PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU"

Transkripsi

1 PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU di KKG SD WILAYAH I KECAMATAN PASAMAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ARTIKEL SRI UTAMI NPM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUNG HATTA 2015

2 THE EFFECT OF ACADEMIC SUPERVISION AND ORGANIZATIONAL CULTURE ON TEACHER PERFORMANCE IN KKG ELEMENTARY SCHOOL REGION I SUB- DISTRICT PASAMAN WITH MOTIVATION AS INTERVENING VARIABLE Sri Utami¹, Dwi Fitri Puspa¹, Ice Kamela¹ ¹Program Studi Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta sriu0565@gmail.com ABSTRACT This Research is intended to look at how Academic Supervision and Organizational Culture affects of Teacher Performance and also to see wheter Work Motivation have a role as Intervening Variabel. The data analysis using SPSS program version 16. There was effect the positive and significant of Academic Supervision (X 1 ) and Organizational Culture (X 2 ) variable on Teacher Performance in KKG Elementary School Region I Subdistrict Pasaman with regression coefficient for Academic Supervision significant and Organizational Culture significant There was effect the positive and significant Work Motivation varibale mediates correlation Academic Supervison and Organizational Culture on Teacher Performance in KKG Elementary School Region I Sub-district Pasaman that is to say effect of Academic Supervision and Organizational Culture on Teacher Performance in KKG Elementary School Region I Subdistrict Pasaman with Work Motivation are bigger than direct effect to Academic Supervision and Organizational Culture on Teacher Performance as 3.5% or from 38.7% become 44.2%. It can be interpreted that Work Motivation variable partially mediates the correlation beetween the dependent variable to the independent variable. KeyWords : Academic Supervision, Organizational Culture, Teacher Performance, Work Motivation PENDAHULUAN Pendidikan merupakan wadah yang penting dalam kehidupan manusia, karena itu pemerintah membangun lembaga-lembaga pendidikan baik formal maupun non formal seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta. Semua itu dipersiapkan dalam rangka menghadapi tantangan era globalisasi di masa yang akan datang. Guru sebagai tenaga pendidik merupakan sumber daya manusia yang profesional merupakan salah satu faktor penentu

3 keberhasilan mencapai tujuan pendidikan, hal ini disebabkan guru yang langsung bersinggungan dengan peserta didik, untuk memberikan bimbingan, pendidikan, pengajaran dan pengalaman yang akan menghasilkan tamatan yang diharapkan. Seorang guru harus memiliki guru Sahertian sebagaimana dikutip Kusmianto (1997:49) dalam buku panduan penilaian kinerja guru oleh pengawas menjelaskan bahwa: Standar kinerja guru itu berhubungan dengan kualitas guru dalam menjalankan tugasnya seperti: (1) bekerja dengan siswa secara individual, (2) persiapan dan kompetensi, terutama kompetensi perencanaan pembelajaran,(3) pedagogik dan kompetensi profesional. Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan guru, maka pemerintah telah melakukan suatu gagasan yang dikenal dengan Uji Kompetensi Guru (UKG). Sedangkan untuk mengetahui sejauhmana kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian dilakukan melalui PKG(Penilaian Kinerja Guru secara online oleh pengawas sekolah. Penilaian guru yang dilakukan oleh pengawas sekolah melalui supervisi akademik diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru. Berkenaan dengan standar kinerja pendayagunaan media pembelajaran, (4) melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman belajar, dan (5) kepemimpinan yang aktif dari guru. Tugas pokok guru tersebut yang diwujudkan dalam kegiatan belajar mengajar merupakan bentuk kinerja guru. Kinerja guru pada dasarnya merupakan kinerja atau unjuk kerja yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Kinerja guru bila mengacu pada pengertian Mangkunegara (2010) bahwa tugas yang dihadapi oleh seorang guru meliputi : membuat

4 program pengajaran, memilih metode dan media yang sesuai untuk penyampaian, tindak lanjut dengan pengayaan dan remedial. melakukan evaluasi, dan melakukan No Tabel 1. Kinerja Guru di KKG SD Wilayah I Kecamatan Pasaman Sampel 20 Orang Guru Jenis Penilaian Kinerja Guru mampu menikmati perannya sebagai pengajar yang menantang dan sukar Pengawas sering mengunjungi sekolah dan memberikan motivasi pada guru dalam proses belajar mengajar (PBM) Guru bisa menentukan metode dan strategi pembelajaran yang tepat dalam menyusun RPP Sumber: KKG SD Wilayah Kecamatan Pasaman % Yang Membuat % Yang Tidak Membuat Total 50% (10 Orang) 50% (10 Orang) 100% 50% (10 Orang) 50% (10 Orang) 100% 40% ( 8 Orang) 60% (12 Orang) 100% Berdasarkan survey awal penulis melalui wawancara lansung di KKG SD Wilayah Kecamatan Pasaman terhadap 20 orang guru yang ditemui secara acak berdasarkan tabel 1 diatas dapat disimpulkan bahwa ada kesan kinerja guru cendrung menurun, disamping beban kerja meningkat ditambah lagi dengan perhatian dari supervisi akademik pengawas sekolah masih kurang karena pengawas sekolah tidak terlalu sering datang memantau ke sekolah-sekolah atau hanya pada waktu tertentu saja dan kurang mampunya guru menjadi konselor untuk membantu mengatasi kesulitan belajar siswa, dan sebagai partisipan dalam kelompok belajar siswa serta masih kurangnya minat guru untuk

5 membuat atau memperbaharui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Sehingga motivasi untuk bekerja terganggu serta budaya untuk berprestasi. Supervisi akademik yang baik adalah supervisi akademik yang mampu mencapai multi tujuan. Supervisi berfungsi sebagai penggerak perubahan, seringkali guru mengganggap tugas mengajar sebagai pekerjaan rutin, dari waktu ke waktu tidak mengalami motivasi kerja dalam kegiatan pembelajaran. Kemudian ketelitian dalam kegiatan pembelajaran untuk membelajarkan siswa terkesan diabaikan, hal ini dapat dilihat dari teknik yang di tuliskan pada kegiatan belajar mengajar, kurangnya apersepsi maupun konfirmasi yang tujuannya untuk merekam ingatan siswa kepada pembelajaran yang akan dan telah disampaikan, serta guru hanya mengejar target tercapainya silabus yang perubahan dari segi materi maupun dicanangkan diawal tahun pelajaran. metoda pendekatan. Menghadapi keadaan tersebut, perlu ada inisiatif dari kepala sekolah atau supervisor untuk mengarahkan guru agar melakukan perbaikan dari segi materi maupun metode untuk kemajuan iptek dan kebutuhan lingkungan. Jika dilihat dari fenomena yang telah dipaparkan di atas bahwa guru di KKG SD Wilayah Kecamatan Pasaman Budaya organisasi yang kuat memiliki potensi meningkatkan kinerja, dan sebaliknya apabila budaya organisasi lemah mengakibatkan kinerja menurun, Stepen P. Robbins (2007). Ketika para anggota organisasi memiliki komitmen yang kuat terhadap keyakinan, harapan, nilai-nilai, norma-norma, dan kebiasankebiasan yang digunakannya dalam mencapai tujuan menunjukkan budaya sebagian guru kurang mempunyai organisasi yang kuat. Sebaliknya bila

6 para anggota organiasi tidak memiliki komitmen yang kuat menunjukkan budaya organisasi yang lemah. Budaya sekolah untuk berprestasi sudah terganggu, hal ini dapat di lihat dari tidak adanya analisis hasil ulangan harian yang merupakan kebiasan guru untuk mengevaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan dan kurangnya inovasi atau menoton guru dalam kegiatan proses belajar mengajar. Sejalan dengan paparan diatas, maka kinerja guru harus ditingkatkan. Guru harus bisa mengembangkan diri melalui kegiatan-kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG), pelatihan -pelatihan, seminar-seminar dan lokakarya, agar guru dapat meningkatkan kualitas Harapan tidak selalu sesuai dengan kenyataan, terbukti dengan kesimpulan awal yang dilakukan oleh peneliti dimana permasalahan yang muncul antara lain : a. secara umum guru sulit menerima perubahan, sedangkan prinsip belajar yang harus dilaksanakan adalah Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) agar sisw termotivasi dan mau terlibat dalam proses pembelajaran, kenyataannya model pembelajaran siswa saja masih brsifat klasikal, dimana siswa masih sebatas melihat da mendengarkan bahan ajar yang disampaikan guru, b. Pengembangan dan pengorganisasian serta pengelolaan proses pembelajaran yang dilakukan guru sangat lemah, c. Sumber Daya Manusia (SDM), agar Berikutnya keterbatasan kemampuan dapat bersaing di era globalisasi diharapkan guru yang profesional yang mampu berinovasi dan kreatif. guru dalam mengeksplorasi bahan ajar dengan menggunakan Tekhnologi Informasi Komputer (TIK), d. Minimnya pengetahuan guru dalam mengunakan

7 metode dan media pembelajaran dalam penyampaian bahan ajar. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Dengan banyaknya permasalahan yang timbul dilapangan seperti diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah melakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh supervisi akademik dan budaya organisasi terhadap kinerja guru dengan motivasi kerja sebagai variabel intervening. Menurut Sekaran (2006) bahwa studi yang termasuk dalam pengujian hipotesis biasanya menjelaskan sifat hubungan tertentu, atau menentukan perbedaan antar kelompok atau kebebasan (independensi) dua atau lebih faktor dalam suatu situasi. Jadi penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kontribusi supervisi akademik oleh pengawas sekolah dan budaya organisasi terhadap kinerja guru dengan motivasi kerja sebagai variabel intervening. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di KKG SD Wilayah I Kecamatan Pasaman. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Guru di KKG SD Wilayah I Kecamatan Pasaman yaitu sebanyak 147 orang. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini digolongkan dalam dua jenis yaitu : 1. Data primer, yaitu yang diperoleh secara langsung seperti observasi, wawancara atau data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner lansung kepada responden. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak lansung, diperoleh dengan cara mendapatkan referensi melalui literature buku, artikel ilmiah, hasil penelitian dan sumber-sumber lainnya. Kuesioner dan Pengumpulan Data Kuisioner merupakan alat pengumpul data dengan seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Jawaban dikuantifisir dengan skala Likert 1 s/d 5. Data yang terkumpul selanjutnya ditabulasi dan

8 diolah dengan menggunakan bantuan SPSS versi Pengujian Instrumen Sugiyono, (2007) berpendapat agar hasil penelitian valid dan reliabel, butir-butir pertanyaan dalam kuesioner perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji Asumsi Klasik Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan analisis data dengan menggunakan uji normalitas, uji linearitas, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas. Regresi Bertingkat ( Hierarchical Regrasi Analysis). Analisis regresi bertingkat (Hierarchical Regrasi Analysis) merupakan teknik statistik yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel mediasi (Motivasi Kerja) terhadap hubungan antara variabel bebas (Supervisi Akademik dan Budaya Organisasi) dan variabel terikat (Kinerja Guru). Menurut Baron Kenny (1986) terdapat 4 langkah untuk melakukan pengujian dampak variabel Intervening sebagai berikut: 1. Variabel bebas harus berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (β 1 harus signifikan). Dalam hal ini variabel supervisi akademik dan budaya organisasi harus berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru (Y). 2. Variabel bebas harus berpengaruh signfikan terhadap variabel intervening (β2 harus signifikan). Dalam hal ini, variabel supervisi akademik dan budaya organisasi harus berpengaruh signifikan terhadap motiavasi kerja (I). 3. Variabel intervening harus berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (β3 harus signifikan). Dalam hal ini, variabel motivasi kerja (I) ha rus berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru (Y). 4. Intervening penuh (full intervening) terjadi apabila variabel bebas tidak lagi berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat setelah di kontrol oleh variabel intervening (β4 tidak signifikan), sedangkan intervening parsial (partial intervening) terjadi apabila variabel bebas masih berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (β4 masih signifikan) tetapi koefisien regresinya menurun atau nilainya signifikannya meningkat.

9 Berdasarkan permasalahan di atas maka dapat disimpulkan struktur mediasi Gambar 1 Struktur Intervening Motivasi Kerja (I) sebagai berikut: B 2 B 3 Supervisi Akademik (X 1 ) Budaya Organisasi (X 2 ) B 1 B 4 Kinerja Guru (Y) Hasil Penelitian dan Pembahasan Uji Validitas Sebuah item pertanyaan dapat dikatakan valid bila memiliki nilai corrected item-total correlatiojn diatas. 0,30 (Sugiyono, 2007). Item pernyataan yang tidak valid akan dibuang atau tidak digunakan dalam suatu variabel untuk pengolahan data berikutnya Tabel 2. Uji Validitas No Variabel Jumlah Item Item Yang Valid Item Tidak Valid 1 Supervisi Akademik Budaya Organisasi Kinerja Guru Motivasi Kerja Uji Reliabilitas

10 Variabel yang dikatakan handal apabila memiliki Cronbach s Alpha lebih dari 0,70 (Sekaran, 2006). Hasil analisis reliabilitas terhadap 147 orang responden tabel berikut ini: Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian No. Cronbach s Variabel Item Alpha Keterangan 1 Kinerja Guru (Y) 0,937 Reliabel 2 Supervisi Akademik (X 1 ) 0,885 Reliabel 3 Budaya Organisasi (X 2 ) 0,873 Reliabel 4 Motivasi Kerja (I) 0,931 Reliabel Tingkat Capaian Responden Tingkat Capaian Responden (TCR) untuk masing-masing variabel hasilnya dikemukakan dalam tabel berikut : Tabel 4. Hasil Distribusi Frekuensi No. Variabel Item Pertanyaan Re Rata TCR Ket. 1 Kinerja Guru (Y) 1 s/d Baik 2 Supervisi Akademik (X1) 1 s/d 17 4,02 80,46 Baik 3 Budaya Organisasi (X2) 1 s/d 7 4,01 80,20 Baik 4 Motivasi Kerja (I) 1 s/d 30 4,04 80,80 Baik Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan uji regresi linear berganda, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik dimana uji asumsi klasik ini merupakan persyaratan yang harus terpenuhi dalam uji regresi linear berganda. Uji asumsi klasik terdiri dari: Uji Normalitas. Menurut Singgih (2000), uji normalitas berpedoman pada uji Kolmogorov yaitu :

11 Tabel 5. Hasil Uji Normalitas No Variabel Sig Alpha Keterangan 1 Kinerja Guru (Y) 0, Normal 2 Motivasi Kerja (I) 0, Normal 3 Supervisi Akademik (X 1 ) 0, Normal 4 Budaya Organisasi (X 2 ) 0, Normal Uji Linearitas Dengan uji linearitas akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linear kuadrat atau publik, (Ghozali, 2007). Untuk menentukan apakah terjadi tidaknya hubungan yang linear antara predictor dilihat dengan membandingkan nilai signifikan dari Deviation from Linearity, dengan tingkat signifikan yang digunakan dimana apabila nilai signifikan lebih besar dari tingkat signifikan maka terjadi hubungan yang linear dari variabel independent terhadap variabel dependent. variabel dengan dependent variabel dapat Tabel 6. Hasil Uji Linearitas No. Variabel Sig Alpha Keterangan 1 Supervisi Akademik (X 1 ) Normal 2 Budaya Organisasi (X 2 ) Normal 3 Motivasi Kerja (I) Normal Uji Multikolinearitas Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dalam model regregi dapat dilihat melalui VIF ( Varians Inflation Factor). Bila angka tolerance > 1 atau nilai VIF > 10, maka terdapat gejala multikolinearitas.

12 Tabel 7. Hasil Uji Multikolinearitas Variabel bebas Tolerance VIF Supervisi Akademik (X 1 ) 0,503 1,988 Budaya Organisasi (X 2 ) 0,906 1,104 Motivasi Kerja (I) 0,541 1,849 Uji Heteroskedastisitas Untuk melakukan uji heteroskedastisitas terhadap data penelitian dapat dilakukan dengan uji Glejser (Ghozali, 2007). Adapun hasil uji glejser data hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 8. Hasil Uji Heteroskedastisitas No. Variabel Sig Alpha Keterangan 1 Supervisi Akademik (X 1 ) ,05 Tidak Hetero 2 Budaya Organisasi (X 2 ) ,05 Tidak Hetero 3 Motivasi Kerja (I) ,05 Tidak Hetero Analisis Regresi Bertingkat Tabel 9. Hasil Analisis Regresi Linear Beganda Variabel Terikat Kinerja Guru (Y) Variabel Bebas Koefisien Sig. Regresi Konstanta ,000 Supervisi Akademik (X 1 ) ,000 Budaya Organisasi (X 2 ) ,000 F ,000 R Berdasarkan hasil uji regresi berganda yang diringkas pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pada tahap 1: a. Variabel Supervisi Akademik (X 1 ) berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru (Y) dimana nilai koefisien regresinya adalah 0,475

13 dengan tingkat signifikan adalah diterima.dengan demikian berarti Hipotesis satu (H 1 ) diterima. b. Variabel budaya organisasi (X 2 ) berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru (Y) dimana nilai koefisien regresinya adalah 0,223 dengan tingkat signifikan adalah berarti Hipotesis dua (H 2 ) pernyataan pada langkah pertama dalam pengujian pengaruh mediasi terpenuhi. Pengujian pengaruh mediasi pada langkah kedua adalah variabel bebas (supervisi akademik dan budaya organisasi,) harus signifikan terhadap variabel mediasi (motivasi Kerja). Tabel 10. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Variabel Intervening Motivasi Kerja (I) Variabel Dependent Koefisien Regresi Sig. Konstanta ,000 Supervisi Akademik (X 1 ) ,000 Budaya Organisasi (X 2 ) ,000 F ,000 R 2 0,0.459 Berdasarkan hasil uji regresi berganda yang diringkas pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pada tahap II : a. Variabel supervisi akademik (X 1 ) berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja ( I) dimana nilai koefisien regresinya adalah 0,609 dengan tingkat signifikan adalah berarti Hipotesis tiga (H 3 ) diterima. b. Variabel budaya organisasi (X 2 ) berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja ( I) dimana nilai koefisien regresinya adalah 0,328 dengan tingkat signifikan adalah berarti Hipotesis empat

14 (H 4 ) diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persyaratan langkah 2 dalam uji mediasi atau intervening telah terpenuhi. Langkah ketiga pengujian mediasi adalah melakukan atas pengaruh variabel intervening (motivasi ke rja) harus signifikan terhadap variabel terikat (kinerja guru). Berdasarkan hasil uji regresi linear sederhana tentang motivasi kerja terhadap kinerja guru memperlihatkan bahwa variabel motivasi kerja (I) berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru (Y) da pat lihat pada tabe dibawah ini: Tabel 11. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Variabel Terikat Intervening Konstan Koefisien Signifikansi Regresi Kinerja Guru Konstanta ,000 (Y) Motivasi Kerja (I) ,008 F ,008 R 2 0,047 Berdasarkan hasil uji regresi berganda yang diringkas pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pada tahap 3 (tiga). Variabel motivasi kerja (I) berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru (Y) dimana nilai koefisien regresinya adalah 0,250 dengan tingkat signifikan adalah berarti Hipotesis lima (H 5 ) diterima. Dengan demikian persyaratan ketiga dalam pengujian pengaruh intervening terpenuhi. Berdasarkan hasil uji pada langkah pertama, kedua, dan ketiga maka hasil uji intervening atau mediasi dapat disimpulkan pada tabel dibawah ini:

15 Tabel 12. Hasil Analisa Regresi Bertingkat Variabel Terikat Kinerja Guru (Y) Koefisien Regresi dan Signifikansi Variabel Bebas dan Intervening Tahap Tahap Sig. Sig. 1 2 Konstanta (a) 1,258 0,000 1,185 0,000 Supervisi Akademik (X 1 ) 0,475 0,000 0,355 0,000 Budaya Organisasi (X 2 ) 0,223 0,000 0,209 0,000 Motivasi Kerja (I) - - 0,296 0,004 R 2 0,387 0,422 Memperhatikan hasil uji regresi bertingkat yang diringkas pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pada tahap 1: a. Variabel supervisi akademik (X 1 ) berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru (Y) dimana nilai koefisien regresinya adalah 0,475 dengan tingkat signifikan adalah b. Variabel budaya organisasi (X 2 ) berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru (Y) dimana nilai koefisien regresinya adalah 0,223 dengan tingkat signifikan adalah c. Besar pengaruh variabel supervisi akademik (X 1 ) dan budaya organisasi (X 2 ) terhadap kinerja guru (Y) adalah 38.7% ( R 2 = 0,387). Pada tahap kedua, pengaruh variabel supervisi akademik (X 1 ) dan budaya organisasi (X 2 ) terhadap kinerja guru (Y) setelah dimediasi atau intervensi oleh variabel motivasi kerja (I) dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Variabel supervisi akademik (X 1 ) masih berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru (Y) dimana ko efisien regresinya adalah 0,475 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Namun, nilai koefisien regresi variabel supervisi akademik (X 1 ) tersebut mengalami penurunan dari 0,475 (tahap I) menjadi 0,355 (tahap2).

16 b. Variabel budaya organisasi (X 2 ) masih berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru (Y) dimana koefisien regresinya adalah 0,223 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Namun, nilai koefisien regresi variabel budaya organisasi (X 2 ) tersebut mengalami penurunan dari 0,223 (tahap I) menjadi 0,209 (tahap2). c. Variabel motivasi kerja (I) sebagai variabel intervening berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru (Y) dengan nilai koefisien regresi adalah 0,296 dan tingkat signifikannya sebesar 0,004. d. Besarnya pengaruh variabel supervisi (Y) sebesar 3.5% atau dari 38.7% menjadi 44,2%. Berdasarkan uraian diatas dapat diinterprestasikan bahwa variabel motivasi kerja (I) memediasi secara parsial ( partial mediation) hubungan antara variabel supervisi akdemik (X 1 ) dan budaya organisasi (X 2 ) terhadap kinerja guru (Y). Dengan demikian hipotesis enam (H 6 ) motivasi kerja memediasi hubungan antara supervisi akademik dengan kinerja guru di KKG SD Wilayah I Kecamatan Pasaman dan hipotesis tujuh (H 7 ) motivasi kerja memediasi hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja guru di KKG akademik (X 1 ) dan budaya organisasi SD Wilayah I Kecamatan Pasaman (X 2 ) terhadap kinerja guru (Y) adalah dapat diterima. 0,387 ( R 2 = 3.87). Dengan kata lain terjadi peningkatan pengaruh variable supervisi akademik (X 1 ) dan budaya organisasi (X 2 ) terhadap kinerja guru Kesimpulan Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan variabel motivasi kerja memediasi hubungan antara supervisi

17 akademik dan budaya organisasi terhadap kinerja guru di KKG SD Wilayah I Kecamatan Pasaman artinya pengaruh supervisi akademik dan budaya organisasi terhadap kinerja guru di KKG SD Wilayah I Kecamatan Pasaman melalui motivasi kerja lebih besar daripada pengaruh lansungnya terhadap supervisi akademik dan budaya organisasi terhadap kinerja guru. Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih terutama kepada Ibu DR. Dwi Fitri Puspa, SE., M.Si.Ak dan Ibu Ice Kemala, SE.,M.Si selaku pembimbing 1 dan pembimbing 2 yang telah banyak memberikan pengarahan untuk terwujudnya hasil penelitian ini. Selanjutnya kepada unsur pimpinan dan seluruh civitas akademika UBH yang turut membantu dalam penulisan artikel ini. Terima kasih banyak juga disampaikan kepada Guru di KKG SD Wilayah I Kecamatan Pasaman. Daftar Pustaka Baron, R. M., & Kenny, D. A. (1986). The moderator-mediator variabl distinction in social psychological research: Conceptual, strategic and statistical considerations. Journal of Personality and Social Psychology, 51, Ghozali, Imam. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Kusmianto. (1997). Paduan Penilaian Kinerja Guru Oleh Pengawas. Jakarta. Mangkunegara, Prabu. (2010). Manajemen Sumber Daya Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Robbins, Stephen P. (2007). Perilaku Organisasi. Jakarta. Penerbit Mlanan Jaya Cermelang. Sugiyono, (200 7), Metode Penelitian Administrasi, Bandung : Alfabeta. Sekaran, Uma Research Method For Business. Salemba Empat. Jakarta. Singgih. (2000). Buku Latihan SPSS Statistik Parametik. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

PENGARUH TUNTUTAN TUGAS TERHADAP KEPUASAN KERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PASAMAN BARAT DENGAN STRES KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING.

PENGARUH TUNTUTAN TUGAS TERHADAP KEPUASAN KERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PASAMAN BARAT DENGAN STRES KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING. PENGARUH TUNTUTAN TUGAS TERHADAP KEPUASAN KERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PASAMAN BARAT DENGAN STRES KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Yurasti Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pasaman Simpang Empat Jln.

Lebih terperinci

Pengaruh Kepemimpinan Manajerial, Motivasi Berprestasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Kepala Sekolah Dasar Se Pasaman Barat

Pengaruh Kepemimpinan Manajerial, Motivasi Berprestasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Kepala Sekolah Dasar Se Pasaman Barat Pengaruh Kepemimpinan Manajerial, Motivasi Berprestasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Kepala Sekolah Dasar Se Pasaman Barat 1 A.Yani, 1 Sulastri, 1 Erni Febrina Harahab Jurusan Manajemen, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Obyek Penelitian Obyek yang akan diteliti adalah pegawai PDAM Tirta Moedal Kota Semarang. Adapun pegawai yang menjadi responden memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas

Lebih terperinci

KUALITAS PRODUK SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ANTARA PENGARUH LIFE STYLE TERHADAP MINAT BELI MOBIL AGYA DI PASAMAN BARAT. Citra Suci Mantauv

KUALITAS PRODUK SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ANTARA PENGARUH LIFE STYLE TERHADAP MINAT BELI MOBIL AGYA DI PASAMAN BARAT. Citra Suci Mantauv KUALITAS PRODUK SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ANTARA PENGARUH LIFE STYLE TERHADAP MINAT BELI MOBIL AGYA DI PASAMAN BARAT Citra Suci Mantauv Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pasaman. Jln. Pujarahayu Ophir,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER [FACTOR ANALYSIS OF RUBBER PRODUCTION PERFORMANCE OF EMPLOYEES PART PT. PLANTATION NUSANTARA XII JEMBER] Oleh:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Semarang. Obyek dan lokasi penelitian ini adalah bank syariah yang ada di kota 3.2. Populasi dan Sampel A. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI UNTUK MELIHAT KONTRIBUSI KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SEKOLAH ISLAM NABILAH KOTA BATAM

ANALISIS REGRESI UNTUK MELIHAT KONTRIBUSI KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SEKOLAH ISLAM NABILAH KOTA BATAM ANALISIS REGRESI UNTUK MELIHAT KONTRIBUSI KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SEKOLAH ISLAM NABILAH KOTA BATAM Hermansah Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang datadatanya berhubungan dengan angka-angka baik yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang tahap penelitian yang dilakukan dalam pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden.

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei karena peneliti mengajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian melakukan penelitian terhadap pegawai inspektorat provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian akan dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh produk, persepsi harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian makanan cepat saji d Besto. Objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sofware SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sofware SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17. BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab hasil penelitian, analisis dan pembahasan merupakan analisis permasalahan yang sedang diteliti. Pada bab ini peneliti sudah mendapatkan kembali

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang akan dicapai maka jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian penjelasan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu penelitian Lokasi tempat penelitian ini dilakukan di CV. Istana Motor Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. Kepulauan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Pengumpulan Data. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

BAB IV PEMBAHASAN Pengumpulan Data. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner sebanyak 216 set pada mahasiswa pascasarjana STIEPARI Semarang yang berstatus sebagai

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent BAB III Metode Penelitian 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Opersional Variabel 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dipengaruhi dan yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH DENGAN KEPUASAN NASABAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING. Citra Suci Mantauv

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH DENGAN KEPUASAN NASABAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING. Citra Suci Mantauv PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH DENGAN KEPUASAN NASABAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Citra Suci Mantauv Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pasaman Simpang Empat Pasaman Barat Jln. Pujarahayu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang ada di institusi Kepolisian yang berjumlah 100 orang. Populasi adalah kumpulan individu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU 44.594.02 JEPARA) PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yang meneliti adanya pengaruh pemberian upah pungut terhadap kinerja PNS dengan motivasi sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dilihat dari cakupan jenis eksplanasi ilmunya, penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yang bertujuan untuk mencari penjelasan dalam bentuk hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian kausalitas. Desain penelitian kausal digunakan untuk membuktikan hubungan antara sebab dan akibat dari beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau hal yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2009). Populasi merupakan sekelompok orang yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. 1.2. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent), yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan waktu penelitian Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang beralamat di Jalan Lintas Timur Sumatera Kabupaten Indragiri Hulu. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini dilaksanakan di Kantor Akuntan Publik yang berada di wilayah Jakarta Selatan. Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS), Kampus V UNS Jalan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat eksplanasi. Menurut Sugiyono (2013), penelitian eksplanasi adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2015 di PT. Asuransi Ramayana Tbk. Cabang Tendean yang merupakan perusahaan asuransi kerugian. B. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini penulis mengambil tempat pada PT.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini penulis mengambil tempat pada PT. 46 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam Penelitian ini penulis mengambil tempat pada PT. Perindustrian & Perdagangan Bangkinang di Pekanbaru yang berada dijalan Taskurun/Duku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana, khususnya pada Program Studi Akuntansi tahun angkatan 2009

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Di Jalan Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55183. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja Perangkat Daerah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. biasa disebut dengan desain kausal atau desain pengujian hipotesis. Studi

BAB IV METODE PENELITIAN. biasa disebut dengan desain kausal atau desain pengujian hipotesis. Studi BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Penulis menggunakan explanatory research. Jenis ini menjelaskan hubungan sebab akibat antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Jenis desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17 Karanganyar pada bulan Juni - Agustus 2015. B. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dapat di klasifikasikan dari berbagai sudut pandang. Adapun jenis penelitian yang dilakukan di PT. Harta

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menitikberatkan pada pengujian hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data dan Sumber Data Data merupakan sekumpulan informasi. Pengertian data dalam bisnis adalah sekumpulan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism,

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA, SOSIAL DAN PRIBADI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA

PENGARUH BUDAYA, SOSIAL DAN PRIBADI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA PENGARUH BUDAYA, SOSIAL DAN PRIBADI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA (Studi Kasus pada Konsumen mobil Toyota Avanza di Legenda Wisata Cibubur) Nama NPM Jurusan Pembimbing : Hafiedz Mizan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Populasi yang dijadikan obyek penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Yogyakarta, Surakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan pencarian dan pengumpulan data, pengelolaan data dan penulisan hasil laporan, sampai

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dimana perhitungan dengan angka-angka diperkirakan lebih obyektif karena untuk menentukan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

Bab III Metode Penelitian

Bab III Metode Penelitian Bab III Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiono, 2001). Dengan metode penelitian ini dibuktikan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian eksplanatoris (explanatory research) yaitu jenis penelitian yang berupaya menjelaskan pengaruh antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian aaaaaaapenelitian ini dilakukan pada Wajib Pajak kendaraan bermotor di kantor SAMSAT Kota Magelang. Populasi menurut Sugiyono (2013) merupakan obyek/subyek

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PENGARUH PELAYANAN, SANKSI, SISTEM PERPAJAKAN KESADARAN WAJIB PAJAK, TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA TIRTOSUWORO, GIRIWOYO, WONOGIRI Eken Patmasari1 1*, Trimurti2 2, Suhendro

Lebih terperinci

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Deskriptif Responden Berikut ini dijelaskan gambaran responden penelitian a. Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan April sampai bulan Juni 2017 di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Cengkareng Jakarta di Jalan. Lkr. Luar No.10A,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1.1. Inventarisasi Aset Inventarisasi aset terdiri dari 2 (dua) aspek yaitu inventarisasi fisik dan inventarisasi yuridis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan judul dan permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini, maka jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode kausatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Kota Semarang. 3.2. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan analisis data yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Populasi merupakan seluruh obyek yang akan diteliti. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Populasi dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan 61 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk menguji tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel penelitian dan definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.1.1.

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA, KESEJAHTERAAN, DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA, KESEJAHTERAAN, DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA, KESEJAHTERAAN, DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Sumaryanto Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI (Studi Kasus Pada Yayasan Sunan Kalijogo Jabung-Malang)

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI (Studi Kasus Pada Yayasan Sunan Kalijogo Jabung-Malang) PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI (Studi Kasus Pada Yayasan Sunan Kalijogo Jabung-Malang) Oleh : Nanda Prasetya Utama *) Muhammad Mansur **) Afi Rachmat Slamet

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN O. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (008:115) Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan melalui 4 tahap yang dapat dilihat pada Gambar 3.1 Gambar 3.1 Tahap Analisa Penelitian 3.1 Tahap Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. variabel yang dipengaruhi yaitu variabel dependen. Tabel 3.1

BAB III DESAIN PENELITIAN. variabel yang dipengaruhi yaitu variabel dependen. Tabel 3.1 BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kausal. Penelitian kausal adalah suatu teknik penelitian yang bersifat sebab akibat, dimana

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN TRAINING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PLN CABANG SOLO

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN TRAINING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PLN CABANG SOLO PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN TRAINING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PLN CABANG SOLO Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini dimulai dengan hipotesis dan teori-teori, dilanjutkan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini dimulai dengan hipotesis dan teori-teori, dilanjutkan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Peneltian Berdasarkan permasalahan dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat digolongkan penelitian kuantitatif asosiatif kausal. Sugiyono (2010:56) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni 2016 sampai dengan bulan November 2016. Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai desain penelitian, variabel penelitian, subyek penelitian, lalu dilanjutkan dengan pembahasan mengenai metode pengumpulan data dan alat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13) objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / sumber

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / sumber BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Desain Penelitian III.1.1 Populasi dan Sampel III.1.1.1 Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / sumber yang mempunyai kualitas dan karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Pembahasan dalam uraian ini adalah tentang gambaran subyek penelitian, dimana subyek penelitian ini menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS HASIL 1. Hasil Sampling Responden dalam hasil penelitian ini adalah wajib pajak badan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta pada bulan Oktober 2016. Sasaran dari penelitian ini yaitu wajib pajak bumi dan bangunan di Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN. disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Arikunto BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Arikunto (2006)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai masalah kinerja, Pengalaman kerja, kompetensi, dan self efficasy.

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai masalah kinerja, Pengalaman kerja, kompetensi, dan self efficasy. 1 BAB III METODE PENELITIAN a. Obyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 2 Yogyakarta yang terletak di Jalan A.M. Sangaji No.42, Jetis, Yogyakarta. 2. Populasi Populasi

Lebih terperinci

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO) UNIT USAHA OPHIR.

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO) UNIT USAHA OPHIR. PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO) UNIT USAHA OPHIR Nurhamzah Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pasaman, Simpang Empat.

Lebih terperinci

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR Maretha No. Hp : 081298286068 Email : chen_thatha@yahoo.com (Maretha, Hidayatullah,

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna software akuntansi yang bekerja pada suatu perusahaan yang menerapkan software akuntansi berbasis ERP.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang akan digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis pengaruh konflik peran ganda dan beban kerja terhadap stres

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Desain Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jadi ada empat kata kunci yang perlu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian penjelasan (explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian penjelasan (explanatory BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penellitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian penjelasan (explanatory research). Yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci