PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME
|
|
- Verawati Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME
2 PENJELASAN TEKNIS 1. Metodologi penghitungan pendapatan regional yang dipakai mengikuti buku petunjuk BPS Sistem Neraca Nasional. 2. Pengertian Produk Domestik Bruto (PDRB) dapat dilihat dari tiga sisi yaitu : produksi, pendapatan dan pengeluaran telah disajikan dalam publikasi ini, nemun penghitungan melalui pendekatan pendapatan belum tersedia. 3. Produk Regional Bruto, adalah Produk Domestik Bruto ditambah dengan pendapatan faktor neto dari luar. 4. Produk Regional Neto, adalah Produk Regional Bruto dikurangi penyusutan atas barang-barang modal tetap yang digunakan selama setahun. 5. Produk Regional Neto atas dasar biaya faktor produksi, adalah Produk Regional Neto atas dasar harga pasar dikurangi pajak tak langsung neto. Produk Regional Neto atas dasar biaya faktor produksi dinamakan Pendapatan Regional. 6. Pendapatan Regional Perkapita, adalah Produk Regional Neto atas biaya faktor produksi pertengahan tahun. TECHNICAL NOTES 1. The method used to estimate regional income follows the standard set by BPS System National Account. 2. There are three approaches to measure Gross Domestic Regional Product (GDRP), and these are: production, income, and expenditure approaches. The GDRP which was calculated by using production and expenditure approaches are presented in this publication. The income approach however is not yet used. 3. Gross Regional Product, is gross domestic product plus net factor income from aboard. 4. Net Regional Product, is gross regional product minus depreciation of fixed capital goods utulized during one year. 5. Net Regional Product at Factor cost is net regional product at market prices minus net indirect taxes. The next Regional Product at factor cost is often called regional income. 6. Percapita National Income is obtained by dividing regional income by mid-year population. Kabupaten Ngawi Dalam Angka/Ngawi Regency in Figures
3 7. Penyajian pendapatan regional dibedakan atas harga yang berlaku dan harga konstan. Pada penyajian atas harga yang berlaku semua agregat pendapatan dinilai atas harga berlaku pada tahun penghitungan. Pada penyajian atas harga konstan suatu tahun dasar, semua agregat pendapatan dinilai atas dasar harga tetap yang terjadi pada tahun dasar. 8. Laju Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan diperoleh dengan mengurangi nilai pada tahun ke n dengan nilai pada tahun ke n-1 dibagi dengan nilai pada tahun ke n-1 dikalikan dengan 100 persen. Laju pertumbuhan menunjukkan tingkat perkembangan agregat pendapatan untuk masing-masing tahun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 9. Pendapatan perkapita menunjukkan besarnya pendapatan yang diterima oleh penduduk dalam kurun waktu 1 tahun. Salah satu ukuran yang digunakan untuk pendekatan pendapatan perkapita adalah PDRB per kapita. 7. Regional Income is presented in two form: 1) at current market price; 2) at constant base year market prices. In presenting by current market prieces, all agregats are valued at current prices. On the other hand, base year constant market prieces are shown by valuing all aggregates at fixed base year prices. 8. Growth rate GDRP is obtained by subtracting the n-th value by n-1 th value and multiple the result by 100 percent. The growth rate indicates the developments rate of income aggregate compared to that of previous year. 9. Income per capita shows the amount of income received by residents within a year. One measure used to approach the income per capita is GDP per capita. 294 Kabupaten Ngawi Dalam Angka/Ngawi Regency in Figures 2011
4 12.1 PDRB SEKTORAL Angka PDRB Ngawi atas dasar harga berlaku tahun 2009 mencapai 6,444 milyar rupiah naik sekitar 11,69 persen dari tahun 2008 yang mencapai 5,770 milyar rupiah. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (2000) mencapai 2,942 milyar rupiah, naik sekitar 5,65% dari tahun sebelumnya yang mencapai 2,785 milyar rupiah (tabel 10.2). Sampai dengan tahun 2009 perekonomian Kabupaten Ngawi masih didominasi sektor pertanian. Sumbangan sektor ini terhadap total PDRB sampai dengan 2009 sekitar 36,91 persen (tabel 10.3). Tidaklah aneh bila sektor ini menjadi sektor unggulan bagi Kabupaten Ngawi. Namun demikian sumbangan sektor ini dari tahun ke tahun terus menunjukkan penurunan walaupun sebenarnya secara produksi mengalami pertumbuhan. Sektor lainnya yang memberi sumbangan cukup besar terhadap perekonomian Kabupaten Ngawi adalah sektor perdagangan. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir sumbangan sektor ini selalu di atas 25 persen dari total PDRB yaitu sebesar 28,05 persen SECTORAL GRDB GRDB based on current price of Ngawi Regency 2011 increase about 11,69 percent from 5,770 billion rupiahs in 2008 to 6,444 billion rupiahs in GRDB at constant price of Ngawi Regency increase about 5,65% from 2,785 billion rupiahs in 2008 to 2,942 billion rupiahs in 2009 (table 10.2) Up to 2009, economy of Ngawi Regency was dominated by agriculture sector. Contribution of this sector becomes excellent sector for Ngawi Regency. But this sector decrease in contribution year by year although the production actually increases. Other sectors which contributed greatly to the economy enough Ngawi Regency is the trade sector. Within the last 5 years the contribution of this sector was always in the top 25 percent of total GRDB that is equal to percent. Kabupaten Ngawi Dalam Angka/Ngawi Regency in Figures
5 12.2 PENDAPATAN PERKAPITA Menurut perhitungan atas dasar harga berlaku, pendapatan regional per kapita penduduk Kabupaten Ngawi Tahun 2009 sebesar Rp ,80 meningkat sekitar 11,07% dari tahun 2008 yang hanya mencapai Rp ,61. Dapat diartikan penghasilan penduduk Ngawi tahun 2009 sebesar Rp ,48. Sedangkan pendapatan regional per kapita atas dasar harga konstan (2000) mencapai Rp ,58 meningkat sekitar 5,06 % dari tahun 2008 yang mencapai Rp ,66 (Tabel 10.12) INCOME PER CAPITA According to calculations based on current prices, regional per capita income Ngawi regency in 2009 amounting to Rp. 7,033, increase of approximately 11.07% from 2008 which only reached Rp. 6,332, Can be interpreted Ngawi regency income in 2009 amounting to Rp. 586, Whereas regional income per capita at constant prices (2000) reached Rp ,58 increase 5,06% from the year 2008 reaching Rp ,66 (Table 10.12). 296 Kabupaten Ngawi Dalam Angka/Ngawi Regency in Figures 2011
6 Gambar/Figure 10.1 Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product at Current Market Price 2009 (Persen) Keuangan 4,7% Jasa-jasa 14,0% Angkutan 4,0% Pertanian 36,9% Perdagangan 28,1% Konstruksi 4,7% Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Ngawi Source: Central Board of Statistics of Ngawi Regency Industri 6,2% LGA 0,8% Pertambangan 0,5% Kabupaten Ngawi Dalam Angka/Ngawi Regency in Figures
7 Gambar/Figure 10.2 Laju Inflasi dan Laju Pertumbuhan PDRB Inflation and Growth Rate of Gross Regional Domestic Product (Persen) Laju Inflasi 13,00 12,00 11,00 10,00 9,00 8,00 7,00 6,00 5,00 4, Inflasi Pertumbuhan 6,00 5,50 5,00 4,50 4,00 3,50 3,00 Laju Pertumbuhan Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Ngawi Source: Central Board of Statistics of Ngawi Regency Kabupaten Ngawi Dalam Angka/Ngawi Regency in Figures
8 Tabel 10.1 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ngawi Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun (Juta Rupiah) LAPANGAN USAHA (1) * 2009** (2) (3) (4) (5) (6) 1. PERTANIAN , , , , ,04 a Tanaman Bahan Makanan , , , , ,42 b Tanaman Perkebunan , , , , ,50 c Peternakan , , , , ,58 d Kehutanan , , , , ,30 e Perikanan , , , , ,25 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN , , , , ,03 a Pertambangan Migas b Pertambangan Non Migas c Penggalian , , , , ,03 3. INDUSTRI PENGOLAHAN , , , , ,31 a Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1 Pengilangan Minyak Bumi Gas Alam Cair b Industri tanpa Migas , , , , ,31 1 Makanan, Minuman & Tembakau , , , , ,54 2 Tekstil, Barang dari kulit & Alas Kaki 2.949, , , , ,46 3 Barang dari kayu & Hasil hutan lainnya , , , , ,08 4 Kertas dan barang cetakan 1.919, , , , ,41 5 Pupuk, Kimia & Barang dari karet/plastik , , , , ,36 6 Semen & Barang Galian bukan logam 5.929, , , , ,05 7 Logam Dasar Besi & Baja 1.729, , , , ,99 8 Alat angkutan, Mesin & Peralatan Barang Lainnya 3.641, , , , ,42 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH , , , , ,97 a Listrik , , , , ,43 b Gas Kota c Air Bersih 2.147, , , , ,54 5. BANGUNAN , , , , ,38 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN , , , , ,16 a Perdagangan , , , , ,90 b Hotel 1.271, , , , ,88 c Restoran , , , , ,38 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI , , , , ,53 a Pengangkutan , , , , ,33 1 Angkutan Rel , , , , ,96 2 Angkutan Jalan Raya , , , , ,88 3 Angkutan Laut Angk. Sungai, Danau dan Penyeberangan Angkutan Udara Jasa Penunjang Angkutan , , , , ,50 b Komunikasi , , , , ,20 1 Pos dan Telekomunikasi , , , , ,29 2 Jasa Penunjang Komunikasi 1.211, , , , ,91 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JS PERUSAHN , , , , ,64 a Bank , , , , ,91 b Lembaga Keuangan Bukan Bank , , , , ,27 c Jasa Penunjang Keuangan d Sewa Bangunan , , , , ,21 e Jasa Perusahaan 9.812, , , , ,25 9. JASA - JASA , , , , ,77 a Pemerintahan Umum , , , , ,86 1 Adm. Pemerintah & Pertahanan , , , , ,86 2 Jasa Pemerintah lainnya b Swasta , , , , ,91 1 Sosial Kemasyarakatan , , , , ,62 2 Hiburan dan Kebudayaan 3.254, , , , ,71 3 Perorangan dan Rumah Tangga , , , , ,58 P D R B DENGAN MIGAS P D R B TANPA MIGAS Keterangan : *) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara , , , , , , , , , ,83 Kabupaten Ngawi Dalam Angka/Ngawi Regency in Figures
9 Tabel 10.2 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ngawi Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan (2000) Tahun (Juta Rupiah) LAPANGAN USAHA (1) * 2009** (2) (3) (4) (5) (6) 1. PERTANIAN , , , , ,15 a Tanaman Bahan Makanan , , , , ,05 b Tanaman Perkebunan , , , , ,81 c Peternakan , , , , ,82 d Kehutanan , , , , ,23 e Perikanan , , , , ,24 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN , , , , ,88 a Pertambangan Migas b Pertambangan Non Migas c Penggalian , , , , ,88 3. INDUSTRI PENGOLAHAN , , , , ,71 a Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1 Pengilangan Minyak Bumi Gas Alam Cair b Industri tanpa Migas , , , , ,71 1 Makanan, Minuman & Tembakau , , , , ,59 2 Tekstil, Barang dari kulit & Alas Kaki 1.949, , , , ,00 3 Barang dari kayu & Hasil hutan lainnya , , , , ,57 4 Kertas dan barang cetakan 1.256, , , , ,44 5 Pupuk, Kimia & Barang dari karet/plastik , , , , ,83 6 Semen & Barang Galian bukan logam 4.145, , , , ,70 7 Logam Dasar Besi & Baja 1.027, , , , ,10 8 Alat angkutan, Mesin & Peralatan Barang Lainnya 2.593, , , , ,48 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH , , , , ,46 a Listrik , , , , ,50 b Gas Kota c Air Bersih 1.360, , , , ,96 5. BANGUNAN , , , , ,94 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN , , , , ,35 a Perdagangan , , , , ,02 b Hotel 742,72 775,84 813,33 867,07 923,98 c Restoran , , , , ,35 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI , , , , ,22 a Pengangkutan , , , , ,07 1 Angkutan Rel 4.810, , , , ,92 2 Angkutan Jalan Raya , , , , ,76 3 Angkutan Laut Angk. Sungai, Danau dan Penyeberangan Angkutan Udara Jasa Penunjang Angkutan 7.651, , , , ,38 b Komunikasi 8.329, , , , ,15 1 Pos dan Telekomunikasi 7.651, , , , ,29 2 Jasa Penunjang Komunikasi 678,29 712,96 810,52 868,24 945,86 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JS PERUSAHN , , , , ,75 a Bank , , , , ,00 b Lembaga Keuangan Bukan Bank , , , , ,45 c Jasa Penunjang Keuangan d Sewa Bangunan , , , , ,67 e Jasa Perusahaan 6.506, , , , ,64 9. JASA - JASA , , , , ,05 a Pemerintahan Umum , , , , ,72 1 Adm. Pemerintah & Pertahanan , , , , ,72 2 Jasa Pemerintah lainnya b Swasta , , , , ,33 1 Sosial Kemasyarakatan , , , , ,08 2 Hiburan dan Kebudayaan 2.383, , , , ,37 3 Perorangan dan Rumah Tangga , , , , ,88 P D R B DENGAN MIGAS P D R B TANPA MIGAS Keterangan : *) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara , , , , , , , , , , Kabupaten Ngawi Dalam Angka/Ngawi Regency in Figures 2011
10 Tabel 10.3 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ngawi Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun (%) LAPANGAN USAHA (1) * 2009** (2) (3) (4) (5) (6) 1. PERTANIAN 37,14 36,67 36,64 36,90 36,91 a Tanaman Bahan Makanan 28,92 28,53 28,82 29,27 29,40 b Tanaman Perkebunan 1,91 2,09 2,08 1,97 1,90 c Peternakan 3,90 3,45 3,19 3,09 3,06 d Kehutanan 1,99 2,19 2,16 2,17 2,15 e Perikanan 0,41 0,40 0,39 0,40 0,40 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 0,53 0,54 0,55 0,54 0,54 a Pertambangan Migas b Pertambangan Non Migas c Penggalian 0,53 0,54 0,55 0,54 0,54 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 6,37 6,20 6,09 6,14 6,20 a Industri Migas Pengilangan Minyak Bumi Gas Alam Cair b Industri tanpa Migas 6,37 6,20 6,09 6,14 6,20 1 Makanan, Minuman & Tembakau 4,67 4,49 4,38 4,40 4,46 2 Tekstil, Barang dari kulit & Alas Kaki 0,08 0,07 0,07 0,07 0,07 3 Barang dari kayu & Hasil hutan lainnya 0,75 0,78 0,79 0,80 0,80 4 Kertas dan barang cetakan 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 5 Pupuk, Kimia & Barang dari karet/plastik 0,52 0,52 0,50 0,52 0,51 6 Semen & Barang Galian bukan logam 0,15 0,15 0,16 0,16 0,16 7 Logam Dasar Besi & Baja 0,05 0,04 0,04 0,04 0,04 8 Alat angkutan, Mesin & Peralatan Barang Lainnya 0,10 0,10 0,09 0,10 0,10 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 0,71 0,72 0,72 0,76 0,83 a Listrik 0,66 0,66 0,65 0,69 0,73 b Gas Kota c Air Bersih 0,06 0,06 0,07 0,08 0,10 5. BANGUNAN 4,49 4,56 4,83 4,80 4,73 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 27,38 27,92 28,08 27,91 28,05 a Perdagangan 23,46 23,98 24,21 24,10 24,24 b Hotel 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 c Restoran 3,89 3,91 3,83 3,78 3,78 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 3,82 4,08 4,08 4,05 4,03 a Pengangkutan 3,41 3,65 3,62 3,59 3,57 1 Angkutan Rel 0,29 0,27 0,27 0,27 0,27 2 Angkutan Jalan Raya 2,82 3,07 3,05 3,03 3,01 3 Angkutan Laut Angk. Sungai, Danau dan Penyeberangan Angkutan Udara Jasa Penunjang Angkutan 0,30 0,31 0,30 0,29 0,29 b Komunikasi 0,40 0,43 0,46 0,46 0,46 1 Pos dan Telekomunikasi 0,37 0,40 0,43 0,43 0,43 2 Jasa Penunjang Komunikasi 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JS PERUSAHN 4,93 4,91 4,85 4,74 4,69 a Bank 0,66 0,65 0,66 0,65 0,64 b Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,56 0,55 0,56 0,54 0,52 c Jasa Penunjang Keuangan d Sewa Bangunan 3,45 3,47 3,39 3,31 3,29 e Jasa Perusahaan 0,26 0,25 0,25 0,24 0,24 9. JASA - JASA 14,63 14,40 14,17 14,16 14,02 a Pemerintahan Umum 10,70 10,56 10,40 10,49 10,35 1 Adm. Pemerintah & Pertahanan 10,70 10,56 10,40 10,49 10,35 2 Jasa Pemerintah lainnya b Swasta 3,93 3,84 3,76 3,67 3,68 1 Sosial Kemasyarakatan 1,03 1,04 1,01 0,98 0,97 2 Hiburan dan Kebudayaan 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 3 Perorangan dan Rumah Tangga 2,82 2,72 2,67 2,61 2,62 P D R B DENGAN MIGAS P D R B TANPA MIGAS 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Kabupaten Ngawi Dalam Angka/Ngawi Regency in Figures
11 Tabel 10.4 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ngawi Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan (2000) Tahun (%) LAPANGAN USAHA (1) * 2009** (2) (3) (4) (5) (6) 1. PERTANIAN 37,95 37,49 37,31 37,32 37,12 a Tanaman Bahan Makanan 30,11 29,75 29,88 30,09 30,17 b Tanaman Perkebunan 2,05 2,19 2,15 1,98 1,81 c Peternakan 3,17 2,84 2,58 2,50 2,47 d Kehutanan 2,13 2,21 2,20 2,26 2,20 e Perikanan 0,50 0,50 0,50 0,48 0,47 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 0,58 0,57 0,58 0,58 0,58 a Pertambangan Migas b Pertambangan Non Migas c Penggalian 0,58 0,57 0,58 0,58 0,58 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 6,26 6,19 6,17 6,24 6,28 a Industri Migas Pengilangan Minyak Bumi Gas Alam Cair b Industri tanpa Migas 6,26 6,19 6,17 6,24 6,28 1 Makanan, Minuman & Tembakau 4,60 4,55 4,55 4,61 4,64 2 Tekstil, Barang dari kulit & Alas Kaki 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 3 Barang dari kayu & Hasil hutan lainnya 0,78 0,76 0,75 0,76 0,77 4 Kertas dan barang cetakan 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 5 Pupuk, Kimia & Barang dari karet/plastik 0,42 0,42 0,41 0,41 0,41 6 Semen & Barang Galian bukan logam 0,17 0,18 0,18 0,18 0,18 7 Logam Dasar Besi & Baja 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 8 Alat angkutan, Mesin & Peralatan Barang Lainnya 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 0,55 0,55 0,56 0,57 0,61 a Listrik 0,49 0,49 0,50 0,52 0,54 b Gas Kota c Air Bersih 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 5. BANGUNAN 4,40 4,40 4,42 4,33 4,32 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 27,30 27,79 28,26 28,50 28,82 a Perdagangan 23,30 23,76 24,23 24,46 24,79 b Hotel 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 c Restoran 3,97 3,99 4,00 4,00 4,00 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 3,45 3,48 3,50 3,52 3,57 a Pengangkutan 3,10 3,13 3,13 3,14 3,17 1 Angkutan Rel 0,20 0,20 0,19 0,20 0,20 2 Angkutan Jalan Raya 2,58 2,61 2,62 2,62 2,64 3 Angkutan Laut Angk. Sungai, Danau dan Penyeberangan Angkutan Udara Jasa Penunjang Angkutan 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 b Komunikasi 0,35 0,35 0,37 0,39 0,40 1 Pos dan Telekomunikasi 0,32 0,32 0,34 0,35 0,37 2 Jasa Penunjang Komunikasi 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JS PERUSAHN 5,44 5,47 5,38 5,32 5,24 a Bank 0,65 0,67 0,66 0,66 0,66 b Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,60 0,60 0,58 0,57 0,56 c Jasa Penunjang Keuangan d Sewa Bangunan 3,91 3,93 3,86 3,82 3,74 e Jasa Perusahaan 0,27 0,27 0,27 0,27 0,27 9. JASA - JASA 14,07 14,07 13,81 13,61 13,47 a Pemerintahan Umum 9,93 9,93 9,67 9,43 9,23 1 Adm. Pemerintah & Pertahanan 9,93 9,93 9,67 9,43 9,23 2 Jasa Pemerintah lainnya b Swasta 4,14 4,13 4,14 4,18 4,24 1 Sosial Kemasyarakatan 0,95 0,94 0,93 0,94 0,95 2 Hiburan dan Kebudayaan 0,10 0,10 0,10 0,10 0,11 3 Perorangan dan Rumah Tangga 3,09 3,10 3,11 3,14 3,18 P D R B DENGAN MIGAS P D R B TANPA MIGAS Keterangan : *) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100, Kabupaten Ngawi Dalam Angka/Ngawi Regency in Figures 2011
12 Tabel 10.5 Laju Inflasi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ngawi Menurut Lapangan Usaha Tahun (%) LAPANGAN USAHA (1) * 2009** (2) (3) (4) (5) (6) 1. PERTANIAN 11,32 10,22 8,04 9,46 6,29 a Tanaman Bahan Makanan 11,16 10,12 8,23 9,60 5,95 b Tanaman Perkebunan 8,08 12,96 8,78 11,73 11,66 c Peternakan 12,65 8,87 9,11 8,94 6,21 d Kehutanan 14,23 16,58 7,09 6,55 6,77 e Perikanan 10,26 6,86 4,70 13,69 7,61 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 9,45 12,64 8,47 6,19 6,92 a Pertambangan Migas b Pertambangan Non Migas c Penggalian 9,45 12,64 8,47 6,19 6,92 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 14,58 8,53 6,19 8,25 6,12 a Industri Migas Pengilangan Minyak Bumi Gas Alam Cair b Industri tanpa Migas 14,58 8,53 6,19 8,25 6,12 1 Makanan, Minuman & Tembakau 15,90 6,98 5,30 7,65 6,40 2 Tekstil, Barang dari kulit & Alas Kaki 12,01 8,72 6,40 12,31 6,13 3 Barang dari kayu & Hasil hutan lainnya 12,02 16,06 11,34 7,60 5,71 4 Kertas dan barang cetakan 11,24 8,16 8,16 8,94 5,90 5 Pupuk, Kimia & Barang dari karet/plastik 10,69 11,94 5,72 12,01 4,84 6 Semen & Barang Galian bukan logam 9,35 6,36 7,99 14,10 5,55 7 Logam Dasar Besi & Baja 10,25 8,25 7,71 10,85 5,41 8 Alat angkutan, Mesin & Peralatan Barang Lainnya 6,62 12,03 6,30 8,36 6,20 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 20,39 10,99 6,03 11,65 8,88 a Listrik 21,46 11,16 3,58 10,78 8,02 b Gas Kota c Air Bersih 9,31 9,54 34,52 19,78 15,90 5. BANGUNAN 13,85 12,01 13,37 10,23 4,56 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 12,33 10,49 6,40 7,16 5,02 a Perdagangan 12,56 10,53 6,55 7,15 4,93 b Hotel 5,23 5,07 5,50 13,34 5,22 c Restoran 11,02 10,28 5,45 7,15 5,56 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 22,67 16,96 6,79 7,42 3,81 a Pengangkutan 24,87 16,85 6,65 7,72 3,98 1 Angkutan Rel 19,33 4,25 7,47 6,41 3,76 2 Angkutan Jalan Raya 27,22 18,71 6,73 8,03 3,88 3 Angkutan Laut Angk. Sungai, Danau dan Penyeberangan Angkutan Udara Jasa Penunjang Angkutan 13,34 12,23 5,23 5,32 4,93 b Komunikasi 6,39 17,92 7,52 4,92 2,43 1 Pos dan Telekomunikasi 6,17 19,00 7,63 4,71 2,36 2 Jasa Penunjang Komunikasi 8,20 5,27 6,15 7,39 3,31 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JS PERUSAHN 10,47 9,26 7,96 7,32 6,42 a Bank 9,99 6,69 10,11 7,13 4,99 b Lembaga Keuangan Bukan Bank 11,30 7,15 12,26 7,17 4,15 c Jasa Penunjang Keuangan d Sewa Bangunan 10,69 10,29 6,90 7,44 7,23 e Jasa Perusahaan 6,68 6,16 7,54 6,44 3,74 9. JASA - JASA 10,84 8,63 7,79 10,23 5,84 a Pemerintahan Umum 12,39 8,85 8,92 12,36 6,57 1 Adm. Pemerintah & Pertahanan 12,39 8,85 8,92 12,36 6,57 2 Jasa Pemerintah lainnya b Swasta 6,84 8,00 5,11 5,03 4,50 1 Sosial Kemasyarakatan 10,23 13,33 4,57 4,21 4,04 2 Hiburan dan Kebudayaan 4,86 5,29 6,91 6,75 4,25 3 Perorangan dan Rumah Tangga 5,67 6,22 5,32 5,30 4,71 P D R B DENGAN MIGAS P D R B TANPA MIGAS Keterangan : *) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara 12,26 10,28 7,62 8,69 5,72 12,26 10,28 7,62 8,69 5,72 Kabupaten Ngawi Dalam Angka/Ngawi Regency in Figures
13 Tabel 10.6 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ngawi Menurut Lapangan Usaha Tahun (%) LAPANGAN USAHA (1) * 2009** (2) (3) (4) (5) (6) 1. PERTANIAN 2,98 3,93 4,67 5,52 5,10 a Tanaman Bahan Makanan 4,67 3,93 5,63 6,27 5,90 b Tanaman Perkebunan 3,99 12,55 3,34-2,77-3,43 c Peternakan 0,76-5,71-4,36 2,14 4,25 d Kehutanan -13,80 9,41 4,55 8,21 3,25 e Perikanan -1,63 6,15 5,28 1,59 3,62 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 3,37 3,89 7,21 5,47 4,28 a Pertambangan Migas b Pertambangan Non Migas c Penggalian 3,37 3,89 7,21 5,47 4,28 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 2,95 4,04 4,80 6,75 6,29 a Industri Migas Pengilangan Minyak Bumi Gas Alam Cair b Industri tanpa Migas 2,95 4,04 4,80 6,75 6,29 1 Makanan, Minuman & Tembakau 3,20 4,16 5,03 6,88 6,43 2 Tekstil, Barang dari kulit & Alas Kaki 2,71 3,49 3,20 3,36 4,43 3 Barang dari kayu & Hasil hutan lainnya 0,65 2,83 3,60 7,48 6,43 4 Kertas dan barang cetakan 4,10 6,90 7,06 5,78 6,14 5 Pupuk, Kimia & Barang dari karet/plastik 4,49 3,49 3,67 5,38 5,14 6 Semen & Barang Galian bukan logam 2,98 7,20 7,60 5,25 6,04 7 Logam Dasar Besi & Baja 2,73 1,55 1,48 5,57 5,34 8 Alat angkutan, Mesin & Peralatan Barang Lainnya 2,86 4,68 4,50 7,67 5,84 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 5,67 5,35 6,87 9,14 11,28 a Listrik 5,60 5,16 7,12 9,60 10,44 b Gas Kota c Air Bersih 6,30 6,97 4,70 5,09 18,79 5. BANGUNAN 6,55 5,26 5,74 3,32 5,33 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 6,02 7,08 6,95 6,40 6,87 a Perdagangan 6,17 7,31 7,25 6,53 7,07 b Hotel 3,47 4,46 4,83 6,61 6,56 c Restoran 5,19 5,71 5,23 5,65 5,64 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 3,90 6,13 5,82 6,10 6,97 a Pengangkutan 3,72 6,27 5,01 5,78 6,67 1 Angkutan Rel -4,18 2,87 3,28 8,25 8,33 2 Angkutan Jalan Raya 4,46 6,55 5,22 5,64 6,56 3 Angkutan Laut Angk. Sungai, Danau dan Penyeberangan Angkutan Udara Jasa Penunjang Angkutan 3,17 6,14 4,36 5,44 6,54 b Komunikasi 5,49 4,88 13,12 8,77 9,36 1 Pos dan Telekomunikasi 6,81 4,86 13,06 8,92 9,40 2 Jasa Penunjang Komunikasi -7,44 5,11 13,68 7,12 8,94 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JS PERUSAHN 5,57 5,79 3,51 4,41 3,96 a Bank 8,68 7,51 4,31 5,11 5,71 b Lembaga Keuangan Bukan Bank 2,19 5,06 2,29 3,54 4,35 c Jasa Penunjang Keuangan d Sewa Bangunan 5,66 5,64 3,46 4,35 3,43 e Jasa Perusahaan 4,63 5,38 4,98 5,50 6,34 9. JASA - JASA 5,77 5,18 3,25 3,99 4,53 a Pemerintahan Umum 5,67 5,26 2,37 2,88 3,41 1 Adm. Pemerintah & Pertahanan 5,67 5,26 2,37 2,88 3,41 2 Jasa Pemerintah lainnya b Swasta 5,98 5,01 5,38 6,57 7,06 1 Sosial Kemasyarakatan 7,04 3,98 4,58 6,46 6,72 2 Hiburan dan Kebudayaan 6,48 7,14 3,49 10,44 6,83 3 Perorangan dan Rumah Tangga 5,65 5,25 5,68 6,49 7,16 P D R B DENGAN MIGAS P D R B TANPA MIGAS Keterangan : *) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara 4,53 5,21 5,16 5,52 5,65 4,53 5,21 5,16 5,52 5, Kabupaten Ngawi Dalam Angka/Ngawi Regency in Figures 2011
14 Tabel 10.7 Agregat Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ngawi Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan (2000) Tahun LAPANGAN USAHA (1) * 2009** (2) (3) (4) (5) (6) I. Atas Dasar Harga Berlaku 1. Produk Domestik Regional Bruto (Juta Rp) , , , , ,83 2. Produk Domestik Reg Bruto Per Kapita (Rp) , , , , ,77 3. Pendapatan Regional (Juta Rp) , , , , ,91 4. Pendapatan Regional Per Kapita (Rupiah) , , , , ,80 5. Penduduk Pertengahan Tahun (jiwa) II. Atas Dasar Harga Konstan (2000) 1. Produk Domestik Regional Bruto (Juta Rp) , , , , ,51 2. Produk Domestik Reg Bruto Per Kapita (Rp) , , , , ,52 3. Pendapatan Regional (Juta Rp) , , , , ,64 4. Pendapatan Regional Per Kapita (Rupiah) , , , , ,58 5. Penduduk Pertengahan Tahun (jiwa) Keterangan : *) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara Kabupaten Ngawi Dalam Angka/Ngawi Regency in Figures
15
PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME
PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME PENJELASAN TEKNIS 1. Metodologi penghitungan pendapatan regional yang dipakai mengikuti buku petunjuk BPS Sistem Neraca Nasional. 2. Pengertian Produk Domestik Bruto
Lebih terperinciProduk Domestik Regional Bruto Gross Regional Domestic Product
Produk Domestik Regional Bruto Gross Regional Domestic Product X Produk Domestik Regional Bruto 306 Kabupaten Bandung Barat Dalam Angka 2013 Gross Regional Domestic Product 10.1 PRODUK DOMESTIK REGIONAL
Lebih terperinciDari hasil perhitungan PDRB Kota Bandung selama periode dapat disimpulkan sebagai berikut :
Penyajian statistik Produk Domestik Regional Bruto dapat digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan nasional dan regional khususnya di bidang ekonomi karena angka-angkanya dapat dipakai sebagai ukuran
Lebih terperinciTABEL POKOK PDRB / GRDP PRIMER TABLES OF MUSI BANYUASIN. Tabel / Table 11.1
Tabel / Table 11.1 PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku GRDP of Musi Banyuasin Regency at Current Prices by Industrial Origin (Juta Rupiah / Million Rupiahs) 1.
Lebih terperinciPRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Produk Domestik Regional Bruto merupakan salah satu indikator perekonomian yang dapat digunakan sebagai bahan penentuan kebijakan pembangunan khususnya dalam bidang perekonomian dan bahan evaluasi pembangunan
Lebih terperinciProduk Domestik Bruto (PDB)
Produk Domestik Bruto (PDB) Gross Domestic Product (GDP) Jumlah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unitunit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun.
Lebih terperinciII. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional
II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional Dalam penerbitan buku tahun 2013 ruang lingkup penghitungan meliputi 9 sektor ekonomi, meliputi: 1. Sektor Pertanian
Lebih terperinciBAB 10. PENDAPATAN REGIONAL
BAB 10. PENDAPATAN REGIONAL 10.1. Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha PDRB Kalimantan Selatan menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku dengan migas tahun 2009 mencapai 51.177 milyar
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
CHAPTER XIV REGIONAL INCOME Penjelasan Teknis Catatan Teknis 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tingkat regional (provinsi dan kabupaten/kota) menggambarkan kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Lubuklinggau, September 2014 WALIKOTA LUBUKLINGGAU H. SN. PRANA PUTRA SOHE
KATA PENGANTAR Buku Indikator Ekonomi Kota Lubuklinggau ini dirancang khusus bagi para pelajar, mahasiswa, akademisi, birokrat, dan masyarakat luas yang memerlukan data dan informasi dibidang perekonomian
Lebih terperinciII. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional
II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional Dalam penerbitan buku Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tegal Tahun 2012 ruang lingkup penghitungan meliputi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode. berikutnya. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari
Lebih terperinciPENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME
PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME NUSA TENGGARA BARAT DALAM ANGKA 2013 NUSA TENGGARA BARAT IN FIGURES 2013 Pendapatan Regional/ BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME Produk Domestik
Lebih terperinciPendapatan Regional/ Regional Income
Nusa Tenggara Barat in Figures 2012 559 560 Nusa Tenggara in Figures 2012 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada tahun
Lebih terperinciRegional Revenue. PENDAPATAN REGIONAL Regional Revenue
Regional Revenue PENDAPATAN REGIONAL Regional Revenue 10.1 Pendapatan Regional Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor/lapangan usaha
Lebih terperinciKeterangan * 2011 ** 2012 ***
Keterangan 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 * 2011 ** 2012 *** Produk Domestik Bruto (%, yoy) 3.64 4.50 4.78 5.03 5.69 5.50 6.35 6.01 4.63 6.22 6.49 6.23 Produk Nasional Bruto (%, yoy)
Lebih terperinciPendapatan Regional dan Pengeluaran
Pendapatan Regional dan Pengeluaran 10.1 Pendapatan Regional Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor/lapangan usaha yang melakukan
Lebih terperinciGROWTH (%) SHARE (%) JENIS PENGELUARAN 2011** 2012*** Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.
Keterangan 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 * 2011 ** 2012 *** Produk Domestik Bruto (%, yoy) 3.64 4.50 4.78 5.03 5.69 5.50 6.35 6.01 4.63 6.22 6.49 6.23 Produk Nasional Bruto (%, yoy)
Lebih terperinci10. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB )
10. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut Lapangan Usaha memberikan gambaran tentang nilai tambah yang dibentuk dalam suatu daerah sebagai akibat dari adanya
Lebih terperinciPENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME BAB IX PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER IX REGIONAL INCOME Struktur Ekonomi. 9.1.
BAB IX PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER IX 9.1. Struktur Ekonomi 9.1. Economy Structure Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah indikator utama perekonomian di suatu wilayah. PDRB atas dasar harga berlaku
Lebih terperinciPRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator ekonomi makro yang dapat digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Majalengka
Lebih terperinci(1.42) (1.45) I II III IV I II III IV I II III IV I II * 2012** 2013***
8 6 4 2 5.99 6.29 6.81 6.45 6.52 6.49 6.50 6.29 6.36 6.16 5.81 6.11 6.035.81 3.40 2.69 2.04 2.76 3.37 1.70 1.50 2.82 3.18 1.42 2.61 0-2 (1.42) (1.42) (1.45) I II III IV I II III IV I II III IV I II 2010
Lebih terperinciPendapatan Regional/ Regional Income
2010 539 540 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME PDRB atas dasar berlaku pada tahun 2008 sebesar 35.261,68 milyar rupiah, sedang pada tahun sebelumnya 33522,22 milyar rupiah, atau mengalami
Lebih terperinciPDB per kapita atas dasar harga berlaku selama tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 13,8% (yoy) menjadi Rp30,8 juta atau US$ per tahun.
Indonesia pada tahun 2011 tumbuh sebesar 6,5% (yoy), sedangkan pertumbuhan triwulan IV-2011 secara tahunan sebesar 6,5% (yoy) atau secara triwulanan turun 1,3% (qtq). PDB per kapita atas dasar harga berlaku
Lebih terperinciTABEL - IV.1 PERKEMBANGAN NILAI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN
TABEL - IV.1 PERKEMBANGAN NILAI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 SKALA USAHA 1 Usaha Kecil (UK) 184.845.034 194.426.046 9.581.012 5,18 2 Usaha Menengah (UM)
Lebih terperinciFigur Data Kota Surakarta Tahun
PENDAPATAN REGIONAL Regional Income 11 Figur Data Kota Surakarta Tahun 2014 256 Pendapatan Regional Regional Income PDRB Kota Surakarta yang disajikan secara series memberikan gambaran kinerja ekonomi
Lebih terperinciTabel-Tabel Pokok TABEL-TABEL POKOK. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / 2014 81
TABEL-TABEL POKOK Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / 2014 81 Tabel 1. Tabel-Tabel Pokok Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Lamandau Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Lebih terperinciPendapatan Regional/ Regional Income
2011 541 542 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME PDRB atas dasar berlaku pada tahun 2010 sebesar 49.362,71 milyar rupiah, sedang pada tahun sebelumnya 43.985,03 milyar rupiah, atau mengalami
Lebih terperinci6.1. Perdagangan/Trade , , Hotel , , Restoran/Restaurants ,
Tabel : 10.01.01 Produk Domestik Regional Bruto Kota Surabaya Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Gross Domestic Regional Products of Surabaya City by Industrial Origin 2010) 2011( 000.000
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
CHAPTER XIV REGIONAL INCOME Penjelasan Teknis Catatan Teknis 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tingkat regional (provinsi dan kabupaten/kota) menggambarkankemampuansuatu wilayah untuk menciptakan
Lebih terperinciV. SIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil analisis Tipologi Klassen menunjukkan bahwa:
V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil analisis Tipologi Klassen menunjukkan bahwa: a. Sektor ekonomi Kota Bandar Lampung
Lebih terperinciTABEL - VII.1 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN
TABEL - VII.1 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI MENURUT SKALA USAHA SKALA USAHA 1 Usaha Kecil (UK) 17.968.449 19.510.919 1.542.470 8,58 2 Usaha Menengah (UM) 23.077.246 25.199.311 2.122.065 9,20 Usaha Kecil
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 32/05/35/Th. XI, 6 Mei 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2013 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2013 (y-on-y) mencapai 6,62
Lebih terperinciBAB X PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER X REGIONAL INCOME
BAB X PENDAPATAN REGIONAL Keberhasilan dalam pembangunan ekonomi suatu wilayah dapat dilihat dari tingkat perekonomiannya yang tercermin melalui pendapatan regional yang dihasilkan wilayah tersebut. Melalui
Lebih terperinci2010**) 2009*) Lapangan Usaha/Industrial Origin (3)
Tabel : 10.01.01 Produk Domestik Regional Bruto Kota Surabaya Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Gross Domestic Regional Products of Surabaya City by Industrial Origin 2009*) 2010( 000.000
Lebih terperinciM E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik
M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta
Lebih terperinciProduk Domestik Regional Bruto BAB X PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Produk Domestik Regional Bruto BAB X PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 10.1. PDRB Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) merupakan salah satu cermin perkembangan ekonomi suatu daerah, yang didefinisikan
Lebih terperinciGross Domestic Regional Product
Gross Domestic Regional Product TABEL TABLE 9.1 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN PAKPAK BHARAT MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2007-2010 (JUTA RUPIAH) GROSS REGIONAL DOMESTIC
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar Daftar Isi... iii Daftar Tabel.. v Daftar Gambar ix
DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar i Daftar Isi... iii Daftar Tabel.. v Daftar Gambar ix Bab I. PENDAHULUAN. 2 1.1 Pengertian Pendapatan Regional. 2 1.2 Kegunaan Statistik Pendapatan Regional.. 5 1.3 Perubahan
Lebih terperinciBAB 11. PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER 11. REGIONAL INCOME
BAB 11. PENDAPATAN REGIONAL Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Jambi Tahun 2013 Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000 mengalami kenaikan sebesar 7,88 persen. Kenaikan ini merupakan
Lebih terperinciProduk Domestik Regional Bruto/ Gross Regional Domestic Product
Produk Domestik Regional Bruto/ Bangka Selatan Dalam Angka/ Bangka Selatan In Figures 2012 327 328 Bangka Selatan Dalam Angka/ Bangka Selatan In Figures 2012 10.1 Produk Domestik Regional Bruto Produk
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2014 No. 32/05/35/Th. XIV, 5 Mei 2014 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2014 (y-on-y) mencapai 6,40
Lebih terperinciGrafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen)
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 13/02/35/Th. XII, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR I. PERTUMBUHAN DAN STRUKTUR EKONOMI MENURUT LAPANGAN USAHA Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur
Lebih terperinciPERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL Dr. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA Indikator terjadinya alokasi yang efisien nilai output nasional seberapa efisien sumberdaya
Lebih terperinciBAB. XI. PENDAPATAN REGIONAL Regional Income
BAB. XI PENDAPATAN REGIONAL Regional Income 515 516 BAB XI CHAPTER XI PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME 1. PDRB Jawa Tengah menurut Sektor Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tahun 2008 yang ditunjukkan
Lebih terperincipenduduk pertengahan tahun tersebut sebesar person jiwa. Jawa Barat Dalam Angka / Jawa Barat in Figures
Regional Income REG GIONAL INCOM ME Jawa Barat Dallam Angka / Jaw wa Barat in Figurres 2011 521 REGIONAL INCOME PDRB Provinsi Jawa Barat tahun 2010 atas dasar harga berlaku sebesar 770.660.505 juta rupiah,
Lebih terperinciINDIKATOR MAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL
III. EKONOMI MAKRO KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013 Pembangunan ekonomi merupakan suatu hal mendasar suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi itu sendiri pada dasarnya
Lebih terperinciPDRB / GDRP BAB XII PDRB GDRP. Berau Dalam Angka 2013 Page 265
BAB XII PDRB GDRP Berau Dalam Angka 2013 Page 265 Berau Dalam Angka 2013 Page 266 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan dan tingkat kesejahteraan
Lebih terperinciPerkembangan Terakhir Sektor Industri Dan Inflasi KADIN INDONESIA
Perkembangan Terakhir Sektor Industri Dan Inflasi KADIN INDONESIA Mudrajad Kuncoro Juli 2008 Peranan Masing- Masing Cabang Industri Terhadap PDB Sektor Industri Tahun 1995-2008* No. Cabang Industri Persen
Lebih terperinciRegional Revenue. PENDAPATAN REGIONAL Regional Revenue
Regional Revenue PENDAPATAN REGIONAL Regional Revenue Penda atan Regional 10.Pendapatan Regional Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor/lapangan
Lebih terperinciRegional Revenue. PENDAPATAN REGIONAL Regional Revenue
Regional Revenue PENDAPATAN REGIONAL Regional Revenue Pendapatan Regional 10.Pendapatan Regional Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor/lapangan
Lebih terperinciTabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)
3.14. KECAMATAN NGADIREJO 3.14.1. PDRB Kecamatan Ngadirejo Besarnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kecamatan Ngadirejo selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.14.1
Lebih terperinciRegional Revenue. PENDAPATAN REGIONAL Regional Revenue
Regional Revenue PENDAPATAN REGIONAL Regional Revenue Pendapatan Regional 10.Pendapatan Regional Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor/lapangan
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Administrasi Kabupaten Bangka Tengah secara administratif terdiri atas Kecamatan Koba, Kecamatan Lubuk Besar, Kecamatan Namang, Kecamatan Pangkalan Baru, Kecamatan
Lebih terperinciPENDAPATAN REGIONAL 574 Jambi Dalam Angka 2009/Jambi in Figures 2009
PENDAPATAN REGIONAL 574 Jambi Dalam Angka 2009/Jambi in Figures 2009 REGIONAL INCOME BAB 11. PENDAPATAN REGIONAL Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2009 Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000 mengalami
Lebih terperinciJURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di:
JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 219-228 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS SEKTOR UNGGULAN MENGGUNAKAN DATA PDRB (Studi Kasus BPS Kabupaten Kendal
Lebih terperinciANALISIS SEKTOR UNGGULAN MENGGUNAKAN DATA PDRB
ANALISIS SEKTOR UNGGULAN MENGGUNAKAN DATA PDRB (STUDI KASUS BPS KABUPATEN KENDAL TAHUN 2006-2010) SKRIPSI Disusun oleh : ROSITA WAHYUNINGTYAS J2E 008 051 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
Lebih terperinciM E T A D A T A. INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2 Penyelenggara Statistik
M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No.
Lebih terperinciPendapatan Regional/ Regional Income
539 540 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME PDRB atas dasar berlaku pada tahun 2007 sebesar 33.518,59 milyar rupiah, sedang pada tahun sebelumnya 28.593,61 milyar rupiah, atau mengalami
Lebih terperinciANALISIS SEKTOR UNGGULAN PEREKONOMIAN KABUPATEN MANDAILING NATAL PROVINSI SUMATERA UTARA
ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PEREKONOMIAN KABUPATEN MANDAILING NATAL PROVINSI SUMATERA UTARA Andi Tabrani Pusat Pengkajian Kebijakan Peningkatan Daya Saing, BPPT, Jakarta Abstract Identification process for
Lebih terperinciPendapatan Regional / Product Domestic Regional Bruto
Kabupaten Penajam Paser Utara Dalam Angka 2011 258 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dalam bab ini disajikan data dalam bentuk tabel dan grafik dengan tujuan untuk mempermudah evaluasi terhadap data
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH
No. 06/02/72/Th. XIV. 7 Februari 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH Ekonomi Sulawesi Tengah tahun 2010 yang diukur dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000
Lebih terperinciKABUPATEN BENGKULU TENGAH
Katalog BPS : 9302008.1709 4 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BENGKULU TENGAH BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BENGKULU TENGAH PDRB SEKTORAL KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2012 Nomor Publikasi: 1709.1002
Lebih terperinciStatistik KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber
Lebih terperinciD a f t a r I s i. iii DAFTAR ISI. 2.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 2.9 Sektor Jasa-Jasa 85
D a f t a r I s i Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Grafik Daftar Tabel DAFTAR ISI Daftar Tabel Pokok Produk Domestik Regional Bruto Kota Samarinda Tahun 2009-2011 BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Umum 1 1.2. Konsep
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016
BPS PROVINSI BENGKULU No. 10/02/17/XI, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016 EKONOMI BENGKULU TUMBUH 5,30 PERSEN, MENINGKAT DIBANDINGKAN TAHUN 2015 Perekonomian Provinsi Bengkulu
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 72/11/35/Th. X, 5 November 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III-2012 Ekonomi Jawa Timur Triwulan III Tahun 2012 (y-on-y) mencapai 7,24 persen
Lebih terperinciPRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 Nomor Katalog : 9302001.9416 Ukuran Buku : 14,80 cm x 21,00 cm Jumlah Halaman
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I-2014
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 26/05/73/Th. VIII, 5 Mei 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I-2014 PEREKONOMIAN SULAWESI SELATAN TRIWULAN I 2014 BERTUMBUH SEBESAR 8,03 PERSEN Perekonomian
Lebih terperinciPROYEKSI EKONOMI MAKRO : Masukan bagi Pengelola BUMN Biro Riset LMFEUI
PROYEKSI EKONOMI MAKRO 2011-2015: Masukan bagi Pengelola BUMN Biro Riset LMFEUI Indonesia memiliki sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam berbagai bidang usaha. Kendati, tidak seperti
Lebih terperinciLampiran 1. Analisis Prakelayakan Skenario Per Wahana Agrowisata Bina Darma
LAMPIRAN Lampiran 1. Analisis Prakelayakan Skenario Per Wahana Agrowisata Bina Darma Komponen Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Penerimaan Kebun Agro 34200000
Lebih terperinciPendapatan Regional Regional Income
Pendapatan Regional Regional Income Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara sederhana dapat diartikan sebagai keseluruhan nilai tambah Bruto dari kegiatan perekonomian di suatu wilayah. 11.1.PDRB
Lebih terperinciBAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2006
BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2006 4.1. Gambaran Umum inerja perekonomian Jawa Barat pada tahun ini nampaknya relatif semakin membaik, hal ini terlihat dari laju pertumbuhan ekonomi Jawa
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI RIAU
No. 24/05/14/Th.XV, 5 Mei 2014 PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU Ekonomi Riau termasuk migas pada triwulan I tahun 2014, yang diukur dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000, mengalami
Lebih terperinciPENYUSUNAN KONTRIBUSI INDUSTRI PRIMER KEHUTANAN TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO TAHUN Dalam Rangka Analisa Data Sektor Kehutanan
PENYUSUNAN KONTRIBUSI INDUSTRI PRIMER KEHUTANAN TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO TAHUN 2005-2007 Dalam Rangka Analisa Data Sektor Kehutanan Kerja Sama Departemen Kehutanan dan Badan Pusat Statistik Desember
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi
BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Kabupaten Malinau
Lebih terperinciProduk Domestik Regional Bruto Kota Solok Menurut Lapangan Usaha
I. PENDAHULUAN I. INTRODUCTION 1.1. Pengertian Pendapatan Regional 1.1. Concept Of Regional Income Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu periode tertentu
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2007
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 40/11/31/Th. IX, 15 November 2007 PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2007 Perekonomian DKI Jakarta pada triwulan III tahun 2007 yang diukur berdasarkan PDRB
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BUNGO
BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BUNGO 1. PERKEMBANGAN KABUPATEN BUNGO merupakan penghitungan atas nilai tambah yang timbul akibat adanya berbagai aktifitas ekonomi dalam suatu daerah/wilayah. Data
Lebih terperinciBAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB. SUBANG TAHUN 2012
BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB. SUBANG TAHUN 2012 4.1.Gambaran Umum Geliat pembangunan di Kabupaten Subang terus berkembang di semua sektor. Kemudahan investor dalam menanamkan modalnya di Kabupaten
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2012
BPS KABUPATEN PADANG LAWAS PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2012 No. 01/07/1221/Th. V, 8 Juli 2013 Pertumbuhan ekonomi Padang Lawas tahun 2012 yang diukur berdasarkan kenaikan laju pertumbuhan Produk
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PEREKONOMIAN KALIMANTAN BARAT PERTUMBUHAN PDRB TAHUN 2013 MENCAPAI 6,08 PERSEN No. 11/02/61/Th. XVII, 5 Februari 2014 Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun
Lebih terperinciStatistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tahun
KATA PENGANTAR Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (U MKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH
No. 11/02/72/Th. XVII. 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH Ekonomi Sulawesi Tengah pada tahun 2013 yang diukur dari persentase kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pendapatan regional adalah tingkat (besarnya) pendapatan masyarakat pada
9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definsi Pendapatan regional adalah tingkat (besarnya) pendapatan masyarakat pada wilayah analisis. Tingkat pendapatan dapat diukur dari total pendapatan wilayah
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2007 SEBESAR -0,03 PERSEN
BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 25/11/34/Th. IX, 15 November 2007 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2007 SEBESAR -0,03 PERSEN Pertumbuhan ekonomi Provinsi Daerah Istimewa
Lebih terperinciStatistik KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber
Lebih terperinciANALISIS POTENSI PEREKONOMIAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
ANALISIS POTENSI PEREKONOMIAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA (ANALYSIS OF THE POTENTIAL FOR ECONOMIC MINAHASA SOUTHEAST DISTRICT) Rizky Kapahang 1, Rosalina A.M. Koleangan 2 dan Patrick C Wauran 3 123 Jurusan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2008 SEBESAR 5,02 PERSEN
BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 08/02/34/Th. XI, 16 Februari 2009 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2008 SEBESAR 5,02 PERSEN ekonomi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada tahun
Lebih terperinciProduk Domestik Regional Bruto
Tabel 9.1 : PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2007 2010 (Rp. 000) 1. PERTANIAN 193.934.273 226.878.977 250.222.051 272176842 a. Tanaman bahan makanan 104.047.799 121.733.346 134.387.261
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pendapatan rata-rata masyarakat pada wilayah tersebut. Dalam menghitung
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definsi Pendapatan regional adalah tingkat (besarnya) pendapatan masyarakat pada wilayah analisis. Tingkat pendapatan dapat diukur dari total pendapatan wilayah maupun
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH
PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH No.12/02/33/Th.VII, 5 Februari 2013 PERTUMBUHAN PDRB JAWA TENGAH TAHUN 2012 MENCAPAI 6,3 PERSEN Besaran PDRB Jawa Tengah pada tahun 2012 atas dasar harga berlaku mencapai
Lebih terperinciV. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010
65 V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010 5.1. Gambaran Umum dan Hasil dari Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 Pada bab ini dijelaskan
Lebih terperinciKETERKAITAN ANTARSEKTOR PADA PEREKONOMIAN JAWA TIMUR
KETERKAITAN ANTARSEKTOR PADA PEREKONOMIAN JAWA TIMUR Keterkaitan Sektor Hulu dan Sektor Hilir Hasil dari analisis dengan menggunakan PCA menunjukkan sektor-sektor perekonomian pada bagian hulu dan sektor-sektor
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 31/05/35/Th. X, 7 Mei 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2012 Ekonomi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2012 (c-to-c) mencapai 7,19 persen Ekonomi
Lebih terperinciBAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB.SUBANG TAHUN 2013
BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB.SUBANG TAHUN 2013 4.1.Gambaran Umum Geliat pembangunan di Kabupaten Subang terus berkembang di semua sektor. Kemudahan investor dalam menanamkan modalnya di Kabupaten Subang
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013
BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA No. 08/07/1205/Th. VI, 06 Oktober 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara yang diukur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya. Analisis regresi memberikan keleluasaan untuk menyusun model hubungan atau pengaruh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan proses transformasi yang dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Pembangunan ekonomi dilakukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2014
No. 68/11/33/Th.VIII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2014 Perekonomian Jawa Tengah yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan III tahun
Lebih terperinci