UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR CHEST PASS

Transkripsi

1 70 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR CHEST PASS DALAM PERMAINAN BOLABASKET MELALUI PERMAINAN LEMPAR TANGKAP BOLA MURID KELAS VI SD NEGERI PANAIKANG 1 MAKASSAR SUHARDIANTO STKIP Mega Rezky Makassar Suhardianto.adin@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perencanaan, tindakan, observasi, refleksi dan penerapan permainan lempar tangkap bola dalam upaya meningkatkan hasil belajar Chest Pass dalam permainan bolabasket pada murid kelas VI SD Negeri Panaikang 1 Makassar. Penelitian ini merupakan penilitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan di siklus I dan siklus II dan dirancang melalui empat tahapan yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, Refleksi. Data penelitian ini adalah kemampuan dasar Chest Pass sebagai data Psikomotor dan nilai soal-soal latihan sebagai nilai kognitif. Pengamatan sebagai data afektif. Sumber data penelitian ini adalah murid kelas VI SD Negeri Panikang 1 Makassar yang berjumlah 36 orang. Pengumpulan data kemampuan Chest Pass dengan menggunakan lembar penilaian teknik sikap awal, gerakan kaki, posisi tangan, dan gerakan akhir serta lembar penilaian pilihan ganda pada siklus I dan siklus II data yang terkumpul dianalisis secara kuantitatif. Hasil analisis Kuantitatif data hasil belajar chest pass menunjukkan bahwa jumlah murid yang tuntas pada siklus I adalah 24 orang dengan persentase 66,66 % dan dan didukung data observasi guru sebesar 74,5 % serta observasi siswa sebesar 68 %. Jumlah murid yang tuntas pada siklus II adalah 36 orang dengan persentase 100 % dan didukung data observasi guru sebesar 84,4 % serta observasi siswa sebesar 82,4 %. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran penjasorkes melalui permainan lempar tangkap bola pada pembelajaran chest pass dalam permainan bolabasket dapat meningkatkan hasil belajar chest pass murid Kelas VI SD Negeri Panaikang 1 Makassar. Kata Kunci : Hasil Belajar, Chest Pass, Bolabasket, Permainan Lempar Tangkap Bola.

2 71 PENDAHULUAN Guru merupakan pelaksana pembelajaran dan sumber utama bagi murid dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang harus bisa menciptakan kondisi belajar yang dapat merangsang murid agar belajar efektif. Guru pendidikan jasmani secara sadar akan melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani sesuai dengan kurikulum dan harus mengetahui tujuan yang ingin dicapai. Agar tujuan pendidikan jasmani dapat tercapai dengan baik, maka guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan variatif serta menyenangkan. Terkait dengan media/alat pembelajaran, bolabasket standar yang dipergunakan pada pembelajaran terlalu berat bagi murid kelas VI SD Negeri Panaikang 1 Makassar sehingga siswa takut untuk menangkapnya. Terkait dengan strategi dan pengelolaan kelas pada saat pembelajaran, (1) pemberian contoh gerakan chest pass oleh guru dilakukan secara global, sehingga siswa merasa kesulitan dalam menerima materi yang telah diberikan oleh guru, (2) pemberian contoh oleh guru dilakukan dari satu sisi saja, dan mengabaikan perhatian murid saat contoh diberikan, sehingga murid kurang antusias untuk melihat contoh yang dilakukan oleh guru. Hal ini menyebabkan hasil belajar chest pass dalam permainan bolabasket murid Kelas VI SD Negeri Panaikang 1 Makassar belum optimal, hal ini dibuktikan masih banyak siswa yang nilainya di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dari 36 orang murid Kelas VI, ternyata hanya 6 orang murid (16,66%) yang memiliki nilai di atas nilai KKM sedangkan 30 orang murid (83,33%) memiliki nilai di bawah nilai KKM. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti berusaha mencari solusi bagaimana agar tujuan dari hasil belajar chest pass dalam permainan bolabasket dapat tercapai dengan baik. Maka dari itu, perlu ada usaha untuk memperbaiki dan memecahkan permasalahan itu. Salah satu upaya yaitu dengan menerapkan permainan lempar tangkap bola pada murid Kelas VI SD Negeri Panaikang 1 Makassar. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui permainan lempar tangkap bola dengan judul: Upaya meningkatkan hasil belajar Chest Pass dalam permainan Bolabasket melalui permainan lempar tangkap bola pada murid Kelas VI SD Negeri Panaikang 1 Makassar. Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar chest pass dalam permainan bolabasket melalui permainan lempar tangkap bola pada murid Kelas VI SD Negeri Panaikang 1 Makassar. LANDASAN TEORITIS Pengertian Belajar Abdul Haling (2007:2) mengemukakan pengertian belajar sebagai berikut: (1). Belajar itu merupakan suatu kegiatan yang disadari dan mempunyai tujuan, (2). Proses belajar itu mengakibatkan perubahan tingkah laku, dan perubahan itu disebabkan oleh pengalaman-pengalaman atau latihanlatihan, dan bukan disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan, dan (3). Perubahan tingkah laku dalam belajar sifatnya menetap. Faktor faktor yang Mempengaruhi Belajar Menurut Slameto (2010:54) faktor - faktor yang mempengaruhi belajar banyak

3 72 jenisnya tetapi dapat di golongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan ekstern. 1) Faktor Intern a) Faktor Jasmaniah terdiridari: faktor kesehatan dan cacat tubuh b) Faktor Psikologis terdiridari : faktor intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan 2) Faktor Eksternal a) Faktor keluarga yang terdiri-dari: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua b) Faktor sekolah terdiri-dari: metode mengajar, kurikulum (relasi guru dengan murid, relasi murid dengan murid, disiplin) c) Faktor Masyarakat terdiridari: kegiatan murid, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan perilaku murid akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Pencapaian itu didasarkan atas tujuan pengajaran yang ditetapkan. Hasil itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik (Purwanto, 2013:46). Pengertian bolabasket Permainan bolabasket diciptakan oleh James A. Naismith pada tahun 1891 dan berprofesi sebagai guru pendidikan jasmani di Young Men Christian Association (YMCA). Pada awal percobaannya menggunakan keranjang (basket) buah persik yang kosong sasaran tembakan, dengan mengambil istilah kata basket inilah kemudian permainan ini dinamakan basket ball. Permainan bolabasket dimainkan oleh dua regu putra maupun putri yang masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain. Permainan bertujuan mencari nilai/angka sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bola ke keranjang basket lawan dan mencegah lawan untuk mendapatkan nilai. Dalam memainkan bola pemain dapat mendorong bola, memukul bola, dengan telapak tangan terbuka, melemparkan dan menggiring bola ke segala penjuru dalam lapangan permainan (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013:27). Umpan dada ( Chest Pass) dalam permainan bolabasket Ibrahim Amir (2008:81) chest pass adalah gerakan mengoper selevel dada. Tujuannya agar bola yang dioper dapat mudah diterima dengan baik oleh rekan satu tim. Sesuai dengan namanya, Chest.. artinya dada, pass adalah memberikan bola ke kawan dengan cara di passing tepat di arah depan dada. Kelebihan chest pass adalah lebih cepat, lebih kuat untuk mencapai kawan. cocok untuk team dengan tipe quick passing ( /11/dasar-passing). Umpan dada dengan menggunakan dua tangan merupakan umpan yang paling sering digunakan dalam pertandingan bolabasket. Umpan ini adalah umpan yang biasa diandalkan dan dilakukan untuk meminahkan bola dari seorang pemain ke rekan satu timnya (Jon Oliver, 2009:36). Karakteristik Murid Sekolah Dasar

4 73 Ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru, agar lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya ditingkat Sekolah Dasar. Anak adalah individu yang berbeda dengan orang dewasa, seperti cara anak belajar. Menurut M.Anwar Pasau (2012:30) anak belajar memerlukan bantuan dari benda-benda sebagai alatnya. Oleh karena itu, dikatakan cara anak belajar: learning by doing karena anak masih hidup di dalam dunia yang nyata atau konkret. Pengertian Bermain Bermain merupakan salah satu sarana pendidikan yang memiliki manfaat besar bagi perkembangan anak. Para pendidik memakai permainan sebagai sarana untuk mengembangkan berbagai keterampilan anak, baik keterampilan jasmani maupun rohani (Dwijawiyata, 2013:7) Menurut Mutohir (2004), dalam Andi Ihsan dan hasmiyati (20 11:65), kebutuhan bermain bagi anak sama pentingnya terhadap kebutuhan akan makan, kehangatan dan cinta, Anak bermain berarti mengerjakan sesuatu permainan, sedangkan permainan merupakan sesuatu yang dikenai kerja bermain. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Dimana subjek penelitian dalam jenis penelitian ini adalah murid dalam suatu kelas, sehingga penelitian ini hanya berlaku di suatu kelas yang diteliti. PTK adalah proses pengkajian masalah pembelajaran yang di dalam kelas melalu refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut (Wina Sanjaya, 2010:26). METODE PENELITIAN Penelitian ini tergolong penelitian tindakan yang berbasis kelas (Classroom Action Research) yang bersifat deskriptif dan bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar chest pass melalui permainan lempar tangkap bola pada murid kelas V SD Negeri Panaikang 1 Makassar. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Panaikang 1 Makassar. Subyek penelitian adalah murid kelas VI SD Negeri Panaikang 1 Makassar, dengan jumlah murid sebanyak 36 orang, terdiri dari 17 laki-laki dan 18 perempuan pada tahun ajaran 2014/2015. Teknik pengumpulan data adalah Tes : pada umumnya digunakan untuk menilai kemampuan murid yang mencakup pengetahuan dan keterampilan, bakat dan intelegensi seseorang. Tes yang diberikan berupa tes tulis yang berisi seperangkat pertanyaan atau tugas untuk kemudian dijawab oleh murid. Teknik Observasi : merupakan teknik pengumpulan data/informasi dengan cara mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Teknik Dokumentasi : Kegiatan dokumentasi yang dimaksudkan untuk mendapatkan data jumlah murid kelas VI di SD Negeri Panaikang 1 Makassar yang lebih lengkap dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan penelitian terhadap aktivitas kemampuan murid dalam permainan Kriteria ketuntasan lempar tangkap bola. Teknik analisis data yang Kategori Frekuensi Presentasi 0 69 Tidak Tuntas 13 33,33 % Tuntas 24 66,66 % Jumlah %

5 74 digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif berupa hasil belajar, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriftif dengan menggunakan ketuntasan belajar dan mean (rata-rata) kelas. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Hasil Belajar Pada Siklus I Kegiatan yang telah dilakukan pada siklus pertama adalah penyajian materi chest pass melalui permainan lempar tangkap bola pada pembelajaran bolabasket sebanyak 3 kali pertemuan dan untuk kegiatan tes dilakukan pada pertemuan keempat atau pengambilan nilai aspek Psikomotor, Afektif dan kognitif. Berdasarkan hasil belajar pada siklus pertama, maka persentase ketuntasan belajar murid dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.2. Deskripsi ketuntasan belajar murid kelas VI SD Negeri Panaikang 1 Makassar. Sumber : Analisis data hasil belajar murid Siklus I Pada tabel diatas menunjukkan persentase ketuntasan hasil belajar murid pada siklus pertama adalah 66,66 % tuntas dari jumlah frekuensi 24 dan 33,33 % tidak tuntas dari jumlah frekuensi 12. b. Hasil Belajar Pada Siklus II Kegiatan yang telah dilakukan pada siklus kedua adalah penyajian materi chest pass melalui permainan lempar tangkap bola pada pembelajaran bolabasket sebanyak 3 kali pertemuan dan untuk kegiatan tes dilakukan pada pertemuan keempat atau pengambilan nilai aspek Psikomotor, Afektif dan kognitif. Berdasarkan hasil belajar pada siklus kedua, maka persentase ketuntasan belajar murid dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.3. Deskripsi ketuntasan belajar murid kelas VI SD Negeri Panaikang 1 Makassar. Kriteria ketuntasan 0 69 Kategori Tidak Tuntas Frekuensi Presentase( %) 0 0 % Tuntas % Sumber : Analisis data hasil belajar murid Siklus I Pada tabel diatas menunjukkan persentase ketuntasan hasil belajar murid pada siklus kedua adalah 100 % tuntas dari jumlah frekuensi 36 dan tidak ada murid yang tidak tuntas. PEMBAHASAN Pada pembelajaran chest pass dalam permainan bolabasket melalui permainan lempar tangkap bola SD Negeri Panaikang 1 Makassar, hal ini dapat dilihat dari hasil perbandingan pada siklus I dan Siklus II yang Memuaskan. Tabel 4.4. Deskripsi ketuntasan belajar murid pada siklus I dan II. N o Nilai < 70,00 > 70,00 Kateg ori Tidak Tuntas Freku ensi Siklus I Perse ntase (%) Fre kue nsi Siklus II Perse ntase (%) 12 33, Tuntas 24 66, Jumlah Sumber : Analisis data hasil belajar murid Siklus I dan Siklus II Berdasarkan table 4.4 persentase ketuntasan belajar chest pass dalam

6 75 permainan bolabasket mengalami peningkatan, terlihat bahwa ketuntasan belajar murid pada kondisi awal 16,66 %, pada siklus I 66,66 %, dan pada siklus II adalah 100 %. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Penelitian Tindakan Kelas pada murid kelas VI SD Negeri Panaikang 1 Makassar Tahun Ajaran 2014/2015 dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, diperoleh simpulan bahwa: Pembelajaran melalui permainan lempar tangkap bola, dapat meningkatkan hasil belajar chest pass pada murid kelas VI SD Negeri Panaikang 1 Makassar Tahun Ajaran 2014/2015. Dari hasil analisis yang diperoleh terjadi peningkatan dari siklus I dan siklus II. hasil belajar chest pass pada siklus I dalam kategori tuntas adalah 66,66 % jumlah murid yang tuntas adalah 24 murid dan didukung data observasi guru sebesar 74,5 % serta observasi siswa sebesar 68 %. Pada siklus II terjadi peningkatan prosentase hasil belajar chest pass murid dalam kategori tuntas sebesar 100 % dan didukung data observasi guru sebesar 84,4 % serta observasi siswa sebesar 82,4 %. B. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa pendekatan melalui permainan lempar tangkap bola dapat meningkatkan hasil belajar murid pada mata pelajaran penjasorkes khususnya pada materi chest pass dalam permainan bolabsket. Oleh karena itu penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi Guru Penjas : Pada saat proses pembelajaran, guru penjas Sekolah Dasar diharapkan menerapkan metode bermain dan memberikan demo atau memperagakan tugas gerak secara berulang supaya siswa lebih jelas memahami tugas gerak yang diberikan, serta memberikan feedback. 2. Bagi Siswa : Harus fokus pada pembelajaran yang sedang dipelajari. 3. Bagi Sekolah : Agar menyediakan atau memperbaharui sarana pembelajaran olahraga, jangan hanya memperbaharui sarana pembelajaran lainnya. Perlunya diperbanyak referensi atau buku-buku pendidikan khususnya metode pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. Suharsimi, dkk Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Askara. Amir, Ibrahim Future Streetball. Bandung: PT Mizan Pustaka. Dimyanti dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dinata, Marta Konsep dan teknik Bermain Bolabasket. Jakarta: Cerdas Jaya. Dwijawiyata Mari Bermain (Permainan Kelompok untuk Anak). Yogyakarta: Kanisius.

7 76 Haling, Abdul Belajar dan Pembelajaran. Makassar: Badan Penerbit UNM. Indarto, Joni Meningkatkan Hasil Belajar Chest Pass BolaBasket Melalui Penerapan Model Pembelajaran Student- Achievement Division Pada Siswa Kelas VI SD Muhammadiyah 3 Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta Tahun 2012/2013. Jurnal. Volume 1, No. 1, /penjaskesrek/article/view/949/604, Di akses 20 April Ihsan, Andi dan Hamiyati Manajemen Pendidikan jasmani Olahraga dan Kesehatan. Makassar : Badan Penerbit UNM. Irwandi, Andi Peningkatan Hasil Belajar Tolak Peluru melalui Alat Bantu Modifikai Bola Kasti Pada Pembelajaran Tolak Peluru Murid Kelas V SD Inpres Pa Baeng- Baeng Kota Makassar. Makassar : Universitas Negeri Makassar. Kunandar Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar peserta didik berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: Rajagrafindo Persada. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Oliver, Jon Dasar-Dasar Bolabasket. Canada: Human Kinetics Pasau, M. Anwar Pertumbuhan dan perkembangan fisik pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan. Makassar: Penerbit UNM. Perbasi Official Basketball Rules. Jakarta: PB Perbasi. Purwanto Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rosdiani, Dini Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta, Perencanaan Pembelajaran dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana. Semiawan, Conny R Penerapan Pembelajaran Pada Anak. Jakarta: PT. Indeks. Slameto Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Sudrarajat, Akhmad Penilaian Hasil Bekajar. Online Diakses 25 Oktober Sukardi Metode Penelitian Tindakan Kelas (Implementasi dan Pengembangannya). Jakarta: Bumi Askara.

8 77 Sukidin, dkk. (2010). Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Insan Cendekia. Suryatmo. Bismo dkk.(2006). Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Widya Utama. Suryosubroto, B Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Suyono dan Hariyanto Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tatang, S Ilmu Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Disakses 30 Oktober dasar-passing. Diakses 30 Oktober 2014.