POLA PIKIR STUDI PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "POLA PIKIR STUDI PUSTAKA"

Transkripsi

1 POLA PIKIR STUDI PUSTAKA Pola dapat diidentifikasikan sebagai bentuk atau patron atau model atau juga cara. Pikiran adalah alat ukur yang digunakan manusia untuk memilih sesuatu yang dinilai lebih baik dan menjamin masa depan diri dan keluarganya. Pikiran merupakan kekuatan pendorong setiap perbuatan dan dampaknya. Kekuatan yang ditimbulkan mampu menentukan kondisi jiwa, tubuh, kepribadian dan rasa percaya diri (Ibrahim Elfiky,2009) dengan demikian pola pikir sebenarnya adalah bentuk pikir atau cara berpikir yang disebut Mindset terdiri dari dua kata yakni mind dan set. Definisi Mind dalam kamus electronica Encarta merupakan sumber pikiran dan memori atau pusat kesadaran yang menghasilkan pikiran, perasaan, ide dan menyimpan pengetahuan dan memori tentang segala macam hal hal yang pernah dilakukan sendiri maupun kejadian apa saja yang dibaca, dilihat, dan dilakoni diri sendiri maupun orang lain. Sedangkan set adalah kepercayaan kepercayaan yang mempengaruhi sikap seseorang atau suatu cara berpikir yang menentukan perilaku dan pandangan, sikap dan masa depan seseorang. Dengan demikian pola pikir adalah kepercayaan (belief) atau sekumpulan kepercayaan (set of belief) atau cara berpikir yang mempengaruhi perilaku (behavior) dan sikap (attitude) seseorang yang akhirnya menentukan level keberhasilan (nasib) hidupnya, (Adi W Gunawan 2007)

2 POLA PIKIR JENIS JENIS POLA PIKIR MANUSIA STUDI PUSTAKA POLA PIKIR adalah kecenderungan manusiawi yang dinamis, POLA PIKIR dapat mempengaruhi siapa saja, Pola Pikir dapat membantu kita, dapat pula merugikan kita. Dan ada berbagai macam jenis pola pikir, yaitu ; POLA PIKIR PERFEKSIONIS. PRIBADI yang menilai dirinya begitu tajam sehingga sekilas pribadinya tidak berani mencoba sesuatu yang tidak dikuasai dengan sangat sempurna. POLA PIKIR OBSESIF. Mengingat terus menerus sesuatu yang menakutkan sehingga menteror diri sendiri sampai rasa takut itu menjadi jauh lebih besar dari dirinya sendiri dan akhirnya berhenti sambil meyakini bahwa semuanya adalah malapetaka. POLA PIKIR PESIMIS. PRIBADI yang meyakini bahwa dirinya telah dikutuk. Bagaimanapun kerasnya berusaha tapi yang datang selalu hal yang kurang menguntungkan. Pribadinya tidak mampu melihat atau peduli akan keberhasilan yang diraih karena dirinya memilih untuk hanya selalu melihat pada kegagalan. POLA PIKIR KETERGANTUNGAN PADA ORANG LAIN. Pribadinya sangat ingin untuk bebas tapi dilain pihak merasa bahwa hanya orang lain yang dapat menyelamatkannya. Ia berpikir bahwa mereka mencintainya karena mereka telah menyelamatkannya. Ia merasa takut kehilangan hubungan baik yang telah lama dibina POLA PIKIR BIROKRAT / DOGMATIK. Memaksakan kehendaknya untuk mengikuti aturan dan merasa yang paling tahu segalanya tapi kita juga dapat mempunyai pola pikir yang baik dan konstruktif. POLA PIKIR OPTIMIS. Pribadinya percaya bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Semua dapat dilakukan secara bertahap, biar lambat asal selamat maka kita akan berhasil melakukan sesuatu yang teramat sulit POLA PIKIR REALISTIS. Dapat mengalahkan rasa takut dan hal-hal negatif dan melihat sesuatu tanpa menggunakan emosi lalu membuat rencana secara bertahap dengan penuh rasa percaya diri POLA PIKIR TAOISME. Hitam tidak selalu jelek dan putih tidak selalu baik. Sesuatu yang jelek dapat sangat bermanfaat jika ada pada situasi yang tepat., dan sesuatu yang kelihatannya baik mungkin dapat mencelakakan. Pribadinya selalu berada dijalur tengah, berjalan dengan sendirinya tanpa diatur, tanpa emosi, menerima apa adanya tanpa penyesalan.

3 POLA PIKIR STUDI PUSTAKA Dari beberapa pustaka yang telah dicantumkan, maka kami menyimpulkan untuk fokus pada pola pikir yang sesuai dengan variable, yaitu: Pola Pikir Hidup Sehat Pola pikir hidup sehat dapat di definisikan sebagai berikut, pola hidup sehat adalah hidup dengan pola atau gaya yang lebih fokus kepada hal hal kesehatan, baik itu makanan, prilaku, bahkan gaya hidup yang sangat berpengaruh kepada kesehatan dan menuju hidup yang sehat baik jasmani maupun rohani. Pola Pikir Positif Pola pikir positif adalah cara berpikir yang optimistis terhadap lingkungan dan dirinya sendiri. Individu yang biasa berpikir positif tidak mudah menyalahkan diri sendiri ataupun lingkungan apabila terjadi kesalahan. Kecenderungan berpikir individu baik positif maupun negatif akan membawa pengaruh terhadap penyesuaian dan kehidupan psikisnya (Elfiky, 2008, h. 60). Setiap pemikir positif akan melihat setiap kesulitan dengan cara yang optimistis serta tidak mudah terpengaruh dan tidak menjadi putus asa oleh berbagai tantangan ataupun hambatan yang dihadapinya, karena pemikir positif merasa baik dengan sesuatu yang dilakukannya (Quilliam, 2003, h. 7).

4 STYLE POST-MODERN STUDI PUSTAKA DEFINISI STYLE POST-MODERN Arsitektur Post Modern adalah penerus dari arsitektur modern, dimana rancangannya yang terkesan kaku mulai diganti dengan desain-desain yang lebih dinamis. Aliran-aliran arsitektur jenis ini disebut dengan Arsitektur Purna Modern. Arsitektur Purna Modern atau Post Modern memiliki definisi sebagai arsitektur yang masih peduli dengan para pendahulunya yang akhirnya dijadikan sebagai sokoguru dalam mengambil bentuk dan yang kemudian diolah. Dalam arsitektur Post Modern, peran seni dan ilmu menjadi satu. Arsitektur Modern sebagai ilmu dan arsitektur pra-modern sebagai sumber seninya. Dari sini arsitektur Purna Modern muncul sebagai penarik unsur, sehingga dapat menggabungkan ciriciri yang dimiliki arsitektur-arsitektur sebelumnya. Ciri ciri dari arsitektur post-modern adalah : 1. Ideological Suatu konsep bersistem yang menjadi asas pendapat untuk memberikan arah dan tujuan. Jadi dalam pembahasan Arsitektur post modern, ideological adalah konsep yang memberikan arah agar pemahaman arsitektur post modern bisa lebih terarah dan sistematis. 2. Double coding of Style Bangunan post modern adalah suatu paduan dari dua gaya atau style, yaitu : Arsitektur modern dengan arsitektur lainnya. 3. Popular and pluralist Ide atau gagasan yang umum serta tidak terikat terhadap kaidah tertentu, tetapi memiliki fleksibilitas yang beragam. Hal ini lebih baik dari pada gagasan tunggal. 4. Semiotic form Penampilan bangunan mudah dipahami, Karena bentuk bentuk yang tercipta menyiratkan makna atau tujuan atau maksud. 5. Tradition and choice Merupakan hal hal tradisi dan penerapannya secara terpilih atau disesuaikan dengan maksud atau tujuan perancang. 6. Artist or client Mengandung dua hal pokok yaitu: - Bersifat seni (intern) - Bersifat umum (extern) Yang menjadi tuntutan perancangan sehingga mudah dipahami secara umum.

5 STYLE NATURAL STUDI PUSTAKA Natural, dalam pengertian luas sama halnya dengan dunia yang alami, fisik secara keseluruhan, material alam. Natural dipakai untuk menjelaskan segala sesuatu yang tidak dibuat atau disebabkan oleh manusia, tetapi sesuatu yang ditemukan di alam dan di dunia sekeliling kita. Disamping itu, natural juga berarti sesuatu yang masih murni, yang tidak menggunakan atau mengandung bahan kimia atau proses industri. (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

6 CLUBHOUSE EASTCOAST RESIDENCE STUDI EKSISTING Clubhouse Eastcoast residence menjadi pengembang yang menggabungkan konsep hunian yang terintegrasi dengan sarana olahraga sebagai pusat kebugaran warga di kawasan Apartement Eastcoast residence dan sekitarnya. Clubhouse ini menjadi satu dengan kawasan eastcoast residence itu sendiri. Club House Eastcoast Residence menyediakan berbagai fasilitas dan jenis olahraga didalam satu tempat, seperti Jogging, Berenang, Fitness. Fasilitas yang terdapat pada clubhouse eastcoast residece: 1. Gymnasium fasilitas untuk berolah raga secara Indoor dengan dilengkapi alat-alat fitness seperti : threadmill, sepeda statis, alat angkat besi, dan barbel. 2. Kolam renang fasilitas untuk berolahraga air, seperti berenang dan bermain air (untuk kolam anak) 3. Jogging track sebuat lintasan untuk jogging yang terletak pada sekitar Kolam renang

7 ANALISA 1. Mengenalkan pola pikir dan gaya hidup sehat melalui desain interior terutama pada pemikiran masyarakat modern. Pencahayaan & penghawaan Element Estetis Lantai Dinding Furniture Desain Interior Element pembentuk ruang Plafond Pola Pikir Dan Gaya Hidup Sehat Pola pikir positif Berpikir positif dan menjauhkan diri dari stress Gaya hidup sehat Makanan sehat Pemikiran masyarakat modern Hidup Sehat dengan Berolahraga Desain Interior Area Kebugaran Area Jooging track Area Kolam Renang Outdoor Indoor Mengoptimalkan 2. Mengoptimalkan desain interior ruangan agar fungsi fasilitas obyek dapat menunjang aktifitas dan kebutuhan pengguna.

8 Penggunaan warna yang natural dan segar Pengaplikasian Interior yang aman dan nyaman Desain Furniture dengan bentukan modern dan dinamis. Konsep desain interior yang sesuai dengan Clubhouse Eastcoast Residence sebagai sarana olah raga yang dapat mendukung pola pikir dan gaya hidup sehat pada masyarakat modern saat ini Pengaplikasian elemen estetis yang dinamis dan bernuansa natural. Penggunaan konsep Natural-Modern untuk mendukung pola pikir dan gaya hidup sehat masyarakat modern.

9 STUDY AKTIFITAS KEBUTUHAN FASILITAS KEBUTUHAN RUANG

10 No. SPACES/AREA TOTAL OF SPACE 1 LOBBY ( FRONT OFFICE) 1 2 LOUNGE ROOM 1 ACTIVITY FURNITURE AMOUNT UNIT FURNITURE DIMENSION (CM) - WELCOMING GUEST LOBBY DESK 1 Unit 400 x 60 x 90 - INFORMATION CENTER - REGISTRATION - CHIT-CHAT - READING MAGAZINES - WATCHING TELEVISION - RELAXING CHAIR 2 Unit 45 x 45 WORK TABLE 2 Unit 120 x 60 x 80 SEAT (FOR GUEST) 4 Unit 40 x 40 FILE CABINET (MEDIUM) 2 Unit 50 x 70 WORK CHAIR 2 Unit 45 x 45 SOFA (TRIPLE) 1 Unit 160 x 70 SOFA (SINGLE) 4 Unit 80 x 70 TABLE (L) 1 Unit 150 x 70 COFFEE TABLE (S) 4 Unit 80 x x 50 REQUIREMENT AREA FOR FURNITURE (m2) FURNITURE RATIO CIRCULATIO N TOTAL SPACES/AR EA (m2) 5, ,4 4, ,2 3 MANAGEMENT OFFICE 1 4 CAFÉ AND BAR 1 - CORRESPONDECE - TAKE A LETTER - INFORMATION - SAVE THE ARCHIVES - RELAXING - MEET UP - EAT AND DRINK - CHIT-CHAT OFFICE TABLE 1 Unit 150 x 70 ARCHIVE SAVE 1 Unit 120 x 60 x 200 SEAT (FOR GUEST) 2 Unit 50 x 40 OFFICE CHAIR 1 Unit 50 x 40 BAR (U) 3 Unit 450 x 70 X 90 COUNTER 3 Unit 150 x 150 HANGING DISPLAY SHELVES 3 Unit 40 x 40 BAR STOOLS 8 Unit 40 x , ,9 CAFÉ TABLE AN CHAIRS 12 Unit D = 120, t=70 45 x 45 5 BILLIARD ROOM 1 - BILLIARD - MEET UP - CHIT-CHAT BILLIARD TABLE 1 unit 310 X 170 SCORE BOARD 3 Unit 5 x 70 x 60 7, ,48 CHAIR 6 unit 45 x 45

HOT TUB 1 Unit 400 x 400 x SHOWER OUTDOOR 1 Unit D = 200, t =

HOT TUB 1 Unit 400 x 400 x SHOWER OUTDOOR 1 Unit D = 200, t = No. SPACES/AREA TOTAL OF SPACE 5 GYMNASIUM 1 ACTIVITY AMOUNT UNIT - FITNESS - TREADMILL - HEATING - EXERCISE - WEIGHT LIFTING - TAKE A BREAK - REFLECT IN MIRROR DIMENSION (CM) THREADMILL 6 Unit 200 x 850

Lebih terperinci

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO KONSEP MAKRO & KONSEP MAKRO Pemilihan langgam Post-modern di rasa lebih sesuai pengaplikasian nya pada konsep desain interior clubhouse eastcoast residence ini, ditambah dengan nuansa natural. Konsep ini

Lebih terperinci

KONSEP TUGAS AKHIR INTERIOR

KONSEP TUGAS AKHIR INTERIOR KONSEP TUGAS AKHIR INTERIOR Desain Interior Clubhouse Eastcoast Residence Dengan Nuansa Post-Modern Natural Nama : Septa Rizka Amrillah NRP : 3410100125 Dosen pembimbing : Ir. Nanik Rachmaniyah, MT NIP.

Lebih terperinci

Desain Interior Clubhouse dengan Nuansa Modern Natural

Desain Interior Clubhouse dengan Nuansa Modern Natural JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.1, (2014) 1 Desain Interior Clubhouse dengan Nuansa Modern Natural Septa Rizka Amrillah dan Nanik Rachmaniyah Jurusan Desain Interior, Fakultas Teknik Sipil dan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Arsitektur Post Modern (Materi pertemuan 2)

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Arsitektur Post Modern (Materi pertemuan 2) PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Arsitektur Post Modern (Materi pertemuan 2) DOSEN PENGAMPU: ARDIANSYAH, S.T, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Arsitektur post

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i. ABSTRAK...iii. DAFTAR ISI...iv. DAFTAR GAMBAR...vii. DAFTAR TABEL...xi BAB I PENDAHULUAN...1

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i. ABSTRAK...iii. DAFTAR ISI...iv. DAFTAR GAMBAR...vii. DAFTAR TABEL...xi BAB I PENDAHULUAN...1 ABSTRAK Tempat hiburan dapat berupa sarana untuk bersantai, pertemuan bisnis, reuni, arisan dan lain sebagainya. Tumbuhnya fasilitas tempat hiburan ini merupakan konsumeritas yang menciptakan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makanannya, dan kawasan perbelanjaannya. Kota Bandung berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. makanannya, dan kawasan perbelanjaannya. Kota Bandung berkembang dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siapa yang tidak tahu dengan kota Bandung? Bandung dikenal dengan kota bunga. Kota Bandung sangat terkenal dengan keindahannya, keberanekaragaman makanannya,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BANDUNG CITY HOTEL. di kota Bandung mulai dari pemerintahan pusat daerah, pendidikan,

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BANDUNG CITY HOTEL. di kota Bandung mulai dari pemerintahan pusat daerah, pendidikan, BAB IV KONSEP PERANCANGAN BANDUNG CITY HOTEL 4.1. Fungsi Perancangan Perkembangan kota Bandung yang sangat pesat karena mudahnya sarana transportasi baik darat maupun udara yang dapat ditempuh menuju kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan memiliki tubuh yang sehat, bugar dan penampilan yang semangat tentunya kita akan merasa senang dan lebih percaya diri. Terlebih lagi jika ditunjang oleh pikiran

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR IV.1. Konsep Perancangan Konsep Perancangan hotel resort merupakan kesimpulan dari analisis Perancangan hotel resort. Konsep Perancangan hotel resort di pantai Jakarta

Lebih terperinci

ANYER BEACH RESORT BAB V KONSEP PERANCANGAN

ANYER BEACH RESORT BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam perancangaan Resort ini penulis menggunakan kosep dasar TROPIS MODERN yang dimana bangunan ini tetap mengacu pada ciri bangunan tropis lainnya,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Tujuan Perancangan 3

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Tujuan Perancangan 3 ABSTRAK Keinginan manusia untuk berolahraga memotivasi dibuatnya suatu sarana olahraga yang dapat menampung berbagai jenis olahraga, dengan tujuan agar minat dan keinginan yang beragam terhadap berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan kain khas masyarakat Indonesia. Batik ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 yang juga ditetapkan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Setiap manusia pada hakekatnya memiliki berbagai aktivitas. Dalam satu hari

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Setiap manusia pada hakekatnya memiliki berbagai aktivitas. Dalam satu hari BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap manusia pada hakekatnya memiliki berbagai aktivitas. Dalam satu hari manusia melakukan banyak sekali aktivitas seperti bekerja, bermain dan aktivitasaktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi gaya hidup di kota-kota besar memaksa orang untuk bekerja lebih keras. Beban pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelatihan kebugaran merupakan suatu program yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pelatihan kebugaran merupakan suatu program yang bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG I.1.1 Pusat Pelatihan Kebugaran Pelatihan kebugaran merupakan suatu program yang bertujuan untuk mendapatkan suatu kondisi tubuh yang sehat dan bugar secara umum, serta

Lebih terperinci

PURI TERAPI KECANTIKAN DAN KEBUGARAN NATURAL DI SEMARANG

PURI TERAPI KECANTIKAN DAN KEBUGARAN NATURAL DI SEMARANG LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PURI TERAPI KECANTIKAN DAN KEBUGARAN NATURAL DI SEMARANG DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK DIAJUKAN

Lebih terperinci

Desain Interior Hotel Resort Kusuma dengan Konsep Neo Vernakular Budaya Jawa Bernuansa Pedesaan dan Kerajaan Majapahit.

Desain Interior Hotel Resort Kusuma dengan Konsep Neo Vernakular Budaya Jawa Bernuansa Pedesaan dan Kerajaan Majapahit. Persaingan kuat industri hotel yang padat di batu KOTA WISATA Desain Interior Hotel Resort Kusuma dengan Konsep Neo Vernakular Budaya Jawa Bernuansa Pedesaan dan Kerajaan Majapahit. Definisi Judul Salah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya terbaik guna mempersiapakan masa depan sang anak adalah mengenalkan pendidikan kepada anak di usia dini, karena pada masa usia dini anak mulai peka/sensitif untuk

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Gambaran Umum Proyek Judul Proyek Tema Lokasi Sifat Luas Tapak : Pusat Kebugaran dan Spa : Arsitektur Tropis : Jl. Gandul Raya, Krukut, Depok : Fiktif : ± 15.000 m² (1,5

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN 5.1 KONSEP 5.1.1 Ide Dasar Perancangan Konsep Desain merupakan salah satu proses dalam tahapan mendesain. Pada Gaya yang di angkat untuk penerapan desain playgroup ini adalah

Lebih terperinci

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1 BAB V KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 5. 1. Dasar dan Tujuan Setelah melewati proses analisis, penulis mengambil tema refreshment atau penyegaran sebagai konsep desain yang akan diterapkan pada perancangan

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara kita Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat besar, dan juga memiliki garis pantai yang sangat indah. Salah satu pulau yang mempunyai garis pantai yang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN Gaya dan Tema Perancangan Hotel Santika di Rest Area Semarang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN Gaya dan Tema Perancangan Hotel Santika di Rest Area Semarang BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Gaya dan Tema Perancangan Hotel Santika di Rest Area Semarang Gaya dari perancangan interior Hotel Santika ini mengarah pada gaya modern. Pemilihan gaya modern didasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya dapat

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk dijaga. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan adalah dengan rajin berlatih yang sering diartikan sebagai berolahraga.

Lebih terperinci

ABSTRAK. xvii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. xvii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis membahas mengenai perancangan re-design Kayu Manis Resort menjadi Honeymoon Garden Resort di Nusa Dua Bali. Perancangan re-desain interior resort

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Longe, bar, klub malam, body shape, transformation, gay. iii

ABSTRAK. Keywords: Longe, bar, klub malam, body shape, transformation, gay. iii ABSTRAK Lounge Bar dan Klub Malam ini dirancang untuk umum yang target utamanya adalah kaum Gay. Berdasarkan tujuan perancangannya, konsep yang digunakan berawal dari karakteristik gay yang menyukai akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain Interior Java Fitness Club dengan Konsep Modern Natural yang Maskulin dan Menyegarkan. I.

BAB I PENDAHULUAN. Desain Interior Java Fitness Club dengan Konsep Modern Natural yang Maskulin dan Menyegarkan. I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Perubahan Gaya Hidup Masyarakat Tuntutan untuk memenuhi gaya hidup di kota-kota besar, memaksa orang untuk bekerja lebih keras. Beban pekerjaan yang berat banyak

Lebih terperinci

ABSTRAK. Beberapa tempat olahraga terutama tempat fitness dari hasil survey lebih berupa ruang khusus

ABSTRAK. Beberapa tempat olahraga terutama tempat fitness dari hasil survey lebih berupa ruang khusus ABSTRAK Pokok masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana menerapkan konsep Pop Art pada sebuah Sports Club di Bandung dan bagaimana proses pengaplikasiannya sehingga menghasilkan sebuah desain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini tempat kebugaran dan perawatan menjadi kebutuhan masyarakat kota Bandung pada umumnya. Khususnya kalangan remaja, eksekutif muda, dan dewasa yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi. Dalam prosesnya, sebuah budaya menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi. Dalam prosesnya, sebuah budaya menghasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses perkembangan budaya saat ini melaju dengan sangat cepat seiring dengan perkembangan teknologi. Dalam prosesnya, sebuah budaya menghasilkan tren gaya hidup. Gaya

Lebih terperinci

Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury

Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-163 Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury Erwin Kurniawan dan Prasetyo Wahyudie Jurusan Desain

Lebih terperinci

Natural Friendly Neoclassical Style. Architecture

Natural Friendly Neoclassical Style. Architecture Architecture Natural Friendly Neoclassical Style Teks: Widya Prawira Foto: BambangPurwanto Desain rumah yang everlasting dengan mengoptimalkan potensi lingkungan, menjadikan rumah ini bersahabat dengan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : dayspa, desain, kecantikan, kesehatan, relaksasi. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : dayspa, desain, kecantikan, kesehatan, relaksasi. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Di tengah kondisi lingkungan yang kurang baik, polusi, kemacetan hingga kesibukan yang padat, masyarakat di perkotaan memiliki kecenderungan stress yang tinggi. Oleh sebab itu, masyarakat membutuhkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN

BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN V.1 Konsep Perancangan Interior V.1..1 Konsep Desain Perancangan interior untuk Interior Design Department of Binus University ini memiliki tema Dynamic

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN BAB IV: KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar Perancangan 4.1.1. Konsep Desain Hotel Convention ini memiliki konsep yang berintegritas dengan candi prambanan yang iconik, serta dapat mengedukasikan bagi

Lebih terperinci

cross ventilation system, maka konsep desain juga mengikuti fungsi tujuan arsitektur bangunan tersebut supaya terjadi keserasian, dan keselarasan anta

cross ventilation system, maka konsep desain juga mengikuti fungsi tujuan arsitektur bangunan tersebut supaya terjadi keserasian, dan keselarasan anta BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR BASKETBALL COMMUNITY CENTER 5.1 KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1.1 KONSEP DASAR Pengertian olahraga adalah gerak tubuh untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Olahraga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Semakin maju peradaban suatu tempat maka semakin maju juga pola pikir masyarakatnya. Hal ini terbukti dengan adanya fenomena gaya hidup sehat masyarakat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user digilib.uns.ac.id 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Bali Style. Bali Style merupakan konsep yang sering digunakan pada bangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Bandung merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia yang memiliki potensi besar sebagai daerah

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Keywords : bunga padma, indah, natural, suci. viii

ABSTRAKSI. Keywords : bunga padma, indah, natural, suci. viii ABSTRAKSI Pernikahan merupakan hal yang alami yang terjadi di kehidupan manusia. Bagi umat beragama, pernikahan juga merupakan sesuatu yang sakaral dan suci yang hanya dilakukan sekali seumur hidup. Bulan

Lebih terperinci

interior yang berperan sebagai perantara untuk menawarkan dan menunjukkan aktivitas pengguna. Desain mebel mengekspresikan pencitraan ruang dengan ber

interior yang berperan sebagai perantara untuk menawarkan dan menunjukkan aktivitas pengguna. Desain mebel mengekspresikan pencitraan ruang dengan ber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Topik Peranan dan fungsi interior desain telah berubah menjadi bebas, beragam dan mendetil sesuai dengan lingkungan dan gaya hidup manusia masa kini. Ruang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Perancangan Nightclub Dengan Konsep Modern City

ABSTRAK. Perancangan Nightclub Dengan Konsep Modern City ABSTRAK Perancangan Nightclub Dengan Konsep Modern City Indonesia merupakan suatu daerah yang sangat strategis dalam pemasaran produk-produk Iuar, mengingat sifat masyarakatnya yang sangat konsumtif, selain

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2 BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2 Dimensi dan 3 Dimensi, selain itu juga membantu memberikan masukan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan DKI Jakarta yang terkenal dengan kota yang tidak pernah berhenti beraktifitas menyebabkan meningkatnya tingkat stress penduduknya. Oleh karena itu, dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PROYEK. 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl. 1. Membantu membenahi layout yang diberikan owner kepada perusahaan.

BAB IV ANALISA PROYEK. 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl. 1. Membantu membenahi layout yang diberikan owner kepada perusahaan. BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai drafter 2 Dimensi dan 3 Dimensi, selain itu juga membantu memberikan masukan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Proyek ini merupakan proyek fiktif yang diirencanakan pada lahan kosong yang berada di Jalan Soekarno-hatta dan diperuntukan untuk pertandingan renang internasional dan

Lebih terperinci

Compact House. Fotografer Ahkamul Hakim

Compact House. Fotografer Ahkamul Hakim Compact House Penulis Mufliah Nurbaiti Fotografer Ahkamul Hakim Idealnya sebuah bangunan, khususnya rumah tinggal didirikan berdasarkan kebutuhan penghuninya. Selain itu, bentuk kaveling juga turut memengaruhi

Lebih terperinci

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERANCANGAN 6.1. Konsep Multifungsionalitas Arsitektur Kesadaran bahwa perancangan youth center ini mempunyai fungsi yang lebih luas daripada sekedar wadah aktivitas pemuda, maka dipilihlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi sebagian besar wanita penampilan fisiknya merupakan hal yang sangat penting. Seorang wanita kecantikan fisik adalah hal yang wajib untuk diperhatikan. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Modern Understated HOME IDEAS SHOPPING FOOD TRAVEL 56 PAGES SLEEK AND COSY INTERIOR INSPIRATIONS FEBRUARI

Modern Understated HOME IDEAS SHOPPING FOOD TRAVEL 56 PAGES SLEEK AND COSY INTERIOR INSPIRATIONS FEBRUARI HOME IDEAS SHOPPING FOOD TRAVEL FEBRUARI 2017 46 FEBRUARI 2017 P. Jawa Rp 67.000 Luar P. Jawa RP 72.500 ISSN: 2338-1167 Modern Understated 56 PAGES SLEEK AND COSY INTERIOR INSPIRATIONS TEXT NARIDA BASREDO

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR KATA PENGANTAR

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR KATA PENGANTAR ABSTRAK Dalam penulisan makalah perancangan desain ini, penulis membahas mengenai perancangan desain sebuah galeri kerajinan tangan dengan fasilitas penunjangnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PERNYATAAN...iii. LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR...iv BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...

DAFTAR ISI. LEMBAR PERNYATAAN...iii. LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR...iv BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah... ABSTRAK Objek yang hendak saya rancang adalah Bridal House. Bridal House merupakan fasilitas yang bertujuan untuk merawat dan memfasilitasi calon pengantin sebelum hari besarnya, dimana Bridal House sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. A Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I. A Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I. A Latar Belakang Masalah Pola kehidupan masyarakat kota besar /urban semakin modern, serba cepat, serba instan, sistematis, dan mekanis. Hal- hal itu memaksa masyarakat modern harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan permainan berbasis online atau sering di sebut dengan Game Net. Game

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan permainan berbasis online atau sering di sebut dengan Game Net. Game BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan internet di Indonesia maupun di dunia saat ini tumbuh sangat pesat. Perkembangan ini dimanfaatkan oleh pebisnis industri kreatif elektronik mengembangkan

Lebih terperinci

dimanfaatkan bagi instansi/perusahaan umum yang akan menyelenggarakan kegiatan

dimanfaatkan bagi instansi/perusahaan umum yang akan menyelenggarakan kegiatan BABV KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Kebutuhan PT.Timah terhadap Guest House di Pantai Matras Dengan adanya fasilitas guest house PT.Timah di Pantai Matras, maka PT.Timah memiliki dua fasilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang masalah Pada zaman sekarang menikmati kopi sudah menjadi salah satu kebutuhan dan gaya hidup banyak orang di dalam kehidupan sehari-hari. Peracik kopi atau Barista

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERANCANGAN 6.1 Konsep Utama Perancanaan Youth Center Kota Yogyakarta ini ditujukan untuk merancang sebuah fasilitas pendidikan non formal untuk menghasilkan konsep tata ruang dalam dan luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di dunia yang maju seperti sekarang ini, semua orang sangat sibuk dan terus berusaha mengerjakan segala kegiatan mereka. Pekerjaan yang dhadapi bukanlah hal yang mudah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia jumlah penduduk semakin hari bertambah terutama di kota-kota besar. Para pekerja setiap pagi harus bangun dari tidurnya untuk bekerja untuk menghidupi

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Hasilnya adalah sebuah desain fasilitas yoga yang dapat menunjang kebutuhan untuk anak yang dapat membuat anak fokus dan konsentrasi.

ABSTRAKSI. Hasilnya adalah sebuah desain fasilitas yoga yang dapat menunjang kebutuhan untuk anak yang dapat membuat anak fokus dan konsentrasi. ABSTRAKSI Yoga merupakan latihan yang aman dan efektif, karena yoga mengajarkan caracara berkonsentrasi dan memusatkan perhatian hanya pada satu hal, sehingga yoga itu bisa dikatakan penting akan membantu

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Perancangan Interior Panti Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Perancangan Interior Panti Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, kasus peredaran dan penyalahgunaan narkoba saat ini semakin marak terjadi di Indonesia. Indonesia merupakan negara yang berpenduduk sekitar

Lebih terperinci

Setiap orang pasti mempunyai gagasan

Setiap orang pasti mempunyai gagasan YOUR HOME PALM HOUSE VILLA: YOUR HOME LARGE CONTEMPORARY HOUSE FOTOGRAFER ARNO SANTOSA TEKS LUCKY Setiap orang pasti mempunyai gagasan tentang bagaimana mereka ingin menikmati hidupnya. Seperti juga, bagaimana

Lebih terperinci

1.Kelengkapan data dan sumber 2.Ketepatan jawaban 3.Keruntutan alur pikir. Ceramah Observasi

1.Kelengkapan data dan sumber 2.Ketepatan jawaban 3.Keruntutan alur pikir. Ceramah Observasi RENCANA PEMBELAJARAN MATAKULIAH: DESAIN INTERIOR I SEM : III KODE : SKS :4 JURUSAN :DESAIN DOSEN :HARMILYANTI SULISTYANI, ST, MSc. KOMPETENSI : mewujudkan ide atau gagasan tentang rumah tinggal ke desain

Lebih terperinci

leather, dll. Surakarta Makerspace ini nantinya dirancang dengan memadukan konsep arsitektur modern kontemporer.

leather, dll. Surakarta Makerspace ini nantinya dirancang dengan memadukan konsep arsitektur modern kontemporer. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Pengertian judul Pengertian dari judul Surakarta Makerspace pengertian dari masingmasing kata penyusunnya, sebagai berikut : Surakarta : Wilayah otonom dengan status kota di bawah

Lebih terperinci

Kata kunci: Video Game, Futuristic Fantasy, Gamers, PC & Console Game, Kota

Kata kunci: Video Game, Futuristic Fantasy, Gamers, PC & Console Game, Kota ABSTRAK Game Center merupakan tempat khusus untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dunia hiburan dalam kategori Video Game. Bangunan yang dipakai terdiri dari 4 lantai yang terdiri dari beberapa bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tema dan gaya sebuah hotel menjadi aspek yang membedakan hotel yang satu dengan hotel yang lainnya. Tema merupakan titik berangkat proses perancangan yang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 konsep Dasar 5.1.1 Tata Letak Bangunan Gate entrance menuju Fasilitas Wisata Agro terletak di jalan akses masuk wisata Kawah Putih, dengan pertimbangan aksesibilitas jalan

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERANCANGAN BAB V. KONSEP PERANCANGAN A. KONSEP MAKRO 1. Youth Community Center as a Place for Socialization and Self-Improvement Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota pendidikan tentunya tercermin dari banyaknya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dan gaya hidupnya dewasa ini semakin berkembang. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dan gaya hidupnya dewasa ini semakin berkembang. Hal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1.1.1. Kelayakan Proyek Masyarakat dan gaya hidupnya dewasa ini semakin berkembang. Hal ini membuat tingkat kebutuhannya juga semakin bertambah, salah

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Seiring dengan perkembangan jaman, masyarakat Indonesia telah banyak terinspirasi oleh perkembangan gaya Negara Korea baik dalam dunia entertainment maupun fashion. Dalam dunia entertainment terutama

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. rancangan terdapat penambahan terkait dengan penerapan tema Arsitektur

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. rancangan terdapat penambahan terkait dengan penerapan tema Arsitektur BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Taman Pintar dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang publik yang semakin menurun, salah satunya adalah Taman Senaputra di kota Malang. Seperti

Lebih terperinci

Putih Abu Hitam Coklat

Putih Abu Hitam Coklat KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka

Lebih terperinci

Electrical Plan IV.4 Proses Pelaksanaan Teknis Dokumentasi Survey Lokasi Dokumentasi yang dilakukan saat survey untuk mengumpulkan data yang dip

Electrical Plan IV.4 Proses Pelaksanaan Teknis Dokumentasi Survey Lokasi Dokumentasi yang dilakukan saat survey untuk mengumpulkan data yang dip BAB IV ANALISIS PROYEK IV.1 Data Proyek Yang Dipilih Perancangan Interior Hotel Melawai ( Jakarta) Jenis Proyek : Perancangan Interior Hotel Melawai Lokasi : Jl. Melawai Kav.28 Jakarta Selatan IV.2 Ruang

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep lagu blues Everyday I Have Blues, menerapkan nilai serta karakter lagu

BAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep lagu blues Everyday I Have Blues, menerapkan nilai serta karakter lagu BAB VI HASIL PERANCANGAN Perancangan Pusat Seni Musik Blues di Kota Malang ini menggunakan konsep lagu blues Everyday I Have Blues, menerapkan nilai serta karakter lagu tersebut dengan memasukkan tiap

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG MASALAH

LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata dunia yang banyak digemari oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara setelah Bali di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Fenomena kehadiran permainan berteknologi tinggi menggeser permainan konvensional. Kaum muda sekarang tetap perlu mengenal permainan berteknologi dalam

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan 73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Zoning Gamabar 5.1.a Spilt Level Gamabar 5.1.e Stepped-down Parking Area Gamabar 5.1.b Spilt Level Gamabar 5.1.d single and Double Parking Gamabar 5.1.c grading stair

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN JUDUL BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN JUDUL Judul Studio Konsep Perancangan Arsitektur yang dipilih adalah PEKALONGAN AQUATIC CENTER, dari judul tersebut dapat diartikan atau diuraikan sebagai berikut : Pekalongan

Lebih terperinci

STUDI PUSTAKA STYLE DAN TEMA

STUDI PUSTAKA STYLE DAN TEMA STUDI PUSTAKA STYLE DAN TEMA 2.11 Style dan Tema 3Sum Pub & Lounge Desain Interior Pengunjung Menjual minuman Style Dinamis Liquid / Cairan Modern Futuristik Transparan Dekonstruktif Fantastik - Menginginkan

Lebih terperinci

DESAIN INTERIOR FURNITURE STORE DI SURAKARTA

DESAIN INTERIOR FURNITURE STORE DI SURAKARTA DESAIN INTERIOR FURNITURE STORE DI SURAKARTA (Dengan Konsep Industrial Modern) TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Program Studi Desain Interior

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Penerapan Tema Pada Perancangan Untuk bioskop mini ini prioritas utama adalah ruang menonton dan area menunggu, baik dari segi ukuran maupun bentuk. Ruangan yang selapang

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR MUSEUM KOPI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR MUSEUM KOPI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN 1 PERANCANGAN DESAIN INTERIOR MUSEUM KOPI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin maju dan modern, serta meningkatnya kemajuan akan ilmu pengetahuan menuntut manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah sarana penyucian jiwa dan pengenalan unsur rohani dari diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa dan hati pendengarnya.

Lebih terperinci

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Zen. Zen merupakan konsep yang terinspirasi dari konsep interior Jepang, yang memadukan antara

Lebih terperinci

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1 Konsep Citra Ruang Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruangan yang memberikan suasana kondusif kepada pengguna perpustakaan. citra ruang dimana pengguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jepang merupakan salah satu negara yang mempunyai kebudayaan dan tradisi yang cukup dikenal oleh negara lain. Kebudayaan Jepang berhasil disebarkan ke berbagai negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu pengertian dari masing-masing kata yang menyusun judul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Permainan tradisional merupakan permainan yang diciptakan oleh leluhur kita, mereka membuat permainan dari benda benda atau tumbuhan yang terdapat di alam sekitar.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan sebuah momen yang sangat dinanti-nantikan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan sebuah momen yang sangat dinanti-nantikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan sebuah momen yang sangat dinanti-nantikan oleh setiap ibu. Momen kehamilan ini tentu merupakan suatu momen penting dalam perjalanan hidup

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Apartemen merupakan sebuah bangunan yang terdiri lebih dari satu hunian yang sifatnya berupa unit-unit hunian, dalam hal ini perancangan apartemen ini dibuat untuk para pebisinis diluar kota Bandung

Lebih terperinci

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-193 Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

Lebih terperinci