BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Pengertian Membaca Huruf Hijaiyah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Pengertian Membaca Huruf Hijaiyah"

Transkripsi

1 9 2.1 Kajian Teoretis BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Pengertian Membaca Huruf Hijaiyah Huruf (ح ر و ف ) adalah bentuk jamak dari (ال ح ر و ف ) yang berarti bagian terkecil dari lafal yang tidak dapat membentuk makna tersendiri kecuali hams dirangkai dengan huruf lain. Kumpulan huruf yang dapat membentuk arti biasanya 3 huruf, misalnya ( و ق ى ) "memelihara", namun pada bentuk-bentuk tertentu ada satu huruf yang sudah mempunyai arti, misalnya bentuk amar ) ا ل ه ج اي ي ة ( Hijaiyah "Peliharalah". Sedangkan ) ق ( adalah ) و ق ى ) (perintah) dari berasal dari akar kata -ي ه ج و -ه ج ا yangه ج اء berarti "ejaan". Maksud dari ejaan disini, adalah ejaan Arab sebagai bahasa asli Alqur-an (Sirajuddin, 2006:3). Karena itu yang dimaksud "huruf Hijaiyah" adalah huruf-huruf ejaan bahasa Arab sebagai bahasa asli Alqur-an. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan adanya disiplin ilmu lain yang menggunakan huruf Hijaiyah, misalnya hadis, dan kitab-kitab bahasa Arab pada umumnya. Dalam membaca huruf hijaiyah, diperlukan suatu keterampilan dan potensi yang harus dikembangkan. Jika potensi yang dimiliki oleh seseorang tidak dilatih secara kontinyu dan konsisten, maka potensi tersebut menjadi hilang secara perlahan-lahan.

2 10 Sebagaimana yang diungkapkan Kusnawan (2004:25), pada dasarnya setiap orang telah memiliki keterampilan dan potensi dalam membaca, hanya saja keterampilan dan potensi yang dimiliki harus dikembangkan. Oleh karena itu, kemampuan dalam membaca merupakan kemampuan yang kompleks yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan. Meskipun demikian, kemampuan tersebut bukanlah semata-mata milik golongan orang yang memiliki bakat membaca saja. Ketika membaca huruf hijaiyah atau huruf Arab secara tunggal (terpisah) maupun bersambung, maka bentuk setiap huruf cara membacakannya dari satu huruf dengan huruf lainnya. Ada huruf yang bentuknya sama, yang membedakannya adalah pada jumlah titik. Sama seperti membentuk huruf latin a akan berbeda hurufnya dengan huruf b. Oleh karena itu, diperlukan suatu latihan yang sungguh-sungguh dalam belajar membaca huruf ini sehingga memiliki suatu kemampuan dalam membacakannya Dasar Membaca Huruf Hijaiyah Membaca huruf hijaiyah sesungguhnya boleh dikatakan sesuatu hal yang sangat mudah, tetapi yang lebih sulit adalah bagaimana hasil perkenalan itu dapat diaplikasikan oleh para peserta yang diajar, sehingga menghasilkan kualitas bacaan yang sesuai dengan kaedah-kaedah al-qur an. Yang perlu diingat bahwa kesalahan sebutan huruf dalam membaca al-qur an merupakan suatu kesalahan yang sangat fatal.

3 11 Salah satu dasar yang penting untuk memperkenalkan cara membaca huruf hijaiyah adalah bagaimana seseorang dapat membedakan huruf dengan jelas. Inilah yang disebut dengan istilah makhraj huruf. Untuk itu berikut akan diuraikan bagaimana makhraj itu sendiri. Makhraj adalah sifat-sifat dan tempat keluarnya huruf. Istilah makhraj berasal dari bahasa Arab dengan akar kata ( خ ر ج -ي خ ر ج -خ ر و ج ا ) yang berarti keluar. Dalam pembahasan tentang makhraj ini terdapat beberapa istilah atau pembagian dari makhraj itu sendiri (Sirajuddin, 2006:22), yaitu : a Jahr, yaitu tertahannya nafas pada makhraj ketika melafalkan huruf karena persentuhan/tempelan antara dua organ penutur sangat kuat di tempat ء ب ج د ذ ر ز ض ط ظ : yaitu makhraj tersebut. Huruf-hurufnya ada,19 ع غ ق ل م ن و ي b Isti la, yaitu terangkatnya sebagian besar lidah ketika melafalkan huruf, ض ط ظ غ ق : yaitu terdiri atas lima huruf, c Ithbaq mengangkat pangkal lidah ke arah langit-langit lunak ketika ص ض ط ظ : yaitu melafalkan huruf. Ithbaq mempunyai 4 huruf, d Ishmat, adalah huruf yang agak berat dan tidak dapat dilafadzkan dengan cepat karena makhrajnya jauh dari ujung lidah. Hurufnya sama dengan huruf ithbaq.

4 12 e Syiddah, yaitu menahan suara sejenak pada makhraj kemudian melepaskan ط : adalah secara tiba-tiba bersama udara, hurufnya f Pertengahan, yaitu menyederhanakan suara ketika melafadzkan huruf, ر ع ل م ن : yaitu terdiri dari 5 huruf g Shafir adalah suara tambahan yang mirip suara siulan, hurufnya tiga yaitu : ز س ص h Qalqalah yaitu terjadinya getaran sewaktu menuturkan huruf yang sukun, sehingga terdengar semacam aspirasi suara yang kuat. Hurufnya 5 yaitu : ب ج د ط ق i Layin, yaitu keluarnya suara dengan mudah dan memanjang, hurufnya 2, و ي: yaitu j Inhiraf, yaitu beralihnya suatu huruf setelah keluar dari makhrajnya kepada ر ل : yakni makhraj huruf lain. Hurufnya ada 2 k Takrir adalah bergetarnya ujung lidah ketika melafadzkan huruf yaitu 1 ر : huruf l Tafasysyi, yaitu tersebarnya udara dalam mulut ketika melafalkan huruf, ش : yakni dan hanya 1 huruf m Istithalah adalah memanjangnya suara pada makhraj huruf yaitu 1 huruf : ض

5 13 n Khafa, yaitu hilangnya sebagian huruf ketika melafalkannya, hurufnya ada 3 yakni : ي و ه o Gunnah, yaitu suara yang keluar dari rongga hidung berupa gema yang ada pada huruf م dan ن bertasydid, tidak ada pengaruh lidah di dalamnya. Dengan penjelasan di atas, jelaslah bagaimana dasar yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam memperkenalkan huruf-huruf hijaiyah Pola Pembelajaran Huruf Hijaiyah Dalam mengajarkan baca tulis al-qur an banyak cara yang dilakukan oleh setiap orang terkait dengan pengenalan terhadap baca al-qur an. Hal ini dilatar belakangi oleh penggunaan bahasa dalam al-qur an yang menggunakan bahasa yang identik dengan bahasa Arab, sementara bahasa Arab menggunakan huruf-huruf hijaiyah. Pembelajaran huruf hijaiyah tentunya masing-masing metode atau caranya berbeda-beda sesuai dengan ciri khas dari masing-masing metode yang dikembangkan. Untuk itu, maka berikut akan dikemukakan beberapa jenis metode yang dapat digunakan untuk mengenalkan anak pada baca tulis al-qur an. 1. Metode SAS Menurut Departemen Agama (2009:27) metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) dalam membaca al-qur an adalah salah satu metode yang dilakukan oleh instruktur (guru/pembimbing) dalam mengajarkan tata cara membaca al-quran secara bertahap, mulai dari sistem peng-eja-an,

6 14 pengenalan huruf melalui kalimat, pengenalan tanda baca (syakal), sampai pada pengenalan tadjwid atau panjang pendeknya bacaan serta cara membacanya. Adapun aspek yang dinilai melalui metode SAS terdiri dari; a. Kemampuan santri/siswa mengenal huruf hijaiyah b. Kemampuan santri/siswa membedakan huruf hijayah secara berurutan dengan lafadz yang benar c. Kemampuan santri/siswa membaca huruf hijaiyah baik secara terpisah maupun dalam kalimat d. Kemampuan santri/siswa membaca al-qur an dengan makhraj dan tajwid yang benar. (Sirajuddin, 2006:28) Berdasarkan uraian kriteria di atas, peneliti hanya mengambil aspek membaca huruf hijaiyah secara berurutan dengan lafadz yang benar sebagaimana yang dikehendaki dalam pembelajaran metode iqra. Dengan kata lain, tidak semua yang dikehendaki dalam metode SAS digunakan sebagai aspek penilaian peneliti di dalam menggunakan metode Iqra. 2. Metode al-banjiri Metode al-banjiri adalah metode membaca al-quran berdasarkan logad atau dialeg masyarakat setempat dengan tetap memperhatikan perbedaan huruf dan bacaan yang sesungguhnya (Sirajuddin, 2006:29). Sistem membaca al-qur an adalah tidak harus sistematis atau berurutan, tetapi disesuaikan dengan kemampuan santri/siswa, pengenalan huruf dan tanda

7 15 baca bersifat meng-eja, sedangkan pengenalan makhraj (perbedaan huruf), dan tadjwid atau panjang pendeknya dilaksanakan dalam sistem tartil atau membaca secara bersama. Adapun aspek yang dinilai melalui metode al-banjiri terdiri dari; a. Kemampuan santri/siswa mengenal kelompok huruf hijaiyah yang hampir sama bunyi bacaannya b. Kemampuan santri/siswa membaca huruf hijayah baik secara terpisah maupun dalam kalimat. c. Kemampuan santri/siswa membaca huruf hijaiyah secara lancar dan benar dengan memperhatikan makhraj dan tajwid. (Sirajuddin, 2006:31) Dari semua aspek penilaian yang dikehendaki pada metode al-banjiri di atas, tidak semuanya digunakan oleh peneliti dalam membaca huruf hijaiyah. Adapun aspek penilaian yang digunakan peneliti relevan dengan metode Iqra adalah membaca huruf hijaiyah secara lancar dan benar Pengertian Metode Iqra Menurut Quraish Shihab (2009:167), kata iqra yang terambil dari kata qara a pada mulanya berarti menghimpun. Apabila dirangkai huruf atau kata kemudian diucapkan rangkaian tersebut, berarti telah menghimpunnya yang dalam bahasa al-qur an di istilahkan qara tahu qira atan. Arti asal kata ini menunjukkan bahwa iqra mempunyai maksud menyampaikan, menelaah, membaca mendalami, meneliti, mengetahui ciri-cirinya.

8 16 Pengertian kata Iqra tersebut tidak hanya dilihat dalam bentuk membaca, akan tetapi juga menelaah hasil bacaan, mendalaminya dan menyampaikan. Dengan jalan demikian itulah, sehingga makna yang terkandung dalam bacaan itu dapat dipahami dengan baik untuk kemudian direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari, dan inilah yang menjadi tujuan dari penerapan metode Iqra. Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa metode Iqra adalah salah satu metode dari sekian metode yang digunakan untuk pengenalan terhadap al-qur an, khususnya dari segi kemampuan dan penguasaan terhadap baca tulis al-qur an. Dalam penerapan metode Iqra ini ada beberapa hal yang harus dipahami oleh setiap guru agama atau instruktur yang bertugas mengajarkan baca tulis al-qur an. Penerapan metode Iqra dimulai dari pengenalan huruf hijaiyah, baca tulis al-qur an sampai kemampuan dan pemahaman terhadap makna yang terkandung dari bacaan-bacaan tersebut, merupakan sasaran dan target yang secara umum diupayakan oleh setiap muslim, terutama para instruktur atau guru agama di lembaga-lembaga pendidikan formal baik jalur sekolah maupun luar sekolah. Secara khusus bahwa tujuan pengajaran membaca huruf hijaiyah dan baca tulis Al-Qur an yang dikembangkan oleh metode Iqra meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Anak dapat membaca al-qur an dengan lancar dan benar.

9 17 2. Anak hafal beberapa surat pendek, ayat-ayat pendek, ayat-ayat pilihan, do a-do a pilihan. 3. Anak dapat menulis huruf al-qur an, dapat melakukan shalat dengan baik dan terbiasa hidup dalam suasana yang Islami. (Depag, 2009:43) Berdasarkan point-point tujuan di atas, dapat diketahui bahwasanya tujuan penggunaan metode Iqra, sebenarnya tidak semata-mata ditujukan kepada kemampuan baca tulis al-qur an, tetapi lebih jauh lagi bahwa kemampuan membaca dan menulis tersebut akan mendorong murid agar lebih mendalami apa yang dibaca dan ditulisnya yang pada gilirannya dapat menjadi pola dan perilaku hidup sehari-hari. Misalnya pengaktualisasian dalam kegiatan ibadah shalat. Dalam pengajaran metode iqra materi-materi yang diajarkan adalah menyangkut pengenalan baca tulis al-qur an secara fasikh dan benar yang diawali dengan pengenalan huruf dasar sampai kemampuan membaca perkalimat. Hal ini didasarkan kepada firman Allah swt., dalam al-qur an surat al-furqaan ayat 32 yang berbunyi : و ق ال ا لذ ين آ ف ر وا ل و ل ا ن زل ع ل ي ه ال ق ر ء ان ج م ل ة و اح د ة آ ذ ل ك ل ن ث بت ب ه ف و اد ك و ر تل ن اه ت ر ت يل ا Terjemahnya : Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya Kami

10 18 perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar). (Depag, 2009:564) Pelajaran yang dapat diambil dari penjelasan ayat tersebut adalah turunnya al-qur an oleh Allah dilakukan secara berangsur-angsur dengan maksud agar dapat difahami dan diresapi setiap makna yang dikandungnya. Jika dikaitkan dengan materi pengajaran Iqra, adalah pengajaran yang sifatnya bertahap mulai dari jilid 1 sampai dengan jilid 6 dengan maksud agar para murid atau siswa benar-benar memahaminya dengan baik yang selanjutnya dapat dilafazkan secara fasikh, dalam bahasa al-qur an sebagaimana yang ditunjukkan oleh ayat di atas adalah pembacaan secara tartil atau murattal. Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa materi pengajaran metode Iqra dapat dibagi menjadi dua, yaitu materi pokok dalam bentuk pengajaran tahapan jilid per jilid, diawali dengan jilid 1 atau dikenal dengan Iqra 1 sampai dengan jilid 6, juga disebut Iqra 6. Disamping itu terdapat materi tambahan atau materi penunjang yang lebih terfokus pada kegiatan hafalan, antara lain : 1) Hafalan surat-surat pendek (Juz Amma), 2) Hafalan ayat-ayat pilihan (ayat kursi, al-baqarah ayat , al- Mu minun ayat 1-11, Luqman ayat 12-19, al-jumu ah ayat 9-11 dan lainlain. 3) Hafalan bacaan shalat dan prakteknya. 4) Hafalan doa pilihan serta

11 19 5) Menulis huruf al-qur an. Dalam pengajaran metode Iqra masing-masing jilid memiliki cara-cara tersendiri untuk mengajarkan dan harus diperhatikan dan tidak boleh diabaikan oleh instruktur atau guru agama yang mengajarkannya, sebab kesalahan dalam mengajar pada masing-masing jilid akan membuat kesalahan yang berkelanjutan terhadap murid atau siswa. Adapun teknik-teknik pengajaran menurut As ad Humam (2009:v-xi) antara lain: 1. Pelajaran Iqra 1 Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh guru dalam mengajar jilid I atau Iqra 1 yaitu : a) Guru cukup mengenalkan bunyi A, Ba dan seterusnya, tanpa mengenalkan istilah alif, fathah dan sebagainya. Siswa tidak disuruh menghafal huruf-huruf b) Bagi murid atau siswa yang betul-betul menguasai pelajaran dan sekiranya mampu dipacu dalam menyelesaikan belajarnya ia boleh membaca loncat-loncat, tidak harus utuh sehalaman. c) Bila siswa keliru baca huruf, cukup dibetulkan huruf yang keliru saja dengan cara : 1) Isyarat, umpama dengan kata ee awas stop..dan sebagainya

12 20 2) Bila dengan isyarat masih tetap keliru, berilah titian ingatan misalnya siswa lupa membaca huruf Za cukup mengingatkan titiknya, yaitu bila tidak ada titiknya dibaca Ra. 3) Bila masih tetap lupa barulah ditunjukkan cara bacaan yang sebenarnya. 4) Siswa harus bisa membaca dengan betul perbedaan antara huruf yang hampir sama. 5) Karena jilid 1 ini menyangkut pengenalan huruf, maka tidak dapat dinaikkan bila penguasaan huruf belum fasikh. Kelima faktor tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam pengajaran Iqra 1, dengan demikian, maka hasil yang akan diperoleh benar-benar dapat meningkatkan kualitas bunyi dan bentuk huruf al-qur an sebagai dasar utamanya, karena kesalahan bunyi dan bentuk akan melahirkan pengertian yang salah. 2. Pelajaran Iqra 2 Sebagaimana pada jilid 1, pelajaran Iqra 2 ini pun memiliki 4 langkah yang harus dilakukan oleh guru atau instruktur Iqra, yaitu : a) Latihan membaca bersambung, tanpa pengenalan huruf di depan di tengah atau di belakang, dan yang perlu diperhatikan adalah titiktitiknya.

13 21 b) Huruf yang her pada jilid 1 dibetulkan dalam pelajaran ini. c) Siswa biasanya memanjangkan bacaan huruf yang pertama, maka meskipun digandeng hurufnya, membacanya agar putus-putus dan suara pendek. d) Sebagai petunjuk untuk bacaan panjang pendek perlu menggunakan kata isyarat. Misalnya : ج اع ل keliru dibaca ج ع ال maka dibetulkan ن ان ن dengan kata Demikian seterusnya tahapan-tahapan pengajaran metode Iqra yang secara keseluruhannya dapat dilakukan dengan mengikuti petunjuk-petunjuk yang telah dilengkapi pada masing-masing buku metode Iqra dan semua jilidnya Keuntungan dan Kelemahan Metode Iqra Sebagai salah satu metode yang dikembangkan dalam rangka pengenalan baca tulis al-qur an, metode Iqra semakin berkembang dan memasyarakat di kalangan umat muslim. Salah satu keistimewaan dari metode Iqra, secara umum dapat dikatakan bahwa metode tersebut memiliki daya tarik yang tinggi di kalangan masyarakat muslim. Betapa tidak metode Iqra begitu memasyarakat sehingga mulai dari usia dini sampai pada usia dewasa berkeinginan untuk belajar membaca al-qur an melalui penerapan metode ini. Keistimewaan lain adalah melalui metode ini kefasihan bacaan dapat tercapai dengan baik, hal ini dikarenakan sistem pembelajaran yang dilakukan secara bertahab, bahkan ketika seseorang ingin melanjutkan pada topik

14 22 berikutnya harus melalui evaluasi yang bisa dinyatakan lulus untuk melanjutkan tetapi bisa juga tidak lulus sehingga harus lebih memperdalam cara-cara membaca yang baik. Masih banyak keistimewaan-keistimewaan yang dimiliki oleh metode Iqra dalam rangka memasyarakatkan al-qur an di kalangan kaum muslimin melalui bacaan, misalnya saja dalam sistem belajar mengajarnya mudah untuk melakukan pengawasan terhadap para peserta yang keliru dalam mengucapkan huruf-huruf hijaiyah, karena menerapkan sistem privat. Bahkan dengan pendekatan ini perkembangan peserta didiknya dapat diketahui. Adapun kelemahan dari Metode Iqra adalah memerlukan tenaga instruktur yang banyak sementara di sisi lain peserta yang ingin belajar semakin banyak sehingga tidak terlayani jika hanya menggunakan tenaga instruktur 1 atau 2 orang. Hal ini berarti semakin banyak peserta yang dibina, maka akan memerlukan tenaga instruktur/guru yang banyak pula. Kelemahan lain adalah memerlukan buku sumber yang harus sesuai dengan jumlah peserta yang belajar membaca, karena dalam metode Iqra pada satu kali pertemuan bisa jadi terdapat perbedaan antara peserta pengajian meskipun masih dalam jilid yang sama. Di sisi lain pengadaan buku sumber memerlukan biaya yang tidak sedikit. Adapun solusi yang dapat dilakukan berdasarkan kelemahan di atas adalah:

15 23 Dalam kaitannya dengan keterbatasan waktu, maka cara yang sedikit dapat dilakukan adalah memanfaatkan waktu-waktu pada sore hari, khususnya bagi anak-anak usia Sekolah Dasar dijadwalkan secara rutin. Apalagi diiringi dengan membentuk taman pengajian. Selanjutnya untuk mengatasi kekurangan tenaga instruktur, maka boleh memanfaatkan anak-anak yang sudah berada pada Iqra 5 dan 6 untuk membantu membimbing anak-anak yang berada pada Iqra 1 dan 2, dengan catatan bahwa dikhususkan kepada mereka yang benar-benar telah mahir dalam mengucapkan bacaan-bacaan potongan ayat pada Iqra 5 dan 6. Berangkat dari paparan-paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode Iqra adalah salah satu metode yang tetap eksis dalam mengupayakan pembumian al-qur an dan oleh karena itu, maka sebagai masyarakat muslim harus tetap berupaya memilih pendekatan-pendekatan yang terbaik dari semua pendekatan, agar kitab suci Al-Qur an benar-benar menjadi kerangka acuan bagi setiap umat Islam dalam berkarya Pembelajaran Iqra di Sekolah Dasar Menurut As ad Humam (2009;7), metode iqro adalah salah satu metode belajar mengajar Al-qur an yang disusun secara praktis dan sistematis, sehingga memudahkan setiap orang untuk belajar maupun mengajarkan membaca Al-qur an. Penyelenggaraan metode iqro untuk siswa Sekolah dasar bisa diterapkan dalam dua mode, yaitu dalam bentuk/sistem ekstra kurikuler dan intra kurikuler.

16 24 Meskipun pada umumnya metode iqro diselenggarakan dalam bentuk ekstra kurikuler bukan berarti penyelenggaraan dalam bentuk intra kurikuler tidak efektif. Untuk itulah pengembang metode ini telah menyiapkan langkahlangkah penerapan dalam bentuk intra kurikuler atau dengan sebutan iqro klasikal sebagaimana yang segera dipaparkan dimuka. Adapun langkah-langkah penerapan metode iqro a. Langkah pertama: 1). Guru lebih dahulu berusaha untuk mengetahui kemampuan rata-rata kelas dalam membaca Al-Qur an. Siswa yang kemampuannya di bawah ratarata kelas perlu mendapat program remedial. Dalam hal ini, siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata kelas (terutama yang sudah lancar dan benar dalam membaca Al-Qur an), bisa dijadikan sebagai tutor teman sabaya. 2). Guru mengajarkan iqro klasikal dimulai dari bahan ajar yang sesuai dengan rata-rata kemampuan kelas. Perpindahan dari satu bahan ajar ke bahan ajar berikutnya harus tetap memperhatikan kemampuan rata-rata kelas (75%). 3). Pengajaran iqro diberikan selama menit tiap jam pelajaran pendidikan Agama Islam (jadi setiap guru Agama masuk kelas yang 2 jam setiap minggunya itu senantiasa diawali dengan pengajaran iqro selama menit. Waktu selebihnya dipergunakan untuk materi reguler sesuai dengan silabus. Pengambilan waktu yang menit tadi,

17 25 bisa disesuaikan dengan alokasi pengajaran yang ada di tiap tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan. b. Langkah kedua: 1). Murid dibedakan menjadi 2 atau 3 kelompok. Kelompok A untuk Iqro jilid I-II, kelompok B untuk Iqro jilid III-IV dan kelompok C Iqro jilid V-VI. 2). Kelompok A dimulai bahan ajar 1, kelompok B dimulai dengan bahan ajar 15, dan kelompok C dimulai dengan bahan ajar 29. Guru mengajar kelompok A, sedang kelompok B dan C diberi tugas menulis bahan ajar yang akan diajarkan. Demikian seterusnya secara bergantian Kajian yang Relevan Di bawah ini akan diketengahkan beberapa hasil penelitian yang relevan dengan manfaat penggunaan metode Iqra pada kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam kaitannya dengan meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah pada siswa Kelas III SDN 11 Bonepantai Kabupaten Bone Bolango. Hasil penelitian pendukung dimaksud antara lain: 1. Irawati Abdjul, Judul penelitian Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf-huruf Al-Qur an melalaui Media Gambar atau Chart di Kelas I SDN 2 Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo.

18 26 Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu metode yang paling efektif digunakan guru untuk meningkatkan kemampuan mengenal hurufhuruf Al-Qur an pada Kelas I SDN 2 Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango adalah melalui media gambar atau chart. Indikator kinerja yang ditetapkan 80 %, hasil capaian 86,67 % dari jumlah siswa 30 orang. Pada siklus I, hanya 46,67 % atau 14 orang yang kemampuan siswa mengenal huruf-huruf Al-Qur an sangat memuaskan. Kemudian setelah dilakukan perbaikan melalui siklus II, maka peningkatan mencapai 86,67 % atau 26 orang, melampaui dari nilai indikator yang ditetapkan yaitu 80 % atau 24 orang. Dengan capaian yang terdapat pada siklus di atas menunjukkan bahwa kemampuan mengenal mengenal huruf-huruf Al-Qur an dapat ditingkatkan melalui media gambar atau chart. Dengan menggunakan media gambar atau chart, maka akan mengarahkan perhatian atau konsentrasi anak serta dapat mengasah daya ingat anak mencapai tataran yang maksimal padahuruf-huruf Al-Qur an yang diajarkan guru. 2. Nurtina Bulotio, Judul penelitian Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur an melalui Metode Tartil pada Siswa Kelas V SDN 10 Bongomeme Kabupaten Gorontalo Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Hasi penelitian menunjukkan bahwa pada hakikatnya penggunaan metode tartil sangat cocok diajarkan pada siswa pada siswa kelas V SDN

19 27 10 Bongomeme Kabupaten Gorontalo dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur an. Berdasarkan ketiga penelitian yang diuraian literatur di atas, maka setelah dianalisis secara tidak langsung memiliki keterkaitan erat dengan penelitian yang akan dilakukan. Namun demikian, fokus yang akan dikaji penulis dalam penelitian ini memiliki spesifikasi tersendiri dari peneliti sebelumnya, yaitu seberapa jauh peranan guru dalam menggunakan metode Iqra sebagai upaya meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah pada siswa Kelas III SDN 11 Bonepantai Kabupaten Bone Bolango. 2.3 Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teoretis yang telah dikemukakan, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini sebagai berikut: Jika guru menggunakan metode iqra dalam pembelajaran, maka kemampuan siswa dalam membaca huruf hijaiyah akan meningkat terutama pada siswa Kelas II SDN 11 Bonepantai Kabupaten Bone Bolango. 2.4 Indikator Kinerja Penelitian ini dinyatakan berhasil bila terjadi perkembangan kemampuan anak dalam membaca huruf Hijaiyah melalui metode iqra dengan indikator jumlah siswa meningkat dari sebelumnya berjumlah 9 dari 24 orang atau (37,5 %) menjadi 20 orang (83,3%) dari 24 orang siswa

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR: AL-QURAN KOMPETENSI DASAR Menganalisis kedudukan dan fungsi al-quran dalam agama Islam Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang melekat pada al-quran INDIKATOR: Mendeskripsikan kedudukan dan fungsi

Lebih terperinci

SOAL MFQ TAJWID. A. Soal Paket Penyisihan 1. Soal :Apa yamg dimaksud dengan saktah atau sakt

SOAL MFQ TAJWID. A. Soal Paket Penyisihan 1. Soal :Apa yamg dimaksud dengan saktah atau sakt SOAL MFQ TAJWID Soal Penyisihan A. Soal Paket Penyisihan 1. Soal :Apa yamg dimaksud dengan saktah atau sakt Jawab : memutus suara pada huruf mati selama 2 harakat tanpa nafas 2. Soal :Di antara sifat huruf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu pelajaran yang merupakan bagian dari ilmu pengetahuan dan dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa khususnya mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. haliniberdasarkanpendapat yang telahdikemukakanolehsahabat Umar bin Khattab. Dan padakesempatanlainseorangpenyairpernahberkata:

BAB I PENDAHULUAN. haliniberdasarkanpendapat yang telahdikemukakanolehsahabat Umar bin Khattab. Dan padakesempatanlainseorangpenyairpernahberkata: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mempelajaribahasa Arabmerupakansalahsatuanjuran agama islam, haliniberdasarkanpendapat yang telahdikemukakanolehsahabat Umar bin Khattab RA: 1 أ ح ر ص و ا ع لى ت ع لم

Lebih terperinci

MAKALAH TANDA-TANDA PENULISAN DALAM BAHASA ARAB DAN TATA CARA MENULIS HURUF ARAB YANG BAIK DAN BENAR

MAKALAH TANDA-TANDA PENULISAN DALAM BAHASA ARAB DAN TATA CARA MENULIS HURUF ARAB YANG BAIK DAN BENAR MAKALAH TANDA-TANDA PENULISAN DALAM BAHASA ARAB DAN TATA CARA MENULIS HURUF ARAB YANG BAIK DAN BENAR Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran Yang Dibina Oleh Bpk. Muhammad Mas ud, S.Pd.I

Lebih terperinci

UST.HJ.MOHD SALEH BIN RAMLI PENSYARAH MAAHAD TAHFIZ NEGERI PAHANG BAHAGIAN 1

UST.HJ.MOHD SALEH BIN RAMLI PENSYARAH MAAHAD TAHFIZ NEGERI PAHANG BAHAGIAN 1 UST.HJ.MOHD SALEH BIN RAMLI PENSYARAH MAAHAD TAHFIZ NEGERI PAHANG BAHAGIAN 1 لحن الجلي Tertukar huruf/ baris لحن الخفي Tertinggal dengung/ mad/ sifat UST.HJ.MOHD SALEH BIN RAMLI PENSYARAH MAAHAD TAHFIZ

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SIKLUS 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SIKLUS 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SIKLUS 1 SEKOLAH : SMP Islam Al-Azhar 29 BSB Semarang MATA PELAJARAN : Bahasa Arab KELAS / SEMESTER : VII / Gasal ALOKASI WAKTU : 2 jam

Lebih terperinci

Penulis : Muhammad Ma mun Salman JILID 2

Penulis : Muhammad Ma mun Salman JILID 2 Penulis : Muhammad Ma mun Salman JILID 2 PENGANTAR بسم اهلل الرمحن الرحيم Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah swt, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah atas Nabi dan Rasul

Lebih terperinci

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM MODUL PENGENALAN KAIDAH BAHASA ARAB DASAR BAHASA ARAB KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM Diterbitkan oleh: MA HAD UMAR BIN KHATTAB YOGYAKARTA bekerjasama dengan RADIO MUSLIM YOGYAKARTA 1 ال م ف ر د ات (Kosakata)

Lebih terperinci

1223/2 SULIT BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 5 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

1223/2 SULIT BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 5 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT 1223/2 Pendidikan Islam Kertas 2 SET 5 2015 1 jam BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA ================================== SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2015 PENDIDIKAN ISLAM SET 5 KERTAS

Lebih terperinci

SULIT 1223/2 BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

SULIT 1223/2 BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT SULIT Pendidikan Islam Kertas 2 SET 2 2015 1 jam BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA ================================== SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2015 PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS

Lebih terperinci

KLONING FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 3/MUNAS VI/MUI/2000. Tentang KLONING

KLONING FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 3/MUNAS VI/MUI/2000. Tentang KLONING 15 FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 3/MUNAS VI/MUI/2000 Tentang Musyawarah Nasional VI Majelis Ulama Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 23-27 Rabi ul Akhir 1421 H./25-29

Lebih terperinci

SMP NEGERI 2 PASURUAN TAHUN 2015

SMP NEGERI 2 PASURUAN TAHUN 2015 HUKUM BACAAN MATERI KELAS VII Analisis Tabel Rumus Tajwid Pendidikan Agama Islam Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII Semester Genap Tahun Ajaran 2014

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI UNTUK SISWA

LEMBAR OBSERVASI UNTUK SISWA LEMBAR OBSERVASI UNTUK SISWA NO Aktifitas siswa BUTIR OBSERVASI ASSESMENT BAIK KURANG KET. a. Bertanya b. Menemukan gagasan c. Mempertanyakan gagasan orang lain Kreatifitas siswa a. Belajar Membaca b.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar bertujuan yang pada hakikatnya adalah membudayakan manusia. Melalui pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia tidak terkecuali Anak Usia Dini. Oleh karena itu menjadi kewajiban orangtua

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Lampiran 1: Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Kegiatan Bulanan No Ke-3 Ke-4 Minggu ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Perencanaan V 2 Refleksi Awal V 3 Pelaksanaan Siklus I V 4 Pelaksanaan Siklus II V 5 Pelaksanaan Siklus

Lebih terperinci

Pedoman Observasi Evaluasi Harian/Formatif

Pedoman Observasi Evaluasi Harian/Formatif PEDOMAN WAWANCARA A. KONDISI UMUM 1. Bagaimana sejarah berdirinya TPQ al-ikhsan? 2. Siapa tokoh yang merintis berdirinya TPQ al-ikhsan? 3. Motif apa yang mendasari berdirinya TPQ al-ikhsan? 4. Mengapa

Lebih terperinci

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) 36 PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 5 Tahun 2005 Tentang PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) Majelis Ulama Indonesia,

Lebih terperinci

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

ISLAM dan DEMOKRASI (1) ISLAM dan DEMOKRASI (1) Islam hadir dengan membawa prinsip-prinsip yang umum. Oleh karena itu, adalah tugas umatnya untuk memformulasikan program tersebut melalui interaksi antara prinsip-prinsip Islam

Lebih terperinci

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285 Tafsir Depag RI : QS 002 - Al Baqarah 285 آم ن الر س ول ب م ا ا ن ز ل ا ل ي ه م ن ر ب ه و ال م و م ن ون ك ل آم ن ب الل ه و م ل اي ك ت ه و ك ت ب ه و ر س ل ه ل ا ن ف ر ق ب ي ن ا ح د م ن ر س ل ه و ق ال وا

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM...... i PERNYATAAN KEASLIAN... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii PENGESAHAN... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TRANSLITERASI... xi BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi. Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi. اقتباس المشاركة: 81532 من الموضوع: Allah Berkompetisi mencintai adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada

Lebih terperinci

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir www.muzir.wordpress.com shahmuzir@yahoo.com Diturunkan pada Lailatul-Qadr إ ن ا أ ن ز ل ن اه ف ي ل ي ل ة ال ق د ر Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI HURUF HIJAIYAH. BACAAN ALIF LAM ( lam Ta rif )

RANGKUMAN MATERI HURUF HIJAIYAH. BACAAN ALIF LAM ( lam Ta rif ) HURUF HIJAIYAH ا ب ت ث ر ذ د ج ح خ ز س ش ص ض ط ظ و ه ي ن م ل غ ف ق ك ع. HURUF SYAMSIAH HURUF QAMARIYAH ا ب غ ح ج ك و خ ف ع ق ي م ه ط ث ص ر ت ض ذ ن د س ظ ز ش ل BACAAN ALIF LAM ( lam Ta rif ) ALIF LAM SYAMSIAH

Lebih terperinci

JABATAN PELAJARAN TERENGGANU SUMATIF 2 SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2013 PENDIDIKAN ISLAM

JABATAN PELAJARAN TERENGGANU SUMATIF 2 SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2013 PENDIDIKAN ISLAM SULIT 1223/2 1223/2 Pendidikan Islam Kertas 2 Mei 2013 1 ²/3 jam JABATAN PELAJARAN TERENGGANU ---------------------------------------------------------- SUMATIF 2 SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2013 PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MEMAHAMI KANDUNGAN AL-QUR AN DENGAN METODE MANHAJI NAUFAL AHMAD RIJALUL ALAM

MEMAHAMI KANDUNGAN AL-QUR AN DENGAN METODE MANHAJI NAUFAL AHMAD RIJALUL ALAM MEMAHAMI KANDUNGAN AL-QUR AN DENGAN METODE MANHAJI NAUFAL AHMAD RIJALUL ALAM Banyak orang menganggap bahwa memahami kandungan isi al-qur'an itu sangat sulit.. BENARKAH??? Pertama : kata "sulit" itu bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum atau lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan

Lebih terperinci

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam. Imam Nasser Muhammad Al-Yamani 18-11 - 1430 AH 06-11 - 2009 AD 12:41 am Tuhanmu Tidak Pernah Zhalim Kepada Siapapun Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SAMPUL LUAR... i. SAMPUL DALAM... ii. ABSTRAK... iii. PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv. PERNYATAAN KEASLIAN... v. KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI. SAMPUL LUAR... i. SAMPUL DALAM... ii. ABSTRAK... iii. PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv. PERNYATAAN KEASLIAN... v. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI SAMPUL LUAR... i SAMPUL DALAM... ii ABSTRAK... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv PERNYATAAN KEASLIAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii PEDOMAN TRANSLITERASI... xi BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Bab 1. Memperindah Bacaan Qur an Dengan Tajwid Yang Benar

Bab 1. Memperindah Bacaan Qur an Dengan Tajwid Yang Benar Bab 1 Memperindah Bacaan Qur an Dengan Tajwid Yang Benar (Hukum Bacaan Mad Silah, Mad Badal, Mad Tamkin, Dan Mad Farqi) Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai

Lebih terperinci

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN Segala puji Bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad r. Dalam tulisan ini akan kami kemukakan cara termudah

Lebih terperinci

UNTUK KALANGAN SENDIRI

UNTUK KALANGAN SENDIRI SHALAT GERHANA A. Pengertian Shalat gerhana dalam bahasa arab sering disebut dengan istilah khusuf (الخسوف) dan jugakusuf (الكسوف) sekaligus. Secara bahasa, kedua istilah itu sebenarnya punya makna yang

Lebih terperinci

BAB 7 ASPEK AL-QUR AN

BAB 7 ASPEK AL-QUR AN BAB 7 HOME ASPEK AL-QUR AN SK/KD SURAH AR-RUM, 41-42 SURAH AL-A RAF 56-58 SURAH SAD: 27 video الر ح م ن الر ح يم ASPEK AL-QUR AN STANDAR KOMPETENSI : MEMAHAMI AYAT-AYAT AL-QUR AN TENTANG PERINTAH MENJAGA

Lebih terperinci

ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى

ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى إ ن اه د د ه و د د ه س ت ػ ه س ت غ ف ر ه ػ ذ ة اهو ي ش ر ه ر أ ف س ا ه ي س ئ ات أ غ اه ا ي د اهو ف ال ي ض ن ه ه ي ض و ن ف ال اد ي ه. ه أ ش د أ ن ال إ ه إ ال اهو ه خ د ال ش ر م ه

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an ialah kitab suci yang merupakan sumber utama bagi ajaran

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an ialah kitab suci yang merupakan sumber utama bagi ajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an ialah kitab suci yang merupakan sumber utama bagi ajaran Islam. Melalui al-qur an sebagai sumber utama ajaran Islam, manusia mendapatkan petunjuk tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kualitas manusia yang dalam pelaksanaanya merupakan suatu proses yang berkesinambungan pada setiap jenis

Lebih terperinci

NAMA:... Tingkatan :... Pendidikan Islam Kertas 2 Ogos 2009 1 ⅔ jam BAHAGIAN PENGURUSAN SEKOLAH BERASRAMA PENUH DAN SEKOLAH KLUSTER KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA PEPERIKSAAN PERCUBAAN SIJIL PELAJARAN

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DALAM AL-QUR AN SURAT AL-MUZZAMMIL AYAT 1-8 (Kajian Tafsir Tahlili)

PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DALAM AL-QUR AN SURAT AL-MUZZAMMIL AYAT 1-8 (Kajian Tafsir Tahlili) PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DALAM AL-QUR AN SURAT AL-MUZZAMMIL AYAT 1-8 (Kajian Tafsir Tahlili) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

ISLAM IS THE BEST CHOICE

ISLAM IS THE BEST CHOICE KULIAH FAJAR MASJID AL-BAKRI TAMAN RASUNA KUNINGAN - JAKARTA SELATAN ISLAM IS THE BEST CHOICE Disusun oleh : Agus N Rasyad Sabtu, 16 Maret 2013 INTRODUCTION BEBERAPA CIRI KETETAPAN HATI, BAHWA ISLAM PILIHAN

Lebih terperinci

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1 Kajian Bahasa Arab KMMI 06-01-2012/12 Shafar 1433 H 1 ا ل م ب ت د ا و ال خ ب ر (Mubtada dan Khobar) Penjelasan: Mubtada adalah isim marfu yang biasanya terdapat di awal kalimat (Subyek) Khobar adalah sesuatu

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 11-06-2017 16 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tadarus Al Qur an Al-Bukhari 4635-4637, 4643, 4644 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya MIN Kebun Bunga Banjarmasin Terbentuk dan berdirinya Pendidikan Madrasah Negeri Kebun Bunga disebabkan desakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah minimal harus memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dalam

BAB I PENDAHULUAN. sekolah minimal harus memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan dewasa ini berkembang semakin pesat, persoalan pendidikan pun semakin kompleks. Salah satu persoalan pendidikan bangsa pada saat ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan perantara malaikat Jibril sebagai pedoman

Lebih terperinci

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati Imam Mahdi Nasser Mohammad Al-Yamani Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil Tidakkah kalian tahu bahwa akal adalah

Lebih terperinci

; ) ا ( alif Disebut mad thabi i (mad asli) apabila terdapat harakat fathah diikuti

; ) ا ( alif Disebut mad thabi i (mad asli) apabila terdapat harakat fathah diikuti BAB 10 HUKUM BACAAN MAD DAN WAQAF Standar Kompetensi 10. Menerapkan hukum bacaan mad dan waqaf Kompetensi Dasar 10.1. Menjelaskan hukum bacaan mad dan waqaf 10.2. Menunjukkan contoh hukum bacaan mad dan

Lebih terperinci

SENARAI JADUAL. JADUAL : Interpretasi Skor Min Amat baik Baik Memuaskan Lemah.

SENARAI JADUAL. JADUAL : Interpretasi Skor Min Amat baik Baik Memuaskan Lemah. SENARAI JADUAL JADUAL 1.8.2.2.1.1: Interpretasi Skor Min Skor Min (%) Interpretasi 81 100 Amat baik 61 80 Baik 41 60 Memuaskan 21 40 Lemah 20 Amat lemah (Halaman 18) JADUAL 4.1: Maklumat Latar Belakang

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 29-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Iftor Al-Bukhari 1818-1822 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk membantu

Lebih terperinci

3.1 Membaca nyaring huruf hijaiyah, kata, frasa, kalimat, yang sederhana tentang dengan intonasi baik dan benar

3.1 Membaca nyaring huruf hijaiyah, kata, frasa, kalimat, yang sederhana tentang dengan intonasi baik dan benar LAMPIRAN 1. Rpp Kelas Eksperimen RENCANA PELAKSANAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : MTs Al-Istiqamah Mata Pelajaran : Bahasa Arab Kelas :VII Tahun Pelajaran : 2016/2017 Alokasi Waktu : 1 x 15 menit A.

Lebih terperinci

ISI KANDUNGAN ABSTRAK PENGHARGAAN SENARAI RINGKASAN JADUAL TRANSLITERASI SENARAI JADUAL BAB : PENDAHULUAN. 1 Pendahuluan 1. 2 Latar Belakang Kajian 1

ISI KANDUNGAN ABSTRAK PENGHARGAAN SENARAI RINGKASAN JADUAL TRANSLITERASI SENARAI JADUAL BAB : PENDAHULUAN. 1 Pendahuluan 1. 2 Latar Belakang Kajian 1 ISI KANDUNGAN HALAMAN ABSTRAK ABSTRACT PENGHARGAAN SENARAI RINGKASAN ISI KANDUNGAN JADUAL TRANSLITERASI SENARAI JADUAL ii iii iv v vi xii xv BAB : PENDAHULUAN 1 Pendahuluan 1 2 Latar Belakang Kajian 1

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR: SYARIAH - IBADAH KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi Syariah dan Rukun Islam Menganalisis fungsi masing-masing unsur dari Rukun Islam bagi kehidupan umat Islam INDIKATOR: Mendeskripsikan

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 26-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Qodho Puasa Yang Ditinggalkan Bukhari 310, 1814, 1815 Muslim 508 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah Usaha sadar yang dengan sengaja dirancang dan direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi setiap pribadi manusia maupun maupun masyarakat dan negara di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah diajarkannya cara menulis Al-Quran dan Hadits. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah diajarkannya cara menulis Al-Quran dan Hadits. Pembelajaran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mampu dan terampil menulis dengan baik dan benar menjadi salah satu tujuan pembelajaran di sekolah, baik yang formal maupun informal. Salah satu yang diajarkan di

Lebih terperinci

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati Imam Mahdi Nasser Mohammad Al-Yamani -Akal Yang Menerima Al Qur an, dan Akal adalah page 1 / 27 Hakim Yang Adil Tidakkah kalian tahu bahwa

Lebih terperinci

AYAT AL-QUR AN TENTANG PERINTAH MENJAGA LINGKUNGAN DISUSUN OLEH: FUAD, M.Pd.I

AYAT AL-QUR AN TENTANG PERINTAH MENJAGA LINGKUNGAN DISUSUN OLEH: FUAD, M.Pd.I AYAT AL-QUR AN TENTANG PERINTAH MENJAGA LINGKUNGAN DISUSUN OLEH: FUAD, M.Pd.I QS. AL-A RAF: 56-58 1. Membaca و ل ت ف س د و ف ألر ض ب ع د إ ص لح ه و د ع وه خ و ف و ط م ع إ ن ر ح ة لل و ق ر يب م ن ل م ح

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR: TRILOGI - AQIDAH KOMPETENSI DASAR: Menganalisis trilogi ajaran Islam dan kedudukan aqidah dalam agama Islam Menganalisis unsur-unsur dan fungsi aqidah bagi kehidupan manusia (umat Islam) INDIKATOR: Mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Al- Qur an dirumuskan sebagai kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk beramal salah yaitu dengan. membawanya. Banyak hadits-hadits Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk beramal salah yaitu dengan. membawanya. Banyak hadits-hadits Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perspektif Islam, Al Qur'an selain sebagai pedoman hidup yang mengatur tatanan kehidupan manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akherat,

Lebih terperinci

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Mengabulkan DO A Hamba-Nya Janji ALLAH عز وجل untuk Mengabulkan DO A Hamba-Nya Tafsir Surat al-baqarah/2 ayat 186 رحمو هللا Imam Ibnu Katsir asy-syafi i Publication: 1435 H_2014 M Janji Allah Untuk Mengabulkan Do'a Hamba-Nya Tafsir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan adalah laksana eksperimen yang tidak pernah selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena pendidikan

Lebih terperinci

KONSEP MENUTUP AURAT DALAM AL-QUR AN SURAT AL-NŪR AYAT DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM

KONSEP MENUTUP AURAT DALAM AL-QUR AN SURAT AL-NŪR AYAT DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM KONSEP MENUTUP AURAT DALAM AL-QUR AN SURAT AL-NŪR AYAT 30-31 DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

AL QUR AN SEBAGAI PEDOMAN BAGI MANUSIA

AL QUR AN SEBAGAI PEDOMAN BAGI MANUSIA AL QUR AN SEBAGAI PEDOMAN BAGI MANUSIA definisi al Qur an Al Qur an adalah: (1) Kalamullah, (2) yang menjadi mu jizat yang diturunkan ke dalam hati Nabi Muhammad SAW, (3) diriwayatkan kepada kita secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran merupakan wahyu Allah Swt., pedoman umat Islam untuk keselamatan hidup di dunia dan di akhirat. Gerbang pertama dari pintu-pintu kebaikan dan keutamaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam UUD RI Tahun 1945 pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dan ayat 3 menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an 10-06-2017 15 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an Al-Bukhari 4632, 4633, 4637, 4638, 4639 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Proses kegiatan belajar mengajar di kelas bagi siswa tidak selamanya berlangsung secara normal. Kadang-kadang lancar, kadangkadang tidak, kadang-kadang menyenangkan,

Lebih terperinci

: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : X SEMUA KOMPETENSI KEAHLIAN

: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : X SEMUA KOMPETENSI KEAHLIAN MODUL KELAS : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : X SEMUA KOMPETENSI KEAHLIAN HOME SK/KD PETA KONSEP MATERI EVALUASI Standar Kompetensi : Memahami ayat-ayat Al-Qur an tentang Demokrasi Kompetensi Dasar Membaca Q.S.

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar 14-06-2017 19 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar Al-Bukhari 1876-1880, 1884 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen kuasi, yang dirancang dan dilaksanakan untuk mengetahui akibat

Lebih terperinci

Baca Tulis Qur an (BTQ) Kelas 2

Baca Tulis Qur an (BTQ) Kelas 2 Baca Tulis Qur an (BTQ) Kelas 2 Penulis : Tim Penulis (SD UNGGULAN USWATUH HASANAH) 1. Agus Salim, S.Pd.I 2. Fayumi, M.Pd 3. Neng Tati, S.Pd.I 4. Syarifudin, S.Hum Editor Design & Layout : Syarifudin,

Lebih terperinci

Dinamakan bacaan izhar halqi apabila terdapat nun sukun ( ن ) atau tanwin (

Dinamakan bacaan izhar halqi apabila terdapat nun sukun ( ن ) atau tanwin ( BAB 9 HUKUM BACAAN NUN MATI, TANWIN DAN MIM MATI STANDAR KOMPETENSI 9. Menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati 9.1. 9.2. 9.3. KOMPETENSI DASAR Menjelaskan hukum bacaan nun mati/tanwin dan

Lebih terperinci

Bacaan Tahlil Lengkap

Bacaan Tahlil Lengkap Bacaan Tahlil Lengkap (oleh Caraspot.com) 1. Kalimat Pembuka (bebas) 2. Khususan Al-Fatihah إلى ح ض ر ة الن بي ال م ص ط ف ى مح مد ص ل ى االله ع ل ي ه و س ل م (ا ل ف اتح ة) ثم إلى ح ض ر ة إ خ و ان ه م ن

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam kehidupan masyarakat. Ahli psikologi pada umumnya sependapat bahwa dasar pembentukan akhlak

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR TRANSLITERASI... x

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR TRANSLITERASI... x DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENGESAHAN... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR...ix DAFTAR TRANSLITERASI... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...

Lebih terperinci

PERAYAAN NATAL BERSAMA

PERAYAAN NATAL BERSAMA BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA 5 PERAYAAN NATAL BERSAMA Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, setelah : Memperhatikan : Menimbang : 1. Perayaan Natal Bersama pada akhir-akhir ini disalahartikan oleh sebagian

Lebih terperinci

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN TESIS Oleh: FADLIYANUR NIM. 1202520950 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ANTASARI PASCASARJANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Guru merupakan jabatan profesi, sebagai pihak pendidik dan pengajar

BAB I PENDAHULUAN. Guru merupakan jabatan profesi, sebagai pihak pendidik dan pengajar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam proses pembelajaran, ada interaksi antara guru dan anak didik. Guru adalah "orang yang bertanggung jawab memberikan bantuan kepada anak didik dalam perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia pendidikan yang saat ini sedang berkembang pesat membuat persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan dapat di peroleh dengan

Lebih terperinci

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh: AL-HADIS KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi al-hadis dalam agama Islam. Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang berkaitan dengan al-hadis INDIKATOR: Mendeskripsikan kedudukan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama ajaran islam yang menjadi petunjuk kehidupan umat manusia yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 03-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Kesalahan Besar Di Bulan Ramadhan Al-Bukhari 1799-1801 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Daftar Terjemah Bahasa Asing

Lampiran 1 : Daftar Terjemah Bahasa Asing Lampiran 1 : Daftar Terjemah Bahasa Asing No Kutipan Halaman Terjemah 1 Q.S An-Nahl ayat 125 4 Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan

Lebih terperinci

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan. Qunut Nazilah ا لل ه م اه د ن ا ف ي من ه د ي ت و ع اف ن ا ت و ل ي ت ف ي م ن ع اف ي ت و ت و ل ن ا ف ي م ن Ya Allah, berilah aku hidayat sebagaimana orang yang telah Engkau tunjukkan, Berilah aku kesihatan

Lebih terperinci

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri KOMPETENSI DASAR: 1. Menganalisis agama Islam sebagai agama yang fitri 2. Mengidentifikasi ciri-ciri yang menjadi karakterstik agama Islam sebagai agama yang fitri INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Variabel merupakan ciri-ciri atau gejala-gejala dari sesuatu yang dapat diukur secara kualitatif atau kuantitatif. Secara

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 3/MUNAS VII/MUI/7/2005 Tentang DO A BERSAMA

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 3/MUNAS VII/MUI/7/2005 Tentang DO A BERSAMA 27 Do a Bersama FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 3/MUNAS VII/MUI/7/2005 Tentang DO A BERSAMA Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam Musyawarah Nasional MUI VII, pada 19-22 Jumadil Akhir 1426 H. / 26-29

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. Qur an Hadits melalui Metode Drill di MAN Kunir. metode drill dengan jalan: 1) siswa harus mengetahui pengetahuan membaca

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. Qur an Hadits melalui Metode Drill di MAN Kunir. metode drill dengan jalan: 1) siswa harus mengetahui pengetahuan membaca 84 BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN A. Usaha guru dalam meningkatkan kemampuan belajar membaca al- Qur an Hadits melalui Metode Drill di MAN Kunir Berdasarkan temuan penelitian tentang usaha yang dilakukan

Lebih terperinci

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH حفظو هللا Disusun oleh: Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A Sumber Majalah

Lebih terperinci

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ ) ب س م اهلل الر ح م ن الر ح ي م ا لس ال م ع ل ي ك م و ر ح م ة اهلل و ب ر ك ات ه MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ ) HOW TO MANAGE OUR SELF TO BE A GOOD MOSLEM Motto : Menterjemahkan Bahasa Al-Qur an ke dalam Bahasa

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]: BAB IV KONSEP SAKIT A. Ayat-ayat al-qur`an 1. QS. Al-Baqarah [2]: 155 156...و ب ش ر الص اب ر ين ال ذ ين إ ذ ا أ ص اب ت ه م م ص يب ة ق ال وا إ ن ا ل ل و و إ ن ا إ ل ي و ر اج عون. "...Dan sampaikanlah kabar

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA MATERI MEMBIASAKAN AKHLAK TERPUJI MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS V DI MI AN NUR DEYANGAN KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis dari Aspek Akadnya Sebagaimana yang telah penulis jelaskan

Lebih terperinci

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam سلسلة توجيهات ا رشادية Disusun Oleh: Team Indonesia Murajaah : Abu Ziyad Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah 1429 2008 سلسلة توجيهات إرشادية باللغة الا ندونيسية

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lia Apriliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lia Apriliani, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengembangan iman dan taqwa untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang baik sangat penting ditanamkan sejak dini sebagai pondasi awal generasi bangsa.

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 30-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tarawih Al-Bukhari 1869-1873 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... ii. PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... iii. PANDUAN TRANSLITERASI... iv. ABSTRAK...

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... ii. PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... iii. PANDUAN TRANSLITERASI... iv. ABSTRAK... DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... ii PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... iii PANDUAN TRANSLITERASI... iv ABSTRAK... vi MOTTO... vii PERSEMBAHAN... viii KATA PENGANTAR... x DAFTAR

Lebih terperinci

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM 50 BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM A. Analisis Utang-Piutang di Acara Remuh Berdasarkan data mengenai proses dan mekanisme

Lebih terperinci