labu takar. BJ asam asetat 1050 mg/ml (Azizah et al. 2007) 1% = 1mL/100mL = ml/0,5ml = ml/20kgbb Dosis = ml/20kgbb = 0,25mL/kgBB x 1050mg/mL = mg/kgbb 6

7 d. Pembuatan suspensi parasetamol Sebagai kontrol Sebagai kontrol positif digunakan parasetamol. Dosis parasetamol yang digunakan oleh manusia dewasa adalah 500 mg untuk satu kali pakai (Tjay dan Rahardja, 2002). Parasetamol dibuat dengan cara mensuspensikan 250 mg serbuk asam mefenamat dalam 50 ml aquadest. Konversi dosis pada manusia dengan berat 70 kg ke mencit 20 gram adalah 0,0026 (Ponggele et al.,2013). Perhitungan dosis konversi untuk berat mencit adalah : 500 mg x 0,0026 = 1,3 mg/ 20 gbb Dosis asam mefenamat untuk mencit Dosis untuk mencit dengan berat badan 20 gram (0,02 kg) adalah 65 mg/kgbb x 0,02 kg = 1,3 mg Karena parasetamol tidak larut dalam air, maka serbuk parasetamol sebanyak 65 mg dicampur dengan larutan stok Na CMC 1% hingga diperoleh 25 ml kemudian diberikan pada mencit kelompok kontrol positif sebanyak 0,5 ml. e. Pembuatan dosis ekstrak kulit buah naga Takaran konversi dosis untuk manusia dengan berat 70 kg ke mencit 20 gram adalah 0,0026 (Ponggele et al.,2013). Rata-rata orang Indonesia memiliki berat 50 kg. Digunakan dosis bertingkat untuk ekstak kulit buah naga merah, Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 = 0,25 g/kgbb = 0,5 g/kgbb = 1 g/kgbb a. Pengujian efek analgetik Mencit sebagai hewan uji akan diberi dengan pemberian ekstrak kulit buah naga secara peroral. Setelah 20 menit perlakuan dilanjutkan dengan diinduksi nyeri dengan asam astat 1% melalui penyuntikan intraperitonial, dan ditempatkan pada kotak perlakuan. Jumlah geliat dihitung pada masing-masing kelompok perlakuan. 7

8 Satu geliat ditandai dengan kaki dan tangan mencit ditarik kedepan dan belakang disertai abdomen yang menyentuh lantai. Jumlah geliat dari tiap kelompok diratarata dan dibandingkan antara kelompok perlakuan dan kontrol. Jumlah geliat yang lebih sedikit dari kelompok kontrol menandakan adanya aktifitas analgetik pada hewan uji (Edijanti et al., 2011). Hewan uji yang digunakan berjumlah 25 ekor mencit jantan galur swiss. Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Masing-masing perlakuan terdiri dari 5 ekor mencit. Dosis ekstrak etanol kulit buah naga diberikan pada 3 kelompok dengan 3 tingkatan dosis yang disesuaikan dengan uji orientasi, 1 kelompok diberi kontrol positif, dan 1 kelompok lagi diberi kontrol negatif. Kelompok 1 : ekstrak etanol kulit buah naga dengan dosis 0,25 g/kgbb, diberikan secara per oral. Kelompok 2 : ekstrak etanol kulit buah naga dengan dosis 0,5 g/kgbb, diberikan secara per oral. Kelompok 3 secara per oral. : ekstrak etanol kulit buah naga dengan dosis 1 g/kgbb, diberikan Kelompok 4 : kontrol positif dengan pemberian parasetamol dengan dosis 65mg/kgBB, diberikan secara per oral. Kelompok 5 secara per oral. : kontrol negatif dengan pemberian Na CMC 1%, diberikan Metode uji analgetik yang digunakan adalah metode induksi kimia. Mencit diberi perlakuan kontrol, setelah 20 menit mencit disuntik asam asetat 1% sebanyak 0,1mL secara intraperitonial, kemudian dihitung jumlah kumulatif geliat mencit selama 60 menit (Edijanti et al., 2011). 4. Analisis Data Data yang dikumpulkan adalah kumulatif geliat mencit tiap kelompok perlakuan dan dihitung persentase daya analgetik (Turner, 1965). Presentase daya analgetik dapat dihitung sebagai berikut: 8

9 Dengan P = jumlah kumulatif geliat mencit setelah perlakuan K = jumlah kumulatif geliat mencit kontrol negatif Dari % analgetik dan kumulatif jumlah geliat dilakukan analisis Saphiro Wilk. Hasil menunjukkan data terdistribusi normal namun tidak homogen, sehingga dilanjutkan dengan analisis non parametrik dengan taraf kepercayaan 95% dan hasilnya menunjukkan perbedaan yang bermakna pada uji Kruskal-Walls. Data tidak terdistribusi normal sehingga dilanjutkan dengan analisa non parametrik dengan Mann-Whitney dengan hasil yaitu terdapat perbedaan yang bermakna. Jumlah geliat yang lebih sedikit hingga 50% dari jumlah geliat dalam kelompok yang diberi ekstrak, menandakan adanya aktivitas analgetik pada hewan uji (Pudjiastuti et al., 1989). HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Determinasi Berdasarkan surat determinasi yang telah dikeluarkan oleh Laboratorium Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan No: 465/A.E-1/LAB.BIO/VII/2014, bahwa tumbuhan yang digunakan untuk penelitian tersebut adalah benar buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus). B. Uji Orientasi Pada tahap uji pendahuluan, dilakukan orientasi terhadap kontrol positif, kontrol negatif, dan 3 tingkatan dosis. Hal ini perlu dilakukan mengingat Na-CMC 1% digunakan sebagai pelarut, sehingga akan dipastikan nantinya pengunaan Na-CMC 1% tidak mempunyai efek analgetik dan tidak mempengaruhi efek analgetik dari bahan yang dilarutkan. 9

10 Tabel 1. Data kumulatif geliat mencit orientasi setelah diinduksi Asam Asetat 1% Jumlah kumulatif geliat Na-CMC Parasetamol Ekstrak kulit buah naga No hewan uji 1% 65 mg/kgbb 0,25 g/kgbb 0,5 g/kgbb 1 g/kgbb Berdasarkan hasil kumulatif geliat pada tabel 1, kelompok Na-CMC 1% memiliki nilai geliat yang paling tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya. Dengan kumulatif geliat sebesar 91, dapat dikatakan bahwa Na-CMC 1% tidak memiliki efek analgetik. Uji t antara Na-CMC 1% (kontrol negatif) dan Parasetamol 65 mg/kgbb (kontrol positif) menunjukkan hasil yang signifikan (p=0, ). Nilai p menunjukkan antara kontrol negatif dan kontrol positif memiliki perbedaan bermakna. Uji Daya Analgetik Pada Tabel 2 menunjukkan rata-rata kumulatif geliat kelompok Na-CMC 1% memiliki nilai yang paling tinggi sebesar 91,2±1,64, diikuti dengan kelompok parasetamol 65mg/kgBB sebesar 59,8±0,84. Ekstrak etanol kulit buah naga 0,25 g/kgbb sebesar 52,2±1,48, 0,5 g/kgbb sebesar 46,2±0,84, dan 1 g/kgbb sebesar 35,2±0,84. Tabel 2. Data kumulatif geliat mencit tiap kelompok perlakuan setelah diinduksi Asam Asetat 1% Jumlah kumulatif geliat Na-CMC Parasetamol Ekstrak kulit buah naga No hewan uji 1% 65 mg/kgbb 0,25 g/kgbb 0,5 g/kgbb 1 g/kgbb ±SD 91,2±1,64 59,8±0,84 52,2±1,48 46,2±0,84 35,2±0,84 Dari Tabel 2 dapat dihitung presentase daya proteksi, dan didapatkan hasil teringgi adalah ekstrak kulit buah naga dengan dosis 1 g/kgbb sebesar 61,38%, diikuti dengan dosis 0,5 g/kgbb sebesar 49,32%, dosis 0,25 g/kgbb sebesar 42,76%. 10

11 Persentase Daya Analgetik Parasetamol Kontrol 65mg/kgBB Positif Dosis Dosis Tingkat Dosis Tingkat Dosis Tingkat Na Kontrol CMC 1% 0,25g/kgBB 1 0,5g/kgBB 2 13 g/kgbb Negatif Gambar 1. Presentase Daya Analgetik Pada Mencit Kelompok Perlakuan Nilai hasil analisis data pada uji normalitas diatas 0,05, maka data dikatakan terdistribusi normal pada tingkat kepercayaan 95%. Nilai probabilitas dari uji homogenitas adalah 0,022 yang lebih rendah dari 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari kelompok populasi data adalah tidak sama dan tidak homogen. Analisis data dilanjutkan dengan analisis non parametrik. Pada analisis Kruskal Wallis didapatkan nilai probabilitas 0,000 lebih rendah dari 0,05, maka dikatakan kelima kelompok perlakuan memiliki daya analgetik berbeda secara signifikan. Analisis dilanjutkan kembali dengan uji Mann-Witney, didapatkan hasil 0,005 lebih rendah dari 0,05, maka dikatakan kelima kelompok memiliki daya analgetik berbeda secara signifikan. Pada Gambar 1 hasil rerata dari 3 seri dosis lebih besar dari hasil kontrol positif parasetamol 65 mg/kgbb yaitu 34,38%. Dapat dikatakan ekstrak etanol kulit buah naga daging merah memiliki daya proteksi analgetik lebih besar dibanding parasetamol 65 mg/kgbb. Dari ketiga seri dosis hanya dosis 1 g/kgbb yang dapat dikatakan memiliki efek analgetik paling tinggi. Flavonoid yang terkandung pada kulit buah naga daging merah dapat menghambat enzim siklooksigenase yang mana enzim ini dapat menekan dan menurunkan sintesis postaglandin (Reynertson, 2007). Buah naga juga mengandung betasianin yang dapat melindungi sel-sel tubuh dan jaringan dari kerusakan yang disebabkan oleh adanya radikal bebas dan spesies oksigen reaktif, sehingga betasianin juga dapat digunakan sebagai analgetik karena dapat melindungi dari kerusakan sel-sel 11

12 tubuh dan jaringan (Rauen & Groot, 2009). Oleh karena itu ekstrak etanol kulit buah naga daging merah dapat dikembangkan sebagai analgetik. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah naga daging merah mempunyai daya analgetik pada dosis 0,2; 0,5, dan 1 g/kgbb dengan daya proteksi sebesar 42,76±2,04%, 49,32±1,42%, dan 61,38±1,37%. B. Saran Saran pada penelitian ini adalah: 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kandungan senyawa yang berperan aktif dalam aktivitas analgetik. 2. Perlu dilakukan studi lebih lanjut tentang efek analgetik ekstrak kulit buah naga daging merah dengan penyari lain. DAFTAR PUSTAKA Azizah S, T., Hayuningtyas, R., & Purwatiningsih, 2007, Efek analgetik ekstrak etanol daun mindi (Melia azedarach L.) pada mencit putih jantan galur swiss. Pharmacon, 8, Alit S., Suma A, M., & Dharmayuda, O., 2013, identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Buah Naga Putih dan Pengaruhnya Terhadap Glukosa Darah Tikus Diabetes. Indonesia Medicus Veterinus, 2(2), Edijanti, G., Chodidjah, & Susanto, H., 2011, Uji Efektifitas Analgetik Madu pada Tikus dengan Metoda Geliat Asetat, Universitas Sultan Agung, 3(1), Gunawan, S.G., Setiabudi, R., Nafrialdi, Elysabeh, editor, 2008, Farmakologi dan Terapi Edisi 5, Departeme Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Guyton, A.C., 1991, Fisiologi Manusia dan MekanismePenyakit, Edisi III, 443, EGC, Jakarta. Kunnika, S dan Pranee, A., 2011, Influence of enzyme treatment on bioactive compounds and colour stability of betacyanin in flesh and peel of red dragon fruit Hylocereus polyrhizus ( Weber ) Britton and Rose,International Food Research Journal,18(4),

13 Markham,K.R., 1988, Cara mengidentifikasi Flavonoid, diterjemahkan oleh Kosasih Padawinata, 15, Penerbit ITB, Bandung Ponggele, R. M., Wuisan, J.,Najoan.,J, 2013, Uji efek analgetik ekstrak kulit manggis( Graciniamangostana L. ) pada mencit swiss ( Mus muscullus ), 3 9, Universitas Sam Ratulangi. Pudjiastuti,B., Dzulkarnaen., Lucie Widyowati., 1989, Di dalam Goenarwo, E., Chodijah., Susanto, H., Uji Efektifitas Analgetik Madu pada Tikus dengan Metoda Geliat Asetat, Universitas Sultan Agung. Rauen, U & Groot, H. de, 2009, Tissue injury by reactive oxygen species and the protective effects of flavonoids. Fundamental & Clinical Farmacology, 12(3), doi: /j tb00951.x Reynertson, 2007, Di dalam Sutrisna,E.M., Uji efek antiinflamasi ekstrak etil asetat buah semu jambu mete (Anacardium occidentale L.) terhadap edema pada kaki tikus putih (Rattus novergicus) jantan galur wistar yang diinduksi karagenin. Biomedika 2: Tjay, T.H., Rahardja, K., 2002, Obat-obat Penting (Khasiat penggunaan dan efek-efek sampingnya), Edisi V, Cetakan Kedua, PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta, hal Turner,R.A., 1965, Screening Methods in Pharmacological, , Academic Press, New York Wirakusumah.,E.S., 2007, Jus Buah dan Sayuran, Jakarta, Penebar Swadaya. 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman, pekerjaan semakin sibuk dan berat. Kadang beberapa aktivitas dari pekerjaan memberikan resiko seperti rematik dan nyeri. Nyeri adalah mekanisme

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Variabel Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu, yaitu penelitian yang dilakukan melalui pengamatan terhadap kelompok eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksperimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksperimental BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksperimental laboratorium dalam menguji aktivitas analgetik pada mencit putih jantan. B. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan eksperimental laboratorik dengan metode post-test only with control group design. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

AKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK DAUN JARUM TUJUH BILAH (Pereskia Bleo K) PADA MENCIT JANTAN (Mus Musculus)

AKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK DAUN JARUM TUJUH BILAH (Pereskia Bleo K) PADA MENCIT JANTAN (Mus Musculus) AKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK DAUN JARUM TUJUH BILAH (Pereskia Bleo K) PADA MENCIT JANTAN (Mus Musculus) Novita Sari, Islamudin Ahmad, Laode Rijai Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA TROPIS

Lebih terperinci

Aktivitas Analgetik Ekstrak Etanol Daun Melinjo (Gnetum Gnemon L.) Pada Mencit Putih (Mus musculus L.) Jantan

Aktivitas Analgetik Ekstrak Etanol Daun Melinjo (Gnetum Gnemon L.) Pada Mencit Putih (Mus musculus L.) Jantan Aktivitas Analgetik Ekstrak Etanol Daun Melinjo (Gnetum Gnemon L.) Pada Mencit Putih (Mus musculus L.) Jantan An Analgetic Activity of Leaf Melinjo (Gnetum Gnemon L.) Extract on White Male Mice (Mus musculus

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN A. Kategori dan Rancangan Penelitian Penelitian uji efek tonikum infusa daun landep pada mencit putih jantan ini dapat dikategorikan sebagai penelitian eksperimental dengan rancangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pendekatan pre dan post test control group design. 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (Kaempferia YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (Kaempferia YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga Linn) TERHADAP JUMLAH GELIATAN MENCIT BALB/C YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT THE EFFECT OF ETANOL RHIZOME EXTRACT (Kaempferia galanga Linn) TO THE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental yaitu dengan mengamati kemungkinan diantara variabel dengan melakukan pengamatan terhadap kelompok

Lebih terperinci

Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Journal of Scientific and Applied Chemistry

Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Journal of Scientific and Applied Chemistry Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 11 (1) (2008) : 6 10 6 ISSN: 1410-8917 Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 11 (1) (2008) : 6 10 Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Journal of Scientific and Applied Chemistry Journal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post test only group design. Penelitian eksperimental bertujuan untuk mengetahui kemungkinan

Lebih terperinci

UJI EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL HERBA BANDOTAN (Ageratum conyzoides L.) PADA MENCIT (Mus musculus) Muhammad Isrul 1*, Usmar 2, Subehan 2

UJI EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL HERBA BANDOTAN (Ageratum conyzoides L.) PADA MENCIT (Mus musculus) Muhammad Isrul 1*, Usmar 2, Subehan 2 UJI EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL HERBA BANDOTAN (Ageratum conyzoides L.) PADA MENCIT (Mus musculus) Muhammad Isrul 1*, Usmar 2, Subehan 2 1 STIKES Mandala Waluya Kendari, Indonesia 2 Universitas Hasanuddin

Lebih terperinci

UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa Boerl.) TERHADAP EDEMA KAKI TIKUS PUTIH JANTAN

UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa Boerl.) TERHADAP EDEMA KAKI TIKUS PUTIH JANTAN UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa Boerl.) TERHADAP EDEMA KAKI TIKUS PUTIH JANTAN Firman Dawud 1), Widdhi Bodhi 1), Widya Astuty Lolo 1) 1) Program Studi

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Kategori Penelitian dan Rancangan Percobaan 1. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen eksploratif dengan rancangan acak lengkap pola searah.

Lebih terperinci

EFEK ANALGETIK EKSTRAK AIR TEMPUYUNG (Sonchus arvensis L.) PADA MENCIT DENGAN METODE GELIAT SKRIPSI

EFEK ANALGETIK EKSTRAK AIR TEMPUYUNG (Sonchus arvensis L.) PADA MENCIT DENGAN METODE GELIAT SKRIPSI EFEK ANALGETIK EKSTRAK AIR TEMPUYUNG (Sonchus arvensis L.) PADA MENCIT DENGAN METODE GELIAT SKRIPSI Oleh : INDAH PARAMITHA KASIM K 100 080 075 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA

Lebih terperinci

EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETHANOL BUAH STRAWBERRY

EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETHANOL BUAH STRAWBERRY EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETHANOL BUAH STRAWBERRY (Fragaria sp.) PADA KERUSAKAN OKSIDATIF HEPAR MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL DENGAN INDIKATOR KADAR SGPT SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only Control Group Design. Melibatkan dua kelompok subyek, dimana salah satu kelompok

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008. BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Fitokimia dan Farmakologi Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008. B. BAHAN DAN ALAT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. rancangan acak lengkap (RAL) atau completely randomized design yang terdiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. rancangan acak lengkap (RAL) atau completely randomized design yang terdiri BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan rancangan acak lengkap (RAL) atau completely randomized design yang terdiri dari 4

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. eksperimen Posttest-Only Control Design, yaitu dengan melakukan observasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. eksperimen Posttest-Only Control Design, yaitu dengan melakukan observasi 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain eksperimen Posttest-Only Control Design, yaitu dengan melakukan observasi pada mencit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan metode rancangan eksperimental sederhana (posttest only control group design)

Lebih terperinci

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN Tia Afelita 1, Indah Permata Sari 1, Rizki Chairani Zulkarnain

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words : Bay leaves, Uric acids, Potassium oxonate, Rattus norvegius L. ABSTRAK

ABSTRACT. Key words : Bay leaves, Uric acids, Potassium oxonate, Rattus norvegius L. ABSTRAK UJI EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus L.) YANG DIINDUKSI POTASIUM OKSONAT Agnes Filadelfia

Lebih terperinci

PENGARUH INFUSA BUAH ASAM JAWA (Tamarindus indica L.) TERHADAP DAYA ANALGETIK ASETOSAL PADA MENCIT SKRIPSI

PENGARUH INFUSA BUAH ASAM JAWA (Tamarindus indica L.) TERHADAP DAYA ANALGETIK ASETOSAL PADA MENCIT SKRIPSI PENGARUH INFUSA BUAH ASAM JAWA (Tamarindus indica L.) TERHADAP DAYA ANALGETIK ASETOSAL PADA MENCIT SKRIPSI Oleh : NURUL OCTAVIA ARIANY K 100 080 008 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

UJI EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (Carica papaya L) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus mucculus)

UJI EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (Carica papaya L) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus mucculus) UJI EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (Carica papaya L) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus mucculus) Stella Octavianus 1), Fatimawali 1) dan Widya A. Lolo 1) 1) Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test Randomized Control

Lebih terperinci

UJI EFEK ANALGETIK EKSTRAK RUMPUT TEKI (CYPERUS ROTUNDUS L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (RATTUS NOVERGICUS)

UJI EFEK ANALGETIK EKSTRAK RUMPUT TEKI (CYPERUS ROTUNDUS L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (RATTUS NOVERGICUS) UJI EFEK ANALGETIK EKSTRAK RUMPUT TEKI (CYPERUS ROTUNDUS L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (RATTUS NOVERGICUS) Putri Virgie Pandey, Widdhi Bodhi, Adithya Yudistira Program Studi Farmasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group design. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian mencit (Mus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental laboratorik dengan rancangan penelitian pre test & post test control group design

Lebih terperinci

Nofri P. Kurama, Widdhi Bodhi, Weny Wiyono Program Studi Farmasi, FMIPA UNSRAT Manado ABSTRACT

Nofri P. Kurama, Widdhi Bodhi, Weny Wiyono Program Studi Farmasi, FMIPA UNSRAT Manado ABSTRACT Uji Efek Antidepresan Ekstrak Metanol Jamur Tlethong (Psilocybe cubensis) Pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus): ditinjau dari Immobility Time Dengan Metode Forced Swim Test Nofri P. Kurama, Widdhi

Lebih terperinci

UJI EFEK ANALGETIKA EKSTRAK BUAH KAKTUS (Opuntia elatior Mill.) PADA MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT

UJI EFEK ANALGETIKA EKSTRAK BUAH KAKTUS (Opuntia elatior Mill.) PADA MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT GALENIKA Journal of Pharmacy Amellia Vol. et al./galenika 1 (1) : 16-21 Journal of Pharmacy ISSN : 2442-8744 March 2015 UJI EFEK ANALGETIKA EKSTRAK BUAH KAKTUS (Opuntia elatior Mill.) PADA MENCIT (Mus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only Control Group Design).

Lebih terperinci

UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN PRASMAN

UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN PRASMAN UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN PRASMAN (Eupatorium triplinerve Vahl.) PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR (Rattus Norvegicus L.) YANG DIINDUKSI VAKSIN DTP HB Stefany Kalay 1), Widdhi Bodhi 1), dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Design Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah studi eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control

BAB III METODE PENELITIAN. eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti merupakan penelitian eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control group

Lebih terperinci

Jatmiko Susilo, Oni Yulianta Wilisa, Serimawati

Jatmiko Susilo, Oni Yulianta Wilisa, Serimawati THE COMPARISON IN EFFECTIVENESS OF MEFENAMIC ACID, IBUPROFEN, DICLOFENAC POTASSIUM, DICLOFENAC NATRIUM AS ANTI- INFLAMMATORY MEDICINES IN WHITE MALE MICE OF WISTAR LINEAGE Jatmiko Susilo, Oni Yulianta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan pada hewan uji (Taufiqurrahman, 2004). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu subyek

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan pada hewan uji (Taufiqurrahman, 2004). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu subyek BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat experimental laboratorium dengan rancangan penelitian post test only control group, karena pengukuran hanya dilakukan setelah pemberian

Lebih terperinci

AKTIVITAS ANALGETIKA INFUSA DAUN ALPUKAT (Persea americana) PADA MENCIT. TITA NOFIANTI Program Studi S1 Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

AKTIVITAS ANALGETIKA INFUSA DAUN ALPUKAT (Persea americana) PADA MENCIT. TITA NOFIANTI Program Studi S1 Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya AKTIVITAS ANALGETIKA INFUSA DAUN ALPUKAT (Persea americana) PADA MENCIT TITA NOFIANTI Program Studi S1 Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya ABSTRAK Pengujian aktivitas analgetika infusa daun alpukat

Lebih terperinci

Diterbitkan oleh STIFI Perintis Padang setiap bulan Februari dan Agustus Website :

Diterbitkan oleh STIFI Perintis Padang setiap bulan Februari dan Agustus Website : SCIENTIA SCIENTIA Jurnal Farmasi dan Kesehatan Diterbitkan oleh STIFI Perintis Padang setiap bulan Februari dan Agustus Website : http://www.jurnalscientia.org/index.php/scientia 7 (2) ; 83 88, 2017 UJI

Lebih terperinci

Uji Daya Analgetik Ekstrak Etanol Daun Jinten (Coleus Amboinicus L.) Pada Mencit Dengan Metode Rangsang Kimia

Uji Daya Analgetik Ekstrak Etanol Daun Jinten (Coleus Amboinicus L.) Pada Mencit Dengan Metode Rangsang Kimia Uji Daya Analgetik Ekstrak Etanol Daun Jinten (Coleus Amboinicus L.) Pada Mencit Dengan Metode Rangsang Kimia (Analgesic Power Test Of Ethanol Extract Of Jinten Leaves (Coleus Amboinicus L.) On Mice With

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan the

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan the 16 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan the post test only group design. Penelitian eksperimental bertujuan untuk mengetahui kemungkinan

Lebih terperinci

Merry Senewe, Paulina Yamlean, Weny Wiyono ProgramStudiFarmasi FMIPA UNSRAT Manado, ABSTRACT

Merry Senewe, Paulina Yamlean, Weny Wiyono ProgramStudiFarmasi FMIPA UNSRAT Manado, ABSTRACT UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAGING BUAH LABU KUNING (Cucurbita moschata D.) TERHADAP EDEMA PADA TELAPAK KAKI TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) Merry Senewe, Paulina Yamlean,

Lebih terperinci

EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL DAUN MINDI (Melia azedarach L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN GALUR SWISS

EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL DAUN MINDI (Melia azedarach L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN GALUR SWISS EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL DAUN MINDI (Melia azedarach L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN GALUR SWISS ANALGESIC EFFECT OF ETHANOL EXTRACT OF MINDI LEAVES (Melia azedarach L.) ON MALE WHITE MICE STRAIN SWISS

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEK ANALGESIK INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI RANGSANG TERMIK

ABSTRAK. EFEK ANALGESIK INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI RANGSANG TERMIK ABSTRAK EFEK ANALGESIK INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI RANGSANG TERMIK Imelda Christiana, 2012, Pembimbing I : Endang Evacuasiany, Dra.,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only Control Group Design. Desain ini menggunakan

Lebih terperinci

DIURETIC EFFECT OF MULBERRY LEAF INFUSION (Morus alba L.) TOWARD POTASSIUM AND SODIUM CONCENTRATION IN URINE ON THE WHITE MALE RATS WISTAR

DIURETIC EFFECT OF MULBERRY LEAF INFUSION (Morus alba L.) TOWARD POTASSIUM AND SODIUM CONCENTRATION IN URINE ON THE WHITE MALE RATS WISTAR 30 DIURETIC EFFECT OF MULBERRY LEAF INFUSION (Morus alba L.) TOWARD POTASSIUM AND SODIUM CONCENTRATION IN URINE ON THE WHITE MALE RATS WISTAR Jatmiko Susilo, Sikni Retno K, Ni Wayan Rusmiati retnoyas@yahoo.co.id

Lebih terperinci

UJI DAYA ANALGETIK EKSTRAK ETANOLIK DAUN BINAHONG [Anredera cordifolia (Ten.) Steenis] PADA MENCIT PUTIH (Mus musculus L.) JANTAN

UJI DAYA ANALGETIK EKSTRAK ETANOLIK DAUN BINAHONG [Anredera cordifolia (Ten.) Steenis] PADA MENCIT PUTIH (Mus musculus L.) JANTAN UJI DAYA ANALGETIK EKSTRAK ETANOLIK DAUN BINAHONG [Anredera cordifolia (Ten.) Steenis] PADA MENCIT PUTIH (Mus musculus L.) JANTAN Eka Siswanto Syamsul, Windy Ana Lestiani, Yullia Sukawaty, Supomo Bidang

Lebih terperinci

EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN WORTEL (Daucus carota L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN WORTEL (Daucus carota L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN WORTEL (Daucus carota L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR Angga Permana, EM Sutrisna, Tanti Azizah S Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A.Yani

Lebih terperinci

UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN TEMBELEKAN (LANTANA CAMARA L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN TEMBELEKAN (LANTANA CAMARA L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN TEMBELEKAN (LANTANA CAMARA L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR I Made Putra Suwertayasa, Widdhi Bodhy, Hosea Jaya Edy Program Studi Farmasi, FMIPA UNSRAT,

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN TIKUS WISTAR JANTAN

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN TIKUS WISTAR JANTAN ABSTRAK EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN TIKUS WISTAR JANTAN Linda Lingas, 2016 ; Pembimbing I : Lusiana Darsono, dr., M.Kes Pembimbing II

Lebih terperinci

UJI EFEK ANALGETIK, TOKSISITAS AKUT DAN TERTUNDA EKSTRAK ETANOL DAUN BERINGIN (Ficus benjamina L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus)

UJI EFEK ANALGETIK, TOKSISITAS AKUT DAN TERTUNDA EKSTRAK ETANOL DAUN BERINGIN (Ficus benjamina L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) UJI EFEK ANALGETIK, TOKSISITAS AKUT DAN TERTUNDA EKSTRAK ETANOL DAUN BERINGIN (Ficus benjamina L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) ABSTRAK Syilfia Hasti, Elka Yuslinda, Nofri Hendri Sandi, Wan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan 48 Lampiran 2 Hasil determinasi tumbuhan daun Lidah mertua (Sansevieria trifasciata var.laurentii) 49 Lampiran3 Gambar hasil makroskopik Daun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan. uji dengan posttest only control group design

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan. uji dengan posttest only control group design BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan uji dengan posttest only control group design B. Subjek Penelitian Hewan uji yang

Lebih terperinci

UJI EFEK ANALGETIK REBUSAN DAUN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) Hilda Wiryanthi Suprio *) ABSTRAK

UJI EFEK ANALGETIK REBUSAN DAUN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) Hilda Wiryanthi Suprio *) ABSTRAK UJI EFEK ANALGETIK REBUSAN DAUN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) Hilda Wiryanthi Suprio *) *) Program Studi DIII STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK Telah dilakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa Linn.) terhadap kadar transaminase hepar pada tikus (Rattus norvegicus)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava) terhadap kadar gula darah dan kadar transminase pada tikus (Rattus norvegicus)

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR ABSTRAK EFEK EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR Theresia Vania S S, 2015, Pembimbing I : Lusiana Darsono, dr.,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap kadar glukosa darah dan histologi pankreas tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan the post test only controlled group design (Taufiqurahman, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan the post test only controlled group design (Taufiqurahman, 2004). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan the post test only controlled group design (Taufiqurahman, 2004). B. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang diperoleh dari perkebunan murbei di Kampung Cibeureum, Cisurupan

Lebih terperinci

Jurnal Para Pemikir Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 e-issn:

Jurnal Para Pemikir Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 e-issn: UJI AKTIFITAS ANALGETIK KOMBINASI EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) DAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) DENGAN METODE GELIAT Rizki Febriyanti

Lebih terperinci

UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SEPAT (Mitragyna speciosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus Musculus)

UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SEPAT (Mitragyna speciosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus Musculus) UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SEPAT (Mitragyna speciosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus Musculus) Ayu Indah Cahyani*, Mukti Priastomo, Adam M. Ramadhan Laboratorium Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

Effect of Ethanol Extract of Pomegranate Leaves (Punica granatum L) to the Sedative Effect on Mice BALB/C

Effect of Ethanol Extract of Pomegranate Leaves (Punica granatum L) to the Sedative Effect on Mice BALB/C Effect of Ethanol Extract of Pomegranate Leaves (Punica granatum L) to the Sedative Effect on Mice BALB/C Niken Dyah Ariesti, Sikni Retno K, Lale Reta Utami ABSTRACT Pomegranate Leaves (Punica granatum

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode post test group only design. Menggunakan tikus putih jantan galur Sprague dawley berumur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan Rancangan Acak Terkontrol (RAT). bulan November sampai dengan Desember 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan Rancangan Acak Terkontrol (RAT). bulan November sampai dengan Desember 2012. 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Terkontrol (RAT). B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) DALAM MENURUNKAN KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) DALAM MENURUNKAN KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) DALAM MENURUNKAN KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN Tria Pertiwi, 2014 Pembimbing I Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes. Pembimbing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. analgesik dari senyawa AEW1 terhadap mencit. Metode yang digunakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. analgesik dari senyawa AEW1 terhadap mencit. Metode yang digunakan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Aktivitas Analgesik Senyawa AEW1 Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji adanya aktivitas analgesik dari senyawa AEW1 terhadap mencit. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 17, No. 1, 2012, halaman ISSN :

Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 17, No. 1, 2012, halaman ISSN : Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 17, No. 1, 2012, halaman 40-43 ISSN : 1410-0177 UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL, FRAKSI n-heksana DAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN BERINGIN (Ficus benjamina L.)

Lebih terperinci

Anthony Wibowo K, 2011 Pembimbing Utama : Djusena, dr, AIF Pembimbing Pendamping : Dr. Sugiarto Puradisastra,dr, M.kes

Anthony Wibowo K, 2011 Pembimbing Utama : Djusena, dr, AIF Pembimbing Pendamping : Dr. Sugiarto Puradisastra,dr, M.kes ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL DAGING BUAH SALAK PONDOH (Salacca edulis Reinw.) SEBAGAI ANTIDIARE PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN YANG DIINDUKSI OLEUM RICINI Anthony Wibowo K, 2011 Pembimbing Utama : Djusena,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN DEKLARASI... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN DEKLARASI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN DEKLARASI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI...

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN ANGSANA

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN ANGSANA ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN ANGSANA (Pterocarpus indicus Willd.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN GALUR Swiss Webster YANG DI INDUKSI ALOKSAN DAN PERBANDINGANNYA DENGAN JAMU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test Only Control Group Design. Pengambilan data dilakukan hanya pada saat akhir penelitian

Lebih terperinci

UJI EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOL DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus)

UJI EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOL DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) UJI EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOL DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) Cicilia Bertha Uli Lumban Gaol 1), Widdhi Bodhi 1), Widya Astuti Lolo 1) 1) Program

Lebih terperinci

keterangan: T = jumlah perlakuan R= jumlah replikasi

keterangan: T = jumlah perlakuan R= jumlah replikasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam penelitian Eksperimental. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi

Lebih terperinci

IJMS - Indonsian Journal on Medical Science Volume 1 No ijmsbm.org

IJMS - Indonsian Journal on Medical Science Volume 1 No ijmsbm.org Uji Daya Analgetik Ekstrak Etanol Daun Seligi (Phyllanthus Buxifolius Muell.Arg) Terhadap Mencit Galur Swiss Inna Ayu Safitri 1, Siwi Hastuti 2 Program Studi DIII Kebidanan Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP BERAT BADAN MENCIT Swiss Webster JANTAN

ABSTRAK. EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP BERAT BADAN MENCIT Swiss Webster JANTAN ABSTRAK EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP BERAT BADAN MENCIT Swiss Webster JANTAN Sylvia Sari Dewi, 2012. Pembimbing I : Rosnaeni, Dra., Apt. Pembimbing II: Sylvia Soeng, dr.,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil determinasi tumbuhan dilampirkan pada Lampiran 1) yang diperoleh dari perkebunan

Lebih terperinci

UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN SUJI (Dracaena angustifolia Roxb) TERHADAP EDEMA KAKI TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN SUJI (Dracaena angustifolia Roxb) TERHADAP EDEMA KAKI TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN SUJI (Dracaena angustifolia Roxb) TERHADAP EDEMA KAKI TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR Julia Megawati Narande, Anne Wulur, Adithya Yudistira Program Studi Farmasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test only control group design. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test only control group design. Penelitian 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan rancangan post test only control group design. Penelitian dilakukan dengan beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitan the post test only control group design. 1) Larva Aedes aegypti L. sehat yang telah mencapai instar III

BAB III METODE PENELITIAN. penelitan the post test only control group design. 1) Larva Aedes aegypti L. sehat yang telah mencapai instar III 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitan the post test only control group design. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

PENGUJIAN EFEK DIURETIK SARI WORTEL (Daucus carota L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus)

PENGUJIAN EFEK DIURETIK SARI WORTEL (Daucus carota L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) PENGUJIAN EFEK DIURETIK SARI WORTEL (Daucus carota L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) Mery A. R. Sinaga, Widdhi Bodhi, Paulina V. Y. Yamlean Program studi Farmasi FMIPA UNSRAT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan menggunakan pre test-post test control group design (Pocock,2008). P0 O1 O5 P1 O2 O6 P S R

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang farmakologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang farmakologi. 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian di bidang farmakologi. 3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi

Lebih terperinci

EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) PADA MENCIT (Mus musculus)

EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) PADA MENCIT (Mus musculus) As-Syifaa Vol 09 (01) : Hal. 51-57, Juli 2017 ISSN : 2085-4714 EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) PADA MENCIT (Mus Safriani Rahman, Aulia Wati, dan Eka Mega Asariningtyas

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words : ethanol extract of salak seeds, diuretic effect, Wistar white male mice (Rattus novergicus) ABSTRAK

ABSTRACT. Key words : ethanol extract of salak seeds, diuretic effect, Wistar white male mice (Rattus novergicus) ABSTRAK UJI EFEKTIVITAS DIURETIK EKSTRAK ETANOL BIJI SALAK (Salacca zalacca varietas zalacca (gaert.) Voss) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) Novita Handayani Latuconsina 1), Fatimawali

Lebih terperinci

Pengaruh Uji Efek Tonikum Ekstrak Etanol Rimpang Temu Giring ( ) Terhadap Mencit

Pengaruh Uji Efek Tonikum Ekstrak Etanol Rimpang Temu Giring ( ) Terhadap Mencit Pengaruh Uji Efek Tonikum Ekstrak Etanol Rimpang Temu Giring ( ) Terhadap Mencit Wiwik Rosi Wiyanti 1 2 Prodi Farmasi Poltekkes Bhakti Mulia Susiendrawati5@gmail.com : tested on mice. Analysis of the results

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Determinasi Bahan Deteminasi dilakukan untuk memastikan kebenaran dari bahan yang digunakan untuk penelitian ini yaitu tanaman asam jawa (Tamarindus indica L.). Determinasi

Lebih terperinci

PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR

PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN SEMBUNG (Blumea balsamifera Linn) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR Swiss Webster JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN Brilian Segala Putra, 2009; Pembimbing

Lebih terperinci

UJI EFEKTIVITAS INFUSA AKAR SELEDRI (Apium graveolens L.) SEBAGAI DIURETIK PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus).

UJI EFEKTIVITAS INFUSA AKAR SELEDRI (Apium graveolens L.) SEBAGAI DIURETIK PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus). UJI EFEKTIVITAS INFUSA AKAR SELEDRI (Apium graveolens L.) SEBAGAI DIURETIK PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus). Aprillia Carolina Jayadi 1), Widdhi Bodhi 1), Nancy Pelealu 1) Prodi

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS WISTAR JANTAN

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS WISTAR JANTAN ABSTRAK EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS WISTAR JANTAN Steffanny H H Katuuk, 1310114, Pembimbing I : Lusiana Darsono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group design. B. Subyek Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia) yang diperoleh dari Kampung Pamahan, Jati Asih, Bekasi Determinasi

Lebih terperinci

AKTIVITAS ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK KULIT MANGGIS

AKTIVITAS ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK KULIT MANGGIS AKTIVITAS ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L) DAN EKSTRAK SARANG SEMUT (Myrmecodya pendens) PADA TIKUS YANG DIINDUKSI ALOKSAN SKRIPSI Skripsi diajukan untuk memenuhi salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terkontrol. Menggunakan 25 ekor tikus putih ( Rattus norvegicus) jantan

BAB III METODE PENELITIAN. terkontrol. Menggunakan 25 ekor tikus putih ( Rattus norvegicus) jantan 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode acak terkontrol. Menggunakan 25 ekor tikus putih ( Rattus norvegicus) jantan galur Sprague

Lebih terperinci

Kata Kunci: Analgesik, Perbedaan Ekstrak Daun dan Ekstrak Kulit Batang Turi Merah.

Kata Kunci: Analgesik, Perbedaan Ekstrak Daun dan Ekstrak Kulit Batang Turi Merah. PERBEDAAN AKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK DAUN (Sesbaniae folium) DAN EKSTRAK KULIT BATANG (Sesbaniae cortex) TURI MERAH Oleh: Dinda Chusnul Prawitasari, Dosen Pembimbing : Dra. Wigang Solandjari ABSTRAK Turi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian 31 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Jenis dan Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian Post Test Controlled Group Design. III.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci