BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
|
|
- Hadian Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Sesuai dengan UU No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, maka lembaga-lembaga publik harus berupaya untuk mengimplementasikan keterbukaan informasi publik sesegera mungkin. Hal ini terkait dengan upaya pemerintah untuk menciptakan pemerintahan yang baik, transparan, dan akuntabel (good governance). Untuk memaksimalkan proses implementasi, maka setiap lembaga publik harus memiliki departemen khusus yang kemudian concern di dalam hal tersebut. Salah satu departemen yang kemudian relevan terhadap wacana keterbukaan informasi publik ini adalah departemen kehumasan. Hal yang kemudian tumbuh menjadi rasa ingin tahu peneliti adalah mengenai implementasi keterbukaan informasi publik pada bank sentral, Bank Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa Bank Indonesia memiliki wewenang dan tugas yang berkaitan dengan kebijakan moneter dan sistem pembayaran di Indonesia. Maka dari itu menjadi menarik untuk mengetahui lebih mendalam mengenai bagaimana peran humas dari Bank Indonesia dalam proses implementasi keterbukaan informasi publik di dalamnya. Setelah melakukan penelitian, terdapat hal menarik yang diperoleh oleh peneliti, dimana ternyata Bank Indonesia menjadi salah satu lembaga independen yang cukup antusias menyambut munculnya wacana keterbukaan informasi publik. Hal ini dapat dilihat dari beberapa upaya penerbitan peraturan yang muncul sebelum UU KIP tersebut diberlakukan. Beberapa peraturan tersebut ialah: Peraturan Dewan Gubernur Bank Indonesia tentang Kewajiban Menjaga Informasi Rahasia (PDG KMIR), Peraturan Dewan Gubernur Bank Indonesia tentang Manajemen Informasi Bank Indonesia (PDG MIBI), dan Surat Edaran Penatalaksanaan (Governance) Informasi Bank Indonesia (SE Information Governance). Pada dasarnya ketiga peraturan tersebut dibuat untuk mengklasifikasikan jenis informasi, menata sistem layanan informasi, dan juga mengoordinasikan satuan kerja di Bank Indonesia agar aware dengan isu ini. 150
2 Dalam proses implementasi UU KIP, Bank Indonesia kemudian menugaskan Departemen Komunikasi (DKom) atau humas Bank Indonesia sebagai departemen yang akan bertanggung jawab terkait hal ini. Keputusan tersebut diambil berdasarkan pertimbangan bahwa DKom merupakan departemen yang menangani masalah kehumasan dan dirasa memiliki koor kerja yang relevan untuk melaksanakan implementasi keterbukaan informasi publik. Dalam upaya mewujudkan keterbukaan informasi publik yang dikehendaki oleh Bank Indonesia, maka humas memiliki kewenangan untuk menentukan media apa saja yang akan digunakan. Salah satu media yang kemudian dibentuk untuk mengambil peran utama dalam proses layanan informasi publik adalah BICARA (Bank Indonesia CAll and InteRAction). BICARA merupakan contact center yang memiliki konsep sebagai single point of contact bagi pelayanan informasi publik di Bank Indonesia. Semua permohonan informasi yang masuk harus diarahkan ke dalam satu pintu, dicatat, dan dijawab dengan ketentuan yang sudah ditetapkan. Melalui tugas BICARA sebagai single point of contact, diharapkan dapat mendukung upaya Bank Indonesia untuk mengintegrasikan seluruh layanan informasi publik dengan efektif dan sistematis. Pada proses implementasi keterbukaan informasi publik di BICARA, humas memiliki andil yang signifikan. Hampir pada setiap langkah yang diambil, humas memiliki peran dan keterlibatan. Untuk dapat memetakan peran humas tersebut maka penelitian ini didasarkan pada teori implementasi kebijakan oleh George C. Edwards III dan juga prinsip-prinsip dasar pelaksanaan UU KIP. Dari kedua sumber tersebut maka diambil tujuh indikator utama, yakni komunikasi, sumber daya, struktur birokrasi, kecepatan menjawab, ketepatan waktu menjawab, biaya, dan cara atau prosedur yang digunakan. Peneliti kemudian menemukan beberapa fakta menarik terkait dengan ketujuh indikator tersebut. Untuk indikator pertama yakni komunikasi, peneliti melihat bahwa transmisi dan konsistensi pesan yang disampaikan oleh BICARA sudah cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hampir nihilnya kasus sengketa informasi di Bank Indonesia. Namun begitu untuk poin pencapaian sasaran bisnis, 151
3 BICARA masih perlu meningkatkan kinerjanya sehingga dapat mencapai targettarget yang sudah ditetapkan. Indikator selanjutnya adalah mengenai sumber daya dan struktur birokrasi. BICARA mengalami masalah dalam hal keterbatasan SDM sehingga perlu segera dilakukan recruitment. Dengan begitu tidak akan banyak abandoned calls yang muncul dan memengaruhi poin pencapaian sasaran bisnis. Sedangkan mengenai struktur birokrasi, BICARA telah mampu membuat struktur birokrasi dan juga Standard Operating Procedure (SOP) yang matang dan siap diaplikasikan di dalam unit tersebut. Untuk indikator-indikator selanjutnya adalah terkait dengan prinsip-prinsip yang tertera dalam UU KIP. Indikator pertama adalah cepat, dimana BICARA memiliki standar dan indikator tersendiri mengenai batas kecepatan menjawab permohonan, yang disebut dengan First Call Resolution, Average Handle Time, dan batas waktu dering telepon. Sementara untuk indikator tepat waktu, BICARA dapat dikatakan sudah mengaplikasikannya dengan baik. Semenjak kemunculan BICARA, Bank Indonesia hampir tidak pernah lagi mengalami sengketa informasi dengan masyarakat karena persoalan pelanggaran batas waktu. Dua indikator terakhir yang diteliti adalah terkait dengan biaya dan alur yang digunakan. BICARA memberlakukan biaya lokal bagi pemohon informasi yang ingin menelepon ke line , dan tidak dikenakan biaya bagi yang ingin datang langsung ke visitor center BICARA. Sedangkan untuk alur permohonan, masih terdapat proses yang sedikit janggal dan blur. Di dalam alur tersebbut masih terdapat tumpang tindih tanggung jawab pada sistem leveling yang digunakan, antara humas BI, BICARA, dan PPID. Oleh karena itu, humas BI perlu melakukan pengajian ulang terhadap alur yang sudah ditetapkan tersebut proses permohonan informasi dapat dilayani dengan lebih baik. Dari beberapa indikator tersebut kemudian dilihat bagaimana kecenderungan peran dari humas Bank Indonesia, apakah lebih condong pada peran manajemen atau justru peran teknis. Peran manajemen sendiri terdiri dari the expert prescribers, the communication facilitators, dan juga sebagai the problem-solving 152
4 process facilitators sedangkan peran humas secara teknis adalah sebagai the communication technician. Setelah dilakukan penelitian dan analisis lebih lanjut ternyata hasilnya memperlihatkan bahwa humas Bank Indonesia dalam konteks implementasi pada BICARA, lebih berperan dalam ranah manajemen. Hal tersebut terkait dengan struktur humas dalam BICARA yang memang berada pada posisi kepala divisi hingga manajer. Sementara untuk bagian teknis langsung dikerjakan oleh agents yang telah dipilih melalui lembaga outsourcing yakni PT. Telexindo Bizmart. Humas memiliki peran dalam ranah manajemen seperti merumuskan dokumen panduan kunci untuk pelaksanaan instrumen-instrumen implementasi UU KIP di Bank Indonesia, merencanakan dan membuat Standard Operating Procedure (SOP) serta Struktur Organisasi BICARA, menjalin kerja sama dengan lembaga outsourcing, menentukan indikator pencapaian sasaran bisnis BICARA, dan lain sebagainya. Sementara beberapa peran humas dalam ranah teknis adalah: memberikan pelatihan dan knowledge sharing kepada agent BICARA dan membangun kerja sama antardivisi humas untuk mempromosikan BICARA serta alur permohonan informasinya melalui kanal-kanal komunikasi dan informasi yang ada di Bank Indonesia. Dalam proses implementasi UU KIP di BICARA ini tentu saja masih didapatkan beberapa hambatan yang dialami oleh humas. Salah satu hambatan yang ditemukan adalah terkait dengan software yang digunakan dalam BICARA. Saat ini program CRM yang digunakan belum sepenuhnya sempurna, karena sistem recording yang belum mapan. Selain itu program CISCO juga menjadi salah satu program yang sedang dalam tahap perkembangan lebih lanjut. Melihat perkembangan teknologi yang selalu bergerak dinamis maka para agents dituntut untuk selalu memperbaharui knowledge-nya. Secara keseluruhan keterlibatan humas dalam implementasi keterbukaan informasi publik di Bank Indonesia terutama pada BICARA memiliki porsi yang sangat besar. Mulai dari pembentukan BICARA hingga proses pelaksanaannya semua melibatkan campur tangan dari pihak humas. Namun satu hal yang perlu diperhatikan oleh humas adalah upaya untuk mempromosikan dan meningkatkan 153
5 awareness masyarakat akan contact center BICARA. Hal tersebut dapat dimulai dengan menjalin komunikasi dan strategi dengan kantor-kantor perwakilan Bank Indonesia di seluruh daerah. Karena sejauh ini jumlah permohonan informasi yang masuk masih dapat tergolong sedikit dan berasal dari daerah Jabodetabek saja. Maka perluasan publikasi dan peningkatan awareness masyarakat menjadi poin penting yang harus segera dilaksanakan oleh humas Bank Indonesia dalam upaya implementasi keterbukaan informasi publik ini. B. Saran Selain beberapa poin kesimpulan di atas, akan dipaparkan pula mengenai beberapa saran dari perspektif peneliti mengenai peran humas dalam upaya implementasi keterbukaan informasi publik di Bank Indonesia, khususnya di contact center BICARA. Guna memaksimalkan upaya implementasi tersebut pertama-tama humas harus memikirkan ulang mengenai target pencapaian sasaran bisnis bagi BICARA. Seperti yang kita ketahui bahwa hingga saat ini target yang ditetapkan belum juga dapat tercapai dengan baik. Oleh karenanya humas harus mengaji ulang apakah target yang ditetapkan tersebut sudah sesuai. Apabila belum maka harus dilakukan revisi dan penetapan ulang mengenai sasaran bisnis tersebut. Namun apabila memang sudah sesuai, maka kemudian yang menjadi titik kajian adalah kinerja dari agents yang ada. Humas harus mendalami apa alasan di balik belum tercapainya sasaran bisnis tersebut dan menemukan cara yang tepat untuk meningkatkan kinerja agents agar dapat mencapai sasaran pencapaian bisnis yang dikehendaki. Selanjutnya humas juga harus concern untuk membahas mengenai perekrutan agents bagi BICARA. Saat ini jumlah agents di contact center ini masih sangat terbatas. Oleh karenanya sering muncul abandoned calls pada waktu-waktu tertentu. Hal ini tentu menjadi hambatan bagi upaya pelayanan informasi publik yang prima. Apalagi ke depannya BICARA bercita-cita untuk mengintegrasikan seluruh satuan kerja yang ada di Bank Indonesia. Jika hal ini akan dilakukan maka 154
6 perekrutan agents untuk ditempatkan di masing-masing satker adalah hal utama yang harus segera dilaksanakan. Selain meningkatkan jumlah SDM, humas juga harus segera menyediakan software yang saat ini sangat diperlukan oleh BICARA yakni sistem recording. Selama ini memang sistem CRM yang digunakan sudah bisa merekam namun tidak secara menyeluruh. BICARA membutuhkan sistem recording yang dapat menyimpan seluruh percakapan melalui line telepon dalam keseluruhan jam kerja yang ada. Rekaman tersebut nantinya dapat digukan sebagai evidence apabila terdapat sengketa dan juga dapat digunakan sebagai indikator assessment bagi agents oleh Quality Assurance. Saran yang berikutnya adalah mengenai perbaikan sistem levelling yang ada di BICARA. Bagi peneliti masih terdapat alur yang janggal dan kurang jelas pada level 2. Di dalam SOP memang tercantum bahwa level 2 terdiri dari Grup Humas, Team Leader, Supervisor, Quality Assurance, Business Analyst. Namun dari pihak humas juga menjelaskan bahwa level 2 termasuk PPID. Dimana PPID memiliki tugas untuk menjawab pertanyaan yang di luar batas kewenangan agents sebagai level 1. Peran PPID sendiri menjadi tidak jelas, karena terjadi tumpang tindih kewajiban yang terdapat di dalam titik ini. Selain itu juga terdapat sistem yang rumit, dimana level 2 diduduki oleh terlalu banyak posisi sehingga sistem eskalasi seolah-olah menjadi tidak sistematis. Dalam hal ini humas hendaknya mengaji ulang mengenai tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yang ada. Beberapa saran di atas diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak terkait agar dapat memperbaiki sistem layanan informasi publik melalui BICARA. Dengan begitu cita-cita Bank Indonesia untuk memiliki sistem layanan informasi yang terintegrasi, transparan, dan kredibel dapat terwujud dengan baik. Untuk penelitian selanjutnya, fokus penelitian dapat diarahkan pada pelanggan/stakeholders, dalam mengetahui efektivitas implementasi keterbukaan informasi yang dilakukan oleh BICARA. Walau bagaimana pun contact center ini memang masih terhitung sangat dini. Namun begitu tentu tidak boleh menjadi halangan untuk selalu memberikan layanan informasi yang terbaik kepada masyarakat. 155
BAB I PENDAHULUAN. menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat. publik yang perlu dikembangkan permerintah, agar masyarakat dapat
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tugas Pemerintah pada hakikatnya adalah melayani masyarakat serta menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan
Lebih terperinciJenis Kualifikasi. Persyaratan
Tenaga Kerja PKWT Contact Center Departemen Komunikasi Bank Indonesia 2017 1 Jabatan 19004 - Supervisor 19005 - Team Leader 2 Kesetaraan Level Manajer Asisten Manajer 3 Jenis Kelamin Laki-laki / Perempuan
Lebih terperinciPetugas Back Office PIK, (7) Petugas Front Office PIK, (8) Petugas Via Media PIK, dan (9) Petugas Database Informasi PIK diisi oleh Subbagian Layanan
BAB V PENUTUP Penelitian ini bermula dari hadirnya UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang menuntut segenap badan publik di Indonesia untuk membuka lebar-lebar pintu akses atas informasi
Lebih terperinciBAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI. A. Pendahuluan
BAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI A. Pendahuluan Salah satu area perubahan dalam reformasi birokrasi yang wajib dilaksanakan oleh kementerian/lembaga/pemerintah daerah adalah penataan tata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank Indonesia merupakan bank sentral satu-satunya di Indonesia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank Indonesia merupakan bank sentral satu-satunya di Indonesia yang mempunyai tugas untuk menetapkan dan melaksanan kebijakan moneter, menjaga dan mengatur kelancaran
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI PPID PEMBANTU KELURAHAN PANGONGANGAN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI PPID PEMBANTU KELURAHAN PANGONGANGAN TAHUN 2017 Kelurahan Pangongangan Jl. Pandan no. 02 Madiun Phone. (0351) 467527 Website : http://kelurahan-pangongangan.madiunkota.go.id/
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis dan interpretasi hasil wawancara dan data sekunder yang peneliti dapatkan dalam proses pengumpulan data penelitian. Peneliti membuat
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK
LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID BANK INDONESIA TAHUN 2015 3 DAFTAR ISI: GAMBARAN UMUM LAYANAN INFORMASI PUBLIK (LIP) BI 2015 SENGKETA INFORMASI PUBLIK KENDALA DALAM PELAKSANAAN INFORMASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan telah diterbitkan Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2008
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan telah diterbitkan Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik pada tahun 2008 dan mulai berlaku dua tahun kemudian setelah disahkan
Lebih terperinci2. Tujuan dilahirkannya UU. No. 14 Tahun 2008 adalah: menjamin hak warga negara utk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan
PANDUAN PPID 1. Informasi merupakan kebutuhan mendasar setiap orang sebagai pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan bagian penting bagi ketahanan nasional. Hak memperoleh informasi
Lebih terperinciLAPORAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI TAHUN 2012
LAPORAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI TAHUN 2012 PPID Kementerian PPN/Bappenas Maret 2013 LAPORAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS TAHUN 2012 1. PENINGKATAN KETERBUKAAN
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 157, 2017 KEMENDAGRI. Pelayanan Informasi dan Dokumentasi. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciLAYANAN INFORMASI PUBLIK 2015
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 2016 0 I. Kebijakan Pelayanan Informasi Publik UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Lebih terperinciLAYANAN INFORMASI PUBLIK
Laporan Tahunan LAYANAN INFORMASI PUBLIK 1 Gambaran Umum Kebijakan Pelayanan Informasi Publik di Badan POM 2 Gambaran Umum Pelaksanaan Pelayanan Informasi Publik 3 Rincian Pelayanan Informasi Publik di
Lebih terperinciPROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI
PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI Manajemen Perubahan Seluruh proses reformasi birokrasi di instansi akan mengarah pada rekonseptualisasi organisasi dan mekanisme kerja instansi secara menyeluruh. Proses
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai strategi komunikasi bencana yang dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan pengelolaan komunikasi bencana
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK
LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL 2014 1 1. Latar Belakang Dalam rangka mencegah terjadinya
Lebih terperinciPENYUSUNAN DAFTAR INFORMASI (DIP) PEJABAT PENGELOLA INFORMASI (PPID) BADAN LITBANG KESEHATAN
PENYUSUNAN DAFTAR INFORMASI (DIP) PEJABAT PENGELOLA INFORMASI (PPID) BADAN LITBANG KESEHATAN SEKRETARIAT BADAN LITBANG KESEHATAN BAGIAN INFORMASI PUBLIKASI DAN DISEMINASI (IPD) Dasar Hukum UU No.14/2008
Lebih terperinciINFORMASI BERKALA Waktu dan Tempat Pembuatan Informasi
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI Jalan MH Thamrin No.14, Jakarta Pusat Telp (021) 3190 2128, Fax (021) 3905889 Email : ppid@bawaslu.go.id DAFTAR INFORMASI PUBLIK
Lebih terperinciINFORMASI BERKALA Waktu dan Tempat Pembuatan Informasi
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI Jalan MH Thamrin No.14, Jakarta Pusat Telp (021) 3190 2128, Fax (021) 3905889 Email : ppid@bawaslu.go.id DAFTAR INFORMASI PUBLIK
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN
PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG PENYELENGGARAAN PERSANDIAN UNTUK PENGAMANAN INFORMASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2018 TENTANG PENYELENGGARAAN PERSANDIAN UNTUK PENGAMANAN INFORMASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan maupun evaluasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam negara demokrasi yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat, maka kebebasan untuk memperoleh informasi publik menjadi instrumen untuk menciptakan partisipasi
Lebih terperinciLaporan Tahunan Layanan Informasi Publik Tahun Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Laporan Tahunan LAYANAN INFORMASI PUBLIK
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Laporan Tahunan LAYANAN INFORMASI PUBLIK KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN 2013 1 Daftar Isi Gambaran Umum Kebijakan Pelayanan Informasi Publik Kementerian Keuangan 4.
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.340, 2015 DJSN. Informasi Publik. Pelayanan. PERATURAN DEWAN JAMINAN SOSIAL NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN DEWAN JAMINAN
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 288-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengelolaan Kinerja 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan penyusunan, penelaahan, monitoring, dan evaluasi pencapaian kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Utama, serta
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN GIANYAR
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN GIANYAR LAPORAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2015 A. Gambaran Umum Kebijakan
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI FITRA RIAU
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI FITRA RIAU FORUM INDONESIA UNTUK TRANSPARANSI ANGGARAN (FITRA) RIAU 2014 Standar Operasional dan Prosedur (SOP) PENGELOLAAN INFORMASI
Lebih terperinciContact Center Agent, Supervisor, QA, Telepon, Komputer, CRM
Aktivitas Proses Menyediakan dan Menyampaikan Informasi Input Output Sumberdaya KPI Pemantauan Pengukuran Resiko Pengendalian resiko Peluang Lingkungan FAQ, CRM, Pengetahuan, Informasi Satker Informasi
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Mei Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
KATA PENGANTAR Tanggal 28 September 2006, lebih dari 30 negara yang tergabung dalam komunitas peduli kebebasan informasi, secara serempak merayakan International Right to Know Day. Gerakan ini mendorong
Lebih terperinci2 Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelaya
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1125, 2014 PPATK. Informasi Publik. Layanan. Standar. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN NOMOR PER-07/1.03/PPATK/07/14 TENTANG STANDAR
Lebih terperinci2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publ
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1252, 2017 BEKRAF. Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi. PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMBANTU TAHUN 2017
1 LAPORAN KINERJA PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMBANTU TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA MADIUN Jalan Tirta Raya Nomor 15 Madiun 63129 1 RINGKASAN LAPORAN LAYANAN
Lebih terperinciLAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK RSUD Dr. SOETOMO TAHUN 2014
LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK RSUD Dr. SOETOMO TAHUN 2014 RINGKASAN LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2014 di RSUD Dr. Soetomo I. Gambaran Umum Kebijakan Pelayanan Informasi Publik Keterbukaan
Lebih terperinciAREA PERUBAHAN 1. Program Manajemen Perubahan 2. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
AREA PERUBAHAN Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) didasarkan pada kondisi dan kebutuhan Kemenko PMK dalam mewujudkan agenda
Lebih terperinciTentang Informasi Publik Kamis, 22 Desember 2011
Tentang Informasi Publik Kamis, 22 Desember 2011 VISI "Terwujudnya pelayanan informasi yang responsif, akurat, santun, dan akuntabel mengenai Kementerian Sekretariat Negara" MISI - Menyediakan informasi
Lebih terperinciPengendalian Informasi BPJS Ketenagakerjaan
Pengendalian Informasi BPJS Ketenagakerjaan Date : Agustus 2014 Informasi BPJS Ketenagakerjaan Tujuan Pengelolaan Informasi Pengklasifikasian Informasi Informasi kepada publik dalam dokumen resmi, keterangan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.706, 2013 BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Standar Operasional Prosedur. Penyusunan. Pedoman PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2016
LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2016 Balai Diklat Industri Surabaya JL.GAYUNG KEBONSARI DALAM NO 12 SURABAYA A. Kebijakan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik Hak memperoleh informasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perda Prov. Jateng No. 6 Tahun 2012 tentang Pelayanan Informasi Publik Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah;
I. PENDAHULUAN Jika kita mendengar kata informasi dalam benak kita pasti tersirat sebuah hal baru yang di sampaikan oleh orang lain, yang mana membuat kita menjadi dari tidak mengetahui menjadi tahu, Namun
Lebih terperinciLAPORAN. PengelolaandanPelayananInformasiPublik Tahun2013. DirektoratJenderalPrasaranadanSaranaPertanian KementerianPertanianRepublikIndonesia
LAPORAN PengelolaandanPelayananInformasiPublik Tahun2013 DirektoratJenderalPrasaranadanSaranaPertanian KementerianPertanianRepublikIndonesia I. LATAR BELAKANG Era keterbukaan menuntut Badan Publik termasuk
Lebih terperinci- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
- 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018
Lebih terperinci2 Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4846); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembara
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1522, 2014 KEMENKOPOLHUKAM. Informasi Publik. Layanan. Standar. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciGUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN NOMOR :115 TAHUN 2017 TENTANG
GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN NOMOR :115 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciWALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 7 TAHUN 2017
SALINAN WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI
Lebih terperinciPENGUATAN REFORMASI BIROKRASI
PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 Februari 2016 1 A. Penyerderhanaan Nomenklatur Anggaran
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.951, 2012 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Pengelolaan Informasi Publik. Standar Layanan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/9/PBI/2017 TENTANG PENERBITAN DAN TRANSAKSI SURAT BERHARGA KOMERSIAL DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/9/PBI/2017 TENTANG PENERBITAN DAN TRANSAKSI SURAT BERHARGA KOMERSIAL DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan
Lebih terperinciPROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG
PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciMANAJEMEN INFORMASI PUBLIK LINGKUP PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
MANAJEMEN INFORMASI PUBLIK LINGKUP PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Rapat Koordinasi PPID ITB Rapim A Gd. CCAR ITB Lt 1, 2 November 2017 A. Pendahuluan Reformasi
Lebih terperinciLAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK
LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PATI Jl. Kolonel Sunandar No. 45 Pati Daftar Isi 3 Gambaran Umum Kebijakan Pelayanan Informasi Publik KPU Kabupaten Pati 4 Gambaran
Lebih terperinciLAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK RSUD Dr. SOETOMO TAHUN 2015
LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK RSUD Dr. SOETOMO TAHUN 2015 RINGKASAN LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2015 di RSUD Dr. Soetomo I. Gambaran Umum Kebijakan Pelayanan Informasi Publik Keterbukaan
Lebih terperinciMONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN UU KIP BADAN PUBLIK DI JAWA BARAT TAHUN 2017 PEMBENTUKAN DAN KEBERADAAN PPID PETUNJUK UMUM
MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN UU KIP BADAN PUBLIK DI JAWA BARAT TAHUN 2017 PEMBENTUKAN DAN KEBERADAAN PPID PETUNJUK UMUM 1. Instrumen Monitoring dan Evaluasi Penerapan UU KIP ini merupakan satu kesatuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (Information
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology/ICT) di dunia telah semakin luas. Hal tersebut merupakan dampak
Lebih terperinciTransparansi Badan Publik
Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur Transparansi Badan Publik Oleh : Ketty Tri Setyorini MASALAH -MASALAH PPID - Sumber Daya Manusia - Mutasi Pegawai - Anggaran - Fasilitas - Ego Sektoral - Budaya lama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak bermunculan bermacam-macam bank umum di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak bermunculan bermacam-macam bank umum di Indonesia, dari yang menawarkan fasilitas dan produk yang sama sampai yang baru. Jika di dilihat dari sudut
Lebih terperinciKEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA Menuju Masyarakat Informasi Indonesia
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA Menuju Masyarakat Informasi Indonesia PARADIGMA BARU PELAYANAN INFORMASI DALAM ERA KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK *) Oleh : Amin Sar Manihuruk, Drs,
Lebih terperinciPENGENDALIAN INFORMASI BPJS KETENAGAKERJAAN
PENGENDALIAN INFORMASI BPJS KETENAGAKERJAAN Informasi BPJS Ketenagakerjaan Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna dan pesan, baik data, fakta maupun
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Berdasarkan gambaran pelaksanaan UU KIP oleh Pemkab Kediri selama
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan gambaran pelaksanaan UU KIP oleh Pemkab Kediri selama tahun 2008-2013 yang telah diuraikan sebelumnya bisa disimpulkan bahwa pelaksanaan UU KIP pada badan publik
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini menekankan pada proses perolehan data untuk memperoleh hasil
Lebih terperinci2012, No
2012, No.1211 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciLAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK RSUD Dr. SOETOMO TAHUN 2016
LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK RSUD Dr. SOETOMO TAHUN 2016 RINGKASAN LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2016 di RSUD Dr. Soetomo I. Gambaran Umum Kebijakan Pelayanan Informasi Publik Setiap individu
Lebih terperinciPEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2015 1 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN... 3 1.1. LATAR BELAKANG... 3 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN...
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI PPID PEMBANTU DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMANKOTA MADIUN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI PPID PEMBANTU DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMANKOTA MADIUN TAHUN 2017 DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA MADIUN Jl.DI PANJAITAN
Lebih terperinciLAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN Daerah Istimewa Yogyakarta
LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2016 Daerah Istimewa Yogyakarta Komisi Pemilihan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta Jalan Aipda Tut Harsono No. 47,
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merupakan salah satu instansi pemerintah yang mempunyai peranan penting dalam memberikan pelayanan publik terkait dengan penanaman
Lebih terperinci`````````````````` LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMBANTU PELAKSANA
`````````````````` LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMBANTU PELAKSANA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGAH TAHUN 2016 BALAI PENGKAJIAN
Lebih terperinciKebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum
emangat reformasi telah mendorong pendayagunaan aparatur Negara untuk melakukan pembaharuan dan peningkatan efektivitas dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam pembangunan,
Lebih terperinciBUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA
- 1 - BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI SERDANG BEDAGAI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN
Lebih terperinciBADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2016 A. Gambaran Umum Pelayanan Informasi Publik BKKBN Badan Kependudukan dan Keluarga
Lebih terperinci1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Progra g m,,kegia g tan,,dan hasil yan
1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Program, Kegiatan, dan hasil yang Diharapkan pada Tingkatan Mikro 3. Format Road Map 4. Langkah langkah Penyusunan Road Map 2 1 Road Map Road Map merupakan rencana
Lebih terperinciPERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010
PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.17 TAHUN 2014 TENTANG LAYANAN INFORMASI PUBLIK DAN DOKUMENTASI BADAN SAR NASIONAL
PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.17 TAHUN 2014 TENTANG LAYANAN INFORMASI PUBLIK DAN DOKUMENTASI BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN SAR NASIONAL, Menimbang :
Lebih terperinciBAB IV STRATEGI PELAKSANAAN DAN PROGRAM REFORMASI BIROKRASI. Pelaksanaan reformasi birokrasi dibagi ke dalam dua tingkatan pelaksanaan, yaitu:
- 47 - BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN DAN PROGRAM REFORMASI BIROKRASI A. Strategi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pelaksanaan reformasi birokrasi dibagi ke dalam dua tingkatan pelaksanaan, yaitu: 1. Nasional
Lebih terperinciMEKANISME PELAYANAN INFORMASI DI BADAN LITBANGKES. Muhammad Rijadi, SKM, MScPH. Kepala Bagian IPD Sekretariat Badan Litbangkes
MEKANISME PELAYANAN INFORMASI DI BADAN LITBANGKES Muhammad Rijadi, SKM, MScPH. Kepala Bagian IPD Sekretariat Badan Litbangkes KERANGKA HUKUM KIP DI INDONESIA UU HAM UU Kerahasiaan Negara UU Pelayanan Publik
Lebih terperinciGUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT
GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK BIDANG PERIZINAN DAN NON PERIZINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dalam bab ini peneliti akan memaparkan tentang kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.
BAB V PENUTUP Dalam bab ini peneliti akan memaparkan tentang kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan. 1. Kesimpulan Undang-Undang nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01.IN.04.03 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI PADA DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN, KANTOR
Lebih terperinciMenetapkan Tim Manajemen Perubahan. Menyusun Tugas tugas dan Mekanisme Kerja Tim Manajemen Perubahan
Program/Kegiatan, Output, Tahapan Kerja, Waktu Pelaksanaan, Kriteria Keberhasilan, Rencana Anggaran dan Penanggungjawab No PROGRAM/ KEGIATAN Output Tahapan Kerja Output Tahapan Kerja Kriteria Keberhasilan
Lebih terperinciWALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,
WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 85 TAHUN 2014 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPENINGKATAN KAPASITAS APARAT PENGAWAS INTERNAL DALAM MELAKUKAN AUDIT BERBASIS RESIKO
PENINGKATAN KAPASITAS APARAT PENGAWAS INTERNAL DALAM MELAKUKAN AUDIT BERBASIS RESIKO Disampaikan dalam Training Peningkatan Kapasitas Aparat Pengawasan Internal Itjen Kemenristekdikti Bogor 29 April 2016
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. terkait dengan judul penelitian serta rumusan masalah penelitian. yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya.
BAB VI PENUTUP Bab ini mengulas tentang kesimpulan dari pembahasan terkait dengan judul penelitian serta rumusan masalah penelitian yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya. Peneliti juga memberikan
Lebih terperinciLOGO PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH RSUD
LOGO PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH RSUD Prof Dr MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO Jl. Dr. Gumbreg no.01 Purwokerto Telp. 0281 632708 Fax. 0281 631015 E-mail : rsudmargono@jatengprov.go.id 1 Gambaran Umum Kebijakan
Lebih terperinciBUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANGKA TENGAH NOMOR : / /DIHUBKOMINFO/2016 TENTANG
BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANGKA TENGAH NOMOR : 188.45/ 180.5 /DIHUBKOMINFO/2016 TENTANG PENETAPAN PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI BUPATI BANGKA
Lebih terperinciPemantauan Pelaksanaan KIP di Institusi Polri
Pemantauan Pelaksanaan KIP di Institusi Polri Disampaikan dalam Diskusi Publik UU KIP antara Kebutuhan dan Pengabaian : Pengalaman Jurnalis Aliansi Jurnalis Independen Indria Fernida Wakil Koordiantor
Lebih terperinciPEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI
Lebih terperinciPENGUATAN REFORMASI BIROKRASI
PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 Februari 2016 1 PERMASALAHAN BIROKRASI Mengapa Harus
Lebih terperinciPEDOMAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFORMASI
PEDOMAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFORMASI Desember 2012 DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 Pernyataan Komitmen... 2 I. LANDASAN HUKUM... 3 II. PENGERTIAN UMUM... 3 III. MAKSUD DAN TUJUAN... 4 IV. KLASIFIKASI INFORMASI...
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
UNIT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK Melayani Informasi, Memajukan Negeri 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Salah satu prasyarat penting dalam
Lebih terperinciO L E H : M A H Y U D I N Y U S D A R
O L E H : M A H Y U D I N Y U S D A R INFORMASI PRIVAT INFORMASI PUBLIK Apa bedanya? INFORMASI PRIVAT INFORMASI PUBLIK Tertutup Terbuka UU KIP: Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.370, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL. Keterbukaan Informasi Publik. PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 148/KA/VII/2010 TENTANG
Lebih terperinciDipaparkan pada Kegiatan User Group Level Operasional 8 Oktober 2016 Bali
Dipaparkan pada Kegiatan User Group Level Operasional 8 Oktober 2016 Bali Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Divisi Setelmen Dana dan Penatausahaan Surat Berharga 2016 Berdasarkan PBI dan SEBI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAAN. publiknya baik internal maupun publik eksternal. Dengan pengayatan unit Public
1 BAB I PENDAHULUAAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi yang baik dapat dilihat dari tercapainya maksud dan tujuan yang sesuai dengan apa yang diharapkan dari komunikasi tersebut. Berkaca kembali dari pentingnya
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI TAHUN 2014
LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI TAHUN 2014 I. Kebijakan Pelayanan Informasi Publik Sejak diluncurkan Undang-Undang no.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA
- 2-2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden
Lebih terperinciKEMENTERIAN PARIWISATA
KEMENTERIAN PARIWISATA JL. MEDAN MERDEKA BARAT NOMOR 17, JAKARTA 10110 TELEPON (021) 3838162, 3838167; FAKSIMILE (021) 3848245, 3840210 KEPUTUSAN SEKRETARIS KEMENTERIAN PARIWISATA NOMOR SK.9/UM.001/SESMEN/KEMPAR/2016
Lebih terperinciBAB I GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK
BAB I GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK A. Kebijakan Semenjak dikeluarkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Komisi Pemilihan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM
BAB II GAMBARAN UMUM Implementasi Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik di lingkungan Pemerintah Kota Bogor sepanjang tahun 2015, masih memerlukan langkah-langkah penyempurnaan.
Lebih terperinci