*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
|
|
- Sugiarto Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE MASYARAKAT DI KELURAHAN MALALAYANG I KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Willy L. Lasut*, Wulan.P.J. Kaunang*, Budi T. Ratag* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah masyarakat di indonesia dan juga di dunia. Infeksi virus dengue menyebabkan kematian dan kesakitan yang tinggi di seluruh dunia. Upaya pencegahan merupakan salah satu metode untuk pemberantasan saran nyamuk penular demam berdarah dengue, yakni dengan melakukan praktik pemberantasan sarang nyamuk (PSN) demam berdarah dengue melalui program 3M Plus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dan dukungan petugas kesehatan dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue masyarakat di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. Desain penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 93 responden, diambil secara simple random sampling. Instrumen peneltian yang digunakan adalah kuesioner dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang terdapat hubungan dengan praktik PSN DBD adalah pekerjaan (p value = 0,019), pengetahuan (p value = 0,023) dan dukungan petugas kesehatan (p value = 0,043). Sedangkan variabel yang tidak terdapat hubungan dengan PSN DBD adalah pendidikan (p value = 0,247). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pekerjaan, pengetahuan, dukungan petugas kesehatan dengan praktik PSN DBD masyarakat di Kelurahan Malalayang Kota Manado. Kata Kunci : DBD, PSN ABSTRACT Dengue hemorrhagic fever (DHF) is one of the diseases that are still a problem of society in Indonesia and also in the world. Dengue virus infection causes death and high morbidity worldwide. Prevention effort is one method to eradicate mosquito nest dengue fever transmitter, that is by doing the practice of mosquito nest eradication program (PSN) through 3M Plus program.the purpose of this research was to understand the relationship between education, occupation, knowledge and support from health workers with the community practice of eradicating mosquito dengue hemorrhagic fever nest in Malalayang I village of Subdistrict Malalayang, Manado city. The research design used was analytical survey with cross sectional study approach. The sample in this study were 93 respondents, taken by simple random sampling. The research instrument used was questionnaire by using data collection method through interview. The result of the research showed that the variables associated with the practice of PSN BDB are occupation (p value = 0,019), knowledge (p value = 0,023) and health workers support (p value = 0,043). While the variable that did not associated with PSN DBD is education (p value = 0,247). The conclusion of this research is there was relationship between work, knowledge, support from health workers with community practice of PSN DBD in Malalayang I Village of Manado City. Keywords: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), PSN DBD 1
2 PENDAHULUAN Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dan di seluruh dunia. Infeksi virus dengue menyebabkan kematian dan kesakitan yang tinggi di seluruh dunia. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa insiden DBD di dunia mengalami perkembangan yang sangat pesat karena diperkirakan 390 juta terinfeksi oleh virus dengue per tahun. Kasus DBD di Amerika, Asia Tenggara dan Pasifik Barat diperkirakan lebih dari 3,2 juta terjangkit DBD pada tahun 2015 (WHO, 2016). Jumlah penderita DBD di Indonesia berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016 menunjukkan bahwa jumlah kasus DBD yang dilaporkan pada tahun 2016 adalah kasus (IR= 77,96/.000 penduduk, CFR= 0,79%), telah mengalami peningkatan kasus dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah kasus DBD tahun 2015 sebanyak kasus dengan jumlah kematian sebanyak orang (IR/Angka Kesakitan = 50,75 per.000 penduduk dan CFR / angka kematian = 0,83%) (Kemenkes RI, 2015). Tahun 2014 jumlah kasus DBD sebanyak.347 kasus dengan IR sebesar 39,80 per.000 penduduk. Target Renstra (Rencana Strategis) Kementrian Kesehatan untuk angka kesakitan DBD tahun 2016 adalah < 49 per.000 penduduk, sehingga indonesia belum mencapai target Renstra 2016 (Kemenkes RI, 2016). Kasus DBD di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2016 berdasarakan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara yaitu sebanyak kasus dengan kematian sebanyak 17 kasus, mengalami peningkatan kasus dibandingkan dengan tahun 2015 yakni kasus dengan 21 kematian. Angka kesakitan (IR) sebesar 91,9 per.000 penduduk, meningkat dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu sebesar 67,92 per.000 penduduk, sedangkan angka kematian DBD sebesar 0,8%, menurun dibandingkan tahun 2015 yakni sebesar 1,36%. Berdasarkan distribusi kasus DBD kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Utara tahun 2016, Kota Manado berada di urutan teratas penyumbang kasus DBD terbanyak. Data dari Dinas Kesehatan Kota Manado menunjukkan jumlah kasus DBD di Kota Manado tahun 2016 sebanyak 567 kasus dengan 6 kasus kematian. Telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2015 yakni sebanyak 403 kasus dengan 7 kasus kematian. Distribusi kasus DBD berdasarkan sebelas kecamatan di Kota Manado menunjukkan bahwa Kecamatan Malalayang merupakan 2
3 penyumbang kasus DBD tertinggi yaitu sebanyak 93 kasus (Dinkes Kota Manado, 2017). Distribusi jumlah kasus DBD di Kecamatan Malalayang tahun 2016 menunjukkan bahwa dari sembilan kelurahan yang ada di Kecamatan Malalayang, Kelurahan Malalayang I merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan kelurahan lainnya. Data dari Puskesmas Minanga menunjukkan bahwa Jumlah kasus DBD di Kelurahan Malalayang I untuk tiga tahun terakhir telah mengalami peningkatan. Jumlah kasus DBD di Kelurahan Malalayang satu tahun 2014 sebanyak 13 kasus, meningkat sebanyak 21 kasus pada tahun 2015, dan pada tahun 2016 dari 66 kasus yang terjadi di empat kelurahan wilayah kerja Puskesmas Minanga, 24 kasus dengan 1 kasus kematian terjadi di wilayah Kelurahan Malalayang I dan merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan kelurahan lainnya (Puskesmas Minanga, 2017). Kelurahan Malalayang I merupakan salah satu kelurahan yang endemi penyakit DBD karena tiap tahunnya menyumbang kasus DBD. Kelurahan Malalayang I memiliki luas wilayah 900 ha/m2. Keberadaan tempat-tempat umum yang menjadi tempat berkumpulnya orang-orang banyak, seperti hotel, rumah makan, sekolah, tempat ibadah, toko dan bengkel membuat Kelurahan Malalayang I berpotensi menjadi tempat penyebaran penyakit DBD. Penelitian survei yang dilakukan oleh Barnadus (2010) tentang kepadatan nyamuk dewasa Aedes sp di Kelurahan Malalayang I ditemukan spesies nyamuk Aedes yang paling banyak yaitu nyamuk Aedes aegypti sebanyak 42,25% dan Aedes albopictus sebanyak 30,99%. Kondisi lingkungan sangat mempengaruhi kejadian penyakit DBD. Hasil observasi awal yang dilakukan di Kelurahan Malalayang I menunjukkan bahwa masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan. Masih banyak sampah-sampah dan barang-barang bekas yang berisiko menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD masih berserakan di lingkungan rumah warga. Hasil wawancara dengan salah satu petugas kesehatan Puskesmas Minanga, diperoleh bahwa Puskemas sudah melakukan upaya promosi kesehatan dengan melakukan penyuluhan dan memberikan poster dan stiker terkait dengan PSN DBD ke rumah-rumah warga, tetapi respon dari masyarakat masih sangat kurang dan tidak peduli. Hasil survei awal yang dilakukan di Kelurahan Malalayang I terkait dengan tingkat pendidikan, sebagian besar masyarakat di Kelurahan Malalayang I 3
4 memiliki tingkat pendidikan SMA. Sidabutar (2016) menyatakan bahwa pendidikan itu sangat mempunyai hubungan dengan tindakan PSN karena masyarakat yang memiliki pendidikan yang tinggi, mereka akan memperoleh pengetahuan yang lebih baik, yang secara otomatis akan membuat tindakannya baik. Pekerjaan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang (Notoatmodjo, 2010). Data Profil Kelurahan Malalayang I menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Kelurahan Malalayang I adalah pembantu rumah tangga atau tidak memiliki pekerjaan. Lingkungan pekerjaan dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman yang baik (Notoatmodjo, 2010). Hasil wawancara dengan beberapa orang masyarakat Kelurahan malalayang I dalam survei awal diperoleh bahwa sebagian besar masih belum tahu tentang cara melakukan PSN DBD dengan baik dan benar. Riyanto (2010) menyatakan bahwa tingkat pengetahuan yang kurang akan mengurangi perilaku masyarakat terhadap upaya pencegahan DBD. Dukungan Petugas Kesehatan juga dapat mempengaruhi perilaku sehat seseorang (Notoatmodjo, 2012). Saat wawancara dengan beberapa orang masyarakat Kelurahan Malalayang I, sebagian besar mengatakan bahwa petugas kehatan setempat kurang aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya promosi kesehatan tentang DBD. Dukungan petugas kesehatan merupakan faktor pendorong dalam mengubah perilaku sehat masyarakat. Penelitian dari Sidabutar (2016) menyatakan bahwa ada hubungan pendidikan dengan tindakan PSN DBD. Harmani dan Hamal (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa ada hubungan antara pekerjaan degan perilaku pencegahan penyakit DBD. Hasil Penelitian Budi (2015) menunjukkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan warga tentang DBD dengan upaya pencegahan demam berdarah dengue. Penelitian oleh Dewi (2015) menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan PSN DBD. Terkait dengan latar belakang ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik PSN DBD masyarakat di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado, dengan variabel yang akan di teliti yaitu pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, dukungan petugas kesehatan dengan praktik PSN DBD. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk DBD di 4
5 Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado pada bulan Maret-Juni Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KK yang ada di Kelurahan Malalayang I. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 93 responden dengan metode pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Analisis data bivariat menggunakan uji chisquare dengan nilai α=0,05. Jika nilai p value > nilai α (0,05), artinya tidak terdapat hubungan, sedangkan jika nilai p value nilai α (0,05) maka terdapat hubungan. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Tabel.1 Karakteristik Responden Karakteristik n % Umur >40 Pendidikan SD SMP SMA PT Pekerjaan Tidak Bekerja Bekerja Total Analisis Univariat Tabel 2. Analisis Univariat Pengetahuan Kurang Baik Dukungan Petugas Kesehatan Kurang Baik Baik PSN DBD Kurang Baik Baik Variable n % Total Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa untuk variabel pengetahuan, dari 93 responden terdapat 58 (62%) responden yang berpengetahuan baik dan 35 (38%) responden yang berpengetahuan kurang. Analisis 5
6 variabel dukungan petugas kesehatan menunjukkan bahwa dari 93 responden terdapat 62 (67%) responden yang menyatakan bahwa dukungan petugas kesehatan kurang baik, dan 31 (33%) responden menyatakan dukungan petugas kesehatan baik. Hasil analisis univariat untuk variable PSN DBD diperoleh bahwa dari 93 responden terdapat 31 (33%) responden yang melakukan PSN dengan kurang baik, dan 62 (67%) responden melakukan PSN dengan baik. Analisis Bivariat Tabel 3. Analisis Bivariat Pendidikan Rendah Tinggi Pekerjaan Tidak Bekerja Bekerja Pengetahuan Kurang Baik Dukungan Petugas Kesehatan Kurang Baik Baik Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa dari 68 responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah, terdapat 43 responden yang melakukan PSN DBD dengan baik. Hasil analisis statsitik menggunakan uji chi square, didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,247. Karena nilai p > 0,05 maka Hₒ diterima atau tidak terdapat hubungan antara pendidikan dengan praktik PSN DBD Masyarakat di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. Hubungan pekerjaan dengan PSN DBD diperoleh bahwa dari 30 responden Praktik PSN DBD Total Kurang Baik Baik n % n % N % yang bekerja terdapat 25 responden yang melakukan PSN DBD dengan baik. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa nilai p =0,019, yang berarti terdapat hubungan antara pekerjaan dengan praktik PSN DBD masyarakat di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. Analisis hubungan antara pengetahuan dengan PSN DBD diperoleh bahwa dari 58 responden yang berpengetahuan baik terdapat 44 responden yang melakukan PSN DBD dengan baik. Hasil analisis statistik P Value 0,247 0,019 0,015 0,043 6
7 dengan menggunakan uji chi square diperoleh nilai p= 0,015 α (0,05), yaitu terdapat hubungan antara pengetahuan dengan PSN DBD masyarakat di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. Hasil analisis hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan PSN DBD diperoleh bahwa dari 31 responden yang menyatakan bahwa dukungan petugas kesehatan baik terdapat 25 responden yang melakukan PSN DBD dengan baik. Hasil uji chi square menunjukkan nilai p=0,043 α (0,05), yang berarti terdapat hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan PSN DBD. Hubungan Pendidikan dengan PSN DBD Pendidikan memiliki hubungan dengan tingkat pengetahuan seseorang. Seseorang yang memiliki pendidikan yang tinggi memiliki kesadaran yang dalam menerima informasi, mengakses informasi dengan mudah dan lebih cepat dalam memahami informasi yang diterima (Uematsu dan Mazier, 2016) Analisis statistik dengan menggunakan uji chi square, didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara pendidikan dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk DBD pada masyarakat di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dari 68 responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah (SD-SMA) terdapat 43(63%) responden yang melakukan praktik PSN dengan baik. Hasil ini bertolak belakang dengan asumsi peneliti bahwa pendidikan berhubungan dengan praktik PSN DBD. Hasil dari penelitian ini membuat peneliti berpendapat bahwa tinggi rendahnya tingkat pendidikan seseorang bukanlah jaminan untuk berperilaku sebagaimana yang diharapkan. Sebagian besar responden berpendidikan rendah tetapi tidak mempengaruhi perilakunya untuk melakukan praktik pemberantasan sarang nyamuk DBD dengan baik. Hal ini bisa saja disebabkan oleh media informasi yang sudah semakin modern, baik itu media cetak atau media elektronik yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat terkait dengan tindakan PSN DBD. Hal yang serupa juga terjadi pada responden yang berpendidikan tinggi tetapi memiliki perilaku yang kurang baik dalam memberantas sarang nyamuk DBD, hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar yang dapat menimbulkan masalah kesehatan, meskipun mereka berpendidikan tinggi yang seharusnya dapat lebih memahami dan menyerap informasi yang 7
8 diterimanya. Informasi akan mempengaruhi terhadapn pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang berpendidikan rendah tetapi jika memperoleh informasi yang baik dari berbagai media seperti TV, radio, atau surat kabar maka hal itu akan meningkatkan pengetahuan seseorang (Wied Hary, 1996). Hasil penelitian tersebut seiring dengan hasil penelitian oleh Dewi (2015) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk DBD. Lamanya seseorang dalam menempuh pendidikan bukanlah jaminan untuk melakukan sesuatu seperti yang diharapkan (Dewi, 2015). Hal yang sama juga disampaikan oleh Maulida et al (2016) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan perilaku pencegahan DBD di Pakijangan Brebes. Hasil penelitian tersebut tidak sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kusuma dan Bakta (2015) yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan berhubungan dengan perilaku PSN. Kusuma dan Bakta (2015) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin baik pengetahuan tentang demam berdarah dan dengan sikap yang mendukung PSN, maka akan dilakukan perilaku PSN yang benar. Pradono dan Sulistyowati (2013) juga menyatakan bahwa semakin lama seseorang menempuh pendidikan maka akan meningkatkan pengetahuan dibandingkan dengan mereka yang lebih pendek menempuh pendidikan. Pendidikan bertujuan untuk memerangi kebodohan, dan juga dapat berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan berusaha dan bekerja, sehingga dapat meningkatkan pendapatan (ekonomi). Pendidikan juga dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam mencegah, memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Seseorang dengan pendidikan yang tinggi akan mudah memahami cara untuk memelihara kesehatannya dengan melakukan pencegahan terhadap berbagai penyakit, misalnya praktik pemberantasan sarang nyamuk DBD untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue (Notoatmodjo, 2012). Hubungan Pekerjaan dengan PSN DBD Pekerjaan berpengaruh pada tingkat pengetahuan seseorang. Lingkungan pekerjaan dapat memberikan pengalaman bagi seseorang dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung (Notoatmodjo, 2010). Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square 8
9 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pekerjaan dengan PSN DBD pada masyarakat Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. Hal ini dikarenakan dari 30 responden yang bekerja terdapat 25 responden yang melakukan praktik pemberantasan sarang nyamuk dengan baik. Hal ini sejalan dengan asumsi peneliti bahwa terdapat hubungan antara pekerjaan dengan praktik PSN DBD masyarakat di Kelurahan Malalayang I Kota Manado. Penelitian ini juga diperkuat dengan hasil yang menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik lebih banyak terdapat pada jenis pekerjaan PNS dan pegawai swasta sebanyak 27 responden dari 58 responden yang berpengetahuan baik, yakni 8 responden adalah PNS dan 19 responden merupakan pegawai swasta. Hal ini membuat peneliti berpendapat bahwa seseorang yang memiliki jenis pekerjaan PNS dan pegawai swasta akan lebih tinggi tingkat pengetahuannya dibandingkan dengan mereka yang hanya memilki pekerjaan sebagai wiraswasta, pedagang dan buruh. PNS dan pegawai swasta cenderung memiliki tingkat pendidikan yang tinggi dan sudah ada pengalaman di dunia kerja, sehingga dapat mempengaruhi pengetahuan, sikap dan tindakannya. Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa pekerjaan berpengaruh pada tingkat pengetahuan seseorang. Lingkungan pekerjaan dapat memberikan pengalaman bagi seseorang dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Hasil penelitian ini seiring dengan penelitian oleh Rahmasari et al (2016) yang menyatakan bahwa ada hubungan pekerjaan dengan pencegahan demam berdarah dengue. Pekerjaan berperan dalam menentukan angka bebas jentik, dan juga sebagai indikator pencegahan demam berdarah dengue (Rahmasari et al, 2016). Hasil penelitian ini tidak seiring dengan hasil penelitian oleh Maulida et al (2016) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan perilaku pencegahan DBD. Responden yang bekerja dan yang tidak bekerja memiliki peluang yang sama untuk melakukan pencegahan DBD (Maulida et al, 2016). Lingkungan pekerjaan tidak hanya mempengaruhi perilaku menjadi positif tetapi juga bisa sebaliknya. Orang yang tidak memilki pekerjaan, walaupun waktu luang lebih banyak namun terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pencegahan DBD yang benar (Harmani dan Hamal, 2013). Hubungan Pengetahuan dengan PSN DBD 9
10 Teori Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2012) dijelaskan bahwa pengetahuan merupakan salah satu faktor predisposisi untuk perubahan suatu perilaku seseorang, khususnya perilaku yang berhubungan dengan kesehatan. Analisis statistik menggunakan uji chi square, didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk DBD di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. Hasil ini juga didukung oleh analisis bivariat dalam tabel 8 antara pengetahuan dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk DBD menunjukkan bahwa dari 58 responden yang berpengetahuan baik terdapat 44 responden yang melakukan praktik pemberantasan sarang nyamuk DBD dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki pengetahuan yang baik akan berpengaruh pada tindakan-tindakan yang positif. Hasil dalam penelitian tersebut seiring dengan penelitian yang dilakukan oleh Listyorini (2016) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pemberantasan sarang nyamuk DBD. Pengetahuan responden yang baik tentang pemberantasan sarang nyamuk DBD mempunyai dua kali kemungkinan akan berperilaku baik dalam memberantas sarang nyamuk, dibandingkan dengan responden yang mempunyai pengetahuan yang kurang (Listyorini, 2016). Paendong (2015) juga menyatakan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan pencegahan penyakit demam berdarah dengue. Semakin baik tingkat pengetahuan masyarakat maka akan semakin baik juga pemahaman masyarakat tentang pencegahan DBD (Paendong, 2015). Memiliki pengetahuan yang baik akan mempengaruhi pola pikir untuk memperoleh informasi terkait dengan pencegahan DBD. Sehinggah, dengan adanya program peningkatan pengetahuan cenderung memiliki dampak untuk menurunkan kejadian demam berdarah (Kesetyaningsih & Ulfabriana, 2016). Hasil dalam penelitian tersebut tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anshori (2017) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan praktik PSN DBD ibu di Kelurahan Karangjati Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Hasil penelitian dari Pantaouw (2015) juga menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan tindakan pencegahan DBD. Pengetahuan yang baik belumlah mempunyai peranan penting untuk 10
11 tindakan yang baik, karena sangat sulit untuk merubah perilaku seseorang (Pantaouw, 2015). Hubungan Dukungan Petugas Kesehatan dengan PSN DBD Dukungan petugas Kesehatan merupakan salah satu faktor pendorong dalam perubahan perilaku seseorang. Teori Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2012) menjelaskan bahwa dukungan petugas kesehatan merupakan faktor pendorong (Reinforcing factors) perilaku sehat seseorang. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan petugas kesehatan dengan praktik PSN DBD di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. Hasil analisis hubungan pada tabel 3 menunjukkan bahwa dari 31 responden yang menyatakan bahwa petugas kesehatan mendukung, terdapat 25 responden yang melakukan praktik PSN DBD dengan baik, dan 6 responden tidak melakukan praktik PSN dengan baik. Hasil ini sesuai dengan asumsi peneliti bahwa terdapat hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan PSN DBD. Hasil penelitian tersebut seiring dengan hasil penelitian dari Harahap (2012) yang menyatakan bahwa dukungan petugas kesehatan memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk. Penelitian oleh Dewi (2015) juga menyatakan bahwa terdapat hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk DBD. Dukungan petugas kesehatan merupakan faktor penguat dalam perubahan suatu perilaku. Penyuluhan yang diberikan oleh petugas kesehatan kepada masyarakat akan mempengaruhi pengetahuan baik dan sikap positif yang akhirnya akan terbentuk perilaku pemberantasan sarang nyamuk DBD (Dewi,2015). Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan jawaban responden ketika di tanya tentang apakah ada petugas kesehatan atau tidak di wilayah Kelurahan Malalayang I, semua responden menjawab ada petugas kesehatan. Tetapi, ketika di tanya tentang apakah petugas kesehatan memberikan sosialisasi atau penyuluhan, sebagian responden menjawab tidak. Hal ini menunjukkan bahwa petugas kesehatan belum maksimal dalam memberikan pelayananan kesehatan kepada masyarakat khususnya dalam melakukan promosi kesehatan, sehingga mempengaruhi perilaku masyarakat untuk melakukan PSN DBD. 11
12 Adanya dukungan petugas kesehatan akan mempengaruhi perubahan perilaku seseorang. Dengan adanya penyuluhan yang diberikan oleh petugas kesehatan dalam pemberantasan sarang nyamuk DBD akan mempengaruhi terjadinya perubahan perilaku masyarakat dalam melakukan PSN DBD (Notoatmodjo, 2012). KESIMPULAN 1. Tidak terdapat hubungan antara pendidikan dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue masyarakat di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. 2. Terdapat hubungan antara pekerjaan dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue masyarakat di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado 3. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue masyarakat di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. 4. Terdapat hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue masyarakat di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. SARAN 1. Berhubungan dengan tidak aktifnya petugas kesehatan dan kader kesehatan dalam melakukan pencegahan penyakit DBD, maka pemerintah dan seluruh instansi terkait harus bertindak lebih tegas lagi dalam membuat kebijakan. 2. Pemerintah Kelurahan harus lebih tegas lagi dalam membuat kebijakan terkait dengan PSN DBD. Mengaktifkan kembali kader-kader kesehatan (JUMANTIK) merupakan bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Kesehatan. 3. Petugas Kesehatan Puskesmas harus lebih meningkatkan upaya Promosi Kesehatan terkait dengan pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue, baik itu lewat media informasi (poster, stiker,dll) atau lewat penyuluhan langsung ke masyarakat. 4. Masyarakat harus berperan aktif dalam melakukan tindakan pemberantasan sarang nyamuk DBD karena PSN DBD bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja tetapi tanggung jawab semua pihak tanpa terkecuali. 12
13 5. Bagi peneliti selanjutnya agar meneliti variabel yang belum sempat diteliti seperti peraturan danregulasi, dukungan kader kesehatan (Jumantik), dukungan tokoh-tokoh masyarakat dan promosi kesehatan. DAFTAR PUSTAKA Anshori, M.I. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Dengan Praktik PSN di Kelurahan Karangjati Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. (online : ah/documents/5450.pdf, diakses pada 29 Mei 2017) Bakta, N. N. Y. K., & Bakta, I. M. (2015). Hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebagai pencegahan demam berdarah dengue (DBD) di Banjar Badung, Desa Melinggih, wilayah Puskesmas Payangan tahun E-Jurnal Medika Udayana, 4(6).(online: ndex.php/eum/article/view/13855, diakses pada 21 Juni 2017). Bernadus J. B Kepadatan nyamuk dewasa Aedes sp. Di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado periode januari-februari Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Budi, H Hubungan Tingkat Pengetahuan Warga Tentang Demam Berdarah Dengan Upaya Pencegahan Demam Berdarah di Dukuh Gunung RT 01 RW 12 Desa Puncangan KecamatanKartasurya KabupatenSukoharjo. Kosala JIK.Vol.3,No.2,p63.(online: nal.akperpantikosala.ac.id/index.p hp/jik/article/view/73/47, diakses pada 21 Maret 2017) Dinkes Sulut Seksi Surveilans dan Imunisasi. Manado. Bidang P2P Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara. Dinkes Kota Manado Seksi Surveilans dan Imunisasi. Manado. Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Manado. Dewi, Prastiana Faktor-Faktor ynag Berhubungan dengan Praktik Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Demam Berdarah Dengue Keluarga di Kelurahan Mulyoharjo Kecamatan Jepara KabupatenJepara. (online: 4/1/ %2DS.pdf, Diaskses pada 29 Juni 2017). Harmani, N., Hamal, D.K., Hubungan antara Karakteristik 13
14 Ibu dengan Perilaku Pencegahan Penyakit DBD di Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat Tahun (Online: f iles/dbd.pdf. Diakses pada tanggal 29 Juni 2017). Harahap, Liswati. Hubungan Pengetahuan, Sikap, Sarana Dan Prasarana Serta Dukungan Petugas Kesehatan Dengan PencegahanPenyakit Chikungunya Menggunakan Metode Pemberantasan Sarang Nyamuk (Psn) Oleh Kepala Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Nurussalam Kabupaten Aceh Timur. MS thesis (online: /scholar?q=related:wbkw1b7ihx YJ:scholar.google.com/&hl=id&a s_sdt=0,5 Kesetyaningsih, T.W. and Ulfabriana, A., 2016, June. Knowledge, behavior and socio-economic status of community in dengue endemic areas with increase and stable trends in Sleman district, Yogyakarta, Indonesia. In AIP Conference Proceedings (Vol. 1744, No.1, p ). AIPPublishing.(online: itation.org/doi/pdf/ / , diakses pada 29 Juni 2017). Kemenkes RI Profil Kesehatan Indonesia. Ditjen P2P Kemenkes RI. Kemenkes RI Profil Kesehatan Indonesia. Ditjen P2P Kemenkes RI. Maulida, I., Prastiwi, R.S. and Hapsari, L.H., Analisis Hubungan Karakteristik Kepala Keluarga Dengan Perilaku Pencegahan Demam Berdarah Di Pakijangan Brebes. Jurnal Infokes Apikes Citra Medika Surakarta, 6(1).(online: ac.id/ejurnalinfokes/index.php/inf okes/article/viewfile/97/95, diakses pada 29 Juni 2017). Notoatmodjo, S Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Paendong, C., Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Dengan Pencegahan Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Wilayah Kerja Puskesmas Taratara Kecamatan Tomohon Barat. E-Jurnal UNSRIT, 2(2). (Online: n.ac.id/index.php/ejurnal/article/vi ewfile/7 0/61, diakses pada 15 Juni 2017). 14
15 Pantouw, R.G., Siagian, I.E. and Lampus, B.S., Hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat dengan tindakan pencegahan penyakit demam berdarah dengue di Kelurahan Tuminting. Jurnal Kedokteran KomunitasDanTropik,5(1).(online : php/jkkt/article/viewfile/14832/ 14402, diakses pada 15 Juni 2017). Puskesmas Minanga Data Kasus Demam Berdarah Dengue Tahun Manado: Seksi Surveilans Penyakit Menular Puskesmas Minanga. Sidabutar, I.M., Kalesaran, A.F. and Kepel, B.J., Hubungan Antara Pendidikan Dan Pengetahuan Dengan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (Psn) Dbd Masyarakat Di Desa Watutumou Kecamatan Kalawat Kabupaten MinahasaUtara.Ikmas. (online: index.php/ikmas/article/view/57,di akses pada 18 Maret 2017) Rahmasari, F.V., Kesetyaningsih, T.W. and Kartikasari,D.,2016,May. Socioeconom ic Factors, Attitude And Behavior As Critical Determinants For Degree Dengue Prevention Program In Sleman, Indonesia. In ASEAN/Asian Academic Society International ConferenceProceedingSeries. (online: article/download/157/154, diakses pada 29 Juni 2017). Riyanto, B. C Hubungan Tingkat Pendidikan, Pengetahuan dan Sikap Ibu Rumah Tangga Dengan Kegiatan 3M Demam Berdarah Dengue di Puskesmas Loa Ipuh Kabupaten Kutai Kartanegara. Tesis, Surakarta : Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. (online: http//:uns.ac.id, diakses pada 21 Juni 2017). World Health Organization Dengue and severe dengue. (online : diakses pada 29 Maret 2017) 15
16 16
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III Reinhard Yosua Lontoh 1), A. J. M. Rattu 1), Wulan P. J. Kaunang 1)
Lebih terperinciKata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado
HUBUNGAN ANTARA STATUS TEMPAT TINGGAL DAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK (BREEDING PLACE) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Gisella M. W. Weey*,
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD
HUBUNGAN ANTARA STATUS TEMPAT TINGGAL DAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK (BREEDING PLACE) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Gisella M. W. Weey*,
Lebih terperinciPublic Health Perspective Journal. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Praktik PSN-DBD Keluarga di Kelurahan Mulyoharjo
Public Health Perspective Journal 2 (1) (2017) 80-88 Public Health Perspective Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/phpj Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Praktik PSN-DBD Keluarga di Kelurahan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN KRAMAS KOTA SEMARANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN KRAMAS KOTA SEMARANG Istiqomah, Syamsulhuda BM, Besar Tirto Husodo Peminatan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui
1 BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dengue Hemorrhagic Fever) atau lazimnya disebut dengan DBD / DHF merupakan suatu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus
Lebih terperinciKeywords : Mosquito breeding eradication measures, presence of Aedes sp. larvae.
HUBUNGAN ANTARA TINDAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN KEBERADAAN JENTIK NYAMUK AEDES sp. DI KELURAHAN MALALAYANG SATU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO TAHUN 2015 Shintia Talib*, Woodfoord.
Lebih terperinciFajarina Lathu INTISARI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT DBD DI WILAYAH KELURAHAN DEMANGAN YOGYAKARTA Fajarina Lathu INTISARI Latar
Lebih terperinciKata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tingkat Pendidikan, Dukungan Petugas Kesehatan, Tindakan Pencegahan Rabies
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN RABIES PADA PEMILIK ANJING DI KELURAHAN BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO TAHUN 2016 Julianti Jeanette Sabono*, Jootje M. L. Umboh*, Billy
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengue, yang ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini ditemukan di daerah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam berdarah adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini ditemukan di daerah tropisdan sub tropis, dan menjangkit
Lebih terperinciPromotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 09-16
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PELAKSANAAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN PALU TIMUR KOTA PALU 1) DaraSuci 2) NurAfni Bagian Epidemiologi
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK AEDES AEGYPTI DENGAN KEBERADAAN LARVA DI KELURAHAN KASSI-KASSI KOTA MAKASSAR
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK AEDES AEGYPTI DENGAN KEBERADAAN LARVA DI KELURAHAN KASSI-KASSI KOTA MAKASSAR RELATION OF KNOWLEDGE, ATTITUDES AND ACTION TO ERADICATION
Lebih terperinciNi Luh Puspareni¹, I Made Patra², Ni Ketut Rusminingsih³
70 PENGARUH FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN PANJER TAHUN 20 Ni Luh Puspareni¹, I Made Patra², Ni Ketut Rusminingsih³
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP DAN UPAYA PENCEGAHAN IBU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNTUNG PAYUNG
HUBUNGAN SIKAP DAN UPAYA PENCEGAHAN IBU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNTUNG PAYUNG Hilda Irianty, Norsita Agustina, Adma Pratiwi Safitri Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINDAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN KEBERADAAN JENTIK NYAMUK AEDES
HUBUNGAN ANTARA TINDAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN KEBERADAAN JENTIK NYAMUK AEDES sp. DI LINGKUNGAN II KELURAHAN TUMINTING KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO Gabriella P. Talumewo*, Nova H.
Lebih terperinciHUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA GAGAK SIPAT KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI
HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA GAGAK SIPAT KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI Dhina Sari dan Sri Darnoto Program Studi Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah World Health Organization (WHO) memperkirakan penduduk yang terkena DBD telah meningkat selama 50 tahun terakhir. Insiden DBD terjadi baik di daerah tropik
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA MEMBERANTAS JENTIK DI RUMAH DENGAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN MALALAYANG SATU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Wiendra Nicodemus Manongga*, Sulaemana Engkeng*, Rahayu
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) merupakan penyakit akibat infeksi virus dengue yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat
Lebih terperinciHUBUNGAN PAPARAN MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA IBU-IBU DI KELURAHAN SAMBIROTO SEMARANG
HUBUNGAN PAPARAN MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA IBU-IBU DI KELURAHAN SAMBIROTO SEMARANG Adhiana Aysha Rohman 1), Syamsulhuda 2), Anung Sugihantono 3) Bagian Pendidikan
Lebih terperinciGAMBARAN FAKTOR KEBERHASILAN KELURAHAN KRAMAS KOTA SEMARANG DALAM PROGRAM KAWASAN BEBAS JENTIK
GAMBARAN FAKTOR KEBERHASILAN KELURAHAN KRAMAS KOTA SEMARANG DALAM PROGRAM KAWASAN BEBAS JENTIK Alfi Rizka Septianef, Kusyogo Cahyo, Ratih Indraswari Bagian Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 46-657X Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Gerakan 3M Plus dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegypti di Rumah pada Kelurahan Tamansari The relationship
Lebih terperinciRezki Putri, 1 Zaira Naftassa. 1. Abstrak
Level of Education and Knowledge of Occupants in Correlation with Prevention of Dengue Haemorrhagic Fever in Desa Kemiri, Kertajaya, Karawang on 2016 Rezki Putri, 1 Zaira Naftassa. 1 1Program Studi Kedokteran,
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU 3M DENGAN KEBERADAAN JENTIK NYAMUK DI DUSUN TEGAL TANDAN, KECAMATAN BANGUNTAPAN, KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA
Pekerja Industri Pengolahan KayuDi Industri Pengolahan Kayu PerusahaanX, Badung, Bali. HUBUNGAN PERILAKU 3M DENGAN KEBERADAAN JENTIK NYAMUK DI DUSUN TEGAL TANDAN, KECAMATAN BANGUNTAPAN, KABUPATEN BANTUL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue atau disingkat DBD merupakan salah satu masalah kesehatan dunia. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kasus DBD di dunia pada tahun 2010
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, dengan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN TINDAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE A.aegepty DI DESA KEMA III, KECAMATAN KEMA, KABUPATEN MINAHASA UTARA. Mendy M. Nikijuluw*, Woodford
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN PERILAKU KEPALA KELUARGA DENGAN SANITASI LINGKUNGAN DI DESA PINTADIA KECAMATAN BOLAANG UKI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Suharto S. Bunsal*, A. J. M. Rattu*, Chreisye K.F.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang menyebar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang menyebar paling cepat yang disebabkan oleh virus nyamuk. Dalam 50 tahun terakhir, insiden telah meningkat 30 kali
Lebih terperinci13 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan
PENDAHULUAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT DBD Riska Ratnawati (Prodi Kesehatan Masyarakat) STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK Penyakit Demam Berdarah Dengue
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat setiap orang sehingga mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan snyamuk dari genus Aedes,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever (DHF) merupakan penyakit akut bersifat endemik yang di sebabkan oleh virus dengue yang masuk ke peredaran
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR RISIKO PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN HELVETIA TENGAH MEDAN TAHUN 2005
ANALISIS FAKTOR RISIKO PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN HELVETIA TENGAH MEDAN TAHUN 2005 Oleh: TH.Tedy B.S.,S.K.M.,M.Kes. PENDAHULUAN Dalam Undang-Undang No.23
Lebih terperinciARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KELUARGA TENTANG PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN KOTA SEMARANG ASSOSIATION
Lebih terperinciHubungan pengetahuan dan sikap masyarakat dengan tindakan pencegahan penyakit demam berdarah dengue di Kelurahan Tuminting
Penel itia n Hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat dengan tindakan pencegahan penyakit demam berdarah dengue di Kelurahan Tuminting Rinaldo G. Pantouw * Iyone E. T. Siagian, Benedictus S. Lampus Abstract
Lebih terperinciTHE RELATIONSHIP BETWEEN COMMUNITY KNOWLEDGE AND ATTITUDE IN PREVENTING DENGUE FEVER (DF) AT LAMBRO BILEU VILLAGE, KUTA BARO-ACEH BESAR
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN MASYARAKAT DALAM MENCEGAH PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DESA LAMBRO BILEU KECAMATAN KOTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR THE RELATIONSHIP BETWEEN COMMUNITY
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANAWANGKO
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANAWANGKO Eudia R. Lumingas*, Wulan P. J. Kaunang*, Afnal Asrifuddin* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKUDENGAN KEJADIAN CHIKUNGUNYA DI DUSUNPRINGWULUNG, CONDONG CATURDEPOK SLEMAN.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKUDENGAN KEJADIAN CHIKUNGUNYA DI DUSUNPRINGWULUNG, CONDONG CATURDEPOK SLEMAN 1 Triana Uminingsih 2 Novita Sekarwati trianaumi@gmail.com 1,3 Prodi Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciThe Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013
Artikel Article : Hubungan Antara Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Pencegahan Dengan Kejadian Malaria Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Kema Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2013 : The Relation Between
Lebih terperinciIQBAL OCTARI PURBA /IKM
PENGARUH KEBERADAAN JENTIK, PENGETAHUAN DAN PRAKTIK PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN SIANTAR TIMUR KOTA PEMATANG SIANTAR TAHUN 2014 TESIS OLEH IQBAL OCTARI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin besar. Keadaan rumah yang bersih dapat mencegah penyebaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring bertambahnya waktu maka semakin meningkat juga jumlah penduduk di Indonesia. Saat ini penduduk Indonesia telah mencapai sekitar 200 juta lebih. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Demam berdarah adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini ditemukan di daerah tropis dan sub tropis, dan menjangkit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. misalnya akibat gigitan nyamuk dapat menyebabkan dermatitis, alergika dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyamuk mengakibatkan bermacam-macam gangguan kenyamanan, misalnya akibat gigitan nyamuk dapat menyebabkan dermatitis, alergika dan nyeri. Beberapa spesies nyamuk dapat
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Ratna Sari Dewi STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis:
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA RANTAU RASAU II KECAMATAN RANTAU RASAU TAHUN 2015 Ratna Sari Dewi STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI PUSKESMAS GOGAGOMAN KOTA KOTAMOBAGU.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI PUSKESMAS GOGAGOMAN KOTA KOTAMOBAGU. Maurien Chintia Carundeng*, Nancy S. H. Malonda*, Jootje. M. L. Umboh,* *Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciNi Nyoman Yunita Kusuma Bakta 1, I Made Bakta 2 ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) SEBAGAI PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI BANJAR BADUNG, DESA MELINGGIH, WILAYAH PUSKESMAS PAYANGAN TAHUN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever (DHF) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk
Lebih terperinciFAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN ABIANBASE KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG TAHUN 2012
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN ABIANBASE KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG TAHUN 2012 I Gusti Putu Anom Surya 1, I Ketut Aryana 2, I Wayan Jana 3 Abstract:
Lebih terperinciAl-Sihah : Public Health Science Journal. Sulaemana Engkeng 1, Roy Max Dotulong Mewengkang 2
Al-Sihah : Public Health Science Journal 1-8 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KEPALA KELUARGA DENGAN TINDAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN PANIKI BAWAH KECAMATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus.
BAB I PENDAHULUAN 1.4 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk keperedaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus aedes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang
Lebih terperinciHUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA GAGAK SIPAT KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI BAB I
HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA GAGAK SIPAT KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI BAB I NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Epidemiologi perubahan vektor penyakit merupakan ancaman bagi kesehatan manusia, salah satunya adalah demam berdarah dengue (DBD). Dengue hemorraghic fever (DHF) atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN UKDW. kelompok B Arthropod Borne Virus (Arboviroses) dan ditularkan oleh nyamuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus kelompok B Arthropod Borne Virus (Arboviroses) dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini masih menjadi
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KEPALA KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA SENDANGMULYO KABUPATEN BLORA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KEPALA KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA SENDANGMULYO KABUPATEN BLORA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PSN DENGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DI DESA NGESREP KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PSN DENGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DI DESA NGESREP KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI Wulan Sari a dan Tri Puji Kurniawan b a Prodi Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciPREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING TAHUN Ronald Imanuel Ottay
PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING TAHUN 2012-2014 Ronald Imanuel Ottay *Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Abstrak Manado
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MODOINDING KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN Susdita R. Mailangkay*, Ardiansa A.T.
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati
Lebih terperinciSkripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: HAFSHAH RIZA FAWZIA J
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI KADER JUMANTIK DALAM UPAYA PEMBERANTAAN SARANG NYAMUK DI DESA WIROGUNAN KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia yang jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya
Lebih terperinciSKRIPSI PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP JUMANTIK KECIL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI MIN KETITANG
SKRIPSI PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP JUMANTIK KECIL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI MIN KETITANG Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PSN DENGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DI DESA NGESREP KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PSN DENGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DI DESA NGESREP KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Skripsi ini Disusun guna Memenuhi Salah Satu
Lebih terperinciHUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN TINDAKAN 3M PLUS TERHADAP KEJADIAN DBD
Journal Endurance 1(1) 25 February 2016 (11-16) HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN TINDAKAN 3M PLUS TERHADAP KEJADIAN DBD Armini Hadriyati 1, Rara Marisdayana 2*, Ajizah 3, Program Studi Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis.
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat baik fisik, mental, spiritual maupun sosial yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis. Pemerintah
Lebih terperinciPERILAKU 3M, ABATISASI DAN KEBERADAAN JENTIK AEDES HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE
Yunita K.R. dan Soedjajadi K., Perilaku 3M, Abatisasi PERILAKU 3M, ABATISASI DAN KEBERADAAN JENTIK AEDES HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE 3M Behavior, Abatitation, Aedes aegypti Larva
Lebih terperinciABSTRAK. Pembimbing I : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes Pembimbing II : Budi Widyarto L, dr., MH
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU WARGA KECAMATAN ARCAMANIK PROVINSI JAWA BARAT MENGENAI VEKTOR DBD DAN CARA PEMBERANTASANNYA TAHUN 2012-2013 Indra Bayu, 2013; Pembimbing I : Dr. Felix
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Berdarah Dengue (DBD). Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Salah satu penyakit menular yang jumlah kasusnya dilaporkan cenderung meningkat dan semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) termasuk salah satu penyakit yang tersebar di kawasan Asia Tenggara dan sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. virus dengue yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Denge (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti sebagai pembawa virus. Penyakit ini dapat
Lebih terperinciHUBUNGAN PELAKSANAAN PSN 3M DENGAN DENSITAS LARVA Aedes aegypti DI WILAYAH ENDEMIS DBD MAKASSAR
HUBUNGAN PELAKSANAAN PSN 3M DENGAN DENSITAS LARVA Aedes aegypti DI WILAYAH ENDEMIS DBD MAKASSAR Relationship Implementation of Mosquito Nest Eradication With Density Aedes aegypti Larvae in DBD Endemic
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) sampai saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama bertahun-tahun penyakit Demam Berdarah Dengue telah menjadi masalah yang serius di negara-negara beriklim tropis termasuk di Indonesia. Seluruh wilayah di Indonesia
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK, RIWAYAT KELUARGA DAN UMUR DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI DESA TARABITAN KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Gloria J. Tular*, Budi T. Ratag*, Grace D. Kandou**
Lebih terperinciKEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH KADER JUMANTIK DI PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH KADER JUMANTIK DI PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG Dwi Nurani Agustina *), Kriswiharsi Kun Saptorini **) *) Alumni S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UDINUS **)
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGETAHUAN PEMANTAUAN JENTIK SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN (Studi Pada Siswa Kelas V SDN Karsamenak Kota Tasikmalaya Tahun 2017)
PERBEDAAN PENGETAHUAN PEMANTAUAN JENTIK SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN (Studi Pada Siswa Kelas V SDN Karsamenak Kota Tasikmalaya Tahun 2017) Ilham Nasrulloh 134101112 Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit ini ditemukan nyaris di
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Padukuhan VI Sonosewu
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Gambaran Umum Padukuhan VI Sonosewu Penelitian ini mengambil lokasi di Padukuhan VI Sonosewu pada bulan Mei Agustus 2017. Padukuhan VI
Lebih terperinciABSTRACT. Tuti Restuastuti 1, Yuliawati 2, Suri Dwi Lesmana 3
Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Terhadap Tindakan Pencegahan Penyakit Chikungunya pada Keluarga di Desa Kepenuhan Timur, Kec. Kepenuhan, Kab.Rokan Hulu, Propinsi Riau. Tuti Restuastuti 1, Yuliawati
Lebih terperinci* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
ANALISIS SPASIAL SEBARAN KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MINANGA KOTA MANADO Delvi Titahena*, Afnal Asrifuddin *, Budi. T. Ratag* * Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam
Lebih terperinciBEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG Ninda Ayu Pangestuti *), Syamsulhuda BM **), Aditya Kusumawati ***) *)Mahasiswa
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI IBU RUMAH TANGGA DALAM PENCEGAHAN WABAH DBD DI KECAMATAN KUTA ALAM BANDA ACEH
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI IBU RUMAH TANGGA DALAM PENCEGAHAN WABAH DBD DI KECAMATAN KUTA ALAM BANDA ACEH Ayong Liza, Imran dan Mudatsir Abstrak. Di Indonesia
Lebih terperinciDinas Kesehatan Provinsi Bali 2) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar 3) Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Denpasar *)
HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DAN FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN DAN PUSKESMAS I DENPASAR TIMUR Dwi Jata
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINDAKAN IBU DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT MALARIA DI DESA SORIK KECAMATAN BATANG ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINDAKAN IBU DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT MALARIA DI DESA SORIK KECAMATAN BATANG ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH : SERI ASTUTI HASIBUAN NIM. 101000322
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: INDRIANI KUSWANDARI
HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK USIA SD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagianpersyaratan guna mencapai derajat sarjana strata 1 kedokteran umum
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK ( DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN KOTA SEMARANG) CORELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF
Lebih terperinciSURVEI ENTOMOLOGI, MAYA INDEX DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK TERHADAP KEPADATAN LARVA
UNIVERSITAS UDAYANA SURVEI ENTOMOLOGI, MAYA INDEX DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK TERHADAP KEPADATAN LARVA Aedes spp DI DESA KEDIRI, KECAMATAN KEDIRI, KABUPATEN TABANAN I GEDE PANDU WIRANATHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang telah terinfeksi salah satu dari empat subtipe virus dengue (Sulehri, et al.,
Lebih terperinciOleh: Roy Marchel Rooroh Dosen Pembimbing : Prof. dr. Jootje M. L Umboh, MS dr. Budi Ratag, MPH
Artikel Article : Hubungan Antara Keluar Malam Dan Pengetahuan Tentang Malaria Pada Masyarakat Di Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013 : The Relationship Between Night
Lebih terperinciHUBUNGAN KEBERADAAN JENTIK
HUBUNGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DAN PELAKSANAAN 3M PLUS DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DBD DI LINGKUNGAN XVIII KELURAHAN BINJAI KOTA MEDAN TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: SULINA PARIDA S NIM. 091000173 FAKULTAS
Lebih terperinciPERAN KELUARGA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DBD DI KELURAHAN
PERAN KELUARGA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DBD DI KELURAHAN MAYANG MENGURAI KECAMATAN KOTA FAMILY ROLE IN THE PREVENTION OF DENGUE DISEASE IN THE VILLAGE MAYANG MENGURAI THE DISTRICT KOTA Nurfitriani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di dunia, terutama negara-negara tropis dan subtropis termasuk Indonesia. Penyakit
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU PSN-DBD DI KELURAHAN SUNGAI JAWI PONTIANAK TAHUN 2013
NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU PSN-DBD DI KELURAHAN SUNGAI JAWI PONTIANAK TAHUN 2013 URAY MUTTIA WULANDARI NIM I11108018 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia melalui perantara vektor penyakit. Vektor penyakit merupakan artropoda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vector borne disease merupakan penyakit-penyakit yang ditularkan pada manusia melalui perantara vektor penyakit. Vektor penyakit merupakan artropoda yang dapat menularkan
Lebih terperinciRELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) PADA MASYARAKAT PERKOTAAN DAN PERDESAAN DI KABUPATEN BANYUMAS RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I
0 HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA PERTAMA KALI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBOKEN Giovanny V. Wereh*, Shirley E.S Kawengian**,
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN PERILAKU 3M PLUS DI DESA SUMBERMULYO KABUPATEN BANTUL NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN PERILAKU 3M PLUS DI DESA SUMBERMULYO KABUPATEN BANTUL NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan berkelanjutan 2030/Suistainable Development Goals (SDGs)
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan berkelanjutan 2030/Suistainable Development Goals (SDGs) poin ketiga yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT DENGAN TINDAKAN PEMILIK ANJING DALAM PENCEGAHAN RABIES DI DESA KOHA KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA Mentari O.Pangkey*John. Kekenusa** Joy.A.M. Rattu*
Lebih terperinciJURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN
Lebih terperinci