BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara harfiah koperasi berasal dari cooperation (Inggris) atau

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara harfiah koperasi berasal dari cooperation (Inggris) atau"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Pengertian Koperasi Secara harfiah koperasi berasal dari cooperation (Inggris) atau cooperatio (Latin) atau co-operate (Belanda). Dalam bahasa indonesia diartikan sebagai kerjasama atau bekerja sama. Pengertian Koperasi Indonesia secara yuridis dapat dilihat pada Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992 Pasal 1 yaitu koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Peran koperasi sangatlah penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi rakyat serta dalam mewujudkan kehidupan demokrasi ekonomi yang mempunyai ciri-ciri demokratis, keterbukaan. 10 kebersamaan, kekeluargaan dan

2 Menurut Sudarsono (2002:1), Koperasi yang dimaksud dalam kaitannya dengan demokrasi ekonomi adalah Koperasi sebagai organisasi atau lembaga ekonomi modern yang mempunyai tujuan, mempunyai sistem pengelolaan, mempunyai tertib organisasi (mempunyai rules dan regulations) bahkan mempunyai asas dan sendi-sendi dasar. Jadi, pengertian koperasi dapat disimpulkan sebagai organisasi yang terdiri dari beberapa orang yang mempunyai tujuan dan kepentingan yang sama yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya sesuai dengan demokrasi pancasila. Menurut Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992 Pasal 4 fungsi dan peranan koperasi adalah sebagai berikut: a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. b. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya. d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi Pengertian Unit Simpan Pinjam 11

3 Menurut Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1995 Unit Simpan Pinjam adalah unit koperasi yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam, sebagai bagian dari kegiatan usaha koperasi yang bersangkutan. Adapun kegiatan Unit Simpan Pinjam adalah sebagai berikut: a. Menghimpun simpanan koperasi berjangka dan tabungan koperasi dari anggota dan calon anggotanya, dan koperasi lain. b. Memberikan pinjaman kepada anggota, calon anggotanya, dan koperasi lain Pengertian Laporan Keuangan Menurut S. Munawir (2002:2) laporan keuangan adalah hasil proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. M. Said (2002:1) menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan interprestasi kinerja keuangan suatu perusahaan selama periode tertentu, sehingga fungsi laporan keuangan sangat memegang peranan yang sangat penting dalam pengambilan suatu keputusan baik ditingkat manajemen, maupun ditingkat investor yang tidak terlibat secara langsung dalam operasional perusahaan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (1999:2) dinyatakan bahwa laporan keuangan merupakan bagian dari pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya sebagai laporan arus kas atau 12

4 laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan perusahaan, yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan Tujuan laporan keuangan Menurut Martono (2002:62) tujuan penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut: a. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva, kewajiban dan modal bank pada waktu tertentu. b. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari pendapatan yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu. c. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam aktiva, kewajiban dan modal suatu bank. d. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen bank dalam suatu periode. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (1999:3) tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja keuangan serta perubahan posisi keuangan serta perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Dari beberapa tujuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang jumlah dan perubahan 13

5 aktiva, kewajiban, modal serta kinerja keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi Komponen laporan keuangan Laporan keuangan secara garis besar terdiri dari : a. Neraca Menurut Standar Akuntansi Keuangan (1999:12), Neraca merupakan laporan yang menunjukkan keadaaan keuangan suatu unit usaha pada periode tertentu. Keadaan keuangan ini ditunjukkan dengan jumlah harta yang dimiliki yang disebut aktiva dan jumlah kewajiban perusahaan yang disebut pasiva atau dengan kata lain, aktiva adalah investasi di dalam perusahaan dan pasiva merupakan sumber-sumber yang digunakan untuk investasi tersebut. Menurut S. Munawir (2002:13) neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Jadi, tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender. Berdasarkan pengertian tersebut di atas, jadi dapat disimpulkan bahwa neraca adalah laporan sistematis yang menunjukkan keadaan keuangan tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada periode tertentu. 14

6 b. Laporan Laba Rugi Menurut S. Munawir (2002:26) Laporan Laba Rugi merupakan suatu laporan sistematis tentang penghasilan, biaya dan laba-rugi, yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan Laba Rugi adalah suatu pendekatan yang bisa dilakukan untuk menilai keuntungan dalam hubungannya dengan volume penjualan (Syamsudin, 2001:59). Menurut Husnan (2002:37) laporan laba rugi menunjukkan pendapatan dari penjualan, berbagai biaya dan laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Berdasarkan ketiga pengertian Laporan Laba Rugi tersebut, secara garis besar dapat dinyatakan bahwa Laporan Laba Rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, dan laba rugi yang dilakukan untuk menilai keuntungan dalam hubungannya dengan volume penjualan yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu Pengertian penilaian kinerja Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005:111) penilaian kinerja perusahaan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena berdasarkan hasil penilaian tersebut ukuran keberhasilan perusahaan selama suatu periode tertentu dapat diketahui dan dengan demikian hasil penilaian tersebut dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi usaha perbaikan maupun peningkatan kinerja perusahaan selanjutnya. Menurut Mulyadi (2001:415) Penilaian Kinerja yaitu penentuan secara periodik efektivitas bagian organisasi dan kekaryawanannya berdasarkan 15

7 sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar perilaku tersebut dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran. Berdasarkan kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja merupakan hasil penentuan secara periodik efektivitas bagian organisasi berdasarkan kebijakan manajemen atau rencana formal sehingga hasil penilaian tersebut dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi usaha perbaikan maupun peningkatan kinerja perusahaan selanjutnya am nfaat penilaian kinerja Proses pelaksanaan program yang dapat diukur akan mendorong pencapaian suatu prestasi. Pengukuran prestasi yang dilakukan secara berkelanjutan memberikan umpan balik untuk upaya perbaikan secara terusmenerus dan mencapai tujuan di masa mendatang. Menurut Bastian (2001:330), manfaat penilaian kinerja adalah sebagai berikut : a. Memastikan pemahaman para pelaksana dan ukuran yang digunakan untuk mencapai prestasi. b. Memastikan tercapainya skema prestasi yang disepakati, memonitor dan mengevaluasi kinerja dengan perbandingan skema kerja dan pelaksanaan. 16

8 c. Memberikan penghargaan dan hukum yang obyektif atas prestasi pelaksanaan yang telah diukur sesuai dengan sistem pengukuran prestasi yang telah disepakati. d. Menjadi alat komunikasi bawahan dan pimpinan dalam upaya memperbaiki prestasi organisasi dan mengidentifikasi apakah keputusan pelayanan sudah dipenuhi. e. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah, memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif, menunjukkan peningkatan yang perlu dilakukan dan mengungkap permasalahan yang terjadi Aspek-aspek yang dianalisis dalam kinerja keuangan koperasi Aspek-aspek yang dinilai untuk menentukan kinerja keuangan koperasi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah No. 194/KEP/M/IX/1998 tanggal 25 september 1998 dapat dilihat pada Tabel

9 Tabel 2.1 Faktor-faktor yang dinilai dan Bobot dalam Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Fakor Yang dinilai 1. Modal 2. Kualitas Aktiva Produktif 3. Manajemen 4. Rentabilitas Komponen Bobot a. Rasio modal sendiri terhadap total aset. b. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yg berisiko 10% a. Rasio volume pinjaman pada anggaran terhadap total volume pinjaman diberikan. b. Rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman diberikan. c. Rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah. 10% a. b. c. d. e. 5% 5% 5% 5% 5% Permodalan. Aktiva. Pengelolaan. Rentabilitas. Likuiditas a. Rasio SHU sebelum pajak terhadap pendapatan operasional. b. Rasio SHU sebelum pajak terhadap total aset. c. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional % 10% 10% 5% 5% 5%

10 5. Likuiditas Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima 10% Sumber : Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan em nengah, (1998). Tabel 2.1 menunjukkan beberapa faktor-faktor dan komponenkomponen yang dinilai dalam analisis tingkat kesehatan koperasi, dimana komponen-komponen tersebut selanjutnya diberikan bobot nilai berdasarkan pengaruhnya terhadap kesehatan koperasi. Nilai komponen dari faktor-faktor tersebut dilakukan berdasarkan nilai kredit yang dinyatakan dalam nilai kredit sebesar 0 sampai 100. Nilai kredit tersebut dinilai lebih lanjut dengan memperhatikan informasi serta aspek-aspek lain yang secara materiil berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan masing-masing faktor. Predikat penilaian kesehatan suatu koperasi ditetapkan berdasarkan total nilai kredit sebagai berikut : a. Nilai kredit 81 sampai dengan 100 diberi predikat sehat b. Nilai kredit 66 sampai 80 diberi predikat cukup sehat c. Nilai kredit 51 sampai dengan 65 diberi predikat kurang sehat d. Nilai kredit 0 sampai dengan 50 diberi predikat tidak sehat Klasifikasi Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi 1) em tode CAMEL berdasarkan Surat Keputusan Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah No. 194/KEP/M/IX/1998 tanggal 25 september 1998 a. Penilaian permodalan (capital) 19

11 Modal merupakan hal yang sangat penting bagi perkembangan dan kemajuan koperasi. Modal koperasi harus dapat digunakan untuk menjaga kemungkinan timbulnya risiko kerugian akibat gerakan aktiva yang sebagian besar berasal dari dana pihak ketiga atau masyarakat. Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992, modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Rincian masing-masing komponen modal sendiri dan modal pinjaman koperasi adalah sebagai berikut: (1) Modal sendiri dapat berasal dari: a) Simpanan pokok yaitu sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi angota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. b) Simpanan wajib yaitu jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. c) Dana cadangan yaitu sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan. d) Hibah. (2) Modal pinjaman dapat berasal dari: a) Anggota 20

12 Pinjaman yang diperoleh dari anggota, termasuk calon anggota yang memenuhi syarat b) Koperasi lainnya. Pinjaman dari koperasi lainnya didasari dengan perjanjian kerja sama antar koperasi. c) Bank dan lembaga keuangan lainnya. Pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. d) Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya di lakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Keputusan Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah No.194/KEP/M/IX/1998 tanggal 25 september Untuk menghitung rasio permodalan dari koperasi digunakan rumus: Permodalan (1) = Modal sendiri x 100%...(1) Total aset Permodalan (2) = Modal sendiri x 100%...(2) Pinjaman diberikan yang berisiko 21

13 b. Penilaian kualitas aktiva produktif (quality assets) Menurut Siamat (1993:28) Aktiva Produktif adalah semua aktiva dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya. Kualitas Aktiva Produktif dinilai atas dasar penggolongan kolektibilitasnya, yaitu lancar, kurang lancar, diragukan dan macet. Kolektibilitas adalah keadaan pembayaran pokok atau angsuran pokok dan bunga kredit oleh peminjam atau debitur serta tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang digunakan, ditanamkan dan ditempatkan (Sudirman, 2000:122). (1) Kualitas Aktiva Produktif (KAP) Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 kualitas aktiva produktif koperasi dinilai atas dasar kolektibilitasnya yang terdiri dari Lancar (L), Kurang lancar (KL), Diragukan (D), dan Macet (M). Bobot masing-masing aktiva yang diklasifikasikan sesuai tingkat kolektibilitasnya adalah : (1) Lancar (L) =0% (2) Kurang Lancar (KL) = 50% (3) Diragukan (D) = 75% (4) Macet (M) = 100 % Berdasarkan Keputusan Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah No. 194/KEP/M/IX/1998 tanggal 25 september 1998, penilaian terhadap Rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) koperasi dapat dihitung sebagai berikut: 22

14 Rasio KAP (1) = Volume pinjaman pada anggaran x 100%...(3) Total volume pinjaman diberikan Rasio KAP (2) = Risiko pinjaman bermasalah x 100%...(4) Pinjaman diberikan (2) Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) Setiap koperasi wajib untuk membentuk Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) atau Cadangan Piutang Ragu-ragu (CPRR) yang cukup guna menutupi risiko kerugian. Aturan pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) untuk usaha koperasi dilakukan berdasarkan kemungkinan risiko yang ditimbulkannya, yaitu berdasarkan risiko karena kurang lancar, diragukan dan macet. Berdasarkan Keputusan Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah No. 194/KEP/M/IX/1998 tanggal 25 september 1998, besarnya Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) yang wajib dibentuk adalah: a) 0% dari aktiva produktif yang digolongkan kredit lancar b) 50% dari aktiva produktif yang digolongkan kredit kurang lancar c) 75% dari aktiva produktif yang digolongkan kredit diragukan d) 100% dari aktiva produktif yang digolongkan macet Adapun rumus rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) koperasi adalah : Rasio PPAP = Cadangan risiko x 100%...(5) Risiko pinjaman bermasalah 23

15 c. Penilaian am najemen (management) Menurut Hasibuan (2001:19) manajemen adalah ilmu seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Handoko (2002:25) manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber dayasumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan definisi tersebut pada dasarnya manajemen berfungsi sebagai orang-orang dalam perusahaan biasa menentukan, menginterprestasikan dan pencapaian tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling). Penilaian terhadap faktor manajemen terhadap koperasi menggunakan 25 daftar pertanyaan/pernyataan yang digunakan Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil, dan Menengah dalam menilai tingkat kesehatan koperasi yang bersangkutan. d. Penilaian Rentabilitas (earning) Menurut Riyanto (2001:35) rentabilitas adalah perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain, rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama 24

16 periode tertentu. Rentabilitas dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu rentabilitas ekonomi dan rentabilitas modal sendiri. 1) Rentabilitas ekonomis adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut. 2) Rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut di lain pihak. Adapun cara penilaian rentabilitas berdasarkan Keputusan Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah No. 194/KEP/M/IX/1998 tanggal 25 September 1998, yaitu : 1) Rasio SHU sebelum pajak dalam 12 bulan terakhir terhadap pendapatan operasional dalam periode yang sama dan Rasio SHU sebelum pajak dalam 12 bulan terakhir terhadap total aset dalam periode yang sama. Rasio ini disebut Return on Assets (ROA) dengan rumus sebagai berikut : ROA (1) = SHU sebelum pajak x 100%...(6) Pendapatan Operasional ROA (2) = SHU sebelum pajak x 100%...(7) Total Aset 2) Rasio biaya operasional dalam 12 bulan terakhir terhadap pendapatan operasional dalam periode yang sama dengan rumus sebagai berikut : BOPO = Biaya Operasional x 100%...(8) Pendapatan Operasional 25

17 e. Penilaian likuiditas (liquidity) Menurut S. Munawir (2002:31) likuiditas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Masalah likuiditas merupakan masalah yang berhubungan dengan kemampuan membayar kewajiban yang segera harus dibayar (Sudirman, 2000:192). Berdasarkan Keputusan Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah No. 194/KEP/M/IX/1998 tanggal 25 september 1998, penilaian kuantitatif terhadap rasio likuiditas koperasi didasarkan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima (Loan to Deposit Ratio atau LDR) dengan rumus : LDR = Pinjaman yang diberikan x 100%...(9) Dana yang diterima (2) Economic value added (EVA) Metode lain yang dapat digunakan dalam menilai kinerja keuangan selain menggunakan konsep CAMEL adalah dengan menggunakan Economic Value Added (EVA) yang dikenal juga dengan sebutan NITAMI (Nilai Tambah Ekonomi). Konsep EVA merupakan pendekatan baru dalam menilai kinerja perusahaan. Istilah EVA pertama kali dipopulerkan oleh Stern Steward Management Service yang merupakan perusahaan konsultan dari Amerika Serikat (Sefcho Rizal, dkk, 2008 : 70). Penerapan konsep EVA dalam perusahaan akan mendorong pihak manajemen untuk mengetahui the true cost of capital dari bisnisnya sehingga 26

18 tingkat pengembalian bersih dari modal dapat dilihat dengan jelas. Para manajer yang menjalankan bisnisnya dengan dilandasi metode EVA telah berhasil meningkatkan nilai perusahaan mereka. EVA sebenarnya lebih menitikberatkan pada efektivitas manajerial pada tahun tertentu, dimana besarnya EVA secara sederhana ditentukan dengan mengurangkan total biaya modal (Total Cost of Capital) dari laba operasi setelah pajak atau After Tax Operating Income (Agus Sartono, 2001 : 103). Brigham dan Houston (2001 : 51) menyatakan rumus dasar EVA adalah sebagai berikut : EVA = Laba Operasi Setelah Pajak (NOPAT) Biaya modal setel;ah pajak (10) = EBIT (1-Pajak)- WACC WACC = Total Bunga modal asing + Total Bunga modal sendiri.(11) Cara penilaian : (1) EVA positif menunjukan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan nilai perusahaan (2) EVA negatif menunjukan bahwa perusahaan tidak berhasil meningkatkan nilai perusahaan, sehingga laba menurun. EVA dapat diterapkan pada tingkat divisi atau subsidiary perusahaan, dengan demikian EVA merupakan salah satu criteria yang lebih baik dalam penilaian kebijakan manajerial dan kompensasi. 27

19 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya a. Penelitian yang dilakukan oleh Susi (2006) dengan judul "Analisis Tingkat Kesehatan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Pecatu Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung. Penelitian ini menggunakan analisis CAMEL dalam menilai tingkat kesehatan LPD yang terdiri dari Capital (Capital Adequancy Ratio atau CAR), Assets Quality (Kualitas Aktiva Produktif atau KAP), Manajement Quality (Manajemen), Earning (Rentabilitas) dan Liquidity (Likuiditas). Dalam penelitian ini, hasil perhitungan yang didapat ditinjau dari CAR, KAP, dan Manajemen menunjukkan hasil yang baik, sedangkan dari hasil Rentabilitas dan Likuiditasnya menunjukkan kondisi yang kurang baik. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama meneliti tingkat kesehatan dengan menggunakan analisis camel, perbedaannya adalah pada tata cara penilaian yang digunakan dalam menilai kinerja keuangan, dimana pada penelitian sebelumnya berpedoman pada SK Direksi BPD Bali No sedangkan dalam penelitian ini berpedoman pada Keputusan Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan 28

20 Menengah No. 194/KEP/M/IX/1998 tanggal 25 september Perbedaan lainnya adalah pada lokasi penelitian dan periode penelitian, dimana pada penelitian ini menganalisis kinerja keuangan Koperasi Simpan Pinjam Arta Pendawa Denpasar pada tahun 2004 sampai tahun b. Penelitian yang dilakukan oleh Lasir (2007) dengan judul Analisis Kinerja dan Prospek Keuangan Unit Usaha Simpan Pinjam KSU Kuta Mimba tahun 2007 dan Hasil yang didapat ditinjau dari aspek permodalan, KAP dan Manajemen didapatkan hasil bahwa KSU Kuta Mimba periode 2007 dan 2008 berada dalam kondisi yang sehat, sedangkan dilihat dari aspek Rentabilitas dan Likuiditas, KSU Kuta Mimba berada dalam kondisi yang kurang sehat. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama meneliti kinerja keuangan, sedangkan perbedaannya adalah pada tata cara penilaian yang digunakan dalam menilai kinerja keuangan, dimana pada penelitian sebelumnya berpedoman pada Surat Keputusan Menkop. RI. No.227/Kep/M/V/1996 sedangkan dalam penelitian ini berpedoman pada Keputusan Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah No.194/KEP/M/IX/1998 tanggal 25 september Perbedaan lainnya adalah pada lokasi penelitian dan periode penelitian, dimana pada penelitian ini menganalisis kinerja keuangan Koperasi Simpan Pinjam Arta Pendawa Denpasar pada tahun 2004 sampai tahun

21 c. Penelitian yang dilakukan oleh Luciana Spica Almilia dan Winny Herdinigtyas (2005) dengan judul Analisis Rasio CAMEL terhadap prediksi kondisi bermasalah pada lembaga perbankan periode Didapatkan hasil bahwa Rasio CAR mempunyai pengaruh signifikan terhadap kondisi bermasalah, Rasio APB mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap kondisi bermasalah dan pengaruh negatif yang artinya semakin rendah rasio APB kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakain besar. Rasio NPL, PPAPAP, ROA dan NIM berpengaruh tidak signifikan terhadap kondisi bermasalah. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama meneliti tingkat kesehatan dengan menggunakan analisis camel, sedangkan perbedaannya adalah pada tata cara penilaian yang digunakan dalam menilai kinerja keuangan, dimana pada penelitian sebelumnya berpedoman pada Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sedangkan dalam penelitian ini berpedoman pada Keputusan Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah No. 194/KEP/M/IX/1998 tanggal 25 september Perbedaan lainnya adalah penelitian ini dilakukan selama 5 periode dari tahun 2004 sampai tahun 2008, dan bertempat di Koperasi Simpan Pinjam Arta Pendawa Denpasar, sedangkan penelitian sebelumnya dilakukan selama 3 periode dari tahun d. Penelitian yang dilakukan oleh Supriyanto Karya Abdullah Rakhman dengan judul Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah pada Periode Didapatkan hasil analisis bahwa ketiga bank Syariah yang diteliti 30

22 memiliki kinerja baik jika dilihat dari LDR, sedangkan jika dilihat bari CAR dan ROA hanya terdapat dua bank yang berkinerja baik yaitu bank Muamalat dan Syariah Mandiri. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama meneliti tingkat kesehatan dengan menggunakan analisis camel, sedangkan perbedaannya adalah perbedaannya adalah penelitian ini dilakukan selama 5 periode dari tahun 2004 sampai tahun 2008, dan bertempat di Koperasi Simpan Pinjam Arta Pendawa Denpasar, sedangkan penelitian sebelumnya dilakukan dari tahun

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perlakuan Akuntansi Perlakuan akuntansi adalah standar yang melandasi pencatatan suatu transaksi yang meliputi pengakuan, pengukuran atau penilaian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Peran Bank Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat,

Lebih terperinci

ANALISIS KESEHATAN LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) STUDI KASUS PADA LPD DESA ADAT KEDONGANAN KUTA BADUNG TAHUN

ANALISIS KESEHATAN LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) STUDI KASUS PADA LPD DESA ADAT KEDONGANAN KUTA BADUNG TAHUN ANALISIS KESEHATAN LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) STUDI KASUS PADA LPD DESA ADAT KEDONGANAN KUTA BADUNG TAHUN 2013 2015 I Made Bagiada, S.E., M.Si., Ak., CA 197512312005011003 Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Keuangan I Made Suidarma dan I Gusti Nengah Darma Diatmika 143

Analisis Kinerja Keuangan I Made Suidarma dan I Gusti Nengah Darma Diatmika 143 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL, ASSET, EARNING DAN LIQUIDITY (Studi Kasus pada LPD Desa Adat Medahan Gianyar) ABSTRAKSI I MADE SUIDARMA 1) dan I GUSTI NENGAH DARMA DIATMIKA

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI LAUT SEJAHTERA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGAL SARI KOTA TEGAL

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI LAUT SEJAHTERA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGAL SARI KOTA TEGAL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI LAUT SEJAHTERA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGAL SARI KOTA TEGAL Suci Wulandari, Sunandar, Hetika DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama

Lebih terperinci

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode 2009-2014 Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi Pendahuluan Bank memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Pemikiran 2.1.1 Landasan Teori 2.1.1.1 Pengertian Bank Menurut Kasmir (2012), bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Kajian Teori 1. Definisi Bank Kata bank berasal dari bahasa latin yaitu Banca yang berarti meja, meja yang dimaksud adalah meja yang biasa digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pengertian

Lebih terperinci

sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut :

sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut : Berikut ini adalah analisis CAMEL terhadap Laporan Keuangan PT Bank Mandiri periode 2011-2012 yang digunakan untuk menganalisis kesehatan bank tersebut. 1. Capital (Permodalan) Rasio permodalan diukur

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ringkasan dari suatu proses pencatatan, dari transaksi-transaksi yang terjadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ringkasan dari suatu proses pencatatan, dari transaksi-transaksi yang terjadi BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan Menurut Baridwan (2002: 17), laporan keuangan didefinisikan sebagai ringkasan dari suatu proses pencatatan, dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak jaman penjajahan Belanda, sistem pengkreditan rakyat sudah diterapakan pada masa itu dengan mendirikan Bank Kredit Rakyat (BKR) yang membantu para petani, pegawai,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Perbankan a. Pengertian Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 Perubahan Undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, bank adalah badan usaha yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ruang Lingkup Earning Assets 2.1.1 Pengertian Earning Assets Hal terpenting dari penggunaan dana bank yaitu penanaman dana (investasi dana), karena jika dana tersebut tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Hasil penelitian Ardiani (2007) menunjukkan bahwa secara simultan CAR, RORA, ROA, LDR, NPM dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor yang diharapkan berperan aktif dalam menunjang kegiatan pembangunan regional atau nasional. Peran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berupa uang/surat-surat berharga lainnya. hidup krama desa untuk menunjang pembangunan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berupa uang/surat-surat berharga lainnya. hidup krama desa untuk menunjang pembangunan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian LPD Menurut Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2007 LPD adalah salah satu unsur kelembagaan desa pekraman yang menjalankan fungsi keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemberdayaan masyarakat demi peningkatan perekonomian di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Pemberdayaan masyarakat demi peningkatan perekonomian di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemberdayaan masyarakat demi peningkatan perekonomian di Indonesia, merupakan tugas yang sangat berat bagi pemerintah. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian kas Kas adalah segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan dan dipublikasikan. Data sekunder yaitu laporan keuangan publikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pada penelitian ini lokasi penelitian merupakan tempat yang digunakan dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini, data yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut : 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang Pengaruh Rasio Kesehatan Bank Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut : 2.1.1 Pengertian Perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator penting untuk melihat keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator penting untuk melihat keberhasilan pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara dapat diukur oleh tingkat laju pertumbuhan ekonomi. Mankiw (2007) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penting bagi para pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penting bagi para pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Laporan keuangan perusahaan mengandung informasi yang sangat penting bagi para pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil akan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BPR BKK KARANGMALANG CABANG KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BPR BKK KARANGMALANG CABANG KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013 ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BPR BKK KARANGMALANG CABANG KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, laporan laba rugi untuk menilai perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, laporan laba rugi untuk menilai perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja suatu perusahaan dapat dinilai dengan menggunakan laporan keuangan. Laporan keuangan bank yang terdiri dari neraca memberikan informasi mengenai posisi keuangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan kinerja perekonomian Indonesia menurun. Pengelolaan perekonomian dan sektor usaha yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan dampak yang luas terhadap sendi- sendi perekonomin dunia

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan dampak yang luas terhadap sendi- sendi perekonomin dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi dan moneter yang melanda Indonesia mengakibatkan menurunnya nilai tukar rupiah yang sangat tajam terhadap dolar Amerika Serikat. Dari tingginya

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE ( ) MUHAMAD IHSAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE ( ) MUHAMAD IHSAN ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE (2009-2011) MUHAMAD IHSAN 26209595 Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004, tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kualitatif

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Capital Adequacy Ratio (CAR) Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai rujukan dalam penelitian ini ada 4 penelitian yaitu: 1. Titik Aryati dan Shirin Balafif (2007). Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TEORI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK. bank, maupun OJK selaku pemilik otoritas dalam mengawasi bank. 1

BAB II TEORI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK. bank, maupun OJK selaku pemilik otoritas dalam mengawasi bank. 1 BAB II TEORI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK A. Tingkat Kesehatan Bank Kesehatan merupakan hal penting dalam setiap kehidupan. Hal ini pun juga berlaku bagi lembaga keuangan. Kesehatan suatu lembaga keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN NASKAH PUBLIKASI ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN 2010 2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai penggerak perekonomian dalam suatu negara. Menurut Undang-

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai penggerak perekonomian dalam suatu negara. Menurut Undang- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, perbankan menjadi salah satu sektor yang memegang peranan penting di dalamnya. Bank dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan yang tidak kalah pentingnya adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Bank 1. Pengertian Bank Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan perekonomian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pada penelitian ini lokasi penelitian merupakan tempat yang digunakan dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini data

Lebih terperinci

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma ANALISIS KINERJA KEUANGAN MENGENAI TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL (STUDI KASUS PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN PT. BANK BUKOPIN Tbk PERIODE 2006-2008) Sri Pujiyanti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Capital (Modal) permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal terhadap Aset Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). Sehingga dengan rumus yang ada maka CAR (Capital

Lebih terperinci

diteliti yaitu Bank BNI Syariah. Selanjutnya akan dibahas mengenai Sumber Data yaitu

diteliti yaitu Bank BNI Syariah. Selanjutnya akan dibahas mengenai Sumber Data yaitu BAB HI METODE PENELITIAN Pendahuluan Bab ini merupakan bab yang berisi mengenai Metode Penelitian yang digunakan untuk melakukan analisis di bab selanjutnya. Bab ini berisi tentang obyek yang akan diteliti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Bank Dalam suatu negara, peranan bank sangat mempengaruhi keadaan di dalam negara tersebut, khususnya dalam segi perekonomian yang dapat berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup.

BAB II LANDASAN TEORI. meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup. BAB II LANDASAN TEORI A. Profitabilitas Sebagaimana dengan Bank Umum lainnya, tugas utama Bank Syariah dalam upaya pencapaian keuntungan adalah dengan mengoptimalkan laba, meminimalkan risiko dan menjamin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi dimensi membawa dampak kehancuran usaha perbankan di Indonesia. Hal ini meninggalkan kredit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode Penelitian Metode merupakan suatu cara yang dapat digunakan peneliti dan dapat dilaksanakan dengan cara terencana, sistematis dan dapat mencapai tujuann.menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Leverage 2.1.1 Pengertiang Leverage Perusahaan dalam beroperasi selain menggunakan modal kerja, juga menggunakan aktiva tetap seperti tanah, bangunan, pabrik, mesin dan kendaraan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Aktivitas perbankan yang pertama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Penelitian Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan bank konvensional yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga yang mengumpulkan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga yang mengumpulkan dana dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga perbankan merupakan institusi penting dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga yang mengumpulkan dana dari masyarakat dan menyalurkannya

Lebih terperinci

menjalankan usahanya berdasarkan prinsip kepercayaan. Di dalam menjalankan fungsi-fungsi bank, bank dituntut untuk berada dalam kondisi yang sehat.

menjalankan usahanya berdasarkan prinsip kepercayaan. Di dalam menjalankan fungsi-fungsi bank, bank dituntut untuk berada dalam kondisi yang sehat. 1.1. Latar Belakang Masalah Bank sebagai salah satu lembaga keuangan di dalam perekonomian suatu negara, berfungsi sebagai penunjang kelancaran sistem pembayaran, pelaksanaan kebijakan moneter, dan sarana

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha i Abstrak Masalah- masalah yang ada dalam industri perbankan dapat memberikan dampak negatif terhadap perekonomian negara. Dampak yang ditimbulkan lebih besar daripada dampak dan kebangkrutan perusahaan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Institusi Perbankan Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan, pengertian bank diatur dalam Pasal 1 ayat 2. Bank adalah suatu badan usaha yang menghimpun dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan dampak bagi perekonomian di indonesia terutama pada struktur perbankan. Hal ini menyebabkan krisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Munawir (2010:2) mengungkapkan bahwa: Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN 2008-2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kinerja (performance) dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kinerja (performance) dapat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kinerja Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kinerja (performance) dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan. Penilaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan di Indonesia telah mengalami pasang dan surut. Kestabilan lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini tidak hanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Return on Assets (ROA) Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui Return on Assets (ROA). Return on Assets (ROA) digunakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan. 52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu dari berbagai literatur, catatan, artikel, penelitian terdahulu dari dokumen,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perbankan 2.1.1 Kinerja Perbankan Kinerja perusahaan dapat dinilai melalui berbagai macam variabel atau indikator, antara lain melalui laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentukbentuk lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis jasa keuangan yang dikelola oleh Desa Pekraman atau Desa Adat. Badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. bisnis jasa keuangan yang dikelola oleh Desa Pekraman atau Desa Adat. Badan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang tersebar di wilayah Bali merupakan bisnis jasa keuangan yang dikelola oleh Desa Pekraman atau Desa Adat. Badan usaha LPD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prinsip semua pelaku usaha adalah mencari laba yang maksimal atau berusaha untuk meningkatkan labanya. Hal ini menyebabkan laba menjadi salah satu ukuran kinerja perusahaan

Lebih terperinci

PENGENALAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL

PENGENALAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL KOMPUTER LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN PENGENALAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL Rowland Bismark Fernando Pasaribu UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN 10 dan 11 EMAIL: rowland dot pasaribu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank Menurut Kasmir (2012), bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga merupakan tempat untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bursa Efek Indonesia Periode membutuhkan kajian teori sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bursa Efek Indonesia Periode membutuhkan kajian teori sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Laba Pada Perusahaan Sektor Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014 membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut dunia usaha untuk terus selalu mengikuti perubahan-perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. menuntut dunia usaha untuk terus selalu mengikuti perubahan-perubahan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Kondisi perekonomian dunia yang semakin cepat perkembangannya menuntut dunia usaha untuk terus selalu mengikuti perubahan-perubahan yang ada. Dengan mengikuti

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori sinyal membahas mengenai bagaimana seharusnya sinyal - sinyal

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori sinyal membahas mengenai bagaimana seharusnya sinyal - sinyal BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori sinyal (signaling theory) Teori sinyal membahas mengenai bagaimana seharusnya sinyal - sinyal keberhasilan ataupun kegagalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan atau kondisi keuangan bank dan non keuangan bank merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan atau kondisi keuangan bank dan non keuangan bank merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan atau kondisi keuangan bank dan non keuangan bank merupakan kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, pengelola (manajemen) bank, masyarakat pengguna

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Ilwin Husain 1, Zulkifli Bokiu 2, Mahdalena 3 Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam kehidupan sekarang ini sudah tidak asing lagi mendengar kata-kata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam kehidupan sekarang ini sudah tidak asing lagi mendengar kata-kata BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 BANK 2.1.1 Pengertian Bank Dalam kehidupan sekarang ini sudah tidak asing lagi mendengar kata-kata bank entah itu di perkotaan maupun di pedesaan. Masyarakat biasanya berpresepsi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS Dessy Ratna Sari email: DesZ_CenX93@yahoo.com Program Studi Akuntansi STIE

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH (PERIODE )

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH (PERIODE ) ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH (PERIODE 2006-2010) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa jasa perbankan. Bank memiliki

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa jasa perbankan. Bank memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang fungsi utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga memberikan pelayanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang terus berkelanjutan. Pada akhir tahun 1997, suku bunga untuk jangka waktu bulanan di Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat. Secara umum, bank memiliki fungsi utama. lembaga intermediasi, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat. Secara umum, bank memiliki fungsi utama. lembaga intermediasi, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan perusahaan jasa yang menyediakan jasa bagi seluruh lapisan masyarakat. Secara umum, bank memiliki fungsi utama sebagai lembaga intermediasi, yaitu menghimpun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara negara di Eropa, Amerika dan Jepang mendengar kata bank sudah tidak asing lagi. Bank sudah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak BAB II LANDASAN TEORI A. Bank 1. Pengertian Bank Perbankan adalah sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dalam kondisi sehat. Tingkat kesehatan BPR Hasa Mitra periode 2006 sampai

BAB II LANDASAN TEORI. dalam kondisi sehat. Tingkat kesehatan BPR Hasa Mitra periode 2006 sampai BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Penelitian A.Dharnaeny (2012) dengan tajuk kajian analisis penilaian tingkat kesehatan BPR HASA MITRA dengan metode CAMEL tahun 2006-2010. Hasil kajian ini menunjukan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS MUNGNIYATI STIE TRISAKTI mungniyati@stietrisakti.ac.id PENDAHULUAN K esehatan merupakan aspek yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 TINJAUAN PUSTAKA 1. Bank Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari dan kepada masyarakat yang memiliki fungsi memperlancar lalu lintas

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK. Muniya Alteza

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK. Muniya Alteza ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK Muniya Alteza Laporan Keuangan Bank Tujuan pembuatan laporan keuangan bank: 1. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva da jenis aktiva yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bahkan dunia. dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa-jasa bank lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bahkan dunia. dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa-jasa bank lainnya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan perekonomian negara Republik Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai salah satu sumber perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perbankan di Indonesia saat ini memang sangat baik, dimana terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT. BPR NARPADA NUSA TAHUN 2016

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT. BPR NARPADA NUSA TAHUN 2016 ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT. BPR NARPADA NUSA TAHUN 2016 ABSTRAK I NYOMAN KARYAWAN Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Mataram. e-mail : karyawan i nyoman@ yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersama-sama guna mengetahui hubungan diantara pos-pos tertentu baik dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersama-sama guna mengetahui hubungan diantara pos-pos tertentu baik dalam 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Analisis Rasio Keuangan Bank Analisis rasio keuangan merupakan analisis dengan jalan membandingkan satu pos dengan pos laporan keuangan lainnya baik

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Tinjauan teoritis ini sangat diperlukan untuk mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam ulasan penelitian. Studi kepustakaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran suatu negara. Para pelaku ekonomi baik perusahaan besar maupun. anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran suatu negara. Para pelaku ekonomi baik perusahaan besar maupun. anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingkat kemakmuran negara antara lain terlihat dari pendapatan nasional dan tingkat pertumbuhan ekonomi. Tingkat pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BANK KLATEN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BANK KLATEN ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BANK KLATEN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : ELY YULIASTUTI NIM. B 100 110 028 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

Bab 2 Arus Kas, Laporan Keuangan dan Nilai Tambah Perusahaan

Bab 2 Arus Kas, Laporan Keuangan dan Nilai Tambah Perusahaan M a n a j e m e n K e u a n g a n & P r a k 20 Bab 2 Arus Kas, Laporan Keuangan dan Nilai Tambah Perusahaan Mahasiswa dapat memahami dan menyebutkan laporan keuangan dasar dalam laporan keuangan tahunan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang kian pesat saat ini menyebabkan persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan harus berjuang untuk tetap bertahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu: PT Bank Mandiri dan PT Bank Rakyat Indonesia. Analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan perusahaan yang dinamis yang mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Usaha bank bukan saja sebagai penyimpan dan pemberi kredit, tetapi juga pencipta

Lebih terperinci