MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER"

Transkripsi

1 Kode Mapel : 805Gf000 MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BIDANG PLB AUTIS KELOMPOK KOMPETENSI I PEDAGOGIK : Pemanfaatan Penilaian dan Evaluasi Hasil Belajar PROFESIONAL: Penggunaan Perangkat Lunak Tim Penulis 1. dr. Ana Lisdiana, S.Ked., M.Pd; ; alisdiana@gmail.com 2. Suswanto Heru S.Psi., M.Ed; ; suswanto_hp@ymail.com Penelaah Dr.Hidayat Dpl.S.Ed; ; hidayatday999@yahoo.com Ilustrator Eko Haryono, S.Pd.,M.Pd.; ;haryono_eko76@yahoo.com Cetakan Pertama, 2016 Cetakan Kedua, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa, Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan i

2 ii

3 KATA SAMBUTAN Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian Pemerintah maupun pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru. Pengembangan profesionalitas guru melalui Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam upaya peningkatan kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun Peta profil hasil UKG menunjukkan kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan pedagogik dan profesional. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG pada tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 ini dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru dilaksanakan melalui tiga moda, yaitu: 1) Moda Tatap Muka, 2) Moda Daring Murni (online), dan 3) Moda Daring Kombinasi (kombinasi antara tatap muka dengan daring). Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK KPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) merupakan Unit Pelaksanana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru moda tatap muka dan moda daring untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru. iii

4 Mari kita sukseskan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya. Jakarta, April 2017 Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Sumarna Surapranata, Ph.D. NIP iv

5 KATA PENGANTAR Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam meningkatkan kompetensi guru secara berkelanjutan, diawali dengan pelaksanaan Uji Kompetensi Guru dan ditindaklanjuti dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Untuk memenuhi kebutuhan bahan ajar kegiatan tersebut, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB), telah mengembangkan Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bidang Pendidikan Luar Biasa yang terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter dan merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pendidikan Khusus. Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun menjadi sepuluh kelompok kompetensi. Setiap modul meliputi pengembangan materi kompetensi pedagogik dan profesional bagi guru Sekolah Luar Biasa. Modul dikembangkan menjadi 5 ketunaan, yaitu tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa dan autis. Setiap modul meliputi pengembangan materi kompetensi pedagogik dan profesional. Subtansi modul ini diharapkan dapat memberikan referensi, motivasi, dan inspirasi bagi peserta dalam mengeksplorasi dan mendalami kompetensi pedagogik dan profesional guru Sekolah Luar Biasa. Kami berharap modul yang disusun ini dapat menjadi bahan rujukan utama dalam pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bidang Pendidikan Luar Biasa. Untuk pengayaan materi, peserta disarankan untuk menggunakan referensi lain yang relevan. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyusunan modul ini. Bandung, Maret 2017 Kepala, Drs. Sam Yhon, M.M. NIP v

6 vi

7 DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN... iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiii PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Peta Kompetensi... 3 D. Ruang Lingkup... 4 E. Cara Penggunaan Modul... 5 KOMPETENSI PEDAGOGIK: PEMANFAATAN PENILAIAN DAN EVALUASI HASIL BELAJAR... 7 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 PEMANFAATAN HASIL PENILAIAN DAN EVALUASI... 9 A. Tujuan... 9 B. Indikator Pencapaian Kompetensi... 9 C. Uraian Materi... 9 D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman vii

8 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 LAPORAN HASIL PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut KOMPETENSI PROFESIONAL: PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 PENGOPERASIAN KOMPUTER DENGAN SISTEM OPERASI WINDOWS A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH KATA A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH PRESENTASI viii A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi

9 D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut KEGIATAN PEMBELAJARAN 7 PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/ Kasus /Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut KUNCI JAWABAN EVALUASI PENUTUP ix

10 x

11 DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Ikon Windows Explorer Gambar 4.2 Folder Gambar 4.3 Langkah membuat folder baru Gambar 4.4 Langkah mengganti nama file Gambar 4.5 Langkah menghapus file Gambar 4.6 Peralatan periferal Gambar 5.1 Menu Start Gambar 5.2 Ikon: simbol-simbol yang berisi suatu perintah tertentu Gambar 5.3 Grup Font Gambar 5.4 Grup Editing Gambar 5.5 Membuat Tabel Gambar 5.6 MS Power Point xi

12 xii

13 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Contoh Rekap Nilai Pengetahuan Tabel 3.2 Contoh Rentang Predikat Tabel 3.3 Contoh rekap nilai keterampilan Tabel 7.1 Tombol Keyboard dan Fungsinya dalam MS. Excel xiii

14 xiv

15 DAFTAR DIAGRAM Diagram 2.1 Skema Implikasi Kecepatan Penguasaan Kompetensi Peserta Didik Dalam Belajar... Error! Bookmark not defined. Diagram 2.2 Skema Prosedur Pembelajaran Remedial. Error! Bookmark not defined. xv

16 xvi

17 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian hasil pembelajaran adalah satu komponen utama dalam kegiatan pembelajaran yang harus dipahami, direncanakan, dan dilaksanakan dalam upaya mendukung keberhasilan pembelajaran. Dalam konteks kegiatan pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mendukung upaya peningkatan mutu pembelajaran. Selain itu, penilaian juga direncanakan, dilaksanakan dan dikomunikasikan sedemikian rupa sehingga menjadi motivasi bagi peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Penilaian, selain direncanakan dan dilaksanakan dengan baik, hasilnya harus diolah dan diadministrasikan dengan cermat dan tepat oleh guru. Saat ini, dengan kemajuan teknologi melalui bantuan program-program yang ada di komputer, hasil penilaian dapat diolah dengan lebih mudah dan lebih cermat. Namun menurut berbagai penelitian, penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) masih menjadi isu dan masalah bagi guru di Indonesia, masih banyak guru di Indonesia yang belum menguasai TIK. Kemudahankemudahan yang ada pada fasilitas TIK belum bisa digunakan oleh guru untuk mebantu tugasnya, salah satunya membantu kegiatan penilaian. Untuk itu melalui modul ini akan dijelaskan tentang TIK dan penggunaannya dalam pembelajaran terutama dalam membantu penilaian. Modul ini terdiri dari dua bagian yaitu yang membahas kompetensi pedagogik mengenai pemanfaatan penilaian dan evaluasi hasil belajar, serta kompetensi professional mengenai penggunaan perangkat lunak. Modul ini terdiri atas 7 (tujuh) materi pokok dan untuk masing-masing materi pokok, akan disajikan aktivitas pembelajaran, latihan, rangkuman, serta tindak lanjutnya. Dalam rangka mendukung Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), yaitu gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), modul ini mengintegrasikan lima nilai 1

18 utama PPK yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Kelima nilai utama tersebut terintegrasi pada kegiatan pembelajaran (KP) yang ada pada modul. Strategi pengintegrasiannya dilakukan melalui strategi keterwakilan nilai, atau subnilai karakter pada setiap KP yang secara konten, aktivitas pembelajaran, dan tugas memiliki keterkaitan dengan nilai karakter tertentu. Dalam implementasinya, PPK tersebut dapat berbasis kelas, berbasis budaya sekolah dan berbasis masyarakat (keluarga dan komunitas). Kegiatan implementasi PPK dapat berupa integrasi dalam mata pelajaran/tema, optimalisasi muatan lokal, manajemen kelas, pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah, keteladanan pendidik, penerapan norma, peraturan, dan tradisi sekolah serta pelibatan orang tua, komite sekolah, dunia usaha, akademisi dan pegiat pendidikan, pelaku seni, budaya, bahasa dan sastra serta pemerintah dan pemda dalam PPK. Setelah mempelajari modul ini, selain guru dapat meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesional, guru juga diharapkan mampu mengimplementasikan PPK khususnya PPK berbasis kelas. B. Tujuan Secara umum tujuan yang diharapkan dicapai pada diklat ini pada kompetensi pedagogis adalah memahami bagaimana memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk perbaikan pembelajaran. Sedangkan pada kompetensi profesional tujuan yang diharapkan adalah guru dapat menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk membantu kegiatan pembelajaran dalam rangka pengembangan diri dan profesionalisme dengan mengintegrasikan nilai-nilai utama pendidikan karakter yang relevan dengan masing-masing kegiatan pembelajarannya. Secara lebih spesifik tujuan yang diharapkan setelah mengikuti diklat ini adalah Anda dapat: 1. memahami bagaimana memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk perbaikan pembelajaran. 2. menyusun perencanaan pembelajaran remedial dan pengayaan. 2

19 3. menyusun laporan hasil pencapaian kompetensi peserta didik. 4. memahami pengoperasian komputer dengan menggunakan Operating System Windows 7 5. memanfaatkan program perangkat lunak pengolah kata 6. menggunakan perangkat lunak pengolah presentasi 7. memanfaatkan program pengolah angka dalam penilaian C. Peta Kompetensi Standar Kompetensi Guru Kelas SDLB/MILB 1. Kompetensi Pedagogik No. Kompetensi Inti Kompetensi 9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran 9.1 Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar 9.2 Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan 9.3 Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan 9.4 Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran 3

20 2. Kompetensi Profesional No. Kompetensi Inti Kompetensi 24. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri 24.2 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi 24.2 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri. D. Ruang Lingkup 1. Pemanfaatan Hasil Penilaian dan Evaluasi a. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik b. Pentingnya Memanfaatkan Hasil Penilaian dan Evaluasi c. Manfaat Hasil Penilaian dan Evaluasi 2. Program Pembelajaran Remedial dan Pengayaan: a. Program Pembelajaran Remedial b. Program Pembelajaran Pengayaan 3. Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik a. Pengolahan Hasil Capaian b. Penyusunan Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi 4. Pengoperasian komputer dengan Sistem Operasi Windows 7; a. Konsep Sistem Operasi Komputer b. Macam-macam Sistem Operasi c. Dasar-dasar Penggunaan Windows 7 5. Penggunaan Perangkat Lunak Pengolah Kata; a. Konsep Dasar Pengolah Kata b. Pengoperasian MS Word 2010 c. Pengenalan Bagian-bagian MS Word 2010 d. Pembuatan Dokumen dengan MS Word 2010 e. Format Dokumen dengan MS Word Penggunaan Perangkat Lunak Pengolah Presentasi; a. Langkah-langkah menjalankan MS PowerPoint 2010 b. Bagian-bagian pada MS PowerPoint

21 c. Prinsip-Prinsip dalam Pembuatan Dokumen Presentasi d. Latihan Pembuatan Dokumen Presentasi 7. Penggunaan Perangkat Lunak Pengolah Angka; a. Dasar-dasar MS Excel 2010 b. Teknik Penggunaan MS Excel 2010 E. Cara Penggunaan Modul 1. Bacalah terlebih dahulu judul modul dan daftar isi modul yang akan Anda pelajari. Tujuannya ialah agar Anda mengetahui modul apa yang akan Anda baca dan pokok-pokok materi yang terdapat di dalam modul tersebut. 2. Bacalah petunjuk penggunaan modul serta bagian Pendahuluan sebelum masuk pada pembahasan materi pokok. 3. Pelajarilah modul ini secara bertahap dimulai dari kegiatan pembelajaran 1 sampai tuntas, termasuk di dalamnya latihan dan evaluasi sebelum melangkah ke materi pokok berikutnya. 4. Lakukanlah berbagai latihan sesuai dengan petunjuk yang disajikan pada masing-masing materi pokok. Demikian pula dengan kegiatan evaluasi dan tindak lanjutnya. Disarankan tidak melihat kunci jawaban terlebih dahulu agar evaluasi yang dilakukan dapat mengukur tingkat penguasaan peserta terhadap materi yang disajikan. 5. Catatlah semua kesulitan Anda dalam mempelajari modul ini untuk ditanyakan pada fasilitator/instruktur pada saat tatap muka. Bacalah referensi lain yang ada hubungannya dengan materi modul ini agar Anda mendapatkan pengetahuan tambahan. 5

22 6

23 KOMPETENSI PEDAGOGIK: PEMANFAATAN PENILAIAN DAN EVALUASI HASIL BELAJAR 7

24 8

25 1 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 PEMANFAATAN HASIL PENILAIAN DAN EVALUASI A. Tujuan Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1, diharapkan Anda dapat memahami bagaimana memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk perbaikan pembelajaran dengan jujur dan berintegritas. B. Indikator Pencapaian Kompetensi Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1, diharapkan Anda dapat: 1. Menjelaskan fungsi penilaian hasil belajar. 2. Menjelaskan penetapan kriteria ketuntasan minimal. 3. Menjelaskan manfaat hasil penilaian dan evaluasi evaluasi. 4. Menjelaskan bagaimana melakukan refleksi pelaksanaan evaluasi. C. Uraian Materi 1. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik a. Pengertian Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar (Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, 2016). b. Fungsi Berdasarkan fungsinya, penilaian hasil belajar oleh pendidik meliputi: 1) formatif yaitu memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta didik dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan penilaian selama proses pembelajaran dalam satu semester, 9

26 1 sesuai dengan prinsip Kurikulum 2013 agar peserta didik tahu, mampu dan mau. Hasil dari kajian terhadap kekurangan peserta didik digunakan untuk memberikan pembelajaran remedial dan perbaikan RPP serta proses pembelajaran yang dikembangkan guru untuk pertemuan berikutnya; dan 2) sumatif yaitu menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada akhir semester, satu tahun pembelajaran, atau masa pendidikan di satuan pendidikan. Hasil dari penentuan keberhasilan ini digunakan untuk menentukan nilai rapor, kenaikan kelas dan keberhasilan belajar satuan pendidikan seorang peserta didik. c. Tujuan Tujuan penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah sebagai berikut: 1) Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta didik untuk ditingkatkan dalam pembelajaran remedial dan program pengayaan. 2) Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi belajar peserta didik dalam kurun waktu tertentu, yaitu harian, tengah semesteran, satu semesteran, satu tahunan, dan masa studi satuan pendidikan. 3) Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi bagi mereka yang diidentifikasi sebagai peserta didik yang lambat atau cepat dalam belajar dan pencapaian hasil belajar. 4) Memperbaiki proses pembelajaran pada semester berikutnya. d. Karakteristik Penilaian Penilaian dalam Kurikulum Pendidikan Khusus 2013 memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) Belajar Tuntas Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat mencapai kompetensi yang ditentukan, asalkan peserta didik mendapat bantuan yang tepat dan diberi waktu sesuai dengan yang dibutuhkan. Peserta didik yang belajar lambat perlu diberi waktu 10

27 1 lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya. Untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4), peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan atau kompetensi berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik. 2) Autentik Memandang penilaian dan pembelajaran sebagai dua hal yang saling berkaitan. Penilaian Autentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian Autentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik. 3) Berkesinambungan Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung.tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian proses, dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas). 4) Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri. 5) Berdasarkan acuan kriteria Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan Acuan Kriteria yang merupakan penilaian kemajuan peserta didik dibandingkan dengan kriteria capaian kompetensi (KCK) yang ditetapkan. Skor yang diperoleh dari hasil suatu penilaian baik yang formatif maupun sumatif seorang peserta didik tidak dibandingkan dengan skor peserta didik lainnya namun dibandingkan dengan penguasaan 11

28 1 kompetensi yang dipersyaratkan, hal ini dijelaskan dalam Permendikbud Nomor 53 Tahun Bagi yang belum berhasil mencapai kriteria, diberi kesempatan mengikuti pembelajaran remedial yang dilakukan setelah suatu kegiatan penilaian (bukan di akhir semester) baik secara individual, kelompok, maupun kelas. Bagi mereka yang berhasil dapat diberi program pengayaan sesuai dengan waktu yang tersedia baik secara individual maupun kelompok. Program pengayaan merupakan pendalaman atau perluasan dari kompetensi yang dipelajari. Peserta didik yang berdasarkan hasil asesmen tidak mampu menggunakan kurikulum standar pendidikan khusus, dapat menggunakan program pembelajaran individual (PPI). Kriterianya ditetapkan secara individual sesuai karakteristik peserta didik. e. Prinsip Prinsip Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik meliputi prinsip umum dan prinsip khusus. Prinsip umum dalam Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah sebagai berikut. 1) Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. 2) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. 3) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. 4) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. 5) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. 6) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dan dengan menggunakan 12

29 1 berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik. 7) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. 8) Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. 9) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. Prinsip khusus dalam Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berisikan prinsip-prinsip Penilaian Autentik sebagai berikut. 1) Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum. 2) Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran. 3) Berkaitan dengan kemampuan peserta didik. 4) Berbasis kinerja peserta didik. 5) Memotivasi belajar peserta didik. 6) Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik. 7) Memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya. 8) Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 9) Mengembangkan kemampuan berpikir divergen. 10) Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran. 11) Menghendaki umpan balik yang segera dan terus menerus. 12) Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata. 13) Terkait dengan dunia kerja. 14) Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata. 15) Menggunakan berbagai cara dan instrumen. f. Kriteria Ketuntasan Minimal Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di atasnya, sedangkan ketuntasan belajar 13

30 1 dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat satuan pendidikan. Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun ajaran adalah keberhasilan peserta didik pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran. Ketuntasan dalam tingkat satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi seluruh mata pelajaran dalam suatu satuan pendidikan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan karakterisitik peserta didik (intake), karakteristik muatan/mata pelajaran (kompleksitas), dan kondisi satuan pendidikan (pendidik dan daya dukung). Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Dalam menetapkan KKM, satuan pendidikan harus merumuskannya secara bersama-sama antara kepala sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya. KKM ditulis dalam dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan disosialisasikan kepada semua warga sekolah. Terkait dengan implementasi Penguatan Pendidikan Karakter, kebijakan tentang KKM dan kebijakan remedial selama ini disinyalir telah menjadi celah bagi peserta didik yang tidak memiliki etos kerja sebagai pembelajar untuk ikut menumpang keberhasilan. Guru perlu mengevaluasi praksis implementasi kebijakan KKM dan remedial untuk melihat secara jernih apakah di lingkungan sekolah mereka kebijakan ini memberikan dampak pembentukan karakter atau tidak. 14

31 1 2. Pentingnya Memanfaatkan Hasil Penilaian dan Evaluasi Salah satu manfaat hasil penilaian dan evaluasi adalah untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran, baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut QCA (2003, dalam Arifin, 2010:285) feedback is the mean by whichh teachers enable children to close the gap in order to take learning forward and improve children s performance. Umpan balik dapat dijadikan sebagai alat bagi guru untuk membantu peserta didik agar kegiatan belajarnya menjadi lebih baik dan meningkatkan prestasinya. Peserta didik akan dapat mengukur sejauh mana tingkat penguasaannya terhadap materi, jika hasil pekerjaan mereka mendapat umpan balik dari gurunya. Umpan balik tersebut dapat dilakukan secara langsung, tertulis, atau demonstrasi. Ketika seorang pendidik memberikan umpan balik, hendaknya memperhatikan kualitas pekerjaan peserta didik dan tidak membandingkannya dengan hasil pekerjaan peserta didik lainnya. Karena ketika pendidik membanding-bandingkan maka peserta didik yang memiliki kemampuan kurang akan merasa terkecilkan. Umpan balik seharusnya memberikan saran dan perbaikan sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar serta hasil pekerjaannya. Crook (2001, dalam Arifin, 2010:285) menyimpulkan bahwa agar umpan balik dapat bermanfaat untuk memotivasi peserta didik, maka harus difokuskan pada: a. Kualitas pekerjaan peserta didik dan bukan membandingkannya dengan hasil pekerjaan peserta didik yang lain. b. Cara-cara yang spesifik sehingga pekerjaan peserta didik dapat ditingkatkan. c. Peningkatan pekerjaan peserta didik yang harus dibandingkan dengan pekerjaan sebelumnya. Apa yang dikemukakan oleh Crooks di atas, lebih menekankan pada kualitas pekerjaan peserta didik sebagai faktor utama dalam 15

32 1 menentukan jenis umpan balik yang diberikan, bukan membandingkan hasil pekerjaan peserta didik yang satu dengan lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut, ada enam prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan umpan balik, yaitu: a. Umpan balik harus fokus pada tugas-tugas yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan bukan membandingkan dengan anak yang lain. b. Guru menggunakan bahasa verbal dan non-verbal serta memberikan pesan yang baik pada peserta didik tentang kemampuan yang mereka peroleh. c. Penilaian setiap bagian pekerjaan dapat mengarah pada penurunan moril bagi peserta didik yang mencapai prestasi rendah dan kepuasan bagi peserta didik yang mencapai prestasi tinggi. d. Peserta didik perlu diberi kesempatan untuk meningkatkan kualitas pekerjaan Berikut ini akan dipaparkan beberapa manfaat hasil penilaian dan evaluasi dalam hubungannya dengan pembelajaran, yaitu: a. Untuk Perbaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Perencanaan merupakan bagian yang sangat penting dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini sekaligus menjadi pedoman dan panduan bagi pendidik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satu di antaranya adalah perencanaan pembelajaran. Namun RPP saja tidaklah cukup karena selain itu masih diperlukan kesungguhan pendidik untuk mengorganisasi RPP, melaksanakan pembelajaran, dan melakukan evaluasi pembelajaran. RPP berperan sebagai skenario proses pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh pendidik sehingga harus disusun secara fleksibel dan memungkinkan guru untuk melakukan penyesuaianpenyesuaian dengan kondisi yang ditemukan saat proses pembelajaran. Kekeliruan pada tahap perencanaan akan 16

33 1 mengakibatkan kekeliruan dalam melaksanakan pembelajaran. Jika pada evaluasi sudah dapat diidentifikasi kesalahannya, maka guru dapat berupaya untuk mencari solusi memperbaiki RPP tersebut. Memperbaiki RPP dapat dilakukan dengan jalan memeriksa kelengkapan komponen-komponennya, kesesuaian antarkomponen, kemungkinan proses pelaksanaan, apakah indikator dapat diukur, apakan indikator sudah sesuai dengan kompetensi dasar, apakan metode, media dan sumber belajar serta teknik penilaian yang dipilih sudah tepat. Untuk memeriksa kelengkapan komponen RPP, dapat merujuk ke Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Pembelajaran yang di dalamnya termuat komponen RPP. Komponen RPP yang ada dalam Permendikbud adalah standar minimal, artinya jika diperlukan guru dapat menambahkan komponennya, tetapi jangan mengurangi yang sudah ditetapkan. b. Untuk Mengoptimalkan Proses Pembelajaran Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru agar proses pembelajaran berjalan optimal. Yang pertama adalah dengan melakukan evaluasi diri. Evaluasi diri terhadap semua aspek pembelajaran harus dilakukan oleh guru dengan teliti dan jujur. Kedua adalah dengan mengidentifikasi adakah faktor-faktor penyebab kegagalan dan keberhasilan pembelajaran. Melalui kedua cara tersebut di atas guru dapat menindaklanjuti dengan menyusun rancangan baik itu rancangan pembelajaran individual, maupun rancangan pembelajaran remedial. Dengan kata lain, dengan melakukan pembelajaran remedial dan pengayaan, diharapkan proses pembelajaran dapat berjalan dengan lebih optimal. Julian C. Stanley (1964, dalam Arifin, 2010: 287) menyatakan, just what is to be done, of course, depends on the purpose of the program. Artinya bahwa pemanfaatan hasil evaluasi akan sangat 17

34 1 tergantung pada tujuan evaluasi. Sementara itu, Hamalik (1989, dalam Arifin, 2010:288) menyebutkan bahwa penggunaan hasil evaluasi dapat mengacu pada fungsi evaluasi itu sendiri, yaitu fungsi instruktisonal, fungsi administratif, dan fungsi bimbingan. Dalamkonteks fungsi instruksional, guru dapat menggunakan hasil evaluasi untuk memperbaiki sistem pembelajaran. Begitu juga dalam fungsi administratif, guru dapat membuat laporan perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik. Dalam fungsi bimbingan, guru dapat memberikan bimbingan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar. Evaluasi formatif bertujuan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran. Perbaikan tersebut dilakukan atas dasar hasil monitoring kemajuan belajar peserta didik. Hasil monitoring ini dapat dimanfaatkan sebagai umpan balik baik bagi guru maupun peserta didik untuk mengetahui materi mana yang sudah dikuasai dengan baik dan materi mana yang masih memerlukan pengulangan atau pendalaman. Hasil evaluasi formatif juga dapat dimanfaatkan untuk mereview pelajaran, memperbaiki strategi pembelajaran yang digunakan, atau memantapkan guru untuk melanjutkan pembelajaran. Sementara, evaluasi sumatif bertujuan untuk memberikan nilai sebagai dasar untuk menentukan apakah peserta didik dapat naik kelas atau lulus dari jenjang satuan pendidikan. 3. Manfaat Hasil Penilaian dan Evaluasi Pada umumnya guru memanfaatkan hasil evaluasi hanya untuk mengisi buku rapor dan laporan kepada orangtua peserta didik. Jika demikian, berarti guru kurang atau tidak memahami pemanfaatan hasil evaluasi secara menyeluruh. Sebenarnya, guru dapat meninjau pemanfaatan hasil evaluasi dari berbagai pihak yang berkepentingan, yaitu: 18

35 1 a. Bagi peserta didik Bagi perserta didik, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk: 1) Membangkitkan minat dan motivasi belajar. Hal ini dapat dilakukan jika peserta didik mengetahui hasil evaluasi yang dicapainya, mengetahui kekurangan-kekurangannya dan bagaimana solusinya. 2) Membentuk sikap positif terhadap mata pelajaran, juga sikap positif terhadap guru, proses pembelajaran, lingkungan dan evaluasi pembelajaran. 3) Membantu pemahaman peserta didik menjadi lebih baik. 4) Membantu peserta didik dalam memilih metode dan teknik belajar yang baik dan benar. Hasil evaluasi dapat digunakan oleh peserta didik untuk mengetahui apakah teknik atau cara belajar yang digunakan selama ini sudah baik atau belum. Misalnya melakukan kegiatan belajar hanya saat akan ujian, atau mengerjakan tugas dengan menyalin hasil pekerjaan teman, dan sebagainya. Teknik belajar seperti ini dapat merugikan peserta didik, baik fisik maupun mental yang pada gilirannya dapat mempengaruhi prestasi belajar. 5) Mengetahui kedudukan peserta didik dibandingkan terhadap standar atau kompetensi yang harus dicapainya. b. Bagi guru Bagi guru, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk: 1) Promosi peserta didik, seperti kenaikan kelas atau kelulusan. 2) Mendiagnosis peserta didik yang memiliki kelemahan atau kekurangan, baik secara perseorangan maupun kelompok. 3) Menentukan pengelompokan dan penempatan peserta didik berdasarkan pencapaian masing-masing. 4) Umpan balik dalam melakukan perbaikan terhadap sistem pembelajaran. 5) Menyusun laporan kepada orangtua guna menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Hal ini 19

36 1 dimaksudkan agar orangtua mengetahui sejauhmana kemajuan dan prestasi yang dicapai oleh peserta didik. 6) Dijadikan dasar pertimbangan dalam membuat perencanaan pembelajaran. 7) Menentukan perlu tidaknya pembelajaran remedial dan pengayaan. c. Bagi orangtua Bagi orangtua, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk: 1) Mengetahui kemajuan belajar peserta didik. 2) Membimbing kegiatan belajar peserta didik di rumah. 3) Menentukan tindak lanjut pendidikan yang sesuai dengan kemampuan anaknya. Memperkirakan kemungkinan berhasil tidaknya anak tersebut dalam bidang pekerjaannya. d. Bagi administrator sekolah 1) Menentukan penempatan peserta didik. 2) Menentukan kenaikan kelas atau kelulusan. D. Aktivitas Pembelajaran Setelah Anda membaca uraian materi pada kegiatan pembelajaran 1, kerjakanlah aktivitas berikut ini dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab! 1. Buatlah rangkuman materi dari kegiatan pembelajaran 1. Rangkuman dapat berupa poin-poin penting atau Mind Map (peta pikiran). 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut untuk mendalami materi pada kegiatan pembelajaran 1. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Penilaian Acuan Kriteria (PAK)! b. Jelaskan tentang prinsip belajar tuntas dan berkesinambungan pada penilaian! c. Jelaskan apa yang mendasari penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di satuan pendidikan! 20

37 1 3. Lakukan diskusi dan pembahasan dari pertanyaan-pertanyaan di atas dengan teman dalam kelompok diskusi. E. Latihan/Kasus/Tugas Pilihlah jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D yang mewakili jawaban yang paling benar! 1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan... A. sesudah proses pembelajaran berlangsung B. sebelum dan sesudah proses pembelajaran berlangsung C. selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung D. sebelum, selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung 2. Penilaian hasil belajar menggunakan Penilaian Acuan Kriteria, hal ini berarti bahwa kedudukan relatif peserta didik dibandingkan dengan... A. Kriteria Ketuntasan Minimal B. peserta didik lain di dalam kelompok C. peserta didik lain di dalam kelas D. standar yang telah ditetapkan 3. Penilaian yang bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran adalah... A. penilaian harian B. penilaian formatif C. penilaian sumatif D. penilaian sikap 4. Ketika ada peserta didik yang menunjukkan sikap kurang baik maka langkah yang dilakukan guru adalah melakukan... A. remedial B. pengayaan C. pembinaan D. kegiatan latihan 21

38 1 5. Kriteria Ketuntasan Minimal di sekolah luar biasa didasarkan kepada... A. kemampuan dasar anak, kompleksitas, daya dukung B. kemampuan dasar anak, harapan orangtua, dan kompleksitas C. kemampuan dasar anak, kedalaman materi, dan harapan masyarakat D. harapan anak, kemampuan dasar anak, dan kedalaman materi F. Rangkuman 1. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran. 2. Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik memiliki fungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. 3. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditetapkan dengan memperhatikan kemampuan rata-rata siswa, kompleksitas dan daya dukung. 4. Hasil penilaian dan evaluasi dapat digunakan untuk memperbaiki rencana pelaksanaan pembelajaran dan mengoptimalkan proses pembelajaran. 5. Hasil penilaian dan evaluasi dapat memberikan manfaat pada peserta didik, guru, orangtua dan administrator sekolah. G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir modul ini.hitunglah jawaban Anda yang benar,kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar ini. Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban Anda yang benar x

39 1 Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: % = Baik sekali % = Baik % = Cukup < 70 % = Kurang Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, bagus! Anda cukup memahami kegiatan belajar ini. Anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar berikutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi kegiatan belajar ini, terutama bagian yang belum Anda kuasai dengan menunjukkan semangat ketulusan dan kemauan untuk belajar sepanjang hayat. 23

40 1 24

41 2 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN A. Tujuan Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 2, diharapkan Anda dapat menyusun perencanaan pembelajaran remedial dan pengayaan dengan memperhatikan prinsip pebedaan individu. B. Indikator Pencapaian Kompetensi Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 2, diharapkan Anda dapat: 1. Menjelaskan pengertian pembelajaran remedial 2. Menjelaskan pengertian pembelajaran pengayaan 3. Menjelaskan langkah-langkah penyusunan pembelajaran remedial dan pengayaan 4. Menyusun program pembelajaran remedial dan pengayaan. C. Uraian Materi Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan, setiap pendidik hendaknya memperhatikan prinsip perbedaan individu (kemampuan awal, kecerdasan, kepribadian, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, gaya belajar). Dalam pembelajaran akan ditemukan peserta didik yang lebih lambat dan lebih cepat dalam menguasai target kompetensi yang ditetapkan. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan merupakan tindak lanjut guru terhadap penilaian proses dan hasil belajar peserta didik. Jika dari hasil penilaian diperoleh informasi bahwa kompetensi dasar yang manjadi target belum dicapai oleh peserta didik, maka kompetensi tersebut harus dituntaskan terlebih dahulu sebelum melangkah pada kompetensi berikutnya. Demikian pula sebaliknya. Jika peserta didik menunjukkan pencapaian yang melebihi target maka peserta didik dapat mengikuti program pengayaan untuk memperluas wawasan dan pemahaman. 25

42 2 Pembelajaran remedial dan pengayaan harus mempertimbangkan dengan cermat perbedaan individual peserta didik. Dalam hal ini, prinsip ketuntasan belajar memungkinkan peserta didik mencapai kompetensi yang sama, sekalipun memerlukan waktu yang berbeda. Peserta didik yang belajar lebih lambat memerlukan waktu lebih lama untuk menguasai materi yang sama dibandingkan peserta didik pada umumnya. Untuk peserta didik yang lambat, diperlukan langkah-langkah dan pemberian materi serta penanganan yang berbeda dengan peserta didik yang cepat. Peserta didik yang lebih cepat belajar juga perlu penanganan dalam bentuk pengayaan sehingga memenuhi prinsip keadilan. Penentuan apakah seorang peserta didik termasuk ke dalam kategori normal, lambat, atau cepat dalam pembelajaran adalah berdasarkan pada kecepatan penguasaan suatu kompetensi yang tertuang dalam satu subpokok bahasan. Apabila di akhir pembelajaran subpokok bahasan peserta didik mampu menguasai kompetensi yang jadi target pada subpokok bahasan tersebut, maka peserta didik tersebut termasuk kategori normal. Apabila di akhir subpokok bahasan tertentu ternyata belum mampu menguasai kompetensi yang ditetapkan, maka peserta didik tersebut termasuk kategori mengalami hambatan dalam belajar sehingga memerlukan program pembelajaran remedial. Sebaliknya apabila seseorang peserta didik ternyata lebih cepat menguasai suatu kompetensi pada satu subpokok bahasan tertentu sebelum subpokok bahasan tersebut berakhir maka peserta didik tersebut perlu diberikan program pengayaan dan atau pendalaman untuk memenuhi tuntutan kecepatan belajarnya. Implikasi terhadap kecepatan penguasaan kompetensi peserta didik pada suatu subpokok bahasan tertentu tersebut tertuang pada diagram berikut: 26

43 2 Lebih cepat dalam penguasan kompetensi Diberi materi tambahan yang lebih menantang Diarahkan mengikuti pendidikan inklusi Kecepatan penguasaan kompetensi Peserta Didik Sama dengan RPP (Normal) Lebih lambat dalam penguasaan kompetensi Pembelajaran normal sesuai dengan Buku Siswa Diberi pembelajaran tambahan untuk materi yang sama Dijelaskan dengan cara berbeda Dapat dilaksanakan untuk kelas di bawahnya Diagram 2.1 Skema Implikasi Kecepatan Penguasaan Kompetensi Peserta Didik Dalam Belajar (Sumber: Direktorat PKLK, 2015) 1. Program Pembelajaran Remedial a. Pengertian Menurut Sobri (2009: 164), pembelajaran remedial adalah suatu bentuk pembelajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan supaya menjadi lebih baik. Proses pembelajaran ini bersifat lebih khusus karena disesuaikan dengan jenis dan sifat kesulitan belajar yang dihadapi siswa. Proses bantuan lebih ditekankan pada usaha perbaikan cara-cara belajar, cara membelajarkan, penyesuaian materi pelajaran, perbaikan segala 27

44 2 hambatan yang dihadapi. Dalam pedoman teknis yang dikeluarkan oleh Direktorat PKLK disebutkan bahwa program pembelajaran remedial adalah program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai kompetensi minimalnya dalam satu kompetensi dasar tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran remedial pada hakikatnya adalah pemberian bantuan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan atau kelambatan belajar. Pemberian pembelajaran remedial meliputi dua langkah pokok, yaitu mendiagnosis kesulitan belajar dan memberikan perlakuan (treatment) pembelajaran remedial. Penting untuk dipahami bahwa remedial bukan mengulang tes (ulangan harian) dengan materi yang sama, tetapi guru memberikan perbaikan pembelajaran pada kompetensi yang belum dikuasai oleh peserta didik melalui upaya tertentu. Setelah perbaikan pembelajaran dilakukan, guru melakukan penilaian ulang untuk mengetahui apakah peserta didik telah memenuhi kompetensi minimal yang telah ditetapkan. b. Prinsip-prinsip Program Remedial Prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial sesuai dengan sifatnya sebagai pelayanan khusus antara lain: 1) Adaptif; pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan daya tangkap, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing. 2) Interaktif; pembelajaran remedial hendaknya melibatkan keaktifan guru untuk secara intensif berinteraksi dengan peserta didik dan selalu memberikan monitoring dan pengawasan agar mengetahui kemajuan belajar peserta didiknya. 3) Berbagai metode pembelajaran dan penilaian Pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai metode pembelajaran dan metode penilaian yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. 28

45 2 4) Pemberian umpan balik sesegera mungkin Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin agar dapat menghindari kekeliruan belajar yang berlarut-larut dan mendeteksi sedini mungkin kesulitan belajar. 5) Berkesinambungan Pembelajaran remedial dilakukan berkesinambungan dengan proses pembelajaran dan pendidik harus selalu menyediakan program remedial sesuai dengan kebutuhan. c. Langkah-langkah Pembelajaran Remedial Identifikasi Permasalahan Pembelajaran : Permasalahan pada Keunikan Peserta Didik A B C Permasalahan pada Materi Ajar (KD) Permasalahan pada Strategi Pembelajaran Melakukan Perencanaan : Dilakukan dalam jam Belajar Efektif Dilakukan di Luar Jam Belajar Efektif Pelaksanaan Remedial : Menyesuaikan dengan keunikan Peserta Didik Menyiapkan alternatif contoh2 terkait materi ajar Menyesuaian Strategi Pembelajaran Identifikasi Keberhasilan : Identifikasi Keberhasilan Diagram 2. 2 Skema Prosedur Pembelajaran Remedial (Sumber: Direktorat PKLK, 2015) 29

46 2 1) Identifikasi Permasalahan Pembelajaran Penting untuk memahami bahwa tidak ada dua individu yang persis sama di dunia ini, begitu juga penting untuk memahami bahwa peserta didik pun memiliki beragam variasi baik kemampuan, kepribadian, tipe dan gaya belajar maupun latar belakang sosial-budaya. Oleh karenanya guru perlu melakukan identifikasi terhadap keseluruhan permasalahan pembelajaran. Secara umum identifikasi awal dapat dilakukan melalui: a) Observasi selama proses pembelajaran b) Penilaian autentik c) Wawancara Permasalahan pembelajaran dapat dikategorikan ke dalam tiga fokus perhatian: a) Permasalahan pada keunikan peserta didik (1) Keberagaman individu dapat membedakan hasil belajar dan permasalahan belajar pada peserta didik. Ada peserta didik yang cenderung lebih aktif dan senang praktik secara langsung, ada yang cenderung mengamati, ada yang lebih tenang dan suka membaca. Di kelas, guru juga perlu memiliki wawasan lebih menyeluruh mengenai latar belakang keluarga dan sosial budaya. Peserta didik yang dibesarkan dalam keluarga pedagang, tentu memiliki keterampilan berbeda dengan keluarga petani atau nelayan. (2) Peserta didik yang berasal dari keluarga yang terpecah (tidak harmonis), mungkin berbeda dengan peserta didik yang berasal dari keluarga harmonis dan mendukung kegiatan belajar. b) Permasalahan pada materi ajar Rancangan pembelajaran telah disiapkan dalam buku guru dan buku siswa. Pada praktiknya, tidak semua yang disajikan dalam materi ajar, sesuai dengan kompetensi peserta didik. Guru bisa 30

47 2 saja menemukan bahwa materi ajar (KD) yang disajikan dalam buku terlalu tinggi bagi peserta didik tertentu disebabkan keunikan peserta didik. Oleh karena itu perlu disiapkan berbagai alternatif contoh aktivitas pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk mengatasi permasalahan pembelajaran (contoh dan alternatif aktivitas untuk siswa yang merasa kesulitan terhadap materi ajar dapat dilihat dalam buku Panduan Teknis Penggunaan Buku Guru dan Siswa ). c) Permasalahan pada strategi pembelajaran Dalam proses pembelajaran, guru sebaiknya tidak hanya terpaku pada satu strategi atau metode pembelajaran saja, karena tipe dan gaya belajar peserta didik sangat bervariasi termasuk juga minat dan bakatnya, sehingga guru perlu mengidentifikasi apakah kesulitan peserta didik dalam menguasai materi disebabkan oleh strategi atau metode belajar yang kurang sesuai. 2) Perencanaan Remedial Setelah melakukan identifikasi awal terhadap permasalahan belajar peserta didik, berarti guru telah memperoleh pengetahuan yang utuh tentang peserta didik dan mulai untuk membuat perencanaan. Dengan melihat bentuk kebutuhan dan tingkat kesulitan yang dialami peserta didik, guru akan dapat merencanakan kapan waktu dan cara yang tepat untuk melakukan pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan: a) Di dalam jam belajar efektif atau terintegrasi dalam pembelajaran. Segera setelah guru mengidentifikasi kesulitan peserta didik dalam proses pembelajaran guru dapat secepatnya mengambil tindakan untuk memberikan pembelajaran remedial untuk peserta didik yang teridentifikasi dan pelaksanaannya terintegrasi dalam proses pembelajaran. Strategi yang di 31

48 2 gunakan meliputi diskusi kelompok, tanya jawab, dan tutor sebaya. b) Menetapkan waktu khusus di luar jam belajar efektif. Dalam perencanaaan guru perlu menyiapkan hal-hal yang mungkin diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran remedial, seperti: (1) Menyiapkan media pembelajaran (2) Menyiapkan contoh-contoh dan alternatif aktivitas (3) Menyiapkan materi-materi dan alat pendukung Pembelajaran Remedial di luar jam pelajaran ini dapat melibatkan orang tua di rumah. 3) Pelaksanaan Remedial Setelah perencanaan disusun, langkah selanjutnya adalah melaksanakan program pembelajaran remedial sesuai dengan perencanaan remedial yang telah dibuat. Pelaksanaan remedial dapat dilakukan secara individual, kelompok, maupun klasikal. a) Remedial secara individual dilakukan jika hasil penilaian dalam satu rombongan belajar, menunjukkan satu atau beberapa orang peserta didik (biasanya tidak lebih dari 15% dari jumlah peserta didik di kelasnya) mengalami kesulitan terhadap materi atau KD dalam subtema tertentu (biasanya ditunjukkan dalam pencapaian KD yang kurang dari KKM), atau menunjukkan perilaku khas yang perlu penanganan secara individual. b) Remedial yang dilakukan secara kelompok didasarkan pada pertimbangan bahwa sejumlah peserta didik dalam satu rombongan belajar menunjukkan kesulitan yang relatif sama pada materi atau KD dalam subtema tertentu. c) Remedial secara klasikal dilakukan jika sebagian besar atau sekitar 75% siswa mengalami kesulitan. Beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran remedial yaitu: pembelajaran individual, 32

49 2 pemberian tugas, diskusi, tanya jawab, kerja kelompok, dan tutor sebaya. Aktivitas guru dalam pembelajaran remedial, antara lain: memberikan tambahan penjelasan atau contoh, menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dengan sebelumnya, mengkaji ulang pembelajaran yang lalu, menggunakan berbagai jenis media. Dalam pelaksanaannya, berdasarkan hasil identifikasi permalasalahannya, strategi pembelajaran remedial ditekankan pada: (1) keunikan peserta didik, (2) alternatif contoh dan aktivitas terkait materi ajar, dan (3) strategi/metode pembelajaran. Pembelajaran remedial dapat dilakukan secara terintegrasi dalam pembelajaran, dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran, atau dilakukan di luar jam pelajaran. 4) Identifikasi Keberhasilan Identifikasi keberhasilan dilakukan setelah pembelajaran remedial selesai dilaksanakan. Bila peserta didik belum mencapai kompetensi minimal (tujuan) yang ditetapkan guru, maka guru perlu meninjau kembali strategi pembelajaran remedial yang diterapkannya atau melakukan identifikasi (analisa kebutuhan) terhadap peserta didik dengan lebih seksama dan kemudian melaksanakan pembelajaran remedial lagi. Program pembelajaran remedial dilaksanakan sampai peserta didik menguasai kompetensi dasar yang diharapkan (tujuan tercapai). Ketika peserta didik telah mencapai kompetensi minimalnya (setelah program pembelajaran remedial dilakukan), maka pembelajaran remedial tidak perlu dilanjutkan. Apabila ternyata ditemukan kasus khusus di luar kompetensi guru, guru dapat menkonsultasikan dengan orang tua untuk selanjutnya dilakukan konsultasi dengan ahli. Dalam program pembelajaran remedial guru akan membantu peserta didik untuk memahami kesulitan belajar yang dihadapinya, mengatasi 33

50 2 kesulitannya tersebut dengan memperbaiki cara belajar dan sikap belajar yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal. d. Contoh Rancangan Pelaksanaan Remedial Contoh I: Pembelajaran Remedial Terkait Dengan Keunikan Peserta Didik. Identifikasi : Hasil penilaian di kelas I SDLB tema Diriku, subtema 1. Aku dan Teman Baru dengan indikator muatan pelajaran Kompetensi Dasar Matematika adalah 1) Menunjukkan berbagai bentuk bangun datar yang ada di sekolah, 2) Membuat bentuk baru dengan cara menyusun berbagai bangun datar, menunjukkan satu orang peserta didik belum dapat menunjukkan bangun datar yang ada di sekolah dan belum mampu menggambar dan cara menyusunnya. Melalui hasil identifikasi awal (observasi selama proses pembelajaran dan pengujian sederhana terhadap indera penglihatan peserta didik), guru menemukan bahwa peserta didik tersebut memiliki jarak penglihatan yang terbatas serta sulit dalam mengenali bentuk yang dilihatnya. Berdasarkan contoh kasus di atas, maka pembelajaran remedial yang dapat dilakukan tidak hanya difokuskan pada substansi materi yang tidak dikuasai peserta didik, akan tetapi dalam pelaksanaannya, guru dapat melakukan pendekatan pribadi, memberikan motivasi terkait dengan kondisi penglihatan peserta didik, serta penanganan yang mungkin berbeda dengan siswa lain yang memiliki kesulitan substansi yang sama. Di samping itu, guru melakukan komunikasi dengan orangtua berkenaan dengan masalah yang dihadapi siswa, serta upaya-upaya yang sebaiknya dilakukan orangtua berkenaan dengan masalah keterbatasan penglihatan anaknya. Sementara itu, untuk Pembelajaran Remedial pada indikator yang terdeteksi, guru dapat merancang rencana sebagai berikut: 34

51 2 Kompetensi Dasar 3.2 Mengenal bangun datar dan bangun ruang menggunakan benda-benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain. Indikator 3.2.1Menunjukkan berbagai bentuk bangun datar yang ada di sekolah 3.2.2Membuat bentuk baru dengan cara menyusun berbagai bangun datar. Pelaksanaan Remedial Metode : Melakukan penjelasan ulang dan memberikan contoh-contoh yang lebih kongkrit yang ada di sekitar anak dengan pendekatan keunikan individu (menyentuh, meraba, membentuk). Perencanaan : Dilakukan di luar jam belajar efektif. Menyiapkan media dan alat pendukung. Proses Pelaksanaan: Peserta didik diajak untuk bermain bentuk dengan bantuan tanah liat atau plastisin. Setelah peserta didik merasa nyaman dan terlibat dengan kegiatan, kemudian guru masuk ke dalam materi ajar (bangun datar). Langkah selanjutnya,guru memberikan penjelasan ulang dengan jarak yang lebih dekat dan menggunakan benda-benda disekitar yang berbentuk bangun datar (segiempatsegitiga-lingkaran, dan bentukbentuk bangun datar lainnya). Peserta didik dapat menyentuh, meraba dan melihat dari jarak dekat benda bangun datar 35

52 2 Kompetensi Dasar Indikator Pelaksanaan Remedial sambil guru menjelaskan ulang akan konsep bangun datar agar peserta didik dapat memahaminya dengan lebih baik. Peserta didik diminta untuk membuat gambar bangunbangun datar tersebut, mulai dari bangun datar yang sederhana (lingkaran) sampai yang lebih kompleks (segi lima). Membantu peserta didik menamakan bentuk-bentuk bangun datar yang dibuatnya. Peserta didik membuat bentuk bangun datar dengan menggunakan alat bantu lidi/kawat lentur, dan sebagainya. Penilaian: Guru melakukan identifikasi keberhasilan secara langsung terhadap pemahaman peserta didik, selama pelaksanaan pembelajaran remedial dengan menanyakan: Apa yang tadi kita lakukan? Apa saja yang telah kamu gambar? Jadi apakah nama-nama bangun datar ini? Bagaimana ciri-cirinya? 36

53 2 Kompetensi Dasar Indikator Pelaksanaan Remedial Sebutkan benda-benda di sekitarmu yang bentuknya segitiga? Apabila peserta didik berhasil memenuhi kompetensi yang diharapkan, beri penguatan: non verbal (senyuman, acungan jempol, tepuk tangan), verbal ( bagus, hebat ) atau pemberian reward (bendabenda yang menyenangkan bagi peserta didik atau benda seperti pensil,dll). Guru melakukan penilaian melalui tes/ulangan terkait dengan materi. Contoh II Pembelajaran Remedial Terkait Dengan Strategi/Metode Pembelajaran Identifikasi : Setelah melakukan analisis hasil ulangan harian siswa kelas IV SDLB pada tema Hidup Bersih dan Sehat, subtema Hidup Bersih dan Sehat di Rumah, dengan indikator muatan pelajaran pada Kompetensi Bahasa Indonesia: 1) Mengidentifikasi berbagai kegiatan di lingkungan sekitar, 2) Menulis cerita narasi sederhana tentang kegiatan di lingkungan sekitar dengan EYD yang benar, serta observasi selama proses pembelajaran, guru menemukan bahwa peserta didik belum dapat fokus dalam kegiatan dan tidak dapat menjelaskan dalam bentuk tulisan tentang kegiatan di lingkungan sekitar sehingga dalam kegiatan pembelajaran di kelas peserta didik cenderung mengganggu, tidak terlibat dalam kegiatan sehingga tidak memahami materi. 37

54 2 Berdasarkan permasalahan tersebut, guru dapat membuat rencana pembelajaran remedial sebagai berikut. Kompetensi Dasar 3.2 Mengenal teks cerita narasi sederhana kegiatan dan bermain di lingkungan dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosa kata bahasa daerah untuk membantu pemahaman Indikator 3.2.1Mengidentifikasi berbagai kegiatan di lingkungan sekitar 3.2.2Menulis cerita narasi sederhana tentang kegiatan di lingkungan sekitar dengan EYD yang benar Pelaksanaan Remedial Strategi: Aktivitas di luar kelas, secara berkelompok Perencanaan: Dilakukan di luar jam pelajaran efektif. Guru menyiapkan media pendukung terkait materi pembelajaran kreatif dan merencanakan aktivitas di luar kelas. Pelaksanaan: Peserta didik diajak untuk keluar kelas melihat-lihat kegiatan yang ada sambil bermain. Peserta didik dimints untuk menceritakan apa yang dilihatnya dan apa yang dirasakannya. Apa saja kegiatan-kegiatan yang dilihatnya, dan pernahkah peserta didik melakukannya. Peserta didik dimotivasi atau dipancing agar dapat menceritakan apa yang dilihat dan dirasakan, 38

55 2 Kompetensi Dasar Indikator Pelaksanaan Remedial anak didorong untuk berani bertanya. Peserta didik diminta untuk menceritakan kepada temannya gambar tentang kegiatan lingkungan sekitar yang telah disiapkan guru. Peserta didik diminta untuk menulis cerita tentang kegiatan yang dilihatnya. Guru memberikan bimbingan kepada peserta didik tentang cerita narasi sederhana kegiatan lingkungan sekitar. Penilaian: Peserta didik diminta untuk membacakan cerita narasi tentang kegiatan lingkungan sekitar. Apabila peserta didik berhasil memenuhi kompetensi yang diharapkan, memberi penguatan: non verbal (senyuman, acungan jempol, tepuk tangan), verbal ( bagus, hebat ) atau pemberian reward (benda-benda yang 39

56 2 Kompetensi Dasar Indikator Pelaksanaan Remedial menyenangkan bagi peserta didik atau benda seperti permen, pensil,dll). Peserta didik juga dijelaskan kembali bagaimana cara menuliskan cerita narasi hasil pengamatan. Guru melakukan penilaian melalui tes/ulangan terkait dengan materi. Contoh III Pembelajaran Remedial Terkait Keunikan Peserta Didik Identifikasi : Setelah melakukan analisis hasil ulangan harian siswa kelas IV SDLB pada tema Hidup Bersih dan Sehat, subtema Hidup Bersih dan Sehat di Rumah, dengan indikator muatan pelajaran pada Kompetensi Dasar PPKn: (1) Menyebutkan beberapa aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah, serta observasi selama proses pembelajaran, guru menemukan bahwa ada peserta didik yang selalu minta diulang-ulang dalam pembelajaran. Guru menilai peserta didik ini kurang mampu dalam membaca bibir (lip reading). Kompetensi Dasar 3.2 Memahami tata tertib dan aturan yang berlaku dalam Indikator 3.2.1Menyebutkan beberapa aturan yang berlaku Pelaksanaan Remedial Strategi: Diskusi atau percakapan setelah mengamati gambar tentang kegiatan di rumah atau tata tertib, 40

57 2 Kompetensi Dasar kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah. Indikator dalam kehidupan sehari-hari di rumah. Pelaksanaan Remedial tentang aturan-aturan yang berlaku di rumah. Perencanaan: Dilakukan langsung saat proses pembelajaran. Dengan mengadakan percakapan. Guru menyiapkan media-media gambar dan tata tertib. Seluruh peserta didik ikut terlibat. Pelaksanaan: Kegiatan mengamati gambar tentang kegiatan di rumah atau tata tertib di kelas. Setelah itu guru memancing peserta untuk mengadakan percakapan. Gunakan bahasa Indonesia yang baik tapi tidak terkesan formal atau menggurui. Guru mendekati secara individu pada peserta didik agar memperhatikan ujaran lawan bicaranya. Ajak seluruh peserta didik untuk ikut terlibat dalam percakapan. Diakhir percakapan lakukan refleksi tentang aturan yang berlaku dalam kehidupan seharihari. Pada saat pembelajaran, guru mengadakan observasi dengan 41

58 2 Kompetensi Dasar Indikator Pelaksanaan Remedial menggunakan skala sikap (K1 dan K2). Penilaian: Guru mengajukan pertanyaanpertanyaan lisan yang lebih bersifat refleksi hasil percakapan seperti, Siapakah yang harus dihormati kalau kamu di rumah? Apa yang kamu kerjakan bila kamu melihat halaman rumah kotor? Untuk selanjutnya guru dapat melihat perilaku-perilaku peserta didik dalam kehidupan sehariharinya. 2. Program Pembelajaran Pengayaan a. Pengertian Dalam kurikulum dirumuskan secara jelas Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan alokasi waktu yang sudah ditentukan. Penguasaan KI dan KD setiap peserta didik diukur dengan menggunakan sistem Penilaian Acuan Kriteria (PAK). Jika seorang peserta didik mencapai standar tertentu maka peserta didik tersebut dipandang telah mencapai ketuntasan. Oleh karena itu program pengayaan dapat diartikan sebagai kegiatan tambahan yang diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai ketentuan dalam belajar yang dimaksudkan untuk menambah wawasan atau memperluas pengetahuannya dalam materi pelajaran yang telah dipelajarinya. Di samping itu pembelajaran 42

59 2 pengayaan bisa diartikan memberikan pemahaman yang lebih dalam daripada tuntutan yang ada dalam kurikulum Lalu mengapa diperlukan program pengayaan? Kurikulum 2013 Sekolah Dasar menganut sistem pembelajaran berbasis aktivitas atau kegiatan, sistem pembelajaran tuntas serta memperhatikan dan melayani perbedaan individual peserta didik. Dengan memperhatikan prinsip perbedaan individu (kemampuan awal, kecerdasan, kepribadian, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, gaya belajar) tersebut, maka program pengayaan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan/hak anak. Kegiatan pengayaan dilaksanakan dengan tujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperdalam penguasaan materi pelajaran yang berkaitan dengan materi pelajaran yang sudah dipelajari dan yang akan dipelajari sehingga tercapai tingkat perkembangan yang optimal sesuai dengan kemampuannya. Metode yang digunakan bervariasi sesuai dengan bahan kajian, muatan pelajaran yang dipelajari peserta didik. Dalam program pengayaan, media belajar harus betul-betul disiapkan guru agar dapat memfasilitasi peserta didik untuk memperkaya pengetahuan, melatih keterampilan dan membentuk sikap yang baik Guru melakukan program pengayaan sesuai dengan bahan kajian, muatan pelajaran yang sedang dipelajari, seperti membaca materi diikuti dengan menulis laporan, melakukan percobaan dan menjadi tutor sebaya bagi teman yang memerlukan pembelajaran remedial. Guru mengembangkan latihan praktis dari materi yang sedang dibahas, membuat hasil karya, melakukan suatu proyek, membahas masalah, atau mengerjakan permainan yang harus diselesaikan siswa. Apapun kegiatan yang dipilih guru, hendaknya kegiatan pengayaan tersebut menyenangkan dan mengembangkan kemampuan peserta didik. 43

60 2 b. Jenis-jenis Program Pengayaan 1) Kegiatan eksploratori yang masih terkait dengan KD yang sedang dilaksanakan yang dirancang untuk disajikan kepada peserta didik. Sajian yang dimaksud contohnya: dapat berupa peristiwa sejarah, buku, narasumber, penemuan, uji coba, yang secara regular tidak tercakup dalam kurikulum. 2) Keterampilan proses yang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil dalam melakukan pendalaman dan investigasi terhadap topik yang diminati dalam bentuk pembelajaran mandiri. 3) Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah nyata dengan menggunakan pembelajaran pemecahan masalah, penemuan, proyek dan penelitian ilmiah. Pemecahan masalah ditandai dengan: (a) Identifikasi bidang permasalahan yang akan dikerjakan; (b) Penentuan fokus masalah/problem yang akan dipecahkan; (c) Penggunaan berbagai sumber; (d) Pengumpulan data menggunakan teknik yang relevan; (e) Analisis data; (f) Penyimpulan hasil investigasi. c. Prinsip-prinsip Program Pengayaan Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam merencanakan program pengayaan menurut Khatena (1992, dalam Direktorat PKLK, 2015): 1) Inovasi Guru perlu menyesuaikan program yang diterapkannya dengan kekhasan peserta didik, karakteristik kelas serta lingkungan hidup dan budaya peserta didik. 2) Kegiatan yang memperkaya Dalam menyusun materi dan mendisain pembelajaran pengayaan, kembangkan dengan kegiatan yang menyenangkan, membangkitkan minat, merangsang pertanyaan, dan sumbersumber yang bervariasi dan memperkaya. 44

61 2 3) Merencanakan metodologi yang luas dan metode yang lebih bervariasi Misalnya dengan memberikan proyek, pengembangan minat dan aktivitas-akitivitas menggugah (playful). Menerapkan informasi terbaru, hasil-hasil penelitian atau kemajuan program-program pendidikan terkini. Passow (1993, dalam Direktorat PKLK, 2015) menyarankan bahwa dalam merancang program pengayaan, penting untuk memperhatikan tiga hal, yaitu: 1) Keluasan dan kedalaman dari pendekatan yang digunakan. Pendekatan dan materi yang diberikan tidak hanya berisi yang luarnya (kulit-kulitnya) saja tetapi diberikan dengan lebih menyeluruh dan lebih mendalam. Contoh: membahas mengenai prinsip Phytagoras, tidak hanya memberikan rumus dan pemecahan soal saja tetapi juga memberikan pemahaman yang luas dari mulai sejarah terbentuknya hukum-hukum Phytagoras dan bagaimana penerapan prinsip tersebut dalam kehidupan seharihari. 2) Tempo dan kecepatan dalam membawakan program. Sesuaikan cara pemberian materi dengan tempo dan kecepatan peserta didik dalam menangkap materi yang diajarkan. Hal ini berkaitan dengan kecepatan daya tangkap yang dimiliki peserta didik sehingga materi dapat diberikan dengan lebih mendalam dan lebih dinamis. Hal ini untuk menghindari kebosanan karena peserta didik yang telah menguasai materi pelajaran yang diberikan di kelas. 3) Memperhatikan isi dan tujuan dari materi yang diberikan Hal ini bertujuan agar kurikulum yang dirancang lebih tepat guna dan responsif terhadap kebutuhan peserta didik. Renzulli menyatakan bahwa program pengayaan berbeda dengan program akselerasi karena pengayaan dirancang dengan lebih memperhatikan keunikan dan kebutuhan individual dari peserta didik. 45

62 2 d. Langkah-langkah Program Pengayaan Identifikasi Awal : Identifikasi Minat dan Gaya Belajar Peserta Didik Melakukan Perencanaan : Penekanan pada KI 1 dan KI 2 Penekanan pada KI 3 Penekanan pada KI 4 Pelaksanaan Pengayaan : Penilaian autentik Dilaksanakan dalam pembelajaran sesuai perencanaan dengan memperhatikan gaya dan minat belajar Penilaian Autentik Diagram 2.1 Skema Prosedur Pembelajaran Pengayaan (Sumber: Direktorat PKLK, 2015) Langkah-langkah dalam program pengayaan diawali dengan kegiatan identifikasi, kemudian perencanaan, dan pelaksanaan. Guru tidak perlu menunggu diperolehnya penilaian autentik terhadap kemampuan peserta didik. Apabila melalui observasi dalam proses pembelajaran, peserta didik sudah terindikasi memiliki kemampuan yang lebih dari teman lainya, dapat ditandai dengan penguasaan materi yang cepat dan membutuhkan waktu yang lebih singkat sehingga peserta didik seringkali memiliki waktu sisa yang lebih banyak, dibutuhkan kepekaan guru dalam merencanakan dan memutuskan untuk melaksanakan program pengayaan. Guru diharapkan lebih peka dalam mengenali peserta didik yang memiliki karakteristik ini, dikarenakan mereka memiliki kebutuhan yang juga berbeda dibandingkan dengan teman-temannya. 46

63 2 1) Identifikasi Awal Sebelum pengayaan diberikan, guru harus melakukan identifikasi awal terhadap minat dan gaya belajar peserta didik yang bersangkutan. Hal ini dimaksudkan agar pengayaan diberikan dengan tepat sehingga peserta didik merasa senang dengan program pengayaan yang diberikan. 2) Perencanaan Pengayaan Setelah identifikasi awal dilakukan guru membuat perencanaan sesuai dengan minat dan gaya belajar anak. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam perencanaan adalah alternatif kegiatan apa yang akan diberikan untuk dilakukan peserta didik. Guru menentukan berdasarkan kebutuhan pengayaan anak, apakah aktivitas yang dipilih penekanannya pada K1 dan K2, K3 atau K4. Penentuan fokus ini dapat pula ditentukan dengan berdiskusi atau menanyakan pada peserta didik yang bersangkutan. Guru harus selalu menyiapkan program pengayaan dengan menyiapkan materi pengayaan dan alat atau perangkat pendukung aktivitas pengayaan. 3) Pelaksanaan Pengayaan Program pengayaan dilakukan dalam proses pembelajaran dilaksanakan sesuai perencanaan dengan memperhatikan gaya dan minat belajar. Pengayaan dilakukan saat proses pembelajaran selain untuk melayani kebutuhan pengembangan potensi peserta didik juga dimaksudkan agar peserta tersebut tidak merasa jenuh sehingga dapat berperilaku mengganggu proses pembelajaran yang sedang berlangsung. 4) Penilaian Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan, tentu tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa. Setelah pelaksanaan program pengayaan guru melakukan penilaian sesuai dengan jenis kegiatan dan aktivitas pengayaan tersebut misalnya mereview hasil 47

64 2 karangan, membuat rekaman atau dokumen proses aktivitas peserta didik, membuat deskripsi kemajuan, dan portofolio. e. Contoh Rancangan Program Pengayaan Contoh I Program Pengayaan Terkait KI-3 Identifikasi: Melalui hasil identifikasi awal di kelas IV SDLB, pada tema Hidup Bersih dan Sehat, subtema Hidup Bersih dan Sehat di Rumah, dengan indikator muatan pelajaran pada Kompetensi Dasar Matematika: Menentukan unsur-unsur yang membentuk bangun datar yaitu sudut dan ruas garis (sisi). Guru menemukan peserta didik yang dapat menuntaskan materi ajar dengan cepat dan baik. Peserta didik menunjukkan kemampuan berpikir kritis, menjawab pertanyaan dengan baik, mengajukan pertanyaan yang relevan dan kritis, melakukan analisis ruas garis atau sisi pada bangun datar. Berdasarkan kondisi tersebut, guru dapat merancang rencana program pengayaan sebagai berikut. Kompetensi Dasar Indikator Pelaksanaan Program Pengayaan 3.8Mengidentifikasi unsur-unsur yang membentuk segi tiga, segi empat, dan segi enam beraturan Menentukan unsur-unsur yang membentuk bangun datar yaitu sudut dan ruas garis (sisi). Metode : Guru melakukan program pengayaan dengan membuat alternatif program pengayaan yaitu dengan metode penugasan. Perencanaan: Peserta didik diminta untuk menuliskan dan atau menggambarkan bangun- 48

65 2 Kompetensi Dasar Indikator Pelaksanaan Program Pengayaan bangun datar yang dia ketahui, kemudian mendiskusikan dengan teman-temannya yang berhubungan dengan sudut dan ruas garis (sisi) dan hasilnya supaya ditulis dan digambar. Guru menyiapkan media pendukung pengayaan. Guru membuat dokumentasi/ mengumpulkan hasil kerja (portofolio). Pelaksanaan : Dilakukan langsung saat proses pembelajaran. Peserta didik diminta untuk menuliskan dan menggambarkan bangunbangun datar yang dia ketahui, kemudian mendiskusikan dengan teman-temannya yang berhubungan dengan sudut dan ruas garis (sisi) dan hasilnya supaya ditulis dan digambar. Penilaian: Penilaian dilakukan dengan mereview hasil kerja yang 49

66 2 Kompetensi Dasar Indikator Pelaksanaan Program Pengayaan dilakukan oleh peserta didik dan mendokumentasikannya Contoh II Program Pengayaan Terkait KI-4 Identifikasi: Melalui hasil identifikasi awal di kelas IV SDLB, pada tema Hidup Bersih dan Sehat, subtema Hidup Bersih dan Sehat di Rumah, dengan indikator muatan pelajaran pada Kompetensi Dasar Matematika: Mengenal unsur-unsur bangun ruang sederhana dari benda-benda di sekitar, guru menemukan peserta didik yang mampu menyebutkan dan menunjukkan bangun bangun ruang dengan sangat baik. Ia mampu menyebutkan dan menunjukkan contoh bangun ruang yang ada di sekitarnya dengan tepat. Peserta didik tersebut juga selalu menyelesaikan tugasnya dengan lebih cepat. Berdasarkan kondisi tersebut, guru dapat merancang rencana program pengayaan sebagai berikut. Kompetensi Dasar 4.6Mengenal bangun datar dan bangun ruang serta mengelompokkan berdasarkan sifat geometrisnya Indikator 4.6.1Mengurai unsur-unsur bangun ruang yaitu sisi, sudut, dan rusuk. Pelaksanaan Program Pengayaan Metode : Guru melakukan program pengayaan dengan metode Diskusi Perencanaan: Peserta didik diminta untuk melakukan diskusi dengan teman-temannya tentang unsur- 50

67 2 Kompetensi Dasar Indikator Pelaksanaan Program Pengayaan unsur bangun ruang dan macamnya. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya pada orang lain selain gurunya. Peserta didik diminta untuk menuliskan hasilnya. Selama kegiatan pembelajaran Guru melakukan penilaian. Pelaksaanaan : Dilakukan langsung saat proses pembelajaran. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya pada orang lain, atau ke perpustakaan sekolah. Guru menyiapkan media yang dibutuhkan (sedotan, kawat, lidi, karet, karton) Guru memberikan contoh bangun ruang berbentuk rumah yang terdiri dari dua bangun ruang, yaitu kubus dan limas, dan serta menjelaskan unsur-unsurnya. Penilaian: Penilaian dilakukan dengan merefleksi hasil diskusi yang dilakukan oleh peserta didik baik secara tertulis maupun perbuatan. 51

68 2 D. Aktivitas Pembelajaran Setelah Anda membaca uraian materi pada kegiatan pembelajaran 2, kerjakanlah aktivitas berikut ini dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab! 1. Buatlah rangkuman materi dari kegiatan pembelajaran 2. Rangkuman dapat berupa poin-poin penting atau Mind Map (peta pikiran). 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut untuk mendalami materi pada kegiatan pembelajaran 2. a. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran remedial dan berikan contoh kegiatannya! b. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran pengayaan dan berikan contoh kegiatannya! 3. Untuk lebih mendalami materi, buatlah soal-soal latihan dalam bentuk pilihan ganda dengan indikator pencapaian materi sebagai berikut: a. Mampu merencanakan program pembelajaran remedial. b. Mampu merencanakan program pembelajaran pengayaan. c. Mampu mengidentifikasi informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 4. Lakukan diskusi dan pembahasan soal-soal dan kunci jawaban dengan teman dalam kelompok diskusi. E. Latihan/Kasus/Tugas Pilihlah jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D yang mewakili jawaban yang paling benar! 1. Langkah paling tepat yang dilakukan guru bagi peserta didik yang memiliki kecepatan menuntaskan kompetensi sesuai dengan RPP yang disusun adalah... A. memberikan materi tambahan yang lebih menantang B. melaksanakan pembelajaran sesuai buku siswa C. memberi pembelajaran tambahan untuk materi yang sama D. memberi materi yang sama dengan cara yang berbeda 52

69 2 2. Urutan yang tepat dalam melaksanakan pembelajaran remedial adalah... A. melakukan perencanaan, identifikasi, melaksanakan remedial, melakukan penilaian B. identifikasi, melakukan perencanaan, melaksanakan remedial, melakukan penilaian C. melakukan penilaian, identifikasi, melakukan perencanaan, melaksanakan remedial, D. melakukan penilaian, melakukan perencanaan, identifikasi, melaksanakan remedial 3. Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan daya tangkap, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing, hal ini sesuai dengan prinsip... A. fleksibilitas B. interaktif C. adaptif D. umpan balik segera 4. Ketika seorang peserta didik teridentifikasi mengalami kesulitan dalam menguasai materi KD yang sedang berlangsung, tindakan paling tepat dilakukan guru adalah... A. segera melaksanakan tes dan melihat hasil tes tersebut B. terus menyelesaikan materi sampai tuntas baru melakukan remedial C. melakukan perbaikan pembelajaran sesuai dengan kesulitan peserta didik tersebut D. melakukan pembelajaran remedial setelah peserta didik melaksanakan tes 5. Program pembelajaran pengayaan dimaksudkan untuk... A. memperkaya materi bagi peserta didik yang dirasakan kurang menguasai materi yang diberikan B. mengisi waktu yang dimiliki peserta didik yang telah menyelesaikan materi sebelum waktunya selesai C. memberi pembelajaran tambahan untuk materi yang sama 53

70 2 D. menambah wawasan atau memperluas pengetahuan dalam materi pelajaran yang telah dipelajari F. Rangkuman 1. Program pembelajaran remedial adalah program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai kompetensi minimalnya dalam satu kompetensi dasar tertentu. 2. Langkah-langkah pembelajaran remedial meliputi a) identifikasi; b) melakukan perencanaan; c) melaksanakan remedial; d) melakukan penilaian. 3. Program pembelajaran pengayaan adalah program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai ketentuan dalam belajar yang dimaksudkan untuk menambah wawasan atau memperluas pengetahuannya dalam materi pelajaran yang telah dipelajarinya. 4. Langkah-langkah pembelajaran pengayaan meliputi a) identifikasi; b) melakukan perencanaan; c) melaksanakan pengayaan; d) melakukan penilaian. G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir modul ini.hitunglah jawaban Anda yang benar,kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar ini. Tingkat Penguasaan = Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: % = Baik sekali % = Baik % = Cukup < 70 % = Kurang Jumlah awaban Anda yang benar x

71 2 Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, bagus! Anda cukup memahami kegiatan belajar ini. Anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar berikutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi kegiatan belajar ini, terutama bagian yang belum Anda kuasai dengan menunjukkan semangat ketulusan dan kemauan untuk belajar sepanjang hayat. 55

72 2 56

73 3 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 LAPORAN HASIL PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK A. Tujuan Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 3, diharapkan Anda dapat memahami bagaimana melaporkan hasil pencapaian kompetensi peserta didik kepada orangtua dengan jujur dan penuh tanggung jawab. B. Indikator Pencapaian Kompetensi Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 3, diharapkan Anda dapat: 1. Mengolah hasil capaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 2. Menyusun laporan hasil pencapaian kompetensi peserta didik. C. Uraian Materi 1. Pengolahan Hasil Capaian Hamalik (1986, dalam Arifin, 2010: 291) menjelaskan, tujuan dari pelaporan adalah untuk mengikhtisarkan, mengorganisasikan, dan menafsirkan hasil tes sehingga dapat memberikan gambaran tentang status dan kemajuan perorangan siswa, kelas, dan sekolah. Bentuk laporan dapat dilakukan secara tertulis mapun lisan. Laporan lisan dimaksudkan agar terjadi komunikasi secara efektif antara sekolah dengan pihak yang menerima laporan, dan juga membentuk hubungan emosional yang lebih kental antara wali kelas dan orangtua peserta didik. Laporan tertulis dimaksudkan agar dapat memberikan petunjuk yang permanen. Laporan tertulis dapat didokumentasikan dan pada waktunya dapat dijadikan sebagai data untuk dianalisis lebih lanjut. 57

74 3 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan menyebutkan bahwa hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan Pemerintah. Pengembangan Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik pada dasarnya merupakan wewenang sekolah. Pada pembelajaran ini akan dibahas mengenai bagaimana melakukan pengolahan nilai sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang kemudian direkapitulasi dan dituangkan ke dalam rapor yang akan dilaporkan kepada orangtua peserta didik. Selain rapor ini, guru juga dapat memberikan laporan lain kepada orangtua terkait ketercapaian program pembelajaran individual peserta didik yang telah disusun dan disepakati antara guru dan orangtua di awal semester. a. Pengolahan Nilai Sikap Pada penilaian sikap diasumsikan bahwa setiap peserta didik memiliki perilaku yang baik. Perilaku menonjol (sangat baik atau perlu bimbingan) yang dijumpai selama proses pembelajaran ditulis dalam jurnal atau catatan pendidik. Apabila tidak ada catatan perlu bimbingan di dalam jurnal, peserta didik tersebut dikategorikan berperilaku baik. Pendidik merencanakan dan menetapkan sikap yang akan dinilai dalam pembelajaran sesuai dengan kegiatan pembelajaran. Pada penilaian sikap di luar pembelajaran, pendidik dapat mengamati sikap lain yang muncul secara natural. Pendidik menyiapkan format penilaian sikap (jurnal) yang digunakan untuk mencatat hasil pengamatan. Format penilaian sikap ini dibuat sedemikian rupa agar proses penilaian sikap dapat dilakukan secara mudah dan praktis. Hasil penilaian sikap direkap oleh pendidik minimal dua kali dalam satu semester. Hasil penilaian sikap ini akan dibahas dan dilaporkan dalam bentuk deskripsi nilai sikap peserta didik. 58

75 3 Berikut rambu-rambu deskripsi nilai sikap selama satu semester: 1) Deskripsi sikap menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna kontras, misalnya:. tetapi masih perlu peningkatan dalam atau. namun masih perlu bimbingan dalam hal 2) Deskripsi sikap menyebutkan perkembangan sikap peserta didik yang sangat baik, baik, cukup, atau perlu bimbingan. 3) Apabila peserta didik tidak memiliki catatan apapun dalam jurnal, sikap dan perilaku peserta didik tersebut diasumsikan baik. 4) Deskripsi nilai sikap peserta didik dirumuskan pada akhir semester sehingga guru mata pelajaran dan guru kelas harus memeriksa jurnal secara keseluruhan sampai akhir semester untuk menganalisis catatan yang menunjukkan perkembangan sikap dan perilaku peserta didik. 5) Penetapan deskripsi akhir sikap peserta didik dilakukan melalui rapat dewan guru pada akhir semester. b. Pengolahan Nilai Pengetahuan Pengolahan nilai pengetahuan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menghitung Nilai Penilaian Harian (NPH) PH dilakukan dalam bentuk tes tertulis, tes lisan, atau penugasan. PH tertulis direncanakan berdasarkan pemetaan KD dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan minimal satu kali dalam satu tema untuk setiap KD muatan pelajaran. Nilai pengetahuan yang diperoleh dari penilaian harian (NPH) merupakan nilai rerata yang ditulis dengan menggunakan angka pada rentang ) Menghitung Nilai Penilaian Tengah Semester (NPTS) PTS dilaksanakan setelah meyelesaikan separuh dari jumlah tema dalam satu semester atau setelah 8-9 minggu belajar efektif. Nilai pengetahuan yang diperoleh dari PTS (NPTS) merupakan nilai tengah semester dan penulisannya menggunakan angka pada rentang

76 3 3) Menghitung Nilai Penilaian Akhir Semester (NPAS) dan Nilai Penilaian Akhir Tahun (NPAT) PAS dan PAT dilaksanakan setelah menyelesaikan seluruh tema dalam satu semester/tahun belajar efektif. NPAS dan NPAT penulisannya menggunakan angka pada rentang Tabel 3.1 Contoh Rekap Nilai Pengetahuan Nama : Radit Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : I/I KD Tema 1 Penilaian Harian Tema 2 Tema 3 Tema 4 NPH NPTS NPAS NILAI KD Nilai Akhir 81 NPH merupakan rerata nilai dari penilaian harian (tes dan nontes) pada setiap KD per mata/muatan pelajaran. 4) Menghitung Nilai Akhir (NA) Penghitungan NA untuk setiap KD dapat dilakukan sesuai dengan kegiatan penilaian yang dilakukan dan pembobotan. Untuk penghitungan NA KD 3.1, 3.2, 3.3, 3.4, 3.5, 3.8 dan 3.10 didasarkan pada NPH, NPTS dan NPAS. Jika bobot di suatu satuan pendidikan adalah (2 x NPH) : NPTS : NPAS, maka penghitungan NA KD menggunakan rumus sebagai berikut: NA KD = 2xNPH + NPTS + NPAS 4 60

77 3 NA KD 3.1 = 2(80) = 76 Penghitungan NA untuk setiap KD dapat dilakukan sesuai dengan kegiatan penilaian yang dilakukan dan pembobotan. Untuk perhitungan KD 3.6, 3.7, dan 3.9 didasarkan pada NPH dan NPAS. Hal ini dikarenakan ketiga KD tersebut terdapat pada tema 3 dan/atau tema 4 yang kegiatan pembelajarannya dilakukan setelah PTS. Jika bobot di suatu satuan pendidikan adalah (2 x NPH) : NPAS, maka penghitungan NA KD menggunakan rumus sebagai berikut: NA KD = NA KD 3.7 = 2xNPH + NPAS 3 2(80) = 80 Dengan demikian penghitungan NA muratan pelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: NA Mupel = Rata rata NA KD NA Bahasa Indonesia = = ) Menghitung Predikat dan Deskripsi Nilai Contoh pengolahan nilai dan deskripsi rapor Radit di sekolah memiliki KKM satuan pendidikan 70, maka rentang predikat menggunakan rumus sebagai berikut: Rentang Predikat = Nilai Maksimum KKM 3 = = 10 3 Catatan: angka 3 pada rumus diperoleh dari jumlah predikan selain D (A, B, dan C) 61

78 3 KKM Satuan Pendidikan Tabel 3.2 Contoh Rentang Predikat Panjang Interval A (Sangat Baik) Rentang Predikat B (Baik) C (Cukup) D ( Perlu Bimbingan 70 30/3 = 10 89<A<100 79<B<89 70<C<79 D<70 Capaian nilai pengetahuan Radit 81, maka predikat dan deskripsi nilai Radit adalah sebagai berikut: No Muatan Pelajaran 3 B. Indonesia 81 B Pengetahuan Keterampilan Nilai Predikat Deskripsi Nilai Predikat Deskripsi Untuk menuliskan deskripsi rapor, dimulai dari menganalisis capaian nilai tertinggi dan terendah. Berdasarkan nilai pada tabel 3.1 tampak bahwa capaian nilai tertinggi ada pada KD 3.5 = 91 (sangat baik), sedangkan capaian nilai terendah pada KD 3.3 = 73 (cukup). Selanjutnya dilihat deskripsi dari KD tersebut: KD 3.3 : Menguraikan lambang bunyi vokal dan konsonan dalam kata Bahasa Indonesia atau bahasa daerah KD 3.5 : Mengenal kosa kata tentang cara memelihar kesehatan melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan, dan/atau syair lagu) dan/atau eksplorasi lingkungan. Maka alternatif rumusan deskripsi nilai pengetahuan untuk Radit adalah sebagai berikut. Ananda Radit sangat baik dalam mengenal kosakata tentang cara memelihara kesehatan melalui teks pendek, cukup dalam menguraikan lambang bunyi vokal dan konsonan. 62

79 3 c. Pengolahan Nilai Keterampilan Penilaian aspek keterampilan dapat diperoleh dari nilai praktik, nilai produk, dan nilai proyek. Nilai keterampilan diolah secara kuantitatif dengan menggunakan bilangan bulat pada skala 0 sampai dengan 100 serta dibuatkan deskripsi capaian kemampuan peserta didik. Deskripsi tersebut berupa kalimat positif terkait capaian kemampuan peserta didik dalam setiap muatan pelajaran yang mengacu pada setiap KD muatan pelajaran. Penilaian keterampilan dapat disajikan dalam bentuk nilai rata-rata dan/atau nilai optimum, sedangkan nilai akhir penilaian keterampilan dihitung dari rerata nilai seluruh KD. Nilai optimum diberlakukan apabila penilaian dilakukan terhadap KD pada materi dan teknik penilaian yang sama dan penilaian dilakukan lebih dari satu kali. Berikut contoh rekap nilai keterampilan selama satu semester. Tabel 3.3 Contoh rekap nilai keterampilan Nama : Radit Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : I/I KD Praktik Produk Proyek Skor *) *) *) **) Nilai Akhir 83 63

80 3 *) menggunakan nilai optimum dengan asumsi KD dan materi sama, teknik penilaian yang dilakukan sama, dan dilakukan beberapa kali penilaian. **) Menggunakan nilai optimum pada produk (85) kemudian dirataratakan dengan nilai praktik (75). Nilai Akhir (NA) Keterampilan Radit dalam rapor untuk muatan pelajaran Bahasa Indonesia adalah rata-rata skor semua KD = 83 Capaian nilai keterampilan Radit 83, maka predikat dan deskripsi nilai Radit adalah sebagai berikut: No Muatan Pelajaran Pengetahuan Keterampilan Nilai Predikat Deskripsi Nilai Predikat Deskripsi 3 B. Indonesia 83 Baik Untuk menuliskan deskripsi rapor, dimulai dari menganalisis capaian nilai tertinggi dan terendah. Berdasarkan nilai pada tabel 3.3 tampak bahwa capaian nilai tertinggi ada pada KD 4.1 = 90 (sangat baik), sedangkan capaian nilai terendah pada KD 4.3 = 75 (cukup). Selanjutnya dilihat deskripsi dari KD tersebut. KD 4.1 Mempraktikkan kegiatan persiapan membaca permulaan (duduk wajar dan baik, jarak antara mata dan buku, cara memegang buku, gerakan mata dari kiri ke kanan, memilih tempat dengan cahaya terang) dengan benar. KD 4.3 Melafalkan bunyi vokal dan konsonan dalam kata Bahasa Indonesia atau bahasa daerah. Maka rumusan deskripsi nilai keterampilan untuk Radit adalah Ananda Radit sangat baik dalam mempraktikkan kegiatan persiapan membaca permulaan, cukup dalam melafalkan vokal dan konsonan. 64

81 3 2. Penyusunan Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Setelah guru mendapatkan rekap hasil penilaian kompetensi peserta didik selama satu semester, selanjutnya guru menuangkan hasilnya pada buku rapor. Berikut disajikan buku rapor Kurikulum 2013 dan contoh pengisiannya sesuai Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar (Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, 2016) Nama Peserta Didik : Raditya Ananda Kelas : I-A NISN/NIS : / Semester : 1 (satu) Nama Sekolah : SDLB Kasih Ibu Tahun Pelajaran : 2016 / 2017 Alamat Sekolah : Jl. Rerekaan Bandung a. Sikap Aspek Deskripsi 1. Sikap Spiritual Radit taat beribadah, berperilaku syukur, selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan dan sudah mampu meningkatkan sikap toleransi beragama. 2. Sikap Sosial Radir sangat jujur, percaya diri dan sudah mampu meningkatkan sikap disiplin b. Pengetahuan dan Keterampilan No 1 2 Muatan Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pengetahuan Keterampilan Nilai Predikat Deskripsi Nilai Predikat Deskripsi 3 Bahasa Indonesia 81 Baik Ananda Radit sangat baik 83 Baik Ananda Radit sangat baik 65

82 3 No Muatan Pelajaran Pengetahuan Keterampilan Nilai Predikat Deskripsi Nilai Predikat Deskripsi dalam mengenal kosakata tentang cara memelihara kesehatan melalui teks pendek, cukup dalam menguraikan lambang bunyi vokal dan konsonan. dalam mempraktikkan kegiatan persiapan membaca permulaan, cukup dalam melafalkan vokal dan konsonan. 4. Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya dan Prakarya Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 9 Muatan Lokal a. b. c. c. Ekstra Kurikuler No Kegiatan Ekstrakurikuler Keterangan 1. Praja Muda Karana (Pramuka) Radit sebagai ketua regu dalam kegiatan Pramuka. 2. Drumb Band Radit terampil dalam memainkan alat musik pianika. 66

83 3 d. Saran-saran Radit sangat tekun dan rajin, perlu dibiasakan memenuhi kepedulian terhadap lingkungan. Radit suka menulis puisi, potensinya akan berkembang lebih baik jika diberi kesempatan dan motivasi di rumah. e. Tinggi dan Berat Badan No Aspek Yang Dinilai Semester Tinggi Badan 120 cm 2 Berat Badan 23 kg f. Kondisi Kesehatan No Aspek Fisik Keterangan 1. Pendengaran Baik 2. Penglihatan Kurang jelas melihat dalam jarak jauh 3. Gigi Terdapat 1 gigi yang gigis 4. Lainnya. g. Prestasi No Jenis Prestasi Keterangan 1. Kesenian Juara I Lomba Baca Puisi Tingkat Kecamatan 2. Olahraga Juara III Lomba Lari Antar Kelas 67

84 3 D. Aktivitas Pembelajaran Setelah Anda membaca uraian materi pada kegiatan pembelajaran 3, kerjakanlah aktivitas berikut ini dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab! 1. Buatlah rangkuman materi dari kegiatan pembelajaran 3. Rangkuman dapat berupa poin-poin penting atau Mind Map (peta pikiran). 2. Jawablah pertanyaan berikut untuk mendalami materi pada kegiatan pembelajaran 3. Jelaskan perumusan nilai akhir untuk kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan! 3. Untuk lebih mendalami materi, buatlah soal-soal latihan dalam bentuk pilihan ganda dengan indikator pencapaian materi sebagai berikut: a. Mampu merumuskan nilai akhir kompetensi sikap. b. Mampu merumuskan nilai akhir kompetensi pengetahuan. c. Mampu merumuskan nilai akhir kompetensi keterampilan. 4. Lakukan diskusi dan pembahasan soal-soal dan kunci jawaban dengan teman dalam kelompok diskusi. E. Latihan/Kasus/Tugas Pilihlah jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D yang mewakili jawaban yang paling benar! 1. Hasil akhir penilaian kompetensi sikap diperoleh dengan melihat pada... A. modus B. mean C. median D. optimum 2. Hasil akhir penilaian kompetensi pengetahuan diperoleh dengan melihat pada... A. nilai harian B. nilai ulangan tengah semester C. nilai ulangan akhir semester D. rata-rata dari NPH, NPTS, dan NPAS 68

85 3 3. Laporan capaian kompetensi peserta didik dilaporkan kepada orangtua peserta didik dalam bentuk... A. deskripsi B. nilai dan predikat C. nilai dan deskripsi D. nilai, predikat, dan deskripsi 4. Perhatikan tabel hasil rekapitulasi penilaian pengetahuan berikut. KD Tema 1 Tema 2 Tema 3 Tema 4 NPTS NPAS NILAI AKHIR Berapakah nilai akhir yang diperoleh untuk KD 3.4 jika pembobotan NPH:NPTS:NPAS adalah 2:1:1? A. 65,83 B. 71,25 C. 80,00 D. 86,25 5. Hasil akhir penilaian kompetensi keterampilan diperoleh dengan melihat pada... A. modus B. mean C. median D. optimum 69

86 3 F. Rangkuman 1. Tujuan dari pelaporan adalah untuk mengikhtisarkan, mengorganisasikan, dan menafsirkan hasil tes sehingga dapat memberikan gambaran tentang status dan kemajuan perorangan siswa, kelas, dan sekolah. 2. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. 3. Modus untuk ketuntasan kompetensi sikap ditetapkan dengan predikat Baik. Skor rerata untuk ketuntasan kompetensi pengetahuan ditetapkan paling kecil 2,67.Capaian optimum untuk ketuntasan kompetensi keterampilan ditetapkan paling kecil 2,67. G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir modul ini.hitunglah jawaban Anda yang benar,kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar ini. Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban Anda yang benar x Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: % = Baik sekali % = Baik % = Cukup < 70 % = Kurang Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, bagus! Anda cukup memahami kegiatan belajar ini. Anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar berikutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi kegiatan belajar ini, terutama bagian yang belum Anda kuasai dengan menunjukkan semangat ketulusan dan kemauan untuk belajar sepanjang hayat. 70

87 KOMPETENSI PROFESIONAL: PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK 71

88 72

89 4 KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 PENGOPERASIAN KOMPUTER DENGAN SISTEM OPERASI WINDOWS 7 A. Tujuan Tujuan pokok pada kegiatan pembelajaran 4 ini adalah mempelajari tentang konsep Sistem Operasi Komputer, macam-macam Sistem Operasi, serta dasar-dasar Penggunaan Windows 7 dengan menerapkan kemandirian, profesionalisme, kerjasama, dan ketulusan. B. Indikator Pencapaian Kompetensi Setelah mempelajari materi pokok 4 tentang Konsep ICT dalam Membantu Kepentingan Pembelajaran, diharapkan Anda dapat: 1. Menjelaskan Sistem Operasi Komputer 2. Merinci Macam-macam Sistem Operasi 3. Menggunakan operasi dasar pada Windows 7 C. Uraian Materi 1. Konsep Sistem Operasi Komputer Sistem Operasi atau Operating system (OS) adalah suatu perangkat lunak yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen hardware serta operasi-operasi dasar sistem termasuk menjalankan software aplikasi. Sistem Operasi merupakan software pada lapisan pertama yang dimasukkan pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Menurut American National Standart Institute (ANSI), sistem operasi adalah software yang mengontrol pelaksanaan program-program komputer dengan mengatur waktu proses, pengecekan kesalahan, mengontrol input dan output, melakukan perhitungan, kompilasi, penyimpanan, pengolahan data serta layanan-layanan lainnya yang terkait. 73

90 4 2. Macam-Macam Sistem Operasi Pada saat ini, di pasaran dunia terdapat berbagai macam sistem operasi. Semua sistem operasi tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Beberapa sistem operasi yang ada di pasaran saat ini antara lain : DOS (Disk Operating System), Microsoft Windows, Macintosh Operating System, Sistem Operasi UNIX, Sistem Operasi Linux, Sistem Operasi Android 3. Dasar-dasar Penggunaan Windows 7 Pada materi ini kita akan membahas penggunaan sistem operasi windows 7, ada beberapa hal mendasar yang perlu Anda kuasai ketika mempelajari sistem operasi windows (Windows 7), antara lain; teknik mengaktifkan dan mematikan komputer dengan prosedur yang benar, manajemen File, membuat Folder, mengganti Nama File atau Folder, memindahkan File atau Folder, dan menghapus File atau Folder a. Manajemen File Seringkali kita mengalami kesulitan untuk mencari atau menemukan file yang telah kita simpan dalam komputer. Hal ini bisa terjadi salah satunya karena kita tidak menyimpan file-file tersebut pada suatu direktori(root) atau subdirektori (folder) khusus. Untuk mengatasinya kita perlu membuat dan menyusun folder-folder tertentu yang khusus digunakan untuk menyimpan file-file hasil kerja kita. Pada Sistem Operasi Windows (Windows 98, Windows 2000, Windows ME, Windows NT, Windows XP, Windows7) ada salah satu fasilitas yang dapat digunakan untuk mengatur susunan file-file dan folder-folder pribadi kita. Fasilitas tersebut adalah Windows Explorer. Ada dua cara yang sering digunakan untuk membuka Widows Explorer, yaitu melalui menu Pull-Down Start dan menu Pop-Up Start. Langkah membuka fasilitas Windows Explorer melalui menu Pull-Down Start adalah sebagai berikut: 1) klik kiri pada tombol Start 74

91 4 2) pilih All Program 3) cari dan pilih Windows Explorer (fasilitas Windows Explorer sering terdapat di dalam folder Accessories). Sedangkan langkah melalui toolbar lebih sederhana, yaitu: 1) cari dan klik kiri ikon Windows Explorer (biasanya ada bagian bawah dekstop) Gambar 4.1 Ikon Windows Explorer 2) muncul tampilanwindows Explorer Dari gambar di atas dapat dilihat susunan direktori dan sub direktori dari suatu komputer. Jendela sebelah kiri menunjukkan susunan direktori dan sub direktori, jendela sebelah kanan menunjukkan isi dari direktori atau sub direktori yang dipilih. Ada banyak fungsi dari Windows Explorer, diantaranya untuk mencari keberadaan suatu file, membuat dan menyusun folder, mengganti nama file, memindahkan file atau folder, menggandakan file, menghapus file atau folder, menyembunyikan file atau folder, dan masih banyak lainnya. b. Membuat Folder Pembuatan suatu folder penyimpanan file sangat diperlukan agar kita tidak mengalami kesulitan pada saat mencari suatu file. Sebaiknya folder yang kita buat berisi file-file yang sejenis. Adapun langkah pembuatan folder adalah sebagai berikut: 1) tentukan letak folder baru yang akan kita buat dengan memilih salah satu direktori atau subdirektori yang ada 2) cari dan klik kiri ikon New Folder pada Toolbar (biasanya di atas) 75

92 4 Gambar 4.2 Folder 3) tuliskan nama folder yang dikehendaki 4) tekan ENTER atau 1) tentukan letak folder baru yang akan kita buat dengan memilih salah satu direktori atau subdirektori yang ada 2) arahkan cursor pada bidang yang kosong di jendela sebelah kanan 3) klik New Folder 4) tuliskan nama folder yang dikehendaki 5) tekan ENTER 76

93 4 Gambar 4.3 Langkah membuat folder baru c. Mengganti Nama File atau Folder Terkadang karena alasan tertentu kita mesti mengganti nama dari suatu file atau folder yang telah ada. Berikut adalah salah satu langkahlangkahnya: 1) pilih file atau folder yang akan diganti namanya 2) klik kanan 3) pilih Rename 4) ketikkan nama baru yang diinginkan 5) tekan ENTER 77

94 4 Gambar 4.4 Langkah mengganti nama file d. Memindahkan File atau Folder 1) pilih file atau folder yang akan dipindahkan 2) Drag dan arahkan pada direktori atau sub direktori yang diinginkan sebagai tempat yang baru 3) Lepaskan mouse Atau 1) pilih file atau folder yang akan dipindahkan 2) klik kanan 3) pilih Cut 78

95 4 4) klik kanan pada direktori atau sub direktori yang diinginkan sebagai tempat yang baru. 5) Pilih Paste e. Menggandakan File atau Folder 1) pilih file atau folder yang akan digandakan 2) klik kanan 3) pilih Copy 4) klik kanan pada direktori atau sub direktori yang diinginkan sebagai tempat untuk file/folder yang digandakan 5) pilih Paste f. Menghapus File atau Folder 1) pilih file atau folder yang akan dihapus 2) klik kanan 3) pilih Delete 4) muncul menu konfirmasi penghapusan file 79

96 4 5) tekan Yes atau 1) pilih file atau folder yang akan dihapus 2) tekan tombol Delete pada keyboard 3) muncul menu konfirmasi penghapusan file 4) tekan Yes Gambar 4.5 Langkah menghapus file Kedua cara di atas digunakan untuk membuang file atau folder ke Recycle Bin (tempat pembuangan sementara). File atau folder tersebut masih bisa diambil kembali dengan menggunakan fasilitas Restore. * Perintah delete yang dikombinasikan dengan penekanan tombol Shift akan membuat file atau folder dihapus secara permanen dan tidak dapat diambil kembali 80

97 4 D. Aktivitas Pembelajaran Ada beberapa kegiatan pembelajaran yang dapat Anda lakukan untuk memperdalam penguasaan materi pada materi pokok 4 ini, yaitu: 1. Langkah 1 : Cari dan amati dengan seksama berbagai peralatan yang dijelaskan ketika mempelajari materi ini. 2. Langkah 2 : Coba Anda aktifkan komputer mengikuti prosedur yang dijelaskan 3. Langkah 3 : buatlah folder baru dengan nama folder latihan di folder My Document. 4. Langkah 4 : pindahkan folder yang sudah Anda buat tadi ke Directory: D, 5. Langkah 5 : Ubah nama folder tersebut dengan nama Latihan 6. Selesaikanlah tugas ini secara tuntas dan penuh tanggung jawab E. Latihan/Kasus/Tugas Untuk memperdalam pemahaman anda terhadap materi pokok Pengoperasian Sistem Operasi Windows 7, kerjakan latihan dibawah ini dengan cermat dan penuh tanggung jawab: Sebutkan nama peralatan di bawah ini beserta fungsinya: Gambar 4.6 Peralatan periferal sumber :Modul TIK Prodep No Nama Peralatan Fungsi

98 Mouse F. Rangkuman 1. Fungsi sistem Operasi adalah untuk melakukan kontrol dan manajemen hardware serta operasi-operasi dasar sistem termasuk menjalankan software aplikasi. 2. Contoh sistem operasi antara lain PC DOS, Microsoft Windows, UNIX, LINUX, Android, dan lain-lain. 3. Periferal komputer merupakan peralatan tambahan yang disambungkan pada suatu komputer yang untuk keperluan-keperluan tertentu. 4. Contoh peralatan periferal diantaranya printer, scanner, modem, dan lain sebagainya. 5. Salah satu tujuan dari manajemen file adalah untuk memudahkan pencarian file atau dokumen yang telah disimpan dalam komputer. G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkanlah tugas yang telah Anda kerjakan pada bagian E dengan jawaban yang terdapat pada bagian Kunci Jawaban. Apabila tugas Anda sudah sesuai dengan kunci jawaban, silahkan Anda lanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya. Apabila hasilnya masih belum sesuai, sebaiknya Anda perbaiki dulu tugas tersebut dengan menunjukkan semangat ketulusan dan kemauan untuk belajar sepanjang hayat. 82

99 5 KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH KATA A. Tujuan Tujuan pada Kegiatan Pembelajaran 5 ini adalah mempelajari tentang Penggunaan Perangkat Lunak Pengolah Kata ini meliputi Konsep Dasar Pengolah Kata, Pengoperasian MS Word 2010, Pengenalan Bagian-bagian MS Word 2010, Pembuatan Dokumen dengan MS Word 2010, Format Dokumen dengan MS Word 2010 dengan cermat. B. Indikator Pencapaian Kompetensi Setelah mempelajari materi pokok 5 ini, Anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan Konsep Dasar Pengolah Kata 2. Melakukan pengoperasian MS Word Mengenal bagian-bagian pada MS Word Membuat dokumen dengan MS Word Menggunakan Fasilitas Format Dokumen dengan MS Word 2010 C. Uraian Materi 1. Konsep Dasar Pengolah Kata Microsoft Word atau biasa disebut MS Word merupakan salah satu program aplikasi komputer keluaran Microsoft yang digunakan untuk pengolahan kata. Aplikasi ini sangat populer karena relatif mudah digunakan apabila dibandingkan dengan aplikasi pengolah kata lainnya (Word Star, Chi Writer, Corel Word Perfect, Lotus Amipro dan dan lain-lain). Ada berbagai macam versi MS Word dari semenjak pertama kali diluncurkan (tahun 1983) hingga sekarang. MS word keluaran terbaru untuk saat ini adalah MS Word 2010 untuk sistem operasi Windows dan MS Word untuk sistem operasi Mac. 83

100 5 Ada berbagai macam dokumen yang dapat dibuat dengan menggunakan MS Word, diantaranya dokumen surat menyurat, laporan, buku, skripsi, tesis, desertasi, kartu undangan, kartu nama, dan lain-lain. 2. Pengoperasian MS Word 2010 Untuk menjalankan MS WORD ada beberapa cara yang dapat dilakukan, salah satunya yaitu: melalui tombol start pilih menu program pilih sub menu Microsoft Word. Gambar 5.1 Menu Start 3. Pengenalan Bagian-bagian MS WORD 2010 Ada beberapa bagian yang ada dan ditampilkan ketika program MS Word dijalankan, diantaranya area kerja, title bar, menu bar, toolbar, ruler dan scrolbar. Sebagian dari bagian-bagian tersebut bisa diatur sesuai dengan kebutuhan kita. 84

101 5 a. Area Kerja Adalah suatu bidang untuk menampilkan dan mengolah teks, gambar atau objek lain yang telah dimasukkan atau diproses. Ikon: simbol-simbol yang berisi suatu perintah tertentu Gambar 5.2 Ikon: simbol-simbol yang berisi suatu perintah tertentu AREA KERJA b. Title Bar Adalah papan baris yang terletak di bagian paling berisi nama dokumen, nama program (Microsoft Word) dan tombol Minimize, Restore, serta Close. 85

102 5 c. Tab Adalah papan yang menampung menu File, Home, Insert, Page Layout, dan seterusnya, lengkapnya bisa Anda lihat di gambar bawah ini. d. Tab File Grup File terdiri dari sub-sub file sebagai berikut: 86

103 5 Sub Menu Fungsi Save Menyimpan dokumen yang sedang diedit Save As Menyimpan dokumen dengan nama atau tipe yang baru Save as Adobe PDF Menyimpan dokumen dalam format pdf (tool tambahan) Info Recent New Print Melihat informasi tentang dokumen yang sedang kita buka Melihat dokumen yang baru saja dibuka dengan MS Word Membuat dokumen MS Word yang baru Mencetak dokumen Save & Send Menyimpan dan mengirim dokumen via e- mail Help Melihat informasi tentang program dan bantuan pada MS Word yang digunakan 87

104 5 Options mengatur properti dan tampilan program MS Word yang digunakan Exit Menutup program MS Word e. Tab Home Tab Home terdiri dari grup-grup berikut ini: Clipboard, Font, Paragraph, Styles dan Editing: 1) Grup Clipboard Nama Grup Ikon Fungsi Cut Copy Paste Format Painter Memotong isi dari dokumen Menggandakan isi dari dokumen Memunculkan dan menempatkan objek hasil pemotongan (cut) atau penggandaan (copy), jika tanda panah ke bawah diklik akan muncul beberapa pilihan paste Digunakan untuk menyamakan format objek yang satu dengan yang lain 88

105 5 2) Grup Font Gambar 5.3 Grup Font Ikon Fungsi 1. Font untuk menentukan jenis huruf 2. Font Size untuk mengatur ukuran huruf 3. Grow Shrink Font untuk memperbesar memperkecil ukuran huruf dengan cepat 4. Change Case untuk mengubah status huruf kapital/huruf kecil 5. Clear untuk menghapus pemformatan teks Formatting 6. Bold untuk menebalkan teks 7. Italic untuk memiringkan Teks 8. Underline untuk memberikan garis bawah pada teks 9. Strikethrough memberikan tanda coret padateks 10. Superscript untuk mengetik karakter pemangkatan Nama masing-masing ikon akan muncul jika kursor kita arahkan tepat di atas ikon tersebut 89

106 5 3) Grup paragraph Grup paragraph terdiri dari menu-menu sebagai berikut: a. Bullets : untuk memberikan tanda bullet di tiap paragraf b. Numbering : untuk memberikan format penomoran di tiap paragraf terpilih c. Decrease Indent : untuk menggeser paragraf ke kiri d. Increase Indent : untuk menggeser paragraf ke kanan e. Left-to-Right : untuk menjadikan arah teks berjalan dari kiri ke kanan (format Latin) f. Show Paragraph Marks : untuk menampilkan/ menyembunyikan tanda koreksi paragraf g. Align Text Left : untuk mengatur teks rata kiri h. Center : untuk mengatur teks rata tengah i. Align Text Right : untuk mengatur teks rata kanan j. Justify : untuk mengatur teks rata kanan-kiri k. Line Spacing : untuk mengatur jarak antar baris teks l. Shading : untuk mengatur warna latar teks m. Border : untuk mengatur garis tepi pada paragraf. 4) Grup Styles Grup Styles terdiri dari dua menu. Yaitu: a. Heading Styles : berisi pilihan format paragraf b. Change Styles : berisi pilihan pengaturan tema paragraph 90

107 5 5) Grup Editing Gambar 5.4 Grup Editing Grup Editing terdiri dari Find, Replace, dan Select. fungsinya adalah: a. Find : untuk mencari kata tertentu berdasarkan input kata tertentu dalam suatu file b. Replace : untuk mengganti kata dengan kata tertentu dalam suatu file c. Select : digunakan untuk memilih objek atau teks tertentu di dalam suatu file f. Tab Insert Secara umum perintah yang terdapat di tab Insert terdiri dari 7 Grup yaitu: Pages, Tables, Illustrations, Links, Header & Footer, Text, dan Symbols. Ikon-ikon di tab Insert pada umumnya berfungsi untuk menyisipkan objek ke suatu file dokumen yang sedang dibuka. Objek tersebut bisa berupa objek gambar, tabel, Shape, dan karakter khusus (Symbols) dan bahkan juga bisa tautan ke internet. Berikut ini penjelasan. 91

108 5 1) Grup Pages a) Cover Page: digunakan untuk menyisipkan serta memilih halaman sampul. Cover Page dibutuhkan saat user ingin membuat halaman sampul dari suatu file yang sedang digarap, merupakan salah satu fitur terbaru pada program MS.Word. Pengguna dapat memilih model sampul dan melakukan pengaturan seperlunya. b) Blank Page: untuk menyisipkan halaman kosong dalam suatu file dokumen. Fasilitas ini sangat membantu pengguna saat pengelolaan dokumen harus pindah ke halaman baru, padahal baru setengah halaman yang terisi teks, pengguna tidak perlu susah-susah menekan banyak tombol Enter mendapatkan halaman baru. c) Break Page: untuk memisah suatu halaman file dokumen. Break Page sangat dibutuhkan saat pengguna ingin memisahkan beberapa paragraf menjadi dua halaman. Sebagai ilustrasi, dalam suatu dokumen terdiri dari 10 paragraf yang berjejal di satu halaman saja, kemudian pengguna ingin menjadikannya sebagai dua halaman, maka pengguna cukup meletakkan kursor di bagian akhir paragraf yang ingin dijadikan halaman pertama, kemudian klik icon Break page, maka paragraf sesudah tanda kursor tadi akan berpindah ke halaman berikutnya. Bila dalam hal ini pengguna menggunakan icon Blank Page, maka antara paragraf sebelum kursor dan setelahnya akan terpisah dengan satu halaman kosong. 92

109 5 2) Grup Tables a) Insert Table:untuk menyisipkan tabel. b) Draw Table: untuk menyisipkan tabel dengan cara menggambar di halaman dokumen. c) Convert Text to Table: untuk memindahkan secara otomatis teks ke dalam tabel. d) Excel Spreadsheet: untuk menyisipkan tabel dalam bentuk lembar kerja Excel. e) Quick Tables: untuk menyisipkan tabel dengan cepat tabel-tabel bawaan MS.Word ) Grup Illustrations a) Picture: untuk menyisipkan gambar yang tersimpan di komputer. b) Clip Art: digunakan untuk menyisipkan gambar-gambar ilustrasi yang tersedia di library program. c) Shapes: digunakan untuk menyisipkan berbagai bentuk objek. d) SmartArt: digunakan untuk menyisipkan berbagai bentuk alur, diagram, matrik atau yang lainnya. e) Chart: digunakan untuk menyisipkan berbagai bentuk grafik. f) Screenshot: digunakan untuk memasukkan gambar tangkapan layar. 93

110 5 4) Grup Links a) Hyperlink: digunakan untuk menghubungkan teks dengan teks di file yang sama, di file lain, atau bahkan menautkan dengan bagian tertentu di situs web. b) Bookmark: digunakan membuat penanda buku atau sebagai halaman favorit. c) Cross-reference: digunakan untuk membuat referensi atau rujukan antar file. 5) Grup Header & Footer a) Header: untuk mengatur kepala halaman suatu file. b) Footer: digunakan untuk mengatur atau catatan di kaki halaman suatu file. c) Page Number: digunakan untuk mengatur nomor halaman. 6) Grup Text a) Text Box: digunakan untuk menyisipkan kotak teks. 94

111 5 b) Quick Parts: digunakan untuk menyisipkan dengan cepat teks tentang bagian-bagian penting dari suatu dokumen. c) WordArt: untuk menyisipkan teks dengan format yang artistik. d) Drop Cap: digunakan untuk menyisipkan huruf kapital besar pada awal paragraf. e) Signature Line: digunakan untuk menyisipkan tanda tangan digital. f) Date & Time: untuk menyisipkan tanggal dan waktu dengan berbagai jenis gaya penulisan. g) Object: digunakan untuk menyisipkan objek dengan ekstensi OLE (Object Linking Embedded) 7) Grup Symbols a) Equation: digunakan untuk menyisipkan simbol-simbol persamaan, terutama dalam bidang matematika. b) Symbol: digunakan untuk menyisipkan simbol khusus yang tidak terdapat pada keyboard. 8) Ruler Adalah mistar yang terletak secara horizontal dan vertikal 4. Pembuatan Dokumen dengan MS Word 2010 Kemampuan awal yang perlu dikuasai dalam bekerja dengan MS word adalah membuat, menyimpan, membuka dan menutup dokumen. Berikut ini akan diuraikan langkah-langkahnya. a. Membuat dokumen baru 1) nyalakan komputer anda 95

112 5 2) klik tombol start pilih menu Program Microsoft Word 3) Anda dapat mulai bekerja dengan MS Word b. Menyimpan File (Save) 1) ketiklah naskah berikut ini: Tanggung jawab kita yang pertama sebagai pemakai program/piranti lunak komputer ialah membeli hanya program/piranti lunak komputer ASLI untuk pemakaian kita sendiri. Jika kita membeli program/piranti lunak komputer untuk keperluan usaha kita, setiap unit komputer yang ada di tempat usaha kita masing-masing harus memiliki sendiri seperangkat program/piranti lunak komputer ASLI berikut buku pedoman penggunaannya. Jika kita hanya membeli satu program/piranti lunak komputer ASLI untuk digunakan/dimasukkan ke dalam lebih dari satu unit komputer atau meminjamkan, menyalin atau mengedarkan program/ piranti lunak komputer atau buku pedoman penggunaannya dengan alasan apapun, tanpa persetujuan tertulis lebih dahulu dari pemegang/pemilik hak cipta atas program/piranti lunak komputer atau buku pedoman itu, maka kita telah melakukan tindak pidana/perbuatan melanggar hukum ( 2) untuk menyimpan naskah yang telah anda ketik tadi, klik file save, atau tekan ikon, atau tekan tombol Shortkey CTRL+S, Shortkey: tombol cepat pada keyboard untuk menampilkan perintah, biasanya berupa kombinasi dari beberapa tombol yang ditekan secara bersamaan, misalnya tombol CTRL dengan tombol huruf S Ctrl+S, tombol Ctrl dengan tombol huruf O Ctrl+O. 3) Pada item Save In pilih My Document, tekan ikon New Folder untuk membuat folder baru, ketikkan latihan ms word. 4) pada item file name ketik word-1a, ini adalah nama filenya, tekan tombol Save (enter) 96

113 5 Pada waktu membeli program/piranti lunak komputer, pastikanlah bahwa kita hanya membeli program/piranti lunak komputer ASLI. Banyak produk bajakan yang dikemas sedemikian rupa sehingga nampak sama dengan produk yang asli, namun jauh berbeda dari segi mutunya. c. Membuka File (open) 1) Pilih menu File Open, atau tekan ikon, atau tekan Ctrl+O, 2) pada item Look In pilih My Documentsklik latihan ms word klik dua kali pada tulisan word-1a. 3) perhatikan apa yang terjadi d. Menyimpan File dengan Nama Lain (Save As) 1) buka file word-1a, pada baris berikutnya ketikkan naskah berikut ini: 2) setelah selesai mengetik naskah tersebut, klik menu FileSave As, kemudian pada item file name anda tulis word-1b 3) perhatikan apa yang terjadi e. Menutup Dokumen Ada dua cara yang biasa digunakan untuk menutup dokumen, 1) Tekan menu File,klik submenu Close, atau tekan ikon Close Window ( ) yang ada di pojok kanan atas. Perintah ini digunakan untuk menutup dokumen yang sedang aktif. 2) Tekan menu File,klik submenu Exit, perintah ini digunakan untuk menutup program MS Word beserta seluruh dokumen yang sedang dibuka. f. Pengaturan Halaman (Page Setup) Pengaturan halaman atau page setup diantaranya digunakan untuk mengatur batas kertas, arah dokumen, jenis kertas, dan lain sebagainya. Berikut ini langkah-langkah dalam pengaturan halaman. 1) bukalah file word-1b 2) klik bar Page Layout 97

114 5 3) klik tanda panah ke bawah si belah kanan tulisan page setup ( ). Keterangan o o o Margin digunakan untuk mengatur batas dokumen yang diukur dari tepi kertas (kanan, kiri, atas, bawah) Orientation digunakan untuk mengatur arah dokumen (Potrait untuk memanjang, Landscape untuk mendatar) Multiple pages digunakan untuk mengatur jumlah dan bentuk halaman pada setiap lembar dokumen 4) ubah ukuran margins: top:4, bottom:3, left:4 dan right:3, perhatikan tampilan previewnya. 5) Pada menu orientation klik portrait atau landscape sesuai kebutuhan. Perhatikan tampilan previewnya. 6) Klik menu paper untuk memilih jenis kertas yang sesuai, pilihlah kertas jenis A4 dengan mengklik tanda panah ke bawah di bawah tulisan Paper Size 98

115 5 g. Memindahkan dan Menggandakan Data ketiklah naskah berikut ini: Di era yang serba modern ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat. Jika tidak mengikutinya, maka kita akan menjadi seorang yang ketinggalan jaman atau sering disebut sebagai orang yang gaptek (gagap teknologi). Sebagai manusia yang hidup dalam dunia yang terus berubah, kita harus cepat tanggap terhadap perubahan yang terjadi. Salah satu produk dari ilmu pengetahuan yang terus berkembang adalah komputer. Saat ini komputer menjadi barang yang begitu umum. Mulai anak-anak sampai dewasa telah mengenal komputer bahkan sudah menjadi mata pelajaran wajib di sekolah. Hampir semua perkantoran sudah menggunakan komputer sebagai alat untuk mengolah data. Selain mudah digunakan, rapi, data yang dihasilkan lebih akurat, dan bisa meminimalkan terjadinya kesalahan. Komputer merupakan alat yang bisa digunakan untuk membuat teks agar lebih bervariasi serta indah. Di samping sebagai alat pengolah data, komputer saat ini juga bisa digunakan sebagai alat komunikasi. 99

116 5 1) blok seluruh kalimat dalam paragraph 1. 2) klik bar home klik copy atau tekan shortkey Ctrl+C 3) simpan kursor di bagian akhir paragraph ke-2 4) klik paste atau tekan shortkey Ctrl+V, perhatikan perubahan yang terjadi, seharusnya pada bagian akhir paragraf ke-2 akan terisi kalimat yang sama persis dengan paragraf 1. 5) Untuk membatalkan perintah tadi, klik ikon undo atau shortkey Ctrl+Z, perhatikan yang terjadi, seharusnya bagian akhir paragraf ke-2 akan kembali seperti semula ketika perintah paste belum dilakukan. 6) ulangi langkah a, kemudian klik ikon cut atau shortkey Ctrl+X 7) simpan kursor di bagian akhir paragraph ke-2 8) klik paste atau tekan shortkey Ctrl+V, perhatikan perubahan yang terjadi, seharusnya seluruh kalimat pada paragraf ke-1 akan berpindah ke akhir paragraf ke-2 9) Simpan dokumen ini dengan nama: Word 1-C 5. Format Dokumen Format dokumen digunakan untuk melakukan pengaturan-pengaturan isi dokumen. Ada beberapa fungsi yang bisa digunakan melalui perintah format dokumen ini, diantaranya untuk pengaturan huruf, pengaturan paragraf, pengaturan penomoran dan penandaan, serta pengaturan kapitalisasi huruf. a. Pengaturan Huruf Beberapa fungsi dari pengaturan huruf adalah untuk menentukan jenis huruf, ukuran huruf, tebal tipisnya huruf, dan lain sebagainya. Berikut ini langkah-langkah dalam pengaturan huruf. 1) buka dokumen Word 1-C 2) blok seluruh isi dokumen dengan menggunakan mouse atau tekan shortkey Ctrl+A. 100

117 5 3) Pada bar Home, arahkan mouse ke grup Font 4) dari menu font, tekan tanda panah ke atas dan ke bawah, kemudian klik pilih jenis huruf Monotype Corsiva. 5) klik huruf B (Bold). 6) dari item Size tekan tanda panah ke atas atau ke bawah, kemudian klik satu kali pada tulisan 20. 7) perhatikan perubahan yang terjadi 8) Anda coba klik ikon-ikon lain pada grup Font tersebut dan perhatikan apa yang terjadi b. Pengaturan Paragraf Fungsi dari pengaturan paragraf diantaranya adalah untuk mengatur perataan paragraf (alignment dan mengatur jarak baris (spasi). Berikut ini langkah-langkah dalam pengaturan paragraf. 1) ulangi langkah [1] [2] pada pengaturan huruf 2) arahkan mouse pada grup paragraph 3) pilih ikon center, perhatikan perubahan yang terjadi. 4) Klik ikon Line spacing, pilih Double, perhatikan perubahan yang terjadi. 5) Anda coba klik ikon-ikon lain pada grup Paragraph tersebut dan perhatikan apa yang terjadi 101

118 5 6. Membuat dan Mengatur Tabel Pada saat kita membuat suatu dokumen, kadang-kadang kita harus memasukkan table untuk memperjelas naskah yang kita buat. Berikut ini akan kita pelajari cara memasukkan dan mengatur tabel dalam suatu dokumen MS Word melalui Menu Table. Menu Table mempunyai beberapa sub menu yang dapat digunakan untuk membuat dan mengatur table yang telah kita buat. Berikut langkah-langkah kerjanya: a. Membuat Tabel 1) Pilih tab InsertTable, 2) tandai ke samping kanan 3 kotak, ke bawah 4 kotak dengan menggerakkan mouse anda, kemudian klik satu kali. Gambar 5. 5Membuat Tabel b. Pengaturan Bingkai Tabel 1) buatlah table dengan jumlah kolomnya 5 dan jumlah barisnya 6. 2) blok kolom ke-3 baris ke-4, klik ikon untuk pengaturan border, jika anda mengklik tanda segitiganya akan muncul pilihan sebagai berikut: 102

119 5 3) klik pilihan ikon No Border( ), lihat apa yang terjadi. 4) sekarang blok semua sel yang ada table anda, kemudian klik salah satu ikon pilihan tadi, perhatikan apa yang terjadi. 5) ulangi langkah d di atas sampai semua ikon pilihan telah anda coba. Ikon Outside Border ( ) Untuk memberikan garis batas pada pinggir luar tabel Ikon All Borders ( ) Untuk memberikan garis batas pada keseluruhan cell pada tabel Ikon No Border ( ) Untuk menghilangkan garis batas pada keseluruhan cell pada tabel Ikon Bottom Border ( ) Untuk memberikan garis batas pada bagian bawah cell yang kita pilih c. Menyisipkan Kolom atau Baris pada Tabel 1) buatlah tabel dengan jumlah kolomnya 5 dan jumlah barisnya 5. 2) tandai baris 1 sampai dengan baris 5 dengan huruf a, b, c, d, e. a b c d e 3) simpan kursor di salah satu cell pada baris ke-3 4) klik kanan pada mouse insert Insert Rows Below, apa yang terjadi dengan tabel yang telah anda buat? Akan tersisip 1 baris baru di bawah baris ke-3 dari Tabel di atas. 103

120 5 Untuk menambah 1 baris diatas cell yang kita pilih, gunakan perintah klik kananinsertinsert Rows Above Untuk menambah 1 kolom pada tabel, gunakan perintah klik kananinsertcolumns to the Left/Right Cara cepat untuk menambah baris baru pada bagian bawah suatu tabel adalah dengan meletakkan cursor pada cell terakhir kemudian tekan tombol Tabpada keyboard d. Menghapus Kolom atau Baris pada Tabel 1) buatlah tabel dengan jumlah kolomnya 8 dan jumlah barisnya 5. 2) tandai baris 1 sampai dengan baris 5 dengan angka 1,2,3,4,5 juga kolom 1sampai dengan 8 dengan angka 1,2,3,.8 3) simpan kursor pada baris ke-3 kolom ) klik kanan pada mouse, insert Insert Rows below, apa yang terjadi dengan tabel yang telah anda buat? e. Merge dan Split Cells 1) buatlah table dengan jumlah kolom 8 dan jumlah baris 5 2) blok baris ke 3,4, dan 5 kolom

121 5 3) klik kanan pada mouse, klik Merge cells, apa yang terjadi dengan sel yang ada blok tadi? Cell pada baris ke 3, 4, dan 5 kolom 2 akan tergabung menjadi satu cell. 4) klik undo 5) ulangi langkah ke-2 6) klik kanan pada mouse, klik Split cells, 7) isi Number of columns: 5 dan Number of rows:2, klik OK/Enter, apa yang terjadi dengan sel yang ada blok tadi? f. Pengaturan Arah Teks pada Tabel 1) buatlah table dengan jumlah kolom 4 dan jumlah baris 5 2) gabungkan baris 1 sampai dengan baris 4 pada kolom ke-1 3) buat tulisan MICROSOFT WORD MICROSOFT WORD 4) klik kanan pada mouse, pilih Text Direction, 5) pilih posisi arah teks yang anda inginkan, tekan OK/Enter, perhatikan apa yang terjadi. g. Membuat dan Mengatur Word Art Pada saat kita membuat suatu dokumen dengan MS Word, terkadang kita harus menyisipkan tulisan yang indah dan menarik untuk dilihat. Cara termudah yang dapat dilakukan yaitu dengan cara memasukkan Word Art. Di sini kita akan mempelajari langkah-langkah memasukkan Word dan pengaturannya. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. buatlah dokumen baru, simpan dokumen ini dengan nama word art 2. pilih Tab Insert, pilih ikon WordArt, 105

122 5 3. pilih salah bentuk tulisan (style) yang anda kehendaki, klik kiri, 4. pada tulisan Your Text Here tulis INDONESIA, untuk font pilih arial dengan size 24 bold, kemudian tekan OK/Enter. Perhatikan apa yang muncul pada dokumen anda. D. Aktivitas Pembelajaran Ada beberapa kegiatan pembelajaran yang seharusnyaanda lakukan untuk memperdalam penguasaan materi pada materi pokok ini, yaitu: 1. Langkah 1 :Bukalah program MS Word 2010 ketika mempelajari materi ini 2. Langkah 2 : Ikutilah semua petunjuk yang ada di materi dengan mempraktekkan langsung pada program MS Word Langkah 3 : diskusikan dengan guru lain apabila ada hal yang kurang jelas. 4. Selesaikanlah tugas ini secara tuntas dan penuh tanggung jawab E. Latihan/Kasus/Tugas Lakukan latihan pada kegiatan pembelajaran ini dengan cermat dan teliti 1. Ketiklah naskah berikut ini: Pendidikan inklusi merupakan perkembangan terkini dari model pendidikan bagi anak berkelainan yang secara formal kemudian ditegaskan dalam pernyataan Salamanca pada Konferensi Dunia tentang Pendidikan Berkelainan bulan Juni 1994 bahwa prinsip mendasar dari pendidikan inklusif adalah: selama memungkinkan, semua anak seyogyanya belajar bersama-sama tanpa memandang kesulitan ataupun perbedaan yang mungkin ada pada mereka. Model pendidikan khusus tertua adalah model segregasi yang menempatkan anak berkelainan di sekolah-sekolah khusus, terpisah dari teman sebayanya. Sekolah-sekolah ini memiliki kurikulum, metode 106

123 5 mengajar, sarana pembelajaran, system evaluasi, dan guru khusus. Dari segi pengelolaan, model segregasi memang menguntungkan, karena mudah bagi guru dan administrator. Namun demikian, dari sudut pandang peserta didik, model segregasi merugikan. Disebutkan oleh Reynolds dan Birch (1988), antara lain bahwa model segregatif tidak menjamin kesempatan anak berkelainan mengembangkan potensi secara optimal, karena kurikulum dirancang berbeda dengan kurikulum sekolah biasa. Kecuali itu, secara filosofis model segregasi tidak logis, karena menyiapkan peserta didik untuk kelak dapat berintegrasi dengan masyarakat normal, tetapi mereka dipisahkan dengan masyarakat normal. Kelemahan lain yang tidak kalah penting adalah bahwa model segregatif relatif mahal. 2. simpanlah naskah di atas dengan nama eva-1 dalam folder latihan ms word. 3. lanjutkan dengan mengetik naskah berikut ini Model yang muncul pada pertengahan abad XX adalah model mainstreaming. Belajar dari berbagai kelemahan model segregatif, model mainstreaming memungkinkan berbagai alternatif penempatan pendidikan bagi anak berkelainan. Alternatif yang tersedia mulai dari yang sangat bebas (kelas biasa penuh) sampai yang paling berbatas (sekolah khusus sepanjang hari). Oleh karena itu, model ini juga dikenal dengan model yang paling tidak berbatas (the least restrictive environment), artinya seorang anak berkelainan harus ditempatkan pada lingkungan yang paling tidak berbatas menurut potensi dan jenis / tingkat kelainannya. Secara hirarkis, Deno (1970) mengemukakan alternatif sebagai berikut: 1 No Kelas biasa penuh Jenis Kelas Kelas biasa dengan tambahan bimbingan di dalam 107

124 5 3 Kelas biasa dengan tambahan bimbingan di luar kelas Kelas khusus dengan kesempatan bergabung di kelas biasa Kelas khusus penuh Sekolah Khusus Sekolah khusus berasrama. 4. aturlah halaman naskah di atas dengan batas atas dan batas kanan 3 cm, batas bawah dan batas kiri 4 cm. 5. simpanlah naskah tersebut dengan nama eva-2 F. Rangkuman 1. Microsoft Word merupakan salah satu program aplikasi komputer keluaran Microsoft yang digunakan untuk pengolahan kata 2. Bagian-bagian dari program MS Word antara lain area kerja, title bar, menu bar, toolbar, ruler dan scrolbar. 3. Langkah pertama yang perlu dikuasai dalam bekerja dengan MS word adalah membuat, menyimpan, membuka dan menutup dokumen. 4. Pengaturan halaman atau page setup diantaranya digunakan untuk mengatur batas kertas, arah dokumen, dan mengatur jenis kertas. 5. Salah satu fasilitas yang disediakan dalam Program MS Word adalah fasilitas pencetakan dokumen. 6. Ada beberapa perintah yang ada dan perlu dipelajari dalam menu clipboard yaitu perintah pemotongan (Cut), penggandaan (Copy), paste, undo, dan redo. 108

125 5 7. Perintah-perintah yang ada pada menu Paragraph diantaranya perintah pengaturan huruf (Font), pengaturan paragraf (paragraph), pengaturan penomoran dan penandaan (Bullets and Numbering) dan pengaturan kapitalisasi huruf (change Case). 8. Menu Tabel digunakan untuk membuat dan mengatur tabel pada suatu dokumen. G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkanlah tugas yang telah Anda kerjakan pada bagian E dengan ramburambu jawaban yang terdapat pada bagian Kunci Jawaban. Apabila tugas Anda sudah sesuai dengan rambu jawaban, silahkan Anda lanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya. Apabila hasilnya masih belum sesuai, sebaiknya Anda perbaiki dulu tugas tersebut tersebut dengan menunjukkan semangat ketulusan dan kemauan untuk belajar sepanjang hayat. 109

126 5 110

127 6 KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH PRESENTASI A. Tujuan Tujuan pada Kegiatan Pembelajaran 6 ini adalah mempelajari Langkahlangkah menjalankan MS PowerPoint 2010, Bagian-bagian pada MS PowerPoint 2010, Prinsip-Prinsip dalam Pembuatan Dokumen Presentasi dan Latihan Pembuatan Dokumen Presentasi dengan cermat B. Indikator Pencapaian Kompetensi Setelah mempelajari materi pokok 3 tentang Penggunaan Perangkat Lunak Pengolah Presentasi, diharapkan Anda dapat: 1. Menjelaskan Langkah-langkah menjalankan MS PowerPoint Menerangkan Bagian-bagian pada MS PowerPoint Menerapkan Prinsip-Prinsip dalam Pembuatan Dokumen Presentasi 4. Menguasai teknik Pembuatan Dokumen Presentasi C. Uraian Materi 1. Pendahuluan Ada beberapa perangkat lunak presentasi, salah satu yang populer digunakan adalah PowerPoint. Perangkat lunak PowerPoint merupakan perangkat lunak yang dikeluarkan oleh Microsoft sehingga program ini sering disebut dengan Microsoft PowerPoint atau MS PowerPoint. Pada dasarnya PowerPoint digunakan untuk membuat dokumen atau media yang bisa ditampilkan untuk keperluan presentasi. Selain itu, karena fasilitasnya yang lengkap, PowerPoint juga dapat digunakan untuk mendesain dokumen presentasi agar tampil menarik, dinamis dan interaktif. 111

128 6 Pembuatan dokumen presentasi yang menarik, dinamis dan interaktif memerlukan pengetahuan dan ketrampilan khusus dalam penggunaan PowerPoint. Untuk itu, pada materi ini akan dibahas secara lengkap dan mendalam mengenai teknik-teknik penggunaan PowerPoint Bagian-bagian pada MS PowerPoint 2010 Ada beberapa bagian yang ada dan ditampilkan ketika Program PowerPoint dijalankan, diantaranya: ribbon, tab, Area kerja, daftar slide, dan lembar catatan. Gambar 5. 6MS Power Point Prinsip-Prinsip dalam Pembuatan Dokumen Presentasi Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya, PowerPoint 2010 mempunyai banyak pilihan dan fasilitas yang disediakan untuk pembuatan dokumen presentasi. Guna mempermudah pembelajaran, pada materi ini akan dijelaskan prinsip-prinsip yang utama dalam pembuatan dokumen presentasi dengan menggunakan fasilitas-fasilitas yang disediakan dalam PowerPoint. Pada prinsipnya, ada 6 (enam) hal pokok yang perlu dipelajari dalam membuat dokumen presentasi, yaitu: a. Pembuatan dokumen baru 112

129 6 b. Pengaturan komponen dan objek presentasi c. Pengaturan tampilan Slide. d. Pengaturan efek e. Penyimpanan dan pencetakan dokumen f. Penayangan presentasi a. Pembuatan Dokumen Baru Ketika membuka program MS PowerPoint 2010, sebenarnya secara otomatis akan tersedia dokumen MS PowerPoint 2010 baru yang masih kosong, Anda tinggal bekerja pada dokumen tersebut dan kemudian menyimpannya. Apabila Anda sedang mengerjakan dokumen MS PowerPoint 2010, dan kemudian ingin membuat dokumen baru, berikut ini langkahlangkahnya: 1) Klik Tab File New. 2) pada Kotak Dialog yang muncul pilih Blank presentation 3) klik tombol Create, atau double klik pada gambar Blank presentation. 4) simpan dokumen presentasi tersebut dengan nama presentasi 1 b. Pengaturan Komponen dan Objek Presentasi 113

130 6 Setelah kita selesai melakukan langkah pembuatan dokumen dokumen baru, selanjutnya kita dapat mulai mengisi dokumen presentasi dengan komponen atau objek yang kita kehendaki. 1) Menambah Slide Penambahan halaman baru (new Slide) pada Program PowerPoint kita tidak dilakukan dengan menekan tombol Enter seperti halnya pada Program MS Word. Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menambahkan slide baru pada PowerPoint, yaitu: 2) Klik New Slide pada Tab Home 3) Atau tekan tombol CTRL+M pada keyboard 4) Memasukkan Text Salah satu komponen utama yang diperlukan dalam suatu dokumen presentasi adalah teks. Kita dapat memasukkan dan mengatur teks sesuai selera dengan fasilitas yang ada. Berikut langkah memasukkan dan mengatur teks; a) klik salah satu Layouts pada Tab Home untuk memilih tata letak teks yang sesuai. b) misalnya kita pilih Title Slide 114

131 6 c) Klik pada tulisan Click to add title lalu ketikkan teks yang sesuai. d) Bila telah selesai maka klik di luar area textbox e) Untuk menambahkan kotak teks lain gunakan fasilitas Text Box ( ) yang ada pada tab Insert 5) Memasukkan Link dan Tombol Navigasi Program PowerPoint menyediakan kemudahan untuk membuat link dan tombol navigasi. Kemudahan tersebut tersebut ada pada fasilitas Hyperlink dan Action Button. a) Hyperlink Pada program PowerPoint, Hyperlink digunakan untuk menghubungkan suatu teks atau objek pada suatu slide dengan slide lain, dengan file lain yang ada di komputer, atau bahkan dengan file lain yang ada di internet. Langkah memasukkan Hyperlink adalah sebagai berikut: (1) pilih objek atau teks yang akan diberi link. (2) pilih tab Insert Hyperlink, bisa juga dengan klik kanan Hyperlink, atau dengan tekan tombol CTRL+K pada keyboard. (3) kotak dialog di atas berisi perintah dan pengaturan untuk menghubungkan objek yang dipilih tadi dengan file atau halaman lain 115

132 6 (4) klik perintah Existing Files or Web Pages ( ) untuk menghubungkan dengan file lain yang ada di komputer atau file pada halaman web di internet (5) klik perintah Place in This Document ( ) untuk menghubungkan dengan halaman lain yang ada pada dokumen tersebut. b) Action Pada prinsipnya, Action Button merupakan tombol navigasi yang berisikan perintah untuk menghubungkan satu slide dengan slide yang lain. Berikut ini langkah-langkah dalam penggunaan Action sebagai fasilitas navigasi. (1) Pilih salah satu objek yang akan diberi perintah navigasi, (2) pada tab Insert, pilih ikon Action (3) kolom Hyperlink to: menunjukkan arah navigasi dari objek yang kita pilih tadi apabila kita klik. Bawaan yang ada tertera tulisan First Slide yang menandakan bahwa tombol akan dihubungkan dengan slide pertama pada dokumen, sesuaikan arah navigasi yang Anda akan tuju. (4) klik OK atau tekan Enter c. Pengaturan Tampilan Slide Ada dua teknik yang dapat dilakukan untuk mengatur tampilan slide, yaitu dengan menggunakan grup Themes atau menggunakan background style. 1) Menggunakan Themes Themes merupakan fasilitas yang digunakan untuk mengatur tampilan slide dengan menggunakan tema yang ada pada PowerPoint. Berikut ini langkah untuk menggunakan Themes; a) pilih tab Design b) pilih salah satu tema yang sesuai atau c) klik kanan pada salah satu tema 116

133 6 (1) pilih Apply to All Slides untuk menggunakan satu tema untuk semua slide yang ada (2) pilih Apply to selected Slides untuk menggunakan tema untuk slide yang dipilih saja 2) Menggunakan Background Styles Background Styles digunakan untuk merubah tampilan latar dari slide. Langkah pengaturan background styles adalah sebagai berikut: a) Pilih tabdesign Background styles b) pilih salah satu warna yang sesuai atau c) klik kanan pada salah satu warna (3) pilih Apply to All Slides untuk menggunakan satu warna untuk semua slide yang ada (4) pilih Apply to selected Slides untuk menggunakan tema untuk slide yang dipilih saja 117

134 6 d. Pengaturan Efek Ada dua jenis pengaturan efek yang ada pada PowerPoint, yaitu efek untuk mengatur animasi pada objek atau teks (Animations) dan efek untuk mengatur perpindahan slide (Tansitions). 1) Animations Custom Animation dipergunakan untuk memberikan efek animasi dan suara pada isi slide. Langkah penggunaan custom animation adalah sebagai berikut: a) Pilih teks atau objek yang akan diberikan animasi b) pada tab Animations, pilih salah animasi yang tersedia di sana c) untuk pilihan animasi yang lebih banyak Anda dapat memilih ikon add animation d) untuk melihat masing-masing efek, Anda dapat mencoba semua pilihan yang ada di sana. 118

135 6 2) Transitions Slide transition digunakan untuk memberikan efek pada saat perpindahan slide. Langkah-langkahnya sebagai berikut: a) pilih slide yang akan diberi efek b) pada tab Transition pilih salah satu efek yang disediakan di sana c) untuk mengatur durasi dan efek suara, gunakan pilihan-pilihan yang ada pada grup timing. d) Anda dapat mencoba semua pilihan yang ada di sana untuk melihat semua efek yang ada. e. Penayangan Slide (Slide Show) Langkah untuk menayangkan slide (Slide Show) adalah sebagai berikut: 1) pada tab Slide Show, pilih From Beginning untuk menanyangkan slide dari awal presentasi, atau untuk lebih singkatnya Anda dapat juga menggunakan tombol F5. 119

136 6 2) pilih From Current Slide untuk menanyangkan slide yang sedang dipilih 3) pilihan-pilihan lain yang ada pada tab Slide Show tidak akan dijelaskan di Modul ini D. Aktivitas Pembelajaran Ada beberapa kegiatan pembelajaran yang dapat Anda lakukan untuk memperdalam penguasaan materi pada materi pokok ini, yaitu: 1. Langkah 1 : Bukalah program MS PowerPoint 2010 ketika mempelajari materi ini 2. Langkah 2: Ikutilah semua petunjuk yang ada di materi dengan mempraktekkan langsung pada program MS PowerPoint Langkah 3 : diskusikan dengan guru lain apabila ada hal yang kurang jelas. 4. Selesaikanlah tugas ini secara tuntas dan penuh tanggung jawab! E. Latihan/Kasus/Tugas Untuk memperdalam pemahaman anda terhadap materi pokok 3, kerjakan latihan dibawah ini dengan cermat: 1. Buatlah Dokumen Presentasi dengan nama: Latihan PowerPoint 1! 2. Slide pertama menggunakan Themes:Radial, Transition: Fade MEDIA PEMBELAJARAN Gambar Oleh:. Jenis Huruf: Batang, Size: 28 Isi dengan Photo dengan tema Media Pembelajaran Jenis Huruf: Arial, Size: Slide Kedua menggunakan Themes:Median, Transition: Wipe 120

137 6 Tujuan Pembelajaran Jenis Huruf: Arial Narrow, Size: 32, warna:hitam, Animation: Fly In Jenis Huruf: Arial, Size: 24, warna hitam, Animation: Wipe 4. Slide Ketiga menggunakan Themes:Foundry, Transition: Push Jenis Huruf: Rockwell, Size: 32, warna:hitam, Animation: Wheel Jenis Huruf: Rockwell, Size: 24, warna putih, Animation: Float In F. Rangkuman 1. MS Powerpoint merupakan salah satu program aplikasi komputer keluaran Microsoft yang digunakan untuk membuat bahan presentasi 2. Komponen penting yang perlu dikuasai dari program MS Powerpoint 2010 antara lain Design, Themes, Transition, dan Animations 3. Ada beberapa cara untuk membuat dokumen presentasi, diantaranya: dengan Blank Presentation, Sample Templates, dan Themes, 4. Komponen atau objek yang bisa dimasukkan dalam dokumen presentasi diantaranya slide baru, teks, wordart, chart, gambar, link, suara dan film 5. Teknik yang digunakan untuk memformat tampilan slide ada 2(dua), yaitu dengan mengatur Desain Slide (Slide Design) dan mengatur background slide. 121

138 6 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkanlah tugas yang telah Anda kerjakan pada bagian E dengan ramburambu jawaban yang terdapat pada bagian Kunci Jawaban. Apabila tugas Anda sudah sesuai dengan rambu jawaban, silahkan Anda lanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya. Apabila hasilnya masih belum sesuai, sebaiknya Anda perbaiki dulu tugas tersebut dengan menunjukkan semangat ketulusan dan kemauan untuk belajar sepanjang hayat. KEGIATAN PEMBELAJARAN 7 PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA A. Tujuan Materi Pokok yang akan Anda pelajari pada Kegiatan Pembelajaran 6 ini adalah: 1. Dasar-dasar MS Excel Teknik Penggunaan MS Excel 2010 B. Indikator Pencapaian Kompetensi Setelah mempelajari materi pokok 6 tentang Penggunaan Perangkat Lunak Pengolah Angka ini, diharapkan Anda dapat: 1. Menjelaskan Dasar-dasar MS Excel Menguasai Teknik Penggunaan MS Excel 2010 C. Uraian Materi 1. Pendahuluan 122

139 7 Microsoft Excel adalah salah satu perangkat lunak pengolah angka dari paket Microsoft Office yang sering dimanfaatkan untuk keperluan menyimpan, menghitung, dan mengelola data. Jenis data pada program MS Excel berupa data angka (numerik), teks, dan waktu. Program ini juga dapat digunakan untuk melakukan berbagai operasi matematika seperti menghitung jumlah keseluruhan dan jumlah rata-rata. Program ini dapat juga digunakan untuk analisis statistik dengan menggunakan grafik dan bagan. Pada Materi Pokok ini, akan dibahas tentang langkah-langkah penggunaan aplikasi Microsoft Excel antara lain: Pengenalan Dasar-dasar Microsoft Excel dan Teknik penggunaan Microsoft Excel. Setelah mempelajari materi ini, diharapkan Anda sebagai guru dapat memanfaatkan program Microsoft Excel untuk membantu pelaksanaan penilaian, misalnya untuk membuat daftar nilai dan mengolahnya. Pada materi ini Program Microsoft Excel yang akan disajikan adalah Microsoft Excel Dasar-Dasar Microsoft Excel 2010 Pada bagian ini akan dibahas langkah-langkah membuka MS. Excel, membuat dokumen baru, menyimpan, menutup, dan membuka kembali dokumen pada MS. Excel. a. Membuka MS. Excel Ada beberapa cara yang digunakan untuk membuka aplikasi MS. Excel, tapi cara yang paling umum adalah melalui menu Start, Berikut langkahlangkahnya; 1) Pilih menu start 2) Klik menu All Programs 3) Pilih Microsoft 4) Klik Microsoft Office

140 7 b. c. Feature Microsoft Excel 2010 Setelah salah satu langkah di atas Anda lakukan, maka akan tampil buku kerja (workbook) MS. Excel yang terdiri atas beberapa lembar kerja (worksheet). Berikut ini tampilan dan penjelasan feature-feature yang ada program Excel. 1) File Menu File menu berisi kumpulan perintah untuk pengoperasian program yang standar, antara lain: a) Save : Menyimpan dokumen b) Save As : Menyimpan dokumen dengan nama lain c) Open : Membuka dokumen d) Close : Menutup dokumen aktif e) New : Membuat dokumen baru f) Print : Mencetak dokumen g) Save & Send : Menyimpan dan mengirimkan dokumen h) Exit : Keluar dari aplikasi 2) Workbook Workbook atau buku kerja merupakan area kerja dalam MS. Excel. Secara default, pada saat Anda membuat buku kerja yang baru, di dalamnya terdiri 124

141 7 atas beberapa lembar kerja (worksheet). Buku kerja terdiri atas beberapa bagian, yaitu: a) Cell : Ditunjukkan dengan Nomor Baris (Row Number) dan Nomor Kolom (Column Number) b) Function : Fungsi-fungsi yang dapat digunakan di Excel c) Formula Bar memuat informasi mengenai isi sel yang sedang aktif d) Range : Menampilkan posisi cell aktif e) Vertical Scroll : Penggulung layar/lembar kerja secara vertical (ke atas atau ke bawah) f) Horizontal Scroll : Penggulung layar/lembar kerja secara horizontal (ke kiri atau ke kanan) 3. Teknik penggunaan Microsoft Excel 2010 a. Menuliskan Data pada Lembar Kerja (Worksheet) Program MS. Excel mengkategorikan 3 jenis data yang dapat dimasukkan ke dalam lembar kerja, yaitu: 1) Teks (Label) Pemasukkan data yang berjenis teks (label) berupa kombinasi dari angka, spasi dan karakter-karakter non-numerik. Contoh: Nama, Alamat1, Dua2nya, dan lain-lain. MS. Excel secara otomatis akan mengatur teks yang diketikkan rata kiri, untuk mengubah pengaturan ini dapat dilakukan melalui menu Format, Cells dan Alignment 2) Angka (Numeric) Jika Anda mengetikkan angka dengan pecahan desimal, pemisah desimal ditulis dengan Titik (.). bukan koma (,), hal ini dikarenakan biasanya pengaturan standar di control panel pada komputer kita menggunakan English Setting Contoh:

142 Dst. Langkah untuk memasukkan data baik teks maupun angka caranya sebagai berikut: a) Aktifkan atau sorot dahulu sel yang akan diisi dengan cara klik dengan mouse atau keyboard sampai sel tersebut diberi bingkai. b) Ketikkan data yang akan dimasukkan c) Jika selesai tekan tombol Enter. Gambar 7. 1langkah memasukkan data b. Mengatur Kolom dan Baris Ketika buku kerja Excel pertama kali dibuka, akan tampil kolom dan baris pada lembar kerja sesuai dengan default-nya. Program MS. Excel memberikan kemudahan untuk melakukan pengaturan kolom dan baris sesuai dengan kebutuhan pengguna. 1) Mengatur Lebar Kolom a) Siapkan tabel seperti contoh di bawah ini: No. Nama Barang Harga Satuan Jumlah 1. Spidol Whiteboard Kertas A4 80Gram Penghapus Whiteboard Tinta Printer Refill Spidol Whiteboard

143 7 Tabel 7. 1Tombol Keyboard dan Fungsinya dalam MS. Excel Catatan: Apabila ditemui ada teks terpotong tetap lanjutkan pengetikan di sel sampingnya. (1) Arahkan kursor ke bagian atas worksheet, (2) arahkan pada bagian tepi kanan kolom yang ingin disesuaikan lebar kolomnya sampai kursor berubah bentuk menjadi, (3) klik dan drag kursor ke arah kiri atau kanan untuk mengubah lebar kolom. Untuk mengubah lebar kolom sesuai isi sel terpanjang secara cepat dapat dilakukan dengan melakukan klik dua kali. 2) Mengatur Tinggi Baris Untuk mengatur tinggi baris langkahnya hampir sama dengan langkah mengatur lebar kolom, bedanya kursor diarahkan di sebelah kiri worksheet, bukan di sebelah atas. 127

144 7 Kursor arahkan ke sini c. Menghapus Kolom Untuk menghapus kolom pada area kerja, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Arahkan kursor ke cell yang ingin dihapus 2) Klik ikon Delete 3) Klik ikon Delete Cells d. Menggabungkan Beberapa Sel (Merge Cell) Program MS. Excel menyediakan fasilitas untuk melakukan penggabungan beberapa sel dengan cara menggunakan Merge & Center agar isi sel yang bersangkutan berada di tengah-tengah hasil sel yang digabungkan, contoh: 128

145 7 Sebuah teks diisikan pada sel B2 LATIHAN MERGER akan digabungkan beberapa sel dari B2:D2 Menjadi Langkah-langkahnya adalah: 1. isikan teks LATIHAN MERGER di sel B2 2. blok sel B2 sampai dengan D2 3. klik ikon Merge & Center pada Tab Home e. Teks Menggulung (Wrap Text) 129

146 7 Untuk membuat dalam sebuah sel terisi beberapa teks dapat digunakan fasilias wrap text Contoh: Menjadi Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah: 1) Isikan teks pada B2 INI CONTOH WRAP TEXT 2) Pilih atau blok sel-sel yang akan digulung 3) Klik tab home 4) Klik Ikon Wrap Text pada grup Alignment f. Penggunaan Rumus (Formula) Program Excel disertakan dengan kemampuan mengolah data berdasarkan rumus yang kita masukkan. Penulisan rumus tersebut harus diawali dengan tanda sama dengan (=), Contohnya sebagai berikut: 130

147 7 Gambar 7. 2 Contoh rumus Pada gambar di atas dapat dilihat penulisan rumus penjumlahan pada sel A5 dan hasilnya. Sebenarnya, ada banyak sekali fungsi matematika yang dapatr ditulis rumusnya dengan menggunakan Program MS Excel ini, tapi pada modul ini hanya akan dibahas beberapa fungsi saja yang kemungkinan paling sering digunakan oleh guru. Berikut ini penjelasan dari beberapa fungsi tersebut; 1) Fungsi SUM Fungsi ini digunakan untuk mencari hasil dari penjumlahan beberapa sel dan atau range. Cara penulisannya: =SUM(number1,[number2],...) Contoh: =SUM(A1:A10) =jumlah sel A1 sampai dengan A10 131

148 7 2) Fungsi MAX Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai tertinggi/terbesar dari beberapa sel dan atau range. Cara penulisannya: =MAX(number1,[number2],...) Contoh: =MAX(A1:A10) =MAX(A1, A5:A10) 3) MIN Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai terendah/terendah dari beberapa sel dan atau range. Cara penulisannya: =MIN(number1,[number2],...) Contoh: =MIN(A1:A10) =MIN(A1, A5:A10) =MIN(number1,[number2] 4) FUNGSI AVERAGE Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai rata-rata dari beberapa sel dan atau range, cara penulisannya: =AVERAGE(number1,[number2],...) 132

149 7 Contoh: =AVERAGE(A1:A10) =AVERAGE(A1, A5:A10) Penulisan Nama Fungsi dan Formula tidak dipengaruhi huruf besar/kapital atau spasi MS. Penggunaan tanda (,) atau (;) bisa jadi berbeda antar komputer, tergantung setting control panelnya Excel akan memberi panduan atau bentuk penulisan formula pada saat mengetikkan tanda = sama dengan kemudian dilanjutkan dengan nama fungsinya dan tanda ( kurung buka, akan tampil seperti gambar di bawah ini: 5) Fungsi IF Fungsi ini merupakan salah satu fungsi logika. Fungsi IF digunakan untuk menentukan nilai yang bergantung pada suatu kondisi yang mempunyai nilai benar (TRUE) atau salah (FALSE). Cara penulisan fungsi IF adalah sebagai berikut. =IF(kondisi;nilai_jika_benar;nilai_jika_salah) Contoh =IF(C4>=60; Lulus ; Tidak Lulus ) Di atas adalah contoh rumus fungsi untuk mengetahui siapa saja siswa yang lulus dan yang tidak lulus. Ketentuannya siswa yang Lulus adalah siswa yang nilainya di atas atau sama dengan 60. Sedangkan yang kurang dari 60 dinyatakan Tidak Lulus. Adapun contoh langkah penggunaannya adalah sebagai berikut: a) Masukkan daftar nilai siswa ke dalam worksheet seperti berikut: 133

150 7 b) Masukkan rumus fungsi IF seperti di atas pada cell D4 c) Tekan Enter, dan Copy formula tersebut untuk cell-cell berikutnya d) Hasilnya akan seperti di bawah ini: Simbol Operator Fungsi: No. Simbol Fungsi 1. > Lebih kecil 134

151 7 2. >= Lebih kecil sama dengan 3. < Lebih besar 4. <= Lebih besar sama dengan 5. <> Tidak sama dengan 6. = Sama dengan g. Pembuatan Grafik Grafik adalah suatu penyajian atau pemahaman data dalam bentuk gambar. Misalnya dalam bentuk garis (Line), batang (Columns/Bar), lingkaran (Pie), atau gambar lainnya. Tampilan tabel dalam bentuk grafik (Chart) akan memudahkan kita untuk membandingkan dan menarik kesimpulan dari data tersebut. Berikut adalah contoh pembuatan grafik pada excel: 1) Buatlah tabel seperti di bawah ini: 2) Blok tabel mulai dari sel B4 sampai E8 3) Pada tab Insert pilih salah satu Charts yang tersedia, misalnya Column 4) Pilih salah satu jenis Charts Column yang sesuai 135

152 ) Jika langkah Anda benar, akan muncul tampilan grafik seperti di bawah ini: 6) Coba Anda pilih Jenis Chart yang lain 136

153 7 D. Aktivitas Pembelajaran Ada beberapa kegiatan pembelajaran yang sebaiknyaanda lakukan untuk memperdalam penguasaan materi pada materi pokok ini, yaitu: 1. Langkah 1 :Bukalah program MS Word 2010 ketika mempelajari materi ini 2. Langkah 2 : Ikutilah semua petunjuk yang ada di materi dengan mempraktekkan langsung pada program MS Word Langkah 3 : diskusikan dengan guru lain apabila ada hal yang kurang jelas. 4. Selesaikanlah tugas ini secara tuntas dan penuh tanggung jawab E. Latihan/ Kasus /Tugas Untuk memperdalam pemahaman Anda tentang materi ini, lakukan latihan di bawah ini dengan teliti! 1. Buka MS. Excel 2. Simpan dengan nama Tugas 3. Beri nama Sheet1, Sheet2 dan Sheet3 dengan nama Latihan 1, Latihan 2 dan Latihan 3 4. pada sheet Latihan 2 masukkan data seperti di bawah ini 5. Dengan menggunakan formula, lengkapi nilai terbesar, terkecil dan nilai ratarata. 6. Dengan menggunakan rumus, isi bagian keterangan dengan ketentuan: Jika NILAI 2.67, maka KETERANGAN terisi Tuntas Jika NILAI < 2.67, maka KETERANGAN terisi Belum Tuntas 137

MODUL GURU PEMBELAJAR SLB AUTIS

MODUL GURU PEMBELAJAR SLB AUTIS Kode Mapel : 805Gf000 MODUL GURU PEMBELAJAR SLB AUTIS KELOMPOK KOMPETENSI I PEDAGOGIK : Pemanfaatan Penilaian dan Evaluasi Hasil Belajar PROFESIONAL: Penggunaan Perangkat Lunak Penulis 1. dr. Ana Lisdiana,

Lebih terperinci

PANDUAN BELAJAR MANDIRI

PANDUAN BELAJAR MANDIRI PANDUAN BELAJAR MANDIRI Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar Moda Tatap Muka Pola In-On-In MATA PELAJARAN PLB AUTIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK

Lebih terperinci

Panduan e-rapor SMK DAFTAR ISI

Panduan e-rapor SMK DAFTAR ISI Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 3 A. PENILAIAN KURIKULUM

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK BAB VIII PENILAIAN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN Prof. Dr. Sunardi, M.Sc Dr. Imam Sujadi, M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kompetensi Guru Guru adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam menata dan mengelola kelas, yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta

Lebih terperinci

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER Kode Mapel :804GF000 MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BIDANG PLB TUNADAKSA KELOMPOK KOMPETENSI C PEDAGOGIK: Pengembangan Kurikulum Bagi Peserta Didik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. PENILAIAN KURIKULUM B. PRINSIP PENILAIAN... 2 C. LINGKUP PENILAIAN...

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. PENILAIAN KURIKULUM B. PRINSIP PENILAIAN... 2 C. LINGKUP PENILAIAN... Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. PENILAIAN KURIKULUM

Lebih terperinci

2 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tah

2 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tah BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1507, 2014 KEMENDIKBUD. Hasil Belajar. Pendidik. Pendidikan Dasar. Pendidikan Menengah. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN

Lebih terperinci

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Kode Mapel : 803GF000 MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BIDANG PLB TUNA GRAHITA KELOMPOK KOMPETENSI I PEDAGOGIK: Pemanfaatan Penilaian Untuk Kepentingan

Lebih terperinci

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H DIREKTORRAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Evaluasi Belajar Siswa Menurut pengertian bahasa, kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu pengertian istilah, evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui

Lebih terperinci

Bahan Bacaan 2 Analisis dan Tindak Lanjut Penilaian

Bahan Bacaan 2 Analisis dan Tindak Lanjut Penilaian Bahan Bacaan 2 Analisis dan Tindak Lanjut Penilaian Penilaian hasil belajar oleh pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar

Lebih terperinci

ainamulyana.blogspot.co.id ainamulyana.blogspot.co.id

ainamulyana.blogspot.co.id ainamulyana.blogspot.co.id SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PENDIDIK DAN SATUAN PENDIDIKAN PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2014 TENTANG PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PENDIDIK PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SEKOLAH DASAR (SD) KELAS AWAL TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN SOAL KELOMPOK KOMPETENSI H

SEKOLAH DASAR (SD) KELAS AWAL TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN SOAL KELOMPOK KOMPETENSI H MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR (SD) KELAS AWAL TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN SOAL KELOMPOK KOMPETENSI H PEDAGOGIK: PEMANFAATAN HASIL PENILAIAN

Lebih terperinci

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER Kode Mapel: 803GF000 MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BIDANG SLB TUNAGRAHITA KELOMPOK KOMPETENSI D PEDAGOGIK : Program Pembelajaran Anak Tunagrahita

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN SOAL

MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN SOAL MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN SOAL KELOMPOK KOMPETENSI I PEDAGOGIK:

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN A. Pengertian 1. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK 2015 1 PPT-1.3C

Lebih terperinci

MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAK

MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAK Kode Mapel : 020KB000 MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAK KELOMPOK KOMPETENSI H PEDAGOGIK: Konsep dan Teknik Penilaian Di TK PROFESIONAL: Laporan Perkembangan Anak TK Penulis 1. Dr. Ratnawati Muniningrum,

Lebih terperinci

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI KELOMPOK KOMPETENSI I

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI KELOMPOK KOMPETENSI I PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI KELOMPOK KOMPETENSI I DIREKTORRAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 KATA

Lebih terperinci

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Kode Mapel : 803GF000 MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BIDANG PLB TUNA GRAHITA KELOMPOK KOMPETENSI H PEDAGOGIK : Penilaian Pembelajaran Bagi Anak

Lebih terperinci

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER Kode Mapel : 804GF000 MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BIDANG PLB TUNADAKSA KELOMPOK KOMPETENSI I PEDAGOGIK: Pemanfaatan Penilaian Dan Evaluasi Bagi

Lebih terperinci

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KODE MAPEL: 805GF000 MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BIDANG PLB AUTIS KELOMPOK KOMPETENSI H PEDAGOGIK: Penilaian Hasil Belajar PROFESIONAL: Refleksi

Lebih terperinci

GURU PEMBELAJAR MODUL. Mata Pelajaran Bahasa Inggris Sekolah Menengah Atas (SMA) Kelompok Kompetensi I

GURU PEMBELAJAR MODUL. Mata Pelajaran Bahasa Inggris Sekolah Menengah Atas (SMA) Kelompok Kompetensi I GURU PEMBELAJAR MODUL Mata Pelajaran Bahasa Inggris Sekolah Menengah Atas (SMA) Kelompok Kompetensi I Profesional: Learning Hortatory Expositions Pedagogik: Pemanfaatan Hasil Penilaian Penulis: Taufik

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

Kata Sambutan. Jakarta, April 2017 Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Sumarna Surapranata, Ph.D. NIP

Kata Sambutan. Jakarta, April 2017 Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Sumarna Surapranata, Ph.D. NIP Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten membangun proses pembelajaran yang baik

Lebih terperinci

Instructional Design

Instructional Design TUGAS INDIVIDU Instructional Design Dosen Pembimbing: Drs. SUHANTO KASTAREDJA, M.Pd. Oleh : Dicky Putri Diharja (12-530-0009) E class/ 2012 FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION ENGLISH DEPARTMENT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

MODUL GURU PEMBELAJAR

MODUL GURU PEMBELAJAR Kode Mapel :804GF000 MODUL GURU PEMBELAJAR PLB TUNADAKSA KELOMPOK KOMPETENSI C PEDAGOGIK: Pengembangan Kurikulum Bagi Peserta Didik Tunadaksa PROFESIONAL: Ruang Lingkup Materi Pengembangan Diri Dan Gerak

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN SOAL

MATA PELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN SOAL MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN SOAL KELOMPOK KOMPETENSI G PEDAGOGIK: PENILAIAN

Lebih terperinci

PANDUAN BELAJAR MANDIRI

PANDUAN BELAJAR MANDIRI PANDUAN BELAJAR MANDIRI Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar Moda Tatap Muka Pola In-On-In MATA PELAJARAN PLB TUNARUNGU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & PENGAYAAN

MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & PENGAYAAN MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & PENGAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA TAHUN 2015 Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal pencapaian

Lebih terperinci

Pembelajaran Remedial

Pembelajaran Remedial Pembelajaran Remedial Posted on 13 Agustus 2008 Dalam rangka membantu peserta didik mencapai standar isi dan standar kompetensi lulusan, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan agar interaktif,

Lebih terperinci

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 Penegasan Istilah Istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan terutama untuk

Lebih terperinci

KELOMPOK KOMPETENSI C PROFESIONAL: PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

KELOMPOK KOMPETENSI C PROFESIONAL: PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KELOMPOK KOMPETENSI C PROFESIONAL: PROGRAM BIMBINGAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman i ii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Ruang Lingkup

DAFTAR ISI. Halaman i ii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Ruang Lingkup DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Ruang Lingkup II. HAKIKAT PEMBELAJARAN REMEDIAL A. Pembelajaran Menurut SNP B. Pengertian Pembelajaran Remedial C. Prinsip

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kompetensi Guru Kompetensi merupakan kapasitas untuk melakukan sesuatu, yang dihasilkan dari proses belajar. Selama proses belajar stimulus akan bergabung dengan isi memori dan

Lebih terperinci

antara ketiganya. Untuk memahami apa persamaan, perbedaan, ataupun hubungan akan memilih yang panjang. Kita tidak akan memilih yang pendek, kecuali

antara ketiganya. Untuk memahami apa persamaan, perbedaan, ataupun hubungan akan memilih yang panjang. Kita tidak akan memilih yang pendek, kecuali A. Arti Penilaian Istilah pengukuran, penilaian, dan evaluasi, seringkali digunakan dalam dunia pendidikan. Ketiga kata tersebut memiliki persamaan, perbedaan, ataupun hubungan antara ketiganya. Untuk

Lebih terperinci

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER Kode Mapel: 805GF000 MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BIDANG PLB AUTIS KELOMPOK KOMPETENSI D PEDAGOGIK : KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN MATERI

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN A. Pengertian 1. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Berdasarkan : Permendikbud no. 22/2016 Tentang Standar Proses endidikan Dasar &

Lebih terperinci

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BIDANG PLB TUNANETRA KELOMPOK KOMPETENSI H

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BIDANG PLB TUNANETRA KELOMPOK KOMPETENSI H Kode Mapel : 801GF000 Tim Penulis : MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BIDANG PLB TUNANETRA KELOMPOK KOMPETENSI H PEDAGOGIK: Penilaian dan Evaluasi

Lebih terperinci

GERAKAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

GERAKAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA I N F O G R A F I S GERAKAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) NILAI-NILAI T K KARA ER BANGSA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA DEFIN ISI P P K Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN SENI BUDAYA SENI TEATER SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

MATA PELAJARAN SENI BUDAYA SENI TEATER SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MATA PELAJARAN SENI BUDAYA SENI TEATER SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KELOMPOK KOMPETENSI J PEDAGOGIK: REFLEKSI DAN

Lebih terperinci

KELOMPOK KOMPETENSI G PENILAIAN 1 DAN GEOMETRI 2

KELOMPOK KOMPETENSI G PENILAIAN 1 DAN GEOMETRI 2 KELOMPOK KOMPETENSI G PENILAIAN 1 DAN GEOMETRI 2 Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang

Lebih terperinci

MODUL GURU PEMBELAJAR SLB TUNADAKSA

MODUL GURU PEMBELAJAR SLB TUNADAKSA Kode Mapel : 804GF000 MODUL GURU PEMBELAJAR SLB TUNADAKSA KELOMPOK KOMPETENSI I PEDAGOGIK: Pemanfaatan Penilaian Dan Evaluasi Bagi Pembelajaran PROFESIONAL: Aspek Perkembangan Peserta Didik Tunadaksa Penulis

Lebih terperinci

ii KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga dunia pendidikan kita telah memiliki Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2014 TENTANG PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PENDIDIK PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KELOMPOK KOMPETENSI C

KELOMPOK KOMPETENSI C MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN (PJOK) SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN SOAL KELOMPOK KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Evaluasi Pembelajaran. 1. Pengertian Evaluasi. Evaluasi perlu dilakukan dalam kegiatan belajar-mengajar untuk dapat

BAB II KAJIAN TEORI. A. Evaluasi Pembelajaran. 1. Pengertian Evaluasi. Evaluasi perlu dilakukan dalam kegiatan belajar-mengajar untuk dapat 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Evaluasi Pembelajaran 1. Pengertian Evaluasi Evaluasi perlu dilakukan dalam kegiatan belajar-mengajar untuk dapat menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan dan pembelajaran.

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

GERAKAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

GERAKAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA I N F O G R A F I S GERAKAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) NILAI-NILAI KARAKTER BANGSA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA DEFIN ISI P P K Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER Kode Mapel : 802GF000 MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BIDANG PLB TUNARUNGU KELOMPOK KOMPETENSI H PEDAGOGIK: Penilaian, Evaluasi Proses dan Hasil

Lebih terperinci

PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013

PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 YUBALI ANI, M.PD Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang jc_yubali@yahoo.com Abstrak Penilaian merupakan bagian integral dari pembelajaran. Seperti semua

Lebih terperinci

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER Kode Mapel : 802GF000 MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BIDANG PLB TUNARUNGU KELOMPOK KOMPETENSI I PEDAGOGIK: Pemanfaatan Penilaian dan Evaluasi bagi

Lebih terperinci

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SD AWAL KELOMPOK KOMPETENSI J

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SD AWAL KELOMPOK KOMPETENSI J PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SD AWAL KELOMPOK KOMPETENSI J DIREKTORRAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan

Lebih terperinci

PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN PENGELOLAAN NILAI

PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN PENGELOLAAN NILAI TUJUAN PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN PENGELOLAAN NILAI BERDASARKAN PERMENDIKBUD NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PENDIDIK DAN SATUAN PENDIDIKAN PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KELOMPOK KOMPETENSI I. Teknik Penilaian dalam Pembelajaran, Matriks, dan Vektor

KELOMPOK KOMPETENSI I. Teknik Penilaian dalam Pembelajaran, Matriks, dan Vektor KELOMPOK KOMPETENSI I Teknik Penilaian dalam Pembelajaran, Matriks, dan Vektor cfds Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa.

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEBIJAKAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEBIJAKAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Doni Koesoema A. Pertemuan Nasional MNPK, Malang, 6 Oktober 2017 Polemik Full Day School Vs PPK Kegaduhan publik plus gorengan

Lebih terperinci

MODUL GURU PEMBELAJAR PLB TUNARUNGU

MODUL GURU PEMBELAJAR PLB TUNARUNGU Kode Mapel : 802GF000 MODUL GURU PEMBELAJAR PLB TUNARUNGU KELOMPOK KOMPETENSI I PEDAGOGIK: Pemanfaatan Penilaian dan Evaluasi bagi Pembelajaran PROFESIONAL: Pemanfaatan TIK untuk Pengembangan Diri Penulis

Lebih terperinci

MODUL GURU PEMBELAJARAN SLB TUNAGRAHITA KELOMPOK KOMPETENSI H

MODUL GURU PEMBELAJARAN SLB TUNAGRAHITA KELOMPOK KOMPETENSI H Kode Mapel : 803GF000 MODUL GURU PEMBELAJARAN SLB TUNAGRAHITA KELOMPOK KOMPETENSI H PEDAGOGIK : Penilaian Pembelajaran Bagi Anak Tunagrahita PROFESIONAL : Pengembangan Vokasional Sederhana dan Kemitraan

Lebih terperinci

KIMIA SMA TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Kelompok Kompetensi

KIMIA SMA TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Kelompok Kompetensi MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KIMIA SMA TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER Kelompok Kompetensi F PEDAGOGIK Penilaian Proses dan Hasil Belajar Dr. Poppy Kamalia Devi, M.Pd. PROFESIONAL

Lebih terperinci

Peta Konsep. Tujuan Pendidikan (Kompetensi Dasar) Proses/Kegiatan Untuk Mencapai Kompetensi. Hasil-hasil pendidikan yang dapat dicapai

Peta Konsep. Tujuan Pendidikan (Kompetensi Dasar) Proses/Kegiatan Untuk Mencapai Kompetensi. Hasil-hasil pendidikan yang dapat dicapai Peta Konsep Tujuan Pendidikan (Kompetensi Dasar) Proses/Kegiatan Untuk Mencapai Kompetensi Hasil-hasil pendidikan yang dapat dicapai Perbandingan antara kompetensi dengan hasil yang telah dicapai Informasi

Lebih terperinci

PANDUAN BELAJAR MANDIRI

PANDUAN BELAJAR MANDIRI PANDUAN BELAJAR MANDIRI Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar Moda Tatap Muka Pola In-On-In MATA PELAJARAN PLB TUNAGRAHITA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BIDANG PLB AUTIS KELOMPOK KOMPETENSI J PEDAGOGIK : Penelitian Tindakan Kelas PROFESIONAL: TIK untuk Mendukung Penelitian

Lebih terperinci

MODUL GURU PEMBELAJAR SLB TUNAGRAHITA KELOMPOK KOMPETENSI D

MODUL GURU PEMBELAJAR SLB TUNAGRAHITA KELOMPOK KOMPETENSI D Kode Mapel: 803GF000 MODUL GURU PEMBELAJAR SLB TUNAGRAHITA KELOMPOK KOMPETENSI D PEDAGOGIK : Program Pembelajaran Anak Tunagrahita PROFESIONAL : Program Pengembangan Diri Anak Tunagrahita Penulis 1. Dr.

Lebih terperinci

TUGAS EVALUASI PROSES & HASIL PEMBELAJARAN KIMIA

TUGAS EVALUASI PROSES & HASIL PEMBELAJARAN KIMIA TUGAS EVALUASI PROSES & HASIL PEMBELAJARAN KIMIA PENILAIAN PEMBELAJARAN Disusun Oleh: KELOMPOK 1 Riza Gustia (A1C109020) Janharlen P (A1C109044) Zunarta Yahya (A1C109027) Widi Purwa W (A1C109030) Dewi

Lebih terperinci

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK 2015 1 PPT-3.5C

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMP KEMENTERIAN AGAMA 2013 i Diterbitkan oleh: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementerian

Lebih terperinci

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 95 Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER Kode Mapel: 805GF000 MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BIDANG PLB AUTIS KELOMPOK KOMPETENSI C PEDAGOGIK: PENGEMBANGAN KURIKULUM PROFESIONAL: MATERI

Lebih terperinci

PANDUAN BELAJAR MANDIRI

PANDUAN BELAJAR MANDIRI PANDUAN BELAJAR MANDIRI Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar Moda Tatap Muka Pola In-On-In MATA PELAJARAN PLB TUNADAKSA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG

(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG (Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG UPT SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN BANDUNG 2017 DESAIN PEMBELAJARAN Oleh: Yaya Sukarya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya. Ketercapaian tujuan pendidikan dapat diwujudkan melalui program

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya. Ketercapaian tujuan pendidikan dapat diwujudkan melalui program BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar, sistematis, dan berkelanjutan untuk mengembangkan potensi yang dibawa manusia, menanamkan sifat dan memberikan kecakapan sesuai dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 44 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun tentang STANDAR PENILAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun tentang STANDAR PENILAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun 2007 tentang STANDAR PENILAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENILAIAN PENDIDIKAN Penilaian

Lebih terperinci

PENILAIAN BERBASIS KELAS Nuryani Y.Rustaman*

PENILAIAN BERBASIS KELAS Nuryani Y.Rustaman* PENILAIAN BERBASIS KELAS Nuryani Y.Rustaman* Pendahuluan Sebagai perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN BER-TEAM PADA KURIKULUM 2013 DI SMK. Oleh : Sri Karyono

STRATEGI PEMBELAJARAN BER-TEAM PADA KURIKULUM 2013 DI SMK. Oleh : Sri Karyono STRATEGI PEMBELAJARAN BER-TEAM PADA KURIKULUM 2013 DI SMK Oleh : Sri Karyono A. PENDAHULUAN Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013 te rutama di SMK menuntut peran guru yang optimal. Pembelajaran dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa. Bahan uji publik Kurikulum 2013 menjelaskan standar penilaian

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa. Bahan uji publik Kurikulum 2013 menjelaskan standar penilaian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan kurikulum memiliki tujuan meningkatkan rasa ingin tahu dan keaktifan siswa. Bahan uji publik Kurikulum 2013 menjelaskan standar penilaian kurikulum

Lebih terperinci

GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU

GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016 KATA

Lebih terperinci

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KELOMPOK KOMPETENSI B

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KELOMPOK KOMPETENSI B Kode Mapel : 805GF000 MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BIDANG PLB AUTIS KELOMPOK KOMPETENSI B PEDAGOGIK: TEORI BELAJAR DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar Profesi Keguruan Rulam Ahmadi BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU A. Kompetensi Dasar Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar kompetensi guru yang meliputi guru PAUD/TK/RA, guru SD/MI,

Lebih terperinci

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER Kode Mapel :020KB000 MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER Tim Penulis BIDANG TAMAN KANAK-KANAK KELOMPOK KOMPETENSI C PEDAGOGIK: Teori Bermain Anak Usia

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

MATA PELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KELOMPOK KOMPETENSI J PEDAGOGIK: REFLEKSI DAN PTK DALAM

Lebih terperinci

MODUL GURU PEMBELAJAR SLB TUNANETRA

MODUL GURU PEMBELAJAR SLB TUNANETRA Kode Mapel : 801GF000 MODUL GURU PEMBELAJAR SLB TUNANETRA KELOMPOK KOMPETENSI H PEDAGOGIK: Penilaian dan Evaluasi PROFESIONAL: Activities of Daily Living Kegiatan di Rumah Penulis 1. Dr. Agus Irawan Sensus,

Lebih terperinci

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Panduan Penyusunan KTSP jenjang Dikdasmen BSNP KURIKULUM 2013? (Berbasis Scientific Approach)

Lebih terperinci

PANDUAN BELAJAR MANDIRI

PANDUAN BELAJAR MANDIRI PANDUAN BELAJAR MANDIRI Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar Moda Tatap Muka Pola In-On-In MATA PELAJARAN PLB TUNANETRA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2014 TENTANG PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH PEDOMAN

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

MATA PELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KELOMPOK KOMPETENSI F PEDAGOGIK: RANCANGAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1 PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi

Lebih terperinci

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor Penyusun: Tim Pengembang Madrasah Nama Madrasah Alamat : MTs Al Inayah : Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor Program Prioritas MTs. Al Inayah STANDAR ISI 0 MENENTUKAN PROGRAM PRIORITAS

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN (Permen No. 20 Th. 2007)

STANDAR PENILAIAN (Permen No. 20 Th. 2007) STANDAR PENILAIAN (Permen No. 20 Th. 2007) STANDAR PENILAIAN Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun 2007 tentang DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

1.2 Melakukan identifikasi dan asesmen potensi peserta didik berkebutuhan khusus termasuk anak yang memiliki potensi

1.2 Melakukan identifikasi dan asesmen potensi peserta didik berkebutuhan khusus termasuk anak yang memiliki potensi KISI KISI GURU SDLB TUNARUNGU Kompetensi Utama (KU) Kompetensi Inti (KI) Standar Kompetensi Guru (SKG) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta didikdari aspek

Lebih terperinci