Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh: ISNADZIYA NIM - -

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh: ISNADZIYA NIM - -"

Transkripsi

1 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI KLASIFIKASI HEWAN SESUAI JENIS MAKANAN MELALUI MODEL MAKE A MATCH PADA PESERTA DIDIK KELAS IV MI DARUSSALAM SUMOWONO SEMARANG TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh: ISNADZIYA NIM - - JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA i

2 ii

3 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI KLASIFIKASI HEWAN SESUAI JENIS MAKANAN MELALUI MODEL MAKE A MATCH PADA PESERTA DIDIK KELAS IV MI DARUSSALAM SUMOWONO SEMARANG TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh: ISNADZIYA NIM - - JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA iii

4 iv

5 v

6 vi

7 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, hidup ditepi jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi kamu balas dengan buah (Abu Bakar Sibli) PERSEMBAHAN Karya tulis ini penulis persembahkan untuk: Ibunda ( Siti Rohmah ) dan Bapak (Slamet Wahyudi) tersayang yang telah membesarkan, merawat, mendidik, membimbing dengan penuh cinta dan kasih sayang, serta memberikan semangat dan do a yang tiada henti. Adikku Aulin Nasokha, terimakasih yang selalu memotivasi dan mengingatkan tentang skripsi ini. Terima kasih buat teman-teman Al Hasan, Alifah, Riha, Nia, Kholis, Indah, Dewi Rahma, yang sudah menjadi teman bahkan jadi saudara ketika di Salatiga. Para Dosenku dan dosen pembimbingku Bu Dra. Siti Farikhah, M.Pd yang telah membimbing dalam pembuatan skripsi dengan penuh rasa sabar. Temanteman seperjuangan PGMI, yang selalu kompak. vii

8 KATA PENGANTAR بسم هللا الر حمن الرحيم Syukur Alhamdulillah dengan memanjatkan Puja dan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI KLASIFIKASI HEWAN SESUAI JENIS MAKANAN MELALUI MODEL MAKE A MATCH PADA PESERTA DIDIK KELAS IV MI DARUSSALAM SUMOWONO SEMARANG TAHUN PELAJARAN. Shalawat serta salam kita haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi penganut di bumi ini serta memberikan bekal Ilmu keislaman maupun pengetahuan, sehingga dapat menjadi bekal di dunia maupun di akhirat kelak. Selanjutnya penulis sampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak atas segala motivasi, semangat, bimbingan, bantuan, serta do a yang telah membawa penulis menyelesaikan skripsi ini, yaitu:. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Dra. Hj. Siti Farikhah, M.Pd selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan, bimbingan serta keikhlasan untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini dengan baik.. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis. viii

9 . Dra. Ida Mualina selaku kepala sekolah MI Darussalam Sumowono, yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian.. Bapak Ibnu Syafi il Alam, S.Ag, selaku Guru Kelas IV MI Darussalam Sumowono Semarang.. Peserta didik kelas IV MI Darussalam Sumowono Semarang yang telah mendukung peneliti untuk melakukan penelitian.. Teman seperjuangan PGMI yang selalu berjuang bersama.. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Terima kasih atas segala motivasi serta dukungannya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini, semoga segala kebaikan tersebut mendapat balasan oleh Allah SWT, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya. Salatiga, Agustus Penulis ix

10 ABSTRAK Isnadziya.. Peningkatan Prestasi Belajar Materi Klasifikasi Hewan Sesuai Jenis Makanan Melalui Model Make a Match Pada Peserta Didik Kelas IV MI Darussalam Sumowono Semarang Tahun Pelajaran. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dra. Siti Farikhah, M.Pd. Kata Kunci : Prestasi belajar, Ilmu Pengetahuan Alam, Model Make a Match. Penelitian ini merupakan upaya peningkatan prestasi belajar peserta didik yang dilatarbelakangi dengan adanya kenyataan prestasi belajar peserta didik kelas IV MI Darussalam Sumowono Semarang dalam pembelajaran IPA tergolong masih rendah. Oleh karena itu Guru diharapkan menerapkan model pembelajaran yang meningkatkan hasil belajar serta keaktifan peserta didik sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. Masalah utama yang akan dijawab dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu apakah penerapan Model Make a Match dapat meningkatkan prestasi belajar materi klasifikasi hewan sesuai jenis makanan pada peserta didik kelas IV MI Darussalam Sumowono Semarang tahun pelajaran. Untuk menjawab permasalahan yang ada di MI Darussalam Sumowono kelas IV maka dilakukan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan menerapkan model Make a Match pada peserta didik kelas IV MI Darussalam Sumowono Semarang tahun pelajaran, dengan subjeknya seluruh peserta didik kelas IV dengan materi pokok klasifikasi hewan sesuai jenis makanan. Data ini diambil dengan menggunakan observasi atau melihat aktifitas peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan pemberian tes formatif untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada siklus I dan siklus II. Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas pada siklus I dan II diperoleh data sebagai berikut: Standar KKM mata pelajaran IPA adalah, sebelum menggunakan model Make a Match hanya ada atau peserta didik yang tuntas, sedangkan atau peserta didik belum memenuhi standar KKM. Setelah menggunakan model Make a Match dalam pembelajaran IPA pada siklus I diperoleh data atau peserta didik yang tuntas dan atau peserta didik yang tidak tuntas. Jika dilihat peningkatannya sebesar. Sedangkan pada siklus II atau peserta didik yang tuntas, sedangkan atau peserta didik yang tidak tuntas atau belum memenuhi standar KKM. Jadi berdasarkan hasil tes formatif pada nilai ketuntasan menunjukkan bahwa penggunaan model Make a Match pada pembelajaran IPA materi klasifikasi hewan sesuai jenis makanan meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas IV MI Darussalam Sumowono. x

11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR GAMBAR BERLOGO... JUDUL... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN KELULUSAN... PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... MOTO DAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vi vii viii x xi xv xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... B. Rumusan Masalah... C. Tujuan Penelitian... D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Pembelajaran... E. Kegunaan penelitian... F. Definisi Operasional... xi

12 G. Metode Penelitiaan Rancangan Penelitian Langkah-Langkah Penelitian.... Subyek Penelitian.... Instrumen Penelitian.... Pengumpulan Data.... Analisis Data... H. Sistematika Penulisan... BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar.... Pengertian Prestasi Belajar.... Fungsi Prestasi Belajar.... Kegunaan Prestasi Belajar.... Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... B. Pengertian IPA.... Pengertian Mata Pelajaran IPA.... Fungsi Pembelajaran IPA.... Tujuan Mata Pelajaran IPA Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA.... Standar Kompetensi Bahan Kajian Pengetahuan Alam.... Standar Kompetensi IPA Kelas IV... xii

13 . Kompetensi Dasar Kelas IV... C. Kajian Materi Klasifikasi Hewan Sesuai Jenis Makanan.... Jenis Makanan Hewan.... Klasifikasi Hewan Sesuai Jenis Makanan... D. Model Make a Match.... Pengertian Model.... Pengertian Model Make a Match.... Langkah-Langkah Pembelajaran Model Make a Match.... Kelebihan Model Make a Match Kelemahan Model Make a Match..... E. Kaitan Pembelajaran IPA menggunakan Model Make a Match.. BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Umum MI Darusaalam Sumowono Semarang.... Sejarah dan Letak Geografis.... Visi MI Darussalam Sumowono Semarang.... Misi MI Darussalam Sumowono Semarang.... Dekripsi Program - Tahun Mendatang.... Tenaga Pendidik dan Staf.... Keadaan Peserta Didik.... Subyek Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian... xiii

14 B. Deskripsi Pelaksanaan.... Deskripsi Pelaksanaan Siklus I.... Deskripsi Pelaksanaan Siklus II... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian.... Siklus I.... Siklus II... B. Pembahasan Hasil Penelitian.... Gabungan Nilai Siklus I dan II.... Gabungan Data Jumlah Peserta Didik yang Tuntas Belajar.... Gabungan Nilai Pengamatan Guru Siklus I dan II... BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... B. Saran... DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN... xiv

15 DAFTAR TABEL Tabel. Nama Tenaga dan Staf MI Darussalam Sumowono... Tabel Keadaan Peserta Didik Kelas IV MI Darussalam Sumowono... Tabel Nama Peserta Didik Kelas IV MI Darussalam Sumowono... Tabel Nilai Pre Tes dan Post Tes Siklus I... Tabel Hasil Pengamatan Peserta Didik Siklus I... Tabel Hasil Nilai Tes Formatif Siklus II... Tabel Hasil Pengamatan Peserta Didik Siklus II... Tabel Gabungan Nilai Siklus I dan II... Tabel Diagram Peningkatan Siklus I dan II... Tabel. Data Jumlah Peserta Didik yang Tuntas Belajar Per Siklus... xv

16 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Daftar Peserta Didik kelas IV MI Darussalam Sumowono... Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II... Lampiran Tes Formatif Siklus I... Lampiran Tes Formatif Siklus II... Lampiran Lembar Observasi Siswa Siklus I... Lampiran Lembar Observasi Siswa Siklus II... Lampiran Lembar Observasi Guru Siklus I... Lampiran Lembar Observasi Guru Siklus II... Lampiran Hasil Nilai Siklus I... Lampiran Hasil Nilai Siklus II... Lampiran Foto Pelaksanaan Pembelajaran... Lampiran Surat Pengajuan Dosen Pembimbing... Lampiran Surat Permohonan Ijin Penelitian... Lampiran Surat Keterangan Penelitian... Lampiran Lembar Konsultasi Pembimbing... Lampirsan Daftar SKK... xvi

17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah IPA atau sains merupakan pendidikan bidang studi yang mempelajari alam semesta serta segala proses yang terjadi didalamnya sebagai objeknya. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsipprinsip, proses penemuan dan memiliki sikap ilmiah (Departemen Agama, : ). Perkembangan ilmu pengetahuan alam erat kaitannya dengan perkembangan teknologi serta manfaatnya bagi masyarakat (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan, : ). IPA atau sains merupakan usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan (Susanto, : ). Sehingga pengetahuan ini mempunyai peranan penting terdapat proses pendidikan dan pengenalan terhadap alam disekitar kita. Dalam pembelajaran dialam sekitar, berupaya untuk membangun semangat untuk mengembangkan prestasi dan teknologi untuk lebih mengembangkan sesuatu hal yang belum ada dan menjadikan sesuatu menjadi temuan baru yang akan lebih bermanfaat.

18 IPA mengajarkan bagaimana cara memecahkan suatu masalah, mampu mengambil suatu kesimpulan, dengan cara yang teratur dan menghemat tenaga, pikiran dan waktu. Sehingga hal ini mampu membentuk seseorang untuk menjadi lebih cakap dan terampil dalam memecahkan suatu masalah. Pengetahuan alam bisa dijumpai didaerah sekitar kita sebagai media untuk belajar tentang ilmu alam. Banyak hal yang biisa dicontoh dan dijadikan media untuk mempelajari tentang ilmu pengetahuan alam, tergantung pada diri kita bagaimana kita mau dan bisa memanfaatkan suatu objek untuk digunakan dalam mempelajari ilmu pengetahuan alam. Ilmu pengetahuan alam merupakan mata pelajaran di MI yang dimaksudkan agar peserta didik mempunyai pengetahuan tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui beberapa proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Pembelajaran IPA di MI yaitu masih mempelajari tentang pembelajaran alam sekitar yang masih simple dan mengembangkan peran pentingnya IPA bagi kehidupan sehari-hari yang dapat diterapkan oleh mereka. Diharapkan peserta didik dapat mengetahui produk dan nilai ilmu pengetahuan alam serta memiliki sifat yang ilmiah dan menjadikan warga yang tanggap terhadap kondisi lingkungan. Persiapan anak sedini mungkin bisa diajarkan untuk bisa lebih cinta dan memanfaatkan alam sebagai media dan sarana yang bisa kita manfaatkan dan harus kita jaga kelestariaannya.

19 Materi IPA dalam MI tentang klasifikasi hewan sesuai jenis makanan merupakan materi yang mempelajari tentang apa saja jenis jenis hewan yang bisa dikelompokkan berdasarkan jenis makanan hewan itu sendiri.mengetahui klasifikasi hewan sesuai jenis makananya sangat penting diketahui oleh anakanak supaya mereka bisa mengetahui hewan tersebut termasuk kelompok yang mana. Oleh karena itu diperlukan usaha untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik mengenai materi klasifikasi hewan sesuai jenis makanan meningkat. Pembelajaran yang baik pada sebuah pendidikan akan memberikan pengetahuan yang bermakna dan menjadikan seseorang yang diajar menjadi lebih paham dan mengerti. Pembelajaran yang dilaksanakan dengan baik dan menyenangkan yang disesuaikan dengan materi yang ada akan meningkatkan prestasi belajar pada peserta didik dan meningkatkan keingintahuan peserta didik dalam mempelajari sesuatu hal dan menjadikan peserta didik lebih aktif dalam mencari informasi tentang sesuatu yang belum ia ketahui. Peningkatan prestasi peserta didik dalam belajar tidak lepas dari peran seorang guru yang sangat berperan penting dalam keberhasilan dalam pembelajaran dan akan mempengaruhi prestasi anak terhadap mata pelajaran tersebut. Sebagai seorang pendidik yang baik haruslah bisa membuat pembelajaran yang mengenang dan akan selalu diingat oleh peserta didik agar peserta didik menjadi lebih semangat dalam belajar yang nantinya diharapkan

20 dapat mempengaruhi prestasi peserta didik dalam pembelajaran. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh guru agar pembelajaran dapat berlangsung dengan menyenangkan dan berkesan oleh peserta didik. Guru dapat menggunakan model-model ataupun strategi pembelajaran yang bisa disesuaikan dengan materi yang akan dipelajari. Dengan adanya model dan strategi yang beragam guru harus dituntut kreatif dan bisa menerapkan dan mengembangkan pembelajaran agar tercapai tujuan yang akan dicapai. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan peneliti proses pembelajaran IPA pada materi klasifikasi hewan sesuai jenis makanan di MI Sumowono. Proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam MI tersebut sudah dilaksanankan dengan baik, akan tetapi dalam penggunaan model yang biasa dan tidak bervariasi akan membuat peserta didik menjadi jenuh, misalnya saja penggunaan model ceramah hanya akan membuat peserta didik menjadi bosan. Sehingga akan berpengaruh terhadap prestasi belajarpeserta didik. Pembelajaran yang kurang menarik bagi peserta didik akan berakibat pada prestasi belajar. Kesulitan yang dialami peserta didik menjadikan nilai-nilai peserta didik menjadi kurang memuaskan, sehingga dalam pembelajaran harus diubah dalam menerapkan model-model yang menarik agar prestasi belajar peserta didik meningkat. Berdasarkan dari hasil diskusi antara peneliti dengan guru ditemukan problematika dalam pembelajaran bahwa perlu adanya pembaharuan dalam

21 menerapkan model dalam pembelajaran yang sesuai dengan materi. Guru dapat menerapkan model pembelajaran yang menyenangkan dan membuat suasana kelas menjadi hidup dan nyaman, karena peserta didik yang nyaman dan merasa tertarik terhadap proses pembelajaran akan menumbuhkan minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Peneliti menemukan permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran, sehingga peneliti menawarkan solusi yaitu dengan menerapkan model Make a Match dalam pembelajaran materi klasifikasi hewan sesuai jenis makanan, dengan model ini peserta didik diajak untuk mencari setiap solusi dari permasalahan yang didapat. Berdasarkan kondisi tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tidakan kelas dengan judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI KLASIFIKASI HEWAN SESUAI JENIS MAKANAN MELALUI MODEL MAKE A MATCH PADA PESERTA DIDIK KELAS IV MI DARUSSALAM SUMOWONO SEMARANG TAHUN PELAJARAN. B. Rumusan Masalah Apakah penerapan model Make a Match pada materi klasifikasi hewan sesuai jenis makan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas IV MI Darussalam Sumowono Semarang tahun pelajaran?

22 C. Tujuan Penelitian Untuk meningkatkan prestasi belajar materi klasifikasi hewan sesuai jenis makanan melalui model Make a Match pada peserta didik kelas IV MI Darussalam Sumowono Semarang tahun pelajaran. D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan. Hipotesis Tindakan Hipotesis merupakan dugaan sementara yang kebenarannya perlu diuji atau dites kebenarannya dengan data yang asalnya dari lapangan (Sukardi, : ). Hipotesis dibuat sebelum peneliti terjun kelapangan untuk mengumpulkan data yang diperlukan, ada dua alasan yang mendasarinya, yaitu: a. Hipotesis yang baik menunjukkan bahwa peneliti mempunyai ilmu pengetahuan yang cukup dalam kaitannya dengan permasalahan. b. Bahwa dengan hipotesis dapat memberikan arah dan petunjuk tentang pengambilan data dan proses interpretasinya (Sukardi, : ). Berdasarkan rumusan masalah hipotesis dalam masalah ini adalah penggunaan model Make a Match dapat meningkatkan prestasi belajar materi klasifikasi hewan sesuai jenis makanan pada peserta didik kelas IV MI Darussalam Sumowono Semarang tahun pelajaran.

23 . Indikator Keberhasilan Penerapan model Make a Match ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dituliskan penulis adalah sebagai berikut: a. Secara individu: Adanya peningkatan prestasi belajar IPA materi klasifikasi hewan sesuai jenis makanan yang mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). b. Secara Klasial: Ketuntasan siswa secara klasial dalam materi klasifikasi hewan sesuai jenis makanan mencapai presentasi nilai peserta didik mencapai KKM. (Daryanto, : ). E. Kegunaan Penelitian Penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat baik secara teoritik dan praktis.. Secara Teoritik Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru bagaimana cara mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses kegiatan belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran IPA. Dalam pelajaran IPA materi klasifikasi hewan sesuai jenis makanan, Kemudian

24 dapat melihat apakah penerapan model Make a Match dapat meningkatkan prestasi belajar materi klasifikasi hewan sesuai jenis makanan pada peserta didik kelas IV di MI Darussalam Sumowono.. Secara Praktis a. Bagi peserta didik, dapat memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. b. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk memperkenalkan belajar IPA melalui penerapan model Make a Match dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik c. Bagi Sekolah Madarasah Ibtidaiyah (MI) dapat dijadikan sebagai contoh bentuk peningkatan yang berbasis sekolah/madrasah dalam meningkatkan prestasi belajar IPA. F. Definisi Operasional Guna mendapatkan judul diatas, penulis memberikan definisi opersional terhadap istilah-istilah yang ada, dengan harapan agar tidak ada kesalahan dalam pemahaman judul yang penulis angkat. Adapun istilah-istilah tersebut adalah:

25 . Prestasi Belajar Prestasi menurut KBBI adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dan dikerjakan. Sedangkan pengertian belajar menurut W.S. Winkel adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahanperubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap yang bersifat relative konstan berbekas (Susanto, terj, : ). Menurut Di Vesta dan Thompson menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative menetap sebagai hasil dari pengalaman (Sukmadinata, terj, : ). Sedangkan menurut Chauhan belajar adalah membawa perubahan-perubahan dalam tingkah laku dari organisme (Prawira, terj, : ). Prestasi belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai dari proses interaksi yang berhubungan dengan lingkungan yang menghasilkan suatu perubahan dalam diri suatu individu, dan hasil itu berupa pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap yang bersifat permanen pada diri individu.. Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu pengetahuan alam adalah cara mencari tahu tentang alam secara sistemastis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-

26 konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan dan memiliki sikap ilmiah. Dalam proses pembelajaran ilmu pengetahuan alam menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah, karena IPA mengarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang alam sekitar (Standar Kompetensi, : ).. Model Make a Match Model Make a Match adalah model pembelajaran yang dimulai dengan peserta didik mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam susana yang menyenangkan, penerapan model ini dimulai dengan peserta didik disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin (Rusman, : ). Model pembelajaran ini menuntut peserta didik untuk bisa aktif, karena peserta didik harus mencari pasangan jawaban/soal yang sesuai dengan dirinya. sehingga keaktifan peserta didik akan terbentuk secara ilmiah ketika pembelajaran berlangsung. Keaktifan peserta didik harus diciptakan agar peserta didik menjadi lebih semangat dan senang ketika pembelajaran sedang berlangsung.

27 G. Metode Penelitian. Rancangan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas. PTK merupakan penelitian yang digunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada didalam kelas. Menurut Arikunto penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar ber-upa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama dalam tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh peserta didik (Arikunto, : ). Penelitian tindakan kelas sangat bermanfaat bagi peserta didik karena dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Dalam penelitian ini juga sangat bermanfaat bagi guru karena dalam penelitian ini guru dilatih untuk lebih profesional dalam menyusun hal-hal yang dibutuhkan guna untuk menunjang peningkatan prestasi belajar peserta didik. Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas karena melalui peneliti ini terjun langsung dan ikut langsung dalam proses penelitian. Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data observasi kelas, wawancara guru dan peserta didik. Dalam hal ini peneliti menggunakan kelas sebagai objeknya. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan

28 beberapa tahap penelitian, yaitu: perencanaan, pengamatan, pelaksanaan dan refleksi.. Langkah-Langkah Penelitian Penelitian tindakan kelas menggunakan tahap-tahap yang diantaranya perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Gambar Model PTK Refleksi Perencanaan SIKLUS I Pengamatan Pelaksanaan? Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pengamatan Pelaksanaan (Arikunto, : ) Dalam penelitian ini peneliti menggunakan empat langkah penelitian yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

29 a. Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan penelitian menurut Sam s ( : ): ) Membuat perencanaan tindakan ) Menyiapkan media yang sesuai dengan tindakan yang akan diberikan ) Menyiapkan alat yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data, catatan lapangan dan lembar pedoman observasi. ) Memberi pelatihan teknik kepada guru apabila belum menguasai penerapan pembelajaran dengan teknik bermain konstruktif. ) Membuat daftar administrasi pembelajaran berupa lembar penguasaan materi belajar dan lembar penilaian. b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan kelas adalah tahap implemetasi dari semua rencana yang telah dibuat (Wibawa, : ). Pada tahap ini peneliti menggunakan model Make a Match. Tahap penelitian pada tahap ini menggunakan tahap pembukaan, inti, penutup. Selama proses tindakan peneliti berpedoman kepada rpp yang telah dibuat dan sudah dikonsultasikan kepada guru kelas, sehingga pembelajaran sudah tersusun dan tinggal pelaksanaannya saja.

30 c. Pengamatan Pengamatan dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya terhadap proses dan hasil instruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu instrument pengamatan yang dikembangkan oleh peneliti (Wibawa, : ). Selama proses penelitian berlangsung. Didalam kegiatan pengamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan. Lembar pengamatan digunakan untuk mengetahuan jalannya pembelajaran dan digunakan untuk mengetahui hasil penelitian. d. Refleksi Pada tahap refleksi merupakan tahap untuk memproses data yang didapat saat melakukan observasi. Data yang didapat kemudian ditafsirkan dan dicari explanasinya, dianalisis dan disintesis. Proses refleksi ini memegang peranan penting dalam keberhasilan PTK (Wibawa, : ). Tahap refleksi peneliti mengumpulkan dan menganalisis data dari hasil penelitian kelas yang dilakukan, yaitu dari lembar pengamatan, hasil catatan lapangan maupun dari wawancara yang dilakukan dengan guru wali kelas yang bersangkutan. Wawancara sendiri dilakukan untuk mengetahui dan mengevaluasi

31 hasil yang telah diperoleh. Dengan melakukan penilaian selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan mengamati masalah yang muncul yang berkaitan dengan pembelajaran maka permasalahan yang ada dalam pembelajaran akan terlihat. Setelah itu peneliti bisa melakukan perencanaan tindakan lebih lanjut.. Subyek Penelitian a. Subyek penelitian Subyek penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IV MI Darussalam Sumowono, jumlah peserta didik terdiri dari peserta didik putra dan peserta didik putri. Disamping peserta didik sebagai subyek penelitian guru juga sebagai subyek penelitian karena guru akan diteliti proses bagaimana guru itu mengajar karena akan diperbaiki proses bagaimana guru itu mengajar. b. Lokasi dan waktu penelitian Lokasi penelitian ini terletak di daerah Sumowono Semarang, tepatnya di MI Darussalam Sumowono dan waktunya penelitian sekitar bulan Juli.

32 . Instrumen Penelitian Dalam instrumen penelitian berisikan alat yang digunakan untuk mengambil data penelitian, antaranya: a. Lembar Pengamatan Lembar pengamatan berupa lembar tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dan dialami dalam rangka pengumpulan data (Sam s, : ). Lembar Pengamatan dapat mengetahui kendala-kendala dan kekurangan yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran. Ada lembar pengamatan yang untuk peserta didik yang berguna untuk mengetahui perkembangan dan kendala peserta didik dalam proses pembelajaran, serta lembar penelitian untuk guru yang berguna untuk mengetahui apa kekurangan dan kendala apa yang dialami peneliti selama pembelajaran berlangsung. b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran merupakan rancangan pembelajaran yang disiapkan sebelum pembelajaran dimulai, sehingga guru menyusun perencanaaan pembelajaran serta mencari metode dan media yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Sehingga dapat memberikan gambaran yang harus dilakukan saat mengajar materi

33 klasifikasi hewan sesuai jenis makan menggunakan model Make a Match. c. Soal tes Merupakan sejumlah soal tes yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar peserta didik. Selain itu digunakan untuk megukur sejauh mana kemampuan peserta didik dalam mendalami materi materi pembelajaran serta untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik. d. Silabus Silabus dalam penelitian ini untuk acuan pembuatan RPP dan pengelolaan kegiatan pembelajaran. Didalam silabus mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian dan alokasi waktu. e. Materi Materi merupakan bahan yang akan digunakan untuk pembelajaran. Dalam pembelajaran materi diajarkan kepada peserta didik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

34 . Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan salah satu faktor yang penting dalam penelitian. Dalam hal ini berkaitan dengan bagaimana cara pengumpulan data dapat dilihat melalui: a. Observasi Observasi digunakan untuk mengetahui perkembangan serta kendala apasaja yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Didalam observasi menggunakan lembar pengamatan yang dibagi menjadi dua yaitu untuk peserta didik dan untuk guru. b. Wawancara Wawancara digunakan sebagai pelengkap untuk memperoleh informasi dalam menunjang kegiatan penelitian tindakan kelas, dengan wawancara dapat diketahui apasaja permasalahan dan kendala dalam pembelajaran yang biasa terjadi c. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mengetahui gambar bagaimana suasana yang terjadi saat peneliti sedang melakukan penelitian tindakan kelas.

35 . Analisis Data PTK Proses analisis data dimulai dengan menelaah data keseluruhan yang telah tersedia dari berbagai macam sumber, baik dari pengamatan, wawancara. Pada tahap refleksi pembelajaran dapat diperoleh hasil yang kemudian bisa digunakan untuk mengolah data. Semua data yang diperoleh dan ditelaah kemudian direkap kedalam table dengan bentuk angka atau satuan. Dalam menghitung data peneliti dapat menggunakan rumus statistika rata-rata kelas. a. Nilai ulangan atau tes formatif Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh peserta didik, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah peserta didik yang ada dikelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan: Keterangan: X : Nilai rata-rata kelas X : Jumlah nilai peserta didik N : Jumlah peserta didik (Daryanto, : ).

36 b. Ketuntasan belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasial. Seorang peserta didik telah tuntas belajar apabila telah mencapai nilai KKM yang ditentukan dan dikelas disebut tuntas belajar bila dikelas tersebut terdapat yang telah mencapai daya serap. Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: (Daryanto, : ). H. Sitematika Penulisan Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam mengikuti uraian penyajian data penelitian ini, maka akan penulis paparkan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I : Berisi pendahuluan yang mencakup Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan indikator keberhasilan, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Model Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II : Dalam bab ini penulis menguraikan kajian pustaka yaitu tinjauan pustaka yang meliputi prestasi belajar, pembelajaran IPA, materi

37 klasifikasi hewan sesuai jenis makanan, model Make a Match dan kaitan pembelajaran IPA menggunakan model Make a Match pada materi klasifikasi hewan sesuai jenis makanan. BAB III : Dalam bab ini penulis berupaya mengurai tentang pelaksanaan tindakan yang terdiri dari: gambaran umum MI Darussalam Sumowono, subyek penelitiaan, deskripsi pelaksanaan siklus. BAB IV : Dalam bab ini penulis memaparkan hasil penelitian, antara lain mencakup deskripsi per siklus yang membahas mengenai data hasil pengamatan dan berisi pembahasan. BAB V : Bab ini berisi penutup yang mencakup kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran.

38 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar. Pengertian prestasi belajar Prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan (Poerwadarminta, : ). Menurut Yonny ( : ) prestasi adalah hasil yang dicapai setelah peserta didik melakukan kegiatan belajar sehingga ada perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan sikap peserta didik. Prestasi belajar menurut (Arifin, : ) merupakan suatu masalah yang bersifat perennial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Menurut Ahmadi ( : ) belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Sedangkan menurut Susanto

39 ( : ) belajar merupakan suatu aktivitas yang yang dilakukan sesorang dengan sengaja dalam keadaaan sadar dalam memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatife tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun dalam bertindak. prestasi belajar merupakan suatu proses atau tahap dimana peserta didik mendapatkan kepandaian dan ilmu sesuai bidangnya melalui proses pembelajaran yang disengaja dalam keadaan sadar sehingga akan ada perubahan dalam diri peserta didik yang berupa pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan sikap peserta didik.. Fungsi prestasi belajar Prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi belajar yaitu: a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang elah dikuasai peserta didik. b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Para ahli psikologi baisanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan umum manusia c. Prestasi belajar sebagian bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam meningkatkan ilmu

40 pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feedback) dalam meingkatkan mutu pendidikan. d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dalam suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan peserta didik. Indikator ekstren dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan peserta didik dimasyarakat. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan dimasyarakat. e. Prestasi belajar dapat dijadikan sebagai indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik. Dalam proses pembelajaran, peserta didik menjadi fokus utama yang harus diperhatikan, karena peserta didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pembelajaran.. Kegunaan prestasi belajar Menurut Cronbach dalam buku Arivin ( : ) bahwa kegunaan prestasi belajar banyak ragamnya, diantaranya adalah: a. Sebagai umpan balik bagi guru dalam mengajar. b. Untuk keperluan diagnostik.

41 c. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan. d. Untuk keperluan seleksi. e. Untuk keperluan penempatan dan penjurusan. f. Untuk menentukan isi kurikulum. g. Untuk menentukan kebijakan sekolah.. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun faktor dari luar diri (faktor eksternal) individu (Ahmadi, : ). a. Faktor Internal ) Faktor jasmaniah (fisiologi) Faktor ini ada yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Pada faktor ini meliputi penglihatan, pendengaran, struktur tubuh. ) Faktor psikologis Faktor ini ada yang bersifat bawaan akan tetapi juga ada yang tidak bawaan, yang meliputi: a) Faktor intelektif ( ) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat

42 Kecerdasan dan bakat anak berbeda-beda sehingga akan berpengaruhkegiatan belajar. Orang tua tidak boleh memaksakan kehendak mereka kepada peserta didik apabila tidak sesuai dengan bakat peserta didik. ( ) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki. Ketika peserta didik sudah memiliki prestasi makan akan lebih mudah dalam melakukan kegiatan belajar. b) Faktor non intelektif ( ) Sikap Sikap setiap peserta didik kepada guru sangat berpengaruh karena kalau peserta didik membenci guru maka akan mengakibatkan peserta didik menjadi sulit belajar sedangkan kalau peserta didik menyenangi guru maka peserta didik akan semangat dalam belajar. ( ) Kebiasaan Kebiasaan buruk atau baik yang dilakukan oleh peserta didik akan berdampak terhadap prestasi belajar. Kebiasaan yang baik yang dilakukan akan berdampak positif terhadap belajar peserta didik.

43 ( ) Minat Minat merupakan kecenderungan terhadap sesuatu hal. Kecenderungan ini akan mempengaruhi kegiatan belajar peserta didik. Peserta didik yang mempunyai minat yang bagus dalam belajar akan memperoleh prestasi belajar yang bagus. ( ) Kebutuhan Kebutuhan setiap peserta didik berbeda-beda. Ada peserta didik yang memerlukan kebutuhan khusus dan ada juga peserta didik seperti pada umumnya. Orang tua dan guru mempunyai peran penting terhadap kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik. ( ) Motivasi Motivasi merupakan pendorong peserta didik dalam kegiatan belajar. Peserta didik akan semangat belajar apabila mendapat suatu imbalan. Misalnya termotivasi mendapatkan nilai bagus dan untuk mendapatkan hadiah. ( ) Penyesuaian diri Banyak penyesuaian yang harus dilakukan oleh peserta didik diantaranya penyesuaian terhadap lingkungan

44 sekolah, penyesuaian terhadap kelas, teman sekelas, pelajaran dan guru. Semua itu berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik. b. Faktor Eksternal Yaitu faktor yang meliputi fisik maupun psikis, yang tergolong faktor eksternal yaitu: ) Faktor sosial yang terdiri atas: a) Lingkungan keluarga Faktor ini sangat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, karena dari keluarga pembelajaran dasar dimulai. Keharmonisan dan keadaan lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan prestasi belajar. b) Lingkungan sekolah Lingkungan sekolah yang nyaman dan bersih sangat mempengaruhi kenyamanan peserta didik dalam prestasi belajar. c) Lingkungan masyarakat Kondisi lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Lingkungan yang bersih dan nyaman akan menjadikan nyaman saat peserta didik belajar, sebaliknya jika lingkungan masyarakatnya kotor

45 dan ramai makan kegiatan belajar peserta didik akan terganggu dan akan berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik. d) Lingkungan kelompok Lingkungan kelompok yang mendukung dalam kegiatan belajar akan sangat mendukung prestasi belajar. ) Faktor budaya a) Istiadat Istiadat setiap daerah berbeda. Tentu perbedaan itu memberikan pola belajar yang berbeda pula. b) Ilmu pengetahuan Ilmu pengetahuan tidak hanya didapat didalam bangku sekolah saja, akan tetapi bisa didapat dimana saja. Peserta didik yang mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi tentu saja akan berusaha mempelajari apa yang belum dia ketahuai. c) Teknologi Penguasaan teknologi sangat membantu dalam kegiatan belajar. Karena dengan teknologi peserta didik dapat mengetahui dunia luar. Tetapi juga harus dengan pengawasan dari orang yang lebih tua.

46 ) Faktor lingkungan fisik a) Fasilitas rumah Fasilitas rumah yang mendukung akan membantu dalam kegiatan belajar, tetapi fasilitas rumah yang terlalu memanjakan akan membuat peserta didik menjadi ketergantungan dan menjadi malas. Orang tua harus bijak dalam menfasilitasi peserta didik. b) Fasilitas belajar Fasilitas belajar yang didapat oleh peserta didik akan berpengaruh terhadap proses belajar, karena fasilitas belajar yang memadai akan membantu peserta didik dalam kegiatan belajar, sedangkan fasilitas belajar yang kurang memadai akan menghambat aktifitas belajar yang akan berdampak pada prestasi belajar. c) Iklim Iklim mempengaruhi kegiatan belajar peserta didik. Apabila iklimnya mendukung untuk melakukan kegiatan belajar peserta didik akan lebih nyaman dalam belajar. Tetapi kalau iklimnya buruk kegiatan belajar peserta didik menjadi terganggu.

47 B. Pembelajaran IPA. Pengertian Mata Pelajaran IPA Mata pelajaran IPA merupakan pelajaran yang mencari tahu tentang alam secara sistematis, untuk menguasai pengetahuan, faktafakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan dan memiliki sikap ilmiah sehingga peserta didik mampu menguasai diri sendiri serta alam yang ada disekitarnya (Departemen Agama RI, : ). Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, dalam proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah (Permendiknas, : ).. Fungsi mata pelajaran IPA a. Memberikan berbagai pengetahuan tentang berbagai jenis dan lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari. b. Mengembangkan ketrampilan proses. c. Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi peserta didik untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.

48 d. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari. e. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta ketrampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.. Tujuan Pembelajaran IPA Pembelajaran sains di sekolah dasar dikenal dengan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Konsep IPA di sekolah dasar merupakan konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri, seperti mata pelajaran kimia, biologi dan fisika. Adapun tujuan pembelajaran sains di SD dalam Badan Nasional Standar Pendidikan (Susanto, : ). Ada beberapa tujuan pembelajaran IPA menurut Departemen Agama RI ( : ) adalah: a. Memahami konsep-konsep IPA dan ketertarikannya dengan kehidupan sehari-hari. b. Memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang alam sekitar.

49 c. Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian dilingkungan sekitar. d. Bersikap ingin tahu, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, bekerjasama dan mandiri. e. Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. f. Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA Ruang lingkup mata pelajaran IPA menurut Departemen Agama RI ( : ) meliputi dua aspek: a. Kerja ilmiah yang mencakup: penyelidikan/penelitian, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreativitas dan pemecahan masalah, sikap dan nilai ilmiah. b. Pemahaman konsep dan penerapannya yang mencakup: ) Mahkluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan ) Benda atau materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas

50 ) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet listrik, cahaya dan pesawat sederhana ) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi tata surya dan benda-benda langit. ) Pengetahuan alam, lingkungan, teknologi dan masyarakat merupakan penerapan konsep pengetahuanalam dan saling keterkaitannya dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat melalui pembuatan suatu teknologi sederhana termasuk merancang dan membuat.. Standar kompetensi Bahan Kajian Pengetahuan Alam Standar kompetensi Bahan Kajian Pengetahuan Alam meliputi: a. Kerja Ilmiah ) Penyelidikan/penelitian Peserta didik menggali pengetahuan yang berkaitan dengan alam dan produk teknologi melalui refleksi dan analisis untuk merencanakan, mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data, mengkomunikasikan kesimpulan, serta menilai rencana prosedur dan hasilnya.

51 ) Mengembangkan kreatifitas dan pemecahan masalah Peserta didik mampu berkreatifitas dan memecahkan masalah serta membuat keputusan dengan menggunakan metode ilmiah. ) Sikap dan nilai ilmiah Peserta didik mengembangkan sikap ingin tahu, tidak percaya tahayul, jujur dalam menyajikan data faktual, terbuka pada pikiran dan gagasan baru, kreatif dalam menghasilkan karya ilmiah, peduli terhadap mahkluk hidup dan lingkungan, tekun dan teliti. b. Pemahaman konsep dan penerapannya ) Mahkluk hidup dan proses kehidupan ) Materi dan sifatnya ) Energi dan perubahannya ) Dunia dan alam semesta ) Pengetahuan alam, lingkungan, teknologi dan masyarakat (Departemen Agama RI, : ).. Standar Kompetensi IPA Kelas IV Menggolongkan hewan, berdasarkan jenis makanannya

52 . Kompetensi Dasar IPA Kelas IV a. Mengidentifikasi jenis makanan hewan. b. Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanan. C. Klasifikasi Hewan sesuai Jenis Makanan. Jenis makanan hewan Sumber makanan hewan dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu sumber makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Makanan yang bersumber dari tumbuhan berupa daun, batang, buah, biji-bijian dan akar (umbi-umbian). Sedangkan makanan yang bersumber dari hewan berupa daging, ikan, tulang, dan serangga. a. Makanan hewan yang bersumber dari tumbuhan ) Daun Bagian tumbuhan yang umum dijadikan makanan bagi tumbuhan adalah daun. Hewan yang makanan utamanya daun misalnya ulat, selain ulat hewan lain misalnya kambing, jerapah, zebra dan kelinci. ) Batang Batang tumbuhan yang sering untuk makanan hewan terutama sapi adalah batang padi dan jagung. Batang lain yang biasa di

53 makan batangnya adalah bambu. Panda sangat menyukai batang bambu muda. ) Buah Hewan yang memakan buah misalnya monyet. ) Umbi Umbi-umbian seperti wortel menjadi salah satu makanan hewan kelinci. ) Biji Biji merupakan bagian tumbuhan yang paling disukai oleh berbakai jenis hewan, terutama jenis burung. Biji padi dan jagung merupakan makanan utama bagi burung pipit. Gambar Tumbuhan merupakan sumber makanan utama bagi hewan (Wahyono, : ). b. Makanan hewan yang bersumber dari hewan Beberapa hewan merupakan sumber makanan bagi hewan lain. Hewan yang lebih kecil biasanya menjadi mangsa bagi hewan yang lebih besar. Misalnya nyamuk menjadi makanan bagi cecak. Tikus menjadi makanan bagi kucing.

54 Hewan yang bertubuh besar juga bisa menjadi makanan bagi hewan lain. Misalnya kelinci menjadi makanan burung elang, bahkan hewan besar seperti jerapah, kijang dan kerbau yang hidupnya dihutan bisa menjadi mangsa bagi harimau dan singa.. Klasifikasi hewan sesuai jenis makanan Hewan berdasarkan jenis makanannya dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu hewan pemakan tumbuhan, hewan pemakan daging, dan hewan pemakan segalanya (tumbuhan dan daging). a. Hewan pemakan tumbuhan (herbivora) Hewan yang digolongkan herbivora adalah hewan yang makanannya berupa tumbuhan (rumput, daun-daunan, biji-bijian, dan buah-buahan). Contoh hewan yang tergolong herbivora, misalnya sapi, kerbau, kambing, kuda rusa, dan domba, selain hewan-hewan tersebut ada pula jenis burung yang tergolong herbivora, misalnya merpati, tekukur, dan burung gereja. Burung beo dan jalak pemankan buah-buahan. Gambar Kambing merupakan hewan herbivora karena memakan tumbuhan (Wahyono, : ).

55 Herbivora mempunyai gigi geraham dan gigi seri. Gigi geraham untuk mengunyah makanan, sedangkan gigi seri dan taring untuk memotong makanan (Andri dkk, : ). b. Hewan pemakan daging (karnivora) Hewan yang digolongkan karnivora adalah hewan yang makanannya berupa daging dan hewan lain. Misalnya anjing dan kucing. Anjing memakan daging dan tulang. Kucing memangsa tikus, ikan, dan daging ayam. Harimau dan serigala memangsa hewan lainnya yang hidup dihutan belantara. Ciri-ciri hewan karnivora adalah: ) Memiliki kuku yang panjang dan runcing. ) Memiliki indra penglihatan, penciuman, dan pendengaran yang baik. ) Memiliki racun (bisa) dan gigi taring yang kuat seperti ular (Andri dkk, : ). Hewan karnivora berkaki empat memiliki geraham khusus yang digunakan untuk mengunyah daging, mengerat serta menghancurkan makanan. Gigi serinya kecil-kecil dan tajam fungsinya untuk menggigit dan memotong makanan. Gigi taringnya panjang, besar dan runcing fungsinya untuk mengoyak mangsanya.

56 Gambar Harimau termasuk hewan karnivora (Wahyono, : ) Hewan karnivora sejenis burung yang memiliki kuku yang kuat dan tajam. Bentuk paruhnya disesuaikan dengan kegunaannya, yaitu agar mudah mencabik-cabik mangsanya. Mangsanya terdapat diudara, air dan darat. Contohnya burug elang, rajawali, alap-alap dan burung hantu. Hewan karnivora ada yang suka makan daging busuk da nada juga yang tidak makan daging segar. Hewan ini disebut hewan pemakan bangkai (detritivora). Contohnya buaya dan burung nasar atau burung kondor. Ada juga hewan pemakan serangga, misalnya trenggiling, cecak, tokek, burung kiwi dan pelatuk. Hewan ini disebut hewan insektivora. c. Hewan pemakan daging dan tumbuhan (omnivora) Gambar Beruang merupakan hewan omnivora (Wahyono, : ). Hewan pemakan daging dan tumbuhan disebut omnivora, contohnya beruang, ayam, tikus, kera, burung kutilang, kalkun,

57 burung onta. Omnivora jenis ikan contohnya ikan lele, mujair, tawas, dan kakap, manusia juga termasuk omnivora. Hewan omnivora tidak memiliki ciri-ciri khusus yang menunjang untuk jenis makanannya. Bentuk gigi omnivore merupakan gabungan dari bentuk gigi herbivora dan karnivora. Gigi geraham karnivora untuk melumat, gigi seri untuk memotong dan gigi taringnya untuk mengerat makanan (Andri dkk, : ). D. Model Make a Match. Pengertian Model Mills berpendapat bahwa model merupakan bentuk interprestasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa system (Suprijono, : ). Model pembelajaran menurut Suprijono ( : - ) merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional yang dijadikan pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas maupun tutorial. Menurut Arends (Suprijono, : ) model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan penggolongan kelas.

58 . Pengertian Model Make a Match Model Make a Match adalah model pembelajaran yang dimulai dengan peserta didik mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan, penerapan model ini dimulai dengan peserta didik disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin (Rusman, : ).. Langkah-langkah pembelajaran (Model Make a Match) Langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan model Make a Match menurut Asmani ( : ) diantaranya adalah: a. Guru menyiapkan kartu yang berisi beberapa konsep atau topik, yang cocok untuk sesi riview. Sebagai kartu berisi soal dan bagian lainnya berisi jawaban. b. Setiap peserta didik mendapatkan satu buah kartu yang berisi jawaban ataupun soal. c. Setiap peserta didik memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegangnya. d. Setiap peserta didik mencari pasangan yang cocok dengan dengan kartunya (kartu soal dan kartu jawaban).

59 e. Setiap peserta didik yang dapat mencocokkan kartu sebelum batas waktu akan diberi poin. f. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap peserta didik mendapatkan kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. g. Peserta didik diminta untuk mencatat hasil yang sudah didapat. h. Guru bersama peserta didik mencocokan hasil kesimpulan yang telah dibuat oleh peserta didik.. Kelebihan Model Make a Match Ada beberapa kelebihan dalam pembelajaran menggunakan model Make a Match menurut Suprijono ( : ) adalah: a. Melatih peserta didik untuk melakukan diskusi. b. Meningkatkan kreativitas peserta didik dan kecepatan peserta didik dalam berfikir. c. Meningkatkan kekompakan antar peserta didik. d. Menghindari kejenuhan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. e. Menjadikan peserta didik menjadi aktif. f. Peserta didik menjadi senang dalam pembelajaran karena menggunakan media yang dibuat oleh guru.

60 . Kelemahan Model Make a Match Setiap model pembelajran tentunya ada kelebihan dan kelemahan. Menurut Huda ( : ) dalam pembelajaran menggunakan model Make a Match ada beberapa kelemahannya, diantaranya adalah: a. Strategi harus dipersiapkan dengan baik, agar waktu tidak habis terbuang. b. Pada awal-awal penerapan metode, banyak peserta didik yang akan malu berpasangan dengan lawan jenisnya. c. Jika guru tidak mengarahkan peserta didik dengan baik, akan banyak peserta didik yang kurang memperhatikan dalam mencari pasangannya. d. Guru harus berhati-hati dalam memberikan hukuman bagi peserta didik yang tidak mendapat pasangan, agar peserta didik tidak malu. e. Menggunakan metode Make a Match terus menerus akan menimbulkan kebosanan. E. Kaitan Pembelajaran IPA menggunakan Model Make a Match pada Materi Klasifikasi Hewan Sesuai Jenis Makanan Model pembelajaran Make a Match mempunyai keunggulan diantaranya yaitu peserta didik menjadi tertarik, kreatif, dan senang dalam

61 mengikuti pembelajaran dan meningkatkan kreatifitas peserta didik. Sehingga apabila dikaitkan dengan materi klasifikasi hewan sesuai jenis makan maka peserta didik akan lebih tertarik dengan pembelajaran dan mudah dalam memahami materi serta meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Disinilah model Make a Match mampu memberi peran dalam pembelajaran IPA, karena memberikan pembelajaran yang sederhana dan menyenangkan namun juga melatih peserta didik dalam berkonsentrasi dan meningkatkan kekompakan antar peserta didik. Mata pelajaran IPA materi klasifikasi hewan sesuai jenis makanan merupakan materi pembelajaran yang kongkrit dan ada disekitar lingkungan peserta didik. Dengan memahami materi klasifikasi hewan sesuai jenis makan peserta didik dapat mengimpliaksikannya dilingkungan tempat tinggal. Sehingga dalam pembelajaran dibutuhkan model pembelajaran yang menarik agar menarik perhatian peserta didik dalam belajar dan peserta didik menjadi lebih mudah memahami materi. Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan akan mempermudah guru dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Salah satu model yang bisa digunakan dalam pembelajaran adalah dengan menggunakan model Make a Match.

62 BAB III PELAKSANAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Darussalam Sumowono Semarang. Sejarah dan Letak Geografis MI Darussalam Sumowono terletak dikelurahan Sumowono Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang, Tepatnya dilereng gunung Ungaran ditepi jalan raya antara Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal dengan Kecamatan Bandungan. Bangunan sekolah dibangun diatas tanah seluas dengan luas bangunan kurang lebih. Sekolah mulai dibangun pada tahun atas swadaya masyarakat dan mulai ditempati pada tahun. MI Darussalam Sumowono didirikan dengan surat pengesahan Perguruan Agama Perwakilan Departemen Agama Provinsi Jawa Tengah No. K/ /IV/ tanggal Januari dengan nama MI SUmowono sebagai perguruan swasta dengan nomor induk. Selanjutnya melalui piagam jenjang akreditasi diakui tanggal Juni, MI sumowono berubah menjadi nama MI Darussalam dibawah Yayasan Pendidikan Islam Darussalam (YPID) Sumowono pimpinan KH. Bachrudin sampai dengan sekarang.

63 . Visi MI Darussalam Sumowono. Visi dan Misi Menciptakan anak didik yang berilmu dan berakhlaqul karimah menurut syariat islam.. Indikator Visi Madrasah a. Memacu peserta didik menuju prestasi dengan indikator ) Pembelajaran PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efisien, dan menyenangkan) ) Kurikulum KTSP dan belajar tuntas ) Program Plus: Bahasa Inggris dan Tahfidzul Quran (Hafalan Alquran) ) Melaksanakan program pilihan (olahraga dan SBK). Berahklaqul Karimah ) Membiasakan menegur dengan ucapan salam ) Membiasakan berjabat tangan apabila sedang bertemu ) Penerapan ibadah wajib dan sunnah (solat dzuhur berjamaah di Masjid Darussalam dan solat Dhuha.. Misi MI Darussalam Sumowono a. Misi ) Mewujudkan dan menigkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ciri yang berseni khas islami.

64 ) Menumbuhkan pengahayatan dan pengamalan ajaran agama islam dan nilai-nilai budaya sebagai sumber kearifan dalam berfikir dan bertindak. b. Misi Diperoleh Melalui ) Melaksanakan pembelajaran PAKEM. ) Melaksanakan kurikulum KTSP dan belajar tuntas. ) Melaksanakan tes mata pelajaran realisasi belajar tuntas. ) Melaksanakan ekstrakulikuler pramuka, tahfidzul quran, computer, drumband, dna rebana. ) Pemanfaatan jam untuk hafalan asmaul husna. ) Melaksanakan program unggulan tahdziful quran. ) Melaksanakan rintisan program pilihan. - SBK : lukis hadrah (tari islam), puisi, Drum Band, rebana - Olahraga : Sepak bola ) Menyelenggarakan acara pentas seni pada acara-acaera khusus.. Deskripsi Program - Tahun Mendatang Berawal dari motto maka MI Darussalam dalam jangka waktu tertentu berkeinginan mewujudkan: a. Madrasah dipercaya, menjadi idola masyarakat karena prestasi yang diperoleh.

65 b. Unggul dalam segala bidang, mampu bersaing dengan sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta. c. Pribadi yang berakhlaqul karimah menurut Syariat islam, mutu yang dapat dibanggakan. d. Model pembelajaran, mudah dipahami berorientasi pada kurikulum yang berlaku.. Tenaga Pendidik dan Staf Tabel Nama Tenaga dan Staf MI Darussalam Sumowono No. Nama Jabatan. Dra. Ida Maulina Kepala sekolah. Ahmad Fauzan, S.Pd.I Guru kelas VI. Budiyo Basuki, S.Pd. I Guru kelas V. Ibnu Syafi il, S Ag Guru kelas IV. Zamroni, S.Pd.I Guru kelas III. Siti Aisah, S.Pd.I Guru kelas II. Sri Aminah, S.Pd.I Guru kelas I. Imam Taufik, S.Pd.I Guru Penjas. Khafidhoh, s.pd.i Guru Mapel. Muhammadin Kebersihan

66 . Keadaan Peserta Didik Tabel Keadaan Peserta Didik MI Darussalam Sumowono No. Kelas Peserta Didik Jumlah Laki-laki Perempuan. I. II. III. IV. V. VI Jumlah. Subyek Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian Subyek yang diteliti adalah peserta didik kelas IV MI Darussalam Sumowono yang berjumlah peserta didik yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.

67 Tabel Nama Peserta Didik Kelas IV MI Darussalam Sumowono No. Nama Peserta Didik Jenis Kelamin. Alfa Riya Nada Zuhroh P. Aan Pramudita L. Delvani P. Jasmine Nur Fadhilah P. Miftakhul Faizin L M Anas Fadli L. M As ad Wafa Bahtiar L. M Azzam Awaludin L. M Kholilur Rohman L. M Zaid Abdullah L. Nafis Alfa Nur P. Nayla Lutfia Rosidah P. Nia Sabila P. Nia Syari ah P. Raihanu Kamal El Hara L. Risma Nur Azizah P. Wahyu Ningsih p Karakteristik peserta didik sebagai subjek penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:. a. Kemampuan peserta didik rata-rata sedang. b. Peserta didik sebagian besar aktif didalam kelas c. Semua peserta didik barasal dari desa.

68 B. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus yang terdiri dari observasi yang dilaksanakan pada siklus pertama pada hari senin agustus.. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Dalam pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal Agustus. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Sebelum peneliti melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti menyiapkan RPP dan membuat media yang akan digunakan dalam pembelajaran. Dalam penelitian peneliti menggunakan model pembelajaran Make A Match. Adapun tahap perencanaanya meliputi: ) Merencanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model Make a Match pada mata pelajaran klasifikasi hewan sesuai jenis makanan pada kelas IV MI Darussalam Sumowono. ) Menentukan pelaksanaan siklus yang dilakukan pada hari senin Agustus.

69 ) Menyiapkan materi yang akan diajarkan. ) Membuat RPP dan media dalam kegiatan pembelajaran. ) Membuat instrumen penelitian yaitu: a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang perilaku peserta didik selama proses pembelajaran. b) Soal tes Digunakan pada proses refleksi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik dan hasil pembelajaran setelah selesai kegiatan pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan ) Pra Pembelajaran a) Guru mengkondisikan peserta didik untuk tenang dan memperhatikan pembelajaran yang akan berlangsung. b) Menyiapkan RPP. c) Menyiapkan lembar tes formatif. ) Kegiatan Awal a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada para peserta didik. b) Guru memeriksa kehadiran, kerapian tempat duduk, berpakaian, dan posisi tempat duduk. c) Guru menunjuk ketua kelas untuk memimpin do a.

70 d) Menyampaikan Indikator dan tujuan pembelajaran yang diharapkan. e) Guru memberikan soal pre tes untuk menguji pemahaman awal sebelum diberi materi pembelajaran. ) Kegiatan Inti Eksplorasi a) Guru bertanya kepada peserta didik tentang jenis makanan hewan. b) Peserta didik menyebutkan beberapa jenis makanan hewan. Elaborasi a) Guru memberikan materi tentang jenis makanan hewan. b) Guru bertanya kepada peserta didik apakah ada materi yang belum dipahami. c) Guru membagi peserta didik menjadi dua kelompok. d) Kelompok pertama terdiri dari kelompok pemegang kartu pertanyaan dan kelompok kedua pemegang kartu jawaban. e) Peserta didik diberi kartu Make A Match. f) Peserta didik diminta untuk mencari pasangannya yang sesuai dengan pertanyaan/jawabannya. g) Setelah mendapat pasangan yang sesuai dengan kartu peserta didik mencatat hasil yang didapat. h) Hasil ringkasan yang sudah didapat peserta didik kemudian dibahas bersama-sama dengan guru.

71 Konfirmasi a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui peserta didik. b) Guru memberikan soal post tes untuk menguji pemahaman peserta didik tentang materi yang telah disampaikan. c) Guru bersama peserta didik bersama-sama membahas kembali tentan jenis makanan hewan. ) Kegiatan Penutup a) Memberikan kesimpulan tentang jenis makanan hewan ada yang dari tumbuhan dan ada yang dari hewan. b) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdo a bersama-sama. c. Pengamatan atau Observasi Pada tahap ini dilakukan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, yaitu : ) Memperhatikan keaktifan dan tingkat partisipasi peserta didik saat proses pembelajaransedang berlangsung. ) Guru kolaborator menggunakan lembar pengamatan yang telah disiapkan untuk melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti untuk acuan perbaikan pada siklus berikutnya.

72 d. Refleksi Refleksi dilakukan peneliti berdasarkan dua hasil penelitian, yaitu hasil pengamatan situasi kelas/pembelajaran danperbandingan atau peningkatan nilai post test dibandingkan dengan nilai pre test.berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran padasiklus pertama ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaransebagai berikut : ) Peserta didik terkadang kesulitan dalam beradaptasi dan belajar bersama dengan kelompok lainnya karena sebelumnya peserta didik sudah belajar sesuai dengan kelompok yang sudah dibentuk didalam kelas. Meskipun demikian pembelajaran ini telah mulai menunjukkan perubahanatau peningkatan dalam beberapa hal yaitu : ) Peserta didik menjadi lebih senang saat pembelajaran sedang berlangsung. ) Peserta didik mulai beradaptasi dengan kelompok lainnya didalam kelas. ) Peserta didik menjadi lebih aktif bertanya dan menjawab pertanyaan guru. ) Peserta didik menjadi tahu kalau pembelajaran bisa diaplikasikan dengan bermain bersama teman-temannya.

73 Selanjutnya perbandingan nilai post test terhadap nilai pre test sudah mengalami peningkatan namun masih belum maksimal. Oleh karena itu penulis pada siklus ke II akan lebih memperhatikan dan memperbaiki dengan : ) Berupaya meningkatkan keaktifan peserta didik agar lebih maksimal dalam memahami pelajaran. ) Membantu menciptakan suasana yang nyaman dalam masingmasing kelompok. ) Meningkatkan prestasi belajar peserta didik yang belum memenuhi target KKM.. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan tindakan Siklus II dilaksanakan pada hari Jumat Agustus. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Sebelum peneliti melaksanakan penelitian pada Siklus II terlebih dahulu peneliti menyiapkan RPP dan membuat media yang akan digunakan dalam pembelajaran. Dalam penelitian peneliti menggunakan model pembelajaran Make a Match. Adapun tahap perencanaanya meliputi:

74 ) Merencanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model Make a Match pada mata pelajaran klasifikasi hewan sesuai jenis makanan pada kelas IV MI Darussalam Sumowono. ) Menentukan pelaksanaan siklus II yang dilakukan pada hari senin Agustus. ) Menyiapkan materi yang akan diajarkan. ) Membuat RPP dan media dalam kegiatan pembelajaran. ) Membuat instrumen penelitian yaitu: a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. b) Tes Formatif Digunakan pada proses refleksi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik dan hasil pembelajaran setelah selesai kegiatan pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan ) Pra Pembelajaran a) Guru mengkondisikan peserta didik untuk tenang dan memperhatikan pembelajaran yang akan berlangsung. b) Menyiapkan RPP. c) Menyiapkan lembar tes formatif.

75 ) Kegiatan Awal a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada para peserta didik. b) Guru memeriksa kehadiran, kerapian tempat duduk, berpakaian, dan posisi tempat duduk. c) Guru menunjuk ketua kelas untuk memimpin do a. d) Menyampaikan Indikator dan tujuan pembelajaran yang diharapkan. ) Kegiatan Inti Eksplorasi a) Guru bertanya kepada peserta didik tentang klasifikasi hewan sesuai jenis makanan. b) Peserta didik menyebutkan beberapa klasifikasi hewan sesuai jenis makanan. Elaborasi a) Guru memberikan materi tentang jenis makanan hewan. b) Guru bertanya kepada peserta didik apakah ada materi yang belum dipahami. c) Guru membagi peserta didik menjadi dua kelompok,. d) Kelompok pertama terdiri dari kelompok pemegang kartu pertanyaan dan kelompok kedua pemegang kartu jawaban. e) Peserta didik diberi kartu Make a Match. f) Peserta didik diminta untuk mencari pasangannya yang sesuai dengan pertanyaan/jawabannya.

76 g) Setelah mendapat pasangan yang sesuai dengan kartu peserta didik mencatat hasil yang didapat. h) Hasil ringkasan yang sudah didapat peserta didik kemudian dibahas bersama-sama dengan guru. Konfirmasi a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui peserta didik. b) Guru memberikan soal evaluasi untuk menguji pemahaman peserta didik tentang materi yang telah disampaikan. ) Kegiatan Penutup a) Memberikan kesimpulan tentang klasifikasi hewan sesuai jenis makanan b) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdo a bersama-sama. c. Observasi Dari pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan, pada siklus II, terjadi peningkatan prestasi belajar peserta didik yang sangat baik. Peserta didik juga paham bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match, sehingga perhatian dan semangat peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran mengalami peningkatan.

77 d. Refleksi Setelah mengumpulkan dan menganalisis data, didapati bahwa prestasi belajar pada siklus II sudah jauh lebih baik dari siklus I, karena hampir semua peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran secara aktif dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match.Selain itu hasil observasi dan hasil nilai yang didapat juga menunjukkan perubahan hasil yang sangat baik. Peserta didik juga terlihat lebih senang dan aktif selama proses pembelajaran berlangsung, maka peneliti tidak perlu melanjutkan ke siklus berikutnya.

78 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bagian hasil penelitian dan pembahasan akan membahas sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bahwa model Make a Match dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA materi kalsifikasi hewan sesuai jenis makanan pada peserta didik kelas IV MI Darusssalam Sumowono Semarang tahun pelajaran. A. Hasil Penelitian Metode yang digunakan pada pembelajaran IPA di Darussalam sebelum diterapkannya model Make a Match adalah metode ceramah yang sering digunakan, sehingga pemahaman peserta didik kurang dalam proses pembelajaran. Dari hasil pre tes diperoleh nilai murni peserta didik pada mata pelajaran IPA sebagai pembanding antara sebelum dan sesudah diterapkannya model Make a Match. Adapun nilai Ketuntasn Kriteria Minimum (KKM) kelas IV MI Darussalam Sumowono Semarang pada mata pelajaran IPA yaitu.. Siklus I a. Data hasil pengamatan Peneliti melakukan pre-testmata pelajaran IPA materi klasifikasi hewan sesuai jenis makanan untuk mengetahui tingkat

79 pemahaman peserta didik sebelum dilakukan tindakan menggunakan model Make a Match kemudian melakukan post-test setiap berakhirnya siklus. Adapun hasil pre-test dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel Nilai Pre Tes dan Post Tes Siklus I No Nama Peserta Didik KKM Nilai Ket Nilai Ket pre tes Post tes. Alfa Riya Nada Zuhroh, TT T. Aan Pramudita T T. Delvani, TT TT. Jasmine Nur Fadhilah TT T. Miftakhul Faizin T, T M Anas Fadli, T T. M As ad Wafa Bahtiar T T. M Azzam Awaludin T, T. M Kholilur Rohman TT T. M Zaid Abdullah T, T. Nafis Alfa Nur, TT TT. Nayla Lutfia Rosidah TT, TT. Nia Sabila TT, T. Nia Syari ah TT T. Raihanu Kamal El Hara TT TT. Risma Nur Azizah T T Wahyu Ningsih, TT TT Jumlah,, Rata-rata Ket: T TT : tuntas : tidak tuntas

80 ) Nilai rata-rata pre test Siklus I X= X= X= ) Nilai persentaseyang tuntaspre test Siklus I P = P= P= % ) Nilai rata-rata post test Siklus I X= X= X= ) Nilai persentase yang tuntas post test Siklus I P = P = P =

81 Dari data nilai Siklus I di atas dapat disimpulkan bahwa pada nilai post test peserta didik telah meningkat jika dibandingkan saat pre test. Peserta didik yang tuntas pada saat pre test sebanyak peserta didik atau %, sedangkan peserta didik yang tuntas pada saat post test sebanyak peserta didik atau %, meningkat peserta didik atau %, jika dibandingkan saat pre test. Nilai rata-rata pada post test adalah naik dari nilai rata-rata kelas saat pre test yang hanya. b. Lembar Pengamatan Peserta Didik Siklus I Hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru kelas IV yaitu Bapak Ibnu Syafi il Alam, S Ag selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model Make a Match pada siklus I dapat diketahui melalui tabel berikut: Tabel Hasil Pengamatan Peserta Didik Siklus I No Nama Peserta Didik Score Total Nilai Predikat A B C D score. Alfa Riya Nada Zuhroh B. Aan Pramudita B. Delvani C. Jasmine Nur Fadhilah B. Miftakhul Faizin B M Anas Fadli B Bersambung

82 Sambungan. M As ad Wafa Bahtiar B. M Azzam Awaludin B. M Kholilur Rohman B. M Zaid Abdullah A. Nafis Alfa Nur B. Nayla Lutfia Rosidah C. Nia Sabila B. Nia Syari ah C. Raihanu Kamal El B Hara. Risma Nur Azizah A. Wahyu Ningsih C Ket: A = Kerjasama B = Sikap sosial C = Ketepatan D = Keaktifan Nilai ( A Skore = Sangat Baik ) Nilai ( B Skore = Baik ) Nilai ( C Skore = Cukup ) Berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa dari nilai hasil pengamatan aktivitas belajar peserta didik Siklus I dapat disimpulkan peserta didik yang mendapat predikat A sebanyak peserta

83 didik, mendapat predikat B sebanyak peserta didik dan predikat C sebanyak peserta didik dari keseluruhan peserta didik yang berjumlah peserta didik yang ada di kelas IV MI Darussalam Sumowono Semarang. Adapun untuk menentukan nilai peneliti menggunakan rumus : Nilai = ( ) ( ) c. Refleksi Tahap akhir dari siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan beberapa keberhasilan yang dicapai, diantaranya: ) Sebagian besar peserta didik mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru. ) Sebagian peserta didik telah aktif mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung. ) Sebagian peserta didik sudah dapat menjawab soal-soal yang diberikan peneliti. Meskipun sudah ada beberapa keberhasilan dalam pembelajaran, namun masih ada banyak kekurangan dalam pembelajaran tersebut, diantaranya: ) Dalam pembelajaran masih ada beberapa peserta didik yang kurang aktif dan mengabaikan materi pelajaran karena peserta didik mengalami kesulitan dalam pembelajaran sehingga

84 mengakibatkan sebagian peserta didik kurang memahami soal dalam menjawab pertanyaan. ) Penggunaan waktu kurang efektif. ) Keberanian peserta didik untuk bertanya dan menjawab pertanyaan masih kurang. Untuk mengatasi kekurangan pada siklus I peneliti melakukan perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak terjadi kekurangan yang sama. ) Guru lebih trampil dalam mengelola kondisi peserta didik pada saat pembelajaran. ) Guru menentukan konsep-konsep yang lebih relevan. ) Guru lebih berusaha dalam menjelaskan materi agar mudah dipahami oleh peserta didik. ) Guru mengelola waktu secara baik sehingga waktu lebih efektif dan efisien. ) Memotivasi peserta didik agar lebih aktif di dalam kelas. ) Membangun suasana belajar yang lebih menyenangkan namun materi juga tersampaikan.

85 . Siklus II a. Data Hasil Pengamatan Pada tahap siklus II peneliti lebih menekankan pada penerapan model Make a Match. Peneliti juga berusaha mengatasi kekurangan yang ada pada siklus I, yaitu dengan memberikan materi secara lebih jelas dan membuat penerapan model Make a Match menjadi lebih menyenangkan dan peserta didik mudah dalam memahami pembelajaran. Tabel Hasil Nilai Tes Formatif Siklus II No. Nama Peserta Didik KKM Nilai Keterangan. Alfa Riya Nada Zuhroh T. Aan Pramudita T. Delvani T. Jasmine Nur Fadhilah T. Miftakhul Faizin T M Anas Fadli T. M As ad Wafa Bahtiar T. M Azzam Awaludin, T. M Kholilur Rohman, T. M Zaid Abdullah T. Nafis Alfa Nur T. Nayla Lutfia Rosidah T. Nia Sabila T. Nia Syari ah T. Raihanu Kamal El Hara TT. Risma Nur Azizah T. Wahyu Ningsih TT Jumlah Rata-rata

86 Ket: T : tuntas TT : tidak tuntas ) Nilai rata-rata tes formatif Siklus II X = X = X = ) Nilai persentase peserta didik yang tuntas Siklus II P = P = P = Dari data nilai siklus II di atas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kelas tes formtif peserta didik yaitu yang tuntas sesuai dengan KKM yaitu, sedangkan peserta didik peserta didik dengan persentase ketuntasan yaitu. b. Lembar Pengamatan Peserta didik Siklus II Hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru kelas IV yaitu Bapak Ibnu Syafi il Alam, S Ag selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus II dapat diketahui melalui tabel berikut:

87 Tabel Hasil Pengamatan Peserta Didik Siklus II No. Nama Peserta Didik Score Total A B C D score Nilai Predikat. Alfa Riya Nada Zuhroh B. Aan Pramudita A. Delvani B. Jasmine Nur Fadhilah B. Miftakhul Faizin B M Anas Fadli B. M As ad Wafa Bahtiar A. M Azzam Awaludin A. M Kholilur Rohman B. M Zaid Abdullah A. Nafis Alfa Nur B. Nayla Lutfia Rosidah B. Nia Sabila B. Nia Syari ah A. Raihanu Kamal El Hara B. Risma Nur Azizah B. Wahyu Ningsih B Ket: A = Kerjasama B = Sikap sosial C = Ketepatan D = Keaktifan Nilai ( A Skore = Sangat Baik ) Nilai ( B Skore = Baik )

88 Nilai ( C Skore = Cukup ) Berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa dari nilai hasil pengamatan aktivitas belajar peserta didik Siklus II dapat disimpulkan peserta didik yang mendapat predikat A sebanyak peserta didik, mendapat predikat B sebanyak peserta didik dari keseluruhan peserta didik yang berjumlah peserta didik yang ada di kelas IV MI Darussalam Sumowono Semarang. Adapun untuk menentukan nilai peneliti menggunakan rumus : Nilai = ( ) ( ) c. Refleksi Pada siklus II peserta didik yang mencapai ketuntasan KKM sedangkan pada siklus I yang mencapai ketuntasan KKM hanya anak, peserta didik.nilai rata-rata pada siklus I sedangkan pada siklus II.Sudah ada peningkatan dari siklus I ke siklus II.Hal ini membuktikan PTK telah berhasil dan hasilnya baik.maka pada siklus II ini telah cukup untuk memperlihatkan adanya peningkatan prestasi belajar, sehingga peneliti tidak perlu melanjutkan ke siklus berikutnya. B. Pembahasan Hasil Penelitian Penilaian tindakan kelas yang dilakukan dalam siklus, dari data yang diperoleh menunjukkan terjadinya peningkatan nilai yang cukup baik. Selain itu antusias peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran juga sangat

89 tinggi. Sehingga jika dipadukan dengan pembelajaran menggunakan model Make a Match dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas IV MI Darussalam Sumowono. Hal ini dapat dilihat dari nilai yang didapat di siklus I dan II.. Gabungan nilai siklus I dan II Tabel Nilai siklus I dan II No Nama Peserta Didik KKM Siklus I Siklus pre tes Post tes II. Alfa Riya Nada Zuhroh,. Aan Pramudita. Delvani,. Jasmine Nur Fadhilah. Miftakhul Faizin, M Anas Fadli,. M As ad Wafa Bahtiar. M Azzam Awaludin,,. M Kholilur Rohman,. M Zaid Abdullah,. Nafis Alfa Nur,. Nayla Lutfia Rosidah,. Nia Sabila,. Nia Syari ah. Raihanu Kamal El Hara. Risma Nur Azizah. Wahyu Ningsih, Jumlah,, Rata-rata

90 Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata siklus I pre tes, nilai rata-rata post tes. Sudah ada peningkatan antara nilai rata-rata pre tes dan post tes. Sedangkan nilai rata-rata pada siklus II yaitu.sudah ada peningkatan nilai dari siklus I ke siklus II. Diagram Peningkatan Nilai Siklus I dan II peningkatan nilai siklus I dan II siklus II post tes siklus I pre tes siklus I pre tes siklus I post tes siklus I siklus II. Gabungan data jumlah peserta didik yang tuntas belajar Dari hasil pembelajaran dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan. Tabel Data Jumlah Peserta Didik yang Tuntas Belajar Per Siklus Pre tes siklus I Post tes siklus I Siklus II Jumlah peserta didik peserta didik peserta didik Persentase

91 Berdasarkan tabel diatas diperoleh data bahwa sudah ada peningkatan peserta didik yang tuntas belajar, yaitu pada pre test siklus I peserta didik yang tuntas belajar hanya atau, pada post tes siklus II peserta didik yang tuntas sebanyak atau. Sedangkan pada siklus II peserta didik yang tuntas belajar sebanyak atau.. Gabungan nilai pengamatan guru siklus I dan II Hasil pengamatan guru dari siklus I dan siklus II dapat dilihat di tabel berikut ini. Tabel Gabungan Nilai Pengamatan Guru Siklus I dan II No. Aspek Penilaian Siklus I Siklus II. A. B. C -. D - - Jumlah Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa ada peningkatan pada aktifitas pemeblajaran yang dilakuka oleh guru dari siklus I ke siklus II.Pada siklus I guru mendapatkan nilai sedangkan pada siklus II guru mendapatkan nilai, sudah ada peningkatan nilai sebesar dari siklus I ke siklus II.

92 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan model Make a Match pada mata pelajaran IPA materi klasifikasi hewan sesuai jenis makanan, dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Siklus I nilai post test peserta didik telah meningkat jika dibandingkan saat pre test. Peserta didik yang tuntas pada saat pre test sebanyak peserta didik atau %, sedangkan peserta didik yang tuntas pada saat post test sebanyak peserta didik atau %, meningkat peserta didik atau %. Nilai rata-rata pada post test adalah naik dari nilai rata-rata kelas saat pre test yang hanya. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata kelas tes formtif peserta didik yaitu. Peserta didik yang tuntas sesuai dengan KKM yaitu peserta didik dengan persentase ketuntasan yaitu. Sehingga sudah ada peningkatan prestasi belajar peserta didik dari siklus I ke siklus II dengan prosentasi ketuntasan belajar disiklus II mencapai sehingga pembelajaran dinyatakan berhasil.

93 B. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan saran sebagai berikut:. Bagi Guru Guru sebagai tenaga pengajar dan pendidik bagi peserta didik, sangatlah mempengaruhi kemajuan peserta didik yang dibawanya. Oleh sebab itu, sebagai guru hendaknya memiliki sikap aktif dan kreatif dalam segala hal untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.. Bagi Sekolah Sekolah merupakan tempat dimana peserta didik menuntut dan mencari ilmu serta menjadi rumah kedua bagi mereka.setiap sekolah menginginkan agar peserta didik ayng dididik menjadi seseoarang yang berguna bagi nusa dan bangsa.maka dalam mencapai keinginan tersebut, maka sekolah hendaknya memberi fasilitas yang mendukung peserta diidk dalam pembelajarannya, misalnya memberikan fasilitas yang memadai, seperti menyediakan media, alat peraga, dan sumber belajar yang cukup untuk peserta didiknya.

94 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu.. Psikologi Belajar. Jakarta: Asdi Mahasatya. Arikunto, Suharsimi, dkk.. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi aksara. Arifin, Zainal.. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Asmani, Jamal Ma mur Beetlestone, Florence.. Tips Aplikasi Pakem. Jogjakarta: Diva press.. Creative learning. Bandung: Nusa media. Daryanto.. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.Yogyakarta: Gava Media. Departemen Agama RI. Nasional.. StandarKompetensi. Jakarta: Departemen Pendidikan. PendidikanIPAMadrasah Ibtidaiyah.jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Departemen Pendidikan Nasional.. Silabus Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas. Devi, poppy k dan Sri Anggraeni.. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas. Bandung: Depdiknas. Hamdani.. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka setia. Huda, Miftahul.. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Prawira, Purwa atmaja.. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru.Yogyakarta: Ar-ruzz media. Rusman.. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja gafindo persada. Sam s, Rosma Hartiny. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:Teras.

95 Sukardi.. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasional. Jakarta: Bumi aksara.. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara. Sukamdinata, Nana Syaodih. Remaja Rosdakarya.. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.Bandung: Susanto, Ahmad. Kencana.. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Tim pengembang ilmu pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia.. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Wahyono, Budi dan Setya Nurachmadani.. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas. Jakarta: Depdiknas. Wibawa, Basuki.. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas. Yonny, Acep.. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta: Yogyakarta: Familia (Grup Relasi Inti Media).

96 Lampiran Nama Peserta Didik MI Darussalam Sumowono Semarang No. Nama Peserta Didik Jenis Kelamin. Alfa Riya Nada Zuhroh P. Aan Pramudita L. Delvani P. Jasmine Nur Fadhilah P. Miftakhul Faizin L M Anas Fadli L. M As ad Wafa Bahtiar L. M Azzam Awaludin L. M Kholilur Rohman L. M Zaid Abdullah L. Nafis Alfa Nur P. Nayla Lutfia Rosidah P. Nia Sabila P. Nia Syari ah P. Raihanu Kamal El Hara L. Risma Nur Azizah P. Wahyu Ningsih p

97 Lampiran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I Sekolah : MI Darussalam Sumowono Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Kelas/Semester : IV/ Materi Pokok : Klasifikasi Hewan Sesuai Jenis Makanan Waktu : x menit Pertemuan ke : (satu) A. Standar Kompetensi. Menggolongkan hewan, berdasarkan jenis makanannya B. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi jenis makanan hewan menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanan C. Indikator Mengidentifikasi jenis makanan hewan Menyebutkan jenis makanan hewan Menggolongkan hewan-hewan yang termasuk pemakan tumbuhan (herbivora), pemakan daging (karnivora) dan pemakan segala (omnivora) D. Tujuan pembelajaran Peserta didik dapat mengetahui jenis makanan hewan Peserta didik dapat mengidentifikasi jenis makanan hewan Peserta didik mampu membedakan hewan-hewan yang termasuk pemakan tumbuhan (herbivora), pemakan daging (karnivora) dan pemakan segala (omnivora)

98 Peserta didik mampu menggolongkan hewan-hewan yang termasuk pemakan tumbuhan (herbivora), pemakan daging (karnivora) dan pemakan segala (omnivora) E. Metode. Diskusi. Ceramah. Permainan. Tanya jawab F. Materi Jenis Makanan Hewan Sumber makanan hewan dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu sumber makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Makanan yang bersumber dari tumbuhan berupa daun, batang, buah, biji-bijian dan akar (umbi-umbian). Sedangkan makanan yang bersumber dari hewan berupa daging, ikan, tulang, dan serangga.. Makanan hewan yang bersumber dari tumbuhan a. Daun Bagian tumbuhan yang umum dijadikan makanan bagi tumbuhan adalah daun. Hewan yang makanan utamanya daun misalnya ulat, selain ulat hewan lain misalnya kambing, jerapah, zebra dan kelinci. b. Batang Batang tumbuhan yang sering untuk makanan hewan terutama sapi adalah batang padi dan jagung. Batang lain yang biasa di makan batangnya adalah bambu. Panda sangat menyukai batang bambu muda. c. Buah Hewan yang memakan buah misalnya monyet.

99 d. Umbi Umbi-umbian seperti wortel menjadi salah satu makanan hewan kelinci. e. Biji Biji merupakan bagian tumbuhan yang paling disukai oleh berbakai jenis hewan, terutama jenis burung.biji padi dan jagung merupakan makanan utama bagi burung pipit. Gambar Tumbuhan merupakan sumber makanan utama bagi hewan (Wahyono, : ).. Makanan hewan yang bersumber dari hewan Beberapa hewan merupakan sumber makanan bagi hewan lain. Hewan yang lebih kecil biasanya menjadi mangsa bagi hewan yang lebih besar.misalnya nyamuk menjadi makanan bagi cecak.tikus menjadi makanan bagi kucing. Hewan yang bertubuh besar juga bisa menjadi makanan bagi hewan lain. Misalnya kelinci menjadi makanan burung elang, bahkan hewan besar seperti jerapah, kijang dan kerbau yang hidupnya dihutan bisa menjadi mangsa bagi harimau dan singa. G. Media, Alat dan Sumber Belajar. Media dan Alat a. Media ) Kartu Make A Match b. Alat ) Spidol ) Papan tulis. Sumber Belajar

100 a. Wahyono, Budi dan Setya Nurachmadani.. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas. Jakarta: Depdiknas. Halaman (BSE). b. Devi, poppy k dan Sri Anggraeni.. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas. Bandung: Depdiknas. Halaman (BSE). H. Rincian Kegiatan Pembelajaran Peserta didik. Pendahuluan ( menit) Apersepsi dan Motivasi : a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada para peserta didik b. Guru memeriksa kehadiran, kerapian tempat duduk, berpakaian, dan posisi tempat duduk c. Guru menunjuk ketua kelas untuk memimpin do a d. Menyampaikan Indikator dan tujuan pembelajaran yang diharapkan e. Guru memberikan soal pre tes untuk menguji pemahaman awal sebelum diberi materi pembelajaran. Kegiatan Inti ( menit) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: a. Guru bertanya kepada peserta didik tentang jenis makanan hewan b. Peserta didik menyebutkan beberapa jenis makanan hewan Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: a. Guru memberikan materi tentang jenis makanan hewan b. Guru bertanya kepada peserta didik apakah ada materi yang belum dipahami

101 c. Guru membagi peserta didik menjadi dua kelompok d. Peserta didik diberi kartu Make a Match e. Peserta didik diminta untuk mencari pasangannya yang sesuai dengan pertanyaan/jawabannya. f. Peserta didik diminta untuk mencatat hasil yang sudah didapat. g. Hasil ringkasan yang sudah didapat peserta didik kemudian dibahas bersama-sama dengan guru. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui peserta didik b. Guru memberikan soal post tes untuk menguji pemahaman peserta didik tentang materi yang telah disampaikan c. Guru bersama peserta didik bersama-sama membahas kembali tentang klaisfikasi hewan jenis makanan. KegiatanPenutup ( menit) Dalam kegiatan penutup, guru: a. Memberikan kesimpulan tentang jenis makanan hewan ada yang dari tumbuhan dan ada yang dari hewan b. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdo a bersama-sama. I. Penilaian Hasil Pembelajaran. Jenis penilaian Tes tertulis. Istrumen penilaian Tes tertulis

102 Tes Formatif A. Silanglah (X) huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat!. Berikut ini hewan yang sumber makanannya berasal dari tumbuhan adalah a. Kambing, kelinci, harimau b. Kelinci, kuda, jerapah c. Kuda, ular, harimau d. Serangga, ular, kuda. Burung merupakan jenis hewan yang memakan tumbuhan bagian a. Daun b. Batang c. Umbi d. Biji. Berikut ini hewan yang sumber makanannya berasal dari hewan adalah a. Kuda, tikus, kelinci b. Tikus, harimau, sapi c. Harimau, ular, buaya d. Buaya, sapi, harimau. Kelompok hewan pemakan tumbuhan disebut.. a. Herbivora b. Karnivora c. Omnivora d. Insektivora. Hewan besar yang sering memakan hewan yang besar juga adalah.. a. Harimau, jerapah, beruang b. Sapi, singa, ular c. Singa, harimau, gajah

103 d. Harimau, singa, hiu.. Karnivora termasuk kelompok hewan pemakan a. Daging b. Tumbuhan c. Serangga d. Tumbuhan dan hewan. Dimakan Dimakan A B C Perhatikan gambar diatas: Urutan hewan yang sesuai untuk menggantikan A,B dan C berturut-turut adalah a. Padi, tikus, ular b. Tikus, Ular, elang c. Rumput, harimau, rusa d. Rumput, sapi, kerbau. Hewan dibawah ini yang memakan hewan lain adalah.. a. Kelinci b. Burung merpati c. Ikan hiu d. Kerbau. Kelompok hewan pemakan tumbuhan dan hewan adalah.. a. Karnivora b. Herbivora c. Insektivora d. Omnivora. Makanan utama hewan panda adalah a. Bambu c. buah-buahan b. Biji-bijian d. daging

104 B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!. Sebutkan hewan-hewan yang sumber makanannya berasal dari tumbuhan. Sebutkan hewan-hewan yang sumber makanannya berasal dari hewan dan tumbuhan. Sebutkan bagian tumbuhan yang bisa digunakan untuk makanan hewan. Sebutkan hewan ternak yang memakan dedaunan dan hewan ternak yang memakan biji-bijian yang ada disekitar rumahmu. Apa manfaat mengetahuan jenis makanan hewan menurutmu? Kunci jawaban: Pilihan ganda. B. D. C. A. D. A. B. C. D. A Essay. Sapi, kambing, burung, jerapah, monyet. Ayam, ikan lele, burung elang, tikus. Daun, batang, buah, umbi, biji. Dedaunan: kambing, sapi, kelinci, marmut. Biji-bijian: burung, itik, ayam.. Untuk mengetahui apasaja makanan yang bisa dimakan oleh hewan

105

106 Lampiran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS II Sekolah : MI Darussalam Sumowono Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Kelas/Semester : IV/ Materi Pokok : Klasifikasi Hewan Sesuai Jenis Makanan Waktu : x menit Pertemuan ke : (dua) A. Standar Kompetensi. Menggolongkan hewan, berdasarkan jenis makanannya B. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi jenis makanan hewan menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanan C. Indikator Mengidentifikasi jenis makanan hewan Menyebutkan jenis makanan hewan Menggolongkan hewan-hewan yang termasuk pemakan tumbuhan (herbivora), pemakan daging (karnivora) dan pemakan segala (omnivora) D. Tujuan pembelajaran Peserta didik dapat mengetahui jenis makanan hewan Peserta didik dapat mengidentifikasi jenis makanan hewan Peserta didik mampu membedakan hewan-hewan yang termasuk pemakan tumbuhan (herbivora), pemakan daging (karnivora) dan pemakan segala (omnivora)

107 Peserta didik mampu mengklasifikasikan hewan-hewan yang termasuk pemakan tumbuhan (herbivora), pemakan daging (karnivora) dan pemakan segala (omnivora) E. Metode. Diskusi. Ceramah. Permainan. Tanya jawab F. Materi Klasifikasi Hewan sesuai Jenis Makanan Hewan berdasarkan jenis makanannya dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu hewan pemakan tumbuhan, hewan pemakan daging, dan hewan pemakan segalanya (tumbuhan dan daging).. Hewan pemakan tumbuhan (herbivora) Hewan herbivora adalah hewan yang makanannya berupa tumbuhan (rumput, daun-daunan, biji-bijian, dan buahbuahan).contoh hewan yang tergolong herbivora, misalnya sapi, kerbau, kambing, kuda rusa, dan domba, selain hewan-hewan tersebut ada pula jenis burung yang tergolong herbivora, misalnya merpati, tekukur, dan burung gereja.burung beo dan jalak pemankan buahbuahan. Herbivora mempunyai gigi geraham dan gigi seri.gigi geraham untuk mengunyah makanan, sedangkan gigi seri dan taring untuk memotong makanan.. Hewan pemakan daging (karnivora) Hewan karnivora adalah hewan yang makanannya berupa daging dan hewan lain. Misalnya anjing dan kucing.anjing memakan daging dan tulang.kucing memangsa tikus, ikan, dan daging

108 ayam.harimau dan serigala memangsa hewan lainnya yang hidup dihutan belantara. Ciri-ciri hewan karnivora adalah: ) Memiliki kuku yang panjang dan runcing. ) Memiliki indra penglihatan, penciuman, dan pendengaran yang baik. ) Memiliki racun (bisa) dan gigi taring yang kuat seperti ular Hewan karnivora berkaki empat memiliki geraham khusus yang digunakan untuk mengunyah daging, mengerat serta menghancurkan makanan.gigi serinya kecil-kecil dan tajam fungsinya untuk menggigit dan memotong makanan.gigi taringnya panjang, besar dan runcing fungsinya untuk mengoyak mangsanya. Hewan karnovora sejenis burung yang memiliki kuku yang kuat dan tajam.bentuk paruhnya disesuiakan dengan kegunaannya, yaitu agar mudah mencabik-cabik mangsanya.mangsanya terdapat diudara, air dan darat.contohnya burug elang, rajawali, alap-alap dan burung hantu. Hewan karnivora ada yang suka makan daging busuk dan ada juga yang tidak makan daging segar. Hewan ini disebut hewan pemakan bangkai (detritivora).contohnya buaya dan burung nasar atau burung kondor.ada juga hewan pemakan serangga, misalnya trenggiling, cecak, tokek, burung kiwi dan pelatuk.hewan ini disebut hewan insektivora.. Hewan pemakan daging dan tumbuhan (omnivora) Hewan pemakan daging dan tumbuhan disebut omnivora, contohnya beruang, ayam, tikus, kera, burung kutilang, kalkun, burung onta..omnivora jenis ikan contohnya ikan lele, mujair, tawas, dan kakap, manusia juga termasuk omnivora.

109 Hewan omnivora tidak memiliki ciri-ciri khusus yang menunjang untuk jenis makanannya.bentuk gigi omnivore merupakan gabungan dari bentuk gigi herbivora dan karnivora.gigi geraham karnivora untuk melumat, gigi seri untuk memotong dan gigi taringnya untuk mengerat makanan. G. Media, Alat dan Sumber Belajar. Media dan Alat a. Media ) Kartu Make A Match b. Alat ) Spidol ) Papan tulis. Sumber Belajar a. Wahyono, Budi dan Setya Nurachmadani.. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas. Jakarta: Depdiknas. Halaman (BSE) b. Devi, poppy k dan Sri Anggraeni.. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas. Bandung: Depdiknas. Halaman - (BSE). H. Rincian Kegiatan Pembelajaran Peserta didik. Pendahuluan ( menit) Apersepsi dan Motivasi : a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada para peserta didik. b. Guru memeriksa kehadiran, kerapian tempat duduk, berpakaian, dan posisi tempat duduk. c. Guru menunjuk ketua kelas untuk memimpin do a. d. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

110 . Kegiatan Inti ( menit) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: a. Guru bertanya kepada peserta didik tentang klasifikasi hewan sesuai makanan. b. Peserta didik menyebutkan beberapa jenis makanan hewan. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: a) Guru memberikan materi tentang jenis makanan hewan. b) Guru bertanya kepada peserta didik apakah ada materi yang belum dipahami. c) Guru membagi peserta didik menjadi dua kelompok. d) Kelompok satu untuk pemegang kartu pertanyaan dan kelompok satu pemegang kartu jawaban. e) Peserta didik diberi kartu Make a Match. f) Peserta didik diminta untuk mencari pasangannya yang sesuai dengan pertanyaan/jawabannya. g) Setelah mendapat pasangan yang sesuai dengan kartu peserta didik mencatat hasil yang didapat. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui peserta didik. b) Guru memberikan soal post tes untuk menguji pemahaman peserta didik tentang materi yang telah disampaikan. c) Guru bersama peserta didik bersama-sama membahas kembali tentang jenis makanan hewan.

111 . KegiatanPenutup ( menit) Dalam kegiatan penutup, guru: a. Memberikan kesimpulan bahwa klasifikasi hewan sesuai jenis makanan dibagi menjadi tiga (karnivora, herbivora, omnivora) b. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdo a bersama-sama. I. Penilaian Hasil Pembelajaran. Jenis penilaian Tes tertulis. Istrumen penilaian Tes tertulis Tes Formatif A. Silanglah (X) huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat!. Kelompok hewan pemakan tumbuhan disebut a. Herbivora b. Karnivora c. Omnivora d. Insektivora. Karnivora adalah kelompok hewan pemakan a. Tumbuhan b. Hewan dan tumbuh-tumbuhan c. Hewan d. Biji-bijian. Tikus dan beruang termasuk kelompok hewan pemakan a. Daging

112 b. Serangga c. Tumbuhan d. Hewan dan tumbuhan. Berdasarkan jenis makanannya manusia termasuk ke dalam kelompok... a. Omnivore b. Penggurai c. Karnivora d. Herbivora. Cicak termasuk hewan pemakan a. Tikus b. Serangga c. Daun d. Biji. Hewan omnivora yang memakan biji-bijian adalah a. Ayam b. Serangga c. Panda d. Serigala. Berikut ini yang merupakan ciri-ciri hewan karnivora adalah a. Memiliki gigi seri dan paruh lancip b. Memiliki kuku yang runcing dan paruh lancip c. Memiliki gigi taring yang runcing dan kuku yang runcing d. Memiliki paruh lancip dan gigi taring. Insektivora termasuk hewan pemakan a. Hewan b. Tumbuhan c. Hewan dan tumbuhan

113 d. Serangga. Gigi taring pada hewan karnivora dan omnivora berfungsi untuk a. Mengerat dan menghancurkan makanan b. Mengoyak mangsanya c. Memotong makanan d. Menggigit mangsanya. Gambar disamping termasuk hewan a. Karnivora b. Omnivora c. Herbivora d. Insektivora B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!. Jelaskan pengertian hewan herbivora, karnivora dan omnivora!. Sebutkan contoh hewan herbivora!. Sebutkan contoh hewan karnivora!. Sebutkan contoh hewan omnivora!. Bagaimanakah susunan gigi hewan pemakan daging? sebutkan kegunaannya!

114 Kunci jawaban: Pilihan ganda. A. C. D. A. B. A. C. D. B. C Essay. Herbivora: hewan pemakan tumbuhan, karnivora: hewan pemakan hewan/daging, omnivora: hewan pemakan tumbuhan dan daging/segalanya.. Kambing, kuda, jerapah, sapi, kelinci.. Harimau, singa, burung elang, anjing, kucing.. Ayam, tikus, ikan lele, beruang.. Susunan gigi hewan pemakan daging terdiri dari gigi taring panjang dan runcing yang berguna untuk memotong makanan dan mengoyak mangsanya Skor Penilaian: Nilai : pilihan ganda benar x = Nilai = pilihan ganda + essay =

115

116 Lampiran Tes Formatif Siklus I A. Silanglah (X) huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat!. Berikut ini hewan yang sumber makanannya berasal dari tumbuhan adalah a. Kambing, kelinci, harimau b. Kelinci, kuda, jerapah c. Kuda, ular, harimau d. Serangga, ular, kuda. Burung merupakan jenis hewan yang memakan tumbuhan bagian a. Daun b. Batang c. Umbi d. Biji. Berikut ini hewan yang sumber makanannya berasal dari hewan adalah a. Kuda, tikus, kelinci b. Tikus, harimau, sapi c. Harimau, ular, buaya d. Buaya, sapi, harimau. Kelompok hewan pemakan tumbuhan disebut.. a. Herbivora b. Karnivora c. Omnivora d. Insektivora. Hewan besar yang sering memakan hewan yang besar juga adalah.. a. Harimau, jerapah, beruang b. Sapi, singa, ular

117 c. Singa, harimau, gajah d. Harimau, singa, hiu.. Karnivora termasuk kelompok hewan pemakan a. Daging b. Tumbuhan c. Serangga d. Tumbuhan dan hewan. Dimakan Dimakan A B C Perhatikan gambar diatas: Urutan hewan yang sesuai untuk menggantikan A,B dan C berturut-turut adalah a. Padi, tikus, ular b. Tikus, Ular, elang c. Rumput, harimau, rusa d. Rumput, sapi, kerbau. Hewan dibawah ini yang memakan hewan lain adalah.. a. Kelinci b. Burung merpati c. Ikan hiu d. Kerbau. Kelompok hewan pemakan tumbuhan dan hewan adalah.. a. Karnivora b. Herbivora c. Insektivora d. Omnivora

118 . Makanan utama hewan panda adalah a. Bambu c. buah-buahan b. Biji-bijian d. daging B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!. Sebutkan hewan-hewan yang sumber makanannya berasal dari tumbuhan. Sebutkan hewan-hewan yang sumber makanannya berasal dari hewan dan tumbuhan. Sebutkan bagian tumbuhan yang bisa digunakan untuk makanan hewan. Sebutkan hewan ternak yang memakan dedaunan dan hewan ternak yang memakan biji-bijian yang ada disekitar rumahmu. Apa manfaat mengetahuan jenis makanan hewan menurutmu?

119 Lampiran Tes Formatif Siklus II A. Silanglah (X) huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat!. Kelompok hewan pemakan tumbuhan disebut a. Herbivora b. Karnivora c. Omnivora d. Insektivora. Karnivora adalah kelompok hewan pemakan a. Tumbuhan b. Hewan dan tumbuh-tumbuhan c. Hewan d. Biji-bijian. Tikus dan beruang termasuk kelompok hewan pemakan a. Daging b. Serangga c. Tumbuhan d. Hewan dan tumbuhan. Berdasarkan jenis makanannya manusia termasuk ke dalam kelompok... a. Omnivora b. Penggurai c. Karnivora d. Herbivora. Cicak termasuk hewan pemakan a. Tikus b. Serangga

120 c. Daun d. Biji. Hewan omnivora yang memakan biji-bijian adalah a. Ayam b. Serangga c. Panda d. Serigala. Berikut ini yang merupakan ciri-ciri hewan karnivora adalah a. Memiliki gigi seri dan paruh lancip b. Memiliki kuku yang runcing dan paruh lancip c. Memiliki gigi taring yang runcing dan kuku yang runcing d. Memiliki paruh lancip dan gigi taring. Insektivora termasuk hewan pemakan a. Hewan b. Tumbuhan c. Hewan dan tumbuhan d. Serangga. Gigi taring pada hewan karnivora dan omnivora berfungsi untuk a. Mengerat dan menghancurkan makanan b. Mengoyak mangsanya c. Memotong makanan d. Menggigit mangsanya

121 . Gambar disamping termasuk hewan a. Karnivora b. Omnivora c. Herbivora d. Insektivora B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!. Jelaskan pengertian hewan herbivora, karnivora dan omnivora!. Sebutkan contoh hewan herbivora!. Sebutkan contoh hewan karnivora!. Sebutkan contoh hewan omnivora!. Bagaimanakah susunan gigi hewan pemakan daging? sebutkan kegunaannya!

122 Lampiran Hasil Pengamatan Peserta Didik Siklus I No. Nama Peserta Didik Score Total score A B C D Nilai Predikat. Alfa Riya Nada B Zuhroh. Aan Pramudita B. Delvani C. Jasmine Nur Fadhilah B. Miftakhul Faizin B M Anas Fadli B. M As ad Wafa Bahtiar B. M Azzam Awaludin B. M Kholilur Rohman B. M Zaid Abdullah A. Nafis Alfa Nur B. Nayla Lutfia Rosidah C. Nia Sabila B. Nia Syari ah C. Raihanu Kamal El B Hara. Risma Nur Azizah A. Wahyu Ningsih C Ket: A = Kerjasama B = Sikap sosial C = Ketepatan D = Keaktifan Nilai ( A Skore = Sangat Baik ) Nilai ( B Skore = Baik ) Nilai ( C Skore = Cukup )

123 Lampiran Hasil Pengamatan Peserta Didik Siklus II No. Nama Peserta Didik Score Total A B C D score Nilai Predikat. Alfa Riya Nada Zuhroh B. Aan Pramudita A. Delvani B. Jasmine Nur Fadhilah B. Miftakhul Faizin B M Anas Fadli B. M As ad Wafa Bahtiar A. M Azzam Awaludin A. M Kholilur Rohman B. M Zaid Abdullah A. Nafis Alfa Nur B. Nayla Lutfia Rosidah B. Nia Sabila B. Nia Syari ah A. Raihanu Kamal El Hara B. Risma Nur Azizah B. Wahyu Ningsih B Ket: A = Kerjasama B = Sikap sosial C = Ketepatan D = Keaktifan Nilai ( A Skore = Sangat Baik ) Nilai ( B Skore = Baik ) Nilai ( C Skore = Cukup )

124 Lampiran Tabel Hasil Pengamatan Guru Siklus I No. Aspek yang diamati Aspek Penelitian. Persiapan guru dalam mengajar Guru menyiapkan RPP Guru mengabsen peserta didik Guru mengajak peserta didik untuk berdoa A B C D V V V. Penguasaan materi Guru menyampaikan, tujuan pembelajaran Guru menyampaikan materi dengan jelas Guru menjelaskan materi dengan lancar V. Pengkondisian selama belajar Guru mengkondisikan kelas dengan baik Peserta didik memperhatikan guru didepan. Penguasaan konsep model Make a Match Guru memotivasi peserta didik untuk mengamati beberapa gambar hewan V V V V V Guru menjelaskan materi pembelajaran yang diajarkan Guru memberikan lembar pertanyaan dan lembar jawaban kepada peserta didik yang sebelumnya telah dibentuk kelompok Guru meminta peserta didik untuk mencari pasangan pertanyaan atau jawaban yang sesuai dengan lembar kartu yang telah diperoleh. V V V Bersambung

125 Guru beserta peserta didik mencocokan secara bersama kartu yang tadi telah diperoleh agar peserta didik mengetahui hasilnya (benar atau salah). Pemanfaatan fasilitas belajar. Guru menulis materi yang akan disampaikan dipapan tulis. Guru menggunakan kartu jawaban/soal sebagai evaluasi pembelajaran.. Kemampuan mengaktifkan dan memotivasi peserta didik Guru menciptakan pembelajaran yang menyenangkan Guru menjadikan peserta didik aktif bertanya. Kemampuan menyimpulkan Guru mengarahkan peserta didik dapat memberikan kesimpulan pembelajaran Guru memberikan evaluasi terhadap penguasaan materi. Sikap guru dalam proses pembelajaran Kejelasan artikulasi suara Variasi gerakan badan dan tidak V mengganggu peserta didik Antusiasme dalam penampilan V Sambungan V Mobilitas posisi belajar V. Kemampuan mengorganisasi waktu V Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang direncanakan Guru menutup pelajaran tepat waktu V Jumlah Total Kategori Baik V V V V V V V

126

127 Lampiran Hasil Pengamatan Guru Siklus II No. Aspek yang diamati Aspek Penelitian A B C D. Persiapan guru dalam mengajar V Guru menyiapkan RPP Guru mengabsen peserta didik V Guru mengajak peserta didik untuk berdoa V. Penguasaan materi V Guru menyampaikan, tujuan pembelajaran Guru menyampaikan materi dengan jelas V Guru menjelaskan materi dengan lancar V. Pengkondisian selama belajar V Guru mengkondisikan kelas dengan baik Peserta didik memperhatikan guru didepan V. Penguasaan konsep model Make a Match V Guru memotivasi peserta didik untuk mengamati beberapa gambar hewan Guru menjelaskan materi pembelajaran V yang diajarkan Guru memberikan lembar pertanyaan dan V lembar jawaban kepada peserta didik yang sebelumnya telah dibentuk kelompok Guru meminta peserta didik untuk mencari pasangan pertanyaan atau jawaban yang sesuai dengan lembar kartu yang telah diperoleh. V Guru beserta peserta didik mencocokan secara bersama kartu yang tadi telah diperoleh agar peserta didik mengetahui hasilnya (benar atau salah) V Bersambung

128 . Pemanfaatan fasilitas belajar. V Guru menulis materi yang akan disampaikan dipapan tulis. Guru menggunakan kartu jawaban/soal sebagai evaluasi pembelajaran. V. Kemampuan mengaktifkan dan memotivasi peserta didik V Guru menciptakan pembelajaran yang menyenangkan Guru menjadikan peserta didik aktif bertanya V. Kemampuan menyimpulkan V Guru mengarahkan peserta didik dapat memberikan kesimpulan pembelajaran Guru memberikan evaluasi terhadap penguasaan materi V. Sikap guru dalam proses pembelajaran V Kejelasan artikulasi suara Variasi gerakan badan dan tidak V mengganggu peserta didik Antusiasme dalam penampilan V Mobilitas posisi belajar V. Kemampuan mengorganisasi waktu V Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang direncanakan Guru menutup pelajaran tepat waktu V Sambungan Jumlah - - Total Kategori Sangat baik

129

130 Lampiran Nilai Pre Tes dan Post Tes Siklus I No Nama Peserta Didik KKM Nilai Ket Nilai Ket pre tes Post tes. Alfa Riya Nada Zuhroh, TT T. Aan Pramudita T T. Delvani, TT TT. Jasmine Nur Fadhilah TT T. Miftakhul Faizin T, T M Anas Fadli, T T. M As ad Wafa Bahtiar T T. M Azzam Awaludin T, T. M Kholilur Rohman TT T. M Zaid Abdullah T, T. Nafis Alfa Nur, TT TT. Nayla Lutfia Rosidah TT, TT. Nia Sabila TT, T. Nia Syari ah TT T. Raihanu Kamal El Hara TT TT. Risma Nur Azizah T T Wahyu Ningsih, TT TT Jumlah,, Rata-rata Ket: T : tuntas TT : tidak tuntas ) Nilai rata-rata pre test Siklus I X= X= X= ) Nilai persentaseyang tuntaspre test Siklus I

131 P = P= P= % ) Nilai rata-rata post test Siklus I X= X= X= ) Nilai persentase yang tuntas post test Siklus I P = P = P =

132 Lampiran Hasil Nilai Tes Formatif Siklus II No. Nama Peserta Didik KKM Nilai Keterangan. Alfa Riya Nada Zuhroh T. Aan Pramudita T. Delvani T. Jasmine Nur Fadhilah T. Miftakhul Faizin T M Anas Fadli T. M As ad Wafa Bahtiar T. M Azzam Awaludin, T. M Kholilur Rohman, T. M Zaid Abdullah T. Nafis Alfa Nur T. Nayla Lutfia Rosidah T. Nia Sabila T. Nia Syari ah T. Raihanu Kamal El Hara TT. Risma Nur Azizah T. Wahyu Ningsih TT Jumlah Rata-rata, Ket: T : tuntas TT : tidak tuntas

133 . Nilai rata-rata tes formatif Siklus II X = X = X =. Nilai persentase peserta didik yang tuntas Siklus II P = P = P =

134 Lampiran Foto Pelaksanaan Pembelajaran Gambar. Peserta didik sedang mengerjakan soal pre tes Gambar. Guru sedang menerangkan materi klasifikasi hewan sesuai jenis makanan

135 Gambar. Guru membagikan kartu Make a Match kepada peserta didik Gambar dan. Peserta didik mencari dan mencatat hasil pertanyaan/jawaban yang sesuai dengan kartu

136 Gambar. Peserta didik mengerjakan soal post tes Gambar dan.foto bersama guru dan peserta didik kelas IV MI Darussalam Sumowono

ILMU PENGETAHUAN ALAM SD KELAS IV SEMESTER I

ILMU PENGETAHUAN ALAM SD KELAS IV SEMESTER I ILMU PENGETAHUAN ALAM SD KELAS IV SEMESTER I Di susun oleh : Rosalia Henny Susanti 111134058/IVB/PGSD/USD Standar Kompetensi: 3. Menggolongkan hewan, berdasarkan jenis makanannya. Kompetensi Dasar : 3.2

Lebih terperinci

IPA SD Kelas IV 1

IPA SD Kelas IV 1 ANITA ROSIANA 111134036 IPA SD Kelas IV 1 Kata Pengantar Ilmu Pengetahuan Alam adalah mata pelajaran yang berkaitan dengan mengetahui alam secara sistematis. IPA bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: TSALIS HIDAYATI NIM 11507020. Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

SKRIPSI. Oleh: TSALIS HIDAYATI NIM 11507020. Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE BERMAIN KARTU PADA SISWA KELAS III MI DADAPAYAM II KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat ijin melakukan penelitian di SDN Bringin

Lampiran 1. Surat ijin melakukan penelitian di SDN Bringin Lampiran Lampiran 1 Surat ijin melakukan penelitian di SDN Bringin Lampiran 2 Surat ijin melakukan penelitian di SDN 02 Karanggeneng Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SDN Bringin

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN SATUAN WAKTU PANJANG DAN BERAT MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI KELAS IV SD N 03 SIKASUR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. 2.1 Hakikat Pemahaman Siswa pada Materi Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. 2.1 Hakikat Pemahaman Siswa pada Materi Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Pemahaman Siswa pada Materi Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya 2.1.1 Pengertian Pemahaman Siswa pada Materi Penggolongan Hewan Berdasarkan

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH NI MATUR ROHMAH NIM

SKRIPSI OLEH NI MATUR ROHMAH NIM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISWA KELAS VB DI MIN REJOTANGAN TULUNGAGUNG SKRIPSI OLEH NI MATUR ROHMAH NIM. 327113077

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu PGMI. Oleh : ANNA FIKHUSNINA NIM:

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu PGMI. Oleh : ANNA FIKHUSNINA NIM: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT MELALUI METODE PROBLEM POSING DI KELAS 5 MI AN-NUR PENGGARON KIDUL PEDURUNGAN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SEKITAR DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SEKITAR DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SEKITAR DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PADA SISWA KELAS IV SDN AJUNG 06 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI

Lebih terperinci

Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S-1) dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S-1) dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN FIQIH POKOK MATERI MAKANAN DAN MINUMAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA KELAS VIIIA MTs ASY-SYARIFIYAH

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah.

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah. PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQH KOMPETENSI DASAR MEMPRAKTIKKAN SHALAT TARAWIH DAN WITIR SISWA KELAS III SEMESTER II DI MI NU 01 ROWOBRANTEN KECAMATAN RINGINARUM

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Biologi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Biologi PENERAPAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI POKOK PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I MI MIFTAHUL HUDA TEGALSAMBI TAHUNAN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) MATERI POKOK BILANGAN PADA PESERTA DIDIK KELAS IV MI NEGERI KARANG POH KEC. PULOSARI KAB. PEMALANG

Lebih terperinci

PENINGKATANN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE MAKE

PENINGKATANN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE MAKE PENINGKATANN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE MAKE A MATCH (PTK Pada Siswa Kelas XI C Semester Genap SMK Wijaya Kusuma, Surakarta Tahun 2014/2015) SKRIPSI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh siswa namun guru juga

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh siswa namun guru juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tugas dan peran guru sebagai pendidik profesional sesungguhnya sangatlah kompleks, tidak terbatas pada saat berlangsungnya interaksi edukatif di dalam kelas,

Lebih terperinci

SKRIPSI HILMAN ADHI FADHLULLAH

SKRIPSI HILMAN ADHI FADHLULLAH PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V SDN SEKARPUTIH 01 BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu pegetahuan atau sains yang semula berasal dari bahasa

Lebih terperinci

SKRIPSI YENI NOVITASARI NIM :

SKRIPSI YENI NOVITASARI NIM : PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V MIN REJOTANGAN TULUNGAGUNG SKRIPSI Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Agama Islam

Lebih terperinci

Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Gelar S1 Pada Jurusan Pendidikan Madrasah. Oleh: UTAMI ANGGUN PERTIWI

Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Gelar S1 Pada Jurusan Pendidikan Madrasah. Oleh: UTAMI ANGGUN PERTIWI 1 PENERAPAN COLLABORATIVE LEARNING MELALUI PERMAINAN MENCARI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V DI SDN TABANGGELE KECAMATAN ANGGALOMOARE KABUPATEN KONAWE Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN GAYAM 05 BONDOWOSO TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh Susiyati

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Pendekatan Pembelajaran Inquiry 2.1.1.1 Pendekatan Pembelajaran Guru di dalam kelas ialah menggunakan pendekatan pembelajaran sebab kegiatan belajar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. aktivitas untuk mencapai kemanfaatan secara optimal. yang bervariasi yang lebih banyak melibatkan peserta didik.

BAB II KAJIAN TEORI. aktivitas untuk mencapai kemanfaatan secara optimal. yang bervariasi yang lebih banyak melibatkan peserta didik. BAB II KAJIAN TEORI A. Partisipasi dan Prestasi Belajar Matematika 1. Partisipasi Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI : 2007) partisipasi adalah turut berperan serta dalam suatu kegiatan (keikutsertaan/

Lebih terperinci

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ALQURAN HADIS\\\\\\\\ PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYYAH NEGERI SUMURREJO TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

Oleh Ratna Juwita Fibriyanti NIM

Oleh Ratna Juwita Fibriyanti NIM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KREATIF DAN PRODUKTIF DISERTAI PRESENTASI TUGAS PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 12 JEMBER SKRIPSI Diajukan guna melengkapi

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR. perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu,

BAB II PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR. perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu, BAB II PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR A. Pendekatan Keterampilan Proses Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar dan perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA MATERI GERAK BENDA PELAJARAN IPA KELAS III MI ISLAMIYAH DINOYO LAMONGAN SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA MATERI GERAK BENDA PELAJARAN IPA KELAS III MI ISLAMIYAH DINOYO LAMONGAN SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA MATERI GERAK BENDA PELAJARAN IPA KELAS III MI ISLAMIYAH DINOYO LAMONGAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: MUHAMMAD QOYUM NIM

SKRIPSI. Oleh: MUHAMMAD QOYUM NIM 5 PENERAPAN METODE EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III DALAM PEMBELAJARAN IPS TEMA LINGKUNGAN DI SDN ROWOTENGAH 04 TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016 M/1438 H

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016 M/1438 H HUBUNGAN ANTARA MODALITAS BELAJAR V-A-K DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN ANJIRBARU KECAMATAN KUSAN HULU KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN PELAJARAN 2016/2017 OLEH NIDA HASANAH INSTITUT AGAMA

Lebih terperinci

ILMU PENGETAHUAN ALAM

ILMU PENGETAHUAN ALAM ILMU PENGETAHUAN ALAM Untuk SD dan MI kelas IV semester 1 Penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya Hanifa Rahmi Norma Suha PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANANNYA DAFTAR ISI Daftar Isi...

Lebih terperinci

DENGAN MEDIA GAMBAR DI SDN TAMANAN 03 BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN

DENGAN MEDIA GAMBAR DI SDN TAMANAN 03 BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN KEGIATAN EKONOMI DALAM MEMANFAATKAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES

Lebih terperinci

JURUSAN PGMI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON 2012 M/1434 H

JURUSAN PGMI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON 2012 M/1434 H PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI ALTERNATIF MELALUI MEDIA ALAT PERAGA SEDERHANA PADA MATA PELAJARAN SAINS BAGI SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH AL WASHLIYAH PERBUTULAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN CIREBON

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: ARI PRAMANA NIM

SKRIPSI. Oleh: ARI PRAMANA NIM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPENUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKANHASILBELAJAR SAINS SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH PLUS SUWARU BANDUNG TULUNGAGUNG SKRIPSI Oleh: ARI PRAMANA NIM.

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) agar siswa memahami konsep-konsep IPA secara sederhana dan

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) agar siswa memahami konsep-konsep IPA secara sederhana dan BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) agar siswa memahami konsep-konsep IPA secara sederhana dan mampu menggunakan metode ilmiah, bersikap ilmiah untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK KELAS IV MI DARUSSALAM WONODADI BLITAR SKRIPSI

PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK KELAS IV MI DARUSSALAM WONODADI BLITAR SKRIPSI PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK KELAS IV MI DARUSSALAM WONODADI BLITAR SKRIPSI OLEH ANGGA NURAUFA ZAMZAMI SAPUTRA NIM. 3217123077 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam Dalam bahasa inggris Ilmu Pengetahuan Alam disebut natural science, natural yang artinya berhubungan dengan alam dan science artinya

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK KATA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP N 3 SEWON SKRIPSI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK KATA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP N 3 SEWON SKRIPSI PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK KATA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP N 3 SEWON SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTAL LEARNING BERBASIS PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 BALUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTAL LEARNING BERBASIS PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 BALUNG PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTAL LEARNING BERBASIS PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 BALUNG SKRIPSI Oleh : Rully Agustina NIM. 070210192039 PROGRAM

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

LAMPIRAN 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I LAMPIRAN 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : IV / 1 Materi Pokok : Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya Waktu : 2 x 35 menit A. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Cikampek Barat III Desa Cikampek Barat Kec. Cikampek Kab. Karawang. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh. Alex Yunianto NIM

SKRIPSI. Oleh. Alex Yunianto NIM PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI SMAN PLUS SUKOWONO JEMBER SKRIPSI Oleh Alex Yunianto NIM 060210103134

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7

BAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Pemahaman 1. Pengertian Pemahaman Pemahaman ini berasal dari kata Faham yang memiliki tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7 Disini ada pengertian tentang pemahamn yaitu kemampuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 777 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Aktif Peran aktif merupakan partisipasi siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar. Siswa dipandang sebagai obyek dan subyek, maksudnya yaitu selain siswa mendengarkan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEHNIK NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEHNIK NUMBERED HEADS TOGETHER PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEHNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS PADA PESERTA DIDIK KELAS III SDN PODOREJO SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH MIN II KONAWE SELATAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH MIN II KONAWE SELATAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH MIN II KONAWE SELATAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Madrasah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. PERNYATAAN.. i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH. iv DAFTAR ISI.. vi DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR ISI. PERNYATAAN.. i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH. iv DAFTAR ISI.. vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR ISI PERNYATAAN.. i ABSTRAK...... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH. iv DAFTAR ISI.. vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR GAMBAR.. x DAFTAR LAMPIRAN...... xi BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Wahyu Eko Permadi NIM

SKRIPSI. Oleh: Wahyu Eko Permadi NIM PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA RELISTIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN JARAK, WAKTU DAN KECEPATAN SISWA KELAS VB SDN TEGALGEDE 01 JEMBER SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memeperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memeperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI MENGHARGAI KEBERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DI KELAS IV A SD NEGERI 1 MANDIRAJA WETAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Ilmu pengetahuan alam atau sains (science) diambil dari kata latin Scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL SCRAMBLE

PENERAPAN MODEL SCRAMBLE PENERAPAN MODEL SCRAMBLE DISERTAI MEDIA GAMBAR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANANNYA DAN DAUR HIDUP HEWAN DI SD NEGERI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat IPA IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SD TERUMAN BANTUL SKRIPSI. Oleh Sartinem NPM

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SD TERUMAN BANTUL SKRIPSI. Oleh Sartinem NPM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SD TERUMAN BANTUL SKRIPSI Oleh Sartinem NPM 11266100002 PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM- BASED INSTRUCTION

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM- BASED INSTRUCTION PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM- BASED INSTRUCTION PADA MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN SUMBER DAYA ALAM SISWA KELAS IV SDN KEMUNING LOR 04 JEMBER SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA SUB-POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VII C SMP NEGERI 2 ARJASA TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Langeveld pendidikan adalah pemberian bimbingan dan bantuan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Langeveld pendidikan adalah pemberian bimbingan dan bantuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Langeveld pendidikan adalah pemberian bimbingan dan bantuan rohani kepada orang yang belum dewasa agar mencapai kedewasaan (Syaripudin, T: 2009, 5).

Lebih terperinci

Bab II Landasan Teori

Bab II Landasan Teori Bab II Landasan Teori 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam Dalam Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi disebutkan bahwa : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Arie Eka Endraful NIM

SKRIPSI. Oleh Arie Eka Endraful NIM PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN ENERGI PANAS DAN BUNYI DENGAN METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS IV SDN SUMBERLESUNG 04 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh Arie Eka Endraful

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH GUNA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 CEPOGO TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

KELAS IV. Skripsi. Sarjana S-1

KELAS IV. Skripsi. Sarjana S-1 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI II PULE KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRII TAHUN AJARAN 2012/2013 Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia harus menapaki

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) 7 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) a. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Ibrahim dan Nur (Rusman,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hak semua anak. Dalam pembukaan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hak semua anak. Dalam pembukaan Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hak semua anak. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar, pendidikan mendapat perhatian khusus dan tercantum secara eksplisit pada alenia ke empat.

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Tarbiyah. Oleh : KHIYARUL ANAM NIM :

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Tarbiyah. Oleh : KHIYARUL ANAM NIM : MENINGKATKAN KETRAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI MEDIA PIAS-PIAS KATA PADA SISWA KELAS I DI MI MATHOLIBUL HUDA RUWIT WEDUNG DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna mengembangkan bakat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Sekolah Dasar (SD)/Madrasah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dari penelitian tindakan kelas ini yang terdiri dari : Hasil Belajar, Belajar dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dari penelitian tindakan kelas ini yang terdiri dari : Hasil Belajar, Belajar dan 1 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kajian Pustaka Penelitian ini mengutip beberapa pendapat para ahli yang mendukung dan relavansi dari penelitian tindakan kelas ini yang terdiri dari :

Lebih terperinci

MUHAMAD WAHID FAUZI A

MUHAMAD WAHID FAUZI A PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE INKUIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIIIA SMP NEGERI 2 GEYER KABUPATEN GROBOGAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Rasa Tanggung Jawab

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Rasa Tanggung Jawab BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Tanggung Jawab a. Pengertian Rasa Tanggung Jawab Rasa tanggung jawab merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu(S-I) Oleh : IKA MUSAROFAH

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu(S-I) Oleh : IKA MUSAROFAH 1 PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH I PURWOKERTO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah dasar (SD) adalah salah satu wujud pendidikan dasar formal dimana seseorang mendapatkan pengetahuan dasar. Pendidikan dasar merupakan fondasi yang penting

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP IPA MATERI KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP IPA MATERI KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER DI KELAS IV SEKOLAH DASAR PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP IPA MATERI KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER DI KELAS IV SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pembelajaran IPA a. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan haanya penguasaan kumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan pembelajaran IPA di atas yakni menumbuh kembangkan pengetahuan dan keterampilan, maka hal ini sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan pembelajaran IPA di atas yakni menumbuh kembangkan pengetahuan dan keterampilan, maka hal ini sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Adi Nugroho NIM

SKRIPSI. Oleh: Adi Nugroho NIM PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN MEDIA BENDA KONKRIT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V-A MATA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR DI SDN TEGALGEDE 01 JEMBER

Lebih terperinci

42. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

42. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 42. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MATERI POKOK FATKHU MAKKAH DENGAN METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH MUNAWAROH TEMBELANG TAHUN AJARAN 2010/2011 PENELITIAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh FADHILAH SARTIKA NIM

SKRIPSI. Oleh FADHILAH SARTIKA NIM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN POKOK BAHASAN HARGA DIRI MENGGUNAKAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR SISWA KELAS III SDN 7 KEDUNGGEBANG KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI

Lebih terperinci

Oleh: SLAMET TRI MURYUDHO A54B111008

Oleh: SLAMET TRI MURYUDHO A54B111008 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA KELAS V DI SD NEGERI 1 KARANGNONGKO KARANGNONGKO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI MI IANATUSSHIBYAN MANGKANG KULON KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

STUDI DESKRIPTIF TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI MI IANATUSSHIBYAN MANGKANG KULON KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 STUDI DESKRIPTIF TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI MI IANATUSSHIBYAN MANGKANG KULON KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya. bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya. bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang berkualitas melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan. Pendidikan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PERMAINAN BEKEL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FAKTOR DAN PERSEKUTUAN

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PERMAINAN BEKEL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FAKTOR DAN PERSEKUTUAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA PERMAINAN BEKEL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FAKTOR DAN PERSEKUTUAN (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hakikat Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 1. Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL)

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hakikat Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 1. Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL) 10 BAB II KAJIAN TEORI A. Hakikat Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 1. Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL) Menurut Suprijono Contextual Teaching and Learning (CTL)

Lebih terperinci

45. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang

45. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang 45. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA MELALUI METODE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA MELALUI METODE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA MELALUI METODE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN PPKn MATERI ARTI SUMPAH PEMUDA KELAS III SEMESTER I di MI RAUDLATUL WILDAN WEDUNG DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SENTING SAMBI BOYOLALI TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

KHAMIDAH NIM :

KHAMIDAH NIM : PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP MATERI POKOK BAGIAN-BAGIAN TUBUH HEWAN PADA SISWA KELAS 2 SEMESTER 1 MI MIFTAHUSSALAM 2 KECAMATAN WONOSALAM

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DISCOVERY

PENERAPAN METODE DISCOVERY PENERAPAN METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN GAYA KELAS V SDN GLUNDENGAN 01 WULUHAN JEMBER SKRIPSI Oleh : Yusdianto Putra Kirnando NIM

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh SRIYANI A 54B

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh SRIYANI A 54B UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MEMAHAMI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN PELAJARANMATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING BAGI SISWA KELAS IV DI SDN 2 LEMAHIRENG, PEDAN TAHUN

Lebih terperinci

OLEH : BARKAH ALIDA YAHYA

OLEH : BARKAH ALIDA YAHYA PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI LARI KANAN KIRI BENAR SALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS IV DI MIN PEMURUS DALAM BANJARMASIN OLEH : BARKAH ALIDA YAHYA UNIVERSITAS ISLAM

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI STRATEGI THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS IV

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI STRATEGI THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS IV PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI STRATEGI THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS IV DI MI IHYAUL ISLAM UJUNGPANGKAH GRESIK SKRIPSI Diajukan kepada

Lebih terperinci

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS 1 SMA N 3 BANTUL TAHUN AJARAN

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS 1 SMA N 3 BANTUL TAHUN AJARAN MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS 1 SMA N 3 BANTUL TAHUN AJARAN 2012/2013 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sekolah dasar

PROPOSAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sekolah dasar PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING DI KELAS IV SD NEGERI 1 MANDURAGA PROPOSAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN SMART GAME

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN SMART GAME PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN SMART GAME PADA SISWA KELAS V SD N JATI GUNUNGKIDUL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN TEKNIK MIND MAPPING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN TEKNIK MIND MAPPING PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN TEKNIK MIND MAPPING KELAS V SDN TEMPUREJO 07 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Veny Rosita Febriratna NIM

SKRIPSI. Oleh Veny Rosita Febriratna NIM PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TEMA SIKAP DEMOKRATIS MELALUI PENERAPAN METODE SIMULASI DENGAN MEDIA GAMBAR DI SDN SUMBERSARI 01 JEMBER

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Menurut Lindgren dalam Agus Suprijono (2011: 7) hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap. Hal yang sama juga dikemukakan

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) DENGAN PENILAIAN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR

PENERAPAN PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) DENGAN PENILAIAN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR PENERAPAN PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) DENGAN PENILAIAN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR (Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Banyuglugur Tahun Pelajaran 2011/2012)

Lebih terperinci

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI PEMBAGIAN WAKTU DENGAN MEDIA GLOBE SISWA KELAS V SDN BALEHARJO 2 TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci