SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)"

Transkripsi

1 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Teknologi Bahan Konstruksi Kode Mata Kuliah : TSP-208 SKS : 3 SKS (2 Teori 1 Praktikum) ) Durasi Pertemuan : 100 menit Pertemuan ke : 1 (Satu) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik material pada struktur bangunan dan perilaku mekanik material dan sifat-sifat fisik dan sifat lainnya. b. Khusus: menjelaskan tipe-tipe bangunan pada konstruksi sipil dan material yang digunakan pada bangunan minimum 90% benar. B. Pokok Bahasan Pengenalan Tipe Bangunan Sederhana, Bangunan Tinggi, Infrastruktur Dan Material Yang Digunakan C. Sub Pokok Bahasan Tipe bangunan sederhana Tipe bangunan tinggi Tipe infrastuktur Jenis material pembentuk bangunan sipil D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Pendahuluan Dosen menjelaskan deskripsi singkat tentang mata kuliatbk TIU, Jumlah SKS dan Buku yang digunakan. Mahasiswa mengetahui tujuan Dosen menjelaskan silabus mata kuliah TBK mata kuliah TBK Dosen menjelaskan komposisi bobot penilaian mata kuliah TBK SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 1 dari 33

2 Penyajian: Uraian Dosen memberikan: Penjelasan tentang tipe-tipe bangunan sederhana Penjelasan tentang tipe-tipe bangunan tinggi Penjelasan tentang tipe-tipe infrastuktur Penjelasan tentang jenis material pembentuk bangunan sipil Contoh Contoh-contoh tipe bangunan dan jenis infrastruktur dan material yang digunakan pada konstruksi tersebut. 45 menit menjelaskan tentang jenis dari bangunan sederhana, tinggi, jenis infrastuktur dan jenis material pembentuk bangunan tersebut Latihan - Penutup Umpan Balik Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan uraian. Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas kepada mahasswa untuk mencari material (mock up) pembentuk bangunan yaitu: besi beton, kayu dengan jenis kelas yang ada dipasaran dan membuat laporan tentang kriterial material tersebut, kemudian dikumpulkan pada pertemuan menit membedakan tentang jenis bangunan sederhana, tinggi, jenis infrastuktur dan jenis material pembentuk bangunan tersebut dengan tepat E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara dosen menilai hasil dari tugas pertemuan 1 tersebut. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. A.M.Neville, Properties of Concrete, 5 th edition, M.S Shetty, Concrete Technology Theory and Practice Heinz Frick, Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu, Kanisius, 2004 SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 2 dari 33

3 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Teknologi Bahan Konstruksi Kode Mata Kuliah : TSP-208 SKS : 3 SKS (2 Teori 1 Praktikum) ) Durasi Pertemuan : 100 menit Pertemuan ke : 2 (Dua) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik material pada struktur bangunan dan perilaku mekanik material dan sifat-sifat fisik dan sifat lainnya. b. Khusus : menjelaskan sifat semen dan material semen sebagai salah satu bahan pembentuk beton minimum 90% benar. B. Pokok Bahasan Pengenalan Tipe Bangunan Sederhana, Bangunan Tinggi, Infrastruktur Dan Material Yang Digunakan C. Sub Pokok Bahasan Pembuatan Semen Portland (PC) Komposisi Kimia Pada Portland Cement Kehalusan Penggilingan Semen Panas Hidrasi Jenis-Jenis Semen Penyimpanan Pengujian Semen D. Kegiatan Belajar Mengajar Pendahuluan Dosen membuka pertemuan dengan menyapa mahasiswa, kemudian: Kilas balik pertemuan ke-1 dan pembahasan tugas 1 Menjelaskan tujuan pertemuan hari ini Penyajian: Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Mahasiswa menunjukkan sikap positif terhadap materi SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 3 dari 33

4 Uraian Dosen memberikan: Penjelasan tentang sejarah dan proses pembuatan Semen Portland (PC) Penjelasan tentang komposisi Kimia Pada Portland Cement Penjelasan tentang pentingnya kehalusan Penggilingan Semen Penjelasan tentang Panas Hidrasi pada semen yang bercampur dengan agregat dan air Penjelasan tentang Jenis-Jenis Semen Penjelasan tentang penyimpanan semen yang benar Penjelasan tentang pengujian semen 45 menit menjelaskan tentang proses pembuatan PC, komposisi kimia PC, jenis-jenis semen, cara penyimpanan semen dan pengujian semen. Contoh Contoh-contoh semen tipe I, II, III, IV dan V Latihan - Penutup Umpan Balik Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan: Proses pembuatan semen dengan cara basah Semen OPC Semen dengan ketahanan sulfat Jenis semen non hidrolis Tindak Lanjut Dosen membeikan tugas tentang dua sumber senyawa/material yang memproduksi CO2 selama proses pembakaran pada pembuatan semen, komposisi kimia dari C2S dan empat senyawa pembentuk PC serta bahan dasar pembentuk PC 10 menit menjelaskan proses pembuatan semen dengan cara basah, tipe dari jenis OPC serta jenis semen dengan ketahanan sulfat yang tinggi tersebut dengan tepat. E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara dosen menilai hasil dari tugas pertemuan 2 tersebut. F. Daftar Pustaka (Referensi) 4. A.M.Neville, Properties of Concrete, 5 th edition, M.S Shetty, Concrete Technology Theory and Practice 2010 SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 4 dari 33

5 6. L.J Murdock, Bahan dan Praktek Beton, edisi keempat, Pedoman Pelaksanaan Praktikum Beton, Laboratorium Rekayasa Struktur FTSL ITB Dr. Ir. Dicky R Munaf, Material Semen dan Beton, Catatan Kuliah Penerbit ITB, SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 5 dari 33

6 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Teknologi Bahan Konstruksi Kode Mata Kuliah : TSP-208 SKS : 3 SKS (2 Teori 1 Praktikum) ) Durasi Pertemuan : 100 menit Pertemuan ke : 3 (Tiga) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik material pada struktur bangunan dan perilaku mekanik material dan sifat-sifat fisik dan sifat lainnya. B. Pokok Bahasan Agregat b. Khusus : menjelaskan sifat agregat dan material agregat sebagai salah satu bahan pembentuk beton. C. Sub Pokok Bahasan Klasifikasi Agregat Ukuran Agregat Bentuk Agregat Klasifikasi Tekstur Agregat Mekanisme Lekatan (bond) Antara Agregat dan Pasta Semen D. Kegiatan Belajar Mengajar Pendahuluan Dosen membuka pertemuan dengan menyapa mahasiswa, kemudian: Kilas balik pertemuan ke-2 dan pembahasan tugas 2 Menjelaskan tujuan pertemuan hari ini Penyajian: Uraian Dosen memberikan: Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Mahasiswa menunjukkan sikap positif terhadap materi SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 6 dari 33

7 Penjelasan tentang Klasifikasi Agregat Penjelasan tentang Ukuran Agregat Penjelasan tentang Bentuk Agregat Penjelasan tentang Klasifikasi Tekstur Agregat Penjelasan tentang Mekanisme Lekatan (bond) Antara Agregat dan Pasta Semen Contoh Contoh-contoh ukuran agregat kasar, agregat halus Contoh bentuk agregat kasar Contoh tektur agregat kasar Latihan - Penutup Umpan Balik Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan: Jenis dan ukuran yang baik untuk campuran beton Fungsi agregat pada campuran beton Klasifikasi agregat menurut sumbernya Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas untuk mereview ulang materi pertemuan ke-3 dan membaca materi pertemuan ke-4 45 menit 10 menit menjelaskan tentang klasifikasi agregat halus dan kasar, ukuran agregat halus dan kasar pada campuran beton, bentuk-bentuk agregat yang baik untuk campuran beton, klasifikasi tektur agregat dan mekanisme lekatan antara agregat dengan pasta semen. menjelaskan klasifikasi, ukuran agregat minimum dan maksimum pada canpuran beton dengan tepat. E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi pertemuan 3 tersebut. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. A.M.Neville, Properties of Concrete, 5 th edition, M.S Shetty, Concrete Technology Theory and Practice L.J Murdock, Bahan dan Praktek Beton, edisi keempat, Pedoman Pelaksanaan Praktikum Beton, Laboratorium Rekayasa Struktur FTSL ITB 2012 SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 7 dari 33

8 5. Dr. Ir. Dicky R Munaf, Material Semen dan Beton, Catatan Kuliah Penerbit ITB, SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 8 dari 33

9 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Teknologi Bahan Konstruksi Kode Mata Kuliah : TSP-208 SKS : 3 SKS (2 Teori 1 Praktikum) ) Durasi Pertemuan : 100 menit Pertemuan ke : 4 (Empat) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik material pada struktur bangunan dan perilaku mekanik material dan sifat-sifat fisik dan sifat lainnya. B. Pokok Bahasan Agregat b. Khusus : menjelaskan sifat agregat dan material agregat sebagai salah satu bahan pembentuk beton. C. Sub Pokok Bahasan Sifat Fisik Agregat Sifat-Sifat Agregat Lainnya Analisa Saringan Modulus Kehalusan (Fineness Modulus/ FM) Berat Jenis Relatif Lost Angeles Test D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Pendahuluan Dosen membuka pertemuan dengan menyapa mahasiswa, kemudian: Mahasiswa Kilas balik pertemuan ke-3 menunjukkan sikap Menjelaskan tujuan pertemuan hari ini positif terhadap materi Penyajian: Uraian SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 9 dari 33

10 Dosen memberikan: Penjelasan tentang Sifat Fisik Agregat Penjelasan tentang Sifat-Sifat Agregat Lainnya Penjelasan tentang Analisa Saringan Penjelasan tentang Modulus Kehalusan (Fineness Modulus/ FM) Penjelasan tentang Berat Jenis Relatif Penjelasan tentang Lost Angeles Test Contoh Nomor dan ukuran pada analisa saringan pada agregat halus dan agregat kasar Perhitungan Modulus kehalusan Latihan Menghitung Modulus kehalusan Menghitung kekuatan agregat kasar pada alat LA mechine. 45 menit menjelaskan tentang sifat fisik agregat, analisa saringan dengan standar BS dan ASTM, dan dapat mengitung modulus kehalusan dan agregat kasar pada alat LA mechine. Penutup Umpan Balik Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan: Sifat-sifat agregat Fungsi analisa saringan Fungsi LA mechine pada agregat kasar Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas tentang materi pertemuan 4 10 menit menjelaskan sifat fisik agregat, modulus kehalusan dan dapat menentukan kekuatan agregat kasar melalui metode LA test dengan tepat. E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara dosen menilai tugas pertemuan ke 4 tersebut. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. A.M.Neville, Properties of Concrete, 5 th edition, M.S Shetty, Concrete Technology Theory and Practice L.J Murdock, Bahan dan Praktek Beton, edisi keempat, 1999 SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 10 dari 33

11 4. Pedoman Pelaksanaan Praktikum Beton, Laboratorium Rekayasa Struktur FTSL ITB Dr. Ir. Dicky R Munaf, Material Semen dan Beton, Catatan Kuliah Penerbit ITB, SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 11 dari 33

12 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Teknologi Bahan Konstruksi Kode Mata Kuliah : TSP-208 SKS : 3 SKS (2 Teori 1 Praktikum) ) Durasi Pertemuan : 100 menit Pertemuan ke : 5 (Lima) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik material pada struktur bangunan dan perilaku mekanik material dan sifat-sifat fisik dan sifat lainnya. b. Khusus : menjelaskan sifat air dan material admixture sebagai salah satu bahan pembentuk beton B. Pokok Bahasan Air Semen Dan Bahan Campuran C. Sub Pokok Bahasan Fungsi Air Pada Semen Syarat Umum Air Syarat Mutu Air Analisa Kimia Bahan Campuran (admixture) Bahan Kimia lainnya Pada Konstruksi Beton D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Pendahuluan Dosen membuka pertemuan dengan menyapa mahasiswa, kemudian: Mahasiswa Kilas balik pertemuan ke-4 menunjukkan sikap Menjelaskan tujuan pertemuan hari ini positif terhadap materi Penyajian: Uraian SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 12 dari 33

13 Dosen memberikan: Penjelasan tentang Fungsi Air Pada Semen Penjelasan tentang Syarat Umum Air Penjelasan tentang Syarat Mutu Air Penjelasan tentang Analisa Kimia Penjelasan tentang Bahan Campuran (admixture) Penjelasan tentang Bahan Kimia lainnya Pada Konstruksi Beton Contoh Jenis-jenis Plasticizer, Retarder, accelerator Latihan - Penutup Umpan Balik Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan: Pengaruh jenis air terhadap beton Tipe-tipe admixture yang digunakan pada beton (tipe A s.d Tipe E) Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas tentang materi pertemuan 5 45 menit 10 menit menjelaskan tentang Fungsi Air Pada Semen, pengaruh air pada beton, syarat mutu air menurut BS, Jenis-jenis Bahan Campuran (admixture) pada beton dan Bahan Kimia lainnya Pada Konstruksi Beton. menjelaskan tentang Fungsi Air Pada Semen, syarat mutu air dan jenis-jenis Bahan Campuran (admixture) pada konstruksi beton dengan tepat. E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara dosen menilai tugas pertemuan ke 5 tersebut. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. A.M.Neville, Properties of Concrete, 5 th edition, M.S Shetty, Concrete Technology Theory and Practice L.J Murdock, Bahan dan Praktek Beton, edisi keempat, 1999 SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 13 dari 33

14 4. Pedoman Pelaksanaan Praktikum Beton, Laboratorium Rekayasa Struktur FTSL ITB Dr. Ir. Dicky R Munaf, Material Semen dan Beton, Catatan Kuliah Penerbit ITB, 2002 SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 14 dari 33

15 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Teknologi Bahan Konstruksi : TSP-208 : 3 SKS (2 Teori 1 Praktikum) : 100 menit : 6 (Enam) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik material pada struktur bangunan dan perilaku mekanik material dan sifat-sifat fisik dan sifat lainnya. B. Pokok Bahasan Beton Segar b. Khusus : menjelaskan perilaku beton segar C. Sub Pokok Bahasan Workabilitas Segregasi Bleeding Slump Test Compacting Factor Test Vee-Bee Consistometer Test D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Pendahuluan Dosen membuka pertemuan dengan menyapa mahasiswa, kemudian: Mahasiswa Kilas balik pertemuan ke-5 menunjukkan sikap Menjelaskan tujuan pertemuan hari ini positif terhadap materi Penyajian: Uraian SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 15 dari 33

16 Dosen memberikan: Penjelasan tentang Workabilitas Penjelasan tentang Segregasi Penjelasan tentang Bleeding Penjelasan tentang Slump Test Penjelasan tentang Compacting Factor Test Penjelasan tentang Vee-Bee Consistometer Test Contoh Proses Slump Test dan cara pengujian Slump Test Latihan - Penutup Umpan Balik Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan: Tahapan Slump Test Alat-alat apa saja yang digunakan untuk pengujian Slump Test Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas tentang materi pertemuan 6 45 menit 10 menit menjelaskan tentang workabalitas beton segar, segregasi yang terjadi pada beton, bleeding pada beton setelah dicetak, proses pengujian Slump Test.. menjelaskan proses pengujian Slump Test dengan tepat. E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara dosen menilai tugas pertemuan ke 6 tersebut. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. A.M.Neville, Properties of Concrete, 5 th edition, M.S Shetty, Concrete Technology Theory and Practice L.J Murdock, Bahan dan Praktek Beton, edisi keempat, Sandor Popovics, Concrete Material Properties, Specifications and Testing, Second Edition, NOYES PUBLICATIONS, SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 16 dari 33

17 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Teknologi Bahan Konstruksi : TSP-208 : 3 SKS (2 Teori 1 Praktikum) : 100 menit : 7 (Tujuh) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik material pada struktur bangunan dan perilaku mekanik material dan sifat-sifat fisik dan sifat lainnya. b. Khusus : menjelaskan perilaku kuat beton B. Pokok Bahasan Kekuatan Beton C. Sub Pokok Bahasan Perbandingan Air Semen (Water/Cement Ratio) Kuat Hancur Beton Kuat Tarik Beton Efek Agregat Dengan Ukuran Maksimum Pada Kekuatan Beton Konsep Kematangan Beton Hubungan antara Kuat Tekan dan Kuat Tarik Bond Strength Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kekuatan Beton D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Pendahuluan Dosen membuka pertemuan dengan menyapa mahasiswa, kemudian: Mahasiswa Kilas balik pertemuan ke-6 menunjukkan sikap Menjelaskan tujuan pertemuan hari ini positif terhadap materi Penyajian: SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 17 dari 33

18 Uraian Dosen memberikan: Penjelasan tentang Perbandingan Air Semen (Water/Cement Ratio) Penjelasan tentang Kuat Hancur Beton Penjelasan tentang Kuat Tarik Beton Penjelasan tentang Efek Agregat Dengan Ukuran Maksimum Pada Kekuatan Beton Penjelasan tentang Konsep Kematangan Beton Penjelasan tentang Hubungan antara Kuat Tekan dan Kuat Tarik Penjelasan tentang Bond Strength Penjelasan tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kekuatan Beton Contoh Grafik perbandingan air dan semen an pengaruhnya terhadap mutu beton Grafik hubungan kuat tekan dan kuat tarik 45 menit menjelaskan tentang pengaruh perbandingan air semen pada mutu beton, pengaruh agregat terhadap kekuatan beton. Latihan - Penutup Umpan Balik Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan: Konsep kematangan beton Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan dan mutu beton Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas tentang materi pertemuan 7 10 menit menjelaskan konsep kematangan beton dengan tepat. E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara dosen menilai tugas pertemuan ke 7 tersebut. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. A.M.Neville, Properties of Concrete, 5 th edition, M.S Shetty, Concrete Technology Theory and Practice 2010 SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 18 dari 33

19 3. L.J Murdock, Bahan dan Praktek Beton, edisi keempat, SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 19 dari 33

20 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Teknologi Bahan Konstruksi : TSP-208 : 3 SKS (2 Teori 1 Praktikum) : 100 menit : 8 (Delapan) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik material pada struktur bangunan dan perilaku mekanik material dan sifat-sifat fisik dan sifat lainnya. b. Khusus : menjelaskan metode pencampuran, pengangkutan, pengecoran dan pemadatan. B. Pokok Bahasan Proses Pengerjaan Beton C. Sub Pokok Bahasan Pencampuran Beton Pengangkutan Beton Pengecoran Beton Pemadatan Beton D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Pendahuluan Dosen membuka pertemuan dengan menyapa mahasiswa, kemudian: Mahasiswa Evaluasi UTS menunjukkan sikap Menjelaskan tujuan pertemuan hari ini positif terhadap materi Penyajian: Uraian Dosen memberikan: Penjelasan tentang metode Pencampuran Beton 45 menit SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 20 dari 33

21 Penjelasan tentang metode Pengangkutan Beton Penjelasan tentang metode Pengecoran Beton Penjelasan tentang metode Pemadatan Beton Contoh Jenis-jenis alat pengangkut beton Jenis-jenis alat pemadatan beton Latihan - Penutup Umpan Balik Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan: Proses pemadatan yang benar Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas tentang materi pertemuan 8 10 menit menjelaskan tentang metode pengakutan yang benar pada proses pengerjaan beton dan proses pengecoran serta pemadatannya. menjelaskan proses proses pemadatan dengan tepat. E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara dosen menilai tugas pertemuan ke 8 tersebut. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. L.J Murdock, Bahan dan Praktek Beton, edisi keempat, Sandor Popovics, Concrete Material Properties, Specifications and Testing, Second Edition, NOYES PUBLICATIONS, 1992 SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 21 dari 33

22 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Teknologi Bahan Konstruksi : TSP-208 : 3 SKS (2 Teori 1 Praktikum) : 100 menit : 9 (Sembilan) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik material pada struktur bangunan dan perilaku mekanik material dan sifat-sifat fisik dan sifat lainnya. b. Khusus : merencanakan campuran beton normal dan dapat melakukan pengecekan kualitas beton B. Pokok Bahasan Perencanaan Campuran Beton (Mix Design) C. Sub Pokok Bahasan Mix Design Beton Normal D. Kegiatan Belajar Mengajar Pendahuluan Dosen membuka pertemuan dengan menyapa mahasiswa, kemudian: Evaluasi Pertemuan 8 Menjelaskan tujuan pertemuan hari ini Penyajian: Uraian Dosen memberikan: Penjelasan tentang metode Mix Design Beton Normal Contoh Perhitungan beton normal Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Mahasiswa menunjukkan sikap positif terhadap materi 45 menit menghitung Mix Design Beton Normal. SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 22 dari 33

23 Latihan Perhitungan beton normal dengan kuatan rencana 20 s.d 25 MPA serta perbandigan komposisi materialnya (semen, agregat dan air) Penutup Umpan Balik Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan: Mix Design Beton Normal dan hasil perhitungannya Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas tentang materi pertemuan 9 10 menit menghitung Mix Design Beton Normal dengan tepat. E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara dosen menilai tugas pertemuan ke 9 tersebut. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. SNI Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, SNI Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, SNI Metode Pengujian Kuat Tekan Beton SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 23 dari 33

24 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Teknologi Bahan Konstruksi : TSP-208 : 3 SKS (2 Teori 1 Praktikum) : 100 menit : 10 (Sepuluh) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik material pada struktur bangunan dan perilaku mekanik material dan sifat-sifat fisik dan sifat lainnya. b. Khusus : menjelaskan tahapan uji kuat tekan beton dan dapat menjeleskan metode NDT B. Pokok Bahasan Uji Kuat Tekan Beton Dan Non-Destructive Test Method C. Sub Pokok Bahasan Rebound Hammer Test Ultrasonic Pulse Velocity Pullout Test The Maturity Method Eddy Current Test Metode Uji Kuat Tekan D. Kegiatan Belajar Mengajar Pendahuluan Dosen membuka pertemuan dengan menyapa mahasiswa, kemudian: Evaluasi Pertemuan 9 Menjelaskan tujuan pertemuan hari ini Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Mahasiswa menunjukkan sikap positif terhadap materi SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 24 dari 33

25 Penyajian: Uraian Dosen memberikan: Penjelasan tentang metode Rebound Hammer Test Penjelasan tentang metode Ultrasonic Pulse Velocity Penjelasan tentang metode Pullout Test Penjelasan tentang metode The Maturity Method Penjelasan tentang metode Eddy Current Test Penjelasan tentang metode uji kuat tekan Contoh Video pengujian NDT dengan metode Rebound Hammer Test 45 menit menjelaska tentang metode-metode uji kuat tekan dengan cara NDT, seperti metode Rebound Hammer Test, Ultrasonic Pulse Velocity Latihan - Penutup Umpan Balik Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan: Metode Rebound Hammer Test Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas tentang materi pertemuan menit menjelaskan metode NDT yang umum digunakan di lapangan dengan tepat. E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara dosen menilai tugas pertemuan ke 10 tersebut. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. M.S Shetty, Concrete Technology Theory and Practice SNI Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, Nicholas J. Carino, Concrete Construction Engineering Handbook. Chapter 19, CRC Press, Boca Raton, FL, Nawy, E. G., Editor, 19/1-68 pp, SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 25 dari 33

26 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Teknologi Bahan Konstruksi : TSP-208 : 3 SKS (2 Teori 1 Praktikum) : 100 menit : 11 (Sebelas) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik material pada struktur bangunan dan perilaku mekanik material dan sifat-sifat fisik dan sifat lainnya. b. Khusus : menjelaskan tentang elastisitas, durabilitas dan susut pada beton B. Pokok Bahasan Elastisitas, Durabilitas Dan Susut Beton C. Sub Pokok Bahasan Elastisitas Durabilitas Susut Beton/Shrinkage D. Kegiatan Belajar Mengajar Pendahuluan Dosen membuka pertemuan dengan menyapa mahasiswa, kemudian: Evaluasi Pertemuan 10 Menjelaskan tujuan pertemuan hari ini Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Mahasiswa menunjukkan sikap positif terhadap materi Penyajian: Uraian Dosen memberikan: Penjelasan tentang Elastisitas pada beton 45 menit SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 26 dari 33

27 Penjelasan tentang Durabilitas/ketahanan beton Penjelasan tentang Susut Beton/Shrinkage pada beton menjelaska tentang durabilitas, susut dan elastisitas beton Contoh Gambar-gambar akibat durabilitas yang buruk pada beton dan susut yang terjadi pada beton Latihan - Penutup Umpan Balik Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan: Faktor-faktor yang menentukan durabilitas beton Faktor-faktor yang mempengaruhi susut pada beton Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas tentang materi pertemuan menit faktor-faktor yang mempengaruhi durabilitas dan susut pada beton dengan tepat. E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara dosen menilai tugas pertemuan ke 11 tersebut. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. A.M.Neville, Properties of Concrete, 5 th edition, M.S Shetty, Concrete Technology Theory and Practice 2010 SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 27 dari 33

28 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Teknologi Bahan Konstruksi : TSP-208 : 3 SKS (2 Teori 1 Praktikum) : 100 menit : 12 (Duabelas) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik material pada struktur bangunan dan perilaku mekanik material dan sifat-sifat fisik dan sifat lainnya. B. Pokok Bahasan Field Trip Jaya Beton b. Khusus : menjelaskan proses pembuatan beton pracetak (Jenis U girder, jenis Pondasi dalam) C. Sub Pokok Bahasan Kunjungan Jaya Beton (Proses pembuatan beton pracetak: tiang pancang, girder) D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Pendahuluan Dosen membuka pertemuan dengan menyapa mahasiswa, kemudian: - Mahasiswa Menjelaskan tujuan pertemuan hari ini menunjukkan sikap positif terhadap materi Penyajian: Uraian Pembimbing dari Jaya beton memberikan: Penjelasan tentang Proses pembuatan beton pracetak di Jaya Beton 45 menit menjelaskan tentang Proses pembuatan beton pracetak yang SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 28 dari 33

29 Contoh Jenis-jenis tiang pancang dan girder yang dihasilkan oleh Jaya Beton ada di pabrik Jaya Beton Latihan - Penutup Umpan Balik Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan: Proses pembuatan Beton pracetak dan Jenis-jenis tiang pancang dan girder yang dihasilkan oleh Jaya Beton Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas berupa laporan tentang kuliah lapangan pada pertemuan menit menjelaskan tentang Proses pembuatan beton pracetak yang ada di pabrik Jaya Beton dan jenis-jenis beton yang dihasilkannya dengan tepat. E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara dosen menilai tugas pertemuan ke 12 tersebut. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. Jaya Beton SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 29 dari 33

30 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Teknologi Bahan Konstruksi : TSP-208 : 3 SKS (2 Teori 1 Praktikum) : 100 menit : 13 (Tiga belas) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik material pada struktur bangunan dan perilaku mekanik material dan sifat-sifat fisik dan sifat lainnya. B. Pokok Bahasan Material Baja b. Khusus : menjelaskan sifat-sifat mekanis baja dan menjelaskan perlindungan baja C. Sub Pokok Bahasan Klasifikasi Baja Karakteristik Baja Standards and Selection of Building Steel. Perlindungan Baja dari Api dan Korosi D. Kegiatan Belajar Mengajar Pendahuluan Dosen membuka pertemuan dengan menyapa mahasiswa, kemudian: Evaluasi pertemuan 12 Menjelaskan tujuan pertemuan hari ini Penyajian: Uraian Dosen memberikan: Penjelasan tentang Klasifikasi Baja Penjelasan tentang Karakteristik Baja Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Mahasiswa menunjukkan sikap positif terhadap materi 45 menit menjelaskan tentang SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 30 dari 33

31 Penjelasan tentang Standards and Selection of Building Steel. Penjelasan tentang Perlindungan Baja dari Api dan Korosi White Board klasifikasi baja dan karakteristik baja Contoh Contoh-contoh perlindungan pada material baja Latihan - Penutup Umpan Balik Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan: Karakteristik baja Jenisjenis perlindungan material baja Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas tentang materi pertemuan menit menjelaskan tentang karakteristik baja dan pencegahan baja dari korosi dengan tepat. E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara dosen menilai tugas pertemuan ke 13 tersebut. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. Jaya Haimei Zhang, Building Material in Civil Engineering, Wood Head Publishing, Beijing, Sri Widharto, Karat dan Pencegahannya, PT. Pradnya Paramita, 2004 SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 31 dari 33

32 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Teknologi Bahan Konstruksi : TSP-208 : 3 SKS (2 Teori 1 Praktikum) : 100 menit : 14 (Empat belas) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik material pada struktur bangunan dan perilaku mekanik material dan sifat-sifat fisik dan sifat lainnya. B. Pokok Bahasan Waterproof Material b. Khusus : menjelaskan jenis-jenis waterproofing untuk konstruksi beton C. Sub Pokok Bahasan Cementitious Water Proofing Membrane Waterproofing Systems Natural Clay Waterproofing System D. Kegiatan Belajar Mengajar Pendahuluan Dosen membuka pertemuan dengan menyapa mahasiswa, kemudian: Evaluasi pertemuan 13 Menjelaskan tujuan pertemuan hari ini Penyajian: Uraian Dosen memberikan: Cementitious Waterproofing Membrane Waterproofing Systems Natural Clay Waterproofing System Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output White Board Mahasiswa menunjukkan sikap positif terhadap materi 45 menit menjelaskan tentang jenis dan tipe-tipe SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 32 dari 33

33 Contoh Contoh-contoh dan aplikasi Waterproofing Systems Latihan - Penutup Umpan Balik Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan: Keuntungan penggunaan dengan Waterproofing jenis membrane dan semen Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas tentang materi pertemuan 14 E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara dosen menilai tugas pertemuan ke 14 tersebut. Waterproofing yang digunakan pada konsrtruksi beton 10 menit menjelaskan tentang fungsi dan penggunaan Waterproofing pada konstruksi beton dengan tepat. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. Tim Biggins, Waterproofing underground concrete structure University Of Clorida, 1990 SAP- Teknologi Bahan Konstruksi (TSP-208) Versi/Revisi : 01/00 33 dari 33

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah Kode/Bobot Deskripsi Singkat GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) : Teknologi Bahan Konstruksi : TSP-208/3 SKS (2 Teori 1 Praktikum) : Materi kuliah ini berisi tentang pengenalan tipe struktur

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 9 halaman Mata Kuliah : Pengantar Material

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Teknologi Bahan Konstruksi Kode Mata Kuliah : MKT 1106 SKS : 2(2-0) Waktu Pertemuan : 100 Menit A. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran umum mata kuliah

Lebih terperinci

TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI

TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI Ferdinand Fassa TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI PERTEMUAN KE-7 CONCRETE STRENGTH Outline Pertemuan 7 Pendahuluan Perbandingan Air Semen (water/cement ratio) Kuat Hancur Beton Kuat Tarik Beton Efek agregat dengan

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENYELIMUTAN BETON DENGAN LEMKRA FIRE PROOFING TERHADAP KUAT BETON AKIBAT PEMBAKARAN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENYELIMUTAN BETON DENGAN LEMKRA FIRE PROOFING TERHADAP KUAT BETON AKIBAT PEMBAKARAN STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENYELIMUTAN BETON DENGAN LEMKRA FIRE PROOFING TERHADAP KUAT BETON AKIBAT PEMBAKARAN Sri Saron Vidya Astuti NRP : 0221042 Pembimbing : Ir. Ginardy Husada, MT. FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

PENGGUNAAN LIMBAH BAJA (KLELET) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA BETON. Hanif *) ABSTRAK

PENGGUNAAN LIMBAH BAJA (KLELET) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA BETON. Hanif *) ABSTRAK PENGGUNAAN LIMBAH BAJA (KLELET) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA BETON Hanif *) ABSTRAK Beton merupakan salah satu bahan struktur bangunan yang banyak dipakai. Beton sangat populer karena mudah diperoleh,

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PENELITIAN KUALITAS BETON BERAGREGAT HALUS DAN KASAR CAMPURAN AGREGAT ALAM DAN SLAG (Studi Kasus PT. Inti General Yaja Steel, Semarang) RESEARCH FOR CONCRETE QUALITY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beton terbentuk dari campuran agregat halus, agregat kasar, semen dan air dengan perbandingan tertentu. Campuran beton telah banyak digunakan dalam bangunan sipil seperti

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Perancangan Struktur Beton : TSP-309 : 3 (tiga) : 150 menit : 1 (Satu) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN BETON SELF COMPACTING CONCRETE (SCC) DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL PASIR LAUT DAN AIR LAUT.

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN BETON SELF COMPACTING CONCRETE (SCC) DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL PASIR LAUT DAN AIR LAUT. STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN BETON SELF COMPACTING CONCRETE (SCC) DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL PASIR LAUT DAN AIR LAUT. M.W. Tjaronge 1, A.A.Amiruddin 1, A.M.Hamka. 2 ABSTRAK : Beton self compacting concrete

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beton banyak digunakan secara luas sebagai bahan kontruksi. Hal ini dikarenakan beton memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahan yang lain, diantaranya

Lebih terperinci

TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI PERTEMUAN KE-6 BETON SEGAR

TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI PERTEMUAN KE-6 BETON SEGAR Ferdinand Fassa TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI PERTEMUAN KE-6 BETON SEGAR Outline Pertemuan 5 Pendahuluan Workabilitas Segregasi Bleeding Slump Test Compacting Factor Test Tugas Pendahuluan Beton segar atau

Lebih terperinci

BAB V HASIL PEMBAHASAN

BAB V HASIL PEMBAHASAN BAB V HASIL PEMBAHASAN A. Umum Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang dilaksanakan di laboratorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil, dalam pelaksanaan eksperimen

Lebih terperinci

KAJIAN BANDING KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON PADA PENGERJAAN BETON DI DALAM AIR LAUT DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SIKACRETE-W

KAJIAN BANDING KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON PADA PENGERJAAN BETON DI DALAM AIR LAUT DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SIKACRETE-W KAJIAN BANDING KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON PADA PENGERJAAN BETON DI DALAM AIR LAUT DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SIKACRETE-W Irzal Agus (Dosen Fakultas Teknik Unidayan Baubau) ABSTRACT The

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PECAHAN BETON RECYCLE SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA BETON DENGAN MUTU RENCANA f c = 25 MPa

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PECAHAN BETON RECYCLE SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA BETON DENGAN MUTU RENCANA f c = 25 MPa STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PECAHAN BETON RECYCLE SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA BETON DENGAN MUTU RENCANA f c = 25 MPa CHANDRA WIBOWO NRP. 9821003 Pembimbing : Ny.Winarni Hadipratomo, Ir. UNIVERSITAS KRISTEN

Lebih terperinci

ANALISIS UKURAN AGREGAT KASAR PADA SIFAT MEKANIS BETON

ANALISIS UKURAN AGREGAT KASAR PADA SIFAT MEKANIS BETON ISSN : 2460-8815 ANALISIS UKURAN AGREGAT KASAR PADA SIFAT MEKANIS BETON Abdul Hakim Prodi Teknik Lingkungan, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Jl. Jenderal A. Yani 117 Surabaya, Email: abdulhakim.hakim48@gmail.com

Lebih terperinci

STUDI KUAT TEKAN BETON BERAGREGAT RAMAH LINGKUNGAN

STUDI KUAT TEKAN BETON BERAGREGAT RAMAH LINGKUNGAN STUDI KUAT TEKAN BETON BERAGREGAT RAMAH LINGKUNGAN Ratna Widyawati 1) Abstrak Beton ramah lingkungan (green concrete) adalah beton yang tersusun dari material yang tidak merusak lingkungan. Salah satunya

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH BERBAGAI KADAR VISCOCRETE PADA BERBAGAI UMUR KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI f c = 45 MPa

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH BERBAGAI KADAR VISCOCRETE PADA BERBAGAI UMUR KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI f c = 45 MPa STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH BERBAGAI KADAR VISCOCRETE PADA BERBAGAI UMUR KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI f c = 45 MPa Willyanto Wantoro NRP : 0221107 Pembimbing : Ny. Winarni Hadipratomo, Ir. FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

PENGARUH PERSENTASE BAHAN RETARDER TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PENGERASAN CAMPURAN BETON

PENGARUH PERSENTASE BAHAN RETARDER TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PENGERASAN CAMPURAN BETON PENGARUH PERSENTASE BAHAN RETARDER TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PENGERASAN CAMPURAN BETON Anwar Hardy NRP.9821033 Pembimbing : Herianto W., Ir., M.Sc. UNIVERSITAS KRITEN MARANATHA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

Lebih terperinci

PENGARUH PERSENTASE BATU PECAH TERHADAP HARGA SATUAN CAMPURAN BETON DAN WORKABILITAS (STUDI LABORATORIUM) ABSTRAK

PENGARUH PERSENTASE BATU PECAH TERHADAP HARGA SATUAN CAMPURAN BETON DAN WORKABILITAS (STUDI LABORATORIUM) ABSTRAK PENGARUH PERSENTASE BATU PECAH TERHADAP HARGA SATUAN CAMPURAN BETON DAN WORKABILITAS (STUDI LABORATORIUM) Andrian Kurnia NRP : 9821047 Pembimbing : Herianto Wibowo, Ir., M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN BERBAGAI MERK SEMEN PORTLAND TYPE I UNTUK PEMBUATAN BETON f c 20 MPa DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT DARI BINJAI

ANALISIS PENGGUNAAN BERBAGAI MERK SEMEN PORTLAND TYPE I UNTUK PEMBUATAN BETON f c 20 MPa DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT DARI BINJAI ANALISIS PENGGUNAAN BERBAGAI MERK SEMEN PORTLAND TYPE I UNTUK PEMBUATAN BETON f c 20 MPa DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT DARI BINJAI TUGAS AKHIR JOY SANDY PASARIBU 09 0424 004 DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam bangunan konstruksi. Beton memiliki berbagai kelebihan, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. macam bangunan konstruksi. Beton memiliki berbagai kelebihan, salah satunya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beton merupakan material yang sangat sering digunakan dalam berbagai macam bangunan konstruksi. Beton memiliki berbagai kelebihan, salah satunya adalah beton mempunyai

Lebih terperinci

TEKNOLOGI BAHAN I 1 Wed, March 13th 2011

TEKNOLOGI BAHAN I 1 Wed, March 13th 2011 TEKNOLOGI BAHAN I Wed, March 13 th 2011 1 1. Pendahuluan 2. Material Penyusun Beton (Semen, Agregat, Air, dan Aspek ekonomi (murah) & teknik Perkembangan bidang konstruksi Kebutuhan material Penggunaan

Lebih terperinci

Perencanaan Campuran Beton WINDA TRI WAHYUNINGTYAS

Perencanaan Campuran Beton WINDA TRI WAHYUNINGTYAS Perencanaan Campuran Beton WINDA TRI WAHYUNINGTYAS Acuan SNI 03-1750-1990, Mutu dan Cara Uji Agregat Beton SNI 15-2049-1994, Semen Portland American Concrete Institute (ACI) Development of the Enviroment

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material

BAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya beton digunakan sebagai salah satu bahan konstruksi yang sering dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material penyusunnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencampurkan semen portland, air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu

BAB I PENDAHULUAN. mencampurkan semen portland, air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan perumahan menyebabkan kebutuhan akan bahan bangunan meningkat, hal ini karena dalam pembangunan tersebut membutuhkan bahan-bahan bangunan berupa batu, kerikil,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton sejak dulu dikenal sebagai material dengan kekuatan tekan yang memadai, mudah dibentuk, mudah diproduksi secara lokal, relatif kaku, dan ekonomis. Tapi di sisi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Beton Mutu Tinggi Sesuai dengan perkembangan teknologi beton yang demikian pesat, ternyata kriteria beton mutu tinggi juga selalu berubah sesuai dengan kemajuan tingkat mutu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beton adalah suatu material yang menyerupai batu yang terdiri dari semen, kerikil, pasir, air, serta tambahan material lainnya. Maraknya penggunaan beton di dunia konstruksi

Lebih terperinci

PENGARUH SUBTITUSI ABU SERABUT KELAPA (ASK) DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

PENGARUH SUBTITUSI ABU SERABUT KELAPA (ASK) DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan PENGARUH SUBTITUSI ABU SERABUT KELAPA (ASK) DALAM CAMPURAN BETON Nora Usrina 1, Rahmi Karolina 2, Johannes Tarigan 3 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN STELL FIBER TERHADAP UJI KUAT TEKAN, TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR PADA CAMPURAN BETON MUTU f c 25 MPa

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN STELL FIBER TERHADAP UJI KUAT TEKAN, TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR PADA CAMPURAN BETON MUTU f c 25 MPa STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN STELL FIBER TERHADAP UJI KUAT TEKAN, TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR PADA CAMPURAN BETON MUTU f c 25 Sukismo 1), Djoko Goetomo 2), Gatot Setya Budi 2) Abstark Dewasa

Lebih terperinci

Perlu adanya suatu alternatif bahan yang bisa mengurangi kadar semen, tetapi tidak mengurangi kekuatan (strength) beton itu sendiri dan sifat-sifat

Perlu adanya suatu alternatif bahan yang bisa mengurangi kadar semen, tetapi tidak mengurangi kekuatan (strength) beton itu sendiri dan sifat-sifat OLEH : Dwiputro Raharjo PEMBIMBING : I Aman Ir. A S b kti MS Subakti, Tavio, ST., MT., Ph.D LATAR BELAKANG Perlu adanya suatu alternatif bahan yang bisa mengurangi kadar semen, tetapi tidak mengurangi

Lebih terperinci

PENGARUH BAHAN KIMIA TAMBAHAN TERHADAP IKATAN AWAL DAN SLUMP BETON

PENGARUH BAHAN KIMIA TAMBAHAN TERHADAP IKATAN AWAL DAN SLUMP BETON Pengaruh Bahan Kimia Tambahan.... (Saiful Arfaah) PENGARUH BAHAN KIMIA TAMBAHAN TERHADAP IKATAN AWAL DAN SLUMP BETON Saiful Arfaah Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas darul Ulum Jombang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Beton Pembuatan beton pada umumnya didapatkan dari pencampuran semen Portland atau semen hidraulik, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyaknya inovasi desain bangunan dalam perkembangan dunia konstruksi, mendorong munculnya teknologi beton yang lebih baik dari beton konvensional. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Bahan Pemeriksaan bahan material harus dilakukan sebelum direncanakannya perhitungan campuran beton (mix design). Adapun hasil pemeriksaanpemeriksaan agregat

Lebih terperinci

BAB I BETON MUTU TINGGI (HIGH STRENGHT CONCRETE)

BAB I BETON MUTU TINGGI (HIGH STRENGHT CONCRETE) BAB I BETON MUTU TINGGI (HIGH STRENGHT CONCRETE) 1.1 PENGERTIAN BETON MUTU TINGGI Beton adalah elemen yang digunakan sebagai struktur dalam konstruksi teknik sipil yang dapat dimanfaatkan untuk banyak

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. tambahan yang membentuk massa padat (SK SNI T ). Beton Normal adalah beton yang mempunyai berat isi kg/m 2

II. TINJAUAN PUSTAKA. tambahan yang membentuk massa padat (SK SNI T ). Beton Normal adalah beton yang mempunyai berat isi kg/m 2 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Beton Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik lain, agregat kasar, agregat halus, dan air, dengan atau tanpa campuran tambahan yang membentuk massa

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PASIR WEOL SEBAGAI BAHAN CAMPURAN MORTAR DAN BETON STRUKTURAL

PENGGUNAAN PASIR WEOL SEBAGAI BAHAN CAMPURAN MORTAR DAN BETON STRUKTURAL PENGGUNAAN PASIR WEOL SEBAGAI BAHAN CAMPURAN MORTAR DAN BETON STRUKTURAL Irenius O.R Kadimas 1 (ireniuskadimas@gmail.com) Jusuf J.S. Pah 2 (yuserpbdaniel@yahoo.co.id) Rosmiyati A. Bella 3 (qazebo@yahoo.com)

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN PENELITIAN BAB III PERENCANAAN PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum Penelitian mengenai pengaruh perawatan beton terhadap kuat tekan dan absorpsi beton ini bersifat aplikatif dan simulatif, yang mencoba untuk mendekati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, beton merupakan salah satu bahan elemen struktur bangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, beton merupakan salah satu bahan elemen struktur bangunan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era-globalisasi sekarang, proses pembangunan sudah sangat berkembang, beton merupakan salah satu bahan elemen struktur bangunan yang telah banyak digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Tinjauan Umum Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari tahap perencanaan, teknis pelaksanaan, dan pada tahap analisa hasil, tidak terlepas dari peraturan-peraturan maupun referensi

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON Jeffry 1), Andry Alim Lingga 2), Cek Putra Handalan 2) Abstrak Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG Beton terbentuk dari campuran agregat halus, agregat kasar, semen dan air dengan perbandingan tertentu. Beton merupakan suatu bahan konstruksi yang banyak digunakan

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH SEMEN DAN FAS TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN AGREGAT YANG BERASAL DARI SUNGAI

PENGARUH JUMLAH SEMEN DAN FAS TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN AGREGAT YANG BERASAL DARI SUNGAI PENGARUH JUMLAH SEMEN DAN FAS TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN AGREGAT YANG BERASAL DARI SUNGAI Rosie Arizki Intan Sari Steenie E. Wallah, Reky S. Windah Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di 26 BAB III METODE PENELITIAN Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di Laboratorium Bahan dan Konstruksi Fakultas Teknik Universitas Lampung. Benda uji dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahan terpenting dalam pembuatan struktur bangunan modern, khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. bahan terpenting dalam pembuatan struktur bangunan modern, khususnya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beton merupakan suatu bahan komposit (campuran) yang terdiri dari komponen utama berupa semen, agregat kasar, agregat halus dan air sebagai pengikatnya, serta dapat

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini teknologi beton pracetak (pre-cast) di Indonesia sudah sangat berkembang. Teknologi beton pracetak diketahui dapat menggantikan operasi pembetonan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Kemajuan teknologi telah berdampak positif dalam bidang konstruksi di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Kemajuan teknologi telah berdampak positif dalam bidang konstruksi di BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kemajuan teknologi telah berdampak positif dalam bidang konstruksi di dunia. Kemajuan teknologi konstruksi tersebut sering dikaitkan sumber daya alam yang sangat berlimpah

Lebih terperinci

KATA KUNCI : rheology, diameter, mortar, fly ash, silica fume, superplasticizer.

KATA KUNCI : rheology, diameter, mortar, fly ash, silica fume, superplasticizer. PENGARUH DARI PENGGUNAAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP RHEOLOGY PASTA DAN MORTAR DENGAN CEMENTITIOUS MATERIALS Sam Wahyudi Winata 1, Fanuel Jeffry Christianto 2, Antoni 3, Djwantoro Hardjito 4 ABSTRAK : Tercapainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beton merupakan salah satu faktor yang sangat penting di dalam bidang teknik sipil, Kemajuan pengetahuan tentang teknologi beton memungkinkan untuk dibangunnya struktur-struktur

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang III. METODE PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Semen Semen adalah bahan pembentuk beton yang berfungsi sebagai pengikat butiran agregat dan mengisi ruang antar

Lebih terperinci

NILAI KUAT TARIK BELAH BETON DENGAN VARIASI UKURAN DIMENSI BENDA UJI

NILAI KUAT TARIK BELAH BETON DENGAN VARIASI UKURAN DIMENSI BENDA UJI NILAI KUAT TARIK BELAH BETON DENGAN VARIASI UKURAN DIMENSI BENDA UJI Renaldo Glantino Regar Marthin D. J. Sumajouw, Servie O. Dapas Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi Manado

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN 3.1. Pengujian Material Dalam mendesain suatu campuran beton, perlu terlebih dahulu diadakan suatu pengujian material atau bahan-bahan pencampur beton. Di antaranya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Mortar Mortar didefinisikan sebagai campuran material yang terdiri dari agregat halus (pasir), bahan perekat (tanah liat, kapur, semen portland) dan air dengan komposisi tertentu

Lebih terperinci

Augustinus NRP : Pembimbing : Ny. Winarni Hadipratomo, Ir. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

Augustinus NRP : Pembimbing : Ny. Winarni Hadipratomo, Ir. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN SEMEN PORTLAND KOMPOSIT PADA BERBAGAI UMUR KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI f c = 40 MPa PADA BENDA UJI SILINDER BERDIAMETER 150 mm DAN TINGGI 300 mm Augustinus NRP : 0421024

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT KASAR DAUR ULANG DAN SILICA FUME TERHADAP KUAT TEKAN BETON*

ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT KASAR DAUR ULANG DAN SILICA FUME TERHADAP KUAT TEKAN BETON* ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT KASAR DAUR ULANG DAN SILICA FUME TERHADAP KUAT TEKAN BETON* Andika Sari Putri Binus University, Jl. KH. Syahdan No. 9 Kemanggisan Jakarta Barat, 5345830, Putri.salsa55@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidrolik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk massa

Lebih terperinci

KAJIAN OPTIMASI KUAT TEKAN BETON DENGAN SIMULASI GRADASI UKURAN BUTIR AGREGAT KASAR. Oleh : Garnasih Tunjung Arum

KAJIAN OPTIMASI KUAT TEKAN BETON DENGAN SIMULASI GRADASI UKURAN BUTIR AGREGAT KASAR. Oleh : Garnasih Tunjung Arum KAJIAN OPTIMASI KUAT TEKAN BETON DENGAN SIMULASI GRADASI UKURAN BUTIR AGREGAT KASAR Oleh : Garnasih Tunjung Arum 09510134004 ABSTRAK Beton adalah bahan yang diperoleh dengan mencampurkan agregat halus

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) 1 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Statistika dan Probabilitas : TSP-203 : 2 (Dua) : 100 menit : 1 (Satu) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Perencanaan Struktur Bangunan Sipil : TSP-405 : 3 (tiga) : 150 menit : 1 (Satu) A. Kompetensi: a. Umum :

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lainnya baik sebagai komponen

BAB III LANDASAN TEORI. untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lainnya baik sebagai komponen BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Beton Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lainnya baik sebagai komponen struktural maupun non-struktural.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Beton Menurut SNI 2847:2013, beton adalah campuran semen portland atau semen hidrolis lainnya, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan (admixture).

Lebih terperinci

ANALISA PERENCANAAN BETON MUTU TINGGI (HIGH STRENGTH CONCRETE) DENGAN SEMEN HOLCIM

ANALISA PERENCANAAN BETON MUTU TINGGI (HIGH STRENGTH CONCRETE) DENGAN SEMEN HOLCIM Jurnal Rab Construction Research Volume 1, No 2, Desember 2016 ANALISA PERENCANAAN BETON MUTU TINGGI (HIGH STRENGTH CONCRETE) DENGAN SEMEN HOLCIM Husnah 1) 1) Teknik Sipil Universitas Abdurrab Jalan Riau

Lebih terperinci

PENGARUH BAHAN TAMBAHAN PLASTICIZER TERHADAP SLUMP DAN KUAT TEKAN BETON Rika Sylviana

PENGARUH BAHAN TAMBAHAN PLASTICIZER TERHADAP SLUMP DAN KUAT TEKAN BETON Rika Sylviana 15 PENGARUH BAHAN TAMBAHAN PLASTICIZER TERHADAP SLUMP DAN KUAT TEKAN BETON Rika Sylviana Teknik Sipil Universitas Islam 45 Bekasi Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi Telp. 021-88344436 Email: rikasylvia@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. TINJAUAN UMUM Beton adalah bahan yang diperoleh dengan mencampurkan agregat halus, agregat kasar, semen Portland, dan air (PBBI 1971 N.I.-2). Seiring dengan penambahan umur,

Lebih terperinci

PENGARUH LAMA PENGADUKAN TERHADAP FAKTOR KEPADATAN ADUKAN BETON ABSTRAK

PENGARUH LAMA PENGADUKAN TERHADAP FAKTOR KEPADATAN ADUKAN BETON ABSTRAK Media Litbang Sulteng III (2) : 124 130, September 2010 ISSN : 1979-5971 PENGARUH LAMA PENGADUKAN TERHADAP FAKTOR KEPADATAN ADUKAN BETON Oleh : Harun Mallisa 1) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mortar Menurut SNI 03-6825-2002 mortar didefinisikan sebagai campuran material yang terdiri dari agregat halus (pasir), bahan perekat (tanah liat, kapur, semen portland) dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN III-1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tinjauan Umum Dalam penelitian ini yang digunakan adalah variabel bebas dan terikat. Variabel bebas meliputi prosentase Silica fume dalam campuran beton (5%) dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan perumahan menyebabkan kebutuhan akan bahan bangunan meningkat hal ini karena dalam pembangunan tersebut membutuhkan bahan-bahan bangunan berupa batu, kerikil,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMAKASIH... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMAKASIH... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMAKASIH... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR ISTILAH... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1

Lebih terperinci

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG Denny 1,Jonathan 2 dan Handoko 3 ABSTRAK : Dalam dunia konstruksi, balok beton bertulang adalah barang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. tidak terlalu diperhatikan di kalangan masyarakat.

BAB III LANDASAN TEORI. tidak terlalu diperhatikan di kalangan masyarakat. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Umum Dengan semakin banyaknya pemakaian bahan alternatif untuk beton, maka penelitian yang bertujuan untuk membuka wawasan tentang hal tersebut sangat dibutuhkan, terutama penggunaan

Lebih terperinci

Bidang Teknik PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU BETON

Bidang Teknik PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU BETON Majalah Ilmiah Unikom, Vol.6, hlm. 61-68 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU BETON Bidang Teknik PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU BETON YATNA SUPRIYATNA Jurusan Teknik Sipil Universitas Komputer Indonesia

Lebih terperinci

TEKNOLOGI BETON PERTEMUAN KE-3 AGREGAT. Ferdinand Fassa

TEKNOLOGI BETON PERTEMUAN KE-3 AGREGAT. Ferdinand Fassa TEKNOLOGI BETON PERTEMUAN KE-3 AGREGAT Ferdinand Fassa Outline Pertemuan 3 Pendahuluan Agregat Klasifikasi agregat Ukuran agregat Bentuk Agregat Tektur permukaan agregat Mekanisme lekatan antara agregat

Lebih terperinci

STUDI KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1 : 2 : 3 BERDASARKAN LOKASI PENGAMBILAN AGREGAT DI SUMATERA BARAT ABSTRAK

STUDI KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1 : 2 : 3 BERDASARKAN LOKASI PENGAMBILAN AGREGAT DI SUMATERA BARAT ABSTRAK VOLUME 5 NO. 2, OKTOBER 2009 STUDI KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1 : 2 : 3 BERDASARKAN LOKASI PENGAMBILAN AGREGAT DI SUMATERA BARAT Febrin Anas Ismail 1 ABSTRAK Sumatera merupakan daerah rawan gempa karena

Lebih terperinci

PENGARUH TEMPERATUR AIR TERHADAP KUAT TEKAN BETON PADA BETON SCC (SELF COMPACTING CONCRETE) TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Penyelesaian

PENGARUH TEMPERATUR AIR TERHADAP KUAT TEKAN BETON PADA BETON SCC (SELF COMPACTING CONCRETE) TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Penyelesaian PENGARUH TEMPERATUR AIR TERHADAP KUAT TEKAN BETON PADA BETON SCC (SELF COMPACTING CONCRETE) TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Penyelesaian Pendidikan Sarjana Teknik Sipil Disusun Oleh : NOVAN

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. i sebesar 40,5% dari air yang dibutuhkan pada beton normal. dengan penambahan 1,2% Glenium terhadap berat semen.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. i sebesar 40,5% dari air yang dibutuhkan pada beton normal. dengan penambahan 1,2% Glenium terhadap berat semen. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan rkan hasil penelitian elit ia n yang telah dilaksanakan kan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Air direduksi duks i sebesar 40,5%

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Beton merupakan istilah yang tidak asing lagi bagi pekerjaan konstruksi,

BABI PENDAHULUAN. Beton merupakan istilah yang tidak asing lagi bagi pekerjaan konstruksi, BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beton merupakan istilah yang tidak asing lagi bagi pekerjaan konstruksi, karena sifat atau karakteristik dari beton yang memiliki kuat tekan yang sangat tinggi dalam

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. BETON

1. PENDAHULUAN 1.1. BETON 1. PENDAHULUAN Beton dan bahan-bahan vulkanik sebagai pembentuknya, telah digunakan sebagai bahan bangunan sejak zaman dahulu Penggunaan beton bertulangan dengan lebih intensif baru dimulai pada awal abad

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN ANALISA BAB IV HASIL DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil serta analisa dari pengujianpengujian yang telah dilakukan. 4.1. HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN TERHADAP AGREGAT 4.1.1. Hasil dan Analisa

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENUANGAN ADUKAN BETON READY MIX KE DALAM FORMWORK TERHADAP MUTU BETON NORMAL

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENUANGAN ADUKAN BETON READY MIX KE DALAM FORMWORK TERHADAP MUTU BETON NORMAL STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENUANGAN ADUKAN BETON READY MIX KE DALAM FORMWORK TERHADAP MUTU BETON NORMAL Hardiyanto Eka Putra 1)., Dharma Sardjana 2)., Eddy Samsurizal 2) ABSTRACT In the manufacture

Lebih terperinci

STUDI PENGGUNAAN SEMEN PORTLAND POZOLAN (PPC) UNTUK PERENCANAAN BETON STRUKTURAL DENGAN f c = 25 MPa

STUDI PENGGUNAAN SEMEN PORTLAND POZOLAN (PPC) UNTUK PERENCANAAN BETON STRUKTURAL DENGAN f c = 25 MPa STUDI PENGGUNAAN SEMEN PORTLAND POZOLAN (PPC) UNTUK PERENCANAAN BETON STRUKTURAL DENGAN f c = 25 MPa Triyono Erwin NRP : 9321085 NIRM : 41077011930312 PEMBIMBING : Ny. Winarni Hadipratomo, Ir. Fakultas

Lebih terperinci

Studi Mengenai Campuran Beton dengan Kadar Pasir Tinggi dalam Agregat Gabungan pada Cara SNI

Studi Mengenai Campuran Beton dengan Kadar Pasir Tinggi dalam Agregat Gabungan pada Cara SNI Rekaracana Teknik Sipil Itenas Vol. 2 No. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2016 Studi Mengenai Campuran Beton dengan Kadar Pasir Tinggi dalam Agregat Gabungan pada Cara SNI DENDY FILLEKA

Lebih terperinci

Teknologi Bahan Konstruksi. Ferdinand Fassa

Teknologi Bahan Konstruksi. Ferdinand Fassa Teknologi Bahan Konstruksi Ferdinand Fassa Deskripsi Deskripsi Silabus BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 4 BAB 5 BAB 6 BAB 7 BAB 8 BAB 9 BAB 10 BAB 11 BAB 12 BAB 13 BAB 14 BAB 15 BAB 16 PENGENALAN TIPE BANGUNAN SEDERHANA,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu hasil BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu hasil pemeriksaan material (bahan-bahan) pembentuk beton dan hasil pengujian beton tersebut. Tujuan dari pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Beton Beton adalah material yang dibentuk dari campuran semen, agregat halus, agregat kasar, dan air. Material ini telah digunakan sebagai bahan konstruksi sejak lama dan merupakan

Lebih terperinci

Heru Indra Siregar NRP : Pembimbing : Ny. Winarni Hadipratomo, Ir. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Heru Indra Siregar NRP : Pembimbing : Ny. Winarni Hadipratomo, Ir. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PORTLAND COMPOSITE CEMENT DENGAN KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI f c = 45 MPa PADA BENDA UJI SILINDER DIAMETER 150 mm DAN TINGGI 300 mm Heru Indra Siregar NRP : 0321086 Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan laju pembangunan yang semakin pesat, beton telah banyak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan laju pembangunan yang semakin pesat, beton telah banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan laju pembangunan yang semakin pesat, beton telah banyak dipakai sebagai bahan utama yang digunakan dalam struktur. Beton merupakan bahan bangunan dan

Lebih terperinci

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** *Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan **

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perancangan maupun inovasi material yang digunakan. konstruksi juga selalu dikembangkan. Beton ringan atau lightweight concrete

BAB I PENDAHULUAN. perancangan maupun inovasi material yang digunakan. konstruksi juga selalu dikembangkan. Beton ringan atau lightweight concrete BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konstruksi merupakan bidang yang selalu berkembang dari waktu ke waktu. Semakin berkembangnya peradaban manusia, pertumbuhan penduduk juga semakin pesat. Hal ini meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. PENDAHULUAN Langkah awal yang perlu dilakukan dalam pembuatan skripsi ini adalah mencari kajian pustaka, kemudian studi literatur, dilanjutkan dengan penelitian di laboratorium

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK GULA (TETES TEBU) SEBAGAI BAHAN TAMBAH DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK GULA (TETES TEBU) SEBAGAI BAHAN TAMBAH DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK GULA (TETES TEBU) SEBAGAI BAHAN TAMBAH DALAM CAMPURAN BETON Ahmad Prima Syahnan 1, M. Agung Putra Handana 2, Johannes Tarigan 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB I PENDAHULUAN I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Beton mempunyai beberapa keunggulan dibanding bahan lain. Keunggulan itu antara lain beton mudah dibentuk sesuai keinginan, menggunakan bahan bahan lokal yang tersedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi beton dalam bidang konstruksi semakin pesat, baik dari segi material maupun metode pelaksanaan konstruksi yang dilakukan. Dalam pekerjaan pembetonan

Lebih terperinci

Jurnal Teknik Sipil No. 1 Vol. 1, Agustus 2014

Jurnal Teknik Sipil No. 1 Vol. 1, Agustus 2014 JURNAL PENGARUH PENAMBAHAN MATERIAL HALUS BUKIT PASOLO SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN PASIR TERHADAP KUAT TEKAN BETON dipersiapkan dan disusun oleh PRATIWI DUMBI NIM: 5114 08 051 Jurnal ini telah disetujui

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb.

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb. KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur allhamdulillah, penulis panjatkan ke khadirat ALLAH SWT atas ridho dan rakhmat-nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Susbtitusi Semen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibidang konstruksi. Dalam bidang konstruksi, material konstruksi yang paling disukai dan

BAB I PENDAHULUAN. dibidang konstruksi. Dalam bidang konstruksi, material konstruksi yang paling disukai dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum perkembangan teknologi semakin maju disegala bidang, termasuk dibidang konstruksi. Dalam bidang konstruksi, material konstruksi yang paling disukai dan paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dasawarsa terakhir, beton merupakan material konstruksi yang paling umum dan sering digunakan. Pada dasarnya beton terbentuk dari dua bagian utama yaitu pasta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu bahan material yang selalu hampir digunakan pada

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu bahan material yang selalu hampir digunakan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beton merupakan salah satu bahan material yang selalu hampir digunakan pada setiap pelaksanaan konstruksi di bidang teknik sipil. Beton merupakan campuran antara semen,

Lebih terperinci