BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. 3 tahun. Pada masa-masa inilah sel-sel saraf otak berkembang sangat pesat. Dalam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. 3 tahun. Pada masa-masa inilah sel-sel saraf otak berkembang sangat pesat. Dalam"

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Penting untuk diketahui setiap orang tua, bahwa proses perkembangan dan pertumbuhan otak anak dimulai sejak ia masih dalam kandungan, hingga anak berusia 3 tahun. Pada masa-masa inilah sel-sel saraf otak berkembang sangat pesat. Dalam masa perkembangan ini peran serta orang tua sangat dibutuhkan agar perkembangan otaknya menjadi optimal. Tahapan perkembangan anak pada masa batita akan mempengaruhi perkembangan anak saat dewasa. Batita merupakan fase yang paling rentan dan sangat perlu diperhatikan satu demi satu tahapan perkembangannya. Pada masa perkembangannya, batita paling rentan mengalami gangguan psikologis, dan kekurangtahuan orang tua terhadap hal tersebut membuat orang tua harus berkonsultasi kepada pakar seperti dokter spesialis anak. 3.2 Analisis Kebutuhan Software dan Hardware Kebutuhan software dan hardware dari pembuatan sistem pakar diagnosa gangguan perkembangan batita adalah sebagai berikut : 48

2 49 1. Resolusi Monitor : Resolusi monitor minimal bila dijalankan pada ukuran 1024 x 600 piksel. 2. Processor : Intel Pentium IV 1,8 GHz. 3. VGA : Shared onboard 64 MB. 4. RAM : 512 MB. 5. Harddisk : 80 GB Software yang akan digunakan adalah : a. XAMPP Control Panel Version 2.5 b. Google Chrome c. Microsoft Visio Analisis Pohon Keputusan dan Tabel Keputusan Pengetahuan yang diperoleh dari seorang pakar atau sekumpulan data disajikan dalam bentuk yang dapat dipahami oleh manusia dan dapat dijalankan (eksekusi) pada komputer. Untuk melakukan representasi pengetahuan dalam sistem pakar diagnosa gangguan perkembangan batita yaitu dengan pohon keputusan dan tabel keputusan Tabel Keputusan Tabel 3.1 merupakan tabel keputusan dari sistem pakar diagnosa gangguan perkembangan batita.

3 50 Tabel 3.1 Tabel Keputusan Kode GP001 GP002 GP003 GP004 GP005 G001 X G002 X G003 X G004 X G005 X G006 X G007 X G008 X G009 X G010 X G011 X G012 X G013 X G014 X G015 X G016 X G017 X G018 X G019 X X G020 X G021 X X G022 X G023 X G024 X G025 X Tabel 3.2 merupakan tabel gangguan perkembangan dari sistem pakar diagnosa gangguan perkembangan batita. Tabel 3.2 Tabel Gangguan Perkembangan. Kode GP001 GP002 GP003 GP004 GP005 Nama Gangguan Perkembangan Gangguan Pemusatan Perhatian Autis Palsi Selebral Sindrom Down Gangguan Bicara dan Bahasa

4 51 Tabel 3.3 merupakan tabel gejala dari sistem pakar diagnosa gangguan perkembangan batita. Tabel 3.3 Tabel Gejala Gangguan Perkembangan Kode Gejala G001 G002 G003 G004 G005 G006 G007 G008 G009 G010 G011 G012 G013 G014 G015 G016 G017 G018 G019 G020 G021 G022 G023 G024 G025 Nama Gejala Susah Fokus dan kemampuan menyimak rendah Tidak Hati-hati dan Pelupa Berlari dan memanjat berlebihan Memotong/mencela pembicaraan orang lain Tidak bisa duduk diam Sulit menunggu giliran Tidak peduli terhadap orang tua Menganggap orang lain sebagai alat atau benda Menunjukan kontak mata terbatas Menangis/tertawa tanpa sebab Memilih untuk sendiri Melambaikan, memutar jari tangan didepan wajahnya Perkembangan terhambat Kejang-kejang Tidak tertarik boneka/binatang mainan Gangguan mental belum dapat tengkurap dari posisi terlentang sampai umur 8 bulan tidak dapat duduk dan merangkak sampai umur 16 bulan Keterbelakangan mental dan fisik Ciri fisik : wajah cenderung simetris, mulut agak terbuka dan lidah terlihat lebih tebal Lambat menerima respon tidak mampu memalingkan mata serta kepalanya terhadap suara yang datang dari belakang atau samping; tidak memberi reaksi terhadap panggilan namanya sendiri; tidak memberi reaksi terhadap perintah (misalnya duduk, kemari, berdiri); ucapannya tidak dimengerti oleh anggota keluarga;

5 Pohon Keputusan Pada gambar 3.1 merupakan gambar pohon keputusan dari sistem pakar diagnosa gangguan perkembangan batita. Gangguan Perkembangan BATITA G001 G007 G013 G019 G002 G008 G014 G021 G003 G009 G015 G020 G022 G004 G010 G016 G005 G011 G017 GP004 G023 G024 G006 G012 G018 G025 GP001 GP002 GP003 GP005 Gambar 3.1 Pohon Keputusan Pada gambar di atas dapat dilihat pegelompokkan jenis gangguan perkembangan berdasarkan gejala-gejala. Pada gambar 3.2 merupakan satu alur jenis gangguan perkembangan berdasarkan gejala yang dimiliki.

6 53 G001 G002 G003 G004 G005 G006 GP001 Gambar 3.2 Pohon Keputusan Gangguan Perkembangan Pada Gambar 3.2, dapat dilihat berdasarkan pengelompokan kode gejala (G001), (G002), (G003), (G004), (G005), dan (G006) maka hasil akhir atau diagnosa jenis gangguan perkembangan yaitu kode gangguan perkembangan (GP001). 3.4 Himpunan dan Aturan Fuzzy untuk Mendiagnosa Untuk memperoleh hasil diagnosa gangguan perkembangan menggunakan metode fuzzy mamdani, variabel input fuzzy yang digunakan variabel input yaitu G019, G020, G021 dan satu variabel output yaitu GP004 (Gangguan Perkembangan Sindrom Down). Tabel 3.4 semesta pembicaraan variable fuzzy Fungsi Variabel Semesta Pembicaraan Input G019 [2,10] G020 [2,10] G021 [1,6] Output GP004 [0,10]

7 54 Sering Jarang Sering Jarang Gambar 3.3 Kurva G019 dan G020 Pada Gambar 3.3, dapat di lihat representasi linear naik dan turun untuk kurva variabel input pada gejala gangguan Sindrom Down G019 dan G Sering Jarang 0 1 6

8 55 Sering Jarang Gambar 3.4 Kurva G021 Pada Gambar 3.4, dapat di lihat representasi linear naik dan turun untuk kurva variabel input pada gejala gangguan Sindrom Down G Fuzzyfikasi a) Fungsi Keanggotaan G019 dan G020 µ Jarang [x] = { µ Sering [x] = { Nilai Keanggotaan untuk Gejala input 7 adalah: µ G019 Jarang [7] = (10-7) / 8 = 0,375 µ G019 Sering [7] = (7-2 ) / 8 = 0,625 b) Fungsi Keanggotaan G021 µ Jarang [x] = {

9 56 µ Sering [x] = { Nilai Keanggotaan untuk Gejala input 4 adalah: µ G021 Jarang [4] = (6-4) / 5 = 0,4 µ G021 Sering [4] = (4-1) / 5 = 0,6 2. Pembentukan Aturan/Rules Untuk mendiagnosa seorang Sindrom Down atau bukan, fuzzy memiliki 8 aturan. Lihat Tabel 3.5 Tabel 3.5 Aturan Fuzzy untuk Gangguan Sindrom Down Kode Aturan Konsekuen [R1] If G019 jarang and G020 jarang and G021 jarang then Sindrom Down ringan [R2] If G019 jarang and G020 jarang and G021 sering then Sindrom Down ringan [R3] If G019 jarang and G020 sering and G021 jarang then Sindrom Down ringan [R4] If G019 sering and G020 jarang and G021 jarang then Sindrom Down ringan [R5] If G019 jarang and G020 sering and G021 sering then Sindrom Down berat [R6] If G019 sering and G020 jarang and G021 sering then Sindrom Down berat [R7] If G019 sering and G020 sering and G021 jarang then Sindrom Down berat [R8] If G019 sering and G020 sering and G021 sering then Sindrom Down berat

10 57 3. Fungsi Implikasi Pada metode Mamdani, komposisi antar fungsi implikasi menggunakan fungsi MIN yaitu dengan cara mengambil nilai minimum dari variabel input sebagai outputnya. Berdasarkan aturan-aturan yang sesuai dengan kondisi tersebut, maka diperoleh: [R 1 ] IF G019 jarang and G020 jarang and G021 jarang THEN Sindrom Down Ringan α Predikat 1 = = = µ G019 jarang ᴖ µ G020 jarang ᴖ µ G021 jarang Min (0,375; 0,375; 0,4) 0,375 Gambar 3.5 Fungsi Implikasi Sindrom Down Rule 1 [R 2 ] IF G019 jarang and G020 jarang and G021 sering THEN Sindrom Down Ringan α Predikat 2 = = µ G019 jarang ᴖ µ G020 jarang ᴖ µ G021 sering Min (0,375; 0,375; 0,6)

11 58 = 0,375 Gambar 3.6 Fungsi Implikasi Sindrom Down Rule 2 [R 3 ] IF G019 Jarang and G020 Sering and G021 Jarang THEN Sindrom Down ringan α Predikat 3 = = = µ G019 jarang ᴖ µ G020 sering ᴖ µ G021 jarang Min (0,375; 0,625; 0,4) 0,375 Gambar 3.7 Fungsi Implikasi Sindrom Down Rule 3

12 59 [R 4 ] IF G019 Sering and G020 Jarang and G021 Jarang THEN Sindrom Down ringan α Predikat 4 = = = µ G019 sering ᴖ µ G020 jarang ᴖ µ G021 jarang Min (0,625; 0,375; 0,4) 0,375 Gambar 3.8 Fungsi Implikasi Sindrom Down Rule 4 [R 5 ] IF G019 Jarang and G020 Sering and G021 sering THEN Sindrom Down berat α Predikat 5 = = = µ G019 jarang ᴖ µ G020 sering ᴖ µ G021 sering Min (0,375; 0,625; 0,6) 0,375 [R 6 ] IF G019 Sering and G020 Jarang and G021 Sering THEN Sindrom Down berat α Predikat 6 = µ G001 ringan ᴖ µ G002 berat ᴖ µ G003 ringan

13 60 = = Min (0,625; 0,375; 0,6) 0,375 [R 7 ] IF G019 Sering and G020 Sering and G021 Jarang THEN Sindrom Down berat α Predikat 7 = = = µ G019 sering ᴖ µ G020 sering ᴖ µ G021 jarang Min (0,625; 0,625; 0,4) 0,4 [R 8 ] IF G019 sering and G020 Sering and G021 sering THEN Sindrom Down berat α Predikat 8 = = = µ G019 sering ᴖ µ G002 sering ᴖ µ G003 sering Min (0,625; 0,625; 0,6) 0,6 Gambar 3.9 Fungsi Implikasi Sindrom Down Rule 8

14 61 Komposisi aturan menggunakan fungsi MAX µ[z 1 0,6 0,4 0, Gambar 3.10 Komposisi aturan Sindrom Down Kemudian, daerah hasil komposisi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu A1, A2 dan A3, Sehingga menjadi himpunan fuzzy baru. Cari nilai a 1 dan a 2. (a 1 1)/ 10 = 0,375 a 1 = 4,75 (a 2 1)/ 10 = 0,6 a 2 = 7 Dengan demikian, daerah fungsi keanggotaan untuk himpunan fuzzy baru adalah: µ[z] = { 4. Defuzzyfikasi Pada input yang diperoleh proses penegasan adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu bilangan tegas pada domasin himpunan fuzzy tersebut. Sehingga jika diberikan suatu himpunan fuzzy dalam range tertentu, maka harus dapat diambil suatu nilai crisp tertentu sebagai output. Penegasan yang digunakan

15 62 dalam menentukan Gangguan Perkembangan Sindrom Down adalah metode Centroid. Rumus yang digunakan adalah rumus: Perhitungannya: z* = z* = z* = z*= z* = z* = z* = = 1,8 Jadi, batasan gangguan perkembangan sindrom down dengan nilai 1,8. Tingkat Batasan Defuzzy Sindrom Down lihat Tabel 3.6. Tabel 3.6 Tingkat Batasan Defuzzy Sindrom Down Variabel Himpunan Domain Sindrom Down Ringan [0-1,8] Berat [1,8-7]

16 Analisis Kebutuhan Pengguna Ada beberapa pengguana yang diberikan hak akses terhadap sistem pakar diagnosa gangguan perkembangan batita, yaitu admin dan user (pengunjung) atau pasien. Adapun otoritas masing-masing pengguna digambarkan dalam Tabel 3.7. No Nama User Hak Akses Tabel 3.7 Karakteristik Pengguna (Users) 1 Dapat melakukan login, mengolah data gangguan perkembangan (membuat, menghapus, mengedit), mengolah data gejala (membuat, menghapus, mengedit), mengolah data solusi (membuat, menghapus, mengedit), dan melihat isi buku tamu 2 Pengunjung Melihat info gangguan perkembangan, melakukan diagnosa melihat info solusi, dan men 3.6 Analisis Kebutuhan Fungsional Kebutuhan Fungsional dari pembuatan sistem pakar diagnosa gangguan perkembangan batita di deskripsikan pada Tabel 3.8 Tabel 3.8 Tabel Kebutuhan Fungsional No No_Req Nama Proses Kegunaaan Pengguna Terkait 1 Req_SPDGPB_000 Login /Pakar Mengisi form login dan masuk ke halaman admin 2 Req_SPDGPB_010 Diagnosa Mendiagnosa gangguan perkembangan dengan memilih gejala awal yang di alami Pasien

17 64 Tabel 3.8 Tabel Kebutuhan Fungsional (Lanjutan) No No_Req Nama Proses Kegunaaan Pengguna Terkait 3 Req_SPDGPB_100 Pengolahan Data Gangguan Perkembangan Mengolah data gangguan perkembangan sebagai pengelola sistem 4 Req_SPDGPB_110 Tambah Data Gangguan Perkembangan 5 Req_SPDGPB_120 Simpan Data Gangguan Perkembangan 6 Req_SPDGPB_130 Edit Data Gangguan Perkembangan 7 Req_SPDGPB_140 Hapus Data Gangguan Perkembangan 8 Req_SPDGPB_200 Pengolahan Data Gejala 9 Req_SPDGPB_210 Tambah Data Gejala 10 Req_SPDGPB_220 Simpan Data Gejala Menambah data gangguan perkembangan Menyimpan Data Gangguan Perkembangan yang baru ditambahkan Mengubah atau mengupdate Data Gangguan Perkembangan Menghapus Data gangguan perkembangan Mengolah data gejala sebagai pengelola sistem Menambah data gejala Menyimpan Data Gejala yang baru ditambahkan 11 Req_SPDGPB_230 Edit Data Gejala Mengubah atau mengupdate Data Gejala 12 Req_SPDGPB_240 Hapus Data Gejala Menghapus Data Gejala

18 65 Tabel 3.8 Tabel Kebutuhan Fungsional (Lanjutan) No No_Req Nama Proses Kegunaaan Pengguna Terkait 13 Req_SPDGPB_300 Pengolahan Data Solusi Mengolah data solusi sebagai pengelola sistem 14 Req_SPDGPB_310 Tambah Data Solusi 15 Req_SPDGPB_320 Simpan Data Solusi Menambah data solusi Menyimpan Data solusi yang baru ditambahkan 16 Req_SPDGPB_330 Edit Data Solusi Mengubah atau mengupdate Data solusi 17 Req_SPDGPB_340 Hapus Data Solusi 18 Req_SPDGPB_400 Pengolahan Data Buku Tamu 19 Req_SPDGPB_500 Tambah Buku Tamu Menghapus Data solusi Melihat data buku tamu dan pesan dari pengunjung Mengisi Form Buku Tamu Pengunjung 3.7 Perancangan Sistem Pada subbagian ini akan dijelaskan perancangan sistem yang akan dikembangkan. Langkah-langkah yang diuraikan dalam analisis dan perancangan ini adalah permodelan yang akan dibangun dengan menggambarkan diagram-diagram serta perancangan navigasi serta interface sistem tersebut.

19 Perancangan Arsitektur Sistem Arsitektur sistem adalah istilah untuk menyatakan bagaimana mendefinisikan komponen-komponen yang lebih spesifik secara terstruktur. Pada Gambar 3.11 menjelaskan bagaimana secara detail komponen-komponen bekerja untuk mendukung sistem supaya berjalan dengan baik. Gangguan Perkembangan Data Base Internet Gejala Fuzzy Logic Info Solusi Program Sistem Pakar Gangguan Perkembangan Batita Browser Web Server Pakar User istrator Gambar 3.11 Arsitektur Sistem

20 Perancangan Arsitektur Program Arsitektur program merupakan gambaran dari sistem yang dibuat, terdapat source code PHP dan database yang menjadi bagian penting dari sistem pakar diagnose gangguan perkembangan batita dengan metode Fuzzy Logic Mamdani. Gangguan Perkembangan GP BATITA HTML +PHP Gejala Fuzzy Logic Info Solusi Web Server Program Gambar 3.12 Arsitektur Program Data Flow Diagram (DFD) Aliran data dari sistem pakar diagnosa gangguan perkembangan batita dapat dilihat dari Gambar Data Login Data Gangguan Perkembangan Data Gejala Data Diagnosa Data Solusi Data Buku Tamu Pengunjung 0 Daftar Solusi Daftar Gejala Daftar Gangguan Perkembangan Daftar Konformasi Login Sistem Pakar Diagnosa Gangguan Perkembangan Batita Gambar 3.13 Diagram Konteks + Hasil Diagnosa Info Solusi

21 68 Dapat dilihat dari gambar tersebut, admin dapat mengolah data gangguan perkembangan, gejala dan solusinya sehingga memungkinkan untuk menambahkan gangguaan-gangguan baru dalam pengembangannya. Gambar 3.14 merupakan DFD level 0 dari sistem pakar diagnosa gangguan perkembangan batita. Gangg uan Perkembang an Daftar Gang g uan Perkembangan Data Login Data Valid Daftar Gangguan Data Gangg uan Data Login Daftar Konfirmasi Log in 1 Login 2 Peng olahan Data Gangg uan Perkembang a n Solusi Info Solusi Data Gangg uan Perkembang an Data Solusi Daftar Gejala Data Gejala 3 Peng olahan Data Gejala Daftar Gang g uan Perkembangan 4 Peng olahan Data Solusi Data Solusi Info Solusi 5 Diag nosa Hasil diagnosa Data Diag nosa Info Solusi Data Gejala Daftar Gejala Data Diag nosa Hasil Diagnosa Gejala 6 Buku Tamu Data Peng unjung Hasil Diagnosa Peng unjung Data Tamu Daftar Tamu Tamu Gambar 3.14 DFD Level 0 Dilihat dari gambar tersebut, diuraikan proses yang terjadi pada masingmasing pengguna, yaitu admin dan pengunjung. Proses tersebut terbagi menjadi,

22 69 proses validasi login untuk admin, setelah login admin dapat melakukan proses pengolahan data sistem dan dapat melihat buku tamu dari pengunjung. Untuk pengunjung, terdapat proses diagnosa gangguan perkembangan dan proses mengisi buku tamu. Gambar 3.15 merupakan gambar DFD level 1 dari proses pengolahan data gangguan perkembangan. Data Gangg uan Perkembang an 1 Tambah Data Gangg uan Perkembang a n Data Gangg uan Perkembang an id_hapus info penghapusan 2 Hapus Data Gangg uan Perkembang a n id_g angg uan Gangg uan Perkembang an Data Gangg uan Perkembang an Daftar Gang g uan Perkembangan 3 Edit Data Gangg uan Perkembang a n id_g angg uan Data Gangg uan Perkembang an Gambar 3.15 DFD Level 1 Proses Penolahan Data Gangguan Perkembangan Dari gambar tersebut, proses pengolahan data gangguan perkembangan dibagi menjadi tiga proses, yaitu proses tambah data gangguan perkembangan, hapus data gangguan perkembangan, dan edit data gangguan perkembangan.

23 70 Gambar 3.16 merupakan DFD Level 1 dari proses pengolahan data gejala. Proses terbagi menjadi tambah data gejala, hapus data gejala dan edit data gejala. Data Gejala 1 Tambah Data Gejala Data Gejala 2 id hapus info penghapusan Hapus Data Gejala id gejala Gejala 3 Data Gejala Daftar Gejala Edit Data Gejala id_g ejala data g ejala Gambar 3.16 Level 1 Proses Pengolahan Data Gejala Gambar 3.17 merupakan DFD Level 1 dari proses pengolahan data solusi. Proses terbagi menjadi tambah data solusi, hapus data solusi dan edit data solusi.

24 71 1 Data Solusi Tambah Data Solusi Data Solusi id hapus info penghapusan 2 Hapus Data Solusi id solusi Solusi 3 Info Solusi Data Solusi Edit Data Solusi id solusi Data Solusi Gambar 3.17 DFD Level 1 Proses Pengolahan Data Aturan Gambar 3.18 merupakan DFD Level 1 dari proses Diagnosa. Proses ini dilakukan oleh pengunjung yang melakukan pendaftaran pasien yang akan melakukan pendiagnosaan gangguan perkembangan.

25 72 Hasil Diagnosa Data Diag nosa Hasil Diagnosa Data Tamu 6 Gangg uan Perkembang an Daftar Gang g uan Perkembangan Buku Tamu Gejala Daftar Gejala 5 Diag nosa Hasil Diagnosa Data Diag nosa Peng unjung Data Tamu Solusi Info Solusi Gambar 3.18 DFD Level 1 Proses Diagnosa Entity Relationship Diagram (ERD) Gambar 3.19 merupakan gambaran ERD dari sistem pakar diagnosa gangguan perkembangan batita.

26 73 Id_admin username password Login 1 mengolah n id_gejala Nama_gejala id_gangguan id_gangguan Id_solusi solusi Gejala n 1 Gangguan_Perk menghasilka Memiliki 1 n n 1 embangan n Solusi id_gangguan Nama_gangg uan Gambar 3.19 Entity Relationship Diagram (ERD) Untuk relasi dari tabel-tabel yang ada pada pada database sistem pakar diagnosa gangguan perkembangan batita dapat dilihat pada Gambar 3.20.

27 74 Login PK Id_admin Username password Solusi PK Id_solusi Id_gangguan Solusi Jenis_gangguan Gangguan_Perkembangan PK Id_gangguan Nama_gangguan Gejala PK Id_gejala Id_gangguan Nama_gejala Gambar 3.20 Skema Relasi 3.8 Kamus Data Tabel 3.9 merupakan kamus data dari sistem pakar diagnosa gangguan perkembangan batita. Nama Where Used/Who Used Deskripsi Tabel 3.9 Kamus Data Id_admin {0..9} Username {a..z A..Z 0..9} Password {a..z A..Z 0..9} Data Login Pakar-Proses 1 Proses validasi Login Pakar merupakan pengelola sistem yang memiliki hak akses sebagai admin. Sebelum mengelola data pakar, pakar diharuskan untuk login

28 75 Tabel 3.9 Kamus Data (Lanjutan) Nama Data Gangguan Perkembangan Where Used/Who Used Pakar-Proses 2 Proses Pengolahan Data Pakar Deskripsi Salah satu komponen basis pengetahuan yang akan menjadi hasil diagnose Id_gangguan {a..9} Nama_gangguan {a..z A..Z 0..9} Nama Data Gejala Where Used/Who Used Pakar-Proses 2 Proses Pengolahan Data Pakar Deskripsi Data klinis mengenai gejala suatu penyakit Id_gejala {a..z A..Z 0..9} Nama_gejala {a..z A..Z 0..9} Id_gangguan {a..z A..Z 0..9} Nama Data Solusi Where Used/Who Used Pakar-Proses 2 Proses Pengolahan Data Pakar Deskripsi Data klinis mengenai solusi suatu penyakit id_solusi {a..z A..Z 0..9} Id_gangguan {a..z A..Z 0..9} Jenis_gangguan {a..z A..Z 0..9} Solusi {a..z A..Z 0..9} 3.9 Perancangan Struktur Data dan Tabel Berikut adalah tabel-tabel yang dibutuhkan pada sistem pakar diagnosa gangguan perkembangan yang akan dibangun. 1. Tabel Gangguan Perkembangan Nama Tabel : gangguan_perkembangan Primary Key : id_gangguan Foreign Key : - Fungsi : untuk menyimpan data jenis gangguan perkembangan Struktur tabel :

29 76 Tabel 3.10 Tabel Gangguan Perkembangan No Field Tipe Keterangan 1 Id_gangguan Char (10) Id gangguan perkembangan 2 Nama_gangguan Varchar(50) Nama gangguan perkembangan 2. Tabel Gejala Nama Tabel : gejala Primary Key : id_gejala Foreign Key : - Fungsi : untuk menyimpan data gejala yang ada pada suatu gangguan Struktur tabel : perkembangan Tabel 3.11 Tabel Gejala No Field Tipe Keterangan 1 Id_gejala char (4) Id gejala 2 Nama_gejala Varchar(500) Nama gejala 3 Id_gangguan Char(8) Id gangguan 3. Tabel Solusi Nama Tabel : solusi Primary Key : id_solusi Foreign Key : id_gangguan Fungsi : untuk menyimpan solusi dari gangguan perkembangan Struktur tabel :

30 77 Tabel 3.12 Tabel Solusi No Field Tipe Keterangan 1 Id_solusi varchar (8) Id relasi 2 Id_gangguan varchar (8) Id gangguan 3 Jenis_gangguan varchar (10) Jenis gangguan 4 Solusi Varchar(5000) 4. Nama Tabel : bukutamu Primary Key : id Foreign Key : - Fungsi : untuk menyimpan data tamu dan saran dari pengunjung Struktur tabel : Tabel 3.13 Tabel buku tamu No Field Tipe Keterangan 1 Id int (4) Id 2 Nama Varchar (20) Nama 3 Alamat Varchar (50) Alamat 4 Varchar(20) 5 Saran Varchar (500) Saran 5. Tabel Login Nama tabel : login Primary Key : id_admin Foreign Key : - Fungsi : untuk menyimpan data username dan password admin untuk masuk ke dalam sistem. Struktur tabel :

31 78 Tabel 3.14 Tabel No Field Tipe Keterangan 1 Id_admin char (4) Id admin 2 Username Varchar(20) Nama user untuk masuk ke sistem pakar 3 Password Varchar(10) Kata sandi user 3.10 Perancangan Antarmuka 1. Pada gambar 3.21 merupakan rancangan antarmuka dari sistem pakar diagnosa gangguan perkembangan batita yang terdiri dari halaman utama, form diagnosa dan halaman pakar. Pada halaman utama terdiri dari menu home, info gangguan, diagnosa rekomendasi pengunjung dan login untuk admin. INFO REKOMENDASI SISTEM SISTEM PAKAR PAKAR HOME HOME DIAGNOSA BUKU TAMU LOGIN GANGGUAN PENGUNJUNG HALAMAN UTAMA HALAMAN UTAMA FOOTER Gambar 3.21 Perancangan Halaman Utama Sistem Pakar

32 79 2. Pada gambar 3.22, merupakan perancangan dari diagnosa yaitu pemilihan gejala awal sebelum muncul pertanyaan untuk diagnosa. Users harus memilih salah satu gejala untuk melanjutkan ke pertanyaan lain. INFO SISTEM PAKAR HOME DIAGNOSA GANGGUAN REKOMENDASI PENGUNJUNG LOGIN Silahkan pilih gejala awal yang ada pada batita anda!! o [ Gejala] o [ Gejala] o [ Gejala] o [Gejala] o [ Gejala] OK FOOTER Gambar 3.22 Perancangan Halaman Pilih Gejala Awal 3. Pada gambar 3.23, merupakan perancangan dari form diagnosa yang berupa pertanyaan yang harus di jawab oleh user untuk mengetahui hasil diagnose menggunakan fuzzy

33 80 INFO SISTEM PAKAR HOME DIAGNOSA BUKU TAMU LOGIN GANGGUAN Silahkan pilih gejala awal yang ada pada batita anda!! 1. [ Pertanyaan 1] o jarang 2. [ Pertanyaan 2] o jarang 3. [ Pertanyaan 3] o jarang 4. [ Pertanyaan 4] o jarang 5. [ Pertanyaan 5] o jarang o sering o sering o sering o sering o sering Diagnosa FOOTER Gambar 3.23 Perancangan Halaman Diagnosa 4. Pada gambar 3.24, merupakan perancangan dari halaman hasil diagnosa.

34 81 INFO SISTEM PAKAR HOME DIAGNOSA BUKU TAMU LOGIN GANGGUAN HASIL DIAGNOSA ANDA Batita anda diduga terdeteksi gangguan perkembangan.. Dengan hasil Fuzzyfikasi.. PENGOBATAN/ TERAPI 1. 2 Terimakasih telah menggunakan sistem ini. Silahkan hubungi pakar/dokter anak untuk keterangan lebih lanjut. FOOTER Gambar 3.24 Perancangan Halaman Hasil Diagnosa Pada Gambar 3.24 merupakan form hasil diagnosa gangguan perkembangan batita. Pada form tersebut terdapat data-data gejala dari jawaban pasien yang dipilih sebelumnya dan akan ditampilkan juga diagnosa jenis gangguan yang diderita oleh pasien serta pengobatan/pencegahan yang dapat dilakukan oleh pasien tersebut. Penggunaan metode algoritma fuzzy logic mamdani dapat dilihat pada Tabel 3.15.

35 82 Tabel 3.15 Algoritma Fuzzy Logic Mamdani Procedure (input v : varchar) {untuk mendiagnosa jenis gangguan perkembangan sesuai gejala yang diderita pasien dengan mengunjungi simpul/node yang mendekati goal yang ditetapkan melalui algoritma Fuzzy} Input : v adalah simpul(node) awal kunjungan Output : semua simpul yang dikunjungi ditulis ke layar. Deklarasi V : varchar {gejala} W : varchar {jenis gangguan perkembangan} Deskripsi write(v) dikunjungi[v] true for tiap simpul w yang bertetangga dengan simpul v do if not dikunjungi[w] then Fuzzy(w) endif endfor 5. Pada gambar 3.25, merupakan perancangan antarmuka dari form login masuk ke halaman admin. LOGIN ADMIN Username : Password : LOGIN Gambar 3.25 Perancangan Halaman Form Login 6. Pada gambar 3.26, merupakan perancangan antarmuka dari halaman admin.

36 83 DATA SISTEM PAKAR SISTEM PAKAR HOME HOME DATA DIAGNOSA GEJALA BUKU TAMU LOGIN OUT GANGGUAN Gejala SELAMAT DATANG DI HALAMAN PAKAR HALAMAN UTAMA FOOTER Gambar 3.26 Perancangan Halaman Utama untuk 7. Pada gambar 3.27 merupakan perancangan dari halaman pengolahan data gangguan perkembangan, yaitu terdiri atas tambah data gangguan perkembangan dan ubah data gangguan perkembangan. Gambar 3.27 dibawah ini merupakan perancangan halaman tambah data gangguan perkembangan. DATA GANGGUAN PERKEMBANGAN Masukkan Data Gangguan Perkembangan : Id Gangguan : Nama gangguan : simpan Gambar 3.27 Perancangan Halaman Tambah Data Gangguan Perkembangan

37 84 Selanjutnya pada gambar 3.28 merupakan perancangan dari halaman ubah data gangguan perkembangan. DATA GANGGUAN PERKEMBANGAN Ubah Data Gangguan Perkembangan : Id Gangguan : Nama gangguan : simpan Gambar 3.28 Perancangan Halaman Ubah Data Gangguan Perkembangan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pembuatan Sistem Pakar Diagnosa Gangguan Perkembangan Batita dibangun dengan halaman utama yang berbeda tiap penggunaannya. Pada sistem ini, yang dapat mengakses adalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. yang ditimbulkan. Meskipun hanya dari gejala klinis (gejala-gejala yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. yang ditimbulkan. Meskipun hanya dari gejala klinis (gejala-gejala yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Untuk mendiagnosa suatu perlu diketahui terlebih dahulu gejalagejala yang ditimbulkan. Meskipun hanya dari gejala klinis (gejala-gejala yang terlihat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. singkat keterangan flowchart tersebut adalah sebagai berikut. User yang mengunjungi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. singkat keterangan flowchart tersebut adalah sebagai berikut. User yang mengunjungi BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Informasi KUA 4.1.1 Flowchart 4.1.1.1 Flowchart Sistem Untuk User Flowchart untuk user atau pengunjung dapat dilihat pada gambar 4.1. Secara singkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 70 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam pembahasan hasil program berisi tentang menjelaskan halaman dari program, terutama yang berkaitan dengan interface (antar muka) sebagai penghubung antara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis letak lokasi baliho di Kota Medan, yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi Pembuatan Sistem 5.1.1 Lingkungan Pemrograman Implementasi dari Website KUA Lembang ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan mengandalkan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Perancangan Aplikasi Dalam perancangan aplikasi Sistem Konsultasi Kerusakan Komputer, terdapat beberapa perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan penulis guna

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem merupakan proses awal yang harus dilaksanakan untuk menentukan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 LINGKUNGAN IMPLEMENTASI Setelah melakukan analisa dan perancangan pada aplikasi ini maka akan dilakukan tahapan implementasi. Implementasi adalah tahap membuat aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem Kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan yaitu : 1. Sebagian besar masyarakat tidak perduli akan penyakit yang dideritanya.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan selama ini masih menggunakan sistem yang manual. Analisa input yang ada pada sistem yang sedang berjalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. ditujukan untuk menangani pencarian spesifikasi komputer yang sesuai dengan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. ditujukan untuk menangani pencarian spesifikasi komputer yang sesuai dengan BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III. Analisis Masalah Sistem yang dibuat pada studi kasus pemilihan spesifikasi komputer ini, ditujukan untuk menangani pencarian spesifikasi komputer yang sesuai

Lebih terperinci

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM digilib.uns.ac.id BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Deskripsi yang diperoleh dari di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten meliputi : a. pegawai yang meliputi nip,nama,tanggal lahir, jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisis Sistem Pembuatan sistem kamus bahasa Sunda online, memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung dalam pembuatan sistem tersebut. Adapun perangkat

Lebih terperinci

PEMBUATAN WEBSITE INFORMASI MUSEUM DI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA DREAMWEAVER 8, PHP DAN MYSQL

PEMBUATAN WEBSITE INFORMASI MUSEUM DI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA DREAMWEAVER 8, PHP DAN MYSQL PEMBUATAN WEBSITE INFORMASI MUSEUM DI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA DREAMWEAVER 8, PHP DAN MYSQL Nama NPM Jurusan Pembimbing : Wawan Fauzi : 1A113720 : Sistem Informasi : Dr. Ana Kurniawati, ST,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN SISTEM PAKAR

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN SISTEM PAKAR BAB III AALISA MASALAH DA RACAGA SISTEM PAKAR 1.1 Sejarah Singkat Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk merupakan sarana kesehatan yang lahir berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 7 tahun

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. pada website masih bersimafat statis dan proses update data belum secara online

BAB III PEMBAHASAN. pada website masih bersimafat statis dan proses update data belum secara online BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Masalah Analisis permasalahan sistem yang ada adalah dimana proses dalam perorganisasian data pada website masih bersimafat statis dan proses update data belum secara online

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah PT. Intraco Agro Industry merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pakan ternak. Masalah yang dihadapi PT. Intraco Agro Industry pada saat ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester 8 tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester 8 tahun BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di lingkungan jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam dan Bidang Proteksi Tanaman Fakultas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. perpustakaan dengan alamat dokumen database,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. perpustakaan dengan alamat  dokumen database, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Untuk memperoleh suatu kesimpulan dari hasil pengumpulan data maka dilakukan analisis terhadap semua data yang terkumpul.analisis data tersebut melalui

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 1.1 Alat dan Bahan Alat

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 1.1 Alat dan Bahan Alat BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 1.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat yang dibutuhkan untuk membangun Aplikasi Lelang Kendaraan Operasional di Rajawali Citra Televisi Indonesia Berbasis Android yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Perangkat Lunak dan Perangkat Keras Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Jadwal Kerja Praktek. Berdasarkan surat balasan kerja praktek dari Rumah Sakit Umum Pantura

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Jadwal Kerja Praktek. Berdasarkan surat balasan kerja praktek dari Rumah Sakit Umum Pantura BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jadwal Kerja Praktek Berdasarkan surat balasan kerja praktek dari Rumah Sakit Umum Pantura M.A Sentot Patrol Indramayu tanggal 27 Juli 2009 dengan nomor: 319/109/RSU Pantura, kerja

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user.

BAB III PEMBAHASAN. Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Perancangan Antarmuka Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user. 3.1.1 Perancangan Struktur Menu User Pembuatan Aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem Informasi lokasi rawan narkoba di kota Medan adalah menggambarkan lingkungan rawan narkoba yang harus dihindari oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penyusunan skripsi diperlukan metode yang digunakan untuk menyusun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penyusunan skripsi diperlukan metode yang digunakan untuk menyusun 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam penyusunan skripsi diperlukan metode yang digunakan untuk menyusun serta melengkapi data yang ada. Tahapan metode yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi merupakan penerapan dari proses analisis dan perangcangan yang telah dibahas dalam bab sebelumnya. Pada tahapan ini terdapat dua aspek

Lebih terperinci

Bab 4. Implementasi dan Evaluasi. Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, aplikasi yang dibuat

Bab 4. Implementasi dan Evaluasi. Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, aplikasi yang dibuat 152 Bab 4 Implementasi dan Evaluasi 4 Implementasi dan evaluasi 4.1 Implementasi Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, aplikasi yang dibuat diharapkan dapat menjadi solusi pada perancangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 28 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat yang dibutuhkan untuk membangun Aplikasi Berbagi Cerita Wisata Surakata Berbasis Android yaitu meliputi hardware dan software

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. memberikan beberapa solusi penanganannya dengan melihat gejala-gejala

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. memberikan beberapa solusi penanganannya dengan melihat gejala-gejala 63 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Aplikasi pakar yang akan dibangun bertujuan untuk mengidentifikasi gangguan perkembangan pervasif pada anak, agar bisa dikenali sejak dini dan memberikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi analisa

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Sistem yang saat ini digunakan di PT PLN (PERSERO) APJ Majalaya. masih dalam bentuk manual dengan menggunakan Microsoft Word untuk

BAB III PEMBAHASAN. Sistem yang saat ini digunakan di PT PLN (PERSERO) APJ Majalaya. masih dalam bentuk manual dengan menggunakan Microsoft Word untuk BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Masalah Sistem yang saat ini digunakan di PT PLN (PERSERO) APJ Majalaya masih dalam bentuk manual dengan menggunakan Microsoft Word untuk mengajukan cuti. Pada pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan tahap yang bertujuan untuk memahami kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam pembuatan sistem, menentukan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis lokasi supermarket Irian di

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem pakar mendeteksi penyakit rheumatic pada manusia dengan menggunakan metode dempster shafer yang meliputi analisa sistem

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisis Kebutuhan Komponen yang diperlukan untuk menganalisis kebutuhan dari objek yang akan dibangun antara lain sistem pendukung, diagram alir sistem, perancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian 1. Studi Literatur Mencari informasi atau referensi teori yang relevan baik mengenai sistem rekomendasi maupun metode TOPSIS sebagai sumber untuk

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1. Analisis Sistem Sistem yang dibuat ini adalah suatu sistem Try Out Online yang dipergunakan untuk siswa sekolah menengah atas atau SMA. Selain itu dapat digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisa Kebutuhan dari Sistem Komponen-komponen yang diperlukan untuk menganalisis kebutuhan dari objek yang dibangun antara lain sistem pendukung, pengguna(user) dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Kantor Kecamatan di Kota Medan masih menggunakan daftar tabel

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dibangun, dikembangkan menggunakan PHP ( Personal Home Page ) yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dibangun, dikembangkan menggunakan PHP ( Personal Home Page ) yang BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Dalam tahap ini dijelaskan mengenai implementasi perangkat lunak yang dibangun, dikembangkan menggunakan PHP ( Personal Home Page ) yang terintegrasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis mendapati beberapa kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Penyakit

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan. Perancangan dapat didenifisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. pembuatan sebuah web. Langkah ini sebagai gambaran apa saja yang

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. pembuatan sebuah web. Langkah ini sebagai gambaran apa saja yang BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisa dan Perancangan Sistem 2.1.1 Perencanaan Sistem Perencanaan sistem merupakan langkah awal dalam proses pembuatan sebuah web. Langkah ini sebagai gambaran apa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Letak Kantor Cabang BRI di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian kinerja yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistem yang digunakan untuk menggambarkan aliran data secara keseluruhan

BAB III METODE PENELITIAN. sistem yang digunakan untuk menggambarkan aliran data secara keseluruhan 30 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada tugas akhir ini mencakup beberapa tahapan pengerjaan antara lain : 3.1. Perancangan Sistem Perancangan sistem pada penelitian tugas akhir ini terdiri

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. (user) dan fungsinya, diagram alir sistem, perancangan basis data,

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. (user) dan fungsinya, diagram alir sistem, perancangan basis data, BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Deskripsi Sistem Komponen yang diperlukan untuk menganalisis kebutuhan dari objek yang dibangun antara lain sistem pendukung. Pengguna (user) dan fungsinya, diagram

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai tahap yang bertujuan untuk memahami sistem, mengetahui sistem, dan menentukan kebutuhan sistem pemesanan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. DESAIN PENELITIAN Desain penelitian ini meliputi : 1. Tahapan awal penelitian a. Menentukan kebutuhan data yang dibutuhkan. b. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan c.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. analisis dan perancangan dijadikan acuan dalam pembuatan kode program. Pada

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. analisis dan perancangan dijadikan acuan dalam pembuatan kode program. Pada BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Implemetasi Sistem Implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem supaya dapat siap untuk dioperasikan. Implementasi merupakan tahap pengembangan dimana hasil analisis

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PERKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PERKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PERKERJAAN Berdasarkan hasil survey yang dilakukan saat kerja praktik di Bizteknet anak dari PT Adimatra Nugraha Konsultan secara garis besar masalah yang ada pada perusahaan ini adalah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN HASIL TUGAS AKHIR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN HASIL TUGAS AKHIR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... i ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN HASIL TUGAS AKHIR... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTO... vi KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis letak SD Negeri di kecamatan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 26 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan dalam mendiagnosa penyakit saraf tulang belakang pada manusia adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM 36 BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi maka sebelumnya harus dilakukan analisa masalah sebagai proses awal yang harus dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum Sistem Informasi Geografis Lokasi Loket Pemesanan Tiket Bus Antar Provinsi

Lebih terperinci

commit to user BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM Proses Bisnis

commit to user BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM Proses Bisnis BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Proses Bisnis Selama ini, Desa Balonggebang dalam mendata keluarga miskin masih menggunakan cara manual. Pada prosesnya, setiap penduduk akan di data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 25 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa herpes

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis Sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem pengolahan aplikasi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis Sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem pengolahan aplikasi BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisis Sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem pengolahan aplikasi yang utuh kedalam berbagai bagian-bagian komponennya serta hubungan antar

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan DESKRIPSI PEKERJAAN Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem pelayanan pengelolaan obat. Penghimpunan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem yang di jelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Penulis akan memaparkan proses

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. diidentifikasi lalu dicarikan solusinya. Dalam tahap ini akan diuraikan beberapa

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. diidentifikasi lalu dicarikan solusinya. Dalam tahap ini akan diuraikan beberapa BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah proses menganalisa permasalahan untuk dipahami, diidentifikasi lalu dicarikan solusinya. Dalam tahap ini akan diuraikan beberapa

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem Pelayanan Informasi ini dapat diakses oleh admin dan user, untuk mengakses sistem ini diwajibkan untuk melakukan login terlebih dahulu.

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisis Kebutuhan dari Sistem Komponen-komponen yang diperlukan untuk menganalisis kebutuhan dari objek yang dibangun antara lain sistem pendukung, pengguna (user)

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Analisa merupakan tahap awal yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini sangat penting karena dengan proses

Lebih terperinci

3.4 Data dari Melati Mekar Mandiri... 38

3.4 Data dari Melati Mekar Mandiri... 38 ABSTRAK UD Melati Mekar Mandiri adalah sebuah perusahaan pengrajin yang bergerak di bidang kain tenun gedog dan batik tulis. Perusahaan yang terletak di Kerek, Jawa Timur ini mempunyai pengrajin, baik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 34 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Pesantren Di Kota Medan. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Transmisi TVRI Di Sumatera Utara yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Sistem Analisis Masalah

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Sistem Analisis Masalah BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yaitu objek, seperti manusia, sumber, konsep, dan prosedur yang saling berinteraksi, yang bertujuan untuk melakukan sebuah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem agar dapat siap untuk

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem agar dapat siap untuk BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem agar dapat siap untuk dioperasikan. Dalam implementasi aplikasi diagnosa hama dan penyakit

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Taman Kanak kanak Di Daerah Medan Marelan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Pada analisis sistem ini akan dilakukan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan maksud

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. saat ini sedang berjalan. Kelebihan dan kekurangan sistem tersebut dapat

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. saat ini sedang berjalan. Kelebihan dan kekurangan sistem tersebut dapat BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem memberikan gambaran tentang sistem yang diamati yang saat ini sedang berjalan. Kelebihan dan kekurangan sistem tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. kedalam bagian-bagian kompenen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. kedalam bagian-bagian kompenen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Analisis sistem itu memperjelas apa ng dibutuhkan dan apa ng diinginkan user terhadap sistem baru serta suatu proses penguraian dari suatu sistem ng utuh kedalam

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Perancangan Aplikasi Aplikasi ini akan dikemas dan dirancang dengan menggunakan design dimana admin dapat memasukkan data-data yang terkait dengan aplikasi tersebut.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Sistem penjualan pada para penjual barang elektronik hanya dilakukan dengan menunggu konsumen untuk datang menyinggahi tokonya, kemudian konsumen

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN EVALUASI

BAB III ANALISIS DAN EVALUASI BAB III ANALISIS DAN EVALUASI 3.1 Analisis Prosedur Yang Berjalan Prosedur yang berjalan pada proses pemindahbukuan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang saat ini adalah : 1. Wajib Pajak (WP) mengajukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada PT.TUV Rheinland sistem yang berjalan sekarang ini masih menggunakan aplikasi microsoft excel dalam penginputan hasil audit spbu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Apotik 24 Jam di Kota Medan masih bersifat manual, banyaknya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Hasil dari perancangan sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan Mesin Foto Copy dengan Metode Dempster Shafer yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Pada bab ini akan dibahas mengenai tahap yang dilakukan dalam

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Pada bab ini akan dibahas mengenai tahap yang dilakukan dalam BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Pada bab ini akan dibahas mengenai tahap yang dilakukan dalam merancang dan membangun aplikasi web Bincang Santai dengan menggunakan konsep System Development Life Cycle

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 37 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis lokasi wedding solution

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis penentuan jumlah penduduk yang kurang mampu pada kecamatan Medan Labuhan berbasis web yang meliputi analisa

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. data untuk menyusun daftar input, proses, dan output fungsi bisnis dalam bentuk

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. data untuk menyusun daftar input, proses, dan output fungsi bisnis dalam bentuk BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.1 Analisa Sistem Menganalisis sistem merupakan tahapan dalam menganalisis kebutuhankebutuhan sistem. Menurut Kendall & Kendall (2003: 13), perangkat atau teknik untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem yang sedang berjalan di tempat praktek Drh. Salisah Anggita Ningsih Tandam Hilir masih menggunakan sistem yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Kebutuhan Sistem Menjelaskan kondisi atau kemampuan yang harus dipenuhi oleh sistem dengan spesifikasi yang diinginkan oleh pemakai, meliputi kebutuhan informasi,

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1. Analisa Kebutuhan Pada penelitian tugas akhir ini diperlukan komponen-komponen pendukung dalam membangun program aplikasi yang akan dibuat. Komponen-komponen tersebut

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN PENELITIAN BAB III PERANCANGAN PENELITIAN 3.1 Peralatan Pendukung Peralatan pendukung dalam pembuatan aplikasi berbasis website terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk mendukung

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Permasalahan Kesehatan merupakan hal yang begitu penting bagi manusia. Ironisnya banyak sekali penyakit-penyakit yang pada akhirnya terlambat dideteksi

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Perancangan dari aplikasi ini memerlukan perangkat lunak. dan perangkat keras yang menjadi bagian penting dari

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Perancangan dari aplikasi ini memerlukan perangkat lunak. dan perangkat keras yang menjadi bagian penting dari BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisis Kebutuhan Perancangan dari aplikasi ini memerlukan perangkat lunak dan perangkat keras yang menjadi bagian penting dari pengembangan sebuah sistem. Dalam pengembangan

Lebih terperinci

BAB II ANALISA DAN RANCANGAN. kebutuhan dari objek yang dibangun antara lain sistem pendukung,

BAB II ANALISA DAN RANCANGAN. kebutuhan dari objek yang dibangun antara lain sistem pendukung, BAB II ANALISA DAN RANCANGAN 2.1 Analisa Kebutuhan dari Sistem Komponen-komponen yang diperlukan untuk menganalisis kebutuhan dari objek yang dibangun antara lain sistem pendukung, pengguna (user) dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis wilayah rawan kecelakaan di kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci