BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah
|
|
- Handoko Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring berjalannya waktu perkembangan sains pun berkembang dengan pesat. Hal ini memiliki keterkaitan yang erat dengan perkembangan teknologi. Sehubungan dengan dunia pendidikan hal ini saling terkait satu sama lain. Oleh karena itu perkembangan sains dan teknologi harus beriringan dengan pendidikan agar dunia pendidikan lebih maju. Peserta didik perlu dilatih sedini mungkin sebagai persiapan di masa mendatang supaya mampu mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi masalah sosial tanpa yang dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Reformasi di bidang pendidikan melalui pengembangan pendekatan atau metode pembelajaran akan sangat bermanfaat dalam kehidupan era global. Untuk membuat suasana pembelajaran yang aplikatif sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat maka perlu dilakukan perubahan pendekatan pembelajaran yang mengacu anak lebih berfikir kritis, kreatif logis dan berinisiatif dalam mengembangkan potensinya serta melibatkan peserta didik dengan lingkungan disekitarnya dengan menumbuhkembangkan kesadaran dan kepekaan tentang gejala dan masalah sosial. Sebab kelemahan dan permasalahan yang sering terjadi dan dirasakan oleh guru yaitu bahwa Biologi masih dianggap pelajaran yang monoton, membosankan, menuntut hafalan yang tidak sedikit. Hal tersebut terjadi karena pembelajaran masih menggunakan metode ceramah yang lebih berpusat pada guru. Aktivitas peserta didik sebagian besar hanyalah mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Kelemahan lain adalah bahwa materi yang diajarkan sudah tidak up to date lagi atau tidak sesuai lagi dengan realita kehidupan masyarakat. Salah satu pendekatan pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi dan kreatif siswa adalah dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud pendekatan sains teknologi masyarakat? 1
2 2. Apa tujuan pendekatan sains teknologi masyarakat? 3. Bagaimana ciri-ciri dari pendekatan sains teknologi masyarakat? 4. Apa saja komponen-komponen yang terdapat dalam pendekatan sains teknologi masyarakat? 5. Bagaimana perbedaan antara pendekatan sains teknologi masyarakat dengan cara biasa? 6. Bagaimana pola-pola pendekatan sains teknologi masyarakat? 7. Mengapa pendekatan sains teknologi masyarakat penting? 8. Apa saja manfaat dari pendekatan sains teknologi masyarakat? 9. Apa kekurangan dari pendekatan sains teknologi masyarakat? C. Tujuan 1. Menjelaskan pengertian pendekatan sains teknologi masyarakat 2. Menyebutkan tujuan pendekatan sains teknologi masyarakat 3. Menyebutkan ciri-ciri dari pendekatan sains teknologi masyarakat 4. Menyebutkan komponen-komponen yang terdapat dalam pendekatan sains teknologi masyarakat 5. Menyebutkan perbedaan antara pendekatan sains teknologi masyarakat dengan cara biasa 6. Menjelaskan pola-pola pendekatan sains teknologi masyarakat 7. Menjelaskan pentingnya pendekatan sains teknologi masyarakat 8. Menyebutkan manfaat dari pendekatan sains teknologi masyarakat 9. Menyebutkan kekurangan dari pendekatan sains teknologi masyarakat 2
3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Sains Teknologi Masyarakat Dalam pembelajaran, perlu adanya pendekatan sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik. Menurut Sanjaya pendekatan merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Dengan adanya pendekatan ini siswa diharapkan dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Salah satunya adalah Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) (Chaerunisa, 2013). Istilah Sains Teknologi Masyarakat atau Science Technology Society pertama kali diciptakan oleh John Ziman dalam bukunya Teaching and Learning about Science and Society pada tahun Dalam bukunya tersebut, Ziman mencoba mengungkapkan bahwa konsep-konsep dan prosesproses sains seharusnya sesuai dengan kehidupan siswa seharihari (Ratri, 2006). National Science Teachers Association (NSTA) memandang STM sebagai proses pembelajaran yang senantiasa sesuai dengan konteks pengalaman manusia. Dalam pendekatan ini siswa diajak untuk meningkatakan kreativitas, sikap ilmiah, menggunakan konsep dan proses sains dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Hidayat (2000), sejalan dengan perkembangan sains, tujuan pendidikan sains 2000 hendaknya ditujukan pada pengembangan-pengembangan individu yang melek sains, mengerti bahwa sains-teknologi dan masyarakat saling mempengaruhi dan saling bergantung, mampu mempergunakan pengetahuannya dalam membuat keputusankeputusan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari. STM dapat diartikan pembelajaran yang dirancang dengan menggunakan isu-isu sosial dan teknologi yang ada di lingkungan siswa sebagai pemicu dalam pembelajaran suau konsep (Chaerunisa, 2013). Menurut Muslichach Asy ary pendekatan sains teknologi masyarakat merupakan pendekatan pembelajaran yang pada dasarnya membahas penerapan sains dan teknologi dalam konteks kehidupan manusia sehari-hari. 3
4 Oleh karena itu pendekatan sains teknologi masarakat disebut juga sebagai pen dekatan terpadu antara sains dan isu teknologi yang ada di masyarakat. Dengan pendekatan ini siswa dikondisikan agar mau dan mampu menerapkan prinsip sains untuk menghasilkan karya sederhana atau solusi pemikiran untuk mengatur dampak negatif yang mungkin timbul akibat munculnya produk teknologi (Indiarti, 2012). B. Tujuan Sains Teknologi Masyarakat Menurut Yager (2010) mengatakan bahwa tujuan pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat adalah sebagai berikut: 1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membandingkan dan mengkontraskan sains dan teknologi serta menghargai bagaimana sains dan teknologi memberikan kontribusi pada pengetahuan dan pengaruh baru. 2. Memberikan contoh-contoh perubahan-perubahan yang sangat besar dalam bidang sains dan teknologi yang dibawa masyarakat, pertambahan ekonomi, dan proses-proses politik. 3. Memberikan/menawarkan pandangan global pada hubungan sains dan teknologi pada masyarakat, menunjukkan dampaknya pada pengembangan bangsa dan ekologi bumi. C. Ciri-ciri Sains Teknologi Masyarakat Menurut Yager (1996 dalam Fajar 2004), Program STM pada umumnya memiliki karakteristik/ciri-ciri sebagai berikut : 1. Identifikasi masalah-masalah setempat yang memiliki kepentingan dan dampak. 2. Penggunaan sumber daya setempat (manusia, benda, lingkungan) untuk mencari informasi yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah. 3. Keikutsertaan yang aktif dari siswa dalam mencari informasi yang dapat diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan seharihari. 4. Perpanjangan belajar di luar sekolah dan sekolah 5. Fokus kepada dampak sains dan teknologi terhadap siswa 6. Suatu pandangan bahwa isi dari pada sains bukan hanya konsep-konsep saja yang harus dikuasai siswa dalam tes 4
5 7. Penekanan pada keterampilan proses dimana siswa dapat menggunakan dalam memecahkan masalah 8. Penekanan pada kesadaran karir yang berkaitan dengan sains dan teknologi 9. Kesempatan bagi siswa untuk berperan sebagai warga negara di mana ia mencoba untuk memecahkan isu-isu yang telah diidentifikasi 10. Identifikasi bagaimana sains dan teknologi berdampak di masa depan. 11. Kebebasan atau otonomi dalam proses belajar D. Komponen-Komponen Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di dalam pendekatan sains teknologi masyarakat terdapat komponenkomponen yang terlibat di dalamnya. Adapun komponen-komponen yang terdapat pada pendekatan STM sebagai berikut: 1. Strategi-strategi yang berada untuk memberikan pemahaman yang nyata mengenai pola-pola penalaran dan berfikir dari teman sebayanya, orang dewasa, dan para ahli. 2. Keterampilan-keterampilan dalam menguji validitas argumen dan contohcontoh yang tampaknya terdengar seperti penalaran ilmiah yang membawa pada kesimpulan yang keliru. 3. Memotivasi siswa untuk mengeksplorasi emosi dan nilai-nilai dalam hubungan data dengan bukti-bukti khusus. 4. Penggunaan studi lapangan, pembicaraan tamu, media imformasi, filem dan kegiatan-kegiatan siswa, debat, berbain peran dan simulasi. E. Perbedaan Sains Teknologi Masyarakat dengan Cara Biasa Sains teknologi masyarakat memiliki perbedaan antara cara yang konvensional yang pada umumnya sering digunakan. National Science Teachers Association (NSTA) (dalam Nurhayati 2011) mengemukakan perbedaan antara peserta didik yang mengikuti STM dengan yang tidak, antara lain sebagai berikut. Aplikasi Bahan Pelajaran CARA BIASA Peserta didik tidak melihat manfaat yang mereka pelajari STS Peserta didik dapat menghubungkan yang mereka pelajari dengan kehidupan sehari-hari. 5
6 Kreativitas Peserta didik tidak dapat menghubungkan sains yang dipelajari dengan teknologi masa kini. Peserta didik kurang memiliki kemampuan bertanya. Peserta didik memperhatikan perkembangan teknologi dan melalui fakta tersebut malihat manfaat dan relevansinya. Peserta didik lebih banyak bertanya, dan sering kali memberikan pertanyaan yang di luar dugaan guru. Pengetahuan Peserta didik tidak efektif dalam mengidentifikasi sebabakibat dari situasi tertentu. Pengetahuan diperlukan untuk melaksanakan tes. Peserta didik terampil dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebab dan efek hasil observasi dan kegiatan tertentu. Peserta didik melihat pengetahuan sains sebagai sesuatu yang diperlukan. Pengetahuan hanya dipandang sebagai hasil belajar. Pengetahuan dipandang sebagai bekal untuk menyelesaikan masalah. Proses Retensi berlangsung cepat. Peserta didik melihat proses sains sebagai keterampilan yang dimiliki ilmuwan. Peserta didik lebih lama melupakan informasi yang diperoleh, dan dapat melaksanakan trsansfer belajar dengan baik. Peserta didik melihat proses sains sebagai ketrampilan yang dapat mereka gunakan. Peserta didik melihat proses Peserta didik melihat proses 6
7 Sikap sains sebagai sesuatu untuk dipraktekkan karena merupakan syarat. Peserta didik hanya memiliki sedikit ide-ide. sains sebagai keterampilan yang perlu dikembangkan untuk kebutuhan mereka sendiri. Peserta didik terus menerus memiliki ide-ide. Minat peserta didik terhadap sains menurun dengan menaiknya tingkat. Minat peserta didik bertambah dari tingkat ke tingkat. Sains menurunkan rasa ingin tahu. Peserta didik ingin tahu tentang dunia fisik. Guru dianggap sebagai pemberi informasi. Guru dianggap sebagai fasilitator. Peserta didik melihat sains untuk dipelajari. Peserta didik melihat sains sebagai alat untuk menyelesaikan masalah. F. Pola-pola Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Adapun beberapa pola kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan STM. Pola pola pendekatan STM menurut Nurhayati (2011) digambarkan sebagai berikut. Pengenalan/Pemahaman Prinsip Sains Rancang dan Buat Karya Teknologi Uji Coba Karya Teknologi Saran Perbaikan Lingkungan Perbaikan dan Penyempurnaan Isu Teknologi di Masyarakat Pola (a) 7
8 Mengkaji Produk Teknologi Memahami Prinsip Sains yang Digunakan Pola (b) Menemukan Model Baru/ Mengusulkan Karya Baru Mengkaji Dampak Penggunaan Produk Mengusulkan Upaya Pemecahan Masalah Lingkungan sebagai Dampak Teknologi Perbaikan Usulan Mengkaji Usulan Pola (c) G. Pentingnya Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Menurut Nilam (2013), alasan pentingnya STM digunakan sebagai salah satu pendekatan dalam pengajaran Biologi di sekolah adalah: 1. Untuk dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, sehingga siswa akan dapat terlibat secara aktif mengidentifikasi isu isu sosial dan teknologi yang terdapat di sekitar lingkungan dan masyarakat. 2. Untuk memecahkan isu-isu sosial 3. Untuk membuat sains dapat dipahami oleh semua siswa. 4. Pengajaran sains dengan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat akan mendekatkan siswa kepada obyek yang dibahas. 5. Dapat memberikan pengetahuan dan pengertian kepada generasi muda yang mereka butuhkan dan memahami masalah-masalah sosial yang muncul sebagai akibat sains dan teknologi. 6. Pengajaran sains dengan pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat merupakan suatu konteks pengembangan pribadi dan sosial. 8
9 7. Dapat memberikan kepercayaan diri kepada generasi muda dan untuk berperan serta dalam teknologi H. Manfaat Pendekatan SainsTeknologi Masyarakat Adapun manfaat dari suatu pendekatan STM (Sains, Teknologi, Masyarakat) menurut Nilam (2013) yaitu: 1. Pendekatan STM efektif untuk penguasaan konsep dalam diri murid. 2. Dalam ranah penerapan/aplikasi murid-murid yang diberikan pendekatan STM menunjukan kemampuan menerapkan konsep-konsep sains (IPA) dalam kehidupan sehari-hari. 3. Dalam ranah sikap, hasil penelitian menunjukan bahwa murid-murid yang diberikan pendekatan STM mempunyai sikap yang lebih positif terhadap pelajaran sains. 4. Dan siswa dapat menjadi pelajar yang bisa bersikap dan tau teknologi. 5. Serta untuk meningkatkan kemampuan menggunakan pengetahuan didalam membuat keputusan. Dengan demikian individu tersebut dapat menghargai sains dan teknologi dalam masyarakat, dan mengerti keterbatasan-keterbatasannya. 6. Siswa menjadi lebih kreatif, hal ini akan terlihat dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan karena besarnya rasa ingin tahu mereka. Mereka juga menjadi lebih mudah dan terampil mengidentifikasi penyebab atau dampak penggunaan suatu teknologi I. Kekurangan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Dari manfaat yang telah kita ketahui, ternyata dalam pendekatan STM juga masih memiliki kekurangan. Menurut Nilam (2013) kekurangan tersebut adalah: 1. Dilihat pada guru yang belum menguasai sains teknologi sehingga guru susah untuk mentransfer materi pembelajaran dengan sains teknologi masyarakat 2. Selain itu peserta didik khusunya siswa yang berada di kelas rendah, belum mampu mengoperasikan sains teknologi yang sudah ada. 3. Fasililitas pendukung pada beberapa sekolah kurang atau hampir tidak ada itu. 9
10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Untuk membuat suasana pembelajaran yang aplikatif sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat maka perlu dilakukan perubahan pendekatan pembelajaran yang mengacu anak lebih berfikir kritis, kreatif logis dan berinisiatif. Salah satu pendekatan pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi dan kreatif siswa adalah dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat. Pendekatan sains teknologi masyarakat merupakan pendekatan pembelajaran yang pada dasarnya membahas penerapan sains dan teknologi dalam konteks kehidupan manusia sehari-hari. Namun, dari kelebihan dan manfaat yang telah kita ketahui, ternyata dalam pendekatan STM juga memiliki kekurangan yaitu guru yang belum menguasai sains teknologi sehingga guru susah untuk mentransfer materi pembelajaran dengan sains teknologi masyarakat. Selain itu peserta didik khusunya siswa yang berada di kelas rendah, belum mampu mengoperasikan sains teknologi yang sudah ada, serta fasililitas pendukung pada beberapa sekolah kurang atau hampir tidak ada. 10
11 DAFTAR PUSTAKA Chaerunisa, Dera Karina Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Linkungan (STML), Sikap terhadap Sains Kempampuan Berpikir Kreatif dan Prestasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Fajar, Arnie. (2004). Portofolio dalam Pembelajaran IPS. Rosda Karya. Bandung. Indiarti, dkk Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA. PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Nilam, Bunga Pendekatan STM (Sains, Teknologi, Masyarakat). Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Nurhayati Strategi belajar Mengajar. Badan Penerbit Universitas Makassar. Makassar. Ratri, Safitri Yosita Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) untuk Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Universitas Negeri Yogyakarta. 11
Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) bagi Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Safitri Yosita Ratri Staf Pengajar D-II PGSD FIP UNY
Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) bagi Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Safitri Yosita Ratri Staf Pengajar D-II PGSD FIP UNY ABSTRAK Penggunaan pendekatan pembelajaran yang inovatif
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA
PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA Indarti¹ ), Chumdari² ), Djaelani³ ) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl Slamet Riyadi No.449, Surakarta 57126 e-mail
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, merumuskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki dampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia. Untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini teknologi dan industri berkembang pesat, perkembangan tersebut memiliki dampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia. Untuk menghadapi perkembangan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) TEMATIK DAN EVALUASINYA DALAM KURIKULUM 2013 SISWA KELAS RENDAH
IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) TEMATIK DAN EVALUASINYA DALAM KURIKULUM 2013 SISWA KELAS RENDAH Naniek Sulistya Wardani S1-Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan teknologi sangatlah pesat, sehingga tidak heran untuk kedepannya dibutuhkan orang-orang yang berkompeten dalam menciptakan teknologi-teknologi
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM)
MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) Dwi Gusfarenie Abstrak Berkembangnya sains berimbas pada kemajuan teknologi yang dipergunakan bagi kesejahteraan manusia sehingga menuntut masyarakat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Inggris science technology society (STS), yaitu, suatu usaha untuk
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan terjemahan dari bahasa Inggris science technology society (STS), yaitu, suatu usaha untuk menyajikan
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi
PENINGKATAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE SQ3R PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dari proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan dirinya.
Lebih terperinciInisiasi 2 PENDEKATAN KONSEP SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DALAM PEMBELAJARAN IPS
Inisiasi 2 PENDEKATAN KONSEP SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DALAM PEMBELAJARAN IPS Saudara mahasiswa, selamat berjumpa kembali dengan kegiatan Tutorial Online yang kedua untuk mata kuliah Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengetahuan tentang alam tidak terlepas dari kehidupan masyarakat sebagai makhluk hidup, sehingga pengetahuan alam menjadi suatu ilmu yang wajib dipelajari
Lebih terperinci2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang menyatakan bahwa Ilmu pengetahuan alam berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga
Lebih terperincicommit to user BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa. Pembelajaran menurut Siregar dan Nara (2010) merupakan interaksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan alam maupun lingkungan sosial di masyarakat. berasal dari kata science yang berarti pengetahuan.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi di dunia ini menuntut manusia turut serta berkembang menjadi pribadi yang mampu berjalan sejajar dengan perkembangan
Lebih terperinciPUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN PENDEKATAN STS (SCIENCE-TECHNOLOGY-SOCIETY) Disampaikan dalam Siaran Langsung Interaktif TV Edukasi 3 APRIL 2010 oleh : Dr. Siti Nurjanah, SE, M.Si DEPARTEMEN PENDIDIKAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini, menjadikan persaingan antar individu, antar bangsa semakin ketat. Sehingga hanya SDM yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan usaha sadar untuk membekali warga negara agar menjadi warga negara yang memiliki kecerdasan dan kepribadian yang baik. Hal tersebut sesuai
Lebih terperinciIMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING
IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII-A SMP NEGERI 1 GESI TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI OLEH : NANIK SISWIDYAWATI X4304016 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan perubahan yang terjadi kian cepat seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum pendidikan harus disusun dengan
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:
MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN KONSEP KLASIFIKASI DAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PAKU (Pteridophyta) DI KELAS VII B MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN STRATEGI STAD DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengokohkan kepribadian (Suyono & Hariyanto, 2011). Menurut Sanjaya
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah berkembang dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah berkembang dengan pesat sehingga saat ini banyak sekali hasil-hasil IPTEK yang dapat digunakan bagi kepentingan
Lebih terperincicommit to user BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hanya memberikan materi melalui ceramah dan pemberian hafalan. Guru
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pembelajaran pendidikan pada umumnya sampai saat ini masih didominasi oleh metode ceramah. Dimana metode ini tidak begitu banyak mengembangkan kemampuan
Lebih terperinciKata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA
PENGGUNAAN MACROMEDIA DALAM PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT (STM) UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI PENGARINGAN PEJAGOAN Oleh: Sudi 1), Wahyudi 2), Ngatman 3) FKIP,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini memiliki peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap individu karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dan mendasar dalam kehidupan kita. Apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini pendidikan dianggap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang dan nantinya dapat menjadi salah satu jembatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru di Sekolah Dasar merupakan guru yang sangat penting dan sangat berpengaruh bagi berkelanjutannya proses pendidikan yang akan di tempuh. Guru Sekolah Dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dasar memiliki peranan yang sangat penting dalam menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas pada jenjang pendidikan selanjutnya demi kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Arus globalisasi yang semakin meluas mengakibatkan munculnya persaingan dalam berbagai bidang kehidupan terutama lapangan kerja, dibutuhkan sumber daya manusia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu semakin pesat. Perkembangan ini tidak terlepas dari peranan dunia pendidikan, karena melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan. Setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan. Setiap manusia berhak mendapatkan dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di sekitarnya. Dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan abad ke-21 menuntut setiap orang untuk melek terhadap sains dan teknologi guna menunjang kehidupan di berbagai bidang. Khusunya dalam bidang pendidikan, peserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan. Banyak permasalahan dan kegiatan dalam hidup yang harus diselesaikan dengan menggunakan ilmu matematika
Lebih terperincidan mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat strategis di dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia, yaitu manusia yang mampu menghadapi perubahan dan kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Peradapan manusia yang terus berkembang menyebabkan perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) juga terus mengalami kemajuan yang pesat. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penguasaan konsep IPA yang dapat menunjang kegiatan sehari-hari dalam
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) telah melaju dengan pesat karena berhubungan erat dengan perkembangan teknologi.perkembangan teknologi memberi wahana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Elis Juniarti Rahayu, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasari oleh fakta dan didapat melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan prestasi manusia melalui pembelajaran disekolah. yang bermanfaat untuk menjalankan kehidupan yang lebih baik.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dalam menyiapkan peserta didik melalui pembelajaran atau pelatihan yang secara teratur dan sistematis untuk kepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan suatu Negara. Pendidikan juga merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pendidikan diyakini akan dapat mendorong memaksimalkan potensi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Pendidikan IPA SD BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian Pendidikan IPA SD Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu ilmu yang dipelajari oleh semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia, sehingga manusia mempunyai keterampilan dan keahlian khusus yang dapat meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan masalah yang harus diselesaikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat sangat membantu proses perkembangan di semua aspek kehidupan bangsa. Salah satunya adalah aspek
Lebih terperinci2008 PENDEKATAN INKUIRI mengenal masalah mengajukan pertanyaan mengemukakan langkah- langkah penelitian memberikan pemaparan yang ajeg
PENDEKATAN INKUIRI Handout_BPF 2008 Melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri berarti mendorong membelajarkan siswa untuk menggunakan prosedur yang digunakan para ahli penelitian untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Suardi, 2012:71). bangsa. Hal ini sebagaiman tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003 pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengalaman merupakan hal yang penting bagi generasi muda, bukan hanya sekedar diingat tetapi juga sebagai cara bagi anak-anak untuk berkenalan dengan nilai-nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peserta didik merupakan generasi penerus bangsa yang perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peserta didik merupakan generasi penerus bangsa yang perlu dikembangkan potensinya. Salah satu cara untuk mengembangkan potensi generasi penerus bangsa yaitu melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan penting terutama dalam kehidupan manusia karena ilmu pengetahuan ini telah memberikan kontribusi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sikap, dan teknologi agar siswa dapat benar-benar memahami sains secara utuh
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sains tidak hanya merupakan suatu kumpulan pengetahuan saja, karena dalam sains mengandung empat hal yaitu konten atau produk, proses atau metode, sikap, dan teknologi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah menunjukan perkembangan yang sangat pesat. Kemajuan IPTEK bukan hanya dirasakan oleh beberapa orang saja melainkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, dunia pendidikan tengah mengalami pergeseran paradigma yang sangat cepat dan bersifat global. Hal ini diakibatkan oleh perkembangan ilmu dan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berpikir merupakan proses kejiwaan yang menghubung-hubungkan atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eksistensi manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial meniscayakan dirinya berusaha mengetahui sesuatu di luar dirinya, inilah yang kemudian dikenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan pendidikan dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Dengan pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan hidup. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai sumber dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan berperan penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Oleh karena itu, pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang motivasi untuk berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas, berkarakter dan mampu berkompetensi dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, berkarakter dan mampu berkompetensi dalam perkembangan ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. relevan, serta mampu membangkitkan motivasi kepada peserta didik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu begitu pesat, sehingga berdampak kepada jalannya proses penerapan pendidikan. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Matematika merupakan ratunya ilmu. Matematika merupakan mata pelajaran yang menuntut siswanya untuk berfikir secara logis, kritis, tekun, kreatif, inisiatif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) sebagai salah satu mata
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) sebagai salah satu mata pelajaran pada Sekolah Dasar (SD) bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia seutuhnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan
Lebih terperinciKata Kunci : Model Interaktif dan Pembelajaran IPS
MODEL INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN IPS Tin Rustini ABSTRAK Salah satu pembelajaran tujuan IPS yang ingin dikembangkan adalah membentuk siswa menjadi warga negara yang aktif. Dalam hal ini diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat di era global
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat di era global sekarang ini menuntut individu untuk berkembang menjadi manusia berkualitas yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian keseluruhan dalam pembangunan. Perkembangan dan meningkatnya kemampuan siswa selalu muncul bersamaan dengan situasi dan kondisi lingkungan,
Lebih terperinciRISIA IKA NURYAWATI A54A100141
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN 01 SAMBIREJO KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PUBLIKASI ILMIAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi yang semakin berkembang menuntut adanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin berkembang menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Kualitas sumber daya manusia ini hanya dapat diperoleh dari proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan era globalisasi yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di dunia yang terbuka,
Lebih terperinciPROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DAN DISCOVERY
PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DAN DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : Puji Harmisih NIM
Lebih terperinciPENDAHULUAN. keahlian atau keterampilan di bidang tertentu. Menurut 21 st. Partnership Learning Framework (BSNP, 2013: 3-4), terdapat enam
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pada abad 21 menuntun masyarakat agar memiliki keahlian atau keterampilan di bidang tertentu. Menurut 21 st Century Partnership Learning Framework (BSNP,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. diri setiap individu siswa. Mudah masuknya segala informasi, membuat siswa
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini, semua infomasi dengan sangat mudah masuk ke dalam diri setiap individu siswa. Mudah masuknya segala informasi, membuat siswa harus berpikir secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, karena pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia dalam jangka panjang. Pendidikan juga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 bahwa. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari istilah Natural Science. Ruang lingkup sains adalah cara mencari tahu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sains merupakan terjemahan dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berasal dari istilah Natural Science. Ruang lingkup sains adalah cara mencari tahu tentang fakta-fakta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dewasa ini telah mendapat perhatian yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia dewasa ini telah mendapat perhatian yang sangat besar, terutama pendidikan di tingkat dasar dan menengah. Pendidikan ditujukan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan. memanfaatkan semua komponen yang ada secara optimal.
1 1.1.Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Setiap orang membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Undang- Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi sekarang ini telah memberikan dampak positif dalam semua aspek kehidupan manusia termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maju mundurnya suatu bangsa sangat ditentukan oleh tingkat pendidikannya, sehingga bagi bangsa yang ingin maju, pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan merupakan masalah serius di negara-negara berkembang terutama di Indonesia. Menurut Sanjaya (2010), salah satu masalah yang dihadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah membawa perubahan hampir di semua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Elyani Nurjannah, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang dekat sekali dengan kehidupan manusia. Saat kita mempelajari IPA, berarti mempelajari bagaimana alam semesta
Lebih terperinciModel Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat dalam Pembelajaran IPA
Juhji 25 Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat dalam Pembelajaran IPA Oleh: Juhji 1 Abstrak Ilmu Pengetahuan Alam sebagai salah satu mata pelajaran di madrasah erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang Sekolah Dasar
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROGRAM LINEAR ( PTK Pembelajaran di Kelas X SMK Pertiwi Kartasura ) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang handal. Karena, pendidikan diyakini akan dapat mendorong memaksimalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Hal ini juga tak dapat dipungkiri terjadi karena peran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini juga tak dapat dipungkiri terjadi karena peran strategis dari matematika.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan kemana arah hidup dan cita-cita yang ingin masyarakat capai. memerlukan pendidikan demi kemajuan kehidupannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dalam kehidupan masyarakat, dimana melalui pendidikan mereka mendapatkan pengetahuan, ilmu, wawasan, ketrampilan dan keahlian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang cukup tajam, dan sekaligus menjadi ajang seleksi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan masyarakat yang cenderung bersifat terbuka memberi kemungkinan munculnya berbagai pilihan bagi seseorang dalam menata dan merancang kehidupan masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya perkembangan pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan yang terjadi tersebut menuntut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Secara teoritis, hakikat pendidikan merupakan belajar yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara teoritis, hakikat pendidikan merupakan belajar yang berlangsung sepanjang hayat (life long learning). Oleh karena itu, pendidikan harus dilakukan sejak usia dini
Lebih terperinciP N E D N A D H A U H L U U L A U N
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembaharuan program pembelajaran dewasa ini memberikan fenomena baru yang muncul dalam dunia pendidikan. Program pengajaran, metode, dan pendekatan dalam mengajar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu kompetensi guru dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu pranata sosial yang menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan potensi siswa. Keberhasilan pendidikan ini didukung dengan adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Yetty Wadissa, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat menuntut harus memiliki sumber daya manusia yang cerdas serta terampil. Dapat diperoleh dan dikembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisika adalah ilmu pengetahuan yang paling mendasar karena berhubungan dengan perilaku dan struktur benda. Tujuan utama sains termasuk fisika umumnya dianggap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara intensif di tanah air karena mutu pendidikan di Indonesia masih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan menjadi salah satu usaha yang harus dilakukan secara intensif di tanah air karena mutu pendidikan di Indonesia masih dalam kategori
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada era global yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era global yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini, setiap orang dapat dengan mudah mengakses dan mendapatkan bermacam-macam
Lebih terperinci