BAB II KERANGKA TEORI. Komunikasi persona ialah komunikasi antara dua orang dan dapat. a. Komunikasi tatap muka (face to face communication)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KERANGKA TEORI. Komunikasi persona ialah komunikasi antara dua orang dan dapat. a. Komunikasi tatap muka (face to face communication)"

Transkripsi

1 6 BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Komunikasi Interpersonal Komunikasi persona ialah komunikasi antara dua orang dan dapat berlangsung dengan dua cara: a. Komunikasi tatap muka (face to face communication) b. Komunikasi bermedia (mediated communication) Komunikasi persona tatap muka berlangsung secara dialogis sambil menatap sehingga terjadi kontak pribadi (personal contact). Ini disebut dengan komunikasi antarpersona (interpersonal communication). Komunikasi antarpersona, karena situasinya tatap muka, oleh para ahli dianggap sebagai jenis komunikasi efektif untuk mengubah sikap, pendapat, dan perilaku (attitude, opinion, and behavior change) seseorang. Efektifnya komunikasi persuasif dalam komunikasi seperti itu ialah karena terjadinya personal contact yang memungkinkan komunikator mengetahui, memahami, dan menguasai: a. Frame of reference komunikan selengkapnya, b. Kondisi fisik dan mental komunikan sepenuhnya, c. Suasana lingkungan pada saat terjadinya komunikasi,

2 7 d. Tanggapan komunikan secara langsung 10. Dengan mengetahui, memahami, dan menguasai hal-hal tersebut, pimpinan organisasi sebagai komunikator dapat melakukan kegiatan-kegiatan seperti berikut : 1) Mengontrol setiap kata dan kalimat yang diucapkan. 2) Mengulangi kata-kata yang penting disertai penjelasan. 3) Memantapkan pengucapan dengan bantuan mimic dan gerak tangan. 4) Mengatur intonasi sebaik-baiknya. 5) Mengatur rasio dan perasaan. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam situasi komunikasi antarpersona tatap muka : - Bersikaplah empatik dan simpatik. - Tunjukkanlah sebagai komunikator terpercaya. - Bertindaklah sebagai pembimbing, bukan pendorong. - Kemukankanlah fakta dan kebenaran. - Bercakaplah dengan gaya mengajak, bukan menyuruh. - Jangan bersikap super. - Jangan mengentengkan hal-hal yang mengkhawatirkan. - Jangan mengkritik. - Jangan emosional. - Bicaralah secara meyakinkan Uchjana Effendy, MA, Prof. Drs. Onong. 2006, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung, Rosda, hlm

3 8 Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi. Karakteristik efektivitas komunikasi antarpribadi dilihat dari tiga sudut pandang yaitu humanistik, pragmatis, dan pergaulan sosial & kesetaraan. Dalam pendekatan humanistik ini ada lima kualitas yang dipertimbangkan, yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung (supportivenness), sikap positif (positivenness), dan kesetaraan (equality) 12. Penelitian ini menggunakan beberapa kualitas dari pendekatan humanistik yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung (supportivenness). Keterbukaan (openness) mengacu pada tiga aspek dari komunikasi antarpribadi. Pertama, komunikator antarpribadi yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya. Memang ini mungkin menarik, tetapi biasanya tidak membantu komunikasi. Sebaliknya, harus ada kesediaan untuk membuka dir-mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan-diri ini patut. Kedua, mengacu kepada kesediaan komunikator untuk bereaksi jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya merupakan peserta percakapan yang menjemukan. Kita ingin oraang 11 Uchjana Effendy, MA, Prof. Drs. Onong. 2006, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung, Rosda, hlm Joseph A. Devito, 2011, Komunikasi Antar Manusia, Tangerang, Karisma Publishing Group, hlm 285.

4 9 bereaksi secara terbuka terhadap apa yang kita ucapkan, dan kita berhak mengharapkan hal ini. Tidak ada yang lebih buruk daripada ketidakacuhan-bahkan ketidasependapatan jauh lebih menyenangkan. Kita memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain. Yang ketiga menyangkut kepemilikan perasaan dan pikiran (Bochner & Kelly, 1974). Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang dilontarkan memang milik diri sendiri dan harus mampu untuk mempertanggungjawabkannya. Empati menurut Henry Backrack (1976) sebagai kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu. Bersimpati, di pihak lain, adalah merasakan bagi orang lain merasa ikut bersedih, misalnya. Berempati adalah merasakan sesuatu seperti orang yang mengalaminya berada di kapal yang sama dan merasakan perasaan yang sama dengan cara yang sama. Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang. Pengertian yang empatik ini akan membuat seseorang lebih mampu menyesuaikan komunikasinya. Hubungan antarpribadi yang efektif adalah hubungan di mana terdapat sikap mendukung (supportiveness) suatu konsep yang perumusannya dilakukan berdasarkan karya Jack Gibb. Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. Kita memperlihatkan sikap mendukung, dengan bersikap (1) deskriptif, bukan evaluatif, (2) spontan, bukan 9

5 10 strategik, dan (3) provisional, bukan sangat yakin. Suasana yang deskriptif dan bukan evaluatif membantu terciptanya sikap mendukung. Gaya spontan juga membantu terciptanya suasana mendukung. Orang yang spontan dalam komuniikasinya dan terus terang serta terbuka dalam mengutarakan pikirannyavbiasanya bereaksi dengan cara yang sama-terus terang dan terbuka. Bersikap provisional artinya bersikap tentatif dan berpikiran terbuka serta bersedia mendengar pandangan yang berlawanan dan bersedia mengubah posisi jika keadaan mengharuskan Pelayanan Beraneka ragam alasan orang memilih produk atau jasa seperti lokasi yang strategis, harga yang pantas, fasilitas yang menarik, progam pemasaran, atau popularitas akan merek dagang yang dimiliki suatu produk/jasa (Brand Name). semua faktor-faktor diatas dapat dengan secara periodic dikontrol, namun selain faktorfaktor diatas, pelayanan adalah salah satu faktor yang sangat signifikan dan tidak dapat dikontrol. Sehingga, jika dibandingkan, banyak pesaing bisnis yang unggulan dan memiliki perbedaan hanya karena kualitas pelayanannya. Hal tersebut dikarenakan pelayanan bersifat emosional, saat pelayanan bersifat buruk, maka akan selamanya bersifat buruk bagi orang yang menerimanya. Akan tetapi berbeda halnya, 13 Joseph A. Devito, 2011, Komunikasi Antar Manusia, Tangerang, Karisma Publishing Group, hlm

6 11 dengan fasilitas yang dapat suatu waktu diperbaiki atau ditambahkan jika memang mengalami kekurangan 14. Service excellent adalah kemampuan untuk mengantisipasi, mengenali, dan memenuhi harapan-harapan pelanggan serta berhasrat dan peduli untuk melampaui harapan-harapan pelanggan. Pada umumnya pelayanan hanya didefinisikan sebagai pemenuhan kebutuhan pelanggan, namun dalam Service Excellent, pelayanan dapat diartikan untuk memenuhi dan melampaui kebutuhan (need) dan keinginan (want) pelanggan. Jika, dilihat dari aspek kepuasan, pelanggan dapat mendapatkan pelayanan yang luar biasa dan melampaui harapannya, namun tidak seharusnya pelayanan itu ditawarkan atau berikan karena dapat berdampak pada biaya produksi dan kerugian usaha 15. Jika pada perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan umum, pelayanan ditempatkan sebagai faktor utama. Tuntutan profesionalisme dalam bidang pelayanan umum (public service), menjadi suatu tuntutan yang mutlak harus dipenuhi, masyarakat sekarang sudah semakin kritis. Pelaksanaan pekerjaan pada bidang pelayanan kepentingan umum (public service), misalnya, maka penguasaan keterampilan dalam menghadapi masyarakat konsumen serta memberikan pelayanan 14 M. Solikin, BA, MBA, 2011, Pelayanan Prima (Service Excellence), Jakarta, Inti Prima Promosindo, hlm M. Solikin, BA, MBA, 2011, Pelayanan Prima (Service Excellence), Jakarta, Inti Prima Promosindo, hlm

7 12 secara professional mengharuskan tenaga kerja yang bersangkutan memiliki kemampuan pelayanan terbaik Kepuasan Nasabah Dewasa ini, perusahaan menghadapi era persaingan yang paling hebat. Meskipun demikian, dengan beralih dari filosofi produk dan penjualan ke filosofi pemasaran holistic, perusahaan akan mendapatkan peluang yang lebih baik untuk memenangkan persaingan. Dasar dari orientasi pemasaran yang dibentuk dengan baik adalah hubungan pelanggan yang kuat. Pemasar harus berhubungan dengan pelanggan, menginformasikan, melibatkan diri, dan mungkin bahkan mendorong dalam proses tersebut. Membuat pelanggan menjadi pusat budaya, perusahaan yang berpusat pada pelanggan mempunyai keahlian dalam membangun hubungan pelanggan, bukan hanya produk, ahli dalalm rekayasa pasar, nuka hanya rekayasa produk. Pemasar yang berhasil adalah pemasar yang secara total memuaskan pelanggan dengan menguntungkan 17. Secara umum, kepuasan (satisfaction) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka. Jika kinerja gagal memenuhi ekspektasi 16 Dr. H. Bahrul Kirom, 2010, Mengukur Kinerja Pelayanan dan Kepuasan Konsumen Service Performance and Customer Satisfaction Measurement, Bandung, Pustaka Reka Cipta, hlm Kotler, P dan Kevin Lane Keller, 2010, Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1, Jakarta, Erlangga, hlm

8 13 maka pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan ekspektasi makan pelanggan akan puas atau senang Customer Service Officer (CSO) Banyak cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan omzet penjualannya atau pelanggannya. Misalnya dengan memberikan pelayanan yang paling optimal, meningkatkan kualitas produk, menentukan harga yang sesuai dengan selera pasar, meningkatkan promosi penjualan, terus mengembangkan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggannya atau dengan cara lainnya 19. Peningkatan omzet penjualan atau jumlah penjualan merupakan aspek yang paling penting untuk dilakukan melalui pemberian pelayanan yang paling optimal dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan 20. Kebijakan perusahaan untuk menempatkan pelayanan sebagai faktor utama untuk perusahaan yang bergerak pada bidang pelayanan umum, mengandung konsekuensi bahwa perusahaan ini harus mempersiapkan SDM yang dimiliki menjadi SDM professional yang akan memberikan kualitas pelayanan terbaik kepada setiap konsumennya. Kebijakan peningkatan pengembangan SDM professional untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen merupakan implementasi dari ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ketentuan tersebut 18 Kotler, P dan Kevin Lane Keller, 2010, Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1, Jakarta, Erlangga, hlm Kasmir, S.E., M.M, 2005, Etika Customer Service, Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada, hlm Kasmir, S.E., M.M, 2005, Etika Customer Service, Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada, hlm 2. 13

9 14 mengikat seluruh perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan umum, seperti PT. Kereta Api Indonesia, Perum Bulog, PT. Pertamina, PT. Telekom, Perusahaan pelayanan publik, dan sebagainya 21. Pelaksanaan pekerjaan pada bidang pelayanan kepentingan umum (public service), misalnya pada penguasaan ketrampilan dalam menghadapi masyarakat konsumen serta memberikan pelayanan secara professional mengharuskan tenaga kerja yang bersangkutan memiliki kemampuan pelayanan terbaik. Kemampuan melayani dari tenaga kerja yang bersangkutan didasarkan pada perilaku dan motivasi seseorang dalam kaitannya dengan pelaksanaan pekerjaan, pembenahan perilaku, dan motivasi seseorang dalam kaitannya dengan pembelajaran dan penguasaan soft skills bagi tenaga kerja yang bersangkutan, penguasaan keterampilan melayani ini menjadi dasar bagi seseorang untuk nantinya dapat memberikan pelayanan sesuai ekspektasi. Motivasi yang baik akan melengkapi tenaga kerja yang bersangkutan dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat konsumennya Kualitas pelayanan yang diterima konsumen dinyatakan besarnya perbedaan antara harapan atau keinginan konsumen dengan tingkat persepsi mereka. Kualitas sendiri adalah tingkat mutu yang diharapkan, dan pengendalian keragaman dalam mencapai mutu tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk dapat memberikan kualitas pelayanan terbaik maka perlu dibina hubungan erat antar Dr. H. Bahrul Kirom, 2010, Mengukur Kinerja Pelayanan dan Kepuasan Konsumen, Bandung, Pustaka Reka Cipta, hlm Dr. H. Bahrul Kirom, 2010, Mengukur Kinerja Pelayanan dan Kepuasan Konsumen, Bandung, Pustaka Reka Cipta, hlm 1-2.

10 15 perusahaan, dalam hal ini adalah karyawan dengan pemakai jasa tersebut. Dengan demikian kualitas merupakan jaminan terbaik atas kesetiaan pelanggan, pertahanan terkuat dalam menghadapi persaingan asing, dan jalan menuju pertumbuhan dan pendapatan yang langgeng 23. Penerapan dalam penelitian ini, karena berkaitan dengan perbankan maka dalam penelitian ini konsumen atau pelanggan adalah nasabah. Pelayanan nasabah dapat diberikan oleh berbagai pihak baik customer service, teller atau kasir maupun publik relation. Namun, istilah customer service digunakan secara khusus untuk dunia perbankan. Artinya ada bagian yang khusus melayani nasabah dengan nama customer service. Untuk menjadi seorang customer service bank, diperlukan beberapa persyaratan khusus. Artinya rekrutmen dan seleksi karyawan pun jelas berbeda dengan bagian lainnya. Sebelum bekerja, customer service juga perlu diberikan pelatihan khusus untuk bekal sebelum menjalankan tugasnya. Tugas customer service tidaklah ringan karena melayani nasabah bukanlah pekerjaan mudah. Pekerjaan ini harus ditekuni dengan penuh kemampuan, kecekatan, dan kesabaran. Oleh karena itu, tidak sembarang orang dapat menjadi customer service seperti yang diinginkan perusahaan. Secara umum, pengertian customer service adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan nasabah melalui pelayanan yang diberikan seseorang. Jadi intinya customer 23 Laksana Fajar, 2008, Manajemen Pemasaran, Pendekatan Praktis, Yogyakarta, Graha Ilmu, hlm

11 16 service melayani segala keperluan nasabah secara memuaskan. Pelayanan yang diberikan termasuk menerima keluhan atau masalah yang sedang dihadapi dengan nasabah. Customer service harus pandai dalam mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh nasabahnya. Customer service bank dalam melayani para nasabah selalu berusaha menarik dengan cara meyakinkan para calon nasabah agar menjadi nasabah agar menjadi nasabah bank yang bersangkutan dengan berbagai cara. Selain itu customer service juga harus dapat menjaga nasabah lama agar tetap menjadi nasabah bank. Oleh karena itu, tugas customer service merupakan tulang punggung kegiatan operasional dalam dunia perbankan 24. Fungsi Customer Service adalah sebagai resepsionis, deskman, salesman, customer relation officer dan komunikator. Sebagai resepsionis artinya seorang CS berfungsi sebagai penerima tamu yang datang ke perusahaan. Dalam hal menerima tamu, CS harus bersikap ramah, sopan, dan menyenangkan. Sebagai deskman, artinya seorang CS berfungsi sebagai orang yang melayani berbagai macam aplikasi yang diajukan nasabah atau calon nasabah.sebagai salesman, CS berfungsi sebagai orang yang menjual produk sekaligus sebagai pelaksana cross selling. Sebagai customer relation officer, yaitu berfungsi sebagai orang yang dapat membina hubungan baik dengan seluruh nasabah, termasuk membujuk, dan meyakinkan agar nasabah tetap bertahan dan tidak lari dari perusahaan bersangkutan apabila menghadapi masalah. 24 Kasmir, S.E., M.M, 2005, Etika Customer Service, Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada, hlm

12 17 Sebagai komunikator, CS berfungsi sebagai orang yang menghubungi nasabah dan memberikan informasi tentang segala sesuatu yang ada hubungannya antara perusahaan dengan nasabah Personal Selling Periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan perseorangan, dan respon langsung merupakan bagian dari komunikasi pemasaran, dimana proses komunikasi sangat menentukan hasil dari penjualan. Menjual sendiri adalah pekerjaan tertua di dunia. Dulu, wiraniaga selalu mendapatkan stereotype buruk. Kini wiraniaga adalah professional berpendidikan tinggi yang terlatih, yang membangun dan memelihara hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Penjualan personal adalah lengan bauran promosi antarorang. Bila iklan komunikasi nonpersonal satu-arah, penjualan personal adalah hubungan personal dua arah, baik tatap muka, lewat telepon, video conference, atau cara lain 26. Penjualan tatap muka atau personal selling adalah presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli untuk tujuan penciptaan penjualan 27. Ciri-ciri khas personal selling (wiraniaga) diantaranya adalah : 1. Tatap muka pribadi; penjualan pribadi yang mempunyai hubungan hidup, langsung interaktif antara dua pihak atau lebih. 25 Kasmir, S.E., M.M, 2005, Etika Customer Service, Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada, hlm Ginting. Nembah F. Hartimbul, 2011, Manajemen Pemasaran, Bandung, Yrama Widya, hlm Laksana Fajar, 2008, Manajemen Pemasaran, Pendekatan Praktis, Yogyakarta, Graha Ilmu, hlm

13 18 2. Pemupukan hubungan; dengan penjualan pribadi akan bercorak ragam hubungan, mulai dari hubungan jual beli sampai kepada hubungan persahabatan yang erat. 3. Tanggapan; pembeli lebih tegas dalam mendengarkan dan memberi tanggapan, sekalipun tanggapannya hanya merupakan ucapan terima kasih Hipotesis Teori Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini mengenai komunikasi interpersonal dalam pelayanan CSO yang berpengaruh terhadap kepuasan nasabah di PT. BCA KCP ITC Mangga Dua, Tbk. Komunikasi dalam pelayanan CSO meliputi supportiveness, openness, dan empathy, yang termasuk ke dalam pendekatan humanistik menurut Joseph A. Devito. Berdasarkan pada tabel Nilai t hitung 13,337 sedangkan t tabel sebesar 1,996 dengan demikian t hitung 13,337 > t tabel 1,996 dengan tingkat signifikansi 0,000, maka Ha diterima karena t hitung > t tabel pada α = 5%, maka Ho Ditolak dan H a Diterima artinya terdapat pengaruh positif yang signifikan dari Komunikasi dalam Pelayanan CSO terhadap Kepuasan Nasabah di PT. BCA KCP ITC Mangga Dua, Tbk. 28 Laksana Fajar, 2008, Manajemen Pemasaran, Pendekatan Praktis, Yogyakarta, Graha Ilmu, hlm 162.

DAFTAR PUSTAKA. Priyatno, Duwi, Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS, Yogyakarta, MediaKom

DAFTAR PUSTAKA. Priyatno, Duwi, Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS, Yogyakarta, MediaKom DAFTAR PUSTAKA Dr. H. Bahrul Kirom, 2010, Mengukur Kinerja Pelayanan dan Kepuasan Konsumen, Bandung, Pustaka Reka Cipta Darmawi, Herman. 2011, Manajemen Perbankan,Jakarta, Bumi Aksara Priyatno, Duwi, 2010.

Lebih terperinci

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki Komunikasi Interpersonal Dwi Kurnia Basuki Definisi Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang

Lebih terperinci

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL CUSTOMER SERVICE TERHADAP KEPUASAN NASABAH BANKALTIM SYARIAH CABANG PEMBANTU JUANDA SAMARINDA

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL CUSTOMER SERVICE TERHADAP KEPUASAN NASABAH BANKALTIM SYARIAH CABANG PEMBANTU JUANDA SAMARINDA ejournal lmu Komunikasi, 016, 4 (3): 37-51 ISSN 50-597X, ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id Copyright 016 PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL CUSTOMER SERVICE TERHADAP KEPUASAN NASABAH BANKALTIM SYARIAH CABANG

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Definisi, Peranan, dan Fungsi Customer Service Bank. ditawarkan. Yang lebih penting adalah pelayanan dari tiap-tiap bagian.

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Definisi, Peranan, dan Fungsi Customer Service Bank. ditawarkan. Yang lebih penting adalah pelayanan dari tiap-tiap bagian. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi, Peranan, dan Fungsi Customer Service Bank 2.1.1 Pengertian Customer Service Bank selalu memberikan produk-produk yang menarik bagi nasabahnya. Dan juga sesuai dengan

Lebih terperinci

Bernadheta Damaris Mutiara Isya Riska Ardila P Ukhtiani Putri S

Bernadheta Damaris Mutiara Isya Riska Ardila P Ukhtiani Putri S Bernadheta Damaris Mutiara Isya Riska Ardila P Ukhtiani Putri S Komunikasi Interpersonal?? Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Fungsi Bank 2.1.1. Pengertian Bank Mendengar kata bank bukan suatu hal yang asing bagi kita. Dengan menyebut kata bank setiap orang selalu mengaitkannya dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah BAB II LANDASAN TEORI A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah 1. Pengertian Pelayanan (Service) Program pelayanan kepada pelanggan dengan bertitik tolak dari konsep kepedulian kepada konsumen terus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hubungan Masyarakat 2.1.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Public Relations) Public relations adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS FUNGSI KOMUNIKASI CUSTOMER SERVICE DALAM PELAYANAN NASABAH DI BANK BTN CABANG PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS FUNGSI KOMUNIKASI CUSTOMER SERVICE DALAM PELAYANAN NASABAH DI BANK BTN CABANG PEKALONGAN BAB IV ANALISIS FUNGSI KOMUNIKASI CUSTOMER SERVICE DALAM PELAYANAN NASABAH DI BANK BTN CABANG PEKALONGAN A. Analisis Proses Komunikasi Customer Service dalam Pelayanan Nasabah di Bank BTN Cabang Pekalonagan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan maupun ketidak puasan pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap hal ini.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hubungan Masyarakat 2.1.1. Pengertian Hubungan Masyarakat Terdapat beberapa pengertian mengenai Hubungan Masyarakat, yaitu antara lain sebagai berikut: Menurut Cutlip, dkk,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat. Kondisi tersebut dipengaruhi dengan adanya sistem pasar global dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat. Kondisi tersebut dipengaruhi dengan adanya sistem pasar global dimana BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan bisnis jasa khususnya perbankan saat ini berubah dengan sangat cepat. Kondisi tersebut dipengaruhi dengan adanya sistem pasar global dimana tingkat persaingannya

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. efektif dan prosesnya dapat dilakukan dengan cara sangat sederhana. Komunikasi antarpribadi

BAB VI PENUTUP. efektif dan prosesnya dapat dilakukan dengan cara sangat sederhana. Komunikasi antarpribadi BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Komunikasi antarpribadi merupakan proses pertukaran informasi yang dianggap paling efektif dan prosesnya dapat dilakukan dengan cara sangat sederhana. Komunikasi antarpribadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) bergantung pada petugas atau karyawan bank yang melayaninya.

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) bergantung pada petugas atau karyawan bank yang melayaninya. BAB II LANDASAN TEORI A. Standar Operasional Prosedur Customer Service 1. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) Pada dasarnya pelayanan terhadap nasabah sebuah bank sangatlah bergantung pada petugas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Etika kerja pada perusahaan sangat berperan penting dalam menjalankan arus kerja karyawan di dalam kantor. Etika kerja ini bermaksud agar para karyawan menjalankan pekerjaannya secara

Lebih terperinci

ABSTRAK STUDI DESKRIPTIF PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN OPINI NASABAH BCA KANTOR CABANG PEMBANTU MEDAN WURI HANDAYANI SIMAMORA

ABSTRAK STUDI DESKRIPTIF PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN OPINI NASABAH BCA KANTOR CABANG PEMBANTU MEDAN WURI HANDAYANI SIMAMORA 1 STUDI DESKRIPTIF PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN OPINI NASABAH BCA KANTOR CABANG PEMBANTU MEDAN WURI HANDAYANI SIMAMORA 110922022 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Pelayanan Customer service dan Opini Nasabah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam pemasaran. Menurut Carl I. Hovland 1, Ilmu komunikasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam pemasaran. Menurut Carl I. Hovland 1, Ilmu komunikasi adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan proses penting dalam segala proses kehidupan, termasuk dalam pemasaran. Menurut Carl I. Hovland 1, Ilmu komunikasi adalah upaya yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komunikasi untuk kelangsungan hidupnya. Komunikasi diibaratkan seperti. namun kita sering melupakan betapa besar peranannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komunikasi untuk kelangsungan hidupnya. Komunikasi diibaratkan seperti. namun kita sering melupakan betapa besar peranannya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Tentang Komunikasi 2.1.1. Definisi Komunikasi Komunikasi adalah salah satu kebutuhan manusia, yang sangat mendasar. Seperti halnya, makan dan minuman, manusia, membutuhkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Jasa Dunia usaha yang ada dalam kehidupan manusia sehari-hari dapat berkaitan dengan industri jasa dimana pada setiap tahunnya mengalami kemajuan yang cukup pesat seiring

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA. Landasan teori merupakan bagian yang membahas uraian pemecahan

BAB II STUDI PUSTAKA. Landasan teori merupakan bagian yang membahas uraian pemecahan BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan bagian yang membahas uraian pemecahan masalah. Teori ini adalah teori yang sudah dipahami banyak orang dan digunakan untuk menganalisa suatu

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN TEORITIS. Komunikasi berasal dari bahasa latin Communication, yang artinya sama.

BAB 2 KAJIAN TEORITIS. Komunikasi berasal dari bahasa latin Communication, yang artinya sama. BAB 2 KAJIAN TEORITIS 2.1. Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa latin Communication, yang artinya sama. Maksudnya adalah komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Manusia adalah makhluk sosial yang harus berinteraksi satu sama lainnya. Dalam berinteraksi manusia membutuhkan komunikasi, karena tanpa adanya komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Komunikasi tidak hanya dijadikan sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Komunikasi tidak hanya dijadikan sebagai sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu faktor yang sangat mendukung didalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi tidak hanya dijadikan sebagai sarana pertukaran pesan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak Bab I Pendahuluan - 1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang penelitian Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak mendapat perhatian oleh banyak pihak, yang ditandai dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SKRIPSI Disusun Untuk Memenenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Gelar Sarjana S1 Psikologi Diajukan oleh : Aliffah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran dan Bauran Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Dalam menjalankan suatu bisnis, pemasaran menjadi komponen yang sangat penting bagi perusahaan karena melalui pemasaranlah

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill Modul ke: Interpersonal Communication Skill Perkenalan Mata Kuliah, Kontrak Belajar dan Pemahaman Soft Skill November 2016 Fakultas Ilmu Komunikasi Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom Program Studi Periklanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini dilakukan oleh: Nurmaya Sari (2009). Nurmaya Sari (2009) mengkaji Kepuasan Mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hampir seluruh perusahaan terutama yang bergerak di bidang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Hampir seluruh perusahaan terutama yang bergerak di bidang perbankan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Hampir seluruh perusahaan terutama yang bergerak di bidang perbankan memiliki posisi customer service. Pelayanan pada perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Interpersonal Komunikasi Interpersonal merupakan bagian dari ilmu komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam suatu organisasi untuk kelancaran kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Perbankan Indonesia saat ini telah mengalami pertumbuhan yang pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah. Bank syariah merupakan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kinerja Pelayanan Frontliner Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan di Indonesia berkembang pesat sejak adanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan di Indonesia berkembang pesat sejak adanya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia perbankan di Indonesia berkembang pesat sejak adanya beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. SK Direksi Bank Indonesia No. 32/37/KEP/DIR

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada babbab

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada babbab BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada babbab sebelumnya maka dapat penulis ambil kesimpulan-kesimpulan antara lain: Peran Customer Service

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK Septia Elsa Email: Septiaelsa@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Matematika Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari masalah belajar. Pada dasarnya, prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Komunikasi adalah medium penting bagi pembentukan atau. pengembangan pribadi untuk kontak sosial. Komunikasi adalah pertukaran

BAB II URAIAN TEORITIS. Komunikasi adalah medium penting bagi pembentukan atau. pengembangan pribadi untuk kontak sosial. Komunikasi adalah pertukaran BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah kegiatan sehari-hari yang dilaksanakan individu, yang berhubungan erat dengan perilaku individu itu sendiri. Komunikasi merupakan proses

Lebih terperinci

Pendahuluan. A. Pengertian Pelayanan. Arista Atmadjati, S.E., M.M 1

Pendahuluan. A. Pengertian Pelayanan. Arista Atmadjati, S.E., M.M 1 Pendahuluan A. Pengertian Pelayanan Pelayanan (Barata, 2004) adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, banyak dijumpai perubahan maupun perkembangan di bidang usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh bidang kehidupan, terutama di bidang bisnis. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia berpengaruh

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. communicatio. Istilah ini bersumber dari perkataan communis yang berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. communicatio. Istilah ini bersumber dari perkataan communis yang berarti II. TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi dan Komunikasi Antarpribadi 1. Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara etimologis berasal dari perkataan Latin communicatio. Istilah ini bersumber dari perkataan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk menggali pembelian ulang pelanggan, yaitu dengan memfokuskan pada kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam memilih bank terbaik untuk memenuhi kebutuhannya. Sementara di sisi lain, pihak bank untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada perkembangan ekonomi. Persaingan antar bank saat ini semakin marak ditandai

BAB I PENDAHULUAN. pada perkembangan ekonomi. Persaingan antar bank saat ini semakin marak ditandai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan memiliki peran penting sebagai salah satu motor penggerak roda perekonomian bangsa. Memburuknya kinerja perbankan akan berdampak negative pada perkembangan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe) Sepfiany Evalina Ginting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran dan bauran pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Dalam menjalankan suatu bisnis pemasaran menjadi suatu komponen yang sangat penting bagi perusahaan karena melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia perbankan yang dewasa ini bergerak semakin cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan kompleks, mendorong adanya peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk memasarkan produk mereka. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan komunikasi pemasaran. Menurut

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Efektivitas Kelompok tani Kelompok tani adalah sekumpulan orang-orang tani atau petani, yang terdiri atas petani dewasa pria atau wanita maupun petani

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 27 BAB II LANDASAN TEORI A. KONSEP DASAR KOMUNIKASI 1. Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan salah satu kegiatan interaksi yang sangat penting dalam semua aspek kehidupan manusia. Komunikasi bagaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dasar untuk berafiliasi, yaitu menjalin hubungan dengan orang lain. Dalam menjalin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dasar untuk berafiliasi, yaitu menjalin hubungan dengan orang lain. Dalam menjalin BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Manusia pada hakekatnya adalah makhluk monodualis, yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia mempunyai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat di pasar domestik maupun internasional. Perusahaan yang ingin berkembang dan meningkatkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan konsumen dengan produk yang ditawarkan oleh produsen,

BAB I PENDAHULUAN. keinginan konsumen dengan produk yang ditawarkan oleh produsen, BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Fungsi pemasaran sebagai penghubung antara kebutuhan dan keinginan konsumen dengan produk yang ditawarkan oleh produsen, dirasakan sangat penting. Kebutuhan manusia

Lebih terperinci

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH BANK RAKYAT INDONESIA CABANG PANDAN WANGI BALIKPAPAN

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH BANK RAKYAT INDONESIA CABANG PANDAN WANGI BALIKPAPAN PSIKOBORNEO, 2016, 4 (2) : 276-285 ISSN 2477-2674, ejournal.psikologi.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH BANK RAKYAT INDONESIA

Lebih terperinci

Komunikasi Antarpribadi Orangtua dan Anak dalam Penggunaan Gadget

Komunikasi Antarpribadi Orangtua dan Anak dalam Penggunaan Gadget Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN 2460-6510 Komunikasi Antarpribadi Orangtua dan Anak dalam Penggunaan Gadget 1 Rosinta Wulandari, 2 Dadi Ahmadi 1,2 Bidang Kajian Public Relations, Fakultas

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN ISSN 1412-5609 (Print) Jurnal INTEKNA, Volume 17, No. 2, Nov 2017: 79-147 KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN Sri Imelda (1) (1) Staf Pengajar

Lebih terperinci

KUALITAS KOMUNIKASI PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DI PT. INDOSAT, TBK BALIKPAPAN

KUALITAS KOMUNIKASI PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DI PT. INDOSAT, TBK BALIKPAPAN ejournal lmu Komunikasi, 2013, 1 (2): 39-54 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.org Copyright 2013 KUALITAS KOMUNIKASI PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DI PT. INDOSAT, TBK BALIKPAPAN Dwi Novel Putri Yanti

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Komunikasi Antarpribadi antara Manajer dengan Konsultan Tim Agen Pemasar Tupperware Interpersonal Communication Manager Advisors Team Agent Marketers Tupperware

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : 12 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : Pemasaran adalah suatu proses sosial dengan nama individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Promosi 1. Pengertian Promosi Kegiatan promosi merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan program pemasaran. Suatu produk yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Bank merupakan bentuk usaha yang bergerak dalam bidang jasa yang berorientasi kepada pemberian pelayanan terhadap nasabah. Menurut (Kasmir 2002:2) dalam bukunya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di luar perusahaan, oleh karena itu kegiatan Public Relations (Humas) bertujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di luar perusahaan, oleh karena itu kegiatan Public Relations (Humas) bertujuan 22 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PengertianPublic Relations Pada pelaksanaan suatu kegiatan komunikasi dalam perusahaan, tidak akan lepas hubungannya dengan khalayak (masyarakat) baik di dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. customer life value. Nilai seumur hidup pelanggan atau CLV (Customer Life Value)

BAB I PENDAHULUAN. customer life value. Nilai seumur hidup pelanggan atau CLV (Customer Life Value) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelanggan merupakan aset penting bagi perusahaan karena dengan adanya pelanggan, laba dapat diperoleh sehingga tercapainya nilai seumur hidup atau customer life value.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran ritel (Retail Marketing Mix) Amir (2004) menyatakan bauran pemasaran ritel biasanya terdiri dari pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan adanya tantangan - tantangan yang semakin luas dan kompleks, fungsi dan tanggung jawabnya melayani masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan adanya tantangan - tantangan yang semakin luas dan kompleks, fungsi dan tanggung jawabnya melayani masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia perbankan yang dewasa ini bergerak sangat cepat disertai dengan adanya tantangan - tantangan yang semakin luas dan kompleks, hal tersebut membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di negara manapun di dunia ini termasuk di Indonesia apabila perekonomian bangsa dikelola secara jujur, adil dan profesional, maka pertumbuhan ekonomi akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya. Hal ini dikarenakan masyarakat yang dihadapkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya. Hal ini dikarenakan masyarakat yang dihadapkan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan adanya globalisasi serta berkembangnya perekonomian Indonesia saat ini. Dimana setiap orang yang mendirikan usaha tentu menginginkan usahanya dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan, oleh sebab itu

BAB I PENDAHULUAN. maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan, oleh sebab itu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelayanan publik merupakan salah satu tugas penting yang tidak dapat diabaikan oleh pemerintah daerah sebab jika komponen pelayanan terjadi stagnasi maka hampir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersungguh-sungguh sehingga dapat memperoleh prestasi yang baik di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. bersungguh-sungguh sehingga dapat memperoleh prestasi yang baik di sekolah. ABSTRAK IRMAYANTRI. Perilaku Komunikasi Antara Orang Tua Tunggal (Single Parent) Dan Anak Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak Di SMP Negeri 8 Makassar (Dibimbing oleh Muh. Farid dan Kahar). Tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kualitas. Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kualitas. Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai Variabel Mediasi Pada Bank Mandiri

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kunci sukses operasional perusahaan adalah rekrutmen / seleksi tenaga penjual yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kunci sukses operasional perusahaan adalah rekrutmen / seleksi tenaga penjual yang 37 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Kunci sukses operasional perusahaan adalah rekrutmen / seleksi tenaga penjual yang efektif. Rekrutmen adalah proses menarik, skrining, dan memilih orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting dalam suatu proses penjualan. Fungsi SPG antara lain melaksanakan promosi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting dalam suatu proses penjualan. Fungsi SPG antara lain melaksanakan promosi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sales promotion girl atau SPG merupakan sumber daya manusia dengan peran penting dalam suatu proses penjualan. Fungsi SPG antara lain melaksanakan promosi suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan komunikasi, hal utama yang harus dilakukan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan komunikasi, hal utama yang harus dilakukan adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam melakukan komunikasi, hal utama yang harus dilakukan adalah mengupayakan terjadinya suatu hubungan yang serasi, selaras, harmonis, dan saling pengertian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan produk yang sejenis di pasaran. Pasar yang berfungsi dengan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan produk yang sejenis di pasaran. Pasar yang berfungsi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat, industri sepatu nasional harus siap menghadapi tantangan yang ada di era globalisasi ini. Banyak sepatu yang diekspor dari luar negeri,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN PROMOSI DAN BAURAN PROMOSI 1. Pengertian Promosi Menurut Lupiyodadi(2001 :108), promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran 2.1.1 Definisi Manajemen Pemasaran Menurut Daryanto (2011:1), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis perbankan merupakan bisnis jasa yang berdasarkan pada azas kepercayaan sehingga masalah kualitas layanan menjadi faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dan selalu membutuhkan orang lain untuk kelangsungan hidupnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dan selalu membutuhkan orang lain untuk kelangsungan hidupnya. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan orang lain untuk kelangsungan hidupnya. Salah satu bukti bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bahwa pelanggan adalah nyawa atau kehidupan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bahwa pelanggan adalah nyawa atau kehidupan perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini bisnis semakin berkembang, pasar mengalami persaingan yang semakin cepat dan kian menajam. Perusahaan mau tidak mau harus mengantisipasi keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia perbankan semakin ketat. Berbagai cara dilakukan untuk menarik sebanyak-banyaknya nasabah. Dengan keramahan para petugas bank akan menambah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang bertujuan untuk menyakinkan nasabah agar mau menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang bertujuan untuk menyakinkan nasabah agar mau menempatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan antar bank di Indonesia semakin ketat. Ini ditunjukan dengan munculnya banyak bank, baik milik pemerintah dan swasta dengan berbagai produk perbankan yang

Lebih terperinci

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi korelasional tentang Pengaruh Eksternal Public Relations dalam Meningkatkan Citra Perusahaan di Kalangan Nasabah Bank Sumut Cabang Marendal Kota Medan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun internasional yang semakin ketat, pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan merupakan bagian dari Public Relations. Hal tersebut tercermin

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan merupakan bagian dari Public Relations. Hal tersebut tercermin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelayanan merupakan bagian dari Public Relations. Hal tersebut tercermin dari definisi Public Relations seperti yang dikemukakan oleh Rex F.Halow di mana Public Relations

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah bekerja untuk orang lain untuk menyelesaikan tugas tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi seefisien mungkin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Pengeritan komunikasi harus ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu

BAB II URAIAN TEORITIS. Pengeritan komunikasi harus ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Pengeritan komunikasi harus ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu komunikasi dalam pengertian secara umum dan pengertian secara paradigmatic, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Distribution Outlet (distro) dan clothing kini menjadi salah satu bisnis yang sangat pesat perkembangannya di industri kreatif. Tak kurang dari 1000 distro

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan dalam menyampaikan produk

BAB II LANDASAN TEORI. Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan dalam menyampaikan produk 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Personal Selling sebagai Bagian dari Pemasaran Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan dalam menyampaikan produk terhadap konsumen. Hal ini terkait dengan beberapa kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah proses bertukar pikiran, opini, atau informasi secara lisan, tulisan, atau

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah proses bertukar pikiran, opini, atau informasi secara lisan, tulisan, atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah proses bertukar pikiran, opini, atau informasi secara lisan, tulisan, atau pun isyarat (Harapan dan Syarwani, 2014 : 1). Edward mengatakan bahwa komunikasi

Lebih terperinci

MAKALAH TENTANG ATTENTION Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Perhatian ( ATTENTION ) SMK MUHAMMADIYAH 01 KELING TAHUN PELAJARAN 2015/2016

MAKALAH TENTANG ATTENTION Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Perhatian ( ATTENTION ) SMK MUHAMMADIYAH 01 KELING TAHUN PELAJARAN 2015/2016 MAKALAH TENTANG ATTENTION Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Perhatian ( ATTENTION ) SMK MUHAMMADIYAH 01 KELING TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Jasa Kotler mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Modul ke: 01 Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi KONSEP IMC PEMAHAMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang berkembang saat ini. Di era perkembangan dan pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang berkembang saat ini. Di era perkembangan dan pertumbuhan penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sektor jasa yang memiliki peranan yang cukup vital dalam menunjang kegiatan sehari-hari adalah sektor jasa transportasi.transportasi merupakan sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era bisnis saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin bertambah ketat. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk mampu memaksimalkan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI KANTOR PEGADAIAN CABANG SUKOHARJO

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI KANTOR PEGADAIAN CABANG SUKOHARJO ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI KANTOR PEGADAIAN CABANG SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seperti halnya, makan dan minuman, manusia, membutuhkan komunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seperti halnya, makan dan minuman, manusia, membutuhkan komunikasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Tentang Komunikasi 2.1.1. Definisi Komunikasi Komunikasi adalah salah satu kebutuhan manusia, yang sangat mendasar. Seperti halnya, makan dan minuman, manusia, membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, unsur pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, unsur pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, unsur pelayanan terhadap nasabah adalah suatu hal yang mutlak untuk dikedepankan. Karena hal ini merupakan

Lebih terperinci