KEABSAHAN KLAIM KEDAULATAN JEPANG ATAS KEPULAUAN SENKAKU

Transkripsi

1 KEABSAHAN KLAIM KEDAULATAN JEPANG ATAS KEPULAUAN SENKAKU SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Ichsan Chairurizal NIM: PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA Mei 2014

2

3

4 ii

5 iii

6 iv

7 v KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah dalam bidang hukum ini dengan baik. Skripsi yang berjudul Keabsahan Klaim Kedaulatan Jepang atas Kepulauan Senkaku ini, disusun untuk gelar Sarjana Hukum Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Poin penting yang signifikan dapat mengantar karya tulis ini adalah bahwa antara lain, dari hasil observasi Penulis terhadap karya tulis yang pernah dibuat, selain Penulis, judul tersebut belum pernah ditulis sebagai karya tulis kesarjanaan di Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Keabsahan Kedaulatan Jepang terhadap Kepaulauan Senkaku dalam judul Penelitian ini, adalah berasal dari sengketa klaim atas Kepulauan Senkaku yang terjadi antara Jepang dan Tiongkok (PROC/Tiongkok dan ROC/Taiwan). Dalam hal ini, yang menjadi fokus penulis adalah klaim Jepang, di mana Jepang memiliki tiga klaim berdasarkan hukum internasional, yaitu okupasi, preskripsi, dan cessi. Namun, dalam pembuktiannya, Jepang hanya memiliki satu klaim saja, yaitu cessi, dengan perjanjian yang mengiringinya, yaitu Treaty of Peace with Japan dan Okinawa Reversion Agreement. Oleh karena itu, berdasarkan cessi ini, sehingga Jepang berhak memiliki teritori Kepulauan Senkaku tersebut. Kiranya karya ini bermanfaat. Salatiga, Mei 2014 Ichsan Chairurizal

8 vi DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Peraturan/Kasus... v Daftar Lampiran... vi Abstrak... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Alasan Pemilihan Judul... 1 B. Latar Belakang Masalah... 3 C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Metodologi Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Kedaulatan B. Konsep Kedaulatan Teritorial C. Konsep Kedaulatan Yurisdiksional D. Cara Perolehan Kedaulatan Okupasi The intention or will to act as sovereign Effective occupation Preskripsi Cessi Aneksasi Akresi E. Traktat... 44

9 vii 1. Konsep traktat Metode interpretasi traktat Pengaruh traktat terhadap negara ketiga F. Suksesi Negara Suksesi Negara dan Suksesi Pemerintahan Suksesi Negara dan Traktat BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Hasil Penelitian Keadaan Kepulauan Senkaku Sebelum Perang Dunia Kedua ( ) Penemuan Kepulauan Diaoyu oleh Tiongkok Penemuan Kepulauan Senkaku oleh Jepang Perang Tiongkok-Jepang (Sino-Japanese War) dan Traktat Shimonoseki Keadaan Kepulauan Senkaku Pasca Perang Dunia Kedua (1945- sekarang) The Cairo Declaration Postdam Declaration Japanese Surrender Pendudukan Amerika Serikat di Okinawa Treaty of Peace with Japan Okinawa Reversion Agreement Pengungkapan Sumber Daya Mineral yang berada di sekitar Kepulauan Senkaku oleh the United Nations Economic Commission for Asia and the Far East (ECAFE) Protes Tiongkok atas Okinawa Reversion Agreement dan Pendudukan Jepang atas Kepulauan Senkaku Pembelian Kepulauan Senkaku B. Analisis Permasalahan Klaim Kedaulatan Jepang atas Kepulauan Senkaku Permasalahan kedaulatan Kepulauan Senkaku Penemuan Kepulauan Diaoyu oleh Tiongkok tidak dapat dikatakan sebagai okupasi Tindakan yang dilakukan Jepang dalam rangka kepemilikan Kepulauan Senkaku Okupasi Preskripsi (daluarsa) Conquest Traktat... 91

10 viii Interpretasi Article 2 Traktat Shimonoseki Interpretasi Treaty of Peace with Japan Interpretasi Okinawa Reversion Agreement Protes Tiongkok atas Okinawa Reversion Agreement bertentangan dengan kaidah pacta tertiis nec nocent nec prosunt Pembelian Kepulauan Senkaku oleh Jepang mencerminkan tindakan Yurisdiksi Teritorial Suksesi melaui Traktat Traktat Shimonoseki sebagai Traktat bagi Negara Pendahulu (predecessor state) Suksesi Pemerintahan antara Tiongkok dan Jepang sebelum Perang Dunia Kedua Treaty of Peace with Japan dan Okinawa Reversion Agreement sebagai Traktat Negara Penerima (successor state) BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran Daftar Bacaan Lampiran

11 ix DAFTAR PERATURAN/KASUS A. Daftar Peraturan The 1933 Montevideo Convention on Rights and Duties of States Charter of The United Nations Draft Declaration on Rights and Duties of States 1949 Vienna Convention on the Law of Treaties 1969 Vienna Convention on Succession of States in respect of Treaties 1978 B. Daftar Kasus The Island of Palmas Case 1928 Corfu Channel Case 1949 Fisheries Case 1951 Western Sahara Case 1975 Case concerning Maritime Delimitation and Territorial Questions between Qatar and Bahrain 1994 Sovereignty over Pulau Ligitan and Pulau Sipadan 2002

12 x DAFTAR LAMPIRAN Japan s Basic Position on the Senkaku Islands and Facts... 1 Traktat Shimonoseki... 2 Treaty of Peace with Japan... 7 Okinawa Reversion Agreement... 25

13 xi ABSTRAK Kedaulatan adalah hal yang utama bagi negara untuk melaksanakan jurisdiksinya. Dalam hukum internasional, kedaulatan merupakan aspek utama adanya suatu negara (the existence of state). Permasalahan kedaulatan ini dapat terjadi manakala muncul sengketa, khususnya wilayah dari suatu negara itu sendiri. Kepulauan Senkaku, yang masih menjadi wilayah sengketa antara Tiongkok dan Jepang, adalah masalah yang erat kaitannya dengan hukum internasional. Permasalahan ini terus bergulir, seiring berkembangnya hukum internasional itu sendiri dan penemuan beberapa fakta-fakta hukum dari kedua belah pihak. Kedua negara tersebut berlomba dalam rangka siapa yang lebih berhak memperoleh kedaulatan secara legal dan sah menurut hukum internasional. Jepang sendiri, yang akan di bahas dalam skripsi ini, memiliki 3 (tiga) cara kaitannya dengan perolehan kedaulatan wilayah Kepulauan Senkaku, yaitu berdasarkan okupasi, preskripsi dan cessi. Namun, perolehan kedaulatan ini masih menjadi permasalahan, yang mana Tiongkok dengan pemerintahan pendahulunya yaitu Dinasti Ming dan Qing, menemukan Kepulauan Diaoyu (Senkaku). Terdapat tiga traktat yang menjadi isu utama sengketa ini, yaitu Traktat Shimonoseki, Treaty of Peace with Japan, dan Okinawa Reversion Agreement. Tiongkok mengklaim bahwa ketiga traktat tersebut tidak sah. Jepang sendiri memperoleh kedaulatan atas Kepulauan Senkaku secara sah berdasarkan dari the San Fransisco Peace Treaty dan Okinawa Revesion Agreement, yaitu cessi. Kata kunci: okupasi, preskripsi, cessi, Traktat Shimonoseki, Treaty of Peace with Japan, Okinawa Reversion Agreement