BAB I PENDAHULUAN. Populasi Indonesia tahun 2014 menurut bank dunia adalah 251 juta, di

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Populasi Indonesia tahun 2014 menurut bank dunia adalah 251 juta, di mana menempatkan Indonesia di urutan ke-empat berdasarkan jumlah populasi. Dengan jumlah populasi yang meningkat setiap tahunnya, membuat bangsa Indonesia terus meningkat dalam bidang ekonomi. Dengan jumlah penduduk terbanyak ke-empat di mana Indonesia saat ini merupakan negara berkembang yang sedang menuju ke arah negara maju, menarik perhatian dari pasar dunia. Dengan populasi yang meningkat serta keadaan ekonomi yang naik setiap tahunnya, membuat bangsa ini menjadi lebih modern, dan mengikuti perubahan yang terjadi di dunia. Sama halnya dalam perkembangan industri ritel dalam beberapa tahun terakhir berkembang sangat pesat. Di mana industri ritel berkembang seiring dengan perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Tingkat pendapatan masyarakat yang selalu berkembang menyebabkan terbentuknya segmen-segmen konsumen yang menginginkan perubahan dalam pengelolaan industri ritel. Dengan permintaan masyarakat atas perubahan dalam pengelolaan industri ritel, maka hadirlah ritel modern yang ditandai dengan terbukanya persaingan bisnis ritel. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan tahun 2012, tercatat jumlah pasar tradisional tinggal , sementara pasar modern sudah mencapai

2 Pasar modern yang berjumlah tersebut terbagi dalam 358 gerai berbentuk convenience store, mini market, super market, 141 hyper market, dan 260 toko berbentuk grosir. Gambar 1.1 PDB Sumber: Berdasarkan gambar di atas, data yang didapatkan dari situs resmi Badan Pusat Statistik (BPS), PDB perdagangan merupakan bisnis yang meninggkat besar dan menjadi salah satu penyumbang Produk Domsetik bruto terbesar untuk indonesia. Dari jumlah penduduk yang sangat besar Indonesia masih menjadi daya tarik bagi pebisnis ritel baik lokal maupun asing. Apalagi dengan income per kapita yang mengalami pertumbuhan (saat ini sekitar US$ 3.542) menjadi peluang daya serap produk ritel. Menurut Pudjianto, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), industri ritel di Indonesia terus mengalami pertumbuhan minimal sekitar 10 persen/tahun, yang perputaran uangnya 2

3 mencapai Rp 115 triliun dengan 55 kategori, belum termasuk produk fashion. Sementara itu, Aviliani, Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN) serta Ekonom Indef, mengatakan, Indonesia memilliki jumlah penduduk usia produktif mendekati 70%. Jumlah kelas menengah yang rata-rata tumbuh 5-6 juta orang tiap tahun akan menjadikan Indonesia sebagai sasaran bidik peritel asing untuk berlomba datang ke Indonesia (SWA 2014). Era globalisasi ini, yang ditandai dengan masuknya perusahaanperusahaan asing membuat persaingan semakin ketat. Permasalahan tersebut lantas mengakibatkan meningkatnya tuntutan standar pelayanan yang berpengaruh juga terhadap kepuasan konsumen, sehingga persaingan perusahaan semakin ketat. Semakin hari persaingan yang semakin ketat itu ditambah dengan lingkungan bisnis yang berubah dan pertumbuhan pasar yang cenderung lambat mengakibatkan para pelaku bisnis berusaha dengan sekuat tenaga untuk dapat bertahan dan menang dalam persaingan yang ada (SWA, 2005). Bisnis ritel akan berkembang karena beberapa hal. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik dan meningkatnya sejumlah upah minimum propinsi atau kota berdampak pada naiknya daya beli masyarakat. Hal ini lantas berpengaruh positif terhadap bisnis ritel. Kini para pelaku bisnis ritel ditantang untuk menciptakan suatu differensiasi yang unik dan positioning yang jelas sehingga konsumen dapat membedakan perusahaan dengan para pesaingnya dan juga menilai kualitas dari sebuah pelayanan. Retailer harus bisa menarik kesan konsumen, salah satunya dengan menciptakan suasana hati yang baik. 3

4 Literatur dari service capes (Bitner, 1986, 1990, and 1992) dan atmosfir dari sebuah ritel (Baker et al, 1994, 1998, 2002) menghubungkan antara ambien dalam lingkungan dengan kualitas dari pelayanan itu sendiri. Penelitian ini mereplikasi model akhir yang dilakukan Richard Michon dengan menggunakan desain eksperimental di toko Mishra Workshop. Misrha Workshop adalah sebuah toko hobi trading card game yang berada di jalan Dursasana no. 20, Bandung. Mishra Workshop adalah toko ritel kecil yang menjual Trading card game dan dimiliki oleh perseorangan. Dengan bertumbuhnya investasi baik dari asing maupun local, Mishro Workshop harus dapat ritel-ritel besar seperti Toys City, Animemachi dan Animart. Salah satu ciri khas sebuah toko hobi khususnya trading card game adalah arena bermain. Namun peneliti melihat tidak ada perbedaan antara arena bermain baik di toko besar seperti Animemachi, Maupun di toko kecil seperti Mishra Workshop. Padahal peneliti sempat mengobservasi dan interview kepada beberapa orang pemain kartu terdapat hubungan bahwa semakin banyak dan lama orang yang bermain kartu di toko tersebut, semakin besar pengeluaran yang dia lakukan toko itu. Walaupun arena bermain hanya terdiri dari kursi dan meja yang tersusun rapi, namun arena bermain bisa menjadi titik kritis di mana persepsi terhadap kualitas pelayanan dinilai oleh pelanggan di toko Mishra Workshop ini. Toko hobi ini dipilih karena di arena bermain toko ini belum ada perlakuan apapun terhadap tempo musik dan aroma wewangian sehingga pelanggan yang berada di 4

5 toko tersebut masih belum terstimulisasikan oleh dampak dari tempo musik dan aroma wewangian. Berdasarkan penjabaran tersebut, maka penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul pengaruh interaksi antara tempo musik dengan aroma wewangian terhadap afeksipositifserta implikasinya terhadap citra toko dan persepsi kualitas pelayanan pada toko ritel Mishra Workshop. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Mempelajari apakah tempo musik berpengaruh terhadap variabel afeksi positif. 2. Mempelajari apakah aroma wewangian berpengaruh terhadap variabel afeksi positif. 3. Mempelajari apakah terdapat pengaruh interaksi antara tempo musik dan aroma wewangian terhadap variabel afeksi positif. 4. Mempelajari kombinasi antara aroma dan tempo musik yang paling mempengaruhi afeksi positif. 5. Mempelajari apakah terdapat pengaruh antara variabel afeksi positif dengan citra toko. 6. Memplajari apakah terdapat pengaruh antara citra toko terhadap sebuah persepsi dari kualitas perlayanan. 1.2 Tujuan Penelitian 5

6 Berdasarkan pada rumusan yang telah disebutkan, maka tujuan dari dilakukannya penelitian ini, antara lain: 1. Untuk mengetahui apakah tempo musik berpengaruh terhadap variabel afeksi positif. 2. Untuk mengetahui apakah aroma wewangian berpengaruh terhadap variabel afeksi positif. 3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh interaksi antara tempo musik dan aroma wewangian terhadap variabel afeksi positif. 4. Untuk mengetahui kombinasi antara aroma dan tempo musik yang paling mempengaruhi afeksi positif. 5. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara variabel afeksi positif dengan citra toko. 6. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara citra toko terhadap sebuah persepsi dari kualitas perlayanan. 1.3 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: Manfaat Akademis Bagi pihak universitas, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian dan kajian penelitian lebih lanjut. Dengan penelitian ini juga diharapkan dapat membantu para mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir mengenai persepsi kualitas pelayanan. 6

7 1.3.2 Manfaat Manajerial Setelah penelitian ini selesai, diharapkan dapat membantu manajerial toko ritel khususnya Mishrawokrshop untuk menetapkan tempo musik dan aroma wewangian seperti apa yang dapat mempengaruhi afeksi positif di toko tersebut Manfaat Untuk Peneliti Bagi pihak peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan dapat dijadikan perbandingan antara teori yang diperoleh dalam perkuliahan dengan praktik nyata di luar kampus, serta menambah ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen operasi, khususnya mengenai persepsi kualitas pelayanan dan desain eksperimen. 1.4 Sistematika Penulisan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode desain eksperimen dengan Desain Factorial dengan empat perlakuan dan 30 partisipan setiap harinya, yaitu suatu rancangan penelitian yang dipergunakan untuk mencari hubungan sebab akibat dengan adanya keterlibatan penelitian dalam melakukan manipulasi terhadap variabel bebas. Secara spesifik, penelitian ini berusaha untuk menggambarkan hubungan antara tempo musik, dan aroma wewangian terhadap variabel yang berhubungan dengan orang dan situasi, yaitu afeksi positif dan citra terhadap toko ritel yang mengacu kepada persepsi kualitas servis. Penelitian ini dilakukan selama empat 7

8 hari dengan batas umur diatas 18 tahun dan tidak lebih dari 50 tahun dianggap dapat memberikan respon yang objektif terhadap agar perlakuan yang diberikan sehingga penelitian tidak mengalami bias. Tidak ada partisipan yang boleh mengikuti uji ini lebih dari satu kali di setiap perlakuan yang ada. Penelitian ini terbagi atas lima bab, di mana antara bab satu dengan bab yang lainnya terdapat ikatan yang sangat erat. Adapun sistematika penulisan proposal ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini diuraikan teori-teori yang dijadikan sebagai landasan dalam penyusunan penelitian dan pembahasan masalah atau kendala yang dihadapi, penjelasan dari masing-masing variabel baik yang dependent maupun independent, penelitian-penelitian terdahulu, pengembangan hipotesis, model penelitian, dan hipotesis yang akan diterapkan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini menguraikan tentang unit penelitian, jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pembuatan kuesioner, metode analisa data, metode statistika yang digunakan dalam penelitian, serta teknik penentuan responden dan penyebaran kuesioner. 8

9 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dari pengolahan data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner, analisa deskriptif, hasil pengolahan dan perhitungan dengan menggunakan uji validitas, reabilitas, uji asumsi klasik, analisa regresi dan implikasi manajerial dari penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan penutup yang berisi tentang intisari dari hasil pembahasan setelah dilakukan analisis dan pembahasan serta saran-saran yang dapat menjadi masukan dan bermanfaat sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan. 9