Wellisch D Decentralized Fiscal Policy with High Mobility. J Political Economy 12:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Wellisch D Decentralized Fiscal Policy with High Mobility. J Political Economy 12:"

Transkripsi

1 10 DAFTAR PUSTAKA Baltagi B Econometric Analysis of Panel Data. John Wiley & Sons Ltd. Chichester. [BPPK, Depkeu] Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Departemen Keuangan. 00. Dasar-dasar Keuangan Publik. Penerbit LPKPAP-BPPK. [Depkeu] Departemen Keuangan. 00. Tinjauan Pelaksanaan Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah Gujarati D Basic Econometrics. Third Edition. Mc.Graw-Hill. New York. Hadi S Studi Dampak Kebijaksanaan Pembangunan Terhadap Disparitas Ekonomi Antar-Wilayah (Pendekatan Model Analisis Sistem Neraca Sosial Ekonomi) [disertasi]. Bogor : Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Hakim A. 00. Ekonomi Pembangunan. Penerbit Ekonisia. Yogyakarta. Halim A Akuntansi Keuangan Daerah. Penerbit Salemba Empat. Hamid E. 00. Ekonomi Indonesia Dari Sentralisasi Ke Desentralisasi. Penerbit UII. Yogyakarta. Jhingan ML Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Cetakan ke-8. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Manurung JJ, Manurung AH, Saragih FD Ekonometrika Teori dan Aplikasi. Penerbit PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Musgrave RA, Musgrave PB Public Finance in Theory and Practice. McGraw-Hill Book Company. New York. Nuarsa I W Menganalisis data Spasial dengan ArcView GIS 3.3. Penerbit PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Pardede R. 00. Dampak Desentralisasi Fisakal Terhadap Pembangunan Ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara dan Medan: Aplikasi Model Input-Output [disertasi]. Bogor : Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Provinsi Banten. 00. Rencana Startegis Provinsi Banten Putong I Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta. Riyanto Analisis Dampak Kebijaksanaan Desentralisasi Fiskal Terhadap Perekonomian Daerah dan Pemerataan Pembangunan Wilayah di Indonesia [tesis]. Bogor : Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Rustiadi E, Panuju D Dasar-dasar Perencanaan Pengembangan Wilayah. Bahan kuliah praktikum analisis kuantitatif IPB. Rustiadi E, Saefulhakim S. 00. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, IPB.

2 11 Saefulhakim S. 00. Modul Permodelan. Bahan kuliah praktikum analisis kuantitatif IPB. Sherman N, Schwartz M Centralization Versus Local Autonomy in Village Development. J Rural Studies 11: Sidik M, Brodjonegoro B, Mahi R, Simanjuntak R. 00. Dana Alokasi Umum Konsep, Hambatan, dan Prospek di Era Otonomi Daerah. Penerbit Buku Kompas. Tarigan R Ekonomi Regional. Penerbit PT Bumi Aksara. Jakarta. Todaro M Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Penerbit Erlangga. Jakarta. Triyanto S Indikator Ekonomi: Dasar Perhitungan Perekonomian Indonesia. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Undang-Undang Nomor Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Daerah. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 00 tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 00 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Daerah. Wellisch D Decentralized Fiscal Policy with High Mobility. J Political Economy 1:

3 1 Lampiran 1 HASIL PERHITUNGAN WILLIAMSON INDEX Lebak 9.79,1.80, , , ,7 3.59,3 Pandeglang 0.305,0.7, ,1 3.80,0 350., ,9 3 Serang 13.10, , ,73 3.7, , ,9 Tangerang 19.3, , , , , ,19 5 Cilegon 0.8, , ,11.553, , ,37 Tangerang 1.188, 9.989,5 35.9, , 51.31, ,1 TOTAL , , , , , , Lebak Pandeglang Serang Tangerang Cilegon Tangerang TOTAL (p) PER KAPITA (yi) 000 PER KAPITA (yi) 001 PER KAPITA (yi) 00 PER KAPITA (yi) 003 PER KAPITA (yi) PER KAPITA 00 (yi) Lebak Pandeglang Serang Tangerang Cilegon Tangerang TOTAL (Yi) Lebak 0, ,1195 0,1755 0,10 0,15 0,13 Pandeglang 0,155 0,1399 0,155 0,103 0,109 0, Serang 0,905 0,131 0,0 0,037 0,1993 0,011 Tangerang 0, , ,38 0,397 0,351 0, Cilegon 0,000 0,038 0,0373 0,03 0,035 0,031 Tangerang 0,135 0,1530 0,190 0,110 0,1350 0,131 () * (yi-yi) 000 () * (yi-yi) () * (yi-yi) () * (yi-yi) () * (yi-yi) () * (yi-yi) Lebak Pandeglang Serang Tangerang Cilegon Tangerang TOTAL WILLIAMSON INDEKS (WI) 0,89 0,539 0, ,9313 0,8757 0,837

4 13 Lampiran HASIL PERHITUNGAN WILLIAMSON INDEX - DAU DAU 001 DAU 00 DAU 003 DAU 00 DAU Lebak 198,31 05,5 7,7,0 88,0 Pandeglang 5,3 35,5 8,90 8,3 300,73 3 Serang,31 0,5 37,7 3,9 37,5 Tangerang 59,8 30,0 37,01 01,1 8,77 5 Cilegon 9,89 8, 9,11 95,5 105,30 Tangerang 1,53 158,11 18,10 01,0 1,11 TOTAL 1.13, , , ,9 1.79, Lebak Pandeglang Serang Tangerang Cilegon Tangerang TOTAL (p) DAU PER KAPITA (yi) 001 DAU PER KAPITA (yi) 00 DAU PER KAPITA (yi) 003 DAU PER KAPITA (yi) 00 DAU PER KAPITA (yi) Lebak Pandeglang Serang Tangerang Cilegon Tangerang TOTAL (Yi) Lebak 0,1195 0,1755 0,10 0,15 0,13 Pandeglang 0,1399 0,155 0,103 0,109 0, Serang 0,131 0,0 0,037 0,1993 0,011 Tangerang 0, ,38 0,397 0,351 0, Cilegon 0,038 0,0373 0,03 0,035 0,031 Tangerang 0,1530 0,190 0,110 0,1350 0,131 () * (yi-yi) 001 () * (yi-yi) 00 () * (yi-yi) 003 () * (yi-yi) 00 () * (yi-yi) Lebak Pandeglang Serang Tangerang Cilegon Tangerang TOTAL WILLIAMSON INDEKS (WI) 0,307 0,3353 0,378 0, ,3015

5 1 Lampiran 3 HASIL PERHITUNGAN WILLIAMSON INDEX - PDRB PDRB 001 PDRB 00 PDRB 003 PDRB 00 PDRB Lebak.88.1, , , , ,00 Pandeglang , , , , ,75 3 Serang , , , , ,70 Tangerang , , , , ,50 5 Cilegon , , , , ,7 Tangerang 1.7.3, , , , ,00 TOTAL , , , , , Lebak Pandeglang Serang Tangerang Cilegon Tangerang TOTAL (p) PDRB PER KAPITA (yi) 001 PDRB PER PDRB PER KAPITA (yi) 00 KAPITA (yi) 003 PDRB PER KAPITA (yi) 00 PDRB PER KAPITA (yi) Lebak 3,17,87,9,81,90 Pandeglang,70,89,93,95 3,05 3 Serang,1,30,,,3 Tangerang 5,11,89,75,73 5,0 5 Cilegon 5,07,10,79 7,0 8,91 Tangerang 1,53 13,5 13,0 13,3 1,01 TOTAL (Yi),5,5,3,,7 fi/n 001 fi/n 00 fi/n 003 fi/n 00 fi/n Lebak 0,1 0,13 0,1 0,13 0,1 Pandeglang 0,1 0,13 0,1 0,1 0,1 3 Serang 0,1 0,0 0,0 0,0 0,0 Tangerang 0,3 0,3 0,35 0,35 0,35 5 Cilegon 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Tangerang 0,15 0,1 0,17 0,1 0,1 () * (yi-yi) 001 () * (yi-yi) 00 () * (yi-yi) 003 () * (yi-yi) 00 () * (yi-yi) Lebak 1,38 1, 1,51 1,3 1,81 Pandeglang,05 1,59 1,9 1,5 1, 3 Serang 1,19 0,93 1,00 0,93 1,1 Tangerang 0,71 0,8 0,99 1,01 1,03 5 Cilegon 13,09 1,19 15,0 15,53 17,78 Tangerang 9,7 8,19 8,07 8,05 8,7 TOTAL 8,1 7,38 8,09 8,1 3,10 WILLIAMSON INDEKS (WI) 0,808 0,811 0,8 0,833 0,830

6 15 Lampiran Hasil Perhitungan Panel Data: Pengaruh DAU, Bagi Hasil, PAD terhadap perkembangan perekonomian Dependent Variable: ENTROPY? Method: GLS (Cross Section Weights) Date: 01//07 Time: 0:5 Sample: Included observations: 5 Number of cross-sections used: Total panel (balanced) observations: 30 One-step weighting matrix White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors & Covariance Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. _1--DAU_ _--DAU_ _3--DAU_ _--DAU_ _5--DAU_ _--DAU_ _1--BH_ _--BH_ _3--BH_ _--BH_ _5--BH_ _--BH_ _1--PAD_ _--PAD_ _3--PAD_ _--PAD_ _5--PAD_ _--PAD_ Fixed Effects _1--C _--C _3--C _--C _5--C _--C Weighted Statistics R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Sum squared resid F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic)

7 1 Lampiran 5 Hasil Perhitungan Panel Data: Pengaruh DAU, Bagi Hasil, PAD terhadap distribusi pendapatan masyarakat Dependent Variable: GR? Method: GLS (Cross Section Weights) Date: 01/5/07 Time: 10:31 Sample: Included observations: 5 Number of cross-sections used: Total panel (balanced) observations: 30 One-step weighting matrix White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors & Covariance Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. _1--DAU_ _--DAU_ _3--DAU_ _--DAU_ _5--DAU_ _--DAU_ _1--BH_ _--BH_ _3--BH_ _--BH_ _5--BH_ _--BH_ _1--PAD_ _--PAD_ _3--PAD_ _--PAD_ _5--PAD_ _--PAD_ Fixed Effects _1--C _--C _3--C _--C _5--C _--C Weighted Statistics R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression 10.3 Sum squared resid.597 F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic)

8 17 Lampiran PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN LEBAK ATAS DASAR HARGA KONSTAN 000 MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN ( JUTA RUPIAH ) LAPANGAN USAHA PERTANIAN , , , , ,00 a. Tanaman Bahan Makanan 75., , , , ,00 b. Tanaman Perkebunan 05.58, , ,9.07, ,00 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya , , , , ,00 d. Kehutanan 17.37, , , , ,00 e. Perikanan 0.107,51 0.3, , , ,00. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN , , , ,8 0.88,00 a. Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 b. Pertambangan tanpa Migas , , , ,00 1.0,00 c. Penggalian 17.0,7 18.8, ,3.57,8.8,00 3. INDUSTRI PENGOLAHAN.1, , , , ,00 a. Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1. Pengilangan Minyak Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Gas Alam Cair 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 b. Industri Tanpa Migas.1, , , , ,00 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Kertas dan Barang Cetakan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Semen & Brg. Galian bukan logam 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 7. Logam Dasar Besi & Baja 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 9. Barang lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 8.75, , , ,8 1.99,00 a. Listrik 7.05, , , , ,00 b. Gas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 c. Air Bersih 1.551, , ,9 1.90,88.103,00 5. BANGUNAN ,5 11., , , ,00. PERDAG., HOTEL & RESTORAN , , , , ,00 a. Perdagangan Besar & Eceran 9.81, , , , ,00 b. Hotel.018,8.17,87.17,89.93,8.39,00 c. Restoran 1.505, , , , ,00 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI , ,1 1.93, , ,00 a. Pengangkutan , , , , ,00 1. Angkutan Rel 5.7, , ,00.57,35.37,00. Angkutan Jalan Raya 11.35, , ,00 1.0, ,00 3. Angkutan Laut 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5. Angkutan Udara 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Jasa Penunjang Angkutan 11.8, , , ,17 1.3,00 b. Komunikasi 1.5, , , , ,00 1. Pos dan Telekomunikasi 1.5, , , , ,00. Jasa Penunjang Komunikasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHA , , , , ,00 a. Bank 10.58,81.95, , , 35.0,00 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank.077, ,0 8.0, , ,00 c. Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 d. Sewa Bangunan 77.87, , , , ,00 e. Jasa Perusahaan , , , 19.5, ,00 9. JASA-JASA , ,75 38., ,5 0.5,00 a. Pemerintahan Umum.08, ,81.1,1 9.85, ,00 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan.08, ,81.1,1 9.85, ,00. Jasa Pemerintah lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 b. Swasta 11.39, , ,7 1.1, ,00 1. Sosial Kemasyarakatan 11.8, ,5 1., , ,00. Hiburan & Rekreasi.19,39.1,1.318,53.389,.58,00 3. Perorangan & Rumahtangga 98.38, 10.9, , , 11.90,00 PDRB DENGAN MIGAS.88.1, , , , ,00 PDRB TANPA MIGAS.88.1, , , , ,00 Sumber: BPS

9 18 Lampiran 7 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN PANDEGLANG ATAS DASAR HARGA KONSTAN 000 MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN ( JUTA RUPIAH ) LAPANGAN USAHA PERTANIAN , , , , ,8 a. Tanaman Bahan Makanan 79.1, , , , 90.1,51 b. Tanaman Perkebunan 11.73, , , , , c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 7.99,8 70.9, , , ,83 d. Kehutanan 10.59, , , , ,07 e. Perikanan , ,91 1.3, , ,79. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 3.17,3 3.1,0 3.38, , ,5 a. Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 b. Pertambangan tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 c. Penggalian 3.17,3 3.1,0 3.38, , ,5 3. INDUSTRI PENGOLAHAN , , , , ,00 a. Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1. Pengilangan Minyak Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Gas Alam Cair 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 b. Industri Tanpa Migas , , , , ,00 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Kertas dan Barang Cetakan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Semen & Brg. Galian bukan logam 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 7. Logam Dasar Besi & Baja 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 9. Barang lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 19.83, ,18.,5 3.53,79.81,50 a. Listrik 1.37, , 18.79, , ,55 b. Gas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 c. Air Bersih 3.0, 3.3,7 3.70,15 3.0, ,95 5. BANGUNAN , ,8 1.1, ,1 1.88,0. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 8.00,0 5.08, , 7.889, , a. Perdagangan Besar & Eceran 3.10, 9.073, , , ,0 b. Hotel 8.855,95 9.8, 10.77, , ,0 c. Restoran , , ,5 10.7,3 5.05,13 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 1.7, , , , ,7 a. Pengangkutan , , , , ,58 1. Angkutan Rel 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Angkutan Jalan Raya , ,5 1.71, , ,77 3. Angkutan Laut 9.08, ,35 9.1,1 9.95, ,. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5. Angkutan Udara 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Jasa Penunjang Angkutan 1.180,39 1.1, ,9 15., 15.97,15 b. Komunikasi 11.10, ,7 13.9, , ,89 1. Pos dan Telekomunikasi 11.10, ,7 13.9, , ,89. Jasa Penunjang Komunikasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHA , , , , ,57 a. Bank 11.77,5 9.03, 3.57, ,5 9.,89 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 1.70, ,8 1.31, , ,3 c. Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 d. Sewa Bangunan 5.538, , , ,1 8.39,53 e. Jasa Perusahaan 1.33, , 17.09, , 19.9,5 9. JASA-JASA , , , ,3 08.9,3 a. Pemerintahan Umum.1,01 3.9, ,0 1.59, ,1 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan.1,01 3.9, ,0 1.59, ,1. Jasa Pemerintah lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 b. Swasta 10.05, 11.8, , , ,1 1. Sosial Kemasyarakatan 9.311, , , ,7 1.83,. Hiburan & Rekreasi.71,31.93,7 3.15, , ,7 3. Perorangan & Rumahtangga 9.03, , , , ,30 PDRB DENGAN MIGAS , , , , ,75 PDRB TANPA MIGAS , , , , ,75 Sumber : BPS

10 19 Lampiran 8 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN SERANG ATAS DASAR HARGA KONSTAN 000 MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN ( JUTA RUPIAH ) LAPANGAN USAHA PERTANIAN , , , , ,5 a. Tanaman Bahan Makanan ,7.1,09.33, ,9 7.11,9 b. Tanaman Perkebunan 7.397, ,7 83.0, , ,98 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya.755,7 3.51, 3.3, , 55., d. Kehutanan 75,8 789,1 809,1 83,0 89,35 e. Perikanan 107.7, , , , ,3. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN.1,7.188,79.35,0.515,1.71,59 a. Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 b. Pertambangan tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 c. Penggalian.1,7.188,79.35,0.515,1.71,59 3. INDUSTRI PENGOLAHAN , , , , ,0 a. Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1. Pengilangan Minyak Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Gas Alam Cair 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 b. Industri Tanpa Migas , , , , ,0 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Kertas dan Barang Cetakan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Semen & Brg. Galian bukan logam 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 7. Logam Dasar Besi & Baja 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 9. Barang lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH , , , , 37.33,58 a. Listrik 75.97, , , ,3 35.,7 b. Gas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 c. Air Bersih 1.87,9 1.90,8 1.97,9.07,1.1,8 5. BANGUNAN.31, 8.99, 73.78, , ,59. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 710.5, , , , ,5 a. Perdagangan Besar & Eceran 55.15, , ,7 08.8, ,57 b. Hotel , ,0 1.8, 1.87, ,0 c. Restoran , , , , ,95 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 05.15, ,13 9.5,07.88, ,55 a. Pengangkutan 15.95, , , , ,8 1. Angkutan Rel 3.05,77.90, , 3.078, ,17. Angkutan Jalan Raya 10.15, 1.085, , 1.15,3 19.0,7 3. Angkutan Laut 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 8,71 9,55 51,1 5,1 57,18 5. Angkutan Udara 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Jasa Penunjang Angkutan.35,0.593, ,87.9,39 5.7,77 b. Komunikasi 39.90,9.039,0 7.5,0 5.93, ,9 1. Pos dan Telekomunikasi 39.90,9.039,0 7.5,0 5.93, ,9. Jasa Penunjang Komunikasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHA , , ,75.3, ,59 a. Bank , , , , ,31 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank.07,1 3.17,.97,0.35, ,99 c. Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 d. Sewa Bangunan 1.303, , , , ,91 e. Jasa Perusahaan 3.837, , , , ,38 9. JASA-JASA , , 58.5, , ,5 a. Pemerintahan Umum , 71.18,9 7.93, , ,81 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan , 71.18,9 7.93, , ,81. Jasa Pemerintah lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 b. Swasta ,18 1.8, , , ,71 1. Sosial Kemasyarakatan 0.890,1.97, , ,5 5.1,83. Hiburan & Rekreasi.87,73.78,.99, ,3 3.88,88 3. Perorangan & Rumahtangga , , , ,3.50,00 PDRB DENGAN MIGAS , , , , ,70 PDRB TANPA MIGAS , , , , ,70 Sumber : BPS

11 130 Lampiran 9 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN TANGERANG ATAS DASAR HARGA KONSTAN 000 MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN ( JUTA RUPIAH ) LAPANGAN USAHA PERTANIAN , , , , ,98 a. Tanaman Bahan Makanan , , , , ,5 b. Tanaman Perkebunan , , ,5 1.55,1 1.71,0 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya , ,8 9.33, , 95.55,5 d. Kehutanan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 e. Perikanan , , ,1 1.19, ,91. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 10.80, ,75 1.5, , 1.858,8 a. Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 b. Pertambangan tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 c. Penggalian 10.80, ,75 1.5, , 1.858,8 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 7.0.0, , , , ,13 a. Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1. Pengilangan Minyak Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Gas Alam Cair 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 b. Industri Tanpa Migas 7.0.0, , , , ,13 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 0,00 0,00 0,00 0, ,15. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 0,00 0,00 0,00 0, ,7 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 0,00 0,00 0,00 0, ,8. Kertas dan Barang Cetakan 0,00 0,00 0,00 0, ,38 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 0,00 0,00 0,00 0, ,39. Semen & Brg. Galian bukan logam 0,00 0,00 0,00 0, ,1 7. Logam Dasar Besi & Baja 0,00 0,00 0,00 0,00 57,55 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 0,00 0,00 0,00 0, ,18 9. Barang lainnya 0,00 0,00 0,00 0, ,01. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH , , , , ,9 a. Listrik , ,7 8., , ,50 b. Gas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 c. Air Bersih , , , , ,19 5. BANGUNAN 35.,93.700,01 3.1, 85.0, ,5. PERDAG., HOTEL & RESTORAN , , , , ,58 a. Perdagangan Besar & Eceran , , , , ,05 b. Hotel 1.00, , 1.05, , ,3 c. Restoran 50.73, ,39 1.5,79.995, 709.7,1 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI , , , , ,35 a. Pengangkutan 78.70, , , , 91.79,0 1. Angkutan Rel 38, 380,3 39,5 15,7 31,8. Angkutan Jalan Raya 53.35, , , , ,03 3. Angkutan Laut 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5. Angkutan Udara 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Jasa Penunjang Angkutan 7.903,19 7.3, , , ,18 b. Komunikasi 1.08, , 15.53, , ,31 1. Pos dan Telekomunikasi 1.08, , 15.53, , ,31. Jasa Penunjang Komunikasi 0,00 0,00 0, KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHA 88.51, , , ,8.5,9 a. Bank.87, ,5 15.,3.78, ,11 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 3.098,07 3.5,01 3.8,5.307,3.753,57 c. Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 d. Sewa Bangunan 71., , , ,7 3.,1 e. Jasa Perusahaan 9.51, 9.90, , , ,50 9. JASA-JASA 51.98, , , , ,13 a. Pemerintahan Umum , ,9.5, ,7.079,30 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan , ,9.5, ,7.079,30. Jasa Pemerintah lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 b. Swasta 35.99, , , , ,8 1. Sosial Kemasyarakatan 79., , , , ,88. Hiburan & Rekreasi 1.8, , , ,3 1.0,1 3. Perorangan & Rumahtangga 31.0,3 1.83,97 5.1, ,81 3.8,5 PDRB DENGAN MIGAS , , , , ,50 PDRB TANPA MIGAS , , , , ,50 Sumber : BPS

12 131 Lampiran 10 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA CILEGON ATAS DASAR HARGA KONSTAN 000 MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN ( JUTA RUPIAH ) LAPANGAN USAHA PERTANIAN 5.575,0 8.9, ,0 5.9, ,95 a. Tanaman Bahan Makanan 19.93,1.10,.31,8.5, ,75 b. Tanaman Perkebunan.099,87.08,.317,83.7,07.515,98 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 1.85, , , , ,77 d. Kehutanan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 e. Perikanan.8, , ,08 5.5, 5.935,5. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN.50,89.87, , , ,18 a. Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 b. Pertambangan tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 c. Penggalian.50,89.87, , , ,18 3. INDUSTRI PENGOLAHAN.558.8, , , , ,9 a. Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 1. Pengilangan Minyak Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Gas Alam Cair 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 b. Industri Tanpa Migas.558.8, , , , ,9 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Kertas dan Barang Cetakan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Semen & Brg. Galian bukan logam 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 7. Logam Dasar Besi & Baja 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 9. Barang lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 73.53, 79.03, , , ,33 a. Listrik 713.7, , , , 919.3,95 b. Gas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 c. Air Bersih 9.88, , , , ,38 5. BANGUNAN , , , ,7 0.81,71. PERDAG., HOTEL & RESTORAN , , , , , a. Perdagangan Besar & Eceran 0.35, , ,1 7., ,1 b. Hotel.5,18.91,1 7.,7 7.35, ,8 c. Restoran 17.90, , , ,73.531,97 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 9.08, , , , ,9 a. Pengangkutan 3.130, , , , , 1. Angkutan Rel.93,05.51,53.58,19.805,3 7.05,3. Angkutan Jalan Raya , , , , ,0 3. Angkutan Laut 375.5, , ,88 9.,7.118,1. Angk. Sungai, Danau & Penyebr , , , , ,9 5. Angkutan Udara 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Jasa Penunjang Angkutan 3.55,18.087, , , ,71 b. Komunikasi 1.953, , , , ,7 1. Pos dan Telekomunikasi 1.953, , , , ,7. Jasa Penunjang Komunikasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHA 95.75, , , , ,08 a. Bank 5, ,8.7, , ,89 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 19.8, , ,9.31,1 7.70,0 c. Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 d. Sewa Bangunan 50.10, , 57.75,5 1.3,98.08,81 e. Jasa Perusahaan 5.1,5 7.7, , ,8 3.1,18 9. JASA-JASA , , , , ,8 a. Pemerintahan Umum.03, , , , ,11 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan.03, , , , ,11. Jasa Pemerintah lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 b. Swasta 9.115, , , ,0.83,71 1. Sosial Kemasyarakatan 9.311, , 11.0, , ,37. Hiburan & Rekreasi.8,.1, 1.873, ,93.118,8 3. Perorangan & Rumahtangga ,7 1.99,18.591,8 7.39, , PDRB DENGAN MIGAS , , , , ,7 PDRB TANPA MIGAS , , , , ,7 Sumber : BPS

13 13 Lampiran 11 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA TANGERANG ATAS DASAR HARGA KONSTAN 000 MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN ( JUTA RUPIAH ) LAPANGAN USAHA PERTANIAN 37.09, ,9 0.01,3 0.1,78 1.8,8 a. Tanaman Bahan Makanan 3.379,77.0,7.819,8 5.19,8 5.87,53 b. Tanaman Perkebunan 38,0 0,7,33,83,55 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 13.3,0 1.39, , , ,05 d. Kehutanan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 e. Perikanan 55,91 58,15 0,0 0,93,71. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 a. Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 b. Pertambangan tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 c. Penggalian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3. INDUSTRI PENGOLAHAN , , , , ,39 a. Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1. Pengilangan Minyak Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Gas Alam Cair 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 b. Industri Tanpa Migas , , , , ,39 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Kertas dan Barang Cetakan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Semen & Brg. Galian bukan logam 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 7. Logam Dasar Besi & Baja 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 9. Barang lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH.503, , , ,77 85.,0 a. Listrik 7.539, , , , ,71 b. Gas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 c. Air Bersih 1.93, , , , ,9 5. BANGUNAN 90.03, , ,57 3.8, ,. PERDAG., HOTEL & RESTORAN , , , , ,8 a. Perdagangan Besar & Eceran , , , , ,7 b. Hotel 1.39,55.93,1.5, ,9.9,81 c. Restoran 35.5, , , , ,3 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI , , , ,.58.73,18 a. Pengangkutan 1.9.5, , , , ,83 1. Angkutan Rel 3.551,7 3.9, , , ,03. Angkutan Jalan Raya 3.7,5 0.70, , ,3 9.99,1 3. Angkutan Laut 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5. Angkutan Udara 75.35, , , , ,00. Jasa Penunjang Angkutan 5.8, 70.5, , ,5 5.,19 b. Komunikasi 95.89, , , , ,3 1. Pos dan Telekomunikasi 95.89, , , , ,3. Jasa Penunjang Komunikasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHA 8.05,80.0,3 7.10, 8.89, ,50 a. Bank -3.37, , ,9 1.91, ,80 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 1.77, , , ,7 1.19,13 c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan , , ,78 0.3,1 17.1,5 e. Jasa Perusahaan 7.11, , , 85.0, ,01 9. JASA-JASA , 37.50, , , ,3 a. Pemerintahan Umum 89.77, , , , , 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 89.77, , , , ,. Jasa Pemerintah lainnya b. Swasta 1.19, ,7 91.3, , ,19 1. Sosial Kemasyarakatan , , , , ,73. Hiburan & Rekreasi 3.17, , 3.97,03.051,07.07,5 3. Perorangan & Rumahtangga 17.07, , , , ,01 PDRB DENGAN MIGAS 1.7.3, , , , ,00 PDRB TANPA MIGAS 1.7.3, , , , ,00 Sumber : BPS

14 133 Lampiran 1 Laporan Realisasi APBD T.A. 001 Kabupaten, se- Provinsi Banten (dalam jutaan rupiah) Kode Uraian Lebak Pandeglang Serang Tangerang Cilegon Tangerang TOTAL (tidak termasuk 1 UKP) 30.95, , ,1 5.53, , ,38 10 BAGIAN ASLI 7.9, , , , ,3 1.77, 1001 Pos Pajak Daerah 883, ,7 0.7, , , , Pos Retribusi Daerah 5.015, ,0 1.33,1 3.83,0 1.89, , Pos Laba Perusahaan Milik Daerah 31,91 1,9 1.0,3 1.8,11 9,1 515,3 Pos Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang 100 Sah 1.01,1.3,98.50,73 5.3,8 5.3, , 103 DANA PERIMBANGAN , , , , , , Pos Bagi Hasil Pajak 1.75, , , , 3.785,8 88.7,0 Pos Bagi Hasil Bukan Pajak Sumber Daya 1030 Alam 537,3 5, ,7 1,7 53, Pos Dana Alokasi Umum , 5.3,1.317, , , , Pos Dana Alokasi Khusus , BAGIAN PINJAMAN Pos Pinjaman Dalam Negeri Pos Obligasi Daerah Pos Pinjaman Luar Negeri BAGIAN LAIN-LAIN PENERIMAAN YANG 105 SAH.8,1.809, , , , Penerimaan Dari Pemerintah Penerimaan Dari Propinsi.8, , ,13.787, Penerimaan Dari Kabupaten/ Lainnya Dana Darurat Lain-Lain 0.809, ,.817,8 1.17,53 1UKP Urusan Kas dan Perhitungan 1.37, , ,5.139,8 1.11,0 TOTAL PENGELUARAN RUTIN (tidak 3 termasuk UKP) 157.0, , , ,3.03, ,1 301 Sisa Kurang Tahun Lalu Belanja Pegawai 130.5, ,9 181., ,8 3.9, , Belanja Barang , ,33.9, , , ,8 30 Belanja Operasional dan Pemeliharaan 1.9, ,93.88, ,98.91,07.37, Belanja Perjalanan Dinas 31,5 970,15 783,.38, 91,03 8,3 30 Belanja Lain-Lain 0.705,0.89,59.0,9.817, , 307 Pembayaran Pokok dan Bunga Pinjaman 1, ,77.35,7 578,5 308 Pensiun dan Bantuan 0 8, ,00 Subsidi / Bantuan Keuangan Kepada 309 Daerah Bawahan 1.0, ,9.839,37.750,00,9 57,0 310 Pengeluaran Tidak Termasuk Bagian Lain.5, ,07.89, ,71.1,80.087, Pengeluaran Tidak Tersangka ,53, ,95 37, UKP Urusan Kas dan Perhitungan 18.7, , ,5.139,8 1.09,1 TOTAL PENGELUARAN PEMBANGUNAN (Tidak Termasuk UKP) 55.1,3 75.,18.9, , , , 01 SEKTOR INDUSTRI 15,7 339,8 99,85 99,99 1, SEKTOR PERTANIAN DAN KEHUTANAN.99,1.587,57.,1 8.,3 77 7,5 03 SEKTOR SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI.350, ,7.71,83.051,1 3,5 893, 0 SEKTOR TENAGA KERJA 8 78,57 7, ,5 0 SEKTOR PERDAGANGAN, PENGEMBANGAN USAHA, 05 KEUANGAN DAN KOPERASI 1.00,00.013,9.13,0.893,7 951,0.5,1 0 SEKTOR TRANSPORTASI 1.019, ,9 1.39, , 11.79,7 39.1,5 07 SEKTOR PERTAMBANGAN DAN ENERGI,7 78, ,3 0 0 SEKTOR PARIWISATA DAN 08 TELEKOMUNIKASI 79,75 59,7 0,1 39,98 7,8 173,9 SEKTOR PEMBANGUNAN DAN 09 PEMUKIMAN 5.770, ,33.7, ,.11,98 SEKTOR LINGKUNGAN HIDUP DAN TATA 10 RUANG SEKTOR PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN 7,83 551,1 1.83,9.859,75 7, , NASIONAL, KEPERCAYAAN,TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA, PEMUDA DAN 11 OLAH RAGA 1.351, , ,55.7,3.597, ,0 SEKTOR KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA 1 SEJAHTERA 55 7, 100 9,8 10,7 75 SEKTOR KESEHATAN, KESEJAHTERAAN SOSIAL, PERANAN WANITA, ANAK DAN 13 REMAJA 3.75,., , , ,15.703,08 1 SEKTOR PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN.00,1.383,09.81, , , ,91 15 SEKTOR AGAMA 1.3,00,99 995, ,5 10.9,9 SEKTOR ILMU PENGETAHUAN DAN 1 TEKLOGI 1.3, ,3.03,89 83,99 88, 17 SEKTOR HUKUM , 9,99 38,5 17,97 93,1 SEKTOR APARATUR PEMERINTAH DAN 18 PENGAWASAN.79, 1.70, 1.7, , ,3.89,90 SEKTOR POLITIK, PENERANGAN, 19 KOMUNIKASI & MEDIA MASSA 30,05 57,7 795, ,8 198,9 70 SEKTOR KEAMANAN DAN KETERTIBAN 0 UMUM,83 115,9 795,5 175,51 0,17 99, UKP Urusan Kas dan Perhitungan ,1 TOTAL PENGELUARAN RUTIN DAN 5 PEMBANGUNAN (tidak termasuk UKP) 1.18,97 5.3, , , , ,0

15 13 Lampiran 13 Laporan Realisasi APBD T.A. 00 Kabupaten, se- Provinsi Banten (dalam jutaan rupiah) Kode Uraian Lebak Pandeglang Serang Tangerang Cilegon Tangerang 1 TOTAL (tidak termasuk UKP) 57.03, , , , ,5 70.7,7 101 BAGIAN SISA LEBIH ANGGARAN TAHUN LALU 18.71,31 780, 1.51,.91, , ,78 10 BAGIAN ASLI 10.5, , 0.183, ,3 3.57, , Pos Pajak Daerah 1.11,0.713, 19.95, ,11.80,3 5.93,5 100 Pos Retribusi Daerah 7.8,09 5.1, , ,70.910, , Pos Laba Perusahaan Milik Daerah 30,08 787,31.855,7.0,7 9,5 9,1 100 Pos Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 1.57, 1.9, , , , , DANA PERIMBANGAN 8.7, , , , ,0 8.1, Pos Bagi Hasil Pajak 0.185, , , , , , Pos Bagi Hasil Bukan Pajak Sumber Daya Alam 99,5 38,55 33,07 88,55,11 37, Pos Dana Alokasi Umum , 37.78,7.318, , , , Pos Dana Alokasi Khusus BAGIAN PINJAMAN ,00.09, Pos Pinjaman Dalam Negeri , Pos Obligasi Daerah Pos Pinjaman Luar Negeri , BAGIAN LAIN-LAIN PENERIMAAN YANG SAH , ,15 5.0,.09, Penerimaan Dari Pemerintah 0.8, , Penerimaan Dari Propinsi , , ,37.5, Penerimaan Dari Kabupaten/ Lainnya Dana Darurat Lain-Lain ,85.95,1 1UKP Urusan Kas dan Perhitungan 1.8,37 7, ,3.078,3 0 TOTAL PENGELUARAN RUTIN (tidak termasuk 3 UKP) , 0.17, , , , 17.15,0 301 Sisa Kurang Tahun Lalu Belanja Pegawai 13.58, , , , , , 303 Belanja Barang 1.71, , 3.731, ,15.078,5 3.89,3 30 Belanja Operasional dan Pemeliharaan 1.807, ,8., , ,0 1.79,3 305 Belanja Perjalanan Dinas 75, 1.838,17 1.8,70.397,91 80, ,95 30 Belanja Lain-Lain ,17 5.8, , ,08 35., Pembayaran Pokok dan Bunga Pinjaman 5, ,30 585,87 00,7 308 Pensiun dan Bantuan 0 13, Subsidi / Bantuan Keuangan Kepada Daerah 309 Bawahan ,00.098,10.9,5 1.18, Pengeluaran Tidak Termasuk Bagian Lain 5.188,0 3.79,58.333,8 1.91,1 8.5, ,3 311 Pengeluaran Tidak Tersangka 0 37,03 1.8,80 1.3,0 1.3,09.50,00 3UKP Urusan Kas dan Perhitungan ,3 939, , ,9 TOTAL PENGELUARAN PEMBANGUNAN (Tidak Termasuk UKP) ,88 0.8, , , , ,99 01 SEKTOR INDUSTRI 78,3 19,95 5,58 1.5,30 3, 7,58 0 SEKTOR PERTANIAN DAN KEHUTANAN.551,89.3,9.17, ,7,9 98,97 03 SEKTOR SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI 1.318,9 1.07,89 8, , , ,1 0 SEKTOR TENAGA KERJA ,81 307, ,19 15, SEKTOR PERDAGANGAN, PENGEMBANGAN USAHA, KEUANGAN DAN 05 KOPERASI.00, ,9 3.88,1 10.5, 9.,1 7.37,39 0 SEKTOR TRANSPORTASI 7.01, 1.981,1 15.1,.703, 1.3, ,7 07 SEKTOR PERTAMBANGAN DAN ENERGI 779,7 178,99 8,85.0,3 8,9 0 SEKTOR PARIWISATA DAN TELEKOMUNIKASI 08 17, ,0 357, ,80 9, ,7 SEKTOR PEMBANGUNAN DAN 09 PEMUKIMAN 7.1, ,81.3, ,3 1.70, ,77 SEKTOR LINGKUNGAN HIDUP DAN TATA 10 RUANG 31,79 09,9 3.9, , 51, ,75 SEKTOR PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN NASIONAL, KEPERCAYAAN,TERHADAP TUHAN 11 YANG MAHA ESA, PEMUDA DAN OLAH RAGA ,5.57, 13.83,0 3.5,1.8,0 1.77,51 SEKTOR KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA 1 SEJAHTERA 8 578,8 15,9 1.,8 359,9 7,8 SEKTOR KESEHATAN, KESEJAHTERAAN SOSIAL, PERANAN WANITA, ANAK DAN 13 REMAJA.381,79.1,3 9.9,3 18.1,5.9,0 8.5,9 1 SEKTOR PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN 3.8, 3.7,55.3,7 8.80,0 5.99, ,1 15 SEKTOR AGAMA 1.150, , ,1 3.5,09 1.3, 7.,5 SEKTOR ILMU PENGETAHUAN DAN 1 TEKLOGI 1.50, , ,55 1.0,91 9,89 17 SEKTOR HUKUM ,05.03,50,59 30,5 SEKTOR APARATUR PEMERINTAH DAN 18 PENGAWASAN 5.57, , ,9.5,3 8.05, 1.13,1 SEKTOR POLITIK, PENERANGAN, KOMUNIKASI 19 & MEDIA MASSA 31 78,08 5, , SEKTOR KEAMANAN DAN KETERTIBAN UMUM ,98 77, ,00,9 77,91 UKP Urusan Kas dan Perhitungan TOTAL PENGELUARAN RUTIN DAN 5 PEMBANGUNAN (tidak termasuk UKP) 37.70,3.8, , 1.05, , ,05

16 135 Lampiran 1 Laporan Realisasi APBD T.A. 003 Kabupaten, se- Provinsi Banten (dalam jutaan rupiah) Kode Uraian Lebak Pandeglang Serang Tangerang Cilegon Tangerang 1 TOTAL PENERIMAAN , , , , , ,0 10 BAGIAN ASLI 1.118, , 1.83,0 1.15,03 7., , Pos Pajak Daerah 1.875,5.990, , , , , Pos Retribusi Daerah 7.935,8.9, , , ,85.150, 1003 Pos Laba Perusahaan Milik Daerah 3,0 1.1,0.815,05.559,37 137,8 80,3 Pos Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang 100 Sah 3.981,5 3.91, , 10.8,9 9.10,0 1.01,0 103 DANA PERIMBANGAN 7.91, , , , , , Pos Bagi Hasil Pajak 1.715, ,0 7.8,59 9.,10 5.7, 150.8,03 Pos Bagi Hasil Bukan Pajak Sumber Daya 1030 Alam 77,31 8,38 10,9 550,7 553,55 550, Pos Dana Alokasi Umum 7.70, , , , , , Pos Dana Alokasi Khusus 1.00,00 5.7,5.000, ,00.800,00 0 BAGIAN LAIN-LAIN PENERIMAAN YANG 105 SAH 3.98, , ,5 39.9,9 30.9, , Penerimaan Dari Pemerintah 18.19, , Penerimaan Dari Propinsi 5.79,8-0.93, ,1.3, Penerimaan Dari Kabupaten/ Lainnya Dana Darurat Lain-Lain ,5 0.55, ,00 3 TOTAL BELANJA 38.07, , ,7 30.3,9 5.5, Belanja Pegawai 17.17, , ,03 8.3, ,99 30 Belanja Barang dan Jasa , ,50.95, , ,5 303 Belanja Perjalanan Dinas.337,03 -.8, ,1.95,3.80,7 30 Belanja Pemeliharaan.50, , , , ,8 305 Belanja Lain-lain 1.78,55-0., Belanja Modal 7.1, ,0 3.57,17 8., , Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan , , , , ,9 308 Belanja Tidak Tersangka , ,9 999,98 TOTAL PEMBIAYAAN , , , , ,9 01 Penerimaan Daerah , , , 79.01, ,5 0 Pengeluaran Daerah.770,3-55, ,83 9.5, ,9

17 13 Lampiran 15 Laporan Realisasi APBD T.A. 00 Kabupaten, se- Provinsi Banten (dalam jutaan rupiah) Kode Uraian Lebak Pandeglang Serang Tangerang Cilegon Tangerang 1 TOTAL PENERIMAAN 337.0, , , , , ,0 10 BAGIAN ASLI , ,51 7.9, , , , Pos Pajak Daerah.883,9 3.53, , ,10.57, , 100 Pos Retribusi Daerah 9.13, , ,33 8.3, ,39.38, Pos Laba Perusahaan Milik Daerah 3,1 1.78,07.937,9.59,7 835, ,97 Pos Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang 100 Sah.550, , , , , , DANA PERIMBANGAN 9.517, , ,33 8.9, , , Pos Bagi Hasil Pajak 18.33, , , , , ,13 Pos Bagi Hasil Bukan Pajak Sumber Daya 1030 Alam 77,1 57,13 59,97 573,38 573,38 573, Pos Dana Alokasi Umum.01, ,1 3.9, , , , Pos Dana Alokasi Khusus , , ,00.500, BAGIAN LAIN-LAIN PENERIMAAN YANG 105 SAH 3.97,3 8.58,7 9.38, ,83.7, , Penerimaan Dari Pemerintah 17.17,0 0.18,95 3.1, ,9 1.07, Penerimaan Dari Propinsi.80,3 8.58,7 7.0, , , Penerimaan Dari Kabupaten/ Lainnya Dana Darurat Lain-Lain TOTAL BELANJA , , , , , , Belanja Pegawai 03.81, , , , , ,08 30 Belanja Barang dan Jasa 9.779, ,97.83, , , ,3 303 Belanja Perjalanan Dinas 5.190,95.30,7.5, ,8.537, ,5 30 Belanja Pemeliharaan 8.03, ,11 3., , , , Belanja Lain-lain ,7 0 5,88 30 Belanja Modal 8.595,1 5.00, ,70.51,8 0.89, ,5 307 Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan ,38.88,1.791, ,0.5, ,3 308 Belanja Tidak Tersangka ,98.305, ,1 00 TOTAL PEMBIAYAAN -.8,90 7.,77 3, , , ,13 01 Penerimaan Daerah.0, , ,7 5.50,8 3.7, ,9 0 Pengeluaran Daerah 5.089, , ,00.38,3.17, 3.57,8

18 137 Lampiran 1 Laporan APBD T.A. 005 Kabupaten, se- Provinsi Banten (dalam jutaan rupiah) Kode Uraian Lebak Pandeglang Serang Tangerang Cilegon Tangerang 1 TOTAL PENERIMAAN 3.980, , , , , ,1 10 BAGIAN ASLI., ,00 5.3, , , , 1001 Pos Pajak Daerah.087,30.07,00.000, ,85.901, , Pos Retribusi Daerah 1.8, , , 7.33, ,97.97, 1003 Pos Laba Perusahaan Milik Daerah 3, , , , , ,00 Pos Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang 100 Sah 3.17, ,00.75, ,00.003,90.559,1 103 DANA PERIMBANGAN 31.79, 35.33, , , , , Pos Bagi Hasil Pajak 1.55,3 1.3, 1.788, , , ,70 Pos Bagi Hasil Bukan Pajak Sumber Daya 1030 Alam 718,39 9,07 570, , Pos Dana Alokasi Umum 88.00, , , , , , Pos Dana Alokasi Khusus 0.10, ,00.000,00.000,00.000,00 0 BAGIAN LAIN-LAIN PENERIMAAN YANG 105 SAH 18.71,8 7.91,8 1.50, , , , Penerimaan Dari Pemerintah 1.181, , , , , Penerimaan Dari Propinsi.50,8 7.91, , , , Penerimaan Dari Kabupaten/ Lainnya Dana Darurat Lain-Lain TOTAL BELANJA 38.70, , ,5 90.,18.891, ,0 301 Belanja Pegawai 1.387, , , , ,97.38,79 30 Belanja Barang dan Jasa 3.98,77 9.8, , , , , Belanja Perjalanan Dinas 7.83,0 5.18, ,89.5,3.80,13.97,05 30 Belanja Pemeliharaan 55.39, , , , ,1.309,3 305 Belanja Lain-lain , ,8 30 Belanja Modal 38.57,78 7.8, , , , ,3 307 Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan 17., , , ,7 1.59, 308 Belanja Tidak Tersangka 1.5, ,00.000,00.50, ,00 TOTAL PEMBIAYAAN 5.0, , , , , ,08 01 Penerimaan Daerah.77,97.10,3 9.83, ,3 1.7, ,87 0 Pengeluaran Daerah 1.15, ,3 1.8,0 5.7,79

KATA PENGANTAR. Lubuklinggau, September 2014 WALIKOTA LUBUKLINGGAU H. SN. PRANA PUTRA SOHE

KATA PENGANTAR. Lubuklinggau, September 2014 WALIKOTA LUBUKLINGGAU H. SN. PRANA PUTRA SOHE KATA PENGANTAR Buku Indikator Ekonomi Kota Lubuklinggau ini dirancang khusus bagi para pelajar, mahasiswa, akademisi, birokrat, dan masyarakat luas yang memerlukan data dan informasi dibidang perekonomian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode. berikutnya. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara

I. PENDAHULUAN. perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode. berikutnya. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

Lebih terperinci

TABEL - IV.1 PERKEMBANGAN NILAI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN

TABEL - IV.1 PERKEMBANGAN NILAI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN TABEL - IV.1 PERKEMBANGAN NILAI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 SKALA USAHA 1 Usaha Kecil (UK) 184.845.034 194.426.046 9.581.012 5,18 2 Usaha Menengah (UM)

Lebih terperinci

TABEL - VII.1 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN

TABEL - VII.1 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN TABEL - VII.1 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI MENURUT SKALA USAHA SKALA USAHA 1 Usaha Kecil (UK) 17.968.449 19.510.919 1.542.470 8,58 2 Usaha Menengah (UM) 23.077.246 25.199.311 2.122.065 9,20 Usaha Kecil

Lebih terperinci

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional Dalam penerbitan buku tahun 2013 ruang lingkup penghitungan meliputi 9 sektor ekonomi, meliputi: 1. Sektor Pertanian

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Industri-industri pada sektor manufaktur berdasarkan kategori KBLI digit 2 :

LAMPIRAN 1. Industri-industri pada sektor manufaktur berdasarkan kategori KBLI digit 2 : 93 LAMPIRAN 1 Industri-industri pada sektor manufaktur berdasarkan kategori KBLI digit 2 : Kode industri Deskripsi 15 Makanan dan minuman (Food products and beverages) 16 tembakau (Tobacco) 17 Tekstil

Lebih terperinci

Keterangan * 2011 ** 2012 ***

Keterangan * 2011 ** 2012 *** Keterangan 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 * 2011 ** 2012 *** Produk Domestik Bruto (%, yoy) 3.64 4.50 4.78 5.03 5.69 5.50 6.35 6.01 4.63 6.22 6.49 6.23 Produk Nasional Bruto (%, yoy)

Lebih terperinci

GROWTH (%) SHARE (%) JENIS PENGELUARAN 2011** 2012*** Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.

GROWTH (%) SHARE (%) JENIS PENGELUARAN 2011** 2012*** Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q. Keterangan 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 * 2011 ** 2012 *** Produk Domestik Bruto (%, yoy) 3.64 4.50 4.78 5.03 5.69 5.50 6.35 6.01 4.63 6.22 6.49 6.23 Produk Nasional Bruto (%, yoy)

Lebih terperinci

Produk Domestik Regional Bruto Gross Regional Domestic Product

Produk Domestik Regional Bruto Gross Regional Domestic Product Produk Domestik Regional Bruto Gross Regional Domestic Product X Produk Domestik Regional Bruto 306 Kabupaten Bandung Barat Dalam Angka 2013 Gross Regional Domestic Product 10.1 PRODUK DOMESTIK REGIONAL

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator ekonomi makro yang dapat digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Majalengka

Lebih terperinci

Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk Domestik Bruto (PDB) Produk Domestik Bruto (PDB) Gross Domestic Product (GDP) Jumlah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unitunit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun.

Lebih terperinci

(1.42) (1.45) I II III IV I II III IV I II III IV I II * 2012** 2013***

(1.42) (1.45) I II III IV I II III IV I II III IV I II * 2012** 2013*** 8 6 4 2 5.99 6.29 6.81 6.45 6.52 6.49 6.50 6.29 6.36 6.16 5.81 6.11 6.035.81 3.40 2.69 2.04 2.76 3.37 1.70 1.50 2.82 3.18 1.42 2.61 0-2 (1.42) (1.42) (1.45) I II III IV I II III IV I II III IV I II 2010

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Administrasi Kabupaten Bangka Tengah secara administratif terdiri atas Kecamatan Koba, Kecamatan Lubuk Besar, Kecamatan Namang, Kecamatan Pangkalan Baru, Kecamatan

Lebih terperinci

V. SIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil analisis Tipologi Klassen menunjukkan bahwa:

V. SIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil analisis Tipologi Klassen menunjukkan bahwa: V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil analisis Tipologi Klassen menunjukkan bahwa: a. Sektor ekonomi Kota Bandar Lampung

Lebih terperinci

Tabel-Tabel Pokok TABEL-TABEL POKOK. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / 2014 81

Tabel-Tabel Pokok TABEL-TABEL POKOK. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / 2014 81 TABEL-TABEL POKOK Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / 2014 81 Tabel 1. Tabel-Tabel Pokok Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Lamandau Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan

Lebih terperinci

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional Dalam penerbitan buku Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tegal Tahun 2012 ruang lingkup penghitungan meliputi

Lebih terperinci

Pendapatan Domestik Regional Bruto Jakarta Periode

Pendapatan Domestik Regional Bruto Jakarta Periode LAMPIRAN Pendapatan Domestik Regional Bruto Jakarta Periode 1995-1998 SEKTOR TAHUN 1995 1996 1997 1998 AGRARIS Tanaman bahan makanan 7,34 67,44 71,756 52,374 Tanaman hias 9,89 11,147 11,377 9,25 Peternakan

Lebih terperinci

PDB per kapita atas dasar harga berlaku selama tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 13,8% (yoy) menjadi Rp30,8 juta atau US$ per tahun.

PDB per kapita atas dasar harga berlaku selama tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 13,8% (yoy) menjadi Rp30,8 juta atau US$ per tahun. Indonesia pada tahun 2011 tumbuh sebesar 6,5% (yoy), sedangkan pertumbuhan triwulan IV-2011 secara tahunan sebesar 6,5% (yoy) atau secara triwulanan turun 1,3% (qtq). PDB per kapita atas dasar harga berlaku

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengumpulan data yang berupa laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Lebih terperinci

TABEL POKOK PDRB / GRDP PRIMER TABLES OF MUSI BANYUASIN. Tabel / Table 11.1

TABEL POKOK PDRB / GRDP PRIMER TABLES OF MUSI BANYUASIN. Tabel / Table 11.1 Tabel / Table 11.1 PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku GRDP of Musi Banyuasin Regency at Current Prices by Industrial Origin (Juta Rupiah / Million Rupiahs) 1.

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI PEREKONOMIAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

ANALISIS POTENSI PEREKONOMIAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA ANALISIS POTENSI PEREKONOMIAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA (ANALYSIS OF THE POTENTIAL FOR ECONOMIC MINAHASA SOUTHEAST DISTRICT) Rizky Kapahang 1, Rosalina A.M. Koleangan 2 dan Patrick C Wauran 3 123 Jurusan

Lebih terperinci

INDIKATOR MAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL

INDIKATOR MAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL III. EKONOMI MAKRO KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013 Pembangunan ekonomi merupakan suatu hal mendasar suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi itu sendiri pada dasarnya

Lebih terperinci

Lampiran 1. Analisis Prakelayakan Skenario Per Wahana Agrowisata Bina Darma

Lampiran 1. Analisis Prakelayakan Skenario Per Wahana Agrowisata Bina Darma LAMPIRAN Lampiran 1. Analisis Prakelayakan Skenario Per Wahana Agrowisata Bina Darma Komponen Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Penerimaan Kebun Agro 34200000

Lebih terperinci

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta

Lebih terperinci

Perkembangan Terakhir Sektor Industri Dan Inflasi KADIN INDONESIA

Perkembangan Terakhir Sektor Industri Dan Inflasi KADIN INDONESIA Perkembangan Terakhir Sektor Industri Dan Inflasi KADIN INDONESIA Mudrajad Kuncoro Juli 2008 Peranan Masing- Masing Cabang Industri Terhadap PDB Sektor Industri Tahun 1995-2008* No. Cabang Industri Persen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Pendapatan Asli Daerah berdasarkan Undang-undang Nomor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Pendapatan Asli Daerah berdasarkan Undang-undang Nomor BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pengertian Pendapatan Asli Daerah berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah pasal 1 angka

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi indeks

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi indeks BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi indeks pembangunan manusia (IPM) di Provinsi Papua Barat adalah variabel angka melek huruf (AMH), rata-rata

Lebih terperinci

BAB VIII KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB VIII KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB VIII KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Kerangka ekonomi makro dan pembiayaan pembangunan Kabupaten Sleman memuat tentang hasil-hasil analisis dan prediksi melalui metode analisis ekonomi

Lebih terperinci

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini akan dibahas tentang hasil analisis yang diperoleh secara rinci

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini akan dibahas tentang hasil analisis yang diperoleh secara rinci IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Pada Bab ini akan dibahas tentang hasil analisis yang diperoleh secara rinci disertai dengan langkah-langkah analisis data yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 5.1 Geografis dan Administratif Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 0 50 7 0 50 Lintang Selatan dan 104 0 48 108 0 48 Bujur Timur, dengan batas-batas

Lebih terperinci

8.1. Keuangan Daerah APBD

8.1. Keuangan Daerah APBD S alah satu aspek pembangunan yang mendasar dan strategis adalah pembangunan aspek ekonomi, baik pembangunan ekonomi pada tatanan mikro maupun makro. Secara mikro, pembangunan ekonomi lebih menekankan

Lebih terperinci

Klasifikasi Sektor dalam SNSEF Indonesia Tahun 2005 (79 x 79 sektor)

Klasifikasi Sektor dalam SNSEF Indonesia Tahun 2005 (79 x 79 sektor) Lampiran 1 Klasifikasi Sektor dalam SNSEF Indonesia Tahun 2005 (79 x 79 sektor) FAKTOR PRODUKSI INSTITUSI SEKTOR PRODUKSI Tenaga Kerja 1 Bukan Tenaga Kerja 2 Bank Sentral 3 Perusahaan Keuangan Bank Bukan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 32/05/35/Th. XI, 6 Mei 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2013 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2013 (y-on-y) mencapai 6,62

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%)

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%) Lampiran 1 Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2014 Kab. Asahan 18 13 20 69 9 Kab. Dairi 0 59 41 82-35 Kab. Deli Serdang 13 159 27 22 22 Kab.

Lebih terperinci

PENYUSUNAN KONTRIBUSI INDUSTRI PRIMER KEHUTANAN TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO TAHUN Dalam Rangka Analisa Data Sektor Kehutanan

PENYUSUNAN KONTRIBUSI INDUSTRI PRIMER KEHUTANAN TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO TAHUN Dalam Rangka Analisa Data Sektor Kehutanan PENYUSUNAN KONTRIBUSI INDUSTRI PRIMER KEHUTANAN TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO TAHUN 2005-2007 Dalam Rangka Analisa Data Sektor Kehutanan Kerja Sama Departemen Kehutanan dan Badan Pusat Statistik Desember

Lebih terperinci

LAMPIRAN I HASIL REGRESI DAN UJI ASUMSI KLASIK PENDUGAAN PARAMETER MODEL SIMULTAN

LAMPIRAN I HASIL REGRESI DAN UJI ASUMSI KLASIK PENDUGAAN PARAMETER MODEL SIMULTAN DAFTAR PUSTAKA Basri, Faisal. 2002. Perekonomian Indonesia : Tantangan dan Harapan bagi Kebangkitan Indonesia. Jakarta : Erlangga. Bratakusumah, Deddy Supriady dan Dadang, Solihin. 2004. Otonomi Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB II PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD

BAB II PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD BAB II PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 2.1. Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD Dalam penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD ini, perhatian atas perkembangan kondisi perekonomian Kabupaten Lombok

Lebih terperinci

10. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB )

10. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) 10. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut Lapangan Usaha memberikan gambaran tentang nilai tambah yang dibentuk dalam suatu daerah sebagai akibat dari adanya

Lebih terperinci

PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME

PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME PENJELASAN TEKNIS 1. Metodologi penghitungan pendapatan regional yang dipakai mengikuti buku petunjuk BPS Sistem Neraca Nasional. 2. Pengertian Produk Domestik Bruto

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Secara statistik variabel dana pihak ketiga mempengaruhi

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2014 No. 32/05/35/Th. XIV, 5 Mei 2014 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2014 (y-on-y) mencapai 6,40

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ardiansyah, Dany Kontribusi Penerimaan Pajak Daerah terhadap PAD di Daerah Pemerintah Kota Blitar, Yogyakarta: UMM.

DAFTAR PUSTAKA. Ardiansyah, Dany Kontribusi Penerimaan Pajak Daerah terhadap PAD di Daerah Pemerintah Kota Blitar, Yogyakarta: UMM. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, dan Halim, 2003. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Pemerintah Daerah: Studi Kasus Kabupaten/Kota di Jawa Timur dan Bali. Simposium

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016 BPS PROVINSI BENGKULU No. 10/02/17/XI, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016 EKONOMI BENGKULU TUMBUH 5,30 PERSEN, MENINGKAT DIBANDINGKAN TAHUN 2015 Perekonomian Provinsi Bengkulu

Lebih terperinci

Lampiran 1. Koesioner

Lampiran 1. Koesioner Lampiran 1. Koesioner PENGENALAN TEMPAT DAN PROFIL PERUSAHAAN Kabupaten/Kota Kecamatan Kelurahan Lokasi Klaster BDSP Nama Perusahaan Tanggal Berdiri Nomor Badan Hukum Tanggal Penetapan Badan Hukum Alamat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR 15 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR 15 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR 15 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 1999/2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

KABUPATEN BENGKULU TENGAH

KABUPATEN BENGKULU TENGAH Katalog BPS : 9302008.1709 4 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BENGKULU TENGAH BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BENGKULU TENGAH PDRB SEKTORAL KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2012 Nomor Publikasi: 1709.1002

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis regresi data panel menunjukkan bahwa model

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis regresi data panel menunjukkan bahwa model BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis regresi data panel menunjukkan bahwa model random effect yang diterima, dan berdasarkan pengujian disimpulkan sebagai berikut: 1. Dana alokasi umum

Lebih terperinci

Statistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tahun

Statistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tahun KATA PENGANTAR Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (U MKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan

Lebih terperinci

Lampiran 1 : PDRB Riil Provinsi Gorontalo tahun

Lampiran 1 : PDRB Riil Provinsi Gorontalo tahun 113 Lampir 1 : PDRB Riil Provinsi Gorontalo tahun 2001 2008 2001 Daerah Pertambg Gas Bgun/Kon struksi & Jumlah Kab.Gorontalo 200,112.10 7,765.10 57,181.65 2,589.39 26,654.01 73,005.43 63,954.37 45,763.04

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini.

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen)

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen) BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 13/02/35/Th. XII, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR I. PERTUMBUHAN DAN STRUKTUR EKONOMI MENURUT LAPANGAN USAHA Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur

Lebih terperinci

Statistik KATA PENGANTAR

Statistik KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber

Lebih terperinci

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 72 Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 2005-2010 Kode Kabupaten/Kota Tahun Bekerja PDRB Pengeluaran Pemerintah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama ( assaury, 1991). Sedangkan ramalan

Lebih terperinci

PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME

PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME PENJELASAN TEKNIS 1. Metodologi penghitungan pendapatan regional yang dipakai mengikuti buku petunjuk BPS Sistem Neraca Nasional. 2. Pengertian Produk Domestik Bruto

Lebih terperinci

Statistik KATA PENGANTAR

Statistik KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber

Lebih terperinci

KETERKAITAN ANTARSEKTOR PADA PEREKONOMIAN JAWA TIMUR

KETERKAITAN ANTARSEKTOR PADA PEREKONOMIAN JAWA TIMUR KETERKAITAN ANTARSEKTOR PADA PEREKONOMIAN JAWA TIMUR Keterkaitan Sektor Hulu dan Sektor Hilir Hasil dari analisis dengan menggunakan PCA menunjukkan sektor-sektor perekonomian pada bagian hulu dan sektor-sektor

Lebih terperinci

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tebing Tinggi

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tebing Tinggi Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tebing Tinggi Riandani Rezki Prana Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma riandanirezkiprana@yahoo.co.id Abstrak. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perkembangan GDP Riil Pertanian (Constant 2000, Juta US$) Negara Berkembang Tahun Indonesia Thailand Cina India Brasil Argentina Meksiko

Lampiran 1. Perkembangan GDP Riil Pertanian (Constant 2000, Juta US$) Negara Berkembang Tahun Indonesia Thailand Cina India Brasil Argentina Meksiko Lampiran 1. Perkembangan GDP Riil Pertanian (Constant 2, Juta US$) Negara Berkembang Tahun Indonesia Thailand Cina India Brasil Argentina Meksiko Mesir Afrika Selatan Turki 198 14751.87 6487.26 68232.337

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 49 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel yang merupakan data gabungan antara cross section dan data time series. Adapun

Lebih terperinci

Pendapatan Regional / Product Domestic Regional Bruto

Pendapatan Regional / Product Domestic Regional Bruto Kabupaten Penajam Paser Utara Dalam Angka 2011 258 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dalam bab ini disajikan data dalam bentuk tabel dan grafik dengan tujuan untuk mempermudah evaluasi terhadap data

Lebih terperinci

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. LAMPIRAN Lampiran 1. Evaluasi Model Evaluasi Model Keterangan 1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. 2)

Lebih terperinci

BOKS II : TELAAH KETERKAITAN EKONOMI PROPINSI DKI JAKARTA DAN BANTEN DENGAN PROPINSI LAIN PENDEKATAN INTERREGIONAL INPUT OUTPUT (IRIO)

BOKS II : TELAAH KETERKAITAN EKONOMI PROPINSI DKI JAKARTA DAN BANTEN DENGAN PROPINSI LAIN PENDEKATAN INTERREGIONAL INPUT OUTPUT (IRIO) BOKS II : TELAAH KETERKAITAN EKONOMI PROPINSI DKI JAKARTA DAN BANTEN DENGAN PROPINSI LAIN PENDEKATAN INTERREGIONAL INPUT OUTPUT (IRIO) IRIO memiliki kemampuan untuk melakukan beberapa analisa. Kemampuan

Lebih terperinci

PROYEKSI EKONOMI MAKRO : Masukan bagi Pengelola BUMN Biro Riset LMFEUI

PROYEKSI EKONOMI MAKRO : Masukan bagi Pengelola BUMN Biro Riset LMFEUI PROYEKSI EKONOMI MAKRO 2011-2015: Masukan bagi Pengelola BUMN Biro Riset LMFEUI Indonesia memiliki sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam berbagai bidang usaha. Kendati, tidak seperti

Lebih terperinci

BAB IX KEUANGAN. Kabupaten Tegal Dalam Angka

BAB IX KEUANGAN. Kabupaten Tegal Dalam Angka BAB IX KEUANGAN Pembangunan Keuangan Daerah diarahkan pada peningkatan kemampuan dan daya guna keseluruhan tatanan, kelembagaan dan kebijaksanaan keuangan dalam menunjang keseimbangan pembangunan. Peningkatan

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PEREKONOMIAN KABUPATEN MANDAILING NATAL PROVINSI SUMATERA UTARA

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PEREKONOMIAN KABUPATEN MANDAILING NATAL PROVINSI SUMATERA UTARA ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PEREKONOMIAN KABUPATEN MANDAILING NATAL PROVINSI SUMATERA UTARA Andi Tabrani Pusat Pengkajian Kebijakan Peningkatan Daya Saing, BPPT, Jakarta Abstract Identification process for

Lebih terperinci

PENJELASAN A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG

PENJELASAN A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG PENJELASAN A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 UMUM Anggaran

Lebih terperinci

Lampiran 1 Hasil Regression Model GLS FIXED EFFECT (FEM)

Lampiran 1 Hasil Regression Model GLS FIXED EFFECT (FEM) LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil Regression Model GLS FIXED EFFECT (FEM) Dependent Variable: BD? Method: Pooled EGLS (Cross-section weights) Date: 01/01/11 Time: 05:56 Sample: 2010 2013 Included observations:

Lebih terperinci

M E T A D A T A. INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2 Penyelenggara Statistik

M E T A D A T A. INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2 Penyelenggara Statistik M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. maka diperoleh kesimpulan yang dapat diuraikan sebagai berikut : tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Timur.

BAB V PENUTUP. maka diperoleh kesimpulan yang dapat diuraikan sebagai berikut : tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Timur. BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Timur tahun 2008-2012, maka diperoleh kesimpulan yang

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. KATALOG BPS :

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. KATALOG BPS : BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. KATALOG BPS : Katalog BPS : 9302008.53 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR KINERJA PEREKONOMIAN NUSA TENGGARA TIMUR 2013 KINERJA PEREKONOMIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat melalui beberapa proses dan salah satunya adalah dengan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA EKONOMI MAKRO

BAB III KERANGKA EKONOMI MAKRO BAB III KERANGKA EKONOMI MAKRO 3.1. Perkiraan Kondisi Ekonomi Tahun 2006 Stabilitas perekonomian merupakan syarat untuk tercapainya peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam hal ini pemerintah sebagai

Lebih terperinci

Halaman ini sengaja dikosongkan

Halaman ini sengaja dikosongkan 156 Halaman ini sengaja dikosongkan 157 Lampiran 1 Hasil pengujian antara fixed effect dengan random effect (Uji Hausman) untuk model peran pendidikan terhadap kemiskinan di Indonesia, tahun 2007-2010.

Lebih terperinci

DATA DASAR KABUPATEN BELITUNG TIMUR. Gambaran Umum Kabupaten Belitung Timur

DATA DASAR KABUPATEN BELITUNG TIMUR. Gambaran Umum Kabupaten Belitung Timur DATA DASAR KABUPATEN BELITUNG TIMUR Gambaran Umum Kabupaten 28213 Sistem Informasi Pembangunan Tahun 28213 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR 213 Kabupaten Tahun 213 KATA PENGANTAR Dalam rangka

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling No Nama Bank Kriteria 1 Kriteria 2 Yang memenuhi kriteria 1 dan 2 1 PT. BPD Aceh 2 PT. BPD Bali 3 PT. BPD Bengkulu - - 4 PT.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pendapatan regional adalah tingkat (besarnya) pendapatan masyarakat pada

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pendapatan regional adalah tingkat (besarnya) pendapatan masyarakat pada 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definsi Pendapatan regional adalah tingkat (besarnya) pendapatan masyarakat pada wilayah analisis. Tingkat pendapatan dapat diukur dari total pendapatan wilayah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang faktor-faktor yang

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang faktor-faktor yang BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di provinsi Kalimantan Timur tahun 2002-2013, maka diperoleh kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1. A 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator kemajuan ekonomi suatu negara. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi maka semakin baik pula perekonomian negara

Lebih terperinci

Sektor * 2010** 3,26 3,45 3,79 2,82 2,72 3,36 3,47 4,83 3,98 2,86 2. Pertambangan dan Penggalian

Sektor * 2010** 3,26 3,45 3,79 2,82 2,72 3,36 3,47 4,83 3,98 2,86 2. Pertambangan dan Penggalian Sektor 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009* 2010** (1) (2) (3) (3) (4) (4) (5) (5) (6) (6) (7) 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan Dan Perikanan 3,26 3,45 3,79 2,82 2,72 3,36 3,47 4,83 3,98 2,86

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1995 TENTANG TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1994/1995 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Katalog BPS :

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Katalog BPS : 9302008.53 KINERJA PEREKONOMIAN NUSA TENGGARA TIMUR 2013 KINERJA PEREKONOMIAN NUSA TENGGARA TIMUR 2013 Anggota Tim Penyusun : Pengarah :

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1995 TENTANG TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1994/95

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1995 TENTANG TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1994/95 UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1995 TENTANG TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1994/95 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

UU 3/1996, PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96

UU 3/1996, PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96 UU 3/1996, PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96 Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 3 TAHUN 1996 (3/1996) Tanggal: 2 APRIL 1996 (JAKARTA) Tentang: PERUBAHAN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH No. 06/02/72/Th. XIV. 7 Februari 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH Ekonomi Sulawesi Tengah tahun 2010 yang diukur dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000

Lebih terperinci

BAB VIII EKONOMI DAN KEUANGAN

BAB VIII EKONOMI DAN KEUANGAN BAB VIII EKONOMI DAN KEUANGAN Tujuan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 adalah memberikan otonomi yang luas kepada setiap daerah adalah untuk meningkatkan pelayanan publik dan menumbuhkembangkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL Dr. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA Indikator terjadinya alokasi yang efisien nilai output nasional seberapa efisien sumberdaya

Lebih terperinci

VI. SEKTOR UNGGULAN DALAM STRUKTUR PEREKONOMIAN WILAYAH KEPULAUAN PROVINSI MALUKU Sektor-Sektor Ekonomi Unggulan Provinsi Maluku

VI. SEKTOR UNGGULAN DALAM STRUKTUR PEREKONOMIAN WILAYAH KEPULAUAN PROVINSI MALUKU Sektor-Sektor Ekonomi Unggulan Provinsi Maluku VI. SEKTOR UNGGULAN DALAM STRUKTUR PEREKONOMIAN WILAYAH KEPULAUAN PROVINSI MALUKU 6.1. Sektor-Sektor Ekonomi Unggulan Provinsi Maluku Aktivitas atau kegiatan ekonomi suatu wilayah dikatakan mengalami kemajuan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan trend ke arah zona ekonomi sebagai kota metropolitan, kondisi ini adalah sebagai wujud dari

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Industri TPT Menurut Statistik Industri Menengah dan Besar. (Berdasarkan Kode ISIC 5 Digit)

LAMPIRAN 1. Industri TPT Menurut Statistik Industri Menengah dan Besar. (Berdasarkan Kode ISIC 5 Digit) LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Industri TPT Menurut Statistik Industri Menengah dan Besar (Berdasarkan Kode ISIC 5 Digit) ISIC 5 Digit Deskripsi Industri 32111 Industri permintalan benang 32112 Industri benang jahit

Lebih terperinci

PENJELASAN A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG

PENJELASAN A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PENJELASAN A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2001 UMUM Anggaran

Lebih terperinci

Produk Domestik Regional Bruto

Produk Domestik Regional Bruto Tabel 9.1 : PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2007 2010 (Rp. 000) 1. PERTANIAN 193.934.273 226.878.977 250.222.051 272176842 a. Tanaman bahan makanan 104.047.799 121.733.346 134.387.261

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga SBI terhadap inflasi di Indonesia tahun 1984-2009 adalah sebagai

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian 32 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengambil lokasi di seluruh kabupaten dan kota yang berada di Provinsi Banten, yaitu Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang,

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000 PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000 I. UMUM Perhitungan Anggaran Negara Tahun Anggaran 1999/2000 setelah diperiksa

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2000 TENTANG

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2000 TENTANG PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000 I. UMUM

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1996 TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1996 TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1996 TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Pengangguran di 25 Kabupaten Kota di Jawa Barat

Analisis Tingkat Pengangguran di 25 Kabupaten Kota di Jawa Barat Analisis Tingkat Pengangguran di 25 Kabupaten Kota di Jawa Barat 2006-2009 Indra Yudha Mambea, Estro Dariatno Sihaloho, Jacobus Cliff Diky Rijoly Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci