Kegiatan Belajar VI. 1. Hakekat, Kriteria, dan Definisi Perilaku Menyimpang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kegiatan Belajar VI. 1. Hakekat, Kriteria, dan Definisi Perilaku Menyimpang"

Transkripsi

1 Kegiatan Belajar VI a. Learning Outcome: (1) Standar Kompetensi - Menjelaskan konsep perilaku menyimpang dalam masyarakat (2) Kompetensi Dasar - Menjelaskan latar, kriteria dan definisi perilaku menyimpang - Menjelaskan bentuk dan jenis perilaku menyimpang - Menjelaskan faktor- faktor penyebab perilaku menyimpang - Menjelaskan teori-teori sosiologi tentang perilaku menyimpang - Menjelaskan fungsi dan akibat perilaku menyimpang terhadap masyarakat b. Uraian materi PERILAKU MENYIMPANG 1. Hakekat, Kriteria, dan Definisi Perilaku Menyimpang Mengapa manusia menyimpang? Dapat dilihat dari dua dudut pandang yaitu: (1) Sudut pandang manusia (mikro) karena manusia memiliki akal-pikiran- nafsu dan, (2) Sudut pandang masyarakat (makro) karena masyarakat memiliki nilai dan norma. Suatu perilaku dapat dikatakan menyimpang didasarkan atas 13 kriteria perilaku yaitu dilihat dari (a) Nilai dan Norma, (b) Kuantitas (c) Historis (d) Waktu (e) Tempat/ konteks (f) Kebudayaan (g) Jenis kelamin (h) Profesi (i) Derajat kontrol sosial (j) Persepsi (k) Usia, dan (l) Komunitas. Definisi umum perilaku menyimpang adalah; Semua perilaku manusia yang dilakukan secara individu dan kelompok tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam kelompok tersebut. Definisi lain menyatakan Perilaku menyimpang merupakan perilaku yang dinyatakan sebagai suatu pelanggaran terhadap normanorma kelompok atau masyarakat. Menurut Robert MZ Lawang; perilaku

2 menyimpang merupakan semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari yang berwenang untuk memperbaiki penyimpangan tersebut 2. Bentuk dan Jenis Perilaku Menyimpang Bentuk perilaku menyimpang dapat dilihat dari; (1) Dilihat dari dampak yaitu; (a) Penyimpangan Positif (b) Penyimpangan Negatif (2) Dilihat dari Intensitas dan toleransi yaitu; (a) penyimpangan Primer (sekali) dan, (b) Penyimpangan Sekunder (berulang). Berdasarkan jumlah orang yang terlibat yaitu; (a) Penyimpangan individual, (b) Penyimpangan kelompok dan (c) Penyimpangan campuran Jenis perilaku menyimpang dikategorikan atas 5 jenis: (1) Penyimpangan Psikis (2) Penyimpangan Kriminal (3) Penyimpangan Seksual (4) Penyimpangan Gaya hidup dan, (5) Penyimpangan Konsumi. 3. Penyebab Perilaku Menyimpang Terdapat beberapa faktor penyebab perilaku menyimpang yaitu: (a) Sikap mental yang tidak sehat, (b) Disharmonisasi keluarga, (c) Pelampiasan rasa kecewa, (d) Dorongan kebutuhan ekonomi (e) Pengaruh lingkungan dan media massa, (f) Keinginan untuk dipuji, (g) Proses belajar yang menyimpang, (h) Ketidaksanggupan menyerap norma, (i) Proses sosialisasi nilai-nilai subkultur menyimpang, (j) Kegagalan dalam proses sosialisasi dan (k) Adanya ikatan sosial yang berlainan 4. Teori-teori Perilaku Menyimpang Adapun teori-teori yang dapat digunakan untuk menganalisis perilaku menyimpang adalah: (a) Teori Anomie (Robert K. Merton): terjadi karena ada ketengangan dalam struktur sosial, sehingga individu tertekan dan menyimpang, (b) Teori Sosialisasi/ Asosiasi Diferensiasi (Edwin H. Sutherland): penyimpang terjadi karen belajar dari keluarga, teman, lingkungan hunian dan subkultur, (c) Teori

3 Labeling (Lemert /Becker): terjadi karena pemberian label/ julukkan secara negatif, (d) Teori kontrol (Hirschi): terjadi karena kekosongan kontrol dalam masyarakat, (e) Teori konflik (Karl Marx): terjadi karena konflik kepentingan antara borjuis/ majikan dengan proletar/ buruh dan, (f) Teori Struktural Fungsional (Parsons): terjadi karena fungsional terhadap bagian tertentu. 5. Fungsi Perilaku Menyimpang Tidak selamanya perilaku menyimpang yang terjadi dalam masyarakat tersebut berdampak secara negatif, namun ternyata perilaku menyimpang memberikan fungsi bagi masyarakat, yakni; (a) Memperkuat nilai dan norma, (b) Memperjelas batas moral, (d) Menumbuhkan kesatuan masyarakat dan (e) Mendorong perubahan sosial. Akibat-akibat perilaku menyimpang di antaranya: (a) Menimbulkan kegelisahan dalam masyarakat (b) menimbulkan rasa tidak aman pada individu dan warga masyarakat, (c) menimbulkan kerugian moril dan materil dalam masyarakat, (d) menimbulkan konflik antar masyarakat (e) secara positif meningkatkan kewaspadaan individu, masyarakat dan lembaga hukum (polisi) c. Rangkuman Perilaku menyimpang adalah; semua perilaku manusia yang dilakukan secara individu dan kelompok tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam kelompok tersebut. Bentuk perilaku menyimpang dapat dilihat dari; dilihat dari dampak dan dilihat dari intensitas dan toleransi yaitu. Jenis perilaku menyimpang dikategorikan atas lima, penyimpangan psikis, penyimpangan kriminal, penyimpangan seksual, penyimpangan gaya hidup dan penyimpangan konsumsi Perilaku menyimpang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal dari pelaku. Perilaku menyimpang dapat dianlisis dengan beberapa teori sosiologi tentang perilaku menyimpang. Di samping itu tidak selamanya perilaku menyimpang yang terjadi dalam masyarakat tersebut berdampak secara negatif, namun ternyata perilaku menyimpang memberikan fungsi bagi masyarakat.

4 d. Evaluasi Dilakukan dengan tes tertulis berbentuk soal essay 1. Jelaskan latar, kriteria dan definisi perilaku menyimpang 2. Jelaskan bentuk dan jenis perilaku menyimpang 3. Jelaskan faktor- faktor penyebab perilaku menyimpang 4. Jelaskan teori-teori sosiologi tentang perilaku menyimpang 5. Jelaskan fungsi perilaku menyimpang terhadap masyarakat

5 Kegiatan Belajar VII a. Learning Outcome: (1) Standar Kompetensi - Menjelaskan konsep pengendalian sosial dalam masyarakat (2) Kompetensi Dasar - Menjelaskan konsep pengendalian sosial - Menjelaskan jenis, bentuk dan lembaga pengendalian sosial - Menjelaskan strategi-strategi pengendalian sosial b. Uraian materi PENGENDALIAN SOSIAL 1. Konsep Pengendalian Sosial (Social Control) Pengendalian sosial adalah: cara dan proses pengawasan yang direncanakan atau tidak yang bertujuan untuk mengajak, mendidik bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi nilai dan norma yang berlaku dalam kelompoknya. 2. Jenis, Bentuk dan Lembaga Pengendalian sosial Terdapat dua jenis pengendalian sosial, yang dapat diklasifikasikan, (1) Berdasarkan waktu/ sifat terbagi (a) preventif, dan (b) represif, (2) Berdasarkan ragam pendekatan, terdiri 10 jenis yaitu; (a) persuasif/ membujuk, (b) koersif/ kekerasan, (c) informatif/ menginformasikan, (d) kompulsif/ merekayasa, (e) pervasi/berulan, (f) rehabilitatif/memperbaiki, (g) preservatif/ motivasi, dan (h) korektif/ meneliti. Sedangkan bentuk pengendalian sosial dapat dilakukan berupa: teguran, gosip, intimidasi, total institusi, agama, pendidikan, kekerasan, fraudulens/ bekingan, ostrasisme/ pengucilan, birokrasi dan menggunakan alat-alat elektronik (CCTV).

6 Lembaga yang terlibat dalam pengendalian sosial yaitu; (1) lembaga formal (kepolisian, pengadilan, dan pendidikan), dan (2) lembaga informal (adat, keagamaan, tokoh masyarakat, organisasi sosial/ LSM, dan pers). 3. Strategi Pengendalian Sosial Upaya-upaya pengendalian sosial antara lain: (1) Keluarga sebagai media sosialisasi primer, menanamkan arti penting nilai dan norma sejak dini, (2) Menanamkan/ mempertahankan keyakinan pada anggota kelompok akan adanya aturan-aturan yang berlaku, (3) Menciptakan lembaga-lembaga tertentu yang berhubungan dengan pemeliharaan ketertiban seperti; polisi, pengadilan, adat, tokoh masyarakat dan lembaga pendidikan, dan (4) Memberikan contoh-contoh konkrit/ model tentang cara-cara bersikap. Rangkuman Pengendalian sosial adalah: cara dan proses pengawasan yang direncanakan atau tidak yang bertujuan untuk mengajak, mendidik bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi nilai dan norma yang berlaku dalam kelompoknya. Terdapat dua jenis pengendalian sosial, yang dapat diklasifikasikan, (1) Berdasarkan waktu/ sifat, dan (2) Berdasarkan ragam pendekatan, yang terdiri 10 jenis pengendalian sosial. Lembaga yang terlibat dalam pengendalian sosial yaitu; (1) lembaga formal, dan (2) lembaga informal. Selain itu terdapat beberapa strategi pengendalian sosial. Evaluasi Dilakukan dalam bentuk tes tetulis dengan soal essay; 1. Jelaskan konsep pengendalian sosial 2. Jelaskan jenis, bentuk dan lembaga pengendalian social 3. Jelaskan strategi-strategi pengendalian sosial

7 Kegiatan Belajar VIII a. Learning Outcome: (1) Standar Kompetensi - Menjelaskan konsep kelompok sosial dalam masyarakat (2) Kompetensi Dasar - Menjelaskan konsep dan prasyarat kelompok sosial - Mengklasifikasikan tipe-tipe kelompok sosial - Menentukan kelompok sosial tidak teratur dalam masyarakat - Menjelaskan faktor yang mengikat terjadinya kelompok sosial dan sifat hubungan antar kelompok sosial dalam masyarkat b. Uraian materi KELOMPOK SOSIAL 1. Konsep dan Prasyarat Kelompok Sosial Kelompok sosial adalah; himpunan atau kesatuan manusia yang terdiri dari dua atau lebih individu yang hidup bersama saling berhubungan, saling mempengaruhi dengan suatu kesadaran untuk saling tolong-menolong. Prasyarat dari kelompok sosial, yaitu; (1) anggota harus sadar bahwa ia anggota suatu kelompok, (2) ada interaksi sosial, (3) ada suatu faktor yang dimiliki bersama untuk memperat hubungan, dan (4) Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku. 2. Tipe-tipe Kelompok Sosial Terdapat 15 tipe dari kelompok sosial, yaitu: (1) Kriteria ukuran (monad-dyadtriad) oleh: Georg Simmel, (2) Sudut individu (kekerabatan, usia, seks, pekerjaan atau kedudukan), (3) In-group dan out-group (W.G. Sumner, (4) Kelompok primer

8 dan kelompok sekunder (CH. Cooley), (5) Paguyuban (gemeinschaft) dan Patembayan (gesellschaft) (Ferdinand Tonnies), (6) Formal Group dan Informal group, (7) Membership group dan Reference group (Robert K. Merton), (8) Kelompok Okupasional dan Volunter, (9) Solidaritas mekanis dan solidaritas organis (Emile Durkheim), (10) Kelompok budaya: Priayi-santri-abangan (Clifford Geertz), (11) Kelompok statistik, kelompok kemasyarakatan, kelompok sosial dan kelompok asosiasi (Robert Biertstied), (12) Dilihat dari proses pembentukan (kelompok kecil, community level, regional, nasional dan masyarakat dunia), Alvin Boskoff, (14) Kelompok statistik dan kategori sosial (Soerdjono Soekanto), dan (15) Kelompok sosial tidak teratur. 3. Kelompok Sosial Tidak Teratur Kelompok sosial tidak teratur terbagi atas 2 yaitu; (1) Kerumunan (crowd), dapat pula diklasifikasikan atas 2 yaitu (a) berartikulasi dalam struktur sosial (khalayak penonton (formal audiences) dan kelompok ekspressif (ekpressive group), (b) bersifat sementara (casual crowd) (kumpulan kurang menyenangkan (inconvenient aggregations), kerumunan orang-orang panik (panic crowd) dan kerumunan penonton (spectator crowd), dan (2) Publik (public). Selain itu ada pula yang dapat digolongkan kelompok sosial seperti, (1) Masyarakat setempat/ community (seperasaan, sepenanggungan, saling memerlukan), (2) Masyarakat pedesaan (rural community), (3) Masyarakat perkotaan (urban community). 4. Pembentukkan Kelompok dan Hubungan Antar Kelompok Sebuah kelompok sosial terbentuk karena ada sesuatu yang mengikat, diantaranya: ikatan darah, ikatan desa, ikatan feodal, ikatan kota, ikatan bangsa/ Negara, ikatan komunitas, dan ikatan asosiasi serta ikatan lembaga.

9 Hubungan antar kelompok dapat berupa hubungan, (1) kelompok mayoritas dan minoritas, (2) ras, (3) kelompok etnis, (3) seksisme, dan (4) ageisme (usia lain), serta (5) rasialisme (diskriminasi). c. Rangkuman Kelompok sosial adalah; himpunan atau kesatuan manusia yang terdiri dari dua atau lebih individu yang hidup bersama saling berhubungan, saling mempengaruhi dengan suatu kesadaran untuk saling tolong-menolong. Prasyarat dari kelompok sosial, yaitu; (1) anggota harus sadar bahwa ia anggota suatu kelompok, (2) ada interaksi sosial, (3) ada suatu faktor yang dimiliki bersama untuk memperat hubungan, dan (4) Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku. Terdapat 15 tipe dari kelompok sosial. Dalam masyarakat ada kelompok sosial tidak teratur terbagi atas 2 yaitu; (1) Kerumunan (crowd), dan (2) Publik (public). Sebuah kelompok sosial terbentuk karena ada sesuatu yang mengikat dan beberapa sifat hubungan antar kelompok. d. Evaluasi Evaluasi dengan tes tertulis berbentuk essay: 1. Jelaskan konsep dan prasyarat kelompok sosial 2. Klasifikasikan tipe-tipe kelompok sosial 3. Tentukan kelompok sosial tidak teratur dalam masyarakat 4. Jelaskan faktor yang mengikat terjadinya kelompok sosial dan sifat hubungan antar kelompok sosial dalam masyarkat

10 Kegiatan Belajar IX e. Learning Outcome: (1) Standar Kompetensi - Menjelaskan konsep Lembaga sosial dalam masyarakat (2) Kompetensi Dasar - Menjelaskan perbedaan konsep pranata sosial dan lembaga sosial serta ciri-cirinya. - Mengklasifikasikan tipe-tipe lembaga sosial - Menjelaskan fungsi dan bentuk lembaga sosial Uraian Materi LEMBAGA SOSIAL 1. Perbedaan Konsep antara Pranata, Lembaga Sosial dan Ciri-cirinya: Dari beberapa pengertian dapat disimpulkan bahwa pranata sosial adalah seperangkat norma yang saling berkaitan, pranata dibentuk untuk pemenuhan kebutuhan hidup, pranata sosial memudahkan hubungan di antara warga masyarkat, dan Pranata sosial mendorong hubungan masyarakat. Lembaga sosial lebih kepada himpunan nilai dan norma yang berkaitan dengan upaya/ aktivitas pemenuhan kebutuhan manusia. Sebuah lembaga sos memiliki ciri-ciri seperti: (1) simbol/ lambing, (2) tata tertib dan tradisi, (3) usia lebih lama, (4) alat-alat kelengkapan, dan (5) Ideologi sendiri, serta (6) tujuan tertentu. 2. Tipe-tipe Lembaga Sosial Dapat kita bedakan dari segi: (1) Perkembangannya terdiri dari (a) Cresive Institusions. (tumbuh secara tidak sengaja), (b). Enacted institusions. (sengaja dibentuk), (2) Sistem nilai yang diterima masyarakat, terdiri dari; (a) Basic

11 Institusions (penting untuk memelihara tata tertib), (b) Subsidiary (tidak penting dalam masyarakat) (3) Penerimaan masyarakat, terbagi atas; (a) Approved Institusions (diterima masyarakat), dan (b) Unsactioned Institusions (ditolak masyarakat), (4) Faktor penyebarannya, terdiri atas: (a) General Institusions (dikenal luas masyarakat), dan (b) Restructed Institusions (dikenal masyarakat tertentu) dan, (5) Fungsinya yaitu; (a) Operative Insitusionst (menghimpun pola/ cara) dan (b) Regulative Institusions (mengawasi tata laku masyarakat). 3. Fungsi dan Bentuk Lembaga Sosial Lembaga sosial memiliki fungsi yang bersifat; (1) Fungsi manifes dan laten, (2) fungsional dan disfungsional. Selain itu fungsi dari lembaga sosial yaitu, (a) Fungsi memberikan pedoman pada masyarakat, (b) menjaga keutuhan masyarakat, dan (c) memberikan pegangan untuk mengadakan pengendalian sosial. Adapun bentuk dari lembaga sosial tersebut diantaranya lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan dan politik. Rangkuman Pranata sosial adalah seperangkat norma yang saling berkaitan, pranata dibentuk untuk pemenuhan kebutuhan hidup, pranata sosial memudahkan hubungan di antara warga masyarkat, dan Pranata sosial mendorong hubungan masyarakat. Lembaga sosial lebih kepada himpunan nilai dan norma yang berkaitan dengan upaya/ aktivitas pemenuhan kebutuhan manusia. Sebuah lembaga sos memiliki ciriciri seperti: (1) simbol/ lambing, (2) tata tertib dan tradisi, (3) usia lebih lama, (4) alat-alat kelengkapan, dan (5) Ideologi sendiri, serta (6) tujuan tertentu. Lembaga Sosial dapat kita bedakan dari segi: (1) Perkembangannya, (2) Sistem nilai yang diterima masyarakat, terdiri dari; (3) Penerimaan masyarakat, (4) Faktor penyebarannya dan, (5) Fungsinya. Lembaga sosial memiliki fungsi dan bentuk.

12 Evaluasi Tes tertulis dengan soal berbentuk essay: 1. Jelaskan perbedaan konsep pranata sosial dan lembaga sosial serta ciricirinya. 2. Klasifikasikan tipe-tipe lembaga sosial 3. Jelaskan fungsi dan bentuk lembaga sosial

13 Kegiatan Belajar X a. Learning Outcome: (1) Standar Kompetensi - Menjelaskan konsep stratifikasi sosial dalam masyarakat (2) Kompetensi Dasar - Menjelaskan konsep stratifikasi sosial, diferensiasi sosial dan kelas sosial - Membedakan sifat dan unsur stratifikasi sosial - Menjelaskan cara mempelajari stratifikasi sosial - Menjelaskan bentuk-bentuk stratifikasi sosial b. Uraian materi STRATIFIKASI SOSIAL 1. Konsep Stratifikasi Sosial, Diferensiasi Sosial dan Kelas Sosial Stratifikasi sosial adalah pembedaan atau pengelompokkan masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial secara vertikal (hirarkis). Kriteria dasar penetapan stratifikasi sosial adalah kriteria Pendidikan (pengetahuan dan skill), ekonomi (kepemilikkan), politik (kekuasaan) dan sosial (kehormatan). Sedangkan diferensiasi sosial adalah pembedaan atau pengelompokkan individu dalam masyarakat secara horizontal berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriteria dasar penetapan diferensiasi sosial adalah; ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan, serta gender. Sedangkan kelas sosial berada dalam ruang lingkup kajian yang sempit, artinya kelas sosial lebih merujuk pada satu lapisan atau strata tertentu dalam stratifikasi sosial (Kolip dan Setiadi, 2011: 400).

14 2. Sifat dan Unsur Stratifikasi Sosial Sistem stratifikasi sosial dalam suatu masyarakat dapat bersifat; Pertama Tertutup (closed social stratification), yang memiliki ciri-ciri; (a) komunikasi antar strata relatif terbatas, (b) keanggotaan dari masing-masing strata bersifat tetap dan turun- temurun, (c) masing-masing strata sangat menyadari akan stratanya dan berusaha mempertahankan serta menjaga eksistensi dari stratanya masing-masing, (d) garis batas antar strata relatif jelas dan tegas, dan (e) tidak terdapat mobilitas strata. Kedua, Terbuka (open social stratification), yang memiliki ciri-ciri diantaranya; (a) keanggotaan strata bersifat tidak tetap, (b) garis batas antar strata bersifat tidak jelas (kabur), (c) komunikasi antarstrata lebih bersifat terbuka, (d) proses komunikasi dan perubahan lebih berjalan dengan lancer, dan (e) terdapat mobilitas strata. Ketiga, Campuran; yang merupakan perpaduan dari stratifikasi sosial tertutup dengan terbuka. Unsur-unsur Stratifikasi Sosial yaitu: (1) Kedudukan (status), (2) Peran (role), (3) kekuasaan, dan (4) Kewenangan. 3. Cara Mempelajari Stratifikasi Sosial Menurut Zanden, di dalam sosiologi dikenal 3 pendekatan untuk mempelajari stratifikasi sosial, yaitu: (A) Pendekatan Objektif; usaha untuk memilah-milah masyarakat ke dalam beberapa lapisan menurut ukuran-ukuran yang objektif berupa variabel yang mudah diukur secara kuantitatif, misalnya tingkat pendidikan dan pendapatan, (B) Pendekatan Subjektif; artinya munculnya pelapisan sosial dalam masyarakat tidak diukur dengan kriteria-kriteria yang objektif, melainkan dipilih menurut kesadaran subjektif warga masyarakat itu sendiri, (C) Pendekatan Reputasional, pelapisan sosial disusun dengan cara subjek penelitian diminta menilai status orang lain dengan jalan menempatkan orang lain tersebut ke dalam skala tertentu. 4. Bentuk Stratifikasi Sosial Bentuk lapisan sosial didasarkan pada ukuran yang dipakai dalam menentukan standar dari pelapisan tersebut. Bentuk-bentuk pelapisan sosial itu ialah sebagai berikut: (1) Berdasarkan sistem sosial. Misalnya sistem kasta pada masyarakat Bali,

15 sistem segregation (pemisahan kulit hitam-putih) di Amerika Serikat dan Appartheid (pemisahan warna kulit) di Afrika Selatan, (2) berdasarkan politik, misalnya kelas sosial masyarakat Indonesia zaman kolonial Belanda, yang menempatkan orang Eropa di kelas atas, kelas menengah Cina, India dan Arab, kelas bawah pribumi, (3) Berdasarkan Ekonomi, misalnya; kelas sosial borjuis (pemilik alat-alat produksi) dan proletar (kaum pekerja), dan (4) berdasarkan Keahlian. Misalnya; elit, profesional, semi professional, tenaga terampil, tenaga semiterampil dan tenaga tidak terlatih. c. Rangkuman Stratifikasi sosial adalah pembedaan atau pengelompokkan masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial secara vertikal (hirarkis). Sedangkan diferensiasi sosial adalah pembedaan atau pengelompokkan individu dalam masyarakat secara horizontal berdasarkan kriteria tertentu. Kelas sosial lebih merujuk pada satu lapisan atau strata tertentu dalam stratifikasi sosial. Sistem stratifikasi sosial dalam suatu masyarakat dapat bersifat; Pertama Tertutup (closed social stratification), Kedua, Terbuka (open social stratification), Kedua, Terbuka (open social stratification), Ketiga, Campuran. Unsur-unsur Stratifikasi Sosial yaitu: (1) Kedudukan (status), (2) Peran (role), (3) kekuasaan, dan (4) Kewenangan. Pendekatan untuk mempelajari stratifikasi sosial, yaitu: (A) Pendekatan Objektif, (B) pendekatan Subjektif, (C) Pendekatan Reputasional. Bentuk lapisan sosial didasarkan pada: sistem sosial, politik, ekonomi dan keahlian. d. Evaluasi Dilakukan dengan tes tertulis, dengan soal berbentuk essay; 1. Jelaskan konsep stratifikasi sosial, diferensiasi sosial dan kelas sosial 2. Bedakan sifat dan unsur stratifikasi sosial 3. Jelaskan cara mempelajari stratifikasi sosial 4. Jelaskan bentuk-bentuk stratifikasi sosial

Ciri dan Syarat Kelompok Sosial

Ciri dan Syarat Kelompok Sosial KELOMPOK SOSIAL Rahayu Ginintasasi Pengertian Kelompok Sosial Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan manusia lain. Sebagai akibat kemudian lahirlah kelompok-

Lebih terperinci

KELOMPOK SOSIAL OLEH : LIA AULIA FACHRIAL, M. SI

KELOMPOK SOSIAL OLEH : LIA AULIA FACHRIAL, M. SI KELOMPOK SOSIAL OLEH : LIA AULIA FACHRIAL, M. SI Pendahuluan Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, memiliki naluri untuk hidup dengan orang lain. Naluri manusia untuk sellau hidup dengan orang lain

Lebih terperinci

KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT

KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT Oleh: Suyatno,, Ir., MKes. Contact: E-mail : suyatnofkmundip@gmail.com Blog : suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp : 08122815730 / 024-70251915 Pendahuluan Tugas seorang tenaga

Lebih terperinci

KONSEP-KONSEP POKOK DALAM SOSIOLOGI: KELOMPOK DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

KONSEP-KONSEP POKOK DALAM SOSIOLOGI: KELOMPOK DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN KONSEP-KONSEP POKOK DALAM SOSIOLOGI: KELOMPOK DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN Oleh: Suyatno, Ir., MKes. Pendahuluan Tugas seorang tanaga kesehatan sebagai : membantu penyembuhan penyakit meningkatkan derajat

Lebih terperinci

Kelopok Sosial. Fitri dwi lestari

Kelopok Sosial. Fitri dwi lestari Kelopok Sosial Fitri dwi lestari 2 HASRAT MANUSIA SEJAK LAHIR 1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya 2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam di sekelilingnya.

Lebih terperinci

KELOMPOK SOSIAL A. Pengertian Kelompok Sosial

KELOMPOK SOSIAL A. Pengertian Kelompok Sosial KELOMPOK SOSIAL A. Pengertian Kelompok Sosial Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan yang terjadi di antara individu-individu

Lebih terperinci

KELOMPOK SOSIAL GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI

KELOMPOK SOSIAL GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI KELOMPOK SOSIAL GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI Definisi Kelompok Sosial 1. Menurut Soerjono Soekanto, kelompok adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan

Lebih terperinci

HANDOUT. Tujuan : Mahasiswa memiliki sejumlah pengetahuan dan pemahaman tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan struktur sosial.

HANDOUT. Tujuan : Mahasiswa memiliki sejumlah pengetahuan dan pemahaman tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan struktur sosial. HANDOUT Jurusan/Jenjang : Pendidikan Sejarah/S-1 Mata Kuliah/Kode : Struktur dan Proses Sosial/Sej. 561 Semester/Bobot : 4/ 2 SKS Dosen/Kode : Didin saripudin, S.Pd. M.Si. Drs. Syarief Moeis Pokok Bahasan

Lebih terperinci

untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1

untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1 SOSIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1 Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Penulis: Farida Rahmawati Fitria Wijayanti Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan

Lebih terperinci

NORMA-NORMA MENGALAMI PROSES

NORMA-NORMA MENGALAMI PROSES Pert.9,10(1) NORMA-NORMA MENGALAMI PROSES Institutionalization ( proses pelembagaan ), yakni suatu proses yang dilewati oleh sesuatu norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu

Lebih terperinci

KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL Keinginan sebagai mahluk sosial 1) Keinginan bersatu dgn manusia lain di sekitarnya 2) Keinginan bersatu dgn alam sekitarnya Kelompok Sosial : Himpunan dari beberapa orang individu

Lebih terperinci

STRATIFIKASI SOSIAL fitri dwi lestari

STRATIFIKASI SOSIAL fitri dwi lestari STRATIFIKASI SOSIAL fitri dwi lestari Stratifikasi sosial muncul karena adanya sesuatu yang dianggap berharga dalam masyarakat. Pitirim Sorokin Sistem stratifikasi adalah pembedaan penduduk atau masyarakat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sebuah kelompok yang dibentuk oleh kepentingan bersama. Durkheim membagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sebuah kelompok yang dibentuk oleh kepentingan bersama. Durkheim membagi BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Solidaritas Sosial Pengertian solidaritas sosial berasal dari dua pemaknaan kata yaitu solidaritas dan sosial. Solidaritas sosial merupakan perasaan atau ungkapan dalam sebuah

Lebih terperinci

Modul ke: Sosiologi INSTITUSI SOSIAL. Fakultas Psikologi. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Program Studi Psikologi.

Modul ke: Sosiologi INSTITUSI SOSIAL. Fakultas Psikologi. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Program Studi Psikologi. Modul ke: Sosiologi INSTITUSI SOSIAL Fakultas Psikologi Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengertian Institusi Sosial Horton dan Hunt, Robert MZ Lawang, 1986

Lebih terperinci

Lembaga Kemasyarakatan. Yesi Marince, S.IP., M.Si

Lembaga Kemasyarakatan. Yesi Marince, S.IP., M.Si Lembaga Kemasyarakatan Yesi Marince, S.IP., M.Si Definisi. Lembaga kemasyarakatan yaitu suatu bentuk atau wadah atau institute dimana terdapat pengertian yang abstrak perihal adanya normanorma dan peraturan-peraturan

Lebih terperinci

Pert. 6 KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT

Pert. 6 KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT Pert. 6 KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT Manusia pada umumnya dilahikan seorang diri akan tetapi dia adalah mahluk yang telah mempunyai naluri untuk hidup dengan manusia-manusia lainnya,

Lebih terperinci

Bimbel Online SMA Alfa Centauri Kls XI IIS 22-Agustus Sosiologi -

Bimbel Online SMA Alfa Centauri Kls XI IIS 22-Agustus Sosiologi - Bimbel Online SMA Alfa Centauri Kls XI IIS 22-Agustus-2017 - Sosiologi - 1. Perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat disebut... a. pengendalian sosial b. diferensiasi sosial

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN. MATERI Konsep Dasar Sosiologi. X Objek Kajian Sosiologi. X Fungsi sosiologi dalam kajian masyarakat

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN. MATERI Konsep Dasar Sosiologi. X Objek Kajian Sosiologi. X Fungsi sosiologi dalam kajian masyarakat KISI-KISI PENULISAN USBN Jenis Sekolah : SMA/MA Mata Pelajaran : Sosiologi Kurikulum : 2013 Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah Soal : Pilihan Ganda : 40 Essay : 5 1 Mendeskripsikan fungsi Sosiologi dalam

Lebih terperinci

Keterangan: 1 1 = Pengusa/Pejabat = Masyarakat/Rakyat 2

Keterangan: 1 1 = Pengusa/Pejabat = Masyarakat/Rakyat 2 01. Gambar sistem pelapisan social: Keterangan: 1 1 = Pengusa/Pejabat ------------------- 2 = Masyarakat/Rakyat 2 Perbedaan social pada gambar di atas berdasarkan. a. pendidikan formal b. jumlah kekayaan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL SOSIOLOGI PAKET A TAHUN Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

PEMBAHASAN SOAL SOSIOLOGI PAKET A TAHUN Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! PEMBAHASAN SOAL SOSIOLOGI PAKET A TAHUN 2014 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1. Sosiologi merupakan ilmu sosial yang mempelajari tentang masyarakat. Sebagai ilmu, sosiologi memiliki ciri-ciri

Lebih terperinci

Eko Nugroho, S.Pt, M.Sc Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya KELOMPOK DAN ORGANISASI SOSIAL

Eko Nugroho, S.Pt, M.Sc Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya KELOMPOK DAN ORGANISASI SOSIAL Eko Nugroho, S.Pt, M.Sc Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya KELOMPOK DAN ORGANISASI SOSIAL Kelompok sosial Himpunan/kesatuan manusia yg hidup bersama dan saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

STRATIFIKASI SOSIAL DAN DIFERESIASI SOSIAL

STRATIFIKASI SOSIAL DAN DIFERESIASI SOSIAL VIII STRATIFIKASI SOSIAL DAN DIFERESIASI SOSIAL Pengertian Stratifikasi Sosial Gejala penggolong-golongan manusia berdasarkan kriteria sosial secara vertikal merupakan gejala yang telah lazim di setiap

Lebih terperinci

BAB III LEMBAGA SOSIAL

BAB III LEMBAGA SOSIAL BAB III LEMBAGA SOSIAL 3.1 Pengantar Lembaga kemasyarakatan sering juga disebut sebagai lembaga sosial merupakan terjemahan dari social institution dalam bahasa Inggris, Istilah social institution dalam

Lebih terperinci

STUDI MASYARAKAT INDONESIA

STUDI MASYARAKAT INDONESIA STUDI MASYARAKAT INDONESIA 1. Prinsip Dasar Masyarakat Sistem Sistem kemasyarakatan terbentuk karena adanya saling hubungan di antara komponenkomponen yang terdapat di dalam masyarakat yang bersangkutan,

Lebih terperinci

KELOMPOK KELOMPOK DAN KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

KELOMPOK KELOMPOK DAN KEHIDUPAN BERMASYARAKAT KELOMPOK KELOMPOK DAN KEHIDUPAN BERMASYARAKAT Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial Ingin berkumpul antara satu dengan yg lain (Ex. Adam dan Hawa) Tanpa kawan atau teman hidup menjadi hampa dan bahkan

Lebih terperinci

KELOMPOK SOSIAL DI MASYARAKAT

KELOMPOK SOSIAL DI MASYARAKAT Tokoh Tujuan Pembelajaran Peta Konsep Pengantar Materi Pustaka KELOMPOK SOSIAL DI MASYARAKAT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1. Kurikulum 2013 Sosiologi SMAN 1 Cibeber Cikotok 3/2/2016 SOSIOLOGI SMAN 1 CIBEBER

Lebih terperinci

BAB V STRATIFIKASI SOSIAL

BAB V STRATIFIKASI SOSIAL BAB V STRATIFIKASI SOSIAL 6.1 Pengantar Stratifikasi merupakan karakteristik universal masyarakat manusia. Dalam kehidupan sosial masyarakat terdapat diferensiasi sosial dalam arti, bahwa dalam masyarakat

Lebih terperinci

Sosiologi. Kelompok & Organisasi Sosial MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 07

Sosiologi. Kelompok & Organisasi Sosial MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 07 MODUL PERKULIAHAN Kelompok & Organisasi Sosial Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 07 MK61004 Nurwidiana, SKM MPH Abstract Mata kuliah ini merupakan pengantar bagi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Transmigrasi merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam mengambil

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Transmigrasi merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam mengambil BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Transmigrasi Transmigrasi merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam mengambil keputusan, guna tercapainya keseimbangan penyebaran penduduk, memperluas kesempatan kerja,

Lebih terperinci

LEMBAGA SOSIAL. Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si

LEMBAGA SOSIAL. Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si LEMBAGA SOSIAL Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si Pengantar Lembaga sosial lembaga kemasyarakatan social institution Didalam masyarakat pasti ada norma yang mengatur hidup mereka guna mencapai ketertiban

Lebih terperinci

10. Kunci : A Pembahasan : Dalam proses interaksi sosial maka harus melibatkan 2 orang atau lebih, dimana dari kedua belah pihak ada yang memberikan s

10. Kunci : A Pembahasan : Dalam proses interaksi sosial maka harus melibatkan 2 orang atau lebih, dimana dari kedua belah pihak ada yang memberikan s SOSIOLOGI 1. Kunci : D Pembahasan; metode yang digunakan oleh sosiolog tersebut adalah metode kualitatif Karena menggunakan data hasil wawancara yang tidak berbentuk angka 2. Kunci : C Pembahasan : Contoh

Lebih terperinci

TUGAS SOSIOLOGI KEAS X PK MAN 1 SURAKARTA MATERI : NILAI DAN NORMA SOSIAL

TUGAS SOSIOLOGI KEAS X PK MAN 1 SURAKARTA MATERI : NILAI DAN NORMA SOSIAL TUGAS SOSIOLOGI KEAS X PK MAN 1 SURAKARTA Petunjuk : 1. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan cara memilih jawaban yang paling tepat diantara huruf a, b, c,d atau e serta mengisi soal essay 2. Lembar

Lebih terperinci

: Pendahuluan KATA PENGANTAR. E. Mazhab-marhab dan Spesialisasi ddam Sosiologi F. Perkembangan Sosjologi di Indonesia

: Pendahuluan KATA PENGANTAR. E. Mazhab-marhab dan Spesialisasi ddam Sosiologi F. Perkembangan Sosjologi di Indonesia KATA PENGANTAR V : Pendahuluan I' B. Ilmu Pengetahuan dan SosioIogi 1. Apakah I1 mu Pengetahuan (Science)? 2. Ilmu-ilmu Sosial dan Sosiologi 3. Definisi Sosjologi dan Sifat Hakikatnya 4. Objek Sosiologi

Lebih terperinci

F. Ringkasan dan Masalah

F. Ringkasan dan Masalah VIM Sosiologi Suahl Pengantm 2. Perkembangan Sosiologi Sesudah 53 Perang Dunia Kedua G. Ringkasan dan Masalah 56 BAB 2 BAB 3 PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL B. Interaksi Sosial Sebagai Faktor Utama

Lebih terperinci

PROBLEM SET SOSIOLOGI SUPERINTENSIF SBMPTN 2014 PEMBAHASAN

PROBLEM SET SOSIOLOGI SUPERINTENSIF SBMPTN 2014 PEMBAHASAN PEMBAHASAN PROBLEM SET HANYA BOLEH DIBERIKAN MULAI PEKAN KE-3 SOSIOLOGI SUPERINTENSIF SBMPTN 2014 1. JAWAB : A Sebagai ilmu pengetahuan sifat yang harus melekat dalam kajian sosiologi adalah : Kritis :

Lebih terperinci

TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL

TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL II. TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL A. Konflik Istilah konflik secara etimologis berasal dari bahasa latin con yang berarti bersama dan fligere yang berarti benturan atau tabrakan. Jadi, konflik dalam

Lebih terperinci

Lembaga Kemasyarakatan

Lembaga Kemasyarakatan Lembaga Kemasyarakatan Latar Belakang Didalam masyarakat pasti ada norma yg mengatur hidup mereka guna mencapai ketertiban hidup Norma- norma tersebut berkelompok-kelompok pada berbagai kebutuhan pokok

Lebih terperinci

KONTROL PENGENDALIAN SOSIAL

KONTROL PENGENDALIAN SOSIAL KONTROL PENGENDALIAN SOSIAL Dosen Pengampun : Antonius Ng Cambu S.Sos.,M.I.Kom Mata Kuliah : Pengantar Antropoligi Disusun Oleh Kelompok 4 Risal.A (201663301053) (kk) Risdayanti (201663201052) Rasdi Adnan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, bahasa maupun sikap dan perasaan (Kamanto Sunarto, 2000:149).

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, bahasa maupun sikap dan perasaan (Kamanto Sunarto, 2000:149). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena di dalam kehidupannya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Pada diri manusia juga terdapat

Lebih terperinci

PRANATA SOSIAL. Daftar Isi. Pengertian Tujuan & Fungsi Karakteristik / Ciri-ciri Jenis-jenis Kategori Pranata Sosial

PRANATA SOSIAL. Daftar Isi. Pengertian Tujuan & Fungsi Karakteristik / Ciri-ciri Jenis-jenis Kategori Pranata Sosial PRANATA SOSIAL Sosiologi SMPK St. Yoseph Denpasar Daftar Isi Pengertian Tujuan & Fungsi Karakteristik / Ciri-ciri Jenis-jenis Kategori Pranata Sosial 1 PENGERTIAN Pranata sosial adalah: sistem norma yang

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA S O S I O L O G I PROGRAM STUDI IPS PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

I REALITAS SOSIO-KULTURAL

I REALITAS SOSIO-KULTURAL I REALITAS SOSIO-KULTURAL Obyek Pembahasan Sosiologi Sosiologi cabang dari ilmu sosial yang memiliki obyek kajian manusia yang hidup dalam suatu kelompok yang disebut masyarakat dengan menekankan pada

Lebih terperinci

Defenis Menurut Para Pakar

Defenis Menurut Para Pakar Penyimpangan Sosial Pengertian Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut

Lebih terperinci

CIRI-CIRI LEMBAGA SOSIAL A. Ciri utama lembaga sosial (J.B. Chitambar) Merupakan seperangkat pola perilaku yg diterima termasuk peranan-peranan dan

CIRI-CIRI LEMBAGA SOSIAL A. Ciri utama lembaga sosial (J.B. Chitambar) Merupakan seperangkat pola perilaku yg diterima termasuk peranan-peranan dan PENGERTIAN Sajogyo : Suatu kesatuan yg terdiri dari dua atau lebih dimana diantara mereka terjadi komunikasi dua arah dan di dalam interaksi (timbal-balik) satu sama lain. Soerjono : Himpunan atau kesatuan

Lebih terperinci

Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup & Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi serta Struktur dan Proses Sosial

Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup & Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi serta Struktur dan Proses Sosial Sosiologi Komunikasi Ruang Lingkup & Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi serta Struktur dan Proses Sosial Manusia Sebagai Makhluk Sosial Makhluk Spiritual Manusia Makhluk individual Makhluk Sosial Manusia

Lebih terperinci

SOLUSI PR ONLINE MATA UJIAN: SOSIOLOGI (KODE: S05)

SOLUSI PR ONLINE MATA UJIAN: SOSIOLOGI (KODE: S05) SOLUSI PR ONLINE MATA UJIAN: SOSIOLOGI (KODE: S05) 1. Jawaban: C Fungsi sosiologi diantaranya: Penelitian/menyediakan data Pembangunan/pengembangan Solusi pemecahan masalah 2. Jawaban: C Objek kajian sosiologi

Lebih terperinci

1) MERUMUSKAN SOSIOLOGI (1840) SBG ILMU EMPIRIK ( BAPAK SOSIOLOGI)

1) MERUMUSKAN SOSIOLOGI (1840) SBG ILMU EMPIRIK ( BAPAK SOSIOLOGI) a. AUGUSTE COMTE (1798 1857) 1) MERUMUSKAN SOSIOLOGI (1840) SBG ILMU EMPIRIK ( BAPAK SOSIOLOGI) 2) SOSIOLOGI TDA : SOS STATIS (ASPEK STRUKTUR) SOS DINAMIS (ASPEK PROSES, PERUBAHAN) 3) MASY DIPANDANG SBG

Lebih terperinci

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL. Dilihat dari sifatnya :

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL. Dilihat dari sifatnya : JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL A. Pengertian dan ciri Struktur Sosial Pengertian Struktur Sosial :Struktur sosial adalah tatanan

Lebih terperinci

Sosiologi. Penyimpangan sosial dan Kontrol Sosial. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Sosiologi. Penyimpangan sosial dan Kontrol Sosial. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Modul ke: Sosiologi Penyimpangan sosial dan Kontrol Sosial Fakultas Psikologi Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id PENYIMPANGAN SOSIAL PENGERTIAN 1. Pengertian

Lebih terperinci

PERSPEKTIF SOSIOLOGI-MAKRO (MACROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYIMPANGAN SOSIAL

PERSPEKTIF SOSIOLOGI-MAKRO (MACROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYIMPANGAN SOSIAL PERSPEKTIF SOSIOLOGI-MAKRO (MACROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYIMPANGAN SOSIAL Tidak seperti biologi atau teori-teori psikologi yang, untuk sebagian besar, mengeksplorasi faktor-faktor yang terkait kejahatan

Lebih terperinci

PENYIMPANGAN SOSIAL, DAMPAK DAN UPAYA PENCEGAHANNYA

PENYIMPANGAN SOSIAL, DAMPAK DAN UPAYA PENCEGAHANNYA PENYIMPANGAN SOSIAL, DAMPAK DAN UPAYA PENCEGAHANNYA Standar Kompetensi: Memahami masalah penyimpangan sosial. Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi berbagai penyakit sosial (miras, judi, narkoba, HIV/Aids,

Lebih terperinci

kecil kehidupan seseorang. Adapun ciri-ciri penyimpangan primer adalah: 1) Bersifat sementara. 2) Gaya hidupnya tidak didominasi oleh perilaku

kecil kehidupan seseorang. Adapun ciri-ciri penyimpangan primer adalah: 1) Bersifat sementara. 2) Gaya hidupnya tidak didominasi oleh perilaku A. PERILAKU MENYIMPANG 1. Pengertian Perilaku Menyimpang Beberapa ahli memberikan definisi yang berbeda-beda tentang pengertian perilaku menyimpang. Menurut Robert MZ Lawang penyimpangan merupakan tindakan

Lebih terperinci

Analisis Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Desa Cihideung sebagai Desa Wisata

Analisis Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Desa Cihideung sebagai Desa Wisata Analisis Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Desa Cihideung sebagai Desa Wisata Hanifah Gunawan 1, Karim Suryadi 2, Elly Malihah 3 1 SMA Negeri 2 Cianjur 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi 3 Dosen

Lebih terperinci

Facebook :

Facebook : 1 Nama : Dian Silvia Ardasari Tetala : Baso, 4 Desember 1983 Pendidikan : Sarjana Sosial dari Universitas Indonesia Status : Istri dari Chairul Hudaya Ibu dari Naufal Ghazy Chairian (3,5 th) dan Naveena

Lebih terperinci

Pengendalian Sosial Upaya Pengendalian Penyimpangan Sosial

Pengendalian Sosial Upaya Pengendalian Penyimpangan Sosial Pengendalian Sosial Upaya Pengendalian Penyimpangan Sosial Pokok materi Pengendalian Penyimpangan Sosial Pengertian Pengendalian sosial Upaya Pengendalian Penyimpangan Sosial Pengertian & jenis-jenisnya

Lebih terperinci

A. Pilihlah satu jawaban yang tepat!

A. Pilihlah satu jawaban yang tepat! A. Pilihlah satu jawaban yang tepat! 1. Susunan status dan peran yang terdapat didalam satuan sosial, ditambah nilainilai dan norma-norma yang mengatur interaksi antar status dan peran sosial. Pernyataan

Lebih terperinci

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU BAB VI KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU Konflik merupakan sebuah fenonema yang tidak dapat dihindari dalam sebuah kehidupan sosial. Konflik memiliki dua dimensi pertama adalah dimensi penyelesaian

Lebih terperinci

4. Faktor yang mendorong terjadinya hubungan sosial dalam berinteraksi untuk ikut merasakan perasaan orang lain dinamakan simpati (D)

4. Faktor yang mendorong terjadinya hubungan sosial dalam berinteraksi untuk ikut merasakan perasaan orang lain dinamakan simpati (D) PEMBAHASAN SOAL SOSIOLOGI PAKET B TAHUN 2014 Petunjuk: Plihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Sosiologi merupakan ilmu sosial yang mempelajari tentang masyarakat. Sebagai ilmu, sosiologi memiliki

Lebih terperinci

BAB 6 PENGENDALIAN SOSIAL

BAB 6 PENGENDALIAN SOSIAL YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

BAB VI PENYIMPANGAN SOSIAL DAN PENGENDALIAN SOSIAL

BAB VI PENYIMPANGAN SOSIAL DAN PENGENDALIAN SOSIAL SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN SOSIOLOGI BAB VI PENYIMPANGAN SOSIAL DAN PENGENDALIAN SOSIAL ALI IMRON, S.Sos., M.A. Dr. SUGENG HARIANTO, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu. Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran

Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu. Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran KISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL PEKERJAAN SOSIAL Peda gogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual Memahami karakteristik

Lebih terperinci

PERILAKU ANTAR KELOMPOK DAN MANAJEMEN KONFLIK

PERILAKU ANTAR KELOMPOK DAN MANAJEMEN KONFLIK PERILAKU ANTAR KELOMPOK DAN MANAJEMEN KONFLIK Pengertian Kelompok Kelompok merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang berinteraksi dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya, dan dibentuk bersama berdasarkan

Lebih terperinci

Perilaku Sosial dan Kontrol Sosial. Lolytasari, M.Hum

Perilaku Sosial dan Kontrol Sosial. Lolytasari, M.Hum Perilaku Sosial dan Kontrol Sosial Lolytasari, M.Hum Perilaku Menyimpang Adalah suatu perilaku yang buruk dan dapat menimbulkan masalah, penyakit masyarakat, anti sosial, para ahli menyebutnya dengan disfungsi

Lebih terperinci

REALITAS SOSIAL TINGKAT MESO

REALITAS SOSIAL TINGKAT MESO REALITAS SOSIAL TINGKAT MESO Lembaga tidak dapat direduksi menjadi struktur mesolevel karena domain institusional ini terdiri dari hubungan antara struktur meso serta penggunaan simbol budaya yang lebih

Lebih terperinci

Modul ke: Sosiologi Komunikasi. Sosiologi khalayak. Fakultas KOMUNIKASI. Frenia T.A.D.S.Nababan. Program Studi PUBLIC RELATION.

Modul ke: Sosiologi Komunikasi. Sosiologi khalayak. Fakultas KOMUNIKASI. Frenia T.A.D.S.Nababan. Program Studi PUBLIC RELATION. Modul ke: Sosiologi Komunikasi Sosiologi khalayak Fakultas KOMUNIKASI Frenia T.A.D.S.Nababan Program Studi PUBLIC RELATION www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Sosiologi Khalayak Kelompok Sosial Massa, Publik

Lebih terperinci

KERANGKA TEORI. dilarang. 1 Teori labeling memiliki dua proposisi, pertama, perilaku menyimpang bukan

KERANGKA TEORI. dilarang. 1 Teori labeling memiliki dua proposisi, pertama, perilaku menyimpang bukan I. DESKRIPSI MASALAH Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut pandang

Lebih terperinci

UN SMA IPS Prediksi 3 UN SMA IPS Sosiologi

UN SMA IPS Prediksi 3 UN SMA IPS Sosiologi UN SMA IPS Prediksi 3 UN SMA IPS Sosiologi Doc. Version : 2011-06 halaman 1 01. Perbedaan yang mendasar antara akomodasi dengan kerjasama sebagai proses sosial (A) akomodasi terjadi melalui konflik, kerjasama

Lebih terperinci

NORMA & LEMBAGA SOSIAL. fitri dwi lestari

NORMA & LEMBAGA SOSIAL. fitri dwi lestari NORMA & LEMBAGA SOSIAL fitri dwi lestari Kelembagaan Sosial sekumpulan norma yang tersusun secara sistematis yang terbentuk dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia yang bersifat khusus.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fungsionalisme Struktural Teori Fungsionalisme struktural jika dilihat dari etimologinya terdiri dari fungsi/fungsional yang berarti penggunaan sesuatu hal (dengan imbuhan -isme)

Lebih terperinci

3. Menurut Mac Iver dan Charles H. Page Kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama.

3. Menurut Mac Iver dan Charles H. Page Kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. A. Pengertian Kelompok Sosial Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang saling memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan dan rasa memiliki. Kelompok

Lebih terperinci

KASUS PENYIMPANGAN SOSIAL. Dimas Y, Nyalliska W, Priyo Imam, Hilmi A, Fandy A, Prillia N X-8

KASUS PENYIMPANGAN SOSIAL. Dimas Y, Nyalliska W, Priyo Imam, Hilmi A, Fandy A, Prillia N X-8 KASUS PENYIMPANGAN SOSIAL Dimas Y, Nyalliska W, Priyo Imam, Hilmi A, Fandy A, Prillia N X-8 Latar belakang masalah Semua manusia di bumi ini tentunya tidak menginginkan adanya masalah yang timbul disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena dibekali dengan akal dan pikiran dalam bertindak. Manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. karena dibekali dengan akal dan pikiran dalam bertindak. Manusia sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena dibekali dengan akal dan pikiran dalam bertindak. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup

Lebih terperinci

KONFLIK AGAMA. Thomas Santoso

KONFLIK AGAMA. Thomas Santoso KONFLIK AGAMA Thomas Santoso Latar Belakang : Mitos kerukunan umat beragama Percepatan perusakan tempat ibadah secara nyata Pemetaan perusakan tempat ibadah Laju pertumbuhan umat beragama Indeks heterogenitas

Lebih terperinci

Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si. LEMBAGA KEMASYARAKATAN Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si. PENGERTIAN Lembaga kemasyarakatan adalah himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok didalam kehidupan masyarakat.

Lebih terperinci

STRATIFIKASI SOSIAL. Oleh: Lia Aulia Fachrial, M.Si

STRATIFIKASI SOSIAL. Oleh: Lia Aulia Fachrial, M.Si STRATIFIKASI SOSIAL Oleh: Lia Aulia Fachrial, M.Si Pengantar Selama dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai sistem pelapisan sosial (Social Stratification) Kata Stratification berasal dari stratum lapisan

Lebih terperinci

Stratifikasi Sosial Masyarakat Petani

Stratifikasi Sosial Masyarakat Petani Stratifikasi Sosial Masyarakat Petani SYAYID NURROFIK ( APRILIANI DWI HASTUTI ( NIRWANDA FAJARINO ( RIZKI HARIYANDI ( DIKA FERDIYANTO ( ANGGUN CAHYA D.H ( INDRA WIBOWO ( Apa itu Stratifikasi Sosial? Stratifikasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Sosiologi berasal dari kata Latin socius yang berarti kawan dan

BAB II KAJIAN TEORI. Sosiologi berasal dari kata Latin socius yang berarti kawan dan 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Sosiologi Sosiologi berasal dari kata Latin socius yang berarti kawan dan kata Yunani logos yang berarti kata atau berbicara, jadi sosiologi adalah berbicara

Lebih terperinci

Matakuliah : O0042 Pengantar Sosiologi Tahun : Ganjil 2007/2008 PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNITAS PERTEMUAN 09

Matakuliah : O0042 Pengantar Sosiologi Tahun : Ganjil 2007/2008 PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNITAS PERTEMUAN 09 Matakuliah : O0042 Pengantar Sosiologi Tahun : Ganjil 2007/2008 PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNITAS PERTEMUAN 09 1. Pengertian Perubahan Sosial Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan.

Lebih terperinci

A. Macam-Macam Pengendalian Sosial

A. Macam-Macam Pengendalian Sosial PENGENDALIAN SOSIAL A. Macam-Macam Pengendalian Sosial 1. Berdasarkan Waktu Pelaksanaannya a. Tindakan preventif; yaitu tindakan yang dilakukan oleh pihak berwajib sebelum penyimpangan sosial terjadi agar

Lebih terperinci

BAB VI PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

BAB VI PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT BAB VI PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT 1. PELAPISAN SOSIAL a. Pengertian : stratifikasi atau stratification berasal dari kata strata atau stratum yang berarti lapisan. Definisi stratifikasi/ pelapisan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Teori Relasi Kekuasaan Sejarah perbedaan gender (gender differences) antara manusia jenis laki- laki dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu

Lebih terperinci

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR Drs. Ermansyah, M.Hum. 2013 MANUSIA DAN MASYARAKAT Selain sebagai individu, manusia juga sebagai makhluk sosial. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena: 1. Butuh orang

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: SOSIOLOGI KOMUNIKASI SOSIOLOGI KHALAYAK Fakultas Ilmu Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id SOSIOLOGI KHALAYAK Ilmu sosiologi mengenal istilah interaksi

Lebih terperinci

KONFLIK SOSIAL Pengertian Konflik

KONFLIK SOSIAL Pengertian Konflik KONFLIK SOSIAL 1. Pengertian Konflik Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau

Lebih terperinci

BAB II SOLIDARITAS SOSIAL DALAM PERSPEKTIF EMILE DURKHEIM. dengan pihak-pihak terkait. Peneliti memilih teori Solidaritas Emile Durkhei, teori ini

BAB II SOLIDARITAS SOSIAL DALAM PERSPEKTIF EMILE DURKHEIM. dengan pihak-pihak terkait. Peneliti memilih teori Solidaritas Emile Durkhei, teori ini BAB II SOLIDARITAS SOSIAL DALAM PERSPEKTIF EMILE DURKHEIM Melihat kondisi solidaritas dan berdasarkan observasi, serta wawancara dengan pihak-pihak terkait. Peneliti memilih teori Solidaritas Emile Durkhei,

Lebih terperinci

SOSIOLOGI PERTANIAN ( )

SOSIOLOGI PERTANIAN ( ) SOSIOLOGI PERTANIAN (130121112) Aspek Sosial Desa (2) Pertemuan ke-6 Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Kompetensi Khusus: Mahasiswa mampu menemukan perbedaan aspek sosial desa-desa di Indonesia Pendahuluan

Lebih terperinci

LEMBAGA-LEMBAGA KEMASYARAKATAN STRUKTUR SOSIAL

LEMBAGA-LEMBAGA KEMASYARAKATAN STRUKTUR SOSIAL LEMBAGA-LEMBAGA KEMASYARAKATAN STRUKTUR SOSIAL HUKUM SEBAGAI SUATU LEMBAGA KEMASYARAKATAN? FUNGSI LEMBAGA SOSIAL 1. Untuk memberikan pedoman bagi warga masyarakat 2. Untuk menjaga keutuhan masyarakat 3.

Lebih terperinci

KELOMPOK SOSIAL. Oleh Firdaus

KELOMPOK SOSIAL. Oleh Firdaus KELOMPOK SOSIAL Oleh Firdaus Pertemuan ini akan Membahas : 1. Konsep Kelompok Sosial 2. Faktor pendorong terbentuknya kelompok Sosial 3. Bentuk-bentuk pengelompokan sosial Pertanyaan untuk Diskusi Awal:

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Sosiologi

Ringkasan Materi Sosiologi Ringkasan Materi Sosiologi 113 1 Sosiologi Sebagai Ilmu yang Mengkaji Tentang Masyarakat Sosiologi berasal dari bahasa latin, socius (teman) dan logos (pembicaraan). Secara harfiah, sosiologi dapat diartikan

Lebih terperinci

INTERAKSI SOSIAL DAN INSTITUSI SOSIAL

INTERAKSI SOSIAL DAN INSTITUSI SOSIAL PENGANTAR SISTEM SOSIAL TKW 121 2 SKS DR. Ir. Ken Martina K, MT. KULIAH KE 3 3.1. Pengantar INTERAKSI SOSIAL DAN INSTITUSI SOSIAL Pengetahuan tentang proses proses sosial memungkinkan seseorang untuk memperoleh

Lebih terperinci

MODUL DUA KELOMPOK SOSIAL TIDAK TERATUR

MODUL DUA KELOMPOK SOSIAL TIDAK TERATUR MODUL DUA SOSIAL TIDAK TERATUR PEMBAGIAN MASYARAKAT DALAM DUA BESAR TERATUR TDK TERATUR 1. Ciri-cirinya mempunyai h. Tujuan i. Struktur organisasi j. Norma k. Pemimpin l. Keakraban m. Bawahan n. Berkumpul

Lebih terperinci

SILABUS KEGIATAN. Mengkaji referensi mengenai interaksi sosial berdasarkan. Tes lisan Tes tertulis Pengamatan. pengertiannya

SILABUS KEGIATAN. Mengkaji referensi mengenai interaksi sosial berdasarkan. Tes lisan Tes tertulis Pengamatan. pengertiannya SILABUS MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) KELAS/SEMESTER : X/1 STANDAR : Memahami Kehidupan Sosial Manusia KODE : 1 : 10 X 45 menit 1.1 Mengidentifikasi interaksi sebagai proses 1.2 Mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mahluk biologis merupakan individu yang mempunyai potensi-potensi diri yang

BAB I PENDAHULUAN. mahluk biologis merupakan individu yang mempunyai potensi-potensi diri yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang memiliki akal pikiran yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain. Namun demikian sebagai mahluk biologis merupakan individu yang

Lebih terperinci

MATERI 6 BENTUK DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL

MATERI 6 BENTUK DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL MATERI 6 BENTUK DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL 1. Bentuk dan Fungsi Lembaga Sosial Pada dasarnya, fungsi lembaga sosial dalam masyarakat beraneka macam berdasarkan jenis-jenis lembaganya. Oleh karena itu, kita

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sosial (termasuk religi), ekonomi dan ekologi sehingga hubungan hutan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sosial (termasuk religi), ekonomi dan ekologi sehingga hubungan hutan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Secara tradisional hubungan masyarakat dan hutan meliputi multi aspek yaitu sosial (termasuk religi), ekonomi dan ekologi sehingga hubungan hutan dan masyrakat sekitar hutan memiliki

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN KISI-KISI PENULISAN USBN Jenis Sekolah : SMA/MA Mata Pelajaran : Sosiologi Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah Soal : Pilihan Ganda : 40 Essay : 5 1 Menjelaskan fungsi sosiologi sebagai ilmu

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPKS) 1. Mata Kuliah Pengantar Sosiologi 2. Kode Mata Kuliah ISS 3. Semester Ganjil 2010/2011

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPKS) 1. Mata Kuliah Pengantar Sosiologi 2. Kode Mata Kuliah ISS 3. Semester Ganjil 2010/2011 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPKS) 1. Mata Kuliah Pengantar Sosiologi 2. Kode Mata Kuliah ISS 3. Semester Ganjil 2010/2011 4. Status Wajib 5. Mata Kuliah Persyarat Tidak ada 6.

Lebih terperinci

Pengertian/Definisi Politik Terkait dengan masalah Kekuasaan/Pengaruh Terkait pula dengan negara Menentukan tujuan, pengambilan keputusan, dan impleme

Pengertian/Definisi Politik Terkait dengan masalah Kekuasaan/Pengaruh Terkait pula dengan negara Menentukan tujuan, pengambilan keputusan, dan impleme Ada tiga hal penting yang perlu kita tanyakan pada diri kita; Yakni: Apa yang perlu kita ketahui dan pahami tentang Sosiologi dan Politik? Mengapa kita perlu mengetahui dan memahami Sosiologi dan Politik?

Lebih terperinci

February 6, 2012 MK. ASKEB KOMUNITAS II : KONSEP DASAR MASYARAKAT : IG. DODIET ADITYA S, SKM

February 6, 2012 MK. ASKEB KOMUNITAS II : KONSEP DASAR MASYARAKAT : IG. DODIET ADITYA S, SKM 1 KONSEP DASAR MASYARAKAT asyarakat sebagai suatu M bentuk system sosial, dalam hubungannya dengan lingkungan sekitar akan selalu berusaha mencapai tingkat pemenuhan kebutuhan dasar yang seoptimal mungkin.

Lebih terperinci

5. STRUKTUR SOSIAL PERDESAAN

5. STRUKTUR SOSIAL PERDESAAN 5. STRUKTUR SOSIAL PERDESAAN TUJUAN PERKULIAHAN 1. Mahasiswa memahami struktur sosial di perdesaan 2. Mahasiswa mampu menganalisa struktur sosial perdesaan KONSEP DASAR STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT DAPAT

Lebih terperinci