PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GENERATIF BERINTEGRASI IMTAK PADA MATERI AJAR LISTRIK DINAMIS BAGI SISWA KELAS X MAN 1 BANJARMASIN
|
|
- Fanny Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GENERATIF BERINTEGRASI IMTAK PADA MATERI AJAR LISTRIK DINAMIS BAGI SISWA KELAS X MAN 1 BANJARMASIN Lutfiyanti Fitriah Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Abstract: The development of generative learning materials integrated to faith and piety on dynamic electricity subject for the students of class X MAN 1 Banjarmasin. The instructional materials in class X of MAN 1 Banjarmasin so far only designed to make students understanding knowledge of physics or not integrated to faith and piety values. The aim of this research is to describe the effectiveness of the implementation of generative learning materials integrated to faith and piety on dynamic electricity subject for the students of class X MAN 1 Banjarmasin. The specific aims in this research are to describe: (1) feasibility of instructional materials that are developed, (2) lesson plan implementation, (3) result study of product, (4) result study of faith and piety, and (5) students response. This is development research that refers to Dick and Carry model. The research design is one group pretest-posttest design. The validations of instructional materials (lesson plan, hand out, student worksheet, and test) are in feasible category. The class tryout result shows that: (1) lesson plan implementation for each meeting is %, (2) results study of product for each meeting are reached classical completeness to 55,56%; 71,88%; and 91,67%, (3) results study of faith and piety for each meeting is reached classical completeness to 33,33%; 96,88%; and 63,89%, and (4) students response to this learning is good. The effectiveness of the implementation of learning is 69,43% so that it could be concluded that generative learning integrated to faith and piety on dynamic electricity subject for the students of class X MAN 1 Banjarmasin is effective to improve student study result. Keywords: development research, generative learning integrated to faith and piety, dynamic electricity. PENDAHULUAN Pandangan monisme terhadap ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan telah mengalami perubahan dan reduksi menjadi pandangan dikotomis yang memisahkan ilmu pengetahuan umum dan pengetahuan keagamaan ketika Islam memasuki zaman kemunduran ( M), yang pengaruhnya masih terasa sampai kini. Menurut Nasution (Sabda, 2006), sejak kurun waktu itu pengetahuan umum dianggap terpisah dari pengetahuan keagamaan dan dianggap sebagai pengetahuan pelengkap dan bahkan dimakruhkan. Lubis & Widayana (1998) menyatakan bahwa di masyarakat muncul pandangan bahwa tidak ada keterkaitan antara MIPA dengan agama, apalagi dengan akhlak seseorang atau masyarakat. Sabda (2006) menyatakan bahwa di Indonesia sendiri telah terjadi dikotomi 178
2 yang cukup mendasar dan meluas, misalnya terjadi pemisahan antara mata pelajaran umum dan mata pelajaran keagamaan. Hal itu berimbas pula pada penyiapan guru sehingga ada guru umum yang hanya ahli dan menekuni mata pelajaran umum dan guru agama yang hanya ahli dan menekuni mata pelajaran keagamaan. Adapun Muliawan (2005) menyatakan bahwa dikotomi ilmu tersebut menjalar sebagai satu bentuk pembedaan antara sekolah agama dan sekolah umum. Berdasarkan lembar kuesioner yang diisi oleh dua orang guru fisika kelas X MAN 1 Banjarmasin, diperoleh: (1) perangkat pembelajaran yang digunakan guru terutama materi ajar dan LKS diperoleh dari penerbit tertentu, (2) perangkat pembelajaran hanya dirancang untuk memahami pengetahuan fisika semata atau belum berintegrasi dengan nilai-nilai iman dan takwa, (3) selama proses pembelajaran fisika kadangkadang guru mengajarkan nilai-nilai iman dan takwa namun tidak menyebutkan ayat Alquran dan/atau hadis yang berhubungan dengan materi yang sedang dibahas tersebut serta belum diskenariokan dalam perangkat pembelajaran, (4) pemahaman materi fisika siswa masih rendah sehingga perlu waktu yang lama untuk menjelaskan suatu materi fisika terutama memahami rumus dan menerapkan rumus dalam memecahkan soal-soal fisika. Selain itu, hasil belajar siswa masih sangat rendah. Hal ini terlihat dari nilai UAS semester ganjil fisika kelas X tahun pelajaran 2011/2012 yakni % dari tujuh kelas X dengan jumlah siswa sebanyak 251 siswa memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) fisika yang ditetapkan sekolah yaitu sebesar 70, rata-rata yang dicapai hanyalah 37,31. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan di atas, perlu dikembangkan perangkat pembelajaran generatif berintegrasi imtak pada materi ajar listrik dinamis yang meliputi RPP, materi ajar, LKS, dan instrumen evaluasi THB melalui suatu penelitian pengembangan. Pembelajaran generatif berintegrasi imtak adalah pembelajaran generatif yang memadukan fisika dengan nilai-nilai imtak yang bersumber pada Alquran dan/atau hadis sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Pembelajaran generatif sendiri merupakan suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dalam kelompokkelompok tertentu atau perorangan untuk mencapai hasil belajar pengetahuan konsep/prinsip abstrak dan mengurangi miskonsepsi (Zainuddin & Suriasa: 2005). Oleh karena itu, melalui pembelajaran ini maka akan dicapai 179
3 hasil belajar pengetahuan konsep/prinsip abstrak dan mengurangi miskonsepsi serta dapat meningkatkan iman dan takwa siswa. Tujuan penelitian ini secara umum adalah mendeskripsikan efektivitas penerapan pembelajaran generatif berintegrasi imtak pada materi ajar listrik dinamis bagi siswa kelas X MAN 1 Banjarmasin. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah mendeskripsikan: (1) kelayakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan, (2) keterlaksanaan RPP, (3) hasil belajar produk siswa, (4) hasil belajar imtak siswa, dan (5) respon siswa. Manfaat yang diperoleh dari penelitian pengembangan ini adalah (1) bagi sekolah, tersedianya perangkat pembelajaran generatif berintegrasi imtak pada materi ajar listrik dinamis, (2) bagi guru pengajar fisika, sebagai contoh pembelajaran generatif berintegrasi imtak pada materi ajar listrik dinamis yang mungkin dapat dikembangkan untuk materi ajar yang lain, (3) bagi peneliti, akan mendapat pengalaman yang berharga untuk melaksanakan tugas di masa yang akan datang dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan pembelajaran generatif berintegrasi imtak, dan (4) bagi penelitian selanjutnya, sebagai acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya mengenai pembelajaran generatif berintegrasi imtak. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi ajar, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan instrumen Tes Hasil Belajar (THB). Langkah-langkah pengembangan dalam penelitian ini mengikuti langkahlangkah yang terdapat dalam model pengembangan perangkat pembelajaran Dick and Carey yang meliputi: (1) identifikasi tujuan pembelajaran, (2) analisis materi ajar, (3) analisis karakteristik siswa, (4) merumuskan tujuan kinerja, (5) pengembangan tes acuan patokan, (6) mengembangkan strategi pembelajaran, (7) pemilihan media pembelajaran, (8) pengembangan perangkat, (9) melaksanakan validasi, (10) melaksanakan simulasi, (11) melaksanakan ujicoba, dan (12) membuat laporan (Rachmayanti, 2011: 23). Penelitian dilakukan sebanyak tiga pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 40 menit untuk tiap pertemuan yang mana pada tiap pertemuan tersebut membahas materi hukum Ohm, hukum Kirchhoff, energi dan daya listrik. Rancangan penelitian saat ujicoba kelas 180
4 menggunakan One Group Pretest and Posttest Design, sebagaimana yang dinyatakan oleh Suryabrata (2010) yaitu dengan prosedur memberikan uji awal sebelum pembelajaran diterapkan (pretest), menerapkan pembelajaran generatif beritegrasi imtak (treatment), dan memberikan uji akhir setelah pembelajaran diterapkan (posttest). Subjek penelitian dari penelitian pengembangan ini adalah peneliti sekaligus sebagai pengajar dan siswa kelas X-F MAN 1 Banjarmasin tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 36 orang siswa yang terdiri atas 12 orang siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan. Penelitian ini berlangsung dari bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 yang dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012 di kelas X-F MAN 1 Banjarmasin yang beralamat di Jl. Kampung Melayu Darat RT. 11 No. 31 Kelurahan Seberang Mesjid Kecamatan Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan Kode Pos Data hasil penelitian diperoleh dari merekam: (1) kelayakan perangkat pembelajaran berdasarkan validasi pakar dan praktisi dengan menggunakan lembar validasi RPP, materi ajar, LKS, dan THB; (2) keterlaksaan RPP selama pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan keterlaksanaan RPP (LPK-RPP), (3) hasil belajar siswa mengenai materi fisika dengan menggunakan THB-Produk, (4) hasil belajar siswa mengenai materi imtak dengan menggunakan THB-Imtak, dan (5) respon siswa dengan menggunakan angket respon siswa (A-RS). Untuk menganalisis data tersebut digunakan analisis deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. HASIL Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Validasi perangkat pembelajaran dilakukan untuk mengetahui kelayakan perangkat RPP, materi ajar, LKS, dan instrumen penilian THB draf 1. Validasi perangkat dilakukan oleh Drs Zainuddin, M.Pd selaku pakar dan Gusti Nuardi, S.Pd selaku praktisi. Hasil validasi RPP Hasil analisis validasi RPP dapat dilihat pada Tabel 1 yang dinilai dari aspek indikator, tujuan pembelajaran, dan penyusunan rencana pembelajaran (RPP). 181
5 No I II III Uraian Tabel 1 Hasil validasi RPP Rata-rata Skala Penilaian RPP pertemuan I II III Ratarata Katego ri A. Indikator 1. Kesesuaian dengan tujuan 3,50 3,50 3,50 3,50 Layak 2. Kemampuan yang terkandung dalam tujuan pembelajaran 3,50 4,00 3,50 3,67 Layak B. Tujuan Pembelajaran 1. Ketepatan penjabaran indikator ke dalam 3,50 3,50 3,50 3,50 Layak tujuan pembelajaran 2. Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan 3,00 3,00 4,00 3,33 Layak alokasi waktu 3. Dapat dan mudah diukur 4,00 4,00 4,00 4,00 Layak 4. Mengandung kata-kata operasional 4,00 4,00 4,00 4,00 Layak 5. Mengandung hanya satu aspek tingkah laku 4,00 4,00 4,00 4,00 Layak C. Penyusunan rencana pembelajaran (RP) 1. Kegiatan pendahuluan 4,00 3,50 3,50 3,67 Layak 2. Kegiatan inti 3,00 3,00 3,00 3,00 Layak 3. Penutup 4,00 4,00 4,00 4,00 Layak 4. Pemberian tugas 4,00 4,00 4,00 4,00 Layak Rata-rata 3,68 3,68 3,73 3,70 Layak Reliabilitas(%) 96,30 96,30 95,12 95,91 Keterangan Tabel 1 menunjukkan bahwa hasil penilaian RPP untuk tiap pertemuan meliputi aspek indikator, tujuan pembelajaran, dan penyusunan rencana pembelajaran dalam kategori layak. Secara keseluruhan pun penilaian RPP berkategori layak yang menunjukkan bahwa RPP yang dikembangkan layak digunakan di kelas. Hasil validasi materi ajar Materi ajar listrik dinamis yang dikembangkan terdiri dari tiga pertemuan, menunjukkan bahwa hasil validasi materi ajar yang terdiri dari aspek kesesuaian materi, kata-kata sains dan istilah, kebenaran konsep, urutan konsep, gambar menunjang materi, keterangan gambar, contoh permasalahan yang menunjang materi, keterbacaan bahasa, dan daftar kepustakaan untuk setiap pertemuan 182
6 mendapatkan nilai rata-rata yang baik, reliabilitas baik, dan berada dalam kategori layak. Hal ini menunjukkan bahwa materi ajar yang dikembangkan layak sebagai perangkat pembelajaran. Hasil validasi LKS Menunjukkan bahwa hasil penilaian LKS yang terdiri dari aspek format penilaian LKS, pertanyaan/analisis, dan perintah pelaksanaan dalam kategori layak. Hal ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan layak sebagai perangkat pembelajaran. Keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran Instrumen LPK-RPP digunakan untuk mengetahui terlaksana atau tidaknya skenario pembelajaran yang terdapat pada RPP dengan model pembelajaran generatif berintegrasi imtak yang diisi oleh dua orang pengamat selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil yang diperoleh untuk keterlaksanaan RPP, yaitu persentase keterlaksaan (K) dan reliabilitasnya dijabarkan pada Tabel 5 berikut. Tabel 5 Ringkasan persentase dan reliabilitas keterlaksanaan RPP Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Ratarata Tahap Pembelajaran Kriteri K K (%) Kriteria K (%) Kriteria a (%) (%) Pendahuluan Kegiatan Inti Penutup Rata-rata (%) Reliabilitas (%) Kriteria Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa persentase rata-rata keterlaksanaan RPP pada setiap pertemuan adalah sebesar %, berarti RPP dalam ujicoba kelas dapat terlaksana dengan sangat baik. Reliabilitas yang telah diperoleh menunjukkan nilai 75%, berarti pengamatan terhadap keterlaksanaan RPP yang direkam pada instrumen LPK- RPP dapat dikatakan reliabel dan termasuk dalam kategori baik. Hasil belajar produk Hasil belajar siswa yang berhubungan dengan materi fisika diukur menggunakan THB-Produk. 183
7 Berdasarkan standar ketuntasan yang ditetapkan di MAN 1 Banjarmasin ketuntasan individual dicapai jika KB 70% atau siswa mencapai nilai 70 dan ketuntasan klasikal dicapai adalah jika 65% dari seluruh siswa mencapai nilai 70. Sebuah TPK dikatakan tuntas jika proporsi jawaban benar siswa 65%. Pada pertemuan I ketuntasan klasikalnya adalah tidak tuntas, yaitu hanya sebesar 55,56%, yakni sebanyak 20 siswa yang tuntas secara individual dari 36 siswa, sedangkan ketuntasan klasikal pada pertemuan II mengalami peningkatan menjadi 71,88% sehingga ketuntasan secara klasikal dinyatakan tuntas, dengan rincian sebanyak 23 siswa yang tuntas secara individual dari 32 siswa yang hadir, saat itu 4 orang siswa tidak hadir. Adapun pertemuan III ketuntasan klasikal mengalami peningkatan yang sangat bagus, yaitu 91,67%. Pada pertemuan III ini terdapat 33 siswa yang tuntas secara individual dari 36 siswa. Hasil belajar imtak Hasil belajar siswa yang berhubungan dengan materi imtak yang berkaitan dengan materi fisika diukur menggunakan THB-Imtak. Berdasarkan standar ketuntasan yang ditetapkan di MAN 1 Banjarmasin ketuntasan individual dicapai jika KB 70% atau siswa mencapai nilai 70 dan ketuntasan klasikal dicapai adalah jika 65% dari seluruh siswa mencapai nilai 70. Sebuah TPK dikatakan tuntas jika proporsi jawaban benar siswa 65%. Berdasarkan hasil ujicoba di kelas diperoleh data berikut ini. Pada pertemuan I ketuntasan klasikal dinyatakan tidak tuntas, yaitu hanya sebesar 33,33%, yakni sebanyak 12 siswa yang tuntas secara individual dari 36 siswa, sedangkan ketuntasan klasikal pada pertemuan II mengalami peningkatan secara drastis menjadi 96,88% sehingga ketuntasan secara klasikal dinyatakan tuntas, dengan rincian sebanyak 31 siswa yang tuntas secara individual dari 32 siswa yang hadir, saat itu 4 orang siswa tidak hadir. Sayangnya, pada pertemuan III ketuntasan klasikal mengalami penurunan menjadi 63,89%. Pada pertemuan III ini terdapat 23 siswa yang tuntas secara individual dari 36 siswa. Respon siswa Instrumen yang digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran generatif berintegrasi imtak ini adalah angket respon siswa. Angket respon siswa ini diisi oleh siswa setelah pertemuan III. Angket ini terdiri atas dua macam, yaitu angket minat dan angket motivasi yang didasarkan pada model ARCS yakni 184
8 meliputi aspek Attention (perhatian), Relevance (keterkaitan), Confidence (keyakinan), dan Satisfaction (kepuasan). Pembahasan Hasil Penelitian Kelayakan perangkat Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Secara teoritik, menurut dua orang validator, RPP dinyatakan layak dan reliabilitas penilaian kelayakan RPP juga baik, berarti RPP memang telah layak digunakan di kelas. Berdasarkan hasil validasi para validator, terlihat bahwa aspek penyusunan rencana pembelajaran kegiatan inti mendapat skor rata-rata paling rendah. Hal ini menandakan bahwa kegiatan inti harus dirancang sebaik mungkin agar jumlah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan alokasi waktu dan siswa dapat memahami materi dengan baik. RPP selanjutnya perlu diperbaiki sesuai dengan saran validator dan hasil análisis skor validasi sebelum diujicoba di kelas. Materi ajar Materi ajar yang dikembangkan sebagai panduan dan sumber belajar bagi siswa dalam mempelajari materi yang dibahas. Berdasarkan validasi pakar dan praktisi, materi ajar dinyatakan layak dan reliabilitas penilaian validator terhadap kelayakan materi ajar masuk kategori baik walaupun dengan beberapa perbaikan sesuai saran yang diberikan agar menjadi lebih baik yang selanjutnya dapat digunakan di kelas. Berdasarkan validasi para validator aspek urutan konsep mendapat skor paling rendah. Urutan konsep memang sangat perlu diperhatikan agar pengetahuan siswa dapat terbangun secara berurutan dan memudahkan siswa memahami materi ajar. Dengan demikian, urutan konsep pada materi ajar perlu diperbaiki sesuai saran sebelum digunakan pada ujicoba kelas. Selain itu, isi materi dan gambar yang menunjang materi perlu ditambah dan dibuat semenarik mungkin agar siswa memiliki minat dan termotivasi untuk belajar. Lembar kerja siswa Lembar kerja siswa (LKS) yang dikembangkan dinyatakan layak oleh pakar dan praktisi. Reliabilitas penilaian validator terhadap kelayakan LKS masuk kategori baik walaupun dengan beberapa perbaikan. LKS dirancang dengan harapan dapat membuat siswa mencapai semua tujuan pembelajaran yang direncanakan karena jika siswa berhasil menyelesaikan persoalan yang ada LKS maka tujuan pembelajaran tercapai. Soal-soal di LKS dirancang mirip dengan soal THB sehingga akan memudahkan dan memfokuskan perhatian siswa dalam belajar. LKS 185
9 dirancang agar siswa dapat menyelesaikan segala persoalan yang diberikan melalui diskusi kelompok. Berdasarkan validasi para validator, aspek perintah pelaksanaan yaitu prosedur pelaksanaan sesuai pembelajaran mendapat skor rata-rata paling rendah sehingga peneliti harus sangat memperhatikan penggunaan LKS agar sesuai dengan kegiatan yang tertulis di RPP dan setiap pertanyaan yang tercantum di LKS memang menunjang setiap kegiatan di RPP. Prosedur pelaksanaan dan pertanyaan di LKS pun perlu diperjelas agar siswa dapat memahami perintah dan pertanyaan yang ada sehingga dapat memberikan jawaban yang sesuai. Tes hasil belajar Dalam penelitian ini, THB digunakan ada dua yaitu THB-Produk dan THB-Imtak. Secara teori, menurut para validator soal-soal pada kedua THB tersebut telah layak digunakan untuk mengevaluasi kemampuan siswa walaupun ada beberapa revisi sesuai dengan saran validator sebelum digunakan di kelas. Berdasarkan validasi para validator dapat diketahui bahwa kunci jawaban beberapa soal baik THB- Produk maupun THB-Imtak, khususnya skor yang diberikan untuk setiap soal harus diperbaiki dan disesuaikan dengan tingkat kesulitan soal. Ada pula soal yang disarankan memperbaiki tujuan pembelajaran agar tagihan soal tidak terlalu banyak dan soal tersebut dapat dipahami siswa. Setelah dilakukan perbaikan sesuai saran, THB dapat digunakan. Keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran Berdasarkan hasil ujicoba di lapangan, persentase keterlaksanaan RPP pertemuan I, II, dan III telah mencapai % dengan kriteria sangat baik dan reliabilitas % dengan kategori baik. Hal ini menandakan bahwa setiap kegiatan pembelajaran telah terlaksana. Walaupun pengamatan dua orang observer menunjukkan hasil seperti itu, tetapi berdasarkan pengamatan guru sendiri ada beberapa hal penting yang perlu dikemukakan. Dalam pelaksanaan KBM, guru terburu-buru dalam melaksanakan semua kegiatan yang ada di RPP karena padatnya kegiatan yang tercantum di RPP yang ternyata masih belum sesuai dengan alokasi waktu. Sebagian pertanyaan untuk memotivasi siswa yang diberikan guru pada kegiatan pendahuluan sudah bisa terjawab oleh sebagian siswa sehingga masih kurang menarik perhatian. Pada saat fase tantangan dan konfrontasi, siswa diminta untuk mencari ayat Alquran atau hadis yang berhubungan dengan materi yang 186
10 dibahas, siswa nampak antusias walaupun jawaban siswa masih banyak yang tidak tepat. Adapun demonstrasi rangkaian listrik yang diperlihatkan guru cukup menarik perhatian siswa karena siswa antusias memperhatikannya. Hal ini menandakan metode demonstrasi dapat merangsang perhatian dan rasa ingin tahu siswa. Namun, masih kurang efektif dalam membuat siswa memahami rangkaian listrik yang didemonstrasikan karena setiap siswa hanya melihat guru yang dibantu dua orang siswa merangkai alat listrik. Akan jauh lebih baik jika setiap kelompok dapat melakukan percobaan. Guru memberikan waktu yang sangat singkat bagi siswa untuk berdiskusi sehingga pertanyaan di LKS tidak dapat diselesaikan sesuai dengan harapan, masih banyak kelompok yang belum selesai mengisi LKS-nya, khususnya pertanyaan-pertanyaan LKS pada fase 4. Secara keseluruhan, pertanyaan di LKS lebih banyak dijawab guru karena nampaknya siswa bingung mengerjakannya. Guru terlalu mendesak siswa untuk cepat menyelesaikan LKS sehingga mereka pun berpikir dengan terburu-buru dan hasilnya tidak memuaskan. Lagipula kerjasama siswa dalam mengerjakan LKS masih sangat kurang dan belum termotivasi untuk menyelesaikan soal-soal di LKS. LKS hanya dikerjakan oleh satu atau dua orang siswa saja dalam kelompok. Oleh karena itu, pembagian kelompok siswa sebaiknya tidak hanya bertumpu pada nilai kognitif saja tetapi mempertimbangkan pula kemampuan siswa dalam berinteraksi sosial dan bekerja sama sehingga dalam pembagian kelompok sebaiknya melibatkan guru pengajar yang lebih mengetahui sifat setiap siswa. Hasil belajar produk Pada pertemuan I ketuntasan klasikalnya adalah tidak tuntas, padahal materi hukum Ohm ini bukanlah materi yang baru bagi siswa, materi hukum Ohm sudah pernah diperoleh siswa di tingkat SMP/MTs sehingga diharapkan siswa dapat memahami materi dengan mudah dan ketuntasan yang dicapai dapat memuaskan. Pada pertemuan II, ketuntasan secara klasikal dinyatakan tuntas. Dilihat dari materi yang disampaikan adalah mengenai hukum Kirchhoff baik hukum I maupun hukum II Kirchhoff. Hukum I Kirchhoff sendiri telah dikenal siswa di SMP/MTs lagipula materi ini memang tidak begitu sulit sehingga siswa cepat memahaminya. Namun, untuk hukum II Kirchhoff memang baru diperoleh di tingkat SMA/MA sehingga memerlukan pemahaman yang mendalam. Lagipula pengalaman siswa pada pertemuan I 187
11 bahwa soal pretest sama dengan posttest menyebabkan siswa dapat menduga soal posttest pertemuan II yang akan diujikan guru. Ketuntasan klasikal belum mencapai % karena guru masih terburu-buru dalam melaksanakan setiap kegiatan pada RPP dan guru memberikan waktu yang singkat bagi siswa untuk mendiskusikan pertanyaanpertanyaan di LKS fase 4. Padahal pertanyaan-pertanyaan tersebut mirip dengan soal THB. Adapun pertemuan III ketuntasan klasikal mengalami peningkatan yang sangat bagus, yaitu 91,67%. Hal ini terjadi karena siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran yang diterapkan, pembelajaran tidak kaku, materi energi dan daya listrik lebih mudah dipahami sehingga soal-soal di LKS yang mirip dengan soal THB dapat diselesaikan, dan guru tidak terburu-buru menjelaskan materi fisika. Hasil belajar imtak Pada pertemuan I, ketuntasan yang diperoleh sangat rendah, yaitu hanya 33,33% sehingga tidak tuntas secara klasikal hal ini karena memang untuk pertemuan I, penjelasan guru terhadap keterkaitan ayat Alquran dan hadis terhadap hukum Ohm buru-buru, singkat, dan tidak optimal sehingga pemahaman siswa terhadap hal ini pun rendah. Pada pertemuan II, ketuntasan yang diperoleh sangat bagus, yaitu 96,88%. Hal ini karena ayat-ayat Alquran yang dipelajari termasuk ayat yang populer bagi siswa dan mudah dipahami siswa. Pada pertemuan III, ketuntasan klasikal kembali menjadi tidak tuntas. Hal ini karena siswa salah menulis huruf Arab, tidak memberi tanda baca dengan tepat, tidak lengkap menulis ayat Alquran, tidak menjelaskan dengan lengkap hubungan ayat Alquran dengan materi fisika, dan tagihan soal tidak jelas sehingga membuat siswa bingung menjawab soal tersebut. Reliabilitas THB-Imtak pada setiap pertemuan tidak tinggi yang disebabkan oleh siswa belum pernah dan terbiasa mengerjakan soal tes fisika yang berintegrasi imtak, butir soal yang sedikit, waktu pemberian tes yang tidak terlalu lama sehingga siswa buruburu/cepat mengerjakan soal, kurang tepat memberikan skor pada kunci jawaban dan jawaban siswa, siswa salah menafsirkan soal karena soal yang kurang jelas, siswa mungkin belum siap ujian, dan beberapa siswa mencontek serta membuka materi ajar. Respon siswa Berdasarkan analisis data respon siswa, diperoleh gambaran minat dan motivasi siswa yaitu minat dan motivasi siswa berada dalam kriteria baik. 188
12 Respon siswa baik minat maupun motivasi yang berkriteria baik menunjukkan bahwa siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran generatif berintegrasi imtak, mulai dapat beradaptasi dengan pembelajaran yang diterapkan, dan siswa merasa mengerti terhadap materi ajar sehingga siswa merasa berminat dan termotivasi untuk belajar dan mengikuti pembelajaran tersebut. Respon minat dan motivasi yang terdiri dari aspek perhatian, relevansi, keyakinan, dan kepuasan berkriteria baik menandakan bahwa siswa memiliki minat yang baik untuk belajar dan siswa memiliki dorongan yang baik untuk belajar, baik dorongan dari dalam (motivasi internal) maupun dorongan dari luar (motivasi eksternal). Kesimpulan umum yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah siswa senang dengan pembelajaran dan perangkat yang dirancang dan dikembangkan oleh peneliti. Pembelajaran ini masih bisa terus diterapkan di kelas karena respon siswa terhadap pembelajaran ini baik. Hasil ini memperkuat hasil penelitian Andrian (2010) dan Lutfiana (2010) menunjukkan bahwa respon siswa terhadap penerapan pembelajaran generatif berkategori baik. Efektivitas pembelajaran Secara umum, efektivitas pembelajaran produk sebesar 72,86% lebih tinggi daripada efektivitas pembelajaran imtak sebesar 66,01%. Hal ini menandakan bahwa siswa cenderung lebih mudah memahami materi fisika daripada materi imtak yang berhubungan dengan fisika sebab skor THB-Produk lebih tinggi dari pada skor THB-Imtak. Selain itu, pembelajaran produk memang lebih efektif karena penjelasan guru terhadap materi fisika yang berintegrasi imtak (pengetahuan imtak) masih belum optimal. Lagipula dilihat nilai tes siswa dan sikap siswa saat mengikuti tes, siswa cenderung lebih mengutamakan dan bersungguhsungguh mengerjakannya THB-Produk karena THB-Imtak selama ini belum pernah diujikan oleh guru sehingga siswa belum terbiasa menjawab soal tes seperti ini. Secara keseluruhan, efektivitas pembelajaran ketiga pertemuan adalah 69,43% dengan kriteria efektif. Persentase ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan untuk ketiga pertemuan pembelajaran generatif berintegrasi imtak efektif meningkatkan hasil belajar siswa, baik hasil belajar produk maupun hasil belajar imtak. Ini menandakan dalam proses pembelajaran setiap komponen pembelajaran termasuk perangkat pembelajaran (RPP, materi 189
13 ajar, LKS, dan THB) berfungsi dengan efektif, siswa merasa senang, siswa puas dengan hasil pembelajaran, membawa kesan, media pembelajaran memadai, metode yang diterapkan guru efektif membuat siswa memahami materi, dan guru cukup baik mengelola kelas. Hasil ini sejalan dengan penelitian Linden dan Wittrock (1981), Mackenzie dan White (1982), serta Osborne dan Wittrock (1983) yang menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran generatif terbukti dapat meningkatkan pemahaman siswa. Hasil penelitian Sa adah (2009), Andrian (2010), dan Lutfiana (2010) juga menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran generatif efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa efektivitas penerapan pembelajaran generatif berintegrasi imtak pada materi ajar listrik dinamis bagi siswa kelas X MAN 1 Banjarmasin adalah 69,43% yang masuk kriteria efektif. Hal ini berarti pembelajaran generatif berintegrasi imtak efektif meningkatkan hasil belajar produk dan imtak siswa pada materi ajar listrik dinamis. DAFTAR PUSTAKA Lubis. M. & W. Widayana. (1998). Suplemen Fisika Untuk Peningkatan Imtaq Siswa SLTA. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Lutfiana, E. (2010). Pengembangan Model Pembelajaran Generatif pada Materi Ajar Listrik Dinamis di SMA Negeri 1 Banjarmasin. Skripsi Sarjana. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Tidak Dipublikasikan. Muliawan, J.A. (2005). Pendidikan Islam Integratif: Upaya Mengintegrasikan Kembali Dikotomi Ilmu dan Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.` Sauri, S. (2010). Integrasi Imtak Dan Iptek Dalam Pembelajaran. UR._PEND._BAHASA_ARAB/ SOFYAN_SAURI/ makalah2/integrasi_imtak_d AN_IMPTEK_DALAM_PEMBEL AJARAN.pdf. Diakses 22 Februari Suryabrata, S. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Zainuddin & Suriasa. (2005). Strategi Belajar Mengajar Fisika. Banjarmasin: Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Lambung Mangkurat. 190
Siti Nurkhayani, Zainuddin, dan Syubhan Annur Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin,
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 31 BANJARMASIN PADA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF Siti Nurkhayani, Zainuddin, dan Syubhan Annur Prodi
Lebih terperinciSiti Nurkhayani, Zainuddin, dan Syubhan Annur Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 31 BANJARMASIN PADA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF Siti Nurkhayani, Zainuddin, dan Syubhan Annur Prodi
Lebih terperinciBerkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL GENERATIF LEARNING (GL) PADA MATERI AJAR WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA Winda Ariani, Zainuddin, dan Mustika Wati Program Studi Pendidikan Fisika FKIP
Lebih terperinciPENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Rakhmatun Nisa, Zainuddin, Suriasa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Rakhmatunnisa@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Rakhmatun Nisa, Zainuddin, Suriasa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Rakhmatunnisa@yahoo.co.id
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)
MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) Muhammad Muslim, Zainuddin, dan Syubhan An nur Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin Uchiem007@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Muhammad Wahyu Hidayat, Zainuddin, Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MELATIHKAN PENERAPAN KONSEP SISWA SMP
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MELATIHKAN PENERAPAN KONSEP SISWA SMP Andy Azhari, Mastuang, dan Abdul Salam M Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung
Lebih terperinciNoorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin. Kata kunci: Hasil belajar, model pembelajaran ARIAS, konsep zat.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR KONSEP ZAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) Noorhidayati,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PADA MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SMPN 24 BANJARMASIN
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PADA MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SMPN 24 BANJARMASIN Syamsul Alam Suriazdin, Zainuddin, dan Andi Ichsan Mahardika Program Studi Pendidikan Fisika
Lebih terperinciBerkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR KONSEP ZAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) Noorhidayati,
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL GENERATIF LEARNING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL GENERATIF LEARNING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Fitriani, M. Arifuddin Jamal, dan Mustika Wati Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin, Fitriani.fisika@yahoo.co.id
Lebih terperinciAidha Yuliandary, Zainuddin, dan Mustika Wati Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 TAMBAN PADA MATERI AJAR KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) Aidha Yuliandary, Zainuddin,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA UNTUK TOPIK SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA UNTUK TOPIK SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE Nurul Hidayah, Zainuddin, Andi Ichsan Mahardika Program Studi
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR Norhasanah, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno FKIP Unlam
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG Muhammad Rizhan, M. Arifuddin Jamal, dan Sri Hartini Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
Lebih terperinciBerkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 TAMBAN PADA MATERI AJAR KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) Aidha Yuliandary, Zainuddin,
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT Hadiyanti Ulfah, M. Arifuddin Jamal, dan Mustika Wati Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA SMP POKOK BAHASAN PEMUAIAN ZAT
QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.2, No.1, April 2011, hlm. 19-24 19 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA SMP POKOK BAHASAN PEMUAIAN ZAT Mustika Wati dan Lisda
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG Muhammad Rizhan, M. Arifuddin Jamal, dan Sri Hartini Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL INQUIRY-DISCOVERY LEARNING (IDL) TERBIMBING
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL INQUIRY-DISCOVERY LEARNING (IDL) TERBIMBING Bahrudin, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR Norhasanah, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Program Studi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Fokusnya adalah pengembangan perangkat pembelajaran dengan pendekatan Model-Eliciting Activities
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS Rezeki Apriliana Puteri, M. Arifuddin Jamal, dan Mustika Wati Prodi Pend. Fisika FKIP
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI OPTIKA GEOMETRIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI OPTIKA GEOMETRIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Siti Hamdanah, M.Arifuddin, Sri Hartini Pendidikan Fisika FKIP
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA MENGGUNAKAN MODEL DIRECT INTRUCTION
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA MENGGUNAKAN MODEL DIRECT INTRUCTION (DI) DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN Lestari Indra Sari Z, Zainuddin,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI
30 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.1 Januari 2017, 30-35 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI Nafilah Risha,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian
24 III. METODE PENELITIAN A. Setting Pengembangan Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah dikembangkan perangkat pembelajaran
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT Siti Fatimah, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA MATERI AJAR ELASTISITAS
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA MATERI AJAR ELASTISITAS Ahmad Rusyadi, Zainuddin, dan Mustika Wati Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin ahmadrusyadi90@gmail.com,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI LUAS PERMUKAAN PRISMA DAN LIMAS DI SMP
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI LUAS PERMUKAAN PRISMA DAN LIMAS DI SMP Nurhafizah, Halini, Dede Suratman Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email: nurhafizah772@yahoo.com
Lebih terperinciJurnal Pendidikan IPA Indonesia
JPII 1 (1) (2012) 57-62 Jurnal Pendidikan IPA Indonesia http://journal.unnes.ac.id/index.php/jpii UPAYA MENGEMBANGKAN LEARNING COMMUNITY SISWA KELAS X SMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMA KORPRI BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA MATERI AJAR USAHA-ENERGI
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMA KORPRI BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA MATERI AJAR USAHA-ENERGI Desi Dewi Pratama, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Program
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMPN 13 BANJARMASIN
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMPN 13 BANJARMASIN Latifah Kurnia, Zainuddin, dan Andi Ichsan Mahardika
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP ARTIKEL PENELITIAN Oleh : ULLY FAKHRUNI NIM : F15111023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode
Lebih terperinciE-journal Prodi Edisi 1
E-journal Prodi Edisi 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SMP BERBASIS SCIENCE EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK THE DEVELOPMENT OF SCIENCE
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK DAN MEMBACA BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK DAN MEMBACA BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Endang Sri Maruti Prodi PGSD FIP IKIP PGRI MADIUN Abstract This research aims
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok perbandingan dengan pendekatan RME Setting
Lebih terperinciMENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA 3 MAN 3 BANJARMASIN MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG BERBANTUAN MEDIA VIRTUAL
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA 3 MAN 3 BANJARMASIN MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG BERBANTUAN MEDIA VIRTUAL Siti hadijah, Muhammad Arifuddin Jamal, Abdul Salam Program Studi Pendidikan Fisika
Lebih terperinciLisda Karmila, Zainuddin, dan Syubhan An nur Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat
IMPROVING SCIENCE PROCESS SKILLS CLASS XI IPA 1 MAN 3 BANJARMASIN INQUIRY DISCOVERY LEARNING (IDL) GUIDED BY OPERATION OF MODEL MATERIAL IN TEACHING IMPULSE AND MOMENTUM Lisda Karmila, Zainuddin, dan Syubhan
Lebih terperinciKata kunci: Perangkat pembelajaran, keterampilan berkomunikasi, pembelajaran diskusi kelas
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA FISIKA BERORIENTASI KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI KELAS DI SMP NEGERI 13 BANJARMASIN Pipit Puspita Mayangsari, Zainuddin, dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Dengan menggunakan model Kurt Lewin. Jenis penelitian ini melibatkan guru yang bersangkutan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI BUNYI UNTUK SISWA SMP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI BUNYI UNTUK SISWA SMP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Siti Saidah, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM
Lebih terperinciRamona Safitri, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SMP BERORIENTASI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Ramona Safitri, M. Arifuddin
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL DIRECT INSTRUCTION DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI DASAR KEILMUAN MAHASISWA PADA PERKULIAHAN FISIKA DASAR II
EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL DIRECT INSTRUCTION DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI DASAR KEILMUAN MAHASISWA PADA PERKULIAHAN FISIKA DASAR II Zainuddin Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin zainuddin.unlam@gmail.com
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT Hadiyanti Ulfah, M. Arifuddin Jamal, dan Mustika Wati Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development. dengan model integrated learning berbasis masalah.
85 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development Research). Dalam hal ini peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran matematika
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SUB POKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS KELAS VIII SEMESTER GENAP
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN Anisah, Mustika Wati, dan Andi Ichsan Mahardika Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciEmiliani Indah Safputri, Zainuddin, dan Mastuang Program Studi Pendidikan Fisika FKIP ULM Banjarmasin
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI AJAR USAHA DAN ENERGI DENGAN METODE PROBLEM POSING DALAM SETTING MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA SISWA KELAS XI SMAN 4 BANJARMASIN Emiliani Indah Safputri,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA POKOK BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA POKOK BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN Indah Mentari, Zainuddin, dan Andi Ichsan Mahardika Program
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING Surya Haryandi, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN Mauizatil Rusjiah, M. Arifuddin J, dan Andi Ichsan M Program Studi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK Raifi Wulandari 37, Sunardi 38, Arika Indah K 39 Abstract. The research aims to know the process
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLEGENT
PENGEMBANGAN MODUL SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLEGENT (SAVI) UNTUK SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 BANJARMASIN Putri Riski Rahmayanti, Mustika
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY Berlinda Agustina AS, Muhammad Arifuddin Jamal, Sarah Miriam Program Studi
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION)
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) Nurfitri Purnamasari, Zainuddin, dan Suyidno Pendidikan Fisika FKIP Unlam,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Development Research), karena peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran matematika sesuai dengan
Lebih terperinciUnesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013
PENERAPAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROKARBON DI KELAS X SMA WIDYA DARMA SURABAYA IMPLEMENTATION OF GROUP INVESTIGATION TOWARD STUDIED RESULT FOR HYDROCARBON TOPICS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul fisika berbasis inkuiri pada materi listrik dinamis untuk siswa SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING Surya Haryandi, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Endang Mulyatiningsih (2012: 145) produk penelitian
Lebih terperinciPengembangan Media Pembelajaran Interaktif
Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA STANDAR KOMPETENSI MENGOPERASIKAN SISTEM KENDALI ELEKTROMAGNETIK DI SMK RADEN PATAH MOJOKERTO Doni Antoko S1 Pendidikan
Lebih terperinciYuniar Fikriani Amalia, Zainuddin, dan Misbah Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KETERAMPILAN GENERIK SAINS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMP NEGERI 13 BANJARMASIN Yuniar Fikriani Amalia, Zainuddin, dan Misbah Program
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI IPA MAN SUMENEP
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI IPA MAN SUMENEP IMPLEMENTATION INQUIRY LEARNING MODEL TO TRAIN STUDENT PROCESS SKILLS
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE Burhanuddin, Syamswisna, Reni Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNTAN Pontianak
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERFOKUS PADA MASYARAKAT BELAJAR (LEARNING COMMUNITY) POKOK BAHASAN SEGITIGA UNTUK SISWA KELAS VII
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Irma Daniyati dan Sri Sudarmini Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya SMA Negeri 11 Surabaya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang digunakan adalah model pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL SISWA
KEEFEKTIFAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL SISWA Marlina, Zainuddin, dan Syubhan Annur Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian mengenai penerapan model pembelajaran Discovery-
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian mengenai penerapan model pembelajaran Discovery- Inquiry untuk meningkatkan prestasi belajar pada ranah kognitif dan keterampilan
Lebih terperinciJurnal PTK dan Pendidikan. Chairunnisa Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin
p-issn: 2460-1780 e-issn: 2549-2535 Desember 2017 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KONSEP HIDROKARBON DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA ADOBE FLASH
Lebih terperinciPengembangan Modul Fisika pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis dengan Menggunakan Model Discovery Learning di SMAN 5 Banjarmasin
Jurnal Fisika FLUX Volume 13, Nomor 2, Agustus 2016 ISSN : 1829-796X (print); 2514-1713(online) http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/f/ Pengembangan Modul Fisika pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY SIMULATIONS
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY SIMULATIONS POKOK BAHASAN FLUIDA DINAMIS UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN MENINGKATKAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2013: 297) merupakan penelitian
Lebih terperinciKata-kata kunci: LKPD berbasis visual, metode demonstrasi, minat membaca, hasil belajar peserta didik.
Pengembangan LKPD Berbasis Visual. (Palupi Yuliani) 367 PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS VISUAL DENGAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT MEMBACA DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SMA MATERI
Lebih terperinciPenerapan Mind Mapping pada Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Pernapasan Manusia terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
SP-6-7 Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Pernapasan Manusia terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Mind Mapping Implementation in Biology Learning (Human Respiration
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pada penelitian pengembangan ini dikembangkan perangkat pembelajaran sains
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan menggunakan metode pengembangan model ADDIE (Assume, Design, Development,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN
79 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan Data hasil yang diperoleh dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian pada bab I. Adapun deskriptif data hasil penelitian
Lebih terperinciSuci Puspa Melati, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin,
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A DI SMP NEGERI 31 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR ZAT DAN WUJUDNYA MELALUI PENERAPAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION Suci Puspa Melati, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno
Lebih terperinciABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti
ABSTRAK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 6 RSBI BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN WORKSHEET BERBASIS WEB Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian
BAB V PEMBAHASAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Proses pengembangan perangkat pembelajaran dengan model investigasi kelompok mengacu pada model pengembangan pembelajaran Thiagarajan, Semmel,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn Kamaliah SD Negeri 056614 Sidorejo, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve the learning outcomes of Civics
Lebih terperinciSiti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT, SATISFACTION) DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) SUB POKOK BAHASAN
Lebih terperinciPendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning
Penerapan Strategi Pembelajaran Belajar Tuntas (Mastery Learning) Menggunakan Media Video dalam Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Proses Daur Air untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kelas V SD
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, ISSN:
PENERAPAN PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN MENYUSUN LAPORAN DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI ALAT OPTIK DI SMA NEGERI 1
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran. Perangkat
Lebih terperinciJurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP Resty Rahmatika Pendidikan Sains Program Pascasarjana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengembangkan suatu produk. Produk yang dikembangkan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII 1) Rante Hanjarwati, 2) Yoso Wiyarno Universitas PGRI Adi Buana yosowiyarno@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian mengenai pengembangan perangkat pembelajaran kalkulus kelas XI semester genap dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013
Lebih terperinciLaily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN STRATEGI PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) DENGAN TEKNIK MIND MAPPING PADA SUB POKOK BAHASAN HIMPUNAN KELAS VII Laily Anisa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian pengembangan. Penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (developmental
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (developmental research), karena peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran matematika bilingual
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU
PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU 1 Rika Novelia, 2 Dewi Rahimah, 3 M. Fachruddin S 1,2,3
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA PADA PERKULIAHAN EKSPERIMEN FISIKA I MELALUI PENERAPAN MODEL INQUIRY DISCOVERY LEARNING
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA PADA PERKULIAHAN EKSPERIMEN FISIKA I MELALUI PENERAPAN MODEL INQUIRY DISCOVERY LEARNING Seminar Nasional Pendidikan IPA Zainuddin zinuddin_pfis@unlam.ac.id
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) POKOK BAHASAN KUBUS dan BALOK
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) POKOK BAHASAN KUBUS dan BALOK Hosnol Hotimah 40, Sunardi 41, Suharto 42 Abstract. The research aims to know the
Lebih terperinciSanti Helmi et al., Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika)...
1 Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika) dengan Model Pembelajaran Inkuiri disertai LKS Terbimbing pada Siswa Kelas 8A SMPN 10 Jember Tahun 2014/2015 Improving Science (Physics) Learning
Lebih terperinci