PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN III TAHUN 2012

Transkripsi

1 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 69/11/12/Thn. XV, 1 November 2012 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN III TAHUN 2012 Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Provinsi Sumatera Utara pada triwulan III tahun 2012 naik sebesar 3,40 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2011 (y-on-y). Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (q-to-q) Provinsi Sumatera Utara di triwulan III tahun 2012 naik sebesar 1,72 persen jika dibandingkan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan II tahun Jenis jenis industri yang mengalami kenaikan produksi adalah industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya 15,39 persen kemudian disusul industri makanan sebesar 7,56 persen. Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Provinsi Sumatera Utara di triwulan III tahun 2012 naik sebesar 5,97 persen dibanding triwulan II tahun 2012 (q-to-q). Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Provinsi Sumatera Utara pada triwulan III tahun 2012 naik sebesar 3,679 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2011 (y-on-y). 1. PENDAHULUAN Pembangunan bidang industri manufaktur merupakan bagian integral dari pembangunan baik nasional maupun daerah yang harus direncanakan dan dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan, sehingga pembangunan bidang industri manufaktur dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Disamping itu perlu adanya kelanjutan fungsi sumber daya industri manufaktur itu sendiri untuk dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat Sumatera Utara serta rakyat Indonesia pada umumnya. Sektor industri manufaktur sebagai salah satu sektor andalan pembangunan nasional terus mengalami perkembangan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Selain memiliki kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto, juga memiliki peran penting dalam penciptaan lapangan kerja baru yang akan berdampak pada semakin menurunnya angka pengangguran. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.69/11/12/Thn. XV, 1 November

2 Di Provinsi Sumatera Utara, industri manufaktur besar dan sedang tersebar hampir di seluruh kabupaten/kota yang terkonsentrasi di Kabupaten Deli Serdang, Asahan, dan Kota Medan yaitu sebesar 61,16 persen pada tahun Kontribusi sektor industri manufaktur terhadap Produk Domestik Regional Bruto Sumatera Utara adalah yang terbesar yaitu 22,50 persen tahun PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TRIWULANAN Pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang triwulanan (y-on-y) triwulan III tahun 2012 naik sebesar 3,40 persen dari triwulan III tahun Peningkatan ini disebabkan oleh naiknya produksi industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 18,97 persen, disusul oleh industri makanan sebesar 13,41 persen, industri kertas dan barang dari kertas sebesar 3,79 persen, industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 2,17 persen, industri bahan kimia, dan barang dari bahan kimia sebesar 2,14 persen. Bila dibandingkan Triwulan II tahun 2012 (q-to-q,) produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulanan pada triwulan III tahun 2012 naik sebesar 1,72 persen. Peningkatan produksi pada triwulan III tahun 2012 tersebut terutama disebabkan adanya peningkatan produksi dari industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 15,39 persen, disusul oleh industri makanan sebesar 7,56 persen. Gambar 1. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Provinsi Sumatera Utara Triwulan III Tahun 2012 (q-to-q) KBLI 10 KBLI 16 KBLI 17 KBLI 20 KBLI 22 KBLI KBLI Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.69/11/12/Thn. XV, 1 November 2012

3 Meskipun secara umum pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang mengalami peningkatan, tetapi ada juga beberapa Industri yang mengalami penurunan yaitu industri logam dasar sebesar 16,86 persen, industri furnitur sebesar 14,23 persen, industri bahan kimia, dan barang dari bahan kimia sebesar 5,07 persen, industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 4,62 persen, dan industri kertas dan barang dari kertas sebesar 4,50 persen. No. Kode KBLI Tabel 1. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Provinsi Sumatera Utara Triwulan III Tahun 2012 Jenis Industri Pertumbuhan (%) q-to-q y-on-y Triw II Triw III Triw II Triw III (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Industri Makanan - Manufacture of food products 4,66 7,56 14,17 13, Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya - Manufacture of wood and of products of wood and cork, except furniture; manufacture of articles of straw and plaiting materials, bamboo, rattan and the like Industri Kertas dan Barang dari Kertas - Manufacture of paper and paper products Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia - Manufacture of chemicals and chemical products Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik - Manufacture of rubber and plastic products Industri Logam Dasar - Manufacture of basic metals -3,66 15,39 24,05 18,97 7,17-4,50 1,90 3,79-4,91-5,07 0,12 2,14 10,99-4,62 9,31 2,17-7,13-16,86 12,61-13, Industri Furnitur - Manufacture of furniture 5,83-14,23 9,31-19,65 IBS 8,98 1,72 2,68 3,40 Pada triwulan III tahun 2012 pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulanan (q-to-q) naik sebesar 1,72 persen dibandingkan triwulan II tahun Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya permintaan pasar (konsumen) akan produk dari industri besar dan sedang. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Nasional, maka pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Sumatera Utara lebih rendah, dimana pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Nasional naik sebesar 2,06 persen. Hal ini mencerminkan kinerja Industri manufaktur besar dan sedang Sumatera Utara pada triwulan III lebih rendah dibandingkan Nasional. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.69/11/12/Thn. XV, 1 November

4 Tabel 2. Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Nasional dan Sumatera Utara Triwulan II dan III Tahun 2012 Pertumbuhan (%) IBS Triwulan II (q-to-q) Triwulan III (q-to-q) Triwulan III (y-on-y) (1) (2) (3) (4) Provinsi Sumatera Utara 8,98 1,72 3,40 Nasional (Indonesia) 3,42 2,06 3,61 Gambar 2. Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Nasional dan Sumatera Utara Triwulan II dan III Tahun Triwulan II (q-to-q) Sumut Nasional 3.61 Triwulan III (q-to-q) Triwulan III (y-on-y) Sementara itu pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulanan (y-on-y) pada triwulan III tahun 2012 naik sebesar 3,40 persen bila dibandingkan dengan triwulan III tahun Peningkatan ini terutama disebabkan oleh adanya permintaan yang semakin membaik dari konsumen (pasar) untuk produk-produk dari industri besar dan sedang dan disamping itu juga daya beli sebagian masyarakat yang semakin membaik pada gilirannya akan meningkatkan permintaan. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Nasional, maka pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Sumatera Utara lebih rendah, dimana pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Nasional naik sebesar 3,61 persen (y-on-y). Hal ini mencerminkan kinerja Industri manufaktur besar dan sedang Sumatera Utara lebih rendah dibandingkan Nasional. 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.69/11/12/Thn. XV, 1 November 2012

5 3. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULANAN Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan (y-on-y) pada triwulan III tahun 2012 naik sebesar 3,67 persen dari triwulan III tahun Peningkatan tersebut terutama disebabkan meningkatnya produksi industri pakaian jadi sebesar 34,51 persen, disusul industri furnitur sebesar 29,80 persen, industri makanan sebesar 24,77 persen, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan sebesar 22,57 persen, industri alat angkutan lainnya sebesar 21,25 persen, industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 15,08 persen, industri tekstil sebesar 5,22 persen, industri pengolahan lainnya sebesar 2,69 persen, industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer sebesar 2,46 persen, industri minuman sebesar 2,00 persen, dan industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 0,57 persen. Meskipun secara umum pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil mengalami peningkatan, tetapi ada juga beberapa Industri yang mengalami penurunan yaitu industri kertas dan barang dari kertas sebesar 25,69 persen, industri pengolahan tembakau sebesar 16,43 persen, industri barang galian bukan logam sebesar 16,25 persen, industri peralatan listrik sebesar 8,81, industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 7,91 persen, industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar 7,38 persen, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 4,30 persen, dan industri percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 0,50 persen. Bila dibandingkan Triwulan II tahun 2012 (q-to-q,) produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan pada triwulan III tahun 2012 naik sebesar 5,97 persen. Peningkatan produksi pada triwulan III tahun 2012 tersebut terutama disebabkan adanya peningkatan produksi dari industri tekstil sebesar 16,41 persen, industri pengolahan tembakau sebesar 12,99 persen, industi alat angkutan lainnya sebesar 10,38 persen, industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 8,08 persen, industri furnitur sebesar 7,19 persen, industri percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 6,57 persen, industri barang galian bukan logam sebesar 6,30 persen, industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar 6,23 persen, industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer sebesar 6,08 persen, industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 5,97 persen, industri makanan sebesar 5,75 persen, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 5,56 persen, industri minuman sebesar 3,87 persen, industri pengolahan lainnya sebesar 3,71 persen, industri pakaian jadi sebesar 3,56 persen, dan industri peralatan listrik sebesar 0,14 persen. Sedangkan jenis industri yang mengalami penurunan produksinya yaitu industri reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan sebesar 4,50 persen, industri kertas dan barang dari kertas sebesar 3,03 persen, dan industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 0,23 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.69/11/12/Thn. XV, 1 November

6 No. Kode KBLI Tabel 3. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Provinsi Sumatera Utara Triwulan III Tahun 2012 Jenis Industri q-to-q Pertumbuhan (%) (1) (2) (3) (4) (5) y-on-y Industri Makanan 5,75 24, Industri Minuman 3,87 2, Industri Pengolahan Tembakau 12,99-16, Industri Tekstil 16,41 5, Industri Pakaian Jadi 3,56 34, Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 8,08 0, Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 5,97 15, Industri Kertas dan Barang dari Kertas -3,03-25, Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia 6,57-0,50 5,56-4, Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik -0,23-7, Industri Barang Galian Bukan Logam 6,30-16, Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya 6,23-7, Industri Peralatan Listrik 0,14-8, Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer 6,08 2, Industri Alat Angkutan Lainnya 10,38 21, Industri Furnitur 7,19 29, Industri Manufaktur Lainnya 3,71 2, Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan -4,50 22,57 IMK (Industri Mikro dan Kecil) 5,97 3,67 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.69/11/12/Thn. XV, 1 November 2012

7 Gambar 3. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Provinsi Sumatera Utara Triwulan III Tahun 2012 (q-to-q) KBLI 10 KBLI 11 KBLI 12 KBLI 13 KBLI 14 KBLI 15 KBLI 16 KBLI 17 KBLI 18 KBLI 20 KBLI 22 KBLI 23 KBLI 25 KBLI 27 KBLI 29 KBLI 30 KBLI 31 KBLI 32 KBLI 33 Pada triwulan III tahun 2012 pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan (q-to-q) naik sebesar 5,97 persen dibandingkan triwulan II tahun Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya permintaan pasar (konsumen) dan ketersediaan bahan baku terutama untuk industri yang sifatnya musiman. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Nasional, maka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Sumatera Utara masih lebih baik, dimana pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Nasional naik sebesar 5,97 persen. Hal ini mencerminkan kinerja Industri manufaktur mikro dan kecil Sumatera Utara pada triwulan III lebih tinggi dibandingkan Nasional. Tabel 4. Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Nasional dan Sumatera Utara Triwulan II dan III Tahun 2012 Pertumbuhan (%) IMK Triwulan II (q-to-q) Triwulan III (q-to-q) Triwulan III (y-on-y) (1) (2) (3) (4) Provinsi Sumatera Utara -0,16 5,97 3,67 Nasional (Indonesia) -3,35 5,29 5,19 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.69/11/12/Thn. XV, 1 November

8 Sementara itu pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan (y-on-y) pada triwulan III tahun 2012 naik sebesar 3,67 persen bila dibandingkan dengan triwulan III tahun Peningkatan ini terutama disebabkan oleh adanya permintaan yang begitu signifikan dan disamping itu juga daya beli masyarakat yang meningkat pada gilirannya akan meningkatkan permintaan pasar (konsumen). Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Nasional, maka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Sumatera Utara lebih rendah, dimana pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Nasional naik sebesar 5,19 persen (y-on-y). Hal ini mencerminkan kinerja Industri manufaktur mikro dan kecil Sumatera Utara lebih rendah dibandingkan Nasional. 8 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.69/11/12/Thn. XV, 1 November 2012

9 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA Informasi lebih lanjut hubungi: 1. Kepala Bidang IPDS (Ir. Didik Koesbianto, M.Si) 2. Kepala Bidang Statistik Produksi (Dwi Prawoto, SE. M.Si) 3. Kepala Seksi Statistik Industri (Ir. Mawardi) 4. Kepala Seksi Diseminasi dan Layanan Statistik (Pendi Dewanto) Telepon: Website: Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.69/11/12/Thn. XV, 1 November