ABSTRAK. Kata Kunci : kualitas audit, auditor switching, ukuran perusahaan, spesialisasi industri KAP, client importance.
|
|
- Hendra Dharmawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Judul : Pengaruh Auditor Switching, Ukuran Perusahaan, Spesialisasi Industri KAP, dan Client Importance Pada Kualitas Audit Nama : Ni Kadek Sri Udayanti Nim : ABSTRAK Kualitas audit adalah kecenderungan auditor dalam mendeteksi dan melaporkan adanya kekeliruan material dan fraud yang terdapat dalam laporan keuangan klien. Secara umum, audit yang berkualitas dihasilkan oleh auditor dengan tingkat kompetensi dan independensi yang tinggi sehingga dapat meningkatkan relevansi dan kehandalan laporan keuangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh auditor switching, ukuran perusahaan, spesialisasi industri KAP, dan client importance pada kualitas audit. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sebanyak 143 perusahaan. Berdasarkan hasil dari purposive sampling dengan kriteria yang telah ditetapkan diperoleh 89 perusahaan sebagai sampel. Periode pengamatan selama 3 tahun yaitu dari tahun sehingga diperoleh total amatan sebanyak 267 perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan dan spesialisasi industri KAP berpengaruh pada kualitas audit. Auditor switching, dan client importance tidak berpengaruh pada kualitas audit. Kata Kunci : kualitas audit, auditor switching, ukuran perusahaan, spesialisasi industri KAP, client importance. vi
2 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Penelitian Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Sistematika Penulisan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep Teori Keagenan Kualitas Audit Auditor Switching Ukuran Perusahaan Spesialisasi Industri KAP Client Importance Hipotesis Penelitian Pengaruh Auditor Switching pada Kualitas Audit Pengaruh Ukuran Perusahaan pada Kualitas Audit Pengaruh Spesialisasi Industri KAP pada Kualitas Audit Pengaruh Client Importance pada Kualitas Audit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Lokasi dan Ruang Lingkup Wilayah Penelitian Obyek Penelitian Identifikasi Variabel Definisi Operasional Variabel Jenis dan Sumber Data Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel Metode Pengumpulan Data Teknik Analisis Data Analisis Statistk Deskriptif Uji Asumsi Klasik vii
3 3.9.3 Analisis Regresi Linier Berganda Koefisien Determinasi Uji Kelayakan Model (Uji F) Uji Hipotesis (Uji t) BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Data Penelitian Statistik Deskriptif Uji Asumsi Klasik Analisis Regresi Linier Berganda Koefisien Determinasi Uji Kelayakan Model (Uji F) Uji Hipotesis (Uji t) Pembahasan Hasil Penelitian Pengaruh Auditor Switching pada Kualitas Audit Pengaruh Ukuran Perusahaan pada Kualitas Audit Pengaruh Spesialisasi Industri KAP pada Kualitas Audit Pengaruh Client Importance pada Kualitas Audit BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Saran DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN-LAMPIRAN viii
4 DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 4.1 Proses dan Hasil Seleksi Sampel berdasarkan Kriteria Hasil Statistik Deskriptif Hasil Uji Normalitas Hasil Uji Multikolinearitas Hasil Uji Autokorelasi Hasil Uji Heteroskedastisitas Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ix
5 DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 3.1 Desain Penelitian x
6 DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Halaman 1. Daftar Sampel Perusahaan Hasil Statistik Deskriptif Hasil Uji Normalitas Hasil Uji Multikolinearitas Hasil Uji Autokorelasi Hasil Uji Heteroskedastisitas Hasil Uji Regresi Linier Berganda xi
7 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya jumlah perusahaan go publik pada Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan adanya perkembangan aktivitas pasar modal di Indonesia. Perkembangan aktivitas pasar modal mendorong investor menuntut informasi relevan dan reliabel yang diperoleh dari manajemen. Dengan adanya relevansi maka informasi akuntansi membantu dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, dan masa depan sehingga mampu untuk mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai. Sedangkan informasi dikatakan reliabel jika bebas dari kesalahan material yang menyesatkan sehingga dapat diandalkan oleh pemakai untuk pengambilan keputusan. Relevan dan dapat diandalkan adalah dua karakteristik laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Karakteristik ini susah dinilai sehingga perusahaan atau para pemakai jasa memerlukan jasa pihak lain yang independen untuk melakukan penilaian kewajaran penyajian laporan keuangan. Laporan keuangan perusahaan merupakan aspek penting untuk menjalankan fungsi pasar modal (Owusu, 2006). Di Indonesia terdapat peraturan yang mengatur tentang penyampaian laporan keuangan, yaitu Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Nomor X.K.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP- 36/PM/2003. Selanjutnya Bapepam dan Lembaga Keuangan (LK) memperbarui peraturan sebelumnya dengan 1
8 menerbitkan peraturan Bapepam Nomor X.K.6 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP- 431/BL/2012, dan sekarang telah dikeluarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 29/POJK. 04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik. Peraturan ini menyatakan bahwa laporan tahunan wajib memuat laporan keuangan yang telah diaudit dan disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat pada akhir bulan keempat setelah tahun buku berakhir. Berdasarkan peraturan OJK yang menyatakan bahwa laporan keuangan yang disajikan harus disertai dengan laporan akuntan independen maka terlebih dahulu laporan keuangan tersebut harus diaudit oleh akuntan independen. Selain pemenuhan regulasi, pengauditan ini juga dilakukan untuk memberikan keyakinan kepada para shareholders atau principal atas laporan keuangan yang disajikan oleh pihak agent. Maharani dan Purnomosidhi (2012) mengungkapkan bahwa laporan keuangan merupakan sumber informasi bagi pemegang saham sehingga dengan dilakukannya audit, informasi yang tersedia dalam laporan keuangan menjadi relevan dan reliabel bagi pemegang saham dan pihak-pihak berkepentingan lainnya. Informasi dalam laporan keuangan yang lebih berkualitas dapat ditingkatkan dengan memperbaiki kualitas audit. Kualitas audit adalah kecenderungan auditor akan mendeteksi dan melaporkan adanya fraud yang terdapat dalam laporan keuangan klien. Audit dengan kualitas baik akan menghasilkan informasi yang sangat berguna dalam pengambilan keputusan (De Angelo, 1981). Audit yang berkualitas merupakan audit yang dilaksanakan oleh auditor dengan tingkat kompetensi dan independensi yang memadai. Kompetensi berkaitan dengan 2
9 kemampuan yang dimiliki auditor dalam mendeteksi salah saji dalam laporan keuangan, sedangkan independensi berkaitan dengan sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, dan tidak tergantung pada orang lain. Terdapat 3 jenis independensi yang diatur dalam Standar Profesional Akuntan (Generally Accepted Auditing Standard). Pertama, Independence in fact, yang berarti kenyataannya auditor bersikap bebas, jujur, dan obyektif dalam menjalankan tugasnya serta menggunakan kemerdekaannya untuk mengambil keputusan. Kedua, Independence in appearance, yang berarti dari aspek perilaku, lingkungan kerja auditor, dan pandangan dari pihak berkepentingan, auditor tidak menunjukkan adanya situasi yang diduga akan menjadikan dirinya berpihak pada salah satu pihak yang berkepentingan. Ketiga, Independence in proficiency, yang berarti auditor memiliki keahlian yang memadai untuk mengaudit obyek auditannya (Paramita dan Yenni, 2015). Profesi akuntan kembali diguncang berita kegagalan auditor menerapkan independensi dan kompetensi profesional secara tepat dalam melaksanakan audit. Ketidakmampuan Ernst & Young ShinNihon LLC sebagai auditor independen PT. Toshiba dalam mengungkap penggelembungan laba senilai US$1.22 miliar selama beberapa tahun terakhir (liputan 6.com), kasus ini melengkapi kasus kegagalan bisnis perusahaan-perusahaan besar seperti Lehman Brothers, WorldCom, Enron, Kimia Farma, dan Bank Lipo yang berdampak pada runtuhnya nilai saham perusahaanperusahaan tersebut. 3
10 Auditor disebut-sebut memiliki andil terhadap skandal tersebut karena masing-masing perusahaan telah diaudit dan menerima opini wajar tanpa pengecualian (WTP). Di Indonesia juga muncul pemberitaan adanya akuntan publik yang terkena sanksi akibat rendahnya kualitas audit atau terjadi pelanggaran atas etika profesi dan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Kasus terkait Pembekuan izin Akuntan Publik Ben Ardi, CPA berdasarkan keputusan Menteri Keuangan RI No. 445/KM.1/2005 juga dikaitkan dengan kualitas audit yang buruk. Pembekuan dilakukan karena belum sepenuhnya mematuhi SA-SPAP dalam melaksanakan audit umum atas Laporan Keuangan PT Bumi Citra Permai Tbk. (pppk.kemenkeu.go.id). Munculnya kasus-kasus tersebut menyebabkan kepercayaan publik terhadap kualitas audit menurun sehingga kualitas audit menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Banyaknya kasus-kasus yang terjadi terkait kasus skandal korporasi menimbulkan pertanyaan, apakah sebenarnya akuntan publik tidak mampu mendeteksi kecurangan dan kelemahan penyajian laporan keuangan klien atau sebenarnya mereka mampu mendeteksi tapi tidak mengumumkannya didalam laporan audit. Jika akuntan publik tidak mampu mendeteksi kecurangan yang dilakukan klien maka permasalahannya pada kompetensi auditor, namun jika yang terjadi akuntan publik ikut mengamankan praktik tersebut maka yang menjadi permasalahannya adalah independensi yang dimiliki auditor. Salah satu cara untuk meningkatkan independensi auditor yang nantinya berdampak pada kualitas audit adalah dengan auditor switching. Giri (2010) menyatakan bahwa tugas audit yang terlalu lama 4
11 dilakukan oleh seorang auditor atau KAP akan terikat secara emosional dan menurunkan independensinya serta dapat menciptakan masalah eskalasi komitmen terhadap keputusan yang buruk dari seorang auditor. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan No.17/PMK.01/2008 pasal 3 yang mengatur tentang pembatasan masa perikatan audit. Peraturan tersebut menjelaskan bahwa penerimaan jasa auditor oleh satu klien yang sama dilakukan oleh KAP yang sama berturut-turut maksimal selama 6 tahun buku dan akuntan publik yang sama berturut-turut selama 3 tahun buku. Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik baru dapat memberikan jasa kembali pada klien bersangkutan setelah 1 tahun buku tidak memberikan jasa tersebut. Pada tanggal 6 April 2015 kemudian dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2015 yang mengatur mengenai praktik akuntan publik. Peraturan tersebut menyebutkan bahwa pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis terhadap suatu entitas oleh seorang Akuntan Publik dibatasi paling lama untuk 5 tahun buku berturut-turut. Akuntan Publik dapat memberikan kembali jasa audit atas informasi keuangan historis terhadap entitas setelah 2 tahun buku berturut-turut tidak memberikan jasa tersebut. Pembatasan masa perikatan audit bertujuan untuk mencegah perikatan audit panjang yang nantinya berdampak negatif pada kualitas audit. Nasser et al. (2006) mengemukakan bahwa independensi akan hilang jika auditor terlibat hubungan pribadi dengan klien, karena hal tersebut dapat mempengaruhi sikap mental dan opini auditor. Hubungan yang panjang juga menyebabkan adanya keakraban sehingga mengancam independensi auditor. 5
12 Auditor switching didefinisikan sebagai pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP), Akuntan Publik yang dilakukan oleh perusahaan klien. Perusahaan dalam melakukan auditor switching didasari oleh dua alasan, yakni karena adanya peraturan pemerintah yang bersifat wajib (mandatory) dan dilakukan atas keinginan perusahaan itu sendiri (voluntary). Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang tidak konsisten mengenai pengaruh auditor switching terhadap kualitas audit. Jackson (2008) menemukan bahwa auditor switching tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Cameran et al. (2009) menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dari kualitas audit setelah dan sebelum auditor switching dilakukan. Siregar, dkk. (2011) menyatakan berpengaruh negatif rotasi audit pada kualitas audit. Selain auditor switching, kualitas audit juga dikaitkan dengan ukuran perusahaan klien. Hasil penelitian yang beragam ditunjukkan dari pengaruh ukuran perusahaan pada kualitas audit. Wahono (2014), Paramita dan Yenni (2015) menyatakan ukuran perusahaan tidak berpengaruh pada kualitas audit, hal ini disebabkan karena besar kecilnya perusahaan belum tentu memiliki sistem pengendalian intern yang baik. Fernando et al. (2010) menyatakan perusahaan kecil memiliki informasi dengan sistem pengawasan yang lemah, dan kurang diperhatikan oleh pemegang sahamnya, sehingga perusahaan ini akan menghasilkan audit yang berkualitas karena peningkatan kualitas audit akan lebih terlihat pada perusahaan kecil. Disisi lain, Novianti, dkk. (2010) menyatakan perusahaan besar akan memiliki kemampuan lebih untuk mengarahkan hasil audit. Perusahaan besar dianggap memiliki manajemen yang berpengalaman dengan sistem pengendalian intern yang 6
13 baik sehingga perusahaan besar akan menghasilkan audit yang lebih berkualitas dibandingkan perusahaan kecil (Paramita dan Yenni, 2015). Pengendalian intern yang baik akan meningkatkan kualitas audit seiring dengan mudahnya auditor untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkannya. Pernyataan ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Febriyanti dan Merta (2014) yang menemukan terdapat hubungan positif ukuran perusahaan pada kualitas audit. Kualitas audit juga dipengaruhi oleh spesialisasi industri KAP. Auditor/ KAP yang spesialis memiliki pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik mengenai internal kontrol perusahaan, risiko bisnis perusahaan, dan risiko audit pada industrinya. Solomon et al. (1999) menemukan bahwa auditor spesialis lebih sedikit melakukan kesalahan dibandingkan dengan auditor non spesialis. Balsam dan Krishnan (2003) menemukan bahwa perusahaan yang diaudit oleh auditor spesialis memiliki nilai akrual diskresioner yang lebih rendah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni dan Fitriany (2012) menemukan adanya pengaruh negatif spesialisasi KAP terhadap kualitas audit pada masa pra regulasi, namun pada masa pasca regulasi tidak ditemukan pengaruh yang signifikan. Hal ini sejalan dengan Chrisnoventie dan Surya (2012), dan Pertiwi, dkk. (2016) yang menemukan spesialisasi industri KAP tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Selain itu, client importance juga mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan auditor. Kepentingan ekonomi KAP (client importance) merupakan salah satu ancaman terhadap independensi auditor karena akan meningkatkan ketergantungan ekonomi auditor pada klien (Tepalagul, 2014). Hasil penelitian yang dilakukan Gul et 7
14 al. (2007) menemukan client importance berhubungan dengan kualitas audit yang rendah, sedangkan Wahyuni dan Fitriany (2012), Kandeh (2014) menemukan hubungan positif client importance pada kualitas audit. Hal ini mendukung argumen yang menyatakan bahwa semakin penting klien bagi auditor semakin tinggi kualitas audit karena perlindungan reputasi. Sementara itu Chung dan Kallapur (2001), Ebrahim (2001) dan Omidfar et al. (2013) menyatakan tidak adanya hubungan antara client importance dengan kualitas audit. Berdasarkan uraian di atas terdapat perbedaan hasil yang diperoleh pada beberapa penelitian sebelumnya terkait kualitas audit, sehingga memotivasi peneliti untuk menguji kembali pengaruh auditor switching, ukuran perusahaan, spesialisasi industri KAP dan client importance terhadap kualitas audit. Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian karena pertimbangan homogenitas dalam aktivitas produksinya dan kelompok industri ini memiliki subsektor industri yang jumlahnya banyak dibandingkan jenis industri lain yang terdaftar di BEI, sehingga mempengaruhi adanya permintaan KAP spesialisasi. Fenomena yang terjadi akhir-akhir ini pada perusahaan manufaktur menjadi menarik untuk diamati. Terjadinya kasus kecurangan yang terjadi pada sektor manufaktur Indonesia seperti PT Kimia Farma berupa kesalahan dalam penilaian persediaan barang jadi dan kesalahan pencatatan penjualan. Dampak kesalahan tersebut mengakibatkan overstated laba pada laba bersih untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2001, manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar, dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta & Mustofa 8
15 (kompasiana.com). Kasus yang sama juga pernah terjadi pada PT Indofarma Tbk. Berdasarkan hasil pemeriksaan Bapepam terhadap PT Indofarma Tbk ditemukan bukti bahwa nilai barang dalam proses diniliai lebih tinggi dari nilai yang seharusnya dalam penyajian nilai persediaan barang dalam proses pada tahun buku 2001 sebesar Rp 28,87 miliar. Akibatnya penyajian terlalu tinggi (overstated) persediaan sebesar Rp 28,87 miliar, harga pokok penjualan disajikan terlalu rendah (understated) sebesar Rp 28,8 miliar dan laba bersih disajikan terlalu tinggi (overstated) dengan nilai yang sama (detik.com). Meskipun beberapa salah saji belum tentu terkait dengan kecurangan tetapi faktor-faktor risiko yang berkaitan dengan kecurangan yang dilakukan oleh manajemen dan kegagalan auditor akibat kualitas audit yang buruk terbukti ada pada kasus-kasus ini. Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan maka judul penelitian adalah Pengaruh Auditor Switching, Ukuran Perusahaan, Spesialisasi Industri KAP, dan Client Importance pada Kualitas Audit. 9
16 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka yang menjadi rumusan masalahnya, yaitu : 1) Apakah auditor switching berpengaruh pada kualitas audit? 2) Apakah ukuran perusahaan berpengaruh pada kualitas audit? 3) Apakah spesialisasi industri KAP berpengaruh pada kualitas audit? 4) Apakah client importance berpengaruh pada kualitas audit? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk memberi bukti empiris pengaruh auditor switching pada kualitas audit. 2) Untuk memberi bukti empiris pengaruh ukuran perusahaan pada kualitas audit. 3) Untuk memberi bukti empiris pengaruh spesialisasi industri KAP pada kualitas audit. 4) Untuk memberi bukti empiris pengaruh client importance pada kualitas audit. 10
17 1.4. Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis bagi semua pihak yang mempunyai kaitan dengan penelitian ini, yakni sebagai berikut: Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi, informasi, dan wawasan serta pemahaman yang lebih luas mengenai auditor switching, ukuran perusahaan, spesialisasi industri KAP, client importance, dan kualitas audit. Penelitian ini juga bertujuan untuk membuktikan teori keagenan Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini bermanfaat bagi para investor dan pihak-pihak berkepentingan lainnya dalam memprediksi kualitas audit suatu perusahaan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit. Pihak-pihak berkepentingan ini tentunya mengharapkan kualitas audit yang baik atas suatu entitas agar nantinya laporan keuangan suatu perusahaan dapat dijadikan sebagai informasi yang relevan dan reliabel dalam membuat suatu keputusan bisnis. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi secara luas dan mendalam yang berkaitan dengan kualitas audit. 11
18 1.5 Sistematika Penelitian Secara keseluruhan skripsi ini terdiri dari lima bab yang merupakan satu kesatuan yang utuh dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang teori keagenan, kualitas audit, auditor switching, ukuran perusahaan, spesialisasi industri KAP, dan client importance serta rumusan hipotesis yang didukung oleh teori-teori yang digunakan. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan desain penelitian, lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi dan sampel serta metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Bab ini menguraikan pembahasan yang berkaitan dengan hasil penelitian. 12
19 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini menyajikan simpulan dan saran atas penelitian yang dilakukan. Simpulan dibuat berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dikemukakan saran-saran sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. 13
BAB I PENDAHULUAN. penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Masalah Pemberian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan atau menilai posisi dan kegiatan keuangan dari suatu perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam mengkomunikasikan fakta-fakta mengenai perusahaan dan sebagai dasar untuk dapat menentukan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional perusahaan dan posisi keuangan perusahaan kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan, laporan keuangan memiliki peran dan fungsi yang sangat penting. Manajemen bertanggung jawab untuk melaporkan hasil kegiatan operasional
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi vii x
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Jasa audit atas laporan keuangan atau lebih tepat disebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya dunia usaha pada masa kini, menjadikan persaingan antar perusahaan semakin ketat, hal ini memicu semakin dibutuhkannya jasa audit atas laporan keuangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengenai kondisi keuangan perusahaan atau organisasi kepada pihak-pihak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan laporan yang menyajikan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan atau organisasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan, eksternal
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Independesi, Tekanan Anggaran Waktu, Risiko Audit, Gender, Kualitas Audit. vii
Judul : Pengaruh Independensi, Tekanan Anggaran Waktu, Risiko Audit, dan Gender Pada Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor yang Bekerja Di Kantor Akuntan Publik Kota Denpasar) Nama : Putu Setia Ariningsih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Independensi adalah sikap yang diharapkan dari seorang akuntan publik untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam pelaksanaaan tugasnya, yang bertentangan
Lebih terperinciJudul : Pengaruh Audit Tenure
Judul : Pengaruh Audit Tenure pada Asimetri Informasi dengan Kompetensi Komite Audit sebagai Pemoderasi (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014) Nama :
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci : Kinerja Auditor, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Independensi, Komitmen Organisasi
Judul : Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Independensi dan Komitmen Organisasi Pada Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Bali) Nama :
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: financial distress, opini audit, pertumbuhan perusahaan, auditor switching.
Judul : Financial Distress Sebagai Pemoderasi Pengaruh Opini Audit dan Pertumbuhan Perusahaan Pada Auditor Switching. Nama : Ni Wayan Wulan Tisna NIM : 1306305028 ABSTRAK Auditor yang memiliki hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sumber dana yang akan digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan membutuhkan sumber dana yang akan digunakan untuk pengembangan usahanya. Sumber dana yang diperoleh perusahaan dapat berupa saham, obligasi, ataupun pinjaman.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Watkins dkk. (2004) telah mengidentifikasi empat buah definisi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Kualitas Audit DeAngelo (1981) mendefinisikan kualitas audit sebagai probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan. Pihak-pihak yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan perusahaan sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak sebagai sarana pengambilan keputusan baik untuk pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi dalam teori keagenan (Agency Theory). Teori keagenan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen memiliki tanggung jawab untuk melaporkan kinerja perusahaan kepada para pemilik melalui laporan keuangan yang diterbitkan. Dalam pelaporan keuangan ini terdapat
Lebih terperinciAbstrak. Kata Kunci: audit tenure, audit fee, rotasi auditor, spesialisasi auditor, umur publikasi perusahaan, kualitas audit.
Judul :Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor, Spesialisasi Auditor, Umur Publikasi Perusahaan pada Kualitas Audit (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengenai kondisi finansial perusahaan yang dapat menggambarkan prospek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan media yang memiliki informasi penting mengenai kondisi finansial perusahaan yang dapat menggambarkan prospek perusahaan dimasa sekarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan
BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. A. Latar Belakang Masalah Akuntan publik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang jasa. Jasa yang diberikan oleh KAP ini adalah jasa audit operasional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak eksternal sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap perusahaan laporan keuangan menjadi sangat penting karena informasi yang terkandung didalamnya diperlukan oleh pihak internal dan pihak eksternal sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gambaran atas kinerja mereka selama suatu periode waktu. Selain itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan disusun oleh pihak manajemen perusahaan sebagai gambaran atas kinerja mereka selama suatu periode waktu. Selain itu penyampaian laporan keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan, baik besar maupun kecil pada umumnya mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh laba. Laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan perusahaan di Indonesia semakin pesat tiap tahunnya, sehingga hal ini membuat perusahaan berpikir keras untuk mendapatkan dana yang relatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang telah listing di Bursa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang telah listing di Bursa Efek Indonesia, maka tuntutan akan kebutuhan informasi laporan keuangan suatu perusahaan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: profesionalisme, komitmen organisasi, etika profesi, dan pengalaman auditor
Judul : Pengaruh Profesionalisme, Komitmen Organisasi, Etika Profesi, dan Pengalaman Auditor pada Tingkat Pertimbangan Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali) Tahun 2015
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini kasus korupsi atau penyelewengan keuangan makin marak terjadi di perusahaan sehingga jasa akuntan publik semakin dibutuhkan. Akuntan publik profesional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan ini sangat berpotensi dipengaruhi kepentingan pribadi, sedangkan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pihak manajemen perusahan berkewajiban untun menyusun, menyajikan dan melaporkan laporan keuangan sebagai suatu gambaran prestasi kerja mereka. Laporan ini sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan auditan lainnya maka auditor dituntut menjadi seorang ahli. Klien dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Auditor merupakan profesi kepercayaan klien untuk membuktikan kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen perusahaan. Untuk dapat mempertahankan kepercayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pemakai dalam pembuatan keputusan akuntansi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan berisi mengenai informasi keuangan suatu perusahaan dalam satu periode akuntansi tertentu, yang menampilkan hasil kinerja dari perusahaan tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa perusahaan akan. minat investor untuk menanam atau menarik investasinya dari sebuah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk menampilkan performa terbaik dari perusahaan yang dipimpinnya, karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pertumbuhan profesi auditor berbanding sejajar dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya pertumbuhan profesi auditor berbanding sejajar dengan meningkatnya pertumbuhan perusahaan dalam bentuk badan hukum di Indonesia. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan di setiap akhir periode akuntansi perusahaan dan akhirnya menjadi sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perbisnisan pastilah memiliki data keuangan (transaksi) perusahaan kemudian dikelompokkan di setiap akhir periode akuntansi perusahaan dan akhirnya menjadi sebuah
Lebih terperinciABSTRAK. Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Pelatihan Profesi, Kinerja Auditor
Judul : Pengaruh Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Pelatihan Profesi Pada Kinerja Auditor Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali Nama : Ni Made Regina Amandani Nim : 1315351153 ABSTRAK Kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Independensi merupakan kunci utama bagi profesi akuntan publik. Independensi ini mutlak harus ada pada diri auditor ketika ia melakukan audit. Sikap independensi
Lebih terperinciJudul : Pengaruh Fee audit,
Judul : Pengaruh Fee audit, Pengalaman Auditor dan Due Professional Care Pada Kualitas audit (Studi pada Kantor Akuntan Publik Di Bali) Nama : Ni Komang Sutrisni NIM : 0906305123 Abstrak Perusahaan saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itu sendiri sehingga diperlukan pihak yang independen, dalam hal ini akuntan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan keuangan merupakan laporan yang dihasilkan dari proses akuntansi yang akan membantu semua pengguna untuk mengetahui kondisi keuangan suatu entitas serta membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Profesi akuntan publik dikenal oleh masyarakat dari jasa audit yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik dikenal oleh masyarakat dari jasa audit yang disediakan bagi pemakai informasi keuangan (Mulyadi dan Puradiredja, 1998). Para auditor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi, sehingga auditor akan melaporkan apa yang ditemukannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Auditor dalam menjalankan tugasnya harus mempunyai sikap independensi. Sikap independen bermakna bahwa auditor tidak mudah dipengaruhi, sehingga auditor akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan serta kinerja perusahaan. Informasi ini digunakan untuk keperluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan instrumen yang sangat penting karena menyediakan informasi mengenai sumber daya yang dimiliki perusahaan, meliputi posisi keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang baik akan menjadi informasi dalam pengambilan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi seluruh perusahaan baik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia maupun tidak. Perusahaan membutuhkan auditor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (Susan dan Trisnawati, 2011). Di dalam. mendapatkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan telah diaudit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu manfaat dari jasa akuntan publik adalah memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi yang digunakan oleh beberapa pihak untuk mengambil keputusan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang go public mempunyai kewajiban untuk melaporkan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu alat tanggung jawab dari aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban manajemen kepada stakeholder, terutama kepada pemilik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan adalah alat utama untuk menginformasikan keuangan dan kinerja suatu perusahaan. Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada laporan keuangan perusahaan terutama yang berbentuk Perseroan Terbatas,
BAB 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Auditor eksternal adalah seorang profesional auditor yang melakukan audit pada laporan keuangan perusahaan terutama yang berbentuk Perseroan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akuntan besar Big4 tetapi juga praktik perorangan lainnya. Untuk contoh kasus yang ada di indonesia yaitu PT Kimia Farma.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terjadinya kasus kegagalan audit dalam beberapa dekade belakangan ini, telah menimbulkan krisis kepercayaan masyarakat mengenai ketidakmampuan profesi akuntan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam dunia yang semakin berkembang dan maju banyak sekali terjadi permasalahan yang melibatkan manipulasi keuangan. Perusahaan perusahaan besar seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan indikasi kelangsungan usaha (going concern) perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan didirikan dengan tujuan memiliki kelangsungan hidup untuk jangka panjang. Kondisi dan peristiwa yang dialami oleh suatu perusahaan dapat memberikan indikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya profesi akuntan publik sangat dipengaruhi oleh perkembangan perusahaan pada umumnya. Perusahaan menuntut untuk memperoleh jasa para akuntan publik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa lalu, saat ini maupun masa depan perusahaan. terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai sebuah entitas yang terdiri dari berbagai kepentingan memerlukan pengelolaan yang baik dalam beroperasi dan penyampaian informasi. Informasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepentingan pribadi, sementara pihak ketiga, yaitu pihak eksternal selaku pemakai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pihak manajemen berkepentingan untuk menyajikan laporan keuangan sebagai suatu gambaran prestasi kerja mereka. Laporan ini berpotensi dipengaruhi kepentingan pribadi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi formal yang beroperasi dengan menjual atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan organisasi formal yang beroperasi dengan menjual atau menghasilkan barang maupun jasa kepada masyarakat. Sebagian besar perusahaan memiliki
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: audit report lag, audit tenure ukuran kantor akuntan publik, dan spesialisasi auditor.
Judul : Spesialisasi Auditor sebagai Pemoderasi Pengaruh Audit Tenure dan Ukuran Kantor Akuntan Publik pada Audit Report Lag Nama : Ni Putu Julita Diastiningsih NIM : 1306305012 Abstrak Penelitian ini
Lebih terperincieksekutif perusahaan tersebut dengan melakukan window dressing / mempercantik laporan keuangan. Atas skandal Satyam, maka akuntan publik yang
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah Enron terulang di Jepang dengan terjadinya skandal Kanebo pada tahun 2005 dan skandal Satyam di India yang terjadi tahun 2009. Penelitian Heru Sulistiyo
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai macam usaha untuk meningkatkan pendapatan agar tetap bertahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan usaha semakin hari semakin cepat dan semakin bervariasi. Berbagai macam usaha untuk meningkatkan pendapatan agar tetap bertahan dalam menghadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), profesi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), profesi akuntan publik memegang peranan yang cukup penting dalam memenuhi kebutuhan para pemegang saham, investor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Menurut IAI dalam. pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Menurut IAI dalam KDPPLK (2012), tujuan dari laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu. Laporan keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan adalah catatan informasi perusahaan yang berisi datadata keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR...... iv ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mungkin dapat tertutupi hanya dengan mengandalkan sumber daya internal. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era gobalisasi ini, keadaan perekonomian di Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan. Hal ini mendorong perekonomian nasional dan internasional semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Laporan keuangan sebuah perusahaan, selain dibutuhkan oleh pihak internal perusahaan, juga dibutuhkan oleh pihak eksternal seperti calon investor, investor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebelum para pengambil kebijakan mengambil keputusan. Auditor menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dimana bisnis tidak mengenal batas Negara, kebutuhan akan adanya audit laporan keuangan oleh akuntan publik menjadi sangat diperlukan, sebelum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi masalah penelitian yang disertai alasan mengapa masalah ini perlu
BAB I PENDAHULUAN Penelitian pada bagian pendahuluan ini memaparkan latar belakang yang menjadi masalah penelitian yang disertai alasan mengapa masalah ini perlu diteliti. Rumusan masalah disusun dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka kepada pihak-pihak yang membutuhkan. SFAC No 2
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian suatu usaha diharapkan dapat menghasilkan keuntungan yang nantinya dapat digunakan untuk mempertahankan kelangsungan hidup usaha tersebut dalam periode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disertai dengan laporan hasil audit atas laporan keuangan oleh akuntan publik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM dan LK) menyatakan bahwa badan usaha publik wajib menyampaikan laporan keuangan berkala kepada BAPEPAM
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan pasar modal pada beberapa tahun terakhir di Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan pasar modal pada beberapa tahun terakhir di Indonesia memberikan dampak yang besar terhadap peningkatan keberadaan perusahaan go public. Maka dari itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi keuangan dari suatu perusahaan atau organisasi kepada pihak-pihak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bentuk pertanggungjawaban dan penyampaian informasi mengenai kondisi keuangan dari suatu perusahaan atau organisasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepercayaan masyarakat kepada akuntan publik dalam mengaudit suatu laporan keuangan sangat besar, dari profesi akuntan publik inilah masyarakat mengharapkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keuangan juga merupakan media penting dalam memberikan informasi kinerja
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyajian informasi keuangan oleh pihak manajemen berupa laporan keuangan sangat perlu dilakukan. Dimana informasi laporan keuangan tersebut dijadikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang belum atau tidak diaudit. keuangan yang terjadi akhir-akhir ini. Singgih dan Bawono (2010) menyebutkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu manfaat dari jasa akuntan publik adalah memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang telah diaudit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan sarana utama untuk memperoleh informasi keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan ekonomi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi akuntansi merupakan kebutuhan yang paling mendasar untuk pengambilan keputusan bagi investor di pasar modal. Informasi akuntansi tersebut dapat dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menanamkan modal pada perusahaan tersebut. Untuk memperoleh modal dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu cara perusahaan mendapatkan dana adalah melalui pasar modal. Seiring dengan banyaknya perusahaan yang membutuhkan dana tambahan modal dari pihak luar, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Masyarakat mengharapkan profesi akuntan publik melakukan penilaian yang bebas dan tidak memihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.2,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat saat ini dapat memicu persaingan yang semakin meningkat diantara para pelaku bisnis. Berbagai macam usaha untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjalankan fungsi pasar modal (Owusu, 2006). Perusahaan go public di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan perusahaan merupakan aspek penting untuk menjalankan fungsi pasar modal (Owusu, 2006). Perusahaan go public di Indonesia diwajibkan menyampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang aktivitas perusahaan selama periode waktu tertentu. Pemakai internal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan sarana yang disediakan oleh perusahaan kepada para pemakai baik internal maupun eksternal untuk memperoleh informasi tentang aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah perusahaan go public pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan aktivitas pasar modal di Indonesia ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah perusahaan go public pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Peningkatan jumlah perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Bapepam). Namun semakin banyaknya Kantor Akuntan Publik ini juga. menimbulkan sebuah pilihan yang dilematis, karena Kantor Akuntan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini perusahaan terbuka atau yang sering disebut dengan istilah perusahaan go public semakin banyak. Akibatnya berpengaruh terhadap berkembangnya profesi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang akan berguna tidak saja bagi dunia bisnis, tetapi juga masyarakat luas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntan publik adalah pihak independen yang dianggap mampu menjembatani benturan kepentingan antara pihak prinsipal (pemegang saham) dengan pihak agen, yaitu
Lebih terperinci2016 PENGARUH TENUR AUDIT, ROTASI AUDIT DAN REPUTASI KAP TERHADAP KUALITAS AUDIT
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbedaan kepentingan diantara investor (principal) dan pemilik perusahaan (agen) menyebabkan adanya konflik keagenan yang dijelaskan dalam teori agensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya adalah pasar modal. Diera globalisasi ini, perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, setiap perusahaan selalu berusaha untuk mendapatkan laba yang seoptimal mungkin dalam setiap kegiatannya, dengan alasan itu perusahaan harus menentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank Global, PT Kimia Farma, PT Indo Farma, PT Telkom, PT Pakuwon
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kasus-kasus kegagalan audit di Indonesia saat ini sudah semakin banyak, seperti yang dialami oleh PT Bank Summa, PT Bank Lippo, PT Bank Global, PT Kimia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu manfaat dari jasa akuntan publik adalah memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang telah di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. supremasi hukum. Namun, berdasarkan kondisi tersebut pemerintah masih tetap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha di Indonesia beberapa tahun terakhir ini mengalami perkembangan yang tidak menggembirakan disebabkan oleh krisis ekonomi dunia dan berbagai faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai perusahaan yang sudah Go public, perusahaan tentunya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai perusahaan yang sudah Go public, perusahaan tentunya memerlukan jasa audit untuk perusahaanya. Pihak manajamen berkepentingan untuk menyajikan laporan keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam menggambarkan kinerja suatu perusahaan. Seiring pesatnya perkembangan jumlah perusahaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan dalam mengungkapkan fakta-fakta yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu media komunikasi yang penting bagi perusahaan dalam mengungkapkan fakta-fakta yang terjadi dalam perusahaan, untuk menilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Profesionalisme menjadi syarat utama bagi orang yang bekerja sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Profesionalisme menjadi syarat utama bagi orang yang bekerja sebagai auditor eksternal. Auditor eksternal yang memiliki pandangan profesionalisme yang tinggi akan memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan aktivitas perusahaan yang dilakukan serta kebijakan-kebijakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Informasi tentang suatu perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan tersebut. Informasi yang terkandung di dalam laporan keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban kepada para pihak yang berkepentingan, laporan keuangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan menyajikan secara terstruktur posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas atau perusahaan. Sebagai sebuah bentuk pertanggungjawaban
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. disediakan bagi pemakai informasi keuangan. Profesi akuntan publik juga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Profesi akuntan publik dikenal oleh masyarakat dari jasa audit yang disediakan bagi pemakai informasi keuangan. Profesi akuntan publik juga merupakan profesi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diaudit dapat dihandalkan dan manajemen juga akan mendapat keyakinan dan. melaporkan pelanggaran dalam sistem akuntansi klien.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam suatu audit atas laporan keuangan, auditor harus berinteraksi dan menjalin hubungan profesional tidak hanya dengan manajemen tetapi juga dengan dewan komisaris
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PERSETUJUAN SKRIPSI... ii. PERNYATAAN ORISINALITAS... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PERSETUJUAN SKRIPSI... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR......
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. independen maka hasil pemeriksaan akan lebih akurat. kewajaran laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menghadapi perkembangan dunia usaha yang sangat pesat para pelaku bisnis dituntut untuk lebih transparan dalam mengolah laporan keuangan usahanya. Salah satunya
Lebih terperinciJudul: Pengaruh Opinion Shopping, Disclosure dan Reputasi KAP pada Opini Audit Going Concern
Judul: Pengaruh Opinion Shopping, Disclosure dan Reputasi KAP pada Opini Audit Going Concern (Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015) Nama: Ni Putu Evi Kusumayanti NIM:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu. Tujuan dari laporan keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban manajemen perusahaan terhadap pemilik perusahaan dan entitas lainnya yang ikut menggunakan laporan keuangan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien. Pasar modal di Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya dunia usaha saat ini, pasar modal memiliki peranan tersendiri dalam pembangunan ekonomi, yakni mempertemukan pihak yang memiliki
Lebih terperinci