BAB II LANDASAN TEORI. sebagai keadaan keterbangkitan (arousal) yang memiliki dua dimensi, yaitu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI. sebagai keadaan keterbangkitan (arousal) yang memiliki dua dimensi, yaitu"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI A. MOOD 1. Definisi Mood Zevon, Tellegen, dan Watson (dalam Ekkekakis, 2012) menyatakan mood sebagai keadaan keterbangkitan (arousal) yang memiliki dua dimensi, yaitu dimensi affective valence atau activation dan dimensi engagement. Zevon, Tellegen, dan Watson (dalam Ekkekakis, 2012) mengungkapkan bahwa kedua dimensi ini bersumber dari faktor analisis data self-report inter dan intraindividual. Namun Ekkekakis (2012) menyebutkan bahwa kebanyakan aitemaitem pada faktor analisis tidak menggambarkan valence dan activation yang murni, namun malah menggambarkan campuran dari kedua dimensi tersebut. Ia menjelaskan bahwa dengan mengikuti rotasi varimax, satu sumbu diperpanjang dari high-activation pleasant affect (gembira, antusias, tertarik) menuju lowactivation affect (mengantuk, bosan), sehingga dinamakanlah dimensi ini dimensi afek positif (PA). Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa sumbu lainnya diperpanjang dari high-activation unpleasant affect (distres, gugup, gelisah) menuju lowactivation unpleasant affect (tenang, rileks), sehingga dinamakanlah dimensi ini dimensi afek negatif (NA). Zevon, Tellegen, dan Watson (dalam Huelsman dan Nemanick, 2003) menjelaskan bahwa afek positif yang tinggi menggambarkan antusias dan kegembiraan, sedangkan afek negatif yang tinggi menggambarkan distres dan mudah terganggu. 24

2 25 Zevon dan Tellegen (dalam Ekkekakis, 2012) menyatakan bahwa mood secara deskriptif bipolar namun secara afektif adalah unipolar. Hal ini berarti mood memiliki dimensi keterbangkitan (arousal) yang bipolar, individu merasakan keadaan yang menyenangkan atau keadaan yang tidak menyenangkan; namun bukan berarti apabila individu merasakan keadaan yang menyenangkan berarti tidak mengalami keadaan yang tidak menyenangkan. Individu tetap merasakan keadaan yang tidak menyenangkan, hanya saja kadarnya lebih rendah dibandingkan keadaan yang menyenangkan. Hal inilah yang disebut dengan unipolar secara afektif. Dengan pemaparan ini, Zevon, Tellegen, dan Watson (dalam Ekkekakis, 2012) berpendapat bahwa kata-kata sifat yang menggambarkan mood tidak mengandung arti yang berlawanan. 2. Dimensi Mood Zevon, Tellegen, dan Watson (dalam Ekkekakis, 2012) membagi mood atas dua dimensi yaitu afek positif (PA) dan afek negatif (NA). a. Afek Positif (PA) Dimensi afek positif adalalah dimensi yang menggambarkan tingkatan seseorang bersemangat atau aktif yang akan mengarah kepada mood positif (Ekkekakis, 2012). Watson dkk (dalam Ekkekakis, 2012) menyatakan bahwa afek positif (PA) merupakan dimensi mood yang menggambarkan antusias, aktif, dan waspada. Huelsman dan Nemanick (2003) menjelaskan bahwa afek positif yang tinggi menggambarkan antusias dan kegembiraan. Ekkekakis (2012) menjelaskan bahwa tingginya skor afek positif menggambarkan energi yang tinggi, konsentrasi penuh,

3 26 dan keadaan yang menyenangkan; sedangkan rendahnya skor afek positif menggambarkan kesedihan dan kelesuan. b. Afek Negatif (NA) Dimensi afek negatif menggambarkan distres subjektif dan sesuatu yang tidak menyenangkan yang akan mengarah pada mood negatif (Ekkekakis, 2012). Dimensi afek negatif (negative affect) menggambarkan distres subjektif dan keadaan yang tidak menyenangkan (Watson dkk, dalam Ekkekakis, 2012). Skor dimensi afek negatif yang tinggi menandakan keadaan aversif seperti marah, takut, atau merasa bersalah; sedangkan skor afek negatif yang rendah menggambarkan ketenangan dan ketentraman (Ekkekakis, 2012). Zevon dan Tellegen (dalam Ekkekakis, 2012) mengungkapkan bahwa dimensi afek positif dan afek negatif mood sebagian besar tidak saling tergantung satu sama lain, sehingga menamakan afek positif dan afek negatif menjadi aktivasi positif dan aktivasi negatif. Crawford dan Henry (2004) menyatakan bahwa afek positif dan afek negatif menggambarkan dimensi disposisional (kecenderungan) dan lebih baik bila disebut sebagai aktivasi positif dan aktivasi negatif dibandingkan hanya afek positif atau afek negatif. 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mood Devine et al (2010) mengemukakan komponen STORC (situation, thougts, organ/physical/bodily, response, reaction) sebagai komponen yang dapat mempengaruhi mood. a. Situation

4 27 Situation merujuk pada orang, tempat, dan hal-hal yang mengelilingi individu pada titik tertentu dalam waktu tertentu yang dapat menimbulkan afek positif atau afek negatif dalam mood. Misalnya berada terlalu lama pada tempat yang bising cenderung memunculkan afek negatif mood. Pengalaman musikal yang dapat dialami seseorang kapanpun dimanapun juga termasuk dalam faktor situation yang dapat mempengaruhi mood seseorang. Misalnya ketika mendengarkan musik tertentu di toko memunculkan mood tertentu seseorang. b. Thought Pattern (Cognitive Component) Interpretasi individu sebagai pemahaman terhadap situasi yang mengelilinginya akan mempengaruhi afek yang muncul. Pemikiran atau interpretasi yang berbeda akan memunculkan afek yang berbeda pula. c. Organ Experience (Physical or Bodily Component) Apa yang terjadi di dalam tubuh seseorang berpengaruh pada afek yang dirasakannya. Afek yang muncul merupakan respons langsung terhadap sensasi internal tubuh tersebut. d. Response Patterns (Behavioral Component) Pola respon artinya cara individu merespon situasi, pola pikir, dan rangsangan tubuh. Reaksi perilaku yang berbeda akan menghasilkan afek yang berbeda pula. Misalnya pada situasi yang ramai, afek individu yang satu adalah senang sedangkan afek individu yang lain adalah tertekan. e. Consequences (Environtmental Reactions)

5 28 Situasi/lingkungan sosial individu akan memberi reaksi terhadap cara merespon/perilaku individu. Konsekuensi terhadap cara merespon ini mempengaruhi afek individu. Misalnya lingkungan yang kurang memberikan penguatan positif cenderung menimbulkan afek negatif mood. B. MUSIK TRADISIONAL BATAK TOBA 1. Definisi Musik Musik adalah hasil karya seni berupa bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui elemen-elemen musik (Jamalus, 1988). Djohan (2005) juga mengungkapkan musik adalah suara-suara terorganisir yang dirangkai dengan menggunakan elemen-elemen musik. 2. Musik Tradisional Batak Toba Musik tradisional Batak Toba adalah musik yang berasal dari suku Batak Toba yang mengekpresikan keragaman bahasa, agama, kondisi geografi, sosial, sistem ekonomi, nilai, keyakinan, dan pandangan hidup suku Batak Toba, kemudian diwujudkan dalam karakteristik instrumen, performansi, melodi, dan pola irama masing-masing (Kamien; dalam Siregar, 2008). Walker (dalam Djohan, 2005) berpendapat bahwa musik pada setiap budaya bergantung pada lingkungan, teknologi, pola pikir, serta keunikan-keunikan lainnya yang hanya ada pada budaya tersebut. Merriam (dalam Djohan, 2010) mengklasifikasikan sepuluh fungsi musik tradisional pada budaya tertentu, yaitu (1) respons fisik, (2) sarana komunikasi, (3) ekspresi emosi, (4) representasi simbolik, (5) penguatan konformtas terhadap

6 29 norma sosial, (6) validasi instituisi sosial dan ritual keagamaan, (7) kontribusi terhadap kontinuitas dan stabilitas budaya, (8) kontribusi terhadap integrasi masyarakat, (9) kesenangan terhadap keindahan, dan (10) hiburan. Musik tradisional suku Batak Toba disebut gondang, yang berarti seperangkat alat musik, ensambel musik, dan komposisi lagu (Irfan, 2004). Berdasarkan pengertian ensambel, gondang dalam suku Batak Toba dibagi atas dua jenis, yaitu gondang sabangunan dan gondang hasapi (Simangungsong, 2013). Dalimunthe (2012) membedakan gondang sabangunan dan gondang hasapi berdasarkan pola permainan. Gondang sabangunan membawa pola ritmis, sedangkan gondang hasapi membawa pola melodi. a. Gondang Sabangunan Sebutan lain untuk gondang sabangunan ialah parhohas na ualu atau perkakas delapan (Irfan, 2004). Menurut keyakinan suku Batak Toba, apabila gondang sabangunan dimainkan maka suaranya akan terdengar sampai ke langit dan semua penari mengikuti gondang tersebut akan melompat seperti kesurupan (na tondol di tano). Purba (2002) menyatakan bahwa gondang sabangunan merupakan praktik kultural dari leluhur suku Batak Toba untuk mengiringi permohonan berkat kepada dewa melalui pemberian sesajian, doa, dan pelaksanaan upacara. Gondang sabangunan memiliki delapan alat musik di dalamnya (Simangungsong, 2005), yaitu : a.1. Sebuah sarune bolon.

7 30 Sarune bolon merupakan alat musik aerofon (ditiup) oleh pemain. Sarune bolon berasal dari batang kayu mahoni panjang yang berbentuk kon berukuran 60-70cm dan terdapat lima lubang jari di bagian depan serta satu lubang jari di bagian belakang batang. Sarune bolon memainkan melodi gondang. a.2. Taganing. Taganing atau tataganing terdiri dari lima drum yang disusun dalam satu baris pada satu rangka kayu, dengan drum yang paling kecil berada di bagian kiri hingga drum paling besar di bagian kanan. Taganing terbuat dari kayu seperti hau ni pinasa (Artocarpus integer), hau ingul (Cedrella toona), dan hau joring (Phite colobium) (Purba, dalam Simangungsong, 2005). Drum tersebut memiliki kulit di bagian atas untuk ditabuh yang terbuat dari kulit kerbau, kulit kambing, atau kulit lembu dengan ukuran 35-50cm dan panjang 17-22cm. Kelima drum ini dipukul oleh satu orang dengan menggunakan pemukul kayu yaitu palu-palu. Taganing memainkan melodi dan/atau irama. Jika memainkan melodi/pola irama, maka tangan kanan pemain memainkan melodi sedangkan tangan kiri memainkan pola irama. a.3. Gordang. Gordang ialah drum yang mempunyai bentuk yang sama dengan taganing namun berukuran lebih besar dengan panjang cm dan lebar 23-27cm. Gordang memainkan pola irama. a.4. Empat Ogung

8 31 Ogung yang digunakan dalam gondang sabangunan adalah empat buah ogung (ogung oloan, ogung ihutan, ogung panggora, dan ogung doal). Ogung oloan dan ogung ihutan memiliki ukuran lebih besar dan lebih panjang sekitar 40-50cm, sedangkan ogung panggora dan ogung doal berukuran 30-37cm. Keempat ogung dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul yang berbalut dan dimainkan satu orang, namun terkadang ogung oloan dan ogung ihutan dimainkan satu orang. Terdapat tiga cara yang berbeda untuk memainkan keempat ogung. Ogung oloan dan ogung ihutan digantung tegak pada satu rak kayu dan tidak diredam untuk menghasilkan bunyi bergaung. Ogung panggora boleh digantung atau diletak di atas paha pemain dengan meredam bunyinya. Ogung doal dipeluk oleh pemain sehingga tidak menghasilkan bunyi bergaung sedikit pun, namun sekarang ogung doal digantung. a.5. Hesek. Hesek adalah alat musik idiofon (alat gesek) yang terbuat dari besi atau botol bir kosong kemudian dipalu dengan sebantang besi atau kayu. Hesek berfungsi sebagai penanda tempo di sepanjang lagu dan dimainkan satu orang. b. Gondang Hasapi Sebelum dikenal dengan sebutan gondang hasapi, gondang ini disebut uning-uningan (Irfan, 2004). Gondang hasapi disajikan pada saat acara-acara yang bersifat hiburan, misalnya opera Batak (Simon, 1985). Simon (1985) menguraikan alat musik yang dipakai dalam gondang hasapi, yaitu :

9 32 b.1. Sarune na metmet/etek (oboe) Sarune etek termasuk kelompok aerofon (ditiup) oleh pemain yang ukurannya lebih kecil dari sarune bolon. b.2. Sulim Sulim dimainkan dengan cara ditiup yang terbuat dari bambu seperti suling atau seruling. Sulim memiliki enam lubang nada yang jarak antas satu lubang berdasarkan pengukuran-pengukuran tradisional. Sulim berfungsi sebagai pembawa melodi. b.3. Dua hasapi. Hasapi adalah alat musik dawai/senar, yang dapat disebut kecapi Batak. b.4. Garantung. Garantung merupakan klasifikasi alat musik xylofon (suara berasal dari kayu) yang terdiri dari lima bilah kayu bernada (Naiborhu, 2006). b.5. Hesek Sudah dijelaskan sebelumnya. 3. Aspek-aspek Musik Musik adalah bunyi yang diorganisir ke dalam pola irama yang berhubungan dengan pitch ke dalam melodi dan harmoni (Djohan, 2010). Suara yang terorganisir menimbulkan respons pada manusia. Berikut empat elemen dasar pembentuk musik menurut Djohan (2010) : a. Pitch Tinggi atau rendahnya bunyi yang didengar manusia dan bersifat relatif (Kamien, 2004). Tinggi rendahnya bunyi tersebut tergantung dari

10 33 frekuensi getaran bunyi yang dihantar oleh udara. Semakin cepat getaran bunyi maka pitch yang dihasilkan semakin tinggi. Bunyi yang memiliki pitch yang tetap disebut dengan nada. Apabila nada-nada disusun sedemikian rupa secara vertikal akan menjadi rangkaian melodi. Bila disusun secara horizontal, simultan, dan dibunyikan bersamaan akan membentuk harmoni. b. Timbre Walaupun sulit mendefinisikan timbre, namun timbre diartikan sebagai warna suara yang berasal dari sumber suara. Suara yang didengar dari sumber suara tersebut diterima oleh indera pendengaran dan sistem auditori manusia melabel suara tersebut yang diasosiasikan dengan karakteristik gelombang tertentu. Kamien (2004) menyatakan bahwa timbre lembut biasanya pada lagu-lagu tentang kesedihan. c. Dinamika Dinamika adalah elemen musik yang berhubungan dengan tingkat kekerasan bunyi. Dinamika mengarahkan pada suara yang dihasilkan. Tanda-tanda dinamika yang umum digunakan adalah pianissiomo (sangat lembut), piano (lembut), mezzo-piano (agak lembut), mezzo-forte (agak nyaring), forte (nyaring), dan fortissimo (sangat nyaring). d. Irama Irama menunjukkan aliran musik (Kamien, 2004). Djohan (2010) mendefinisikan irama sebagai pola gerakan dalam hitungan waktu. Secara luas, irama meliputi semua aspek gerakan musik dalam hitungan waktu,

11 34 sedangkan secara sempit, irama berhubungan dengan pitch dan tempo sehingga irama memiliki pola tertentu. Kamien (2004) mengelompokkan beat, meter, accent, syncopator dan tempo ke dalam irama. Tempo yang cepat memberikan energi, dorongan, sedangkan tempo yang lambat mengarahkan pada rasa khidmat, tenang. C. PENGARUH MUSIK TRADISIONAL BATAK TOBA TERHADAP MOOD Mood merupakan salah satu aspek psikologis yang termasuk dalam afek yang dialami manusia selain emosi. Mood merupakan kondisi keterbangkitan (arousal) yang dialami manusia yang diukur dalam afek positif dan afek negatif. Mood merupakan kondisi keterbangkitan yang memiliki penyebab yang sulit diidentifikasi sehingga sulit mengetahui dengan pasti penyebab munculnya mood tertentu, bertahan dalam jangka waktu yang lama, baik berjam-jam bahkan berhari-hari, dan bersifat kognitif artinya mood mempengaruhi aktivitas kognitif seseorang yang kemudian akan mengarahkannya pada pembentukan eskpresi emosi. Mood memiliki dua dimensi di dalamnya, yaitu dimensi afek positif yang dikenal sebagai aktivasi positif (PA) dan dimensi afek negatif ataupun aktivasi negatif (NA). Watson dkk (1988) mengonstruksi dua puluh aitem yang berupa kata sifat yang menggambar afek positif dan afek negatif ke dalam alat ukur mood yaitu PANAS (Positive Affect and Negative Affect Schedule). PANAS memiliki intruksi waktu yang dapat dipilih oleh peneliti sesuai dengan kebutuhan

12 35 penelitian, yaitu pada saat ini, hari ini, beberapa hari yang lalu, beberapa minggu yang lalu, tahun lalu, dan secara umum (Gatari, 2008). Devine dkk (2010) mengungkapkan bahwa afek positif dan afek negatif mood dapat dipengaruhi oleh komponen STORC, yaitu situation, thought pattern, physical response, response pattern, dan environtmental reactions. Komponenkomponen ini saling berhubungan dan mempengaruhi afek yang muncul. Pada penelitian ini, variabel yang digunakan untuk mempengaruhi mood adalah musik. Musik adalah suara-suara yang terorganisir yang dirangkai dengan menggunakan elemen-elemen musik yaitu pitch, timbre, dinamika, dan irama (Djohan, 2010). Suara yang terorganisir ini menimbulkan respons pada manusia apabila diperdengarkan. Lebih lanjut, Djohan (2010) menyimpulkan bahwa setiap manusia mengalami pengalaman musikal kapanpun dimanapun. Dapat disimpulkan bahwa musik sebagai komponen situation yaitu hal yang mengelilingi individu pada waktu tertentu. Musik yang digunakan pada penelitian ini adalah musik tradisional Batak Toba yaitu ansambel gondang sabangunan dan gondang hasapi. Tentu saja musik tradisional Batak Toba tidak lepas dari elemen-elemen musik yang menyusunnya, yaitu pitch, timbre, dan dinamika. Elemen-elemen musik yang terdapat dalam gondang sabangunan dan gondang hasapi mempengaruhi komponen STORC yang diungkapkan oleh Devine dkk (2010) yang akan mempengaruhi afek positif maupun afek negatif mood. Hal ini didukung oleh pendapat Kramer (dalam Murrock, 2005) bahwa musik mempengaruhi afek positif maupun afek negatif mood.

13 36 Gondang sabangunan dan gondang hasapi memiliki perbedaan, baik bunyi-bunyian yang berasal dari instrumen musik yang ada di dalamnya yang mengarah pada perbedaan pola permainan musik keduanya juga penggunaan gondang dalam kehidupan masyarakat Batak Toba. Gondang sabangunan biasanya dimainkan untuk mengiringi pesta masa tanam, perayaan masa panen raya, ritus penyembuhan penyakit, dan hal-hal yang bersifat pesta adat (ulaon adat) (Purba, 2002). Gondang hasapi biasanya disajikan pada acara-acara yang bersifat hiburan untuk masyarakat, misalnya opera Batak (Simon, 1985). Dogiel (dalam Merriam, 1964) berpendapat bahwa budaya memberi respons secara fisiologis terhadap musik/suara yang sama dengan cara-cara tertentu, tergantung pada makna budaya tersebut. Bunyi-bunyian pada gondang sabangunan berasal dari sarunei bolon, ogung, drum taganing, hesek dan bass drum gordang. Sebagian besar instrumen musik pada gondang sabangunan adalah dipukul/ditabuh, yaitu instrumen taganing, gordang, dan ogung. Menurut Smith & Noon (dalam Murrock, 2005) bahwa musik yang terdiri dari sebagian besar instrumen perkusi (dimainkan dengan cara dipukul, digosok, atau diadu) berhubungan dengan perasaan gelisah, membangkitkan energi, dan meningkatkan kekuatan. Hal ini berhubungan dengan afek positif mood yang dihasilkan dari gondang sabangunan. Instrumen-intrumen gondang sabangunan membawa pola ritmis (Dalimunthe, 2012). Irama yang dihasilkan adalah irama yang yang mampu mendorong orang lain untuk berpesta bersama (Simon, 1985). Hal ini berarti

14 37 tempo yang termasuk dalam irama harus cepat untuk memberikan energi ataupun dorongan berpesta yang akan menghasilkan afek positif mood (Kamien, 2004). Jika dikaji dari alat musik yang dimainkan, instrumen ogung pada gondang sabangunan dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul yang berbalut dan suara yang dihasilkan cukup keras/nyaring (Simon, 1985). Musik yang memiliki dinamika bunyi yang keras/nyaring dan pitch yang tinggi akan diinterpretasikan sebagai sesuatu hal yang menarik perhatian (thought pattern) dan tubuh akan menimbulkan sensasi-sensasi internal tubuh (organ experience). Hal ini didukung oleh Dogiel (dalam Merriam, 1964) bahwa pitch, intensitas, dan timbre suara musik sebagai sitimulus auditori mempengaruhi aliran darah yang kemudian berpengaruh pada kontraksi jantung dan pernafasan. Ketika seseorang tertarik pada suatu hal, maka cenderung akan mendekati sumber bunyi tersebut dan melihatnya (response patterns). Simon (1985) menyatakan bahwa suara yang cukup keras itu untuk mengundang orang-orang yang dapat mendengarnya berpesta bersama, misalnya pada perayaan masa panen raya (consequences). Sedangkan gondang hasapi membawa pola melodi (Dalimunthe, 2012). Instrumen-intrumen musik pada gondang hasapi adalah sarune na metmet/etek, sulim, hasapi, garantung, dan hesek. Sebagian besar instrumen musik pada gondang hasapi adalah ditiup dan digesek. Menurut Strevy (1999, dalam Murrock, 2005) bahwa musik yang terdiri dari instrumen senar dan instrumen yang dimainkan dengan bantuan udara akan mempengaruhi jiwa raga. Jika dikaji dari penggunaan gondang hasapi yang digunakan untuk menghibur

15 38 masyarakat maka musik yang dihasilkan adalah musik yang membangkitkan afek positif mood. Musik yang dipakai untuk menghibur masyarakat akan mempengaruhi situation yaitu menimbulkan rasa senang/terhibur. Musik yang membangkitkan afek positif dihasilkan dari tempo yang cepat, dinamika yang cukup keras, pitch yang tinggi, serta irama yang konsisten. Gaston (1951 dalam Murrock, 2005) menyatakan bahwa irama yang konsisten akan memberikan perasaan aman, sedangkan irama yang tidak konsisten menciptakan suasana ketakutan. Elemenelemen musikal pada gondang hasapi memberikan sensasi-sensasi internal pada tubuh yang akan memberikan reaksi terhibur melalui permainan musik gondang hasapi. Dari pemaparan diatas, baik melalui elemen-elemen musikal maupun kajian instrumen musik, dapat ditarik kesimpulan bahwa musik tradisional Batak Toba yaitu gondang sabangunan dan gondang hasapi mempengaruhi afek positif dan afek negatif mood. Pengaruh musik tradisional Batak Toba yaitu gondang sabangunan dan gondang hasapi membangkitkan afek positif mood, yaitu senang, terhibur, dan membangkitkan dorongan. D. HIPOTESIS PENELITIAN Berdasarkan pemaparan di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

16 39 Ha : 1. Ada perbedaan afek positif mood setelah mendengarkan musik ansambel Batak Toba pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 2. Ada perbedaan afek negatif mood setelah mendengarkan musik ansambel Batak Toba pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 3. Ada perbedaan afek positif mood setelah diperdengarkan ansambel gondang sabangunan. 4. Ada perbedaan afek negatif mood setelah diperdengarkan ansambel gondang sabangunan. 5. Ada perbedaan afek positif mood setelah diperdengarkan ansambel gondang hasapi. 6. Ada perbedaan afek negatif mood setelah diperdengarkan ansambel gondang hasapi. Ho : 1. Tidak ada perbedaan afek positif mood setelah mendengarkan musik ansambel Batak Toba pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 2. Tidak ada perbedaan afek negatif mood setelah mendengarkan musik ansambel Batak Toba pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

17 40 3. Tidak ada perbedaan afek positif mood setelah diperdengarkan ansambel gondang sabangunan. 4. Tidak ada perbedaan afek negatif mood setelah diperdengarkan ansambel gondang sabangunan. 5. Tidak ada perbedaan afek positif mood setelah diperdengarkan ansambel gondang hasapi. 6. Tidak ada perbedaan afek negatif mood setelah diperdengarkan ansambel gondang hasapi.

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya terdapat aspek mood dan emosi (Pautz, 2010). Lebih lanjut, Pautz

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya terdapat aspek mood dan emosi (Pautz, 2010). Lebih lanjut, Pautz 14 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Mood merupakan salah satu aspek psikologis yang termasuk dalam afek yang dialami manusia. Afek adalah perasaan yang dialami seseorang, yang di dalamnya terdapat aspek

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FUNGSI, TEKNIK PERMAINAN INSTRUMENN DAN BENTUK PENYAJIAN MUSIK TRADISIONAL GONDANG G HASAPI KELUARGA SENI BATAK JAPARIS BAGI MASYARAKAT BATAK TOBA DI YOGYAKARTA RINGKASANN SKRIPSI Oleh Awal Ahmad Syahputra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang Sabangunan dan Gondang Batak. Gondang Sabangunan (Gondang Bolon) untuk mengiringi upacara adat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diterima dan dirasakan oleh pencipta atau pengamat seni.

BAB I PENDAHULUAN. diterima dan dirasakan oleh pencipta atau pengamat seni. 1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Negara Indonesia adalah merupakan suatu negara yang terdiri dari beriburibu pulau dengan berbagai ragam suku bangsa dan adat istiadat, seni dan budayanya tentu berbeda-beda.

Lebih terperinci

GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL

GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL 33 GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL VCD 1: VIDEO CD track 2 Ensambel dengan gong Nusantara; track 3 Ensambel dengan gong Mancanegara; track 13 Gamelan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disertai keterbangkitan perilaku dan fisik (Laura, 2010). Menurut Kleigna dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disertai keterbangkitan perilaku dan fisik (Laura, 2010). Menurut Kleigna dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. EMOSI NEGATIF 1. PENGERTIAN EMOSI Emosi adalah perasaan baik positif maupun negatif dalam bereaksi yang disertai keterbangkitan perilaku dan fisik (Laura, 2010). Menurut Kleigna

Lebih terperinci

BAB II TRADISI KEBUDAYAAN MUSIK BATAK TOBA. yang tinggal di Sumatera Utara. Empat kelompok etnik lainnya yaitu Pakpak,

BAB II TRADISI KEBUDAYAAN MUSIK BATAK TOBA. yang tinggal di Sumatera Utara. Empat kelompok etnik lainnya yaitu Pakpak, BAB II TRADISI KEBUDAYAAN MUSIK BATAK TOBA 2.1 Gambaran Umum Masyarakat Batak Toba Batak Toba merupakan salah satu suku dari lima kelompok etnik suku Batak yang tinggal di Sumatera Utara. Empat kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. spesifik akan memfokuskan pembahasan pada perubahan dan kontinuitas ritual

BAB I PENDAHULUAN. spesifik akan memfokuskan pembahasan pada perubahan dan kontinuitas ritual BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Skripsi ini akan membahas aspek ritual pembuatan taganing dan secara lebih spesifik akan memfokuskan pembahasan pada perubahan dan kontinuitas ritual pembuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera Utara. Suku Batak Toba termasuk dalam sub etnis Batak, yang diantaranya adalah, Karo, Pakpak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai ciri keanekaragaman budaya yang berbeda tetapi tetap satu. Indonesia juga memiliki keanekaragaman agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik manusia sebagai individu, manusia sebagai kelompok masyarakat. Kondisi ekonomi, sosial dan adat istiadat,

Lebih terperinci

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006 (SK) dan (KD) Mata Pelajaran Sumber: KTSP 2006 52. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di zaman modern, mereka tetap melanjukan tradisi leluhurnya, seperti yang dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. di zaman modern, mereka tetap melanjukan tradisi leluhurnya, seperti yang dapat dilihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Batak Toba 1 adalah masyarakat yang mewarisi adat leluhur.kendati hidup di zaman modern, mereka tetap melanjukan tradisi leluhurnya, seperti yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Batak Toba yang sebagian besar berdomisili di pulau Sumatera tepatnya di

BAB I PENDAHULUAN. Batak Toba yang sebagian besar berdomisili di pulau Sumatera tepatnya di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batak Toba merupakan salah satu etnik (suku) besar di Indonesia. Suku Batak Toba yang sebagian besar berdomisili di pulau Sumatera tepatnya di Sumatera Utara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertama meningkatnya jumlah kendaraan di kota Medan sebagai dampak dari

BAB I PENDAHULUAN. Pertama meningkatnya jumlah kendaraan di kota Medan sebagai dampak dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kemacetan masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di kota Medan. Banyak faktor yang menyebabkan mengapa kemacetan belum teratasi. Pertama meningkatnya jumlah

Lebih terperinci

Contoh Alat Musik Ritmis dan Melodis

Contoh Alat Musik Ritmis dan Melodis Contoh Alat Musik Ritmis dan Melodis 1. ALAT MUSIK RITMIS CONTOH ALAT MUSIK RITMIS Ada beberapa contoh alat musik ritmis tang sering digunakan untuk mengiringi sebuah lagu. 1. GENDANG Gendang atau kendang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. T.A 2010/2011 s.d. T.A 2011/2012) berturut-turut di program studi Etnomusikologi,

BAB I PENDAHULUAN. T.A 2010/2011 s.d. T.A 2011/2012) berturut-turut di program studi Etnomusikologi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu mata kuliah praktek yang saya ikuti selama empat semester (sejak T.A 2010/2011 s.d. T.A 2011/2012) berturut-turut di program studi Etnomusikologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pun dipengaruhi oleh kehidupan masyarakatya.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pun dipengaruhi oleh kehidupan masyarakatya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan merupakan unsur-unsur budi daya luhur yang indah, misalnya; kesenian, sopan santun, ilmu pengetahuan. Hampir setiap daerah yang ada di berbagai pelosok

Lebih terperinci

Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk

Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk LAMPIRAN Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk 85 KERANGKA MATERI VIDEO PEMBELAJARAN MUSIK TRADISIONAL NUSANTARA Materi Pengertian Musik Tradisional Nusantara Lagu Tradisional Nusantara Penggolongan

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK LAMPIRAN 54 LAMPIRAN I DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK I. Identitas Peneliti Nama : Hector Fernandez NIM : 05208244044 II. Identitas Ahli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Samosir merupakan salah satu daerah pariwisata yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Samosir merupakan salah satu daerah pariwisata yang cukup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kabupaten Samosir merupakan salah satu daerah pariwisata yang cukup terkenal di Indonesia.Keindahan alam dan pemandangan serta banyaknya peninggalan-peninggalan

Lebih terperinci

PERANAN GRUP MUSIK MARSADA BAND DALAM MEMPOPULERKAN MUSIK TRADISIONAL BATAK TOBA KE MANCANEGARA. Lando M.P. Manalu ABSTRAK

PERANAN GRUP MUSIK MARSADA BAND DALAM MEMPOPULERKAN MUSIK TRADISIONAL BATAK TOBA KE MANCANEGARA. Lando M.P. Manalu ABSTRAK PERANAN GRUP MUSIK MARSADA BAND DALAM MEMPOPULERKAN MUSIK TRADISIONAL BATAK TOBA KE MANCANEGARA Lando M.P. Manalu 05310803 ABSTRAK Musik tradisional yang berkembang di Indonesia sangat banyak ragamnya

Lebih terperinci

BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN

BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN 2.1 Deskripsi Masyarakat Batak Toba di Kota Medan 2.1.1 Etnografi Kota Medan Kota Medan merupakan ibukota provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Musik dewasa ini menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Pada beberapa refrensi, musik dianggap sebagai penyeimbang kemampuan otak kanan dan otak kiri. Musik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Musik Dalam Kehidupan Sehari-Hari 1. Definisi Musik Musik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara di urutan, kombinasi, dan hubungan

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMAN. 2. Nama : M. Simalango. : Pemusik dan Pengrajin Alat Musik. : Desa Salaon Kec. Ronggurni Huta. 3. Nama : J.

DAFTAR INFORMAN. 2. Nama : M. Simalango. : Pemusik dan Pengrajin Alat Musik. : Desa Salaon Kec. Ronggurni Huta. 3. Nama : J. DAFTAR INFORMAN 1. Nama : G. Sitohang : 74 Tahun : Pensiunan Penilik Kebudayaan Kecamatan Harian Pengrajin Alat Musik Traditional Batak Toba, Pemusik. : Desa Turpuk Limbong Harian Boho 2. Nama : M. Simalango

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan cerita, puisi, ide atau adegan. Bagian instrumental pada

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan cerita, puisi, ide atau adegan. Bagian instrumental pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik Programa adalah musik instrumental yang besar pada abad ke-19 berhubungan dengan cerita, puisi, ide atau adegan. Bagian instrumental pada programa dapat mewakili

Lebih terperinci

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan simbol tempo dalam lagu 2. Menjelaskan makna ansambel 3. Menghubungkan antara simbol nada dengan elemen musik 4. Menghubungkan simbol nada dengan tempo dalam lagu 5. Memainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seni musik merupakan salah satu cabang didalamnya. Musik dapat menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN. seni musik merupakan salah satu cabang didalamnya. Musik dapat menjadi sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang dilatarbelakangi kebudayaan yang beranekaragam. Sebagai bangsa besar, Indonesia merupakan negara yang di kawasan nusantaranya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan dengan suatu hal yang sering kita samakan artinya yaitu suara. Bila

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan dengan suatu hal yang sering kita samakan artinya yaitu suara. Bila 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Didalam kehidupan kita sehari hari, tentu kita tidak pernah terlepas dari suatu hal yang disebut dengan bunyi dan juga suara. Bila kita amati, dari kita bangun pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah perilaku sosial yang kompleks dan universal. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah perilaku sosial yang kompleks dan universal. Setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik adalah perilaku sosial yang kompleks dan universal. Setiap masyarakat memiliki apa yang disebut dengan musik. Perkembangan perilaku musik dalam kenyataannya semakin

Lebih terperinci

DESKRIPSI POLA RITEM TAGANING PENGIRING LAGU-LAGU POP BATAK TOBA DI LAPO TUAK DI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG

DESKRIPSI POLA RITEM TAGANING PENGIRING LAGU-LAGU POP BATAK TOBA DI LAPO TUAK DI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG DESKRIPSI POLA RITEM TAGANING PENGIRING LAGU-LAGU POP BATAK TOBA DI LAPO TUAK DI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG Atmadi Simanullang 1, Jagar Lumban Toruan 2, Tulus Handra Kadir 3 Jurusan Sendratasik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tari, seni ukir, seni tekstil, seni patung, serta seni musik.

BAB I PENDAHULUAN. tari, seni ukir, seni tekstil, seni patung, serta seni musik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia dikenal dengan keberagaman suku dan etnisnya, setiap suku dan etnis tentunya memiliki kekhasan ada istiadat dan budaya masingmasing. Dalam

Lebih terperinci

2016 PENERAPAN MATERI PELATIHAN MARIMBA D ALAM 2009 CAROLINA GOLD PERCUSSION D I MARCHING BAND GITA SWARA SPANSA KALIMANTAN TENGAH

2016 PENERAPAN MATERI PELATIHAN MARIMBA D ALAM 2009 CAROLINA GOLD PERCUSSION D I MARCHING BAND GITA SWARA SPANSA KALIMANTAN TENGAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Musik pada dasarnya adalah bunyi yang diungkapkan melalui pola ritme yang teratur dan melodi yang indah. Musik tercipta menggunakan berbagai media seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tercakup seperti adat serta upacara tradisional. Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tercakup seperti adat serta upacara tradisional. Negara Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, budaya ada di dalam masyarakat dan lahir dari pengalaman hidup sehari-hari yang dialami oleh setiap kelompok

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PADA MUSIK TRADISIONAL GONDANG BATAK TOBA DENGAN MENGGUNAKAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION (CBI)

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PADA MUSIK TRADISIONAL GONDANG BATAK TOBA DENGAN MENGGUNAKAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION (CBI) PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PADA MUSIK TRADISIONAL GONDANG BATAK TOBA DENGAN MENGGUNAKAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION (CBI) Mamed Rofendy Manalu Program Studi Teknik Informatika, STMIK Pelita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB I PENDAHULUAN. [Type text] BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tari adalah suatu pertunjukan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat pendukungnya. Tari merupakan warisan budaya leluhur dari beberapa abad yang lampau. Tari

Lebih terperinci

Cymbals Tomtom. Snare Bass drum. Hihat. Gbr Bagian-bagian dari seperangkat drum. Gbr 2.10: Seorang pemusik memainkan seperangkat drum

Cymbals Tomtom. Snare Bass drum. Hihat. Gbr Bagian-bagian dari seperangkat drum. Gbr 2.10: Seorang pemusik memainkan seperangkat drum MUSIK POPULER DI INDONESIA 17 Cymbals Tomtom Snare Bass drum Hihat Gbr. 2.9. Bagian-bagian dari seperangkat drum Gbr 2.10: Seorang pemusik memainkan seperangkat drum Seperti halnya gendang, keberadaan

Lebih terperinci

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A) 53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai upaya yang dilakukan ansambel musik Sopo Nauli dalam mempertahankan keberadaan musik tradisi Batak Toba di Kota Medan, maka sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada suara yang diurutkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada suara yang diurutkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada suara yang diurutkan kombinasinya untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan keseimbangan.musik

Lebih terperinci

INSTRUMEN GARANTUNG PADA LAGU SIANJUR MULA MULA KARYA GUNTUR SITOHANG DALAM ARANSEMEN MUSIK ETNIK BATAK. TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik

INSTRUMEN GARANTUNG PADA LAGU SIANJUR MULA MULA KARYA GUNTUR SITOHANG DALAM ARANSEMEN MUSIK ETNIK BATAK. TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik INSTRUMEN GARANTUNG PADA LAGU SIANJUR MULA MULA KARYA GUNTUR SITOHANG DALAM ARANSEMEN MUSIK ETNIK BATAK TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik Oleh: Maria Agnes Hutagalung NIM. 1211811013 Semester Gasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik merupakan bunyi yang terorganisir dan tersusun menjadi karya yang dapat dinikmati oleh manusia. Musik memiliki bentuk dan struktur yang berbeda-beda dan bervariasi.

Lebih terperinci

14 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah, Gambar dan Penjelasannya

14 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah, Gambar dan Penjelasannya 14 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah, Gambar dan Penjelasannya Alat musik tradisional asal Jawa Tengah (Jateng) mencakup gambarnya, fungsinya, penjelasannya, cara memainkannya dan keterangannya disajikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari Sabang sampai Merauke terdapat suku dan ragam tradisi, seperti tradisi yang ada pada suku Jawa,

Lebih terperinci

PODA SONG CYCLE TURITURIAN BATAK TOBA DALAM BENTUK KUARTET GESEK, GONDANG BATAK, DAN SOLO VOKAL LAPORAN SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat

PODA SONG CYCLE TURITURIAN BATAK TOBA DALAM BENTUK KUARTET GESEK, GONDANG BATAK, DAN SOLO VOKAL LAPORAN SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat PODA SONG CYCLE TURITURIAN BATAK TOBA DALAM BENTUK KUARTET GESEK, GONDANG BATAK, DAN SOLO VOKAL LAPORAN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Musik Disusun oleh : Rolika Br.

Lebih terperinci

FUNGSI, TEKNIK PERMAINAN INSTRUMEN DAN BENTUK PENYAJIAN MUSIK TRADISIONAL GONDANG HASAPI

FUNGSI, TEKNIK PERMAINAN INSTRUMEN DAN BENTUK PENYAJIAN MUSIK TRADISIONAL GONDANG HASAPI FUNGSI, TEKNIK PERMAINAN INSTRUMEN DAN BENTUK PENYAJIAN MUSIK TRADISIONAL GONDANG HASAPI KELUARGA SENI BATAK JAPARIS BAGI MASYARAKAT BATAK TOBA DI YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan

Lebih terperinci

Prinska Damara Sastri, 2013

Prinska Damara Sastri, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecerdasan emosional akhir-akhir ini menjadi perbincangan yang cukup hangat dikalangan masyarakat, karena dari beberapa penelitian kecerdasan emosional memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 44 : Tablatular Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 44 : Tablatular Latar Belakang Masalah Gambar 44 : Tablatular... 68 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Simalungun adalah salah satu kelompok etnis yang ada di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Etnis Simalungun merupakan

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2 PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2 1 Standar Kompetensi : 7. Mengapresiasi karya seni rupa PROGRAM SEMESTER SENI RUPA Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok

Lebih terperinci

Gambar bagian-bagian gitar

Gambar bagian-bagian gitar Modul 5 Kegiatan Belajar 3 BERMUSIK Adapun macam-macam instrumen musik yang dipelajari di Sekolah Dasar antara lain: 1. Instrumen gitar Gitar termasuk alat musik chordophone (dimainkan dengan cara diperik/pluck).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari pengalaman hidup sehari-hari yang dialami oleh setiap kelompok masyarakat tertentu. Dalam budaya, kita

Lebih terperinci

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo Unsur- Unsur Musik Unsur Musik Bunyi Irama Notasi Melodi Harmoni Tonalitas Tekstur Gaya musik Pitch Dinamika Timbre Beat Birama Tempo Musik adalah bagian dari bunyi, namun bunyi dalam musik berbeda dengan

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN KESINAMBUNGAN TRADISI GONDANG

PERUBAHAN DAN KESINAMBUNGAN TRADISI GONDANG PERUBAHAN DAN KESINAMBUNGAN TRADISI GONDANG DAN TORTOR DALAM PESTA ADAT PERKAWINAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI MEDAN Emmi Simangunsong ABSTRACT In general, this study aims to determine the development

Lebih terperinci

Ringkasan Skripsi Kesenian Sholawatan Di Gereja Mater Dei Bonoharjo, Kulon Progo Yogyakarta

Ringkasan Skripsi Kesenian Sholawatan Di Gereja Mater Dei Bonoharjo, Kulon Progo Yogyakarta 2 Ringkasan Skripsi Kesenian Sholawatan Di Gereja Mater Dei Bonoharjo, Kulon Progo Yogyakarta A. Pendahuluan Gereja mulai menggunakan nyanyian dalam upacara keagamaan sebelum abad IV. Pada saat itu musik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bereaksi, dan merespon sebagai hasil dari pengalaman dengan suatu cara yang

BAB I PENDAHULUAN. bereaksi, dan merespon sebagai hasil dari pengalaman dengan suatu cara yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran memiliki beberapa komponen yaitu: tujuan pengajaran, peserta didik, guru, perencanaan pengajaran, strategi pembelajaran, media pengajaran, dan evaluasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi My Son My Hero yang terinspirasi oleh kehadiran Giorgio, anak penulis ini, akan dibagi menjadi tiga movement dengan tiga karakter tempo yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan budaya nasional yang tetap harus dijaga kelestariannya.guna

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan budaya nasional yang tetap harus dijaga kelestariannya.guna BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ragam dari kebudayaan yaitu sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, system mata pencaharian

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1 PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1 1 Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi karya seni rupa PROGRAM SEMESTER SENI RUPA Kompetensi Dasar Indikator Materi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Proses penyusunan komposisi dan analisis bentuk struktur komposisi musik program Bermain Layang-layang untuk kuartet gesek dan piano. A. Proses Penyusunan Komposisi Komposisi

Lebih terperinci

MATERI AJAR. Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik

MATERI AJAR. Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik MATERI AJAR Ansambel Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik Ansambel dapat diartikan sebagai sebuah sajian musik yang dilagukan secara bersama-sama dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Batak Toba adalah salah satu etnis yang terdapat di Sumatera Utara. Etnis

BAB I PENDAHULUAN. Batak Toba adalah salah satu etnis yang terdapat di Sumatera Utara. Etnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batak Toba adalah salah satu etnis yang terdapat di Sumatera Utara. Etnis Batak Toba termasuk dalam Sub Etnis Batak, yang diantaranya adalah, Karo, Pakpak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana untuk mengekspresikan apa yang kita rasakan, dari dalam diri kita.kesenian dalam Suku Karo sangat beraneka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai rasa gembira dan bersenang-senang, namun dalam pengertian lain seni

BAB I PENDAHULUAN. mencapai rasa gembira dan bersenang-senang, namun dalam pengertian lain seni BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni merupakan salah satu hasil budaya dan aktifitas manusia yang sejajar dengan cabang ilmu lainya. Hal tersebut dikarenakan adanya kesadaran manusia terhadap peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ada, sehingga dapat menjadi sebuah daya tarik bagi Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. yang ada, sehingga dapat menjadi sebuah daya tarik bagi Sumatera Utara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Medan adalah ibu kota Provinsi Sumatera Utara, etnis yang mendiami provinsi ini ada 9 1 suku, diantaranya adalah, suku Melayu, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Tapanuli

Lebih terperinci

SUSUNAN MUSIK: PERANAN GONG DALAM ENSAMBEL Peranan Ritmis dan Struktural Pemegang Mat

SUSUNAN MUSIK: PERANAN GONG DALAM ENSAMBEL Peranan Ritmis dan Struktural Pemegang Mat SUSUNAN MUSIK: PERANAN GONG DALAM ENSAMBEL 53 SUSUNAN MUSIK: PERANAN GONG DALAM ENSAMBEL Dalam bab 4 kita telah mempelajari beberapa cara untuk membedakan antara jenis atau komposisi musik yang satu dengan

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan adalah produk atau hasil yang dilakukan atau diciptakan oleh sekelompok masyarakat dalam berbagai aktifitas kegiatan yang mempunyai tujuan sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepulauan Nusantara terdiri atas aneka warna kebudayaan dan bahasa. Keaneka ragaman kebudayaan dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan

Lebih terperinci

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

ARTIKEL TENTANG SENI TARI NAMA : MAHDALENA KELAS : VII - 4 MAPEL : SBK ARTIKEL TENTANG SENI TARI A. PENGERTIAN SENI TARI Secara harfiah, istilah seni tari diartikan sebagai proses penciptaan gerak tubuh yang berirama dan diiringi

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE Oleh: Fu adi, S.Sn., M.A JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 0 A. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Panaek Gondang merupakan salah satu ritual yang menjadi bagian dari seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Panaek Gondang merupakan salah satu ritual yang menjadi bagian dari seluruh BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Panaek Gondang merupakan salah satu ritual yang menjadi bagian dari seluruh rangkaian upacara adat perkawinan dalam masyarakat Mandailing,jika perkawinan tersebut

Lebih terperinci

PENGARUH MUSIK TRADISIONAL BATAK TOBA TERHADAP MOOD SKRIPSI MARIA SIAGIAN

PENGARUH MUSIK TRADISIONAL BATAK TOBA TERHADAP MOOD SKRIPSI MARIA SIAGIAN PENGARUH MUSIK TRADISIONAL BATAK TOBA TERHADAP MOOD SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Oleh MARIA SIAGIAN 101301049 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA GANJIL,

Lebih terperinci

Wujud Garapan Anda Bhuwana Kiriman I Kadek Alit Suparta, Mahasiswa PS Seni Karawitan, ISI Denpasar. Instrumentasi dan Fungsi Instrumen

Wujud Garapan Anda Bhuwana Kiriman I Kadek Alit Suparta, Mahasiswa PS Seni Karawitan, ISI Denpasar. Instrumentasi dan Fungsi Instrumen Wujud Garapan Anda Bhuwana Kiriman I Kadek Alit Suparta, Mahasiswa PS Seni Karawitan, ISI Denpasar. Wujud merupakan salah satu aspek yang paling mendasar, yang terkandung pada semua benda atau peristiwa

Lebih terperinci

ALAT MUSIK DAN FENOMENA AKUSTIKA MUSIK GONG

ALAT MUSIK DAN FENOMENA AKUSTIKA MUSIK GONG ALAT MUSIK DAN FENOMENA AKUSTIKA MUSIK GONG 23 ALAT MUSIK DAN FENOMENA AKUSTIKA MUSIK GONG VIDEO CD VCD 1, track 9-12 Demo memainkan rebab, siter, kempul dan gong, saron Jawa Tengah 2.1. Bagaimana Bunyi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dengan banyak suku dan budaya yang berbeda menjadikan Indonesia sebagai bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya hingga pada berbagai fenomena yang terjadi pada fungsi dan

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya hingga pada berbagai fenomena yang terjadi pada fungsi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Skripsi ini akan membahas instrument 1 sulim mulai dari aspek keberadaannya hingga pada berbagai fenomena yang terjadi pada fungsi dan pengunaannya dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keunikan masyarakat Indonesia itu sangat berkaitan erat dengan keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. keunikan masyarakat Indonesia itu sangat berkaitan erat dengan keberadaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia sangat dikenal dengan keberagaman suku bangsanya, dari Sabang sampai Merauke begitu banyak terdapat suku beserta keberagaman tradisinya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Komposisi Musik Musik memiliki lima unsur yaitu: ritme, melodi, harmoni, ekspresi dan bentuk. Pembagian kelima unsur-unsur musik disini sesuai dengan pendapat Jamalus 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang merupakan bentuk ungkapan atau ekspresi keindahan. Setiap karya seni biasanya berawal dari ide atau

Lebih terperinci

52. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

52. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 52. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan

BAB I PENDAHULUAN. umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia, sebab selalu hadir dan berkembang di tengah-tengah kehidupan manusia itu sendiri. Seni berkembang dari perasaan manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkenaan dengan pendidikan seni dalam Permendiknas no.22 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Berkenaan dengan pendidikan seni dalam Permendiknas no.22 tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkenaan dengan pendidikan seni dalam Permendiknas no.22 tahun 2006 tentang Standar Isi Kurikulum 2006 dijelaskan bahwa mata pelajaran Seni Budaya pada dasarnya merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi

Lebih terperinci

Tabuh Angklung Keklentangan Klasik Oleh: I Gede Yudarta (Dosen PS Seni Karawitan)

Tabuh Angklung Keklentangan Klasik Oleh: I Gede Yudarta (Dosen PS Seni Karawitan) Tabuh Angklung Keklentangan Klasik Oleh: I Gede Yudarta (Dosen PS Seni Karawitan) 1 Pengertian Tabuh Angklung Keklentangan Dalam periodisasi gamelan Bali, Gamelan Angklung tergolong sebagai salah satu

Lebih terperinci

Tuison Siregar. Abstrak

Tuison Siregar. Abstrak PEMANFAATAN PIPA PARALON DALAM PEMBUATAN ALAT MUSIK TAGANING PADA SANGGARMUSIK ARITONANG DI JL. JARING UDANG 1 KECAMATAN MEDAN LABUHAN Tuison Siregar Abstrak Metode yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan kesenian yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan kesenian yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kesenian yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah masuknya budaya barat yang ikut mempengaruhi perubahan serta perkembangan

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER MATA PELAJARAN : SBK Standar Kompetensi : 8. Mengapresiasi karya seni rupa SENI RUPA Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utara.Sumatera Utara juga memiliki kebudayaan yang beragam.

BAB I PENDAHULUAN. Utara.Sumatera Utara juga memiliki kebudayaan yang beragam. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumatera Utara adalah sebuah provinsi yang terletak di pulau Sumatera, berbatasan dengan Aceh disebelah utara dan dengan Sumatera Barat serta Riau disebelah selatan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Konsep penyusunan komposisi Senangnya Masa Kecilku komposisi ini dibagi menjadi 3 lagu, yaitu Bahagia Mengenal Sekolah, Senangnya Bermain, dan Cinta. Instrumen yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL A. Landasan Teoritis Landasan teoritis deskriptif dari hasil suatu studi kepustakaan yang berhubungan (relevan) serta mendukung pokok permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kegunaan dalam kehidupan sehari hari.

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kegunaan dalam kehidupan sehari hari. BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakikat Seni Musik Disadari atau tidak, dalam kehidupan kita sehari hari banyak melibatkan musik karena definisi paling mendasar

Lebih terperinci

BAHAN USBN AKORD. = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = = 2 ½ - 1 Sus 2 = = 1 2 ½

BAHAN USBN AKORD. = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = = 2 ½ - 1 Sus 2 = = 1 2 ½ AKORD BAHAN USBN M = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = 1 4 5 = 2 ½ - 1 Sus 2 = 1 2 5 = 1 2 ½ MUSIK KONTEMPORER Ciri-Ciri Seni Kontemporer secara umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan serta memiliki beraneka ragam budaya. Kekayaan budaya tersebut tumbuh karena banyaknya suku ataupun etnis

Lebih terperinci

KEBERADAAN MUSIK TRADISIONAL SIMALUNGUN DALAM PESTA MARSOMBUH SIHOL DI KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN

KEBERADAAN MUSIK TRADISIONAL SIMALUNGUN DALAM PESTA MARSOMBUH SIHOL DI KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN P a g e 80 KEBERADAAN MUSIK TRADISIONAL SIMALUNGUN DALAM PESTA MARSOMBUH SIHOL DI KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN Febi Andreas Manik Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuhan Kekuatan Dan Mazmurku merupakan salah satu lagu yang diciptakan oleh Theodora Sinaga. Theodora Sinaga adalah salah satu pencipta lagu yang ada di kota

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ALAT MUSIK DAN TARIAN

BAB IV ANALISIS ALAT MUSIK DAN TARIAN BAB IV ANALISIS ALAT MUSIK DAN TARIAN A. ALAT MUSIK A.1 SASANDU Sasandu adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik. Alat musik dari Rote ini berbentuk tabung panjang yang terbuat dari

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu kabupaten yang tekstur wilayahnya bergunung-gunung. Tapanuli Utara berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu tuntutan mutlak yang harus dijalani. Mahasiswa pada dasarnya akan

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu tuntutan mutlak yang harus dijalani. Mahasiswa pada dasarnya akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai mahasiswa, belajar dengan tujuan untuk mendapatkan nilai yang baik adalah suatu tuntutan mutlak yang harus dijalani. Mahasiswa pada dasarnya akan mengalami

Lebih terperinci

PENGARUH MUSIK DALAM MENGEMBANGKAN EMOSI ANAK. Nunung Suryana Jamin Dosen PAUD Universitas Negeri Gorontalo

PENGARUH MUSIK DALAM MENGEMBANGKAN EMOSI ANAK. Nunung Suryana Jamin Dosen PAUD Universitas Negeri Gorontalo PENGARUH MUSIK DALAM MENGEMBANGKAN EMOSI ANAK Nunung Suryana Jamin Dosen PAUD Universitas Negeri Gorontalo Abstrak Musik adalah salah satu bentuk keindahan yang ada di alam semesta. Musik menyatu dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai

Lebih terperinci