BAB IV PERANCANGAN. IV.1 Evaluasi Usulan untuk Perancangan Iteratif
|
|
- Agus Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Prosedure PrefixSpan(input: a: l: integer, S: Sequence database) { Mencari Sequential Pattern pada sequence database S } Deklarasi D : Temporary Sequence Database Lst : List of Sequential Pattern Sq : Sequence Algoritma BAB IV PERANCANGAN Pada Bab IV ini akan dijelaskan perancangan program dengan mengimplementasikan alternatif solusi yang dikemukakan pada Subbab III.5. IV.1 Evaluasi Usulan untuk Perancangan Iteratif Berikut akan diberikan evaluasi usulan yang diberikan. 1. Bentuk iteratif PrefixSpan. Perubahan dari rekursif menjadi iteratif mutlak dilakukan untuk melakukan pencegahan program berhenti ketika dijalankan. Adapun algoritma iteratif dari PrefixSpan dapat dilihat pada Algoritma IV-1. Lst.add( <>,S) Sq <- Lst.Pop( ) While Sq!= NULL D <- Sq.database D.findOneSequence( ) Foreach OneSequence do D.projected( each Elmt ) Lst.add( concat (Sq.value, each Elmt) ) Endfor Endwhile Algoritma IV-1 Algoritma PrefixSpan iteratif 2. Penggunaan multithreading. Penggunaan multi-threading akan menyebabkan perubahan pada arsitektur program dan terdapat penambahan kelas, namun tidak merubah algoritma atau proses yang terjadi pada masing-masing kelas yang sudah ada sebelumnya, hanya tata cara pencarian sequential pattern yang mengalami perubahan untuk mengakomodasi penggunaan multi-threading. 3. Penyimpanan sequence database pada file external. Sesuai dengan analisis dan percobaan yang dilakukan, penyimpanan harus dilakukan pada file external. Implementasi hal ini memerlukan sedikit perubahan pada mekanisme pembacaan IV-1
2 IV-2 sequence pada kelas Data. Tentunya perlu penambahan untuk keperluan penanganan I/O. 4. Scan database dengan menggunakan metode divide and conquer. Divide and conquer memiliki kinerja yang lebih baik apabila algoritma tersebut tidak harus memeriksa semua baris dari data untuk menyelesaikan prosesnya. Sedangkan untuk kasus ini, setiap sequence yang ada memang harus diperiksa seluruhnya, sehingga scan database untuk metode divide and conquer tidak diimplementasi karena tidak akan meningkatkan kinerja. 5. Perubahan cara mencari frequent sequence 1 elemen. Hal ini tentunya akan merubah detail algoritma bagaimana cara mencari frequent sequence 1 elemen. Namun perubahan itu hanya pada tingkat method, tidak sampai mengubah arsitektur kelas karena input dan outputnya masih sama seperti sebelumnya. IV.2 Rancangan Implementasi Alternatif yang Digunakan Dari alternatif yang dianalisis di IV.1, usulan yang pertama kali diimplementasikan adalah usulan nomor satu, yaitu mengubah PrefixSpan dari rekursif menjadi iteratif. Berdasarkan konsep yang dijelaskan pada II.4.2, PrefixSpan terdiri dari tiga kegiatan utama, yaitu mendapatkan 1-length frequent sequence, mengabungkan dengan prefix yang berkaitan dengannya, dan memroyeksikan untuk pencarian sequential pattern lainnya. Oleh karena itu, algoritma PrefixSpan dalam bentuk iteratifnya harus dibangun dengan memperhatikan tiga kegiatan utama tersebut. Dengan analisis seperti itu, konsep algoritma PrefixSpan versi iteratif dapat dilihat pada Gambar IV-1. Konsep pada Gambar IV-1 membuka peluang untuk dilakukan multi-threading yang baik, karena setiap sequential pattern yang dihasilkan memiliki alamat sequence database per sequence, sehingga proses pencarian setiap elemen dalam queue dapat dilakukan terpisah. Dengan alur seperti pada Gambar IV-1, multithreading dapat digunakan dengan baik pada saat mencari 1-length frequent sequence dalam database, karena pada proses tersebut, setiap sequential pattern dalam queue memiliki projected database masingmasing.
3 IV-3 Gambar IV-1 Alur Konsep algoritma PrefixSpan iteratif Untuk alternatif format data yang akan digunakan, akan diimplementasikan dalam kelas Sequence, sedangkan kelas Data akan mengimplementasikan metode scan dengan menggunakan divide and conquer. Dan untuk algoritma PrefixSpan versi iteratif, akan menjadi salah satu method dalam kelas PrefixSpan pada rancangan yang ditunjukkan oleh Gambar III-2. Kelas diagram rancangan program setelah mengimplementasikan strategi alternatif dapat dilihat pada Gambar IV-2. Pada diagram tersebut, perbedaan yang paling terlihat dengan kelas diagram yang lama adalah adanya kelas baru, yaitu kelas Job. Pada arsitektur ini, kelas Job dimasukkan untuk memfasilitasi program multithreading, dimana akan ada satu thread untuk setiap instance kelas ini. Selain itu, pencarian sequential pattern menjadi tanggung jawab dari kelas Job ini, karena proses-proses inti untuk mencari sequential pattern tidak lagi dipanggil oleh kelas PrefixSpan, melainkan oleh kelas Job.
4 IV-4 Gambar IV-2 Diagram Kelas perancangan Pada arsitektur baru ini, kelas PrefixSpan akan menciptakan instance baru dari kelas Job untuk setiap sequential pattern terdapat pada list of sequential pattern. Setiap instance job yang dipanggil akan mencari sequential pattern baru untuk dimasukkan ke dalam list yang dikelola oleh instance PrefixSpan yang memanggilnya. Untuk lebih jelas, Sequence diagram dari pencarian sequential pattern dapat dilihat pada Gambar IV-3. Gambar IV-3 Sequence Diagram perancangan
5 IV-5 Setelah pengguna memasukkan nama file yang menjadi sequence database, instance kelas PrefixSpan akan menciptakan instance Job dari sequential pattern "<>", dimana Sequence tersebut merupakan prefix untuk pencarian oleh instance Job ini. Pada Gambar IV-3, instance Job hanya melakukan pencarian untuk projected database yang diberikan, sedangkan untuk keseluruhan sequential pattern, didapatkan dengan menciptakan banyak instance kelas Job. Nantinya akan dibangun empat program PrefixSpan, yaitu PrefixSpan Dasar, PrefixSpan Multithread, PrefixSpan Pembahasan, dan PrefixSpan keseluruhan. Hal ini dilakukan untuk melihat efek dari masing-masing alternatif yang dikemukakan terhaap waktu proses dari PrefixSpan. Hubungan antara keempat PrefixSpan dengan alternatif yang dikemukakan dapat dilihat pada Tabel IV-1. Tabel IV-1 Pemetaan Program dengan Alternatif Algoritma Iteratif Dasar Multithread Pembatasan Keseluruhan Penyimpanan data pada file Multithreading Pembatasan pembangkitan Meski mengimplementasikan alternatif yang berbeda, dasar dari empat program tersebut adalah sama. Keempat algoritma tersebut bahkan memiliki diagram kelas yang sama kecuali antara yang mengimplementasikan multithread. Perancangan yang dibahas pada Bab ini adalah perancangan untuk PrefixSpan Keseluruhan. IV.3 Rancangan Multithread Sesuai dengan analisis yang dilakukan pada III.6, multithreading program terletak para pemrosesan sequential pattern yang dimiliki. Akan diciptakan beberapa thread yang siap untuk melakukan pekerjaannya yaitu mencari sequential pattern dari sequence database. Main thread program yang akan memberikan pekerjaan tersebut dan mengaktifkan thread yang mendapatkannya. Setelah selesai mencari sequential pattern, suatu thread akan menunggu hingga diberikan tugas berikutnya, atau dimatikan jika tidak ada tugas lanjutan.
6 IV-6 IV.4 Rancangan Kelas Rancangan kelas keseluruhan dapat dilihat pada Gambar IV-2, Berikut akan dipaparkan lebih lanjut mengenai kelas-kelas tersebut dan hubungannya dengan masalah yang terdapat pada Bab Analisis. IV.4.1 Sequence Kelas Sequence adalah kelas yang dirancang untuk melakukan penyimpanan sequence, proyeksi sequence terhadap suatu prefix dan penggabungan suatu postfix dengan prefixnya. Pada kelas ini, sequence disimpan dalam tipe data string. Ketika hendak melakukan proses yang berkaitan dengan sequence tersebut, suatu array of string dibangkitkan untuk mempermudah proses. Array tersebut akan dibebaskan ketika proses untuk sequence tersebut telah selesai, sehingga memory yang dibutuhkan tetap akan stabil. Kelas ini dirancang untuk memfasilitasi mekanisme proyeksi. Seperti yang telah dijelaskan pada Subbab III.1.2, terdapat enam kemungkinan bentuk yang harus ditangani dalam proses ini. Semua tercakup dalam satu fungsi yang bernama Projection, yang menerima masukkan string prefix dan string projector, dan mengembalikan string sequence yang telah terproyeksi. Method ini terdiri dari tiga tahap, tahap pembentukkan array, tahap proses dengan mengiterasi array, dan tahap penggabungan array. Prinsipnya, ketika proyeksi hendak dilakukan, dibangkitkan dua array of string, array of string projector dan array of string sequence. Kemudian, dilakukan iterasi terhadap array of string sequence, dan akan diperiksa apakah elemen tersebut terkadung dalam array of projector. Apabila ada, maka akan ada variabel I yang mencatat pada elemen ke berapakah suatu projector terkandung. Jika sampai pada akhir iterasi, tidak semua array of projector terkandung dalam array of sequence, maka tidak aka nada tahap penggabungan array, karena hasilnya memang seharusnya sequence kosong. Jika terkandung semua, maka penggabunga dimulai dari elemen dengan urutan yang diacu variabel i sampai pada akhir array. Rancangan algoritmanya dapat dilihat pada Algoritma IV-2. Pada Algoritma IV-2, hanya terdapat empat cabang if, yang berarti hanya terdapat empat kasus. Hal ini tampak berbeda dengan yang terdapat pada Subbab III.1.2.
7 IV-7 Namun sebenarnya tidak, karena dua kasus lainnya sudah tertangani dengan otomatis oleh algoritma tersebut. Function Projection(input: prefix: string, Projector: string)-> string { Memroyeksi this.sequence dengan Projector } Deklarasi Return_value : string; Algoritma TableOfSequenceElemen <- this.sequence.split(, ); TableOfProjectorElemen <- Projector.split(, ); Int I <- 0; Int j <- 0; While(I < TableOfSequence.Length) do If Projector mengandung _ dan elemen mengandung _ then /*Proyeksi untuk kasus tersebut*/ Else If Projector mengandung _ dan elemen mengandung ( then /*Proyeksi untuk kasus tersebut*/ Else If Elemen mengandung ( then /*Proyeksi untuk kasus tersebut*/ Else j++; endif /*Proses setelah proyeksi. Memajukan counter untuk TableOfSequence*/ Endwhile /*lakukan penggabungan kembali dari TableOfSequence menjadi string*/ Return Return_value; Algoritma IV-2 Algoritma Proyeksi Untuk penggabungan prefix dengan posfixnya, dari sembilan kasus yang mungkin terjadi seperti yang dikemukakan pada Subbab III.1.3, penanganannya cukup dengan memperhatikan dua kasus utama, seperti yang telah dipaparkan pada Subbab III dan Subbab III IV.4.2 Data Berbeda dengan kelas Sequence yang dibangun untuk keperluan pemrosesan per sequence, kelas Data dibangun untuk memfasilitasi pemrosesan keseluruhan sequence yang terdapat dalam sequence database. Sehingga kelas Data juga bertanggung jawab
8 IV-8 dalam menangani akses terhadap file external, tempat dimana sequence database tersebut disimpan. Function findfrequentsequenceoneelemen(input: prefix: string)-> List of string { Mencari Frequent Sequence satu elemen pada sequence database } Deklarasi Return_value : List of string; Algoritma /*inisiasi variabel variabel local pendukung proses*/ While(masih terdapat sequence dalam sequence database) do While (masih terdapat elemen pada sequence) do Foreach frequent sequence 1 elemen do If sama dengan elemen yang tersimpan do Tambahkan counter untuk elemen tersebut Endif Endfor Endwhile Endwhile /*iterasi kembali list of frequent sequence 1 elemen, elemen dengan nilai counter yang melewati threshold akan dimasukkan ke dalam Return_value.*/ Return Return_value; Algoritma IV-3 Algoritma pencarian frequent sequence satu elemen Kelas Data bertanggung jawab dalam mencari frequent sequence dengan 1 elemen dan proyeksi terhadap keseluruhan sequence database. Lain hanya dengan proses proyeksi, dimana kelas Data dapat mendelegasikannya kepada kelas Sequence, pencarian frequent sequence memang hanya dapat dilakukan oleh kelas ini. Algoritma pencarian ini terdiri dari tiga tahap, tahap insiasi, tahap iterasi, dan tahap penghapusan. Pada tahap inisiasi, dilakukan pembangkitan Map dengan sequence satu elemen sebagai key-nya dan integer sebagai value-nya. Sequence yang tersimpan adalah kandidat frequent sequence, sedangkan integer pada value sebagai penghitung jumlah kemunculannya pada sequence database. Tahap iterasi melakukan pengisian Map tersebut, sedangkan tahap penghapusan melakukan penghapusan terhadap elemen pada Map tersebut yang value-nya tidak sesuai dengan nilai threshold. Algoritma umumnya dapat dilihat pada Algoritma IV-3.
9 IV-9 IV.4.3 Job Kelas Job adalah kelas yang dibangun untuk keperluan multithreading. Pada rancangan program yang single-thread, kelas Job ini tidak ada. Pada proses pencarian sequential pattern, kelas Job ini berperan dalam pemanggilan pencarian frequent sequence 1 elemen, menggabungkan frequent sequence tersebut dengan prefixnya dan menyimpan hasil gabungan ke dalam list of sequential pattern. Setiap instance kelas Job, yang mewakili satu thread untuk masing-masing, akan memegang sequence database sendiri sehingga tidak ada informasi yang dipertukarkan antar thread. Kelas ini pada implementasikan merupakan turunan dari interface Runnable, sehingga harus mengimplementasi method Run(). Algoritma yang terdapat pada Algoritma IV-1 diimplementasikan pada method Run() ini. IV.4.4 SP Kelas ini lebih tepat disebut dengan tipe data, karena tidak memiliki method selain default konstruktor. Kelas ini terdiri dari dua atribut, yaitu sequence dan filename, yang mana keduanya adalah variabel bertipe string. Kelas ini berfungsi untuk menyimpan sequence dari sequential pattern yang dihasilkan, dan hasil proyeksi database tersebut terhadap sequence-nya. IV.4.5 PrefixSpan Kelas ini pada tahap Perancangan mengalami perubahan fungsi dibandingkan dengan pada tahap Analisis. Pekerjaan yang dilakukan kelas ini pada tahap Analisis telah didelegasikan kepada kelas Job, sehingga kelas PrefixSpan tetap dibutuhkan untuk mengelola thread-thread yang nantinya akan banyak bermunculan. Method utama pada kelas ini, findsequentialpattern(), terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah tahap inisiasi variabel-variabel pendukung proses, tahap kedua adalah tahap iterasi pembangkitan instance kelas Job. Iterasi akan dilakukan selama masih terdapat instance Job yang sedang berjalan dan elemen frequent sequence yang masih dapat diproses untuk menghasilkan frequent sequence lebih lanjut.
BAB III ANALISIS. Mekanisme Penyimpanan dan Pengambilan Sequence
BAB III ANALISIS Mula-mula, Bab ini akan mengemukakan analisis yang dilakukan terhadap algoritma PrefixSpan [PEI01]. Kemudian dilakukan rancangan dan implementasi algoritma tersebut. Setelah itu, program
Lebih terperinciStrategi Implementasi Peningkatan Waktu Proses Algoritma PrefixSpan untuk Sequential Pattern Mining
Strategi Implementasi Peningkatan Waktu Proses Algoritma PrefixSpan untuk Sequential Pattern Mining LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat kelulusan tingkat sarjana oleh : Riza Ramadan / 13503037 PROGRAM
Lebih terperinciAnalisa dan Perancangan Algoritma. Ahmad Sabri, Dr Sesi 2: 16 Mei 2016
Analisa dan Perancangan Algoritma Ahmad Sabri, Dr Sesi 2: 16 Mei 2016 Teknik rekursif dan iteratif Algoritma rekursif adalah algoritma yang memanggil dirinya sendiri sampai tercapai kondisi yang ditetapkan
Lebih terperinciDAFTAR REFERENSI. xiii. Computer Science Education, San Jose, United States, 1997.
DAFTAR REFERENSI [AGR95] [AHW03] [CAR06] [GKK01] [HAN01] [JAC97] [PEI01] [RSL95] Agrawal, Rakesh, Ramakrishnan Srikant. 1995. Mining Sequential Patterns. IBM Research Center. Agrawal, C, Han, Jiawei, Wang,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis dan perancangan pada sistem ng dibangun, itu penerapan algoritma Backtrack dalam membangkitkan elemen awal permainan Sudoku.
Lebih terperinciAlgoritma Pemrograman 2B (Pemrograman C++)
Algoritma Pemrograman 2B (Pemrograman C++) Jurusan Sistem Komputer Dr. Lily Wulandari Materi 4 FUNGSI (FUNCTION) PADA C++ 1 Outline Konsep Dasar Fungsi Standar File Header Definisi Fungsi Deklarasi Fungsi
Lebih terperinciBAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
30 BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis permainan, yaitu konsep aturan dan cara bermain pada game yang berhubungan dengan program yang
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS
29 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS Dengan menggunakan Visual Basic 6.0 aplikasi perangkat ajar pengelolaan dan perhitungan ekspresi matematika yang akan dibangun dalam penelitian
Lebih terperinciPENCARIAN BERUNTUN (SEQUENTIAL SEARCHING)
PENCARIAN BERUNTUN (SEQUENTIAL SEARCHING) a. Introduction b. Tanpa Boolean c. Dengan Boolean d. Penggunaan dalam Fungsi INTRODUCTION Merupakan algoritma pencarian yang paling sederhana. Proses Membandingkan
Lebih terperinciJAVA BASIC PROGRAMMING Joobshet
JAVA BASIC PROGRAMMING Joobshet 1. KOMPETENSI Mahasiswa dapat memahami jenis jenis tipe data Mahasiswa dapat memahami jenis jenis variable Mahasiswa dapat memahami jenis jenis seleksi kondisi Mahasiswa
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Kondisi pengolahan data yang telah dijabarkan sebelumnya pada bab 1 (satu) memiliki keterkaitan terhadap permasalahan yang teridentifikasi. Yaitu permasalahan terkait desain
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam proses produksi terdapat beberapa faktor yang akan mempengaruhi
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Dalam proses produksi terdapat beberapa faktor yang akan mempengaruhi hasil keluaran produksi. Ada 4 faktor yang saling berhubungan satu dengan yang
Lebih terperinci2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara
Basis data adalah kumpulan terintegrasi dari occurences file/table yang merupakan representasi data dari suatu model enterprise. Sistem basisdata sebenarnya tidak lain adalah sistem penyimpanan-record
Lebih terperinciSTRUKTUR DATA. Nama : Sulfikar Npm : STMIK Handayani Makassar
STRUKTUR DATA Nama : Sulfikar Npm : 2013020076 STMIK Handayani Makassar Pengertian Quick Sort Algoritma sortir yang efisien yang ditulis oleh C.A.R. Hoare pada 1962. Dasar strateginya adalah memecah dan
Lebih terperinciDivide and Conqueradalah strategi militer yang dikenal dengan nama divide ut imperes.
Divide and Conquer Divide and Conqueradalah strategi militer yang dikenal dengan nama divide ut imperes. Strategi tersebut menjadi strategi fundamental di dalam ilmu komputer dengan nama Divide and Conquer.
Lebih terperinciBAB VII ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER
BAB VII ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER Pemrogram bertanggung jawab atas implementasi solusi. Pembuatan program akan menjadi lebih sederhana jika masalah dapat dipecah menjadi sub masalah - sub masalah yang
Lebih terperinciALGORITMA DIVIDE AND CONQUER
ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER By Gapra. Email : ga_pra_27@yahoo.co.id 1. Pengertian Algoritma Divide and Conquer merupakan algoritma yang sangat populer di dunia Ilmu Komputer. Divide and Conquer merupakan
Lebih terperinciPenerapan Divide and Conquer dalam Membandingkan Alur Proses 2 Source Code
Penerapan Divide and Conquer dalam Membandingkan Alur Proses 2 Source Code Gregorius Ronny Kaluge / 13508019 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciImplementasi Algoritma Runut Balik dalam Pengenalan Citra Wajah pada Basis Data
Implementasi Algoritma Runut Balik dalam Pengenalan Citra Wajah pada Basis Data Restu Arif Priyono / 13509020 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciMAKALAH ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER
MAKALAH ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER Galih Pranowo Jurusan Matematika Ilmu Komputer FAKULTAS SAINS TERAPAN INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 1. Pengertian Algoritma Divide and Conquer merupakan
Lebih terperinciKONSEP DASAR. menyusunnya menjadi potongan-potongan mudah untuk ditangani dibanding. conquer.
FUNGSI (FUNCTION) PADA C++ KONSEP DASAR Program komputer yang dibuat untuk menjawab permasalahan umumnya berukuran sangat besar. Pengalaman telah menunjukkan bahwa cara terbaik untuk mengembangkan dan
Lebih terperinciOPERASI PERNYATAAN KONDISI
OPERASI PERNYATAAN KONDISI A. Pernyataan IF pernyataan if mempunyai pengertian, jika kondisi bernilai benar, maka perintah dikerjakan dan jiak tidak memenuhi syarat maka diabaikan. Dapat dilihat dari diagram
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciLOGO STRUKTUR DATA QUEUE
STRUKTUR DATA QUEUE Queue (antrian) adalah barisan elemen yang apabila elemen ditambah, maka penambahannya berada pada posisi belakang (rear) dan jika dilakukan pengambilan elemen dilakukan di elemen paling
Lebih terperinciArray. Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang
Array Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang Apa itu Array? Array merupakan suatu variable yang mempresentasikan kumpulan elemen yang memiliki tipe data yang sama, diacu
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Aplikasi Pada bab ini akan dibahas implementasi sistem rancang bangun Aplikasi pencarian pasal-pasal undang-undang hukum dengan metode String Matching hingga
Lebih terperinciAlgoritma Brute Force
Algoritma Brute Force Deskripsi Materi ini membahas tentang algoritma brute force dengan berbagai studi kasus Definisi Brute Force Straighforward (lempeng) Sederhana dan jelas Lebih mempertimbangkan solusi
Lebih terperinciDesign and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 4 Kompleksitas waktu algoritma rekursif part 1
Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 4 Kompleksitas waktu algoritma rekursif part 1 Dr. Putu Harry Gunawan (PHN) Quiz I 1. Tentukan operasi dasar, c op dan C(n) untung masing-masing algoritma
Lebih terperinciPenggunaan Algoritma Greedy untuk menyelesaikan Permainan Othello
Penggunaan Algoritma Greedy untuk menyelesaikan Permainan Othello Annisa Muzdalifa - 13515090 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN / PERANCANGAN SISTEM. perancangan dan pembuatan program ini meliputi : dengan konversi notasi infix, prefix, dan postfix.
21 BAB III METODE PENELITIAN / PERANCANGAN SISTEM 3.1. Metode Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan untuk mendukung penyelesaian perancangan dan pembuatan program ini meliputi : 1. Studi literatur
Lebih terperinciProgram pendek dan simple = mudah dihandle. Program besar, banyak dan kompleks = tidak
Modular Programming Program pendek dan simple = mudah dihandle. Program besar, banyak dan kompleks = tidak mudah dihandle. dl Kesulitan: sulit mencari dan mengingat variabel-variabel aiabel yang sudah
Lebih terperinciKOTLIN, SIAPA SUKA. Dasar. P. Tamami BPPKAD Kab. Brebes
KOTLIN, SIAPA SUKA KOTLIN, SIAPA SUKA Dasar P. Tamami BPPKAD Kab. Brebes BAB 1 MEMULAI Perlu diketahui bahwa Kotlin ini adalah bahasa pemrograman yang berjalan di atas JVM, sehingga diperlukan Java Runtime
Lebih terperinciPerbandingan Algoritma Brute Force dan Backtracking dalam Permainan Word Search Puzzle
Perbandingan Algoritma Brute Force dan Backtracking dalam Permainan Word Search Puzzle Veren Iliana Kurniadi 13515078 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciAplikasi Graf Breadth-First Search Pada Solver Rubik s Cube
Aplikasi Graf Breadth-First Search Pada Solver Rubik s Cube Felix Terahadi - 13510039 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10
Lebih terperinciPROCEDURE DAN FUNCTION
PROCEDURE DAN FUNCTION Pada awal perkenalan bahasa C++ telah dibahas singkat seputar algoritma. Dasarnya, algoritma adalah suatu pemetaan yang membantu kita dalam merancang program. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciAlgoritma Heap Sort. Sekolah Teknik Elektro & Informatika Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung
Algoritma Heap Sort Paul Gunawan Hariyanto 1, Dendy Duta Narendra 2, Ade Gunawan 3 Sekolah Teknik Elektro & Informatika Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung
Lebih terperinciVI. FUNGSI. Fungsi Main ( ) Fungsi a ( ) Fungsi b ( ) Fungsi c ( ) Fungsi c1 ( ) Fungsi c2 ( ) Fungsi c3 ( ) Bentuk umumnya :
VI. FUNGSI 6.1. FUNGSI Fungsi adalah sekumpulan perintah operasi program yang dapat menerima argumen input dan dapat memberikan hasil output yang dapat berupa nilai ataupun sebuah hasil operasi. Hasil
Lebih terperinciPenggunaan Algoritma Greedy Dalam Perancangan Papan Teka Teki Silang
Penggunaan Algoritma Greedy Dalam Perancangan Papan Teka Teki Silang Stefanus Thobi Sinaga / 13510029 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciALGORITMA PENGURUTAN & PENCARIAN
Materi kuliah ALGORITMA PENGURUTAN & PENCARIAN Ir. Roedi Goernida, MT. (roedig@yahoo.com) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2011 1 Pengelompokan
Lebih terperinciPendahuluan Struktur Data. Nisa ul Hafidhoh
Pendahuluan Struktur Data Nisa ul Hafidhoh nisa@dsn.dinus.ac.id 08156114760 Tujuan Mahasiswa dapat melakukan pemrograman dalam skala menengah dengan memanfaatkan struktur data internal yang kompleks dan
Lebih terperinciALGORITMA DAN STRUKTUR DATA POINTER DAN FUNCTION
ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA POINTER DAN FUNCTION POINTER POINTER ADALAH SUATU VARIABEL PENUNJUK, BERISI NILAI YANG MENUNJUK ALAMAT SUATU LOKASI MEMORI TERTENTU. JADI POINTER TIDAK BERISI NILAI DATA, MELAINKAN
Lebih terperinci2. Sebuah prosedur langkah demi langkah yang pasti untuk menyelesaikan sebuah masalah disebut : a. Proses b. Program c. Algoritma d. Prosesor e.
1. Dalam menyusun suatu program, langkah pertama yang harus dilakukan adalah : a.membuat program b. Membuat Algoritma c. Membeli komputer d. Proses e. Mempelajari program 2. Sebuah prosedur langkah demi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis secara umum, analisis kebutuhan perangkat lunak dan penjelasan mengenai perancangan perangkat lunak. 3.1 Analisis Masalah Umum
Lebih terperinciPENGGUNAAN EXHAUSTIVE SEARCH SEBAGAI SOLUSI PERMAINAN SCRAMBLE
PENGGUNAAN EXHAUSTIVE SEARCH SEBAGAI SOLUSI PERMAINAN SCRAMBLE Mohammad Dimas (13507059) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha
Lebih terperinciAlgoritma Exhaustive Search Dalam Permainan Congklak
Algoritma Exhaustive Search Dalam Permainan Congklak Sigit Aji Nugroho (13510021) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciQUEUE (ANTRIAN) Struktur Data - Queue
QUEUE (ANTRIAN) Queue (antrian) adalah barisan elemen yang apabila elemen ditambah maka penambahannya berada di posisi belakang (rear) dan jika dilakukan pengambilan elemen dilakukan di elemen paling depan
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma untuk Penyelesaian Persoalan Penukaran Koin dengan Algoritma Greedy
Kompleksitas Algoritma untuk Penyelesaian Persoalan Penukaran Koin dengan Algoritma Greedy Dita Anindhika 13509023 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciSOAL C++ Created by Yuli Astuti,S.Kom Copyright 2009
SOAL C++ 1. Penulisan Preprocessor yang benar di awali dengan tanda pound atau tanda : a. # c. @ b. & d. = 2. Contoh penulisan file header yang benar yaitu : a. &include c. =include
Lebih terperinciAlgoritma Brute Force (Bagian 1) Oleh: Rinaldi Munir
Algoritma Brute Force (Bagian 1) Oleh: Rinaldi Munir Bahan Kuliah IF2251 Strategi Algoritmik 1 Definisi Brute Force Brute force : pendekatan yang lempang (straightforward) untuk memecahkan suatu masalah
Lebih terperinciAlgoritma dan Struktur Data
Algoritma dan Struktur Data Mia Fitriawati, M.Kom FUNGSI Modul program yang mengembalikan/ memberikan (return) sebuah nilai yang bertipe sederhana. tipe data sederhana : integer, real, boolean, dan string
Lebih terperinciPencarian. 1. Memahami konsep pencarian 2. Mengenal beberapa algoritma pencarian 3. Menerapkan algoritma pencarian dalam program
Pencarian Overview Pencarian merupakan sebuah algoritma dasar yang sering diperlukan dalam pembuatan program. Berbagai algoritma pencarian telah diciptakan dan dapat digunakan. Pemahaman tentang beberapa
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN ( Implementasi Rekursi Pada Java)
LAPORAN PRAKTIKUM ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN ( Implementasi Rekursi Pada Java) Di susun oleh: Wahyono ( 06/193218/PA/10892 ) Praktikan Algoritma dan Pemrograman Kelas A 7 Mei 2007 LABORATORIUM KOMPUTASI
Lebih terperinciSTRATEGI DIVIDE AND CONQUER
Pemrogram bertanggung jawab atas implementasi solusi. Pembuatan program akan menjadi lebih sederhana jika masalah dapat dipecah menjadi sub masalah - sub masalah yang dapat dikelola. Penyelesaian masalah
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA BFS PADA CHINESE SLIDE BLOCK PUZZLE (KLOTSKI)
PENERAPAN ALGORITMA BFS PADA CHINESE SLIDE BLOCK PUZZLE (KLOTSKI) Ibnu Sina Wardy - 50505 Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jl. Ganeca 0 Bandung Email : if505@students.if.itb.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciPemrograman Berorientasi. Class dan Obyek 2
Pemrograman Berorientasi Obyek Class dan Obyek 2 anton@ukdw.ac.id Method main pada Java public static void main(string[] args) Merupakan bagian yang dieksekusi oleh program Java Sifat: public, static,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis dan perancangan sistem memerlukan tahapan yang sistematis untuk mendapatkan aplikasi yang baik dan bersesuaian dengan kegunaan dan tujuannya. Tahap awal dari analisis
Lebih terperinciKurikulum Qt. Chapter 5 Pointer dan References. Agenda. Apa itu Pointer? Memory Komputer. Mengambil Alamat Memory dari Variabel
Chapter 5 Pointer dan References Agenda Pada chapter ini kita akan membahas beberapa topik yang berhubungan dengan pointer dan reference yaitu: Penggunaan Pointer. Pointer dan Array. Mengalokasikan memory
Lebih terperinciIII Bab III Analisis dan Perancangan
III Bab III Analisis dan Perancangan Pada bab ini dijelaskan mengenai tahap analisis dan perancangan. Proses analisis dilakukan untuk menemukan solusi dari permasalahan yang telah diajukan sebelumnya pada
Lebih terperinciALGORITMA & PEMROGRAMAN
ALGORITMA & PEMROGRAMAN Oleh: Tim Algoritma & Pemrograman IF Linked List PENGERTIAN LINKED LIST Salah satu bentuk struktur data, berisi kumpulan data (node) yang tersusun secara sekuensial, saling sambung-menyambung,
Lebih terperinciBack end. Generate soal. logic. Generate plan. output. N-puzzle solved GUI. Parsing output dari solver
4 2 Modul permainan untuk user akan menampilkan graphic user interface berupa soal N-puzzle yang dapat dimainkan oleh user dan solusinya. 3 Modul untuk pengujian akan menampilkan soal yang dibangkitkan,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS ALGORITMA
BAB III ANALISIS ALGORITMA III.1 Analisis Sistem Bab ini akan membahas tentang analisis dan perancangan sistem algoritma knapsack dengan data proyek yang digunakan bersumber dari PT. GITS Indonesia. Terdapat
Lebih terperinciA. Dasar Teori. Urutan (Sequence) Pemilihan (Selection) Pengulangan (Iteration) Pernyataan Kondisional (If Statement)
A. Dasar Teori PHP melakukan eksekusi perintah mulai dari baris pertama kemudian ke baris berikutnya, sampai baris yang terakhir. Struktur kontrol digunakan untuk mengatur alur logika program agar sesuiai
Lebih terperinciPENCARIAN SOLUSI TTS ANGKA DENGAN ALGORITMA RUNUT BALIK BESERTA PENGEMBANGANNYA
PENCARIAN SOLUSI TTS ANGKA DENGAN ALGORITMA RUNUT BALIK BESERTA PENGEMBANGANNYA Wahyu Fahmy Wisudawan Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung, NIM: 506 Jl. Dago Asri 4 No. 4, Bandung
Lebih terperinciANALISA PERANCANGAN PROGRAM
Pertemuan 5 ANALISA PERANCANGAN PROGRAM Spesifikasi Proses Spesifikasi Proses atau minispec, karena merupakan Sebagian kecil dari spesifikasi proyek total yang diciptakan untuk proses-proses primitif atas
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis menentukan lokasi
Lebih terperinciAlgoritma dan Struktur Data. Ramos Somya
Algoritma dan Struktur Data Ramos Somya Penggunaan record dalam jumlah yang banyak alokasi memory konvensional tidak bisa diandalkan. Misal kita akan bekerja dengan file yang menyimpan sangat banyak record,
Lebih terperinciPENGGUNAAN ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER UNTUK OPTIMASI KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BINER
PENGGUNAAN ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER UNTUK OPTIMASI KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BINER Danang Arief Setyawan NIM : 3559 Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung e-mail: das_centauri@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III PEMODELAN MASALAH
BAB III PEMODELAN MASALAH Masalah penjadwalan kereta api jalur tunggal dapat dimodelkan sebagai sebuah kasus khusus dari masalah penjadwalan Job-Shop. Hal ini dilakukan dengan menganggap perjalanan sebuah
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan tentang analisis dan perancangan dalam membangun Aplikasi Data Mining. Analisis meliputi analisis data mining, analisis lingkungan sistem serta
Lebih terperinciPROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT email: okydn@undip.ac.id
PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Oky Dwi Nurhayati, ST, MT email: okydn@undip.ac.id Kinerja yang perlu ditelaah pada algoritma: beban komputasi efisiensi penggunaan memori Yang perlu
Lebih terperinciYudha Dwi P. N. S.Kom. Pertemuan 3 Aturan Penulisan Teks Algoritma
Yudha Dwi P. N. S.Kom Pertemuan 3 Aturan Penulisan Teks Algoritma Aturan Penulisan Teks Algoritma Teks algoritma berisi deskripsi langkah-langkah penyelesaian masalah. Deskripsi tersebut dapat ditulis
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PEMROGRAMAN PASCAL * (TK) KODE / SKS: KK /2 SKS
MATA KULIAH PEMROGRAMAN * (TK) Minggu ke Pokok Bahasan dan TIU 1. Algoritma Konsep Dasar Bahasa Pascal secara singkat sejarah dirancangnya bahasa Memberikan konsep dasar pembuatan program dalam bahasa
Lebih terperinciAlgoritma Runut-balik (Backtracking) Bagian 1
Algoritma Runut-balik (Backtracking) Bagian 1 Pendahuluan Algoritma Runut-balik (backtracking) adalah algoritma yang berbasis pada DFS untuk mencari solusi persoalan secara lebih mangkus. Runut-balik,
Lebih terperinciA. TUJUAN PEMBELAJARAN
Praktikum 13 Algoritma Pencarian (Searching) A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah melakukan praktikum dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami konsep pencarian dengan metode sequential search dan
Lebih terperinciLOGIKA ALGORITMA. Pertemuan 6. By: Augury
LOGIKA ALGORITMA Pertemuan 6 By: Augury augury@pribadiraharjacom Sequence Algoritma yang merupakan runtunan (sequence) satu atau lebih instruksi, yaitu berarti: 1 Tiap instruksi dikerjakan satu persatu
Lebih terperinciANALISIS ALGORITMA. Disusun Oleh: Analisis Masalah dan Running Time. Adam Mukharil Bachtiar Teknik Informatika UNIKOM
ANALISIS ALGORITMA Analisis Masalah dan Running Time Disusun Oleh: Adam Mukharil Bachtiar Teknik Informatika UNIKOM adfbipotter@gmail.com AGENDA PERKULIAHAN DEFINISI MASALAH f x = a 0 + a n cos nπx +
Lebih terperinciPencarian Solusi Permainan Fig-Jig Menggunakan Algoritma Runut-Balik
Pencarian Solusi Permainan Fig-Jig Menggunakan Algoritma Runut-Balik Edward Hendrata (13505111) Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl Ganesha 10, Bandung E-mail: if15111@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinci1. Kompetensi Mengenal dan memahami algoritma percabangan yang komplek.
LAB SHEET ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA Semester : 4 Percabangan Komplek dan case of 200 menit No. : LST/EKA/EKA 305/03 Revisi : Tgl. : Hal. 1 dari 3 hal. 1. Kompetensi Mengenal dan memahami algoritma percabangan
Lebih terperinciBAB 5 PERULANGAN DAN ARRAY
Bab 5 Perulangan dan Array 66 BAB 5 PERULANGAN DAN ARRAY TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan mengerti apa yang dimaksud dengan perulangan 2. Praktikan mengerti apa yang dimaksud dengan seleksi kondisi 3. Praktikan
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Runut-balik pada Permainan Math Maze
Penerapan Algoritma Runut-balik pada Permainan Math Maze Angela Lynn - 13513032 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Greedy pada Artificial Inteligence dalam Permainan Defence of the Ancient
Penerapan Algoritma Greedy pada Artificial Inteligence dalam Permainan Defence of the Ancient Gurun Nevada Dharan/ 13509076 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi
Lebih terperinciDecrease and Conquer
Decrease and Conquer Bahan Kuliah IF2211 Strategi Algoritma Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB 1 Decrease and conquer: metode desain algoritma
Lebih terperinciGambar 3.1. Circular Single Linked List. Deklarasi bisa dilihat kembali di Single Linked List atau Double Linked List.
III. Circular Linked List Circular Linked List adalah suatu linked list yang tidak memiliki nilai nil/null untuk medan sambungannya. Perhatikan Gambar 3.1 dan Gambar 3.2. Gambar 3.1. Circular Single Linked
Lebih terperinciALGORITMA DAN STRUKTUR DATA
Modul ke: 03 Fitrianingsih, Fakultas FASILKOM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA OLEH : Skom., MMSI Program Studi Sistem Informasi Bagian Isi POINTER POINTER DAN ADDRESS POINTER DAN FUNCTION LINKED LIST ALGORITMA
Lebih terperinciTUGAS Mata Kuliah : Sistem Terdistribusi
TUGAS Mata Kuliah : Sistem Terdistribusi OLEH : Nama : TARSO NIM : 090103193 Kelas : C (Week End) Dosen : Ardy Mulya Iswardani, S.Kom Prodgi : S1 Teknik Informatika SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
Lebih terperinciMethod. Pemrograman Dasar Sistem Informasi PTIIK Herman Tolle
Method Pemrograman Dasar Sistem Informasi PTIIK Herman Tolle Definisi Metode: Sekumpulan baris kode program yang mempunyai fungsi tertentu dan dapat dipanggil dari fungsi utama, Dapat dipanggil berulang
Lebih terperinciIX. Implementasi ADT : Stacks & Queues. Operasi dasar Contoh kegunaan Implementasi Array-based dan linked list-based
IX. Implementasi ADT : Stacks & Queues STRUKTUR DATA 1 Outline ADT Stacks Operasi dasar Contoh kegunaan Implementasi Array-based dan linked list-based ADT Queues Operasi dasar Contoh kegunaan Implementasi
Lebih terperinciALGORITMA RINTA KRIDALUKMANA SISKOM UNDIP
ALGORITMA RINTA KRIDALUKMANA SISKOM UNDIP 1 ALGORITMA DEFINISI Logika, metode dan tahapan (urutan) sistematis yang digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan Spesifikasi urutan langkah untuk melakukan
Lebih terperinciAlgoritma Brute Force
Algoritma Brute Force Definisi Brute Force Brute force adalah sebuah pendekatan yang lempang (straightforward( straightforward) ) untuk memecahkan suatu masalah, biasanya didasarkan pada pernyataan masalah
Lebih terperinciIMPLEMENTASI STRUKTUR DATA LIST, QUEUE DAN STACK DALAM JAVA
Media Informatika Vol. 15 No.3 (2016) IMPLEMENTASI STRUKTUR DATA LIST, QUEUE DAN STACK DALAM JAVA Rachmat Selamet Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132
Lebih terperinciAplikasi Algoritma Pencarian String Dalam Sistem Pembayaran Parkir
Aplikasi Algoritma Pencarian String Dalam Sistem Pembayaran Parkir Andi Kurniawan Dwi P - 13508028 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.
Lebih terperinci1. Pendahuluan Selama ini penjadwalan pelajaran hampir di semua sekolah yang meliputi jadwal mata pelajaran dan pembagian guru di setiap kelas yang
1. Pendahuluan Selama ini penjadwalan pelajaran hampir di semua sekolah yang meliputi jadwal mata pelajaran dan pembagian guru di setiap kelas yang ada masih menggunakan cara manual yaitu pihak Tata Usaha
Lebih terperinciCopyright 2007 Fadhly Permata
10.1. Apa itu Konvensi Kode? Fadhly Permata fadh325@plasa.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen dari fadh.4t.com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (non-profit),
Lebih terperinciPembangkit Teka-Teki Silang dengan Algoritma Backtracking serta Aplikasi Permainannya yang Berbasis Web
Pembangkit Teka-Teki Silang dengan Algoritma Backtracking serta Aplikasi Permainannya yang Berbasis Web Hafni Syaeful Sulun 13505058 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Lebih terperinciStruktur dan Kondisi Perulangan. Struktur Kondisi
Struktur dan Kondisi Perulangan Struktur Kondisi Struktur Kondisi If if (kondisi) { statement-jika-kondisi-true; kondisi merupakan statemen atau variabel yang akan diperiksa TRUE atau FALSE-nya. Struktur
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA BACKTRACKING PADA PERMAINAN WORD SEARCH PUZZLE
PENERAPAN ALGORITMA BACKTRACKING PADA PERMAINAN WORD SEARCH PUZZLE Alvin Andhika Zulen (13507037) Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan
Lebih terperinciTIPE DATA ABSTRAK MENGGUNAKAN BAHASA C
WAHJUDI ULTIMATICS VOL. 1 NO. 1, DESEMBER 2009 TIPE DATA ABSTRAK MENGGUNAKAN BAHASA C Universitas Multimedia Nusantara Tangerang - Banten Januar Wahjudi Abstrak- Tipe data abstrak(abstract data types atau
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM. MODUL I - VIII Modul penuntun dan bahan praktikum matakuliah algoritma dan pemograman
I - VIII Modul penuntun dan bahan praktikum matakuliah algoritma dan pemograman Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Maritim Raja Ali Haji ALGORITMA DAN PEMOGRAMAN I. ALGORITMA II. BAHASA
Lebih terperinci1. Kompetensi Mengenal dan memahami notasi-notasi algoritma yang ada.
Semester : 4 Pengenalan Algoritma dan Program 200 menit No. : LST/EKA/EKA259/01 Revisi : 01 Tgl. : 10-2-2014 Hal. 1 dari 2 hal. 1. Kompetensi Mengenal dan memahami notasi-notasi algoritma yang ada. 2.
Lebih terperinci