BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III AKUNTABILITAS KINERJA"

Transkripsi

1 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Capaian kinerja Pemerintah Kota Depok dilaporkan untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja selama tahun. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerjanya dengan rincian sebagai berikut : 3.1 PERBANDINGAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN Berdasarkan Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun, dapat disampaikan sebagai berikut : Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja Misi Pertama Sasaran Strategis1 : Meningkatkan pelayanan yang efisien, efektif dan transparan Misi pertama RPJMD Kota Depok adalah mewujudkan pelayanan publik yang profesional berbasis teknologi informasi. Ini berarti, dalam RPJMD , misi pertama Kota Depok adalah terwujudnya pemberian pelayanan publik yang bersifat transparan dan dapat dipertangungjawabkan (akuntabel dan responsibel) dengan berbasis pada e-government atau bentuk pelayanan online. Untuk mewujudkan misi pertama, maka ditetapkan lima indikator kinerja menurut RPJMD yakni (i) Indeks Kepuasan Masyarakat, (ii) Opini BPK, (iii) Persentase Kepemilikan KTP, (iv) Persentase Penegakan Perda dan (v) Tingkat waktu daerah layanan.tabel 3.1.berisi data tentang sasaran, target, capaian dan persentase capaian untuk lima sasaran dalam misi pertama RPJMD Kota Depok tahun Adapun perbandingannya disajikan pada tabel 3.1 berikut ini : 41

2 Tabel 3.1 Capaian Kinerja Misi Pertama: Mewujudkan pelayanan publik yang profesional, berbasis teknologi informasi Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian Interpretasi Meningkatkan pelayanan yang efisien, efektif dan transparan Indeks Kepuasan Masyarakat (%) 81,5 80,18 98,03 Target tidak tercapai kualitas manajemen pemerintahan tertib administrasi kependudukan Opini BPK Kepemilikan KTP (%) WTP WTP 100 % Target tercapai Target tercapai ketertiban dan ketentraman masayarakat Penegakan Perda 53 90, Target tercapai pelayanan penanggulanga n bencana Tingkat Waktu Tanggap daerah layanan (%) 66 74,50 112,87 Target tercapai Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa, dari 5 (lima) sasaran strategis yang ditetapkan, 4 (empat) sasaran strategis mencapai target yang ditetapkan dan 1 (satu) sasaran strategis tidak mencapai target, sasaran strategis yang capaiannya di bawah 100% hanya indikator Indeks Kepuasan Masyarakat dengan capaian 80,18 atau sebesar 98,03%. Sementara capaian tertinggi dari kelima sasaran pada misi pertama RPJMD Kota 42

3 Depok tahun adalah indikator Penegakan Perda dimana persentase capaian telah melampaui target yaitu sebesar 171 %. a. Sasaran 1 : Meningkatkan pelayanan yang efisien, efektif dan transparan Capaian Indikator Kinerja : Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pada tahun capaiannya hanya sebesar 80,18%, lebih rendah dibandingkan target yang ditetapkan sebesar 81,5 %, sehingga persentase capaian hanya mencapai 98,03 %. Surat keputusan Menpan No 25 tahun 2004 tentang pedoman umum penyusunan indeks kepuasan masyarakat (IKM) adalah sebagai acuan pemerintah daerah dalam melakukan pelayanan pada masyarakat dan sejalan dengan teori Fitzsimmons mengenai kualitas pelayanan yaitu bahwa kepuasan pelanggan (kualitas pelayanan) bisa diukur dengan membandingkan persepsi pelayanan yang diterima dengan pelayanan yang diinginkan/diharapkan. Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di kota Depok akan distandarkan sebagaimana perusahaan yang akan memberikan kepuasan kepada konsumen yang dituangkan dalam kebutuhan dan harapan publik. Indikator kepuasan masyarakat tersebut sangat dipengaruhi oleh pelanggan atau masyarakat dalam memberikan penilaiaan terhadap kinerja pemberian pelayanan publik yang berbasiskan kepada kebutuhan, keinginan dan kepuasan masyarakat. Dari Indikator kepuasan masyarakat tersebut dilakukan analisis tingkat kinerja pelayanan (GAP Analysis) dari harapan masyarakat terhadap kualitas pelayanan, analisis tingkat kepentingan unsure-unsur layanan yang mempengaruhi kualitas pelayanan (importance performance analysis) dan analisis keterkaitan karakteristik layanan dengan tingkat kepentingan unsur unsur layanan (house of quality); Komitmen pemerintah kota Depok tersebut sejalan dengan Visi pertama yang tertuang dalam RPJMD tahun yaitu mewujudkan pelayanan yang ramah, cepat dan transparan. Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan suatu pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat yang bertujuan mengukur kualitas pelayanan, memetakan kualitas pelayanan publik, menjaring harapan masyarakat, dan menyusun strategi perbaikan kualitas pelayanan publik. Pengukuran indeks 43

4 kepuasan masyarakat adalah terkait dengan 21 pelayanan yang dilakukan 14 OPD yaitu: 1. Pelayanan kesehatan dasar dari Puskesmas oleh Dinas Kesehatan 2. Pelayanan pendidikan dasar dan menengah oleh Dinas Pendidikan 3. Pelayanan izin mendirikan bangunan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu 4. Pelayanan izin pemasangan reklame oleh Badan Pelayanan Periijinan Terpadu 5. Pelayanan jalan oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air 6. Pelayanan persampahan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan 7. Pelayanan izin tempat usaha dan izin gangguan (HO) pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu 8. Pelayanan surat izin usaha perdagangaan (SIUP) pada Badan Pelayanan Ijin Terpadu 9. Pelayanan wajib daftar perusahaan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan 10. Pelayanan Kartu kuning pada Dinas Tenaga Kerja dan Sosial 11. Pelayanan pengujian kendaraan bermotor pada Dinas Perhubungan 12. Pelayanan terminal oleh Dinas Perhubungan 13. Pelayanan akta kelahiran umum oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 14. Pelayanan rumah potong hewan oleh Dinas Pertanian dan Perikanan 15. Pelayanan pasar oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, dan Pasar 16. Pelayanan pembayaran pajak oleh Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah 17. Pelayanan Pendaftaran Penduduk (Kartu Tanda Penduduk/KTP) dan Pencatatan Sipil (Kartu Keluarga/KK, Akte pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 18. Surat ijin trayek angkutan pada Dinas Perhubungan 19. Ijin pelayanan kesehatan swasta pada Badan Pelayanan Perijian Terpadu 44

5 20. Pelayanan air bersih pada Dinas Tata Ruang dan Pemukiman 21. Pemadaman kebakaran pada Dinas Pemadam kebakaran Kota Depok mentargetkan peningkatan indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik adalah sebesar 0,5% pertahun melihat dari Target Capaian Kinerja RPJMD b. Sasaran 2 : kualitas manajemen pemerintahan Indikator Kinerja : Opini BPK Sasaran 2 misi pertama RPJMD Kota Depok tahun adalah kualitas manajemen pemerintahan dengan indikator kinerja Opini BPK. Ada empat kriteria Opini yang dikeluarkan BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) antara lain: (1) Wajar Tanpa Pengecualian/WTP (Unqualified Opinion), (2) Wajar Dengan Pengecualian/WDP (Qualified Opinion), (3) Tidak Wajar (Adverse Opinion), dan (4) Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer Opinion). Opini WTP diberikan oleh BPK terhadap LKPD yang memenuhi kriteria sebagai berikut : (1) Laporan keuangan yang disajikan telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim yang berlaku di Indonesia (SAP), (2) Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Daerah atas pengelolaan keuangan daerah telah dilaksanakan dengan baik, dan (3) Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Disamping ketiga kriteria utama tersebut LKPD yang disajikan harus didukung dengan bukti-bukti audit yang mencukupi, tidak terdapat ketidakpastian dan kesalahan yang cukup berarti (no material uncertainties), pengelolaan atas cash flow dikontrol dengan baik, dan pengelolaan atas aset daerah dilengkapi dengan bukti-bukti administrasi yang lengkap. Artinya, laporan keuangan yang disajikan telah bebas dari kesalahan-kesalahan atau kekeliruan yang sifatnya material. Di Pemkot depok kembali mendapat predikat WTP opini atas laporan keuangan karena dinilai telah melaksanakan pengelolaan keuangan secara tertib administrasi yang transparan dan akuntabel. Hal ini telah sesuai dengan target RPJMD 2016 dan akan terus dipertahankan bahkan ditingkatkan kualitasnya. Realisasi dari target kinerja tahun belum dapat diketahui karena pemeriksaan BPK RI atas LKPD tahun baru akan dilaksanakan di bulan Maret tahun 2015 ini 45

6 setelah direviu oleh Inspektorat Kota Depok. Dan hasilnya baru akan diterima sekitar bulan Mei tahun c. Sasaran 3 : tertib administrasi kependudukan Indikator Kinerja : Kepemilikan KTP Sasaran ketiga pada Misi 1 adalah meningkatnya tertib administrasi kependudukan dengan indikator kinerja Kepemilikan KTP. Indikator Kepemilikan KTP diukur dari jumlah penduduk yang memiliki KTP Kota Depok dibagi dengan jumlah penduduk usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dikalikan dengan seratus. KTP adalah salah satu dokumen kependudukan yang diterbitkan melalui kegiatan pelayanan pendaftaran penduduk sebagaimana tertera dalam UU No. 23 tahun 2006 yang menyebutkan bahwa administrasi kependudukan adalah kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan yang hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain. Kepemilikan KTP menjadi penting, selain karena KTP wajib dimiliki oleh penduduk berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, KTP berfungsi sebagai dokumen kependudukan utama yang menjadi bukti resmi identitas diri yang dapat digunakan sebagai syarat kelengkapan administrasi dalam mengurus berbagai kepentingan dan hak-hak seseorang sebagai penduduk dan Warga Negara Indonesia. Pada tahun 2012 persentase kepemilikan KTP Kota Depok sebesar 96,48% dan di 2013 Kepemilikan KTP SIAK Kota Depok telah mencapai 100% dengan terpenuhinya Wajib KTP 2013 berdasarkan data SIAK sebanyak orang. Jumlah penduduk kota depok pada tahun adalah sebanyak jiwa, dengan wajib KTP jiwa, warga yang telah memiliki KTP sebanyak atau 100%. Namun KTP yang dimiliki sebagian masih KTP non elektronik,dan menurut Perpres bahwa KTP non elektronik hanya berlaku sampai dengan Desember, artinya sejak Januari 2015 KTP Non elektronik tidak berlaku dan digantikan dengan e-ktp. Adapun capaian perekaman KTP yang ditetapkan oleh Kemendagri sebanyak (101,88%). Meski perekaman sudah diatas target namun realisasi pencetakan e-ktp baru

7 jiwa dari wajib KTP atau sebesar 66,00%. Hal ini disebabkan belum selesainya pencetakan oleh Kemendagri. Oleh karenanya Kota Depok akan melaksanakan pencetakan di tahun IKM Kota depok pada tahun dalam hal Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil mendapatkan nilai A atau sangat memuaskan. d. Sasaran 4: Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat Indikator Kinerja : Penegakan Perda Sasaran keempat dalam misi 1 RPJMD Kota Depok tahun adalah meningkatnya ketertiban dan ketentraman masyarakat dengan indikator kinerja Penegakan Perda.Indikator Penegakan Perda diukur dari jumlah kasus pelanggaran yang ditangani oleh Satpol pp dibagi dengan jumlah pelanggaran, dikalikan dengan seratus. Dalam rangka Penegakan Perda, Satuan Polisi Pamong Praja memiliki wewenang sesuai isi Peraturan Pemerintah No tentang Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja, Bab III pasal 5 : (a). menertibkan dan menindak warga masyarakat atau badan hukum yang mengganggu ketenteraman dan ketertiban umum; (b). melakukan pemeriksaan terhadap warga masyarakat atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah; (c). melakukan tindakan represif non yustisial terhadap warga masyarakat atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah. Sesuai dengan Perda Kota Depok No tentang Ketertiban Umum dan dalam rangka (i) menjaga ketertiban umum di pemerintah kota Depok maupun seluruh lapisan masyarakat dan (ii) meningkatkan ketertiban umum sesuai dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat, maka perlu dilakukan penertiban. Menurut Perda tersebut, penertiban hendaknya menyangkut 9 (sembilan) tertib yakni: Tertib jalan dan angkutan umum, (ii) Tertib jalur hijau, taman dan tempat umum, (iii) Tertib Sungai, saluran dan Kolam, (iv) Tertib lingkungan, (v) Tertib Usaha, (vi) Tertib bangunan, (vii) Tertib pemilik, penghuni bangunan, (viii) Tertib sosial, (ix) Tertib kesehatan. Dari kesembilan jenis tertib yang ditegakkan, 47

8 penertiban yang lebih banyak dilakukan adalah penertiban spanduk, penertiban bangunan liar dan pedagang kaki lima. Target ditetapkan sebesar 53 % dengan capaian 90,63 atau 171 %, merupakan pencapaian tertinggi pada Misi 1 Kota Depok. e. Sasaran 5: Pelayanan Penanggulangan Bencana Indikator Kinerja : Tingkat Waktu Tanggap Daerah Layanan Sasaran kelima dalam misi 1 RPJMD Kota Depok tahun adalah meningkatnya pelayanan penanggulangan bencana, dengan indikator kinerja Tingkat Waktu Tanggap Daerah Layanan. Indikator Tingkat Waktu Tanggap Daerah Layanan diukur dari jumlah kasus di Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) dalam Respontime (waktu tanggap maksimal 15 menit) dibagi dengan jumlah kasus dalam jangkauan WMK, dikalikan dengan seratus. Dalam Renstra Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok dijelaskan bahwa WMK dibentuk oleh pengelompokkan hunian yang memiliki kesamaan kebutuhan proteksi kebakaran dalam batas wilayah yang ditentukan secara alamiah maupun buatan.dasar pembentukan WMK adalah Kepmeneg PU no 11/KPTS/2000 (direvisi menjadi Permen PU no 20/PRT/M/2009). Beberapa hal yang menjadi batasan antara lain waktu tanggap (respon time), radius daerah layanan, jarak-jarak perlindungan dari lokasi sektor pemadam dan hal-hal lain yang memberikan kontribusi terhadap wilayah jangkauan layanan. Beberapa hal tersebut menyangkut analisis risiko kebakaran yang meliputi kebutuhan sumber air dan klasifikasi risiko bahaya kebakaran.jadi dapat dikatakan bahwa unsur utama yang penting dalam perencanaan WMK adalah penentuan penyediaan air untuk pemadam kebakaran. Selain WMK, tingkat waktu tanggap daerah layanan diukur berdasarkan waktu tanggap, yang dihitung dari total waktu pada saat menerima berita, pengiriman pasukan dan sarana pemadaman kebakaran ke lokasi kebakaran sampai dengan kondisi siap untuk melaksanakan pemadaman kebakaran. Waktu Tanggap terdiri atas waktu pengiriman pasukan dan sarana pemadam kebakaran (dispatch time), waktu perjalanan menuju lokasi kebakaran, dan waktu menggelar sarana pemadam 48

9 kebakaran sampai siap untuk melaksanakan pemadaman (Kepmen PU no 11/KPTS/2000). Pemerintah Kota Depok mentargetkan tingkat waktu tanggap untuk tahun sebesar 66 %. Target tersebut tercapai bahkan capaian untuk Tingkat Waktu Tanggap, nilainya di atas target yaitu sebesar 74,50%. Dengan demikian target misi 1 untuk sasaran 5 indikator sasaran tingkat Waktu Tanggap Daerah Layanan berhasil dicapai hingga 112,87%. Atas pencapaian dan upaya keras dari Dinas Damkar khususnya, juga merupakan dukungan terhdap program Nasional, pada tahun Kota Depok menerima penghargaan Damkar Terbaik Tingkat Nasional kategori Daerah Berprestasi Tinggi Pencegahan Kebakaran Bangunan Gedung dan Permukiman. Penghargaan diserahkan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo kepada Wakil Walikota Depok Idris Abdul Somad di Gedung Sasana Bhakti Praja, Jakarta Pusat pada Kamis tanggal 12 Februari 2015 lalu. Penghargaan ini diberikan dalam rangka membangun sinergitas antara kementerian dan pemerintah daerah dalam menentukan langkah dan tindakan strategis.penghargaan ini sekaligus untuk menyamakan persepsi dan pemahaman serta komitmen memperkuat kapasitas pemerintah daerah dalam menjalankan fungsi pemerintah secara lebih efektif dan akuntabel Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja MISI KEDUA Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat Berbasis Potensi Lokal Indikator Kinerja misi Kedua dalam rangka mencapai kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal sebanyak sembilan sasaran dengan 9 indikator yakni: (i) Persentase Jumlah koperasi aktif, (ii) Kontribusi PDRB Pertanian terhadap PDRB Kota (%), (iii) Kontribusi PDRB Industri terhadap PDRB Kota (%), (iv) Kontribusi PDRB Perdagangan terhadap PDRB Kota (%), (v) Kontribusi PDRB Pariwisata terhadap PDRB Kota (%), (vi) Laju Pertumbuhan Investasi, (vii) Tingkat Pengangguran terbuka, (viii) Persentase Kenaikan Pendapatan asli daerah, (ix) Persentase Kenaikan Pendapatan di luar PAD. 49

10 Dari 9 indikator sasaran dalam misi kedua, yang tercapai sesuai target atau yang melampaui sebanyak 5 indikator yaitu (1) jumlah koperasi aktif, (2) kontribusi PDRB pertanian terhadap PDRB kota (3) Kontribusi PDRB Pariwisata terhadap PDRB Kota (%) (4) Laju Pertumbuhan Investasi, (5) Persentase Kenaikan Pendapatan di luar PAD. Sementara yang tidak tercapai ada 4 indikator adalah (1)Kontribusi PDRB Industri terhadap PDRB Kota (%), (2) Kontribusi PDRB Perdagangan terhadap PDRB Kota (%)(3) Tingkat Pengangguran terbukadan (4) Persentase Kenaikan Pendapatan asli daerah. Hasil capaian untuk masing-masing indikator dari sasaran yang akan dicapai dapat dilihat di Tabel 3.2 berikut. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun tertuang pada tabel berikut ini: TABEL 3.2 Capaian Target dan Realisasi Sasaran Misi Kedua Sasaran Strategis kemandirian dan daya saing koperasi dan UKM nilai tambah pertanian perkotaan daya saing dan potensi industri lokal/kreatif efisiensi dan perluasan perdagangan dan jasa Berkembangnya pariwisata daerah investasi dan kegiatan ekonomi masyarakat Indikator Kinerja Jumlah koperasi aktif (%) Kontribusi PDRB Pertanian terhadap PDRB Kota (%) Kontribusi PDRB Industri terhadap PDRB Kota (%) Kontribusi PDRB Perdagangan terhadap PDRB Kota (%) Kontribusi PDRB Pariwisata terhadap PDRB Kota (%) Laju Pertumbuhan Investasi (% kenaikan dibanding tahun Target Realisasi % Capaian Interpretasi 52,43 62,62 119,4 % Target tercapai 1,82 1, Target tercapai 37,41 34,16 91,98 Target tidak tercapai 38,18 38,01 99,55 Target tidak tercapai 0,04 0, % Target tercapai 10 % 33, % Target tercapai 50

11 sebelumnya kompetensi dan perlindungan tenaga kerja penerimaan daerah secara optimal kapasitas pembiayaan pembangunan daerah Tingkat Pengangguran terbuka Pendapatan asli daerah (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya pada APBD Murni ) Pendapatan di luar PAD (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya pada APBD Murni) 8,22 18,88 43,53 Target tidak tercapai 15 13,63 90,87 Target tidak tercapai 11,06 15,56 140,69 Target tercapai a. Sasaran 1 : kemandirian dan daya saing koperasi dan UKM Indikator Jumlah koperasi aktif (%) Untuk mencapai sasaran meningkatnya kemandirian dan daya saing koperasi dan UKM, salah satu stategi dan arah kebijakan adalah meningkatkan Akses dan iklim usaha UMKM serta reaktivasi (mengaktifkan kembali) peran koperasi sejalan dengan perkembangan dunia usaha.indikator sasaran untuk mengukur capaian adalah dari persentase koperasi aktif.capaian sasaran strategis kemandirian dan daya saing koperasi dan UKM tahun melampaui target yang ditetapkan sebesar 62,62 atau 119,4 %. b. Sasaran 2 : nilai tambah pertanian perkotaan Indikator Kontribusi PDRB Pertanian terhadap PDRB Kota (%) Sektor pertanian pada awalnya merupakan sektor yang mempunyai pertumbuhan yang rendah, namun pemerintah kota Depok bermaksud untuk mencapai sasaran meningkatnya nilai tambah pertanian perkotaan. Untuk itu strategi dan arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan mengoptimalkan produksi dan produktivitas pertanian unggulan/potensial. Kontribusi sektor pertanian memang mengalami penurunan sejak tahun 2010 karena di Kota Depok banyak terjadi alih fungsi lahan pertanian. Menurut Data DDA 51

12 Kota Depok menunjukan bahwa tahun 2011 luas lahan sawah 805 Ha menurun pada tahun 2012 menjadi 517 Ha. Pada tahun target yang ditetapkan sebesar 1,82 dan tercapai melampaui target sebesar 1,93 yang berarti mencapai target. c. Sasaran 3 : daya saing dan potensi industri lokal/kreatif Indikator Kontribusi PDRB Industri terhadap PDRB Kota (%) Kontribusi PDRB Industri terhadap PDRB Kota (%) dihitung dengan rumus Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor industri dibagi dengan Jumlah total PDRB dikalikan 100%. Pertumbuhan Industri Skala Kecil dan Menengah (IKM) yang berkembang mewarnai perekonomian di Kota Depok sehingga menghasilkan sejumlah IKM yang potensial.namun jumlah IKM yang tumbuh tersebut tidak signifikan dibanding jumlah industri besar yang gulung tikar.hal tersebut juga mempengaruhi capaian Kontribusi PDRB industri terhadap PDRB Kota.Walaupun target tidak tercapai, namun pelaksanaan tidak lepas berkat terlaksananya program penunjang yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan. d. Sasaran 4 : efisiensi dan perluasan perdagangan dan jasa Indikator Kontribusi PDRB Perdagangan terhadap PDRB Kota (%) Perbandingan Kontribusi PDRB Perdagangan terhadap PDRB Kota (%) dihitung dengan rumus Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor perdagangan dibagi dengan Jumlah total PDRB dikalikan 100%. Sektor perdagangan berdasarkan klasifikasi kelompok sector ekonomi masuk kedalam sektor tersier atau dikenal sebagai sektor jasa, yaitu yang tidak memproduksi dalam bentuk fisik melainkan dalam bentuk jasa. Sektor yang tercakup selain perdagangan diantaranya Hotel dan Restoran, Pengangkutan dan Komunikasi, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, dan Jasa-jasa. Pada ini Target untuk indikator kinerja kontribusi PDRB Perdagangan terhadap Kota ini ditetapkan adalah 38,18 %. Pada akhir tahun anggaran realisasi yang dicapai adalah 38,01% yang berarti tidak tercapai. Berdasarkan data dari BPS Kota Depok, tentang PDRB Lapangan Usaha Kota Depok, peranan kelompok sektor tersier dalam struktur perekonomian Kota Depok selama kurun waktu

13 2013 meningkat dari 52,77 % (2009) menjadi 54,20 % (2013). Sektor yang peningkatan peran dalam perekonomiannya tertinggi adalah sector perdagangan, hotel dan restoran, dimana peranannya naik dari 35,55 % (2009) menjadi 38,01 % (2013).Kelompok sektor tersier dimana perdagangan terrmasuk salah satu didalamnya mengalami pertumbuhan tiap tahunnya.hal ini dipengaruhi adanya peningkatkan sarana dan prasarana perdagangan, sistem dan jaringan distribusi barang serta semakin terbukanya peluang usaha di Kota Depok dengan adanya kemudahan dalam membuka usaha. e. Sasaran 5 : Berkembangnya pariwisata daerah Indikator Kontribusi PDRB Pariwisata terhadap PDRB Kota (%) Dalam sasaran berkembangnya pariwisata daerah Kota Depok yang termasuk dalam indikator kinerja yang dilaksanakan oleh Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata Seni dan Budaya melalui program RPJMD yakni Kontribusi PDRB Pariwisata terhadap PDRB Kota (%) dengan target 0,04 %. Dalam tahun dicapai melampaui target yaitu sebesar 0,05 %. f. Sasaran 6 : investasi dan kegiatan ekonomi masyarakat Indikator Laju Pertumbuhan Investasi (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya) Laju Pertumbuhan Investasi (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya tercapai sebesar 33,41 (334 %) dari target yang ditetapkan di tahun sebesar 10 %. Kontribusi kenaikan terbesar diperoleh dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di kota depok yang mengalami kenaikan sebesar 51,14 %. Data tidak hanya dihimpun dari Laporan kegiatan Penanaman Modal (LKPM) tetapi juga dari SIUP serta penambahan data investasi dari izin Lokasi dan pesetujuan prinsip yang telah terbit di sepanjang tahun. g. Sasaran 7 : kompetensi dan perlindungan tenaga kerja Indikator Tingkat Pengangguran terbuka Dasar perhitungan : Penempatan tenaga kerja / Jumlah pengangguran terbuka (tercatat) 53

14 = 1.266/6.733 x 100 % = 18,88 Hal ini berarti target yang ditetapkan di tahun sebesar 8,22 tidak tercapai karena masih tingginya angka pengangguan terbuka di masyarakat yaitu 18,88 atau 43,53 %. h. Sasaran 8 : penerimaan daerah secara optimal Indikator Pendapatan asli daerah (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya pada APBD Murni ) Capaian kinerja sasaran dengan indikator kinerja Pendapatan Asli Daerah (% kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya) ini diperoleh dengan membandingkan realisasi penerimaan dan pendapatan asli daerah pada tahun 2013 dengan tahun. Sasaran ini memperoleh capaian 90,87 % karena capaian PAD depok tahun dibanding dengan tahun 2013 hanya tercapai 13,63 % dari target 15 %. Dengan PAD sebesar Rp ,26 di tahun 2013 dan pada tahun sebesar Rp ,23 PAD bersumber dari 4 jenis penerimaan yaitu : pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan Lain-lain pendapatan yang sah. i. Sasaran 9 : kapasitas pembiayaan pembangunan daerah Indikator Pendapatan di luar PAD (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya pada APBD Murni) Capaian kinerja sasaran dengan indikator kinerja Pendapatan di luar PAD (% kenaikan dibandingkan tahun yang lalu) ini diperoleh dengan membandingkan realisasi pendapatan di luar PAD yaitu yang berasal dari dana perimbangan ditambah lain-lain pendapatan yang sah pada tahun 2013 dengan tahun. Sasaran ini memperoleh capaian 140,69 % karena realisasi kenaikan mencapai 15,56 % dari target 11,06 %. Yaitu pada tahun 2013 sebesar Rp ,00 dan pada tahun sebesar Rp ,00. Dana perimbangan berasal dari dana bagi hasil pajak/bukan hasil pajak, dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus. Sedangkan lain-lain pendapatan daerah yang sah terdiri atas 3 sumber yaitu Dana bagi hasil pajak dari propinsi pemerintah daerah lainnya, dana penyesuaian 54

15 dan otonomi khusu serta Bantuan Keuangan dari Propinsi dan Pemerintah Daerah lainnya Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja MISI KETIGA Mewujudkan Infrastruktur dan Lingkungan yang Nyaman Terdapat lima indikator kinerja untuk mewujudkan misi ketiga : infrastruktur dan lingkungan yang nyaman dalam RPJMD yakni (i) Titik macet yang ditangani (buah/tahun), (ii) Titik/lokasi banjir yang ditangani (buah/tahun), (iii) Cakupan layanan persampahan (%), (iv) Rumah tangga (RT) pengguna air bersih (%), (v) Penambahan Lokasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) public (lokasi/tahun). Pada misi ketiga ini, dari 5 indikator sasaran yang tercapai 4 indikator dengan persentase yang tertinggi pada indikator penambahan ruang terbuka hijau. Sementara yang tidak tercapai adalah cakupan layanan persampahan. Berikut terlihat pengukuran capaian kinerja pada misi ketiga berikut ini ditampilkan pada tabel 3.13 Tabel 3.3 Pengukuran Kinerja Misi III. Mewujudkan Infrastruktur dan Lingkungan yang Nyaman Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian Interpretasi Tertangani kemacetan kota Tertanggulang inya banjir Titik macet yang ditangani (buah/tahun Titik banjir yang ditangani (buah/tahun 2 8 titik 400% Tercapai 2 2 titik 100 Tercapai sanitasi lingkungan Cakupan layanan persampahan (%) 64 49,05 76,60 Tidak tercapai sanitasi lingkungan Rumah Tangga pengguna air bersih 90 92,35 102,6 Tercapai 55

16 kualitas pemanfaatan ruang dan lingkungan hidup perkotaan Penambahan Lokasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) public (lokasi/tahun) Tercapai a. Sasaran 1 : Tertangani kemacetan kota Indikator Kinerja : Titik Macet yang Ditangani (buah/tahun) Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa titik macet yang dapat ditangani oleh Dinas Bima Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) dan Dinas Perhubungan pada tahun 2013 lalu melampaui target dari 2 titik menjadi 3 titik (150%). Demikian pula di tahun tertangani 2 titik macet (100 %) dari target 2 titik macet tertangani. Target pencapaian RPJMD sebanyak 12 titik telah dapat dicapai oleh Dinas BMSDA, artinya secara normatif target kumulatif dapat direalisasikan, namun apabila dilihat titik kemacetan yang ada setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan. b. Sasaran 2 : Tertanggulanginya Banjir Indikator Kinerja : Titik/lokasi banjir yang ditangani (buah/tahun) Penanggulangan titik atau lokasi banjir di kota depok. Target 1 titik di tahun terpenuhi, BMSDA melaksanakan upaya dengan penurapan kali angke kelurahan Duren Mekar Kecamatan Bojongsari, Jl. Merdeka (Revitalisasi tendon air). c. Sasaran 3 : sanitasi lingkungan Indikator Kinerja : Cakupan layanan persampahan (%) Pada tahun ditetapkan target cakupan layanan persampahan sebesar 64 % dengan realisasi sebesar 49,05 % yang artinya hanya 76,60 % saja atau belum mencapai target. Perlu upaya yang lebih baik dan menggerakkan masyarakat dalam penanganan persampahan, agar tidak hanya bergantung kepada layanan sampah yang diangkut. 56

17 d. Sasaran 4 : Kualitas Pemukiman Indikator Kinerja : Rumah Tangga Pengguna Air Bersih Pelayanan Air Bersih di Kota Depok sampai dengan tahun sebagian kecamatan di Kota Depok masih tergantung pada PDAM Kabupaten Bogor. Pada tahun 2011 telah mulai dirintis untuk peningkatan kelembagaan untuk membentuk PDAM Kota Depok, dan Alhamdulillah sekarang sudah berdiri PDAM kota Depok yang beralamat di Jalan Raya Bogor-Jakarta Kecamatan Cmanggis. Peningkatan kualitas pelayanan terus dilaksanakan, diantaranya melalui Pembangunan Sarana Prasarana serta Jaringan Air Bersih serta pemisahan asset dengan PDAM Kabupaten Bogor. Terjadi peningkatan penggunaan sumber air bersih yang berasal dari sumur gali terlindungi (SGL) yaitu 35,5 % di tahun, sedangkan penggunaan sumur gali tidak terlindungi mengalami penurunan menjadi 37,4% di tahun. Berdasarkan data Badan Pengelola Air Bersih (BPAB) Kota Depok, jumlah pelanggan air bersih sampai dengan tahun mencapai Sambungan Rumah (SR). Suplai air bersih tersebut diperoleh dari dua instalasi pengolah air bersih di Citayam dan Legong yang memiliki kapasitas total 200 liter/detik, sedangkan yang dimanfaatkan Kota Depok hanya sebesar 61 liter/detik. Kecamatan Sukmajaya mencapai tingkat pelayanan tertinggi diatas 60% dan mendapat layanan jaringan distribusi air minum, dan Kecamatan Sawangan mendapat tingkat pelayanan dibawah 8%, dengan demikian sistem penyediaan air bersih belum terdistribusi secara merata ke seluruh Wilayah Kota Depok. e. Sasaran 5 : Kualitas Pemanfaatan Ruang dan Lingkungan Hidup Perkotaan Indikator Kinerja : Penambahan Lokasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik Definisi Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah kawasan atau areal permukaan tanah yang didominasi oleh tumbuhan yang dibina untuk fungsi perlindungan habitat tertentu, dan atau sarana lingkungan/kota, dan atau pengamanan jaringan prasarana, dan atau budidaya pertanian. Selain untuk meningkatkan kualitas atmosfer, menunjang kelestarian air dan tanah, Ruang Terbuka Hijau (Green Openspaces) di tengah-tengah ekosistem perkotaan juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas landskap kota. 57

18 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PROSENTASE CAPAIAN (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. kualitas Penambahan lokasi 6 Taman/lokasi 20 taman/lokasi 333,3% pemanfaatan ruang dan lingkungan hidup perkotaan ruang terbuka hijau (RTH) Publik (Lokasi) baru dan penataan 1 Taman (taman Proklamasi baru, 3 taman lanjutan, 1 segmen separator margonda Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja MISI KEEMPAT Mewujudkan SDM Unggul, Kreatif dan Religius Pada Misi keempat indikator kinerja, target dan pencapaian kinerja yang tahun yaitu mewujudkan SDM unggul, kreatif dan religious, dengan indikator sasaran (1) Angka PArtisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A(%), (2) APM SMP/MTs/Paket B (%), (3) APM SMA/SMK/MA/Paket C (%), (4) Jumlah Lapangan Olahraga yang dibangun/diperbaiki (buah/thn), (5) Jumlah RW Layak Anak, (6) Swadaya Masyarakat, (7) Angka Kematian Ibu per 100 ribu kelahiran hidup, (8) Angka Kematian Bayi, (9) Prevalensi Balita Gizi Buruk, (10) Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Dari 10 indikator sasaran pada misi empat yang tercapai sesuai dan melampaui target sebanyak 6 indikator, tertinggi dicapai oleh penanganan prevalensi gizi/balita gizi buruk sebesar 0, % atau 199,26 %, sedangkan yang tidak tercapai sebanyak 4 indikator sasaran yang terendah adalah Angka Partisipasi Murni SMA sederajat sebesar 49,81 % atau persentase capaian target 2013 adalah 62,54%. Secara lengkap diperlihatkan Capaian Misi keempat dalam tabel berikut ini : 58

19 Tabel 3.4 Tabel Capaian Misi IV Mewujudkan SDM Unggul, Kreatif dan Religius Sasaran Indikator Kinerja Target Capaian % Interpretasi Akses dan Kualitas Pendidikan Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A (%) APM SMP/MTs/Paket B (%) 94,83 89,76 94,65 Tidak tercapai 83,01 68,58 82,62 Tidak tercapai APM SMA/ SMK/MA/Paket C (%) 79,72 36,57 45,87 Tidak Tercapai Berkembangnya potensi pemuda, olahraga dan seni budaya keberdayaan perempuan, anak dan keluarga peran agama dan masyarakat dalam pembangunan Jumlah lapangan olahraga yang dibangun/diperbaiki (buah/tahun) 1 buah 1 buah 100 Jumlah RW Layak Anak ,12 % Swadaya masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat (% ) Angka Kematian Ibu (AKI) per 100 ribu kelahiran hidup 20 56,16 % 280,8 % kasus Atau 36,49/ KH 69,67 % Tercapai Tercapai Tercapai Tidak tercapai kualitas kesehatan masyarakat Angka Kematian Bayi (AKB) 25,56 83 kasus atau 1,77 / 1000 KH 193,08 % Tercapai Prevalensi Gizi Buruk/ Persentase balita gizi buruk (%) 0,12 0, % Tercapai ketahanan pangan dan kesejahteraan sosial masyarakat Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) (%) 35 65,66 187,6 Tercapai 59

20 a. Sasaran 1: akses dan kualitas pendidikan Indikator Kinerja : Angka Partisipasi Murni (APM) SD sd SLTA Pada tahun, APM pada tingkat SD/MI/Paket A tidak dapat mencapai hasil yang ditentukan, hanya mencapai 89,76 atau 94,65%. Demikian pula APM pada APM SMP/MTs/Paket B hanya sebesar SMK/MA/Paket C 36,57 (45,87%). 68,58 (82,62%) dan terendah APM SMA/ b. Sasaran 2: Berkembangnya potensi pemuda, olah raga dan seni budaya Indikator Kinerja: Jumlah Lapangan Olahraga yang Dibangun/Diperbaiki Untuk sasaran berkembangnya potensi pemuda, olahraga dan seni budaya dalam penyelenggaraan urusan pemuda dan olahraga dilaksanakan melalui program Jumlah lapangan Olahraga yang dibangun/diperbaiki (buah/tahun). Jumlah Lapangan Olahraga yang Dibangun/Diperbaiki di tahun adalah berupa Pembangunan pagar lapangan sepakbola Cipayung. c. Sasaran 3 : Keberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Indikator Kinerja : Jumlah RW Layak Anak Dari target tahun sebanyak 38 RW dapat terlampaui menjadi 62 RW layak anak yang terbentuk. Sehingga prosentase capaiannya 163,12 % Instansi terkait yang mendukung adalah Dinkes, Disdik, Disdukcapil, Disnakersos, Diskominfo, Polres Metro Depok, Kecamatan, Kelurahan, Puskesmas, Sekolah swasta, Panti sosial, PKK, posyandu dan RW. Prestasi : Penghargaan APE peringkat Utama dari Presiden RI tahun. d. Sasaran 4: peran agama dan masyarakat dalam pembangunan Indikator Kinerja : Swadaya masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan fisik dan non fisik. Berupa rehabilitasi sarana dan prasarana yang rusak di daerah terkena bencana alam, meningkatkan sarana prasarana wilayah yang berada di wilayah pelosok depok yaitu infrastruktur, fasilitas umum dan sosial. Sedangkan kegiatan non fisik berupa sosialisasi kesadaran berbangsa 60

21 dan bernegara, bela negara, penegakan hukum, disiplin nasional dan pengetahuan lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat mengenai KB dan kesehatan masyarakat. e. Sasaran 5: kualitas kesehatan masyarakat Indikator Kinerja : Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Prevalensi Gizi Buruk serta Penangan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Angka Kematian Ibu (AKI) di tahun Meski belum mencapai target yang ditetapkan namun setiap tahunnya terjadi peningkatan capaian penanganan ibu melahirkan sehingga jumlah kasus kematian ibu menurun. Sementara itu di tahun AKB juga tidak mencapai target. 83 bayi meninggal dari KH, sehingga dapat disimpulkan AKB kota depok tahun lebih rendah dari tahun sebelumnya. Capaian ini dinilai baik, walau demikian tetap perlu peningkatan salah satunya dengan penyediaan NICU pasien BBLR terutama di RSUD. Jumlah kasus gizi buruk di tahun sebanyak 75 kasus. Angka ini menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 87 kasus. Prevalensi bayi gizi buruk dapat dilihat pada saat penimbangan balita di bulan agustus. Upaya pemantauan pertumbuhan (bagi kader dan petugas), penyuluhan PUGS, pengembangan isyarat dini, penanggulangan keadaan rawan pangan dan gizi. Dasar perhitungan Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) (%) sebagai berikut: PMKS tertangani Jumlah PMKS di Kota Depok tahun Yaitu 8.343/ = 65,66 %. Apabila dibandingkan dengan target sebesar 35 dapat tercapai sebesar 65, 66 atau 187,6 %. 3.2 PERBANDINGAN ANTARA REALISASI KINERJA DAN CAPAIAN KINERJA TAHUN DENGAN TAHUN SEBELUMNYA Misi Pertama Apabila dibandingkan dengan tahun 2013 terlihat beberapa peningkatan. Realisasi dan capaian kinerja dibandingkan dengan pencapaian 2013 dipaparkan pada tabel dibawah ini : 61

22 Tabel 3.5 Perbandingan Capaian Sasaran Misi Pertama dengan 2013 Sasaran Indikator Kinerja Capaian 2013 Target Capaian % kenaikan / penurunan Meningkatkan pelayanan yang efisien, efektif dan transparan kualitas manajemen pemerintahan tertib adminsitrasi kependudukan ketertiban dan ketentraman masayarakat pelayanan penanggulangan bencana Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat (%) Opini BPK Kepemilikan KTP (%) Penegakan Perda Tingkat Waktu Tanggap daerah layanan (%) ,5 80,18 Turun 0,09 % WTP WTP WTP Sama Sama 90, Naik 89, ,50 Naik 73, Misi Kedua Berikut tergambarkan capaian misi kedua tahun dibanding tahun 2013 sebagaimana terlihat dalam tabel berikut : TABEL 3.6 Perbandingan Capaian Sasaran Misi Kedua dengan 2013 Sasaran kemandirian dan daya saing koperasi dan UKM nilai tambah pertanian Indikator Kinerja Jumlah koperasi aktif (%) Kontribusi PDRB Pertanian Capaian Target Capaian ,94 % 52,43 62,62 Naik 1.09% % perbandingan 1,96 1,82 1,93 Naik 5.6 % 62

23 perkotaan daya saing dan potensi industri lokal/kreatif efisiensi dan perluasan perdagangan dan jasa Berkembangnya pariwisata daerah investasi dan kegiatan ekonomi masyarakat kompetensi dan perlindungan tenaga kerja penerimaan daerah secara optimal kapasitas pembiayaan pembangunan daerah terhadap PDRB Kota (%) Kontribusi PDRB Industri terhadap PDRB Kota (%) Kontribusi PDRB Perdagangan terhadap PDRB Kota (%) Kontribusi PDRB Pariwisata terhadap PDRB Kota (%) Laju Pertumbuhan Investasi (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya Tingkat Pengangguran terbuka Pendapatan asli daerah (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya pada APBD Murni ) Pendapatan di luar PAD (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya pada APBD Murni) 35,30 37,41 34,16 Turun 3,08 % 37,38 38,18 38,01 Naik 1,68 % 0,05 0,04 0,05 Sama dengan tahun lalu 14,22 10 % 33,41 Naik 134 % 9,42 8,22 18,88 Turun 100,4 % 22, ,63 Turun 39,36 % 15,52 11,06 15,56 Naik 0,25 % 63

24 Tabel. 3.7 Perbandingan PAD tahun 2013 dan URAIAN 2013 PERSENTASE Pajak Daerah , ,00 109,62 Retribusi Daerah , ,00 161,78 Hasil pengelolaan kekayaan darah , ,00 109,62 yang dipisahkan Lain-lain PAD yang sah , ,23 107,64 JUMLAH , ,23 113, Misi Ketiga Tabel 3.8 Perbandingan Capaian Sasaran Misi Ketiga dengan 2013 Sasaran Indikator Sasaran Capaian 2013 Target Capaian % Perbanding an Tertangani kemacetan kota Titik macet yang ditangani (buah/tahun titik Naik 166 % Tertanggulang inya banjir Titik banjir yang ditangani (buah/tahun titik Turun 33.3 % sanitasi lingkungan Cakupan layanan persampahan (%) 45, ,05 Naik 6,7 % 64

25 sanitasi lingkungan Rumah Tangga pengguna air bersih 99, ,35 Turun 6,87 % kualitas pemanfaatan ruang dan lingkungan hidup perkotaan Penambahan Lokasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) public (lokasi/tahun) Turun 75 % Misi Keempat Tabel 3.9 Tabel Capaian Misi IV Mewujudkan SDM Unggul, Kreatif dan Religius Sasaran Indikator Kinerja Capaian 2013 Target Capaian % perbandingan Akses dan Kualitas Pendidikan Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A (%) APM SMP/MTs/Paket B (%) 94,83 89,76 94,65 83,01 68,58 82,62 Turun 3,34 % Turun 5,31 % APM SMA/ SMK/MA/Paket C (%) 79,72 36,57 45,87 Turun 26,58 Berkembangnya potensi pemuda, olahraga dan seni budaya keberdayaan perempuan, anak dan keluarga peran agama dan masyarakat dalam pembangunan kualitas kesehatan masyarakat Jumlah lapangan olahraga yang dibangun/diperbaiki (buah/tahun) 1 buah 1 buah 100 Jumlah RW Layak Anak ,12 % Swadaya masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat (% ) Angka Kematian Ibu (AKI) per 100 ribu kelahiran hidup 20 56,16 % 280,8 % kasus Atau 36,49/ KH 69,67 % 100 Naik 61 % Naik 43,56 % Naik 65

26 Angka Kematian Bayi (AKB) 25,56 83 kasus atau 1,77 / 1000 KH 193,08 % Naik Prevalensi Gizi Buruk/ Persentase balita gizi buruk (%) 0,12 0, % Naik ketahanan pangan dan kesejahteraan sosial masyarakat Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) (%) 35 65,66 187,6 Naik 3.3. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA TAHUN DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH Misi Pertama Tabel 3.10 Capaian Kinerja Misi Pertama: Mewujudkan pelayanan publik yang profesional, berbasis teknologi informasi Sasaran Indikator Kinerja Target Capaian % capaian Target RPJMD % Meningkatkan pelayanan yang efisien, efektif dan transparan kualitas manajemen pemerintahan tertib adminsitrasi kependudukan Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat (%) Opini BPK Kepemilikan KTP (%) 81,5 80,18 98, ,8 WTP WTP 100 % WTP ketertiban dan ketentraman masayarakat Penegakan Perda 53 90, ,1 66

27 pelayanan penanggulangan bencana Tingkat Waktu Tanggap daerah layanan (%) 66 74,50 112, , Misi Kedua Didalam sasaran Misi kedua telah ditetapkan target capaian kinerja untuk jangka menengah yaitu dalam kurun waktu , tergambar pada tabel berikut ini: TABEL 3.11 Pengukuran Kinerja Misi 2. Perbandingan dengan Target RPJMD Sasaran kemandirian dan daya saing koperasi dan UKM nilai tambah pertanian perkotaan daya saing dan potensi industri lokal/kreatif efisiensi dan perluasan perdagangan dan jasa Berkembangnya pariwisata daerah investasi dan kegiatan ekonomi masyarakat kompetensi dan perlindungan Indikator Kinerja Jumlah koperasi aktif (%) Kontribusi PDRB Pertanian terhadap PDRB Kota (%) Kontribusi PDRB Industri terhadap PDRB Kota (%) Kontribusi PDRB Perdagangan terhadap PDRB Kota (%) Kontribusi PDRB Pariwisata terhadap PDRB Kota (%) Laju Pertumbuhan Investasi (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya Tingkat Pengangguran terbuka Target Capaian 52,43 62,62 119,4 % % Target RPJMD 2016 % Thdp RPJMD 62,43 100,3 1,82 1, ,76 109,6 37,41 34,16 91,98 37,96 89,98 38,18 38,01 99,55 39,12 97,16 0,04 0, % 0,03 166,67 10 % 33, % 10 % 334 8,22 18,88 43,53 6,72 35,59 67

28 tenaga kerja penerimaan daerah secara optimal kapasitas pembiayaan pembangunan daerah Pendapatan asli daerah (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya pada APBD Murni ) Pendapatan di luar PAD (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya pada APBD Murni) 15 13,63 90, ,86 11,06 15,56 140,6 9 11,25 138,3 Meskipun target dalam RPJMD Kota tahun belum seluruhnya mencapai yang diharapkan, khususnya penurunan tingkat pengangguran terbuka, namun optimisme guna peningkatan kinerja akan terus dilakukan, baik dukungan kebijakan daerah, program kegiatan dan anggaran. Apabila capaian dibandingkan dengan kinerja tahun 2013 yaitu % maka terjadi penurunan sebanyak 0,08 %. Meski tidak mencapai target bila dikomparasi dengan target RPJMD 2016 yaitu 82.5, maka sampai dengan indikator sasaran ini telah mencapai 118,8%. Dengan demikian sesungguhnya Kota Depok telah dapat mencapai target RPJMD tahun Misi Ketiga Tabel 3.12 Pengukuran Kinerja Misi III. Mewujudkan Infrastruktur dan Lingkungan yang Nyaman Sasaran Indikator Sasaran Target Capaian % capaian Target RPJMD 2016 % Terhadap RPJMD Tertangani kemacetan kota Tertanggulang inya banjir Titik macet yang ditangani (buah/tahun Titik banjir yang ditangani 2 8 titik 400% 12 titik titik titik

29 sanitasi lingkungan (buah/tahun Cakupan layanan persampahan (%) 64 49,05 76, ,7 sanitasi lingkungan Rumah Tangga pengguna air bersih 90 92,35 102, ,21 kualitas pemanfaatan ruang dan lingkungan hidup perkotaan Penambahan Lokasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) public (lokasi/tahun) , Misi Keempat Tabel 3.13 Tabel Capaian Misi IV Mewujudkan SDM Unggul, Kreatif dan Religius Sasaran Indikator Kinerja Target Capaian % Capaian Target RPJMD % capaian RPJMD Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A (%) 94,83 89,76 94,65 95,02 99,61 Akses dan Kualitas Pendidikan APM SMP/MTs/Paket B (%) 83,01 68,58 82,62 83,18 99,32 APM SMA/ SMK/MA/Paket C (%) 79,72 36,57 45,87 79,88 57,42 Berkembangnya potensi pemuda, olahraga dan seni budaya Jumlah lapangan olahraga yang dibangun/diperbaiki (buah/tahun) 1 buah 1 buah buah 80 keberdayaan perempuan, anak dan keluarga Jumlah RW Layak Anak ,12 % ,9 peran agama dan masyarakat Swadaya masyarakat dalam pemberdayaan 20 56,16 % 280,8 % 25 Terlampaui 69

30 dalam pembangunan masyarakat (% ) 17 kasus Angka Kematian Ibu (AKI) per 100 ribu kelahiran hidup 28 Atau 36,49/ KH 69,67 % 22 77,27 kualitas kesehatan masyarakat Angka Kematian Bayi (AKB) 25,56 83 kasus atau 1,77 / 1000 KH 193,08 % 25,1 Terlampaui Prevalensi Gizi Buruk/ Persentase balita gizi buruk (%) 0,12 0, % 0,09 66,67 ketahanan pangan dan kesejahteraan sosial masyarakat Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) (%) 35 65,66 187, , PERBANDINGAN TAHUN DENGAN STANDAR NASIONAL (SPM) Kota depok dalam melaksanakan pelayanan publiknya juga mempedomani SPM yang ditetapkan oleh pusat sebanyak 15 SPM di. SPM dimaksud ditetapkan melalui Peraturan Walikota sebagai berikut : 1. Perwa No tentang SPM Bidang Kesehatan 2. Perwa No tentang SPM Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 3. Perwa No tentang SPM Bidang Sosial 4. Perwa No tentang SPM Bidang Komunikasi dan Informatika 5. Perwa No tentang SPM Bidang Kesenian 6. Perwa No tentang SPM Bidang Lingkungan Hidup 7. Perwa No tentang SPM Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan 8. Perwa No tentang SPM Pemerintahan Dalam Negeri 9. Perwa No tentang SPM Pendidikan Dasar 70

31 10. Perwa No tentang SPM Ketenagakerjaan 11. Perwa No tentang SPM Perhubungan 12. Perwa No tentang SPM Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 13. Perwa No tentang SPM Perumahan Rakyat 14. Perwa No tentang SPM Penanaman Modal 15. Perwa No tentang SPM Ketahanan Pangan Adapun pencapaian SPM di tahun dapat terlihat sebagaimana dipaparkan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.14 PENCAPAIAN SPM NASIONAL KOTA DEPOK TAHUN No Sasaran Indikator sasaran 1. tertib administrasi kependuduka n 2. ketertiban dan ketentraman masyarakat 3. pelayanan penanggulang an bencana 4. investasi dan kegiatan ekonomi masyarakat Kepemilikan KTP (%) Pegakan perda Tingkat waktu tanggap daerah layanan (%) Laju pertumbuhan investasi (%) kenaikan dibanding tahun sebelumnya Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintah an Dalam Negeri Bidang Pemerintah an Dalam Negeri Bidang Pemerintah an Dalam Negeri Bidang Penanaman Modal Indikator SPM Cakupan Penerbitan Kartu Tanda Penduduk Cakupan Penegakan Peraturan Daerah Kota Depok dan Peraturan Walikota Depok Tingkat Tanggap Time Rate) Waktu (Response Terselenggaranya pelayanan perijinan dan nonperijinan bidang penanaman modal melalui pe satu pintu (PTSP) di bidang penanaman modal : Pendaftaran Penanaman Modal Target Realisa si 75% 66,00%- 100% 86,57% 66% 56,41% 100% 100% 71

32 5. kompetensi dan perlindungan tenaga kerja Tingkat pengangguran terbuka Bidang Tenaga Kerja Dalam Negeri, Izin Prinsip Penanaman Modal Dalam Negeri, Izin Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri, Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), perpanjangan ijin Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) yang bekerja di 1 (satu) kota, sesuai kewenangan pemerintah Kota Depok a. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi b. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat c. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan d Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan e. Besaran Kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama(PB 10% 87,5% 10% 85,71% 10% 100% 10% 13,84% 10% 79,41% 72

33 7. Tertangani kemacetan kota Titik macet yang ditangani (buah/tahun) Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang Perhubungan a. Tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam wilayah kota Depok a. Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara dengan selamat b. Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman c. Tersedianya jalan yang menjamin perjalanan dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana a. Tersedianya halte pada Kota Depok yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek. b. Tersedianya terminal angkutan penumpang di Kota Depok yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek. c. Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, 100% 90,96% 60% 70,3% 60% 87,30% 60% 90,96% 40 34,88% 20 28,57% 20 22,71% 73

34 8. Tertanggulan ginya banjir 9. sanitasi lingkungan 10 sanitasi lingkungan 11 kualitas pemanfaatan ruang dan lingkungan hidup perkotaan 12. akses dan kualitas Titik banjir ditangani (buah/tahun) Cakupan layanan persampahan (%) Rumah tangga pengguna air bersih Penambahan lokasi ruang terbuka hijau (RTH) publik (lokasi/tahunan) Angka Partisipasi Murni (APM) Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang Pendidikan Dasar marka, dan guardrill) dan penerangan jalan umum (PJU) pada jalan Kota Depok. Tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan(lebih dari 30cm,selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun) a. Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan b. Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan Tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari hari Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan/perkota an Jumlah peserta didik dan ruang kelas yang lengkap 50% 76,65 % 80% 27,62% 70% 48,30% 100% - 25% 27,275 90% 70% 74

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Sebagai langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja Pemerintah Kota Depok, diperlukan perumusan suatu perencanaan strategik yang merupakan integrasi antara keahlian sumber

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pada akhir tahun kedua pelaksanaan Tahun 2011-2015, terjadi dinamika dalam pencapaian target kinerja daerah, antara lain beberapa indikator telah tercapai jauh melampaui target

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan 297 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B erdasarkan uraianpada padabab B ai b dan I dii aserta n I I hasil s e ranalisis t a h a sdan i l aevaluasi n a l i s i s kinerja d a n e v a l u a s i k i n e r j a p

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep Tabel 6.1 Strategi dan Kabupaten Sumenep 2016-2021 Visi : Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional Tujuan Sasaran Strategi Misi I :

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode VISI, MISI dan AGENDA PRIORITAS Walikota dan Wakil Walikota Samarinda Periode 2016-2021 1 INDIKATOR MAKRO KOTA SAMARINDA TARGET TAHAP 3 RPJPD KOTA SAMARINDA 2005-2025 PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS KOTA

Lebih terperinci

Lampiran Meningkatnya cakupan

Lampiran Meningkatnya cakupan Lampiran : Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor : Tahun 2017 Tanggal : 2017 I II Pemerintah Visi Kota Pagar Alam Terwujudnya Keseimbangan Masyarakat Pagar Alam Yang Sehat, Cerdas, Berakhlaq Mulia, Dan Didukung

Lebih terperinci

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 NO LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 05 Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama. tercapai Mewujudkan tatanan sosial keagamaan 00% Penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Indikator kinerja adalah uraian ringkas yang menggambarkan tentang suatu kinerja yang akan diukur dalam pelaksanaan suatu kebijakan terhadap tujuannya. Penetapan

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Menurunnya angka 1 Angka Kemiskinan (%) 10-10,22 kemiskinan 2 Pendapatan per kapita

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 06 Kabupaten Tahun Anggaran : 06 : Hulu Sungai Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 4 Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH B A B I X 1 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala dan Wakil Kepala

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi dan Misi ini dibuat sebagai pedoman dalam penetapan arah kebijakan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah serta pelayanan kepada masyarakat

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1 Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta NO 2016 2017 2018 2019 2020 A. 1 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Pertumbuhan ekonomi/pdrb

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KOTA CIREBON 1/1/15

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KOTA CIREBON 1/1/15 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KOTA CIREBON 1/1/15 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang

Lebih terperinci

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017 PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN WALIKOTA BLITAR NOMOR : 188/ 955 / HK / 410.010.2 / 2015 TENTANG PENYEMPURNAAN UKURAN KINERJA PEMERINTAH KOTA BLITAR TAHUN 2011 2015 WALIKOTA BLITAR, Menimbang

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA MALANG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA MALANG PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA MALANG No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1. Meningkatnya kualitas, aksesibilitas dan pemerataan pelayanan pendidikan 1. Angka

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 30 Desember 2013 Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pemerintah Provinsi Banten Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA VISI : TERWUJUDNYA KABUPATEN BIMA YANG RAMAH RELIGIUS, AMAN, MAKMUR, AMANAH DAN HANDAL

PENGUKURAN KINERJA VISI : TERWUJUDNYA KABUPATEN BIMA YANG RAMAH RELIGIUS, AMAN, MAKMUR, AMANAH DAN HANDAL PENGUKURAN KINERJA KABUPATEN : BIMA TAHUN ANGGARAN : 2016 VISI : TERWUJUDNYA KABUPATEN BIMA YANG RAMAH RELIGIUS, AMAN, MAKMUR, AMANAH DAN HANDAL Misi 1 : Meningkatkan Masyarakat Yang Berkualitas Melalui

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN

PENETAPAN KINERJA KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN PENETAPAN TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN KABUPATEN : LAMANDAU TAHUN : 2014 1. Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditi unggulan daerah. 2. Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat. 3. Meningkatnya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH. KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun 2014 dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan

Lebih terperinci

SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2017

SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2017 PERANGKAT DAERAH KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK PELAYANAN PENCATATAN SIPIL PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN & PEMANFAATAN

Lebih terperinci

Tabel 9.2 Target Indikator Sasaran RPJMD

Tabel 9.2 Target Indikator Sasaran RPJMD "Terwujudnya Kota Cirebon Yang Religius, Aman, Maju, Aspiratif dan Hijau (RAMAH) pada Tahun 2018" Tabel 9.2 Target Indikator Sasaran RPJMD Misi 1 Mewujudkan Aparatur Pemerintahan dan Masyarakat Kota Cirebon

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2015

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2015 14 BAB II PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Laporan Kinerja Kabupaten Aceh Barat tahun mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan

EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2015 VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA % Capaian Kinerja % Realisasi

Lebih terperinci

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 No. Prioritas Pembangunan Program/Pembangunan Indikator Kinerja Target SATUAN AWAL 2014 2015 2016 2017 2018 1 Percepatan

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja NO NAMA SKPD HALAMAN 1 SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar 2 2 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Denpasar 3 3 SKPD : RSUD Wangaya Kota Denpasar 4 4 SKPD : Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar

Lebih terperinci

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun = TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 KABUPATEN : BANGGAI KEPULAUAN IKK RUMUS/PERSAMAAN KETERANGAN URUSAN

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018 yang merupakan tahapan kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Dalam menjabarkan dan mengimplementasikan Visi dan Misi Pembangunan Kota Banjar Tahun 2014-2018 ke dalam pilihan program prioritas di masing-masing

Lebih terperinci

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan 1 Menanggulangi kemiskinan secara 1 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan terpadu dan berkelanjutan Sembilan Tahun 2 Program pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, RSUD Dr. Soeroto 3 Program

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT i DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i ii viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Dasar Hukum 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen 4 1.4 Sistimatika Dokumen

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI DAN PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI DAN PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2014 LAMPIRAN I.5. : PERATURAN DAERAH BANYUWANGI NOMOR : 04 Tahun 2015 TANGGAL : 22 JULI 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan bermasyarakat, tiap individu selalu dihadapkan pada aturan, norma, standar, ukuran yang harus dipenuhi. Aturan, norma, standar, maupun ukuran tersebut

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012 Misi 1 163 358,829,768,129 302,555,469,461 84.32% Urusan Pendidikan 79 233,617,961,655 200,628,537,308 85.88% 1 Program Pendidikan Anak Usia Dini 5 1,300,000,000 1,275,743,850 98.13% 2 Program Wajib Belajar

Lebih terperinci

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN 2009-2014 No AGENDA PROGRAM Pagu Indikatif Tahunan dan Satu Tahun Transisi (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Kualitas

Lebih terperinci

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2015 VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 2015 Realiasasi 2015 % Capaian

Lebih terperinci

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Lebih terperinci

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 1. Tema pembangunan tahun 2018 : Meningkatnya Pelayanan Publik yang Berkualitas Menuju Kota Yogyakarta yang Mandiri dan Sejahtera Berlandaskan Semangat Segoro Amarto.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan TARGET PROGRAM PEMBANGUNAN ANGGARAN Meningkatnya Ketahanan Ekonomi Keluarga Terwujudnya

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi. Pengukuran kinerja organisasi akan dapat dilakukan

Lebih terperinci

Lampiran 2 Matrix Pengukuran Kinerja Tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Aceh Barat

Lampiran 2 Matrix Pengukuran Kinerja Tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Lampiran 2 Matrix Pengukuran Tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Aceh Barat No. Sasaran Strategis Indikator Target erangan Program Pagu I efektifitas birokrasi yang akuntabel Perolehan Hasil Pemeriksaan BPK

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Tabel IX-1 Indikator Kinerja Daerah Menurut Sasaran Strategis SASARAN INDIKATOR KINERJA Misi satu : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang melalui peningkatkan

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 29 Desember 2016 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMK Aceh Tamiang Tahun 2013-2017, baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan

Lebih terperinci

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2015 2019 PROVINSI LAMPUNG 2015 2019 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMD 2013-2017 baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan Standar Pelayanan

Lebih terperinci

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi BAB V Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran 5.1 Visi Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang (clarity of direction). Visi juga menjawab

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA LAMPIRAN : KEPUTUSAN BUPATI LINGGA NOMOR: 30 /KPTS/I/2015 TANGGAL: 26 JANUARI 2015 INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA No. 1 Pariwisata 1.1 Meningkatnya perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016 PERANGKAT DAERAH TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA 2016 DAERAH ========================================== SEKRETARIS DAERAH JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN PEMERINTAHAN ASISTEN EKONOMI, PEMBANGUNAN, DAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU Tahun 2015

PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU Tahun 2015 PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU Tahun 0 No Sasaran No Indikator NO Satuan Target Realisasi Capaian Ket 8 9 0 Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan aparatur pemerintah daerah dan

Lebih terperinci

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3)

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3) 3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3) URUSAN WAJIB 1. Urusan Pendidikan Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Pendidikan diukur dari 14 (empat belas) Indikator

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PEMERINTAH KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR HAL i iv vi vii BAB I PENDAHULUAN I - 1 1.1 DASAR HUKUM I - 4 1.2 GAMBARAN UMUM DAERAH I - 3 1. Kondisi Geografis Daerah I - 5 2. Batas Administrasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAMPIRAN I PERATURAN STRUKTUR ORGANISASI DAERAH STAF AHLI 1. STAF AHLI HUKUM, POLITIK DAN PEMERINTAHAN 2. STAF AHLI EKONOMI, DAN PEMBANGUNAN 3. STAF AHLI KEMASYARAKATAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA SEKRETARIS

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi kepada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 14 WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 14 WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 14 WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

Lebih terperinci

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 I ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT A Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Pertumbuhan Ekonomi % 6,02 6,23 6,07 6,45 6,33 6,63 5,89** 2 PDRB Per Kapita (Harga Berlaku) Rp. Juta

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015-2019 MISI 1. MEWUJUDKAN BOGOR KOTA YANG CERDAS DAN BERWAWASAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEPUTUSAN BUPATI LINGGA NOMOR : 30 / KPTS / I / 2015 TENTANG

PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEPUTUSAN BUPATI LINGGA NOMOR : 30 / KPTS / I / 2015 TENTANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEPUTUSAN BUPATI LINGGA NOMOR : 30 / KPTS / I / 2015 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2010 2015 BUPATI LINGGA Menimbang

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1 Strategi Strategi merupakan pemikiran-pemikiran konseptual analitis dan komprehensif tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk memperlancar atau memperkuat pencapaian

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Timur

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Timur Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Timur Kondisi Kinerja pada awal Kondisi Aspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator Kinerja

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN Upaya untuk mewujudkan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan dari setiap misi daerah Kabupaten Sumba Barat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii x xi BAB I PENDAHULUAN... I - 1 A. Dasar Hukum... I - 1 B. Gambaran Umum Daerah... I - 4 1. Kondisi Geografis Daerah...

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Jembrana

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Jembrana Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Jembrana periode A 1. 1.1 Aspek Kesejahteraan Masyarakat Kesejahteraan Masyarakat dan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, GUBERNUR KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR : 678/ OR / 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 396/OR/2014 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA KEPUTUSAN BUPATI SERDANG BEDAGAI NOMOR 360 /18.8 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Lebih terperinci

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN Lampiran IIa Peraturan Daerah Nomor : 1 Tahun 2016 Tanggal : 8 Januari 2016 PEMERINTAH KOTA BOGOR RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN TAHUN ANGGARAN 2016 KODE 1.01.01 DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 75 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN DAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PEMERINTAHAN DALAM NEGERI KOTA TASIKMALAYA DENGAN

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi. Pengukuran kinerja organisasi akan dapat dilakukan

Lebih terperinci