Peningkatan Kualitas Guru Melalui Pelatihan Pembuatan Tes Standar Pada Guru Biologi SMA Swasta Di Kabupaten Sukoharjo

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Peningkatan Kualitas Guru Melalui Pelatihan Pembuatan Tes Standar Pada Guru Biologi SMA Swasta Di Kabupaten Sukoharjo"

Transkripsi

1 Peningkatan Kualitas Guru Melalui Pelatihan Pembuatan Tes Standar Pada Guru Biologi SMA Swasta Di Kabupaten Sukoharjo Siti Akbari Fakultas Ilmu Pendidikan Program Biologi Universitas Veteran, Jl. Letjen Sujono Humardani No. 1, Sukoharjo Tel: , fak: Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk : 1) menganalisis validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat kesulitan, distraktor item test yang dibuat oleh guru biologi SMA Swasta di Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010 sebelum diberikan pelatihan membuat soal standar; 2) menganalisis validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat kesulitan, distraktor item test yang dibuat oleh guru biologi SMA Swasta di Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010 setelah diberikan pelatihan pertama membuat soal standar; 3) menganalisis validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat kesulitan, distraktor item test yang dibuat oleh guru biologi SMA Swasta di Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010 setelah diberikan pelatihan kedua membuat soal standar. Populasi dalam penelitian ini adalah guru biologi kelas X SMA Swasta di Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010 yang terdiri dari SMA Assalam, SMA Veteran, SMA Prawira Martha, SMA Iama Suhodo, dan SMA Muhammadiyah Watukelir. Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari variabel bebas yaitu pelatihan pembuatan tes terdiri dari pelatihan pertama dan pelatihan kedua, dan variabel terikat yaitu kemampuan guru dalam membuat tes standar yang diukur dengan validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran, distraktor butir soal. Hasil penelitian ini adalah berupa analisis kualitas tes standar yang ditulis guru meliputi analisis, validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran, distraktor butir soal pada lima SMA swasta di Kabupaten Sukoharjo. Hasil analisis menunjukan bahwa sesudah pelatihan pertama dan kedua menunjukkan terjadi peningkatan prosentase soal yang valid, nilai reliabilitas soal, penyebaran atau variasi tingkat kesukarannya, prosentase kategori baik dan sangat baik pada parameter daya beda, serta semakin berfungsinya distraktor soal. Kata-kata kunci : Pelatihan, Tes Standar, Validitas, Reliabilitas, Daya Beda, TingkatKesukaran, Distraktor Pendahuluan Setelah diselenggarakan ujian Nasional bagi siswa SMA/MA/SMK Tanggal Maret tahun 2010, hasil pengumuman pada hari sabtu (24/4) dinyatakan 513 siswa di Kabupaten Sukoharjo tidak lulus ujian dan harus mengikuti ujian ulangan yang direncanakan besuk tanggal Mei tahun Menurut Kepala Bidang SMP/SMA/SMK Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo, Dwi Atmojo Heri menjelaskan tahun 2010 UN diikuti oleh siswa terdiri dari siswa SMA, 455 siswa MA, dan siswa SMK, dari jumlah tersebut 513 siswa tidak lulu5. Tahun ini dari 20 SMA tak ada satupun yang lulus 100 %. Tingkat kelulusan tahun ,6 % sedangkan pada tahun 2009 lalu mencapai 97,76 %, artinya terjadi kemerosotan angka kelulusan di Sukoharjo yang diperkirakan para siswa terkecoh dengan isu beredarnya jawaban bocoran utamanya dl daerah pinggiran (Kontributor Humas Sukoharjo_HN). Kenyataan ini menunjukkan adanya kurang percaya diri pada siswa-siswi SMA terutama SMA swasta di Kabupaten Sukoharjo. 166

2 No.2 / Volume 20 / 2011 WIDYATAMA Keberhasilan proses belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intenal dan faktor eksternal. Faktor Internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri sendiri antara lain intelegensi, minat, bakat, motivasi, aktifitas belajar dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya diluar diri siswa antara lain dipengaruhi oleh guru, bahan pelajaran, fasilitas belajar, dan metode mengajarnya. Guru berperan besar dalam mengambil suatu keputusan pendidikan yang didasari oleh informasi yang tepat, akurat, reliabel, yang berkaitan dengan permasalahannya. Informasi yang paling besar sumbangannya dalam kelayakan suatu keputusan pendidikan umumnya diperoleh dari kegiatan pengukuran dan penilaian pendidikan yaitu tes prestasi belajar. Prestasi belajar dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi rendahnya prestasi belajar. Ada empat istilah yang sering digunakan dalam melakukan pengukuran atau evaluasi di kelas yaitu: tes, pengukuran, penilaian dan evaluasi. Tes terdiri dari sejumlah pertanyaan yang diajukan pada siswa untuk dijawab, hasil jawaban dari pertanyaan tersebut adalah karakteristik dari seseorang, biasanya dalam bentuk angka. Karakteristik ini biasanya berupa tingkat kemampuan, prestasi belajar, dan sebagainya. Pengukuran memiliki konsep yang luas. Kita dapat mengukur karakteristik tanpa penggunaan tes, misalnya dengan observasi, skala ranking, atau cara lain untuk memperoleh informasi dalam bentuk angka. Evaluasi didefinisikan sebagai proses untuk memperoleh informasi guna memilih alternatif yang terbaik (Stufflebeam et al, 1971: 29). Dalam bidang pengukuran, evaluasi sering diartikan sebagai penentuan kesesuaian antara penampilan yang berupa hasil pengukuran (skor) tes akhir yang diperoleh siswa berdasarkan skor tes awal mereka. Penilaian sering diartikan sebagai evaluasi, karena keduanya mengandung aspek penentuan (judgement). Hasil pengukuran yang berupa angka belum memiliki arti penting sebelum dilakukan interpretasi terhadap angka-angka tersebut. The Task Group on Assessment and Testing (Griffin & Nik, 1993:3) mendeskripsikan penilaian sebagai semua cara yang digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok. Popham (1996:3) mendefinisikan penilaian dalam kontek pendidikan sebagai sebuah usaha secara formal untuk menentukan status siswa berkenaan dengan berbagai kepentingan pendidikan. Boyer dan Ewel mendefinisikan penilaian sebagai Processes that provide information about individual student, about curricula or program, about institutions, or about entire systems of institutions (Stark & Thomas, 1994:46). Dalam kontek pendidikan, asesmaen berkaitan dengan semua proses pendidikan, seperti karakteristik peserta didik, karakteristik metode mengajar, kurikulum, fasilitas dan administrasi. Nitko (1996:33) mengatakan bahwa penilaian mengarah kepada proses memperoleh informasi yang relevan untuk tujuan-tujuan dalam rangka mengambil keputusan, bukan alat memperoleh informasi. Dengan demikian, penilaian hasil belajar merupakan aktivitas yang direncanakan dan dilaksanakan oleh guru untuk mendapatkan data dan informasi guna mengambil keputusan. Data dan informasi yang diperoleh merupakan umpan balik tentang tingkat keberhasilan proses pembelajaran dan untuk memperoleh informasi yang akurat diperlukan teknik penilain yang tepat. Ketepatan penentuan alat penilaian dapat berpengaruh terhadap hasil penilaian dan hasil akan mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Fungsi utama dari pengukuran dan evaluasi adalah untuk memperoleh informasi guna memilih alternatif yang terbaik diantara yang tersedia. Keputusan yang dibuat bisa diklasifikasikan sebagai keputusan yang dipilih dari beberapa alternatif yang sangat 167 WIDYATAMA

3 Siti Akbari. Peningkatan Kualitas Guru Melalui Pelatihan Pembuatan Tes Standar Pada... sedikit. Keputusan institusi di dalam pendidikan adalah keputusan yang dibuat oleh guru yang berkaitan dengan siswa, misalnya pengelompokan, seleksi, dan sebagainya. Sedang keputusan individu pada dasarnya merupakan apa yang sebagainya diberikan pada siswa termasuk caranya. Sebagai alat untuk mengukur kemampuan siswa setelah mengikuti kegiatan pendidikan selama selang waktu tertentu, maka eksistensi tes menjadi sangat penting. Sebuah tes yang baik, akan bisa mengungkapkan keadaan sebenarnya dari siswa, dan tes yang tidak baik tidak akan bisa mengungkap apa kemampuan sebenarnya siswa. Sebuah tes yang baik harus valid dan reliabel. Dalam pandangan Samuel Messick, validitas merupakan penilaian menyeluruh dimana bukti empiris dan logika teori mendukung pengambilan keputusan serta tindakan berdasarkan skor tes atau modelmodel penilaian yang lain. Validitas sebuah tes dapat dilakukan dalam berbagai bentuk seperti content validity, criterion validity dan construct-related validity. Meskipun idealnya validasi dapat dilakukan dengan memakai semua bentuk validitas tes tersebut, tetapi pengembang tes dapat memilih bentuk validasi dengan melihat tujuan pengembangan tes. Selain valid, alat ukur yang baik juga harus reliabel. Dalam pandangan Aiken sebuah tes dikatakan reliabel jika skor yang diperoleh oleh peserta relatif sama meskipun dilakukan pengukuran berulang-ulang. Untuk memperoleh skor yang sama, maka tidak boleh ada kesalahan pengukuran. Dengan demikian, keandalan sebuah alat ukur dapat dilihat dari dua petunjuk yaitu kesalahan baku pengukuran dan koefisien reliabilitas. Selain valid dan reliabel tes yang baik juga tergantung dari banyaknya butir-butir soal berkategori baik yang terdapat dalam tes. Semakin banyak butir soal yang baik, semakin baiklah perangkat tes tersebut. Sebaliknya, semakin sedikit jumlah butir soal yang baik, semakin buruklah kualitas tes itu. Untuk melihat kualitas sebuah tes dapat dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif (teoretik) dan kuantitatif (empiris). Secara kualitatif tes dikatakan baik jika telah memenuhi persyaratan penyusunan dari sisi materi, konstruksi dan bahasa. Adapun secara kuantiatif dapat dilakukan dengan dua teknik yaitu teori tes klasik (classical true-score theory) dan teori respon butir (Item Response Theory). Untuk itulah diperlukan pelatihan membuat tes yang standar bagi guru terutama guru-guru SMA Swasta di kabupaten Sukoharjo agar siswa-siswinya terbiasa mengerjakan soal standar dan memiliki kesiapan dalam menghadapi ujian nasional. Metode Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. (Suharsimi Arikunto, 1996: 115). Populasi dalam penelitian ini adalah guru biologi kelas X SMA Swasta di Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010 yang terdiri dari SMA Assalam, SMA Veteran, SMA Prawira Martha, SMA Iama Suhodo, dan SMA Muhammadiyah Watukelir. Pelatihan pembuatan tes standar bagi guru biologi Kelas X SMA Swasta di Kabupaten Sukoharjo yang meliputi validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran, distraktor yang dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu tahap sebelum pelatihan, pelatihan pertama, dan pelatihan kedua. Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari variabel bebas yaitu pelatihan pembuatan tes, dan variabel terikat yaitu kemampuan guru dalam membuat tes standar yang diukur dengan validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran, distraktor buatir soal. WIDYATAMA 168

4 No.2 / Volume 20 / 2011 WIDYATAMA Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yang bersumber dari data primer berupa pengumpulan kuesioner yang dibagikan kepada guru biologi SMA Swasta di Kabupaten Sukoharjo. Adapun skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala binomial dengan skor 0 jika jawaban salah dan skor 1 jika jawaban benar. Hadi (1997:181), mengatakan bahwa baik buruknya hasil penelitian tergantung pada teknikteknik pengumpulan data. Sedangkan kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambil data atau alat ukurnya (Suryabrata, 1990:91). Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan metode lembar soal biologi yang merupakan cara pengumpulan data berupa daftar pernyataan berdasar pada sejumlah subjek dan berdasarkan jawaban atau isian, peneliti mengambil kesimpulan mengenai subjek yang diteliti. Alasan yang mendasari penggunaan metode kuesioner dalam penelitian ini sebagaimana dikemukakan oleh Hadi (1997, 181) adalah : 1. Subjek adalah siswa-siswa kelas X SMA Swasta di Kabupaten Sukoharjo yang guru biologi diberi program pelatihan pembuatan tes standar, 2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti benar dan dapat dipercaya, 3. Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan yang dimaksud peneliti. Adapun lembar soal biologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi pelajaran biologi pada kurikulum kelas X. Pengumpulan data penelitian, peneliti menggunakan biodata guru, serta seperangkat alat tes. Selanjutnya guru diminta untuk membuat soal-soal biologi untuk pokok bahasan materi pelajaran kelas X SMA. Hasil penyusunan tes selanjutnya diujicobakan kepada siswa-siswi kelas X SMA swasta di Kabupaten Sukoharjo. Dalam soal terdapat alternatif jawaban pilihan ganda yang disediakan menggunakan skala binomial yaitu diberikan angka 1 jika siswa menjawab benar dan diberikan angka 0 jika siswa menjawab salah. Sebelum digunakan, soal-soal tersebut diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya, sehingga benar-benar dapat dipakai untuk pengukuran variabel-variabelnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu : (1) Instrumen dalam pelaksanaan pelatihan, berupa materi program pelatihan. (2) Instrumen pengambilan data, berupa serepangkat tes dan hasil lembar jawab siswa. Analisis butir soal; dilakukan untuk masing-masing butir, sehingga dapat diketahui tingkat kesuliotan butir soal, daya pembeda butir soal. Selain itu dapat diketahui relliabilitas, dan validitas tes yang tersusun. Pemilihan butir-butir tes yang baik perlu diperhatikan, dalam teori tes klasik, tes parameter yang paling banyak digunakan, yaitu tingkat kesukaran butir tes dan daya pembeda butir tes. Suryabrata (1987:96). 1. Pelatihan I Dengan materi. 1) Penyusunan daftar Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang meliputi : a) Penyusunan spesifikasi, b) Menentukan tujuan tes, c) Membuat indikator, d) Menentukan aspek penilaian, e) Penilaian aspek kognitif, f) Menyusun kisikisi, g) Penulisan Soal, h) Menelaah Soal, i) Perakitan Tes, j) Uji Coba Soal, k) Analisis Data. Materi dapat dilihat pada lampiran. Untuk mencari validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan distraktor dapat dilihat pada Tabel 1. Data yang baik atau yang dipakai untuk tes adalah data yang valid (r bis > r tabel ), nilai reliabilitas > 0,7, nilai daya beda > 0,4, mempunyai tingkat kesukaran dan semua distraktor berfungsi. 169 WIDYATAMA

5 Siti Akbari. Peningkatan Kualitas Guru Melalui Pelatihan Pembuatan Tes Standar Pada... Tabel 1.Kriteria Tingkat Kesukaran, daya Beda, Distraktor, Validitas dan Reliabilitas Karakteristik Kategori Kriteria Tingkat Kesukaran Mudah P > 0,700 Sedang 0,300 < p < 0,700 Sukar P < 0,300 Daya Beda Jelek Biser < 0,200 Cukup 0,200 < biser < 0,400 Baik 0,410 < biser < 0,700 Sangat baik 0,710 < biser < 1,000 Distraktor Tidak berfungsi Dipilih < 5% peserta Berfungsi Dipilih > 5% peserta Valid r bis > r tab Invalid r bis < r tab Reliabilitas Tidak reliable R 11 < 0,700 Reliable R 11 > 0, Pelatihan II Mengulangi materi pada pelatihan pertama yang dengan flowchart berikut: Penyusunan Daftar Standar Kompetensi Penyusunan Spesifikasi/ Kisi-kisi Soal Penulisan Soal Uji Coba Soal Perakitan Tes Penelaah Soal Analisa data Seleksi Butir Soal Database Validitas dan Reliabilitas Hasil dan Pembahasan Pada sekolah SMA Assalam terjadi peningkatan jumlah item yang valid dari 20% sebelum pelatihan menjadi 70% pada pelatihan pertama dan 95% pada pelatihan kedua, demikian juga pada nilai reliabilitasnya terjadi peningkatan dari sedang menjadi tinggi pada pelatihan pertama dan kedua. Pada sekolah SMA Veteran terjadi peningkatan jumlah item yang valid dari 70% sebelum pelatihan menjadi 90% pada pelatihan pertama dan 100% pada pelatihan kedua, demikian juga pada nilai reliabilitasnya terjadi peningkatan dari sedang menjadi tinggi pada pelatihan pertama dan kedua. Pada sekolah SMA Prawira martha terjadi peningkatan jumlah item yang valid dari 25% sebelum pelatihan menjadi 75% pada pelatihan pertama dan 85% pada pelatihan kedua, demikian juga pada nilai reliabilitasnya terjadi peningkatan dari sedang menjadi tinggi pada pelatihan pertama dan kedua. Pada sekolah SMA Iama Suhodo terjadi peningkatan jumlah item yang valid dari 60% sebelum pelatihan menjadi 70% pada pelatihan pertama dan 90% pada pelatihan kedua, demikian juga pada nilai reliabilitasnya terjadi peningkatan dari sedang menjadi tinggi pada pelatihan pertama dan kedua. Pada sekolah SMA Muhammadiyah Watukelir terjadi peningkatan jumlah item yang valid dari 50% sebelum pelatihan menjadi 75% pada pelatihan pertama dan 90% WIDYATAMA 170

6 No.2 / Volume 20 / 2011 WIDYATAMA pada pelatihan kedua, demikian juga pada nilai reliabilitasnya terjadi peningkatan dari tinggi menjadi sangat tinggi pada pelatihan pertama dan kedua. Tabel 2. Hasil Analisa Data Validitas dan Reliabilitas Sekolah Assalam Veteran Prawira Martha Iama Suhodo Muhammadiyah Keterangan Tahap Pelatihan I II III Valid 4 20% 14 70% 19 95% Invalid 16 80% 6 30% 1 5% Reliabel Valid 14 70% 18 90% % Invalid 6 30% 2 10% 0 0% Reliabel Valid 5 25% 15 75% 17 85% Invalid 15 75% 5 25% 3 15% Reliabel Valid 12 60% 14 70% 18 90% Invalid 8 40% 6 30% 2 10% Reliabel Valid 10 50% 15 75% 18 90% Invalid 10 50% 5 25% 2 10% Reliabel Daya Beda Tabel 3. Hasil Analisa Data Daya Beda Sekolah Assalam Veteran Prawira Martha Iama Suhodo Muhammadiyah Keterangan Tahap Pelatihan I II III Jelek 6 30% 4 20% 1 5% Cukup 10 50% 3 15% 1 5% Baik 4 20% 10 50% 15 75% S. Baik 0 0% 3 15% 3 15% Jelek 4 20% 1 5% 0 0% Cukup 2 10% 3 15% 4 20% Baik 13 65% 13 65% 12 60% S. Baik 1 5% 3 15% 4 20% Jelek 6 30% 2 10% 4 20% Cukup 12 60% 5 25% 3 15% Baik 2 10% 11 55% 9 45% S. Baik 0 0% 2 10% 4 20% Jelek 4 20% 2 10% 0 0% Cukup 6 30% 5 25% 3 15% Baik 10 50% 11 55% 15 75% S. Baik 0 0% 2 10% 2 10% Jelek 5 25% 1 5% 1 5% Cukup 4 20% 3 15% 7 35% Baik 11 55% 12 60% 11 55% S. Baik 0 0% 4 20% 1 5% 171 WIDYATAMA

7 Siti Akbari. Peningkatan Kualitas Guru Melalui Pelatihan Pembuatan Tes Standar Pada... Pada sekolah SMA Assalam terjadi peningkatan prosentase item yang memiliki daya beda baik (tidak perlu diperbaiki) dari sebelum pelatihan ada 4 (20%) item menjadi 13 (65%) item pada pelatihan pertama dan 18 (90%) item pada pelatihan kedua. Pada sekolah SMA Veteran terjadi peningkatan prosentase item yang memiliki daya beda baik (tidak perlu diperbaiki) dari sebelum pelatihan ada 14 (70%) item menjadi 16 (80%) item pada pelatihan pertama dan 16 (80%) item pada pelatihan kedua. Pada sekolah SMA Prawira Martha terjadi peningkatan prosentase item yang memiliki daya beda baik (tidak perlu diperbaiki) dari sebelum pelatihan ada 2 (10%) item menjadi 13 (65%) item pada pelatihan pertama dan 13 (65%) item pada pelatihan kedua. Pada sekolah SMA Iama Suhodo terjadi peningkatan prosentase item yang memiliki daya beda baik (tidak perlu diperbaiki) dari sebelum pelatihan ada 10 (50%) item menjadi 12 (60%) item pada pelatihan pertama dan 17 (85%) item pada pelatihan kedua. Pada sekolah SMA Muhammadiyah Watukelir terjadi peningkatan prosentase item yang memiliki daya beda baik (tidak perlu diperbaiki) dari sebelum pelatihan ada 11 (55%) item menjadi 16 (80%) item pada pelatihan pertama dan terjadi penurunan menjadi 12 (60%) item pada pelatihan kedua. Tingkat Kesukaran Tabel 4. Hasil Analisa Data Tingkat Kesukaran Sekolah Assalam Veteran Prawira Martha Iama Suhodo Muhammadiyah Keterangan Tahap Pelatihan I % II % III % Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar Pada sekolah SMA Assalam sebelum pelatihan belum terjadi penyebaran tingkat kesukaran, sedangkan pada pelatihan pertama sudah terjadi penyebaran tingkat kesukaran demikian juga pada pelatihan kedua. Pada sekolah SMA Veteran sebelum pelatihan belum terjadi penyebaran tingkat kesukaran, pada pelatihan pertama juga belum terjadi penyebaran tingkat kesukaran, sedangkan pada pelatihan kedua sudah terjadi penyebaran tingkat kesukaran. Pada sekolah SMA Prawira Martha sebelum dan sesudah pelatihan sudah terjadi penyebaran tingkat kesukaran. Pada sekolah SMA Iama Suhodo sebelum pelatihan belum terjadi penyebaran tingkat kesukaran, pada pelatihan pertama juga belum terjadi penyebaran tingkat kesukaran, sedangkan pada pelatihan WIDYATAMA 172

8 No.2 / Volume 20 / 2011 WIDYATAMA kedua sudah terjadi penyebaran tingkat kesukaran. Pada sekolah SMA Muhammadiyah Watukelir sebelum dan sesudah pelatihan sudah terjadi penyebaran tingkat kesukaran. Distraktor Tabel 5. Hasil Analisa Data Distraktor Sekolah Keterangan Tahap Pelatihan Assalam Veteran Prawira Martha Iama Suhodo Muhammadiyah I II III Tidak Berfungsi Berfungsi Tidak Berfungsi Berfungsi Tidak Berfungsi Berfungsi Tidak Berfungsi Berfungsi Tidak Berfungsi Berfungsi Pada SMA Assalam sebelum pelatihan terdapat 11 distraktor pada 10 item soal harus diperbaiki, pada pelatihan pertama ada 20 distraktor pada 9 item soal yang harus diperbaiki, pada pelatihan kedua ada 11 distraktor pada 7 item soal yang harus diperbaiki. Dalam pembuatan distraktor kemampuan guru masih sama. Pada SMA Veteran sebelum pelatihan terdapat 21 distraktor pada 11 item soal harus diperbaiki, pada pelatihan pertama ada 21 distraktor pada 10 item soal yang harus diperbaiki, pada pelatihan kedua ada 17 distraktor pada 7 item soal yang harus diperbaiki. Dalam pembuatan distraktor kemampuan guru semakin meningkat. Pada SMA Prawira Martha sebelum pelatihan terdapat 6 distraktor pada 6 item soal harus diperbaiki, pada pelatihan pertama ada 13 distraktor pada 9 item soal yang harus diperbaiki, pada pelatihan kedua ada 16 distraktor pada 8 item soal yang harus diperbaiki. Dalam pembuatan distraktor kemampuan guru tidak terjadi peningkatan. Pada SMA Iama Suhodo sebelum pelatihan terdapat 13 distraktor pada 9 item soal harus diperbaiki, pada pelatihan pertama ada 19 distraktor pada 6 item soal yang harus diperbaiki, pada pelatihan kedua ada 7 distraktor pada 2 item soal yang harus diperbaiki. Dalam pembuatan distraktor kemampuan guru terjadi peningkatan. Pada SMA Muhammadiyah Watukelir sebelum pelatihan terdapat 12 distraktor pada 8 item soal harus diperbaiki, pada pelatihan pertama ada 4 distraktor pada 4 item soal yang harus diperbaiki, pada pelatihan kedua ada 5 distraktor pada 3 item soal yang harus diperbaiki. Dalam pembuatan distraktor kemampuan guru terjadi peningkatan. Berdasarkan dari hasil analisis data diketahui bahwa sebelum pelatihan dan setelah diadakan pelatihan pertama dan kedua terjadi peningkatan jumlah validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukarannya, sedangkan untuk distraktor pada sekolah SMA Assalam, SMA Iama Suhodo, SMA Muhammadiyah Watukelir, SMA Veteran dan SMA 173 WIDYATAMA

9 Siti Akbari. Peningkatan Kualitas Guru Melalui Pelatihan Pembuatan Tes Standar Pada... Prawira Martha terjadi penurunan distraktor. Hal ini bisa disebabkan karena ketidakjujuran siswa dalam mengerjakan soal yang saling bekerjasama. Pembahasan Dari hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan prosentase validitas dan nilai reliabilitas pada pelatihan pertama dan pelatihan kedua. Peningkatan prosentase validitas dan nilai reliabilitas tidak dapat dipisahkan dari materi-materi pelatihan, hal ini menunjukkan bahwa pelatihan memberi dampak pada peningkatan kualitas guru dalam pembuatan soal tes standar. Juga dari segi daya beda yang disebabkan oleh pelatihan pertama dan pelatihan kedua. Perbedaan ini berarti soal tersebut mampu membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Pada fungsi distraktor terjadi peningkatan, dari sebelum pelatihan ke pelatihan pertama dan pelatihan kedua pada SMA Swasta di Kabupaten Sukoharjo. Hal ini sesuai dengan Junaidi Lababa tahun tentang Analisis Butir Soal dengan Teori Klasik. Menyimpulkan bahwa : Analisis soal dengan cara kuantitatif (empiris) dengan pendekatan teori tes klasik (classical true score theory), menunjukkan bahwa efektifitas distraktor sangat tergantung kepada karaktersistik peserta. Secara keseluruhan hasil analisis diatas dapat diartikan bahwa pelatihan pembuatan test standar pada guru biologi SMA swasta di Kabupaten Sukoharjo terjadi peningkatan kemampuan dalam membuat test standar. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa : Terdapat peningkatan jumlah soal yang valid, nilai reliabilitas soal, daya beda soal, variasi tingkat kesukaran soal, jumlah distraktor yang berfungsi sebelum pelatihan ke sesudah pelatihan pertama dan kedua di SMA Swasta Kabupaten Sukoharjo. Daftar Rujukan Grifin Patrix and Nix Peter Educational and Assessment And Reporting. Sydney: Harcpit brace Javanovich, Publisher. Hadi Sutrisno Pengantar Statistik Ilmu Djiwa dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : BP Gajah Mada. Nitko AJ Curiculum-Based Assessment Workshop Papers. Jakarta: Directorate of generals of Primary and Secondary Education. Popham WJ Classroom Assessment and Program Evaluation. Needham. Sumadi Suryabrata Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Stark and Thomas In Search of community. San Francisco: Fordham University. WIDYATAMA 174

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian, Peranan, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi dalam Kegiatan Pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian, Peranan, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi dalam Kegiatan Pembelajaran 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian, Peranan, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi dalam Kegiatan Pembelajaran Evaluasi adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menentukan nilai dari suatu kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis butir soal atau analisis item adalah pengkajian pertanyaanpertanyaan tes agar diperoleh perangkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis butir soal atau analisis item adalah pengkajian pertanyaanpertanyaan tes agar diperoleh perangkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis butir soal atau analisis item adalah pengkajian pertanyaanpertanyaan tes agar diperoleh perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas yang memadai (Sudjana, 2006).

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK: SEBUAH PENGANTAR. Oleh: Djunaidi Lababa*

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK: SEBUAH PENGANTAR. Oleh: Djunaidi Lababa* ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK: SEBUAH PENGANTAR Oleh: Djunaidi Lababa* Abstrak Tes merupakan salah satu cara paling mudah dan murah yang bisa dilakukan untuk memotret kemajuan belajar siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu sendiri adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER MAHASISWA BIOLOGI MATA KULIAH BIDANG PENDIDIKANSEMESTER GASAL PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek/Obyek Penelitian Penelitian ini difokuskan pada kualitas validitas isi dan validitas konstruk pada alat ukur penilaian literasi sains yang dikembangkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Lehman (dalam Ana Ratna Wulan, 2005) mengemukakan bahwa:

PENDAHULUAN. Lehman (dalam Ana Ratna Wulan, 2005) mengemukakan bahwa: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Evaluasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran serta memiliki posisi penting dalam sistem pendidikan. Suharsimi Arikunto (2004, hlm.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (Quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai

Lebih terperinci

Kemampuan Guru dalam Menyusun Instrumen Penilaian Berbasis Kompetensi di SMA. By: Adnan Abstract

Kemampuan Guru dalam Menyusun Instrumen Penilaian Berbasis Kompetensi di SMA. By: Adnan Abstract Kemampuan Guru dalam Menyusun Instrumen Penilaian Berbasis Kompetensi di SMA By: Adnan and_sbw@yahoo.com Abstract The study was aimed at obtaining the description of the ability of Indonesian language

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Tes Mata Pelajaran Biologi kelas XI yang disusun oleh MGMP Biologi Kendal terdiri atas 40 butir soal berbentuk multiple choice. Sampel yang diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design (penelitian eksperimen tidak sebenarnya). Pre experimental design sering disebut

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN

ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN Tes adalah suatu pernyataan, tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait atau atribut pendidikan dan psikologi. Setiap butir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semua orang yang mengalami sekolah secara formal, mungkin juga sekolah informal

BAB I PENDAHULUAN. Semua orang yang mengalami sekolah secara formal, mungkin juga sekolah informal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua orang yang mengalami sekolah secara formal, mungkin juga sekolah informal dan nonformal, tak terhindar dari pengukuran (measurement) dan tes. Suatu tes

Lebih terperinci

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

(Luhut Panggabean, 1996: 31) BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (kuasi eksperimen), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitan deskriptif bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena-fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara kemampuan numerik peserta didik terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperiment (eksperimen semu). Metode ini digunakan karena pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan teknik statistik. 1 Berdasarkan rumusan masalah dan. menggunakan satu kelompok eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan teknik statistik. 1 Berdasarkan rumusan masalah dan. menggunakan satu kelompok eksperimen. 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah tipe penelitian yang datanya dikumpulkan berupa data kuantitatif atau

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Kesulitan belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif dan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian development/ penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan perangkat evaluasi yang meliputi kisi-kisi,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Akhir Semester Genap Mata Diklat Dasar-Dasar Mesin kelas X SMK. Muhammadiyah Gamping dapat disimpulkan bahwa:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Akhir Semester Genap Mata Diklat Dasar-Dasar Mesin kelas X SMK. Muhammadiyah Gamping dapat disimpulkan bahwa: BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan analisis butir soal Ujian Akhir Semester Genap Mata Diklat Dasar-Dasar Mesin kelas X SMK Muhammadiyah Gamping dapat disimpulkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

VALIDITAS INSTRUMEN. Dalam teori tes klasik X = T + E

VALIDITAS INSTRUMEN. Dalam teori tes klasik X = T + E VALIDITAS DAN PENETAPAN MATERI-6 VALIDITAS INSTRUMEN Oleh : Amat Jaedun Pascasarjana UNY VALIDITAS Ketepatan Ketelitian Instrumen VALIDITAS Hasil Pengukuran VALIDITAS INSTRUMEN Validitas suatu tes adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Development and Validation (Pengembangan dan validasi) terdiri dari empat tahap (Adams dan Wieman,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis instrumen, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono, penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES SUMATIF FISIKA MENGGUNAKAN METODE SELF DAN FEEDBACK REVISION

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES SUMATIF FISIKA MENGGUNAKAN METODE SELF DAN FEEDBACK REVISION 63 PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES SUMATIF FISIKA MENGGUNAKAN METODE SELF DAN FEEDBACK REVISION Kenny Anindia Ratopo, Sutadi Waskito, Dewanto Harjunowibowo Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

TES HASIL BELAJAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI MATA PELAJARAN FIQIH DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2014

TES HASIL BELAJAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI MATA PELAJARAN FIQIH DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2014 1 Tadrib Vol. II No. 2 Edisi Desember 2016 TES HASIL BELAJAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI MATA PELAJARAN FIQIH DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2014 Robi Awaludin Alumni UIN Raden Fatah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi eksperimen), yaitu penelitian yanag dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas suatu perlakuan tertentu sebagai variabel bebas, terhadap hal yang lain sebagai variabel terikat. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono menyatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh informasi tentang peningkatan kemampuan analisis siswa SMA setelah diterapkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar. Guru sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar dapat

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar. Guru sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar dapat BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teoritis 1. Evaluasi Pendidikan Evaluasi merupakan salah satu sarana penting dalam meraih tujuan belajar mengajar. Guru sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 19 Bandung tahun ajaran 2010/2011. Sampel dalam penelitian ini sebanyak tiga kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini melibatkan dua kelompok siswa yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih secara acak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di SMKN 1 Cibadak Sukabumi yang terletak di Jalan Almuwahidin No.691 RT/RW.03/02 Desa Karang Tengah Kecamatan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK TES BIOLOGI KELAS 7 SEMESTER GASAL

KARAKTERISTIK TES BIOLOGI KELAS 7 SEMESTER GASAL KARAKTERISTIK TES BIOLOGI KELAS 7 SEMESTER GASAL Suwarto Program Studi Pendidikan Biologi-FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Jl. Sujono Humardani No. 1 Jombor Sukoharjo e-mail: suwartowarto@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam mengembangkan media pembelajaran dengan menggunakan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam mengembangkan media pembelajaran dengan menggunakan model BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pengembangan Media Pembelajaran Dalam mengembangkan media pembelajaran dengan menggunakan model Computer Assisted Learning (CAL) ini, perlu adanya langkah-langkah pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari penafsiran yang berbeda maka diperlukan penjelasan mengenai beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian melalui definisi operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini berlokasi di SMP Negeri 19 Bandung dan sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 19

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan pendidikan atau Research and Development. Metode penelitian pengembangan pendidikan adalah metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpikir dalam menyelesaikan soal. Namun setelah diprediksi lebih lanjut,

BAB I PENDAHULUAN. berpikir dalam menyelesaikan soal. Namun setelah diprediksi lebih lanjut, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu pengetahuan yang abstrak, sehingga kita membutuhkan pemahaman dan keterampilan yang mendalam untuk bisa menguasainya. Di antara keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam sebuah penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan buku pedoman penulisan karya

Lebih terperinci

EVALUASI PENDIDIKAN (ASESMEN)

EVALUASI PENDIDIKAN (ASESMEN) SUPRI WAHYUDI UTOMO POKOK-POKOK MATERI 1. PENGERTIAN, TUJUAN, DAN FUNGSI 2. PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI 3. KLASIFIKASI TUJUAN INSTRUKSIONAL 4. BERBAGAI TEKNIK EVALUASI 5. PENYUSUNAN INSTRUMEN EVALUASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi (003:14) pada penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi pada penelitian ini yaitu sekolah SMA Negeri 1 Bandung yang berlokasi di Jl. Ir Juanda no 93. Subjek dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang beberapa

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Butir Soal (Oktawuri Prihantiwi dan M. Djazari, M.Pd) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF ACCOUNTING ECONOMIC Oleh:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIK

BAB II KAJIAN TEORETIK BAB II KAJIAN TEORETIK 2.1 Tinjauan Tentang Kualitas Berbicara tentang pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat bergantung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Arikunto (2006), penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan manusia. Melalui pendidikan maka akan membantu kemajuan bangsa dan Negara dalam berbagai hal. Kemajuan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2000). Dalam penelitian ini metode penelitian

Lebih terperinci

Karakteristik Tes Biologi Kelas 7 Semester Gasal. The Biology Test Characteristic of 7 th Grade by The Period of The Odd Term

Karakteristik Tes Biologi Kelas 7 Semester Gasal. The Biology Test Characteristic of 7 th Grade by The Period of The Odd Term SP-003-007 Proceeding Biology Education Conference (ISSN: 2528-5742), Vol 13(1) 2016: 159-163 Karakteristik Tes Biologi Kelas 7 Semester Gasal The Biology Test Characteristic of 7 th Grade by The Period

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan ragam kesulitan belajar Biologi yang dialami oleh siswa

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan ragam kesulitan belajar Biologi yang dialami oleh siswa BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang berfungsi untuk mendeskripsikan ragam kesulitan belajar Biologi yang dialami oleh siswa kelas X di MAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X SMA N 1 Sukahaji Kabupaten Majalengka. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan setelah peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam merespon soal tes diagnosis serta latar belakang siswa yang mempengaruhi kemampuan

Lebih terperinci

semester ganjil yaitu pada bulan Agustus tahun ajaran 2013/2014, yang terletak di Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru Provinsi Riau.

semester ganjil yaitu pada bulan Agustus tahun ajaran 2013/2014, yang terletak di Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru Provinsi Riau. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru di kelas XI IPA semester ganjil yaitu pada bulan Agustus tahun ajaran 2013/2014, yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi yang difokuskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi yang difokuskan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi yang difokuskan pada penggunaan pendekatan Open-ended terhadap kemampuan berpikir kritis pada pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan tujuan untuk menjaring data yang diperlukan. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang terletak di Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.14 Labuhanratu, Kedaton. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Menurut Panggabean (1996:27) penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Bandarlampung semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Bandarlampung semester genap 35 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Bandarlampung semester genap tahun pelajaran 2014/2015. SMP Negeri 22 Bandarlampung terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengembangan bahan ajar khususnya Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educational

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang

Lebih terperinci

Indah Arsita Sari, Edy Wiyono, Ahmad Fauzi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia

Indah Arsita Sari, Edy Wiyono, Ahmad Fauzi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES FORMATIF FISIKA SMA NEGERI 2 SURAKARTA KELAS XI SEMESTER GENAP TAHUN 2013 Indah Arsita Sari, Edy Wiyono, Ahmad Fauzi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan Kemampuan penerapan konsep melalui model pembelajaran STM, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang analisis butir soal Ulangan Akhir Semester (UAS) mata pelajaran Fisika kelas XI SMA Negeri 1 Purwokerto Tahun Ajaran 2015/2016 ini sesuai

Lebih terperinci

KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI DI SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL. Oleh SRI NURLAILA DJAKARIA NIM :

KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI DI SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL. Oleh SRI NURLAILA DJAKARIA NIM : KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI DI SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL Oleh SRI NURLAILA DJAKARIA NIM : 431 409 057 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA JURUSAN

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. A. Simpulan tentang Produk. 1. Instrumen tes yang dikembangkan berupa tes berpikir tingkat tinggi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. A. Simpulan tentang Produk. 1. Instrumen tes yang dikembangkan berupa tes berpikir tingkat tinggi BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan tentang Produk Berdasarkan pemaparan pada rumusan masalah dalam penelitian pengembangan tes berpikir tingkat tinggi pada materi sistem organ manusia berbantuan komputer

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2011:2). Sedangkan peneliti lain mengatakan

III. METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2011:2). Sedangkan peneliti lain mengatakan 23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2011:2). Sedangkan peneliti lain mengatakan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN

BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN ANALISIS POKOK UJI DRA. SITI SRIYATI, M.Si JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FPMIPA UPI ANALISIS POKOK UJI / TEKNIK ANALISIS SOAL TES ISTILAH YANG DIBERIKAN PADA PEKERJAAN YANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi, karena data penelitian ini berupa angka-angka. Hal ini sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi, karena data penelitian ini berupa angka-angka. Hal ini sesuai dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif korelasi, karena data penelitian ini berupa angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah yang akan diteliti serta untuk mencapai tujuan penelitian. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan untuk mengembangkan instrumen penilaian otentik yang valid dan reliabel dalam menilai pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK. Setelah itu,

Lebih terperinci

Analisis Butir Soal Matematika Buatan Guru Yang Digunakan Untuk Tes Semester II Kelas X SMA Negeri 8 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2011/2012

Analisis Butir Soal Matematika Buatan Guru Yang Digunakan Untuk Tes Semester II Kelas X SMA Negeri 8 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2011/2012 Analisis Butir Soal Matematika Buatan Guru Yang Digunakan Untuk Tes Semester II Kelas X SMA Negeri 8 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2011/2012 Ariandani a, Syofni b, Hj. Zetrisulita c a Alumni Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Nana Sudjana (2007: 16) menjelaskan bahwa metodologi penelitian mengandung makna yang luas menyangkut prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN DAN ANALISIS BUTIR SOAL MATA PELAJARAN TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF DI SMK

PENYUSUNAN DAN ANALISIS BUTIR SOAL MATA PELAJARAN TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF DI SMK 146 PENYUSUNAN DAN ANALISIS BUTIR SOAL MATA PELAJARAN TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF DI SMK Bayu N. Witarsa 1, Wahid Munawar 2, Ega T. Berman 3 Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. didik. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian pendidikan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif yang secara umum bertujuan untuk melihat adanya perbedaan koefisien reliabilitas tes hasil belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan sumber data 3.1.1. Jenis data - Data kuantitatif, data yang dapat dihitung berupa angka-angka - Data Kualitatif, data yang tidak dapat dihitung atau data yang berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik soal try out

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik soal try out BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik soal try out mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XII SMA Negeri se-kota Bima tahun pelajaran 2011/2012. Identifikasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian dan pengembangan. Metode Penelitian dan Pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu SMA negeri di kabupaten Bandung Barat. Subjek penelitian berupa soal-soal piktorial sebagai alat ukur dimensi

Lebih terperinci

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test 24 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara, alat, atau teknik tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan data untuk suatu kepentingan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang dipilih dan digunakan yaitu pendekatan kuntitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan kepada fenomenafenomena objektif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian terdiri dari dua kata,

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian terdiri dari dua kata, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian terdiri dari dua

Lebih terperinci