PENGARUH KOMUNIKASI, KERJASAMA KELOMPOK, KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI I PT

Transkripsi

1 PENGARUH KOMUNIKASI, KERJASAMA KELOMPOK, KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI I PT. TIDAR KERINCI AGUNG (TKA) SOLOK SELATAN,, 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatra Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatra Barat nurdaini61@gmail.com ABSTRACT The result of data analysis shows that (1) partial communication has a significant effect on employee performance of PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan for t hitung (4,194) > t tabel ( ); (2) group cooperation partially significant effect on employee performance of PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan for t hitung (12,727)> t tabel ( ); (3) leadership partially significant effect on employee performance of PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan for t hitu em ng (2,705)> t tabel ( ); (4) the physical work environment partially significant effect on the performance of ployees of PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan for t hitung (2,589) > t tabel ( ); (5) communication, team work, leadership and physical work environment simultaneously have a significant effect on employee performance of PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan because F hitung (93,033)> from F tabel (2,75). The amount of contribution of communication variables, team work, leadership and physical work environment simultaneously to the performance of employees of PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan is 85.3% and the remaining 14.7% is influenced by other factors not included in this study. Keywords: Communication, Teamwork, Leadership, Physical work environment and Employee Performance PENDAHULUAN Sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat besar dalam suatu organisasi. Tanpa adanya sumber daya manusia yang memadai suatu organisasi tidak akan tercapai. PT. Tidar Kerinci Agung yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan kelapa sawit di wilayah Sumatera Barat merupakan salah satu perusahaan yang banyak menyerap sumber data manusia untuk membantu perusahaan dalam pencapaian keuntungan bagi organisasi. Menurut Rivai (2004:1) mengatakan dalam usaha pencapaian tujuan organisasi permasalahan yang dihadapi bukan hanya terdapat pada bahan mentah, alat-alat kerja, mesin `produksi, uang dan lingkungan kerja saja, tetapi juga menyangkut karyawan yang mengelola faktor-faktor produksi. Menurut Rivai (2004:2-3) dalam manajemen sumber daya manusia karyawan adalah aset utama perusahaan, sehingga dipelihara dengan baik. Karyawan sebagai tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting sebagai suatu pelaksana/penggerak yang menjalankan organisasi atau perusahaan.

2 Keberhasilan suatu organisasi tidak hanya ditentukan oleh perangkat dan fasilitas kerja yang lengkap, tetapi juga ditentukan oleh kualitas manusia yang mengerjakannya. Disamping itu harus memiliki jumlah tenaga keja yang mencukupi, organisasipun harus memberikan karyawannya dengan kompensasi dengan proporsi yang wajar dan motivasi yang tinggi.sumber daya manusia yang baik yang dimiliki oleh karyawan akan berdampak terhadap kinerja karyawan.semakin baik sumber daya yang dimiliki maka akan semakin baik kinerja yang dihasilkan oleh karyawan,jadi sumber daya manusia yang dimiliki sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan dalam suatu organisasi. Menurut Hasibuan (2009:34) mengemukakan kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan padanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta Berdasarkan tabel 1 diatas terlihat bahwa kinerja karyawan di PT. Tidar Kerinci Agung (TKA) Solok Selatanpada 4 tahun terakir masih belum terealisasi sepenuhnya dengan target yang harus dicapai yaitu 100% yaitu pada tahun 2013 sebanyak ton, sedangkan yang terealisasi sebanyak ton, pada tahun 2014 sebanyak ton sedangkan yang terealisasi sebanyak ton, pada waktu.dengan kata lain, kinerja merupakan pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan untuk karyawan yang dikerjakan untuk kepentingan organisasi atau perusahaan.suatu hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam mengerjakan tugasnya.kinerja disini adalah sebuah aksi, bukan kejadian. Aksi dari kinerja itu terdiri dari banyak komponen dan merupakan hasil yang dapat dilihat pada saat itu juga. Kinerja atau prestasi kerja yang baik merupakan sesuatu yang diharapkan perusahaan dari karyawannya dalam rangka melaksanakan kinerja perusahaan, sehingga tujuan utama dari perusahaan dapat tercapai. Penulis melakukan observasi awal pada tanggal 27 Januari 2017 di PT. Tidar Kerinci Agung (TKA) Solok Selatan divisi 1 tentang kinerja karyawan di perusahaan tersebut dan penulis memperoleh data kinerja karyawan sebagai berikut: tahun 2015 sebanyak ton sedangkan yang terealisasi sebanyak ton dan pada tahun 2016 sebanyak ton, sedangkan yang terealisasi mencapai ton dari data diatas dapat disimpulkan kinerja karyawan diduga masih belum terealisasi sepenuhnya. Dengan masih banyaknya capaian kinerja karyawan yang belum terealisasi maka penulis menduga hal ini dipengaruhi oleh

3 beberapa faktor diantaranya komunikasi, kerjasama kelompok, kepemimpinan dan lingkungan kerja. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah asosiatif. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Siregar (2013:15) bahwa penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua varibel atau lebih. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif karena bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antar dua variabel atau lebih yaitu pengaruh komunikasi, kerjasama kelompok, kepemimpinan dan lingkungan Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa hasil regresi R square memiliki nilai sebesar 0,853 atau 85,3% yang artinya sumbangan dari variabel komunikasi, kerjasama kelompok, kepemimpinan dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 85,3%, sedangkan sisanya sebesar 14,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. TKA Solok Selatan Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Tidar Kerinci Agung Solok kerja fisik terhadap kinerja karyawan PT. Tidar Kerinci Agung (TKA) solok Selatan. Penelitian ini dilakukan di PT. Tidar Kerinci Agung (TKA) Solok Selatan yang telah dilaksanakan pada bulanmei2017, jenis data yaitu data primer dan data sekunder yang diambil dari Administrasi PT. TKA Solok Selatan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis induktif yang terdiri dari uji ramsey, uji like lihood,uji normalitas, ujimultikolonialitas,ujiheteroskedastisitas, uji autokorelasi dan regresi linear berganda. Selatan. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa regresi variabel komunikasi terhadap kinerja karyawan memiliki nilai t hitung (4,194) >nilai t tabel (1,99773), sehingga H o1 ditolak H a1 diterima. Indikator yang memiliki tingkat capaian responden tertinggi pada variabel komunikasi adalah dukungan dengan ratarata skor sebesar 4,28 dengan tingkat capaian responden sebesar 85,51% dan termaksud ketegori baik. Dapat dikatakan bahwa karyawan PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan memiliki dukungan yang baik. Sedangkan indikator yang memiliki tingkat capaian responden terendah pada variabel komunikasi adalah perasaan positif dengan rata-rata skor sebesar 3,36 dengan tingkat capaian responden sebesar

4 67,25% dan termasuk kategori cukup baik. Dapat disimpulkan bahwa karyawan PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan memiliki perasaan positif dengan cukup baik. Peningkatan komunikasi sebesar satu satuan akan meningkatkan kinerja karyawan PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan sebesar 0,077 satuan. Hal ini dikarenakan regresi komunikasi terhadap kinerja karyawan PT, Tidar Kerinci Agung Solok Selatan memiliki nilai koefisien (b 1 ) sebesar 0,077 satuan. Dalam suatu organisasi makna organisasi sangat penting. Pentingnya organisasi adalah dimana dalam melakukan pekerjaaan diantara melakukan pekerjaan sesama karyawan memerlukan komunikasi yang efektif agar dapat dimengerti pesan-pesan tentang pekerjaan. Suatu pesan tetag pekerjaan yang akan disebarluaskan maka pastilah informasi tersebut harus berjalan menngikuti suatu alur dari pimpinan sampai kepada para karyawannya ataupun sebaliknya dan juga diantara karyawan. Komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi nantinya juga akan mempengaruhi kegiatan organisasi, seperti kinerja dan efisiensi kerja. Menurut Fausan 2014:32) ada jenis dan kriteria yang dapat membantu peningkatan dalam kinerja pegawai yaitu; loyalitas, keadaan, kemampuan berkomunikasi, keterampilan pemimimpin, hubungan antara personal dan hasil kerja yang telah dicapai. Menurut Purwanto (2006:3), komunikasi merupakan suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal maupun perilaku atau tindakan. Jadi komunikasi tersebut merupakan suatu proses yang didalamnya terdapat simbolsimbol dimana simbol-simbol tersebut mengandung arti. Arti atau makna simbol tersebut tentu saja tergantung pada pemahaman dan persepsi penerima informasi sehingga ada umpan balik (feedback) bagi komunikan setelah mendapatkan pesan. Oleh karena itu, komunikasi akan efektif dan tujuan komunikasi akan tercapai, apabila masingmasing pelaku. yang terlibat di dalamnya mempunyai persepsi yang sama terhadap simbol. Menurut Gorris (2006:101) Perusahaan harus mampu menaungi kegiatan antara karyawan dalam pengerjaan tugasnya. Tujuan komunikasi itu sendiri adalah menyamakan persepsi atau pengertian baik antar karyawan maupun atasan dengan karyawannya. Kualitas manajemen sebuah perusahaan dinilai dari proses karyawanya berkomunikasi. Dari uraian diatas komunikasi sangat esensial sekalian bagi kehidupan organisasi khususnya untuk karyawan dan

5 atasan dalam mencapain tujuan. Penggunaan komunikasi yang baik akan mengurangi ketidak pastian dan memperbaiki kinerja karyawan. 2. Pengaruh Kerjasama Kelompok Terhadap Kinerja Karyawan PT. TKA Solok Selatan Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial kerjasama kelompok berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa regresi kerjasama kelompok terhadap kinerja karyawan memiliki nilai t hitung (12,727) > nilai t tabel (1,99773), sehingga H o2 ditolak H a2 diterima. Peningkatan kerjasama kelompok sebesar satu satuan akan meningkatkan kinerja karyawan PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan sebesar 0,783 satuan. Hal ini dikarenakan regresi kerjasama kelompok terhadap kinerja karyawan PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan memiliki nilai koefisien (b 2 ) sebesar 0,783 satuan. Indikator yang memiliki tingkat capaian responden tertinggi pada variabel kerjasama kelompok adalah menyumbang keberhasilan dengan rata-rata skor sebesar 4,17 dengan tingkat capaian responden sebesar 83,48% dan termasuk kategori baik. Dapat disimpulkan bahwa karyawan PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan sudah menyumbang keberhasilan dengan baik. Sedangkan indikator yang memiliki nilai tingkat capaian responden tersendah pada variabel komunikasi adalah mengerti sudut pandang satu sama lain dengan ratarata skor sebesar 3,83 dengan tingkat capaian responden sebesar 76,53% dan termasuk kategori cukup baik. Dapat disimpulkan bahwa karyawan PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan sudah mengerti sudut pandang rekan kerja satu sama lain dengan cukup baik. Kerjasama kelompok sangat bermanfaat bagi peningkatan kinerja karyawan, karena dengan adanya kerjasama yang baik karyawan akan lebih mudah untuk mencapai tujuan perusahaan. Richard dan Curtis (2000:19) menyatakan m anfaat tim bagi individu dan tim bagi organisasi, yaitu: 1. Manfaat tim bagi individu: 1) Pekerjaan lebih bervariasi. 2) Lebih banyak kebebasan untuk membuat dan menindaklanjuti keputusan yang benar. 3) Meningkatkan kesempatan untuk mempelajari keahlian baru guna mencapai kinerja dan hasil kerja yang baik 2. Manfaat tim bagi organisasi 1) Meningkatkan komitmen terhadap keputusan yang diambil 2) Meningkatkan produktivitas tim kerja dan kinerja tim

6 3) Lebih fleksibel dalam operasional kerja 4) Meningkatkan rasa tanggungjawab 3. Pengaruh Kepemimpinan Terjadap Kinerja Karyawan PT. TKA Solok Selatan Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa regresi kepemimpinan terhadap kinerja karyawan memiliki nilai t hitung (2,705) > nilai t tabel (1,99773), sehingga H o3 ditolak H a3 diterima. Peningkatan kepemimpinan sebesar satu satuan akan meningkatkan kinerja karyawan PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan sebesar 0,032 satuan. Hal ini dikarenakan regresi kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan memiliki nilai koefisien (b 2 ) sebesar 0,032 satuan. Indikator yang memiliki tingkat capaian responden tertinggi pada variabel kepemimpinan adalah sebagai konselor dengan rata-rata skor sebesar 4,26dengan tingkat capaian responden sebesar 85,22% dan termasuk kategori baik. Dapat disimpulkan bahwa pimpinan PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan selaku sebagai konselor melakukan tugas dengan baik. Sedangkan indikator yang memiliki nilai tingkat capaian responden tersendah pada variabel kepemimpinan adalah mengambil keputusan dengan rata-rata skor sebesar 3,88 dengan tingkat capaian responden sebesar 77,68% dan termasuk kategori cukup baik. Dapat disimpulkan bahwa karyawan PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan sudah mengambil keputusan dengan cukup baik. Menurut Sutrisno (2009:216) Kepemimpinan memainkan peranan yang dominan, krusial, dan kritikal dalam keseluruhan upaya untuk meningkatkan kinerja dan prestasi kerja dan juga kepuasan kerja. Salah satu yang mempengaruhi kinerja dan kepuasan kerja menurut Gilmer dalam Sutrisno (2009:77) adalah perusahaan dan manajemen (pimpinan), perusahaan dan manajemen yang baik adalah yang mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil. Faktor ini yang menentukan kepuasan kerja karyawan.kepemimpinan menjadi ujung tombak keberhasilan perusahaan dalam mengelola organisasi dan mengontrol para karyawan agar selalu bersemangat dalam bekerja dan meningkatkan kinerja dan mendapatkan kepuasan kerja bagi karyawan. Menurut Robbins & Judge (2008:315) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi

7 kelompok menuju pencapaian sasaran. Sedangkan Boone dan kurtz dalam Suwatno dan Priansa (2011:140) menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah tindakan memotivasi orang lain atau menyebabkan orang lain melakukan tugas tertentu dengan tujuan untuk mencapai tujuan spesifik. Menurut Nurzaman (2014:161:162) mengemukakan bahwa pemimpin atau kepemimpinan merupakan seni dan keterampilan atasan dalam memanfaatkan kekuasaannya untuk mempengaruhi bawahannya agar melaksanakan aktivitas tertentu guna guna diarahkan pada tujuan yang telah ditetapkan. 4. Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan PT. TKA Solok Selatan Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa regresi kepemimpinan terhadap kinerja karyawan memiliki nilai t hitung (2,589) > nilai t tabel (1,99773), sehingga H o4 ditolak H a4 diterima. Peningkatan lingkungan kerja sebesar satu satuan akan meningkatkan kinerja karyawan PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan sebesar 0,031 satuan. Hal ini dikarenakan regresi lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan memiliki nilai koefisien (b 4 ) sebesar 0,031 satuan. Indikator yang memiliki tingkat capaian responden tertinggi pada variabel lingkungan kerja adalah suara bising dengan rata-rata skor sebesar 4,10 dengan tingkat capaian responden sebesar 82,03% dan termasuk kategori baik. Dapat disimpulkan bahwa PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan terhindar dari suara bising dengan suasana nyaman yang baik. Sedangkan indikator yang memiliki nilai tingkat capaian responden tersendah pada variabel lingkungan kerja fisik adalah ruang gerak dengan rata-rata skor sebesar 3,77 dengan tingkat capaian responden sebesar 75,36% dan termasuk kategori cukup baik. Dapat disimpulkan bahwa PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan sudah memiliki kantor dengan ruang gerakyang cukup baik. Lingkungan kerja yang kondusif akan membuat karyawan senantiasa bekerja dengan baik dan memberikan kontribusi kepada perusahaan agar mendapatkan kepuasan dalam bekerja serta meningkatkan kinerja. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu lingkungan kerja yang dikemukakan oleh Gilmer dalam Sutrisno (2009:78) sebagai berikut: 1)Kondisi kerja (Lingkungan Kerja Fisik dan Non-Fisik)Termasuk disini yaitu kondisi tempat, ventilasi, penyinaran,

8 dan tempat parkir. 2) Fasilitas: Fasilitas rumah sakit, cuti, dana pensiun, atau perumahan merupakan suatu standar jabatan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan rasa puas. 5. Pengaruh Komunikasi, Kerjasama Kelompok, Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Fisik Secara Bersama-sama Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. TKA Solok Selatan Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui komunikasi, kerjasama kelompok, kepemimpinan dan lingkugan kerja fisik secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan.Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai F hitung (93,033) > dari F tabel (2,75),sehingga H 04 ditolak dan H a4 diterima. Hasil analisa koefisien determinasi menunjukkan nilia R square sebesar 0,853. Hal ini berarti 85,3% kinerja karyawan PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan dipengaruhi variabel komunikasi, kerjasama kelompok, kepemimpinan dan lingkungan kerja fisik, sedangkan sisanya 14,7% dijelas oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini. Rivai (2004:14) mengemukakan kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemunginan, seperti standar hasil kinerja, target atau sasaran dengan kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu serta telah disepakati. Mengukur kinerja secara struktur organisasi hal yang dinilai adalah keefektifan dan tingkat efesiensi struktur organisasi tersebut.bisa dinilai struktur organisasi yang adakurang memenuhi efektifitas, berarti kinerja karyawan tersebut dianggap tidak memenuhi kebituhan lagi.oleh karena itu perlu dipertimbangkan tentang kemungkinan memnyempurnakan struktur sesuai dengan kebutuhan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan. Hal ini ditunjukan oleh nilai koefisien sebesar 0,077 nilai ini signifikan karena t hitung >t tabel yaitu 4,194 >1,99773, sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya jika komunikasi meningkat sebesar satu satuan maka kinerja karyawan juga meningkat sebesar 0,077.

9 2. Kerjasama Kelompok berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan. Hal ini ditunjukan oleh nilai koefisien sebesar 0,783 nilai ini signifikan karena t hitung >t tabel yaitu 12,727 > 1,99773, sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya jika kerjasama kelompok meningkat sebesar satu satuan maka kinerja karyawan juga meningkat sebesar 0, Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan. Hal ini ditunjukan oleh nilai koefisien sebesar 0,032 nilai ini signifikan karena t hitung >t tabel yaitu 2,705 > 1,99773, sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya jika kepemimpinan meningkat sebesar satu satuan maka kinerja karyawan juga meningkat sebesar 0, Lingkungan Kerja Fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Tidar Kerinci Agung Solok DAFTAR PUSTAKA Goris, R Jose Effects Of Statisfaction Comunication On The Selatan. Hal ini ditunjukan oleh nilai koefisien sebesar 0,031 nilai ini signifikan karena t hitung >t tabel yaitu 2,589 > 1,99773, sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya jika lingkungan kerja fisik meningkat sebesar satu satuan maka kinerja karyawan juga meningkat sebesar 0, komunikasi, Kerjasama Kelompok, Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Fisik secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan. Hal ini ditunjukan oleh nilai koefisien ujif hitung >F tabel yaitu 93,033 > 2,75 sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.persentase sumbangan variable komunikasi, kerjasama kelompok, kepemimpinan dan lingkungan kerja fisik secara bersama-samater hadap kinerja karyawan PT. Tidar Kerinci Agung Solok Selatan yaituse besar85,3%, sedang kansisanya14,7% dipengaruhi oleh sebab-sebab lain yang ada di luar penelitian. Relationship Between Individual Job Congruence And Job Performance/Statifaction (diterjemahkan oleh unit UGM).

10 Jurnal Manajemen Development Vol. 26 No. 8. Hasibuan, Malayu SP Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi Aksara: Jakarta Herbert, N Casson Petunjuk Praktis Dalam Berusaha. PT. Grafindo: Surabaya Irianto, Agus Statistik: KonsepDasar, Aplikasi, danpengembangannya. Jakarta: Kencana Nurzaman, Kadar Manajemen Perusahaan. CV. Pustaka Setia: Bandung Purwanto, Djoko Komunikasi Bisnis. Erlangga: Jakarta Robbins, Stephen P dan Timothy, A Judge Prilaku Organisasi Edisi Ke12. Salemba Empat: Jakarta Rivai Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Cetakan Pertama. PT. Raja Grafindo persada: Jakarta Siregar, Syopian Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Bumi Aksara Surisno, E. (200. Manajemen Sumberdaya Manusia. Kencana: Jakarta. Suwatno dan Priansa, Donni Manajemen Sumber Daya Manusia Dan Organisasi Publik Dan Bisnis. Alfabeta: Bandung