BAB V. KESIMPULAN. pendidikan anak transmigran asal Kebumen yang tinggal di Desa Bayas Jaya.
|
|
- Deddy Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V. KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan telah di analisis oleh peneliti maka dapat disimpulkan dalam bab ini mengani aspirasi orang tua pada tingkat pendidikan anak transmigran asal Kebumen yang tinggal di Desa Bayas Jaya. Point yang paling utama yang menjadi kesimpulan dalam penelitian ini yaitu harapan orang tua pada pendidikan yang tinggi untuk anak-anaknya. Bahwa pendidikan dimata transmigran asal Kebumen sejatinya mereka mengatakan sangat penting, mereka mengatakan bahwa pendidikan sangatlah penting untuk masa depan keluarga mereka. Akan tetapi dari harapan yang tinggi akan pentingnya pendidikan tidak serta merta membuat anak-anak mereka dapat menyelesaikan pendidikan yang tinggi pula, karena ada beberapa alasan mereka tidak dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Alasan yang paling mendasar atau bisa dikatan yang palig kuat yaitu pada kemampuan mereka dalam segi ekonomi. Sehingga ketika ekonomi mereka tidak mampu maka harapan pendidikan yang tinggipun terkadang tidak dapat tercapai oleh keluarga transmigran. Harapan pendidikan yang tinggi pada pendidikan memang tidak muncul secara tiba-tiba atau bisa dikataka harapan yang tinggi pada pendidikan pada masa awal mereka datang ke Desa Bayas Jaya itu belum muncul karena semangat atau motivasi mereka untuk ikut dalam program transmigrasi tidak lain adalah untuk memperbaiki keadaan ekonomi mereka yang masih kurang atau bisa dikatakan miskin. Pada awalnya
2 mereka sangat konsen pada pertanian, sehingga hampir seluruh keluarga transmigran asal Kebumen pada awalnya adalah petani. Akan tetapi seiring berjalanya waktu, kesadaran akan pentingnya pendidikan mulai muncul dari keluarga transmigran. Kesadaran ini muncul didasari oleh kemapanan yang sedikit demi sedikit mulai mereka rasakan. Mereka sudah mulai mendapatkan buah hasil jerih payah mereka dalam bertani sehingga mereka mulai sadar akan pentingnya sebuah pendidikan. Kesadaran akan pentingnya pendidikan ada dalam diri transmigran di dasari oleh rasa atau keinginan mereka untuk menaikan status sosial mereka di masyarakat. Selain dari keinginan untuk dapat merubah status sosialnya, adanya acuan pemerintah dalam program wajib belajar sembilam tahun menjadi dasar awal mereka dalam memikirkan pendidikan. Dari kesadaran akan pentingnya pendidikan untuk masa depan memberikan adanya perubahan dalam keluarga trasnmigran. Mereka yang sudah mampu memberikan pendidikan yang tinggi pada anaknya menjadikan status sosial mereka dimasyarakat menjadi meningkat. Perubahan pendidikan pada keluarga transmigran tidak lepas dari generasi mereka. Setiap generasi mempunyai perbedaan dalam tingkat pendidikan. Perbedaan itu ada karena kondisi dan keadaan hidup mereka pada saat itu. Pada generasi pertama pada keluarga transmigran asal Kebumen, tingkat pendidikan mereka memang masih dikatakan rendah, masih banyak dari keluarga transmigran yang belum mengenyam bangku sekolah sama sekali dan ada beberapa yang sudah tamat dari sekolah menengah atas (SLTA). Memasuki generasi kedua pada keluarga transmigran, belum terlihat
3 perbedaan pendidikan yang sangat signifikan dari orang tua dan anaknya akan tetapi hampir dari seluruh keluarga transmigran asal Kebumen sudah dapat menamatkan pendidikan sekolah dasar (SD). Pendidikan mulai terlihat mempunyai perbedaan yang sangat signifikan terjadi pada generasi ketiga dari keluarga transmigran asal Kebumen, dimana sudah banyak dari mereka yang mempunyai anak yang sudah dapat menamatkan pendidikan hingga tinggkat perguruan tinggi. Tingkat pendidikan pada keluarga transmigran asal kebumen mempengaruhi sistem tatanan keluarga. Keluarga transmigran yang telah mendapatkan pendidikan menjadi keluarga yang terbuka. Keterbukaan mereka dalam hal ini adalah adanya penerimaan secara terbuka tentang kehidupan budaya yang sangat kompleks di Desa Bayas Jaya. Mereka pada saat ini telah menerima adanya percampuran budaya di kehidupan sehari-hari. Terdapat beberapa suku dan budaya pada saat mereka datang ke Desa Bayas Jaya yaitu suku sunda, jawa dan masyarakat pribumi yaitu suku melayu menjadikan mereka lambat laun menjadi terbiasa akan adanya komunikasi yang berbeda antar suku dan budaya. Komunikasi yang terus menerus yang terjadi di Desa Bayas Jaya menjadikan masyarakat Desa Bayas Jaya khususnya keluarga transmigran asal Kebumen menjadi msyarakat keluarga yang terbuka. Pada awalnya sebelum terjadinya keterbukaan dalam penerimaan suku dan budaya, mereka hidup di Desa Bayas Jaya sesuai dengan latar belakang daerahnya masing-masing. Mereka hidup mengelompok sesuai dengan sukunya mereka masingmasing. Sampai pada akhirnya mereka dapat menerima percampuran yang terjadi de Desa Bayas Jaya karena adanya andil pendidikan dalam mengedukasi masyarakat
4 bahwa kerukunan antar suku harus tetap dijaga. Bahkan sampai saat ini sudah banyak diantara keluarga transmigran yang menikah dengan beda suku. Selian menjadikan keluarga transmigran sebagai keluarga yang terbuka, pendidikan memberikan perubahan pada pola pekerjaan. Pekerjaan orang tua dan anak setelah mereka mendapatkan pendidikan mulai bergeser, yang pada awalnya banyak dari keluarga transmigran bekerja sebagai petani, masuk pada generasi ketiga dan sebagaian generasi kedua sudah mulai bergeser. Mereka pada saat ini lebih memilih untuk berwirausaha atau menjadi karyawan pabrik dan ada juga ada yang menjadi guru honorer. Pola pekerjaan yang mulai berubah tidak lepas dari adanya keinginan mereka untuk dapat merubah status sosial mereka di masyarakat. Pendidikan menjadi sesuatu bagaian dari kesuksesan keluarga transmigran pada saat ini, selain dapat memberikan perubahan dalam status sosial mereka, pendidikan dipandang oleh mereka sebagai salah satu proses mereka dalam menuju kemapanan. Kemapanan yang mereka capai pada saat ini tidak lepas dari buah hasil mereka yang selama ini memikirkan pendidikan. Dari pendidikan mereka akhirnya mampu sedikit demi sedikit memahami modernitas pada saat ini. Pada saat ini banyak dari keluarga transmigran yang sudah mampu menggunakan smartphone dan masih banyak lagi tentang modernitas yang mereka fahami pada saat ini. Sehingga pendidikan bagi merka pada saat ini adalah sesuatu yang dapat memberikan sumbangsih tersendiri terhadap kemiskinan. Kemiskinan yang mereka alami pada saat mereka datang ke Desa Bayas Jaya dengan segala keterbatasannya telah mereka lawan dengan pendidikan. Mereka semua
5 pada saat ini menyakini bahwa yang membawa mereka sampai pada kesuksesan saat ini tidak lepas dari pendidikan yang mereka dapatkan. Pendidikan telah merubah pola pikir mereka, pendidikan telah merubah status sosial mereka dan pendidikan juga telah memberikan kemudahan mereka dalam memperbaiki ekonomi mereka. Tanpa sadar mereka yang dahulunya hidup dengan keterbatasan saat ini sudah hidup dengan keadaan yang serba terpenuhi. B. Saran Dari hasil kesimpulan yang telah ada dan untuk dapat memberikan masukan terhadap penelitian yang akan mengangkat tema yang sama tentang aspirasi pendidikan kaitannya tentang sosiologi, maka peneliti akan memberikan sedikit saran agar nantinya dapat memberikan sumbangsih terhadap keilmuan sosiologi tentunya lebih khusus kepada aspirasi pendidikan dalam kaitannya tentang sosiologi. Susahnya mencari teori yang fokus membahas tentang aspirasi orang tua terkait dengan keilmuan sosiologi menjadi sebuah hambatan tersendiri bagi peneliti untuk mengambil salah satu teori untuk menjadi pisau analisa, sehingga peneliti dalam penelitian ini menggunakan teori yang terkait dengan perubahan sosial dari adanya aspirasi orang tua tentang pendidikan. Karena peneliti melihat adanya keterkaitan antara perubahan sosial dengan aspirasi orang tua. Saran peneliti agar dapat memperkaya keilmuan tentang aspirasi orang tua pada pendidikan dalam keilmuan sosiologi maka perbanyaklah untuk meneliti tema-tema yang berkaitan tentang aspirai orang tua pada pendidikan. Sehingga akan lebih
6 memperkaya akan keilmuan tentang studi aspirasi orang tua terhadap pendidikan. Karena perubahan sosial dengan latar belakang pendidikan telah memberikan dampak perubahan tersendiri. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah belum adanya perbandingan aspirasi orang tua terhadap pendidikan dari daerah asal mereka yaitu kebumen. Dalam penelitian ini, peneliti hanya fokus melihat aspirasi pendidikan dari para transmigran asal Kebumen. Akan lebih baik apabila hasil penelitian ini dibandingkan dengan daerah asal mereka yaitu Kebumen. Sehingga akan dapat melihat apakah aspirasi itu memang sudah muncul dari asal mereka atau muncul setelah mereka ikut dalam program transmigrasi.
BAB V KESIMPULAN. memberikan pengetahuan yang sama kepada siswa-siswanya meskipun mereka
BAB V KESIMPULAN Sekolah di kampung transmigran berusaha untuk bersikap adil dan memberikan pengetahuan yang sama kepada siswa-siswanya meskipun mereka datang dari komunitas yang berbeda. Pendidikan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menciptakan manusia sebagai makhluk hidup-nya, akan tetapi makhluk hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhlik hidup ciptaan Allah SWT. Allah SWT tidak menciptakan manusia sebagai makhluk hidup-nya, akan tetapi makhluk hidup ciptaan Allah yang lain adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga tidak ketinggalan dalam perkembangan zaman. Seseorang harus memiliki kualitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa sekarang ini generasi muda diharuskan memiliki pengetahuan yang tinggi sehingga tidak ketinggalan dalam perkembangan zaman. Seseorang harus memiliki kualitas
Lebih terperinciPUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB IRA PURWITASARI S.SOS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
Akulturasi merupakan proses social yang timbul apabila sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsure-unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga unsure-unsur asing itu lambat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beragam suku dan budaya. Suku-suku yang terdapat di provinsi Gorontalo antara lain suku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Provinsi Gorontalo merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki beragam suku dan budaya. Suku-suku yang terdapat di provinsi Gorontalo antara lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan kelangsungan hidup dan perkembangan suatu bangsa. Kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengembangan sumber daya manusia dewasa ini telah menjadi hal yang semakin penting dalam pembangunan nasional. Sumber daya manusia berkualitas tinggi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar dan kekayaan alam yang berlimpah. Dengan jumlah penduduk 260 juta jiwa dan ragam kekayaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kepribadiaannya sesuai dengan nilai - nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan manusia. Setiap individu yang dilahirkan ke dunia memerlukan pendidikan untuk menjalankan kehidupan dengan baik dan berguna bagi nusa dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi dominan adalah Suku Dayak bukit sebagai penduduk asli kesamaan itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Asal-usul suku Banjar berasal dari percampuran beberapa suku, yang menjadi dominan adalah Suku Dayak bukit sebagai penduduk asli kesamaan itu dapat diidentifikasi
Lebih terperinciUniversitas Indonesia Library >> UI - Disertasi (Membership)
Universitas Indonesia Library >> UI - Disertasi (Membership) Dinamika kognitif dan pola-pola tingkah laku dalam kehidupan ekonomi orang-orang miskin pada tingkat individual : studi lapangan di Desa Parungsari,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2006
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2006 mendefinisikan tenaga kerja sebagai setiap laki-laki atau wanita yang berumur 15 tahun ke atas yang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan
116 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis semiotika dengan unsur tanda, objek, dan interpretasi terhadap video iklan pariwisata Wonderful Indonesia episode East Java, serta analisis pada tiga
Lebih terperinciBAB V PERJALANAN USAHA PERANTAU, SEBUAH CATATAN
BAB V PERJALANAN USAHA PERANTAU, SEBUAH CATATAN 5.1 Kesimpulan Sebuah perjalanan waktu yang panjang bagi para pedagang etnis Buton yang merantau ke kota Ambon. Mengarungi lautan dan berlayar dari wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah apa yang tampak dan apa yang muncul dari dalam mendorong sesuatu
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keinginan untuk cantik secara universal adalah dorongan alamiah dari dalam diri setiap manusia. Namun pemahaman atas kata cantik bisa dipersepsikan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Hargomuylo adalah Kota Jakarta. Jakarta sebagai pusat kota di Indonesia memang
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Migrasi merupakan salah satu alternatif yang dipilih oleh mayoritas masyarakat Desa Hargomulyo sebagai sarana mobilitas status sosial. Adapun salah satu daerah tujuan migrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ciri khas dari Indonesia. Kemajemukan bangsa Indonesia termasuk dalam hal. konflik apabila tidak dikelola secara bijaksana.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang multikultur, yakni bangsa yang memiliki aneka ragam budaya yang dapat memperkaya budaya nasional sekaligus sebagai ciri khas dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masala
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masala Adat adalah prilaku yang terus menerus dilakukan yang akan menimbulkan kebiasaan pribadi, kebiasaan pribadi kemudian ditiru oleh orang lain lambat laun orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembuahan hingga akhir kehidupan selalu terjadi perubahan, baik dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk yang tidak pernah berhenti berubah. Semenjak pembuahan hingga akhir kehidupan selalu terjadi perubahan, baik dalam kemampuan fisik maupun
Lebih terperinciHubungan Antara Karakteristik Pekerjaan Dengan Etos Kerja
Hubungan Antara Karakteristik Pekerjaan Dengan Etos Kerja Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan Oleh : PURI RAHAYU F 100 030 131 FAKULTAS PSIKOLOGI
Lebih terperinciPRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT
INTERAKSI SOSIAL DAN PERUBAHAN SOSIAL PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT 1. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial 2. Manusia berada di dalam sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengamen atau mereka lebih suka disebut dengan musisi jalanan yang
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Indonesia yang memiliki bermacam macam suku bangsa, dengan sendirinya juga memiliki bermacam macam bahasa. Selain dari suku bangsa asli
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan tentang
152 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan tentang makna hidup pada pekerja seks komersial (PSK), diperoleh bahwa : a. The Freedom
Lebih terperincikerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memilki berbagai macam suku bangsa, sebagaimana menurut sensus BPS pada tahun 2010, jumlah suku di Indonesia 1.340 suku bangsa. Diantaranya Suku jawa
Lebih terperinci1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Kota Bandung merupakan salah satu kota yang berada di provinsi Jawa Barat yang memiliki jumlah penduduk 2.470.802 jiwa pada tahun 2014 dengan kepadatan penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makluk berbudaya dan menciptakan kebudayaan. Budaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makluk berbudaya dan menciptakan kebudayaan. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh dan bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan ekonomi masyarakat senantiasa berawal dari adanya target pemenuhan kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya memenuhi kebutuhan hidup manusia merupakan tahap paling menentukan bagi perkembangan ekonomi suatu masyarakat. Dengan perkataan lain dapat diterangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis baru yang bermunculan dengan berbagai inovasi dan variasi terbarunya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena berwirausaha saat ini semakin marak, dilihat dari banyaknya unitunit bisnis baru yang bermunculan dengan berbagai inovasi dan variasi terbarunya di segala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya industri-industri besar maupun kecil di Indonesia. Pembangunan sektor-sektor industri ini muncul sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Desa Lintidu adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Paleleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Desa Lintidu adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Paleleh kabupaten Buol. Desa Lintidu dikenal sebagai salah satu desa yang memiliki pertambangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan meningkatnya ketergantungan ekonomi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan meningkatnya ketergantungan ekonomi, sensitivitas terhadap perbedaan budaya dan perubahan demografis, memberi implikasi pada semakin pentingnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengelola perusahaan. Hal ini mengingat produktivitas tidak hanya berarti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara internal dalam pengelolaan dan pembenahan manajemen perusahaan, sumber daya manusia menempati posisi yang strategis. Walaupun didukung modal yang besar serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Warga negara sangat berperan dalam menentukan masa depan negara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Warga negara sangat berperan dalam menentukan masa depan negara. Negara yang mengaku dirinya adalah negara demokrasi, sejatinya memiliki kekuatan ada pada warga negara
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Desa Lebuh Dalem Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala Timur yang merupakan kecamatan pemekaran dari sebagian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. oleh Indonesia adalah suku Cina atau sering disebut Suku Tionghoa.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri dari berbagai macam etnis suku dan bangsa. Keanekaragaman ini membuat Indonesia menjadi sebuah negara yang kaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai tenaga pengisi pembangunan yang sesuai dengan tujuan
Lebih terperincidan teori yang dipegang dalam penafsiran pendidikan tersebut. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, dan Negara.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, kita sering menjumpai kata mendidik dan pendidikan. Pendidikan berasal dari kata didik yang berarti proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Indonesia adalah negara yang multikultur, yakni bangsa yang memiliki aneka ragam budaya yang dapat memperkaya budaya nasional sekaligus sebagai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Masyarakat Kampung Mosso di perbatasan provinsi papua kota Jayapura
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN UMUM Masyarakat Kampung Mosso di perbatasan provinsi papua kota Jayapura memiliki pergaulan hidup yang unik jika dibandingkan dengan masyarakat Papua lainnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perempuan di Indonesia. Diperkirakan persen perempuan di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Menikah di usia muda masih menjadi fenomena yang banyak dilakukan perempuan di Indonesia. Diperkirakan 20-30 persen perempuan di Indonesia menikah di bawah usia
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis tehadap subyek (A,B,C) dalam penelitian
BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis tehadap subyek (A,B,C) dalam penelitian mengenai perilaku sosial pada pengalaman remaja Karang Taruna dalam implikasi terhadap
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat manusia dan kebudayaan yang dihasilkannya adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keberadaan kebudayaan adalah hasil dari karya manusia. Kebudayaan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberagaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang mempunyai tingkat keberagaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai keanekaragaman tersebut dikenal dengan
Lebih terperinciBAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN
BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Kelurahan Pluit merupakan salah satu wilayah kelurahan yang secara administratif masuk ke dalam wilayah Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, definisi terminologi, cakupan dan batasan yang dipakai
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang, rumusan permasalahan, hipotesis, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi terminologi, cakupan dan batasan yang dipakai dalam penelitian ini.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sakral, sebuah pernikahan dapat menghalalkan hubungan antara pria dan wanita.
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan salah satu tahap penting dalam kehidupan manusia. Selain merubah status seseorang dalam masyarakat, pernikahan juga merupakan hal yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia bertitik tolak pada upaya pembangunan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan sumber daya manusia bertitik tolak pada upaya pembangunan di bidang pendidikan. Pengembangan sumber daya manusia didasarkan pada kenyataan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. praktik bisnis dan kebutuhan konsumen yang semakin kompleks,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, dengan berkembangnya praktik bisnis dan kebutuhan konsumen yang semakin kompleks, menyebabkan semakin ketatnya persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Adat istiadat merupakan suatu hal yang sangat melekat dalam kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adat istiadat merupakan suatu hal yang sangat melekat dalam kehidupan bermasyarakat. Setiap suku-suku pasti memiliki berbagai jenis upacara adat sebagai perwujudan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam proses kelangsungan siklus hidup perusahaan. Hal ini karena seorang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan kepemimpinan adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam proses kelangsungan siklus hidup perusahaan. Hal ini karena seorang pemimpin berperan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam terdiri dari puncak-puncak kebudayaan daerah dan setiap kebudayaan daerah mempunyai ciri-ciri khas masing-masing. Walaupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi. Jika seorang pemimpin berusaha untuk mempengaruhi perilaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan pasti memerlukan manajemen yang berkaitan dengan usaha mencapai tujuan tertentu bagi perusahaan tersebut. Berhasil atau tidaknya suatu organisasi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. Secara keseluruhan penelitian dan pembahasan tentang novel Serat
181 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Secara keseluruhan penelitian dan pembahasan tentang novel Serat Prabangkara karya Ki Padmasusastra menghasilkan beberapa temuan penting yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jenjang pendidikan tingkat Sekolah Dasar ( SD ) merupakan lembaga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jenjang pendidikan tingkat Sekolah Dasar ( SD ) merupakan lembaga pendidikan formal yang memiliki peran strategis dalam mewujudkan amanat pemerintah di bidang
Lebih terperinciBAB II TEORI PILIHAN RASIONAL JAMES S. COLEMAN DAN TEORI. KEBUTUHAN PRESTASI DAVID McCLELLAND. dianggap relevan untuk mengkaji permasalahan tersebut.
BAB II TEORI PILIHAN RASIONAL JAMES S. COLEMAN DAN TEORI KEBUTUHAN PRESTASI DAVID McCLELLAND A. Konsep Rasional Untuk menjelaskan permasalahan yang diangkat oleh peneliti, yaitu strategi bertahan hidup
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. kewirausahaan pada pemilik percetakan Sinar Pandawa. kebebasan, nilai-nilai pribadi, pengalaman.
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong kewirausahaan pada pemilik percetakan Sinar Pandawa. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi komunikasi dan media massa, mengakibatkan munculnya New
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Informasi merupakan suatu hal terpenting dalam kehidupan. Banyak cara untuk mendapatkan informasi, melalui media televisi maupun radio. Majalah dan koran
Lebih terperinciV. TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN
44 V. TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN 5.1 Profil Perempuan Peserta Program PNPM Mandiri Perkotaan Program PNPM Mandiri Perkotaan memiliki syarat keikutsertaan yang harus
Lebih terperinciBAB V HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN
BAB V HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN 5.1 Faktor Internal Menurut Pangestu (1995) dalam Aprianto (2008), faktor internal yaitu mencakup karakteristik individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Keberadaan gotong royong tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan masyarakat pedesaan. Secara turun temurun gotong royong menjadi warisan budaya leluhur
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN PUBLIK
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN PUBLIK I. UMUM Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa tujuan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil dari pembahasan penelitian lapangan bahwa jika model
250 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari pembahasan penelitian lapangan bahwa jika model pengembangan pembinaan ketawakalan diterapkan di Lembaga Pemasyarakatan secara
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai Dinamika Personal Growth periode anak anak dewasa muda pada individu yang mengalami masa perkembangan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan pada Bab IV di atas, maka dapat
260 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan pada Bab IV di atas, maka dapat disimpulkan, bahwa: 1. Tinggi rendahnya transformasi struktur ekonomi masyarakat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran kepuasan pernikahan pada pasangan suami dan istri yang terlibat dalam dual career family berdasarkan aspek-aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sama lain. Lingkungan dari keluarga dan kerja seringkali disimpulkan sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perubahan bertahap di tempat kerja dan pada tingkah laku karyawan membuat penelitian tentang hubungan antara kerja dan keluarga menjadi semakin penting. Jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing untuk menjalani hidup bersama.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan suatu proses penyatuan dua individu yang memiliki komitmen berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing untuk menjalani hidup bersama.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan. Seperti diketahui, negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di negara sedang berkembang seperti Indonesia, pembangunan merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan. Seperti diketahui, negara Indonesia dalam melakukan pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan merupakan hal klasik yang belum tuntas terselesaikan terutama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan hal klasik yang belum tuntas terselesaikan terutama di negara berkembang, artinya kemiskinan menjadi masalah yang dihadapi dan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pandangan sosiolinguistik menyebutkan bahwa bahasa lahir di dalam masyarakat. Melalui media bahasa, sebuah kebiasaan lisan terbentuk secara turun temurun di dalam masyarakat,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Aspek tingkah laku tersebut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar Dan Pembelajaran Menurut Hamalik (2001:28), belajar adalah Sesuatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Aspek tingkah laku tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan suatu sistem nilai yang berlaku dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial, berinteraksi, bermasyarakat dan menghasilkan suatu sistem nilai yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. Masyarakat adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sehari- hari. Lesunya pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor riil, telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia mempunyai dampak besar dalam kehidupan masyarakat untuk mendapatkan penghasilan sebagai biaya kehidupan sehari- hari.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menjadi dasar maju atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menjadi dasar maju atau tidaknya suatu bangsa. Pendidikan bagi setiap orang merupakan kebutuhan mutlak bagi perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Wirotho Agung, sebelah Selatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desa Rimbo Mulyo adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Desa Rimbo Mulyo merupakan desa yang sebelah Utara berbatasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah dicapai oleh manusia baik dalam bidang pendidikan, pemikiran, industri,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di awal abad ke-21 berbagai macam kemajuan peradaban dan teknologi telah dicapai oleh manusia baik dalam bidang pendidikan, pemikiran, industri, pertanian, ekonomi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad XX merupakan sebuah zaman baru dalam politik kolonial yang dengan diberlakukannya politik etis. Politik etis merupakan politis balas budi Kolonial dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dalam menyampaikan pendapat terhadap masyarakat, baik berupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan sebagai alat untuk berinteraksi dalam menyampaikan pendapat terhadap masyarakat, baik berupa pesan lisan, maupun
Lebih terperinciPsikologi Dunia Kerja Sifat Kodrati Manusia & Pengaruh Teknologi Industri Modern
Psikologi Dunia Kerja Sifat Kodrati Manusia & Pengaruh Teknologi Industri Modern Dinnul Alfian Akbar, SE, M.Si Manusia dan Lingkungannya Manusia Sebagai Mahkluk Berkembang Manusia sebagai makhluk berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa, tidak hanya suku yang berasal dari nusantara saja, tetapi juga suku yang berasal dari luar nusantara.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki beragam suku bangsa,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki beragam suku bangsa, bahasa serta agama yang bervariasi. Hal ini disebabkan karena Indonesia merupakan negara yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Komunikasi dilakukan manusia untuk menyampaikan gagasan atau bertukar pikiran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan kesempatan yang seluas-luasnya dalam mengikutsertakan warga negaranya dalam proses politik, termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermunculan usaha jasa yang menawarkan berbagai jenis jasa kepada kosumen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha di bidang jasa, cukup pesat seiring banyaknya bermunculan usaha jasa yang menawarkan berbagai jenis jasa kepada kosumen. Dengan persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rempah-rempah merupakan kekayaan budaya nasional sejak dahulu kala. Kehidupan masyarakat Indonesia pun sangat dekat dengan beragam rempah-rempah yang disediakan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Program transmigrasi di Indonesia mulai nampak memperoleh perhatian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program transmigrasi di Indonesia mulai nampak memperoleh perhatian semenjak dasawarsa tujuh puluhan, dimana studi tentang transmigrasi ini masih menekankan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pemaparan bahasan yang didukung oleh teori-teori mengenai Peranan Employee
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa deskriptif yang telah dilakukan beserta pemaparan bahasan yang didukung oleh teori-teori mengenai Peranan Employee relations Sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasangan yang diinginkan menjadi bermacam-macam sesuai pandangan ideal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memiliki pasangan untuk menikah adalah harapan setiap individu. Pasangan adalah teman hidup di saat senang maupun susah, setiap orang mempunyai ekspektasi tersendiri
Lebih terperinciPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ANALISIS PENURUNAN MINAT TERHADAP BIDANG STUDI PERTANIAN DENGAN KONSEP KEWIRAUSAHAAN BERBASIS AGRIBISNIS SEBAGAI ALTERNATIF SOLUSI BIDANG KEGIATAN PKM-GT Diusulkan oleh: Ray
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki keanekaragaman seni, budaya dan suku bangsa. Keberagaman ini menjadi aset yang sangat penting
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Wilayah pesisir adalah wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang seluruh anggota komunitasnya (manusia, hewan, tumbuhan, mikroorganisme, dan abiotis) saling
Lebih terperinciSeiring dengan perkembangan zaman, desain kebaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebaya merupakan busana tradisional wanita masyarakat Indonesia dan sudah dikenal di mata Internasional, sehingga kebaya menjadi bagian utama bagi kepribadian
Lebih terperincilingkungan sekolah maupun di rumah.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan SMA Negeri 1 Batang Kuis memiliki siswa-siswi yang berasal dari berbagai etnis atau suku bangsa, namun siswa dari etnis Batak Toba merupakan dominan lebih sering
Lebih terperinciBaba 7. Etika Bisnis
Baba 7 Etika Bisnis Tujuan Pengajaran Menjelaskan bagaimana menciptakan bisnis dengan etika baik, tidak hanya memikirkan keuntungan semata Menjelaskan bagaimana menjalankan usaha untuk jangka panjang dengan
Lebih terperinciA. Masalah-masalah konsep pembangunan dan modernisasi. B. Faktor-faktor budaya yang menghambat pembangunan. C. Kebudayaan global dan globalisasi
A. Masalah-masalah konsep pembangunan dan modernisasi. B. Faktor-faktor budaya yang menghambat pembangunan C. Kebudayaan global dan globalisasi Konsep pembangunan mengandung makna sebuah perubahan positif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai kehidupan guna membekali siswa menuju kedewasaan dan. kematangan pribadinya. (Solichin, 2001:1) Menurut UU No.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aktivitas vital dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia melalui transfer ilmu pengetahuan, keahlian dan nilai-nilai kehidupan guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era perkembangan seperti ini setiap Negara perlu menggali dan mengenal serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat sudah seumur dengan peradaban manusia. Tumbuhan adalah gudang yang memiliki sejuta manfaat termasuk untuk obat berbagai penyakit.
Lebih terperinciSAMBUTAN DIRJEN KESBANGPOL DISAMPAIKAN PADA FORUM KOMUNIKASI DAN KOORDINASI PENANGANAN FAHAM RADIKAL WILAYAH BARAT TAHUN 2014
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN DIRJEN KESBANGPOL DISAMPAIKAN PADA FORUM KOMUNIKASI DAN KOORDINASI PENANGANAN FAHAM RADIKAL WILAYAH BARAT TAHUN 2014 SUMATERA KALIMANTAN IRIAN JAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara memiliki beragam norma, 1 moral, 2 dan etika 3 yang menjadi pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang berbeda-beda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rempah-rempah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dan kebutuhan manusia di dunia. Kehidupan masyarakat Indonesia pun sangat dekat dengan beragam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk budaya, berbicara mengenai makhluk budaya tentu saja kita akan kembali membahas tentang asal muasal manusia atau hakikat dari manusia
Lebih terperinci