BAB I PENDAHULUAN. bagi Healthy Organic Bistro yang merupakan penyedia makanan dan minimarket
|
|
- Yandi Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN Penelitian pada tesis ini akan berfokus pada penyusunan rencana bisnis bagi Healthy Organic Bistro yang merupakan penyedia makanan dan minimarket organik. Pada bab pendahuluan, akan dipaparkan analisa lingkungan eksternal, lingkungan internal, perumusan masalah, tujuan dari penelitian, serta sistematika penulisan tesis. 1.1 Lingkungan Eksternal Perekonomian Indonesia berdasarkan indikator ekonomi makro mengalami peningkatan yang cukup stabil pada lima tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia tahun , peningkatan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) rata-rata sebesar 5,8% per tahun. Hal ini diikuti dengan peningkatan rata-rata pendapatan perkapita Indonesia sebesar 9,9% per tahun dengan nilai rata-rata Rp 32,2 juta per tahun. Data tersebut menunjukkan kemampuan ekonomi serta taraf hidup masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun semakin membaik. Peningkatan pendapatan rata-rata tersebut diatas diikuti dengan peningkatan jumlah masyarakat kelas menengah. Menurut Bank Dunia pada tahun 2010, terdapat ± tujuh juta penduduk Indonesia yang masuk ke dalam kelas menengah. Berdasarkan data Boston Consulting Group tahun 2012 sebanyak 75 1
2 juta penduduk Indonesia masuk ke dalam daftar kelas menengah (31%) dari total jumlah penduduk Indonesia. Selain itu, kelompok kelas menengah ini diperkirakan akan bertambah dua kali lipat pada tahun sesuai dengan Grafik 1.1. Menengah Atas 23,2 49,3 Menengah Menengah Bawah 41,6 50,5 44,5 68,2 Bawah 28,3 64, Grafik 1.1 Proyeksi Jumlah Kelas Menengah di Indonesia Sumber: BCG, 2012 Menurut Banerjee dan Duflo (2008), berdasarkan pendekatan absolut, kelas menengah terdapat pada rentang pendapatan perkapita per hari $2-$4 dan $6-$10. Selain itu, Asia Development Bank (ADB) tahun 2010 mendefinisikan kelas menengah dengan rentang pengeluaran perkapita perhari sebesar $2-$20. Rentang inilah yang sering dipakai untuk mengukur jumlah kelas menengah di Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2015 pada tahun rata-rata pertumbuhan konsumsi masyarakat Indonesia sebesar 12,3%. Pada produk makanan presentase terbesar ada pada makanan dan minuman jadi 32,4%, padi 12,3%, dan tembakau 11,4%. Pada produk bukan makanan presentase tertinggi 2
3 ada pada perumahan dan bahan bakar sebesar 42% serta barang dan jasa sebesar 24,4%. Industri makanan dan minuman di Indonesia memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan dan nilai investasi di sektor pangan selalu meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Namun di masa mendatang tantangan yang dihadapi semakin ketat dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di akhir tahun Oleh sebab itu, industri makanan dan minuman di Indonesia perlu memiliki inovasi yang tinggi untuk memperkuat daya saing dan merapatkan barisan agar tercipta iklim bisnis yang sehat (Adhi, 2016). Pola hidup konsumtif banyak dianut oleh kelompok masyarakat yang berada pada golongan kelas menengah ke atas yang didasari oleh kebutuhan yang diperlukannya (Suweca, 2012). Masyarakat kelas menengah keatas mulai membutuhkan produk makanan dan minuman yang sehat dan higienis. Salah satu indikator hal tersebut adalah semakin banyaknya produsen ataupun penjual produk makanan dan minuman jadi yang berbahan dasar organik dan diproses dengan standar higienitas yang tinggi. Selain itu, peningkatan kebutuhan akan produk yang sehat dan higienis tersebut dikarenakan timbulnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat (Firmansyah, 2016). Beberapa tahun terakhir muncul kesadaran masyarakat akan bahaya mengkonsumsi makanan yang dihasilkan menggunakan bahan-bahan non organik, seperti pupuk kimia dan pestisida sintesis. Kecenderungan untuk mengonsumsi makanan organik semakin besar. Semakin banyaknya orang sakit akibat polusi 3
4 dan lingkungan yang tercemar juga menjadi ketakutan tersendiri bagi masyarakat (Wignjopranoto, 2015). Kesadaran terhadap kesehatan adalah tingkat kesiapan konsumen dalam mengambil tindakan yang sehat. Berawal dari kesadaran tersebut maka konsumen perlu mengetahui makanan atau minuman apa yang baik dan tidak baik dikonsumsi bagi tubuhnya. Selain itu dengan adanya kesadaran terhadap lingkungan akan berdampak pada meningkatnya kepedulian pada lingkungan. Konsumen yang peduli dan sadar terhadap lingkungan akan lebih memilih untuk membeli makanan organik. Motif terkuat konsumen yang membeli produk organik adalah adanya kesadaran akan kesehatan dari mengkonsumsi makanan organik (Huber et al., 2011). Pola gaya hidup yang sehat saat ini banyak dianut masyarakat kota-kota besar di Indonesia dengan tujuan untuk menerapkan pola hidup yang sehat serta menghindari kebiasaan buruk yang dapat menggangu kesehatan. Dikutip dari (2016) penderita penyakit jantung tekanan darah tinggi, kanker, dan penyakit lainnya semakin meningkat akibat pola hidup yang tidak sehat. Cara untuk menghindarinya cukup dengan menganut gaya hidup sehat dan mengkonsumsi makanan organik yang bebas bahan kimia berbahaya. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut muncul beberapa rumah makan yang menawarkan makanan sehat, vegetarian, dan ada pula yang khusus menggunakan bahan organik. Di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan Yogyakarta mulai bermunculan penyedia restoran sehat. Penulis melakukan pengamatan langsung di Yogyakarta pada tanggal 12 April 4
5 2016 dan terdapat beberapa rumah makan yang menyediakan makanan sehat yang disajikan pada Tabel 1.1 Tabel 1.1 Daftar Rumah Makan Penyedia Makanan Organik di Yogyakarta No Nama Restaurant Lokasi Produk Karakteristik 1 Bumi Langit Institute Imogiri, Bantul Makanan Terdapat kebun organik Indonesia dan rumah makan 2 Loving Hut Demangan Makanan Asia Penyedia makanan organik prasmanan 3 Greenhost Resto Prawirotaman Western foods Hotel dan restoran penyedia makanan organik 4 Milas Organic Resto Prawirotaman Makanan Penyedia makanan dan Indonesia pasar organik 5 Letusee.yk Gejayan Studi mahasiswa Sanata Makanan Dharma dan terdapat Indonesia rumah makan 6 Lasem Café Jalan kaliurang 7 Makanan Indonesia Raisin Resto Sagan Western foods Sumber: Pengamatan langsung, 2016 Restoran dan memproduksi bahan organik sendiri Restoran yang menjual menu organik Berdasarkan Tabel 1.1, terdapat tujuh restoran penyedia makanan sehat yang tersebar di Yogyakarta. Di Yogyakarta sendiri terdapat komunitas organik yang kemudian mengelola kegiatan Pasar Organik Jogja (Pojog) yang berdiri sejak tahun Pojog rutin menggelar semacam pasar tiban dengan label pasar organik di sejumlah tempat. Tujuan yaitu untuk mempertemukan penjual-penjual bahan organik atau pangan lokal dengan pembeli ataupun masyarakat luas ( 2014). Pojog ini ada di beberapa tempat namun dengan waktu yang terbatas dan berikut jadwalnya. a. Pasar Organik Milas Pasar organik milas lokasinya berada di Milas Restoran, Jalan Prawirotaman 4. Ada setiap hari Rabu dan Sabtu jam hingga
6 b. Pasar Kamisan Pasar kamisan terletak di lokasi kediaman Bu Janti, Dusun Jenengan RT02/RW47 (Selatan Stadion Maguwoharjo). Pasar kamisan ini ada di setiap hari Kamis jam hingga c. Pasar Sehat Pasar sehat diadakan di RM. Demangan setiap hari Jumat jam hingga Pojog memilih waktu dan lokasi yang tidak diadakan dalam waktu mingguan. Respon masyarakat yang tinggi akan kebutuhan bahan segar organik memunculkan adanya peluang untuk dilakukannya inovasi dan pengembangan konsep restoran dan minimarket makanan organik di Yogyakarta. Berdasarkan hasil pengamatan penulis pada 12 April 2016 di restoran organik Yogyakarta, belum ada restoran yang juga menjual bahan segar organik. Dari hasil tersebut memunculkan peluang untuk menggabungkan konsep restoran sehat dan minimarket bahan segar organik masih terbuka luas. Oleh karena itu, terdapat gagasan dari penulis untuk merancang rencana bisnis restoran dan minimarket makanan sehat organik dengan nama Healthy Organic Bistro (HOB). Restoran dengan konsep yang dilengkapi tersedianya minimarket bahan sehat belum terdapat di Yogyakarta. Minimarket bahan-bahan organik di HOB didapatkan langsung dari petani sehingga kualitas yang diberikan selalu segar. Konsumen dapat mengolah bahan-bahan segar tersebut di restoran HOB dengan menggunakan jasa juru masak HOB atau dibawa pulang untuk konsumsi pribadi. 6
7 Menu restoran yang menyediakan makanan berupa mi sehat juga belum banyak tersedia khususnya di kota Yogyakarta. Mi sehat merupakan mi yang diolah tanpa menggunakan bahan pengawet dengan campuran bahan alami seperti sayuran dalam adonannya (Sholahudin, 2012). Menu mi dipilih karena masyarakat Indonesia merupakan pengkonsumsi mi dengan jumlah yang cukup besar. Mi saat ini menjadi makanan alternatif selain nasi. Menurut World instant Noodles Association (WINA) tahun 2015, konsumsi mi instan penduduk Indonesia terlalu tinggi dimana Indonesia menjadi negara kedua pengkonsumsi mi instan terbanyak di dunia. Mengingat komposisi dari mi instan yang tidak baik bagi tubuh maka terkonsep untuk membuat mi sehat. Berdasarkan pengamatan langsung penulis pada 14 April 2016, hanya terdapat empat penjual mi yang menyediakan mi sehat di Yogyakarta, yaitu Mi Ungaran, Mi Pasar Baru, Mi Sehati dan Mi Popeye. Kuantitas minimnya penjual mi sehat membuka peluang bagi HOB untuk membuka usaha pada jenis makanan utama tersebut. HOB menawarkan menu makanan utama yaitu berupa mi sehat. Mi sehat merupakan mi yang diolah tanpa menggunakan bahan pengawet dengan campuran bahan alami seperti sayuran dalam adonannya. Mi sehat ini menjadikan alternatif bagi mereka yang kurang suka mengonsumsi sayuran. Dengan mengonsumsi mi sehat ini secara tidak langsung konsumen mengonsumsi sayuran yang telah dicampur dalam adonan mi. HOB selain menjual mi sebagai menu utama pada hidangannya, disediakan pula menu pelengkap. Menu pelengkap yang ditawarkan tersedia dari 7
8 makanan pembuka hingga makanan penutup untuk memenuhi dari apa yang dibutuhkan konsumen. Macam-macam menu pelengkap yang ditawarkan berdasarkan dari hasil survei kepada calon konsumen jenis makanan apa yang diharapkan untuk ada di HOB. 1.2 Lingkungan Internal Peluang bisnis yang tercipta berdasarkan pembahasan lingkungan eksternal diatas akan direalisasikan melalui pendirian restoran baru yaitu Healthy Organic Bistro yang dikenal sebagai HOB. Istilah bistro tersebut memiliki arti dalam bahasa Perancis yaitu rumah makan yang kecil, santai, dan memiliki menu makanan yang sederhana namun cepat saji (Rahmawati, 2015). Rumah makan ini akan menawarkan menu masakan utama yang berupa mi sehat dengan bahan dasar organik. Selain itu, tersedia makanan pelengkap berupa makanan asia yang dihasilkan dari bahan organik pula. Selain itu juga terdapat minimarket yang menyediakan bahan-bahan masakan segar dengan berbagai macam buah dan sayur organik. Produk organik yang ada di HOB diperoleh dengan melibatkan produkproduk organik dari petani di Yogyakarta. Selain konsumen dapat mengkonsumsi menu makanan ataupun minuman di lokasi, mereka juga dapat berbelanja di bagian minimarket untuk dikonsumsi pribadi di rumah. Lokasi HOB berada di daerah Sagan dengan mempertimbangkan dimana lokasi di daerah tersebut dekat dengan rumah sakit Panti Rapih dan menjadi lokasi wisata kuliner dengan adanya beberapa kafé di tempat tersebut. 8
9 Menu unggulan yang ditawarkan pada HOB adalah mi organik. Untuk pelengkapnya menggunakan komposisi dari buah serta sayur organik dan untuk adonan mi menggunakan tepung singkong. Produksi mi mentah diproduksi secara mandiri sehingga dapat dijaga kualitas dan higienitasnya. Dalam pembuatan mi mentah dan segala komposisi makanannya mengesampingkan penggunaan bahan monosodium glutamate (MSG). Menurut Preddy et.al., (2007) penggunaan MSG memiliki dampak yang tidak baik bagi tubuh dimana tersusun atas 78% Glutamat, 12% Natrium, dan 10% air. Dengan konsep rumah makan sehat maka segala makanan dan minuman yang disajikan juga mengutamakan bahan-bahan yang baik bagi tubuh. Berdasarkan pemaparan di majalah Asri tahun 2010 penggunaan konsep green architecture menuntut untuk eksterior dan interior restoran dibuat nyaman dan serasa nuansa alamnya dari tanaman disekeliling kompleks. Tanaman lebih menegaskan orientasi "hijau" pada perpaduan antara alam dengan bangunannya. Hal ini menjadi acuan dari HOB untuk menggunakan konsep green architecture karena sesuai dengan konsep yang hendak ditawarkan. HOB menyediakan tempat yang nyaman dan ramah lingkungan sehingga menjadi nilai tambah bagi konsumen untuk datang kembali ke restoran. 1.3 Rumusan Masalah Adanya perkembangan bisnis kuliner yang terus meningkat di Yogyakarta dan pertumbuhan data masyarakat kelas menengah menunjukkan adanya pergeseran gaya hidup yang lebih memilih dengan menggunakan pola hidup 9
10 sehat. Hal tersebut membuka peluang bagi rumah makan yang memiliki konsep menu makanan sehat. Saat ini sudah terdapat delapan rumah makan sehat yang tersebar di Yogyakarta. Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal, terdapat peluang untuk melakukan inovasi dalam menyajikan makanan sehat. Hal ini dikuatkan dengan adanya kebutuhan masyarakat akan buah dan sayur organik yang segar. Inovasi yang dapat dilakukan adalah dengan menawarkan adanya rumah makan yang dilengkapi dengan minimarket bahan organik segar di dalamnya. Adanya peluang inovasi di bisnis maka akan didirikan rumah makan organik yang bernama Healthy Organic Bistro (HOB). HOB akan memberikan nuansa yang baru dalam menikmati kuliner sehat, disamping itu konsumen juga dapat berbelanja produk segar untuk konsumsi pribadi dirumah. Hasil dari analisa lingkungan internal, terdapat kekuatan dan kelemahan dari karakteristik model bisnis yang ditawarkan, maka diperlukan perencanaan bisnis yang direalisasikan dengan rencana bisnis HOB. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah menyusun rencana bisnis HOB untuk mengetahui kelayakan bisnis tersebut. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini bagi pelaku bisnis yaitu dapat dijadikan acuan dan memberikan analisa atas bisnis HOB yang hendak dijalankan. Selain itu 10
11 manfaat bagi akademisi adalah perencanaan bisnis ini dapat menjadi acuan dalam penyusunan rencana bisnis di bidang kuliner. 1.6 Sistematika Penulisan Tesis perencanaan bisnis untuk HOB terdiri dari lima bab. Bab I membahas mengenai latar belakang dibuatnya perencanaan bisnis tersebut, meliputi kondisi lingkungan eksternal, pesaing, serta peluang apa yang dapat ditindaklanjuti. Selanjutnya dibahas mengenai lingkungan internal perusahaan, tujuan dari penelitian, serta manfaat yang didapat dari penelitian yang dilaksanakan. Bab II mengulas mengenai teori dan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan pembangunan bistro dan proses menyusun perencanaan bisnis Healthy Organic Bistro. Selanjutnya bab III akan dibahas pembasan metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini dan hasil penelitian yang dilakukan, meliputi sumber data, pengumpulan data, dan teknik analisa yang digunakan. Data yang diperoleh dan diolah sesuai dengan pembahasan Bab III digunakan dalam penyusunan strategi yang secara detailnya akan dibahas dalam Bab IV. Proses penyusunan strategi dilakukan sesuai dengan fungsi manajemen dimana terdapat pemasaran, operasional, sumberdaya manusia, dan keuangan. Selanjutnya pada Bab V akan dibahas mengenai rencana aksi dimana membantu pengelolaan strategi agar dapat diperbaharui terus-menerus. 11
BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota tujuan wisata. Oleh karena itu, bisnis-bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lingkungan Eksternal Bisnis Yogyakarta merupakan kota tujuan wisata. Oleh karena itu, bisnis-bisnis yang berkaitan dengan pariwisata seperti hotel, tempat rekreasi, serta kuliner
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam periode 5 tahun terakhir. Berdasarkan indikator-indikator ekonomi makro yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lingkungan Eksternal Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kopi merupakan minuman yang di kenal memiliki rasa dan aroma yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup sekaligus penghubung dalam
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gaya hidup masyarakat Indonesia di Era modern ini mengalami peningkatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup masyarakat Indonesia di Era modern ini mengalami peningkatan yang sangat pesat. Hal-hal yang menjadi indikator peningkatan tersebut dapat kita amati melalui
Lebih terperinciBAB 1 LATAR BELAKANG
BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Pemilihan Usaha Semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia mengakibatkan peningkatan kebutuhan akan konsumsi makanan yang harus di sediakan, makanan merupakan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara agraris terbesar di dunia. Sebagian besar penduduk Indonesia hidup dari sektor agribisnis. Agribisnis merupakan suatu sistem yang
Lebih terperinciGambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan yang salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang kaya akan keanekaragaman biota laut (perikanan dan kelautan). Dengan luas wilayah perairan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencarian sebagai petani. Hal ini perlu mendapat perhatian berbagai pihak, karena sektor pertanian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana bisnis Resto Dahar Melayu.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana bisnis Resto Dahar Melayu. Rencana bisnis ini, menggunakan konsep specialty resto khas Sumatera Selatan. Pada bagian latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di wilayah Jakarta meningkat sebesar 1,06% dibandingkan tahun sebelumnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan Berdasarkan data dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) periode bulan Februari 2013-Februari 2014, pada tahun 2014 jumlah penduduk usia kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Konsumsi makanan sehat merupakan salah satu inovasi yang hadir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsumsi makanan sehat merupakan salah satu inovasi yang hadir atas dasar perubahan gaya hidup di masyarakat sekarang ini. Perubahan pola hidup masyarakat tersebut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan yang perlu diberdayakan karena selain sebagai sumber penerimaan daerah kota Bogor serta pengembangan dan pelestarian seni
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kemampuan daya beli masyarakat Indonesia meningkat ditandai dengan bertambahnya jumlah masyarakat dengan pendapatan kelas menengah (middle class income) di Indonesia. Peningkatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki peranan yang penting bagi pertumbuhan pembangunan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian sebagai penyedia dan pemenuh kebutuhan pangan di Indonesia memiliki peranan yang penting bagi pertumbuhan pembangunan perekonomian nasional. Sektor pertanian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan memasak timbul karena adanya kebutuhan manusia yang tidak bisa lepas akan makanan. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow menjelaskan bahwa makhluk hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan secara garis besar tentang latar belakang pembuatan tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika penulisan tesis ini dilakukan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ina Kristiani, 2013
Ina Kristiani, 2013 ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA BAKSO LOTUS JEMBAR Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi untuk tetap dapat bertahan hidup. Banyaknya pilihan makanan yang tersedia serta pertimbangan bahan dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian yang seksama dan dicermati semua pihak tak terkecuali oleh perusahaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu lingkungan global merupakan permasalahan lingkungan yang perlu mendapat perhatian yang seksama dan dicermati semua pihak tak terkecuali oleh perusahaan, pemanasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu mengikuti keberagaman permintaan pasar yang ada. Ditambah adanya kesepakatan negara-negara ASEAN yang
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen, dikutip dari Pariwisata Indonesia
BAB I LATAR BELAKANG Pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia tahun 2014 mencapai 9,39 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Angka tersebut di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang usaha menjadi semakin ketat. Hal ini dapat kita lihat khususnya di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi mengakibatkan pertumbuhan dan persaingan di segala bidang usaha menjadi semakin ketat. Hal ini dapat kita lihat khususnya di daerah Jawa Barat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Suasana Little White Cafe
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Little White Cafe yang berlokasi di Jl. Lodaya No. 11A Bandung adalah rumah tinggal yang beralih fungsi menjadi cafe sejak 2011 didirikan oleh Bapak
Lebih terperincidiarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, eraglobalisasi memperluas pasar produk
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang terpenting setelah udara dan air, serta merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus segera terpenuhi untuk mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Peran pertanian antara lain adalah (1) sektor pertanian menyumbang sekitar 22,3 % dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sektor ini memegang peranan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai sektor. Sektorsektor ekonomi di Indonesia terbagi atas sembilan sektor, salah satu diantaranya adalah sektor perdagangan,
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. pandang. Sudut pandang pertama dilihat berdasarkan lingkungan eksternalnya
BAB I LATAR BELAKANG Latar belakang penelitian dalam perencanaan bisnis menggunakan dua sudut pandang. Sudut pandang pertama dilihat berdasarkan lingkungan eksternalnya yaitu terkait dengan regulasi pemerintah,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pangan, yaitu makanan dan minuman merupakan kebutuhan dasar bagi manusia untuk mempertahankan hidupnya selain kebutuhan sandang dan papan. Hal ini berarti merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat potensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produkproduk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat potensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produkproduk perusahaan tersebut. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peringkat yang paling atas bagi kehidupan suatu organisme, terutama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peringkat yang paling atas bagi kehidupan suatu organisme, terutama manusia adalah kebutuhan fisiologis (Maslow, 1954). Kebutuhan fisiologis ini penting, karena terdiri
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Berdasarkan Harga Konstan menurut Lapangan Usaha Tahun 2009
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan situasi global dan lokal bagi dunia bisnis, perusahaanperusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan situasi global dan lokal bagi dunia bisnis, perusahaanperusahaan dewasa ini dituntut agar lebih inovatif dan kreatif dalam bersaing agar mampu memenangkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam mempertahankan kelangsungan bisnisnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba.
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta atau yang lebih dikenal dengan nama Jogja, merupakan kota yang terkenal dengan sejarah dan warisan budayanya. Pegunungan, pantai, sawah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan manusia yang selalu tidak puas itulah yang membuat sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan dunia yang pesat sekarang ini. Banyak orang yang lebih menginginkan sesuatu yang lebih baik dan terus meningkat. Tidak banyak pula dari mereka yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu barang dan jasa demi memenuhi kebutuhan dasarnya. Seseorang yang melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya memenuhi kebutuhannya, seseorang akan melakukan sesuatu kegiatan yang disebut konsumsi. Konsumsi merupakan suatu kegiatan menikmati nilai daya guna dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kota Bandung di akhir pekan dan hari libur. Hal ini dapat dilihat dari pusat perbelanjaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berbagai jenis bisnis di Indonesia mengalami berbagai tantangan seiring dengan arus globalisasi dan perkembangan zaman yang memicu meningkatnya kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PEND AHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jika berbicara tentang Aceh tentunya salah satu khas dan terkenal yaitu
BAB I PEND AHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jika berbicara tentang Aceh tentunya salah satu khas dan terkenal yaitu cita rasa kopinya. Kopi tradisional Aceh memiliki cita rasa yang khas dengan aroma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi konsumennya sehingga tercipta persaingan yang cukup ketat. Produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini berbagai bentuk makanan dan minuman kesehatan banyak beredar di masyarakat. Para produsen berusaha untuk menawarkan yang terbaik bagi konsumennya sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini adalah cafe. Pada tahun 2016 ini banyak bisnis cafe
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi di Indonesia telah berkembang ke arah yang lebih baik. Hal ini terlihat sejalan dengan pesatnya perkembangan dunia bisnis, dimana semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bruto (PDB) Indonesia selama 10 tahun terakhir. Data Badan Pusat Statistik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Industri merupakan sektor utama dalam perekonomian Indonesia. Sektor ini sebagai penyumbang terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia
Lebih terperinciKelompok. Tani Cipta Mandiri. tepian farm
Kelompok Tani Cipta Mandiri in collaboration with tepian farm Latar Belakang Indonesia adalah Negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke empat di dunia, dengan jumlah 250 Juta jiwa, jumlah ini masih akan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Bogor memiliki lokasi sangat strategis, karena letaknya berdekatan dengan wilayah DKI Jakarta. Kota Bogor juga memiliki keunggulan karena didukung sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap hari penduduk yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, usia anak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap hari penduduk yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, usia anak sampai dengan usia lanjut memerlukan pangan, sandang, dan papan. Disamping kebutuhan, setiap
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada abad 21 ini masyarakat mulai menyadari adanya bahaya penggunaan bahan kimia sintetis dalam bidang pertanian. Penggunaan bahan kimia sintesis tersebut telah menyebabkan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Proyeksi konsumsi kedelai nasional
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sumber pangan yang diharapkan masyarakat yaitu memiliki nilai gizi tinggi serta menyehatkan. Salah satu sumber gizi yang tinggi terdapat pada bahan pangan kedelai, yang mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya dalam jangka panjang akan berdampak terhadap perubahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara yang sedang mengalami proses perkembangan perekonomiannya dalam jangka panjang akan berdampak terhadap perubahan struktur ekonomi pada hal yang paling mendasar.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Ekspor, Impor, dan Neraca Perdagangan Komoditas Pertanian Menurut Sub Sektor, 2014 Ekspor Impor Neraca
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah dan beraneka ragam. Hal ini tampak pada sektor pertanian yang meliputi komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Tabel 1. Biaya Pengeluaran Rata-rata Per Hari Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan di Jawa Barat Tahun 2006 dan 2008
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia mengalami banyak proses modernisasi yang terjadi pada berbagai aspek kehidupan, antara lain pada aspek sosial, budaya, teknologi, dan ekonomi. Aspek sosial,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN , , , ,3 Pengangkutan dan Komunikasi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian di Indonesia merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Sektor pertanian secara potensial mampu memberikan kontribusi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara agraris yang dapat mencukupi kebutuhan pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor pertanian dapat berupa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Selain menciptakan produk yang memiliki keunikan tersendiri dan dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di era globalisasi ini semakin ketat dengan munculnya berbagai produk baru yang unik dan menarik untuk menarik minat konsumen. Selain menciptakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Volume Timbulan Sampah Rumah Makan Fast Food di Yogyakarta Karakteristik timbulan yang dihasilkan dari kegiatan rumah makan cepat saji tidak terlalu berbeda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan, sektor ekonomi dan budaya juga ikut. terpengaruh perubahan kebudayaan juga tidak dapat dihindari,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, tidak hanya berakibat pada sektor pendidikan, sektor ekonomi dan budaya juga ikut terpengaruh perubahan kebudayaan
Lebih terperinciBAB 1 LATAR BELAKANG
BAB 1 LATAR BELAKANG Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana bisnis unit usaha telur asin. Pembahasan dalam penelitian ini meliputi rencana kegiatan pemasaran, SDM, operasi, dan keuangan unit usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sasarannya karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai organisasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan harus memahami perilaku konsumen pada pasar sasarannya karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai organisasi yang berusaha memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor pertanian merupakan sektor yang mendasari kehidupan setiap
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pertanian masih memegang peranan penting bagi perekonomian nasional. Hal tersebut dikarenakan beberapa alasan, pertama, sektor pertanian merupakan
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR No. 13/02/35/Th.XI, 5 Februari 2013 Ekonomi Jawa Timur Tahun 2012 Mencapai 7,27 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat kini telah memiliki kebiasaan untuk meluangkan waktu berkumpul dengan sanak saudara ataupun teman seprofesi di tempat yang menawarkan suasana yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Dewasa ini, masyarakat sebagai konsumen utama produk hasil
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, masyarakat sebagai konsumen utama produk hasil pertanian di Indonesia semakin mengerti dan peduli dengan kesehatan. Keamanan pangan menjadi salah satu pertimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang menjadi pusat perhatian dalam pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi skala Nasional, khususnya pada pulau Jawa dan Bali,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi skala Nasional, khususnya pada pulau Jawa dan Bali, memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi di D.I Yogyakarta. 7,00 6,00 5,00 4,00
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investor dan pengusaha besar yang mengalihkan modalnya ke negara-negara lain,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, bisnis mikro dan menengah turut berperan penting dalam mendukung keberhasilan pembangunan nasional, pemerintah berupaya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sayuran organik dapat diartikan sebagai semua sayuran yang ditanam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sayuran organik dapat diartikan sebagai semua sayuran yang ditanam secara organik. Menurut Ahmad (2008), sayuran organik diperoleh dari hasil budidaya secara
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri jasa restoran di Indonesia saat ini bisa dikatakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri jasa restoran di Indonesia saat ini bisa dikatakan sangatlah berkembang dimana bisa dilihat semakin maraknya jasa restaurant maupun kafe yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki kontribusi sebesar 2 persen terhadap produk domestik bruto (Grafik
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Bisnis kuliner merupakan bisnis yang sedang berkembang di Indonesia pada saat ini. Munculnya berbagai makanan yang unik, adanya wisata kuliner, dan tren kuliner sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang. Tempat yang nyaman untuk ngobrol lama bersama teman hingga
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Dewasa ini, makan dan kumpul-kumpul di cafe menjadi gaya hidup di zaman sekarang. Tempat yang nyaman untuk ngobrol lama bersama teman hingga berkreasi dengan memanfaatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri kuliner semakin pesat di Indonesia. Menurut Tjahjono Haryono sebagai ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) cabang Jawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dicetuskan oleh adanya kekhawatiran terjadinya bencana yang mengancam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM
BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI Setelah melakukan penelitian, analisis dan pembahasan maka peneliti dapat menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM kuliner rumah makan terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber: Rumah Makan Pondok Bambu Tirza III
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Rumah Makan Pondok Bambu Tirza III awalnya merupakan salah satu cabang dari Rumah Makan Pondok Bambu Tirza I. Rumah Makan Pondok Bambu Tirza I pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian 1.1.1 Sejarah Resto Rumah Soto Padang Resto Rumah Soto Padang merupakan sebuah restoran dengan menu khas soto yang berdiri pada 20 November 2013 di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Atmosphere Resort Cafe Awalnya Atmosphere Resort Cafe merupakan sebuah lapangan kosong, lalu ownernya yang bernama Welly Wiriawan membeli
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. persaingan yang semakin ketat di dalam dunia kerja. mengkonsumsi produk-produk jasa yang timbul dari kebutuhan untuk
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam menghadapi era globalisasi, pendidikan merupakan sebuah hal yang mutlak agar dapat memiliki daya saing yang tinggi. Tanpa memiliki pendidikan yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang berpotensi untuk dijadikan objek pariwisata. Perkembangan industri pariwisata Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun
Lebih terperinciVI. SEKTOR UNGGULAN DALAM STRUKTUR PEREKONOMIAN WILAYAH KEPULAUAN PROVINSI MALUKU Sektor-Sektor Ekonomi Unggulan Provinsi Maluku
VI. SEKTOR UNGGULAN DALAM STRUKTUR PEREKONOMIAN WILAYAH KEPULAUAN PROVINSI MALUKU 6.1. Sektor-Sektor Ekonomi Unggulan Provinsi Maluku Aktivitas atau kegiatan ekonomi suatu wilayah dikatakan mengalami kemajuan,
Lebih terperinciGrafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen)
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 13/02/35/Th. XII, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR I. PERTUMBUHAN DAN STRUKTUR EKONOMI MENURUT LAPANGAN USAHA Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu kegiatan menarik bagi sebagian orang adalah mencoba berbagai makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga merupakan
Lebih terperinciUKDW BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat ketat ditandai dengan adanya berbagai usaha dilakukan untuk mendapatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia industri makanan saat ini memasuki persaingan yang sangat ketat ditandai dengan adanya berbagai usaha dilakukan untuk mendapatkan simpati
Lebih terperinciI PENDAHULUAN Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian organik merupakan salah satu bagian dari sektor pertanian yang mendapat perhatian besar masyarakat di negara maju maupun negara berkembang seiring dengan perubahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Padi merupakan salah satu komoditi pangan yang sangat dibutuhkan di
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Padi merupakan salah satu komoditi pangan yang sangat dibutuhkan di Indonesia. Oleh karena itu, semua elemen bangsa harus menjadikan kondisi tersebut sebagai titik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan dalam meraih devisa Negara. Hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus sebagai peluang bisnis dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II-2013 dibanding triwulan I-2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II-2013 dibanding triwulan I-2013 mencapai 2,61 persen (q-to-q)
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bogor merupakan salah satu kota yang banyak dikunjungi wisatawan dikarenakan memiliki ciri khas yaitu banyaknya makanan yang bervariasi, udara yang sejuk, memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dalam menjalankan semua aktifitas yang berhubungan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan yang dilakukan oleh sebuah bisnis merupakan kegiatan yang ditujukan untuk kelangsungan bisnis atau usaha tersebut. Kegiatan yang dilakukan berupa pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjukkan pertumbuhan usaha restoran di Indonesia sejak tahun 2008 hingga. Tabel 1-1 Pertumbuhan Restoran di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Industry Overview Dan Market Share Bisnis restoran dan kafe hingga saat ini masih diyakini sebagai salah satu bisnis yang memiliki prospek
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Produksi (kg)
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sayuran merupakan salah satu komoditas hortikultura yang penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan manusia, karena di dalam sayuran mengandung berbagai sumber vitamin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menarik untuk dicoba ada di Indonesia mulai dari makanan tradisional, chinese food,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara dengan berbagai macam keunikan tak terkecuali dengan kulinernya yang beragam. Berbagai jenis wisata kuliner unik dan menarik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis sekarang ini telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan menjadikan daya tarik bisnis itu tersendiri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber: Rumah Produksi Rahu Susu Lembang Gambar Grafik 1.1 Omset Penjualan Rumah Produksi Tahu Susu Lembang I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka menyongsong era pasar bebas, semua perusahaan harus sudah siap mengantisipasi dan bersiap guna menghadapi berbagai tantangan dan salah satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelanggan sebagai tujuan utama (Kotler, 2012). Tidak terkecuali usaha dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di era Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, persaingan pun semakin ketat dalam proses penawaran serta penyajian dari makanan dan minuman. Dari perkembangan jaman inilah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat para pelaku usaha untuk berlomba-lomba memberikan pelayanan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Persaingan membuat para pelaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki kontribusi bagi pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris dimana sebagian besar penduduknya hidup dari hasil bercocok tanam atau bertani, sehingga pertanian merupakan sektor yang memegang peranan
Lebih terperinciBAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman globalisasi saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis modern. Adapun perubahan yang terjadi ditandai dengan pola
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kepariwisataan di Indonesia sekarang ini berkembang cukup pesat. Meningkatnya kecendrungan wisatawan asing maupun domestik untuk melakukan perjalanan wisata
Lebih terperinci