FEMINISASI HIV IPPI

Transkripsi

1 FEMINISASI HIV IPPI

2 PROGRAM Sexual Reproductive Health and Right (SRHR) Hak, Kesehatan Seksual dan reproduksi) Rangkaian Peningkatan Kapasitas Perempuan HIV termasuk Kesadaran Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi Violence Against Women living with HIV (VAW) Integrasi Kekerasan terhadap perempuan dan HIV Studi Kuantitatif (122 informan) Studi Kualitatif (8 provinsi)

3 PENDANAAN PENGUATAN ORGANISASI, SRHR, VAW, STUDY PMTCT APBN = (10%) GF = (45%) HIVOS = (3%) HCPI = (16%) Total = (64%); GF, HIVOS, HCPI UNAIDS = (3%) UNWOMEN = (6%) Kinerja USAID = (1%) Mama Cash = (9%) Robert Carr = (4%) NSW Australia = (1%) ICASO = (1%) FEIM = (1%) Total = (26%)

4 FAKTA Minim dukungan pendanaan lokal SRHR Tidak ada yang khusus memasukkan pentingnya VAW integrasi HIV dalam kebijakan maupun pendanaan Layanan HIV dan Kekerasan terhadap perempuan masih berjalan sendiri sendiri Secara umum perempuan berada pada posisi yang dirugikan dalam ranah relasi intim Perspektif dan sudut pandang perempuan terhadap kasus kekerasan dan keterkaitannya dengan penularan HIV tidak saling bersinergi sehingga tidak ada upaya nyata dalam penyelesaian atau mencari solusi baik litigasi maupun non litigasi Masih kurangnya pemahaman gender petugas kesehatan dan belum tersosialisasikannya strategi penanggulangan AIDS yang sensitif gender.

5 STATISTIK KASUS AIDS DI INDONESIA SUMBER : DITJEN PP & PL KEMENKES RI S/D 2013 Secara kumulatif kasus HIV & AIDS HIV: AIDS: Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin AIDS Laki-laki Perempuan Tak Diketahui 6847 Jumlah Rasio HIV laki-laki dan perempuan 1 : 1 Rasio AIDS laki-laki dan perempuan 2 : 1

6 SRHR BERBAGI PENGALAMAN Saya bisa berbagi cerita dan pengalaman lebih banyak kepada teman-teman IPPI lainnya dan pasangan mengenai kesehatan seksual, kesehatan repoduksi, PMTCT, IMS, ISR, layanan kesehatan yang harus kita perjuangkan bersama-sama. Setelah berbagi cerita tersebut, banyak anggota yang menginginkan untuk tes IMS secara bersamasama. (Nurhayati, Yogyakarta) Tadinya saya sangat takut dengan istilah Gender, begitu saya paham tentang Gender justru sebaliknya. (Ade, Banten) Selama ini aku selalu berpikiran aneh tentang hubungan sesama jenis, setel ah aku ikut pelatihan aku jadi mengerti bahwa itu adalah pilihan. (Hartini, DKI- Jakarta) Perubahan positifnya kalau dulu tidak rutin pakai kondom setiap berhubunga n seks, sekarang malah sebaliknya. (Maimunah, Medan) Saya belum genap setahun gabung di KPAN. Belum banyak terpapar soal perempuan Positif dan masalahnya. Yang dialami berlapis. Kalau kita bikin lapisan Cuma 4, kupas bawangnya lebih banyak pada perempuan positif. (Syafirah Hardani, Master Trainer)

7 VAW BERBAGI PENGALAMAN QUOTE RESPONDEN harus melayani suami... iya pokoknya gw harus main sama lu(suami), tapi gue ga mau,... dalam keadaan basah kuyup, disundut rokok pula,... udah babak belur tapi tetep harus ngelayani dia... (Wawancara Banten)...pulang kerja dalam keadaan mabok gitu, nah trus dia minta ML tapi saya malas karna udah kesal ama dia,... trus dia ambil gunting, dia bilang ayo lo mau ngelayanin gue apa tidak, kalo macam-macam gue tusuk lo trus kalo berani kabur dari gue, ketemu kaki lo gue patahin (DKT, Jakarta) jadi ibu mau di steril apa enggak?... ya udah rentangan aja. Dalam keadaan dibius jadi belum dijahit jadi masih terbuka (wawancara Bandung) kalo kekerasan seksual yang gw alamin pasti ama oknum polisi...karena waktu itu gw ditangkap sama polisi gara-gara bawa narkoba... gw selalu ditakut-takutin... malah pada waktu gw sakaw, gw disuruh melayani seksual polisi dulu... baru gw dikasi putaw... (Wawancara Jakarta)

8 REKOMENDASI 1. Mendorong pemerintah untuk mengeluarkan suatu komitmen kebijakan bersama antara Kementrian Kesehatan, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Komisi Penanggulangan AIDS Nasional dalam mengintegrasikan Kekerasan Terhadap Perempuan dan HIV&AIDS.

9 REKOMENDASI 2. Mendorong pemerintah, Mitra Pembangunan Internasional serta Lembaga PBB untuk membuat skema pendanaan bagi organisasi perempuan dan jaringan perempuan dengan HIV untuk membangun kesadaran masyarakat akan kerentanan perempuan terhadap Kekerasan dan HIV&AIDS.

10 REKOMENDASI 3. Perlu adanya mekanisme system rujukan layanan kekerasan terhadap perempuan dan layanan HIV&AIDS termasuk layanan bantuan hukum bagi perempuan dengan HIV yang menjadi korban kekerasan serta proses reintegrasi. 4. Perlu adanya peningkatan kapasitas pada perempuan dengan HIV, yang terdampak dan perempuan lainnya terkait SRHR, Kekerasan Terhadap Perempuan dan relevansinya dengan HIV&AIDS.

11 YOU EDUCATE A WOMAN; YOU EDUCATE A GENERATION Thank you...