BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PROGRAM TAKHASUS MI NU BUARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PROGRAM TAKHASUS MI NU BUARAN"

Transkripsi

1 53 BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PROGRAM TAKHASUS MI NU BUARAN A. Analisis Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama 1. Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran adalah sebuah perencanaan yang berisi serangkaian kegiatan yang didesain secara khusus (baik metode, pemanfaatan berbagai sumber daya) untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 1 Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama lebih sering menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori. Strategi ini efisien untuk digunakan, baik dari segi waktu maupun alat yang digunakan. Misal strategi pembelajaran yang berbentuk metode, untuk melaksanakan strategi pembelajaran ekspositori dapat digunakan metode ceramah sekaligus metode tanya jawab atau bahkan diskusi dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia, termasuk menyediakan dan menggunakan media pembelajaran. Hasil wanwancara dengan Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama Buaran adalah sebagai berikut. Secara umum pembelajaran PAI di Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama Buaran menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori, pembelajarannya dipusatkan pada guru, namun tidak jarang guru di 1 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran; berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana Prenada Media, cet-8, 2011, hal : 175

2 54 setiap kelas menggunakan pembelajaran Kontektual, Karena pada dasarnya pembelajaran kontekstual ini mendasarkan sebuah kegiatan pembelajaran pada apa yang terjadi saat ini dan ramai diperbincangkan oleh masyarakat luas ujar Kepala Madrasah. Dalam kesempatan yang lain guru PAI menyampaikan, Walaupun strategi pembelajaran yang digunakan terkadang masih terpusat pada guru, namun metode, media dan pendekatan yang digunakan berbeda, hal ini disesuaikan dengan materi yang diajarkan. 2 Untuk dapat mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran perlu diperlukan strategi yang tepat dalam penyampaiannya. Berdasarkan Dari hasil Wawancara dan Observasi diketahui bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang diterapkan oleh Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama Buaran secara spesifik penggunaan strategi pembelajaran yang diterapkan adalah penggunaan strategi ekspositori. Namun dalam mengimplementasikan strategi tersebut digunakan pendekatan, metode dan teknik pembelajaran yang berbeda tergantung materi yang diajarkan. Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Roy Killen menamakan strategi ekspositori ini dengan istilah strategi pembelajaran langsung (direct insruction). Dalam sistem ini, guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapih, sistematik dan lengkap 2 Hasil wawancara kepada Ibu Yulinda Karimah sebagai Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama Buaran tanggal 21 Maret 2016, pukul selesai

3 55 sehingga siswa tinggal menyimak dan mencernanya secara teratur dan tertib. Siswa juga dituntut untuk menguasai bahan yang telah disampaikan tersebut. 3 Menurut peneliti untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai guru harus bisa menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan keadaan lingungan dan kondisi siswa. Strategi pembelajaran yang digunakan oleh Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama secara umum masih terkesan kurang. Penggunaan strategi pembelajaran ekspositori secara terus menerus akan membuat anak menjadi pasif. Maka akan lebih baik pembelajaran ekspositori tersebut dapat digunakan namun diimbangi dengan penggunaan metode yang dapat meaktifkan siswa dalam sebuah pembelajaran. B. Analisis Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Program Takhasus Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama Buaran Pekalongan 1. Strategi Pembelajaran Pembelajaran pendidikan agama Islam diharapkan mampu mewujudkan ukhuwah Islamiyah dalam arti luas. Sungguhpun masyarakat berbeda-beda agama, ras, etnis, tradisi dan budaya, tetapi bagaimana melalui keragaman ini dapat dibangun suatu tatanan hidup yang rukun 3 Ibid., hlm 178.

4 56 damai dan tercipta kebersamaan hidup serta toleransi yang dinamis dalam membangun bangsa Indonesia. 4 Dari hasil wawancara dan Observasi peneliti, strategi pembelajaran di program takhasus memiliki perbedaan dengan program reguler, begitupula dalam bidang kurikulum terlebih pada Pendidikan Agama Islam, ada kurikulum tambahan yang dimasukkan yakni kurikulum kepesantrenan. Dimana materi yang ada didalamnya merupakan materi-materi Kepesantrenan yang di adopsi dari kitab-kitab Pengenalan dasar dari Pondok Pesantren Lirboyo. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang diterapkan oleh Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama Buaran secara spesifik penggunaan strategi pembelajaran Konstektual. Di kurikulum kepesantrenan, Materi-materi kepesantren ini kita mengadopsi dari pesantren salaf, yakni pondok pesantren lirboyo, bukan menginduk ya mbak, jadi alurnya mereka (Pondok Pesantren Lirboyo) punya kitab, terus kita seleksi dan rangkum sendiri. Kita ambil kitab-kitab yang sifatnya masih dasar/pengenalan karna kita masih jalan baru 2 kelas, kelas 1 dan 2. Dan target kita mulai memaknai pakai arab gundulnya baru nanti kelas 4 mbak. 5 Pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang diterapkan oleh Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama Buaran secara spesifik penggunaan strategi pembelajaran yang diterapkan adalah sebagai berikut: Kalau untuk yang Takhasus kita lebih banyak ke pendekatan kontekstualnya, karna memang model pembelajarannya kan 4 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Bandung: Remaja Rosada Karya, 2002) hlm Hasil Wawancara dengan Koordinator Bidang Program Takhasus sekaligus Guru PAI, Bapak Muhammad Anis Hilmy pada tanggal 21 Maret 2016 pukul selesai.

5 57 menggunakan kurikulum kepesantrenan dan anak-anak kadang memang lebih banyak di sangkutkan ke kehidupan sehari-hari kita 6 Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Nahdatul Ulama Program Takhasus menggunakan strategi Pembelajaran Kontekstual. Namun dalam mengimplementasikan strategi tersebut digunakan pendekatan, metode dan teknik pembelajaran yang berbeda tergantung materi yang diajarkan. Strategi sifatnya masih konseptual, dan untuk mengimplementasikannya perlu digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain strategi merupakan a plan of operation achieving something sedangkan metode merupakan a way in achieving something. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran. Diantaranya, metode ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, simulasi, laboratorium, pengalaman lapangan, brainstorming, debat dan lain sebagainya. 7 Menurut Peneliti penerapan strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan keadaan peserta didiknya. Begitupula pada program takhasus hendaknya penerapan strategi ini harus dikondisikan dengan keadaan peserta didik dikelas, baik kelas satu dan dua. Penerapan strategi ini akan menjadi lebih baik apabila bisa diterapkan hingga ke kelas atas nantinya. 6 Hasil Wawancara dengan Guru PAI, Ibu Fathirotul Hikmah pada tanggal 21 Maret 2016 pukul selesai. 7 Kokom Komalasari, Pembelajaran Konstektual (Konsep dan Aplikasi), (Bandung: Refika Aditama, 2011), hlm. 56.

6 58 2. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan pembelajaran sebagai bahan kajian yang terus berkembang, oleh Gladne Robertson dan Hellmut Lang sebagaimana dikutip Madjid dimaknai selain sebagai kerangka umum untuk praktek professional guru. 8 Dari hasil Wawancara dan Observasi yang peneliti lakukan diperoleh hasil yakni pendekatan yang dilakukan di Program Takhasus Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama ini menggunakan Pendekatan Konservatif atau lebih dikenal dengan Student Centered Approach. Sebenarnya alasan kami memilih menggunakan Student Centered Approach karena kami yakin dengan penerapan strategi dan pendekatan yang demikian akan lebih dapat memudahkan anak dalam menerima pelajaran. Selain itu saya juga dapat menganalisa siswa mana yang paham dan yang mana yang belum mbak 9 Hasil wawancara tersebut kemudian Peneliti buktikan dengan melakukan Observasi di kelas pada saat pelajaran Pendidikan Agama Islam pada hari sabtu tanggal 23 Maret pukul WIB. Didalam Pembelajaran Konstektual, siswa menemukan hubungan penuh makna antara ide-ide abstrak dengan penerapan praktis didalam konteks dunia nyata. Siswa menginternalisasi konsep penemuan, penguatan, dan keterhubungan. Pembelajaran kontekstual menuntut guru 8 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran ( Bandung: PT Remaja Rosada Karya, 2013), hlm Hasil Wawancara dengan Ibu Fathirotul Khikmah, Guru PAI Kelas 1 pada tanggal 21 Maret 2016 pukul selesai.

7 59 mendesain lingkungan belajar yang merupakan beberapa bentuk pengalaman mencapai hasil yang diinginkan. 10 Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pemebelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, terdapat dua jenis pendekatan pemebelajaran yaitu: 1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa (Student Centered approach). 2) pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher Centered approach). 11 Pemilihan pendekatan pembelajaran ini menurut peneliti sudah baik. Karena pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa bisa membantu siswa lebih pasif dan memudahkan dalam memahami pelajaran yang disampaikan. Baik itu pelajaran yang didapatkan dari guru, maupun dari siswa lainnya. 3. Teknik Pembelajaran PAI Pembelajaran yang bermakna bagi murid yakni pembelajran yang dapat dipahami dengan baik, untuk itu pembelajaran perlu ditentukan prosedur yang baik. Untuk mengajarkan materi PAI Kepesantrenan, Bu Fathirotul Khikmah menentukan prosedur pembelajarannya terlebih dahulu. Yang pertama beliau lakukan adalah membuat perencanaan 10 Op. cit., hlm Ibid., hlm. 54

8 60 pembelajaran, mulai dari membuat rincian minggu efektif, program tahunan, program semester, menyusun silabus, membuat RPP, serta merancang format penilaian yang akan digunakan untuk mengukur ketercapaian kompetensi dari hasil belajar siswa. 12 Adapun kegiatan pembelajaran setiap harinya diawali dengan apel pagi di dalam kelas pada pukul WIB, dilanjutkan dengan Tadarus Quran Juz 30 dan doa sehari-hari, dilanjutkan dengan Sholat Dhuha berjamaah dipimpin oleh Bapak/Ibu Guru Wali Kelas Masing-masing, kemudian Pembelajaran Materi sampai jam kemudian pada pukul masuk kembali pembelajaran sampai jam istirahat sekaligus Makan siang dan sholat Dhuhur berjamaah. Masuk kembali Pembelajaran Satu Jam Kemudian dilanjutkan dengan TPQ Integrasi sampai jam 14.00WIB. 13 Menurut peneliti bentuk pembelajaran sehari-hari tersebut sudah baik. Namun akan menjadi lebih baik jika anak-anak di madrasah takhasus tidak hanya menggunakan konsep semi full day school tapi menggunakan asrama/pemondokan. Karena menurut peneliti dengan menggunakan konsep mondok keefektifan waktu yang digunakan akan menjadi berarti dan anak akan dapat menerapkan langsung metode pembiasan sehari-hari. 4. Metode Pembelajaran Metode digunakan untuk mengimplementasikan dan merealisasikan rencana ynag sudah disusun agar tujuan yang telah disusun dapat tercapai 12 Wawancara dengan Ibu Fathirotul Khikmah pada tanggal 21 Maret Hasil Observasi Lingkungan pada Tanggal 23 Maret 2016.

9 61 secara optimal. Metode yang digunakan dalam merealisasikan strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ini di Program Takhasus adalah Metode seperti Ceramah, Hafalan, Diskusi, Tanya Jawab, Audio Visual, dan Praktek. Ibu fathirotul Khikmah Menjelaskan dalam Wawancara Pada tanggal 24 Maret Kalo di Kepesantrenan saya biasanya menggunakan Metode Ceramah mbak, soalnya kan melihat usia anak yang masih segitu jadi sepertinya belum mampu untuk diajak studi Kritis jadi yaa masih menggunakan Ceramah, Sorogan gitu mbak Dikesempatan yang lain Bapak Muhammad Anis Hilmy selaku Koordinator Program Takhasus Menambahkan, Biasanya juga menggunakan metode Hafalan juga mbak. Hafalan Nadhom. Tanya Jawab juga dipakai kok mbak. Paling 4 Metode itu sih kalo kepesantrenan. Bapak Khoirul Fatihin selaku Pengajar Mapel Pendidikan Agama Islam menuturkan. Kalau saya kadang selain Ceramah saya menggunakan Metode yang disisipi Audio Visual tapi kalo itu gak terus si mbak, saya juga sering ngasih tugas dan Resitasi buat anak-anak, biar anak-anak ittu bisa belajar dirumah. Selain itu biar anak juga gak jenuh saya kadang sesekali menerapkan Metode diskusi kelompok gitu mbak 14 Metode dalam rangakaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran. 14 Hasil Wawancara dengan Para Guru Takhasus Pada tanggal 24 Maret 2016.

10 62 Karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran. 15 C. Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat Strategi Pembelajaran Agama Islam pada Program Takhasus Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama Buaran Pekalongan Ada beberapa Faktor yang dapat mempengaruhi strategi pembelajaran yakni, Faktor raw input, Faktor Environment input, Faktor Instrumental input. Adapun untuk faktor pendukung dan penghambat yang ada di program takhasus sebagai berikut. 1. Faktor Pendukung Faktor pendukung merupakan segala sesuatu yang dapat mendorong atau mempengaruhi dalam menjalankan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Program Takhasus Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama Buaran yakni sebagaimana pendapat dari bapak ibu guru kelas program takhasus adalah sebagai berikut. a. Peran aktif Orang tua, dengan komunikasi yang terjalin secara intensif kepada guru kelas di Takhasus banyak memberikan pendukung bagi strategi pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama Buaran. Tidak sedikit para orangtua yang peduli terhadap proses pembelajaran putra-putrinya. Sehingga guru menjadi lebih mudah memberikan hasil pembelajaran siswa-siswi 15 Op. Cit., hlm. 147.

11 63 yang masih tertinggal agar orangtua di rumah dapat membimbing dan mendampingi putra-putrinya secara lebih intensif. 16 Didukung dengan adanya Forum Silaturahmi Wali Murid Takhasus yang diadakan per tiga bulan sekali. Dengan agenda penyampaian informasi dan tindak lanjut oleh Kepala Madrasah, diskusi, dan penyampaian hasil belajar murid selama 3 bulan. b. Peran aktifnya guru dengan kepala sekolah untuk melaksanakan pembelajaran. Guru bisa sharing kepada kepala sekolah mengenai segala kekurangan dan kebutuhan yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Karena kepala sekolah yang berhak menentukan keputusan dan wewenang untuk memeberikan kebijakan sekolah 2. Faktor Penghambat Sedangkan untuk faktor yang menghambat terlaksananya strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Program Takhasus Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama Buaran yaitu seperti: a. Sarana dan Prasarana, dengan terpenuhinya sarana dan prasana memungkinkan dapat mengurangi hambatan-hambatan yang terjadi. Misalnya saja belum adanya pemondokan/asrama bagi siswa-siswi sehinga dalam pelaksanaannya belum dapat berjalan secara maksimal. b. Disiplin waktu yang kurang, maksudnya Keterlambatan beberapa siswa di kelas dalam hal menulis kadang membuat waktu menjadi 16 Hasil wawancara dengan Ibu Fathirotul Khikmah sebagai guru kelas 1 Program Takhasus, tanggal 27 Maret 2016, pukul selesai.

12 64 tidak efektif bagi siswa yang lain. Hal tersebut membuat siswa yang sudah selesai menjadi memiliki waktu untuk bermain. Sehingga menjadi tidak fokus dalam belajar. Kondisi lingkungan dapat mempengaruhi strategi pembelajaran. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik/alam dan lingkungan sosial. Selain itu ada juga faktor-faktor instrumental misalnya, sarana prasarana, kurikulum, pedoman bahan ajar Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Pustaka Setia, 2000) hlm. 76.

BAB III STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PROGRAM TAKHASUS MI NU BUARAN. A. Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama Buaran

BAB III STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PROGRAM TAKHASUS MI NU BUARAN. A. Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama Buaran 38 BAB III STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PROGRAM TAKHASUS MI NU BUARAN A. Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama Buaran Pekalongan 1. Sejarah Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah

Lebih terperinci

Batasan Pendekatan, Model, Strategi, Metode, Teknik, dan Taktik dalam pembelajaran

Batasan Pendekatan, Model, Strategi, Metode, Teknik, dan Taktik dalam pembelajaran Batasan Pendekatan, Model, Strategi, Metode, Teknik, dan Taktik dalam pembelajaran Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar untuk menyiapkan siswa agar memahami ajaran Islam (knowing),

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar untuk menyiapkan siswa agar memahami ajaran Islam (knowing), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ahmad tafsir sebagaimana dikutip Siti Fitriyah mendefinisikan pendidikan agama Islam sebagai berikut : Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekecil apapun ilmu yang didapat, kita harus selalu berusaha untuk menyampaikannya kepada yang lain. Karena setiap individu berhak untuk dididik dan mendidik, berhak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Konsep Teoritis. 1. Strategi Pembelajaran Ekspositori. a. Pengertian Strategi ekspositori

BAB II KAJIAN TEORI. A. Konsep Teoritis. 1. Strategi Pembelajaran Ekspositori. a. Pengertian Strategi ekspositori BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoritis 1. Strategi Pembelajaran Ekspositori a. Pengertian Strategi ekspositori Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pemebelajaran yang menekankan kepada proses

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN FULL DAY SCHOOL. DI MTs MUHAMMADIYAH KEBONAN KECAMATAN BATANG

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN FULL DAY SCHOOL. DI MTs MUHAMMADIYAH KEBONAN KECAMATAN BATANG BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN FULL DAY SCHOOL DI MTs MUHAMMADIYAH KEBONAN KECAMATAN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Pendidikan Full Day School di MTs Muhammadiyah Kebonan Kecamatan Batang Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peneitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peneitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peneitian Pendidikan merupakan sebuah warisan dalam bentuk bimbingan yang biasanya diberikan pertama kali oleh orangtua kepada anak untuk persiapan di masa yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penunjang roda pemerintahan, guna mewujudkan cita cita bangsa yang makmur dan

BAB I PENDAHULUAN. penunjang roda pemerintahan, guna mewujudkan cita cita bangsa yang makmur dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Indonesia merupakan salah satu Negara terbesar didunia yang termasuk kategori Negara berkembang yang saat ini menempatkan pendidikan sebagai fondasi dan atau penunjang

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, TEKNIK, TAKTIK, DAN MODEL PEMBELAJARAN

BAB II PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, TEKNIK, TAKTIK, DAN MODEL PEMBELAJARAN BAB II PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, TEKNIK, TAKTIK, DAN MODEL PEMBELAJARAN A. Pendahuluan Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan fikih merupakan salah satu pendidikan agama Islam yang diterapkan dalam institusi pendidikan, mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi Islam. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pembelajaran Kimia Pembelajaran merupakan proses yang didalamnya berisi kegiatan yang dijalani oleh peserta didik dalam upaya mencapai tujuan pendidikan di satu

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII SMP GILANG KENCANA GARUT TAHUN PELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII SMP GILANG KENCANA GARUT TAHUN PELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII SMP GILANG KENCANA GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012 HERAWATI 1021.0572 Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Lebih terperinci

DEFINISI PENDEKATAN, METODE, STRATEGI, TEKNIK, TAKTIK, DAN MODEL PEMBELAJARAN

DEFINISI PENDEKATAN, METODE, STRATEGI, TEKNIK, TAKTIK, DAN MODEL PEMBELAJARAN DEFINISI PENDEKATAN, METODE, STRATEGI, TEKNIK, TAKTIK, DAN MODEL PEMBELAJARAN Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung

Lebih terperinci

BAB V PEMBASAHAN. paparkan di bab I,IV, dan VI, di Tehap selanjutnya adalah pembahasan. Pembahasan

BAB V PEMBASAHAN. paparkan di bab I,IV, dan VI, di Tehap selanjutnya adalah pembahasan. Pembahasan BAB V PEMBASAHAN Seluruh data telah penulis kumpulkan dari lapangan dan telah penulis paparkan di bab I,IV, dan VI, di Tehap selanjutnya adalah pembahasan. Pembahasan yang sesuai dengan fokus penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi Pustaka, 2007), hlm Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi Pustaka, 2007), hlm Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik, (Jakarta: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data tentang Proses Pembelajaran Muatan Lokal Ta limul Muta allim melalui Kitab Hidayatul Mutaallim Berdasarkan hasil observasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Manajemen PAUD, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, hlm

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Manajemen PAUD, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu memainkan peranan penting dalam mewujudkan sistem pendidikan yang bermutu dan berkelanjutan. Dikatakan penting

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pembelajaran Intrakurikuler yang dilakukan Guru Pendidikan Agama

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pembelajaran Intrakurikuler yang dilakukan Guru Pendidikan Agama BAB V PEMBAHASAN Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan maka kegiatan selanjutnya adalah mengkaji hakikat dan makna temuan penelitian. Masing-masing temuan penelitian akan dibahas mengacu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlakunya kurikulum 2004 yang Berbasis Kompetensi yang menjadi roh bagi berlakunya Kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) menuntut perubahan paradigma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1995, hlm Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruz Media, Yogyakarta, 2014, hlm. 15.

BAB I PENDAHULUAN. 1995, hlm Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruz Media, Yogyakarta, 2014, hlm. 15. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan baru terhadap pandangan belajar mengajar membawa konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya karena proses belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA MENGENAI PERILAKU KEAGAMAAN SISWA TUNANETRA DI SMPLB A YPAB SURABAYA. A. Pengetahuan Keagamaan Siswa Tunanetra di SMPLB A YPAB

BAB IV ANALISA DATA MENGENAI PERILAKU KEAGAMAAN SISWA TUNANETRA DI SMPLB A YPAB SURABAYA. A. Pengetahuan Keagamaan Siswa Tunanetra di SMPLB A YPAB BAB IV ANALISA DATA MENGENAI PERILAKU KEAGAMAAN SISWA TUNANETRA DI SMPLB A YPAB SURABAYA A. Pengetahuan Keagamaan Siswa Tunanetra di SMPLB A YPAB Berdasarkan temuan yang ada di lapangan dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MAHÃRAH QIRÃ AH

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MAHÃRAH QIRÃ AH BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MAHÃRAH QIRÃ AH Pada penelitian ini penulis menggunakan model Miles and Huberman sebagai teknik analisis data. Miles dan Huberman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemajuan, pendidikan di madrasah-madrasah juga telah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemajuan, pendidikan di madrasah-madrasah juga telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan pembangunan di segala bidang. Hingga kini pendidikan masih diyakini sebagai wadah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan, maka kegiatan

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan, maka kegiatan 103 BAB V PEMBAHASAN Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan, maka kegiatan berikuatnya adalah mengkaji hakikat dan makna temuan penelitian. Masingmasing temuan penelitian akan dibahas dengan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini disajikan uraian bahasan sesuai dengan hasil penelitian,

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini disajikan uraian bahasan sesuai dengan hasil penelitian, BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini disajikan uraian bahasan sesuai dengan hasil penelitian, sehingga pada pembahasan ini peneliti akan mengintregasikan hasil penelitian dengan teori yang telah dipaparkan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses belajar mengajar merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KTSP MATA PELAJARAN PAI SDN WATES 01 WONOTUNGGGAL. A. Pelaksanaan KTSP Mata Pelajaran PAI Kelas VI di SD Negeri Wates

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KTSP MATA PELAJARAN PAI SDN WATES 01 WONOTUNGGGAL. A. Pelaksanaan KTSP Mata Pelajaran PAI Kelas VI di SD Negeri Wates BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KTSP MATA PELAJARAN PAI SDN WATES 01 WONOTUNGGGAL A. Pelaksanaan KTSP Mata Pelajaran PAI Kelas VI di SD Negeri Wates Wonotunggal Batang 1. Perencanaan Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANAN GURU DALAM PENANGGULANGAN. PENYIMPANGAN PERILAKU PESERTA DIDIK MTs. MA ARIF NU BUARAN PEKALONGAN MELALUI SPIRITUAL TREATMENT

BAB IV ANALISIS PERANAN GURU DALAM PENANGGULANGAN. PENYIMPANGAN PERILAKU PESERTA DIDIK MTs. MA ARIF NU BUARAN PEKALONGAN MELALUI SPIRITUAL TREATMENT BAB IV ANALISIS PERANAN GURU DALAM PENANGGULANGAN PENYIMPANGAN PERILAKU PESERTA DIDIK MTs. MA ARIF NU BUARAN PEKALONGAN MELALUI SPIRITUAL TREATMENT A. Analisis Bentuk Penyimpangan Perilaku Peserta Didik

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Strategi Guru Dalam Mengembangkan Metode Pembelajaran Untuk. Meningkatkan Motivasi Belajar Akidah Akhlak Siswa MAN Kunir

BAB V PEMBAHASAN. 1. Strategi Guru Dalam Mengembangkan Metode Pembelajaran Untuk. Meningkatkan Motivasi Belajar Akidah Akhlak Siswa MAN Kunir 101 BAB V PEMBAHASAN 1. Strategi Guru Dalam Mengembangkan Metode Pembelajaran Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Akidah Akhlak Siswa MAN Kunir Wonodadi Blitar Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Sesuai dengan fokus penelitian yang telah dirumuskan mengenai motivasi belajar membaca Al-Qur an siswa, strategi guru Al-Qur an Hadits dalam menumbuhkan motivasi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Uraian pembahasan dari hasil penelitian merupakan muatan pada bab ini.

BAB V PEMBAHASAN. Uraian pembahasan dari hasil penelitian merupakan muatan pada bab ini. BAB V PEMBAHASAN Uraian pembahasan dari hasil penelitian merupakan muatan pada bab ini. Pada pembahasan ini peneliti akan mendialogkan temuan penelitian di lapangan dengan teori atau pendapat para ahli.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMP WAHID HASYIM PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMP WAHID HASYIM PEKALONGAN BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMP WAHID HASYIM PEKALONGAN A. Analisis Strategi Guru PAI dalam membentuk karakter siswa di SMP Wahid Hasyim Pekalongan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah pendekatan (approach) dalam pembelajaran memiliki kemiripan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah pendekatan (approach) dalam pembelajaran memiliki kemiripan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendekatan Kontekstual Istilah pendekatan (approach) dalam pembelajaran memiliki kemiripan dengan strategi. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO PEKALONGAN A. Analisis Pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan Siswa-siswi MIS Ngalian Tirto Pekalongan di Madrasah. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengajar merupakan suatu aktivitas kompleks mengintegrasikan secara utuh berbagai komponen kemampuan, seperti tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai. Sistem

Lebih terperinci

Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran

Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran Seni mengajar belajar Ilmu PEMBELAJARAN : Lebih menggambarkan komponen proses dalam kurikulum, terutama pada saat kurikulum sudah diimplementasikan KONSEP SUDUT PANDANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup penelitian.

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup penelitian. I. PENDAHULUAN Pembahasan pada bab ini difokuskan pada beberapa hal pokok yang berupa latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Untuk memberikan arah pembahasan yang lebih fokus

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pembelajaran Sistem Boarding School. Pelaksanaan Pembelajaran) secara umum yang disesuaikan dengan standar

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pembelajaran Sistem Boarding School. Pelaksanaan Pembelajaran) secara umum yang disesuaikan dengan standar BAB V PEMBAHASAN A. Perencanaan Pembelajaran Sistem Boarding School Pada tahap perencanaan, guru melakukan penyusunan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) secara umum yang disesuaikan dengan standar

Lebih terperinci

PEDOMAN DOKUMENTASI. 1. Profil SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul. 2. Struktur Komite SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul

PEDOMAN DOKUMENTASI. 1. Profil SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul. 2. Struktur Komite SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul PEDOMAN DOKUMENTASI 1. Profil SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul 2. Struktur Komite SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul 3. Daftar Siswa SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul 4. Daftar Guru SMA Muhammadiyah Kasihan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Implementasi Standar Proses Pembelajaran Pendidikan Agama

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Implementasi Standar Proses Pembelajaran Pendidikan Agama BAB IV ANALISIS A. Analisis Implementasi Standar Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menurut Kurikulum 2013 Dari kajian teoritis maupun data lapangan yang penulis jabarkan, maka langkah selanjutnya

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis Pesantren di Sekolah Dasar Al- Ahmadi Surabaya peneliti dapat menyimpulkan :

BAB IV PENUTUP. kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis Pesantren di Sekolah Dasar Al- Ahmadi Surabaya peneliti dapat menyimpulkan : BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil paparan penyajian data hasil penelitian mengenai Implementasi kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis Pesantren di Sekolah Dasar Al- Ahmadi Surabaya peneliti dapat

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MI ISLAMIYAH WIRODITAN. 1. Sejarah Berdirinya MI Islamiyah Wiroditan

BAB III STRATEGI PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MI ISLAMIYAH WIRODITAN. 1. Sejarah Berdirinya MI Islamiyah Wiroditan BAB III STRATEGI PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MI ISLAMIYAH WIRODITAN A. Gambaran Umum MI Islamiyah Wiroditan 1. Sejarah Berdirinya MI Islamiyah Wiroditan Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Wiroditan Kecamatan

Lebih terperinci

In In Permatasari Pengayaan PAI di SMP Salman Alfarisi Sebagai lembaga tempat terjadinya pendidikan, sekolah merupakan sektor penting yang dapat menja

In In Permatasari Pengayaan PAI di SMP Salman Alfarisi Sebagai lembaga tempat terjadinya pendidikan, sekolah merupakan sektor penting yang dapat menja PENGAYAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP SALMAN AL FARISI Oleh: In In Permatasari Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh betapa pentingnya Pendidikan Agama Islam bagi anak usia SMP yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan yang di dalamnya mengandung unsur-unsur seperti guru, peserta didik,

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan yang di dalamnya mengandung unsur-unsur seperti guru, peserta didik, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Selain itu, pendidikan merupakan bagian integral dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti dengan topik sesuai dalam pertanyaan-pertanyaan yang peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti dengan topik sesuai dalam pertanyaan-pertanyaan yang peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Paparan data disini merupakan uraian yang disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan peneliti dengan topik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Tulungagung, di dapatkan hasil wawancara sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Tulungagung, di dapatkan hasil wawancara sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN A. Paparan Data Dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa informan di antaranya guru akidah akhlak, waka kesiswaan dan siswa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Tulungagung,

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Reflektif Pembelajaran Guru untuk Meningkatkan Motivasi. Belajar Siswa di MTs Syekh Subakir Nglegok Blitar

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Reflektif Pembelajaran Guru untuk Meningkatkan Motivasi. Belajar Siswa di MTs Syekh Subakir Nglegok Blitar 88 BAB V PEMBAHASAN A. Strategi Reflektif Pembelajaran Guru untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MTs Syekh Subakir Nglegok Blitar Temuan penelitiannya tentang strategi pembelajaran reflektif digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 74.

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 74. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an hadits yang merupakan bagian dari pendidikan agama Islam turut memberikan sumbangan tercapainya pendidikan nasional. Tugas pendidikan tidak hanya menuangkan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG

BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan evaluasi ranah afektif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN 67 BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN A. Analisis Proses Penanaman Nilai Kejujuran Melalui Buku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah Islam (At-Tarikh Al-Islami) adalah suatu disiplin keilmuan yang membahas aktualisasi konsep dan pemikiran yang diketengahkan Islam lewat Nabi Muhammad.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, meningkatkan kemampuan profesional para pendidik (guru),

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, meningkatkan kemampuan profesional para pendidik (guru), 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pemerintah telah melakukan banyak hal dalam meningkatkan mutu pendidikan seperti, penyempurnaan kurikulum, penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan semakin mengalami. telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan semakin mengalami. telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya zaman yang semakin maju, sistem pendidikan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Perubahanperubahan itu terjadi karena

Lebih terperinci

MODEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP SALMAN AL-FARISI BANDUNG

MODEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP SALMAN AL-FARISI BANDUNG MODEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP SALMAN AL-FARISI BANDUNG Sandra Mila Erlanda,* Syahidin, Edi Suresman Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif deskriptif 86 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Sebagaimana diterangkan pada teknik analisis data, dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif deskriptif (pemaparan), dan data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis merupakan kebutuhan dalam kehidupan manusia. Kegiatan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian pastilah memerlukan metode-metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk menentukan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Islam melalui metode mind map di SD Al Falah Surabaya dan SD Al Falah

BAB V PENUTUP. Islam melalui metode mind map di SD Al Falah Surabaya dan SD Al Falah 109 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Secara Faktual, pemahaman siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam melalui metode mind map di SD Al Falah Surabaya dan SD Al Falah Daarussalam dapat ditunjukkan melalui

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan data dan analisis penelitian pada bab-bab sebelumnya dalam

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan data dan analisis penelitian pada bab-bab sebelumnya dalam 171 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data dan analisis penelitian pada bab-bab sebelumnya dalam tesis ini maka penulis dapat mengemukakan isi dari keseluruhan inti penelitian berupa kesimpulan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Strategi guru PAI dalam menumbuhkan minat belajar siswa di SMA

BAB V PEMBAHASAN. 1. Strategi guru PAI dalam menumbuhkan minat belajar siswa di SMA BAB V PEMBAHASAN 1. Strategi guru PAI dalam menumbuhkan minat belajar siswa di SMA Negeri 1 Srengat Blitar. Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Srengat dalam pelaksanaan proses pembelajaran sudah dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti merupakan sumber aqidah (keimanan), syari'ah, ibadah, muamalah, akhlak. 1 Umat manusia diwajibkan

Lebih terperinci

Prosedur Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Ekspositori

Prosedur Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Ekspositori Prosedur Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Ekspositori Safriadi UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Indonesia Email: safriadiadzra@gmail.com Abstrak Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika

BAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika BAB II LANDASAN TEORI A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika Pengertian pembelajaran sebagaimana tercantum dalam UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional adalah suatu proses interaksi

Lebih terperinci

: ICE DAHNIAR NIM A

: ICE DAHNIAR NIM A UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PESAWAT SEDERHANA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH PARAKAN BOLONG KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009/2010 S K

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penambahan, pengurangan, penggantian dan pengembangan yang selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. penambahan, pengurangan, penggantian dan pengembangan yang selanjutnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara alami, perubahan selalu terjadi pada setiap sistem akibat pengaruh faktor internal maupun faktor eksternal. Melalui perubahan terjadilah pergeseran, penambahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradapan manusia di dunia. Oleh sebab itu, hampir

Lebih terperinci

TRANSKRIP OBSERVASI. Tanggal pengamatan : 20 agustus 2016

TRANSKRIP OBSERVASI. Tanggal pengamatan : 20 agustus 2016 Lampiran 1. TRANSKRIP OBSERVASI Kode : 01 Tanggal pengamatan : 20 agustus 2016 Jam : 06.45 Disusun jam Topik yang diobservasi : 19.30 WIB : Pembiasaan sholat dhuha Transkrip Observasi Setiap pagi sebelum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Misalnya perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, pembaharuan kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. Misalnya perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, pembaharuan kurikulum, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia, pendidikan merupakan suatu upaya yang tepat dan efektif, maka kualitas pendidikan terus diupayakan. Misalnya perbaikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KETERCAPAIAN STANDAR ISI MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MI

BAB IV ANALISIS KETERCAPAIAN STANDAR ISI MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MI BAB IV ANALISIS KETERCAPAIAN STANDAR ISI MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MI A. Analisis Ketercapaian Standar Isi Mata Pelajaran Al-qur an Hadits Semester II kelas V MI 1. Analisis Ketercapaian Standar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS XI SMK NURUL UMMAH PANINGGARAN

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS XI SMK NURUL UMMAH PANINGGARAN BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS XI SMK NURUL UMMAH PANINGGARAN Pada bab IV akan membahas tentang analisis Pelaksanaan Program Remedial Pada Mata Pelajaran PAI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, apalagi di era globalisasi saat ini. faktanya dilapangan mutu pendidikan kita masih sangat jauh dari harapan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, apalagi di era globalisasi saat ini. faktanya dilapangan mutu pendidikan kita masih sangat jauh dari harapan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan bangsa dewasa ini memiliki problem yang cukup serius yaitu mengenai rendahnya mutu pendidikan. Isu mutu pendidikan akan selalu menarik perhatian

Lebih terperinci

A. Aktivitas belajar peserta didik kelas VIII di SMP PGRI 11 Palembang

A. Aktivitas belajar peserta didik kelas VIII di SMP PGRI 11 Palembang 48 BAB IV ANALISIS DATA STRATEGI GURU PAI DALAM MENGOPTIMALKAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP PGRI 11 PALEMBANG Strategi guru sebagaimana yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sesuatu

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. sebelumnya dengan teori temuan saat penelitian. Menggabungkan antara polapola

BAB V PEMBAHASAN. sebelumnya dengan teori temuan saat penelitian. Menggabungkan antara polapola BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas dan menghubungkan antara teori dari temuan sebelumnya dengan teori temuan saat penelitian. Menggabungkan antara polapola yang ada dengan teori sebelumnya dengan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA A. Deskripsi Data Pendidikan karakter dalam pembelajaran Akidah Akhlak kelas rendah di MI Al-Mubarokah, memiliki suatu tujuan yaitu meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan. 1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pertanyaan penelitian, paparan data dan temuan kasus

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pertanyaan penelitian, paparan data dan temuan kasus BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pertanyaan penelitian, paparan data dan temuan kasus tunggal serta pembahasan lintas kasus, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penyusunan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perkembangan. Perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang

I. PENDAHULUAN. perkembangan. Perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlakunya kurikulum 2004 berbasis kompetensi, yang telah direvisi melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Kepemimpinan sebagai salah satu fungsi manajemen yang sangat penting untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Penguasaan teori pengetahuan tentang kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Setelah melakukan penelitian di SDI Miftahul Huda Plosokandang Tulungagung dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dapat dipaparkan data hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG A. Analisis Tujuan Pendidikan Kecerdasan Spiritual Segala macam usaha

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah Dasar ABC Sekolah Dasar ABC merupakan salah satu jenis sekolah dasar islam terpadu yang berdiri pada Bulan Juli tahun 2007 di Medan. Pada awalnya, sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung, Pustaka Setiya, 2011, hlm. 71. Ibid, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung, Pustaka Setiya, 2011, hlm. 71. Ibid, hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran secara umum adalah kegiatan yang dilakukan guru sehingga tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang lebih baik. Pembelajaran adalah upaya guru menciptakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MI ISLAMIYAH WIRODITAN

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MI ISLAMIYAH WIRODITAN BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MI ISLAMIYAH WIRODITAN A. Analisis Strategi Pembelajaran yang Digunakan dalam Pembelajaran Al- Qur an Hadits Kelas 5 di MI Islamiyah Wiroditan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB Diah Ayu Wulan Dosen Sastra Cina FIB UB diahayuwulan96@yahoo.co.id Abstrak Bahasa Mandarin merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

Lebih terperinci

Menyanyi lagu Nasional sebelum memulai pembelajaran dikelas XI MIPA 5 Pukul WIB ( Jum at 26 Agustus 2016)

Menyanyi lagu Nasional sebelum memulai pembelajaran dikelas XI MIPA 5 Pukul WIB ( Jum at 26 Agustus 2016) Menyanyi lagu Nasional sebelum memulai pembelajaran dikelas XI MIPA 5 Pukul 07.15 WIB ( Jum at 26 Agustus 2016) Proses pembelajaran dikelas Observasi pertama (Jum at 26 Agustus 2016) Siswa menjawab pertanyaan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Dalam rangka persiapan pelaksanaan PPL, maka diadakan beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut: 1. Pengajaran Mikro Pengajaran mikro dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia, terutama dalam proses pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia, terutama dalam proses pembangunan nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memegang peranana penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama dalam proses pembangunan nasional. Oleh karena itu upaya peningkatan mutu

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: VINA RIAS TEGUH RAHAYU NIM: G000100098

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut kita untuk mengimbangi dengan ilmu pengetahuan yang modern. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. menuntut kita untuk mengimbangi dengan ilmu pengetahuan yang modern. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan yang makin tahun makin meningkat, menuntut kita untuk mengimbangi dengan ilmu pengetahuan yang modern. Dalam hal ini yang dimaksud

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA MODEL FULL DAY SCHOOL DI SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA MODEL FULL DAY SCHOOL DI SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA MODEL FULL DAY SCHOOL DI SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran adalah suatu sistem, artinya suatu keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponen yang berinterelasi dan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDAYA BAGI GURU-GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDAYA BAGI GURU-GURU MADRASAH IBTIDAIYAH PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDAYA BAGI GURU-GURU MADRASAH IBTIDAIYAH Zukhaira, M. Yusuf.A.Hasyim Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Data Khusus Hasil Penelitian Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapatkan data tentang Implementasi Pembiasaan Kegiatan TPQ Dalam Pembentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat dan mudah dari berbagai sumber dan tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar pada dasarnya merupakan proses usaha aktif seseorang untuk memperoleh sesuatu sehingga terbentuk perilaku baru menuju arah yang lebih baik. Kenyataannya,

Lebih terperinci