ANALISIS PENERAPAN PSAK SYARIAH NO 109 PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH (LAZIS) (Studi Kasus LAZIS YBW UII Yogyakarta) SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENERAPAN PSAK SYARIAH NO 109 PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH (LAZIS) (Studi Kasus LAZIS YBW UII Yogyakarta) SKRIPSI"

Transkripsi

1 ANALISIS PENERAPAN PSAK SYARIAH NO 109 PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH (LAZIS) (Studi Kasus LAZIS YBW UII Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gerlar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Lidya Aprilia NIM : PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017

2 ANALISIS PENERAPAN PSAK SYARIAH NO 109 PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH (LAZIS) (Studi Kasus LAZIS YBW UII Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gerlar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Lidya Aprilia NIM : PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i

3 ii

4 iii

5 LEMBAR PERSEMBAHAN If You Never Try You Will Never Know If You re Greatful, I Will Give You More (QS, 14:7) Kun Fayakun If It;s Meant To Be, It Will Be (QS, 2:117) Skripsi ini saya persembahkan untuk: Allah SWT Mama, Papa, Intan Suyutno s Family Husna s Family Sahabat-sahabat Penulis Terima Kasih atas dukungan dan doa yang telah diberikan. iv

6 UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul: ANALISIS PENERAPAN PSAK SYARIAH NO 109 PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH (LAZIS) (Studi Kasus LAZIS YBW UII Yogyakarta) Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 10 Mei 2017 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja ataupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima. Yogyakarta, 30 Juni 2017 Yang membuat pernyataan, (Lidya Aprilia) v

7 LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma: Nama : Lidya Aprilia Nomor Induk Mahasiswa (NIM) : Demi pengembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: ANALISIS PENERAPAN PSAK SYARIAH NO 109 PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH (LAZIS) (Studi Kasus LAZIS YBW UII Yogyakarta) beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan seharusnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal, 30 Juni 2017 Yang Menyatakan, Lidya Aprila vi

8 KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph. D selaku Rektor Univesitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian penulis. 2. Albertus Yudi Yuniarto. S.E., M.B.A selaku dekan Fakultas Ekonomi Univesitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk menimba ilmu di Fakultas Ekonomi Univesitas Sanata Dharma kepada penulis. 3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Sanata Dharma. 4. Ilsa H. Suryandari, SE, S.IP., M.Sc., Ak selaku dosen pembimbing akademik. 5. Drs. Gabriel Anto Listianto, M.S.A., Ak selaku pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Drs. M. Sularno, MA selaku ketua LAZIS YBW UII yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di LAZIS YBW UII Yogyakarta. 7. Mba dewi dan Mas bagas selaku pihak LAZIS YBW UII yang telah membantu memberikan data yang diperlukan untuk keperluan penelitian. 8. Riyanto Sutiarso, SE, MAK, AKT., CA., BKP yang telah memberikan informasi mengenai Akuntansi Syariah. 9. Mama dan papa, dan adik yang selalu mendoakan dan memberi motivasi selama penyusunan skripsi. vii

9 10. Mas Rangga yang selalu memberikan motivasi dan semangat kepada penulis. 11. Sahabat-sahabat penulis (Tata, Siska, Martin, Alma, Vina, Memey, Enggar, Lizdha, Feli, Maria, Ririn) 12. Teman-teman Kelas Akuntansi Teman-teman MPAT yang telah berbagi ide serta masukan-masukan yang positif kepada penulis. 14. Teman-teman UKF Basket Ekonomi (BATAKO). Yogyakarta, 30 Juni 2017 Penulis Lidya Aprilia viii

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH... vi HALAMAN KATA PENGANTAR... vii HALAMAN DAFTAR ISI... ix HALAMAN DAFTAR TABEL... xi ABSTRAK... xii ABSTRACT... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Batasan Masalah... 4 D. Tujuan Penelitian... 4 E. Manfaat Penulisan... 4 F. Sistematika Penulisan... 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 7 A. Lembaga Amil Zakat, Infak/Sedekah Izin Pembentukan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Jenis Dana yang dikelola LAZIS B. PSAK Akuntansi Syariah Sejarah Akuntansi Syariah PSAK No Zakat, Infak/Sedekah a. Pengertiam Zakat, Infak/Sedekah b. Jenis Zakat dan Infak c. Hak Penerima Zakat d. Persamaan dan Perbedaan Zakat dan Infak/Sedekah C. Penerapan PSAK 109 pada LAZIS Proses Akuntansi a. Akuntansi untuk Zakat b. Akuntansi Infak/Sedekah ix

11 D. Peneliti Tedahulu BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian B. Metode dan Desain Penelitian C. Teknik Pengumpulan Data D. Teknik Analisa Data BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya LAZIS YBW UII B. Visi, Misi dan Fokus Program LAZIS YBW UII C. Program Kerja LAZIS YBW UII D. Struktur Organisasi E. Sumber Dana F. Penghimpunan Dana zakat, Infak/Sedekah G. Penyaluran Dana Zakat, Infak/Sedekah BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Deskripsi Akuntansi Zakat, Infak/Sedekah Deskripsi Pengakuan dan Pengukuran Deskripsi Penyajian Deskripsi Pengungkapan Perbandingan Pengakuan dan Pengukuran Zakat Perbandingan Pengakuan dan Pengukuran Infak/Sedekah Perbandingan Penyajian Perbandingan Pengungkapan Deskripsi Hasil Perbandingan B. Pembahasan BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan B. Keterbatasan C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x

12 DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Zakat, Infak/Sedekah Tabel 2. Ilustrasi Jurnal Umum Tabel 3. Ilustrasi Buku Besar Tabel 4. Ilustrasi Neraca Saldo Tabel 5. Ilstrasi Adjusted Trial Balance Tabel 6. Ilustrasi Neraca Lajur Tabel 7. Ilustrasi Laporan Posisi Keuangan Amil Tabel 8.Ilstrasi Laporan Perubahan Dana Amil Tabel 9. Ilustrasi Laporan Perubahan Aset Kelolaan Amil Tabel 10. Perbandingan Konsep Pengakuan dan Pengukuran Zakat Tabel 11. Perbandingan Konsep Pengakuan dan Pengukuran Infak/Sedekah Tabel 12. Perbandingan Konsep Penyajian Tabel 13. Perbandingan konsep Pengungkapan Tabel 14. Hasil Analisis Konsep Pengakuan dan Pengukuran Zakat Tabel 15. Hasil Analisis Konsep Pengakuan dan Pengukuran Infak/Sedekah xi

13 ABSTRAK ANALISIS PENERAPAN PSAK SYARIAH NO 109 PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH (LAZIS) (Studi Kasus LAZIS YBW UII Yogyakarta) Lidya Aprilia NIM: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian penerapan PSAK Syariah No 109 pada Lembaga Amil Zakat dan Infak/Sedekah YBW UII dengan konsep pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan PSAK Syariah No 109. Jenis dalam penelitian ini adalah studi kasus. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan metode wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pengakuan dan pengukuran zakat pada Lembaga Amil Zakat dan Infak/Sedekah YBW UII sudah sesuai dengan PSAK Syariah No 109. Konsep pengakuan dan pengukuran infak/sedekah pada Lembaga Amil Zakat dan Infak/Sedekah YBW UII UII belum sepenuhnya sesuai dengan PSAK Syariah No 109. Konsep penyajian dan pengungkapan pada Lembaga Amil Zakat dan Infak/Sedekah YBW UII belum sesuai dengan PSAK Syariah No 109. Kata Kunci : PSAK No 109, Pengakuan, Pengukuran, Penyajian, Pengungkapan, Sesuai xii

14 ABSTRACK ANALISIS PENERAPAN PSAK SYARIAH NO 109 PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH (LAZIS) (Studi Kasus LAZIS YBW UII Yogyakarta) Lidya Aprilia NIM: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017 The research aims is to analyze the accordance of the Statement of Islamic Finansial Accounting Standards (SFAS Sharia) Number 109 Amil Zakat Institution and in Infaq/Alms YBW UII. This research is a case study research. The research method is descriptive analysis method. The data of this research are collacted using intervuews and documentation method. The result of the research showed that the concepts of zakat recognation and measurement at Amil Zakat Institution and on Infaq/Alms YBW UII have been in accordance with the Statment of Islamic Financial Accounting Standards (SFAS Sharia) Number 109. In the other hand, the concepts of infaq/alms recognation and measurement and also the concepts of presentation and disclosure at Amil Zakat Institution and on Infaq/Alms YBW UII have not been in accordance with Statment of Islamic Financila Accounting Standards (SFAS Sharia) Number 109. Key Word : SFAS Sharia Number 109, Recognation, Measurement, Presentasion, Disclosure, Accordance xiii

15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga Amil Zakat dan Infak/Sedekah (LAZIS) merupakan bagian dari organisasi nirlaba, yaitu organisasi yang dalam menjalankan aktivitasnya tidak berorientasi mencari keuntungan (Muhammad, 2010:66). LAZIS merupakan salah satu contoh organisasi nirlaba yang bergerak dalam bidang keagamaan. Lembaga ini memiliki peran yang penting, karena menjadi wadah bagi kaum muslim untuk mengumpulkan serta menyalurkan dana zakat dan infak/sedekah. Dana yang terkumpul harus disalurkan kepada beberapa golongan yang sudah ditentukan. Menurut Widhi (2015) dalam mengelola dana zakat dan infak/sedekah LAZIS harus bekerja secara profesional, amanah, transparan karena LAZIS juga harus memberikan informasi mengenai pengelolaan dana bagi pihak yang memiliki kepentingan. Informasi tersebut merupakan salah satu kriteria yang menentukan tingkat akuntabilitas dan transparansi suatu lembaga atau organisasi nirlaba. Akuntabilitas dan transparansi dari Lembaga Amil Zakat, Infak/Sedekah telah diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). PSAK Syariah No 109 telah disahkan pada tanggal 6 April PSAK Syariah No. 109 dibuat untuk menyamakan bentuk laporan transaksi zakat, infak/sedekah. Oleh karena itu untuk memberikan informasi pengelolaan dana yang baik dan benar LAZIS harus menerapkan PSAK No

16 2 Praktik yang harusnya diterapkan masih tidak sejalan dengan kondisi yang terjadi di lapangan. Masih banyak LAZIS yang belum menerapkan PSAK No 109, padahal perkembangan LAZIS di Indonesia lebih maju dibandingkan dengan perkembangan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang dibuat oleh Pemerintah. Penerapan PSAK Syariah No 109 pada Organisasi Pengelola Zakat baik LAZIS maupun BAZNAS sangat penting. Sesuai dengan Peraturan Badan Amil Zakat Nasional No 02 Tahun 2014 Bab II Pasal 3 yang menyebutkan bahwa LAZ harus bersedia diaudit syariat dan keuangan secara berkala. Oleh karena itu IAI membuat PSAK Syariah No 109 untuk menyamakan laporan keuangan serta memudahkan dalam proses pengauditan, karena audit atas laporan keuangan LAZIS merupakan bentuk transparansi kepada masyarakat. Lebih jauh lagi dana yang dikumpulkan merupakan dana umat. Berdasarkan riset yang telah dilakukan, beberapa peneliti menyimpulkan bahwa ada Organisasi Pengelola Zakat yang belum menerapkan PSAK No Menurut Indrayani, dkk (2011), Hariyanto, dkk (2014), Purnomo (2011), proses akuntansi zakat masih tergolong sangat sederhana, perlakuan akuntansi pada transaksi zakat, infak/sedekah masih banyak yang belum sesuai sedangkan dari penyajian laporan keuangan masih belum sesuai dengan PSAK 109. Idelanya menurut PSAK 109 laporan keuangan ada lima jenis yaitu: neraca, laporan perubahan dana, laporan perubahan aset kelolaan, laporan arus kas, dan catatan atas

17 3 laporan keuangan. Dengan demikian, LAZIS terkait belum secara penuh menerapkan PSAK 109 dalam pembukuan akuntansi dan pelaporan keuangannya. Namun, menurut Listyowati (2016), Kholifah (2014), dan Megawati (2013) menyimpulkan bahwa proses akuntansi yang dilakukan sudah lengkap, pengakuan dan pengukuran transaksi akuntansi sudah sesuai PSAK 109. Terdapat lebih dari dua komponen laporan keuangan yang sesuai dengan PSAK 109. LAZIS YBW UII adalah salah satu LAZIS yang berskala Provinsi yang telah mendapat izin melalui SK Gubernur Yogyakarta, diharapkan LAZIS menerapkan standar yang telah dibuat. Menurut ruang lingkup PSAK No 109 standar ini wajib digunakan bagi organisasi pengelola zakat yang telah mendapat izin dari regulator. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti akan mengambil judul Analisis Penerapan PSAK Syariah No 109 pada Lembaga Amil Zakat dan Infak/Sedekah (Studi kasus pada LAZIS YBW UII). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah penerapan PSAK Syariah No 109 di LAZIS YBW UII telah sesuai?

18 4 C. Batasan Masalah Penelitian ini terbatas pada penerapan konsep pengakuan dan pengukuran, penyajian, pengungkapan selama periode Mei Agustus 2016 yang tersedia. Peneliti tidak menggunakan laporan tahunan dan tidak berpengaruh dengan analisis data yang akan dilakukan. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalalah untuk mengetahui kesesuaian penerapan pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan PSAK Syariah No. 109 pada LAZIS YBW UII. E. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian diharapkan dapat mencapai tujuan dan memberi manfaat serta informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan berkepentingan. Adapun kegunaan penelitian ini adalah: 1. Bagi Penulis Penelitian ini menambah pengalaman dan memperluas wawasan penulis khususnya mengenai PSAK Akuntansi Syariah yang diterapkan di Lembaga Amil Zakat dan Ifak/Sedekah. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan berguna sebagai masukan positif dan bermanfaat bagi perusahaan terutama berkenaan dengan penerapan PSAK Akuntansi Syariah pada Lembaga Amil Zakat, Infak/Sedekah.

19 5 3. Bagi Pembaca Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi yang berguna dan bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuannya tentang peranan PSAK Akuntansi Syariah pada Lembaga Amil Zakat, Infak/Sedekah. F. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Bab ini menguraikan mengenai latar belakang maslah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka Bab ini menguraikan teori yang digunakan sebagai landasan untuk mengolah data. Teori yang berkaitan dengan Lembaga Amil Zakat, Infak/Sedekah, PSAK 109, dan Penerapan PSAK 109 di Lembaga Amil Zakat, Infak/Sedekah. Bab III Metode Penelitian Bab ini berisi uraian menegenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, teknik pengumpulan data yang digunakan, serta teknik analisis data.

20 6 Bab VI Gambaran Umum Perusahaan Bab ini mengurikan tentang sejarah singkat Lembaga Amil Zakat, Infak/Sedekah UII, struktur organisasi, dan personalia. Bab V Analisis Data Bab ini membahas hasil penelitian mengenai penerapan akuntansi di Lembaga Amil Zakat, Infak/Sedekah UII dengan menggunakan teknik analisis data. Bab VI Penutup Bab ini berisi ringkasan hasil analisis data dan saran yang bisa digunakan atau bermanfaat bagi LAZIS UII

21 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembaga Amil Zakat, Infak/Sedekah (LAZIS) Organisasi Pengelola Zakat merupakan sebuah institusi yang bergerak di bidang pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah. Keberadaan Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) di Indonesia diatur oleh beberapa peraturan perundang-undangan, yaitu (Muhammad, 2010: 67): 1. UU No 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. 2. Keputusan Menteri Agama no. 581 Tahun 1999 tentang Pelaksanaan UU No 38 Tahun Keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji No. D/291 tentang pedoman Teknis Pengelolaan Zakat. Berdasarkan UU RI Nomor 23 Tahun 2011 diakui adanya dua jenis Organisasi Pengelola Zakat yakni: 1. Badan Amil Zakat (BAZ). Badan Amil Zakat adalah organisasi pengelola zakat yang dibentuk oleh pemerintah. 2. Lembaga Amil Zakat (LAZ). Lembaga Amil Zakat adalah organisasi pengelola zakat yang sepenuhnya dibentuk oleh masyarakat, dan dikukuhkan oleh pemerintah. Pasal 28 ayat 1 pada UU RI Nomor 23 Tahun 2011 menjelaskan bahwa selain menerima zakat, BAZNAS atau LAZ juga dapat menerima infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya. LAZ yang menerima 7

22 8 dana infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya sering disebut LAZIS yaitu Lembaga Amil Zakat dan Infak/Sedekah. Dalam perkembangannya Lembaga Amil Zakat (LAZ) lebih maju dan dinamis dibandingkan Badan Amil Zakar (BAZ). Bentuk LAZ bisa dikembangkan dalam berbagai kelompok masyarakat, takmir masjid, yayasan pengelola dan zakat dan infak/sedekah (ZIS) maupun Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang ada di setiap perusahan yang berusaha mengorganisir pengumpulan dan ZIS dari direksi maupun karyawan. Perkembangan BAZ dan LAZ di Indonesia perlu diikuti dengan proses akuntabilitas publik yang baik dan transparan dengan mengedepankan motivasi melaksanakan amanah ummat. Ini terbukti dengan adanya Undang-undang yang diatur pemerintah yaitu, UU Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat Pasal 31 yang isinya Badan amil zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) memberikan laporan tahunan pelaksanaan tugasnya kepada pemerintah sesuai dengan tingkatannya selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah akhir tahun. 1. Izin Pembentukan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pembentukan LAZ wajib mendapat izin Menteri atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri sesuai dengan Peraturan Badan Amil Zakat UU No 23 Tahun 2011 Pasal 18 Ayat 1. UU No 23 Tahun 2011 Pasal 18 Ayat 2 menjelaskan bahwa izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya diberikan apabila memenuhi persyaratan paling sedikit:

23 9 a. Terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan Islam yang mengelola bidang pendidikan, dakwah, dan sosial; b. Berbentuk lembaga berbadan hukum; c. Mendapat rekomendasi dari BAZNAS; d. Memiliki pengawas syariat; e. Memiliki kemampuan teknis, administratif, dan keuangan untuk melaksanakan kegiatannya; f. Bersifat nirlaba; g. Memiliki program untuk mendayagunakan zakat bagi kesejahteraan umat; dan h. Bersedia diaudit syariat dan keuangan secara berkala. Munculnya Lembaga Amil Zakat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok berdasarkan Peraturan BAZNAS No. 02 Tahun 2014 yaitu: a. Lembaga Amil Zakat berskala Nasional Izin pembentukan LAZ berskala Nasional dapat diajukan oleh organisasi kemasyarakatan Islam berskala Nasional, yayasan berbasis Islam, atau perkumpulan berbasis Islam. b. Lembaga Amil Zakat berskala Provinsi Izin pembentukan LAZ berskala Provinsi dapat diajukan oleh organisasi kemasyarakatan Islam berskala Nasional, yayasan berbasis Islam, atau perkumpulan berbasis Islam.

24 10 c. Lembaga Amil Zakat berskala Kabupaten/Kota Izin pembentukan LAZ berskala Kabupaten/Kota dapat diajukan oleh organisasi kemasyarakatan Islam berskala Kabupaten/Kota, yayasan berbasis Islam, atau perkumpulan berbasis Islam. 2. Jenis Dana yang dikelola LAZIS Organisasi Pengelola Zakat dapat menerima dan mengelola berbagai jenis dana. Menurut Widyarti (2014) jenis dana yang dikelola LAZIS dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya: a. Dana Zakat Pada dasarnya zakat terdiri dari 2 jenis yaitu zakat maal (harta) dan zakat fitrah (jiwa). Zakat maal wajib dikeluarkan oleh orang-orang yang memiliki harta atau kekayaan. Zakat fitrah wajib dikeluarkan oleh orang-orang yang mampu setiap bulan Ramadhan. Berkaitan dengan masalah akuntansi, dana zakat dapat dibagi menjadi: 1) Dana zakat umum yaitu zakat yang diberikan oleh muzakki kepada orang tanpa permintaan tertentu. 2) Dana zakat dikhususkan yaitu zakat yang diberikan oleh muzakki kepada OPZ dengan permintaan tertentu. Misalnya, permintaan untuk disalurkan kepada anak yatim untuk program beasiswa dan lain-lain. b. Dana Infak/Sedekah Infaq adalah mengeluarkan sebagian harta untuk dipergunakan di jalan kebaikan yang besarnya tidak ditentukan sebagaimana zakat.

25 11 Sedangkan sedekah mempunyai arti lebih luas dibanding infaq, tidak hanya berasak dari harta. Dana infak/sedekah dapat dibagi menjadi: 1) Dana infak/sedekah umum yaitu infak/sedekah yang diberikan para donatur kepada OPZ tanpa persyaratan apapun. 2) Dana infak/sedekah dikhususkan yaitu infaq/sedekah yang diberikan para donatur kepada OPZ dengan berbagai persyaratan tertentu, seperti untuk disalurkan kepada masyarakat di wilayah tertentu. c. Dana Pengelola Dana pengelola yang dimaksud adalah dana pengelolaan. Dana pengelola adalah dana hak amil yang dipergunakan untuk membiayai operasional lembaga seperti yang dijelaskan pada UU No 23 Tahun 2011 BAB IV tentang Pembiayaan Pasal 32 bahwa LAZ dapat menggunakan hak Amil untuk membiayai kegiatan operasional. Dana ini dapat bersumber dari: 1) Hak amil dari dana zakat. 2) Bagian tertentu dari dana infak/sedekah. 3) Sumber-sumber lain yang tidak bertentangan dengan syariah. B. PSAK Akuntansi Syariah 1. Sejarah Akuntansi Syariah The Financial Acoounting Organization for Islamic Banks and Financial Institution (the Organization) adalah sebuah organisasi yang

26 12 dibentuk dari penelitian-penelitian dan diskusi-diskusi mengenai perkembangan Standar Akuntansi Bank Syariah yang telah dimulai dari Menurut Muhammad (2014: 1.3) organisasi ini terdaftar sebagai organisasi nirlaba yang berdomisili di Manama, Ibukota Negara Bahrain pada 11 Ramadhan 1411 H atau 27 Maret Sejak pendirian organisasi tersebut kemudian berlanjut dengan upaya penyusunan Standar-standar Akuntansi Keungan Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Seiring dengan berjalannya waktu The Financial Accounting Organization for Islamic Banks and Financial Institution berganti nama menjadi The Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions (AAOIFI). Setelah berjalannya organisasi AAOIFI yang menjadi tonggak akuntansi Islam International, Indonesia mensahkan PSAK 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah dan Kerangka Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Bank Syariah pada 1 Mei PSAK ini resmi berlaku sejak 1 Januari PSAK No 109 Munculnya PSAK 109 tentang Akuntansi Zakat dan Infak/sedekah tidak luput dari peran PSAK 59. PSAK 59 sangat membantu proses akuntansi Bank Syariah di Indonesia. Menurut Muhammad (2014: 1.32) setelah tiga tahun digunakan, banyak kalangan yang merasa bahwa PSAK 59 hanya bisa diaplikasikan pada tiga jenis entitas saja, seperti yang tertuang dalam ruang lingkup

27 13 Akuntansi Perbankan Syariah, yaitu untuk Bank Layanan Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Pengkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Semenjak disahkannya PSAK 59, perkembangan industri syariah mengalami kemajuan. Perkembangan industri syariah akhirnya direspons IAI dengan membentuk Komite Akuntansi Syariah (KAS) yang bertugas untuk merumuskan Standar Akuntansi Keuangan Syariah pada tanggal 18 Oktober Perkembangan industri syariah mendorong IAI untuk menyusun PSAK 109 tentang akuntansi zakat dan infak/sedekah sebagai bagian dari penyempurnaan transaksi pengelolaan zakat dan infak/sedekah pada Lembaga Keuangan Syariah. Lembaga Keuangan Syariah yang memiliki kompetensi untuk mengelola dana zakat, infak/sedekah (ZIS) adalah Organisasi Pengelola Zakat yang berbentuk Badan Amil Zakat (BAZ), Lembaga Amil Zakat (LAZ), maupun Unit Pengumpul Zakat (UPZ) (Muhammad, 2010: 394). PSAK 109 bertujuan untuk mengatur pengakuam, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi zakat dan infak/sedekah. PSAK 109 berlaku untuk amil yang menerima dan menyalurkan zakat dan infak/sedekah. Amil yang menerima dan menyalurkan zakat dan infak/sedekah, yang selanjutnya disebut amil, merupakan organisasi pengelola zakat yang pembentukannya dimaksudkan untuk mengumpulkan dan menyalurkan zakat, infak/sedekah. Pernyataan ini

28 14 wajib diterapkan oleh amil yang mendapat izin dari regulator. (IAI, 2016: 109.1) Berikut definisi-definisi khusus yang perlu diketahui dalam PSAK 109 (IAI, 2016: 109.1): a. Amil adalah entitas pengelola zakat yang pembentukannya dan atau pengukuhannya diatur berdasarkan peraturan perundangundangan yang dimaksudkan untuk mengumpulkan dan menyalurkan zakat, infak/sedekah. b. Dana amil adalah bagian amil atas dana zakat dan infak/sedekah serta dana lain yang oleh pemberi diperuntukkan bagi amil. Dana amil digunakan untuk pengelolaan amil. c. Dana infak/sedekah adalah dana yang berasal dari penerimaan infak/sedekah. d. Dana zakat adalah dana yang berasal dari penerimaan zakat. e. Infak/sedekah adalah harta yang diberikan secara sukarela oleh pemiliknya, baik yang peruntukannya ditentukan maupun tidak ditentukan. f. Mustahik (mustahiq) adalah orang atau entitas yang berhak menerima zakat. Mustahik terdiri dari: 1) Fakir; 2) Miskin; 3) Riqab; 4) Orang yang terlilit utang (ghorim);

29 15 5) Mualaf 6) Fisabilillah 7) Orang dalam perjalanan (ibnu sabil); dan 8) Amil g. Muzaki (muzzaki) adalah individu muslim yang secara syariah wajib membayar atau menunaikan zakat. h. Nisab adalah batas minimum harta yang wajib dikeluarkan zakatnya. i. Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh muzaki sesuai dengan ketentuan syariah untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya (mustahik). 3. Zakat dan Infak/Sedekah a. Pengertian Zakat dan Infak/Sedekah Zakat merupakan kewajiban berdasarkan syariat Islam dan merupakan salah satu rukun Islam. Menurut Nurhayati (2009: 268) dari segi bahasa, kata zakat merupakan kata dasar dari zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, dan baik. Sedangkan zakat secara terminologi berarti aktivitas memberikan harta tertentu yang diwajibkan Allah dalam jumlah perhitungan tertentu untuk diserahkan kepada orang-orang yang berhak. Zakat merupakan suatu kewajiban muslim yang harus ditunaikan dan bukan merupakan hak, sehingga kita tidak dapat memilih untuk membayar atau tidak. Sedangkan pengertian zakat dalam UU No.

30 16 23 tahun 2011 pasal 1 ayat 2 harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam. Menurut Nuryati (2009: 268), infak adalah membelanjakan, sedangkan menurut terminologi artinya mengeluarkan harta karena taat dan patuh kepada Allah SWT dan menurut kebiasaan yaitu untuk memenuhi kebutuhan. Pengeluaran infak dapat dilakukan oleh seorang muslim sebagai rasa syukur ketika menerima rezeki dari Allah dengan jumlah sesuai kerelaan dan kehendak muslim tersebut. Hal ini sesuai dengan (QS 2:195)... dan tetaplah kamu berinfak untuk agama Allah dan janganlah kamu menjerumuskan diri dengan tanganmu ke lembah kecelakaan (karena menghentikan infak itu). Sedekah adalah segala pemberian/kegiatan untuk mengharap pahala dari Allah SWT. Sedekah memiliki dimensi yang lebih luas dari infak, karena sedekah memiliki 3 pengertian utama menurut Nurhayati (2009: 268): 1. Sedekah merupakan pemberian kepada fakir, miskin yang membutuhkan tanpa mengharapkan imbalan (azzuhaili). Sedekah bersifat sunnah. 2. Sedekah dapat berupa zakat, karena dalam beberapa teks Al- Qur an dan As-Sunnah ada yang tertulis dengan sedekah padahal yang dimaksud adalah zakat.

31 17 3. Sedekah adalah sesuatu yang ma aruf (benar dalam pandangan syariah). b. Jenis Zakat dan Infak Zakat terbagi atas dua jenis yakni: (Juanda, 2006: 18) 1. Zakat nafs (jiwa) atau zakat fitrah Zakat yang wajib dikeluarkan umat muslim menjelang Idul Fitri pada bulan Ramadhan. Besar zakat ini setara dengan 3,5 liter (2,7 kilogram) makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan. 2. Zakat maal (harta) Zakat yang dikelurkan umat muslim mencakup hasil perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, hasil temuan, emas dan perak. Jenis Infak menurut Nurhayati (2009: 269): 1. Infak wajib Terdiri atas zakat dan nazar, yang bentuk dalam jumlah pemberiannya telah ditentukan. 2. Infak sunnah Infak yang dilakukan seorang muslim untuk mencari ridha Allah, bisa dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk. Misalnya memberi makanan kepada orang yang terkena bencana. Sunnah yang dimaksud adalah apabila dikerjakan

32 18 mendapat pahala namun apabila tidak dikerjakan tidak mendapat hukuman. c. Hak Penerima Zakat Terdapat dua kategori hak penerima zakat yaitu, yang berhak menerima zakat dan tidak berhak (haram) menerima zakat (Hasan, 1995: 43): 1. Yang berhak menerima zakat a) Fakir, yaitu orang yang tidak berharta dan tidak mempunyai pekerjaan atau usaha guna mencukupi kebutuhan hidupnya (nafkah), sedang orang yang menanggung (menjamin) tidak ada. b) Miskin, yaitu orang tidak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya meskipun memiliki pekerjaan atau usaha tetap tetapi hasil usaha itu belum dapat untuk memenuhi kebutuhannya, dan orang yang menanggung (menjaminnya) tidak ada. c) Amil, yaitu orang atau panitia atau organisasi yang mengurus zakat baik mengumpulkan, membagi, atau mengelolanya. d) Muallaf, yaitu orang yang masih lemah imannya karena baru memeluk agama Islam.

33 19 e) Riqab, (hamba sahaya) yang mempunyai perjanjian akan dimerdekakan oleh majikannya dengan jalan menembus dengan uang. f) Ghorim, yaitu orang yang berhutang. g) Fisabilillah yaitu orang yang berjuang di jalan Allah. Usaha-usaha yang dilakukannya bertujuan untuk meninggalkan syiar agama Islam seperti membela/mempertahankan agama, mendirikan tempat ibadah, pendidikan, danlembaga keagaman lainnya. h) Ibnu sabil, yaitu orang yang kehabisan bekal dalam berpergian dengan maksud baik. 2. Yang tidak berhak (haram) menerima zakat: a) Orang kaya dan orang yang masih memiliki tenaga. b) Hamba sahaya yang masih mendapatkan nafkah atau tanggungan dari tuannya yang dimaksudkan disini adalah orang yang berpenghasilan tetap. c) Keturunan Nabi Muhammad (ahlul bait). d) Orang yang dalam tanggungan dari orang yang berzakat, misalnya anak dan istri. d. Persamaan dan Perbedaan Zakat dan Infak/Sedekah Menurut Widyarti (2014), zakat mempunyai kesamaan dengan infak maupun sedekah, yaitu ibadah atau perbuatan yang

34 20 berkaitan dengan harta, namun terdapat perbedaan antara zakat dengan infak dan sedekah. Perbedaan tersebut adalah: 1. Dari segi hukumnya, zakat hukumnya wajib bagi umat Islam yang telah memenuhi ketentuan, sedangkan sedekah dan infak hukumnya sunnah. 2. Zakat mempunyai fungsi yang jelas untuk mensucikan atau membersihkan harta dan jiwa pemberinya. Pengeluaran zakat dilakukan dengan cara-cara dan syarat-syarat tertentu, baik mengenai jumlah, waktu maupun kadarnya. 3. Infak dan sedekah bukan merupakan suatu kewajiban. Sifatnya sukarela dan tidak terikat pada syarat-syarat tertentu dalam pengeluarannya, baik mengenai jumlah, waktu maupun kadarnya. Perbedaan zakat dan infak/sedekah Tabel 1 : Perbedaan Zakat, Infak/Sedekah. Menurut Zakat Infak Sedekah Kewajiban Amal wajib Amal tidak wajib Amal tidak wajib Waktu pembayaran Ditentukan Kapan saja Kapan saja Ketentuan Sumber: Hamka, 2012 Memberikan sebagian harta dengan ketentuan Membelanjakan hartanya untuk kepentingan diri sendiri Membelanjak an hartanya dijalan Allah

35 21 C. Penerapan PSAK 109 pada Lembaga Amil Zakat dan Infak/Sedekah 1. Proses Akuntansi PSAK No 109 mengatur tentang akuntansi zakat, infak/sedekah. Pada dasarnya standar dalam siklus akuntansi adalah sama untuk semua jenis organisasi laba atau organisasi nirlaba. Menurut Hasiholan (2013: 4) siklus akuntansi dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Pencatatan data ke dalam dokumen sumber/bukti transaksi. 2) Setiap hari kita menjumpai dan melakukan transaksi keuangan. Tidak semua transaksi keuanga perlu dicatat sehingga diperlukan identifikasi atas transaksi-transaksi. Apabila ternyata transaksi tersebut perlu untuk dicatat maka pencatatan tersebut perlu dilakuakn dengan bukti transaksi yang lengkap. 3) Penjurnalan Penjurnalan yaitu menganalisis dan mencatat transaksi dalam jurnal (buku harian). Menurut (Mulyadi, 2016: 80) kolom-kolom dalam jurnal umum tersebut diisi data berikut: a) Kolom tanggal, diisi dengan tanggal terjadinya transaksi, yang diisi secara berurutan sesuai dengan kronologi terjadinya transaksi. b) Kolom keterangan atau nama akun, diisi dengan keterangan lengkap mengenai terjadinya transaksi yang terjadi, serta penjelasan ringkasan tentang transaksi yang bersangkutan.

36 22 c) Kolom nomor bukti, digunakan untuk mencatat nomor formulir yang dipakai sebagai dasar pencatatan data dalam jurnal tersebut. d) Kolom nomor akun, diisi dengan nomor akun yang di debit dan nomor akun yang di kredit dengan adanya transaski. Pencantuman nomor akun dalam kolom ini digunakan untuk proses peringkasan secara periodik, biasanya setiap bulan, transaksi keuangan yang terjadi dalam periode tertentu. e) Kolom debit dan kredit, diisi dengan jumlah rupiah transaksi. Tabel 2 : Ilustrasi Jurnal Umum GENERAL JOURNAL Tanggal Nama Akun Keterangan No Bukti No Akun Halaman : xx Jumlah Debit Credit Sumber: Mulyadi, 2016: 80 Akun yang dipergunakan dalam akuntansi syariah pada Lembaga Keuangan Syariah lebih banyak dibandingkan dengan akunakun yang umumnya digunakan oleh Lembaga Keuangan Konvensional. Penyajian dari akun dalam akuntansi syariah telah diatur pada masing-masing PSAK yang terkait dan secara rinci akunakun yang dipergunakan sehubungan dengan akuntansi syariah terkait

37 23 (Wiroso, 2011: 25). Sama dengan PSAK 109, PSAK ini memiliki akun-akun yang akan dipergunakan pada transaksi yang behubungan dengan zakat dan infak/sedekah. PSAK 109 bisa diterapkan pada tahap pencatatan dalam jurnal. PSAK 109 mengatur tentang akuntansi zakat dan akuntansi infak/sedekah yang ruang lingkupnya hanya untuk amil yang menerima dan menyalurkan zakat dan infak/sedekah. Dalam PSAK 109 juga memiliki konsep dalam pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan. Konsep-konsep ini akan menjelaskan bagaiamana unsur-unsur laporan keuangan harus diakui, diukur, disajikan, dan diungkapkan oleh Lembaga Amil Zakat, Infak/Sedekah. Pengakuan adalah pencatatan suatu jumlah rupiah (kos) ke dalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam laporan keuangan. Jadi, pengkauan berhubungan dengan masalah apakah suatu transaski dicatat (dijurnal) atau tidak (Suwardjono, 2005: 134). Pengukuran adalah penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu objek yang terlibat dalam suatu transaksi keuangan. Jumlah rupiah ini akan dicatat untuk dijadikan dasar dalam penyusunan statment keuangan (Suwardjono, 2005: 133). Penyajian adalah menetapkan tentang cara-cara melaporkan elemen atau pos dalam seperangkat statment keuangan agar elemen atau pos tersebut cukup informatif (Suwardjono, 2005: 134).

38 24 Pengungkapan berkaitan dengan cara pembeberan penjelasan hal-hal informatif yang dianggap penting dan bermanfaat bagi pemakai selain apa yang dapat dinyatakan melalui statment keuangan utama (Suwardjono, 2005: 134). Berikut adalah konsep pengakuan, pengukuran menurut (IAI, 2014) dan perlakuan akuntansi yang mengacu pada PSAK 109 menurut Nurhayati (2013: 315): a. Akuntansi Zakat 1) Penerimaan zakat diterima. Penerimaan zakat diakui pada saat kas atau aset lainnya Zakat yang diterima dari muzakki diakui sebagai penambah zakat. Tanggal 20XX a) Jumlah zakat yang diterima dalam bentuk kas dicatat dalam jurnal sebagai berikut: Nama Akun Keterangan R Debit Jumlah Kredit Jan 31 Kas - Penerimaan Zakat - (mencatat penerimaan zakat dalam bentuk kas)

39 25 Tanggal 20XX b) Jumlah zakat yang diterima dalam bentuk nonkas dicatat dalam jurnal sebesar nilai wajar sebagai berikut: Nama Akun Keterangan R Debit Jumlah Kredit Jan 31 Aset Nonkas (nilai wajar) Xxx - Penerimaan Zakat - (mencatat penerimaan zakat dalam bentuk nonkas) Akun yang digunakan dalam transaksi adalah: 1. Kas, jika penerimaan dalam bentuk kas. Kas adalah akun untuk mencatat transaksi kas masuk dan kas keluar yang dilakukan oleh amil. 2. Aset Nonkas, jika penerimaan tidak dalam bentuk kas. Aset nonkas adalah akun untuk mencatat penerimaan atau peenyerahan aset selain kas. 3. Penerimaan Zakat adalah akun untuk mencatat transaksi penerimaan zakat yang diterima oleh amil. Penentuan nilai wajar aset non kas yang diterima menggunakan harga pasar. Jika harga pasar tidak tersedia, maka penentuan nilai wajar metode yang lain sesuai yang diatur dalam SAK yang relevan. Penerimaan zakat adalah akun yang digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan zakat dalam bentuk kas atau nonkas.

40 26 Jika muzakki menentukan mustahiq yang menerima penyaluran zakat melalui amil, maka tidak ada bagian amil atas zakat yang diterima. Amil dapat memperoleh ujrah atas kegiatan tersebut. Ujrah ini berasal dari muzakki, di luar dana zakat. Ujrah tersebut diakui sebagai penambah dana amil. Transaksi dapat dicatat sebagai berikut: Tanggal 20XX Nama Akun Keterangan R Debit Jumlah Kredit Jan 31 Kas Xxx - Penerimaan Dana Amil - Xxx (mencatat penerimaan zakat dalam bentuk nonkas) Akun yang digunakan dalam transaksi adalah Kas dan Penerimaan Dana Amil. Penerimaan Dana Amil adalah akun untuk mencatat transaksi yang menambah dana amil di luar dari zakat yang diterima, seperti saat muzakki yang menentukan mustahiq. Jika terjadi penurunan nilai aset zakat non kas, jumlah kerugian yang ditanggung diperlakukan sebagai pengurang zakat atau pengurang dana amil tergantung pada penyebab kerugian tersebut.

41 27 Tanggal 20XX Penurunan nilai aset zakat diakui sebagai: a) Pengurang zakat, jika tidak disebabkan oleh kelalaian amil dicatat dalam jurnal sebagai berikut: Nama Akun Keterangan R Debit Jumlah Kredit Jan 31 Penurunan Nilai Aset - Aset Nonkas - Xxx (mencatat penurunan nilai aset nonkas yang tidak disebabkan oleh kelalaian amil) b) Kerugian dan pengurang dana amil, disebabkan kelalaian amil dicatat dalam jurnal sebagai berikut: Tanggal 20XX Jan 31 Nama Akun Keterangan R Debit Jumlah Kredit Kerugian Penurunan Nilai - Dana Amil - Aset Nonkas - (mencatat kerugian penurunan nilai aset nonkas jika disebabkan kelalaian amil) Akun yang digunakan dalam mencatat penurunan nilai aset zakat nonkas adalah: 1. Penurunan Nilai Aset adalah akun untuk mencatat penurunan nilai aset zakat yang tidak tidak disebabkan oleh amil atau berada di luar kendali amil, seperti bencana alam atau penurunan pada nilai pasar.

42 28 2) Penyaluran zakat 2. Kerugian Penurunan Nilai Dana Amil adalah akun untuk mencatat penurunan nilai aset zakat yang disebabkan oleh kelalaian amil misalnya ketika amil tidak memelihara aset tersebut. Zakat yang disalurkan kepada mustahiq, termasuk amil, diakui sebagai pengurang zakat: Tanggal 20XX a) Jumlah yang disalurkan dalam bentuk kas dicatat dalam jurnal sebagai berikut: Nama Akun Keterangan R Debit Jumlah Kredit Jan 31 Penyaluran Zakat - Amil - Tanggal 20XX Penyaluran Zakat Mustahiq - Kas - (mencatat zakat yang disalurkan dalam bentuk kas) b) Jumlah yang disalurkan dalam bentuk aset non kas dicatat dalam jurnal sebagai berikut: Nama Akun Keterangan R Debit Jan 31 Penyaluran Zakat - Amil Jumlah Kredit Penyaluran Zakat Mustahiq - Aset nonkas - (mencatat zakat yang disalurkan dalam bentuk aset nonkas)

43 29 Akun yang digunakan dalam transaksi adalah: 1. Penyaluran Zakat Amil adalah akun yang untuk mencatat penyaluran dalam bentuk kas atau aset nonkas kepada amil. 2. Penyaluran Zakat Mustahiq adalah akun untuk mencatat penyaluran dalam bentuk kas atau nonkas kepada mustahiq atau penerima zakat. Efektivitas dan efisiensi pengelolaan zakat bergantung pada profesionalisme amil. Dalam konteks ini, amil berhak mengambil bagian dari zakat untuk menutup biaya operasioanal dalam rangka melaksanakan fungsinya sesuai dengan kaidah atau prinsip syariah dan tata kelola organisasi yang baik. Kegiatan ini dapat dicatat dalam jurnal sebagai berikut: Tanggal 20XX Nama Akun Keterangan R Debit Jumlah Kredit Jan 31 Beban - Dana Fisabilillah - Kas - (mencatat pengeluaran untuk operasional amil ) Akun yang digunakan dalam transaksi diatas adalah Beban Dana Fisabilillah. Beban Dana Fisabilillah adalah akun untuk mencatat beban yang dikeluarkan untuk pengeluaran operasional amil ketika amil tidak bisa menutup beban operasional dari dana zakat yang diterima sesuai kebijakan,

44 30 dalam hal ini amil dapat menjadi bagian dari fisabilillah karena amil juga berjuang di jalan Allah. Penentuan jumlah atau presentase bagian untuk masingmasing mustahiq ditentukan oleh amil sesuai dengan prinsip syariah, kewajaran, etika, dan ketentuan yang berlaku yang dituangkan dalam bentuk kebijakan amil. Beban penghimpunan dan penyaluran zakat harus dikurangkan dari porsi amil. Amil dimungkinkan untuk meminjam dana zakat dalam rangka menghimpun zakat. Pinjaman ini sifatnya jangka pendek dan tidak boleh melebihi satu periode maka dicatat dalam jurnal sebagai berikut: Tanggal 20XX Nama Akun Keterangan R Debit Jumlah Kredit Jan 31 Beban - Dana Amil Xxx - Kas - (mencatat beban penghimpunan dan penyaluran zakat) Akun yang digunakan dalam transaksi adalah Beban Dana Amil. Beban Dana Amil adalah akun untuk mencatat beban yang dikeluarkan untuk menghimpun dan menyalurkan zakat sesuai kebijakan amil, agar dana yang disalurkan lebih banyak dari yang diterima muzakki. Bagian dana zakat yang disalurkan untuk amil diakui sebagai penambah dana amil.

45 31 Zakat telah disalurkan kepada mustahik nonamil jika sudah diterima oleh mustahik nonamil tersebut. Zakat yang disalurkan melalui amil lain lain, tetapi belum diterima oleh mustahik nonamil, belum memenuhi pengertian zakat telah disalurkan. Amil lain tersebut tidak berhak mengambil bagian dari dana zakat, namun dapat memperoleh ujrah dari amil sebelumnya. Dalam keadaan tersebut, zakat yang disalurkan diakui sebagai piutang penyaluran, sedangkan bagi amil yang menerima diakui sebagai liabilitas penyaluran. piutang penyaluran dana liabilitas penyaluran tersebut akan berkurang ketika zakat disalurkan secara langsung kepada mustahiq nonamil. Dana zakat yang diserahkan kepada mustahik nonamil dengan keharusan untuk mengembalikannya kepada amil, belum diakui sebagai penyaluran zakat. Dana zakat yang disalurkan dalam bentuk perolehan aset tetap (aset kelolaan), misalnya rumah sakit, sekolah, mobil ambulan, dan fasilitas umum lain, diakui sebagai: a) Penyaluran zakat seluruhnya jika aset tetap tersebut diserahkan untuk dikelola kepada pihak lain yang tidak dikendalikan amil;

46 32 Tanggal 20XX Transaksi membeli aset tetap dicatat dalam jurnal sebagai berikut: Nama Akun Keterangan R Debit Jumlah Kredit Jan 31 Aset Tetap - Tanggal 20XX Kas - (mencatat pembelian aset tetap untuk penyaluran zakat) Akun yang digunakan dalam transaksi adalah Aset Tetap. Aset Tetap adalah akun untuk mencatat penerimaan, pembelian atau penyerahan aset berwujud yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun seperti tanah, bangunan, kendaraan, dan peralatan. Transaksi penyaluran aset tetap tersebut dicatat dalam jurnal sebagai berikut: Nama Akun Keterangan R Debit Jumlah Kredit Jan 31 Penyaluran Zakat-Mustahiq - Aset Tetap - (mencatat penyaluran zakat berupa aset tetap) b) Penyaluran zakat secara bertahap jika aset tetap tersebut masih dalam pengendalian amil atau pihak lain yang dikendalikan amil. Penyaluran secara bertahap diukur sebesar penyusutan aset tetap tersebut sesuai dengan pola pemanfaatannya.

47 33 Transaksi penyaluran bertahap dicatat dalam jurnal sebagai berikut: Tanggal 20XX Jan 31 Nama Akun Keterangan R Debit Jumlah Kredit Penyaluran Zakat - Beban Depresiasi - Akumulasi Penyusutan - (mencatat penyaluran zakat berupa aset tetap secara bertahap) Tanggal 20XX Akun yang digunakan dalam transaksi adalah: 1. Penyaluran Zakat Beban Depresiasi adalah akun untuk mencatat beban depresiasi aset zakat per periode karena aset telah digunakan pada periode tersebut. 2. Akumulasi Penyusutan adalah akun untuk mencatat jumlah aset tetap zakat yang telah didepresiasikan sampai periode tertentu dan transaksi penyerahan aset tetap. Transaksi penyaluran sepenuhnya dicatat dalam jurnal sebagai berikut: Nama Akun Keterangan R Debit Jumlah Kredit Jan 31 Akumulasi Penyusutan - Aset Tetap - (mencatat penyaluran zakat aset tetap secara penuh)

48 34 b. Akuntansi Infak/ Sedekah 1) Penerimaan Infak/Sedekah Infak/sedekah yang diterima diakui sebagai penambah infak/sedekah terikat atau tidak terikat sesuai dengan tujuan pemberi infak/sedekah sebesar: Tanggal a) Infak/sedekah yang diterima dalam bentuk kas dicatat dicatat dalam jurnal sebagai berikut: Nama Akun Keterangan R Jumlah Debit Kredit 20XX Jan 31 Kas - Penerimaan Infak/Sedekah - Xxx (mencatat penerimaan infak/sedekah dalam bentuk kas) Tanggal b) Jumlah infak/sedekah yang diterima dalam bentuk nonkas dicatat dalam jurnal sebesar nilai wajar sebagai berikut: Nama Akun Keterangan R Jumlah Debit Kredit 20XX Jan 31 Aset Nonkas (nilai wajar) - Penerimaan Infak/Sedekah - (mencatat penerimaan infak/sedekah dam bentuk nonkas)

49 35 Akun yang digunakan dalam transaksi adalah: 1. Kas, jika penerimaan dalam bentuk kas. Kas adalah akun untuk mencatat transaksi kas masuk dan kas keluar yang dilakukan oleh amil. 2. Aset Nonkas, jika penerimaan tidak dalam bentuk selain kas. Aset Nonkas adalah akun untuk mencatat penerimaan atau penyerahan aset selain kas. 3. Penerimaan Infak/Sedekah adalah akun untuk mencatat transaksi penerimaan infak/sedekah yang diterima oleh amil. Penentuan nilai wajar aset nonkas yang diterima menggunakan harga pasar. Jika harga pasar tidak tersedia, maka dapat menggunakan metode penentuan nilai wajar lainnya sesuai dengan SAK yang relevan. Infak/Sedekah yang diterima dapat berupa kas atau aset nonkas. Aset nonkas dapat berupa aset lancar atau aset tidak lancar. Aset tidak lancar yang diterima dan diamanahkan untuk dikelola oleh amil, diukur sebesar nilai wajar saat penerimaan dan diakui sebagai aset tidak lancar infak/sedekah. Penyusutan dari aset tersebut diperlakukan sebagai pengurang dana infak/sedekah terikat jika pengguna atau pengelolaan aset

50 36 tersebut sudah ditentukan oleh pemberi. Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal sebagai berikut: Tanggal Nama Akun Keterangan R Jumlah Debit Kredit 20XX Jan 31 Penyaluran Infak/Sedekah- Beban Depresiasi Akumulasi Depresiasi (mencatat depresiasi aset yang diterima atau dikelola) Xxx Akun yang digunakan dalam transaksi adalah: 1. Penyaluran Infak/Sedekah Beban Depresiasi adalah akun untuk mencatat beban depresiasi aset infak/sedekah per periode karena aset telah digunakan pada periode tersebut. 2. Akumulasi Penyusutan adalah akun untuk mencatat jumlah aset tidak lancar infak/sedekah yang telah didepresiasikan sampai periode tertentu dan transaksi penyerahan aset tetap. Amil dapat pula menerima aset nonkas yang dimaksudkan oleh pemberi untuk segera disalurkan. Aset seperti ini diakui sebagai aset lancar. Aset ini dapat berupa bahan habis pakai, seperti bahan makanan; atau aset yang memiliki umur ekonomi panjang seperti mobil untuk ambulance.

51 37 Aset nonkas lancar dinilai sebagai nilai peroleh sedangkan aset nonkas tidak lancar dinilai sebesar nilai wajar sesuai dengan SAK yang relevan. sebagai: Tanggal 20XX Penurunan nilai aset infak/sedekah tidak lancar diakui a) Pengurang infak/sedekah jika tidak disebabkan kelalaian amil dicatat sebagai berikut: Nama Akun Keterangan R Debit Jumlah Kredit Jan 31 Penurunan Nilai Aset - Aset Nonkas - Xxx (mencatat penurunan nilai aset) b) Kerugian dan pengurang dana amil disebebkan kelalaian amil dicatat sebagai berikut: Tanggal 20XX Jan 31 Nama Akun Keterangan R Debit Jumlah Kredit Kerugian Penurunan Nilai - Dana Amil - Aset Nonkas - Xxx (mencatat kerugian penurunan nilai aset infak/sedekah) Akun yang digunakan dalam transaksi adalah: 1. Penurunan Nilai Aset adalah akun untuk mencatat penurunan nilai aset infak/sedekah yang tidak tidak disebabkan oleh amil atau berada di luar kendali amil, seperti bencana alam atau nilai pasar.

52 38 2. Kerugian Penurunan Nilai Dana Amil adalah akun untuk mencatat penurunan nilai aset infak/sedekah yang disebabkan oleh kelalaian amil misalnya ketika amil tidak memelihara aset tersebut. Dalam hal amil menerima infak/sedekah dalam bentuk aset nonkas tidak lancar yang dikelola oleh amil, maka aset tersebut harus dinilai sesuai dengan SAK yang relevan. Dana infak/sedekah sebelum disalurkan dapat dikelola dalam jangka waktu sementara untuk mendapatkan hasil yang optimal. Hasil dana pengelolaan diakui sebagai penambah dana infak/sedekah dicatat dalam jurnal sebagai berikut: Tanggal 20XX Nama Akun Keterangan R Debit Jumlah Kredit Jan 31 Kas Xxx - Hasil Pengelolaan Infak/Sedekah - Xxx (mencatat infak/sedekah yang dikelola dalam bentuk kas) Akun yang digunakan dalam transaksi adalah Hasil Pegelolaan Infak/Sedekah. Hasil pengelolan infak/sedekah akdalah akun untuk mencatat dana infak/sedekah yang dikelola oleh amil untuk menambah dana tersebut.

53 39 2) Penyaluran Infak/Sedekah infak/sedekah: Tanggal 20XX Penyaluran infak/sedekah diakui sebagai pengurang a) Jumlah yang disalurkan dalam bentuk kas dicatat dalam jurnal sebagai berikut: Nama Akun Keterangan R Debit Jumlah Kredit Jan 31 Penyaluran Infak/Sedekah - Tanggal 20XX Kas - Xxx (mencatat penyaluran infak/sedekah dalam bentuk kas) b) Jumlah yang disalurkan dalam bentuk nonkas dicatat sebagai berikut: Nama Akun Keterangan R Debit Jumlah Kredit Jan 31 Penyaluran Infak/Sedekah - adalah: Aset Nonkas - Xxx (mencatat penyaluran infak/kas dalam bentuk nonkas) Akun yang digunakan dalam penerimaan dana zakat 1. Kas, jika penyaluran dalam bentuk kas. Kas adalah akun untuk mencatat transaksi kas masuk dan kas keluar yang dilakukan oleh amil.

54 40 2. Aset Nonkas jika penyaluran tidak dalam bentuk kas. Aset Nonkas adalah akun untuk mencatat penerimaan atau peenyerahan aset selain kas. 3. Penyaluran Infak/Sedekah adalah akun untuk mencatat transaksi penyaluran infak/sedekah yang diberikan oleh amil. Bagian dana infak/sedekah yang disalurkan untuk amil diakui sebagai penambah dana amil. Penentuan jumlah atau presentase bagian untuk penerima infak/sedekah ditentukan oleh amil sesuai dengan prinsip syariah, kewajaran, dan etika yang ditungkan dalam kebijakan amil. Penyaluran infak/sedekah oleh amil kepada amil lain merupakan penyaluran yang mengurangi dana infak/sedekah sepanjang amil tidak akan menerima kembali aset infak/sedekah yang disalurkan tersebut dicatat dalam jurnal sebagai berikut: Tanggal 20XX Nama Akun Keterangan R Debit Jumlah Kredit Jan 31 Penyaluran Infak/Sedekah - Kas - Xxx (mencatat penyaluran kepada amil lain yang mengurangi dana infak/sedekah)

55 41 Penyaluran infak/sedekah kepada penerima akhir dalam skema dana bergulir dicatat sebagai piutang infak/sedekah bergulir dan tidak mengurangi dana infak/sedekah dicatat dalam jurnal sebagai berikut: Tanggal 20XX Nama Akun Keterangan R Debit Jumlah Kredit Jan 31 Piutang - Dana bergulir - Kas - Xxx (mencatat penyaluran infak/sedekah dana bergulir) 4) Melakukan Posting ke Buku Besar Posting ke buku besar yaitu memindahkan debet dan kredit dari jurnal ke akun buku besar. Akun-akun di dalam jurnal dikelompokkan dalam akun yang sama di buku besar. Dalam sistem manual, kegiatan posting memerlukan empat tahap (Mulyadi, 2016: 96): a) Pembuatan rekapitulasi jurnal. Jika perusahaan menyelenggarakan jurnal khusus berkolom, kegiatan posting diawali dengan penjumlahan kolom-kolom, dan pembuatan ringkasan data rupiah dari kolom lain-lain dalam jurnal tersebut. Angka rupiah beserta nama dan nomor akun hasil kegiatan pembuatan rekapitulasi ini siap untuk ditransfer ke akun yang bersangkutan dalam buku besar. b) Penyortasian akun yang akan diisi dengan data rekapitulisi.

56 42 c) Pencatatan data hasil rekapitulasi jurnal ke dalam akun dilakukan dengan mencatat tanggal, nama jurnal, halaman jurnal, dan jumalh rupiah yang didebitkan dan dikreditkan ke dalam akun tersebut. d) Pengembalian akun ke dalam arsip pada urutannya semula. Akun-akun yang dibentuk dalam buku besar harus disesuaikan dengan jenis dan susunan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Susunan buku besar dalam LAZIS sebagai berikut: a. Kas dan bank; b. Invesatasi jangka pendek; c. Piutang d. Cadangan kerugian penurunan nilai piutang; e. Uang muka; f. Biaya dibayar dimuka; g. Aset lancar laiinnya.

57 43 Tabel 3: Ilustrasi Buku Besar BUKU BESAR Nama rekening: No Tanggal Fol v Debit No.Rek: Saldo Kredit Debit Kredit Nama rekening: No.Rek: Saldo No Tanggal Fol v Debit Kredit Debit Kredit Nama rekening: No.Rek: Saldo No Tanggal Fol v Debit Kredit Debit Kredit Sumber: Mulyadi, 2016 :70 5) Penyusunan Neraca Saldo Menurut Maria (2011: 21) cara membuat neraca saldo adalah, membuat daftar semua akun secara terurut mulai dari nomor yang terkecil sampai yang terbesar sampai jumlah/ saldo akhirnya masing-masing, kemudian menjumlahkan semua sisi debit dan kredit. Total debet yang ditunjukkan pada neraca saldo harus sama dengan total kreditnya.

58 44 Tabel 4: Ilustrasi Neraca Saldo No Akun PT ABC Neraca Saldo 31 Desember 20XX Nama Akun Keterangan Debit Kredit TOTAL Sumber : Maria, 2011: 22 6) Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian. Laporan keuangan belum dapat dibuat jika masih terdapat mixed account (akun-akun campuran) yang belum disesuaikan. Ada beberapa kategori akun campuran (mixed account) (Maria, 2011: 19): a) Supplies (perlengkapan), dinamakan akun campuran karena pada waktu dibeli sebagai aset/harta, dan pada akhir periode setelah habis dipakai digolongkan sebagai biaya. b) Fixed Asset (aktiva tetap), seluruh aktiva tetap kecuali tanah harus disusutkan karena mengalami penurunan nilai ekomi (aus), dan pada akhir periode harus dicatat jumlah yang menyusut/penyusutannya untuk mengurangi jumlah aktiva tetap yang bersangkutan. c) Accrued Revenue (pendapatan akrual/yang masih harus diterima), misalnya kontrak kerja selama 6 bulan awalnya

59 45 dicatat sebagai piutang dan pendapatan, sementara pada akhir bulan pertama jumlah yang seperenam dari piutang harus dikurangi setelah pembayaran diterima. d) Accrued Expense (biaya/beban akrual/yang masih harus dibayar), misalnya utang gaji utang bunga, atau utang pajak. e) Unearned Revenue (pendapatan diterima di muka) ini merupakan kebalikan dari pendapatan yang masih harus diterima. Jadi perusahaan menerima pendapatan sekalipun kontrak kerja masih berjalan/belum habis. f) Prepaid Expense (biaya/beban dibayar di muka), misalnya sewa ruangan di muka untuk 3 bulan pada awalnya dicatat sebagai aset lancar (current asset), dan pada akhir bulan pertama jumlah sewa yang sepertiga harus digolongkan sebagai biaya sewa yang akan mngurangi jumlah sewa dibayar dimuka (prepaid expense). 7) Membuat Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Setelah semua jurnal penyesuaian diposting ke dalam buku besarnya masing-masing, perubahan dari neraca saldo menjadi neraca saldo sesudah penyesuaian. Setelah neraca saldo dibuat untuk memudahkan dalam penyusunan laporan keuangan sebaiknya membuat neraca lajur.

60 46 Tabel 5: Ilustrasi Adjusted Trial Balance No Nama Akun PT ABC Ajusted Trial Balance 31 Desember 20XX Neraca Saldo Penyesuaian Debi Kredit Debit Kredit Kas Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Debit Kredit Piutang usaha Perlengkapan Pendapatan sewa Peralatan Akum penyusutan peralatan Utang usaha Utang gaji Pendapatan jasa diterima di muka modal Penarikan Pendapatan jasa diterima di muka Biaya iklan Biaya gaji Biaya perlengkapan Biaya pemakaian rutin Sumber: Maria, 2011: 26

61 47 Tabel 6: Ilustrasi Work Sheet No Aku n Nama Akun PT ABC Work Sheet 31 Desember 20XX Neraca Saldo Setelah Neraca Penyesuaian Laporan Perubahan Dana Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Sumber: Hasiholan, 2013: 59 8) Membuat ayat-ayat jurnal penutup. Membuat ayat-ayat jurnal penutup yaitu menjurnal dan memindah bukukan ayat-ayat penutup. Ada 4 langkah yang harus dilakukan untuk membuat jurnal penutup (Hasiholan, 2013: 61): a) Menutup akun pendapatan, dilakukan dengan membalik semua akun pendapatan pada ikhtisar laba/rugi. Akun pendapatan memiliki saldo normal kredit. Ketika akan menutup akun pendapatan, kita mendebet semua akun pendapatan dan mngkredit akun ikhtisar laba/rugi.

62 48 b) Menutup akun biaya, dilakukan dengan membalik semua akun biaya pada ikhtisar laba rugi. Akun biaya memiliki saldo normal debit. Ketika akan menutup akun biaya, kita mengkredit semua akun biaya dan mendebit akun ikhtisar laba rugi. c) Menutup akun ikhtisar laba/rugi, dilakukan dengan cara membalik akun ikhtisar laba/rugi pada saldo akun laba. Saldo ikhtisar laba/rugi akan sangat dipengaruhi oleh besarnya nominal yang ditutup sebelumnya. d) Menutup akun deviden/prive, dilakukan dengan membalik akun dividen/prive pada akun saldo laba. Akun dividen/prive memiliki saldo normal debit 9) Penyusunan Laporan Keuangan Pada tahap ini juga diperlukan adanya konsep dari penyajian serta pengungkapan zakat dan infak/sedekah sesuai dengan ruang lingkup PSAK 109 sebagai berikut (IAI, 2014): 1) Penyajian Zakat dan Infak/Sedekah Amil menyajikan dana zakat, dana infak/sedekah, dana amil, dan dana non halal secara terpisah dalam neraca (laporan posisi keuangan). 2) Pengungkapan Zakat Amil mengungkapkan hal-hal berikut terkait dengan transaksi zakat, tetapi tidak terbatas pada:

63 49 Kebijakan penyaluran zakat, seperti penentuan skala prioritas penyaluran, dan penerima; a) Kebijakan penyaluran zakat, seperti penentuan skala prioritas penyaluran zakat, dan mustahik nonamil; b) Kebijakan penyaluran zakat untuk amil dan mustahik non amil, seperti presentase pembagian, alasan, dan konsistensi kebijakan c) Metode penentuan nilai wajar yang digunakan untuk penerimaan zakat berupa aset nonkas; d) Rincian jumlah penyaluran dana zakat yang mencakup jumlah beban pengelolaan dan jumlah dana yang diterima langsung mustahik; e) Penggunaan dana zakat dalam bentuk aset kelolaan yang masih dikendalikan oleh amil atau pihak lain yang dikendalikan amil, jika ada, diungkapkan jumlah dan presentase terhadap seluruh penyaluran dana zakat serta alasannya; dan f) Hubungan pihak-pihak berelasi antara amil dan mustahik yang meliputi: 1. Sifat hubungan istimewa; 2. Jumlah dan jenis aset yang disalurkan; dan 3. Presentase dari aset yang disalurkan tersebut dari total penyaluran selama periode.

64 50 3) Pengungkapan Infak/Sedekah Amil mengungkapkan hal-hal berikut terkait dengan transaksi infak/sedekah, tetapi tidak terbatas pada: a) Kebijakan penyaluran infak/sedekah, seperti penentuan skala prioritas penyaluran infak/sedekah dan penerima infak/sedekah; b) Kebijakan penyaluran infak/sedekah untuk amil dan non amil, seperti presentase pembagian, alasan, dan konsistensi kebijakan c) Metode penetuan nilai wajar yang digunakan untuk penerimaan infak/sedekah berupa aset nonokas; d) Keberadaan dana infak/sedekah yang tidak langsung disalurkan tetapi dikelola terlebih dahulu, jika ada, diungkapkan jumlah dan presentase dari seluruh penerimaan infak/sedekah selama periode pelaporan serta alasannya ; e) Hasil yang diperoleh dari pengelolaan yang dimaksud di huruf (d) diungkapkan secara terpisah f) Penggunan dan infak/sedekah menjadi aset kelolan jika ada, diungkapkan jumlah dan presentase terhadap seluruh penggunaan dana infak/sedekah serta alasannya;

65 51 g) Rincian dana infak/sedekah berdasarkan peruntukannya, terikat dan tidak terikat; dan hubungan pihak-pihak berelasi antara amil dan penerima infak/sedekah yang meliputi: 1. Sifat hubungan istimewa; 2. Jumlah dan jenis aset yang disalurkan; dan 3. Presentase dari aset yang disalurkan selama periode. Komponen laporan keuangan amil yang lengkap terdiri dari (IAI, 2016): 1. Laporan Posisi Keuangan Amil menyajikan dalam laporan posisi keuangan dengan memperhatikan ketentuan dalam SAK yang relevan mencakup, tetapi tidak terbatas pada, pos-pos berikut: a. Aset 1) Kas dan setara kas; 2) Piutang; 3) Surat berharga; 4) Aset tetap; b. Liabilitas 5) Biaya yang masih harus dibayar; 6) Liabilitas imbalan kerja; c. Saldo dana 7) Dana zakat;

66 52 8) Dana infak/sedekah; dan 9) Dana amil. Tabel 7: Ilustrasi Laporan Posisi Keuangan Amil ENTITAS AMIL LAPORAN POSISI KEUANGAN Periode 1 Januari s.d 31 Desember 20XX ASET Keterangan Rp Keterangan Rp LIABILITAS Aset Lancar Liabilitas Jangka Pendek Kas dan Setara Kas Biaya yang masih harus dibayar Piutang Surat berharga Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas Imbalan Kerja Aset Tidak Lancar Jumlah Liabilitas Aset Tetap SALDO DANA Akumulasi Penyusutan () Dana Zakat Dana Infak/Sedekah Dana Amil Jumlah Dana Jumlah Aset Jumlah Liabilitas dan SaldDana Sumber: IAI (2016: ) 2. Laporan Perubahan Dana Amil menyajikan laporan perubahan dana zakat, dana infak/sedekah, dan dana amil. Penyajian laporan perubahan dana mencakup, tetapi tidak terbatas pada, pos-pos berikut: a. Dana zakat 1) Penerimaan dana zakat; 2) Penyaluran dana zakat;

67 53 a) Amil; b) Mustahiq non amil; 3) Saldo awal dana zakat; 4) Saldo akhir dana zakat; b. Dana infak/sedekah 1) Penerimaan dana infak/sedekah: a) Infak/sedekah terikat (muqayyadah); b) Infak/sedekah tidak terikat (mutlaqah); 2) Penyaluran dana infak/sedekah: a) Infak/sedekah terikat (muqayyadah); b) Infak/sedekah tidak terikat (mutlaqah); 3) Saldo awal dana infak/sedekah; 4) Saldo akhir dana infak/sedekah; c. Dana amil 1) Penerimaan dana amil: a) Bagian amil dari dana zakat; b) Bagian amil dari dana infak/sedekah; c) Penerimaan lain; 2) Penggunaan dana amil: 3) Saldo awal dana amil; 4) Saldo akhir dana amil;

68 54 Tabel 8: Ilustrasi Laporan Perubahan Dana Amil ENTITAS AMIL LAPORAN PERUBAHAN DANA Periode 1 Januari s.d 31 Desember 20XX Keterangan Rp DANA ZAKAT Penerimaan Penerimaan dari Muzakki Muzaki entitas Muzaki individual Hail Penempatan Jumlah Penerimaan Dana Zakat Penyaluran Amil Fakir miskin Riqab Gharim Muallaf Sabilillah Ibnu Sabil Alokasi pemanfaatan aset kelolaan (misalnya beban penyusutan) Jumlah penyaluran Dana Zakat Surplus (defisit) Saldo awal Saldo akhir () () () () () () () () () Sumber: IAI (2016: )

69 55 Tabel 8: Laporan Perubahan Dana PSAK 109 (lanjutan) Keterangan DANA INFAK/SEDEKAH Penerimaan Infak/sedekah terikat Infak/sedekah tidak terikat Hasil pengelolaan Jumlah Penerimaan Dana Infak/Sedekah Penyaluran Infak/sedekah terikat Infak/sedekah tidak terikat Alokasi pemanfaatan aset kelolaan (misalnya beban penyusutan) Jumlah Penyaluran Dana Infak/Sedekah Surplus (defisit) Saldo awal Saldo akhir DANA AMIL Penerimaan Bagian amil dari dana zakat Bagian amil dari dana infak/sedekah Penrimaan lainnya Jumlah Penerimaan Dana Amil Penggunaan Beban pegawai Beban penyusutan Beban umum dan administrasi lainnya Jumlah Penggunaan Dana Amil Surplus (defisit) Saldo awal Saldo akhir Rp () () () () () () () () () Sumber: IAI (2016: )

70 56 3. Laporan Perubahan Aset Kelolaan Amil menyajikan laporan perubahan aset kelolaan yang mencakup, tetapi tidak terbatas pada: a. Aset kelolan yang termasuk aset lancar dan akumulasi penyisihan; b. Aset kelolaan yang termasuk aset tidak lancar dan akumulasi penyusutan; c. Penambahan dan pengurangan; d. Saldo awal; e. Saldo akhir. Tabel 9: Laporan Perunahan Aset Kelolaan Amil Keterangan Dana infak/sedekahaset lancar kelolaan (misal piutang bergulir) Dana infak/sedekahaset tidak lancar kelolaan (misal rumah sakit/sekolah) Dana zakat-aset kelolaan (misal rumah sakit/sekolah) Saldo Awal ENTITAS AMIL LAPORAN PERUBAHAN ASET KELOLAAN Periode 1 Januari s.d 31 Desember 20XX Penambahan Sumber: IAI (2016: ) Pengurangan () () () Akumulasi Penyusutan () () Akumulasi Penyisihan () Saldo Akhir

71 57 4. Laporan Arus Kas Amil menyajikan laporan arus kas sesuai dengan PSAK 2: Laporan Arus Kas dan SAK lain yang relevan. 5. Catatan atas Laporan Keuangan Amil menyajikan catatan atas laporan keuangan sesuai dengan PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah dan SAK lain yang relevan. Laporan keuangan yang baik harus memberikan informasi bagi pengguna. Kemampuan informasi memiliki karakteristik pokok. Menurut (IAI, 2016:8) terdapat empat karaktersitik kualitatif pokok: 1) Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna. 2) Relevan Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi persitiwa di masa lalu, masa kini, dan masa depan, mengeaskan, atau mengkoreksi, hasil evaluasi di masa lalu.

72 58 3) Keandalan Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan penggunanya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. 4) Dapat diperbandingkan Pengguna harus dapat memperbandingkan laporan keuangan entitas syariah atar periode untuk mengidentifikasi kecendrungan posisi dan kinerja keuangan dan mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.

73 59 D. Penelitian Terdahulu Penelitian telah dilakukan oleh beberapa orang untuk menganalisis penerapan PSAK 109 di Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah berbeda-beda. Indrayani (2011) melakukan penelitian tentang analisis perlakuan akuntansi zakat, infak, dan sedekah pada Lembaga Amil Zakat Peduli Ummat di Samarinda. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa proses akuntansi pada LAZ masih sangat sederhana namun pada pengakuan dan pengukuran dana zakat dan dana infak/sedekah sudah sesuai dengan PSAK 109. Laporan keuangan yang disajikan belum sesuai dengan standar yang berlaku, sehingga disimpulkan LAZ tersebut belum sepenuhnya menerpakan PSAK 109. Hariyanto, dkk (2014) melakukan penelitian tentang analisis penerapan akuntansi zakat dan akuntansi infak/sedekah pada Baitul Mal Kota Lhoksumawe. Hasil dari penelitian menunujukkan proses akuntansi masih sangat sederhana karena hanya menggunakan sistem buku tanggal. Perlakuan akuntansi pada Baitul Mal Kota Lhoksumawe belum menerapkan akuntansi zakat sesuai dengan PSAK 109. Laporan keuangan yang dihasilkan hanya akumulasi dari penerimaan dan pengeluaran dana zakat, infak/sedekah. Purnomo (2011) melakukakan penelitian tentang perlakuan akuntansi zakat pada Lembaga Amil Zakat studi kasus LAZISMU. Hasil penelitian menunjukkan proses akuntansi yang dilakukan sudah baik

74 60 namun pada pengakuan dan pengukuran hanya beberapa yang sudah sesuai sedangkan pada penyajian yang dihasilkan belum sesuai dengan PSAK 109. Listyowati (2016) melakukan penelitian tentang analisis penerapan PSAK 109 tentang akuntansi zakar dan infak/sedekah pada LAZ Yayasan Solo Peduli Ummat. Hasil dari penelitian ini LAZ tersebut sudah melakukan proses akuntansi dengan baik, selain itu pada prinsipnya perlakuan akunransi pada LAZ telah sesuai dengan PSAK 109. Laporan keuangan yang dibuat sebanyak tiga komponen yang telah sesuai PSAK 109 yaitu neraca, laporan sumber dan penggunaan dana, dan catatan atas laporan keuangan. Kholifah (2014) melakukan penelitian tentang kesesuain penerapan PSAK 109 mengenai penyajian laporan keuangan dana zakat, infak/sedekah pada BAZIS DKI Jakarta. Hasil penelitian menunujukkan bahwa BAZIS DKI Jakarta merasa sangat dimudahkan dengan adanya PSAK 109. Dari sisi pengakuan dan pengukuran sesuai dengan PSAK 109 begitupun dengan penyajian sampai pengungkapan yang dihasilkan telah sesuai dengan PSAK 109. Megawati (2012) melakukan penelitian tentang penerapan PSAK 109 tentang pelaporan keuangan akuntansi zakat, infak/sedekah pada BAZ Kota Pekanbaru. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan PSAK 109 merupakan bentuk komitmen dan pengurus dalam mewujudkkan transparansi dan akuntabilitaspengelolaan zakat,

75 61 infak/sedekah. Komitmen ini dapat dilihat dari pengakuan dan pengukuran dana amil, penyaluran zakat, pengelolaan infak/sedekah, dan dana non halal.

76 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu hal yang akan diteliti dengan mendapatkan data untuk tujuan tertentu dan kemudian dapat ditarik kesimpulan. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah LAZIS YBW UII. Alamat dari LAZIS YBW UII, Jl. Cik Di Tiro No.1 Yogkarta. Penelitian akan dilakukan pada bulan Januari-Februari 107. B. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode deskriptif analitis. Menurut Soegiyono (2009), metode deskriptif analitis merupakan metode yang bertujuan mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap suatu objek penelitian yang diteliti maupun sampel atau data yang telah terkumpul dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Jenis dari penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Menurut (Rahardjo,2011:250) studi kasus untuk memahami individu yang dilakukan secara integrative dan komperhensif agar diperoleh pemahaman yang mendalam tentang individu tersebut beserta masalah yang dihadapinya dengan tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri yang baik. Desain peneletian untuk menjawab rumusan masalah adalah peneliti akan membandingkan antara teori yang ada dengan kejadian yang terjadi di lapangan. Teori berdasarkan PSAK 109 akan dibandingkan 62

77 63 dengan jurnal dan laporan keuangan yang dihasilkan oleh Lembaga Amil Zakat dan Infak/Sedekah. C. Teknik Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka Penelitian kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan literaturliteratur yang relevan dengan permasalahan penelitian yang dapat berupa buku, majalah, surat kabar, dan tulisan-tulisan ilmiah untuk mendapat kejelasan konsep. 2. Wawancara Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden (Jogiyanto,2013). Teknik ini dilakukan untuk memperoleh informasi secara langsung tentang kedaan serta praktik akuntansi yang diterapkan LAZIS YBW UII, adapun model wawancaranya dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada pegawai LAZIS YBW UII. 3. Dokumentasi Teknik dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data sekunder yang tersedia pada organisasi. Teknik dokumentasi beorientasi untuk mendapatkan data melalui dikumen-dokumen dan catatan tertulis berupa arsip yang terdapat dalam objek penelitian. Arsip dalam objek penelitian ini berupa laporan keuangan LAZIS YBW UII.

78 64 D. Teknik Analisis Data Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan akuntansi zakat, infak/sedekah pada LAZIS YBW UII. 2. Mendeskripsikan konsep pengakuan dan pengukuran pada LAZIS YBW UII berdasarkan teori PSAK Mendeskripsikan konsep penyajian pada LAZIS YBW UII berdasarkan teori PSAK Mendeskripsikan konsep pengungkapan pada LAZIS YBW UII berdasarkan teori PSAK Membandingkan konsep pengakuan dan pengukuran zakat pada LAZIS YBW UII sesuai dengan acuan PSAK 109. Konsep pengakuan dan pengukuran zakat yang diterapkan oleh LAZIS YBW UII telah sesuai dengan acuan PSAK 109 apabila terdapat lebih banyak paragraf yang sesuai daripada tidak sesuai. Sedangkan konsep pengakuan dan pengukuran zakat yang diterapkan oleh LAZIS YBW UII belum sesuai dengan acuan PSAK 109 apabila terdapat lebih banyak paragraf yang tidak sesuai daripada sesuai. 6. Membandingkan konsep pengakuan dan pengukuran infak/sedekah pada LAZIS YBW UII sesuai dengan acuan PSAK 109. Konsep pengakuan dan pengukuran infak/sedekah yang diterapkan oleh

79 65 LAZIS YBW UII telah sesuai dengan acuan PSAK 109 apabila terdapat lebih banyak paragraf yang sesuai daripada tidak sesuai. Sedangkan konsep pengakuan dan pengukuran infak/sedekah yang diterapkan oleh LAZIS YBW UII belum sesuai dengan acuan PSAK 109 apabila terdapat lebih banyak paragraf yang tidak sesuai daripada sesuai. 7. Membandingkan konsep penyajian pada LAZIS YBW UII sesuai dengan acuan PSAK 109. Konsep penyajian yang diterapkan oleh LAZIS YBW UII telah sesuai dengan acuan PSAK 109 apabila terdapat lebih banyak paragraf yang sesuai daripada tidak sesuai. Sedangkan konsep penyajian yang diterapkan oleh LAZIS YBW UII belum sesuai dengan acuan PSAK 109 apabila terdapat lebih banyak paragraf yang tidak sesuai daripada sesuai. 8. Membandingkan konsep pengungkapan pada LAZIS YBW UII sesuai dengan acuan PSAK 109. Konsep pengungkapan yang diterapkan oleh LAZIS YBW UII telah sesuai dengan acuan PSAK 109 apabila terdapat lebih banyak paragraf yang sesuai daripada tidak sesuai. Sedangkan konsep pengungkapan yang diterapkan oleh LAZIS YBW UII belum sesuai dengan acuan PSAK 109 apabila terdapat lebih banyak paragraf yang tidak sesuai daripada sesuai. 9. Mendeskripsikan hasil tabel perbandingan pada LAZIS YBW UII sesuai dengan acuan PSAK 109.

80 Menarik kesimpulan sesuai atau tidak sesuai secara umum pada LAZIS YBW UII dengan ketentuan, sebagai berikut. a. Penerapan PSAK 109 oleh LAZIS YBW UII dikatakan telah sesuai saat konsep pada PSAK 109 lebih banyak diterapkan. b. Penerapan PSAK 109 oleh LAZIS YBW UII dikatakan belum sesuai saat konsep pada PSAK 109 lebih banyak belum diterapkan.

81 BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI A. Sejarah Berdirinya LAZIS YBW UII Kehadiran Lembaga Amil Zakat Infak dan Shodaqoh Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (LAZIS YBW UII) adalah untuk mengeakkan salah satu keagungan ajaran Islam, yaitu Zakat. Rangkaian perjalanan panjang LAZIS UII mulai dirintis sejak tahun Diawali dengan terobosan yang dilakukan oleh mantan rektor UII yaitu Prof. Zaini Dahlan, M.A, dengan langsung mengadakan gerakan UII berzakat dan berinfaq melalui SK Rektor UII No.1724/Rek./30/BAU/XI2001 tentang penunaian zakat profesi bagi dosen dan karyawan UII golongan tertentu, berupa pemotongsn gaji untuk zakat dan infaq sebesar 2.5%. Pada tahun 2005 kerja keras UII mulai menuai hasil dengan dikukuhkannya LAZIS UII oleh Gubernur DIY melalui SK.Gubernur DIY No.37/KEP/2005 tertanggal 9 April 2005, menjadi LAZ tingkat Povinsi DIY. Ini artinya LAZIS UII menjadi salah satu-satunya lembaga zakat dibawah Universitas DIY yang berskala Provinsi. Pasca pemerintah mengeluarkan UU No. 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat membuka babak baru pengelolaan zakat di Indonesia dan mengharusakan pula LAZIS UII untuk berbenah. Maka pada 20 Muharram 1436 H/13 November 2014, LAZIS UII yang sebelumnya berada dibawah rektorat UII terintegrasi ke Yayasan Badan Wakaf UII. 67

82 68 Pengintegrasian ini merubah LAZIS UII menjadi LAZIS YBW UII dan dimaksudkan dapat membuka jalan bagi LAZIS YBW UII untuk berjuang menjadi LAZ Nasional. B. Visi, Misi, dan Fokus Program. Setiap organisasi memiliki visi serta misi untuk mencapai tujuan. Di LAZIS UII visi, misi, serta fokus program adalah hal yang berkaitan unutk menunjang tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Visi dari LAZIS YBW UII adalah terwujudnya Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Yayaysan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia yang Amanah dan Profesioal untuk kemaslahatan umat sebagi perwujudan pilar Isalm yang rahmatan lil alamin. Selain visi. organisasi ini juga memiliki beberapa misi. LAZIS YBW UII memiliki 4 misi diantaranya: 1. Mneingkatkan kultur LAZIS YBW UII yang amanah dan profesional. 2. Membentuk SDM/Masyarakat muslim dhuafa yang berkualitas, berakhlak mulia, cerdas, dan terampil. 3. Membangun kemandirian dan kesejahteraan umat Islam. 4. Memfasilitasi pembayar Zakat, Infak/Sedekah internal dan eksternal UII untuk mengimplementasikan syariat Islam. Untuk menunjang dalam mencapai tujuan organisasi LAZIS YBW UII memiliki fokus program diantaranya adalah: 1. Peningkatan kualitas pendidikan umat Islam. 2. Pemberdayaan ekonomi, sosial, dan dakwah Islam.

83 69 3. Optimalisasi fundraising melalui program yang kreatif dan inovatif serta saling memberi manfaat. C. Program Kerja LAZIS YBW UII 1. Bidang Pendidikan. Penyaluran Asnaf Fakir Miskin/Pendidikan: a. Beasiswa Prestasi Program beasiswa untuk siswa dhuafa berprestasi tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK/MA disertai pembinaan. Program ini sudah ada dari mulai berdirinya LAZIS YBW UII. b. Bidang Pemberdayaan Ekonomi Produktif. Program pembinaan untuk orangtua siswa penerima beasiswa prestasi berupa pengetahuan parenting. Program ini dimulai pada tahun c. Aktif Prestasi Program pembinaan untuk peseta beasiswa tingkat SMP berupa kegiatan training keagamaan dan tingkat SMA berupa kegiatan SATSON/Kajian Remaja. d. Rumah Prestasi Rumah belajar dan perubahan bagi anak dan keluarga kurang mampu di daerah Kulon Progo (Banjararum Sayangan Kalibawang). Fasilitas berupa bimbingan belajar gratis, keagamaan, kreativitas, dan seni, serta parenting club. Program ini

84 70 dilaksanakan sejak tahun Rencananya pada tahun 2017 LAZIS YBW UII akan pindah ke daerah lain yang membutuhkan. e. Galang Madrasah/MI Program bantuan insentif mengajar guru MI serta pelatihan Guru MI Inspiratif tingkat DIY. 2. Bidang Pemberdayaan Ekonomi Produktif. a. Ternak Master (Mandiri Sejahtera) Program peternakan kambing untuk masyarakat dhuafa berbasis peternakan terpadu/industri. Fasilitas permodalam/bentuk kambing, pelatihan dan pembinaan. b. Angkringan Barokah Program usaha angkringan untuk masyarakat dhuafa. Fasilitas yang diberikan berupa gerobak angkringan, peralatan, modal, dan pembinaan. Setelah 2 tahun berhasil mempertahankan usaha angkringan, maka fasilitas yang diberikan dapat dijadikan hak milik. c. Bina Insan Terampil Program pelatihan keterampilan bagi anak yatim. Fasilitas berupa pelatihan, permodaln, dan pemninaan.

85 71 3. Bidang Sosial, Dakwah, dan Kemanusiaan a. Bingkisan Peduli Program kepeduliaan bagi mustahik internal UII (cleaning service), berupa bingkisan sembako senilai Rp dan pembinaan keagamaan satu bulan sekali. b. Bantuan Pemakaman Panti Asuhan Program untuk meringkankan beban panti asuhan di wilayah DIY dalam mencukupi kebutuhan makanan anak bagi panti asuhan selama satu tahun. c. Peduli Marbot Masjid dan Ustadz Pondok Pesantren Program kepeduliaan bagi 100 marbot masjid dengan memberikan insentif Rp setiap satu bulan selama satu tahun dan kepedulian bagi 44 ustadz Ponpes di DIY dengan memberikan intensif Rp setiap bulan selama enam bulan. d. Bantuan Sosial Cuma-cuma/Insidental Mengatasi masalah mendesak yang dialami mustahik, misalnya tungaakan biaya sekolah, pengobatan, dan lain-lain. e. Bantuan Bencana Alam.Kemanusiaan Penyaluran Asnaf Ghorim untuk mustahiq internal UII dan eksternal UII, sedangkan penyaluran Asnaf Ibnu Sabili dikhususkan untuk menanggulang masalah musafir yang tertimpa musibah, santri/mahasiswa rantau yang kurang mampu.

86 72 f. Ambulance Gratis Program SIAGA (Siap Ambulance Gratis) Pelayanan antar jemput pasien untuk berobat/kontrol ke rumah sakit dan klinik keliling ke desa binaan LAZIS YBW UII/permohonan masyarakat. g. Pembangunan Musholla/Masjid Setiap masjid atau musholla yang memerlukan dana dapat mengirim proposal ke LAZIS YBW UII. h. Mendukung Kegiatan Dakwah Islam Pelaksanaan pengajian, trainning keagamaan, dan lain sebagainya. i. Baksos Kesehatan D. Struktur Organisasi 1. Ketua : Drs. M. Sularno, MA 2. Sekretaris&Personalia : Dewi Purnamawati, S.Si 3. Keuangan : Bagas Dwi Suseno, S.E. 4. Bid Pengembangan Ekonomi Pendidikan & Pelatihan : Zaenal Achmad Zakse, S.Sos.I 5. Bid Pengembangan Sosial Dakwah dan Kesehatan Masyarakat : Riska Yuli Astuti, SEI, MSI E. Sumber Dana LAZIS YBW UII menghimpun dana zakat, infak/sedekah yang berasal dari muzakki (penemberi zakat), potongan gaji dosen dan karyawan UII golongan tertentu sebesar 2.5%. Muzakki yang membayarkan zakat, infak/sedekah merupakan masyarakat yang datang

87 73 langsung ke lokasi LAZIS YBW UII ataupun dari sebuah instansi yang membayarkan zakat bagi karyawannya. F. Penghimpunan Dana Zakat, Infak/Sedekah Dana zakat yang dihimpun oleh LAZIS YBW UII bersal dari muzakki, dosen, dan karyawan UII golongan tertentu. Penghimpunan dana zakat dari muzakki biasanya terbagi menjadi dua yaitu, masyarakat biasa yang datang langsung dan instansi yang bekerjasama untuk membayarkan zakat bagi karyawannya. Muzakki yang datang langsung ke lokasi LAZIS YBW UII dapat langsung membayarkan dana zakat kemudian petugas akan memberikan kwitansi tanda terima zakat sebagai bukti telah membayar zakat dan pada saat yang bersamaan petugas dapat mencatat adanya penerimaan dana zakat, infak/sedekah dari muzakki. Instansi yang bekerja sama dengan LAZIS YBW UII untuk membayarkan zakat karyawan dapat langsung mentransfer dana tersebut kepada rekening LAZIS kemudian mengkonfirmasi pembayaran tersebut kepada pihak LAZIS melalui yang menjelaskan jumlah uang yang di transfer beserta nama lengkap dari karyawan. Potongan gaji dosen dan karyawan UII golongan tertentu merupakan penghimpun dana terbesar bagi LAZIS YBW UII. Potongan gaji ini biasanya dilakukan pada tanggal 25 setiap bulannya dengan cara mentransferkan uang ke rekening LAZIS YBW UII. Dana infak/sedekah yang dihimpun oleh LAZIS hanya bersal dari sukarela muzakki. LAZIS YBW UII menyediakan kotak infak di masjid universitas ataupun di beberapa fakultas.

88 74 G. Penyaluran Dana Zakat, Infak/Sedekah Penyaluran dana zakat, infak/sedekah LAZIS YBW UII dilakukan dengan menyerahkan dana kepada delapan mustahiq sesuai dengan ajaran Islam. Program kerja LAZIS YBW UII merupakan cara untuk menyalurkan dana zakat yang sudah dihimpun mulai dari bidang pendidikan, bidang pemberdayaan ekonomi produktif, dan bidang sosial, dakwah dan kemanusiaan. Penyaluran infak/sedekah berbedan dengan penyaluran zakat karena program kerja untuk dana ini tidak sebanyak dana zakat. Penyakuran untuk dana infak/sedekah berupa ambulance gratis, pembangunan musholla/masjid, mendukung kegitan dakwah Islam, dan baksos kesehatan yang merupakan bagian dari program kerja bidang sosial, dakwah, dan kemanusiaan.

89 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisi Data 1. Deskripsi Akuntansi Zakat, Infak/Sedekah LAZIS YBW UII LAZIS UII membuat laporan keuangan secara berkala setiap satu tahun sekali, namun laporan keuangan tersebut terakhir dibuat pada tahun Dalam pembuatan laporan keuangan dua tahun yang lalu LAZIS YBW UII berpedoman pada PSAK untuk organisasi nirlaba yang terbatas pada neraca dan tidak membuat komponen laporan keuangan yang lain. Sejak tahun 2015 LAZIS YBW UII hanya membuat buku kas zakat, buku kas infak/sedekah, dan laporan sumber dan penggunaan dana yang dibuat secara berkala setiap empat bulan sekali. Proses akuntansi yang dilakukan oleh LAZIS YBW UII sebagai berikut: Membuat Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Membuat Buku Kas: 1. Kas Zakat 2. Kas Infak/Sedekah 3. Kas Amil 4. Kas Bank Laporan Sumber dan Penggunaan Dana 75

90 76 a. Membuat Rencana Kerja dan Anggaran Taunan (RKAT) RKAT ini merupakan kumpulan dari seluruh program yang ada di LAZIS YBW UII beserta anggarannya. Divisi program adalah divisi yang memiliki kewenangan untuk membuat RKAT ini. Seminggu sebelum program dilaksanakan divisi program akan mengajukan anggaran yang dibutuhkan kepada bagian keuangan. b. Membuat Buku Kas Zakat Buku kas zakat merupakan catatan transaksi sederhana yang menjelaskan penerimaan dan pengeluaran dana zakat. Ada beberapa kolom yang dibuat untuk memudahkan bagian keuangan dalam mencatat transaksi. Kolom pertama berupa nomor urut. Kolom kedua berupa tanggal transaksi, tanggal ini harus urut sesuai dengan transaksi yang terjadi setiap harinya. Kolom ketiga adalah kolom bukti penerimaan (BPN) atau bukti pembayaran (BPY). Kolom ini dibuat untuk memudahkan bagian keuangan dalam mengkalsifikasikan transaksi pengeluaran serta penerimaan. Kolom ini tidak diberlakukan apabila ada transaksi pengembalian saldo dari setiap kegiatan penyaluran melalu program kerja dikarenakan bukan merupakan pengeluaran ataupun penerimaan. Kolom selanjutnya adalah asnaf, asnaf merupakan orang yang berhak menerima zakat sesuai dengan ketentuan Islam. Kolom asnaf juga tidak diberlakukan untuk pengembalian saldo dana karena bukan merupakan bagian dari pengeluaran. Transaksi yang

91 77 terjadi di LAZIS YBW UII harus dikelompokkan kedalam asnaf tersebut. Kemudian ada kolom yang bersangkutan (YBS). Pada LAZIS YBW UII terdapat dua divisi yang mengurus program kerja LAZIS. Dua divisi inilah yang namanya akan dicatat dalam buku kas karena merupaka karyawan yang bersangkutan dengan bagian keuangan dalam hal menerima dana. Kolom yang terakhir adalah kolom keterangan. Kolom ini menjelaskan transaksi yang terjadi dalam setiap bulannya. Transaksi yang banyak terjadi adalah pengeluaran dana zakat yang akan disalurkan melalui program kerja dan pengembalian saldo dari setiap program kerja. Pengembalian saldo dana dapat terjadi karena anggaran yang dibuat untuk program kerja lebih besar dari yang seharusnya dikeluarkan oleh LAZIS. c. Membuat Buku Kas Infak/Sedekah. Buku kas infak/sedekah memiliki peranan yang sama. Perbedaan dapat dilihat dari beberapa kolom yang ada di buku kas infak/sedekah. Sama halnya dengan buku kas zakat. Buku kas infak/sedekah LAZIS YBW UII menampilkan beberapa kolom untuk menjelaskan transaksi yang terjadi. Kolom pertama adalah no urut. Kolom kedua adalah tanggal yang menjelaskan kapan transaksi terjadi. Tanggal ini harus urut sesuai dengan terjadinya transaksi. Kolom ketiga sama dengan kolom yang ada di buku kas zakat yaitu BPY/BPN yang menjelaskan apakah transaksi tersebut

92 78 merupakan pengeluaran kas atau penerimaan kas. Selanjutnya adalah kolom YBS atau yang bersangkutan dan bertanggung jawab atas transaksi yang terjadi. Kolom terakhir adalah kolom keterangan yang menjelaskan transaksi yang terjadi. Transaksi yang terjadi dalam buku kas infak/sedekah sedikit berbeda dengan zakat. Penyaluran dana infak/sedekah lebih sedikit dibandingkan dengan penyaluran dana zakat dan kurang lebih digunakan untuk keperluan kegiatan amil. d. Membuat Buku Kas Amil Buku kas amil hanya memuat transaksi terbatas pada amil, seperti gaji karyawan, dan operasional amil yang mencakup tunjangan kesehatan dan acara rekreasi untuk karyawan yang bersifat insidental. Format pada buku kas amil sama dengan format pada buku kas zakat dan buku kas infak/sedekah. Pada buku kas amil harus ada persetujuan dari ketua LAZIS sebagai bentuk pertanggungjawaban. Keterangan pada buku kas amil yaitu gaji pengelola sejumlah akumulasi dari seluruh gaji karyawan. e. Membuat Buku Kas Bank Format buku kas bank sama dengan buku rekening bank. Transaksi yang biasanya terjadi berupa penarikan tunai, setoran kliring, setoran cek, dan setoran tunai.

93 79 d. Membuat Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Laporan ini merupakan rekapitulasi dari buku kas zakat dan buku kas infak/sedekah yang telah dibuat sebelumnya. Laporan sumber dan penggunaan dana akan diterbitkan secara berkala setiap empat bulan sekali. Laporan tersebut diterbitkan dalam buletin LAZIS YBW UII dan dibagikan untuk umum. Laporan sumber dan penggunaan dana menjelaskan tentang pemasukan, penyaluran, dan pendayagunaan. Pemasukan merupakan dana seluruhnya yang didapat oleh LAZIS. Pemasukan memiliki beberapa elemen yaitu: 1) Saldo bulan sebelumnya: bersumber dari sisa saldo bulan sebelumnya yang masih dimiliki oleh LAZIS. 2) Penerimaan ZIS internal: bersumber dari dana zakat, infak/sedekah yang diterima melalui potongan gaji dosen dan karyawan UII. 3) Penerimaan ZIS eksternal: bersumber dari muzakki yang melakukan pembayaran melalui transfer atau datang langsung ke kantor LAZIS YBW UII. 4) Penerimaan bagi hasil bank: bersumber dari bagi hasil dengan bank BNI Syariah. 5) Pengembalian Piutang: bersumber dari program kerja bidang pemberdayaan ekonomi produktif. Awalnya LAZIS akan memberikan fasilitas sesuai dengan yang ditetapkan namun

94 80 sebagai perjanjian peserta harus mampu mengembalikan pinjaman fasilitas tersebut dalam bentuk uang setiap bulannya. Setelah peserta melunasi utang tersebut dan usaha masih berjalan LAZIS akan memberikan seluruh fasilitas yang awalnya hanya dipinjamkan. 6) Pengembalian saldo program: bersumber dari sisa saldo yang telah dianggarkan untuk setiap program kerja di LAZIS YBW UII. Penyaluran dan pendayagunaan LAZIS menyajikan elemenelemen yang berkaitan dengan penyaluran untuk program kerja dan pendayagunaan untuk kegiatan LAZIS. Penyaluran ini dibagi menjadi dua elemen yaitu dana zakat dan dana infak/sedekah. 1) Dana zakat Dana ini disalurkan untuk program kerja yang telah dibuat sesuai dengan asnafnya. Asnaf adalah orang yang berhak menerima zakat. Pertama asnaf fakir dan miskin, disalurkan untuk program beasiswa prestasi, rumah prestasi, bina usaha kecil, bantuan sosial insidental, bingkisan sembako, bantuan permakanan panti asuhan, galang berdikari, dan peduli marbot. Asnaf yang kedua adalah amil. Amil adalah entitas pengelola zakat yang berarti adalah LAZIS YBW UII. Dana yang disalurkan untuk amil dibagi menjadi dua yaitu untuk gaji dan operasional amil. LAZIS YBW UII hanya mengambil 1/8 dari

95 81 penerimaan dana zakat, infak/sedekah internal. Selanjutnya, asnaf fisabilillah yaitu orang yang berjuang di jalan Allah. Dana ini disalurkan untuk program kerja galang madrasah berupa bantuan insentif mengajar dan pelatihan guru MI, relawan LAZIS yang umumnya adalah mahasiswa dari beberapa universitas di Yogyakarta, dan peduli ustadz ponpes berupa bantuan insentif selama enam bulan. Penyaluran dana selanjutnya untuk asnaf Ibnu sabil yaitu orang yang kehabisan bekal dalam berpergian dengan maksud baik. Dan yang terkahir penyaluran untuk asnaf ghorimin yaitu untuk orang yang memiliki hutang seperti belum mebayar sekolah dan sebagainya. 2) Dana infak/sedekah Dana ini disalurkan untuk tiga program kerja diantaranya bantuan masjid, bantuan kegiatan dakwah dan baksos, dan pelayanan ambulance gratis. Selebihnya disalurkan untuk kegiatan amil/lazis yaitu pembuatan laporan zakat yang berupa bulletin dalam bentuk buku tercetak, kegiatan ramadhan 1437 H yang bertepatan dengan periode bulan Mei - Agustus sehingga LAZIS menggunakan dana tersebut untuk kegitan ramadhan, operasional Masjid Baitul Qohhar yang berada di sebelah kantor LAZIS YBW UII, dan operasional kantor bulanan berupa pembelian ATK dan lain-lain.

96 82 Potongan administrasi dan Pph bank harus dicantumkan oleh LAZIS yang kemudian ditambahkan dengan total penyaluran dan pendayagunaan dana zakat, infak/sedekah. Dari perhitungan tersebut muncul total pengeluaran zakat, infak/sedekah. Kemudian pemasukan dana akan dikurangkan dengan pengeluaran dana yang menjadi saldo untuk bulan berikutnya. 2. Deskripsi Konsep Pengakuan dan Pengukuran Akuntansi LAZIS YBW UII Pengakuan dana zakat, infak/sedekah diakui pada saat LAZIS menerima kas dan pada saat mengeluarkan kas. Pada saat pengakuan dan penyaluran maka pengukuran dapat dilakukan. Penerimaan dana zakat infak/sedekah dibagi menjadi lima bagian sedangkan penyaluran dan pendayagunaan dibagi menjadi dua bagian. Jenis-jenis penerimaan dana zakat infak/sedekah yaitu: a. Penerimaan Zakat, Infak/Sedekah Internal Penerimaan zakat, infak/sedekah internal merupakan penerimaan murni dari potongan gaji dosen dan karyawan golongan tertentu Universitas Islam Indonesia sebesar 2,5%. Pemotongan gaji ini bersifat wajib karena telah diatur dalam SK Rektor UII No.1724/Rek./30/BAU/XI/2001. Pemotongan gaji akan dilakukan oleh bagian keuangan rektorat pada tanggal 25 setiap bulannya kemudian potongan gaji ini di transfer kepada LAZIS dengan

97 83 menggunakan bank BNI Syariah. LAZIS mengakui adanya penerimaan dana zakat, infak/sedekah internal apabila telah dikonfirmasi oleh pihak keuanan rektorat. Penerimaan ini selanjutnya akan dicatat secara terpisah di catatan kas bank. Pengukuran dilakukan ketika LAZIS YBW UII mendapat transfer dari keuangan rektorat sejumlah yang disetorkan. b. Penerimaan Dana Zakat, Infak/Sedekah Eksternal Penerimaan dana zakat eksternal merupakan penerimaan dana dari muzakki yang melakukan pembayaran dengan metode transfer ataupun datang langsung ke kantor LAZIS YBW UII. Penerimaan dana zakat dari muzakki yang datang langsung ke kantor LAZIS diakui saat kas diterima dan diukur sesuai dengan jumlah yang dibayarkan oleh muzakki. Berikut jenis zakat dengan metode pembayaran langsung yang diterima oleh LAZIS YBW UII: 1) Zakat maal Zakat maal dapat diukur sesuai jumlah yang dibayar oleh muzakki dengan tujuan membayar zakat maal. 2) Zakat profesi Zakat profesi dapat diukur sesuai jumlah yang dibayarkan yaitu sebesar potongan gaji sebesar 2.5% yang bersifat wajib bagi umat muslim.

98 84 3) Zakat Zakat dapat diukur sesuai dengan jumlah yang dibayarkan dengan tujuan hanya membayar zakat dan tidak menyebutkan jenis zakatnya. Penerimaan zakat dari muzakki yang melakukan pembayaran dengan metode transfer diakui pada saat LAZIS menerima rekening koran dari bank BNI Syariah dan diukur sesuai yang dibayarakan oleh muzakki. Penerimaan infak/sedekah di LAZIS YBW UII hanya dengan metode pembayaran langsung. LAZIS YBW UII memperoleh dana infak/sedekah yang diletakkan di beberapa Masjid lingkungan Universitas Islam Indonesia dan dari muzakki yang datang langsung ke kantor. Penerimaan terbesar didapat dari Masjid Baitul Qodar. Penerimaan dana infak/sedekah dari muzakki yang datang langsung ke kantor diakui saat kas diterima. Penerimaan infak/sedekah dari kotak infaq yang diletakkan di Masjid diakui saat karyawan LAZIS mengambil dan menghitung seluruh kotak infak/sedekah. Penerimaan ini diukur sesuai dengan kas yang diterima oleh LAZIS YBW UII. c. Penerimaan Bagi Hasil Bank Rekening bank yang dimiliki oleh LAZIS YBW UII adalah bank BNI Syariah. Penerimaan bagi hasil bank diakui ketika LAZIS

99 85 mendapatkan rekening koran dari pihak bank. Penerimaan bagi hasil bank diukur sesuai dengan yang tertera di rekening koran. d. Pengembalian Piutang LAZIS memberikan pinjaman dana kepada orang yang membutuhkan dengan syarat yang telah ditentukan. Pengembalian pinjaman diakui ketika seseorang membayar piutang dan diukur sebesar jumlah yang dikembalikan. Terdapat beberapa jenis pengembalian piutang pada buku kas zakat diantaranya: 1) Pengembalian pinjaman dana biaya kesehatan Pinjaman biaya kesehatan diberikan untuk biaya rawat jalan dan rawat inap yang harus disertai dengan surat diagnosa dokter. 2) Pengembalian pinjaman modal usaha Pinjaman modal usaha biasanya diberikan untuk usaha kecil. e. Pengembalian Saldo Program Pengembalian saldo program merupakan pengembalian dana dari suatu program yang telah dilaksanakan. Hal ini bisa terjadi karena dana yang dikeluarkan untuk menjalankan suatu program di LAZIS YBW UII lebih sedikit dari anggaran yang telah dibuat. Pengembalian saldo program diakui saat divisi program mengembalikan dana yang tersisa kepada bagian keuangan. Pengembalian saldo program dapat diukur sesuai dengan jumlah

100 86 yang dikembalikan oleh divisi program. Pengembalian saldo program diakui dengan kondisi sebagai berikut: 1) Saat pengembalian saldo dana relawan LAZIS. 2) Saat pengembalian saldo dana kegiatan bingkisan peduli LAZIS UII. 3) Saat pengembalian saldo dana kegiatan galang madrasah LAZIS UII. 4) Saat pengembalian saldo dana kegiatan peserta besiswa prestasi tingkat SMA/SMK. 5) Saat pengembalian saldo dana kegiatan peserta besiswa prestasi tingkat SMP. 6) Saat pengembaian saldo dana kegiatan program rumah prestasi LAZIS UII. 7) Saat pengembalian saldo dana kegiatan program ternak master LAZIS UII. 8) Saat pengembalian saldo dana kegiatan bina usaha kecil Jenis-jenis penyaluran dan pendayagunaan dibagi menjadi dua bagian yaitu dana zakat dan dana infak/sedekah. Dana zakat diberikan untuk lima asnaf yang telah diatur dalam hukum zakat yaitu: a. Fakir miskin Penyaluran dana untuk asnaf fakir miskim diberikan untuk beberapa program yang dibuat oleh LAZIS YBW UII diantaranya:

101 87 1) Beasiswa Prestasi Beasiswa diberikan untuk siswa tingkat SMP/MTS dan SMA/SMK/MA. Program ini meliputi penyerahan beasiswa, pembinaan peserta beasiswa, dan pembinaan bagi orang tua siswa atau biasa disebut beranda keluarga. Penyaluran dana untuk program beasiswa prestasi dicatat pada buku kas zakat yang diakui dengan kondisi sebagai berikut: a) Saat penyerahan beasiswa perastasi tingkat SMP dan SMA. b) Saat program layanan beranda keluarga LAZIS UII tingkat SMP dan SMA dilaksanakan. c) Saat pembinaan beasiswa prestasi tingkat SMP dan SMA dilaksanakan. 2) Rumah Prestasi Program ini ditujukan bagi siswa kelas 4, 5, 6 tingkat Sekolah Dasar di daerah kulon progo. LAZIS YBW UII bermitra dengan Lembaga Amil Utama dengan memberikan pembinaan berupa bimbingan belajar. Peyaluran dana program rumah prestasi dicatat pada buku kas zakat dan diakui dengan kondisi sebagai berikut: a) Saat pembayaran insentif tentor dan kegiatan program rumah prestasi LAZIS UII. b) Saat pembayaran insentif program rumah prestasi seperti operasional.

102 88 c) Saat pembayaran buka bersama peserta rumah prestasi LAZIS UII. Pengeluaran pada program ini bersifat accidental yang hanya terjadi pada periode bulan Ramadhan. 3) Bina Usaha Kecil Bantuan berupa modal dan pembinaan untuk membuka usaha. Diberikan kepada masyarakat dhuafa dan mustahik internal UII. Usaha yang dimaksud adalah usaha angkringan. Pada periode bulan Mei - Agustus 2016 pengeluaran untuk bina usaha kecil hanya berupa pembinaan karena pada periode sebelumnya modal sudah diberikan kepada mustahik. Penyaluran bina usaha kecil diakui saat kegiatan pembinaan bina usaha kecil angkringan dan internal UII dilaksanakan dan diukur sesuai dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. 4) Bantuan Sosial Insidental Bantuan ini diberikan untuk masalah mendesak yang dialami mustahiq. Misalnya bantuan biaya sekolah, tunggakan biaya pengobatan, ataupun untuk tambahan modal untuk usaha. Penyaluran untuk bantuan sosial insidental diakui dengan kondisi sebagai berikut: a) Saat pembayaran bantuan usaha kecil warung nasi. b) Saat pembayaran pinjaman dana biaya kesehatan. c) Saat pembayaran bantuan dana pendidikan. d) Saat pembayaran pinjaman modal usaha.

103 89 5) Bingkisan Sembako Program untuk mustahik internal UII (cleaning service). Bingkisan sembako diberikan kepada kurang lebih 100 mustahik internal UII setiap bulannya sebesar Rp ,00 berupa bingkisan dan Rp ,00 dalam bentuk uang. Penyaluran untuk program bingkisan sembako diakui saat pemberian bingkisan peduli LAZIS UII yang termasuk bingkisan beserta uang tunai dan diukur sesuai yang diberikan kepada mustahiq. 6) Bantuan Permakanan Panti Asuhan Bantuan yang diberikan kepada kurang lebih 15 panti asuhan. Bantuan ini diberikan setiap dua bulan sekali selama satu tahun. Penyaluran permakanan panti asuhan diakui saat insentif program bantuan permakanan panti asuhan diberikan dan diukur sejumlah yang dibayarkan kepada panti asuhan. 7) Galang Berdikari Bantuan usaha angkringan yang diberikan dalam bentuk fasilitas gerobak, peralatan, modal, dan pembinaan. LAZIS mengakui penyaluran pada program ini dengan kondisi sebagai berikut: a) Saat pengadaan gerobak dan peralatan angkringan program galang berdikari LAZIS UII.

104 90 b) Saat launching,distribusi modal bergulir & pembelian ceret angkringan Program Galang Berdikari dilaksanakan. 8) Peduli marbot Marbot adalah orang yang bertugas menjaga dan mngurus sebuah masjid. Bantuan diberikan dalam bentuk uang sebesar Rp ,00 setiap bulannya. Total marbot yang mendapatkna bantuan ini sebanyak 50 orang. Penyaluran untuk program peduli marbot diakui saat insentif diberikan kepada 50 marbot dan diukur sesuai jumlah yang diberikan. b. Amil Amil bisa disebut juga lembaga yang menerima dan menyalurkan dana zakat. Amil yang dimaksud adalah LAZIS YBW UII. Transaksi yang berkaitan dengan amil dicatat pada buku kas amil secara terpisah dengan buku kas zakat, buku kas infak/sedekah, dn buku kas bank. Format pencatatan untuk buku kas amil sama dengan format pencatatan buku kas zakat dan buku kas infak/sedekah. Penyaluran dan pendayagunaan dana zakat digunakan untuk: 1) Gaji amil, karyawan LAZIS YBW UII akan menerima balas jasa atas kinerjanya. Gaji akan diberikan kepada karyawan setiap satu bulan sekali dan harus mendapat persetujuan dari ketua LAZIS YBW UII. Gaji amil diakui saat pembayaran gaji pada tanggal 25 setiap bulannya dan diukur sesuai dengan

105 91 jumlah gaji yang diterima masing-masing pengelola LAZIS YBW UII. 2) Operasional amil, diberikan untuk memenuhi kebutuhan yang terbatas pada amil. Operasional amil diakui dengan kondisi sebagai berikut: a) Saat pembayaran biaya kesehatan untuk pengelola. b) Saat pembayaran makan siang untuk pengelola. c) Saat wisata pengelola dilaksanakan. c. Fisabilillah Fisabilillah adalah orang yang berjuang di jalan Allah seperti membela atau mempertahankan agama, mendirikan tempat ibadah, pendidikan, dan lembaga keagaman lainnya. Program untuk asnaf ini lebih sedikit dibandingkan asnaf fakir miskin. Dana ini digunakan untuk program: 1) Galang madrasah, bantuan insentif untuk guru madrasah serta pelatihan. Peserta yang mengikuti program ini kurang lebih mencapai 100 orang. Pada program ini peserta dibagi menjadi dua kelompok dan diberika tahapan pelatihan mulai dari pelatihan satu sampai dengan pelatihan lima. Penyaluran dana diakui dengan kondisi sebagai berikut: a) Saat pelatihan I & distribusi Insentif kelompok I Program Galang Madrasah dilaksanakan.

106 92 b) Saat pelatihan IV & distribusi Insentif Kelompok I Program Galang Madrasah dilaksanakan. c) Saat pelatihan IV & distribusi Insentif Kelompok II Program Galang Madrasah. d) Saat pelatihan V & distribusi Insentif kelompok I Program Galang Madrasah. e) Saat pelatihan V & distribusi Insentif kelompok II Program Galang Madrasah. 2) Relawan LAZIS Relawan LAZIS merupakan mahasiswa eksternal dan internal UII yang bergabung dengan LAZIS YBW UII untuk melaksanakan program yang sudah dibuat. Relawan ini diberikan insentif atas kinerjanya. Penyaluran dana untuk relawan LAZIS YBW UII diakui saat pembayaran insentif relawan dibayarkan dan diukur sesuai dengan jumlah yang diterima oleh relawan. 3) Peduli Ustadz Ponpes Peduli ustadz ponpes adalah bantuan yang diberikan kepada 44 orang ustadz atau 22 pondok pesantren. 1 pondok pesantren boleh mengajukan dua orang ustadz. Bantuan diberikan selama enam bulan dan diambil setiap dua bulan sekali sebesar Rp ,00. Bantuan ini dicatat pada buku kas zakat. Bantuan

107 93 peduli ustadz ponpes diakui saat pembayaran peduli ustadz ponpes dan diakui sebesar yang diterima oleh 44 ustadz. Penyaluran dan pendayagunaan dana zakat keempat adalah asnaf Ibnu Sabil. Ibnu sabil adalah orang yang kehabisan bekal dalam berpergian dengan maksud baik. Mustahiq yang menerima bantuan ini adalah orang yang kekurangan uang untuk biaya pulang ke tempat asal karena mendapat masalah di Yogyakarta seperti kecopetan. Penyaluran untuk asnaf ibnu sabil dicatat pada buku kas zakat. Penyaluran ini diakui saat bantuan biaya pulang untuk mustahiq diberikan dan diukur sesuai yang diterima oleh mustahiq. Penyaluran dan pendayagunaan dana zakat kelima adalah asnaf Ghorimin. Ghorimin adalah muzakki yang memiliki hutang. Dalam asnaf ini muzakki yang mendapatkan pinjaman dana harus mampu untuk mengembalikannya. Penyaluran dan pendayagunaan untuk asnaf ghorimin dicatat pada buku kas zakat dan diakui saat bantuan biaya kesehatan atas nama muzakki diberikan dan diakui sesuai yang diterima oleh mustahiq. Pada dasarnya pengeluaran asnaf ghorimin tidak hanya untuk biaya kesehatan saja namun tergantung dari muzakki yang berkepentingan. Penyaluran dan pendayagunaan selanjutnya adalah untuk dana infak/sedekah. Program kerja yang ditujukan untuk dana infak/sedekah lebih sedikit dibandingkan dana zakat. Jenis-jenis penyaluran untuk dana infak/sedekah diantaranya:

108 94 a. Bantuan Masjid Bantuan diberikan untuk pembangunan dan renovasi. Syarat yang harus diberikan kepada LAZIS YBW UII yaitu proposal beserta foto bangunan utnuk pembangunan dan renovasi masjid atau musholla. Bantuan untuk mesjid diakui dengan kondisi sebagai berikut: 1) Saat memberikan bantuan pembangunan masjid. 2) Saat memberikan bantuan renovasi masjid. 3) Saat memberikan bantuan renovasi mushola. b. Bantuan Kegiatan Dakwah dan Bakti Sosial Bantuan diberikan untuk mendukung kegiatan dakwah Islam. Bantuan kegiatan dakwah berupa pengajian, trainning keagamaan, dan acara untuk memperingati hari besar Islam sedangkan untuk bakti sosial dengan memberikan sembako atau kegiatan sosial lainnya. Dalam mendukung kegiatan dakwah LAZIS YBW UII memberikan kesempatan bagi mahasiswa internal atau eksternal UII. Bagi pihak internal UII bantuan biasanya diberikan bagi mahasiswa yang sedang menjalankan KKN dan memiliki program kerja yang berkaitan dengan keagamaan ataupun kegiatan sosial. Bagi eksternal UII biasanya diberikan kepada siswa tingkat SMA ataupun mahasiswa eksternal yang membuat acara berkaitan dengan kegiatan keagamaan. Bantuan kegiatan dakwah dan bakti sosial diakui dengan kondisi sebagai berikut:

109 95 1) Saat acara bakti sosial dilaksanakan. 2) Saat acara tablig Akbar dilaksanakan. 3) Saat acara synergy dilaksanakan. 4) Saat Isra Mi'raj dilaksanakan. 5) Saat acara Al Azhar Berdakwah dilaksanakan. 6) Saat pentas sholawat jawi dilaksanakan. 7) Saat bantuan acara MYODAF Kodisia UII diberikan. 8) Saat pembinaan keagamaan Ramadhan utk Ternak Master IV Tury dilaksanakan. 9) Saat bantuan untuk kegiatan KKN diberikan. c. Pelayanan Ambulance Gratis Bantuan ini diberikan kepada masyarakat untuk berobat atau kontrol ke rumah sakit dan klinik kelilil ke desa binaan LAZIS YBW UII. Pasien yang membutuhkan dapat langsung menghubungi kantor LAZIS YBW UII untuk menentukan kapan jadwal ke rumah sakit. Pengeluaran yang dikeluarkan LAZIS YBW UII untuk operasional mobil ambulance. Bantuan ambulance gratis diakui dengan kondisi sebagai berikut: 1) Saat pembelian bensin mobil ambulance. 2) Saat service mobil ambulance dilakukan. 3) Saat perpanjangan STNK ambulance. 4) Saat pembayaran gaji, THR, dan gaji ke 13 driver ambulance. 5) Saat pembayaran gaji driver ambulance.

110 96 d. Pembuatan Laporan Zakat Laporan Zakat merupakan biaya untuk mencetak buletin Al- Tazkiyah setiap empat bulan sekali. Buletin ini merupakan bentuk transparansi dari LAZIS YBW UII dalam penyaluran dan pendayagunaan dana yang ada. Pembuatan laporan zakat dicatat pada buku kas infak/sedekah dan diakui saat buletin Al-Tazkiyah selesai dicetak. e. Kegiatan Ramadhan 1437 H Penyaluran untuk kegiatan ini hanya ada pada periode yang bersamaan dengan bulan Ramadhan sehingga bersifat accidental. Bantuan diberikan untuk internal dan eksternal UII untuk kegiatan Ramadhan. Kegiatan Ramdhan 1437 H dicatat pada buku kas infak/sedekah dan diakui dengan kondisi sebagai berikut : 1) Saat kegiatan ramadhan dilkasanakan. 2) Saat kegiatan Idul Adha dilaksanakan. f. Operasional Masjid Baitul Qohar Bantuan yang diberikan untuk takmir masjid dan pembiayaan kebutuhan Masjid Baitul Qohar UII karena dana infak/sedekah yang diterima masjid langsung dikelola oleh LAZIS YBW UII. Penyaluran ini dicatat pada buku kas infak/sedekah dan diakui dengan kondisi sebagai berikut:

111 97 1) Saat biaya operasional masjid baitul qohar diberikan. Biaya operasional masjid meliputi pembelian barang-barang untuk kebutuhan masjid, renovasi masjid yang bersifat accidental. 2) Saat biaya operasional takmir Masjid Baitul Qohar diberikan. Biaya operasional takmir hanya terbatas pada takmir atau petugas yang mengurus masjid tersebut. g. Operasional Kantor Bulanan LAZIS YBW UII mengambil dana infak/sedekah untuk operasional kantor bulanan yang berbeda dengan kebutuhan LAZIS YBW UII pada dana zakat. Operasioanal kantor seperti pembelian alat tulis kantor, biaya kesehatan karyawan, rapat, dan sebagainya. Operasional kantor bulanan dicatat pada buku kas infak/sedekah dan diakui dengan kondisi sebagai berikut: 1) Saat memberikan insentif rapat pemberdayaan. 2) Saat memberikan insentif & konsumsi rapat pemberdayaan. 3) Saat membeli konsumsi audit. 4) Saat pembayaran tagihan telepon. 5) Saat pembelian alat tulis kantor. 6) Saat pembelian sandal kantor. 7) Saat cetak buku cek. 8) Saat membayar langganan kedaultana rakyat. 9) Saat melakukan penataan gudang. 10) Saat perbaikan alat elektronik.

112 98 3. Deskripsi Konsep Penyajian Akuntansi LAZIS YBW UII LAZIS YBW UII hanya menyajikan laporan sumber dan pendayagunaan dana sebagai bentuk transparansi kepada muzakki yang memberikan dana kepada amil. Laporan sumber dan penggunaan dana dibuat berdasarkan akumulasi dari buku kas zakat, buku kas infak/sedekah, buku kas bank, dan buku kas amil selama empat bulan. Laporan sumber dan penggunaan dana dibuat oleh LAZIS YBW UII sebanyak tiga periode dalam setahun yang artinya dibuat setiap 4 bulan sekali. Fungsi dari laporan sumber dan penggunaan dana sama dengan laporan perubahan dana pada PSAK 109 namun format yang disajikan berbeda. Berikut penyajian pada laporan sumber dan penggunaan dana: a. Saldo April 2016 Saldo april 2016 merupakan hasil pengurangan dari pemasukan dan total penyaluran dan pendayagunaan pada periode Januari- April Saldo pada periode sebelumnya sebesar Rp ,00. b. Penerimaan ZIS Internal Total penerimaan dana zakat, infak/sedekah internal sebesar Rp ,00 yang didapat dari 100% potongan gaji dosen dan karyawan UII golongan tertentu. c. Penerimaan ZIS Eksternal Total penerimaan dana zakat, infak/sedekah eksternal sebesar Rp ,00 yang didapat dari muzakki yang membayar

113 99 dengan metode transfer melalui bank BNI Syariah atau datang langsung ke kantor LAZIS YBW UII, kotak infak di setiap fakultas, dan kotak infal di Masjid Baitul Qohar. Penerimaan paling besar ada pada penerimaan dana infak/sedekah masjid Baitul Qohar sekitar 60%. d. Penerimaan Bagi Hasil Bank LAZIS YBW UII menerima bagi hasil bank dari bank BNI Syariah sebesar Rp ,00. Penerimaan tersebut merupakan akumulasi dari penerimaan dari bulan Mei sampai dengan Agustus e. Pengembalian Piutang LAZIS menerima pengembalian piutang dari muzakki sebesar Rp ,00. Pengembalian piutang ini adalah akumulasi dari pengembalian piutang bulan Mei sampai dengan bulan Agustus f. Pengembalian Saldo Program Total pengembalian saldo program untuk periode Mei sampai Agustus 2016 sebesar Rp ,00. Pengembalian saldo merupakan pengembalian daana dari setiap program yang telah dilaksanakan dikarenakan adanya kelebihan dana dari program tersebut.

114 100 g. Dana Zakat Dana zakat dikhususkan untuk penyaluran lima asnaf sesuai aturan zakat. di setiap asnaf terdiri dari beberapa program kerja untuk membantu muzakki. Total penyaluran dan pendayagunaan dana zakat adalah sebesar Rp ,00. Penyaluran dan pendayagunaan untuk dana zakat diberikan kepada: 1) Fakir miskin Penyaluran dan pendayagunaan untuk asnaf ini merupakan yang paling besar dibandingkan asnaf lainnya dikarenakan sasaran LAZIS YBW UII adalah muzakki yang tidak mampu dalam bidang pendidikan. Total penyaluran untuk asnaf fakir miskin sebesar Rp ,00 yang digunakan untuk program: a) Beasiswa prestasi sebesar Rp ,00. b) Rumah prestasi sebesar Rp ,00. c) Bina usaha kecil sebesar Rp ,00. d) Bantuan sosial insidental sebesar Rp ,00. e) Bingkisan sembako Rp ,00. f) Bantuan permakanan panti asuhan sebesar Rp ,00. g) Galang berdikari sebesar Rp ,00. h) Peduli marbot sebesar Rp ,00.

115 101 2) Amil Total penyaluran dan pendayagunaan untuk asnaf amil sebesar Rp yang digunakan untuk keperluan: a) Gaji amil sebesar Rp ,00. b) Operasional amil sebesar Rp ,00. 3) Fisabilillah Beberapa program ditujukan untuk asnaf ini namun program lebih sedikit dibandingkan asnaf fakir miskin. Total penyaluran dan pendayagunaan asnaf fisabilillah sebesar Rp ,00 yang digunakan untuk: a) Galang madrasah sebesar Rp ,00. b) Relawan LAZIS sebesar Rp ,00. c) Peduli ustadz ponpes sebesar Rp ,00. 4) Ibnu sabil Pada asnaf ini tidak ada program khusus yang dibuat LAZIS YBW UII. Penyaluran dan pendayagunaan ini murni untuk membantu muzakki yang kehabisan bekal dalam berpergian. Total penyaluran dan pendayagunaan untuk asnaf ibnu sabil sebesar Rp ,00. 5) Ghorimin Sama halnya dengan asnaf ibnu sabil, pada asnaf ini juga tidak ada program khusus. Penyaluran dan pendayagunaan ini murni untuk membantu muzakki dalam membayar hutang dengan

116 102 keadaan tertentu. Total penyaluran dan pendayagunaan untuk asnaf ghorimin sebesar Rp ,00. h. Dana infak/sedekah Penyaluran untuk dana infak/sedekah jauh lebih sedikit dari dana zakat dikarenakan program untuk dana ini tidak sebanyak dana zakat. Total penyaluran dan pendayagunaan untuk dana infak/sedekah sebesar Rp ,00 yang digunakan untuk: 1) Bantuan masjid sebesar Rp ,00. 2) Bantuan kegiatan dakwah dan bakti sosial sebesar Rp ,00. 3) Pelayanan ambulance gratis sebesar Rp ,00. 4) Pembuatan laporan zakat sebesar Rp ,00. 5) Kegiatan ramadhan 1437 H sebesar Rp ,00. 6) Operasioanl masjid baitul qohar sebesar Rp ,00. 7) Operasional kantor bulanan sebesar Rp ,00. i. Potongan Administrasi dan PPh Bank Pototngan administrasi dan PPh bank yang diterima LAZIS YBW UII sebesar Rp , Deskripsi Pengungkapan Akuntansi LAZIS YBW UII Pengungkapan dalam akuntansi dapat dilakukan ketika suatu lembaga membuat laporan keuangan secara lengkap. Pada praktik yang terjadi LAZIS YBW UII hanya membuat laporan sumber dan penggunaan dana. Laporan ini menyajikan total penerimaan dan dan

117 103 penyaluran untuk zakat, infak/sedekah. Berdasarkan laporan yang dibuat LAZIS tidak dapat mengungkapkan sesuai yang ada di PSAK 109 karena keterbatasan informasi dalam laporan keuangan.

118 Perbandingan Konsep Pengakuan dan Pengukuran Zakat Tabel 10: Perbandingan konsep pengakuan dan pengukuran zakat antara PSAK 109 dan praktik menurut LAZIS YBW UII Kegiatan Paragraf PSAK Ketentuan PSAK 109 Praktik LAZIS YBW UII Keterangan Paragraf 10 Penerimaan zakat diaui saat kas atau aset nonkas diterima Zakat yang diterima dari muzakki diakui sebagai penambah dana Paragraf zakat sebesar: a) Jumlah yang 11 diterima jika dalam bentuk kas; b) Nilai wajar, Penerimaan jika dalam bentuk nonkas. Zakat Zakat yang disalurkan kepada mustahiq, termasuk amil, diakui sebagai pengurang dana Paragraf zakat sebesar: a)jumlah yang 16 diserahkan, jika pemberian dalam bentuk kas; b) jumlah tercatat, jika dalam bentuk aset non kas Sumber: Data primer yang diolah, 2017 Penerimaan zakat diakui saat amil menerima kas dengan metode transfer atau membayar langsung. Amil mengakui dana zakat sebagai zakat maal, zakat profesi, zakat potongan ga dosen dan karyawan, dan zakat dan diukur sejumlah yang diterima. Zakat yang disalurkan kepada mustahiq diakui sebagai pengurang dana zakat dan dicatat sesuai program penyaluran. Zaka yang diambil untuk bagian amil hanya 1/8 dari dana zakat dan diakui sebagai pengurang dana zakat Sesuai Sesuai Sesuai

119 105 Tabel 10: Perbandingan konsep pengakuan dan pengukuran zakat antara PSAK 109 dan praktik menurut LAZIS YBW UII (lanjutan) Kegiatan Paragraf PSAK Ketentuan PSAK 109 Praktik LAZIS YBW UII Keterangan Penyaluran Zakat Paragraf 17 Efektivitas dan efisiensi pengelolaan zakat bergantung pada profesionalisme amil. Dalam konteks ini, amil berhak mengambil bagian dari zakat untuk menutup biaya operasioanal dalam rangka melaksanakan fungsinya sesuai dengan kaidah atau prinsip syariah dan tata kelola organisasi yang baik Sumber: Data primer yang diolah, 2017 Amil megambil bagian dan zakat sebesar 1/8 yang digunakan untuk operasional amil dan gaji pengelola Sesuai

120 106 Tabel 10: Perbandingan konsep pengakuan dan pengukuran zakat antara PSAK 109 dan praktik menurut LAZIS YBW UII (lanjutan) Kegiatan Paragraf PSAK Ketentuan PSAK 109 Praktik LAZIS YBW UII Keterangan Penentuan jumlah atau presentase bagian untuk masing-masing mustahiq Paragraf ditentukan oleh amil sesuai 18 dengan prinsip syariah, Penyaluran kewajaran, etika, dan ketentuan Zakat yang berlaku yang dituangkan dalam kebijakan amil Bagian dana zakat yang Paragraf disalurkan untuk amil diakui 20 sebagai penambah dana amil Sumber: Data primer yang diolah, 2017 Amil menentukan jumlah atau presentase untuk disalurkan kepada mustahiq. Amil memiliki kebijakan untuk menyalurkan dana zakat kepada 5 asnaf, dimulai dari yang terbesar: 1. Fakir Miskin 2. Fisabilillah 3. Amil 4. Ibnu Sabil 5. Ghorimin Dana zakat yang diambil oleh amil diakui sebagai penambah dana amil yang disalurkan untuk gaji pengelola amil dan operasioanal amil Sesuai Sesuai

121 Perbandingan Konsep Pengakuan dan Pengukuran Infak/Sedekah Tabel 11: Perbandingan konsep pengakuan dan pengukuran infak/sedekah antara PSAK 109 dan praktik menurut LAZIS YBW UII Kegiatan Paragraf PSAK Ketentuan PSAK 109 Praktik LAZIS YBW UII Keterangan Infak/sedekah yang diterima diakui sebagai dana infak/sedekah terikat atau tidak terikat Paragraf sesuai dengan tujuan pemberi 24 infak/sedekah sebesar: Penerimaan a) Jumlah yang diserahkan Infak dalam bentuk kas; Sedekah b) Nilai wajar, jika dalam bentuk nonkas Infak/Sedekah yang diterima dapat berupa Paragraf kas atau aset nonkas. Aset 26 nonkas dapat berupa aset lancar atau aset tidak lancar. Sumber: Data primer yang diolah, 2017 Amil mengakui penerimaan dana infaq sebagai infaq.amil tidak menjelaskan pengakuan dana infak terikat atau tidak terikat. Penerimaan infaq seluruhnya adalah dana tidak terikat. Dana infaq diukur sebesar jumlah yang diterima. Amil hanya menerima dana infak/sedekah secara kas yang merupakan aset lancar Tidak Sesuai Sesuai

122 108 Tabel 11: Perbandingan konsep pengakuan dan pengukuran infak/sedekah antara PSAK 109 dan praktik menurut LAZIS YBW UII(lanjutan) Kegiatan Paragraf PSAK Ketentuan PSAK 109 Praktik LAZIS YBW UII Keterangan Penerimaan Infak Sedekah Paragraf 28 Amil dapat pula menerima aset nonkas yang dimaksudkan oleh pemberi untuk segera disalurkan. Aset seperti ini diakui sebagai aset lancar. Aset ini dapat beruap bahan habis pakai, seperti bahan makanan; atau aset yang memiliki umur ekonomi panjang seperti mobil untuk ambulance. Amil memeiliki mobil ambulance tetapi tidak mengakuinya sebagai aset Tidak Sesuai Paragraf 29 Aset nonkas lancar dinilai sebagai nilai peroleh sedangkan aset nonkas tidak lancar dinilai sebesar nilai wajar sesuai dengan SAK yang relevan. Amil tidak mengakui mobil ambulance sebagai aset tidak lancar dan tidak menilai sebesar nilai wajar Tidak Sesuai Sumber: Data primer yang diolah, 2017

123 109 Tabel 11: Perbandingan konsep pengakuan dan pengukuran infak/sedekah antara PSAK 109 dan praktik menurut LAZIS YBW UII (lanjutan) Kegiatan Paragraf PSAK Ketentuan PSAK 109 Praktik LAZIS YBW UII Keterangan Penurunan nilai aset infak/sedekah tidak lancar diakui sebagai: Penerimaan Infak Sedekah Paragraf 30 a) Pengurang dana infak/sedekah, jika tidak disebabkan oleh kelalaian amil; b) Kerugian dan pengurang dana amil, jika disebebkan Amil tidak mengakui penurunan nilai aset infak/sedekah berupa mobil ambulance Tidak Sesuai Dalam hal amil menerima infak/sedekah dalam bentuk Paragraf aset nonkas tidak lancar yang 31 dikelola oleh amil, maka aset tersebut harus dinilai sesuai dengan SAK yang relevan. Sumber: Data primer yang diolah, 2017 Amil memiliki aset berupa mobil ambulance dari dana infak/sedekah tetapi tidak dinilai sesuai SAK yang relevan Tidak Sesuai

124 110 Tabel 11: Perbandingan konsep pengakuan dan pengukuran infak/sedekah antara PSAK 109 dan praktik menurut LAZIS YBW UII (lanjutan) Kegiatan Paragraf PSAK Ketentuan PSAK 109 Praktik LAZIS YBW UII Keterangan Penyaluran Infak Sedekah Paragraf 33 Penyaluran dana infak/sedekah diakui sebagai pengurang dana infak/sedekah sebesar: a) Jumlah yang diserahkan jika dalam bentuk kas; b) Nilai tercatat aset yang diserahkan dalam bentuk aset nonkas Penentuan jumlah atau presentase bagian untuk para penerima Paragraf infak/sedekah ditentukan oleh 35 amil sesuai dengan prinsip syariah, kewajaran, etika yang dituangkan dalam bentuk kebijakan amil Sumber: Data primer yang diolah, 2017 Infak/sedekah yang disalurkan kepada mustahiq diakui sebagai pengurang dana infak/seekah saat program dilaksanakan Amil tidak menentukan jumlah atau presentase bagian untuk para penerima. Penyaluran infak/sedekah sesuai dengan kebutuhan di lapangan saat itu Sesuai Tidak Sesuai

125 Perbandingan Konsep Penyajian Tabel 12: Perbandingan konsep penyajian antara PSAK 109 dan praktik menurut LAZIS YBW UII Paragraf PSAK Ketentuan PSAK 109 Praktik LAZIS YBW UII Keterangan Paragraf 38 Amil menyajikan dana zakat, dana infak/sedekah, dana amil, dan dana non halal secara terpisah dalam neraca. Amil tidak membuat neraca namun membuat laporan sumber dan penggunaan dana. Tidak Sesuai Sumber: Data Diolah, Perbandingan Konsep Pengungkapan Tabel 13: Perbandingan konsep pengungkapan antara PSAK 109 dan praktik menurut LAZIS YBW UII Paragraf PSAK Ketentuan PSAK 109 Praktik LAZIS YBW UII Keterangan Paragraf 39 Amil mengungkapkan hal-hal berikut terkait dengan transaksi zakat, tetapi tidak terbatas pada: a) Kebijakan penyaluran zakat, seperti penentuan skala prioritas penyaluran zakat, dan mustahik nonamil; a) Amil menentukan kebijakan penyaluran zakat dari RKAT yang telah dibuat 70% lebih besar dari dana infak/sedekah Tidak Sesuai Sumber: Data Diolah, 2017

126 112 Tabel 13: Perbandingan konsep pengungkapan antara PSAK 109 dan praktik menurut LAZIS YBW UII (lanjutan) Paragraf PSAK Ketentuan PSAK 109 Praktik LAZIS YBW UII Keterangan Paragraf 39 b) Kebijakan penyaluran zakat untuk amil dan mustahik non amil, seperti presentase pembagian, alasan, dan konsistensi kebijakan; c) Metode penentuan nilai wajar yang digunakan untuk penerimaan zakat berupa aset nonkas; d) Rincian jumlah penyaluran dana zakat yang mencakup jumlah beban pengelolaan dan jumlah dana yang diterima langsung mustahiq; b) Amil menentukan kebijakan penyaluran zakat.penentuan penyaluran zakat terbatas pada asnaf dengan urutan yang lebih besar sampai yang lebih kecil mulai dari fakir miskin, fisabilillah, amil, ibnu sabil, dan ghorimin. Penyaluran zakat untuk amil sebesar 1/8. c) Amil belum pernah menerima zakat berupa aset nonkas d) Amil merincikan jumlah penyaluran dana yang diterima oleh mustahiq pada laporan sumber dan penggunaan dana Tidak Sesuai Sumber: Data primer yang diolah, 2017

127 113 Tabel 13: Perbandingan konsep pengungkapan antara PSAK 109 dan praktik menurut LAZIS YBW UII (lanjutan) Paragraf PSAK Ketentuan PSAK 109 Praktik LAZIS YBW UII Keterangan Paragraf 39 e) Penggunaan dana zakat dalam bentuk aset kelolaan yang masih dikendalikan oleh amil atau pihak lain yang dikendalikan amil, jika ada, diungkapkan jumlah dan presentase terhadap seluruh penyaluran dana zakat serta alasannya; dan f) Hubungan pihakpihak berelasi antara amil dan mustahik yang meliputi: e) Amil belum pernah menggunakan dana untuk aset kelolaan c) Amil belum pernah menerima zakat berupa aset nonkas f) tidak mengungkapkan hubungan istimewa antara amil dan mustahiq Tidak Sesuai 1. Sifat hubungan istimewa; 2. Jumlah dan jenis aset yang disalurkan; 3. Presentase dari aset yang disalurkan tersebut dari total penyaluran selama periode. Sumber: Data primer yang diiolah, 2017

128 114 Tabel 13: Perbandingan konsep pengungkapan antara PSAK 109 dan praktik menurt LAZIS YBW UII (lanjutan) Paragraf PSAK Ketentuan PSAK 109 Praktik LAZIS YBW UII Keterangan Amil mengungkapkan hal-hal berikut terkait dengan transaksi zakat, tetapi tidak terbatas pada: Paragraf 40 a) Kebijakan penyaluran infak/sedekah, seperti penentuan skala prioritas penyaluran infak/sedekah dan penerima infak/sedekah; b) Kebijakan penyaluran infak/sedekah untuk amil dan non amil, seperti presentase pembagian, alasan, dan konsistensi kebijakan c) Metode penetuan nilai wajar yang digunakan untuk penerimaan infak/sedekah berupa aset nonokas; a) Amil tidak menentukan kebijakan penyaluran untuk dana infak/sedekah b) Amil tidak mengambil bagian dari dana infak/sedekah. Tidak ada kebijakan penyaluran untuk non amil karena penyaluran berdasarkan yang terjadi di lapangan. c) Amil mengelola infak/sedekah berupa aset non kas yaitu Masjid Baitul Qohar tetapi tidak ada penentuan nilai wajar Tidak Sesuai Sumber: Data primer yang diolah, 2017

129 115 Tabel 13: Perbandingan konsep pengungkapan antara PSAK 109 dan praktik menurut LAZIS YBW UII (lanjutan) Paragraf PSAK Ketentuan PSAK 109 Praktik LAZIS YBW UII Keterangan e) Hasil yang diperoleh dari pengelolaan yang dimaksud di huruf (d) diungkapkan secara terpisah Paragraf 40 f)penggunan dan infak/sedekah menjadi asset kelolan jika ada, diungkapkan jumlah dan presentase terhadap seluruh penggunaan dana infak/sedekah serta alasannya; g) Rincian dana infak/sedekah berdasarkan peruntukannya, terikat dan tidak terikat; dan hubungan pihak-pihak berelasi antara amil dan penerima infak/sedekah yang meliputi: e) Amil tidak melakukan kegiatan pada huruf (d) sehinggan tidak diungkapkan f) tidak ada presentase penggunaan dana infak/sedekah dan tidak mengungkapkan alasannya. g) Amil hanya merincikan penyaluran dana infak/sedekah tidak terikat karena tidak ada dana infak/sedekah terikat. Amil tidak mengungkapkan hubungan istimewa dengan penerima infak/sedekah Tidak Sesuai 1. Sifat hubungan istimewa; 2. Jumlah dan jenis aset yang disalurkan; 3. Presentase dari aset yang disalurkan tersebut dari total penyaluran selama periode. Sumber: Data primer yang diolah, 2017

130 Deskripsi Hasil Tabel Perbandingan a. Konsep pengakuan dan pengukuran zakat: Tabel 13 : Hasil analisis data konsep pengakuan dan pengukuran zakat No Keterangan Sesuai Tidak Sesuai 1 Paragraf 10 2 Paragraf Paragraf 16 8 Paragraf 17 9 Paragraf Paragraf Sumber: Data Diolah, 2017 b. Konsep pengakuan dan pengukuran infak/sedekah: Tabel 14 : Hasil analisis data konsep pengakuan dan pengukuran infak/sedekah No Sesuai Keterangan Tidak Sesuai 1 Paragraf Paragraf 26 4 Paragraf 27

131 117 Tabel 14 : Hasil analisis data konsep pengakuan dan pengukuran infak/sedekah (lanjutan) No Sesuai Keterangan Tidak Sesuai 5 6 Paragraf 29 7 Paragraf 30 8 Paragraf Paragraf Paragraf Sumber: Data Diolah, 2017 c. Konsep penyajian belum sesuai karena LAZIS YBW UII hanya membuat laporan sumber dan penggunaan dana. Laporan ini memiliki fungsi yang berbeda dengan neraca karena tidak menjelaskan pos-pos yang ada di neraca PSAK 109. d. Konsep pengungkapan belum sesuai karena LAZIS tidak membuat laporan keuangan lengkap sehingga tidak dapat mengungkapkan hal-hal yang tercantum dalam paragraf PSAK. Paragraf yang sudah sesuai atau sudah diterapkan oleh LAZIS YBW UII diantaranya adalah: a. Paragraf 10 LAZIS YBW UII mengakui penerimaan zakat saat kas diterima. LAZIS hanya menerima zakat dalam bentuk kas baik itu secara tunai atau melalui transfer bank. Penerimaan zakat dari muzakki yang membayar langsung ke kantor dalam

132 118 bentuk kas tunai langsung dicatat dalam buku kas zakat sedangkan kas melalui transfer bank akan dicatat dalam buku kas bank. b. Paragraf 11 LAZIS YBW UII mengakui dana zakat yang diterima sebagai penambah dana zakat dan akan diakumulasikan dengan dana zakat internal dan eksternal. LAZIS YBW UII mengakui penerimaan dana zakat sebagai zakat maal, zakat profesi, zakat potongan gaji dosen dan karyawan, dan zakat sesuai dengan tujuan pemberi zakat atau muzakki. Penerimaan zakat diukur sejumlah yang diterima dari muzakki. c. Paragraf 16 LAZIS YBW UII menyalurkan dana zakat untuk mustahik yang terdiri dari 5 asnaf yaitu fakir miskin, fisabilillah, amil, ibnu sabil, dan ghorimin. Penyaluran dana tersebut akan mengurangi dana zakat yang sudah terkumpul. LAZIS YBW UII mengakui pengurang dana zakat dan mengukur sebesar jumlah yang disalurkan. d. Paragraf 18 LAZIS YBW UII menentukan jumlah atau presentase dana zakat dan dana infak/sedekah. Penyaluran untuk zakat 70% lebih besar dibandingkan infaq/sedekah. Penyaluran diberikan sesuai dengan rencana kerja anggaran tahunan yang telah

133 119 dibuat LAZIS. LAZIS YBW UII merincikan penentuan jumlah atau presentase yang akan diberikan kepada mustahiq. Dana zakat akan disalurkan kepada 5 asnaf. Urutan penyaluran dari yang paling besar sampai paling kecil yaitu: 1) Fakir miskin 2) Fisabilillah 3) Amil 4) Ibnu sabil 5) Ghorimin LAZIS YBW UII berada dibawah naungan Yayasan yang bergerak di bidang pendidikan sehingga fakir miskin dan fisabilillah mendapatkan penyaluran lebih besar dikarenakan program yang paling terfokus adalah bidang pendidikan. e. Paragraf 20 LAZIS YBW UII mengambil 1/8 total dana zakat eksternal dan internal untuk kebutuhan amil yang digunakan untuk gaji pengelola dan operasional amil. Dana zakat untuk bagian amil diakui sebagai penambah dana amil f. Paragraf 26 Infak/Sedekah yang diterima LAZIS YBW UII hanya berupa kas dari pemberi infak/sedekah yang datang langsung ke kantor, membayar dengan metode transfer, dan kotak infak di Masjid Baitul Qohar.

134 120 g. Paragraf 33 LAZIS YBW UII menyalurkan dana infak/sedekah untuk penerima dana melalui program yang telah dibuat. Dana yang disalurkan diakui sebagai pengurang dana infak/sedekah yang dicatat sesuai program yang dilakukan dan sebesar jumlah yang dikeluarkan. Paragraf yang belum sesuai atau belum diterapkan oleh LAZIS YBW UII diantaranya adalah: a. Paragraf 24 Dana infak/sedekah yang diterima oleh LAZIS YBW UII seluruhnya adalah dana infak/sedekah tidak terikat. Pada praktiknya LAZIS YBW UII menjelaskan pada pencatatan dana yang diterima merupakan dana infak/sedekah tidak terikat. LAZIS YBW UII mengakui dana infak/sedekah sebagai infaq dan diukur sejumlah yang diterima dari muzakki. b. Paragraf 28 Amil memiliki mobil ambulance yang dibeli dari dana infak/sedekah. Mobil tersebut merupakan aset yang dimiliki LAZIS sehingga harus diakui sebagai aset tidak lancar. c. Paragraf 29 Paragraf ini tidak sesuai dengan praktik yang terjadi karena aset nonkas tidak lancar yang dimiliki oleh LAZIS berupa mobil ambulance tidak dinilai sesuai SAK yang relevan.

135 121 d. Paragraf 30 Paragraf ini tidak sesuai dengan praktik yang terjadi karena LAZIS tidak mengakui aset yang dimiliki yaitu mobil ambulance sehingga tidak menghitung penurunan nilai aset atau penyustan. e. Paragraf 31 LAZIS YBW UII tidak menilai aset non kas yang dimiliki sesuai SAK yaitu mobil ambulance. f. Paragraf 35 LAZIS YBW UII hanya menentukan jumlah atau presentase untuk penyaluran infak/sedekah sebesar 30% dari rencana kerja anggaran tahunan yang telah dibuat. Bagian untuk penerima infak/sedekah sesuai dengan yang terjadi di lapangan. g. Paragraf 38 LAZIS YBW UII hanya menyajikan laporan sumber dan penggunaan. Laporan tersebut tidak dapat disamakan dengan neraca karena tidak dapat menjelaskan pos-pos yang ada di neraca sesuai PSAK 109. h. Paragraf 38 dan Paragraf 40 Pengungkapan merupakan informasi utama dan tambahan dalam laporan keuangn yang lengkap. Pengungkapan di PSAK 109 berfungsi memberikan informasi tambahan yang belum ada di laporan keuangan. Dalam hal ini LAZIS YBW UII

136 122 belum menyajikan laporan keuangan secara lengkap sehingga tidak ada yang pengungkapan yang sesuai dengan PSAK 109. B. Pembahasan Berdasarkan analisis data, pembahasan dibagi menjadi beberapa bagian: a. Proses akuntansi pada LAZIS YBW UII belum sesuai dengan proses akuntansi yang berlaku umum. LAZIS YBW UII tidak membuat jurmal sebagai tahapan awal dalam proses akuntansinya sehingga proses akuntansi selanjutnya tidak dilakukan. LAZIS YBW UII melakukan pencatatan sesuai dengan penerimaan dan pengeluaran yang terjadi saja karena dirasa sangat mudah dan sederhana dalam mengukur kas. Hasil penelitian ini cenderung mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh, Indrayani, dkk (2012), Hariyanto, dkk (2014) yang mengemukakan bahwa pencatatan yang dilakukan sesuai dengan penerimaan dan pengeluaran kas serta tidak dalam bentuk jurnal sehingga proses akuntansi selanjutnya tidak dapat dilakukan. Hasil penelitian ini juga cenderung mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Listyowati (2016), Purnomo (2011), Kholifah (2014) yang kontradiksi menyatakan bahwa proses akuntansi pada LAZIS dimulai dari pengumpulan bukti transaksi, pembuatan, jurnal, posting ke buku besar sampai membuat laporan keuangan. b. Pengakuan dan pengukuran zakat sudah sesuai karena diakui sesuai PSAK 109 yang berlaku dan diukur sejumlah yang diterima dan

137 123 disalurkan. Hasil penelitian ini cenderung mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Listyowati (2016), Kholifah (2014), Purnomo (2011) yang mengemukakan bahwa pengakuan dan pengukuran dana zakat sudah sesuai dengan PSAK 109 untuk penyaluran dan penerimaan. Hasil penelitian ini juga cenderung mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Hariyanto (2014), yang mengemukakan bahwa pengakuan dan pengukuran dana zakat belum sesuai dengan PSAK 109 untuk penyaluran dan penerimaan. c. Pengakuan dan pengukuran infak/sedekah belum sesuai karena LAZIS YBW UII tidak mengakui aset berupa mobil ambulan yang dibeli dari dana infak/sedekah. Secara akuntansi LAZIS hanya mengakui biaya pemeliharaan dari aset non kas berupa ambulan terbukti dari tidak disajikkanya neraca yang menjelaskan adanya aset tersebut. Hasil penelitian ini cenderung mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Hariyanto (2014), Purnomo (2011) yang mengemukakan pengakuan dan pengukuran dana infak beberapa belum sesuai dengan PSAK 109. Hasil penelitian ini juga cenderung mendukung Kholifah (2014), Megawati, dkk (2013), Listyowati, dkk (2016) yang kontradiksi menyatakan bahwa pengakuan dan pengukuran dana infak/sedekah untuk penyaluran sudah sesuai dengan PSAK 109. d. Penyajian dan pengungkapan pada LAZIS YBW UII belum sesuai karena laporan keuangan yang disajikan hanya laporan perubahan dan sumber penggunaan dana. Laporan ini tidak dapat menjelaskan

138 124 pemasukan dan penyaluran dana secara rinci serta belum berpedoman pada komponen laporan keuangan PSAK 109. Pada konsep pengungkapan juga tidak dapat dapat diterapkan karena LAZIS YBW UII tidak membuat laporan keuangan secara lengkap. Hal ini dikarenakan LAZIS YBW UII hanya melakukan pencatatan sederhana yang mempengaruhi kas yang ada sehingga laporan keuangan yang dibuat sebenarnya laporan kas umum saja. Hasil penelitian ini cenderung mendukung hasil penelitian yang dilakukan Indrayani (2011), Hariyanto (2014), Purnomo (2011) bahwa LAZIS belum menyajikan komponen laporan keuangan serta belum mengungkapkan sesuai dengan PSAK 109. Penelitian ini juga cenderung mendukung penelitian yang dilakukan oleh Listyowati, dkk (2016), Kholifah (2014), Megawati, dkk (2013) yang kontradiksi mengemukakan bahwa LAZIS yang diteliti sudah menyajikan laporan keuangan dan mengungkapkan sesuai PSAK 109.

139 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan secara umum bahwa penerapan PSAK 109 pada LAZIS YBW UII belum sepenuhnya sesuai karena: 1. Proses akuntansi pada LAZIS YBW UII belum sepnuhnya sesuai dengan teori akuntansi secara umum. 2. Pengakuan dan pengukuran zakat LAZIS YBW UII sudah sesuai dengan PSAK Pengakuan dan pengukuran infak/sedekah LAZIS YBW UII belum sepenuhnya sesuai dengan PSAK Penyajian dan pengungkapan LAZIS YBW UII belum sesuai dengan PSAK 109. B. Keterbatasan Penelitian Dari penelitian ini penulis menemui keterbatasan, yaitu: 1. Tidak bisa mendeskripsikan pengakuan dan pengukuran pada buku kas amil dan buku kas bank. C. Saran 1. Bagi LAZIS YBW UII diharapkan untuk melakukan pencatatan sesuai proses akuntansi yang berlaku umum dengan membuat jurnal secara rinci sampai membuat laporan keuangan sesuai dengan PSAK

140 Bagi LAZIS YBW UII agar mempertimbangkan penggunaan software akuntansi agar memudahkan dalam mengerjakan pekerjaan akuntansi.

141 DAFTAR PUSTAKA Badan Amil Zakat Nasional, Peraturan Badan Amil Zakat Nasional Nomor 01 Tahun 2014 tentang Pedoman Tata Cara Pemberian Rekomendasi Izin Pembentukan Lembaga Amil Zakat. Efferin, Sujoko dkk Metode Penelitian Untuk Akuntansi. Edisi Pertama. Bayumedi Publishing. Hamka Panduan Zakat Praktis. Kementrian Agama Republik Indonesia, Jakarta. Hariyanto, Syawal Analisis Penerapan Akuntansi Zakat, Infaq, dan Sedekah pada Baitul Mal Kota Lhoksumawe. Jurnal Dipublikasikan. Politeknik Negeri Lhoksumawe. Hasiholan, Andrey Akuntansi Keuangan Dasar Berbasis PSAK Per 1 Juni Edisi Pertama. Mitra Wacana Media, Jakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia, 2016, Standar Akuntansi Keuangan Syariah Per 1 Januari 2017, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, Jakarta. Indrayani Rina, dkk Analisis Pelakuan Akuntansi Zakat, Infaq, dan Shodaqoh pada Lembaga Amil Zakat Peduli Ummat (LAZ DPU) di Samarinda. Jurnal Dipublikasikan. Universitas Mulawarman. Juanda, Gustian Pelaporan Zakat Pengurangan Pajak Penghasilan. Raja Grafindo, Jakarta. Jogiyanto Metodologi Penelitian Bisnis. Gadjah Mada, Yogyakarta. Edisi Keenam. Universitas Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Undang-undang Republik Indonesia No 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Kholifah, Siti Analisis Kesesuaian Penerapan PSAK 109 Mengenai Penyajian Laporan Dana ZIS (Studi Kasus BAZIS DKI Jakarta). Skripsi Dipublikasikan. Universitas Islan Negeri Jakarta. Listyowati, Ika, dkk Analisis Penerapan PSAK 109 Tentang Akuntans Zakat dan Infak/Sedekah pada LAZ Yayasan Solo Peduli Ummat. Jurnal Dipublikasikan. Universitas Islam Batik Surakarta. Maria, Elvy Akuntansi Dasar (Untuk Pemula). Erlangga, Jakarta. 127

142 128 Megawati, Devi, dkk. Volume 17 No Penerapan PSAK 109 Tentang Akuntansi Zakat dan Akuntansi Infak/Sedekah pada BAZ Kota Pekanbaru. Jurnal Dipublikasikan. UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Muhammad Pengantar Akuntansi Syariah. Edisi kedua. Salemba Empat. Muhammad, Rifqi Akuntansi Keuangan Syariah Konsep dan Implementasi. P3EI Press, Yogyakarta. Muhammad, Rifqi Akuntansi Keuangan Syariah, Edisi kesatu. Universitas Terbuka. Nurhayati, Sri Akuntansi Syariah di Indonesia. Edisi kedua. Salemba Empat, Jakarta. Nurhayati, Sri Akuntansi Syariah di Indonesia. Edisi ketiga. Salemba Empat, Jakarta. Purnomo, Agung Perlakuan Akuntansi Zakat pada Lembaga Amil Zakat. Jurnal Dipublikasikan. Institut Negeri Islam Jember. Rahardjo, Susilo & Gudnanto Pemahaman Individu Teknik Non Tes. Nora Media Enterprise, Kudus. Suwardjono TEORI AKUNTANSI, Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi ketiga. BPFE, Yogyakarta. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Penerbit Alfabeta, Bandung. Widhi, Rozy Studi Implementasi Akuntansi Zakat, Infaq Dan Sedekah Berdasarkan PSAK 109 Pada Lembaga Pengelola Zakat di Kabupaten Jember. Skripsi Dipublikasikan. Universitas Jember. Widyarti, Nurhaida Studi Evaluatif Atas Penerapan Akuntansi Zakat, Infaq, dan Shodaqoh pada LAZIS Wahdah Islamiyah Makassar Berdasarkan PSAK 109. Skripsi Dipublikasikan. Universitas Hassanudin Makassar. Wiroso Akuntansi Transaski Syariah. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

143 LAMPIRAN 129

144 130 LAMPIRAN Wawancara dengan Bapak Bagas Dewi Purnamawati, S.Si. selaku sekretaris dan personalia LAZIS YBW UII Yogyakarta 1. Bagaimana terbentuknya LAZIS YBW UII Yogyakarta? 2. Apa saja program kerja yang dimiliki LAZIS YBW UII Yogyakarta? 3. Apa visi dan misi LAZIS YBW UII Yogyakarta? 4. Dari mana sumber dana yang diperoleh LAZIS YBW UII Yogyakarta? 5. Bagaimana proses pengumpulan dan penyaluran dana zakat, infak/sedekah LAZIS YBW UII Yogyakarta? Wawancara dengan Bapak Bagas Dwi Suseno, S.E. selaku bagian keuangan LAZIS YBW UII Yogyakarta 1. Bagaimana proses penerimaan dana zakat, infak/sedekah di LAZIS YBW UII Yogyakarta? 2. Bagaimana proses akuntansi yang terjadi di LAZIS YBW UII Yogyakarta? 3. Bagaimana proses penyaluran dana zakat, infak/sedekah di LAZIS YBW UII Yogyakarta? 4. Apa saja komponen laporan keuangan yang dibuat oleh LAZIS YBW UII Yogyakarta? 5. Bagaimana format setiap laporan keungan yang dibuat oleh LAZIS YBW UII Yogyakarta?

145 Apakah LAZIS YBW UII Yogyakarta menerima zakat, infak/sedekah dalam bentuk aset non kas? 7. Apakah LAZIS YBW UII Yogyakarta pernah menyalurkan zakat, infak/sedekah melalui amil lain?

146 132 Buku Kas Infak/Sedekah Bulan Mei NO TANGGAL BPY/BPN YBS KETERANGAN DEBET KREDIT 1 02/05/2016 PY4454 Candra I Pembangunan Masjid Al Ikhlas 2 02/05/2016 PY4455 Zaenal AZ Renovasi masjid Nur Hidayah 3 02/05/2016 PY4456 Kus A Pembelian bensin ambulan Kotak Infaq 4 02/05/2016 Infaq PN/178 FE 5 03/05/2016 PY/4458 Dewi P Insentif rapat pemberdayaan 6 03/05/2016 PY/4459 Riska YA Pelatihan guru LPI Salsabila 7 09/05/2016 PY/4460 Kus A Pembelian bensin ambulan 8 10/05/2016 PY/4462 M Ilham Tablig Akbar MAN 1 Yogyakarta 9 10/05/2016 PY/4463 Nana M Synergy 2016 FIAI UII 10 10/05/2016 PY/4464 Dewi P Insentif & konsumsu rapat pemberdayaan 11 11/05/2016 PY/4465 Nursyamsi Renovasi mushola An Nur 12 11/05/2016 PY/4470 M Riyadi Bantuan dana kegiatan KKN UII SL /05/2016 PY/4471 Dewi P Konsumsi Audit 14 13/05/2016 PY/4472 Hamzah Simposium 2016 Laboratorium Mahasiswa UII 15 13/05/2016 PY/4473 Q Ayuni Isra Mi'raj & Milad Jafana FPISB UII 16 16/05/2016 PY/4474 Kus A Pembelian bensin ambulan 17 16/05/2016 PY/4476 Riska YA Konsumsi Audit 18 16/05/2016 PY/4477 Sahid Hadi Al Azhar Berdakwah Takmir Masjid Al Azhar FH UII

147 133 Buku Kas Infak/Sedekah Bulan Mei (Lanjutan) NO TANGGAL BPY/BPN YBS KETERANGAN DEBET KREDIT 19 18/05/2016 PY/4479 Kus A Pembelian bensin ambulan 20 19/05/2016 PY/4480 M Sholikul Pentas sholawat jawi UIN Sunan Kalijaga 21 19/05/2016 PY/4481 Dewi p Pembayaran tagihan telepon 22 19/05/2016 PY/4482 Dewi P Insentif & konsumsu rapat pemberdayaan 23 20/05/2016 PY/4488 Dewi P Konsumsi Audit 24 20/05/2016 PN/180 Sunardi S Infaq 25 23/05/2016 PY/4489 Khusnul H Kegiatan Ramadhan Basyiro Ponpes UII 26 23/05/2016 PY/4490 Kus A Pembelian bensin ambulan 27 23/05/2016 PY/4491 Dewi P Insentif rapat pemberdayaan 28 26/05/2016 PN/182 Hamba Allah Infaq 29 26/05/2016 PN/183 Sunardi S Infaq 30 26/05/2016 PY/4496 Irfan A Bantuan acara MYODAF Kodisia UII 31 26/05/2016 PY/4497 Asim R Bantuan pembangunan Masjid Al Ikhlas 32 26/05/2016 PY/4498 Dewi P Konsumsi Audit 33 26/05/2016 PY/4499 Dewi P Refil toner 34 26/05/2016 PY/4500 Kus A Service Ambulance 35 26/05/2016 PY/4501 Kus A Pembelian bensin ambulan 36 26/05/2016 PY/4502 Riska YA Pembelian materai 37 31/05/2016 PY/4503 Dewi P Insentif &konsumsi rapat pemberdayaan 38 31/05/2016 PY/4504 Dewi P Fotokopi 39 31/05/2016 PY/4505 Dewi P Pembelian ATK 40

148 134 Buku Kas Infak/Sedekah Bukan Juni NO TANGGAL BPY/BPN YBS KETERANGAN DEBET KREDIT 1 01/06/2016 PY4511 Rina M Bantuan Pembanguna mushola Al Fitrah 2 01/06/2016 PY4512 Riska YA Pembangunan Masjid Al Amanah 3 01/06/2016 PY4513 Kus A Gaji driver bulan Mei' /06/2016 PY4515 Yulyta PA Buka bersama anak yatim FIAI UII 5 03/06/2016 PY4516 Riska YA Bakti sosial UKM KAHAM LFM UII 6 03/06/2016 PY4517 Kus A Pembelian bensin ambulan 7 03/06/2016 PY4518 Riska YA Rehab kamar mandi MI Muhammadiyah Ploso 8 07/06/2016 PY/4521 Sunarya Bantuan Al Quran utk Jamaah Islam Beton 9 08/06/2016 PY/4423 Dadang S Sarana prasarana MI Yappi Natah Pembangunan gedung sekolah Yayasan Darul 10 08/06/2016 PY/4424 Sularno Yatama Natah 11 08/06/2016 PY/4425 Dewi P Kefiatan pembelian 1437 H LAZIS UII 12 08/06/2016 PY/4426 Dewi P Pembelian sandal kantor LAZIS UII 13 08/06/2016 PY/4427 Richi Lomba Ramadhan Risma Kricak Kidul 14 09/06/2016 PY/4428 Dewi P Pembelian almari, kursi tangan & mimbar masjid 15 10/06/2016 PY/4429 Dewi P Kegiatan Ramadhan 1437 H LAZIS UII 16 10/06/2016 PN/187 Sunardi S Infaq 17 10/06/2016 PN/184 Reko N Infaq 18 13/06/2016 PY/4531 Zaenal AZ Pembelian plastik /06/ /06/2016 PY/4532 PY/4533 Dewi P Dewi P Bantuan Al Quran & Iqea untuk Masjid Al Mutaqien Bantuan Al Quran & Iqra utk Yayasan Amal Sholeh 21 15/06/2016 PY/4537 Dewi P Pembelian materai 22 15/06/2016 PY/4481 Kus A Pembelian bensin ambulan 23 16/06/2016 PY/4539 Dewi P Cetak buku cek 24 16/06/2016 PY/4540 Iesna AZ Kegiatan Ramadhan IBS Bina Umat

149 135 Buku Kas Infak/Sedekah Bulan Juni (lanjutan) NO TANGGAL BPY/BPN YBS KETERANGAN DEBET KREDIT 25 17/06/2016 PY/4541 M TeGUH Kegiatan Ramdhan Takmir Masjid Al Azhar FH 26 17/06/2016 PY/4542 Dewi P Bantuan dana kesehatan a.n Triyani 27 17/06/2016 PY/4543 Kus A Pembelian bensin ambulan Pembangunan Masjid & Kegiatan Ramadhan 28 20/06/2016 PY/4544 Supriyati Masjid Nur Islam 29 20/06/2016 PY/4545 Dewi P Kegiatan Ramadhan 1437 H LAZIS UII 30 20/06/2016 PY/4547 Nurfirman Renovasi masjid Nur Zattin 31 20/06/2016 PY/4548 Ibnu H Kegiatan Ramadhan 1437 H Masjid Al Huda Bantuan kegiatan Ramadha Jamaah Al Faraby 32 20/06/2016 PY/4549 Riska YA FIAI UII 33 20/06/2016 PN/194 Sunardi S Infaq 34 21/06/2016 PY/4552 Riska YA Pembelian bensin ambulan /06/2016 PY/4554 I.Syamsiarief Kegiatan Ramadhan Masjid Al Mubarak /06/2016 PY/4556 M Rifqi Kegiayan Ramadhan Sinar FE UII 39 22/06/2016 PY/4557 Surat Yasin Kegiatan Ramdhan Jamaah Minhajul Muslim 40 22/06/2016 PY/4558 Arif Safari Ramdhan Takmir Masjid Jami Al Muhsin 41 24/06/2016 PY/4562 Dewi P Kegiatan Ramadhan 1437 H LAZIS UII 42 24/06/2016 PY/4563 Kus A Perpanjangan STNK Ambulance 43 Pembinaan keagamaan Ramadhan utk Ternak Master IV Tury Kegiatan pesantren kilat MI Muhammadiyah Pengkol Kegiatan Ramadhan Takmir Masjid Jami Al Mutaqiwn 44 27/06/2016 PY/4567 Dewi P Langganan kedaultana rakyat 45 27/06/2016 PY/4568 Kus A Pembelian bensin ambulan 46 28/06/2016 PY/4569 Zaenal AZ Cetak buletin Al Tazkiyah 47 29/06/2016 PY/4570 Nasrullah Bantuan pembangunan Masjid Darussalam 48 21/06/ /06/ /06/ /06/2016 PY/4553 PY/4555 PY/4566 PY/4571 Zaenal AZ Muriyati Akkhiyat Mukhlis Kegiatan ramdhan Forum SilaturahmiRemaja Masjid Kalibawang 49 30/06/2016 PY/4572 Kus A Gaji, THR dan gaji ke 13 driver ambulan 50 30/06/2016 PY/4573 Kus A Pembelian bensin ambulan 51

150 136 Buku Kas Infak/Sedekah Bukan Juli NO TANGGAL BPY/BPN YBS KETERANGAN DEBET KREDIT 1 21/07/2016 PY4581 Aulia F KKN & Bakti Sosial LEM FIAI UII Pembinaan keagamaan & monitoring Ternak 2 21/07/2016 PY4582 Zaenal AZ Master V Cangkirangan 3 22/07/2016 PY4583 Kus A Pembelian bensin ambulan 4 22/07/2016 PY4587 Kus A Pembelian bensin ambulan 5 22/07/2016 PY4588 Zaenal AZ Pembelian scoop strecher 6 22/07/2016 PY4589 Dewi P Refil toner 7 25/07/2016 PY4590 Kus A Cuci mobil ambulan 8 25/07/2016 PN/197 Asnan S Infaq 9 27/07/ /07/ /07/2016 PY/4592 PY/4596 Daryana Dewi P Riza M Pembelian kaos Yayasan Kesejahteraan Masseur Tuna Netra Pengembalian saldo operasional Masjid Baitul Qohar UII Silaturahmi Alumni Takmir Masjid Al Azhar FH UII 12 29/07/2016 PY/4597 Dewi P Operasioanl Takmir Masjid Baitul Qohar UII 13 29/07/2016 PN/199 Sunardi S Infaq 14

151 137 Buku Kas Infak/Sedekah Bulan Agustus NO TANGGAL BPY/BPN YBS KETERANGAN DEBET KREDIT 1 01/08/2016 PY/4598 Kus A Pembelian bensin ambulan 2 01/08/2016 PY/4599 Kus A Gaji driver bulan Juli'16 Pengembalian saldo dana kegiatan Pembinaan 3 03/08/2016 Zaenal AZ kegiatan & monitoring Ternak V Cangkringan Pengembalian saldo dana kegiatan Ramadhan 4 03/08/2016 Zaenal AZ utk Ternak Master Turi 5 03/08/2016 PY/4707 M.Sulaiman Bantuan uang makan /08/2016 PY/4709 Dewi P Pembayaran tagihan telepon 8 08/08/2016 PY/4710 Zaenal AZ Penataan gudang 9 11/08/2016 PY/4713 Dewi P Perbaikan AC /08/2016 PY/4708 Zaenal AZ Program Angkringan sehat barokah LAZIS YBW UII 14 15/08/2016 PY/4720 Dewi P Perbaikan Komputer 15 12/08/ /08/ /08/ /08/ /08/2016 PY/4718 PY/4719 PY/4721 Dewi P Dewi P Dewi P Dewi P Riska YA Pengembalian saldo operasional Takmir Masjid Baitul Qohar bln Jan-April Operasioanl takmir Masjid Baitul Qohar bln Mei Pengembalian saldo operasional Takmir Masjid Baitul Qohar bln Mei Operasioanl takmir Masjid Baitul Qohar bln Mei Bantuan pengadaan mushaf Al Quran PP At Taubah 16 16/08/2016 PY/4722 Riska YA Kegiatan Idul Adha 1437 H Ponpes UII 17 16/08/2016 PY/4723 Eko H Perlombaan HUT RI Ke 71 Dusun Sempu 18 18/08/2016 PY/4724 Dewi P Operasioanl takmir Masjid Baitul Qohar 19 18/08/2016 PY/4725 Riska YA Bantuan kegiatan TPA Muadz bin Jabal 20 19/08/2016 PY/4726 Dewi P Install laptop

152 138 Buku Kas Zakat Bulan Mei NO TANGGALBPY/BPN Asnaf YBS KETERANGAN DEBET KREDIT /05/ /05/2016 Riska YA Riska YA Pengembalian saldo dana kegiatan Up grading Relawan Pengembalian saldo dana kegiatan Bingkisan Peduli LAZIS UII bln Mei&Juli /05/2016 PN/179 Fitri Zakat 4 11/05/2016 PY/4466 Fakir Miskin Heri S Insentif tento&kegiatan bln Mei Program Rumah Prestasi LAZIS UII 5 11/05/2016 PY/4467 Fakir Miskin Zaenal AZ Pengadaan gerobak&peralatan angkringan Program Galang Berdikari LAZIS UII /05/2016 PY/4468 Fakir Miskin Zaenal AZ 11/05/2016 PY/4469 Fakir Miskin 11/05/ /05/ /05/ /05/ /05/2016 Zaenal AZ Zaenal AZ Riska YA Zaenal AZ Zaenal AZ Zaenal AZ 13 12/05/2016 Zaenal AZ Program Layanan Beranda Keluarga LAZIS UII tk.smp Pembinaan peserta Beasiswa Prestasi LAZIS UII tk.smp Pengembalian saldo dana kegiatan Pelatihan II & distribusi Insentif Kelompok 2 Program Galang Madrasah LAZIS UII Pengembalian saldo dana kegiatan Pembinaan Peserta Beasiswa Prestasi tk.sma/smk Program Satson Pengembalian saldo dana kegiatan penyerahan Beasiswa Prestasi LAZIS UII bln April'16 Pengembalian saldo dana kegiatan bulan April Program Rumah Prestasi LAZIS UII Pengembalian saldo dana kegiatan penjelasan program & motivasi Program Ternak Master V LAZIS UII Pengembalian saldo dana kegiatan Pelatihan I & distribusi Insentif kelommpok Program Galang Madrasah 14 16/05/2016 PY/4475 Fakir Miskin Syamsul B Bantuan usaha kecil warung nasi

153 139 Buku Kas Zakat Bulan Mei (lanjutan) NO TANGGALBPY/BPN Asnaf YBS KETERANGAN DEBET KREDIT 15 16/05/2016 PY/4478 Ibnu Sabil Y Ade S 16 19/05/2016 PY/4483 Fakir Miskin Zaenal AZ Bantuan biaya pulang kampung ke Jawa Barat Program Layanan Beranda Keluarga LAZIS UII tk.sma 17 19/05/2016 PY/4484 Fisabilillah Zaenal AZ Pelatihan I & distribusi Insentif kelompok I Program Galang Madrasah 18 20/05/2016 PY/4485 Yudianto Pinjaman dana biaya kesehatan 19 20/05/2016 PY/4486 Fakir Miskin Ali Nur Bantuan dana pendidikan Launching,distribusi modal 20 20/05/2016 PY/4487 Fakir Miskin Zaenal AZ bergulir & pembelian ceret angkringan Program Galang Berdikari /05/2016 PN/181 UII Net Zakat 23 23/05/ /05/2016 PY/4493 Zaenal AZ Zaenal AZ Sponsorship Workshop Pemberdayaan Masyarakat dari BNI Syariah Pengembalian saldo dana kegiatan Program Layanan Beranda Keluarga LAZIS tk.smp 24 24/05/2016 Zaenal AZ Pengembalian saldo dana kegiatan Pembinaan Peserta Beasiswa Prestasi tk.smp 25 24/05/2016 PY/4494 Ibnu Sabil Maryati Bantuan pulang ke Surabaya /05/2016 PY/4506 Fakir Miskin 31/05/2016 PY/4507 Ibnu Sabil Riska YA Riska YA Program bantuan permakanan panti asuhan Bantuan biaya sekolah a.n Andi Bustomi 28 31/05/2016 PY/4508 Fisabilillah Riska YA Insentif relawan bln Mei'16 29

154 140 Buku Kas Zakat Bulan Juni NO TANGGALBPY/BPN Asnaf YBS KETERANGAN DEBET KREDIT 1 01/06/2016 PY/4514 Ibnu Sabil Zaenal AZ Bantuan pulang ke Jakarta a.n Nunung 2 03/06/2016 PY/4520 Fakir Miskin Zaenal AZ Insentif Program Rumah Prestasi 3 03/06/2016 PN/185 Fitri Zakat Profesi 4 07/06/2016 PY/4522 Fakir Miskin Eko N Pinjaman modal usaha 5 10/06/2016 PY/4530 Fisabilillah Riska YA Program Peduli Ustadz-Ustadzah Ponpes 6 10/06/2016 Zaenal AZ Pengembalian saldo dana kegiatan Pelatihan I & distribusi Insentif kelommpok Program Galang Madrasah 7 14/06/2016 PY/4536 Ghorimin Riska YA Bantuan Biaya Kesehatan a.n Ali Tholib 8 14/06/2016 PN/188 Arif W Zakat maal 9 15/06/2016 PN/189 Imam N Zakat maal 10 15/06/2016 PN/190 Etty S Zakat maal 11 17/05/2016 PN/191 UII Net Zakat Buka bersama & Parcel Idul Fitri 12 Riska YA 20/06/2016 PY/4546 Fisabilillah Relawan 13 20/06/2016 PY/4550 Fakir Miskin M.Kholil Bantuan biaya kuliah di FIAI UII 14 20/06/2016 PY/4551 Ibnu Sabil Zaenal AZ Bantuan pulang ke Purworejo a.n Yusti W 15 20/06/2016 PN/193 Fitri Zakat Profesi 16 22/06/2016 PY/4559 Ibnu Sabil Zaenal AZ Bantuan pulang ke Banyuwangi a,n M. Jamaludin, Sutrisno, dan Musdiana 17 22/06/2016 PY/4560 Fakir Miskin Zaenal AZ Buka bersama peserta program Rumah Prestasi 18 24/06/2016 PY/4561 Fisabilillah Riska YA Insentif relawan bln Juni' /06/2016 Yudianto Pengembalian pinjaman dana biaya kesehatan 20 27/06/2016 PY/4565 Fakir Miskin Ika N Bantuan biaya kesehatan a.n Muh Amirul 21 30/06/2016 PY/4578 Fakir Miskin Heri S Modal bergulir pemberdayaan Taman Progo Arum Tahp 3 29

155 141 Buku Kas Zakat Bulan Juli NO TANGGALBPY/BPN Asnaf YBS KETERANGAN DEBET KREDIT 1 15/07/2016 PY/4579 Fisabilillah Zaenal AZ Pelatihan IV & distribusi Insentif Kelompok 1 Prog Galang Madrasah /07/2016 PN/195 Hamba Allah Zakat maal 4 19/07/2016 PN/196 Fitri Zakat Profesi Program Layanan Beranda 5 21/07/2016 PY/4584 Fakir Miskin Zaenal AZ Keluarga LAZIS UII tk.smp /07/2016 PY/4580 Fakir Miskin 21/07/2016 PY/4585 Fakir Miskin 21/07/2016 Zaenal AZ Zaenal AZ Yudianto 8 22/07/2016 PY/4586 Fisabilillah Riska YA Pembuatan seragam utk Relawan 9 22/07/2016 Eko N Pengembalian pinjaman modal usaha 10 25/07/2016 PY/4591 Fakir Miskin Riska YA 11 26/07/2016 PN/198 UII Net Zakat 12 27/07/2016 PY/4593 Mualaf David S Bantuan biaya hidup mualaf 13 29/07/2016 PY/4594 Fisabilillah Zaenal AZ 14 29/07/2016 PY/4595 Fakir Miskin Zaenal AZ Pembinaan Bina Usaha Kecil Angkringan & Internal UII Pembinaan pesertra Beasiswa Prestasi LAZIS UII tk.smp Pengembalian pinjaman dan biaya kesehatan Pembinaan Peserta Beasiswa Prestasi tk. SMA/SMK Prog Satson Pelatihan IV & distribusi Insentif Kelompok 2 Prog Galang Madrasah Program Layanan Beranda Keluarga LAZIS UII tk.sma 15

156 142 Buku Kas Zakat Bulan Agustus NO TANGGALBPY/BPN Asnaf YBS KETERANGAN DEBET KREDIT 1 01/08/2016 PY/4500 Fisabilillah Riska YA Insentif relawan bln Juli' /08/2016 Zaenal AZ Pengembalian saldo dana kegiatan Program Layanan Beranda Keluarga LAZIS tk.sma 3 02/08/2016 PY/4706 Fakir Miskin Riska YA 4 02/08/2016 PN/200 Fitri Zakat 5 03/08/2016 Zaenal AZ Program bantuan permakanan panti asuhan Pengembalian saldo dana kegiatan Program Layanan Beranda Keluarga LAZIS UII tk.smp 6 03/08/2016 Zaenal AZ Pengembalian saldo dana kegiatan Pembinaan peserta Beasiswa Prestasi LAZIS UII tk. SMP 7 04/08/2016 PN/201 Hamba Allah Zakat 8 09/08/2016 Yudianto Pengembalian pinjaman dana biaya kesehatan 9 12/08/2016 Bagas Potongan ZIS dosen & kayawan bln Mei' /08/ /08/2016 PY/4715 Ibnu Sabil Zaenal AZ 12 18/08/2016 Eko N 14 19/08/2016 PY/ /08/2016 PY/4727 Fakir Miskin 15 19/08/2016 Fisabilillah PY/4728 Fisabilillah Zaenal AZ Riska YA Zaenal AZ Riska YA Pelatihan V & distribusi Insentif kelompok I Program Galang Madrasah Biaya transport pulang ke Palembang a.n Muryuni Pengembalian pinjaman modal usaha Bingkisan Peduli LAZIS UII bln Juli & Agustus'16 Pelatihan V & distribusi Insentif kelompok II Program Galang Madrasah Pengembalian saldo Insentif Relawan bln Juli'16

157 143 Buku Kas Zakat Bulan Agustus (lanjutan) NO TANGGALBPY/BPN Asnaf YBS KETERANGAN DEBET KREDIT 16 24/08/2016 PN/203 UII Net Zakat Pengembalian saldo dana kegiatan 17 24/08/2016 Zaenal AZ Pelatihan V &distribusi Insentif kelompok 1 Prog Galang Madrasah 18 24/08/2016 PY/4739 Ibnu Sabil Zaenal AZ Bantuan perjalan pulan a.n Denny D 19 24/08/2016 PN/204 Yuni Zakat Profesi 20 30/08/2016 PY/4749 Fisabilillah Riska YA Program peduli Marbot periode Mei-Agustus /08/2016 PY/4750 Fakir Miskin Zaenal AZ Modal bergulir pemberdayaan jamur kelompok Kembar Tiram /08/ /08/ /08/ /08/ /08/ /08/2016 PY/4751 Fakir Miskin Zaenal AZ Zaenal AZ Zaenal AZ Zaenal AZ Zaenal AZ Ponijan Pengembalian saldo dana kegiatan Pembinaan Bina Usaha Kecil Angkringan & Internal UII Pengembalian saldo dana kegiatan Pelatihan VI &distribusi Insentif kelompok 1 Prog Galang Madrasah Pengembalian saldo dana kegiatan Pelatihan VI &distribusi Insentif kelompok 2 Prog Galang Madrasah Pengembalian saldo dana kegiatan Bina Usaha Kecil Angkringan Sehat Pengembalian saldo dana kegiatan Pelatihan VI &distribusi Insentif kelompok 2 Prog Galang Madrasah Bantuan biaya pendidikan a.n Arif Rahmad Dani 28 31/08/2016 PN/207 Fitri Zakat 29

158 144

AKUNTANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO 109 DAN PSAK LAIN YANG RELEVAN

AKUNTANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO 109 DAN PSAK LAIN YANG RELEVAN AKUNTANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO 109 DAN PSAK LAIN YANG RELEVAN oleh: Dr. Rizal Yaya M.Sc. Ak. CA. Pengawas LAZISMU, Dosen FE UMY Brevet Akuntansi Zakat Pusat Pengembangan Akuntansi

Lebih terperinci

AKUNTANSI ZAKAT PSAK 109 TAHUN Dr. Saparuddin Siregar SE.Ak, SAS, MAg, MA, CA

AKUNTANSI ZAKAT PSAK 109 TAHUN Dr. Saparuddin Siregar SE.Ak, SAS, MAg, MA, CA AKUNTANSI ZAKAT PSAK 109 TAHUN 2010 Dr. Saparuddin Siregar SE.Ak, SAS, MAg, MA, CA A. DEFINISI 1. Amil adalah entitas pengelola zakat yang pembentukannya dan atau pengukuhannya diatur berdasarkan peraturan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaan dan penyaluran dana zakat, infak, sedekah yang telah dilakukan oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaan dan penyaluran dana zakat, infak, sedekah yang telah dilakukan oleh A. Tinjauan Penelitian Terdahulu BAB II KAJIAN PUSTAKA Istutik (2013) meneliti mengenai penerapan standar akuntansi Zakat Infak/Sedekah (PSAK: 109) pada pertanggungjawaban keuangan atas aktivitas penerimaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu secara finansial. Zakat menjadi salah satu rukun islam keempat setelah puasa di bulan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntansi Syariah Menurut Hasbi Ramli (2005 : 56 ), Akuntansi syariah adalah suatu kegiatan identifikasi, klarifikasi, pendataan dan pelaporan melalui proses perhitungan

Lebih terperinci

PELATIHAN PEYUSUNAN LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ & SEDEKAH AKUNTANSI ZAKAT (BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO. 109)

PELATIHAN PEYUSUNAN LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ & SEDEKAH AKUNTANSI ZAKAT (BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO. 109) PELATIHAN PEYUSUNAN LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ & SEDEKAH AKUNTANSI ZAKAT (BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO. 109) Ilham Maulana Saud Dlingo, 28 Agustus 2016 DASAR HUKUM PENGELOLAAN ZAKAT Dasar Hukum 1.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi zakat, PSAK 109, Lembaga Amil Zakat dan rerangka pemikiran. Selain itu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi zakat, PSAK 109, Lembaga Amil Zakat dan rerangka pemikiran. Selain itu BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab II menjelaskan mengenai landasan teori dan konsep yang mendukung penelitian, yaitu pengertian zakat, infak/sedekah, kompetensi sumber daya manusia, akuntansi zakat, PSAK 109,

Lebih terperinci

- 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Materi: 14 AKUNTANSI ZIS (PSAK 109)

Materi: 14 AKUNTANSI ZIS (PSAK 109) Materi: 14 AKUNTANSI ZIS (PSAK 109) Afifudin, SE., M.SA., Ak. E-mail: afifudin_aftariz@yahoo.co.id atau afifudin26@gmail.comm (Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang) Jl. MT. Haryono

Lebih terperinci

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH SESI 12: Akuntansi Zakat Infak Shadaqah Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA DEFINISI. JENIS Zakat Infaq Shadaqah PENGERTIAN aktivitas memberikan harta tertentu yang diwajibkan

Lebih terperinci

AKUNTANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO 109 DAN PSAK LAIN YANG RELEVAN

AKUNTANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO 109 DAN PSAK LAIN YANG RELEVAN AKUNTANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO 109 DAN PSAK LAIN YANG RELEVAN Disampaikan oleh: Dr. Rizal Yaya M.Sc. Ak. CA. Dosen FE UMY Rakornas LAZISMU, 7-9 April 2016 1 EVALUASI UNTUK LAZ/UNIT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. a. Penelitian yang dilakukan Umah dan Kristin,(2011) yang berjudul Penerapan

BAB II LANDASAN TEORI. a. Penelitian yang dilakukan Umah dan Kristin,(2011) yang berjudul Penerapan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai zakat dapat dikatakan masih sangat terbatas. Adapun penelitian terdahulu yang mendasari dalam penelitian ini beserta persamaan dan perbedaannya,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN IV.1. Proses Pencatatan, Pengukuran, dan Pelaporan tansi Zakat dan Infak/Sedekah Pada BAZIS DKI Jakarta Tujuan utama akuntansi keuangan lembaga amil zakat adalah untuk menyajikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penduduk Indonesia Secara demografi mayoritasnya beragama Islam dan setiap muslim mempunyai kewajiban untuk membayar zakat. Zakat sebagai rukun Islam yang ketiga,

Lebih terperinci

Workshop Pengelola NU CARE-LAZISNU JATIM AKUNTANSI LAZIS (PSAK 109)

Workshop Pengelola NU CARE-LAZISNU JATIM AKUNTANSI LAZIS (PSAK 109) Workshop Pengelola NU CARE-LAZISNU JATIM AKUNTANSI LAZIS (PSAK 109) Jombang, 01 April 2017 Afifudin, SE., M.SA., Ak. E-mail: afifudin26@gmail.comm (Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan bagian dari kedermawanan

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan bagian dari kedermawanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan bagian dari kedermawanan dalam konteks masyarakat muslim. Zakat merupakan kewajiban setiap muslim yang mampu serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Namun, pada kenyataannya, masih ada yang tidak mendapat bagian. Inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Namun, pada kenyataannya, masih ada yang tidak mendapat bagian. Inilah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesungguhnya seluruh kebutuhan manusia telah diciptakan Allah SWT, sehingga manusia tidak perlu khawatir lagi tidak akan memperoleh bagian rezeki. Namun, pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidup organisasi pengelola zakat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidup organisasi pengelola zakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan organisasi pengelola zakat di Indonesia semakin pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tidak terlepas dari dukungan masyarakat dalam menjaga

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL, BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PROVINSI, DAN BADAN AMIL ZAKAT

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PELAPORAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ZAKAT

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PELAPORAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ZAKAT PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PELAPORAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan adalah kurangnya atau terbatasnya barang-barang dan jasa-jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan adalah kurangnya atau terbatasnya barang-barang dan jasa-jasa yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Para penganut sistem ekonomi kapitalisme berpendapat bahwa inti masalah ekonomi adalah masalah produksi. Mereka berpendapat bahwa penyebab kemiskinan adalah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pengumpulan dan Pengelolaan Dana Zakat Pada Lembaga Amil Zakat

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pengumpulan dan Pengelolaan Dana Zakat Pada Lembaga Amil Zakat BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Pengumpulan dan Pengelolaan Dana Zakat Pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Zakat 4.1.1. Mekanisme Pengumpulan Dana Zakat Pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Zakat Rumah

Lebih terperinci

Lampiran D UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lampiran D UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Lampiran D UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN PSAK NO.109 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN AKUNTANSI ZAKAT, INFAQ/SHADAQAH PADA BAZNAS KOTA YOGYAKARTA

EVALUASI PENERAPAN PSAK NO.109 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN AKUNTANSI ZAKAT, INFAQ/SHADAQAH PADA BAZNAS KOTA YOGYAKARTA EVALUASI PENERAPAN PSAK NO.109 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN AKUNTANSI ZAKAT, INFAQ/SHADAQAH PADA BAZNAS KOTA YOGYAKARTA Amita Vani Budiarti 1) Endang Masitoh 2) Yuli Chomsatu Samrotun 3) 1, 2, 3) Program

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PSAK 109 TAHUN 2008 TERHADAP PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PSAK 109 TAHUN 2008 TERHADAP PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PSAK 109 TAHUN 2008 TERHADAP PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN 4.1. Perlakuan Akutansi (Ed PSAK 109) 1 Perilaku akuntansi dalam pembahasan ini mengacu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengembangan dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan, pengembangan. serta bantuan lainnya (Depag RI, 2007 a:1)

BAB 1 PENDAHULUAN. pengembangan dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan, pengembangan. serta bantuan lainnya (Depag RI, 2007 a:1) BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya berhubungan dengan nilai ketuhanan saja, namun berkaitan juga dengan hubungan kemanusian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam memandang bahwa sumber daya alam yang tersedia cukup untuk seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam memandang bahwa sumber daya alam yang tersedia cukup untuk seluruh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Islam memandang bahwa sumber daya alam yang tersedia cukup untuk seluruh makhluk. Menurut (Wijaya, 2014) Al-quran meyakinkan bahwa sumber daya itu tersedia

Lebih terperinci

Undang Undang. Nomor 23 Tahun Republik Indonesia ZAKAT PENGELOLAAN. Tentang

Undang Undang. Nomor 23 Tahun Republik Indonesia ZAKAT PENGELOLAAN. Tentang Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang PENGELOLAAN ZAKAT Kementerian Agama Republik lndonesia Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat Tahun 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam. Menurut Aziz

BAB I PENDAHULUAN. kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam. Menurut Aziz BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang besar dan merupakan negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia. Islam mengenal istilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zakat secara demografik dan kultural, sebenarnya memiliki potensi. yang layak dikembangkan menjadi salah satu instrumen pemerataan

BAB I PENDAHULUAN. Zakat secara demografik dan kultural, sebenarnya memiliki potensi. yang layak dikembangkan menjadi salah satu instrumen pemerataan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat secara demografik dan kultural, sebenarnya memiliki potensi yang layak dikembangkan menjadi salah satu instrumen pemerataan pendapatan khususnya masyarakat

Lebih terperinci

2016, No menetapkan Peraturan Badan Amil Zakat Nasional tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Badan Amil Zakat Nasiona

2016, No menetapkan Peraturan Badan Amil Zakat Nasional tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Badan Amil Zakat Nasiona BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1846, 2016 BAZNAS. Penyusunan RKA Tahunan. Baznas Provinsi. Baznas Kabupaten/Kota. Pedoman. PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH 1 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dituntut untuk memiliki transparansi dan akuntabilitas. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dituntut untuk memiliki transparansi dan akuntabilitas. Organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga zakat adalah lembaga yang berada ditengah-tengah publik sehingga dituntut untuk memiliki transparansi dan akuntabilitas. Organisasi Pengelolaan Zakat (OPZ) dalam

Lebih terperinci

isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, Menimbang : a. bahwa pembayaran zakat fitrah dan harta

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 30 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 30 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2002 TAHUN : 2002 NOMOR : 61 S E R I : D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 30 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 4 2003 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 1 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH DENGAN MENGHARAP BERKAT DAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. warga non-muslim agar memeluk agama Islam. Hal ini diperlukan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. warga non-muslim agar memeluk agama Islam. Hal ini diperlukan tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia. Kondisi ini memiliki keuntungan tersendiri bagi proses pembangunan menuju masyarakat muslim

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam melakukan analisis, peneliti akan mengidentifikasi bagaimana penerapan dari

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam melakukan analisis, peneliti akan mengidentifikasi bagaimana penerapan dari BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data Dalam melakukan analisis, peneliti akan mengidentifikasi bagaimana penerapan dari PSAK 109 tentang zakat, infak/sedekah tentang mekanisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (ZIS). Karena secara demografik, mayoritas penduduk Indonesia adalah beragama

BAB I PENDAHULUAN. (ZIS). Karena secara demografik, mayoritas penduduk Indonesia adalah beragama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia secara demografik dan kultural, sebenarnya memiliki potensi yang layak dikembangkan menjadi salah satu instrument pemerataan pendapatan khususnya

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 109 AKUNTANSI ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 109 AKUNTANSI ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH 0 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 0 AKUNTANSI ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalah paragraf standar. Paragraf Standar harus dibaca dalam kaitannya

Lebih terperinci

Pedoman Akuntansi. Lembaga Zakat

Pedoman Akuntansi. Lembaga Zakat Pedoman Akuntansi Lembaga Zakat Dodik Siswantoro Sri Nurhayati 2015 Pedoman Akuntansi Lembaga Zakat Dodik Siswantoro Sri Nurhayati 2015 i Pedoman Akuntansi Lembaga Zakat Copyright @Dodik Siswantoro & Sri

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 2007 SERI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWAKARTA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada Al-Qur an dan Hadist. Dana zakat yang terkumpul akan diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. pada Al-Qur an dan Hadist. Dana zakat yang terkumpul akan diberikan kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat merupakan salah satu rukun islam yang wajib ditunaikan oleh umat muslim atas harta kekayaan seorang individu yang ketentuannya berpedoman pada Al-Qur an

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk besar yang sebagian besar penduduknya menganut agama Islam, dimana dalam ajaran Islam terdapat perintah yang harus

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUNGO NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BUNGO, Menimbang : a. bahwa pembayaran zakat fitrah dan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 23 SERI E.23 ================================================================= PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PSAK NO. 109 PADA BADAN AMIL ZAKAT SUMATERA UTARA

IMPLEMENTASI PSAK NO. 109 PADA BADAN AMIL ZAKAT SUMATERA UTARA IMPLEMENTASI PSAK NO. 109 PADA BADAN AMIL ZAKAT SUMATERA UTARA Henny Zurika Lubis, SE,.M.Si Irpan Sapta Nugraha Saragih, SE (Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) Hennyzurika.lubis@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Evaluasi Laporan Keuangan Lembaga Amil Zakat (Laz) Poliban

Evaluasi Laporan Keuangan Lembaga Amil Zakat (Laz) Poliban ISSN 1412-5609 (Print) Jurnal INTEKNA, Volume 17, No. 2, Nov 2017: 79-147 Evaluasi Laporan Keuangan Lembaga Amil Zakat (Laz) Poliban Lusiana Handayani (1), Basyirah Ainun (2) (1),(2) Pengajar Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam perannya pada aspek sosial-ekonomi yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam perannya pada aspek sosial-ekonomi yang sangat besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu serta menjadi unsur dari rukun Islam. Zakat merupakan pilar utama dalam Islam khususnya dalam perannya

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH DENGAN

Lebih terperinci

NU CARE LAZISNU UPZIS TRENGGALEK NERACA PERIODE : 01 OKTOBER OKTOBER 2017

NU CARE LAZISNU UPZIS TRENGGALEK NERACA PERIODE : 01 OKTOBER OKTOBER 2017 NERACA : 01 OKTOBER 2017-31 OKTOBER 2017 AKTIVA Aktiva Lancar PASIVA Kewajiban Kas di Tangan - 200.000 200.000 Hutang - - - Kas di Bank Syariah - 1.500.000 1.500.000 Kas di Bank konvensional - - - Piutang

Lebih terperinci

Laporan KEUANGAN. Wajar Tanpa Pengecualian. Opini Audit Keuangan :

Laporan KEUANGAN. Wajar Tanpa Pengecualian. Opini Audit Keuangan : www.rumahyatim.org Laporan KEUANGAN 2013 Opini Audit Keuangan : Wajar Tanpa Pengecualian YAYASAN RUMAH YATIM ARROHMAN INDONESIA Jalan Terusan Jakarta No. 212 Antapani, Bandung Telepon 0227217014 Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara demografik dan kultural, bangsa Indonesia, khususnya masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Secara demografik dan kultural, bangsa Indonesia, khususnya masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara demografik dan kultural, bangsa Indonesia, khususnya masyarakat muslim Indonesia sebenarnya memiliki potensi strategis yang layak dikembangkan menjadi salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum Good Corporate Governance merupakan sebuah sistem yang terdapat pada sebuah perusahaan atau badan usaha baik yang mencari laba maupun nirlaba yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu bertugas untuk mengelola dana sebagaimana mestinya. Zakat merupakan

BAB I PENDAHULUAN. itu bertugas untuk mengelola dana sebagaimana mestinya. Zakat merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pelaksanaan rukun Islam yang ke empat yaitu zakat, maka saat ini banyak lembaga yang bergerak dalam pengelolaan dana zakat. Lembaga itu bertugas untuk mengelola

Lebih terperinci

ANALISIS PENCATATAN DAN PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN BAZIS PROVINSI PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN ACUAN PSAK 109

ANALISIS PENCATATAN DAN PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN BAZIS PROVINSI PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN ACUAN PSAK 109 ANALISIS PENCATATAN DAN PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN BAZIS PROVINSI PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN ACUAN PSAK 109 Nama : Ira Ilama Yulyani NPM : 27210029 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri,.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mustahik yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mustahik yang telah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Zakat menurut terminologi merupakan sejumlah harta tertentu yang diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mustahik yang telah disebutkan di dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI DANA ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT INFAK, DAN SHODAQOH MUHAMMADIYAH (LAZISMU) KABUPATEN MALANG

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI DANA ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT INFAK, DAN SHODAQOH MUHAMMADIYAH (LAZISMU) KABUPATEN MALANG ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI DANA ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT INFAK, DAN SHODAQOH MUHAMMADIYAH (LAZISMU) KABUPATEN MALANG JRAK 5,2 751 Rita Anggun Pertiwi, Masiyah Kholmi, Eris Tri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jelas dan tegas dari kehendak Tuhan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun. ternyata mampu menjadi solusi bagi kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. jelas dan tegas dari kehendak Tuhan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun. ternyata mampu menjadi solusi bagi kemiskinan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zakat merupakan komponen pokok bagi tegaknya pondasi perekonomian umat. Selain itu zakat termasuk rukun islam yang ketiga dari kelima rukunnya dan wajib dikeluarkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA SERANG,

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA SERANG, WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN Menimbang : PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT WALIKOTA SERANG, a. bahwa menunaikan zakat merupakan kewajiban umat Islam yang mampu

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, DAN SEDEKAH DI KABUPATEN LUMAJANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUMAJANG,

Lebih terperinci

No (BAZNAS) yang secara kelembagaan mempunyai kewenangan untuk melakukan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat secara nasional

No (BAZNAS) yang secara kelembagaan mempunyai kewenangan untuk melakukan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat secara nasional TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5508 KESEJAHTERAAN. Zakat. Pengelolaan. Pelaksanaan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 38) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

SIMULASI SYARAT DAN TATA CARA MENGHITUNG ZAKAT

SIMULASI SYARAT DAN TATA CARA MENGHITUNG ZAKAT SIMULASI SYARAT DAN TATA CARA MENGHITUNG ZAKAT KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BIDANG BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM Zakat, merupakan salah satu rukun Islam yang harus dijalankan

Lebih terperinci

Dr. Aset Ijarah 1,000,000,000

Dr. Aset Ijarah 1,000,000,000 Soal 1 SOAL IJARAH Harga 1,000,000,000 Nilai sisa 200,000,000 Fair Value 250,000,000 Biaya perbaikan 120,000,000 Pendapatan sewa bersih pertahun 30,000,000 Perhitungan sewa per tahun : keuntungan pertahun

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PADANG

PEMERINTAH KOTA PADANG PADANG KOTA TERCINTA PEMERINTAH KOTA PADANG Menimbang PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, : a. bahwa kewajiban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dua hal, yaitu pertama, kemiskinan itu sebagai akibat dari kemalasan

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dua hal, yaitu pertama, kemiskinan itu sebagai akibat dari kemalasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia per-september 2015 mencapai 28,51 juta orang atau sekitar 11,13% dari total jumlah penduduk.

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 164, 1999 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3885) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa zakat merupakan kewajiban

Lebih terperinci

AKUNTANSI ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH (PSAK 109): Upaya Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Organisasi Pengelola Zakat (OPZ)

AKUNTANSI ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH (PSAK 109): Upaya Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) AKUNTANSI ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH (PSAK 109): Upaya Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) Taufikur Rahman Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga takur067782@yahoo.co.id

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.296, 2014 KESRA. Haji. Pengelolaan. Keuangan. Dana. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5605) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya berhubungan dengan nilai ketuhanan saja namun berkaitan juga dengan hubungan kemanusian yang bernilai

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 05 TAHUN 2007 T E N T A N G PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 05 TAHUN 2007 T E N T A N G PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 05 TAHUN 2007 T E N T A N G PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang Mengingat : a. bahwa zakat merupakan salah satu

Lebih terperinci

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL LAPORAN KEUANGAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 dan 2015 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 Catatan 2016 2015 ASET Aset

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG Menimbang: a. bahwa zakat merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan sangat erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan sangat erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zakat berasal dari bahasa Arab, yang merupakan bentuk dari kata zaka yang berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Menurut syara zakat merupakan nama bagi

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Optimalisasi Pengelolaan Zakat di BAZNAS Tulungagung dilaksanakan

BAB VI PENUTUP. Optimalisasi Pengelolaan Zakat di BAZNAS Tulungagung dilaksanakan 92 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan temuan dari paparan data di atas meberi kesimpulan bahwa : 1. Upaya Optimalisasi Zakat di BAZNAS Kabupaten Tulungagung Optimalisasi Pengelolaan Zakat di BAZNAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat adalah ibadah yang mengandung dua dimensi yaitu dimensi hablum minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal. Ibadah zakat

Lebih terperinci

LAPORAN AKTIVITAS JANUARI - FEBRUARI T A H U N UNIT YBM PLN PUSAT DAN DANA KKS

LAPORAN AKTIVITAS JANUARI - FEBRUARI T A H U N UNIT YBM PLN PUSAT DAN DANA KKS LAPORAN AKTIVITAS JANUARI - FEBRUARI T A H U N 2 0 1 8 UNIT YBM PLN PUSAT DAN DANA KKS YAYASANBAITULMAALPLN JLTrunojoyoBlokM1/135KebayoranBaru JakartaSelatan 0217261122ext1574 email:ybm@pln.co.id-www.ybmpln.org

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN SELAYAR, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang pemilihan judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang pemilihan judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang pemilihan judul Kemajuan ekonomi menjadi salah satu tolak ukur suatu negara untuk mendapatkan pengakuan dari negara lain, bahwa negara itu termasuk negara maju atau

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA, Menimbang : a. bahwa penunaian Zakat merupakan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

Lebih terperinci

LAPORAN AKTIFITAS YBM PLN JANUARI

LAPORAN AKTIFITAS YBM PLN JANUARI LAPORAN AKTIFITAS YBM PLN JANUARI 2018 0 1. PENGHIMPUNAN 1.1 DATA MUZAKKI Jumlah muzakki Kantor Pusat pada bulan Januari Tahun 2018 sebanyak 1.996 orang (meningkat 733 orang atau 63,2% dibanding bulan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 SERI E NOMOR 1 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon 41928 K I S A R A N 2 1 2 1 6 NOMOR 9 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia menjamin kemerdekaan

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang Mengingat : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. etimologis, zakat memiliki arti kata berkembang (an-namaa), mensucikan (atthaharatu)

BAB I PENDAHULUAN. etimologis, zakat memiliki arti kata berkembang (an-namaa), mensucikan (atthaharatu) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zakat adalah salah satu pilar penting dalam ajaran Islam. Secara etimologis, zakat memiliki arti kata berkembang (an-namaa), mensucikan (atthaharatu) dan berkah

Lebih terperinci

KONSEP PENGELOLAAN LAZIS

KONSEP PENGELOLAAN LAZIS WORKSHOP FIQIH ZAKAT REMAS MASJID KAMPUS AINUL YAQIN UNISMA Tanggal, 13 Juni 2017 KONSEP PENGELOLAAN LAZIS Afifudin, SE., M.SA., Ak. (Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang) Jl. Mt. Haryono 193 Telp.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 109 Pada Yayasan Rumah Yatim Arrohman: Identifikasi Faktor Pendukung

Implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 109 Pada Yayasan Rumah Yatim Arrohman: Identifikasi Faktor Pendukung Jati: Jurnal Akuntansi Terapan Indonesia Vol 1 No 1 Hal 17-26 Maret 2018 Implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 109 Pada Yayasan Rumah Yatim Arrohman: Identifikasi Faktor Pendukung http://journal.umy.ac.id/index.php/jati

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ZAKAT. BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ZAKAT. BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR Menimbang : bahwa

Lebih terperinci