STUDI PENGARUH HARMONISA TERHADAP RELE ARUS LEBIH UNTUK PENGAMANAN SISTEM DISTRIBUSI DI PT. ISPAT INDO HARSYA RAMADHAN
|
|
- Yuliana Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SUDI PENGARUH HARMONISA ERHADAP RELE ARUS LEBIH UNUK PENGAMANAN SISEM DISRIBUSI DI P. ISPA INDO HARSYA RAMADHAN Jurusan eknikk Elektro-FI, Institut eknologi Sepuluh Nopember Kampus IS, Keputih-Sukolilo, Surabaya Abstrak ugas akhir ini memaparkan tentang pengaruh harmonisa yang dapat mempengaruhi setting rele arus lebih pada P. Ispat Indo. Pada simulasi terdeteksi bahwa harmonisa terbesar terdapat pada beban arc furnace, tepatnya pada tranformator arc furnace. Pada beban arc furnace terdapat dua bentuk gangguan harmonisa yaitu gangguan harmonisa normal dan gangguan harmonisa terburuk. Harmonisa normal menghasilkan HD arus sebesar,3% yang terjadi pada waktu yang cukup lama. Sedangkan gangguan harmonisa terburuk menghasilkann HD arus sebesar 61,07% yang terjadi pada waktu yang singkat. Gangguan- gangguan harmonisa diatas menjadi salah satu parameter dalam setting rele arus lebih sehingga suplai daya tetap aman walaupun gangguan-gangguan tersebut terjadi. Kata Kunci: Harmonisa, rele arus lebih, arc furnace. 1. PENDAHULUAN Suatu sistem tenaga listrik arus bolak-balik dikatakan ideal jika energi listrik disalurkan dalam frekuensi tunggal dan berapa pada level tegangan yang konstan. etapi akhir akhir ini, dengan adanya perkembangan beban listrik yang semakin besar dan kompleks, terutama pada penggunaan beban beban non linier akan menimbulkan perubahan pada bentuk gelombangnya. Efek harmonisa yang berupa arus harmonisa pada jaringan listrik arus bolak-balik akibat penggunaan beban tak linier atau beban sumber harmonisa merupakan permasalahan yang sangat serius bagi industri industri besar, salah satunya P. Ispat Indo. Pada P. Ispat Indo terdapat beban arc funace sebagai komponen penting dalam produksinya sekaligus penyumbang gangguan harmonisa terbesar dalam sistem distribusi tenaga listriknya. Hasil pengukuran di P. Ispat Indo menunjukkan nilai distorsi di bus sumber harmonisa cukup tinggi. Dalam upaya mengamankan sistem distribusi tenaga listrik P. Ispat Indo maka pengaruh harmonisa harus diperhitungkan. Dengan demikian perlu adanya penelitian tentang pengaruh harmonisa dalam pengamanan sistem distribusi tenaga litrik disana. Adapun salah satu perangkat yang berperan penting dalam pengamanan sistem distribusi tenaga listrik adalah rele. Sehingga dirasa perlu adanya penelitian tentang pengaruh harmonisa terhadap rele untuk pengamanan sistem distribusi P. Ispat Indo.. DASAR EORI.1. Rele Pengaman Rele pengaman adalah peralatan listrik yang dirancang untuk mengkoordinasikan beroperasinya pemutus daya untuk meningkatkan keandalan sistem penyaluran tenaga listrik dengan dasar pemisahan bagian yang mengalami gangguan agar tidak berpengaruh pada bagian yang bekerja normal. R S Ir C Rele Arus Lebih Io Gambar 1. Prinsip Kerja Rele Arus Lebih Gambar 1 adalah prinsip kerja rele arus lebih. Pada kondisi normal arus beban (Io) mengalir pada SUM dan oleh trafo arus besaran ini ditransformasikan ke besaran sekunder (Ir), arus Ir mengalir pada kumparan rele tetapi karena arus ini masih kecil dari suatu harga yang ditetapkan (setting) maka rele tidak bekerja. Bila terjadi gangguan hubung singkat, arus Io akan naik dan menyebabkan arus Ir naik pula. Jika arus Ir ini melebihi suatu harga yang telah ditetapkan diatas (setting), maka rele akan bekerja dan memberikan perintah ke trip coil PM untuk membuka PM, sehingga SUM yang terganggu dipisahkan dari jaringan. Penyetelan arus untuk rele arus lebih mempunyai batasan besarnya arus. Padaa dasarnya batas penyetelan rele arus lebih adalah rele tidak boleh bekerja pada saat beban maksimum. Arus settingnya harus lebih besar dari arus beban maksimum. Gambar. Batas ketelitian setting arus berdasarkan BS PM rip Coil PM
2 Berdasarkan gambar diatas, batas penyetelan harus memperhatikan kesalahan pick up, menurut Standart British BS batas penyetelan antara nominal Iset [1]. Mengacu pada standart tersebut, pada tugas akhir ini lebih amannya menggunakan konstanta 1.05 Isett. Jadi untuk settingnya dapat dilihat sebagai berikut: I set = 1,05 x I nominal.. (1) I set I s = () rasio_ct dimana : I s = arus setting Pemilihan tap yang digunakan = I s / I n Setting arus actual I set = tap x I n x C Dicari nilai dibawahnya yang terdekat. Pada penyetelan rele arus lebih juga harus memperhatikan batas maksimum setting, untuk alasan keamanan dan back up hingga ke sisi muara (downstream) estimasi setting ditetapkan: I set 0.8I sc, min.. (3) I sc, min adalah arus hubung singkat phasa dengan pembangkitan minimum yang terjadi diujung saluran seksi berikutnya. Besar arus ini diperoleh dari arus hubung singkat 3 phasa pada pembangkitan minimum dikalikan 0,866. Mengacu pada konsep diatas persyaratan setelan arus dapat dirumuskan sebagai berikut : 1,05 I maks < Is < 0,8 Isc min... (4) Untuk operasi yang selektif, apabila terdapat beberapa rele arus lebih pada suatu jaringan radial. Maka rele pada ujung yang terjauh dari sumber harus disetel untuk dapat bekerja pada waktu yang sesingkat mungkin. Untuk jenis rele arus yang lebih karakteristik inverse, setelan waktunya ditentukan pada saat arus gangguan maksimum. Setelan proteksi dengan menggunakan karakteristik inverse time rele, karakteristik grafiknya terbalik antara arus dan waktu, dimana semakin besar arus gangguan hubung singkat maka semakin kecil waktu yang dibutuhkan untuk membuka pemutus (PM) sehingga dalam settingnya nanti rele jenis ini perlu mengetahui besarnya arus hubung singkat untuk tiap seksi di samping arus nominalnya serta kurva karakteristik rele. Adapun karakteristik operasi rele invers berdasarkan British Standar (BS 14) atau (IEC ) adalah sebagai berikut : a. Standart inverse: d. Long Inverse: t = 10 x D ( I ) 1. (8) Dimana: t = waktu tripnya rele I = arus pengali untuk setting arus input = If (ampere) Iset If = arus gangguan Iset = arus setting actual pada rele D = time setting = time dial.. Harmonisa Harmonisa merupakan suatu fenomena yang timbul akibat pengoperasian beban listrik non linier. Berdasarkan Standart IEC (International Electrotechnical Commission) gangguan harmonisa tergolong kedalam distorsi bentuk gelombang. Pada fenomena ini terjadi perubahan bentuk gelombang dari gelombang dasarnya. Bentuk gelombang akibat munculnya harmonisa dapat dilihat pada Gambar 3 Gambar 3. Bentuk Gelombang Yang erdistorsi Harmonisa. Setiap bentuk gelombang periodik yang tidak berbentuk sinusoida dapat dinyatakan dengan analisis persamaan Fourier sebagai berikut. 0,14 x D n I 100 %.(1) t =. (5) HD 0,0 n=, I1 ( I ) 1 b. Very inverse: Keterangan : I HD = Nilai HD arus (dalam persen) 13.5 x D t =.. (6) I 1 = Arus Fundamental ( I ) 1 I n = Arus pada frekuensi ke n c. Extremely Inverse: 3. SISEM KELISRIKAN EKSISING 80 x D t =. (7) 3.1. Sistem Kelistrikan P. Ispat Indo ( I ) 1 Sistem kelistrikan eksisting disuplai oleh dua feeder dari PLN Waru yaitu Waru 1 dan Waru dan masing-masing dengan tegangan 150 KV dan daya ao = 1 f ( t) dt. (9) an = 0 bn = 0 0 f ( t)cos nω tdt... (10) f ( t)sin nω tdt. (11) = Periode n = indeks harmonisa Dalam upaya mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh harmonisa, diperlukan sebuah ukuran distorsi harmonisa. HD (otal Harmonics Distortion) adalah standard yang umum dipakai selama ini. Secara matematis, dihitung dengan rumus berikut ini: HD Arus = I
3 495 MVAsc. egangan 150 kv tersebut diturunkan dengan dua buah transformator daya dengan kapasitas 80 MVA dan 60 MVA. Untuk transformator 80 MVA dari 150/33 kv, sedangkan transformator 60 MVA dari 150/70 kv baru didistribusikan ke masing-masing beban dengan trafo stepdown. Beban utama pabrik adalah tanur busur listrik (arc furnace) yang dipakai untuk peleburan baja. Beban-beban yang lainnya adalah rolling mill dan LRF. 3.. Harmonisa Pada Beban Arc Furnace abel 1. Gangguan harmonisa pada tegangan untuk beban arc furnace Orde ke- Gangguan Normal (% magnt.) Gangguan erburuk (% magnt.) Gangguan harmonisa yang terdapat pada beban arc furnace merupakan gangguan harmonisa pada tegangan yang kemudian akan menyebabkan gangguan pada arus yang mengalir dari bus ke beban arc furnace. Dari tabel 1 diatas terdapat dua keadaan gangguan harmonisa yang muncul yaitu keadaan normal dan keadaan terburuk. 4. SIMULASI DAN ANALISA 4.1. Single Line Diagram Single line diagram yang dianalisa adalah single line P. Ispat Indo untuk suplai beban arc furnace. Seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 4. Single Line Diagram Dari Sumber Sampai Beban Arc furnace furnace guna mensuplai daya dari sumber PLN sampai beban tersebut. abel Simulasi aliran daya pada kondisi eksisting untuk mensuplai beban arc furnace Bus o Bus Load Flow ID ID MW Mvar Amp % PF ABB Panel Near Furnace Bus Bus14 Near Furnace Bus88 Bus Bus147 Bus Near Furnace Yard Bus Analisa Gangguan Harmonisa Untuk gangguan harmonisa terdapat pada tabel 3. Gangguan tersebut akan dimasukkan kedalam data harmonisa beban arc funace dan kemudian simulasi dijalankan sehingga akan diketahui hasil running saat beban berharmonisa. Pada tabel 3 terdapat dua gangguan harmonisa, yaitu: 1. Gangguan Harmonisa Normal Gangguan harmonisa normal adalah gangguan harmonisa yang terjadi untuk waktu yang cukup lama yang terjadi pada beban arc furnace. abel 3. Hasil load flow harmonisa pada gangguan harmonisa normal beban arc furnace Bus o Bus Current Distortion ID ID Fund. RMS ASUM HD Amp Amp Amp % Near Furnace Bus14 Near Furnace Bus88 Bus Bus147 Bus Near Furnace Yard Bus Gangguan Harmonisa erburuk Gangguan harmonisa terburuk adalah gangguan harmonisa yang terjadi untuk waktu yang relatif singkat. 4. Simulasi Aliran Daya Simulasi aliran daya untuk mengetahui dan mengevaluasi performasi sistem. Dari tabel dibawah kita dapat melihat beberapa bus. Bus bus tersebut adalah bus yang berada diatas beban arc 3
4 abel 4. Hasil load flow harmonisa pada gangguan harmonisa terburuk beban arc furnace Bus to Bus Current Distortion ID ID Fund. RMS ASUM HD Amp Amp Amp % Near Furnace Bus14 Near Furnace Bus88 Bus Bus147 Bus Bus(PL N) Near Furnace Yard Bus Analisa Gangguan Hubung Singkat Untuk perhitungan ini digunakan dua konfigurasi yang mewakili hubung singkat minimum dan maksimum yaitu : 1. Hubung singkat minimum : Sistem disuplai oleh salah satu feeder PLN 150 kvdari Waru I. Hubung singkat maksimum : Sistem disuplai oleh dua feeder PLN 150 kv yaitu daru Waru I dan Waru II abel 5. Arus gangguan hubung singkat eg. (kv) Isc max (ka) Isc min (ka) Bus ID 30 cycle 4 cycle 30 cycle Bus Near Furnace Pemilihan ipical Setting Koordinasi Rele Berikut ini tipical setting rele pengaman dari suplai PLN hingga beban arc furnace dan beban LRF: ipical 1: Koordinasi mulai bus beban Arc furnace 80 MVA 0.69 kv hingga Bus 150 kv, yaitu : rele OCR 56, OCR 54, OCR, OCR 66, OCR 65, OCR 07 dan OCR 08. ipical : Koordinasi mulai bus LRF 8 MVA 0.7 kv hingga Bus 150 kv, yaitu: rele OCR 05, OCR 03, OCR, OCR 65, OCR 07 dan OCR Setting Rele anpa Memperhatikan Gangguan Harmonisa Setting rele tanpa memperhatikan harmonisa ini bertujuan untuk mendapatkan nilai nilai yang diperlukan dalam setting kurva rele pengaman sebelum adanya harmonisa. Dengan memakai rumus (1), (), (3), dan (4) yang telah ada pada dasar teori diatas. Dan kurva yang dipakai adalah kurva very inverse (5). Dan untuk relenya memakai ABB REF Setting rele dari beban arc furnace 80MVA ke sumber PLN 150 kv (tipical 1) Gambar 5. Single line diagram dari beban arc furnace sampai main bus PLN OCR 56 C : 1500/5 Isc30-Maks Bus 14 : A Konversi ke 33 kv : A Isc4-Maks Bus 14 : A Konversi ke 33 kv : A Isc30-Min Bus Near Furnace : 8610 A Setting Arus (I>): Dipilih ap = 0.98 Setting waktu (t >): Dipilih k =0.17s Setting arus highset (I>>): Dipilih 33.07; I >> = Iset/In = Setting waktu highset (t >>): t >>=0.1s OCR 54 C : 1500/5 Isc30-Maks Bus 14 : A Konversi ke 33 kv : A Isc4-Maks Bus 14 : A Konversi ke 33 kv : A Isc30-Min bus : 8610 A Setting Arus (I>): Dipilih ap = 0.98 Setting waktu (t>): Dipilih k =0.3s Setting arus highset (I>>):Dipilih 39; I >> = Iset/In =39/5= 7.8 Setting waktu highset (t>>): t >>= 0.4s OCR 66 C : 3000/5 Isc30-Maks Bus : A Isc30-Min Bus : 8610 A : 64 A Setting Arus (I>): Dipilih ap = 1. Setting waktu (t>): Dipilih k = 0.s Setting arus highset (I>>):Dipilih 30. I>> = Iset/In = 6.04 Setting waktu highset ( t >> ): t>> = 0.7s OCR 65 C : 600/5 Isc30-Maks Bus : A Konversi ke 150 kv : A Isc4-Maks Bus : A Konversi ke 150 kv : 3905 A Isc30-Min Bus : 3810 A = Setting Arus (I>): Dipilih ap = 1.6
5 Setting waktu ( t > ): Dipilih k = 0.3s Setting arus highset ( I >> ): Dipilih 37.5; I>> = Iset/In = 37.5/5 = 7.5 Setting waktu highset ( t >> ): t >> = 0.1s OCR 07 C : 600/5 Isc30-Maks Bus : 4040 A Isc30-Min Bus : 3810 A = Setting Arus (I>): Dipilih ap = 3.5 Setting waktu ( t > ): Dipilih k = 0. Setting arus highset ( I >> ): Dipilih 4.5; I>> = Iset/In = 8.5 Setting waktu highset ( t >> ): t >> = 0.4 sekon OCR 08 C : 600/5 Isc30-Maks Bus : 4040 A Isc30-Min Bus : 3810 A = Setting Arus (I>): Dipilih ap = 4 Setting waktu ( t > ):Dipilih k = 0.5s Setting arus highset ( I >> ): Dipilih 46. 5; I>> = Iset/In = 9.3 Setting waktu highset ( t >> ): t >>= 0.7 s 07 dan OCR 08 untuk pengamanan suplai daya dari PLN agar tetap aman Pada setting tersebut arus fundamental yang mengalir pada OCR 56 sebesar A dan pada OCR 54 mengalir sebesar A. transformator R5 sebesar 1400A sehingga setting C untuk OCR 56 dan OCR 54 yaitu 1500/5. Dan keduanya berada pada nilai lowset yang sama karena keduanya mempunyai fungsi yang sama yaitu sebagai pengaman transformator R5 dalam mensuplai beban yang sama pula yaitu arc furnace. etapi karena berada pada bus yang berbeda maka diperlukan griding time sehingga setting highset OCR 56 berada pada 0.1 s dan OCR 54 pada 0.4 s. Untuk OCR 66 setting C yang dipakai yaitu 3000/5 karena sisi sekunder 65 yaitu sebesar 64A. Dan setting highset-nya adalah 0.7 s karena berada pada bus tepat diatas bus OCR 54. Untuk OCR 65, 07 dan 08 masing masing memiliki setting C 600/5 dan highset-nya di-gridding berurutan dari 0.1 s, 0.4 s hingga 0.7 s.. Setting rele dari beban LRF ke sumber PLN 150kV (tipical ) Gambar 6. Kondisi koordinasi rele dari beban arc furnace ke main bus PLN (tipical 1) tanpa memperhatikan harmonisa Dari perhitungan diatas didapatkan kurva koordinasi rele pengaman tipical 1 yang terlihat pada gambar 6. OCR 56 dan OCR 54 adalah rele untuk mengamankan transformator beban arc furnace R5. Untuk OCR 66 dan OCR 65 adalah rele pengaman untuk mengamankan berurutan dari sisi sekunder dan sisi primer transformator tiga belitan 65. Dan OCR Gambar 7. Single line diagram dari beban LRF sampai main bus PLN OCR 05 C : 1000/5 Isc30-Maks Bus 147 : A Konversi ke 11 kv : A Isc4-Maks Bus 147 : A Konversi ke 11 kv : A Isc30-Min Bus 88 : 580 A = : 74.8 A 3x11 Setting Arus (I>): Dipilih ap =0.78 Setting waktu (t >): Dipilih k = 0.7 Setting arus highset (I >>): Dipilih 41; I>> = Iset/In = 8. Setting waktu highset(t>>): t>>=0.1s OCR 03 C : 1000/5 Isc30-Maks Bus 88 : A Isc4-Maks Bus 88 : A Isc30-Min Bus 88 : A = : 74.8 A 3 x 11 Setting Arus (I>): Dipilih ap = 4.8 Setting waktu ( t > ): Dipilih k = 0.05 Setting arus highset (I >>): Dipilih 75; I >> = Iset/In = 75 /5 = 15
6 Setting waktu highset (t >>): t >> =0.4 s OCR 65 C : 600/5 Isc30-Maks Bus : A Konversi ke 150 kv : A Isc4-Maks Bus : A Konversi ke 150 kv : 3905 A Isc30-Min Bus : 3810 A = Setting Arus (I>): Dipilih ap = 1.6 Setting waktu ( t > ): Dipilih k = 0.3s Setting arus highset (I >>): Dipilih 37.5; I >> = Iset/In = 37.5/5 = 7.5 Setting waktu highset ( t >> ): t >> =0.1s OCR 07 C : 600/5 Isc30-Maks Bus : 4040 A Isc30-Min Bus : 3810 A = Setting Arus (I>): Dipilih ap = 3.5 Setting waktu ( t > ): Dipilih k = 0.s Setting arus highset (I >>): Dipilih 4.5 ; I >> = Iset/In = 8.5 Setting waktu highset (t >>):t >> =0.4 s OCR 08 C : 600/5 Isc30-Maks Bus : 4040 A Isc30-Min Bus : 3810 A Setting Arus (I>): Dipilih ap = 4 Setting waktu ( t > ): Dipilih k = 0.5s Setting arus highset (I >>): Dipilih 46.5; I >>= Iset/In= 46.5 /5 = 9.3 Setting waktu highset (t >>):t >> =0.7s Untuk tipical kedua yaitu setting rele dari beban LRF ke sumber PLN, OCR 05 sebagai pengaman transformator R6 yaitu transformator beban LRF, OCR 03 sebagai pengaman sisi tersier transformator tiga belitan 65, kemudian OCR 65, OCR 07 dan OCR 08 memiliki fungsi seperti pada tipical 1, yaitu OCR 65 untuk mengamankan sisi primer transformator tiga belitan 65, OCR 07 dan OCR 08 untuk pengamanan suplai daya dari PLN agar tetap aman. Pada gambar 8, C dari OCR 05 adalah 1000/5. Hal tersebut juga terjadi pada C dari OCR 03. Seperti pada tipical 1, untuk OCR 66 setting C yang dipakai yaitu 3000/5 karena sisi sekunder 65 yaitu sebesar 64A. Dan setting highset-nya adalah 0.7 s karena berada pada bus tepat diatas bus OCR 54. Untuk OCR 65, 07 dan 08 masing masing memiliki setting C 600/5 dan highset-nya digridding berurutan dari 0.1 s, 0.4 s hingga 0.7 s. Gambar 8. Kurva koordinasi setting rele dari beban LRF 80MVA ke sumber PLN 150 kv(tipical ) 4.7 Setting Rele Dengan Memperhatikan Gangguan Harmonisa Normal 1. Analisa Efek Gangguan Harmonisa Normal erhadap Setting Rele anpa Memperhatikan Harmonisa Arus gangguan harmonisa terdapat pada gambar 9 bagian yang dilingkari. Efek Harmonisa Normal Gambar 9. Kesalahan pengamanan saat terjadi arus gangguan harmonisa normal. Setting rele untuk beban arc furnace sampai ke sumber PLN 150 kv (typical 1) OCR 56 C : 1500/5 Isc30-Maks Bus 14 : A Konversi ke 33 kv : A Isc4-Maks Bus 14 : A Konversi ke 33 kv : A Isc30-Min Bus Near Furnace : 8610 A
7 Setting Arus (I>): Dipilih ap = 1.1 Setting waktu (t >): Dipilih k =0.3s Setting arus highset (I >>):Dipilih 33.07; I >> =Iset/In = /5 = 6.6 Setting waktu highset (t >>): t >>= 0.1 s OCR 54 C : 1500/5 Isc30-Maks Bus 14 : A Konversi ke 33 kv : A Isc4-Maks Bus 14 : A Konversi ke 33 kv : A Isc30-Min bus : 8610 A Setting Arus (I>): Dipilih ap = 1.1 Setting waktu (t >): Dipilih k =0.3 Setting arus highset (I >>):Dipilih 39; I >> = Iset/In = 39/5 = 7.8 Setting waktu highset (t >>): t >>= 0.4s Untuk setting OCR 66, 65, 07 dan 08 sama seperti setting tanpa memperhatikan harmonisa karena gangguan harmonisa pada bus-busnya tidak terlalu besar dan masih dapat diamankan. 3. Setting rele untuk beban LRF sampai ke rele pengaman generator (typical ) Koordinasi pengaman tipical dengan memperhatikan gangguan harmonisa normal sama persis dengan setting tipical tanpa memperhatikan gangguan harmonisa. Hal ini dikarenakan arus yang timbulkan akibat gangguan harmonisa di bus 88 dan antara bus 88 dengan primer transformator R6 tidak terlalu besar. Bahkan arus gangguan harmonisa pada primer R6 lebih kecil dari R6. Sehingga setting tanpa memperhatikan gangguan harmonisa masih aman 4.8 Setting Rele Dengan Memperhatikan Gangguan Harmonisa erburuk 1. Efek Adanya Gangguan Harmonisa erburuk erhadap Setting Rele anpa Memperhatikan Harmonisa Arus gangguan harmonisa terdapat pada gambar 11 bagian yang dilingkari. Efek Harmonisa erburuk Gambar 11. Kesalahan pengamanan saat terjadi arus gangguan harmonisa terburuk Gambar 10. Kondisi koordinasi rele dari beban arc furnace ke main bus PLN (tipical 1) dengan memperhatikan harmonisa normal Pada gambar 10, OCR 56 telah mengalami penyempurnaan, yaitu dengan memperbesar setting lowset-nya dari 0.98 menjadi 1.1 sehingga arus gangguan harmonisa sebesar 1510A dapat dihindari. Hal ini disebabkan arus akibat gangguan harmonisa terburuk yang mengalir pada C tersebut adalah 174 A. Perubahan C tersebut menyebabkan perubahan pada setting rele OCR 56 pada lowset dan highsetnya. Untuk OCR 54, juga mengalami perubahan pada setting lowset dan menyamakan setting lowset-nya karena memiliki fungsi yang sama dengan OCR 56 yaitu mengamankan R 5 sebagai tansformator beban arc furnace.. Setting rele untuk beban arc furnace sampai ke sumber PLN 150 kv (typical 1) OCR 56 C : 000/5 Isc30-Maks Bus 14 : A Konversi ke 33 kv : A Isc4-Maks Bus 14 : A Konversi ke 33 kv : A Isc30-Min Bus Near Furnace : 8610 A Setting Arus (I>): Dipilih ap = 1 Setting waktu (t >): Dipilih k =0.17 Setting arus highset (I >>):Dipilih 5; I >> = Iset/In = 5 /5 = 5 Setting waktu highset (t >>): t >>= 0.1 s
8 OCR 54 C : 000/5 Isc30-Maks Bus 14 : A Konversi ke 33 kv : A Isc4-Maks Bus 14 : A Konversi ke 33 kv : A Isc30-Min bus : 8610 A Setting Arus (I>): Dipilih ap =1 Setting waktu ( t > ): Dipilih k = 0.3s Setting arus highset (I >> ):Dipilih 30 I >> = Iset/In = 30 /5 = 6 Setting waktu highset (t >>): t >>= 0.4s Untuk setting OCR 66, 65, 07 dan 08 sama seperti setting tanpa memperhatikan harmonisa karena gangguan harmonisa pada bus-busnya tidak terlalu besar dan masih dapat diamankan. Gambar 1. Kondisi koordinasi rele dari beban arc furnace ke main bus PLN (tipical 1) dengan memperhatikan harmonisa terburuk Pada gambar 1, OCR 56 telah mengalami penyempurnaan pada C-nya dari 1500/5 A menjadi 000/5 A. Hal ini disebabkan arus akibat gangguan harmonisa terburuk yang mengalir pada C tersebut adalah 174 A. Perubahan C tersebut menyebabkan perubahan pada setting rele OCR 56 pada lowset dan highset-nya.untuk OCR 54, juga mengalami perubahan pada setting C-nya dan menyamankan setting lowset-nya karena memiliki fungsi yang sama dengan OCR 56 yaitu mengamankan suplai daya ke beban arc furnace. 3. Setting rele untuk beban LRF sampai ke sumber PLN 150 kv (typical ) Pada koordinasi pengaman tipical dengan memperhatikan gangguan harmonisa terburuk sama dengan setting tipical tanpaa memperhatikan gangguan harmonisa karenakan arus yang timbulkan akibat gangguan harmonisa di bus 88 dan antara bus 88 dengan primer transformator R6 tidak terlalu besar. Bahkan arus gangguan harmonisa pada primer R6 lebih kecil dari R6. Sehingga setting tanpa memperhatikan gangguann harmonisa masih aman. 5. KESIMPULAN Kesimpulan dari paper ini adalah adanya arus gangguan harmonisa yang diakibatkan beban arc furnace mengakibatkan kesalahann dalam setting rele pengamannya maka pada setting pengaman suatu beban arc furnace perlu diperhatikan juga adanya arus gangguan harmonisa. Sehingga meskipun arus gangguan tersebut terjadi beban beban masih tersuplai. Daftar Pustaka [1] A.R. van C Warrington, Protective Relays volume 1, Chapman & Hall LD, 196 [] IEEE Recommended Practice for Protection and Coordination of Industrial and Commercial Power System, IEEE Standart [3] IEEE Recommended Practices and Requirements for Harmonic Control in Electrical Power System, IEEE standart , 1 April,1993. [4] R.Wahyudi, Diktat Kuliah Sistem Pengaman enaga Listrik, eknik Elektro, IS, Surabaya, 009 [5] M. Ashari, Diktat Kuliah Elektronika Daya, eknik Elektro, IS,, Surabaya, 009. [6] Harmonic and ransient Overvoltage Analysis in Arc Furnace Power System, IEEE rans. on Industry Applications, March / April 199, pp [7] Effect of Harmonic Loads on Over Current Relay to Distribution Sistem Protection, Proceeding of International Conference on Electrical Engineering andd Informatics, IB, Indonesia, June 007 BIOGRAFI PENULIS Harsya Ramadhan dilahirkan di Surabaya - Jawa imur 16 Mei 1987, merupakan anak ke-1 dari 3 bersaudara. Penulis memulai sekolah di SDI Raden Paku Surabaya, kemudian melanjutkan studi di SLPNN 30 Surabaya. Pada tahun 001 melanjutkan studi ke SMA IPIEMS Surabaya. dan lulus pada tahun 005. Pada tahun yang sama praktikan melanjutkan studinya di Jurusan Diploma 3 eknik Elektro, Institut eknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan lulus pada tahun 008. Kemudian bekerja selama 1 tahun ( ). Pada tahun 009 penulis melanjutkan studinya di IS dengan Nrp sampai dengan saat ini. Penelitian ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana eknik di bidang studi eknik Sistem enaga jurusan eknik Elektro Bidang studi Sistem enaga Institut eknologi Sepuluh Nopember.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No 1, (2013) 1-6
EVALUASI KELAYAKAN KOORDINASI RELE PENGAMAN PADA SISTEM KELISTRIKAN PABRIK SEMEN DI JAWA BARAT Gisa Gumilang, Margo Pujiantara 1), dan R. Wahyudi 2). Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi dustri,
Lebih terperinciSTUDI KOORDINASI RELE ARUS LEBIH DAN PENGARUH KEDIP TEGANGAN AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN PADA SISTEM KELISTRIKAN DI PT. ISM BOGASARI FLOUR MILLS SURABAYA
1 STUDI KOORDINASI RELE ARUS LEBIH DAN PENGARUH KEDIP TEGANGAN AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN PADA SISTEM KELISTRIKAN DI PT. ISM BOGASARI FLOUR MILLS SURABAYA Muhammad Reza A 1), Ontoseno Penangsang 2), dan Teguh
Lebih terperinciAnalisis Koordinasi Sistem Pengaman Incoming dan Penyulang Transformator 3 di GI Sukolilo Surabaya
Analisis Koordinasi Sistem Pengaman Incoming dan Penyulang Transformator 3 di GI Sukolilo Surabaya Eka Setya Laksana Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciSTUDI KOORDINASI RELE ARUS LEBIH DAN PENGARUH KEDIP TEGANGAN AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN PADA SISTEM KELISTRIKAN DI PT. ISM BOGASARI FLOUR MILLS SURABAYA
Presentasi Sidang Tugas Akhir (Gasal 2013/2014) Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS STUDI KOORDINASI RELE ARUS LEBIH DAN PENGARUH KEDIP TEGANGAN AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN PADA SISTEM KELISTRIKAN
Lebih terperinciAnalisa Rele Proteksi pada Sistem Kelistrikan Industri Peleburan Nikel PT. Aneka Tambang Operasi Pomaala ( Sulawesi Tenggara )
Presentasi Sidang Tugas Akhir Semester Genap 2011/20112Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS Analisa Rele Proteksi pada Sistem Kelistrikan Industri Peleburan Nikel PT. Aneka Tambang Operasi Pomaala
Lebih terperinciEVALUASI KOORDINASI RELE PENGAMAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI GARDU INDUK GARUDA SAKTI, PANAM-PEKANBARU
1 EVALUASI KOORDINASI RELE PENGAMAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI GARDU INDUK GARUDA SAKTI, PANAMPEKANBARU Hasrizal Rusymi, Dr. Ir.Margo Pujiantara, MT. 1), Ir. Teguh Yuwono. 2) Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciEvaluasi Ground Fault Relay Akibat Perubahan Sistem Pentanahan di Kaltim 1 PT. Pupuk Kaltim
Evaluasi Ground Fault Relay Akibat Perubahan Sistem Pentanahan di Kaltim 1 PT. Pupuk Kaltim Istiqomah-2206100013 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih-Sukolilo,
Lebih terperinciPerencanaan Koordinasi Rele Pengaman Pada Sistem Kelistrikan Di PT. Wilmar Gresik Akibat Penambahan Daya
Perencanaan Koordinasi Rele Pengaman Pada Sistem Kelistrikan Di PT. Wilmar Gresik Akibat Penambahan Daya Oleh : Duta Satria Yusmiharga 2208 100 162 Dosen Pembimbing : 1. Prof.Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc.,Ph.D
Lebih terperinciKOORDINASI RELAY PENGAMAN DAN LOAD FLOW ANALYSIS MENGGUNAKAN SIMULASI ETAP 7.0 PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK
Makalah Seminar Kerja Praktek KOORDINASI RELAY PENGAMAN DAN LOAD FLOW ANALYSIS MENGGUNAKAN SIMULASI ETAP 7.0 PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK Oktarico Susilatama PP 1, Ir. Agung Warsito, DHET 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciKoordinasi Proteksi Sebagai Upaya Pencegahan Terjadinya Sympathetic Trip Di Kawasan Tursina, PT. Pupuk Kaltim
B135 Koordinasi Proteksi Sebagai Upaya Pencegahan Terjadinya Sympathetic Trip Di Kawasan Tursina, PT. Pupuk Kaltim Ekka Sheilla Calmara, Margo Pujiantara, Sjamsjul Anam Jurusan Teknik Elektro FTI - Institut
Lebih terperinciAnalisa Koordinasi Over Current Relay Dan Ground Fault Relay Di Sistem Proteksi Feeder Gardu Induk 20 kv Jababeka
Analisa Koordinasi Over Current Relay Dan Ground Fault Relay Di Sistem Proteksi Feeder Gardu Induk 20 kv Jababeka Erwin Dermawan 1, Dimas Nugroho 2 1) 2) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciEVALUASI KOORDINASI SISTEM PROTEKSI PADA JARINGAN 150kV DAN 20Kv PT.PLN (PERSERO) APJ GILIMANUK
EVALUASI KOORDINASI SISTEM PROTEKSI PADA JARINGAN 150kV DAN 20Kv PT.PLN (PERSERO) APJ GILIMANUK Oleh : I Made Agus Mahardiananta Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Margo Pujiantara, MT Ir. R. Wahyudi Latar Belakang
Lebih terperinciStudi Koordinasi Pengaman Rele Arus Lebih Akibat Adanya Proses Integrasi Sistem Kelistrikan Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java
Studi Koordinasi Pengaman Rele Arus Lebih Akibat Adanya Proses Integrasi Sistem Kelistrikan Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ) desa Mudi-Tuban NAMA = ABDOEL ROSYID NRP = 22
Lebih terperinciStudi Koordinasi Proteksi Sistem Kelistrikan di Project Pakistan Deep Water Container Port
PROCEEDING TUGAS AKHIR, (2014) 1-6 1 Studi Koordinasi Proteksi Sistem Kelistrikan di Project Pakistan Deep Water Container Port Adam Anas Makruf, Margo Pujiantara 1), Feby Agung Pamuji 2) Jurusan Teknik
Lebih terperinci2. TEORI PENUNJANG 1. PENDAHULUAN. Martinus Tri Wibowo, Ir. R. Wahyudi, Dedet Candra Riawan, S.T, M.Eng Jurusan Teknik Elektro FTI ITS
Studi Koordinasi Rele Pengaman Dan Ketahanan Peralatan Akibat Integrasi Sistem Kelistrikan PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills Dan PT Dian Swastatika Sentosa-Karawang 1 Martinus Tri Wibowo, Ir. R. Wahyudi,
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini menggunakan data plant 8 PT Indocement Tunggal
4.1. Data yang Diperoleh BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini menggunakan data plant 8 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang telah dikumpulkan untuk menunjang dilakukannya perbaikan koordinasi
Lebih terperinciPendekatan Adaptif Multi Agen Untuk Koordinasi Rele Proteksi Pada Sistem Kelistrikan Industri
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Pendekatan Adaptif Multi Agen Untuk Koordinasi Rele Proteksi Pada Sistem Kelistrikan Industri Hendri Triwidodo, Heri Suryoatmojo, dan Margo Pujiantara Teknik
Lebih terperinciSTUDI KOORDINASI RELE PROTEKSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PT. BOC GASES GRESIK JAWA TIMUR
1 STUDI KOORDINASI RELE PROTEKSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PT. BOC GASES GRESIK JAWA TIMUR Albertus Rangga P. 2206100149 Jurusan Teknik Elektro ITS Surabaya Abstrak - Suatu industri membutuhkan sistem kelistrikan
Lebih terperinciPerancangan Sistem Proteksi (Over Current dan Ground Fault Relay) Untuk Koordinasi Pengaman Sistem Kelistrikan PT. Semen Gresik Pabrik Tuban IV
Perancangan Sistem Proteksi (Over dan Ground Fault Relay) Untuk Koordinasi Pengaman Sistem Kelistrikan PT. Semen Gresik Pabrik Tuban IV Rudianto Putra Pratama Jurusan Teknik Elektro - FTI, Institut Teknologi
Lebih terperinciPendekatan Adaptif Multi Agen Untuk Koordinasi Rele Proteksi Pada Sistem Kelistrikan Industri
1 Pendekatan Adaptif Multi Agen Untuk Koordinasi Rele Proteksi Pada Sistem Kelistrikan Industri Margo Pujiantara 1), Heri Suryoatmojo 2), Hendri Triwidodo 3), Fifi Hesty Sholihah 4) 1), 2), 3), 4) Bidang
Lebih terperinciJurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Tujuan Melakukan analisis terhadap sistem pengaman tenaga listrik di PT.PLN (PERSERO) Melakukan evaluasi
Lebih terperinciANALISA GANGGUAN PADA ELECTRIC ARC FURNACE (EAF) AKIBAT ARUS INRUSH TRANSFORMATOR & RESONANSI FILTER HARMONISA PABRIK PELEBURAN BAJA PT.
ANALISA GANGGUAN PADA ELECTRIC ARC FURNACE (EAF) AKIBAT ARUS INRUSH TRANSFORMATOR & RESONANSI FILTER HARMONISA PABRIK PELEBURAN BAJA PT. ISPATINDO Oleh: Gunawan Muhammad 2209106042 Dosen Pembimbing: 1.
Lebih terperinciFajar Akhmad Fauzi, Ontoseno Penangsang, I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda Jurusan Teknik Elektro FTI ITS
Studi Koordinasi Pengaman Akibat Perubahan Konfigurasi dan Peningkatan Kapasitas Transformator dari 80 MVA menjadi 100 MVA Pada Sistem Kelistrikan di PT. ISPAT INDO, Sidoarjo - Jawa Timur Fajar Akhmad
Lebih terperinciAnalisis Koordinasi Sistem Pengaman Incoming dan Penyulang Transformator 3 di GI Sukolilo Surabaya
Presentasi Sidang Tugas Akhir (Genap 2010) Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS Analisis Koordinasi Sistem Pengaman Incoming dan Penyulang Transformator 3 di GI Sukolilo Surabaya Eka Setya Laksana
Lebih terperinciKOORDINASI PROTEKSI TEGANGAN KEDIP DAN ARUS LEBIH PADA SISTEM KELISTRIKAN INDUSTRI NABATI
KOORDINASI PROTEKSI TEGANGAN KEDIP DAN ARUS LEBIH PADA SISTEM KELISTRIKAN INDUSTRI NABATI 1 Nanda Dicky Wijayanto, Adi Soeprijanto, Ontoseno Penangsang Jurusan Teknik Elektro,Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciProseding Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro FTI-ITS, Oktober
Proseding Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro FTI-ITS, Oktober 203 STUDI KELAYAKAN KOORDINASI PROTEKSI SALURAN DISTRIBUSI 20 kv PADA SISTEM KELISTRIKAN KERETA LISTRIK (KRL) DI PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)
Lebih terperinciStudi Koordinasi Rele Pengaman Sistem Tenaga Listrik di PT. Plaza Indonesia Realty Tbk.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Studi Koordinasi Rele Pengaman Sistem Tenaga Listrik di PT. Plaza Indonesia Realty Tbk. Galang Agung Asdany, Margo Pujiantara, dan Sjamsjul Anam. Teknik
Lebih terperinciKoordinasi Proteksi Tegangan Kedip dan Arus Lebih pada Sistem Kelistrikan Industri Nabati
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 B-130 Koordinasi Proteksi Kedip dan Arus Lebih pada Sistem Kelistrikan Industri Nabati Nanda Dicky Wijayanto, Adi Soeprijanto, Ontoseno Penangsang
Lebih terperinciPresentasi Sidang Tugas Akhir (Ganjil 2013) Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS. Nama : Rizky Haryogi ( )
Presentasi Sidang Tugas Akhir (Ganjil 2013) Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS STUDI KELAYAKAN KOORDINASI PROTEKSI SALURAN DISTRIBUSI 20 kv PADA SISTEM KELISTRIKAN KERETA LISTRIK (KRL) DI
Lebih terperinciAnalisa Harmonisa Sistem Kelistrikan Pabrik Peleburan Baja PT. Ispat Indo Surabaya Akibat Perubahan Konfigurasi dan Pergantian Trafo Utama
Analisa Harmonisa Sistem Kelistrikan Pabrik Peleburan Baja PT. Ispat Indo Surabaya Akibat Perubahan Konfigurasi dan Pergantian Trafo Utama Gema Ramadhan 22647 Bidang Studi Teknik Sistem Tenaga Jurusan
Lebih terperinciAnalisis Studi Rele Pengaman (Over Current Relay Dan Ground Fault Relay) pada Pemakaian Distribusi Daya Sendiri dari PLTU Rembang
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-159 Analisis Studi Rele Pengaman (Over Current Relay Dan Ground Fault Relay) pada Pemakaian Distribusi Daya Sendiri dari PLTU
Lebih terperinciPemodelan dan Simulasi Sistem Proteksi Microgrid
B48 Pemodelan dan Simulasi Sistem Proteksi Microgrid Christina Tio Trisnasari, Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, M.T., Dr. Rony Seto Wibowo, S.T., MT. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciKOORDINASI PROTEKSI TEGANGAN KEDIP DAN ARUS LEBIH PADA SISTEM KELISTRIKAN PT. WILMAR NABATI, GRESIK JAWA TIMUR
KOORDINASI PROTEKSI TEGANGAN KEDIP DAN ARUS LEBIH PADA SISTEM KELISTRIKAN PT. WILMAR NABATI, GRESIK JAWA TIMUR Nanda Dicky Wijayanto 2210 105 071 Dosen Pembimbing Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, Ph.D.
Lebih terperinciAnalisis Studi Rele Pengaman (Over Current Relay Dan Ground Fault Relay) pada pemakaian distribusi daya sendiri dari PLTU Rembang
Analisis Studi Rele Pengaman (Over Current Relay Dan Ground Fault Relay) pada pemakaian distribusi daya sendiri dari PLTU Rembang 1 Yoyok Triyono, Ontoseno Penangsang, Sjamsjul Anam Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciANALISA GANGGUAN PADA ELECTRIC ARC FURNACE (EAF) AKIBAT ARUS INRUSH TRANSFORMATOR & RESONANSI FILTER HARMONISA PABRIK PELEBURAN BAJA PT.
ANALIA GANGGUAN PADA ELECTRIC ARC FURNACE (EAF) AKIBAT ARU INRUH TRANFORMATOR & REONANI FILTER HARMONIA PABRIK PELEBURAN BAJA PT. IPATINDO Gunawan Muhammad, Ontoseno Penangsang, Heri uryoatmojo Jurusan
Lebih terperinciSTUDI KOORDINASI RELE PENGAMAN PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU EMBALUT, PT. CAHAYA FAJAR KALTIM
STUDI KOORDINASI RELE PENGAMAN PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU EMBALUT, PT. CAHAYA FAJAR KALTIM Oleh: Andi Nur Arief Wibowo 2207 100 028 Dosen Pembimbing : 1. Dr. Ir. Margo Pujiantara, MT. 2. Ir. Sjamsjul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah dapat merusak peralatan-peralatan produksi yang terhubung dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam operasi produksi pada pabrik setingkat PT Semen Padang, sistem tenaga listrik dapat mengalami berbagai macam gangguan, misal gangguan dari hubung singkat yang
Lebih terperinciSTUDI KOORDINASI PROTEKSI PADA PT. CHANDRA ASRI AKIBAT INTEGRASI DENGAN PT. TRI POLYTA
STUDI KOORDINASI PROTEKSI PADA PT. CHANDRA ASRI AKIBAT INTEGRASI DENGAN PT. TRI POLYTA Anang Setiyono, Margo Pujiantara, Teguh Yuwono Jurusan Teknik Elektro - FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus
Lebih terperinciStudi Skema Proteksi Adaptive Over Current Pada Jaringan Distribusi Dengan Pembangkit Tersebar Menggunakan Genetic Algorithm
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-72 Studi Skema Proteksi Adaptive Over Current Pada Jaringan Distribusi Dengan Pembangkit Tersebar Menggunakan Genetic Algorithm
Lebih terperinciANALISA SETTING RELAI PENGAMAN AKIBAT REKONFIGURASI PADA PENYULANG BLAHBATUH
ANALISA SETTING RELAI PENGAMAN AKIBAT REKONFIGURASI PADA PENYULANG BLAHBATUH I K.Windu Iswara 1, G. Dyana Arjana 2, W. Arta Wijaya 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar
Lebih terperinciStudi Koordinasi Proteksi Pada Pabrik PT.Chandra Asri Petrochemical Plant Butadiene
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Studi Koordinasi Proteksi Pada Pabrik PT.Chandra Asri Petrochemical Plant Butadiene Arnoldus Gerry Siallagan, Margo Pujiantara, dan R.Wahyudi. Jurusan Teknik
Lebih terperinciAnalisis Sympathetic Trip pada Penyulang Ungasan dan Bali Resort, Bali
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1,. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 B-81 Analisis Sympathetic Trip pada Ungasan dan Bali Resort, Bali Cakasana Alif Bathamantri, Rony Seto Wibowo, dan Ontoseno Penangsang Jurusan
Lebih terperinciHendra Rahman, Ontoseno Penangsang, Adi Soeprijanto
Studi Koordinasi Proteksi pada PT. Petrokimia Gresik Akibat Penambahan Pabrik Baru (Phosporit Acid dan Amonia Urea) serta Pembangkit Baru (0 dan 0 MW) Hendra Rahman, Ontoseno Penangsang, Adi Soeprijanto
Lebih terperinciSTUDI KOORDINASI PROTEKSI PADA PT PERTAMINA JOB MEDCO ENERGI TOMORI FIELD SENORO
TUGAS AKHIR TE 141599 STUDI KOORDINASI PROTEKSI PADA PT PERTAMINA JOB MEDCO ENERGI TOMORI FIELD SENORO Abdul Wakil NRP 2212 100 067 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Margo Pujiantara, M.T. Dimas Anton Asfani, S.T.,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tahun-tahun belakangan ini, terjadi peningkatan penggunaan komponen
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tahun-tahun belakangan ini, terjadi peningkatan penggunaan komponen elektronika daya baik sebagai beban maupun sebagai alat kontrol yang mengakibatkan bentuk
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN PENGGUNAAN PROTEKSI POWER BUS DI PT. LINDE INDONESIA GRESIK
STUDI PERENCANAAN PENGGUNAAN PROTEKSI POWER BUS DI PT. LINDE INDONESIA GRESIK Nama : Sandi Agusta Jiwantoro NRP : 2210105021 Pembimbing : 1. Dr. Ir. Margo Pujiantara, MT. 2. Dr. Dedet Candra Riawan, ST.
Lebih terperinciAnalisa Stabilitas Transien dan Koordinasi Proteksi pada PT. Linde Indonesia Gresik Akibat Penambahan Beban Kompresor 4 x 300 kw
Analisa Stabilitas Transien dan Koordinasi Proteksi pada PT. Linde Indonesia Gresik Akibat Penambahan Beban Kompresor 4 x 300 kw Nama : Frandy Istiadi NRP : 2209 106 089 Pembimbing : 1. Dr. Ir. Margo Pujiantara,
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. panasbumi Unit 4 PT Pertamina Geothermal Energi area Kamojang yang. Berikut dibawah ini data yang telah dikumpulkan :
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Data yang Diperoleh Dalam penelitian ini menggunakan data di Pembangkit listrik tenaga panasbumi Unit 4 PT Pertamina Geothermal Energi area Kamojang yang telah dikumpulkan
Lebih terperinciAnalisis Rele Pengaman Peralatan dan Line Transmisi Switchyard GITET Baru 500kV PT PLN (PERSERO) di Kediri
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) -6 Analisis Rele Pengaman Peralatan dan Line Transmisi Switchyard GITET Baru 500 PT PLN (PERSERO) di Kediri Muhammad Rafi, Margo Pujiantara ), dan R. Wahyudi ). Jurusan
Lebih terperinciIII PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1. Umum Berdasarkan standard operasi PT. PLN (Persero), setiap pelanggan energi listrik dengan daya kontrak di atas 197 kva dilayani melalui jaringan tegangan menengah
Lebih terperinciPENGARUH PENGETANAHAN SISTEM PADA KOORDINASI RELE PENGAMAN PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG
Presentasi Sidang Tugas Akhir (Semester Genap 2010) Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS PENGARUH PENGETANAHAN SISTEM PADA KOORDINASI RELE PENGAMAN PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG Nama : Kurnia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Distribusi 1 Bagian dari sistem tenaga listrik yang paling dekat dengan pelanggan adalah sistem distribusi. Sistem distribusi adalah bagian sistem tenaga listrik yang
Lebih terperinciStudi Koordinasi Proteksi PT. PJB UP Gresik (PLTGU Blok 3)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Studi Koordinasi Proteksi PT. PJB UP Gresik (PLTGU Blok 3) Ahmad Yusuf Kurniawan, Dr. Ir. Margo Pujiantara, MT. 1), Ir. Arif Musthofa, MT 2). Jurusan Teknik
Lebih terperinciPerhitungan Setting Rele OCR dan GFR pada Sistem Interkoneksi Diesel Generator di Perusahaan X
Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Januari 2013 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.1 No.1 Perhitungan Setting Rele OCR dan GFR pada Sistem Interkoneksi Diesel Generator di
Lebih terperinciStudi Kelayakan Penambahan Kapasitas Transformator dari 80MVA menjadi 100 MVA pada Pabrik Peleburan Baja PT Ispat Indo
Studi Kelayakan Penambahan Kapasitas Transformator dari 80MVA menjadi 100 MVA pada Pabrik Peleburan Baja PT Ispat Indo Rendra Budi Prasetya 1), Ontoseno Penangsang 2), Heri Suryo Atmojo 3) 1) Dept.of Electrical
Lebih terperinciBAB III. 1) Perhitungan aliran daya yang masuk dan keluar dari satu bus penyulang (feeder bus) untuk mengetahui arus beban maksimum
55 BAB III SKEMA DAN SIMULASI KOORDINASI RELE ARUS LEBIH DAN RELE GANGGUAN TANAH SEBAGAI PENGAMAN MOTOR INDUKSI, KABEL DAN TRAFO PADA PLANT XI DI PT INDOCEMENT 3.1 Umum Dalam simulasi koordinasi rele arus
Lebih terperinciKOORDINASI RELE ARUS LEBIH DI GARDU INDUK BUKIT SIGUNTANG DENGAN SIMULASI (ETAP 6.00)
JURNAL MEDIA TEKNIK VOL. 8, NO.3: 2011 KOORDINASI RELE ARUS LEBIH DI GARDU INDUK BUKIT SIGUNTANG DENGAN SIMULASI (ETAP 6.00) KASMIR Staf Pengajar Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Sriwijaya
Lebih terperinciStudi Perencanaan Penggunaan Proteksi Power Bus di Sistem Kelistrikan Industri Gas
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Studi Perencanaan Penggunaan Proteksi Power Bus di Sistem Kelistrikan Industri Gas Sandi Agusta Jiwantoro, Margo Pujiantara, dan Dedet Candra Riawan Teknik
Lebih terperinciStudi koordinasi Proteksi pada Joint Operating Pertamina-Petrochina di Tuban akibat Integrasi Sukowati Plant
Studi koordinasi Proteksi pada Joint Operating Pertamina-Petrochina di Tuban akibat Integrasi Sukowati Plant uhammad Nashrudin, argo Pujiantara dan Dedet Candra Riawan Jurusan Teknik Elektro, FTI - ITS
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PENGOPERASIAN BEBAN- BEBAN NON-LINIER TERHADAP DISTORSI HARMONISA PADA BLUE POINT BAY VILLA & SPA
ANALISIS PENGARUH PENGOPERASIAN BEBAN- BEBAN NON-LINIER TERHADAP DISTORSI HARMONISA PADA BLUE POINT BAY VILLA & SPA I Putu Alit Angga Widiantara 1, I Wayan Rinas 2, Antonius Ibi Weking 3 Jurusan Teknik
Lebih terperinciAnalisis Sympathetic Trip pada Penyulang Ungasan dan Bali Resort, Bali
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1,. 1, (2012) 1-7 1 Analisis Sympathetic Trip pada Ungasan dan Bali Resort, Bali Cakasana Alif Bathamantri, Rony Seto Wibowo, dan Ontoseno Penangsang Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciII. SISTEM PENGAMAN TENAGA LISTRIK DAN ENERGI BUSUR API
Studi Koordinasi Proteksi Pada Sistem Tegangan Menengah di PT. Ajinomoto Mojokerto dengan Mempertimbangkan ur Api Menggunakan Metode Perhitungan yang Dimodifikasi Bagus Wisnu Candra Listyawan 1), Margo
Lebih terperinciKOORDINASI PROTEKSI RELE ARUS LEBIH DENGAN METODE FUZZY LOGIC MENGGUNAKAN PLANT PT.KPI (KALTIM PARNA INDUSTRI)
KOORDINASI PROTEKSI RELE ARUS LEBIH DENGAN METODE FUZZY LOGIC MENGGUNAKAN PLANT PT.KPI (KALTIM PARNA INDUSTRI) Dani Brami Purwosetyo, Margo Pujiantara, Heri Suryoatmojo Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS
Lebih terperinciKEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jalan MT Haryono 167 Telp& Fax. 0341 554166 Malang 65145 KODE PJ-01 PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN
Lebih terperinciSTUDI KOORDINASI PROTEKSI PADA PT. PUPUK SRIWIDJAJA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN EKSPOR- IMPOR DAYA
TUGAS AKHIR - TE141599 STUDI KOORDINASI PROTEKSI PADA PT. PUPUK SRIWIDJAJA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN EKSPOR- IMPOR DAYA Talitha Puspita Sari NRP 2213 100 100 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Margo Pujiantara, MT.
Lebih terperinciDESAIN DAN SIMULASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT UNTUK KOMPENSASI HARMONISA MENGGUNAKAN METODE CASCADED MULTILEVEL INVERTER
DESAIN DAN SIMULASI FILER DAYA AKIF SHUN UNUK KOMPENSASI HARMONISA MENGGUNAKAN MEODE CASCADED MULILEVEL INVERER Ari Yuanti Jurusan eknik Elektro, FI Institut eknologi Sepuluh Nopember Kampus IS Keputih
Lebih terperinciSIMULASI OVER CURRENT RELAY (OCR) MENGGUNAKAN KARATERISTIK STANDAR INVERSE SEBAGAI PROTEKSI TRAFO DAYA 30 MVA ABSTRAK
Simulasi Over Current Relay (OCR) Menggunakan Karateristik Standar Invers. Selamat Meliala SIMULASI OVER CURRENT RELAY (OCR) MENGGUNAKAN KARATERISTIK STANDAR INVERSE SEBAGAI PROTEKSI TRAFO DAYA 30 MVA
Lebih terperinciSTUDI KOORDINASI RELE PENGAMAN PADA SISTEM KELISTRIKAN PT. WILMAR NABATI INDONESIA, GRESIK JAWA TIMUR. Studi Kasus Sistem Kelistrikan PT.
STUDI KOORDINASI RELE PENGAMAN PADA SISTEM KELISTRIKAN PT. WILMAR NABATI INDONESIA, GRESIK JAWA TIMUR Pendahuluan Teori Penunjang Studi Kasus Sistem Kelistrikan PT. Wilmar Hasil Simulasi dan Analisis Penutup
Lebih terperinciAnalisis Implementasi Saturated Iron Core Superconducting Fault Current Limiter pada Jaring Distribusi PT. PERTAMINA RU V BALIKPAPAN
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-19 Analisis Implementasi Saturated Iron Core Superconducting Fault Current Limiter pada Jaring Distribusi PT. PERTAMINA RU V
Lebih terperinciBAB IV ANALISIA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Koordinasi Proteksi Pada Gardu Induk Wonosobo. Gardu induk Wonosobo mempunyai pengaman berupa OCR (Over Current
BAB IV ANALISIA DAN PEMBAHASAN 4.1 Koordinasi Proteksi Pada Gardu Induk Wonosobo Gardu induk Wonosobo mempunyai pengaman berupa OCR (Over Current Relay) dan Recloser yang dipasang pada gardu induk atau
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
Proteksi Ground Fault Untuk Sistem 11 kv dengan Multiple Bus yang Terhubung Beberapa, Bus Ties, dan PLN, dengan Sistem Grounding yang Berbeda-Beda Luqman Erwansyah, Rony Seto Wibowo, dan Margo Pujiantara
Lebih terperinciPERANCANGAN KOORDINASI RELAI ARUS LEBIH PADA GARDU INDUK DENGAN JARINGAN DISTRIBUSI SPINDLE
PERANCANGAN KOORDINASI RELAI ARUS LEBIH PADA GARDU INDUK DENGAN JARINGAN DISTRIBUSI SPINDLE Wahyudi Budi Pramono Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar-Dasar Sistem Proteksi 1 Sistem proteksi adalah pengaman listrik pada sistem tenaga listrik yang terpasang pada : sistem distribusi tenaga listrik, trafo tenaga, transmisi
Lebih terperinciAnalisa Stabilitas Transien dan Koordinasi Proteksi pada PT. Linde Indonesia Gresik Akibat Penambahan Beban Kompresor 4 x 300 kw
Analisa Stabilitas Transien dan Koordinasi Proteksi pada PT. Linde Indonesia Gresik Akibat Penambahan Beban Kompresor 4 x 300 kw Frandy Istiadi, Margo Pujiantara, Dedet Candra Riawan Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kelistrikan PT. Pupuk Kalimantan Timur PT. Pupuk Kalimantan Timur atau Pupuk Kaltim atau PKT merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Lebih terperinciAnalisis Setting Relay Proteksi Pengaman Arus Lebih Pada Generator (Studi Kasus di PLTU 2X300 MW Cilacap)
Analisis Setting Relay Proteksi Pengaman Arus Lebih Pada Generator (Studi Kasus di PLTU 2X300 MW Cilacap) Fitrizawati 1, Siswanto Nurhadiyono 2, Nur Efendi 3 1,2,3 Program Studi Teknik Elektro Sekolah
Lebih terperinciBAB IV SISTEM PROTEKSI GENERATOR DENGAN RELAY ARUS LEBIH (OCR)
27 BAB IV SISTEM PROTEKSI GENERATOR DENGAN RELAY ARUS LEBIH (OCR) 4.1 Umum Sistem proteksi merupakan salah satu komponen penting dalam system tenaga listrik secara keseluruhan yang tujuannya untuk menjaga
Lebih terperinciEVALUASI GROUND FAULT RELAY AKIBAT PERUBAHAN SISTEM PENTANAHAN DI KALTIM 1 PT. PUPUK KALTIM
EVALUASI GROUND FAULT RELAY AKIBAT PERUBAHAN SISTEM PENTANAHAN DI KALTIM 1 PT. PUPUK KALTIM TUGAS AKHIR - TE 091399 Oleh : Istiqomah NRP 2206 100 013 Dosen Pembimbing : Ir. R. Wahyudi Vita Lystianingrum
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Suatu sistem tenaga listrik arus bolak-balik dikatakan ideal jika energi listrik disalurkan dalam frekuensi tunggal dan berapa pada level tegangan yang konstan. Tetapi
Lebih terperinciPerencanaan Koordinasi Rele Pengaman Pada Sistem Kelistrikan Di PT. Wilmar Gresik Akibat Penambahan Daya
Perencanaan Koordinasi Rele Pengaman Pada Sistem Kelistrikan Di PT. Wilmar Gresik Akibat Penambahan Daya Duta Satria Yusmiharga, Ontoseno Penangsang, Wahyudi Jurusan Teknik Elektro FT - TS Abstract--PT.
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SIMULASI PENGAMAN BEBAN LEBIH TRANSFORMATOR GARDU INDUK MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
RANCANG BANGUN SIMULASI PENGAMAN BEBAN LEBIH TRANSFORMATOR GARDU INDUK MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Doni Irifan (2210038020) Dosen Pembimbing : Ir. R.Wahyudi. Ir. Josaphat Pramudijanto, M.Eng.
Lebih terperinciABSTRAK Kata Kunci :
ABSTRAK Transformator 3 pada GI Pesanggaran mendapat penambahan 4 blok pembangkit dengan daya maksimum sebesar 60 MW daya dari keempat blok pembangkit tersebut digunakan untuk mensuplai beban penyulang
Lebih terperinciBambang Prio Hartono, Eko Nurcahyo, Lauhil Mahfudz Hayusman 1
ANALISIS SISTEM PROTEKSI DIRECTIONAL OVER CURRENT RELAYS (DOCR) DENGAN INTERKONEKSI DISTRIBUTED GENERATION (DG) PADA PENYULANG JOLOTUNDO Bambang Prio Hartono, Eko Nurcahyo, Lauhil Mahfudz Hayusman 1 Abstrak:
Lebih terperinciPada kenyataannya, banyak permasalahanpermasalahan
Pengaruh Kedip Tegangan dan Koordinasi Rele Arus Lebih pada Sistem Tenaga Listrik Semen Tonasa IV M. Wildan asution Sabara, Teguh Yuwono, Ontoseno Penangsang Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Koordinasi Proteksi Pada Sistem Kelistrikan Keandalan dan kemampuan suatu sistem tenaga listrik dalam melayani konsumen sangat tergantung pada sistem proteksi yang digunakan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tegangan, disebabkan jarak sumber ke saluran yang sangat jauh ke beban
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem distribusi umumnya pada ujung-ujung saluran mengalami drop tegangan, disebabkan jarak sumber ke saluran yang sangat jauh ke beban karena terjadinya
Lebih terperinciStudi Perencanaan Filter Hybrid Untuk Mengurangi Harmonisa Pada Proyek Pakistan Deep Water Container Port
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-142 Studi Perencanaan Filter Hybrid Untuk Mengurangi Harmonisa Pada Proyek Pakistan Deep Water Container Port Rahman Efandi,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distribusi daya Beban yang mendapat suplai daya dari PLN dengan tegangan 20 kv, 50 Hz yang diturunkan melalui tranformator dengan kapasitas 250 kva, 50 Hz yang didistribusikan
Lebih terperinciPOLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam operasi pelayanan penyediaan energi listrik khususnya di GI Bungaran, sistem tenaga listrik dapat mengalami berbagai macam gangguan, misal gangguan dari hubung
Lebih terperinciPembimbing : 1. Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, MSc,PhD 2. Ir. R. Wahyudi
STUDI PERANCANGAN KOORDINASI RELE PROTEKSI ARUS LEBIH MENGGUNAKAN ETAP STAR- PROTECTIVE DEVICE COORDINATION SOFTWARE- PADA SISTEM KELISTRIKAN PABRIK SEMEN TONASA V Nama : Muhlisin NRP : 2204 100 177 Pembimbing
Lebih terperinciGT 1.1 PLTGU Grati dan Rele Jarak
Evaluasi Setting Rele Overall Differential GT 1.1 PLTGU Grati dan Rele Jarak GITET Grati pada Bus 500 kv Hari Wisatawan 2209106057 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciPengujian Relay Arus Lebih Woodward Tipe XI1-I di Laboratorium Jurusan Teknik Elektro
Pengujian Relay Arus Lebih Woodward Tipe XI-I di Laboratorium Jurusan Teknik Elektro Said Abubakar, Muhammad Kamal Hamid Staf Pengajar Politeknik Negeri Lhokseumawe, Aceh Utara Abstrak Relay woodward tipe
Lebih terperinciStudi Koordinasi Proteksi di PT. Ajinomoto, Mojokerto Oleh : Arif Andia K
Studi Koordinasi Proteksi di PT. Ajinomoto, Mojokerto Oleh : Arif Andia K 2210 100 195 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Margo Pujiantara, MT. Ir. Sjamsjul Anam, MT. Latar Belakang Kontinuitas pasokan daya pada
Lebih terperinciSetting Rele Diferensial Bus High Impedance Pada Sistem Distribusi Ring 33 kv di PT. Pertamina RU V Balikpapan
JUNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) 1-6 1 Setting ele Diferensial Bus High Impedance Pada Sistem Distribusi ing 33 kv di PT. Pertamina U V Balikpapan Wildan Imanur ahman, Margo Pujiantara, dan. Wahyudi
Lebih terperinciSTUDI KOORDINASI PROTEKSI PADA PT. PETROKIMIA GRESIK AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN PABRIK DAN GENERATOR 1 X 26.8 MW
TUGAS AKHIR - TE 141599 STUDI KOORDINASI PROTEKSI PADA PT. PETROKIMIA GRESIK AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN PABRIK DAN GENERATOR 1 X 26.8 MW Teuku Muhammad Kemal Isfan NRP 2213 100 179 Dosen Pembimbing Dr. Ir.
Lebih terperinciKoordinasi Proteksi Directional Overcurrent Relay dengan Mempertimbangkan Gangguan Arah Arus di Pabrik PT. Petrokimia Gresik
JUNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-437 Koordinasi Proteksi Directional Overcurrent elay dengan Mempertimbangkan Gangguan Arah Arus di Pabrik PT. Petrokimia Gresik
Lebih terperinciStudi Koordinasi Proteksi Pada PT. Citic Seram Energy Ltd. Pulau Seram Maluku Tengah
JURNAL TEKNIK POITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 Studi Koordinasi Proteksi Pada PT. Citic Seram Energy Ltd. Pulau Seram aluku Tengah 1 Adityo Firmansyah, Heri Suryoatmojo, argo Pujiantara. Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB III SISTEM PROTEKSI TEGANGAN TINGGI
BAB III SISTEM PROTEKSI TEGANGAN TINGGI 3.1 Pola Proteksi Gardu Induk Sistem proteksi merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu instalasi tenaga listrik, selain untuk melindungi peralatan utama
Lebih terperinciPengaruh Kedip Tegangan dan Koordinasi Rele Arus Lebih pada Pabrik Semen
JURAL TEKIK ITS Vol., o., (Sept. 0) ISS: 30-97 B-70 Pengaruh Kedip Tegangan dan Koordinasi Rele Arus Lebih pada Pabrik Semen M. Wildan asution Sabara, Teguh Yuwono, dan Ontoseno Penangsang Jurusan Teknik
Lebih terperinci1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Teori Umum Proteksi adalah pengaman listrik pada sistem tenaga listrik yang terpasang pada sistem distribusi tenaga listrik. Tujuan utama dari suatu sistem tenaga listrik
Lebih terperinci