BAB IV GAMBARAN PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV GAMBARAN PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB IV GAMBARAN PENELITIAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Biografi Joshua Oppenheimer Joshua Lincoln Oppenheimer (lahir 23 September 1974 di Texas, Amerika Serikat) adalah sutradara film berkebangsaan Amerika dan Inggris tinggal di Copenhagen, Denmark. Film karya Oppenheimer mengaburkan batas antara fiksi dan dokumenter. Dipengaruhi oleh montase eksperimental gurunya, Dusan Makavejev, film panjang pertamanya The Entire History of the Louisiana Purchase (1997) memenangi penghargaan Gold Hugo pada Chicago International Film Festival (1998) dan di putar perdana pada Telluride Film Festival Dari tahun 2001 sampai 2012, Oppenheimer membuat beberapa film di Indonesia. Film terbaru Joshua Oppenheimer adalah dwilogi Senyap dan Jagal atau dalam bahasa Inggris The Look of Silence dan The Act of Killing (2012/2014). Film Jagal diputar pertama kali pada Telluride Film Festival 2012, dan Senyap pada Venice International Film Festival Sejak pemutaran perdana film ini telah memenangkan banyak penghargaan internasional, termasuk Panorama Audience Award dan Prize of the Ecumenical Jury dari Berlin International Film Festival Film Jagal juga memenangi Robert Award dari Film Academy of Denmark, selain Bodil Awards dari Asosiasi Kritikus Film Nasional Denmark The Act of Killing juga mendapatkan Penghargaan Aung San Suu Kyi pada Festival Film Internasional Hak Azasi dan Martabat Manusia 2013 di Yangon, Myanmar. 47

2 Melalui karya Joshua Oppenheimer yang memfilmkan para pelaku genosida di Indonesia, satu keluarga penyintas mendapatkan pengetahuan mengenai bagaimana anak mereka dibunuh dan siapa yang membunuhnya. Adik bungsu korban bertekad untuk memecah belenggu kesenyapan dan ketakutan yang menyelimuti kehidupan para korban, dan kemudian mendatangi mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan kakaknya sesuatu yang tak terbayangkan di negeri dengan para pembunuh yang masih berkuasa Sinopsis Film Dokumenter Senyap The Look of Silence yang dalam bahasa Indonesia berjudul Senyap adalah film dokumenter tentang Adi Rukun. Tukang kacamata keliling itu adalah adik dari Ramli, salah satu korban pembantaian di salah satu desa perkebunan terpencil di Sumatera Utara. Lahir pasca pembantaian , Adi tumbuh dalam keluarga yang secara resmi dinyatakan "tidak bersih lingkungan" karena kakaknya, Ramli, dianggap simpatisan PKI. Bersama Adi, Oppenheimer mengumpulkan para korban dan penyintas pembantaian , mendokumentasikan kesaksian mereka tentang sejarah pahit itu. 1 Di tengah proses itu, terjadi intimidasi kepada para penyintas. Mereka diminta diam dan tidak memberi kesaksian kepada Oppenheimer. Para penyintas mencari siasat, lalu mendesak Oppenheimer mewawancarai sejumlah tokoh yang terlibat pembantaian itu, yang mungkin akan menceritakan sendiri pembantaian mereka.oppenheimer ragu siasat itu bisa berjalan, dan menjadi terkejut ketika ternyata mereka yang terlibat pembantaian bangga menceritakan 1 Filmsenyap.com/pernyataan- sutradara, diakses pada 07 April 2015, Jam 22:30. 48

3 bagaimana mereka membunuh para korban. Siasat di tengah jalan itulah yang melahirkan film Jagal yang diluncurkan mendahului Senyap. Oppenheimer melanjutkan proyek film dokumentasi kesaksian para penyintas dengan menunjukkan rekaman wawancara itu kepada Adi. Dalam Senyap, tampak Adi menonton kesaksian para pembunuh. Adi tercenung, diam, tetapi terus menonton rekaman wawancara yang diabadikan pada April 2003 yang memperlihatkan orang yang tertawa-tawa bangga mengisahkan "kepahlawanan" mereka membunuh.adi mencoba memahami kejumawaan "para pahlawan" pembantaian Senyap juga menuturkan bahwa Adi berikut ratusan ribu hingga jutaan keluarga penyintas lainnya masih dilukai hingga luka itu terus basah.luka Adi basah menerima pertanyaan anaknya yang pulang sekolah, mengisahkan cerita guru mereka tentang kekejaman PKI. Adi bersabar menjelaskan sejarah keluarga dan sejarah Indonesia kepada sang anak. Adi marah, belajar tidak mendendam, tetapi negara terus mengoyak lukanya. Kerendahan hati menjadi kunci mendengar kesenyapan itu. Kerendahan hati Adi berikut ratusan ribu hingga jutaan keluarga yang menjadi korban pembantaian , kerendahan hati orang-orang seperti Inong dan keluarga Amir Hasan, ataupun kerendahan hati negara Crew film Ekskutif produser : Werner Herzog Errol Morris André Singer Produser : Signe Byrge Sørensen Produser lini : Kaarle Aho 49

4 Sutradara : Joshua Oppenheimer Penata kamera : Joshua Oppenheimer Christine Cynn Anonim Penyunting gambar : Niels Pagh Andersen Penata musik : Henrik Garnov Penata suara : Henrik Garnov Penata Warna : Virgil Kastrup Asisten sutradara 1 : Anonim Asisten sutradara 2 : Anonim Asisten sutradara 3 : Anonim Pemain utama : Adi Rukun Amir Hasan Amir Siahaan Inong 50

5 4.1.4 Penghargaan Film 1. Venice International Film Festival, September Grand Jury Prize - FIPRESCI Award - Mouse d Oro Award - Human Rights Nights Award 2. Busan International Film Festival, Oktober Busan Cinephile Award 3. Copenhagen International Documentary Festival, November DOC:AWARD 4.2. Visualisasi Konsep Eksploitatif Sutradara Dalam Film Dokumenter Senyap Visualisasi merupakan sebuah upaya penggambaran yang difungsikan sebagai penjelas untuk menghasilkan pemahaman yang tepat. Visualisasi yang peneliti lakukan adalah adegan-adegan berupa gambar yang berkaitan dengan Konsep eksploitatif sutradara untuk mengetahuhi bagaimana sutradara bertanggung jawab untuk tidak memanipulasi narasumber di filmnya hanya demi kepentingan pribadi. Konsep eksploitatif sutradara dalam film dokumenter Senyap sebagai berikut : 51

6 4.2.1 Analisis Kesatu, adegan 23 dan 25, Dalam adegan ini terdapat konsep eksploitatif yaitu memanipulasi sebuah pertemuan yang seharusnya memeriksa kesehatan mata, menjadi sesi wawancara peristiwa pembantaian PKI. Tabel Analisis adegan ke 1 Adi yang sedang memeriksa kesehatan mata Inong menanyakan tentang pengalaman Inong ketika menjadi algojo. Inong merasa terintimidasi oleh Adi dan ia meminta Joshua untuk mematikan kamera. 52

7 1) Tahap Denotatif Dalam adegan ini Inong meminta Joshua untuk menghentikan proses suting karena menurut inong, sesi wawancara ini sudah masuk ke ranah politik dimana inong tidak senang jika di tanya tentang masalah politik pada masa itu.. Dimaknai secara denotatif bahwa Joshua sudah melanggar kode etik karena pada saat Inong meminta kamera untuk dimatikan, Joshua tidak melakukan nya dan malah meng-close Up wajah Inong agar bisa melihat ekspresi Inong. 2) Tahap konotatif Dalam adegan ini Adi Rukun yang bekerja sebagai Optometris mengunjungi rumah Inong, salah satu algojo dalam kasus pembantaian PKI. Adi Rukun mencoba melihat kesehatan mata Inong dan mencocokan lensa apa yang cocok untuk Inong. Di sela-sela pengecekan mata Inong, Adi Rukun melemparkan pertanyaan pertanyaan kepada Inong tentang latar belakang Inong pada tragedi pembantaian PKI. Nampak Inong menceritakan semua peristiwa peristiwa yang terjadi pada masa itu. Dimaknai secara konotatif bahwa alih-alih mendapat resep untuk kesehatan matanya, Inong malah dicecar dengan pertanyaan pretensius dan intimidatif dari Adi Rukun. 3) Tahap Mitos Membunuh orang menurut Inong diperbolehkan jika yang kita bunuh adalah musuh kita, dan membunuh atas nama negara. Namun pada kenyataannya membunuh adalah pelanggaran Hak Asasi Manusia. Seharusnya manusia tidak boleh saling membunuh satu sama lain. 53

8 Analisis kedua, adegan 58. Dalam adegan ini terdapat konsep eksploitatif terhadap Adi dimana keselamatan Adi Rukun terancam, ketika Amir Siahaan selaku Komandan Pasukan Pembunuh Sungai Ular menanyakan tempat tinggal Adi secara intimidatif. Tabel Analisis adegan ke 2 Adi Rukun merasa terintimidasi dengan pertanyaan Amir Siahaan. 1) Tahap Denotatif Dalam adegan ini Adi Rukun mendatangi rumah Amir Siahaan selaku Komandan Pasukan Pembunuh Sungai Ular untuk membicarakan tentang tragedi pembantaian PKI pada masa itu. Nampak Adi menayakan perasaan Amir, apakah ada rasa penyesalan dan keinginan untuk meminta maaf kepada keluarga Adi Rukun, Namun pada kenyataannya Amir tidak merasa bersalah dan malah membanggakan diri karena telah membantu negara. Dimaknai secara denotatif bahwa seorang yang telah membuat kesalahan apalagi membunuh, harus memiliki rasa bersalah dan harus meminta maaf kepada keluarga korban. 54

9 2) Tahap Konotatif Visualisasi Adi Rukun yang sedang menanyakan bagaimana jika saat ini ia berada di situasi pembantian PKI pada masa itu, apa yang akan terjadi dengannya. Kemudian Amir menjawab bahwa nyawa Adi Rukun bisa terancam. Kemudian Nampak Amir memberikan pertanyaan secara intimidatif kepada Adi Rukun. Ia menanyakan dimana tempat tinggal Adi. Dimaknai secara konotatif bahwa pertanyaan tersebut bukan hanya ingin mengetahui tempat tinggal Adi, namun ingin melakukan tindakan yang bisa membahayakan keluarga Adi Rukun, karena kita tahu perbuatan para algojo PKI akan melakukan apa saja agar informasi tentang mereka tidak diketahui khalayak, dan jika Adi memberikan alamat tinggalnya, keluarga Adi Rukun bisa terancam. 55

10 Analisis ketiga, adegan 73 dan 76. Dalam adegan ini terdapat sebuah konsep eksploitatif dimana sang anak dibuat menangis agar adegan ini terkesan dramatis. Tabel Analisis adegan ke 3 Sang bapak sedang menceritakan ketika ia menbunuh orang, ia selalu meminum darah korbannya. Sang anak yang terlihat sedih ketika ia tahu bahwa bapaknya seorang pembunuh. 1) Tahap Denotatif Adegan ini menggambarkan seorang bapak mantan algojo yang sudah tampak linglung sedang menceritakan kejadian pada saat dia memenggal kepala perempuan keturunan toing hoa, ia membawa kepala perempuan tersebut ke tempat makan dimana banyak orang toing hoa yang sedang makan disana. Cerita ini menggambarkan sebuah perbuatan yang sangat tidak manusiawi. Tujuan si bapak membawa kepala perempuan tersebut ke tempat makan adalah untuk menakut 56

11 nakuti orang tiong hoa yang berada disana dan menertawakan mereka ketika orang orang pada berlari ketakutan. 2) Tahap Konotatif Dari visualisasi adegan ini, Adi Rukun menanyakan kepada sang anak bagaimana perasaan sang anak setelah mengetahui bahwa bapaknya adalah seorang pembunuh, dan kakak Adi yaitu Ramli adalah salah satu korban pembantaian PKI. dikonotasikan bahwa sang anak yang tadinya bangga dengan bapaknya karena ditakuti warga, menjadi sedih setelah tahu bahwa bapaknya adalah pembunuh. Konon adegan ini dianggap paling menyentuh dari Senyap, dan dijadikan sebagai contoh usaha rekonsiliasi. Konsep eksploitatif ini terlihat ketika anak perempuan yang dipaksa sedemikian rupa untuk ikut terlibat menanggung dosa bapaknya. 3) Tahap Mitos Meminum darah korban yang kita bunuh akan membuat kita menjadi tidak gila, namun pada kenyataannya, meminum darah manusia haram hukumnya dan tidak ada relavansinya kehilangan akal sehat jika kita tidak meminum darah korban yang kita bunuh. 57

12 Analisis keempat, adegan 84. Dalam adegan ini terdapat konsep eksploitasi demi mendapatkan adegan yang dramatis dimana Adi memaksa pamannya sendiri untuk mengaku bersalah atas kematian Ramli. Tabel Analisis adegan ke 4 Paman Adi memarahi Adi karena telah memaksa pamannya bersalah atas kematian Ramli. 1) Tahap Denotatif Digambarkan dalam adegan ini, Sang paman sedang membicarakan tentang situasi pada masa pembantaian PKI, dan Adi menanyakan apakah pamanya ikut membantu dalam pembantaian yang terjadi pada waktu itu. Dimaknai secara denotatif bahwa Adi ingin tahu apa yang dilakukan pamannya ketika Ramli diculik. 58

13 2) Tahap Konotatif Demi upaya untuk mengungkap kebenaran, kedatangan Adi sebenarnya ingin memaksa pamannya sendiri untuk mengaku bersalah atas kematian Ramli. Alasannya, saat itu si paman bertugas menjaga bioskop tempat para korban ditahan sebelum dibunuh Analisis kelima, adegan 94. Dalam adegan ini terdapat konsep eksploitasi dimana Adi disuruh menonton rekaman video reka ulang pembunuhan agar Adi lebih berekspresif. Tabel Analisis adegan ke 5 Adi terlihat kesal saat sedang melihat video yang diberikan Joshua tentang reka ulang pembantian PKI. 1) Tahap Denotatif Digambarkan dalam adegan ini, Adi sedang melihat rekaman video tentang Amir dan Inong yang sedang menceritakan tentang mereka saat melakukan eksekusi kepada orang orang yang terlibat dalam gerakan PKI. Dimaknai secara denotatif bahwa Adi ingin tahu apa yang terjadi pada masa pembantian PKI. 59

14 2) Tahap Konotatif Joshua memperlihatkan rekaman video reka ulang kepada Adi agar Adi lebih mendalami perasaan marah dan kesal terhadap keluarga Amir dan Inong. Dengan begitu, Joshua bisa memanfaatkan Adi untuk mendatangi mereka dan memberikan pernyataan kepada Adi Analisis keenam, adegan 103. Dalam adegan ini terdapat konsep eksploitasi dimana Adi disuruh menghampiri M.Y Basrun untuk menanyakan tentang kehidupan dia yang sekarang menjabat sebagai pimpinan DPRD. Tabel Analisis adegan ke 6 Adi terlihat kesal saat sedang melihat video yang diberikan Joshua tentang reka ulang pembantian PKI. 1) Tahap Denotatif Digambarkan dalam adegan ini, Adi sedang mengobrol dengan pimpinan DPRD Serdang Bedagai, M.Y Basrun untuk menanyakan tentang tragedy pembantian PKI. Dimaknai secara denotatif bahwa Adi ingin tahu apa yang terjadi pada masa pembantian PKI. 60

15 2) Tahap Konotatif Adi ingin tahu apakah ada rasa bersalah dan menyesal ketika M.Y Basrun pernah menjadi ketua peristiwa pembantaian PKI di Serdang Bedagai dan sekarang sudah menjabat sebagai pimpinan dearah tersebut. 61

16 Analisis ketujuh, adegan 127. Dalam adegan ini terdapat sebuah konsep eksploitatif dimana keterbukaan keluarga terakhir dalam film ini dalam menerima sutradara ke rumahnya, dan kesediaan mereka untuk difilmkan nyata-nyata ternodai oleh tingkah laku si sutradara yang terlihat tanpa etika. Tabel Analisis adegan ke 5 Joshua menunjukan video hasil riset almarhum Amir Hasan kepada keluarga pelaku Sang anak memarahi Joshua karena mereka tidak mau mengungkit masalah almarhum bapaknya 1) Tahap Denotatif Adegan ini menggambarkan Joshua dan Adi yang mengunjungi keluarga terakhir di film itu. Karena si bapak yang menjadi algojo ( Amir Hasan ) sudah meninggal dunia, yang ditemui adalah sang istri yang sedang sakit, dan si anak yang tampaknya tidak tahu apa-apa. Dimaknai secara denotatif kedatangan mereka untuk 62

17 mewawancarai keluarga dan menunjukan hasil riset Joshua tentang video reka ulang yang dilakukan almarhum Amir Hasan kepada keluarganya. 2) Tahap Konotatif Dari visualisasi adegan ini, saat menunjukan video riset tadi, dimaknai secara konotaif hal ini hanya demi efek dramatis, seolah ingin mengatakan suamimu pembunuh, bapakmu pembunuh, dosanya harus kamu tanggung. Saat keluarga algojo tersebut merasa tidak nyaman, bahkan meminta wawancara itu dihentikan, alih-alih menenangkan keadaan, salah satu sutradara dengan bahasa Indonesia beraksen Amerika malah ingin menunjukkan satu video lagi. Tampaknya si sutradara hanya ingin menambah dramatis suasana dengan memojokkan keluarga itu. Di situlah puncak eksplotasinya. Senyap menjelma sebuah film yang berhasil memberi stigma pada keluarga-keluarga algojo tersebut, semacam stempel keras bahwa mereka anak pembunuh. Peneliti melihat adegan ini adalah wujud eksploitasi sutradara dalam membuat sebuah karya untuk kepentingannya sendiri yang bagi penulis dimaknai secara konotatif dan denotatif. 63

18 4.3 Pembahasan Berdasarkan analisis di atas penulis dapat mempelajari bagaimana sutrada memanipulasi dan mengeksploitasi para pemainnya. Sutradara mengarahkan Adi, sebagai optometris, untuk mendatangi para algojo dan keluarganya, lalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tak ada hubungannya dengan kesehatan mata. Film Senyap adalah hasil konstruksi yang terukur dan terencana dengan matang. Menurut pengakuan Joshua, film Senyap direkam hanya dalam enam hari. Sebagian besar adegan di film ini bukanlah sesuatu yang organik yang terjadi begitu saja kemudian direkam, melainkan hasil pengadeganan, misalnya percakapan Adi dengan istrinya, percakapan dua anaknya, atau ketika Adi mengadu kepada ibunya. Adegan-adegan itu mustahil terjadi dan terekam secara wajar dalam waktu kurang dari seminggu. Reaksi para algojo dan keluarganya yang ditemui Adi adalah hal paling brilian dalam film ini, tetapi harus diingat bahwa sutradaralah yang mereka-reka dan menciptakannya, serta berkuasa penuh atas terjadinya semua adegan itu. Motivasi Adi sebagai karakter utama secara mentah-mentah dijadikan proyeksi visi sutradara. Dalam visualisasi yang pertama, Adi yang bekerja sebagai optometris keliling mendatangi Inong, salah satu algojo pembantaian PKI. Alih-alih mendapat resep untuk kesehatan matanya, ia malah dicecar dengan pertanyaan pretensius dan intimidatif dari Adi. Inong pun merasa terganggu dengan keadaan ini, lalu ia meminta Joshua selaku sutradara agar mematikan kamera namun hal ini tidak dilakukan oleh Joshua. Disinilah eksploitasi terjadi. Dalam visualisasi kedua, Adi Rukun terintimidasi oleh pertanyaan dari ketua Pemuda Pancasila yang menanyakan tempat tinggalnya karena sang algojo tidak 64

19 terima di wawancarai tentang tragedi pembantaian PKI. Disini yang menjadi korban eksploitasi adalah Adi Rukun, karena keselamatan keluarga Adi terancam. 2 Dalam visualisasi ketiga, pada sebuah keluarga yang terdiri dari seorang bapak yang sudah tampak linglung, dan seorang anak perempuannya, perhatikan bagaimana Adi mendramatisir adegan itu dengan cerita betapa si bapak meminum darah korban yang dibunuhnya supaya tidak gila. Juga ketika Adi bertanya kepada si anak perempuan, tentang bagaimana perasaannya saat tahu bapaknya membunuh orang lalu meminum darahnya. Gaya yang diperlihatkan Adi mengingatkan penulis pada reporter stasiun-stasiun TV di Indonesia ketika meliput sebuah peristiwa bencana, yang selalu mencecar korban dengan pertanyaan Bagaimana perasaan Ibu?, sembari kamera bergerak zoom-in, berharap si narasumber menangis demi mendapatkan efek dramatis ala sinetron-sinetron murahan. Konon adegan ini dianggap paling menyentuh dari Senyap, dan dijadikan sebagai contoh usaha rekonsiliasi.. 3 Dalam visualisasi keempat diperlihatkan bagaimana Adi memaksa pamannya sendiri untuk mengaku bersalah atas kematian Ramli. Alasannya, saat itu si paman bertugas menjaga bioskop tempat para korban ditahan sebelum dibunuh. Tak cukup sampai di situ, Adi masih merasa perlu mengadukan hal itu pada ibunya demi mendapatkan drama lain. Semua itu mengingatkan penulis pada politik adu domba. Penulis melihat bagaimana pintarnya sutradara mengkonstruksi situasi tersebut untuk menciptakan efek drama. Narasumber lebih tampak sebagai pion dalam permainan catur ketimbang karakter yang punya motivasi murni. 2 Ayu Ratih, Hilmar Farid dkk. Tahun yang Tak Pernah Berakhir: Memahami Pengalaman Korban 65. Jakarta: Cipta Adi Pustaka hlm Robert Cribb, Pembantaian PKI di Jawa dan Bali Yogyakarta: Mata Bangsa.1990.hlm

20 Dalam visualisasi kelima puncak eksploitasi pada Senyap terjadi di adegan ini saat Adi mengunjungi keluarga terakhir di film itu. Karena si bapak yang menjadi algojo sudah meninggal dunia, yang ditemui adalah sang istri yang sedang sakit, dan si anak yang tampaknya tidak tahu apa-apa. Keterbukaan keluarga itu dalam menerima sutradara ke rumahnya, dan kesediaan mereka untuk difilmkan nyata-nyata ternodai oleh tingkah laku si sutradara yang terlihat tanpa etika. Perhatikan bagaimana adegan itu kemudian disusun: dimulai dengan menampilkan satu video, yang saya duga adalah materi riset ketika si bapak masih hidup. Tak hanya kelihatan bangga saat diwawancara, si bapak algojo itu bahkan menunjukkan buku berisi daftar orang-orang yang berhasil dibunuhnya. Di video itu terlihat juga istrinya, yang tampak berdiri ceria di sampingnya. Adegan inimengingatkan kita pada polah orang-orang biasa di depan kamera: riang, lugu, terbuka, pengen masuk TV, tanpa tahu sedikit pun soal agenda orang yang merekamnya. Kemudian adegan berpindah ke masa kini, ketika sang istri diwawancarai secara intimidatif oleh Adi yang hadir ke rumah itu, entah dengan kapasitas sebagai apa, sebab tidak ada anggota keluarga yang punya masalah dengan mata ditunjukkanlah video riset tadi demi efek dramatis, seolah ingin mengatakan suamimu pembunuh, bapakmu pembunuh, dosanya harus kamu tanggung. Saat keluarga algojo tersebut merasa tidak nyaman, bahkan meminta wawancara itu dihentikan, alih-alih menenangkan keadaan, salah satu sutradara dengan bahasa Indonesia beraksen Amerika malah ingin menunjukkan satu video lagi John Rossa. Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto. Bandung: Mata Bangsa :1988. hlm

21 67

BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan

BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan Film Senyap mengungkapkan bahwa komunis merupakan korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi saat peristiwa pemberantasan komunis 1965 yang dampaknya masih terasa

Lebih terperinci

pesan yang tersirat di setiap scene-scene dalam film untuk menyampaikan maksud dan pengertian kepada khalayak. Secara umum, film dipandang sebagai med

pesan yang tersirat di setiap scene-scene dalam film untuk menyampaikan maksud dan pengertian kepada khalayak. Secara umum, film dipandang sebagai med BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan komunikasi saat ini tidak lagi dianggap hanya sebagai kegiatan penyampaian pesan anatara komunikator dengan komunikan.komunikasi saat ini i telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Komunikasi bukan hanya sebuah

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. dokumenter Senyap atau The Look Of Silence dengan menggunakan analisis

BAB III PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. dokumenter Senyap atau The Look Of Silence dengan menggunakan analisis BAB III PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab III Skripsi ini, akan dijelaskan analisis dan pembahasan dari film dokumenter Senyap atau The Look Of Silence dengan menggunakan analisis naratif. A. Peristiwa-Peristiwa

Lebih terperinci

Pembantaian Massal Pernah Terjadi

Pembantaian Massal Pernah Terjadi Pembantaian Massal 1965-1966 Pernah Terjadi Penulis : Donny Andhika http://www.mediaindonesia.com/read/2012/10/10/352566/284/1/pembantaian_massal_196 5-1966_Pernah_Terjadi_Bagian_1 Senin, 01 Oktober 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual di belahan dunia ini. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film televisi

Lebih terperinci

Meninjau Kembali Pembantaian 50 Tahun Lalu

Meninjau Kembali Pembantaian 50 Tahun Lalu Wawancara dengan Soe Tjen: Meninjau Kembali Pembantaian 50 Tahun Lalu Tak ada yang memberitahu Soe Tjen tentang nasib ayahnya dan genosida anti-komunis. Sampai ia mendengar kisah itu dari ibunya, setelah

Lebih terperinci

KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, DEWAN KESENIAN JAKARTA & FINAL CUT FOR REAL MEMPERSEMBAHKAN SENYAP THE LOOK OF SILENCE

KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, DEWAN KESENIAN JAKARTA & FINAL CUT FOR REAL MEMPERSEMBAHKAN SENYAP THE LOOK OF SILENCE KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, DEWAN KESENIAN JAKARTA & FINAL CUT FOR REAL MEMPERSEMBAHKAN SENYAP THE LOOK OF SILENCE 1 S E N Y A P THE LOOK OF SILENCE Sebuah film karya Joshua Oppenheimer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita hidup ditengah derasnya perkembangan sistem komunikasi. Media massa adalah media atau sarana penyebaran informasi secara massa dan dapat diakses oleh masyarakat

Lebih terperinci

*PEMUTARAN PERDANA THE ACT OF KILLING Di LONDON *

*PEMUTARAN PERDANA THE ACT OF KILLING Di LONDON * *Kolom IBRAHIM ISA Sabtu, 16 Maret 2013 -----------------------------* *PEMUTARAN PERDANA THE ACT OF KILLING Di LONDON * Maret 2013, adalah peiode yang sarat dengan acara sekitar *Peristiwa 1965*. Reaksi

Lebih terperinci

Buku «Memecah pembisuan» Tentang Peristiwa G30S tahun 1965

Buku «Memecah pembisuan» Tentang Peristiwa G30S tahun 1965 Buku «Memecah pembisuan» Tentang Peristiwa G30S tahun 1965 Tulisan ini bukanlah resensi buku. Melainkan seruan atau anjuran kepada orang-orang yang mempunyai hati nurani dan berperkemanusiaan, atau yang

Lebih terperinci

"THE ACT O F KILLING JAGAL

THE ACT O F KILLING JAGAL Kolom IBRAHIM ISA Sabtu, 18 Januari 2014 ------------------- Sekitar NOMINASI OSCAR Film "THE ACT O F KILLING JAGAL Tadi malam aku share artikel yang ditulis sahabat karibku Max Lane di Facebook, sekitar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya masyarakat mengkhawatirkan masa kehamilan dan persalinan. Masa kehamilan dan persalinan dideskripsikan oleh Bronislaw Malinowski menjadi fokus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menyampaikan sebuah informasi, banyak media yang dapat dipakai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menyampaikan sebuah informasi, banyak media yang dapat dipakai 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam menyampaikan sebuah informasi, banyak media yang dapat dipakai agar data yang dikirim oleh pengirim bisa sampai ke penerima. Media yang dipakai bisa melalui

Lebih terperinci

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Nama: ika Putri k Nim: 09.11.2577 Kelas: S1 TI 01 PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Pada suatu hari terjadi perang antara rakyat Indonesia dengan Malaysia dikarenakan Malaysia sering kali merebut wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perfilman di Indonesia akhir-akhir ini berkembang sangat pesat seiring dengan majunya era globalisasi. Hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia memiliki orang-orang kreatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Film dokumenter Jagal (The Act of Killing) ini mengungkapkan realita

BAB I PENDAHULUAN. Film dokumenter Jagal (The Act of Killing) ini mengungkapkan realita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Film dokumenter Jagal (The Act of Killing) ini mengungkapkan realita kekejaman pada tahun 1965 terhadap anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) yang ada di Medan,

Lebih terperinci

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Suami Rosa biasa memukulinya. Ia memiliki dua anak dan mereka tidak berani berdiri di hadapan ayahnya karena mereka takut akan

Lebih terperinci

Kriteria Penilaian Skrip CVC

Kriteria Penilaian Skrip CVC Kriteria Penilaian Skrip CVC No Kriteria Nilai 1 Ide Cerita* Sedang ada 2 Cerita dasar* Sedang Ada 3 Penjelasan Karakter Ada Ada 4 Penjelasan lokasi Ada Ada 5 Plot/Alur Cerita* Sedang Ada 6 Outline/Storyline

Lebih terperinci

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang

Lebih terperinci

SINOPSIS FILM PREMONITION

SINOPSIS FILM PREMONITION ANALISA FILM SINOPSIS FILM PREMONITION Sandra Bullock berperan sebagai Linda Hanson istri dari Jim Hanson (Jullian McMahon) seorang ibu rumah tangga yang memiliki dua orang anak perempuan yang bernama

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

Negara Jangan Cuci Tangan

Negara Jangan Cuci Tangan Negara Jangan Cuci Tangan Ariel Heryanto, CNN Indonesia http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160426085258-21-126499/negara-jangan-cuci-tangan/ Selasa, 26/04/2016 08:53 WIB Ilustrasi. (CNN Indonesia)

Lebih terperinci

ANALISIS SEMIOTIKA PADA FILM SENYAP KARYA JOSHUA OPPENHEIMER

ANALISIS SEMIOTIKA PADA FILM SENYAP KARYA JOSHUA OPPENHEIMER ANALISIS SEMIOTIKA PADA FILM SENYAP KARYA JOSHUA OPPENHEIMER Oleh: Ricky Widianto Desie. M.D. Warouw Johny. J. Senduk e-mail : rickywidianto57@gmail.com Abstrak Film Senyap merupakan sebuah film dokumenter.

Lebih terperinci

Laporan akhir IPT, 8 Juni, 2016

Laporan akhir IPT, 8 Juni, 2016 Laporan akhir IPT, 8 Juni, 2016 DAFTAR ISI Catatan editorial Ucapan terima kasih Daftar istilah dan singkatan A SIDANG IPT A1 PENGANTAR IPT A2 KATA PEMBUKAAN PANEL HAKIM, 10 NOVEMBER 2015 A3 KATA PENUTUP

Lebih terperinci

WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA

WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA Pada 11 September 2001, saya melihat wajah Islam yang sebenarnya. Saya melihat kegembiraan di wajah bangsa kami karena ada begitu banyak orang kafir yang dibantai dengan mudahnya...saya

Lebih terperinci

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24 Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/2014 11:41:24 2 Buku BI 3 (12 des).indd 2 16/12/2014 11:41:25 Bintang berkunjung ke rumah Tante Menik, adik ibunya. Tante Menik seorang wartawati. Rumah Tante Menik kecil,

Lebih terperinci

Amabelle BooksABDULLA SECRET MISSION #2 : JIHAD KE NEGARA ISLAM SURIAH ADNAN ABDULLAH

Amabelle BooksABDULLA SECRET MISSION #2 : JIHAD KE NEGARA ISLAM SURIAH ADNAN ABDULLAH Amabelle BooksABDULLA SECRET MISSION #2 : JIHAD KE NEGARA ISLAM SURIAH ADNAN ABDULLAH DAFTAR ISI Daftar Isi. 7 Bab I Pendahuluan.... 9 Bab II Ke Tanah Suci... 20 Bab III Umrah... 38 Bab IV Turki... 50

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginannya. Hal inipun diatur dalam Undang-Undang Dasar Terdapat paham liberalisme dimana liber yang artinya bebas atau

BAB I PENDAHULUAN. keinginannya. Hal inipun diatur dalam Undang-Undang Dasar Terdapat paham liberalisme dimana liber yang artinya bebas atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap manusia pada umumnya menginginkan kehidupannya berjalan dengan baik, sesuai dengan apa yang dikehendakinya, yang mana sesuai dengan arti sebuah kebebasan.

Lebih terperinci

Bab III. Analisa Masalah

Bab III. Analisa Masalah Bab III Analisa Masalah 3.1 Analisa Permasalahan Secara Umum Penduduk Indonesia kurang memiliki pengetahuan mengenai bencana-bencana yang sering terjadi di Indonesia. Akibatnya, kerusakan harta, benda

Lebih terperinci

Diunduh dari <arielheryanto.wordpress.com>

Diunduh dari <arielheryanto.wordpress.com> http://indoprogress.com/2014/09/menolak-diam-meno... 1 of 5 indoprogress.com http://indoprogress.com/2014/09/menolak-diam-menolak-dusta/ LKIP SETELAH menghentak dunia dua tahun lalu dengan karya gemilang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film adalah sarana komunikasi massa yang digunakan untuk menghibur, memberikan informasi, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, komedi, dan sajian teknisnya

Lebih terperinci

pengalaman putra 'tokoh integrasi' Tionghoa Indonesia pada 1965

pengalaman putra 'tokoh integrasi' Tionghoa Indonesia pada 1965 'Dicina-cinakan' di jalan: pengalaman putra 'tokoh integrasi' Tionghoa Indonesia pada 1965 Endang NurdinBBC Indonesia 27 Oktober 2017 http://www.bbc.com/indonesia/dunia-41738253?ocid=wsindonesia.chat-apps.in-app-msg.whatsapp.trial.link1_.auin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini film dan kebudayaan telah menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Film pada dasarnya dapat mewakili kehidupan sosial dan budaya masyarakat tempat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi digilib.uns.ac.id BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Profil Film 1. Judul : Ada Surga di Rumahmu 2. Genre : Drama, Religi, Keluarga 3. Durasi : 106 menit 4. Sutradara : Aditya Gumay 5. Produser : Putut

Lebih terperinci

Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI

Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI Selasa 26 September 2017, 15:58 WIB CIA Pantau PKI Momen Krusial! Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI Fitraya Ramadhanny detiknews https://news.detik.com/berita/d-3658975/momen-krusial-ini-pantauan-cia-saat-kejadian-g30spki

Lebih terperinci

Ringkasan Cerita. Mengisahkan tentang ksatria wanita atau biasa disebut seorang samurai yang

Ringkasan Cerita. Mengisahkan tentang ksatria wanita atau biasa disebut seorang samurai yang Ringkasan Cerita Film Azumi, episode 1 Mengisahkan tentang ksatria wanita atau biasa disebut seorang samurai yang bernama Azumi. Ia sejak kecil tinggal bersama guru dan sembilan orang sahabatnya. Mereka

Lebih terperinci

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis A. Pemilihan Ide Pengkaryaan BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Lingkungan Pribadi Ide Lingkungan Sekitar Kontemplasi Stimulasi Sketsa Karya Proses Berkarya Apresiasi karya Karya Seni Bagan 3.1 Proses

Lebih terperinci

KASUS ETIKA PROFESI KASUS ANGELINE. Pembunuhan Berencana Angeline

KASUS ETIKA PROFESI KASUS ANGELINE. Pembunuhan Berencana Angeline KASUS ETIKA PROFESI KASUS ANGELINE Pembunuhan Berencana Angeline A. IDENTIFIKASI ISU 1. ISU FAKTUAL - APA YANG TERJADI? Pembunuhan berencana Angeline yang dilakukan oleh ibu angkat dan pembantunya. - DIMANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Film merupakan salah satu produk media massa yang selalu berkembang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Film merupakan salah satu produk media massa yang selalu berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Film merupakan salah satu produk media massa yang selalu berkembang setiap jamannya. Film adalah sebuah produk seni yang memiliki kebebasan dalam berekspresi, juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam ilmu multimedia, animasi merupakan hasil dari kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa melalui sebuah aplikasi multimedia sehingga menghasilkan gambar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Menurut Phillips, pendekatan atau sering pula disebut paradigma ialah seperangkat asumsi, baik tersurat maupun tersirat, yang menjadi landasan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana komunikasi yang paling efektif, karena film dalam menyampaikan pesannya yang begitu kuat sehingga

Lebih terperinci

Cari Kuburan Massal untuk Pelurusan Sejarah

Cari Kuburan Massal untuk Pelurusan Sejarah Cari Kuburan Massal untuk Pelurusan Sejarah Selasa, 26 April 2016 01:43 http://www.beritametro.co.id/feature/cari-kuburan-massal-untuk-pelurusan-sejarah Aktivis HAM menemukan kuburan massal yang diduga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanakkanak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanakkanak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanakkanak dan masa dewasa. Dimana pada masa ini remaja memiliki kematangan emosi, sosial, fisik dan psikis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inovasi dinamika teknologi dan industri multimedia kini telah berkembang pesat. Industri multimedia seperti desain brand, pembuatan video, dan pembuatan game berjalan

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2016

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2016 KONSTRUKSI REALITAS PERISTIWA 1965 DALAM FILM SENYAP : THE LOOK of SILENCE (Sebuah Kajian Menggunakan Analisis Wacana Teun Van Dijk) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita. Perkembangan jaman dan teknologi ini juga berimbas kepada proses berkembangnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. dianalisis maka ada beberapa hal yang ditemukan yaitu : panca indra. Dalam iklan oreo versi oreo dan handphone ayah terdapat

BAB IV ANALISIS DATA. dianalisis maka ada beberapa hal yang ditemukan yaitu : panca indra. Dalam iklan oreo versi oreo dan handphone ayah terdapat 84 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dari penyajian data pada bab sebelumnya, kemudian data tersebut dianalisis maka ada beberapa hal yang ditemukan yaitu : 1. Penanda dan Petanda. Petanda merupakan

Lebih terperinci

YESUS DITANGKAP DAN DIADILI

YESUS DITANGKAP DAN DIADILI CERITA 22 YESUS DITANGKAP DAN DIADILI MATIUS 26:47-67, 27:1-26 ANALISA PERBUATAN Yang dialami Tuhan Yesus adalah penggenapan nubuat para Nabi. 26:47-50 51-56 52-56 Jawaban Yesus atas tuduhan yg diberikan.

Lebih terperinci

MENENTUKAN TEKNIK EDITING DENGAN STORYBOARD MELALUI NASKAH FILM BELENGGU

MENENTUKAN TEKNIK EDITING DENGAN STORYBOARD MELALUI NASKAH FILM BELENGGU MENENTUKAN TEKNIK EDITING DENGAN STORYBOARD MELALUI NASKAH FILM BELENGGU Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu: Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Oleh : Devita Nela

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang padat akan aktifitas membutuhkan hiburan dan informasi yang cepat, mudah dan murah. Ketat dan pesatnya persaingan dalam industri televisi khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda-beda. Hal tersebut merupakan representasi psikologis masing-masing orang yang dibangun dari latar belakang

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

Seri Iman Kristen (4/10)

Seri Iman Kristen (4/10) Seri Iman Kristen (4/10) Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Nama Pelajaran : Kejatuhan Manusia Kode Pelajaran : DIK-P04 Pelajaran 04 - KEJATUHAN MANUSIA DAFTAR ISI Ayat Alkitab Ayat Kunci 1. Larangan

Lebih terperinci

KARENA KITA ADALAH ORANGTUA: Percikan Cerita Pengasuhan Anak

KARENA KITA ADALAH ORANGTUA: Percikan Cerita Pengasuhan Anak KARENA KITA ADALAH ORANGTUA: Percikan Cerita Pengasuhan Anak Daftar Isi Bagian 1. Prinsip-prinsip Pengasuhan Anak Selalu Ada Kelebihan dan Kekurangan 11 Siapa Saya dan Apa Peran Saya 15 Saya, Asisten dan

Lebih terperinci

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina BAB II RINGKASAN CERITA Ada dua kewajiban yang paling di benci Lara yang harus di lakukannya setiap pagi. Lara harus mengemudi mobil ayahnya yang besar dan tua ke rumah sakit dan mengantarkan adik-adiknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup efektif dalam menyampaikan suatu informasi. potret) atau untuk gambar positif (yang di mainkan di bioskop).

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup efektif dalam menyampaikan suatu informasi. potret) atau untuk gambar positif (yang di mainkan di bioskop). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film merupakan salah satu media massa yang digunakan sebagai sarana hiburan. Selain itu film berperan sebagai sarana modern yang digunakan untuk menyebarkan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup, yang juga sering disebut movie atau sinema. Film adalah sarana

BAB I PENDAHULUAN. hidup, yang juga sering disebut movie atau sinema. Film adalah sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film televisi setiap minggunya.

Lebih terperinci

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Nama : No HP : Alamat : Pendidikan Terakhir : 1. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Pemikiran dan perhatian ditujukan ke dalam,

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dalam pembuatan produksi sebuah film, pada dasarnya memiliki suatu rangkaian tahapan yang harus dilalui. Rangkaian tersebut akan membantu menentukan hasil proses produksi program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. film video laser setiap minggunya. Film lebih dahulu menjadi media hiburan

BAB I PENDAHULUAN. film video laser setiap minggunya. Film lebih dahulu menjadi media hiburan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual di belahan dunia. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film televisi dan film video laser

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Film 2.1.1 Pengertian Film Kehadiran film sebagai media komunikasi untuk menyampaikan informasi, pendidikan dan hiburan adalah salah satu media visual auditif yang mempunyai jangkauan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Film Ip Man III Dikisahkan kehidupan seorang guru besar bela diri aliran Wing Chun yang sangat dihormati oleh masyarakat di wilayah itu bernama

Lebih terperinci

TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL II

TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL II TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL II Menganalisis Cut dan Transisi Pada Naskah Film Belenggu Dosen Pengampu :Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Disusun Oleh : Novasari Widyaningsih 14148111 Yessy Arisanti Wienata 14148151

Lebih terperinci

Konstruksi Sejarah 1965 dalam Film Senyap The Look of Silence History Construction of 1965 on Senyap The Look of Silence Film

Konstruksi Sejarah 1965 dalam Film Senyap The Look of Silence History Construction of 1965 on Senyap The Look of Silence Film Prosiding Jurnalistik ISSN: 2460-6529 Konstruksi Sejarah 1965 dalam Film Senyap The Look of Silence History Construction of 1965 on Senyap The Look of Silence Film 1 Faris Fakhriansyah Umara, 2 Dedeh Fardiah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan film di Indonesia akhir-akhir ini membuat sikap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan film di Indonesia akhir-akhir ini membuat sikap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan film di Indonesia akhir-akhir ini membuat sikap masyarakat menjadi berubah, masyarakat yang biasanya melihat film hanya untuk hiburan semata,

Lebih terperinci

Dasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 10FIKOM STAND UP DAN SIARAN LANGSUNG. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING

Dasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 10FIKOM STAND UP DAN SIARAN LANGSUNG. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING Modul ke: Dasar- dasar Jurnalistik TV STAND UP DAN SIARAN LANGSUNG Fakultas 10FIKOM Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan Stand Up dan Siaran Langsung STAND UP Seorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metodologi guna mendapatkan data-data dari berbagai sumber sebagai bahan analisa. Menurut Kristi E. Kristi Poerwandari dalam bukunya yang berjudul Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Prosopagnosia pertama kali ditemukan pada tahun 1947 oleh Joachim Bodamer, dalam bahasa Inggris penyakit ini dinamakan face blindness atau buta wajah penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ibunya, dan sekaligus menjadi inti cerita dalam film dari Arab Saudi berjudul

BAB I PENDAHULUAN. ibunya, dan sekaligus menjadi inti cerita dalam film dari Arab Saudi berjudul BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Aku ingin membeli sepeda jadi aku bisa balapan dengan Abdullah... Kalimat di atas merupakan kalimat yang diungkapkan oleh Wadjda kepada ibunya, dan sekaligus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Sebagian besar kota besar yang ada di Indonesia saat ini semakin berkembang seiring dengan pertumbuhan penduduk. Salah satu kota yang berkembang saat ini

Lebih terperinci

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi 1 Nadia Eliora Yuda Putri Bahasa Indonesia 7 13 September 2012 Pelarian Jauh Di Hutan Duarr! Bunyi ledakan bom tentara-tentara Jepang. Setelah ledakan pertama itu, orang-orang di desaku menjadi kalang

Lebih terperinci

Hari Raya Korban? (Idul Adha)

Hari Raya Korban? (Idul Adha) Hari Raya Korban? (Idul Adha) Ini merupakan cerita yang terkenal pada saat Allah bertanya pada Abraham untuk mengorbankan anaknya. Juga merupakan cerita seorang anak muda yang dihukum mati oleh Tuhan.

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Indonesia adalah negara yang memiliki banyak suku bangsa dan kebudayaan yang tentunya diikuti dengan berbagai ragam cerita rakyat dan cerita daerah, dan salah satunya

Lebih terperinci

merupakan suatu berita singkat (tidak detail) yang hanya menyajikan informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun menarik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu perubahan dalam kehidupan sosial, budaya dan gaya hidup yang di sebabkan dari media massa baik media massa

Lebih terperinci

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA 35 SERI BACAAN ORANG TUA Pengaruh Perceraian Pada Anak Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

SUMBER : KOMPAS, 25 Januari 1996 Film yang Membuatnya Hidup

SUMBER : KOMPAS, 25 Januari 1996 Film yang Membuatnya Hidup Hasil ketik ulang dari dokumen asli (dokumen asli terlampir di bawah) SUMBER : KOMPAS, 25 Januari 1996 Film yang Membuatnya Hidup FILMLAH satu-satunya yang membuat saya merasa hidup. Kata-kata ini diucapkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN RINGKASAN CERITA

LAMPIRAN RINGKASAN CERITA LAMPIRAN RINGKASAN CERITA Kauai menerima surat undangan untuk menghadiri upacara minum teh yang diselenggarakan oleh Kurimoto Chikako, seorang gundik ayahnya. Isi surat itu mengingatkannya pada kenangan

Lebih terperinci

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Kisah ini mengajarkan dua hal: Pertama, bahwa setiap peperangan yang dikobarkan oleh rasa iri dan benci hanya akan menghancurkan semua

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1994 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA

LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1994 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1994 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA

Lebih terperinci

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat Dahulu kala, dikota Persia, hidup 2 orang bersaudara yang bernama Kasim dan Alibaba. Alibaba adalah adik Kasim yang hidupnya miskin dan tinggal didaerah pegunungan. Ia mengandalkan hidupnya dari penjualan

Lebih terperinci

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri. INT. CLASSROOM - DAY Suasana kelas yang bising akan obrolan murid terhenti oleh sahutan guru yang mendatangi mereka dan membawa seorang murid yang berdiri di depan pintu kelas. GURU Anak-anak, hari ini

Lebih terperinci

G30S dan Kejahatan Negara

G30S dan Kejahatan Negara Telah terbit Buku: G30S dan Kejahatan Negara Catatan Penyunting Pada tanggal 1 Oktober 1965, sekitar pukul 7 pagi, saya bermain catur dengan ayah saya, Siauw Giok Tjhan di beranda depan rumah. Sebuah kebiasaan

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Dalam bab pertama yang berisi latar belakang penulisan skripsi ini, saya menjabarkan

Bab 5. Ringkasan. Dalam bab pertama yang berisi latar belakang penulisan skripsi ini, saya menjabarkan Bab 5 Ringkasan 5.1 Ringkasan Dalam bab pertama yang berisi latar belakang penulisan skripsi ini, saya menjabarkan tentang teori psikologi penyakit skizofrenia yang akan saya gunakan untuk membuat analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau di antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu.komunikasi massa

BAB I PENDAHULUAN. atau di antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu.komunikasi massa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah kebutuhan dasar bagi manusia. Komunikasi dapat dikatakan sebagai suatu perilaku interaksi yang terjadi di dalam diri seseorang atau di antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berasal dari Tuhan, dan tidak dapat diganggu gugat oleh. Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan salah satu nilai dasar

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berasal dari Tuhan, dan tidak dapat diganggu gugat oleh. Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan salah satu nilai dasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia, dan mempunyai derajat yang luhur sebagai manusia, mempunyai budi dan karsa yang merdeka sendiri. Semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana terpenting dalam segala jenis komunikasi yang terjadi di dalam kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah,

Lebih terperinci

KARUNIA TUHAN UNTUK KESELAMATAN

KARUNIA TUHAN UNTUK KESELAMATAN KARUNIA TUHAN UNTUK KESELAMATAN Pengantar Apakah Anda berpikir bahwa Tuhan tidak memedulikan Anda sebagai seorang perempuan? Bahwa Ia tidak tertarik pada masalah Anda, harapan Anda, dan mimpi Anda? Bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk face to face maupun menggunakan alat (media). Media

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk face to face maupun menggunakan alat (media). Media BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Semua orang tentu melakukan yang namanya komunikasi, baik dalam bentuk face to face maupun menggunakan alat (media). Media komunikasi massa sangatlah bermacam-macam

Lebih terperinci

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya Labiba 1 Salsabil Inas Labiba Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 1 Desember 2011 Karya Kreatif Tanah Air Beta Bagian I: Tujuan Penulisan Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6 1. Bacaan untuk soal nomor 2-4 Di suatu siang yang terik, seekor burung pipit tengah asik menikmati buah Delima kesukaannya. Tiba-tiba

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan deskriptif interpretatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan deskriptif interpretatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis tetapkan, yaitu untuk mengetahui bagaimana film 9 Summers 10 Autumns mendeskripsikan makna keluarga dan reproduksi

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Daud si Anak Gembala

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Daud si Anak Gembala Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Daud si Anak Gembala Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Lazarus Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan oleh: Widi

Lebih terperinci

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya. Keberanian Pagi itu di pedesan Kaliurang udara tampak sejuk dan embun pagi mulai pupus. Pada hari pahlawan 10 November tahun dimana kita mengingat perjuangan para pahlawan Indonesia. Ibu Malino sedang

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.293, 2014 POLHUKAM. Saksi. Korban. Perlindungan. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5602) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Komunikasi bukan hanya sebuah

Lebih terperinci