PENGARUH EKSTRAK DAUN DEWA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH EKSTRAK DAUN DEWA"

Transkripsi

1 PENGARUH EKSTRAK DAUN DEWA (Gynura segetum (Lour) Merr.) sebagai ANTIHIPERTENSI pada TIKUS PUTIH JANTAN (Sprague-Dawley) Sri Lestari, Moerfiah dan Ike YuliaWiendarlina Program Studi Farmasi, FMIPA, Universitas Pakuan, Bogor. ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun dewa sebagai antihipertensi dan untuk menentukan dosis efektif ekstrak daun dewa sebagai penurun tekanan darah tinggi. Maserasi dengan etanol 70% dilakukan untuk mendapatkan ekstrak daun dewa. 25 ekor tikus putih jantan yang dibagi dalam 5 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 ekor tikus putih jantan yang di uji peroral. Kelompok I diberi air sebagai kontrol negatif,kelompok II sebagai kontrol positif diberi kaptopril dengan dosis 0,45mg/200g BB, sebagai kontrol positif. Kelompok III diberi ekstrak daun dewa 9mg/200g BB, kelompok ke IV diberi ekstrak daun dewa 18mg/200g BB. Kelompok ke V diberi ekstrak daun dewa 36mg/200g BB. Hasil penelitian menunjukkan, pemberian ekstrak etanol 70% daun dewa tidak dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan. Uji Duncan menunjukkan bahwa perlakuan dosis ekstrak tidak signifikan berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah, namun lamanya perlakuan ekstrak nyata berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah. Kata Kunci : Ekstrak Daun Dewa, Antihipertensi, Maserasi ABSTRACT This study was conducted to determine the effect of (Gynura segetum (Lour) Merr.) leaf extract as antihypertensive and to determine the effective dose of extract of leaves of (Gynura segetum (Lour) Merr.) as lowering high blood pressure. Maceration with 70% ethanol is done to get a (Gynura segetum (Lour) Merr.) extract of the leaves. Twenty-five male rats were divided into 5 groups. Each group consisted of five male rats were tested orally. The first group was given water as a negative control. Group II as positive controls were given captropil with 0,45mg/200g BW, as a positive control. Group III were given extracts of leaves og (Gynura segetum (Lour) Merr.) 9mg/200g BW, group IV was given (Gynura segetum (Lour) Merr.) leaf extract 18mg/200g BW. Group to V given (Gynura segetum (Lour) Merr.) leaf extract 36mg/200g BW. The result showed that administration of 70% ethanol extract of leaves of the (Gynura segetum (Lour) Merr.) can not lower blood pressure significantly. Duncan test showed that the extract dose treatment did not significantly affect the decrease in blood pressure, but the length of the extract treatment significantly influenced the decrease in blood pressure. Keywords: Dewa leaf Extract, Antihypertensive, Maceration

2 PENDAHULUAN Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular yang paling umum, sebanyak 43 juta penduduk dewasa Amerika Serikat mempunyai tekanan darah sistolik dan/atau diastolik di atas 140/90 (Goodman & Gilman, 2007). Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik. Tekanan sistolik (bagian atas) adalah tekanan puncak yang tercapai pada waktu jantung berkontraksi dan memompakan darah melalui arteri, sedangkan tekanan diastolik (angka bawah) tekanan pada waktu jatuh ke titik terendah saat jantung mengisi darah kembali atau disebut juga tekanan arteri diantara denyut jantung (Soetardjo, 2000). Kandungan kimia yang terdapat pada daun dewa antara lain saponin, minyak atsiri, flavonoid, tanin, polifenol, asam klorogenat, asam kalfeat, asam vanilat, asam p- kumarat dan asam p-hidroksi benzoat, alkaloid, triterpenoid dan sterol (Winarto, 2007). Daun dewa dapat digunakan sebagai antikoagulan, antitoksik, antiradang, antipiretik, analgesik dan pembersih darah (Mangan, 2003). Beberapa hasil penelitian terdahulu diketahui bahwa tanaman ini memiliki efek sebagai antikanker, analgesik, dan penurun kadar kolesterol. Manfaat daun dewa yang digunakan oleh masyarakat antara lain untuk bengkak akibat terbentur, tuberkulosis (TB) paru, bronkitis, pertusis, batu ginjal, radang mata, sakit gigi, radang tenggorok, radang sendi, perdarahan kandungan, payudara bengkak, kencing manis, hipertensi, kista, tumor dan gigitan binatang berbisa (Dalimarta, 2005). Secara empiris, dosis yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi sebanyak 7 lembar daun, namun belum ada penelitian ilmiah lebih lanjut tentang penggunaan daun dewa (Gynura segetum (Lour) Merr.) sebagai antihipertensi. Pada penelitian ini akan dilakukan uji efektivitas ekstrak daun dewa (Gynura segetum (Lour) Merr. ) sebagai antihipertensi pada tikus putih jantan. METODE PENELITIAN Pembuatan Simplisia Daun Dewa Daun Dewa yang telah dikumpulkan dicuci bersih dengan air mengalir, ditiriskan kemudian ditimbang untuk mendapatkan bobot awal, lalu dikeringkan dengan cara dioven sampai kering, kemudian digrinder dan diayak dengan mesh 40 lalu ditimbang untuk mendapatkan bobot akhir simplisia. Pembuatan Ekstrak Daun Dewa Ekstrak daun Dewa diperoleh dengan cara mengekstraksi simplisia daun Dewa dengan metode maserasi menggunakan etanol 70% sebagai pelarutnya, dilakukan selama 3 hari. Sebanyak 500 g serbuk yang telah diayak, dimaserasi dengan 5 L etanol 70% didiamkan dalam tabung selama 2 hari dan dilakukan pengadukan setiap 6 jam, kemudian disaring dan ampasnya dimaserasi kembali sebanyak 2 kali dengan perlakuan yang sama. Maserat yang terkumpul divakum untuk memperoleh ekstrak kental (Winarno, 2009). Uji Fitokimia a. Senyawa Alkaloid Sebanyak 0,5 g sampel dilarutkan secara terpisah dengan 10 ml

3 alkohol, dididihkan, dan disaring. Dalam 5 ml filtrat ditambahkan 2 ml ammonia encer dan 5 ml kloroform lalu digoyangkan perlahan untuk mengekstraksi basa alkaloid. Diambil lapisan kloroform, diekstraksi dengan 10 ml asam asetat. Kemudian dibagi menjadi 3 bagian: 1. Tes Dragendroff (Protasium Bismuth Nitrat): Beberapa tetes larutan dragendroff ditambahkan ke dalam larutan kloroform. Endapan merah bata/coklat kemerahan mengindikasikan adanya alkaloid. 2. Tes Mayer (Protasium Merkuri Iod): beberapa tetes reagen mayer ditambahkan ke dalam larutan kloroform. Endapan putih krem menandakan adanya alkaloid. 3. Tes Wagner (Iodine dalam Potasium Iodide): beberapa tetes larutan wagner ditambahkan ke dalam larutan kloroform. Endapan berwarna coklat menandakan adanya alkaloid (Rajendra et al., 2011). b. Senyawa Saponin Uji busa: Sebanyak 0,5 g sampel dimasukan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan 5 ml air suling. Kemudian tabung dikocok dengan kuat, lalu diamati buih yang dihasilkan. Buih yang dihasilkan ditambahkan 3 tetes minyak zaitun dan dikocok dengan kuat setelah itu amati pembentukan emulsi (Rajendra et al., 2011) c. Senyawa Flavonoid Metode untuk menguji flavonoid (Rajendra et al., 2011): 1. Ditambahkan beberapa tetes FeCl 3 netral 1% kedalam sampel, hasil positif flavonoid ditandai dengan warna hijau kehitaman. 2. Ditambahkan beberapa tetes timbal asetat kedalam sampel, hasil positif flavonoid ditandai dengan terbentuknya endapan kuning. 3. Beberapa bagian ekstrak dilarutkan dalam metanol, kemudian tambahkan sepotong kecil pita magnesium, lalu tambahkan 1 ml HCl pekat melalui dinding tabung. Warna magenta mengindikasikan adanya flavonoid. Pengelompokan Hewan Uji Hewan uji sebanyak 25 ekor tikus dibagi menjadi 5 kelompok secara acak. Masingmasing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus dengan pembagian kelompok pada Tabel 1: Tabel 1. Uji Perlakuan Kelompok Perlakuan Dosis I (5 ekor 9 mg /200 g BB tikus) Dosis II (5 ekor 18 mg /200 g tikus) BB Dosis III (5 ekor 36 mg /200 g tikus) BB Kontrol positif (5 Captopril ekor tikus) Kontrol negatif (5 Aquadest ekor tikus) Tahap Induksi NaCl 4,5% Tikus diinduksi dengan NaCl 4,5% b/v setiap hari secara oral selama 10 hari sampai pada kondisi tikus menjadi hipertensi. Tekanan darah tikus diukur pada hari ke-11 dengan alat pengukur tekanan darah non invasif CODA, diharapkan tekanan darah sistol tikus setelah induksi 10 hari mmhg atau diastol mmhg (Hipertensi tingkat 1).

4 Tahap Perlakuan a. Hewan coba yang digunakan adalah tikus putih jantan galur Sprague-Dawley dengan berat g yang berumur 3-5 bulan kemudian dilakukan aklimatisasi di tempat penelitian untuk penyesuaian lingkungan. b. Sebanyak 25 tikus dikelompokkan secara acak seperti pada Tabel 3 c. Ditimbang bobot badan tikus dan mengkonversikannya dengan dosis ekstrak daun dewa, larutan NaCl 4,5 % b/v dan obat dengan merk tertentu. d. Dilakukan induksi hipertensi buatan pada tikus putih jantan galur Sprague-Dawley dengan memberikan NaCl 4,5 % secara oral sampai tekanan darah sistolik dan diastolik tikus putih jantan naik dari tekanan fisiologis 129/80 mm/hg menjadi 140/90mm/Hg. e. Setelah tekanan darah tikus naik, kemudian diberikan masingmasing dosis ektrak daun Dewa, aquadest dan captopril berturutturut per oral sehari 1 kali f. Setiap 3 hari dilakukan pengukuran tekanan darah tikus pada masing-masing kelompok sampai tekanan darah normal selama 13 hari. Pengukuran Tekanan Darah dengan Menggunakan non invasif CODA Pengukuran tekanan darah dilakukan menggunakan alat pengukur tekanan darah non invasif CODA. Metode pengukuran tekanan darah non invasif dilakukan dengan menggunakan manset ekor yang dipasang pada ekor tikus uji. Alat pengukur tekanan darah non invasif CODA menggunakan prinsip pengukuran tipe volume pressure recording. Parameter tekanan darah yang nantinya dianalisis yakni tekanan darah sistol dan tekanan darah diastol. Hal yang harus diperhatikan dalam pengukuran tekanan darah menggunakan alat ini adalah panjang manset yang sesuai yang dapat mempengaruhi keakuratan pengukuran, hal lain yang perlu diperhatikan adalah suhu tubuh tikus uji yang sangat menentukan konsistensi dan akurasi pengukuran tekanan darah, tikus uji harus tenang selama pengukuran tekanan darah, serta pengaturan suhu ruangan yang tidak kurang dari 26 o C (Wijayanti, 2012). Rancangan Penelitian Analisis data dilakukan untuk mendapatkan suatu kesimpulan hasil penelitian. Data penelitian yang diperoleh dianalisa dengan Rancangan Acak Lengkap dengan menggunakan program SPSS, untuk mengetahui efek hipotensif sebelum dan sesudah induksi Natrium Klorida, kemudian analisis dilanjutkan dengan uji Duncan untuk membandingkan efek hipotensif diantara masing-masing perlakuan dan kelompok ulangan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pembuatan Simplisia dan Ekstrak Daun Dewa Serbuk simplisia kering yang diperoleh sebanyak 0,5 kg dari 7 kg simplisia basah dan susut pengeringan yang didapat adalah 92,8%. Penentuan susut pengeringan untuk mengetahui batas maksimal

5 tentang besarnya senyawa yang hilang selama proses pengeringan. Hasil pembuatan ekstrak etanol Daun Dewa (Gynura segetum (Lour) Merr. ) dari 0,5 kg serbuk daun dewa yang diekstraksi dengan menggunakan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dengan perbandingan 1:10 menghasilkan 5 L ekstrak encer. Rendemen daun dewa yang didapat adalah 12,6%, rendemen merupakan parameter standar mutu ekstrak serta penentuan efesiensi ekstraksi. Hasil Uji Fitokimia Pengujian fitokimia dilakukan untuk mengetahui senyawa-senyawa yang terkandung pada ekstrak. Menurut (Winarto, 2007) kandungan kimia yang terdapat pada daun dewa antara lain saponin, flavonoid, tanin dan alkaloid. Berdasarkan hasil uji fitokimia diketahui bahwa daun dewa mengandung flavonoid, saponin, tanin dan alkaloid. Hasil Induksi Tekanan Darah Menggunakan NaCl 4,5% Data rata-rata hasil pengukuran Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan Darah Diastol tikus sebelum induksi dan setelah diinduksi dengan larutan NaCl 4,5% dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Rata-rata hasil pengukuran TDS dan TDD tikus sebelum dan setelah induksi dengan larutan NaCl 4,5% Sebelum Induksi (mmhg) Setelah Induksi (mmhg) Kelompok Perlakuan Sistol Diastol Sistol Diastol Kontrol Negatif ,6 108,2 Kontrol Positif 120,4 89,4 140,4 101,4 Dosis I 120,2 87, Dosis II 116,8 81, ,8 Dosis III 121,6 90,4 144,8 110,2 Rata-rata 120±6,63 87,07±6,42 142,56±10,4 104,9±9,7 Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan tekanan darah setelah induksi, Tekanan Darah Sistol (TDS) dan Tekanan Darah Diastol (TDD) rata-rata tikus sebelum diinduksi adalah 120±6,63 mmhg dan 87,07±6,42 mmhg. Setelah induksi, Tekanan Darah Sistol (TDS) dan Tekanan Darah Diastol (TDD) rata-rata menjadi 142,56±10,4 mmhg dan 104,9±9,7 mmhg. Pemberian NaCl 4,5% secara oral sebanyak 2 ml pada tikus selama 10 hari mengakibatkan peningkatan tekanan darah, dikarenakan asupan garam yang berlebihan dapat menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya hipertensi. Konsumsi NaCl berlebih menyebabkan konsentrasi natrium di dalam cairan ekstrakseluler meningkat, sehingga volume cairan ekstraseluler meningkat yang mengakibatkan peningkatan volume darah. Tingginya asupan garam (khususnya natrium) juga diperkirakan berhubungan dengan peningkatan

6 sirkulasi hormon natriuretik yang menghambat transport natrium intraseluler sehingga dapat menyebabkan peningkatan rektivitas vaskular dan peningkatan tekanan darah (Porth dan Matfin, 2009; Guyton, 1997; Saseen dan Carter, 2005). Hasil Perlakuan Penggunaan Ekstrak Etanol 70% Daun Dewa (Gynura segetum (Lour) Merr. ) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Tikus Perlakuan dilakukan terhadap tikus hipertensi yang tekanan darahnya 140 mmhg setelah induksi NaCl 4,5%. Pemberian ekstrak Daun Dewa dilakukan setiap hari dan tekanan darahnya diukur pada hari ke-1, 4, 7, 10 dan 13. Selama perlakuan tikus tetap diinduksi NaCl 4,5% untuk memastikan bahwa penurunan tekanan darah disebabkan oleh perlakuan bukan karena kondisi fisiologi tikus yang masih normal. Data rata-rata hasil pengukuran TDS selama perlakuan pemberian ekstrak daun dewa dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Rataan TD Sistolik tikus setelah perlakuan Perlakuan Hari 1 Hari 4 Hari 7 Hari 10 Hari 13 Rata-rata Kontrol negatif 137,2±12,1 141,6±5,35 136,8±18,37 135,8±4,65 131,4±9,04 136,5 a ±9,9 Kontrol positif 140,4±8,4 128,4±7,36 126,6 ±4,72 124,2±3,03 121,2±7,79 128,1 a ±6,2 Dosis 1 141±12,4 141,6±27,8 130,8±28,19 132,8±2,83 132,6±3,36 135,7 a ±14,7 Dosis 2 141,4±18,2 142,4±24,2 133±3,89 131,8±11,3 129,6±4,82 135,6 a ±12,4 Dosis 3 130±8,15 128,6±10,1 128,0 ±2,64 126,4±5,12 124±3,93 127,4 a ±5,9 Rata-rata 138 cd ±11,8 135,7 bc ±14 131,0 bc ±11,5 130,2 bc ±5,3 127,7 ab ±5,6 Keterangan : angka yang ditandai oleh huruf superskrip yang berbeda ke arah baris dan kolom yang sama menunjukkan ada pengaruh berbeda nyata. Tabel 4. Rataan TD Sistolik tikus pada pengukuran hari ke-20 Perlakuan Hari 20 Kontrol negatif 129,8±3,96 Kontrol positif 120,8±1,48 Hanya diberi makan dan Dosis 1 122,2±2,16 minum Dosis 2 121,6±1,140 Dosis 3 119,4±1,81 Berdasarkan data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa waktu pemberian berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah sistolik pada tikus. Menurut Tista (2011) tekanan darah normal tikus yaitu 129 (sistolik) / 91 (diastolik) mmhg. Pada kontrol negatif, dosis I dan dosis II terlihat mengalami penurunan tekanan darah sistolik sampai pengukuran hari ke 13, tetapi belum mencapai batas tekanan darah normal dan membutuhkan waktu yang lama hingga menjadi normal. Pada kontrol positif dan dosis III tekanan darah sistolik mengalami penurunan pada pengukuran hari ke 4 mencapai tekanan darah normal dan tetap stabil sampai hari ke 13. Pada pengamatan tekanan darah

7 terlihat bahwa penurunan tekanan (36mg/200g BB). Pada hari ke 14 tidak dilakukan pemberian obat dan induksi larutan NaCl, tetapi hanya di beri pakan dan minum. Pada hari ke 20 dilakukan pengukuran tekanan darah sistolik, hasil pengukuran tekanan darah sistolik menunjukkan bahwa semua perlakuan mengalami penurunan, hal ini dikarenakan darah yang paling baik yaitu dosis III kandungan larutan NaCl pada tikus ikut terekskresi melalui urin dan kondisi fisiologi tikus sudah normal. (Tabel 4) Data rata-rata hasil pengukuran tekanan darah diastolik selama perlakuan pemberian ekstrak etanol 70% daun dewa dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rataan TD Diastolik tikus setelah perlakuan Perlakuan Hari 1 Hari 4 Hari 7 Hari 10 Hari 13 Rata-rata Kontrol negatif 94,8±12,1 100,8±7,19 104,8±18,8 109±9,97 98,8±8,78 101,6 a ±12,4 Kontrol positif 104,4±9,50 99,8±5,26 958±9,20 91±7,24 87,8±7,25 95,76 a ±7,69 Dosis 1 101,6±12,7 100,2±5,26 104,2±16,5 93±2,54 92,6±3,20 98,32 a ±12,9 Dosis 2 102,2±12,7 99,8±4,26 94±4,06 99±14,96 93,8±3,63 97,76 a ±12,2 Dosis 3 99,2±7,15 96,4±8,29 95,4±2,79 90,4±1,14 89,4±2,10 94,16 a ±4,29 Rata-rata 100,4 cd ±10,8 99,4 bc ±16,3 98,5 bc ±10,2 96,4 bc ±7,1 92,48 ab ±4,9 Keterangan : angka yang ditandai oleh huruf superskrip yang berbeda ke arah baris dan kolom yang sama menunjukkan ada pengaruh berbeda nyata. Tabel 6. Rataan TD Diastolik tikus pada pengukuran hari ke-20 Perlakuan Hari 20 Kontrol negatif 93,8±5,06 Kontrol positif 88,2±1,48 Hanya diberi makan dan Dosis 1 87±1,58 minum Dosis 2 86,6±3,20 Dosis 3 87,4±2,40 Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa lamanya waktu pemberian berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah diastolik pada tikus. Pada kontrol negatif, dosis I dan dosis II terlihat mengalami penurunan tekanan darah diastolik sampai pengukuran hari ke 13 tetapi belum mencapai tekanan darah normal dan membutuhkan waktu yang lama hingga menjadi normal. Pada kontrol positif dan dosis III mengalami penurunan pada hari ke 10 mencapai tekanan darah normal dan tetap sampai hari ke 13. Pada pengamatan tekanan darah terlihat bahwa penurunan tekanan darah yang paling baik yaitu dosis III (36mg/200g BB). Pada hari ke 14 tidak dilakukan pemberian obat dan induksi larutan NaCl, tetapi hanya di beri pakan dan minum. Pada hari ke 20 dilakukan pengukuran tekanan darah sistolik, hasil pengukuran tekanan darah sistolik menunjukkan bahwa semua perlakuan mengalami penurunan, hal ini dikarenakan kandungan larutan NaCl pada tikus terekskresi melalui urin dan kondisi

8 fisiologi tikus sudah normal. (Tabel 6) Peningkatan dan Penurunan Tekanan Darah Sebelum dan Setelah Perlakuan (%) Peningkatan persentase tekanan darah sebelum perlakuan dilihat dari hari ke-1 dan hari ke-10. Data dapat dilihat pada Tabel 7, sedangkan penurunan persentase tekanan darah setelah perlakuan dilihat dari hari ke- 1 sampai hari ke-13 dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 7. Persentase Rata- rata Peningkatan Tekanan Darah Setelah Induksi NaCl (%). Kelompok TD Awal TD ind (%) peningkatan S D S D S D Kontrol Negatif ,2 145,6 108,2 20,82 19,95 Kontrol Positif 120,4 89,6 140,4 101,4 16,61 13,16 Dosis I 120,2 87, ,30 18,45 Dosis II 116,8 81, ,8 20,71 23,52 Dosis III 121,6 90,4 144,8 110,2 19,07 21,90 Tabel 8. Persentase Rata- rata Tekanan Darah Setelah perlakuan (%) Kelompok Rata-rata Tekanan Darah (%)/Hari S D S D S D S D S D Kontrol negatif -5,76 +12,3 +3,20-3,79-3,38 +5,95-0,73 +2,05-3,24-9,35 Kontrol positif -2,27-8,90-5,12-1,57-4,95-1,20-0,94-11,9-2,72-4,56 Dosis 1-3,02-15,2 +0,63-8,26 +13,9-4,32 +1,99-12,4-0,15-0,43 Dosis 2 +0,28 +1,38 +0,70-5,47-0,60-4,36-0,90 +7,60-1,66-5,25 Dosis 3-7,39-9,98-2,21-2,81-3,17-1,03-1,25-5,24-1,89-1,10 Ket : - : penurunan + : peningkatan Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa tekanan darah awal mengalami peningkatan setelah diinduksi larutan NaCl 4,5%. Ratarata persentase peningkatan tekanan darah sistolik maupun diastolik pada setiap kelompok yaitu 19,15%, hal tersebut menunjukkan bahwa larutan NaCl 4,5% dapat meningkatkan tekanan darah. Pada persentase rata-rata tekanan darah setelah perlakuan menunjukkan bahwa pada kontrol positif dan dosis III mengalami penurunan dari mulai pengukuran hari ke 1 sampai 13, sedangkan pada kontrol negatif, dosis I dan dosis II mengalami peningkatan dan penurunan yang tidak stabil. Data yang didapat menunjukkan aktifitas penurunan tekanan darah tikus yang diberi ekstrak etanol 70% daun Dewa secara oral pada dosis III (36 mg/200 g BB) lebih baik dibandingkan dengan dosis I (9 mg/200 g BB) dan dosis II (18 mg/200 g BB). Menurut hasil uji Duncan pengaruh perlakuan dosis terhadap tekanan darah memperlihatkan tidak ada pengaruh

9 yang nyata, namun pengaruh perlakuan lama pemberian terhadap tekananan darah memperlihatkan ada pengaruh yang nyata. Penurunan tekanan darah oleh ekstrak etanol 70% Daun Dewa dikarenakan adanya zat antikoagulan yang dikandung dalam daun dewa yang berfungsi mencegah terjadinya penggumpalan pada dinding pembuluh darah, dapat mencairkan darah beku sehingga dapat menghambat proses penyempitan pembuluh darah. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Pemberian ekstrak etanol 70% daun Dewa secara oral pada tikus putih jantan yang diinduksi NaCl dapat menurunkan tekanan darah. 2. Secara kuantitatif dosis yang paling efektif untuk menurunkan tekanan darah adalah dosis III (36mg/200g BB) yang dapat menurunkan tekanan darah dari 144,8/110,2 mmhg menjadi 124/89,4 mmhg. 3. Hasil uji statistic pada kelompok perlakuan pemberian dosis mempengaruhi penurunan tekanan darah dan lamanya waktu pemberian dosis memperngaruhi penurunan tekanan darah sistolik maupun diastolic. Saran Perlu dilakukan pengujian in vitro dengan inhibitor ACE untuk mengetahui mekanisme kerja dan senyawa aktif dari ekstrak etanol 70% daun dewa yang berperan dalam penurunan tekanan darah tinggi. DAFTAR PUSTAKA Dalimarta S Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid ke-1. Trubus Agriwidya. Jakarta Goodman and Gilman, 2007, Dasar Farmakologi Terapi, Edisi 10. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Guyton, A. C., dan J. Hall. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Setiawan I., Tengadi K. A., dan Santoso A., Penerjemah). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, Mangan, Y Cara Bijak Menaklukan Kanker. Jakarta: Agromedia Porth, C. M dan Matfin. G. (2008) Pathophysiology : Consepts of Altered Healt States, eigth edition. China: Lippincott Williams & Wilkins, , Rajendra CE., G.S., Magadum, M.A., Nadaf, S.V., Yashoda, M., Manjula Phytochemical Screening of The Rhizoma of Kaempferia Galanga. International Journal of Pharmacognosy and Phytochemical Research 2011:3(3): Saseen, Joseph J. Dan Carter, L. Barry. (2005). Hypertension. Dalam Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Sixth Edition. United States: McGraw-Hill,

10 Soetardjo, S dan T. Soenardi., Hidangan Sehat Untuk Penderita Hipertensi.PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Wijayanti, A. R Uji Efek Antihiperteni Ekstrak Etanol 70% Buah Oyong (Luffa acutangula (L.) Roxb.) terhadap Tikus Putih Jantan yang Diinduksi Natrium Klorida. Skripsi. Program Studi Farmasi. Universitas Indonesia. Winarno, M.Wien., S. Yesi dan H. Soedarso., Efek Daun Dewa terhadap Peningkatan Trombosit Tikus Putih yang Diinduksi Hidroksi Urea. Jur. Kefarmasian Indo. Vol : Winarto, W.P dan Sidik Tanaman Obat Indonesia Untuk Pengobatan Herbal. Jilid 1.Karyasari Herba Media. Jakarta.

EFEKTIVITAS GRANUL INSTAN EKSTRAK ETANOL 96% BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) SEBAGAI ANTIHIPERTENSI PADA TIKUS PUTIH BETINA GALUR SPRAGUE DAWLEY

EFEKTIVITAS GRANUL INSTAN EKSTRAK ETANOL 96% BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) SEBAGAI ANTIHIPERTENSI PADA TIKUS PUTIH BETINA GALUR SPRAGUE DAWLEY EFEKTIVITAS GRANUL INSTAN EKSTRAK ETANOL 96% BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) SEBAGAI ANTIHIPERTENSI PADA TIKUS PUTIH BETINA GALUR SPRAGUE DAWLEY Fatimah 1, Prasetyorini 2 dan Moerfiah 3 1,2&3 Progran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus communis (sukun) yang diperoleh dari Garut, Jawa Barat serta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil determinasi tumbuhan dilampirkan pada Lampiran 1) yang diperoleh dari perkebunan

Lebih terperinci

EFEK EKSTRAK ETANOL 70% HERBA KEMANGI (Ocimum americanum L.) SEBAGAI PENURUN KADAR ASAM URAT PADA TIKUS JANTAN Galur Sprague Dawley

EFEK EKSTRAK ETANOL 70% HERBA KEMANGI (Ocimum americanum L.) SEBAGAI PENURUN KADAR ASAM URAT PADA TIKUS JANTAN Galur Sprague Dawley EFEK EKSTRAK ETANOL 70% HERBA KEMANGI (Ocimum americanum L.) SEBAGAI PENURUN KADAR ASAM URAT PADA TIKUS JANTAN Galur Sprague Dawley Yesi Restina 1, E. Mulyati Effendi 2 dan Ike Yulia W. 3 1,2&3 Program

Lebih terperinci

BAB IV PROSEDUR KERJA

BAB IV PROSEDUR KERJA BAB IV PROSEDUR KERJA 4.1. Penyiapan Bahan Bahan tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun alpukat dan biji alpukat (Persea americana Mill). Determinasi dilakukan di Herbarium Bandung Sekolah

Lebih terperinci

Jurnal Farmasi Indonesia, Maret 2015, hal 1-6 Vol. 12 No. 1 ISSN: EISSN : Online :

Jurnal Farmasi Indonesia, Maret 2015, hal 1-6 Vol. 12 No. 1 ISSN: EISSN : Online : Jurnal Farmasi Indonesia, Maret 2015, hal 1-6 Vol. 12 No. 1 ISSN: 1693-8615 EISSN : 2302-4291 Online : http://farmasiindonesia.setiabudi.ac.id/ Aktivitas Antihipertensi dari Ekstrak Etanol Daun Dewandaru

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang diperoleh dari perkebunan murbei di Kampung Cibeureum, Cisurupan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada hewan uji yang diinduksi

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada hewan uji yang diinduksi BAB V PEMBAHASAN A. Uji Tekanan Darah Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada hewan uji yang diinduksi larutan NaCl 8%, didapatkan hasil berupa penurunan rerata tekanan darah sebelum dan sesudah

Lebih terperinci

UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SEPAT (Mitragyna speciosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus Musculus)

UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SEPAT (Mitragyna speciosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus Musculus) UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SEPAT (Mitragyna speciosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus Musculus) Ayu Indah Cahyani*, Mukti Priastomo, Adam M. Ramadhan Laboratorium Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Mentimun (Cucumis sativus L.) dan Ekstrak Etanol Nanas (Ananas comosus (L) Merr.)

Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Mentimun (Cucumis sativus L.) dan Ekstrak Etanol Nanas (Ananas comosus (L) Merr.) , Vol.04, No.01, Februari 2017, hal: 34-38 ISSN-Print. 2355 5386 ISSN-Online. 2460-9560 http://jps.unlam.ac.id/ Research Article 34 Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Mentimun (Cucumis sativus L.)

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Pengambilan sampel ascidian telah dilakukan di Perairan Kepulauan Seribu. Setelah itu proses isolasi dan pengujian sampel telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan pada hewan uji (Taufiqurrahman, 2004). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu subyek

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan pada hewan uji (Taufiqurrahman, 2004). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu subyek BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat experimental laboratorium dengan rancangan penelitian post test only control group, karena pengukuran hanya dilakukan setelah pemberian

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008. BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Fitokimia dan Farmakologi Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008. B. BAHAN DAN ALAT

Lebih terperinci

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN BAB IV PROSEDUR PENELITIAN 4.1. Penyiapan Bahan Daun sukun Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg yang digunakan sudah berwarna hijau tua dengan ukuran yang sama. Bahan uji yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2015 di Laboratorium Kimia Universitas Medan Area. 3.2 Bahan dan Alat Penelitian

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di net house Gunung Batu, Bogor. Analisis tanah dilaksanakan di Laboratorium Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Institut Pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah salah satu penyakit pembunuh diam-diam (silent killer)

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah salah satu penyakit pembunuh diam-diam (silent killer) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi adalah salah satu penyakit pembunuh diam-diam (silent killer) yang dikenal sebagai penyakit kardiovaskular. Meningkatnya tekanan darah dan gaya hidup yang

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rataan volume urin (ml) kumulatif tikus percobaan pada setiap jam

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rataan volume urin (ml) kumulatif tikus percobaan pada setiap jam 13 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini terdiri atas volume urin, persentase ekskresi urin, kerja diuretik, aktivitas diuretik, ph, kadar natrium, dan kalium urin. Selanjutnya, hasil penelitian disajikan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Ekstraksi dan Penapisan Fitokimia

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Ekstraksi dan Penapisan Fitokimia 17 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Ekstraksi dan Penapisan Fitokimia Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan pelarut etil asetat. Etil asetat merupakan pelarut semi polar yang volatil (mudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus hingga bulan Desember 2013 di Laboratorium Bioteknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Garis besar jalannya penelitian

3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Garis besar jalannya penelitian 3 METODE PENELITIAN 3. 1 Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Protozoologi, Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan, Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

POTENSI EKSTRAK AIR DAUN ALPUKAT (Persea americana M.) SEBAGAI DIURETIK PADA TIKUS PUTIH JANTAN

POTENSI EKSTRAK AIR DAUN ALPUKAT (Persea americana M.) SEBAGAI DIURETIK PADA TIKUS PUTIH JANTAN POTENSI EKSTRAK AIR DAUN ALPUKAT (Persea americana M.) SEBAGAI DIURETIK PADA TIKUS PUTIH JANTAN Triyani Sumiati¹*., Ferry Effendi².,Muhamad Sofyan Iskandar³ 1. Program Studi Farmasi Sekolah Tinggi Teknologi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KADAR TOTAL FLAVONOID DARI EKSTRAK METANOL PISANG AMBON KUNING

PERBANDINGAN KADAR TOTAL FLAVONOID DARI EKSTRAK METANOL PISANG AMBON KUNING PERBANDINGAN KADAR TOTAL FLAVONOID DARI EKSTRAK METANOL PISANG AMBON KUNING ( Musa paradiciaca L. varsapientum) DENGAN BERBAGAI JENIS TINGKAT KEMATANGAN Comparison Volume Total Flavonoid of an Extract

Lebih terperinci

DIURETIC EFFECT OF MULBERRY LEAF INFUSION (Morus alba L.) TOWARD POTASSIUM AND SODIUM CONCENTRATION IN URINE ON THE WHITE MALE RATS WISTAR

DIURETIC EFFECT OF MULBERRY LEAF INFUSION (Morus alba L.) TOWARD POTASSIUM AND SODIUM CONCENTRATION IN URINE ON THE WHITE MALE RATS WISTAR 30 DIURETIC EFFECT OF MULBERRY LEAF INFUSION (Morus alba L.) TOWARD POTASSIUM AND SODIUM CONCENTRATION IN URINE ON THE WHITE MALE RATS WISTAR Jatmiko Susilo, Sikni Retno K, Ni Wayan Rusmiati retnoyas@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar dan Waktu Penelitian Tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagian daun dari tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan menggunakan pre test-post test control group design (Pocock,2008). P0 O1 O5 P1 O2 O6 P S R

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan Januari 2010. Daun gamal diperoleh dari Kebun Percobaan Natar, Lampung Selatan

Lebih terperinci

The Effect of Ethanol Leaves Extract of Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) toward the Sedative Effect on BALB/C Mice

The Effect of Ethanol Leaves Extract of Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) toward the Sedative Effect on BALB/C Mice 28 The Effect of Ethanol Leaves Extract of Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) toward the Sedative Effect on BALB/C Mice Richa Yuswantina, Agitya Resti Erwiyani, Parida Risanti agityaresti@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus communis (sukun) yang diperoleh dari Jawa Barat. Identifikasi dari sampel

Lebih terperinci

PROFIL AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) VARIETAS GENJAH SALAK SEBAGAI PENGGANTI MINUMAN ISOTONIK

PROFIL AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) VARIETAS GENJAH SALAK SEBAGAI PENGGANTI MINUMAN ISOTONIK PROFIL AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) VARIETAS GENJAH SALAK SEBAGAI PENGGANTI MINUMAN ISOTONIK Rini Syafriani 1, Elin Yulinah Sukandar 2, TommyApriantono 1, Joseph IskendiarsoSigit 2 Keilmuan Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Keadaan demam sejak zaman Hippocrates sudah diketahui sebagai penanda penyakit (Nelwan, 2006). Demam mengacu pada peningkatan suhu tubuh yang berhubungan langsung dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan metode rancangan eksperimental sederhana (posttest only control group design)

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat 19 Metode ekstraksi tergantung pada polaritas senyawa yang diekstrak. Suatu senyawa menunjukkan kelarutan yang berbeda-beda dalam pelarut yang berbeda. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan pelarut

Lebih terperinci

EFEK DIURETIK DAN DAYA LARUT BATU GINJAL DARI EKSTRAK DAUN MANGKOKAN (Nothopanax scutellarium. Merr)

EFEK DIURETIK DAN DAYA LARUT BATU GINJAL DARI EKSTRAK DAUN MANGKOKAN (Nothopanax scutellarium. Merr) EFEK DIURETIK DAN DAYA LARUT BATU GINJAL DARI EKSTRAK DAUN MANGKOKAN (Nothopanax scutellarium. Merr) Elisma 1, Fitri Maya Sari 1, dan Helmi Arifin 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi STIFARM, Padang 2 Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia L.) yang diperoleh dari Kampung Pamahan-Jati Asih, Bekasi. Dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia) yang diperoleh dari Kampung Pamahan, Jati Asih, Bekasi Determinasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Oktober Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Oktober Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada bulan Juli sampai Oktober 2013. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Sawit

Lebih terperinci

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian 2 dalam menurunkan kadar glukosa dalam darah, selain itu daun anggrek merpati juga memiliki kandungan flavonoid yang tinggi, kandungan flavonoid yang tinggi ini selain bermanfaat sebagai antidiabetes juga

Lebih terperinci

Jurnal Farmasi Indonesia, Maret 2011, hal Vol. 8 No. 1 ISSN:

Jurnal Farmasi Indonesia, Maret 2011, hal Vol. 8 No. 1 ISSN: Jurnal Farmasi Indonesia, Maret 2011, hal 94-103 Vol. 8 No. 1 ISSN: 1693-8615 Uji Penurunan Kadar Glukosa Darah Ekstrak Etanol 70% Daun Dewandaru (Eugenia Uniflora L.) Kombinasi dengan Metformin pada Tikus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hipertensi saat ini telah menjadi masalah kesehatan yang serius di dunia. Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Fitokimia Sampel Kering Avicennia marina Uji fitokimia ini dilakukan sebagai screening awal untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada sampel. Dilakukan 6 uji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian

Lebih terperinci

THE EFFECT OF PINEAPPLE JUICE (ANANAS COMOSUS (L) MERR) IN HYPERTENSION RATS INDUCED BY NaCl Niken Dyah Ariesti, Sikni Retno K, Baiq Pida Parhani

THE EFFECT OF PINEAPPLE JUICE (ANANAS COMOSUS (L) MERR) IN HYPERTENSION RATS INDUCED BY NaCl Niken Dyah Ariesti, Sikni Retno K, Baiq Pida Parhani THE EFFECT OF PINEAPPLE JUICE (ANANAS COMOSUS (L) MERR) IN HYPERTENSION RATS INDUCED BY NaCl Niken Dyah Ariesti, Sikni Retno K, Baiq Pida Parhani ABSTRACT The Pineapple (Ananas comosus (L) Merr) contains

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental yaitu dengan mengamati kemungkinan diantara variabel dengan melakukan pengamatan terhadap kelompok

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan Tanaman Pada penelitian ini digunakan Persea americana Mill yang diperoleh dari perkebunan Manoko, Lembang, sebanyak 800 gram daun alpukat dan 800 gram biji alpukat.

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian 9 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan mulai bulan November 2010 sampai dengan bulan Juni 2011 di Laboratorium Kimia Analitik Departemen Kimia FMIPA dan Laboratorium Pusat Studi Biofarmaka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah daun salam (Syzygium polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam yang didapatkan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words : Bay leaves, Uric acids, Potassium oxonate, Rattus norvegius L. ABSTRAK

ABSTRACT. Key words : Bay leaves, Uric acids, Potassium oxonate, Rattus norvegius L. ABSTRAK UJI EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus L.) YANG DIINDUKSI POTASIUM OKSONAT Agnes Filadelfia

Lebih terperinci

OPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya)

OPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya) JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 2 No.2 ; November 2015 OPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya) MARIATI Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Politeknik Negeri Tanah Laut, Jl. A. Yani, Km

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia karena

BAB I PENDAHULUAN. dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit yang telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Setiap tahun, 12 juta orang di seluruh dunia menderita

Lebih terperinci

EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH PARE (Momordica charantia L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Sprague Dawley)

EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH PARE (Momordica charantia L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Sprague Dawley) EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH PARE (Momordica charantia L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Sprague Dawley) Rini Setiawati 1, Min Rahminiwati 2 dan Ike Yulia Wiendarlina 3 1. Program Studi Farmasi, FMIPA,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengkarakterisasi simplisia herba sambiloto. Tahap-tahap yang dilakukan yaitu karakterisasi simplisia dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. menggunakan uji One Way Anova. Rerata tekanan darah sistolik kelompok

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. menggunakan uji One Way Anova. Rerata tekanan darah sistolik kelompok BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 6.1 Data Hasil Penelitian Uji perbandingan antara keempat kelompok sebelum perlakuan menggunakan uji One Way Anova. Rerata tekanan darah sistolik kelompok kontrol adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang- 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang- Cihideung. Sampel yang diambil adalah CAF. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.229

Lebih terperinci

Efek Diuretik Ekstrak Etanol Daun Tempuyung (Shoncus Arvensis L.) dan Daun Alpukat (Persea Americana Mill.) Pada Mencit (Mus Musculus)

Efek Diuretik Ekstrak Etanol Daun Tempuyung (Shoncus Arvensis L.) dan Daun Alpukat (Persea Americana Mill.) Pada Mencit (Mus Musculus) Efek Diuretik Ekstrak Etanol Daun Tempuyung (Shoncus Arvensis L.) dan Daun Alpukat (Persea Americana Mill.) Pada Mencit (Mus Musculus) 1) Aryo Hadi Yuda 2) Dra.Moerfiah,M.Si dan 1) Dra.Ike Yulia Wiendarlina,M.Farm.,Apt.

Lebih terperinci

Suaibatul Aslamiah & Haryadi, Identifikasi Kandungan Kimia Daun Pohon Beringin (Ficus benyamina L.)

Suaibatul Aslamiah & Haryadi, Identifikasi Kandungan Kimia Daun Pohon Beringin (Ficus benyamina L.) IDENTIFIKASI KANDUNGAN KIMIA DAUN POHON BERINGIN (Ficus benyamina L.) SEBAGAI OBAT TRADISIONAL SUAIBATUL ASLAMIAH & HARYADI Dosen Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ekstrak memberikan rendemen sebesar 27,13% (Tabel 3).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ekstrak memberikan rendemen sebesar 27,13% (Tabel 3). BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Nilai Rendemen Ekstrak Ekstrak memberikan rendemen sebesar 27,13% (Tabel 3). 2. Deskripsi Organoleptik Ekstrak Ekstrak berbentuk kental, berasa pahit, berwarna hitam

Lebih terperinci

LAMPIRAN C. Skrining Kandungan Kimia

LAMPIRAN C. Skrining Kandungan Kimia LAMPIRAN A 75 LAMPIRAN B 76 LAMPIRAN C Skrining Kandungan Kimia Alkaloid : Ekstrak dibasahi dengan sedikit alkohol, lalu digerus, kemudian tambahkan sedikit pasir, gerus. Tambahkan 10 ml kloform amoniak

Lebih terperinci

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KEJIBELING (Strobilanthes crispus Linn) TERHADAPA PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus)

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KEJIBELING (Strobilanthes crispus Linn) TERHADAPA PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KEJIBELING (Strobilanthes crispus Linn) TERHADAPA PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) Faridha Yenny Nonci, Dwi Wahyuni Leboe, Armaila Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Determinasi Bahan Deteminasi dilakukan untuk memastikan kebenaran dari bahan yang digunakan untuk penelitian ini yaitu tanaman asam jawa (Tamarindus indica L.). Determinasi

Lebih terperinci

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK KERING DAUN Ocimum americanum L. SEBAGAI ANTIFUNGI Candida albicans

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK KERING DAUN Ocimum americanum L. SEBAGAI ANTIFUNGI Candida albicans 1 UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK KERING DAUN Ocimum americanum L. SEBAGAI ANTIFUNGI Candida albicans Effectivity Test of Dry Extract from Leaves Ocimum americanum L. as Antifungal Candida albicans Niar Abdillah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari Bulan Maret sampai Bulan Juni 2013. Pengujian aktivitas antioksidan, kadar vitamin C, dan kadar betakaroten buah pepaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012. 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji jintan hitam (Nigella sativa) yang berasal dari Yogyakarta, Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KEMUNING (Murraya paniculata (L.) Jack) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KEMUNING (Murraya paniculata (L.) Jack) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KEMUNING (Murraya paniculata (L.) Jack) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN Kadek Reanita Avilia, 2014 ; Pembimbing I : Rosnaeni, Dra., Apt. Pembimbing II :

Lebih terperinci

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN SIDAGURI (Sida rhombifolia L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR Sprague Dawley

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN SIDAGURI (Sida rhombifolia L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR Sprague Dawley UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN SIDAGURI (Sida rhombifolia L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR Sprague Dawley Indah Permatasari 1, Moerfiah 2 dan Ike Yulia Wiendarlina

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ekstrak air akar kucing yang didapat mempunyai spesifikasi sebagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ekstrak air akar kucing yang didapat mempunyai spesifikasi sebagai BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Penetapan Parameter Nonspesifik Ekstrak Ekstrak air akar kucing yang didapat mempunyai spesifikasi sebagai berikut : warna coklat kehitaman, berbau spesifik dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab Bandung Barat. Sampel yang diambil berupa tanaman KPD. Penelitian berlangsung sekitar

Lebih terperinci

Program Studi Farmasi, FMIPA, Uiversitas Pakuan, Bogor. ABSTRAK. Kata kunci : Sokletasi, Ekstrak Daun Kemuning, Kolesterol, Simvastatin.

Program Studi Farmasi, FMIPA, Uiversitas Pakuan, Bogor. ABSTRAK. Kata kunci : Sokletasi, Ekstrak Daun Kemuning, Kolesterol, Simvastatin. EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 96% DAUN KEMUNING (Murraya paniculata (L.) Jack) DENGAN METODE SOKLETASI SEBAGAI PENURUN KADAR KOLESTEROL PADA TIKUS JANTAN GALUR Sprague Dawley Fitri Wida Restu 1, E. Mulyati

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN

HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN PUSAT STUDI OBAT BAHAN ALAM DEPARTEMEN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

Penetapan Kadar Sari

Penetapan Kadar Sari I. Tujuan Percobaan 1. Mengetahui cara penetapan kadar sari larut air dari simplisia. 2. Mengetahui cara penetapan kadar sari larut etanol dari simplisia. II. Prinsip Percobaan Penentuan kadar sari berdasarkan

Lebih terperinci

3. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.2. Hewan Coba dan Pemeliharaannya 3.3. Alat dan Bahan

3. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.2. Hewan Coba dan Pemeliharaannya 3.3. Alat dan Bahan 19 3. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2009 sampai dengan Juni 2010 di Kandang Unit Hewan Laboratorium, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Serbuk halus daun tumbuhan jeringau sebanyak 400 g diekstraksi dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Serbuk halus daun tumbuhan jeringau sebanyak 400 g diekstraksi dengan 4.1 Ekstraksi dan Fraksinasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Serbuk halus daun tumbuhan jeringau sebanyak 400 g diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan pelarut metanol, maserasi dilakukan 3 24 jam. Tujuan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) Lampiran 2. Gambar tumbuhan daun bangun-bangun a) Tumbuhan bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode post test group only design. Menggunakan tikus putih jantan galur Sprague dawley berumur

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTRAK DAUN SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM WIGHT.)TERHADAP KADAR ASAM URAT DALAM DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR HIPERURISEMIA

PENGARUH EKSTRAK DAUN SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM WIGHT.)TERHADAP KADAR ASAM URAT DALAM DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR HIPERURISEMIA PENGARUH EKSTRAK DAUN SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM WIGHT.)TERHADAP KADAR ASAM URAT DALAM DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR HIPERURISEMIA IPONG AGIL NUGROHO 2443005130 FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan April 2013 sampai Agustus 2013 di Laboratoium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium Instrumen

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat Penelitian Serangga Uji Bahan Tanaman Uji Penyiapan Tanaman Pakan

BAHAN DAN METODE Tempat Penelitian Serangga Uji Bahan Tanaman Uji Penyiapan Tanaman Pakan BAHAN DAN METODE Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Organik, Departemen Kimia FMIPA dan Laboratorium Fisiologi dan Toksikologi Serangga, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2014 di Laboratorium Kimia Instrumen dan Laboratorium Kimia Riset Makanan

Lebih terperinci

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN BAB IV PROSEDUR PENELITIAN 4.1. Pengumpulan Bahan Tumbuhan yang digunakan sebagai bahan penelitian ini adalah daun steril Stenochlaena palustris. Bahan penelitian dalam bentuk simplisia, diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2012 di Laboratorium Riset Kimia dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan preparasi sampel, bahan, alat dan prosedur kerja yang dilakukan, yaitu : A. Sampel Uji Penelitian Tanaman Ara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu, dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cibarunai, Kelurahan Sarijadi, Bandung. Sampel yang diambil berupa tanaman

Lebih terperinci

Uji Efek Penurunan Tekanan Darah Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) pada Tikus Wistar Jantan

Uji Efek Penurunan Tekanan Darah Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) pada Tikus Wistar Jantan Uji Efek Penurunan Tekanan Darah Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) pada Tikus Wistar Jantan *Elin Yulinah Sukandar, Joseph Iskendiarso Sigit, Noviana Puspita Dewi Sekolah Farmasi, Institut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan Juli 2014 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini berlangsung selama 4 bulan, mulai bulan Maret-Juni 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. ini berlangsung selama 4 bulan, mulai bulan Maret-Juni 2013. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan IPA, Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Serbuk Simplisia Pengumpulan Bahan Determinasi Tanaman

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Serbuk Simplisia Pengumpulan Bahan Determinasi Tanaman BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan Rambut jagung (Zea mays L.), n-heksana, etil asetat, etanol, metanol, gliserin, larutan kloral hidrat 70%, air, aqua destilata, asam hidroklorida, toluena, kloroform, amonia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. - Beaker glass 1000 ml Pyrex. - Erlenmeyer 1000 ml Pyrex. - Labu didih 1000 ml Buchi. - Labu rotap 1000 ml Buchi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. - Beaker glass 1000 ml Pyrex. - Erlenmeyer 1000 ml Pyrex. - Labu didih 1000 ml Buchi. - Labu rotap 1000 ml Buchi BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat-alat - Beaker glass 1000 ml Pyrex - Erlenmeyer 1000 ml Pyrex - Maserator - Labu didih 1000 ml Buchi - Labu rotap 1000 ml Buchi - Rotaryevaporator Buchi R 210 - Kain

Lebih terperinci

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA L) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DARAH PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) JANTAN

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA L) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DARAH PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) JANTAN UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA L) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DARAH PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) JANTAN Mukhriani, Nurlina, Andi Nilan Pratiwi, Afrisusnawati Rauf Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only Control Group Design).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium

Lebih terperinci

EKSTRAK SECANG SEBAGAI BAHAN DIURETIKUM (PERCOBAAN TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR SPRAQUE DAWLEY)

EKSTRAK SECANG SEBAGAI BAHAN DIURETIKUM (PERCOBAAN TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR SPRAQUE DAWLEY) EKSTRAK SECANG SEBAGAI BAHAN DIURETIKUM (PERCOBAAN TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR SPRAQUE DAWLEY) Pertamawati*, Nuralih dan Fahri Fahrudin Pusat Teknologi Farmasi dan Medika LAPTIAB BPPT Serpong *Corresponding

Lebih terperinci

UJI AKTIVITAS EKSTRAK LABU SIAM (Sechium edule) SEBAGAI ANTIHIPERTENSI TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN (Mus muscullus) DENGAN TAIL CUFF METHODE

UJI AKTIVITAS EKSTRAK LABU SIAM (Sechium edule) SEBAGAI ANTIHIPERTENSI TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN (Mus muscullus) DENGAN TAIL CUFF METHODE UJI AKTIVITAS EKSTRAK LABU SIAM (Sechium edule) SEBAGAI ANTIHIPERTENSI TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN (Mus muscullus) DENGAN TAIL CUFF METHODE Dina Wahyu Sriana, Dosen : Ambar Fidyasari,ST Akademi Analis

Lebih terperinci

PEMANFAATAN DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon spicatus B.B.S.) SEBAGAI ANTIGLAUKOMA

PEMANFAATAN DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon spicatus B.B.S.) SEBAGAI ANTIGLAUKOMA Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 17, No. 1, 2012, halaman 16-20 ISSN : 1410-0177 PEMANFAATAN DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon spicatus B.B.S.) SEBAGAI ANTIGLAUKOMA Siska 1, Hadi Sunaryo 1, Jamaliah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi minuman ini. Secara nasional, prevalensi penduduk laki-laki yang

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi minuman ini. Secara nasional, prevalensi penduduk laki-laki yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minuman beralkohol telah banyak dikenal oleh masyarakat di dunia, salah satunya Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup tinggi angka konsumsi minuman

Lebih terperinci

DAVIANTY NUR OCTAVIONY FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

DAVIANTY NUR OCTAVIONY FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KUMIS KUCING (ORTHOSIPHON STAMINEUS. BTH) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT SERUM DARAH TIKUS JANTAN GALUR WISTAR HIPERURISEMIA DAVIANTY NUR OCTAVIONY 2443005142 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta

Lebih terperinci