BAB V KESIMPULAN. mengalami degradasi. Bali, sebagai daerah yang dibom dan mengandalakan

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN Peritiwa Bom Bali I dan II benar-benar mengguncang pariwisata Indonesia. Daerah-daerah yang mengandalkan pariwisata sebagai sumber pendapatan utama mendapatkan imbas secara langsung sehingga perekonomian masyarakat mengalami degradasi. Bali, sebagai daerah yang dibom dan mengandalakan pariwisata sebagai pendapatan daerah, merasakan guncangan ekonomi yang dialamai hampir sebagian besar pelaku usaha. Pemerintha daerah pun ikut mersakan imbasnya dengan penurun pendapatan daerah dan naiknya pengangguran. Peristiwa Bom Bali mendapat respon dari negara-negara di dunia. Beberapa negara yang warga negaranya menjadi korban Bom Bali mengeluarkan larangan berkunjungan dalam kebijakan Travel Warning. Beberapa media dari negara yang mengeluarkan kebijakan tersebut terus menyoroti pemerintah Indoensia dalam menangani terorisme, yang secara otomatis turut mempengaruhi opini publik internasional atas citra keamanan di Indonesia. Akibatnya, pariwisata mau tidak mau juga ikut merasakan dampak dari pemberitaan tersebut. Pemerintah mendapat tantangan untuk segera memulihkan keadaan pariwisata Indonesia. Hasilnya tidak mengecewakan. Pemerintah berhasil memulihkan pariwisata Indonesia pasca Bom Bali II. Strategi yang digunakan berada di dua level, yakni domestik dan internasional. Kedua level dilakukan pemerintah dengan justifikasi bahwa 84

2 pemerintah perlu dukungan aktor-aktor di dalam negeri untuk meyakinkan masyarakat internasional dalam memulihkan citra pariwisata Indonesia pasca Bom Bali. Strategi recovery tidak bisa dilakukan oleh pemerintah selaku single actor. Pemerintah dibantu pihak swasta dan masyarakat untuk implementasi strategi. Di level domestik, strategi recovery yang dilakukan oleh pemerintah adalah 1) menyusun regulasi keamanan nasional untuk memerangi tindakan terorisme, 2) menyusun pengembangan pariwisata berkelanjutan, dan 3) mengembangkan ekonomi kreatif dan MICE. Strategi pertama dilakukan untuk menunjukkan dunia internasional bahwa Indonesia mampu memerangi terorisme. Startegi kedua dilakukan untuk menciptakan pemerataan ekonomi melalui pariwisata di dearahdaerah. Strategi ketiga memiliki tujuan untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat yang membuat perekonomian Indonesia stabil saat krisis global 2008 (3 tahun setelah Bom Bali II) di saat pariwisata Indoensia baru diupayakan untuk pulih yang didukung oleh adanya kementerian yang memiliki tanggung jawab terhadap ekonomi kreatif dan pariwisata. Ketiga strategi tersebut dilakukan dengan kolaborasi swasta dan masyarakat. Strategi tersebut berhasil dan bertahan hingga saat ini yang diwujudkan dengan banyaknya aktor-aktor domestik pelaku industri pariwisata. Dari pihak swasta, mereka membantu strategi pemerintah dengan 1) mengembangkan MICE untuk pasar domestik dan 2) mengembangkan objek wisata baru. Strategi pertama bertujuan memperkenalkan pasar domestik tentang arti penting MICE dengan melibatkan mereka sebagai peserta dan/atau 85

3 penyelenggara. Strategi kedua mendukung strategi pengembangan pariwisata secara nasional oleh pemerintah sehingga muncul destinasi-destinasi wisata baru yang menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia. Dari pihak masyakarakat, mereka memiliki peran melalui 1) komunitas wisata, 2) ikut serta dalam pengeloaan objek wisata, dan 3) terlibat dalam ekonomi kreatif skala mikro. Upaya promosi yang diinisiasi oleh kelompokkelompok komunitas tertentu, seperti pecinta alam, membantu pemerintah dalam mengeksplorasi daerah potensi wisata baru. Selain itu, potensi-potensi baru tersebut dikembangkan bersama dengan masyarakat setempat agar perekonomian di daerah tersebut ikut membaik dan rasa memiliki daerah semakin besar. Sebagai bentuk keunikan dari daerah wisata baru tersebut, masyarakat akan dikembangkan untuk menciptakan kreasi produk khas daerah sebagai cinderamata. Ketiga peran masyarakt tersebut merupakan rantai yang saling berkaitan dalam pembangunan pariwisata Indonesia pasca Bom Bali. Di level internasional, pemerintah dan swasta yang menjadi sorotan dalam tesis ini. Strategi pemerintah di level internasional untuk memulihkan pariwisata dilakukan dengan 1) melakukan sosialisasi jaminan keamanan ( security and safety) di Indonesia bagi warga negara asing yang berkunjung dan 2) kampanye pariwisata yang bersifat mengajak. Strategi pertama dimulai dengan keaktifan pemerintah dalam melakukan ekspose perkara Bom Bali yang mengundang wartawan asing untuk meyakinkan masyarakt internasional bahwa Indonesia aman untuk dikunjungi. Strategi kedua dilakukan dengan menciptakan slogan pariwisata dan pameran-pameran atau promosi pariwisata yang melibatkan daerah 86

4 di negara lain. Slogan pariwisata yang dibuat pasca Bom Bali lebih baik daripada slogan-slogan yang ada sebelumnya. Slogan yang terkenal mendunia adalah Visit Indonesia dan Wonderful Indonesia. Di daerah, pemerintah daerah juga diminta membentuk slogan pariwisata, antara lain Jakarta dengan Enjoy Jakarta, Yogyakarta dengan Jogja Never Ending Asia, dan Bali. Untuk pameran atau promosi, pemerintah melakukannya dengan melibatkan lembaga. Beberapa pameran internasional yang diikuti antara lain di Wina, London, dan Berlin. Pihak swasta juga turut melakukan strategi pemulihan di level internbasional. Mereka sebenarnya aktor utama yang paling berkepentingan dalam strategi pemulihan di level internasional karena bisnis mereka harus hidup dengan mendatangkan para wisatawan mancanegara. Strategi yang dilakukan swasta secara internasional adalah 1) pemanfaatan saluran promosi yang worldwide, 2) kerjasama antarperusahaan lintas bidang usaha dalam supply chain pariwisata, dan 3) pengembangan MICE internasional. Strategi pertama dilakukan dengan memanfaatkan teknologi seperti internet sehingga pasar yang di jangkau para pelaku industri pariwisata Indonesia lebih besar, seperti penjualan kamar melalui situs jejaring skala internasional. Strategi kedua dilakukan dengan bekerjasama dengan perusahaan asing yang memiliki ranah bisnis terkait pariwisata, seperti maskapai penerbangan. Strategi dilkukan dengan menjadi penyelenggara aktivitas skala internaisonal di Indonesia, seperti Miss World Dari strategi di level domestik dan internasional yang dilakukan pemerintah dan swasta dengan melibatkan peran serta masyarakat, pariwisata Indonesia 87

5 berhasil pulih pasca peristiwa Bom Bali. Indonesia perlu waktu cukup lama untuk memiliki pariwisata yang mapan dan jauh lebih daripada sebelum Bom Bali terjadi. 88