BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa modern ini masih banyak terdapat kenakalan remaja di tengahtengah masyarakat khususnya masyarakat di daerah perkotaan. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma, aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan oleh remaja. Kenakalan remaja dapat berupa perkelahian, balapan liar, perjudian, dan coret-coret di dinding tanpa izin. Aksi corat-coret dinding yang dilakukan oleh remaja tidak selamanya buruk. Jika dikerjakan dengan terkonsep, hasilnya akan menjadi salah satu saluran ekspresi dan karya seni yang sangat indah dipandang. Namun aksi corat-coret dinding yang dilakukan tanpa seizin pemilik objek adalah tindakan yang melanggar aturan dan bersifat ilegal. Aksi corat-coret biasanya dilakukan pada dinding-dinding bangunan perkantoran dan pada properti publik atau swasta. Dinding yang pada awalnya bersih menjadi kotor dengan adanya corat-coretan. Melihat dari masalah yang ditimbulkan dari aksi corat-coret dinding, sangat diperlukan upaya-upaya untuk mengatasi atau setidaknya mengawasi tindakan corat-coret dinding pada tempat-tempat umum. Salah satu upaya yang dilakukan saat ini adalah dengan melakukan patroli oleh petugas keamanan setiap waktu secara rutin pada tempat-tempat umum yang dirasa sangat riskan terjadi aksi corat-coret. Namun hal ini tentunya membutuhkan biaya dan sumber daya manusia yang tidak sedikit. Hasil dari aksi corat-coret dinding dapat diketahui dari perubahan citra antara citra awal dengan citra setelah adanya sebuah gerakan. Aksi corat-coret dinding dapat bersifat legal atapun ilegal. Tergantung dari aksi corat-coret tersebut apakah memiliki izin dari pemilik properti atau tidak. Aksi corat-coret yang memiliki izin dari pemilik properti adalah bersifat legal, sedangkan aksi corat-coret yang tidak memiliki izin dari pemilik properti adalah bersifat ilegal dan dapat disebut sebagai vandalisme. Penelitian ini mengembangkan sebuah sistem untuk mengawasi

2 dinding yang dianggap rawan terjadi coretan tanpa izin melalui sebuah kamera Closed Circuit Television (CCTV) sehingga dapat mendeteksi perubahan citra yang di duga sebagai aksi corat-coret dinding dan memberikan sebuah peringatan sedini mungkin. Pembangunan sistem deteksi pada penelitian ini melibatkan beberapa proses yaitu deteksi gerak dan deteksi perubahan citra. Proses deteksi gerak dilakukan dengan metode Accumulative Differences Images (ADI) dimana dilakukan pada area spasial yaitu membandingkan perbedaan citra pada beberapa frame yang berurutan dari video. Jika dibandingkan dengan metode yang hanya membandingkan perbedaan antara dua frame pada setiap prosesnya, metode ADI dinilai dapat mengurangi error karena diambil dari hasil nilai akumulasi pergerakan dari beberapa frame. Proses deteksi perubahan citra dilakukan dengan metode Illumination Invariant Change Detection dimana dilakukan perbandingan antara citra awal atau citra sebelum ada gerakan dengan citra setelah ada gerakan. Metode ini dipilih karena untuk mendeteksi perubahan citra hampir tidak terpengaruh oleh perubahan pencahayaan (illumination) (Toth, D dkk., 2000). Sehingga diharapkan pencahayaan yang disajikan sistem tidak memiliki pengaruh terhadap kemampuan sistem untuk mendeteksi perubahan antara citra awal dengan citra setelah ada gerakan. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang akan diselesaikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana melakukan deteksi gerak pada rekaman video. 2. Bagaimana melakukan deteksi perubahan citra dengan tidak terpengaruh terhadap pencahayaan (illumination). 3. Bagaiamana mendeteksi aksi corat-coret pada dinding sedini mungkin secara otomatis.

3 1.3 Batasan Masalah Batasan permasalahan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Video aksi corat-coret dinding dilakukan secara simulasi dengan menggunakan kamera webcam dengan resolusi 640 x 480 pixels dan kemampuan 10 frames per second. 2. Kamera webcam ditempatkan pada satu area saja yang telah ditentukan dan bersifat static (posisinya tidak berubah). 3. Area yang ditentukan merupakan area yang tidak ramai dengan obyek yang bergerak (non-crowded scenes), karena sebagian besar aksi corat-coret dinding terjadi pada tempat yang sepi. 4. Threshold yang dipakai dalam proses deteksi gerak pada rekaman video dengan menggunakan metode ADI akan dilakukan dengan percobaan. 5. Threshold yang dipakai dalam proses deteksi perubahan citra dengan menggunakan metode Ilumination Invariant Change Detection akan dilakukan dengan percobaan. 6. Wilayah pengamatan dibatasi hanya pada area terbatas dari frame (predefined restriction region). 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui kemampuan metode Accumulative Differences Images (ADI) untuk mendeteksi gerak. 2. Untuk mengetahui kemampuan metode Ilumination Invariant Change Detection yang dikombinasikan dengan metode cropping citra untuk mendeteksi perubahan citra sebagai dasar untuk mendeteksi aksi corat-coret dinding pada video. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memperoleh sistem deteksi perubahan citra pada video sehingga dapat mengurangi sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam mengawasi tempat-tempat umum yang dirasa

4 sangat riskan terjadi aksi corat-coret dinding tanpa izin. Penelitian ini juga diharapkan dapat dikembangkan menjadi sistem untuk mendeteksi aksi vandalisme. 1.6 Keaslian Penelitian Pada penelitian-penelitian sebelumnya tentang deteksi corat-coret dinding yang bersifat ilegal atau dapat disebut aksi vandalisme yang dilakukan, peneliti melakukan pemrosesan citra berbasis jaringan saraf untuk mendeteksi aksi vandalisme. Pada penelitian lain, penelitian melakukan deteksi aksi vandalisme dengan menggunakan blob graph dan Mean Change Detection (MCD). Pada penelitian ini, akan dilakukan proses deteksi gerak dan deteksi perubahan citra antara citra awal dengan citra setelah ada gerakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengkombinasikan antara deteksi gerak dengan metode ADI dan deteksi perubahan citra dengan metode Illumination Invariant Change Detection. Desain penelitian untuk sistem deteksi corat-coret dinding berdasarkan deteksi gerak dan deteksi perubahan citra dengan menggunakan kombinasi metode-metode tersebut belum ditemukan dalam tinjauan pustaka sebelumnya. 1.7 Sistematika Penulisan Tesis ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan: Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka: Bab ini membahas mengenai penelitianpenelitian tentang deteksi perubahan citra dan deteksi vandalisme, deteksi gerak, dan deteksi perubahan citra yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya.

5 BAB III Landasan Teori: Bab ini membahas mengenai teori-teori penunjang yang digunakan dalam pembuatan sistem deteksi vamdalisme yang meliputi: pengolahan citra digital, akuisisi citra, akuisisi citra pada video, grayscaling, log transformations, homomorphic filtering, Gaussian lowpass filters, image subtraction, running average, Accumulative Differences Images (ADI). BAB IV Analisis dan Perancangan Sistem: Bab ini membahas mengenai analisis dan perancangan sistem yang meliputi: analisa kebutuhan sistem, diagram alir, algoritma dan arsitektur yang digunakan dalam pembuatan sistem deteksi perubahan citra pada video. BAB V Implementasi: Bab ini membahas mengenai proses penerjemahan hasil analisa dan rancangan algoritma serta arsitektur sistem ke dalam intruksi yang dapat dikenali komputer melalui bahasa pemrograman tertentu. BAB VI Hasil dan Pembahasan: Bab ini membahas mengenai cara pengujian terhadap perangkat lunak yang dihasilkan. BAB VII Penutup: Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diambil dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan selama penelitian berlangsung.