Penggunaan Diksi Indria dalam Novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penggunaan Diksi Indria dalam Novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo"

Transkripsi

1 Penggunaan Diksi Indria dalam Novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo Oleh: Nunung Yuliasih Program Studi Pendidikan Bahasa dan SastraJawa Nunungyuliasih5@gmail.com Abstrak:Penelitian ini bertujuan (1) menganalisis jenis diksi indria dalam novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo. (2) menganalisisfungsi diksi indria dalam novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo. Penelitian ini berupa penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Subjek Penelitian yaitu novel DaradasihKarya Hadisutjipto Z Sidibjo. Objek penelitian adalah penggunaan jenis dan fungsi diksi indria. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo. Instrumen yang digunakan yaitu peneliti itu sendiri dan kartu data. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik simak dan teknik catat. Teknik validitas data dan kredibilitas data menggunakan validitas semantis dan uji kreabilitas data. Selanjutnya teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kontek. Teknik penyajian hasil analisis data menggunakan penyajian informal.hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat jenis dan fungsi diksi indria pada novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo. Terdiri atas 82 jenis yaitu diksi indria penglihatan 62, diksi indria pendengaran 10, diksi indria penciuman 1, diksiindria perasa 1, diksiindria peraba 8. Kata kunci : diksi indria, novel Daradasih Pendahuluan Novel merupakan karya sastra yang di dalamnya mengungkapkan pengalaman manusia melalui bahasa yang mengesankan. Karya-karya itu baru bisa disebut sastra kalau mengandung isi yang penting dan berguna bagi kehidupan manusia sepanjang masa, di samping memberikan keunikan sewaktu kita membacanya, novel juga diciptakan sastrawan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Karya sastra lebih tepatnya novel dapat membawa pembaca keluar dari dunia nyata dan memberi kesempatan meninggalkan dunia ini sebentar serta memasuki dunia novel. Kesesuaian penempatan dan penggunaan kata yang baik dalam sebuah novel mempermudah penyampaian makna atau isi wacana itu. Kesalahan pemilihan kata akan membuat pembaca merasa aneh atau tujuan dibalik wacana tersebut tidak dapat diketahui. Pada karya sastra tulis, seorang pengarang menggunakan suatu kata untuk menyampaikan gagasannya. Ketepatan dalam pemilihan kata itulah yang menjadi tolak Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 84

2 ukur keberhasilan penempatan diksi dalam sebuah karya tertulis. Ketepatan penggunaan kata dapat menimbulkan imajinasi tertentubagi pembacanya. Setelah membaca novel Garudah Putih, Jaring Kalamangga dan Daradasihkarya Hadisutjipto Z Sudibjo peneliti lebih tertarik untuk menganaisis novel Daradasih karena di dalam novel tersebut banyak diksi-diksi indah yang masih membingungkan peneliti. Peneliti tertarik dengan hal itu dan peneliti pun tertantang untuk mencari mengenai diksi-diksi yang ada di dalam novel tersebut. Peneliti pun akan meneliti lebih dalam mengenai diksi-disksi yang ada di dalam novel Daradasih tersebut, maka dengan ini peneliti mengangkat judul Penggunaan Diksi Indri Dalam Novel Daradasih Karya Hadisutjipto Z Sudibjo. Jenis diksi indria sebagai sarana dalam menyampaikan gagasan-gagasan khusus yang diserap oleh panca indra peraba, indra perasa, indra pendengaran, indra penglihatan dan indra penciuman. Diksi-diksi indria ini akan menggambarkan pengalaman manusia melalui daya indra khusus, sehingga pembaca dapat merasakan imajinasi dari sebuah cerita yang dipaparkan. Imajinasi pembaca akan lebih kuat sehingga isi cerita akan lebih mudah diketahui oleh pembaca. Gambaran atau pemaparan keadaan dalam cerita akan dijelaskan lewat peran tiap diksi indria, sehingga lebih mudah diketahui serta terjamin pula daya gunanya dalam suatu karangan. Berdasarkan uraian di atas, penulis memilih judul Penggunaan Diksi Indria Dalam Novel Daradasi Karya Hadisutjipto Z Sudibjo dengan alasan antara lain: (1) novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo ini menurut sepengetahuan penulis belum pernah dianalisis dari segi penggunaan diksi indrianya, (2) novel Daradasih ini menarik untuk dianalisis dari segi pemilihan katanya/bahasanya karena di dalam novel tersebut peneliti menemukan kata-kata yang masih sulit dipahami dan membingungkan pembaca untuk memahami isinya, begitu pula hubungan antara satu indria dengan indria yang lain dirasakan begitu rapat, sehingga kata yang sebenarnya hanya dikenakan kepada suatu indria dikenakan pula pada indria lainnya, misalnya pada kata rupane manis dan Suarane manis, meskipun terjadi gejala sinestesia namun pada umumnya tiap indria memiliki kata-kata yang khusus untuk mengungkapkan pengalaman atau penghayatan melalui masing-masing indria, maka dari itu peneliti Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 85

3 mengambil judul ini karena peneliti merasa tertarik untuk menganalisis novel Daradasih tersebut, (3) melalui novel Daradasih, Hadisutjipto Z Sudibjo mampu mengimajinasikan masalah kehidupan manusia dan keadaan lingkungan masyarakat menjadi sebuah karya sastra yang menarik. Metode Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Dimana penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesis sehingga dalam langka penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis. Data kualitatif yaitu penelitian yang digambarkan dengan katakata/kalimat yang dipisah-pisahkan menurut katagorinya untuk memperoleh kesimpulan (Ismawati, 2011: 112). Penelitian kualitatif didasarkan pada upaya membangun pandangan mereka yang diteliti yang rinci, dibentuk dengan kata-kata. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif, selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti (moleong, 2011: 6-11). Sumber data penelitian ini adalah novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo. Data dalam penelitian tersebut berupa kutipan-kutipan yang terdapat dalam novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo. Instrumen penelitian yang dilakukan menggunakan human instrument, juga dibantu oleh instrumen lain yaitu meliputi alat tulis (pulpen, pensil) dan buku catatan untuk mencatat data. Selain itu penuis juga menggunakan buku-buku acuan tentang teori yang mendukung. Dalam pencatatan data penelitian menggunakan tabel untuk mempermudah menganalisis data. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pustaka. Teknik pustaka adalah mempergunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data (Subroto, 1992: 42). Teknik simak disebut metode simak atau menyimakan karena memang berupa penyimakan, dilakukan dengan menyimak yaitu menyimak menggunakan bahasa, di samping menyimak dapat pula dilakukan teknik catat. Teknik catat adalah yang digunakan untuk mencatat data-data yang ditemukan ke dalam nota pencatat data-data yang ditemukan ke dalam nota pencatat data yang Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 86

4 telah tersedia. Pencatatan pada kartu data, dengan menggunakan alat tulis tertentu (Sudaryanto, 1993: ). Teknik validitas data dan kredibilitas data menggunakan validitas semantis dan uji kreabilitas data. Selanjutnya teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kontek. Teknik penyajian hasil analisis data menggunakan penyajian informal yaitu perumusan dengan menggunakan katakata biasa tanpa menggunakan rumus atau simbol (Sudaryanto, 199: 145). Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif, maka hasil penelitian dipaparkan secara deskriptif dengan kata-kata biasa. Hasil Penelitian 1. Jenis diksi indria Diksi indria penglihatan Mata merupakan indera penglihatan (organ visual) yang sensitif terhadap rangsangan cahaya, menerima bayangan serta kesan-kesan untuk ditafsirkan, berdasarkan hasil penelitian diksi indria penglihatan yang ada di dalam novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo ada 62 jenis diksi indria, salah satu contoh tentang diksi indria penglihatan dapat dilihat pada kutipan di bawah ini. Ooo, Hartadi kae kangmasmu, ta? Baguse bagus ning... Ning apa Marti? Santo genti takon. Mbosen! wangsulane Marti cekak atos. Lho, sanajan mboseni nanging setya ing janji. (DRDS 12) Terjemah Ooo, Hartadi itu kakakmu, ta? Tampan si tampan tapi... tapi apa Marti..? Santo balik tanya.. membosankan. Jawaban dengan lantang dan keras. Lho, meskipun mboseni, tapi setia dalam janji. Pada kutipan di atas terjadi saat Marti dan Santo sedang makan bersama di kafetaria, pada waktu itu Santo bercerita kepada Marti kalau dia mempunyai kakak sepupuh yang tampan, tapi Marti malah menghina kakak sepupu Santo itu yang bernama Hartadi, Marti bilang Hartadi tampan si tampan tapi membosankan. Kalimat tersebut termasuk diksi indria penglihatan Ooo, Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 87

5 Hartadi kae kangmasmu, ta? Baguse bagus ning... Ning apa Marti? Santo genti takon. Mbosen! diksi indria penglihatan terdapat pada kata bagus tampan, kata tersebut merupakan diksi indria penglihatan yang dikutip dari novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo. Diksi bagus tampan termasuk diksi indria penglihatan yaitu mata yang menerima kesan penglihatan tentang fisik seseorang yang tampan, diksi indria di atas digunakan pengarang untuk menonjolkan tokoh Hartadi yang tampan. Diksi indria pendengaran Telinga merupakan indera pendengaran (organ auditorik), disini kesan atas suara atau bunyi diterima dan ditafsirkan, berdasarkan hasil penelitian diksi indria pendengaran yang ada di dalam novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo ada 10 jenis diksi indria, salah satu contoh tentang diksi indria pendengaran dapat dilihat pada kutipan di bawah ini. Lagi mak ler terus ngimpi. Ndadak impene kok ya padha karo impene Marti, nanging beda pungkasane. Santo dijongkongake Marti nganti tiba saka panggonane lungguh ing watu gilang. Gedebug, Santo tibatemenan saka dipan.(drds 21) Terjemah Lagi sebentar tidur tapi sudah mimpi. Tiba-tiba langsung mimpi kok ya sama denganmimpinya Marti, tapi beda akhirnya. Santo didorong Marti sampai jatuh dari bukit yang didudukinya. Gedebug, Santo jatuh dari tempat tidur. Pada kutipan di atas terdapat diksi indria pendengaran yang terdapat dalam novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo, gedebug suara orang jatuh merupakan diksi indria pendengaran karena dapat ditanggapi oleh telinga yang dapat menangkap atau menerima tanggapan berupa suara atau bunyi, gedebug suara orang jatuh pada data di atas menonjolkan Santo jatuh dari tempat tidur. Diksi indria penciuman Hidung merupakan indera pembau/penciuman (organ olfaktorius), sangat peka dan kepekaanya mudah hilang, bau-bauan dilukiskan sebagai bau harum dan bau busuk, berdasarkan hasil penelitian diksi indria penciuman yang ada Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 88

6 di dalam novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo ada 1 jenis diksi indria, salah satu contoh tentang diksi indria penciuman dapat dilihat pada kutipan di bawah ini. Kacarita esuke bubar sembayang Jumat Santo decegat kancane tunggal sakkantor perlu menehake layang. Layang amplopan kathik ambune wangi. Yen ndeleng alamate genah jeneng bocah wadon, (Daradasih 79) Terjemah Ketika pagi selesai sholat jumat Santo dihadang temannya yang satu kantor dia menyerahkan surat. Surat pakai amplop yang begitu harum. Kalau dilihat alamatnya jelas namanya anak prempuan. Pada kutipan di atas terdapat diksi indria pendengaran yang terdapat dalam novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo wangi harum termasuk diksi indria penciuman karena dapat ditanggapi oleh hidung yang dapat menangkap atau menerima bau atau aroma, merupakan diksi indria penciuman, penggunaan diksi indria dapat dilihat pada kata wangi harum, kata tersebut menggunakan contoh penggunaan diksi indria penciuman yang dikutip dari novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo, diksi indria penciuman ditandai dengan penggunaan kata wangi harum, diksi wangi harum termasuk diksi indria penciuman yaitu hidung yang menerima kesan pengciuman tentang bau atau aroma, diksi indria di atas digunakan oleh pengarang untuk menonjolkan bau harum pada surat yang di terima Santo. Diksi indria perasa Lidah merupakan indera pengecapan yang sangat peka (sensitif) terhadap rasa, seperti rasa kecapan manis, pahit, asam dan asin, berdasarkan hasil penelitian diksi indria perasa yang ada di dalam novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo ada 1 jenis diksi indria, salah satu contoh tentang diksi indria perasa dapat dilihat pada kutipan di bawah ini. Bocahe ayu, anteng, manis, pinter masak lan sapiturute, tilikana dhewe enggal-enggal selak digondhol uwong, kojur koe. Terjemah anaknya cantik, pendiam, manis pandai memasak dan masih banyak lagi, lihat dulu sana nanti keburu di ambil orang lain, menyesalkamu. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 89

7 Manis merupakan indera perasa atau pengecap akan tetapi dalam penggunaanya sering kali terjadi hubungan antar satu indria dengan indria lainnya sangat rapat, sehingga kata yang seharusnya henya dikenakan pada satu indera bisa digunakan oleh diksi yang lain atau disebut gejala sinestasia, (Keraf;94). Istilah sinestesia berasal dari bahasa Yunani sun artinya sama; dan nisthetikan artinya tampak, gejala ini merupakan gelaja pertukaran tanggapan antara indria yang satu dengan lainya. Berikut ini merupakan sinestesia. Marti mbesengut,nanging dhasare bocah ayu manis uleng-ulengan mbesengut ora saya patut kaya Dewi Bonowati ing crita pewayangan. (Daradasih 22). Terjemah Ayu manis cantik dan manis ditanggapi oleh mata. Menonjolkan tokoh Marti yang berwajah cantik dan manis. Marti merupakan orang yang disukai Santo. Kata manis sebenarnya merupakan tanggapan yang harus diterima oleh indra perasa/pengecap tetapi malah ditanggapi oleh indrera penglihatan yaitu manis, kata manis manis sebenarnya merupakan tanggapan yang harus diterima oleh indera perasa tetapi malah ditangkap oleh indera penglihatan yaitu seorang yang mempunyai wajah manis, diksi indria merupakan diksi yang menjelaskan tentang tanggapan dari setiap indera, meliputi indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba. Setiap jenis diksi menerima atau menerjemahkan tanggapan dari luar berbeda-beda sesuai dengan ciri khusus tiap indera, seperti indera penglihatan berupa kesan, cahaya dan bayangan, indera pendengaran berupa suara atau bunyi, indera penciuman berupa bauh atau aroma, indera perasa berupa sentuhan, suhu serta rabaan, tetapi kadangkala terjadi penukaran tanggapan indera yang disebut dengan sinestesia karena hubungan antar tiap indera. Semuanya itu mempunyai fungsi masing-masing dalam menyampaikan suatu makna lewat sebuah diksi. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 90

8 Diksi indria peraba Kulit merupakan indera peraba, sangat peka terhadap tekanan suhu, sentuhan dan rabaan, berdasarkan hasil penelitian diksi indria peraba yang ada di dalam novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo ada 8 jenis diksi indria, salah satu contoh tentang diksi indria peraba dapat dilihat pada kutipan di bawah ini. Saben-saben yen pinuju ijen ana ing kamar guntingan kalawarti panyebar semangat sing sumlempit ing njero tase dijupuk, diwaca. Malah yen atine banget tumlawunge marang sing nulis geguritan Gumuk Watu, tanpa rinasa luhe crocosan nelesi pipine kang alus mrusuh rinengga andheng-adheng saktemlik. (DRDS 70) Terjemah setiap kali kalau menuju kamar potongan puisi panyebar semangat yang ada di dalam tas selalu di ambilnya kemudian dibaca. Bahkan kalau hatinya begitu tidak karuan kepada yang membuat puisi itu, tidak terasa air mata tiba-tiba menetes di pipi yang begitu halus. Kutipan tersebut terjadi pada saat Marti sedang membaca puisi di dalam kamar, puisi itu berjudul gumuk watu setiap kali Mart membaca puisi itu dia selalu teringat dengan Santo dan selalu mengeluarkan air mata, Malah yen atine banget tumlawunge marang sing nulis geguritan Gumuk Watu, tanpa rinasa luhe crocosan nelesi pipine kang alus mrusuh rinengga andhengadheng saktemlik. Kalimat tersebut termasuk diksi indria penglihatan, penggunaan diksi indria dapat dilihat pada kata halus lembut kata tersebut menggunakan diksi indria peraba yang dikutip dari novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo, diksi tersebut merupakan diksi indria peraba karena seseorang dapat merasakan rasa halus. 2. Fungsi diksi indria Diksi indria penglihatan Fungsi diksi indria penglihatan untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi serta membedakan secara tepat nuansanuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 91

9 menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian diksi indria penglihatan yang ada di dalam novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo ada 62 fungsi diksi indria, salah satu contoh tentang fungsi diksi indria penglihatan dapat dilihat pada kutipan di bawah ini. Ooo, Hartadi kae kangmasmu, ta? Baguse bagus ning... Ooo, Hartadi itu kakakmu, ta? Tampan si tampan tapi... Kata tampan bagus berfungsi untuk menonjolkan seorang Hartadi yang mempunyai wajah yang putih bersih, kata tanpan di tanggapi oleh indra penglihatan karena dapat di pandang oleh mata, mata yang menanggapi tentang hartadi yang berwajah tanpan, digunakan pengarang untuk mempermudah pembaca dalam menyerap isi novel Daradasih. Diksi indria pendengaran Fungsi diksi indria pendengaran untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi serta membedakan secara tepat nuansanuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian diksi indria pendengaran yang ada di dalam novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo ada 10 fungsi diksi indria, salah satu contoh tentang fungsi diksi indria pendengaran dapat dilihat pada kutipan di bawah ini. Santo dijongkongake Marti nganti tiba saka panggonane lungguh ing watu gilang. Gedebug, Santo tibatemenan saka dipan.(drds 21), Santo didorong Marti sampai jatuh dari bukit yang didudukinya. Gedebug, Santo jatuh dari tempat tidur, Katagedebug suara orang jatuh berfungsi untuk menggambarkan suasana yang berisik karena adanya suara orang jatuh, yaitu Santo yang jatuh dari atas tempat tidur, kata tersebut di gunakan pengaran untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi novel tersebut dan pembaca seolah-olah bisa merasakan dan mendengarkan suara Santo terjatuh tersebut. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 92

10 Diksi indria penciuman Fungsi diksi indria penciuman untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi serta membedakan secara tepat nuansanuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian diksi indria penciuman yang ada di dalam novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo ada 1 fungsi diksi indria, salah satu contoh tentang fungsi diksi indria penciuman dapat dilihat pada kutipan di bawah ini. Layang amplopan kathik ambune wangi Surat pakai amplop yang begitu harum, Kata wangi harum berfungsi untuk menonjolkan sebuah surat yang sangat harum, surat yang diberikan Marti untuk Santo, kata harum termasuk diksi indria penciuman karena harum bisa di cium oleh hidup dan hidunglah yang dapat merasakan bau itu, kata harum tersebu digunakan pengarang agar pembaca bisa lebih mudah menyerap isi novel tersebut dan seolah pembaca pun merasakan bau harum tersebut. Diksi indria perasa Fungsi diksi indria perasa untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi serta membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian diksi indria perasa yang ada di dalam novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo ada 1 fungsi diksi indria, salah satu contoh tentang fungsi diksi indria perasa dapat dilihat pada kutipan di bawah ini. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 93

11 Bocahe ayu, anteng, manis, pinter masak lan sapiturute anaknya cantik, pendiam, manis pandai memasak dan masih banyak lagi, diterima oleh indra perasa/pengecap tetapi malah ditanggapi oleh indrera penglihatan yaitu manis, kata manis manis sebenarnya merupakan tanggapan yang harus diterima oleh indera perasa tetapi malah ditangkap oleh indera penglihatan yaitu seorang yang mempunyai wajah manis, diksi indria merupakan diksi yang menjelaskan tentang tanggapan dari setiap indera, meliputi indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba. Setiap jenis diksi menerima atau menerjemahkan tanggapan dari luar berbeda-beda sesuai dengan ciri khusus tiap indera, seperti indera penglihatan berupa kesan, cahaya dan bayangan, indera pendengaran berupa suara atau bunyi, indera penciuman berupa bauh atau aroma, indera perasa berupa sentuhan, suhu serta rabaan, tetapi kadangkala terjadi penukaran tanggapan indera yang disebut dengan sinestesia karena hubungan antar tiap indera. Semuanya itu mempunyai fungsi masing-masing dalam menyampaikan suatu makna lewat sebuah diksi. Diksi indria peraba Fungsi diksi indria peraba untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi serta membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian diksi indria peraba yang ada di dalam novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo ada 8 fungsi diksi indria, salah satu contoh tentang fungsi diksi indria peraba dapat dilihat pada kutipan di bawah ini. tanpa rinasa luhe crocosan nelesi pipine kang alus mrusuh rinengga andheng-adheng saktemlik. (DRDS 70) tidak terasa air mata tiba-tiba Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 94

12 menetes di pipi yang begitu halus, Kata halus lembut berfungsi untuk menonjolkan keadaan gunung sindoro yang mempunyai puncak gunung sangat lembut, kata licin digunakan pengarang untuk mempermudah pembaca dalam menanggapi isi novel Daradasi tersebut, kata lembut di rasakan oleh indra peraba karena lembut bisa dirasakan oleh kulit, dengan tujuan agar pembaca bisa lebih mudah memahami isi novel dan seolah-olah bisa ikut merasakan rasa lembut itu. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, terdapat jenis dan fungsi diksi indria penglihatan, diksi indria pendengaran, diksi indria penciuman, diksi indria perasa dan diksi indria peraba. Berikut ini hasil kesimpulan dari analisis jenis dan fungsi diksi indria dalam novel Daradasih karya Hadisutjipto Z Sudibjo. Jenis dan fungsi diksi indria penglihatan yang peneliti temukan di dalam novel Daradsih karya Hadisutjipto Z Sudibjo. Penulis menemukan jenis 82 diksi indria penglihatan 62, diksi indria pendengaran 10,diksi indria penciuman 1, diksi indria perasa 1, diksi indria peraba 8. Daftar Pustaka Moleong, Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Subroto, Edi Pengantar Metoda Penelitian Linguistik Struktural. Sudaryanto Metode dan Aneka Teknik Analisis Data. Yogyakarta: Duta Wahana University Pres. Sudibjo Z Hadisutjipto Daradasih.Jakarta : Balai Pustaka. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 95

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang sangat penting karena

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang sangat penting karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sarana komunikasi yang sangat penting karena digunakan sebagai pengantar dalam berkomunikasi dengan orang lain. Fungsi bahasa adalah menyalurkan

Lebih terperinci

Analisis Semantik Geguritan dalam Majalah Panjebar Semangat Periode Januari-Juli 2013 Edisi 1-30

Analisis Semantik Geguritan dalam Majalah Panjebar Semangat Periode Januari-Juli 2013 Edisi 1-30 Analisis Semantik Geguritan dalam Majalah Panjebar Semangat Periode Januari-Juli 2013 Edisi 1-30 Oleh: CandraDwi Pravitasari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa candra_dwipravitasari@yahoo.co.id

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTURAL DAN MORALITAS TOKOH DALAM DONGENG PUTRI ARUM DALU KARANGAN DHANU PRIYO PRABOWO

ANALISIS STRUKTURAL DAN MORALITAS TOKOH DALAM DONGENG PUTRI ARUM DALU KARANGAN DHANU PRIYO PRABOWO ANALISIS STRUKTURAL DAN MORALITAS TOKOH DALAM DONGENG PUTRI ARUM DALU KARANGAN DHANU PRIYO PRABOWO Oleh : Novyta Kumayroh program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa Novyta_kumayroh@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata

Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata Oleh: Yuliana Wardani program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa y.adinda@ymail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan:

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN PERSONIFIKASI PADA NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN PERSONIFIKASI PADA NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN PERSONIFIKASI PADA NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Penggunaan bahasa kias yang terdapat dalam novel AW karya Any Asmara

Penggunaan bahasa kias yang terdapat dalam novel AW karya Any Asmara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi manusia yang digunakan untuk berinteraksi sesamanya. Kedudukan bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peran yang sangat penting, karena

Lebih terperinci

Analisis Onomatope Dalam Roman Dhahuru Ing Loji Kepencil Karya Suparto Brata

Analisis Onomatope Dalam Roman Dhahuru Ing Loji Kepencil Karya Suparto Brata Analisis Onomatope Dalam Roman Dhahuru Ing Loji Kepencil Karya Suparto Brata Oleh: Ervina Novitasari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa ervinan08@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Ige Janet L. W. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA Oleh: Riyana Widya Hapsari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa e-mail: Riyana.hapsari197@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karangan pidato. Sebuah kalimat memerlukan adanya diksi atau pilihan

BAB I PENDAHULUAN. karangan pidato. Sebuah kalimat memerlukan adanya diksi atau pilihan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemakaian diksi merupakan bagian yang paling penting di dalam karangan pidato. Sebuah kalimat memerlukan adanya diksi atau pilihan kata ang tepat agar kalimat tersebut

Lebih terperinci

ANALISIS SEMANTIK PUISI TINTRIM KARYA LELANA BRATA DALAM ANTOLOGI GEGURIT SEWINDU PUSTAKA CANDRA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK

ANALISIS SEMANTIK PUISI TINTRIM KARYA LELANA BRATA DALAM ANTOLOGI GEGURIT SEWINDU PUSTAKA CANDRA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK ANALISIS SEMANTIK PUISI TINTRIM KARYA LELANA BRATA DALAM ANTOLOGI GEGURIT SEWINDU PUSTAKA CANDRA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK Ayu Yulianingrum yulianngrm35@gmail.com Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk Modul ke: Fakultas FDSK Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 1 PERSEPSI bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Nina Maftukha S.Pd., M.Sn. Program Studi Desain

Lebih terperinci

Analisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo

Analisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo Analisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo Oleh: Rinda Aprilia Eka Wati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Rindaapriliaekawati@gmail.com Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata merupakan bentuk atau unit yang paling kecil dalam bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata merupakan bentuk atau unit yang paling kecil dalam bahasa yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kata merupakan bentuk atau unit yang paling kecil dalam bahasa yang mengandung konsep atau gagasan tertentu. Dalam kegiatan komunikasi, katakata dijalin satukan

Lebih terperinci

Analisis Kesalahan Kebahasaan pada Lembar Kerja Siswa Kuncaraning Widya Bagelen Kelas X SMA Kabupaten Purworejo

Analisis Kesalahan Kebahasaan pada Lembar Kerja Siswa Kuncaraning Widya Bagelen Kelas X SMA Kabupaten Purworejo Analisis Kesalahan Kebahasaan pada Lembar Kerja Siswa Kuncaraning Widya Bagelen Kelas X SMA Kabupaten Purworejo Oleh: Mahasih Hesti Rochayati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa mahesti0509@gmail.com

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN PENERAPAN TEKNIK RANGSANG GAMBAR DAN SUMBANG KATA PADA SISWA KELAS VII E DI SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi manusia, berupa lambang atau tanda dan selalu mengandung pemikiran dan perasaan. Di dalam komunikasi manusia menyampaikan pemikiran

Lebih terperinci

Analisis Gaya Bahasa dan Ajaran Moral dalam Antologi Geguritan Sapu (Antologi Geguritan lan Esai Bengkel Bahasa dan Sastra Jawa 2012)

Analisis Gaya Bahasa dan Ajaran Moral dalam Antologi Geguritan Sapu (Antologi Geguritan lan Esai Bengkel Bahasa dan Sastra Jawa 2012) Analisis Gaya Bahasa dan Ajaran Moral dalam Antologi Geguritan Sapu (Antologi Geguritan lan Esai Bengkel Bahasa dan Sastra Jawa 2012) Oleh: Suci Alfiatun Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Lebih terperinci

PEMANFAATAN CERITA RAKYAT KAMANDAKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 GOMBONG

PEMANFAATAN CERITA RAKYAT KAMANDAKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 GOMBONG PEMANFAATAN CERITA RAKYAT KAMANDAKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 GOMBONG Oleh: Widji Setiowati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk Modul ke: Fakultas FDSK Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 1 PERSEPSI bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Ali Ramadhan S.Sn.,M.Ds Program Studi Desain Produk

Lebih terperinci

PEMEROLEHAN RAGAM BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 2 TAHUN (Studi kasus) ABSTRAK

PEMEROLEHAN RAGAM BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 2 TAHUN (Studi kasus) ABSTRAK PEMEROLEHAN RAGAM BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 2 TAHUN (Studi kasus) Oleh : Fitria Dwi Apriliawati pendidikan bahasa dan sastra jawa Fitria_Dwi97@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:

Lebih terperinci

KAJIAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA

KAJIAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA KAJIAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA Oleh: Astuti Kurnia Salmi program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa astuti.kurniasalmi@yahoo.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN PEMANFAATAN LAGU RELIGI CIPTAAN LETTO PADA SISWA KELAS X MA SALAFIYAH PENJALINAN MAGELANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN PEMANFAATAN LAGU RELIGI CIPTAAN LETTO PADA SISWA KELAS X MA SALAFIYAH PENJALINAN MAGELANG PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN PEMANFAATAN LAGU RELIGI CIPTAAN LETTO PADA SISWA KELAS X MA SALAFIYAH PENJALINAN MAGELANG Oleh: Wahyu Uji Lestari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PEMANDANGAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VIII SMP N 9 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PEMANDANGAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VIII SMP N 9 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PEMANDANGAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VIII SMP N 9 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Binan Herlinda Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA Oleh: Anifah Restyana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata

Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata Oleh: Dwi Apriyanti Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa dwiapriyanti02@gmail.com Abstrak:Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang fenomena kesusastraan tentu tidak lepas dari kemunculannya. Hal ini disebabkan makna yang tersembunyi dalam karya sastra, tidak lepas dari maksud pengarang.

Lebih terperinci

Analisis Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif dalam Novel Kembang Saka Persi Karya Soebagijo I. N.

Analisis Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif dalam Novel Kembang Saka Persi Karya Soebagijo I. N. Analisis Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif dalam Novel Kembang Saka Persi Karya Soebagijo I. N. Oleh: Riswanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa riez_t@yahoo.com Abstrak: Analisis Tindak

Lebih terperinci

Analisis Psikologi dan Nilai Moral Roman Ketanggor dalam Trilogi Kelangan Satang Karya Suparto Brata

Analisis Psikologi dan Nilai Moral Roman Ketanggor dalam Trilogi Kelangan Satang Karya Suparto Brata Analisis Psikologi dan Nilai Moral Roman Ketanggor dalam Trilogi Kelangan Satang Karya Suparto Brata Oleh: Hidayatul Mufidah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Hidayatulmufidah17@gmail.com

Lebih terperinci

Pengantar Psikologi Fungsi-Fungsi Psikis. Dosen Meistra Budiasa, S.Ikom, MA

Pengantar Psikologi Fungsi-Fungsi Psikis. Dosen Meistra Budiasa, S.Ikom, MA Pengantar Psikologi Fungsi-Fungsi Psikis Dosen Meistra Budiasa, S.Ikom, MA Persepsi Objek-objek sekitar kita, kita tangkap melalui alat-alat indra dan diproyeksikan pada bagian tertentu di otak sehingga

Lebih terperinci

ANALISIS DIKSI DAN KONSEP SEMANTIK MANTRA DALAM PRIMBON ADJIMANTRAWARA TERBITAN SOEMODIDJOJO MAHADEWA

ANALISIS DIKSI DAN KONSEP SEMANTIK MANTRA DALAM PRIMBON ADJIMANTRAWARA TERBITAN SOEMODIDJOJO MAHADEWA ANALISIS DIKSI DAN KONSEP SEMANTIK MANTRA DALAM PRIMBON ADJIMANTRAWARA TERBITAN SOEMODIDJOJO MAHADEWA Yoga Wicaksono Yogafomb@yahoo.co.id Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Masalah yang dikaji

Lebih terperinci

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk PERSEPSI BENTUK Modul ke: Persepsi Modul 1 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstract Persepsi dapat diartikan sebagai bagaimana

Lebih terperinci

ASPEK PENDIDIKAN MORAL DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

ASPEK PENDIDIKAN MORAL DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA ASPEK PENDIDIKAN MORAL DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA Oleh: Fredi Adiansyah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

Gaya Bahasa dan Nilai Pendidikan dalam Antologi Geguritan Ombak Wengi Karya Yusuf Susilo Hartono

Gaya Bahasa dan Nilai Pendidikan dalam Antologi Geguritan Ombak Wengi Karya Yusuf Susilo Hartono Gaya Bahasa dan Nilai Pendidikan dalam Antologi Geguritan Ombak Wengi Karya Yusuf Susilo Hartono Oleh: Nita Pratiwi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa pratiwinita25@gmail.com Abstrak: Tujuan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN Oleh: Eva Hapsari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa eva.hapsari@gmail.com Abstrak:

Lebih terperinci

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra CREATIVE THINKING MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra HIDUNG Hidung merupakan panca indera manusia yang sangat penting untuk mengenali bau dan juga untuk bernafas. Bagian-Bagian Hidung Dan Fungsinya

Lebih terperinci

ANALISIS JENIS DAN LATAR BELAKANG PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIIIC SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA

ANALISIS JENIS DAN LATAR BELAKANG PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIIIC SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA ANALISIS JENIS DAN LATAR BELAKANG PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIIIC SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

Analisis Semiotik Syair-Syair Tembang Campursari karya Didi Kempot pada Volume 1, 2, 3

Analisis Semiotik Syair-Syair Tembang Campursari karya Didi Kempot pada Volume 1, 2, 3 Analisis Semiotik Syair-Syair Tembang Campursari karya Didi Kempot pada Volume 1, 2, 3 Oleh: Aditya Apriliyani Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Tyaapriliyani559@gmail.com Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V. ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH KLOPOGODO, KECAMATAN GOMBONG, KABUPATEN KEBUMEN, TAHUN 2014/2015 Oleh: Sri Wardani Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan salah satu bentuk seni yang diciptakan melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan karya sastra merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kata dan kalimat yang tersusun secara harmonis, sehingga menggugah rasa ingin

BAB I PENDAHULUAN. kata dan kalimat yang tersusun secara harmonis, sehingga menggugah rasa ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra dapat disebut sebagai hidangan yang sangat lezat bagi penikmat yaitu masyarakat. Sastra dihidangkan oleh sastrawan dengan keindahan kata dan kalimat yang

Lebih terperinci

Frase Nominal dan Frase Verbal pada Novel Pinatri Ing Teleng Ati Karya Tiwiek SA

Frase Nominal dan Frase Verbal pada Novel Pinatri Ing Teleng Ati Karya Tiwiek SA Frase Nominal dan Frase Verbal pada Novel Pinatri Ing Teleng Ati Karya Tiwiek SA Oleh: Alip Rahman Sulistio Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa aliprahman16@gmail.com Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Nur Adi Ningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

Analisis Struktural dan Gaya Bahasa dalam Cerita Rakyar Bebanten Katresnan karya Sri Adi Harjono

Analisis Struktural dan Gaya Bahasa dalam Cerita Rakyar Bebanten Katresnan karya Sri Adi Harjono Analisis Struktural dan Gaya Bahasa dalam Cerita Rakyar Bebanten Katresnan karya Sri Adi Harjono Oleh:Afriyanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa afriyanto163@gmail.com Abstrak:Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengetahuan tentang kode bahasa, kode budaya dan kode sastra.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengetahuan tentang kode bahasa, kode budaya dan kode sastra. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memahami sebuah karya sastra pada dasarnya bukanlah persoalan mudah, karena pemahaman sastra berkaitan erat dengan proses sifat karya sastra itu sendiri. Maka

Lebih terperinci

STUDI KOMPARATIF NOVEL DJODO KANG PINASTI KARYA SRI HADIDJOJO DAN NOVEL GUMUK SANDHI KARYA POERWADHIE ATMODIHARDJO

STUDI KOMPARATIF NOVEL DJODO KANG PINASTI KARYA SRI HADIDJOJO DAN NOVEL GUMUK SANDHI KARYA POERWADHIE ATMODIHARDJO STUDI KOMPARATIF NOVEL DJODO KANG PINASTI KARYA SRI HADIDJOJO DAN NOVEL GUMUK SANDHI KARYA POERWADHIE ATMODIHARDJO Oleh: Wahyuni Ekawati program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa Zakicha37@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

KAJIAN NILAI MORAL TEMBANG MACAPAT DALAM BUKU MÉGA MENDUNG KARANGAN TÉDJASUSASTRA DAN RELEVANSINYA DENGAN KEHIDUPAN SEKARANG

KAJIAN NILAI MORAL TEMBANG MACAPAT DALAM BUKU MÉGA MENDUNG KARANGAN TÉDJASUSASTRA DAN RELEVANSINYA DENGAN KEHIDUPAN SEKARANG KAJIAN NILAI MORAL TEMBANG MACAPAT DALAM BUKU MÉGA MENDUNG KARANGAN TÉDJASUSASTRA DAN RELEVANSINYA DENGAN KEHIDUPAN SEKARANG Oleh: Fitri Afniati program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa gastedant_fianti@rocketmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dasar penggunaan bahasa dalam sastra bukan sekedar paham, tetapi yang penting adalah keberdayaan kata untuk meninggalkan kesan kepada pembaca atau pendengarnya. Dalam

Lebih terperinci

Kajian Sosiologi dan Nilai Moralpada Novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari

Kajian Sosiologi dan Nilai Moralpada Novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari Kajian Sosiologi dan Nilai Moralpada Novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari Oleh: Nur Fitria Anggaeni Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa nurfitria.anggaeni@yahoo.com Abstrak : Penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO Oleh: Eni Kustanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

Analisis Nilai Moral Rubrik Wacan Bocah dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Juni-Desember 2013 dan Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang

Analisis Nilai Moral Rubrik Wacan Bocah dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Juni-Desember 2013 dan Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang Analisis Nilai Moral Rubrik Wacan Bocah dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Juni-Desember 2013 dan Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang Oleh: Imroati Hasanah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Lebih terperinci

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat S-1

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat S-1 ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI ARTIKEL PUBLIKASI Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Disusun Oleh: ERNI FITRIANA A. 310090015

Lebih terperinci

KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015

KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015 KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015 Artikel Publikasi ini diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Oleh:

Lebih terperinci

KAJIAN CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI

KAJIAN CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI KAJIAN CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh: NILA ARUM SAPUTRI A. 310070122 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

Oleh: Puji Watmi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Puji Watmi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo TRANSFORMASI CERPEN DI ATAS SAJADAH CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY MENJADI NASKAH DRAMA PANGGUNG DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI DRAMA DI KELAS X SMA Oleh: Puji Watmi Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 1. Bagian mata yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata adalah... Pupil

Lebih terperinci

ANALISIS MORFOFONEMIK NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA

ANALISIS MORFOFONEMIK NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA ANALISIS MORFOFONEMIK NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA Oleh: Desi Fatmawati Program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa dessy.fatmawaty@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu bahasa Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu bahasa Indonesia juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia sangat penting peranannya bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu bahasa Indonesia juga memiliki peranan yang penting

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pada bagian ini akan diuraikan secara berturut-turut: simpulan, implikasi, dan saran A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

Lebih terperinci

Kesalahan Menulis Karangan Pengalaman Pribadi Berbahasa Jawa Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Purworejo

Kesalahan Menulis Karangan Pengalaman Pribadi Berbahasa Jawa Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Purworejo Kesalahan Menulis Karangan Pengalaman Pribadi Berbahasa Jawa Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Purworejo Oleh : Febry Puspita Sari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Febrypuspita08@gmail.com Abstrak:

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. asing, kata sapaan khas atau nama diri, dan kata vulgar. Kata konotatif digunakan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. asing, kata sapaan khas atau nama diri, dan kata vulgar. Kata konotatif digunakan BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan hingga pembahasan, dapat diambil simpulan sebagai berikut. 1. Gaya Kata (Diksi) Pada naskah film Kembang

Lebih terperinci

TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL HANIF: ZIKIR DAN PIKIR KARYA REZA NUFA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA

TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL HANIF: ZIKIR DAN PIKIR KARYA REZA NUFA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL HANIF: ZIKIR DAN PIKIR KARYA REZA NUFA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA Oleh: Dewi Pujawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

REDUPLIKASI SEMANTIS DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE

REDUPLIKASI SEMANTIS DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE REDUPLIKASI SEMANTIS DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : IKA WAHYU WARDANI A. 310 080 296 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2. Pengenalan. Klimaks. Komplikasi. Penyelesaian

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2. Pengenalan. Klimaks. Komplikasi. Penyelesaian SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2 1. Bacalah kutipan cepen berikut! Pagi hari ini adalah hari pertama di Kota Yogyakarta buat seorang Revanda. Dia dan keluarganya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengungkapkan suatu ide, pemikiran dan gagasan. Ide, pemikiran, dan gagasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengungkapkan suatu ide, pemikiran dan gagasan. Ide, pemikiran, dan gagasan digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sarana yang dapat digunakan oleh seseorang untuk mengungkapkan suatu ide, pemikiran dan gagasan. Ide, pemikiran, dan gagasan

Lebih terperinci

Tindak Tutur Ekspresif dalam Novel Emas Sumawur Ing Baluarti Karya Partini B

Tindak Tutur Ekspresif dalam Novel Emas Sumawur Ing Baluarti Karya Partini B Tindak Tutur Ekspresif dalam Novel Emas Sumawur Ing Baluarti Karya Partini B Oleh: Ismatul Firdaus Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa ismafrds@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan manusia erat kaitanya karena pada dasarnya keberadaan sastra sering

BAB 1 PENDAHULUAN. dan manusia erat kaitanya karena pada dasarnya keberadaan sastra sering BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra sebagai hasil pekerjaan seni kreasi manusia tidak akan pernah lepas dari bahasa yang merupakan media utama dalam karya sastra. Bahasa dan manusia erat kaitanya

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA Oleh: Supriyadi Wibowo Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

KATA CINTA DALAM BAHASA INDONESIA KAJIAN MORFOLOGI DAN SEMANTIK

KATA CINTA DALAM BAHASA INDONESIA KAJIAN MORFOLOGI DAN SEMANTIK KATA CINTA DALAM BAHASA INDONESIA KAJIAN MORFOLOGI DAN SEMANTIK SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dipergunakan sebagai alat komunikasi antarmasyarakat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. yang dipergunakan sebagai alat komunikasi antarmasyarakat. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan ucapan, pikiran perasaan seseorang yang teratur serta yang dipergunakan sebagai alat komunikasi antarmasyarakat. Menurut Kridalaksana (dalam Abdul Chaer,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia lainnya. Bahasa adalah milik manusia, maksudnya bahasa sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. manusia lainnya. Bahasa adalah milik manusia, maksudnya bahasa sebagai salah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sarana yang utama dalam komunikasi karena tanpa bahasa sulit untuk memahami apa yang ingin disampaikan antara satu manusia dengan manusia lainnya.

Lebih terperinci

Struktur Fisik dan Struktur Batin Antologi Geguritan Kristal Emas Karya Suwardi Endraswara dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XI SMA

Struktur Fisik dan Struktur Batin Antologi Geguritan Kristal Emas Karya Suwardi Endraswara dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XI SMA Struktur Fisik dan Struktur Batin Antologi Geguritan Kristal Emas Karya Suwardi Endraswara dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XI SMA Oleh: Miskiyatun Isnainiyah Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN UPT PENDIDIKAN KECAMATAN GEBOG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH 2012 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Konjungsi dalam Novel Daradasih Karya Sudibjo Z. Hadisutjipto

Konjungsi dalam Novel Daradasih Karya Sudibjo Z. Hadisutjipto Konjungsi dalam Novel Daradasih Karya Sudibjo Z. Hadisutjipto Oleh: Eti Purwasih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Etipurwasih767@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan

Lebih terperinci

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

Analisis Kalimat Majemuk dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo

Analisis Kalimat Majemuk dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo Analisis Kalimat Majemuk dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo Oleh: Feni Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa fenia228@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL KERAJUT BENANG IRENG KARYA HARWIMUKA

STRUKTUR DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL KERAJUT BENANG IRENG KARYA HARWIMUKA STRUKTUR DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL KERAJUT BENANG IRENG KARYA HARWIMUKA Oleh : Rita Setyawati program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa putriragil256@rocketmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia. Hal ini tercermin dalam undang-undang nomor 20

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA Oleh: Intani Nurkasanah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PURWOREJO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PURWOREJO PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PURWOREJO Oleh: Sri Hartati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammasdiyah

Lebih terperinci

Campur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah

Campur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah Campur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah Oleh: Dina Kurniawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa dinakurniawati131@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN CERPEN INSOMNIA KARYA ANTON KURNIA SKRIPSI

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN CERPEN INSOMNIA KARYA ANTON KURNIA SKRIPSI 0 ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN CERPEN INSOMNIA KARYA ANTON KURNIA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan

Lebih terperinci

K BAB I PENDAHULUAN

K BAB I PENDAHULUAN Analisis pemakaian bahasa dalam karangan deskriptif siswa SMP Negeri 1 Polanharjo Disusun oleh: Cholik Mawardi K 1202503 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia sangat penting untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya mengalami perubahan baik dari segi isi maupun bahasanya. Salah satu perubahan di dalam

Lebih terperinci

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012 ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL EMPRIT ABUNTUT BEDHUG KARYA SUPARTO BRATA

ANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL EMPRIT ABUNTUT BEDHUG KARYA SUPARTO BRATA ANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL EMPRIT ABUNTUT BEDHUG KARYA SUPARTO BRATA Oleh: Gumilang Laksana program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa laksanagumilang@yahoo.com Abstrak. Penelitian ini bertujuan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seni. Hal ini disebabkan seni dalam sastra berwujud bacaan atau teks sehingga

BAB I PENDAHULUAN. seni. Hal ini disebabkan seni dalam sastra berwujud bacaan atau teks sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nilai seni dalam sebuah karya tidak selalu berwujud pada benda tiga dimensi saja. Adapun kriteria suatu karya dapat dikatakan seni jika karya tersebut memiliki

Lebih terperinci

KAJIAN NILAI PENDIDIKAN MORAL PADA KUMPULAN GEGURITAN MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT TERBITAN TAHUN 2012 DAN RELEVANSINYA DENGAN KEHIDUPAN SEKARANG

KAJIAN NILAI PENDIDIKAN MORAL PADA KUMPULAN GEGURITAN MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT TERBITAN TAHUN 2012 DAN RELEVANSINYA DENGAN KEHIDUPAN SEKARANG KAJIAN NILAI PENDIDIKAN MORAL PADA KUMPULAN GEGURITAN MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT TERBITAN TAHUN 2012 DAN RELEVANSINYA DENGAN KEHIDUPAN SEKARANG Oleh: Ade Irma progran studi pendidikan bahasa dan sastra

Lebih terperinci

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna.

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna. PUISI bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna. Keindahan sebuah puisi disebabkan oleh: diksi, majas, rima dan irama yang terkandung dalam karya sastra tersebut. Adapun

Lebih terperinci

Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen

Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen Oleh: Siyam Thohiroh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa siyam_thohiroh@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem lambang bunyi yang bermakna dan dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf, 2004:1), sedangkan

Lebih terperinci

ANALISIS KETERANGAN ASPEK PADA CERPEN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN DESEMBER 2012 (TINJAUAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KETERANGAN ASPEK PADA CERPEN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN DESEMBER 2012 (TINJAUAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KETERANGAN ASPEK PADA CERPEN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN DESEMBER 2012 (TINJAUAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengertian secara umum, bahasa merupakan suatu bentuk alat komunikasi manusia yang berupa lambang bunyi melalui alat ucap yang dikeluarkannya akan memunculkan sebuah

Lebih terperinci

Adverbia Verba Bahasa Jawa pada Cerbung Ngonceki Impen pada Majalah Panjebar Semangat Edisi Maret Agustus 2014

Adverbia Verba Bahasa Jawa pada Cerbung Ngonceki Impen pada Majalah Panjebar Semangat Edisi Maret Agustus 2014 Adverbia Verba Bahasa Jawa pada Cerbung Ngonceki Impen pada Majalah Panjebar Semangat Edisi Maret Agustus 2014 Oleh: Siti Mudrikah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa sitimudrikah645@gmail.com

Lebih terperinci

Kajian Kohesi dan Koherensi dalam Novel Lintang Karya Ardini Pangastuti, Bn

Kajian Kohesi dan Koherensi dalam Novel Lintang Karya Ardini Pangastuti, Bn Kajian Kohesi dan Koherensi dalam Novel Lintang Karya Ardini Pangastuti, Bn Oleh: Rina Suryaningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Rinasuryaningsih22@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL MERENGKUH CITA MERAJUT ASA KARYA ARIF YS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL MERENGKUH CITA MERAJUT ASA KARYA ARIF YS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL MERENGKUH CITA MERAJUT ASA KARYA ARIF YS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Novi Asriyani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci