EFEKTIVITAS PELAKSANAAN EKSTENSIFIKASI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN JUMLAH WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA MENTENG DUA
|
|
- Suryadi Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2013, pp. 456~461 EFEKTIVITAS PELAKSANAAN EKSTENSIFIKASI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN JUMLAH WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA MENTENG DUA 456 Ratiyah 1, Siti Fitria 2 1 AMK BSI Jakarta ratiyah.rty@bsi.ac.id 1 AMK BSI Jakarta Sitifitria0103@bsi.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi pajak. Pajak merupakan pembayaran Wajib Pajak kepada negara untuk kelangsungan hidup suatu negara dalam melaksanakan pembangunan di segala bidang, yang sifatnya wajib. Sedangkan Wajib Pajak adalah kegiatan yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Menteng Dua dalam rangka meningkatkan jumlah Wajib Pajak terdaftar.metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: metode observasi, metode wawancara, dan studi dokumentasi. Dan setelah data terkumpul, maka data dianalisa dengan menggunakan excel. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mengetahui gambaran lebih lanjut mengenai pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi yang dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Menteng Dua. (2) Untuk mengetahui besarnya peranan kegiatan ekstensifikasi terhadap penambahan jumlah wajib pajak terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Menteng Dua. Hasil dari program kegiatan Wajib Pajak pada Kantor Dua, telah mampu meningkatkan jumlah wajib pajak terdaftar sebesar 117,4%, dimana pada tahun 2012 hanya berjumlah wajib pajak dan pada tahun 2013 meningkat menjadi wajib pajak. Hal yang serupa diikuti pula dengan peningkatan jumlah penerimaan pajak pada tahun 2012 pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Menteng Dua berjumlah sebesar Rp dan pada tahun 2013 realisasi penerimaan pajak berjumlah sebesar Rp , artinya telah mengalami peningkatan sebesar 146,9%. Peningkatan penerimaan pajak yang terjadi pada Kantor Dua merupakan peningkatan pada penerimaan negara yang dapat digunakan untuk pembiayaan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Keywords: Efektivitas, pajak, Wajib Pajak 1. Pendahuluan Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan nasional yaitu meningkatkan kesehjateraan rakyat, diperlukan pembiayaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu pemerintah terus berusaha meningkatkan sumber penerimaan dalam negeri dari sektor non migas terutama dari sektor pajak. Target penerimaan dari sektor perpajakan yang di bebankan kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebagai intansi pemerintah yang berwenang memungut pajak terus meningkat dari tahun ke tahun, oleh karena itu Direktorat Jenderal Pajak perlu menerapkan program-program tertentu guna mencapai target penerimaan negara. Program-program tersebut antara lain adalah melalui dan Intensifikasi pajak. Wajib Pajak adalah kegiatan yang berkaitan dengan penambahan Wajib Pajak terdaftar dan perluasan objek pajak dalam administrasi Direktorat Jenderal Pajak. Sedangkan Intensifikasi pajak adalah optimalisasi pengalihan penerimaan pajak terhadap objek serta subjek pajak yang Diterima 12 Januari 2013; Revisi 10 Februari 2013; Disetujui 15 Maret 2013
2 telah tercatat atau terdaftar dalam administrasi Direktorat Jenderal Pajak. dan Intensifikasi perpajakan dimaksud di atas merupakan program kegiatan operasional Direktorat Jenderal Pajak dalam rangka penerapan ketentuan undang-undang perpajakan (law enforcement) terhadap para wajib pajak yang belum terdaftar dan atau belum melaksanakan kewajiban pajaknya sebagai mana mestinya berdasarkan ketentuan undang-undang perpajakan. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) sebagai salah satu unit vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang berhadapan langsung dengan Wajib Pajak, mengemban tugas untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah diprogramkan oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam rangka memenuhi target penerimaan negara dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membayar pajak salah satunya yaitu dengan kegiatan Wajib Pajak. 2. Metode Penelitian 2.1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajjak Pratama Jakarta Menteng Dua. Data yang digunakan adalah data time series, yaitu tahun 2011, 2012 dan Jenis Data penelitian Data yang digunakan adalah data sekunder berupa Laporan Penerimaan Pajak Tahun 2011, 2012, dan 2013 (data time series). Sedangkan sumber datanya dari Kantor Pelayanan Pajjak Pratama Jakarta Menteng Dua berupa Laporan Penerimaan Pajak EkstensifikasI Analisis Data Setelah data terkumpul, maka data diolah menggunakan Excel, kemudian dianalisa berdasarkan hasil analisa olah data tersebut. 3. Pembahasan Perencanaan yang matang sebelum melaksanakan kegiatan ekstensifikasi wajib pajak sangatlah diperlukan agar kegiatan tersebut dapat memperoleh hasil sesuai yang diharapkan, untuk menunjang hal tersebut sebelum melaksanakan kegiatan ekstensifikasi wajib pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Menteng Dua melaksanakan pencarian data baik internal maupun eksternal yang dapat memberikan keterangan atau informasi untuk menjaring kegiatan ekstensifikasi wajib pajak sesuai dengan petunjuk SE.06/PJ/09/2011. Kegiatan ekstensifikasi wajib pajak membutuhkan banyak masukan informasi mengenai data-data Wajib Pajak baik internal maupun pihak eksternal. Dengan memperoleh data-data yang lengkap dan akurat maka akan mengoptimalkan pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak tersebut. Selain melakukan pengumpulan data dari internal Direktoran Jenderal Pajak sendiri, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Menteng Dua juga melakukan pencarian data potensi Wajib Pajak kepada pihak eksternal untuk mengoptimalkan upaya menjaring Wajib Pajak, diantaranya tampak pada tabel berikut: Tabel III. 1 Pencarian Data Ekternal Oleh Kantor Dua No Jenis Data Sumber Keterangan Data 1 Data PLN PLN Dengan kriteria pelanggan yang menggunakan daya diatas 6600 watt 2 Kartu Keluarga Kantor Kelurahan 3 Biodata Kantor Kependudukan Kecamatan 4 Penghasilan rata-rata & jumlah badan usaha 5 Kepemilikan Kendaraan BPS Kepolisian dimiliki Sumber: Data seksi Penghasilan diatas PTKP Untuk memperoleh data yang lebih rinci wajib Pajak Untuk mengukur potensi wilayah Informasi harta yang Selanjutnya semua data dalam tabel III.1 ditindaklanjuti dengan pengiriman Surat Pemberitahuan Pendaftaran NPWP, sesuai dengan pertimbangan ekonomis dan kapasitas sumber daya yang ada pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Menteng Dua serta target dan sasaran yang telah ditetapkan. Setelah itu dilakukan terlebih dahulu terhadap data Wajib Pajak yang sudah terdaftar di Master File Lokal (MFL) melalui program Sistem Informasi Perpajakan (SIP). Berdasarkan hasil identifikasi data tersebut diperoleh data Wajib Pajak yang belum ber-npwp dan Wajib Pajak yang sudah ber-npwp. Sehingga dapat dihindari kemungkinan pelaksanaan ekstensifikasi terhadap Wajib Pajak yang sudah terdaftar di Kantor 457
3 Dua. Dalam tahap persiapan pelaksanaan ekstensifikasi yang dilakukan oleh seksi, sebagai langkah awal kegiatan ekstensifikasi. Pada tahap pelaksanaan, kegiatan ekstensifikasi dilaksankan dengan pengiriman surat pemberitahuan kepada Wajib Pajak, selanjutnya terhadap seluruh Wajib Pajak yang memiliki usaha di sentra perdagangan, pusat perbelanjaan, pusat perkantoran atau sentra ekonomi lainnya, maka terhadapnya harus dilaksanakan PSL. Sedangkan terhadap Wajib Pajak lainnya, petugas melaksanakan PSL berdasarkan hasil respon Wajib Pajak tersebut sesuai kriteria yang diatur dalam SE.06/PJ.9/2011, yaitu apabila setelah 14 hari sejak tanggal pengiriman surat pemberitahuan untuk mendaftarkan diri: 1. Wajib Pajak tidak menanggapi surat pemberitahuan. 2. Surat Pemberitahuan kembali pos. 3. Wajib Pajak menanggapi surat pemberitahuan dengan menyatakan tidak wajib mempunyai NPWP dan atau belum memnuhi syarat untuk dikukuhkan sebagai PKP, atau 4. Wajib Pajak menanggapi dengan menyatakan sudah memiliki NPWP dan atau telah dikukuhkan sebagai PKP tetapi berdasarkan Master File DJP ternyata tidak terdaftar atau nama dan alamatnya berbeda. Berdasarkan pengamatan terhadap pelaksanaan ekstensifikasi, penulis melihat terdapat pelaksanaan kegiatan yang mendukung ekstensifikasi Wajib Pajak di KPP Kantor Pajak Pratama Jakarta Menteng Dua, pelaksanaan kegiatan tersebut di antaranya: 1. Penyisiran Kegiatan penyisiran yang dilaksanakan KPP Pratama Jakarta Menteng Dua memiliki tujuan untuk menemukan Wajib Pajak baru denggan cara turun langgsung kelapangan. KPP Pratama Jakarta Menteng Dua telah melaksanakan penyisiran ke tiga kelurahan yang merupakan bagian dari kecamatan menteng yaitu: kelurahan menteng, kelurahan pegangsaan, dan kelurahan cikini. Dari hasil penyisiran diperoleh data yang dikelompokan dalam Wajib Pajak yang sudah memiliki NPWP dan Wajib Pajak yang belum memiliki NPWP. Terhadap Wajib Pajak yang sudah memiliki NPWP, data dan informasi yang diperoleh dalam kegiatan penyisiran diteruskan ke seksi teknis terkait untuk ditidaklanjuti,sedangkan terhadap Wajib Pajak yang belum memiliki NPWP, data dan informasi yang diperoleh ditindaklanjuti dengan prosedur. 2. Penyuluhan Pajak Penyuluhan pajak yang dilakukan oleh KPP Pratama Jakarta Menteng Dua bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian pajak masyarakat pada umumnya dan bagi Wajib Pajak pda khususnya. Penyuluhan dilaksankan oleh petugas dari. 3. Kerjasama dengan Instansi Lain Kerjasama dengan Instansi lain bertujuan untuk mendukung Wajib Pajak, terutama dalam hal penyedian data. Sampai sejauh ini kerjasama yang berhasil dibangun adalah kerjasama Direktur Jenderal Pajak mewakili DJP dengan Pemerintah daerah DKI Jakarta yang kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan kerjasama tersebut. 4. Peningkatan Pelayanan di KPP Pratama Jakarta Menteng Dua Sejauh ini KPP Pratama Jakarta Menteng Dua telah berusaha meningkatkan pelayanan dalam hal pengurusan NPWP, penyedian formulir perpajakan, penyuuluhan perpajakan, proses keberatan yang diajukan Wajib Pajak, hingga penyedian Tempat Pelayanan Terpadu yang nyaman. 5. Kegiatan yang dilakukan oleh Kantor Pusat DJP. Banyak kegiatan yang dilakukan oleh pusat DJP, terutama yang dipublikasikan oleh media massa yang memberikan dampak positif secara tidak langsung kepada pelaksana Wajib Pajak, khususnya di KPP Pratama Jakarta Menteng Dua. B. Data dan Analisis Peranan Kegiatan Peranan kegiatan ekstensifikasi wajib pajak terhadap penambahan jumlah wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Menteng Dua. Peranan kegiatan ekstensifikasi wajib pajak ini telah membuahkan hasil yang signifikan. Seiring dengan bertambahnya jumlah wajib pajak terdaftar dari tahun ke tahun, hal ini pula diikuti dengan peningkatan realisasi penerimaan pajak pada KPP Pratama Jakarta Menteng Dua selama kurun waktu 3 tahun, dari tahun 2011 hingga tahun 458
4 2013.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel III.2 berikut ini: Tabel III. 2 Jumlah Wajib Pajak Baru Terdaftar dan Realisasi Penerimaan Pajak pada KPP Pratama Jakarta Menteng Dua Periode Tahun Tahun Anggaran Jumlah Wajib Pajak Baru Terdaftar Realisasi Penerimaan Pajak Rp Rp Rp Sumber: Diolah dari Masterfile seksi Perhitungan hasil presentase peningkatan realisasi penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Menteng Dua. Jakarta Menteng Dua telah memberikan kontribusi terhadap peningkatan jumlah wajib pajaknya begitupula dengan realisasi penerimaan pajak yang terus menerus meningkat dan selalu melebihi target yang telah ditentukan dari tahun ke tahunnya, jadi kegiatan yang telah dilaksanakan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Menteng Dua sangat berperan aktif dalam upaya meningkatkan jumlah wajib pajak. Tabel III. 3 Daftar Perkembangan Jumlah Wajib Pajak TerdaftarPada KPP Pratama Jakarta Menteng Dua Periode Tahun Tahun Target Perkembangan Presentase Perubahan ,7% ,4% ,6% Sumber: Diolah dari Masterfile seksi Presentase Perubahan = PerkembanganJumlah WPx100% Efektivitas = Realisasi Penerimaan Pajak Tahun Berjalan Target x 100% Realisasi Penerimaan Pajak Tahun Sebelumnya Efektivitas 2011 = x 100% =119,7% 1200 = Rp x 100% Efektivitas 2012 =1.592 x 100% =122,4% Rp = 146,9% Efektivitas 2013 = x 100% =124,6% 1500 Dari data tabel III.2 terlihat bahwa seiring dengan bertambahnya jumlah wajib pajak terdaftar, maka realisasi penerimaan pajak juga mengalami peningkatan. Kantor Dua mempunyai tugas mengamankan target penerimaan pajak yang telah ditetapkan Kanwil, dan selama ini umumnya target penerimaan pajak di KPP Pratama Jakarta Menteng Dua ditetapkan dengan melihat penerimaan pajak tahun sebelumnya. Pada tahun 2012 realisasi penerimaan pajak pada KPP Pratama Jakarta Menteng Dua berjumlah sebesar Rp dan pada tahun 2013 realisasi penerimaan pajak berjumlah Rp , itu artinya telah mengalami peningkatan sebesar 146,9%. Hal ini menunjukan bahwa peranan program ekstensifikasi wajib pajak yang telah dilaksanakan oleh KPP Pratma Dengan dilaksanakannya program kegiatan ekstensifikasi wajib pajak, penghasilan pada KPP Pratama Jakarta Menteng Dua telah mampu meningkatkan jumlah wajib pajak baru terdaftar sebesar 117,4%, dimana pada tahun 2012 hanya berjumlah wajib pajak dan pada tahun 2013 menigkat menjadi wajib pajak yang telah terdaftar menjadi wajib pajak. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan ekstensifikasi sangat berperan penting dalam uapaya meningkatkan jumlah wajib pajak yang belum terdaftar, karena dengan adanya kegiatan ekstensifikasi wajib pajak ini akan memberikan gambaran atau informasi tentang pentingnya menjadi wajib pajak atau pentingnya memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak jika penghasilan Wajib Pajak tersebut sudah memenuhi syarat untuk menjadi Wajib Pajak. Kantor 459
5 Dua telah harus senantiasa tetap terus mengenalkan berbagai hal mengenai perpajakanagar perkembangan wajib pajak terdaftar kedepannya menjadi lebih besar dan bisa memberikan kontribusinya terhadap jumlah penerimaan pajak. Tabel III. 4 Laporan Realisasi Kepatuhan Wajib Pajak Baru Pada KPP Pratama Jakarta Menteng Dua Periode Tahun Tahun Target pajak Kepatuhan Wajib Pajak Presentase ,16% ,28% ,35% Sumber: Diolah dari Masterfile seksi PresentasePerubahan=Kepatuhan Wajib Pajak x100% Target EfektivitasRealisasi 2011=623 x100% =100,16% 622 Efektivitas Realisasi 2012 = 724 x 100%= 100,28% 722 Efektivitas Realisasi 2013 = 849 x100% = 100,35% 846 Kegiatan Wajib Pajak berperan menambah wajib pajak terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Menteng Dua, Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa kepatuhan wajib pajak baru untuk memenuhi kewajiban perpajakannya telah dilaksanakan dengan baik terbukti dari hasil tahun ke tahunnya Kantor Dua jumlah kepatuhan pajak Selalu mencapai target yang telah ditentukan. Dimana pada tahun 2012 yang bersedia mendaftar adalah berjumlah 724 wajib pajak dan pada tahun 2013 menigkat menjadi 849 wajib pajak. Tentu saja hal menjadi ini pembuktiaan bahwa peranan kegiatan ekstensifikasi wajib pajak yang telah dilaksanakan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Menteng Dua sebagai upaya peningkatan jumlah wajib pajak telah berhasil. 4. Simpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil pencarian data pendukung dalam pelaksanaan kegiatan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Menteng Dua telah memberikan kemudahan bagi seksi untuk menentukan Wajib Pajak yang sudah memenuhi syarat untuk memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak. Dengan adanya pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi wajib pajak dapat memberikangambaran kepada masyarakat terhadap kewajiban membayar pajak 2. Dari hasil perhitungan menunjukan bahwa peranan kegiatan ekstensifikasi wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Menteng Dua telah telah mampu meningkatkan jumlah wajib pajak terdaftar sebesar 117,4%, dimana tahun 2012 hanya berjumlah wajib pajak, dan tahun 2013 meningkat menjadi wajib pajak. Hal yang serupa diikuti pula dengan peningkatan jumlah penerimaan pajak pada tahun 2012 pada KPP Pratama Jakarta Menteng Dua berjumlah sebesar Rp dan tahun 2013 realisasi penerimaan pajak berjumlah sebesar Rp , artinya telah mengalami peningkatan sebesar 146,9%. Sehingga telah berhasilmemberikan kontribusinya terhadap jumlah penerimaan pajak. Referensi Brotodiharjo, R Santoso. Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Edisi Ketiga. Bandung: PT. Refika Aditama, Direktorat Jendral Pajak. Pelaksanaan Wajib Pajak dan Intensifikasi Wajib Pajak. Surat Edaran Dirjen Pajak SE- 06/PJ.09/2011. Jakarta: Direktorat Jendral Pajak, Eskal, Pujiatiningsih. Analisis Efektivitas Sistem Informasi. Jakarta: UIN,
6 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-35/PJ/ Tata Cara. Jakarta: Kementrian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak. Mardiasmo. Perpajakan, Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi, 2011 Resmi, Siti. Perpajakan, Buku 1, Edisi 2. Jakarta: Salemba empat, Waluyo, dan Wirawan B. Ilyas. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba empat, Widyaningsih, Aristanti. Hukum Pajak dan Perpajakan. Bandung: ALFABETA, Yuwono, Sony. Penganggaran Sektor Publik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, Rosdiana, Haula dan Edi Slamet. Pengantar Ilmu Pajak. Jakarta: Rajawali Pers,
Pengertian pajak menurut Pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan. Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah Kontribusi wajib pajak kepada kas negara
A. Pengertian Pajak Pengertian pajak menurut Pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah Kontribusi wajib pajak kepada kas negara yang terutang oleh orang pribadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan target pemasukan sumber dana negara. Pemasukan sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk memenuhi kewajiban pembangunan bangsa, maka pemerintah harus memaksimalkan target pemasukan sumber dana negara. Pemasukan sumber dana negara salah satunya yaitu
Lebih terperinciANALISIS PEMERIKSAAN PAJAK DALAM UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEMAYORAN
ANALISIS PEMERIKSAAN PAJAK DALAM UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEMAYORAN DIMAS WIBISONO Jalan Taruna III no. 8 Kelurahan Serdang Jakarta Pusat, 08561808586,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai dengan tahun 2012 terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.1 Perkembangan Penerimaan Pajak (triliun rupiah)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tahun Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar dari dalam negeri. Berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2013, menunjukkan
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 03/PJ/2016 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK 27 Januari 2016 A. Umum SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 03/PJ/2016 TENTANG PETUNJUK KEGIATAN EKSTENSIFIKASI, PENDAFTARAN,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara akan berkembang dan berjalan dengan lancar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan suatu negara akan berkembang dan berjalan dengan lancar jika berbagai sumber daya dikelola dengan baik, serta pendapatan nasional negara tersebut
Lebih terperinciKEGIATAN EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KPP PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR SATU
JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410-9875 Vol. 17, No. 1a, November 2015 http: //www.tsm.ac.id/jba KEGIATAN EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KPP PRATAMA JAKARTA SAWAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wilayah Asia Tenggara dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 250 juta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang berada di wilayah Asia Tenggara dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 250 juta jiwa 1. Sedangkan usia produktif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pajak bersifat dinamik, sifat ini dibuktikan dari pajak selalu mengikuti
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak bersifat dinamik, sifat ini dibuktikan dari pajak selalu mengikuti perkembangan. Perbaikan dan perubahan mendasar selalu dilakukan dalam segala aspek
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, pada bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan atas kegiatan ekstensifikasi dalam rangka menambah jumlah Wajib
Lebih terperinciRANGKUMAN TUGAS AKHIR
ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TUBAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : PUTRI SELVIANDA DWI PRIHATINI NIM
Lebih terperinciBENTUK KEPUTUSAN PEMINDAHAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 54/PJ/2009 TENTANG : TATA CARA PEMINDAHAN WAJIB PAJAK TERDAFTAR DAN/ATAU PENGUSAHA KENA PAJAK TERDAFTAR DARI KANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA SEHUBUNGAN
Lebih terperinciEVALUASI PENERAPAN e-spt TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
EVALUASI PENERAPAN e-spt TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus Pada KPP Pratama Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. pengaruh ektensifikasi Wajib Pajak dan Intensifikasi Pajak dalam meningkatkan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang sudah dilakukan pada bab sebelumnya, mengenai pengaruh ektensifikasi Wajib Pajak dan Intensifikasi Pajak dalam meningkatkan penerimaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk memenuhi dana pembangunan Negara, Pemerintah. masyarakat Indonesia, karena berdasarkan tax ratio Indonesia dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Untuk memenuhi dana pembangunan Negara, Pemerintah memanfaatkan dua sumber pokok penerimaan pajak, yaitu sumber dana dari dalam negeri misalnya penerimaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang taat pajak. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin tingginya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pajak di Indonesia semakin meningkat dari masa ke masa. Pajak ditempatkan pada posisi teratas sebagai sumber penerimaan yang pertama dan utama dalam meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat di paksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat
Lebih terperinciB. REKOMENDASI Berdasarkan permasalahan permasalahan yang dihadapi KPP Pratama Sukoharjo dalam memanfaatkan e-filling serta dalam rangka meningkatkan
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan analisis dan pembahasan data yang telah penulis jabarkan tentang evaluasi pemanfaatan e-filling dan tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam menyampaikan
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44/PJ/2008 TENTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44/PJ/2008 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK, PERUBAHAN DATA DAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Sumber penerimaan negara berasal dari berbagai sektor, baik sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber penerimaan negara berasal dari berbagai sektor, baik sektor internal maupun eksternal. Salah satu sumber penerimaan negara dari sektor internal adalah
Lebih terperinci: Pelaksana Seksi Ekstensifikasi Perpajakan KPP Pratama Serpong. 1. Apa tujuan yang melatarbelakangi kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak di
L4 Narasumber Jabatan : Ibu Nurika Rahmantika : Pelaksana Seksi Ekstensifikasi Perpajakan KPP Pratama Serpong DAFTAR PERTANYAAN : 1. Apa tujuan yang melatarbelakangi kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN
BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Jakarta Duren Sawit Kantor Pelayanan Pajak ( KPP ) Pratama Jakarta Duren Sawit yang dibentuk sebagai bagian dari
Lebih terperinciPENERAPAN E-COMPLIANCE ATAS KEWAJIBAN PAJAK TAHUNAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA KOSAMBI
PENERAPAN E-COMPLIANCE ATAS KEWAJIBAN PAJAK TAHUNAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA KOSAMBI Atikah Aure Binus University, Jl.Akasia No 6 RT 03/03 Tajur Ciledug Tangerang 15152, 08984252570,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan negara berasal dari berbagai sektor, baik sektor internal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber penerimaan negara berasal dari berbagai sektor, baik sektor internal maupun eksternal. Salah satu sumber penerimaan negara dari sektor internal adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemungutan Pajak Daerah dalam upaya peningkatan pendapatan asli. secara terus menerus melalui penggarapan sumber-sumber baru dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemungutan Pajak Daerah dalam upaya peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) sebagai salah satu sumber dana pembangunan perlu dipacu secara terus menerus melalui penggarapan
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo Menurut pengumuman Nomor PENG-03/PJ.09/2007 tentang pengumuman, menjelaskan pembentukan Kantor Pelayanan Pajak di lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan tersebut, maka pemerintah perlu banyak memperhatikan masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. ObjekPenelitian Objek Penelitian dalam penulisan ini adalah sebuah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di Tebet yang melayani wajib pajak dalam pelaporan dan pelunasan yang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. penerimaan pajak. Dalam meningkatkan penerimaan negara tersebut. Undang-undang, dan reformasi perpajakan.
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Kebijakan Sunset Policy Semakin berat beban dan dana yang perlukan negara dalam menjalankan pemerintahan dan pembiayaan pembangunan, mengharuskan pemerintah berusaha meningkatkan
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN METODE PENGUMPULAN DATA
BAB 3 OBJEK DAN METODE PENGUMPULAN DATA 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Kosambi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kosambi dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 132/PMK.01/2006
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pajak 2.1.1 Pengertian Pajak Untuk mengetahui dengan jelas pengertian pajak, berikut ini akandikemukakan definisi-definisi pajak yang diambil dari beberapa sumber.definisi pajak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan yang cukup signifikan, baik secara nominal maupun persentase
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peranan penerimaan perpajakan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan, baik secara nominal maupun persentase terhadap seluruh pendapatan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Dasar Hukum Kegiatan Ekstensifikasi Wajib pajak dan Intensifikasi Pajak. pada KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk I
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Dasar Hukum Kegiatan Ekstensifikasi Wajib pajak dan Intensifikasi Pajak pada KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk I Pajak mempunyai beberapa fungsi yang sangat berperan bagi pembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber penerimaan negara di Indonesia tertulis dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara dijelaskan bahwa yang dimaksud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berubah dari official assessment system menjadi self assessment system.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak reformasi perpajakan tahun 1983 pemungutan pajak di Indonesia berubah dari official assessment system menjadi self assessment system. Pelaksanaan self
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44 /PJ/2008 TENTANG
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44 /PJ/2008 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUKUHAN PENGUSAHA
Lebih terperinciSusanti, Liberti Pandiangan
PENGARUH PENERAPAN EKSTENSIFIKASI WAJIB PAJAK TERHADAP PENINGKATAN PENERIMAAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SERPONG PADA TAHUN 2010-2012 Susanti, Liberti Pandiangan Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam membiayai pembangunan dan pengeluaran rutin lainnya di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam membiayai pembangunan dan pengeluaran rutin lainnya di Indonesia, pemerintah tentu memerlukan sumber penerimaan dana yang besar, sumber penerimaan yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun pembangunan. Self assessment system merupakan suatu sistem pemungutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu fungsi pajak ialah fungsi Budgetair yang artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber utama penerimaan yang potensial untuk negara dalam. membiayai semua pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber utama penerimaan
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Rencana dan Realisasi Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Rencana dan Realisasi Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Kemayoran Untuk memaksimalkan pajak, negara melakukan sosialisasi pajak kepada masyarakat terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang bertujuan untuk mewujudkan tata kehidupan negara dan bangsa yang adil,
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Ruang Lingkup Kegiatan Ekstensifikasi Wajib Pajak dan Intensifikasi Pajak Pada KPP Pratama Jakarta Setiabudi Satu. Pendapatan utama pemerintah yang paling potensial bersumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut sesuai dengan Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang nomor 16 tahun 2009
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontribusi dari sektor pajak tetap menjadi primadona terhadap anggaran penerimaan negara. Target pendapatan negara masih didominasi penerimaan dari sektor pajak yang
Lebih terperinciTAHAPAN PERSIAPAN KONFIRMASI STATUS WAJIB PAJAK
LAMPIRAN I Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-33/PJ/2016 Tanggal : 18 Juli 2016 TAHAPAN PERSIAPAN KONFIRMASI STATUS WAJIB PAJAK A. Gambaran Umum 1. Tahapan persiapan KSWP adalah tahapan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh Wajib Pajak akan masuk ke kas negara, kemudian melalui Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan salah satu sektor terpenting bagi pemerintah karena pajak adalah sumber pemasukan Negara yang terbesar. Menurut Chandra Kepala Seksi Hubungan Eksternal
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Penerapan Drop Box di KPP Pratama Jakarta Kembangan Prosedur Penyampaian SPT Melalui Pelayanan Drop Box
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penerapan Drop Box di KPP Pratama Jakarta Kembangan 4.1.1 Prosedur Penyampaian SPT Melalui Pelayanan Drop Box Alur penyampaian SPT Tahunan melalui Drop Box sesuai dengan PER- 19/2009
Lebih terperinciANALISIS KEGIATAN INTENSIFIKASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENINGKATAN PENERIMAAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KPP PRATAMA PASAR REBO JAKARTA
Jurnal Ilmiah Buletin Ekonomi ISSN: 1410-3842 Volume 17 No.2 September 2013 ANALISIS KEGIATAN INTENSIFIKASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENINGKATAN PENERIMAAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KPP PRATAMA PASAR
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Selatan
BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Selatan yang dimulai sejak tanggal 15
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENGUMPULAN DATA. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga
BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENGUMPULAN DATA III.1 Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga beralamatkan di Jl. K.H
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengawasan merupakan proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengawasan merupakan proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja
Lebih terperinciNama Penulis: Hasliani Mayaswari Hisnani. Nama Dosen Pembimbing. Murtedjo, SE., Ak, MM
EVALUASI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN EKSTENSIFIKASI WAJIB PAJAK DAN INTENSIFIKASI PAJAK SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KPP PRATAMA JAKARTA KEBON JERUK SATU Nama Penulis: Hasliani Mayaswari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang tidak bisa hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang tidak bisa hanya menggantungkan dana dari luar negeri saja, melainkan harus menggali sendiri terutama dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara bertahap, terencana dan berkelanjutan. Menurut Waluyo
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Upaya tersebut harus dilakukan secara bertahap,
Lebih terperinciPROSEDUR PEREKAMAN SPT MASA PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DI KPP PRATAMA SURABAYA RUNGKUT RANGKUMAN TUGAS AKHIR
PROSEDUR PEREKAMAN SPT MASA PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DI KPP PRATAMA SURABAYA RUNGKUT RANGKUMAN TUGAS AKHIR OLEH : DARA NINGGAR 2012410934 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2015 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Bastian, 2008 : 1 pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pajak dapat memperbaiki hal tersebut dan menjadi solusi yang efektif.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara berkembang sebenarnya memiliki banyak potensi untuk menjadi negara yang lebih maju. Tetapi pada kenyataannya, Indonesia belum bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang merupakan Kantor Pelayanan Pajak pemekaran dari Kantor Pelayanan Pajak Bandung Karees (yang sekarang bernama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. namun sangat disayangkan masih banyak orang awam dan pengusaha
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang ada di Indonesia, dunia perpajakan juga terus mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini terbukti dari gencarnya
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA
BAB II DESKRIPSI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA A. Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Sawah Besar Dua Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Sawah Besar Dua dibentuk
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) ATAS KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI (KMS) (Studi Pada Kpp Pratama Malang Utara)
ANALISIS PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) ATAS KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI (KMS) (Studi Pada Kpp Pratama Malang Utara) Sofiyana Yen Maras Wilopo Eko Supriatno Program Studi Perpajakan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modern. Hal tersebut dilakukan dengan menerapkan self assessment system dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan sumber penerimaan dalam negeri yang terbesar, digunakan untuk membiayai pengeluaran dan pembangunan pemerintah. Berdasarkan data Anggaran Pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendapatan Belanja Negara (APBN), sumber pembiayaannya berasal dari sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang utama untuk membiayai pembangunan, karena hampir 70 persen sampai dengan 75 persen Anggaran Pendapatan Belanja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu instrumen penting dalam berjalannya pemerintahan sebuah negara. APBN yang digunakan oleh sebuah pemerintahan diharapkan dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan salah satu instrumen penting dalam berjalannya pemerintahan sebuah negara. APBN yang digunakan oleh sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara yang dapat dilihat dari APBN tahun 2014 yakni pajak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai saat ini, pajak merupakan sumber terbesar pendapatan negara yang dapat dilihat dari APBN tahun 2014 yakni pajak menyumbang lebih dari separuh total pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu instrument yang digunakan negara untuk menjalankan fungsinya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu instrument yang digunakan negara untuk menjalankan fungsinya adalah pajak. Pajak dipungut dengan tujuan untuk membiayai pengadaan public goods.namun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tanpa pajak akan sangat mustahil sekali negara ini dapat melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan sumber utama dana penerimaan dalam negeri. Tanpa pajak akan sangat mustahil sekali negara ini dapat melakukan pembangunan. Sebagian besar sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Besarnya pengeluaran negara yang digunakan untuk kemakmuran rakyat diikuti juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak sebagai sumber utama penerimaan negara yang mempunyai peran penting dalam pengelolaan keuangan dalam Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN). Besarnya pengeluaran
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIFITAS PENERAPAN SURAT PENAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN POLONIA
ANALISIS EFEKTIFITAS PENERAPAN SURAT PENAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN POLONIA Ester Hervina Sihombing Politeknik Unggul LP3M Medan Jl.Iskandar Muda No.3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejak bulan Agustus 2007, Kantor Pelayanan Pajak Pratama merupakan gabungan dari Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, dan
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN BARU TIGA
ANALISIS PENGGUNAAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN BARU TIGA Riza Hardianti Binus University, Tanah Kusir II, Jl R/21, 085691235588, riyzha_cho2@yahoo.co.id
Lebih terperinciTATA CARA PENETAPAN WAJIB PAJAK ATAS OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN YANG BELUM DIKETAHUI WAJIB PAJAKNYA
Lampiran I Surat Edaran Direktur Jenderal Jenderal Nomor PER-11/PJ/2011 tentang Penetapan Wajib Atas Objek Jelas Diketahui Wajib nya dan TATA CARA PENETAPAN WAJIB PAJAK ATAS OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-60/PJ/2013 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-60/PJ/2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR
Lebih terperinciLAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN DAN PENGGUNAAN ALOKASI ANGGARAN KEGIATAN EKSTENSIFIKASI, PENDATAAN DAN PENILAIAN KANTOR WILAYAH DJP...
LAMPIRAN I Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-04/PJ/2013 Tanggal : 11 Februari 2013 NO. KPP JENIS KEGIATAN LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN DAN PENGGUNAAN ALOKASI ANGGARAN KEGIATAN EKSTENSIFIKASI,
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR: PER-160/PJ/2006 TENTANG
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR: PER-160/PJ/2006 TENTANG TATA CARA PENERIMAAN DAN PENGOLAHAN SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi sumber daya yang dimiliki suatu negara, baik berupa kekayaan alam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dikumpulkan dari segenap potensi sumber daya yang
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Lingkup Ekstensifikasi Wajib Pajak di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Lingkup Ekstensifikasi Wajib Pajak di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga Pajak sangat berperan dalam kemajuan suatu bangsa terutama bangsa Indonesia, pajak digunakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pendaftaran NPWP bagi Wajib Pajak potensial di wilayah kerja KPP Pratama Jakarta
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV.1 Upaya-Upaya Pelaksanaan Ekstensifikasi Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak bertujuan untuk meningkatkan pendaftaran NPWP bagi Wajib Pajak potensial di wilayah kerja
Lebih terperinciBAB III OBYEK PENELITIAN. III.1.1. Sejarah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kalideres
BAB III OBYEK PENELITIAN III.1. Latar Belakang Obyek Penelitian III.1.1. Sejarah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kalideres Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kalideres adalah instansi vertikal Direktorat
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama 3 bulan di Kanwil DJP Jawa Timur I, kesimpulan dari penelitian yang berjudul Analisis Efektivitas dan Kontribusi
Lebih terperinciSE - 32/PJ/2009 PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 25/PJ/2009 TENTANG TAT
SE - 32/PJ/2009 PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 25/PJ/2009 TENTANG TAT Contributed by Administrator Monday, 16 March 2009 Pusat Peraturan Pajak Online 16 Maret 2009 SURAT EDARAN
Lebih terperinciEVALUASI PENERIMAAN PBB PASKA UU PDRD (UU NO 28 TAHUN 2009) ( Studi Kasus Diwilayah Kabupaten Sukoharjo ) NASKAH PUBLIKASI
EVALUASI PENERIMAAN PBB PASKA UU PDRD (UU NO 28 TAHUN 2009) ( Studi Kasus Diwilayah Kabupaten Sukoharjo ) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: DELLA KUSUMA PUTRI B200100275 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang sangat besar pengaruhnya terhadap pembangunan di segala bidang. Penerimaan negara dari sektor pajak
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN DATA TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN NPWP DAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK PADA KPP PRATAMA BINJAI
BAB III GAMBARAN DATA TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN NPWP DAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK PADA KPP PRATAMA BINJAI 3.1 Nomor Pokok Wajib Pajak Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan meliputi
Lebih terperinciFany Inasius, S.E., M.M., M.B.A., BKP.
EVALUASI ATAS PELAKSANAAN EKSTENSIFIKASI WAJIB PAJAK SERTA KONTRIBUSINYA DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN DI KPP PRATAMA JAKARTA KELAPA GADING Ferdinan Otto Rumimpunu Unversitas Bina Nusantara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dalam dunia kerja, keberadaan pengolahan data menjadi informasi secara terkomputerisasi menjadi sangat penting.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV.I Lingkup Ekstensifikasi Wajib Pajak di KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Dua Semakin beratnya beban pemerintah dalam pembiayaan negara mengharuskan pemerintah berusaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diperjualbelikan, telah dikenai biaya pajak selain dari pada harga pokoknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Faktur Pajak merupakan bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau penyerahan Jasa
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Kosambi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kosambi dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 132/PMK.01/2006
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945, bertujuan mewujudkan tata kehidupan negara dan bangsa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
45 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Rencana penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Kantor Pelayanan Pajak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang penting selain penerimaan bukan pajak. Pembayaran pajak sangat penting bagi negara untuk pelaksanaan
Lebih terperinciPenerapan e-spt Pajak Pertambahan Nilai dalam Penyampaian Pelaporan Masa Pada PT. Dwi Urip
Penerapan e-spt Pajak Pertambahan Nilai dalam Penyampaian Pelaporan Masa Pada PT. Dwi Urip Juliana (achiitan@yahoo.co.id) Siti Khairani (siti.khairani@mdp.ac.id) Akuntansi (S1) STIE MDP Abstrak : Tujuan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Pelaksanaan Ekstensifikasi Pajak dan Kontribusinya Terhadap Jumlah Wajib Pajak Terdaftar Berikut adalah data jumlah wajib pajak yang berhasil dihimpun
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-03/PJ/2013 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-03/PJ/2013 TENTANG KLASIFIKASI LAPANGAN USAHA WAJIB PAJAK LAMPIRAN I Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat kecil baik materiil maupun spiritual. Untuk dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara terusmenerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil baik materiil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. membayar pajak secara langsung maupun tidak langsung. negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Tansuria, 2010).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara dengan jumlah peduduk yang cukup banyak. Dimana setiap warga negara yang memenuhi syarat secara hukum, wajib untuk membayar pajak secara
Lebih terperinciBAB III. III.1. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Matraman KPP ini merupakan pecahan dari KPP Jakarta Timur I yang telah
BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN III.1. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Matraman Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Matraman merupakan Kantor Pajak Type A yang berdiri pada bulan
Lebih terperinciDaftar Pertanyaan Wawancara dan Jawaban: 1. Apakah tujuan yang melatarbelakangi kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak dan
L-1 Daftar Pertanyaan Wawancara dan Jawaban: 1. Apakah tujuan yang melatarbelakangi kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak dan intensifikasi pajak di KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk I? sesuai dengan instruksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perpajakan, disebutkan bahwa: WajibPajak adalah orang pribadi atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Membayar pajak merupakan sebuah kewajiban bagi seluruh warga negara yang telah berstatus menjadi Wajib Pajak. Dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-undang No.16 Tahun 2000
Lebih terperinci